Ekonomi indonesia dan globalisasi
Perekonomian indonesia di masa yang akan
datang
NAMA KELOMPOK 1:
1.
NI KETUT DIAN PRAMESTI
2.
NI WAYAN YULI SARTIKA
3.
YURINDA RETNO SAFITRI
KELAS : C
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
EKONOMI INDONESIA DAN GLOBALISASI
A. Perekonomian Indonesia dan Globalisasi
a. Pengertian GlobalisasiGlobalisasi adalah satu proses peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar manusia dan antar bangsa di seluruh dunia melalui aliran modal, tenaga kerja, perdagangan, dan interaksi lainnya seperti perjalanan, budaya populer, dan lain-lain sehingga batas-batas satu negara menjadi bisa.
b. Kaitan globalisasi dengan perekonomian indonesia
Dapat dilihat dari aliran-aliran yaang terjadi baik di dalam negeri Indonesia maupun dengan negara lain :
Aliran modal terjadi sejak jaman penjajahan Belanda melalui penanaman modal olehperusahan asing belanda di indonesia termasuk bidang
transportasi, perdagangan, perkebunan, perbankan. Pada pemerintahan sukarno tidak diperbolehkan modal asing masuk ke indonesia. Dan pada masa pemerintahan suharto malah mengundang UUPMA ( Undang-undang Penanaman Modal Asing) seperti: McDonald, KFC, Perusahaan-perusahaan Eropa, Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, dan masih banyak lagi. Investasi asing langsung dan porto folio diperlancar dengan adanya pasar modal dan pasar uang. Perusahaan swasta
diperkenankan langsung mencari dana dari sumber dana luar negeri. Dimana dana tersebut berasal dari Bank Dunia dan IMF mengalir ke sektor pemerintahan.
Aliran tenaga kerja untuk mencari kerja baik di dalam negeri maupun masuk dan ke luar negeri. Dalam hal aliran di dalm negeri, tenaga kerja umumnya bebas bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Namun karena kepadatan penduduk dan pembangunan ekonomi antar daerah yng berbeda beberapa provinsi/kabupaten. Bahwa seorang harus menjadi penduduk daerah untuk dapat mencari kerja di tempat tersebut. Keadaan yang demikian ini sama dengan aliran tenaga kerja ke dalam dan ke luar negeri yang penuh dengan hambatan.
Interaksi lainnya yang dimaksudkan di sini adalah aliran informasi karena kemajuan teknologi seperti televisi, radio, media cetak, internet, telepon genggam, literatur, pariwisata dan sebagainya sehinggga masyarakat satu negara dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintas beraneka ragaam budaya, dan dunia menjadi satu unit yang utuh. Interaksi internasional yang demikian ini rupanya tidak bisa lagi dibendung meskipun bukan tanp
hambatan/pengawaasan pemerintah. Jadi perekonomian Indonesia sejak semula telah berinteraksi dengan perekonomian dunia dengan berbagai hambatan, ada yang lebih ringan seperti misalnya padaa interaksi lainnya dan investasi asing, ada juga yang hambatannya lebih berat seperti tenaga kerja dan perdagangan barang.
c. Dikatakan bahwa globalisasi ekonomi/perdagangan mempunyai setidaknya 5 butir kebaikan yaitu:
Meningkatkan Produksi global
Melalui spesialisasi dan perdagaangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efisien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalamm satu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyrakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang daari luar negeri.
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri. Meningkatan akses akan modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang kerena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang
d. Globaalisasi perdagangan/ekonomi sering membawa keburukan sebagai berikut:
Menghambat pertumbuhan sektor industri
Perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tinggi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang
Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila satu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globalisasi terhadap neraca
pembayaran adalah pembayaran noto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit
Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi portofolio yng semakin besar. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilaan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam satu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.
