41
Pembuatan Emulsi Virgin Coconut Oil (VCO) Dengan Pulvis Gummi Arabici
(PGA) Dan Uji Aktivitasnya Terhadap SGOT Dan SGPT pada Mencit Putih
Nori Wirahmi, Sonia Yuwana dan Salman Umar
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang
Abstract
The research of the making of Virgin Coconut Oil emulsion with the Acasia and its activity test as a SGOT dan SGPT against white female mouse had been done. The liver damage was inducted using paracetamol doses 0.026 g/20g BB. The emulsion was made with dry gom method and evaluated in stability and VCO emulsion viscocity using a Viscometer Stomer. The parameter observed was the decreasing of SGOT and SGPT activities during giving 1, 3, 7 medicine. The result indicated that the emulsion VCO was stable using Acasia as emulsifying agent to 50°C during 6 hours and can be used as the decreasing SGOT and SGPT activities at observating on day 2, 4 and 8.
Keyword : Virgin Coconut Oil emulsion, white female mouse, SGOT and SGPT activities
Pendahuluan
Dalam upaya pengembangan pendayagunaan kekayaan alam hayati, Indonesia beberapa tahun terakhir ini berusaha mengembangkan dan menerapkan penggunaan obat tradisional. Untuk mengatasi berbagai penyakit agar peranan obat tradisional tersebut lebih meningkat diperlukan adanya penggunaan,
penelitian, pemeriksaan khasiat dan
keamanannya (Wijaya,1992).
Virgin Coconut Oil (VCO) berasal dari olahan buah kelapa (Cocos nucifera,L) menjadi
minyak kelapa murni yang dikenal
masyarakat secara luas pada saat ini dapat mengobati berbagai penyakit. Secara umum VCO digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan osteoporosis, obesitas, diabetes, penyakit liver, perawatan kulit, meningkatkan stamina dan masih banyak yang lain (Rindengan dan Hengky, 2006).
VCO mengandung asam lemak jenuh yaitu + 90% dan asam lemak tak jenuh + 10%, Asam lemak jenuh yang terdapat dalam minyak kelapa adalah terutama asam laurat sekitar + 52%, asam kapriat 10%, asam miristat 15%, asam palmitat 11% dan asam stearat 2%, Asam lemak jenuh disebut juga MCFA (Medium Chain Fatty Acid) dimana mudah dimetabolisme dan bersifat anti mikroba (antivirus, antibakteri, antijamur) (Dalimartha, 2006 ;Windono,2002 ).
Hati adalah organ tubuh yang sangat penting
berperan sebagai proses sintesa dan
detoksifikasi di dalam tubuh. Disamping itu, hati juga berperan dalam proses metabolisme protein, lipid dan karbohidrat. Kerusakan hati dapat disebabkan oleh adanya toksikan maupun obat-obatan seperti tetrasiklin, parasetamol, etanol, karbontetraklorida dan etionin ataupun keberadaan virus hepatitis. Kerusakan hepatoselular yang minimal dapat diketahui dari peninggian bilirubin serum dan enzim transminase seperti SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan
SGPT (Serum Gutamic Pyruric
Transaminase). Ratio normal GOT/GPT adalah 1:15 atau harga normal tertinggi SGOT 40 U/L dan SGPT 35 U/L (Frank,1955).
