PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
PERPAJAKAN MELALUI PENERAPAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
PENCUCIAN UANG
TESIS
OLEH:
SURANTA RAMSES TARIGAN 097005027/ HK
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
PERPAJAKAN MELALUI PENERAPAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
PENCUCIAN UANG
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
Dalam Program Studi Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH:
SURANTA RAMSES TARIGAN 097005027/ HK
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
JUDUL TESIS : PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERPAJAKAN MELALUI PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
NAMA : SURANTA RAMSES TARIGAN
N.I.M. : 097005027
PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM
MENYETUJUI KOMISI PEMBIMBING
K e t u a
Prof. Dr. Syafruddin Kalo, S.H., M.Hum
Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H. Prof. Dr. Sunarmi, S.H., M.Hum
A n g g o t a A n g g o t a
Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Dekan Fakultas Hukum
Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H. Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum
Telah diuji pada
Tanggal 10 Januari 2013
Panitia penguji tesis :
Ketua : Prof. Dr. Syafruddin Kalo, S.H., M.Hum
Anggota : 1. Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H.
2. Prof. Dr. Sunarmi, S.H., M.Hum
3. Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum
ABSTRAK
Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar bagi negara. Tindak pidana pajak rentan mengakibatkan kerugian bagi negara itu sendiri. Penanganan terhadap tindak pidana pajak diperlukan langkah-langkah yang serius. Undang-undang perpajakan telah tiga kali mengalami perubahan sampai diundangkannya UU No.28 Tahun 2007 sebagai Perubahan Ketiga atas UU No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Undang-undang lain yang dapat diterapkan sebagai bentuk keseriusan dalam mencegah dan memberantas tindak pidana pajak dapat diterapkan melalui penerapan UU No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang sebagai kebijakan pemerintah untuk mencegah dan memberantas pelaku tindak pidana khususnya pajak melakukan tindakan berlanjut untuk melakukan pencucian uang.
Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut: pertama, bagaimanakah pengaturan tindak pidana pajak menurut undang-undang perpajakan? kedua, bagaimanakah kelemahan undang-undang pajak dalam mengadili tindak pidana pajak? dan ketiga, bagaimanakah pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pajak melalui UU No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang mengacu kepada norma-norma dan asas-asas hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan. Jenis penelitian ini bersifat kualitatif. Sumber bahan hukum primer yaitu UU No.28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas UU No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dan UU No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Kesimpulan dalam penelitian ini diperoleh: pertama, bahwa pengaturan tindak pidana perpajakan menurut UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan mengatur bentuk tindak pidana kealpaan bagi Wajib Pajak, kesengajaan bagi Wajib Pajak, percobaan bagi Wajib Pajak, dan tindak pidana bagi pejabat pajak. Kebijakan tindak pidana pajak tidak diatur dalam hal pengaturan langkah-langkah pencegahan. Kedua, kelemahan pengaturan tindak pidana pajak tampak dari sistem self assessment yang dinilai terlalu fleksibel diterapkan terhadap kondisi masyarakat Indonesia yang masih rendah kesadaran hukumnya untuk mendaftarkan dirinya ke kantor pajak dan menghitung pajak terutangnya, selanjutnya pengaturannya tidak menerima bukti transaksi dalam bentuk elektronik yang terjadi
dalam transaksi e-commerce. Kelemahan tampak dalam pengaturan dualisme
dalam Pasal 37, Pasal 39, dan Pasal 40 UU No.34 tahun 2000 tentang Perubahan atas UU No.18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang tidak menentukan secara tegas kualifikasi tindak pidana terhadap perbuatan Wajib Pajak ataupun Wajib Retribusi dan pejabat perpajakan. Ketiga, pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pajak melalui UU No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang berkaitan dengan tindak pidana pajak sebagai kejahatan awal pencucian uang. Walaupun undang-undang pajak tidak mengatur pencegahan tindak pidana pajak, namun dalam UU
No.8 Tahun 2010 mengandung prinsip customer due diligence yang berarti dengan
prinsip ini pencegahan dapat dilakukan terhadap tindak pidana pajak tersebut.
