USULAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
DESAIN GRAFIS PENATAAN RUANG BERBASIS
SIG DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR
DI DAS SUNGAI BENGKULU
TEAM PENGUSUL : Ketua
FEVI WIRA CITRA, S.Si., M.Pd. NIDN: 0212028501
Anggota
SUPRIYONO.S.Pd., M.Pd. NIDN: 0230078702
UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, S.H BENGKULU
APRIL 2015
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul penelitian : Desain Grafis Penataan Raung Berbasis SIG dalam Mitigasi Bencana Banjir DAS Sungai Bengkulu
2. Jumlah peneliti
No Nama Jabatan Bidang Keahlian Instansi asal AlokasiWaktu
1 Fevi Wira Citra S.Si.,
M.Pd. Ketua Mitigasi BencanaPengantar dan Praktikum Meteorologi
Universitas
Prof.Dr.Hazairin, SH /minggu10jam
2 Supriyono, S.Pd.,
M.Pd. Anggota
SIG
Interpretasi Foto Udara
Universitas
Prof.Dr.Hazairin, SH /minggu10jam
3. Objek penelitian Bencana Banjir 4. Masa pelaksanaan
Malai : Bulan Januari Tahun 2017 Berakhir : Bulan Desember Tahun 2017
5. Usulan biaya DRPM Ditjen pengutan Risbang
Tahun ke-1 : Rp.148.535.000,00
6. Lokasi Penelitian DAS Sungai Bengkulu
7. Instansi lain yang terlibat
BPAS Ketahun Provinsi Bengkulu menyusun desain grafis dalam mitigasi bencana banjir.
8. Temuan yang Ditargetkan
Membuat desain mitigasi bencana banjir dengan menganalisis tingkat bahaya banjir dan tingkat kesesuain untuk pemukiman bebas banjir.
9. Kontribusi yang mendasar pada suatu bidang ilmu
Memberikan pengayaan pada matakuliah mitigasi bencana yaitu bencana banjir sehingga menjadi studi leteratur dalam kegiatan pembelajaran, kemudian menjadi penguatan dan terapan pada matakuliah SIG dan IFU terkait analisis spasial daerah aliran sungai dalam menentukan tingkat bahaya banjir.
10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran
Jurnal nasional yang memiliki ISSN “Georafflesia” pada Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Prof.Dr.Hazairin, SH.
11. Rencana luaran
bahaya banjir dan tingkat kesesuaian untuk pemukiman yang bebas terhadap bencana banjir.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ... iii
DAFTAR ISI ... iv
RINGKASAN ... v
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
BAB 2. LANDASAN TEORY ... 5
2.1 Tingkat Bahaya Banjir di DAS ... 5
2.2 Mitigasi Bencana Banjir ... 6
2.3 Arahan Penataan Ruang... 7
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ... 7
3.1 Metode Penelitia ... 7
3.2 Tahap-Tahap Penelitian ... 7
3.3 Lokasi Penelitian ... 7
3.3 Model Yang Digunakan ... 8
3.4 Rancangan Penelitian ... 8
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 9
3.6. Teknik Analisis Data ... 10
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN ... 14
RINGKASAN
DAS Sungai Bengkulu merupakan DAS Regional dan bentang alam yang memiliki peran penting bagi masyarakat di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Terlebih pada era otonomi daerah, dimana sumber daya alam sering dipandang sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan daerah, yaitu praktik penambangan batubara yang tidak memperhatikan keberlangsungan ekosistem. Akibatnya DAS Sungai Bengkulu hampir dalam setiap tahunnya 2-3 kali di kota Bengkulu terjadi banjir. Tercatat 400-an Ha daerah Kota Bengkulu tergenang oleh limpasan air. Maka perlu dilkakukan perencanaan penataan ruang di DAS Sungai Bengkulu. Untuk mengimplementasikan perencanaan tersebut diperlukan Pemetaan Tingkat Bahaya Banjir dan Kesesuaian Lahan Pemukiman Bebas Banjir di DAS Sungai Bengkulu. Sebagai perecanaan pengembangan DAS dalam mitigasi bencana banjir yang didukung dengan data-data spasial berupa peta dan data atribut yang diekstrak melalui teknik sistem informasi geografis (SIG).