Pada saat ini Virgin Coconut Oil (VCO) diperdagangan sangat sedikit dijumpai dalam bentuk formulasi, sediaan hanya tersedia dalam bentuk minyak murni dan soft gelatin kapsul, Untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap VCO maka di buatlah
dalam bentuk emulsi. Berdasarkan
penggunaan VCO ini oleh masyarakat, maka dilakukan penelitian menformulasikan VCO
dalam bentuk emulsi dan mengujinya
42
Metoda PenelitianAlat
Timbangan analitik, lumpang stamfer,
timbangan hewan, jarum oral, Buret, sentrifus (Hottich Zentrifugen EBA 20®), vortex (Fison Whirli Mixer TM®), viscometer stomer, spektofotometer (GenesysTM20 Spectrophotometer®)
Bahan
Virgin Coconut Oil (PT Argo Vico Industri Indonesia dengan Dinkes IP : 3011124406), Pulvis Gummi Arabici (PGA), sirup simplek, Natrium Benzoat, Vanila, Parasetamol, PGS 1%, air suling, Larutan pereaksi SGPT (DiaSys®) dan Larutan pereaksi SGOT (DiaSys®)
Evaluasi Emulsi VCO
a. Pemeriksaan Organoleptis
Mengamati bentuk,warna, bau dan rasa zat sediaan
b. Pemeriksaan viskositas emulsi Dengan viscometer stomer c. Uji kestabilan
1. Perencanaan Dosis
Dosis VCO pada manusia digunakan 20
g/hari, setelah dikonversikan pada
mencit, didapat 0,052 g/hari maka volume yang diberikan pada mencit 0,52 ml/20 g BB. Suspensi Parasetamol 0,13 ml/20 gBB.
2. Perlakuan Pada Hewan Percobaan
Hewan dibagi atas 5 kelompok yaitu kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif suspensi Parasetamol 0,13 ml/20 gBB), kelompok III (Suspensi Parasetamol 0,13 ml/20gBB + emulsi VCO dengan dosis 0,52 ml/20gBB) dilakukan selama 1, 3, 7 hari. Semua perlakuan diberikan secara oral. Pada hari ke 2, 4, 8 diambil darah hewan dengan cara memotong pembuluh darah di daerah leher, darah ditampung dengan tabung reaksi, lalu didiamkan selama 15 menit. Setelah itu darah disentrifus selama 10 menit dengan kecepatan 3000 rpm dan serumnya dipisahkan untuk ditentukan kadar SGOT dan SGPT.
3. Analisa Data
Data diolah secara statistik menggunakan analisa variansi satu arah, (ANOVA), dilanjutkan dengan uji lanjut Dunnet.
Hasil
Tabel I. Hasil Pengamatan terhadap Kreaming emulsi VCO
370C 500C 600C
Keterangan
2 4 6 2 4 6 2 4 6
- - - + + + Dikocok sedikit akan stabil
43
Tabel II. Aktivitas SGPT Mencit Putih Betina yang diberikan emulsi VCO
NO Perlakuan Hewan Hasil
1 Kontrol (-) 1
2 3
X ± SE
38,82 38,82 42,06
39,90 ± 1,079
2 Kontrol (+) 1
2 3
X ± SE
122,93 103,52 97,05
107,83 ± 7,776
3 Hari Ke 2 1
2 3
X ± SE
84,11 93,82 90,58
89,50 ± 2,854
4 Hari ke 4 1
2 3
X ± SE
80,88 93,82 84,11
86,27 ± 3,888
5 Hari ke 8 1
2 3
X ± SE
77,64 74,41 80,88
77,64 ± 1,868
0 20 40 60 80 100 120
Kontrol (-) Kontrol (+) Hari Ke 2 Hari ke 4 Hari ke 8
PERLAKUAN
A
K
TI
V
ITA
S
S
G
P
T
ra
ta
-r
a
ta
(
U
/L)
44
Tabel III. Aktivitas SGOT Mencit Putih Betina yang diberikan emulsi VCO
NO Perlakuan Hewan Hasil
Gambar 2. Grafik aktivitas SGOT terhadap mencit putih betina
0 beredar di pasaran yaitu Island Coconut yang diproduksi oleh PT Argo Vico Industri Indonesia dengan Dinkes IP : 3011124406. Hal ini disesuaikan dengan penggunaan
tradisional masyarakat, dimana VCO
dimanfaatkan untuk osteoporosis, obesitas, diabetes, penyakit liver, perawatan kulit, meningkatkan stamina dan masih banyak yang lain (Rindengan dan Hengky, 2006).
