• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Manajemen Lembaga Pendidikan Isl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Manajemen Lembaga Pendidikan Isl"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN KONFLIK PADA MADRASAH/SEKOLAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Manajemen Lembaga Pendidikan Islam”

Dosen Pengampu: Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

Afi Tri Aprilia 14111906

Madin B – SMT 8

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO April 2018

(2)

Syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.

Kemudian dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa apa yang telah diperoleh merupakan hasil dari keterlibatan semua pihak. Oleh karena itu, kami menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo Bapak Drs.Rido Kurnianto, M.Ag.

2. Ustad Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I, selaku dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.

3. Orang tua yang telah sabar mendidik dan mengasuh penulis dari kecil hingga sekarang serta telah memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini.

4. Teman-teman, khususnya pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan, atas bantuan, doa serta dukunganya yang berhubungan penyusunan makalah ini.

Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat pahala dan hikmah dari Tuhan yang Maha Esa.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki, untuk itu kami berharap atas pemberian kritik, saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaaan penyusunan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Ponorogo, 03 April 2018

(3)

Halaman Judul...i

Kata Pengantar...ii

Daftar Isi...iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan Pembahasan...2

BAB II PEMBAHASAN MANAJEMEN KONFLIK PADA MADRASAH/SEKOLAH A. Manajemen Pendidikan Islam...3

B. Pengertian Konflik...5

C. Pengertian Manajemen Konflik...5

D. Menejemen Konflik pada Madrasah ...6

E. Pandangan Islam mengenai Manajemen Konflik pada Madrasah....10

BAB III P E N U T U P Kesimpulan...13

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting. Sebab, dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan, baik itu ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum dapat disebar luaskan. Bahkan dimasa kejayaan Islam, ilmu pengetahuan berkembang demikian pesatnya. Perkembangan tersebut menyebabkan peradaban masyarakat pada masa itu pun terjadi semakin pesat.

Namun, seiring dengan terjadinya benturan-benturan sepanjang sejarah, saat ini umat Islam seolah menjadi generasi yang hilang. Pendidikan yang berlabelkan keIslaman seperti pesantren dan madrasah masih dinilai kelas dua. Kondisi ini menyebabkan banyak cendekiawan muslim menerapkan konsep modernisasi dalam pendidikan Islam. Sebuah konsep yang menginginkan pendidikan Islam dapat menghasilkan cendekiawan-cendekiawan muslim yang menguasai ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum sehingga mampu bersaing dalam kancah internasional.

Institusi pendidikan di Indonesia yang telah mengenyam sejarah paling panjang di antaranya adalah pesantren. Institusi ini lahir, tumbuh dan berkembang telah lama. Bahkan semenjak belum dikenalnya lembaga pendidikan lainnya di Indonesia, pesantren telah hadir lebih awal. Hal ini menandakan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai akar sejarah ke Indonesiaan.

(5)

Manajemen merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses berjalannya suatu organisasi profit maupun non profit secara keseluruhan. Alasannya adalah tanpa manajemen tidak mungkin tujuan organisasi profit maupun non profit tersebut dapat diwujudkan secara optimal, efektif maupun efisien. Maka disini penulis membahas bagaimana menejemen hubungan madrasah/pesantren dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas maka dapa diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Jelaskan manajemen pendidikan Islam? 2. Jelaskan pengertian konflik?

3. Jelaskan pengertian manajemen konflik?

4. Bagaimana manajemen konflik pada Madrasah?

5. Bagaimana pandangan Islam mengenai manajemen konflik pada madrasah atau sekolah?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui manajemen pendidikan Islam. 2. Untuk memahami pengertian pesantren atau madrasah. 3. Untuk mengetahui pengertian masyarakat.

4. Untuk mengetahui dan memahami manajemen hubungan madrasah/pesantren dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.

5. Untuk mengetahui bagaimana pandangan Islam mengenai manajemen pada madrasah atau sekolah.

(6)

MANAJEMEN KONFLIK PADA MADRASAH/SEKOLAH

A. Manajemen Pendidikan Islam

Banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pendidikan Islam, tetapi menurut penulis intinya ada dua, yaitu: pertama, pendidikan Islam merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan oleh hasrat dan niat untuk mengejewantahkan ajaran nilai-nilai Islam. Kedua, pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang dikembangakan dan disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam.1