Tujuan penelitian dalam jangka panjang untuk mendesain penataan ruang dalam mitigasi bencana banjir di DAS Sungai Bengkulu. Perencanaan penataan ruang itu memiliki peranan penting bagi masyarakat terutama yang berada di Kota Bengkulu yang merupakan pusat ibukota provinsi. Karena penataan ruang masih banyak pemukiman masyarakat yang berada di DAS Sungai Bengkulu. Sehingga Tiap tahunya mereka mengalami bencana banjir. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini yaitu (1) mengidentifikasi tingkat bahaya bencana banjir, (2) menganalisis kesesuaian lahan untuk pemukiman bebas banjir, (3) desain pemetaan dalam mitigasi bencana banjir.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksploratif menggunakan pendekatan kajian Geomorfologis dilakukan dengan detail dan holistik melalui analisis pemetaan dan pengamatan lapangan. Hasil pengamatan lapangan untuk menentukan harkat tiap sampel penelitian yang diambil. Penentuan nilai harkat sesuai dengan kondisi fisik lapangan sehingga di peroleh data-data lapangan yang akurat. Kemudian data hasil lapangan selanjutnya diplotkan di peta. Analisis untuk menentukan tingkat bahaya banjir berdasarkan Metode Paimin et al. Sedangkan tingkat kesesuan lahan untuk pemukiman bebas banjir dikembangkan berdasarkan USDA (1971) dimodifikasi oleh Hermon (2015) yang dilakukan dengan basis data spasial melalui Sistem Informasi Geografi (SIG). Populasi penelitian ini yaitu seluruh lahan di DAS Sungai Bengkulu untuk tingkat bahaya bencana banjir. Teknik pengambilan sampel untuk bahaya bencana menggunakan purpossive area sampling atas dasar satuan bentuk lahan hasil overlay kondisi geomorfologi dearah aliran sungai, penggunaan lahan, dan jenis tanah.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Meningkatnya banjir yang melanda beberapa daerah di wilayah Indonesia, sering dikaitkan dengan pembabatan hutan di kawasan hulu dari sistim daerah aliran sungai/DAS (Kementrian Lingkuan Hidup, 2007). Sama halnya dengan kondisi fisik di DAS Sungai Bengkulu yang di akibatkan oleh peningkatan pemanfaatan sumberdaya alam sebagai akibat dari pertambahan penduduk dan perkembangan ekonomi, konflik kepentingan dan kurang keterpaduan antar sektor, antar wilayah hulu-tengah-hilir, terutama pada era otonomi daerah. Pada era otonomi daerah, sumber daya alam sering dipandang sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan daerah. Persolan yang terjadi adalah maraknya penambangan batubara di Hulu DAS Sungai Bengkulu.
DAS Sungai Bengkulu merupakan DAS Regional dan bentang alam yang memiliki peran penting bagi masyarakat di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Kerusakan DAS Bengkulu dewasa ini, dipercepat oleh peningkatan pemanfaatan sumberdaya alam sebagai akibat dari pertambahan penduduk dan perkembangan ekonomi, konflik kepentingan dan kurang keterpaduan antar sektor, antar wilayah hulu-tengah-hilir, terutama pada era otonomi daerah.
Terlebih pada era otonomi daerah, dimana sumberdaya alam sering dipandang sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan daerah, yaitu praktik penambangan batubara yang tidak memperhatikan keberlangsungan ekosistem. Akibatnya DAS Sungai Bengkulu hampir dalam setiap tahunnya 2-3 kali di kota Bengkulu terjadi banjir. Tercatat 400-an Ha daerah Kota bengkulu tergenang oleh limpasan air.. Maka tujuan penelitian ini yaitu yaitu (1) mengidentifikasi tingkat bahaya bencan banjir, (2) menganalisis kesesuaian lahan untuk pemukiman bebas banjir, (3) desain pemetaan dalam mitigasi bencana
seberapakah kemampuan suatu DAS dapat menampung limpasan puncak yang terjadi dan kapasitas tampung sungai dalam menahan debit banjir tersebut (Gunawan, 2014). Kondisi diatas bisa dilihat di desa Tanjung Jaya Kelurahan Surabaya Kota Bengkulu dimana hampir setiap tahun mengalami banjir. Banyak rumah yang terendam dan sawah yang digenangi oleh air. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah yaitu mengendalikan banjir dengan memperlebar saluran air ke sungai dan normalisasi sungai. Akan tetapi upaya tersebut bersifat sektoral dan belum dikaji secara holistic dari hulu hingga hilir.