Saran yang diharapkan: pertama, UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan perlu dilakukan revisi untuk dibuat penegasan makna kata “pencegahan” baik pasal-pasalnya maupun dalam penjelasannya. Kedua, sistem self assessment (Wajib Pajak aktif) seharusnya diganti dengan menerapkan
sistem official assessment (Wajib Pajak pasif dan menggunakan wewenang
pemerintah menentukan besarnya pajak terutang) atau menerapkan sistem with
holding (Wajib Pajak pasif dan menggunakan pihak ketiga menentukan besarnya
pajak terutang), Pengadilan Pajak seharusnya ditempatkan secara utuh di bawah MA sesuai dengan UU No.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang mengamanatkan pengadilan satu atap di bawah MA. Ketiga, diharapkan dalam mencegah dan memberantas tindak pidana pajak seharusnya aparat penegak hukum lebih memprioritaskan penggunaan UU No.8 Tahun 2010 daripada UU No.28 Tahun 2007.
ABSTRACT
Tax is the biggest revenue resources for a country. Tax criminal act results in inflicting loss to the country itself. Law on tax has been amended for three times until the enactment of Law No.28/2007 as the Third Amendment of Law No.6/1983 on General Provision and Taxation Procedures. The other law that can be applied as the form of seriousness in preventing and eradicating tax crimes is through the application of Law No.8/2010 on Money Laundering Perevention and Eradication as the policy of government to prevent and eradicate the criminals especially the tax criminals that they cannot practice money launderinh anymore.
The problems studied in this study were, first, how tax crime is regulated according to law on tax; second, the limitation of law on tax used in prosecuting tax crime; and third, how Law No.8/2010 on Money Laundering Perevention and Eradication was used to prevent and eradicate tax crimes.
The data for this qualitative study with normative juridical method referring to the legal norms and principles stated in the regulations of legislation and court decisions were obtained from thrimary legal materials such as Law No.28/2007 on the Third Amendmend of Law No.6/1983 on General Provision and Taxation Procedures and Law No.8/2010 on Money Laundering Perevention and Eradication.
It is suggested that, first, Law No.28/2007 on General Provision and Taxation Procedures need a revision and the word “prevention” either its articles or in its explanation should be emphasized; second, self assesment system (active tax payers) should be changed by applying official assessment system (passive tax payers using the government authority to determine the tax payable) or by applying with holding system (passive tax payers using the third party to determine the amount of tax payable). Tax Court should be permanently placed under the Supreme Court according to Law No.48/2009 on Judicial Power which mandates the practice of one-roof court under the Supreme Court. Third, In preventing and eradicating tax criminal act, it is expected that law enforcement officers should more prioritize the application of Law No.8/2010 than Law No. 28/2007.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya yang maha pemurah lagi maha penyayang, penulis
dapat menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Magister Hukum (M.H.) di
Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara dengan judul
penelitian tentang, ”Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Perpajakan
Melalui Penerapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang”.
Dengan kerendahan hati yang tulus dan ikhlas, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu,
DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A (K) atas kesempatan fasilitas yang diberikan
kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan program magister.
2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. Runtung
Sitepu, S.H., M.Hum atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi Mahasiswa
Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.
3. Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum, Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H.,
telah banyak memberikan motivasi mulai sejak awal perkuliahan selalu
mengingatkan tesis sampai pada akhirnya meja hijau.
4. Terima kasih yang tidak terhingga dan penghargaan setinggi-tingginya penulis
sampaikan kepada Prof. Dr. Syafruddin Kalo, S.H., M.Hum, selaku Ketua
Komisi Pembimbing, Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H, M.H., dan Prof. Dr.
Sunarmi, S.H., M.Hum., selaku anggota komisi pembimbing yang dengan penuh
perhatian telah memberikan bimbingan, arahan, petunjuk dan ide serta saran yang
5. Penghormatan saya atas apresiasi yang sangat luar biasa dari Dr. Mahmul Siregar,
S.H., M.Hum., dan Syafruddin S.Hasibuan, S.H., M.H., DFM., selaku penguji
tesis penulis.