Emulsi VCO dibuat dengan metoda kering dengan emulgatornya PGA, karena untuk minyak-minyak nabati penggunaan PGA dapat membuat emulsi menjadi cukup stabil walaupun nilai HLB dari minyak kelapa murni sebesar 10,2.
45
suhu semakin cepat terjadinya kreaming. Dari data yang diperoleh dapat dilihat VCO yang digunakan memenuhi syarat pemeriksaan mutu VCO. Emulsi VCO bila diuji kekentalannya dihasilkan kekentalan yang memenuhi syarat. Pada pengujian aktivitas SGPT dan SGOT dengan pemberian emulsi VCO diperoleh penurunan aktivitas SGOT dan SGPT pada pengamatan hari ke 2, 4 dan 8. Dari Uji Anova satu arah dan dilanjutkan dengan uji Berlanjut Dunnett dihasilkan kontrol (+) berbeda sangat nyata dengan kontrol (-). Ini berarti kerusakan fungsi hati nyata terlihat dengan pemberian parasetamol yang menyebabkan terjadinya kerusakan hati dan peningkatan Aktivitas SGPT dan SGOT.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Virgin coconut oil (VCO) cukup stabil dibuat dengan mengunakan emulgator Pulvis Gummi Arabici (PGA) sampai pada suhu 500C selama 6 jam,
2. Emulsi VCO berfungsi sebagai penurunan aktivitas SGOT dan SGPT,
Daftar Pustaka
Anief M, Ilmu Meracik Obat teori dan
Praktik, Press UGM, Yogyakarta,
1978
Ansel H, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, ed 4, UI Press, 1989
Dalimartha, S, Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia, Trubus Agriwidya, Jakarta, 2000,
Dalimartha, S, Dokter bicara VCO, Trubus Agriwidya, Jakarta, 2006
Dewi M, Elin Y,S, Joseph I,S, Hikmat P,Khasiat Penurunan Kadar Glukosa Darah Kombinasi Ekstrak Bawang Putih dan Rimpang Kunyit pada Penderita Diabetes Melitus dengan parameter yang diamati kadar glukosa darah, fungsi hati, dan fungsi ginjal,
hemoglobin, leukosit, trombosit,
ITB,2007, Http://www,google,com Frank C,L, Toksisitas dasar, Organ Sasaran
dan Penilaian Resiko, ed II, UI, Jakarta,1955
Gennaro, A,R, Remington’s Pharmaceutical
Sciences ed 18, Mack Publishing
Company, Easton Pensylvania,1990
Katzung, B,G, Basic and Clinical
Pharmacology, Eight Edition, Mc, Graw Hill, USA, 2001,
Martin, A,J, Swarbick and A, Cammarata, Farmasi Fisika,ed III, UI Press, Jakarta, 1989
Rindengan, B dan Hengky, N, Pembuatan dan Pemanfaatan Minyak Kelapa Murni, Penerbit Swadaya, 2005
Thomas L, Clinical Laboratory Diagnostic,
1st Ed, Frankfurt : TH-Books
Verlagsgesellschaft; 1998
Tim fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Ilmu Penyakit Dalam ed II, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia, 1987
Turner R,A, Screning Method in
Pharmacology, Academic Press, New
York London, 1965,
Vanduin C,F, Ilmu Resep dan Praktek,
Soerongan, Jakarta, 1958
Vogel, H, G, Drug Discovery and Evaluation
Pharmacological
Assays,Spinger-Verlag, New York, 2002,
Voight, R, Buku Pelajaran Teknologi
Farmasi, ed v, diterjemahkan oleh
S,Noetono dan Mathilda, B,W, Gajah Mada Universitas Press, Yogyakarta, 1994
Wijaya, K,H,M, Tanaman berkhasiat obat di Indonesia,jilid II, Pustaka Kartini, Jakarta, 1992
Windono dkk, Aktivitas hepatoprotektor
terhadap ekstrak bawang putih, IPB, 2002, Http://www,google,com