Pentingnya penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat bahaya bencana banjir di DAS Sungai Bengkulu. Maka data dasar yang diperlukan dlam penelitian ini adalah beberapa peta tematik yang terkait dengan parameter banjir. Analisis yang di gunakan dengan SIG. Kemudian akan memberikan arahan kepada masyrakat terkait dengan pemukiman yang berada di sekitar sungai DAS Sungai Bengkulu yang tiap tahunya mengalami kebanjiran. Mitigasi bencana yang di sarankan adalah membuat desain pemetaan tingkat kesesuaian lahan untuk pemukiman masyrakat yang bebas dari bencana banjir. Luaran yang dihasilkan adalah pemetaan dalam mitigasi bencana banjir di DAS Sungai Bengkulu
Kemudian luraran yang akan dicapai dalam peneilitian ini adalah terlihat dalam Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Rencana Target Capaian
No Jenis Luaran IndikatorCapaian
1 Publikasi ilmiah di jurnal nasional (ber ISSN) Publishid 2 Pemakalah dalam tamu
ilmiah (Invite Speaker)
Nasional Tidak ada
Lokal Sudah
dilaksanakan
3 Bahan ajar draf
4 Luaran lainya jika ada (teknologi tepat guna model, purwarupa, desain, karya seni, rekayasa soasial
draf
5 Tingkat Kesiapan Teknologi TKT 1
lapangan untuk menentukan harkat tiap sampel penelitian yang diambil. Penentuan nilai harkat sesuai dengan kondisi fisik lapangan sehingga di peroleh data-data lapangan yang akurat. Kemudian data hasil lapangan selanjutnya diplotkan di peta. Analisis untuk menentukan tingkat bahaya banjir berdasarkan Metode Paimin et al. Sedangkan tingkat kesesuan lahan untuk pemukiman bebas banjir dikembangkan berdasarkan USDA (1971) dimodifikasi oleh Hermon (2015) yang dilakukan dengan basis data spasial melalui Sistem Informasi Geografi (SIG).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang ada rumusan masalah yang urgen dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Tingkat Bahaya Banjir di DAS Sungai Bengkulu ?
2. Bagaimana tingkat kesesuaian lahan untuk pemukiman bebas banjir DAS Sungai Bengkulu ?
3. Bagaimana Desain penataan ruang dalam mitigasi bencana banjir ?
1.3. Tujun Penelitian
Dalam hal ini untuk mencapai tujuan dari permaslahan yang ada maka sasaran yang harus dilakukan dan dicapai adalah sebagai berikut:
1. Membuat peta tingkat bahaya banjir di DAS Sungai Bengkulu.
2. Menghitung dan menganalisis keseuaian lahan pemukiman masyarakat bebas banjir di DAS Sungai Bengkulu berbasis menejemen bencana.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan pemerintah daerah dalam menyusun arahan penataan mitigasi bencana banjir di DAS Sungai Bengkulu
1.4. Manfaat Penelitian
memanfaatkan DAS Sungai Bengkulu, sehingga pemnfaatan lahan dapat di kembangkan sesuai dengan potensi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tingkat Bahaya Banjir Di DAS
Menurut SCBFWM (2010), ada tiga hal utama yang dapat menyebabkan Daerah Aliran Sungai di Indonesia terdegradasi yaitu (a) aktifitas manusia seperti penebangan hutan yang dilakukan secara illegal (illegal loging), kebakaran hutan, perambahan hutan, eksploitasi hutan dan lahan yang berlebihan; (b) pemanfaatan lahan yang tidak menerapkan konservasi tanah dan air; (c) iklim atau curah hujan yang tinggi.
Selanjutnya Dewi et al. (2012) mengemukakan kerusakan DAS dapat dipercepat oleh peningkatan pemanfaatan sumber daya alam sebagai akibat dari pertambahan penduduk dan perkembangan ekonomi, kebijakan yang belum berpihak kepada pelestarian sumber daya alam, serta masih kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam konteks pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam, hal ini berdampak DAS lambat laun mencapai tingkat kritis hingga sangat kritis. Pentingnya posisi DAS sebagai unit perencanaan yang utuh merupakan konsekuensi logis untuk menjaga kesinambungan pemanfaatan sumberdaya hutan, tanah dan air (Javed et al. 2011)
Dalam mengkaji tingkat bahaya banjir di DAS sungai Bengkulu di gunakan dengan pendekatan spasial. Ini sesuai dengan Aplikasi sistem informasi geografis (SIG) dalam penanggulangan bencana atau disebut SIPBI dibuat untuk menyajikan data bencana dan peta bahaya sebagai basisdata yang dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan informasi kebencanaan (Nursaaban, 2013). Beberapa aspek untuk menyusun sistem informasi ini antara lain geofisik, sosial budaya, dan data kesehatan masyarakat. SIPBI diperlukan untuk mempercepat akses informasi mengenai bencana, dan memaksimalkan kegiatan penanggulangan bencana.