Manajemen berasal dari kata manage atau managiare, yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. Mengapa kuda? sebab kuda mempunyai daya kemampuan yang hebat.2 Dalam pengertian manajemen terkandung dua kegiatan, yaitu pikir (mind)

dan kegiatan tindak laku (action). Kedua kegiatan tersebut tampak fungsi-fungsi manajemen seperti planning, organizin, directing, coordinating, controling, dan lain-lain. Sedangkan dilihat dari bahasa Inggris, kata manajemen merupakan kata kerja to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola3 yang

bersinonim dengan kata to hand yang berarti mengurus, to control yang berarti memeriksa, dan to guide yang berarti memimpin. Jadi, menurut asal kata dan leksikal, kata manajemen memiliki arti sebagai pengurusan, pengendalian, memimpin atau Sedangkan manajemen pendidikan Islam lebih khusus lagi mengarah pada manajemen yang ditetapkan dalam pengembangan pendidikan Islam. Dalam arti, bagaimana menggunakan dan mengelola sumber daya pendidikan Islam secara efektif dan efisisen

1Muhaimin dkk, Manajemen Pendidikan: Aplikasi Dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/

Madrasah (Jakarta: Kencana, 2009), hlm.3-4

2 A. Sahertian, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah (Surabaya: Usaha Nasional, 1994),

hlm.20

3 Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi, dan Aplikasi (Yogyakarta: Teras, 2009),

hlm.8

(7)

untuk mencapai tujuan pengembangan, kemajuan dan kualitas proses dan hasil proses pendidikan itu sendiri. Sudah barang tentu manajer dan leader yang islami atau yang sudah dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam dan yang berciri khas islam, harus melekat pada manajemen pendidikan Islam.6

Pola lembaga pendidikan dalam bingkai Islam memberi nilai-nilai etik-quranik, hadis, maqolah para sahabat dan juga nilai-nilai sejarah nabi Muhammad (sirah Nabawiyyah) dan para sahabat kemudian muncul beberapa definisi tentang manajemen pendidikan Islam seperti suatu upaya sistematis dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan lembaga pendidikan dengan segala aspeknya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien agar seluruh komponen sistem lembaga pendidikan Islam berkembang kearah yang lebih baik, lebih besar dan lebih sempurna.

Sedangkan Sulistyorini, mendefinisikan manajemen pendidikan Islam sebagai suatu proses penataan/pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya muslim dan non muslim dalam menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.7 Sedangkan Mujammil Qomar,

mendefinisikan manajemen pendidikan Islam sebagai suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.8

B. Pengertian Konflik

Kata “Konflik” berasal dari bahasa Latin “Configo”, yang terdiri atas dua kata, yakni Con, yang berarti bersama-sama dan fligo, yang berarti pemogokan, pengahncuran, atau peremukan. Kata ini diserap oleh bahasa Inggris (dalam, Webster), menjadi conflict yang berarti a flight, struggle, a controversy, a quarrel, active opposition, hostility (petarungan, perebutan kekuasaaan, persengketaan, perselisihan, perlawanan yang aktif, permusuhan). Cassel Concise English Dictionary, mendefinisikan konflik sebagai a fight, a collision; a struggle, a contest; opposition of interest, opinions a purposes; mental strife, agony. Dalam kamus bahasa Indonesia oleh poerwadarminta, kata konflik berarti pertentangan atau percekcokan. Konflik atau pertenntangan bisa terjadi pada diri seorang

6 Muhaimin dkk, Manajemen Pendidikan: Aplikasi Dalam Penyusunan Rencana

Pengembangan Sekolah/Madrasah (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 5

7 Sulistyorini, Manajemen Pendidikan… hlm. 14

8 Baharuddin dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2012), hlm.

(8)

(konflik internal) ataupun dalam kalangan yang lebih luas. Dalam organisasi, istilah ini menjadi “konflik organisasi” (organizational conflict).

Gareth R. Jones, mendefinisikan konflik organisasi sebagai “perbenturan yang muncul kala perilaku mencapai tujuan tertentu yang di tunjukkan suatu kelompok di rintangi atau digagalkan oleh tujuan kelompok lain. “menurut jones bahawa konflik punya kontribusi positif karena ia mengungkap kelemahan suatu organisasi sehingga membuka jalan dalam upaya mengatasinya. Dengan demikian konflik membimbing pada proses pembelajaran dan perubahan organisasi.