6. Seluruh Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, beserta seluruh teman-teman Mahasiswa yang telah banyak
memberikan dukungan dan bantuannya.
7. Terimakasih juga kepada orang tua saya Ayahanda Djaman Tarigan, S.H. dan
Ibunda Dra. Yuspita Baik Singarimbun yang telah memberi dukungan dalam
setiap waktu dan sepanjang hari tidak lupa dengan doa agar penulis dapat
mencapai cita-citanya dengan sukses.
8. Terimakasih juga kepada kedua saudara saya, Indra Fransiskus Tarigan dan Harry
Raymond Tarigan yang tidak henti henti memotivasi dan mendoakan penulis
dalam upaya penyelesaian tesis.
Demikianlah sebagai kata pengantar, mudah-mudahan penelitian ini memberi
manfaat bagi semua pihak dan menambah serta memperkaya wawasan ilmu
pengetahuan. Akhir kata, mohon maaf atas ketidaksempurnaan substansi dalam
penelitian ini, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
perbaikan ke depannya. Semoga penulis lebih giat lagi menambah wawasan ilmu
pengetahuan di masa-masa yang akan datang.
Medan, Januari 2013
Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
Nama : Suranta Ramses Tarigan
Tempat/Tanggal lahir : Medan, 9 Juni 1981
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Katholik
Alamat : Jalan Sei Seruwei No.20 Kelurahan Babura
Kecamatan Medan Baru Kota Medan 20154
II. Pendidikan Formal
1. TK Swasta Methodist 1 Medan Tahun 1987
2. SD Swasta Methodist 1 Medan Tahun 1993
3. SMP Swasta Methodist 1 Medan Tahun 1996
4. SMU Swasta Cahaya Medan Tahun 1999
5. Strata Satu (S-1) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan
Tahun 2005
6. Strata Dua (S-2) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vii
DAFTAR ISI ... viii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 12
C. Tujuan Penelitian ... 13
D. Manfaat Penelitian ... 13
E. Keaslian Penelitian ... 14
F. Kerangka Teori dan Landasan Konsepsional ... 14
1. Kerangka Teori... 14
2. Landasan Konsepsional ... 21
G. Metode Penelitian ... 22
1. Jenis dan Sifat Penelitian ... 22
2. Sumber Data ... 23
3. Teknik Pengumpulan Data ... 24
BAB II : PENGATURAN TINDAK PIDANA PAJAK MENURUT
UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN ... 26
A. Tindak Pidana Pajak ... 26
1. Pengertian Pajak ... 26
2. Bentuk-Bentuk Tindak Pidana Pajak ... 31
B. Pengaturan Tindak Pidana Pajak dalam Undang-Undang Perpajakan ... 34
1. UU No.13 Tahun 1985 tentang Bea Materai ... 37
2. UU No.12 Tahun 1994 tentang Perubahan atas UU No.12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan ... 40
3. UU No.19 Tahun 2000 tentang Perubahan atas UU No.19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa ... 43
4. UU No.28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas UU No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan ... 44
BAB III : KELEMAHAN UNDANG-UNDANG PAJAK DALAM MENGADILI TINDAK PIDANA PAJAK ... 59
A. Kelemahan Sistem Pemungutan Pajak ... 59
B. Prosedur Penyelesaian Sengketa Pajak di Pengadilan Pajak ... 67
C. Dualisme Hukum dalam Mengadili Tindak Pidana Pajak ... 74
BAB IV : PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERPAJAKAN MELALUI UU NO.8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
PENCUCIAN UANG ... 95
A. Tindak Pidana Pajak Sebagai Predicate Crime dalam Tindak Pidana Pencucian Uang ... 95
B. Prinsip Customer Due Diligence dalam Tindak Pidana Pencucian Uang ... 103
C. Sanksi Hukum dalam Tindak Pidana Pencucian Uang ... 109
D. Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pajak Melalui Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang ... 114
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 123
A. Kesimpulan ... 123
B. Saran ... 125