2.2. Mitigasi Bencana Banjir
angin topan), dan biologis (wabah penyakit, penyakit tanaman, penyakit ternak, hama tanaman). Definisi bencana alam menurut Keller dan Blodgett (2006) dalam Nursaaban (2013) natural hazards is natural processes such as volcanic eruptions, earthquakes, floods, and hurricanes when they threaten human life and property. Bencana alam adalah proses alami seperti erupsi gunung, gempa bumi, banjir, angin kencang ketika mengancam kehidupan manusia.
Mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya komprehensif dalam pra-bencana, saat bencana dan pasca bencana. Kegiatan dalam Pra Bencana ditujukan untuk mengurangi resiko bencana, bersifat preventif seperti: Pencegahan, Mitigasi atau penjinakan, kesiapsiagaan meliputi peringatan dini dan perencanaan. Pada saat bencana (tanggap darurat) meliputi: Peringatan atau tanda bahaya, pengkajian darurat, rencana operasi, dan tanggap darurat. Setelah bencana: rehabilitasi, rekonstruksi.
Siklus dari penanggulangan bencana menurut Sriyanie M. (2008) sebagai berikut; bencana memiliki beberapa tahap: Pencegahan, Mitigasi, Persiapan, Respon, Penyembuhan dan Pembangunan Kembali. Semua tahap ini saling terkait dalam sebuah siklus–sehingga satu tahap tidak akan efektif tanpa kehadiaran yang lainnya. Dengan kata lain, tahap sebelum suatu kejadian pencegahan, persiapan, dan mitigasi sama pentingnya dengan respon, penyembuhan dan pembangunan kembali.
2.3. Arahan Penataan Ruang
Landasan hukum arahan penataan ruang berbasis mitigasi bencana banjir di DAS Sungai Bengkulu bersadasarkan peraturan perudang-udangan di bidang penggulangan bencana yang ada sekarang, beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang pentaan ruang.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2008 tentang penyelenggaraan penggulangan bencana.
3. Peraturan Mentri Dalam Negeri nomor 27 tahun 2007 tentang pedoman penyiapan sarana dan prasarana dalam penggulangan bencana.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini di kaji secara keruangan (spatial) dengan menggunakan teknik remote sensing/penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG). Selanjutnya dikaji secara deskriptif analitik dan interpretatitif terhadap pola dan perubahan penggunaan lahan terhadap tingkat bahaya banjir di DAS Sungai Bengkulu, kemudian analisis tingkat kesesuaian pemukiman masyarakat.
3.2. Tahpan-Tahapan Penelitian
Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap kegiatan yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Mengkaji mengenai data sekunder yang berkaitan dengan kualitas air Sub-DAS hilir Sungai Bengkulu.
2. Melakukan survey wilayah di sekitar DAS Sungai Bengkulu dan titik sampling. 3. Melakukan pengambilan contoh Tanah sungai di beberapa titik sampling serta
analisa sesuai dengan parameter pengharkatan yang digunakan dalam menentukan tingkat bahaya banjir dan tingkat kesesuaian lahan pemukiaman bebas banjir.
4. Melakukan proses pengolahan data yaitu dengan memplotkan melalui metoda SIG, sehingga diperolah analisis spasial dan analisis statistik.
5. Overlay peta tingkat bahaya banjir dan tingkat kesesuaian lahan pemukiaman bebas banjir sehingga nantinya ada kebijakan pemerintah terhadap penambangan rakyat tersebut.