B. GATT
a) Awal GATT
Pada tahun 1944 sekitar 24 negara bertemu di Bretton Woods New Hampshire dalam satu konferensi yang diprakarsai oleh UN Conferencee on Trade and Employment untuk memetakan strategi pasa perang dalam membangun kembali perekonomian dunia pada tahun 1947 dibentuk tiga organisasi internasional, yakni the General Agreement on Tarriffs and Trade (GATT), the Internasional Bank of
Reconstruction and Development (IBRD sekarang berubah menjadi B D), the Internasional Monetary Fund (IMF)
kembali perekonomian dunia. Organisasi yang dimaksud adalah the Internasional Trade Organisation (ITO). Negosiasi pendirian ITO mengalami kegagalan pada tahun 1950, sehingga yang masih tertinggal hanyalah kesempatan GATT. Bahwa GATT itu bukanlah organisasi, melainkan hanya berupa kesempatan walaupun dia menempati kantor sekretariat di the Center William Rappard, tujuan utama GATT adalah pengurangan tarif dan segala jenis hambatan lain dalam perdagangan internasional, dan menghilangkan preferensi dagang atas dasar timbal balik dan keuntungan bersama.
b) Prinsip-prinsip yang mendasari kesempatan pada GATT adalah bahwa perdagangan seharusnya:
Tanpa diskriminasi
Artinya kalau satu negara mengenakan tarif tertentu kepadaa satu negara partner dagangnya, maka perlakuan yang demikian itu juga harus diberikan kepada partner dagang lainnya.
Perdagangan yang lebih bebas
Yakni pengurangan hambatan dagang melalui negosiasi Perdagangan terprediksi
Artinya bahwa pengusaha asing investor dan pemerintah harus mempunyai keyakinan bahwa hambatan perdagangan tidak diubah seenaknya saja, tarif dan pembukaan psar dalam negeri terhadap partner dagang bersifat memikat
Lebih kompetitif
Yang berarti satu negara seharusnya tidak melaksanakan praktek dagang yang tidak jujur seperti misalnya subsidi ekspor dan melaksanakan dumping pada harga lebih rendah dari biaya untuk merebut pasar
Lebih menguntungkan negara terbelakang
Yakni dengan memberika kelonggaran-kelonggaran tertentu, pelakuan khusus dan memberikan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri
c) GATT telah melaksanakan 8 putaran, yakni:
Putaran Gevena yakni membahas pengurangan tarif dan menghasilkan 45.000 konsesi tarif yang mencakup perdagangan dengan nilai selita $ 10 miliar
Putaran Annecy yakni membahas tentang pengurangan tarif yang menghasilkan sekitar 5.000 konsesi tarif
Putaran Geneva II hasil kesepatan adalah penurunan tarif senilai $2,5 miliar dan penerimaan jepang masuk anggota
Putaran Dillon membahas mengenai pengurangan tarif dengan nilai lebih dari $4,9 miliar, putaran ini juga membahas tentang pendirian
European Economic Community (EEC)
Putaran Tokyo membahas tentang penurunan taarif dn mengeluarkan aturan baaru yaang ditunjukan untuk mengawasi pelaksanaan
hambatan nontarif dan pembatasan ekspor sukarela.
Putaran Uruguay semua aturan-aturan GATT sejak dijalankan oleh WTO dan Putaran Doha
Putaran Doha membahas tentang pengurangan hambatan trif dan nontarif, masalah perdagangan hasil-hasil pertanian, penetuan standar tenaga kerja, masalah lingkungan, persainagn, investasi, transparasi dan sebagainya
C. PUTARAN URUGUAY DAN WTO
Putaran Uruguay dalam GATT dimulai September 1986 sampai 1993 (selama 87 bulan). Putaran ini adalah yaang paling ambisius dari semua putaran GATT dan diharapkan untuk memperluas kompotensinya sehingga tidak hanya meliputi perdagangan barang saja melainkan juga mencakup masalah penting seperti perdagangan jasa, modal atau investasi, kekayaan intelektual, tekstil, penyelesaian sengketa dagang dan perdagangan hasil pertanian. Namun, ketika Putaran Uruguay, banyak negara berpendapat bahwa pengecualian sektor pertanian dari kesempatan agaknya kurang dapat diterima dan mereka menolak untuk menandatangani
kesempatan baru tanpa adanya sedikit kemajuan dalaam bidang hasil-hasil pertanian. Kesempatan dibidang pertanian dalam Putaran Uruguay terus merupakan kesempatan liberalisasi perdagangan yang paling menonjol sepanjang sejarah negosiasi dagang. Tujuan dari kesempatan ini adalah untuk meningkatkan akses terhadap produk pertanian, mengurangi bantuan dalam negeri terhadap sektor pertanian dalam bentuk subsidi harga dan kuota, mengurangi secara bertahap subsidi ekspor terhadap produk pertanian dan menyelaraskan sejauh mungkin kebijaksanaan sanitasi di antara negara anggota.