6. Melakukan evaluasi data
3.3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 10 (sepuluh) bulan. Adapun lokasi penelitian adalah wilayah DAS Sungai Bengkulu secara geografis terletak pada 102014’47”
BT-102027’47” BT dan 3040’41” LS-3050’30” LS yang mencakup Kabupaten
Gambar 1. Lokasi Penelitian 3.4. Model Yang Digunakan
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah mendesain grafis penataan ruang berbasis SIG dalam mitigasi bencana banjir di DAS Sungai Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksploratif menggunakan pendekatan kajian Geomorfologis dilakukan dengan detail dan holistik melalui analisis pemetaan dan pengamatan lapangan. Hasil pengamatan lapangan untuk menentukan harkat tiap sampel penelitian yang diambil. Penentuan nilai harkat sesuai dengan kondisi fisik lapangan sehingga di peroleh data-data lapangan yang akurat. Kemudian data hasil lapangan selanjutnya diplotkan di peta. Analisis untuk menentukan tingkat bahaya banjir berdasarkan Metode Paimin et al. Sedangkan tingkat kesesuan lahan untuk pemukiman bebas banjir dikembangkan berdasarkan USDA (1971) dimodifikasi oleh Hermon (2015) yang dilakukan dengan basis data spasial melalui Sistem Informasi Geografi (SIG).
3.5. Rancangan Penelitian
3.6. Teknik Pengumpulan Data 3.6.1.Tingkat Bahaya Banjir
Menuurut Hermon (2015: 40) prosedur pemberian harkat dan bobot pada masing-masing parameter atau variabel berbeda-beda, yaitu memperhatiakan seberapa besar pengaruh parameter-parameter tersebut terhadap tingkat bahaya banjir. Semakin besar pengaruh parameter tersebut terhadap tingkat bahaya banjir maka nilai bobotnya makin besar dan pengaruhnya sebaliknya. Sebaran harkat untuk meneliti menentukan tingkat bahaya banjir di DAS Sungai Bengkulu berdasarkan penentuan tingkat bahaya banjir daerah resapan sesuai Metode Paimin et al adalah sebagai berikut terlihat pada Tabel 2 :
Tabel 2. Indikator Tingkat Bahaya Banjir
Indikator Skor Kriteria Kriteria Harkat
Bentuk lahan 30 Pegunungan dan perbukitan Kipas dan lahar
Dataran dan teras
Dataran dan teras (s<39%) Sataran dan lembah alivial
Rendah
kanan sungai(%) 10 > 8 (sangat lancar)6-8 (Lancar) 4-6 (agak lancar) oleh percabangan sungai dan pasang
10 Tidak ada
Anak cabang sungai induk Cabang sungai induk sesuai belokan atau jarak lurus > 45 (Sangat Curam)
Rendah
Sumber : Paimin et al (2009) dimodifikasi oleh Hermon (2015)
3.6.2. Kesesuaian Lahan Pemukiman Bebas Banjir
Mitigasi bencana banjir untuk pemukiman bebas banjir, hal ini disebabkan karena pemukiman merupakan indikator utama yang harus diselamatkan dari potensi bencana banjir. Analisis data untuk mengidentifikasi kesesuaian lahan untuk pemukiman bebas banjir dikembangkan berdasarkan USDA (1971). Perumusan zona tingkat kesesuaian lahan pemukiman bebas banjir dilakukan dengan GIS Arc GIS 10.1 (Hermon:2015)
Tabel 3. Kesesuaian Lahan Pemukiman Bebas Banjir
Simbol Kriteria Kesesuaian Lahan
Untuk Pemukiman
Harkat Skor
Peta Tingkat Bahaya Bencana PBB 1
>50% volume tanah 15-50% volume tanah
Peta Tingkat Bahaya Erosi PE 1 Bahaya erosi rendah
1
Sumber : USDA (1971) dimodifikasi oleh Hermon (2015)
3.7. Teknik Analisis Data 3.7. 1. Tingkat Bahaya Banjir
mengidentifikasikan bahaya banjir berdasarkan penentuan tingkat bahaya banjir daerah resapan sesuai metode Paimin et al (2009) dimodifikasi oleh Hermon (2015)
TBB = BL(30%) + LK (10%) + PP (10%) +
M (10%) + L(5%)+ LU (40%) ... (1)
Keterangan : TBB : Tingkat Bahaya Banjir BL : Peta Bentuk Lahan
LK : Peta Lereng Kiri kanan Sungai PP : Peta Pembendungan dan Pasang M : Peta MEander
L : Peta Lereng rata kawasan PL : Peta Lahan
Analisis untuk menentukan tingkat bahaya banjir berdasarkan metode Paimin et al (2009) sesuai formula yang dikembangkan oleh Hermon (2015 : 45) yaitu sebai berikut:
I=c−b
k ... (2)
Keterangan :
I = Besar jarak interval kelas c = Jumlah harkat tertinggi b = Jumlah harkat terendah k = Jumlah kelas yang diinginkan
Interval untuk mengetahui Tingkat Bahaya Banjir dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 4. Hasil Hitung Tingkat Bahaya Banjir
Zon
a Interval Bobot Tingkatan Bahaya Banjir
A < 14 Rendah
B 15 -23 Sedang
C >24 Tinggi
Sumber : Hermon (2015)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, zonasi tingkat bahaya banjir terdiri atas 3 zonayaitu:
bencana banjir yang mengancam pemukiman masyarakat.
2. Zona B : Tingkat bahaya banjir sedang, peluang terjadi bahaya bencana banjir 1 kali dalam 5 tahun yang menimpa pemukiman masyarakat.
3. Zona B : Tingkat bahaya banjir tinggi, peluang terjadi bahaya bencana banjir 1 kali dalam 1 tahun yang menimpa pemukiman masyarakat.
3.7.2. Tingkat Kesesuaian Lahan Untuk Pemukiman
Analisis untuk menentukan kesesuaian lahan untuk pemukiman bebas banjir sesuai yang dikembangkan Dibyosaputro digunakan formula yang dikembangkan oleh Hermon (2015 : 45) yaitu sebai berikut:
TFB = PE+ PB + PT + PL + 3(PBB) ... (3)
Keterangan : TFB : Pemukiman Bebas banjir PE : Peta Tingkat Erosi PB : Peta Sebaran Batuan PT : Peta Tanah
PL : Peta Lereng PL : Peta MEander PBB : Peta Bahaya Banjir
Interval untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan untuk pemukiman bebas banjir dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 5. Hasil Hitung Tingkat kesesuaian lahan untuk pemukiman
Zon a
Interval Bobot Tingkatan Bahaya Banjir
A < 11,6 Sesuai untuk pemukiman B 11,6 -16,2 Agak sesuai untuk pemukiman C >16,2 Tidak sesuai untuk pemukiman Sumber : Hermon (2015)
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, zonasi tingkat kesesuaian lahan untuk pemukiman bebas banjir terdiri atas 3 zonayaitu:
1. Zona A : Sesuai untuk pemukiman , tidak ada sama sekali bahaya bencana banjir yang mengancam pemukiman masyarakat.
2. Zona B : Agak sesuai untuk pemukiman, peluang terjadi bahaya bencana banjir 1 kali dalam 5 tahun yang menimpa pemukiman masyarakat.
banjir 1 kali dalam 1 tahun yang menimpa pemukiman masyarakat.
3.7.3. Desai Grafis Arahan Penataan Mitigasi Bencana Banjir
Analisis untuk menentukan desai grafis arahan penataan mitigasi bencana banjir desai grafis arahan penataan mitigasi bencana banjir digunakan formula yang dikembangkan oleh Hermon (2015 : 45). Yaitu dengan menggunakan metode pendekatan analisis tumpang susun (overlay) dengan SIG. Overlay dengan menggunakan input 2 peta tematik, yaitu Peta Tingkat Bahaya Banjir dan Peta Pemukiman Bebas banjir yaitu sebai berikut:
DGA = PBB+ PFB ... (4)
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1. Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah ringkasan anggaran baiaya tertuang pada Tabel 6. dan rincian anggaran biaya dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 6. Ringkasan Anggaran Biaya
No Komponen Biaya yang Diusulkan(Rp)
1. Honorarium (maks. 30%) 7.476.0000
2. Bahan habis pakai 7.450.000
3. Perjalanan 3.700.000
4. Peralatan 6.365.000
Jumlah 24.991.000
Jadi anggaran biaya yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah Rp. 24.991.000,00.
4.2. Jadwal Kegiatan
Perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah dapat dilihat pada Tabel 7. Sebagai berikut:
Tabel 7. Jadwal Kegiatan
NO KEGIATAN BULAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I. 1. Persiapan Administrasi X 2. Penyusunan Desain Penelitian X
3. Data pemetaan X X
II. 1. Izin penelitian ke dinas X X X 2. Observasi lapangan X X X 3. Groundcek lapang dengan
pengumpulan data X X X X
4. Diskusi materi mitigasi bencana
banjir dan Program SIG X X X X
5. Penelitian X X X X X
6. Analisis data hasil penelitian X X III. 1. Menyiapkan draf Laporan
2. Seminar Hasil Penelitian
3. Menyiapkan Laporan Akhir X X
IV. Melaporkan Hasil Akhir Penelitian X
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, I.G.A.S.U., N.M. Trigunasih dan T. Kusmawati, 2012. Prediksi Erosi dan Perencanaan Konservasi Tanah dan Air pada Daerah Aliran Sungai Saba. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika. 1(1).