D. SANGKETA DAGANG ANTAR NEGARA
bahwa produk impor asal Indonesia tidak menemui syarat. Sangketa lain terjadi tahun lalu, Amerika dan Tiongkok saling tunduh bahwa pihak lain melanggar peraturan perdagangan dunia. Kementrian perdagangan Tiongkok sedang menyelidiki keluhan bahwa suku cadang mobil dan daging ayam Amerika yang diekspor ke Tiongkok dijual denga harga murah dan merupakan industri dalam negeri.
Prosedur penyelesaian sengketa dalam GATT dapat dikelompokkan ke dalam dua macam prosedur yaitu:
Tahun 1948-1978 prosedur penyelesaian sengketa GATT dapat dikelompokkan sebagai peneyelesaian sengketa secara diplomatik, diselesaikan antara kedua pemerintah yang sedang dalam sengketa
Tahun 1980-1994 prosedur penyelesaian sengketa GATT beralih dari semula yang bersifat diplomatik menjadi penyelesaian sengketa secara hukum Namun demikian ada dua pasal, yakni pasal XXII dan XXIII GATT yang dapat dirujuk dalam hal adanya sengketa datang. Jadi dalam GATT pada prinsipnya ada dua cara penyelesaian sengketa dagang internasional, yakni:
o Penyelesaian sengketa melalui jalur diplomatik
Negara anggota peserta kesempatan dagang pada GATT diharapkan menyelesaikan sendiri masalah sengketa yang dialaminya melalui konsultasi secara bilateral. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal XXII GATT. Mereka disyaratkan untuk memberikan pertimbangan simpatik terhadap setiap sengketa mengenai segala sesuatu hal yaang menyangkut pelaksanaan GATT.
o Penyelesaian sengketa melalui jalur GATT
Untuk jalur ini salah satu pihak ataau kedua-duanya harus mengajukan keberataan dengan memberikan dasar pembenaran yang lengkap kepada GATT hal ini kepada badan dalam GATT yang disebut sebagai contracting party khusus untuk satu sengketa
E. KERJA SAMA PERDAGANGAN DAN EKONOMI ANTAR
WILAYAH DAN REGIONAL
I. Kerja sama perdagangan
dengan common effective preferential tariff (CEPT), yakni tarif impor 0-5 persen berlaku untuk perdagangan antar negara aggota ASEAN. Negara anggota diberikan tiga junis perkecuali, yakni perkecualina sementara (untuk barang yang sementara harus dilindungi, tetapi kemudian akan memenuhi ketentuan tarif yang berlaku), untuk baraang hasil pertanian yang sensitif seperti beras, dan perkeculaian umum (yang dianggap perlu dengan alasan keamanan, moral publik, perlindungan atas kehidupan umat manusia, binatang atau tanaman, perlindungan barang antik, bersejarah, dan bernilai arkeologi). Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah forum utama untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi, kerja sama, perdagangan dan investasi di wilayah Asia dan Pasifik dan satu-satunya blok antar pemerintah di dunia yang berdasarkan atas janji yang tidak mengikat, dialog terbuka dan kesamaan derajat dari semua peserta. APEC mempunyai visi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, serta memperkuat komunitas di Asia Pasifik melalui misinya, yakni pengurangan tarif dan hambatan perdagangan lain di wilayah Asia Pasifik, menciptakan perekonomian dalam negeri yang efisien dan peningkatan ekspor.
South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC) adalah satu organisasi di bidang ekonomi dan politik dari delapan negara-negara Asia Selatan, mencakup sekitar 1,5 miliar orang dan didirikan 8 Desember 1985 oleh Bangladesh, Bhutan, Maldives, Nepal, Pakistan, India dan Sri Langka, kemudian diikuti oleh Afganistan (2007), Australia, Cina, Uni Eropa, Jepang, Mauritius, Myanmar (Burma), Indonesia, Korea Selatan, Amerika Serikat menjadi anggota peninjau, dan Afrika Selatan inggin berpatisipasi bebas dan berjanji akan menurunkan tarifnya menjadi 20 persen pada tahun 2007 Australia New Zealand Closer Economic Agreement (ANZCERTA) adalah
perjanjian dagang bilateral antara Australia dan New Zealand, yang efektif berlaku sejak 1983, dan mencakup hampir semua masalah perdagangaan barang dan jasa. Prinsip dasar dari ANZCERTA adalah perlakuan nasional, akses ke pasaar, hak untuk masuk pasar tanpa hambatan, daan perlakauan yng paling menguntungkan
untuk menghilangkan hambatan perdagangan dan investasi di antara Amerika Serikat, Kanaka, dan Meksiko.
Uni Eropa (UE atau European Union yang disingkat EU) adalah organisasi antar pemerintah dan supranasional negara-negara Eropa, didirikan di bawah penjaman uni eropa pada tahun 1992, yang sejak 1 januari 2007 telah memiliki 27 negara anggota. Organisasi ini telah berkali-kali mengalami perubahan, dari tiga ribu tahun lalu, menjadi customs union, european coal and steel
community, european economic community (1958), terus menjadi masyarakat eropa. Sampai sekarang ini uni eropa telah berevolusi dari sebuah badan perdagangan menjadi sebuah kerja sama ekonomi dan politik, yang mempunyai organ ekonomi dan politik penting.
II. Integrasi Ekonomi
Menurut teori integrasi ekonomi dari bela balasa 1961 ada enam tahapan kerja sama perdagangan untuk menuju ke integrasi ekonomi yaitu:
Tahap pertama adalah Preferential Tranding Area (PTA)
Merupakan kelompok perdagangan yaang memberikan preferensi terhadap jenis produk tertentu kapada negara anggota, dilaksanakan dengan cara mengurangi tarif PTA pada umumnya PTA mengarah ke free trade area (FTA)
Tahap ke dua adalah Free Trade Area (FTA)
Untuk menghilangkan tarif, kuota, dan preferensi kepada sebagian besar barang dan jaasa yang diperdagangakan di antara mereka. Negara tersebut memilih bentuk integrasi ekonomi jenis ini jika struktur ekonomi mereka bersifat komplementer. Namun kalau struktur perekonomian mereka bersifat kompetitif, maka bentuk yang lebih sesuai adalah custom union.
Tahap ketiga adalah Custom Union
Adalah satu perjanjian dagang di mana sejumlah negara memberlakukan perdagangan bebas di antara mereka dan menerapkan serangkaian tarif bersama atau kadang-kadang berbeda antara negara anggota terhadap barang dari negara lain
Tahap ke empat adalah Single Integrated Market (Common Market)
Tahap ke lima adalah Economi and Monetary Union (kesatuan ekonomi dan moneter)
Adalah satu blok dagang seperti pasar tunggal dengan kesatuan moneter untuk semua negara anggota, bukan hanya menerapkan mata uang bersama seperti yang dilakukan oleh Latin Manetary Union pada tahun 1980an yang tidak diikuti oleh adanya pasar tunggal. Kesatuan ekonomi dan moneter dilaksanakan melalui fakta dagang dari semua sistem moneter yang berlaku di negara anggota
Tahap ke enam adalah Complete Economic Itegration
Adalah tahap akhir. Pada tahap ini, tidak lagi diperlukan kebijaksanaan pengawasan ekonomo kepada unit-unit yang bergabung, mereka telah menjadi satu kesatuan moneter dan fiskal secara penuh atau mendekati penuh. Uni Eropa adalah salah satu ontoh yang baik mengenai integrasi ekonomi penuh.