Gunawan. 2009. Estimasi Daerah Rawan Bencana Banjir Menggunakan Metode Pendekatan Topographic Wetness Index. Manado
Javed, A., M.Y. Khanday and S. Rais, 2011. Watershed Prioritization Using Morphometric And Land Use/Land Cover Parameters: A Remote Sensing And GIS Based Approach. Journal Geological Society Of India. 78:63-75.
Hermon, Dedi. 2015. Geografi Bencana Alam. Rajawali Pers. Jakarta.
Kementrian Negara Lingkungan Hidup. 2007. Analisis Potensi Rawan Bencana Alam di Papua dan Maluku (Tanah Longsor – Banjir – Gempa Bumi - Tsunami). Laporan Akhir. Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis dan Peningkatan Kapasitas . Jakarta.
Nursaaban. 2013. Arahan Penanggulangan Bencana Alam Melalui Analisis Multibahaya Dan Multirisiko Di Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta. Laporan Hibah Bersaing. UNY.
[USDA] United State Departement of Agriculture.2005, National Engineering Handbook Section 4: Hydrology. Washington D C, U.S.A
Lampiran 1. Justifikasi Anggran Penelitian
Tabel 5.2.Rincian Anggaran Biaya 1. Honor
Honor Nonor/Jam (Jam/Minggu)Waktu Minggu/Bulan Total (Rp.)
Ketua 14.000/hari 12 jam/minggu 4/6 4.1020.000
Anggota 1 12.000/hari 12 jam/minggu 4/6 3.456.000
Sub Total 7.476.0000
2. Bahan Habis Pakai
Material PemakaianJustifikasi Kuantitas satuanHarga Total (Rp.) Data Curah hujan Analisis lahan 10 tahun 60000/bln 3.200.000 Analisis Leb. Tanah Analisis lahan 2.500.000 Pustaka Penelusuran
pustaka
1 500.000 500.000
Kertas A4 Cetak laporan 10 35.000 350.000 Kertas penjilidan Cetak laporan 1 300.000 300.000
Lakban Cetak laporan 5 20.000 100.000
Tinta printer (hitam dan warna)
Cetak laporan 12 botol 35.000 500.000
Sub Total 7.450.000
Sewa Mobil survey 1 2.500.000 1.200.000
Transportasi dan penginapan)
Lay out Peta 1 750.000 750.000
Shoft ware ENVI 4.3 Interpretasi Citra 1 855.000 855.000 Citra Foto udara bahan
untuk interpretasi
1 500.000 500.000
Shp Peta Bengkulu Interpretasi citra wilayah Bengkulu
1 700.000 700.000
Citra Lansat Foto udara 500.000 500.000
Sewa apnilevel survey 32 hari 50.000 1.600.000 Sewa kamera Dokumentasi 32 hari 30.000 960.000
Sewa GPS survey 1 paket 250.000 250.000
Sub Total 6.365.000
Lampiran 2. Susunan Organisasi Peneliti dan Pembagian Tugas
I. Struktur Organisasi Tim Peneliti
1. Ketua : Fevi Wira Citra, S.Si., M.Pd. 2. Anggota : Supriyono, S.Pd., M.Pd.
II. Deskripsi Pembagian Tugas
N
o Nama/ NIDN Instansi Asal BidangIlmu
Alokasi Waktu (jam/ minggu)
Uraian Tugas
1. Fevi Wira Citra,
S.Si., M.Pd Universitas Prof.Dr.Hazairin., SH Bengkulu
Mitigasi Bencana dan Pengelolaan DAS
10 jam / minggu
Observasi Awal Pengambilan Data Penelusuran Literatur Menyusun Proposal Membuat laporan
harian (tim) membuat laporan
kemajuan penelitian (tim)