F. PEREKONOMIAN INDONESIA DAN WAAWASAN GLOBAL
Perekonomian dunia tampaknya makin menjadi bebas. Hambatan tarif dan nontarif terus dikikis melalui negosiasi dagang antar negara. Asosiasi perdagangan bebas maki meluas. Perekonomian Indonesia dikepung oleh area perdagangan bebas seperti SAARC, ANZCERTA, Uni Eropa, NAFTA, dan malah telah tergabung dalam perdagangan bebas seperti AFTA dan APEC. Dalam hal yang demikian ini rupanya sudah tertutup jalan bagi Indonesia harus bersedia mengadakan perdagangan bebas atau setidaknya perdagangan yang lebih bebas dengan negara partner dagangnya.G. PEREKONOMIAN INDONESIA DI MASA YANG AKAN DATANG
i. Sistem negara dan pemerintahan
Pada masaa pemerintahan Sukarno Indonesia memakai sistem pemerintahan demokratis dengan multipartai. Pada saat itu muncul pendapat bahwa demokrasi Barat tidak cocok bagi bangsa Indonesia sehingga terjadi perubahan menjadi demokrasi terpimpi, atau demokrasi pancasila, dan dari demokrasi parlementer ke demokrasi presidensial. Pada masa itu selalu terjadi pertikaian di dalam negeri. Padaa masa pemerintahan Suharto partai
baahwa dalaam jangka panjang sistem pemerintah yang demokratis
mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari pada sistem pemerintahan yang diktator, dan sistem perekonomian sosialis atau komunis mempunyai tingkat ketimpangan distribusi pendapatan yang lebih baik dari pada sistem pemerintahan yang kapitalis.
Sehingga pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembagian
pendapaatan lebih jelek pada masa Sukarno dibandingkan masaa sesudahnya. Masa pemerintah Suharto menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari distribusi pendapatan dengan ketimpangan sedang. Demikian juga pada masa setelah Suharto.
Jadi sistem ekonomi yang dianut Indonesia di masa mendatang adalah sistem ekonomi sebagai konsekuensi perkembagan Globalisasi lebih bersifat kapitalis dibandingkan sosialis, dengan nama apa pun, tapi nama yang cocok sesuai dengan kenyataan adalah ekonomi campuran atau Sby-nomics karena lebih merefleksikan keadaan, ekonomi pasar di mana pemerintah mempunyai peran yang cukup besar dalam perekonomian.
ii. Kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi
Pembagunan ekonomi di samping menggunakan sumber daya dalam negeri juga menggunakan sumber daya dari luar negeri. PDAM dan PMA terus digalakkan, swasta asing dibiarkan bersaing dan joint venture didorong berkembang di bumi pertiwi ini. Pinjaman dalam dan luar negeri mungkin diperlukan untuk menambah modal dalam negeri. Penerimaan yang demikian ini rupanya tidaak bisa dibendung lagi karena globalisasi tidak hanya terjadi di sektor barang tetapi juga di sektor jasa dan penanaman modal, dan bahkan di sektor pertanian.
iii. Subsidi dan program sosial
Dasar dari perekonomian Indonesia di masa datang yang dirumuskan adalah perdagangan internasional yang bebas tanpa hambatan seperti pada prinsip-prinsip yang diterapkan pada GATT. Sistem ekonomi yang dianutnya adalah sistem pasar berdasarkan atas kekuatan permintaan dan penawaran dengan intervensi yang minimum oleh pemerintah. Dalam hal subsidi, harga dari barng yang diperdagangkan ditentukan oleh pemerintah, bukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Dimana subsidi harga tidak