membuat laporan akhir penelitian
mengunggah laporan
2. Supriyono, M.Pd.
0207027803 Universitas Prof.Dr.Hazairin., SH Bengkulu
SIG dan IFU 10 jam / minggu
Pengumpulan data Menganalisis data
(tim)
Membuat proposal (tim)
Lampiran 3.Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul
1. Identitas Ketua Pengusul
1 Nama Fevi Wira Citra S.Si.,M.Pd
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NPP 0212028501
5 NIDN 0212028501
6 Tempat dan Tanggal Lahir Bengkulu 12 Februari 1985
7 E-mail Perum Sakinah Blok E No.14 Sawah Lebar
Bengkulu
8 Nomor HP 081394609287
9 Alamat Kantor Jl. Ahmad Yani Nomor 1 Bengkulu 10 Nomor Telp./Fax wo_antik@yahoo.co.id
11 Lulusan yang telah dihasilkan S1=12
12 Mata Kuliah yg Diampu Pengelolaaa DAS
Pengantar Meteorologi dan Klimatologi Mitigasi Bencana
Prektikum Meteorologi dan Klimatologi
2. Riwayat Pendidikan
Bidang Ilmu Human Geografi Pendidikan Geografi
-Tahun Masuk-Lulus 2003-2008 2010-2012
-Judul Skripsi/Tesis Persepsi Kualitas Pelayanan Penolong Persalinan di
provinsi Bengkulu
Peranan Pembelajaran Geografi Di SMA Dalam Memahami Wilayah Bencana Di Kota Bengkulu
-Nama Pembimbing Alip santo sudarmo Prof. Dr. Dede Rohmat, Ir.
-3. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No
. Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jumlah
1. 2012 Peranan Pembelajaran Geografi Di SMA Dalam Memahami Wilayah Bencana Di Kota Bengkulu
Mandiri
-2. 2015 Persepsi Mahasiswa Tentang Kesehatan Reproduksi (Studi pada mahasiswa FKIP UNIHAZ Bengkulu)
DIPA UNIHAZ
10.000.000
4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 thn Terakhir
No
. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah
1. 2013 penyuluhan mitigasi bencana pada siswa/i di SMk S-3 Serunting I Kota Bengkulu.
5. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 tahun terakhir
No
. Tahun Judul Penelitian Nomer/TahunVolume/ Nama Jurnal
1 2012 Peranan Pembelajaran
geografi Dalam memahami Bencana.
Vol.12, Nomor :
Oktober 2012 Gea JurnalPendidikan Geografi (FP IPS UPI)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP).
Bengkulu, 1 Juni 2016 Ketua Pengusul,
1. Identitas Anggota Pengusul
1 Nama Supriyono, S.Pd., M. Pd.
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Jabatan Fungsional
-4 NPP 0211040142
5 NIDN 0230078702
6 Tempat dan Tanggal Lahir Giri Kencana, 30 Juli 1987
7 E-mail yono.supri259@gmail.com
8 Nomor HP 0852 6880 9880
9 Alamat Kantor Jl. A.Yani no.1 Bengkulu
10 Nomor Telp./Fax 21536 / (0736) 20956 11 Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 8
12 Mata Kuliah yg Diampu 1. SIG 2. IFU
3. Geomorfologi Indonesia 4. IAD
2. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
UNIHAZ Bengkulu UNP Padang
-Bidang Ilmu Pendidikan Geografi Pendidikan Geografi
-Tahun Masuk-Lulus 2006-2010 2014-2015
-Judul
Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu
Kajian Dampak
Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Air dan Perubahan Bentuk Fisik Sungai di Sub DAS Hilir Sungai Bengkulu
-Nama Pembimbing Drs. Mariyon, M.Pd. Prof. Dr. Eri Barlian, M. Si.
-3. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No
. Tahun Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber Jumlah
1. 2014 Analisis Bahan Letusan dan Potensinya Gunung Sinabung
di Tanah Karo Propinsi Sumatera Utara
Mandiri Rp.
5.000.000,-2 2016 Sistem Informasi Geografi untuk Perubahan Lahan Kritis Akibat Tambang Batubara di Hulu DAS Sungai Bengkulu
DIPA UNIHAZ
4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 thn Terakhir
5. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 tahun terakhir
No
. Tahun Judul Penelitian Nomer/TahunVolume/ Nama Jurnal 1. 2014 Analisis Dampak Letusan
Gunung Sinabung kaitanya dengan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Karo
6. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No .
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Analisis Dampak Letusan Gunung Sinabung kaitanya dengan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Karo
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP).
Bengkulu, 1 Juni 2016 Anggota Pengusul,