M. Aflazur Rahim mendefinisikan konflik organisasi sebagai proses interaktif yang termanifestasi dalam hal seperti ketidak cocokan ketidak setujuan, aatu kejanggalan baik di intra individu maupun interentitas sosial seperti individu, kelompok, ataupun organisasi. Rahim menyebut konflik sebagai proses interaktif bukan dengan maksud hendak membatasi kemungkinan konflik di dalam diri individu, karena seringkali seseorang mengalami konflik dengan dirinya sendiri.9

C. Pengertian Manajemen Konflik

Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun tersangka pihak luar, dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tigkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana meeka mempengarui kepentngan (interest) dan interpretasi. Bagi pihak luar (diluar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukanya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif diantara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.

Menurut Ross bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengharapkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilakn ketenangan, hal positif, kreatif, permfakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ke tiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi ( termasuk prilaku)

(9)

para pelaku dan bagaimana mereka mempengarui kepentingan dan penafsiran terhadap konflik.10

D. Manajemen Konflik pada Madrasah 1. Tujuan Manajemen Konflik

Tujuan utama manajemen konflik adalah untuk membangun dan mempertahankan kerjasama yang kooperatif dengan para bawahan, teman sejawat, atasan, dan pihak luar. Beberapa bentuk perilaku manajemen konflik seperti tawar menawar, dan pemecahan masalah masalah secara integratif, merupakan pendekatan untuk menangani konflik yang menyangkut seorang manajer dan pihak lain yang bantuanya dibutuhkan untuk mencapai secara pekerjaan.11

2. Strategi Manajemen Konflik

Manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan penyelesaian konflik dan ketenangan, hal postif, kreatif, bermufakat atau agresif.12

Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan dari diri sendiri, kerja sama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Sehingga strategi dalam manajemen konflik harus bersikap tenang, mengambil keputusan dengan cara yang bijaksana dan jangan terhanyut dalam perkara yang belum jelas asal-usulnya. Lihat dari berbagai sudut pandang, mencari kebenaran dengan berbagai cara yang diperlukan.

3. Strategi Mengatasi Konflik

Langkah-langkah strategis dalam menghadapi konflik

a. Pengenalan: pengenalan kesenjangan anatar keadaan yang diidentifikasi dan bagaimana keadaan yang seharusnya. Satu-satunya yang jadi perangkapdalah kesalahan dalam mendeteksi (tidak memeduliakn masalah atau menganggap ada masalah, padahal sebenarnya tidak ada).

b. Diagnosis: merupakn langkah terpenting. Metode yang benar dan telah diuji mengenai siapa, apa, mengapa, di mana, dan bagaiman berhasil dengan sempurna. Memusakan perhatian pada masalh utama.

10Ibid. hlm.127-128

(10)

c. Menyepakati suatu solusi: menyepakati suatu solusi diawali dengan mengumpulkan masukan mengenai jalan keluar yang memungkinkan dari orang-orang yang terlibat didalamnya. Menyaring penyelesaian yang tidak dapat diterapkan atau tidak praktis. Dalam hal ini jangan menyelesaikan dengan cara yang tidak terlalu baik.

d. Pelaksanaan: dalam pelaksanaan mengatasi konflik akan terjadi keuntngan dan kerugian. Untk hal itu perlu kehati-hatuan, jangan ampai emmberikan pertimbangan terlalu mempengarui pilihan dan arah kelompok.

e. Evaluasi: penyelesaian dapat melahirkan serankaian masalah baru apabila penyelesaiannya tampak tidak berhasil, kembalilah ke langkah-langkah sebelumnya dan coba kembali.13

4. Faktor-Faktor Yang Mendasari Munculnya Konflik

Ada beberapa faktor yang mendasari munculnya konflik antar pribadi dalam organisasi, yaitu sebagai berikut:

a. Permecahan masalah secara sederhana. Fokusnya tertuju pada penyelesaian masalah-maslah dan orang-orangnya tidak mendapatkan pehatian utama. b. Penyesuaian/kompromi. Kedua pihak bersedia saling memberi dan meneima,

namun tidak selalu langsung tertuju pada masalah yang sebenarnya. Waspada terhadap masalah emosi yang tidak pernah disampaikan kepada manajer. Kadang-kadang kedua pihak tetap tidak puas.

c. Tidak sepakat. Tingkat konflik ditandai dengan pendapat yang diperdebatkan. Mengambil sikap menjaga jarak. Manajer perlu memanfaatkan dan menunjukkan aspek-aspek yang sehat dan ketidaksepakatan tanpa membiarkan adanya perpecahan dalam kelompok.

d. Kalah/menang. Hal ini adalah ketidaksepaktan yang disertai sikap bersaing yang sangat kuat. Pada tingkat ini pendapat dan gagasan orang lain kurang dihargai. Sebgian diantaranya akan melakukan berbagai macam cara untuk memenangkan pertarungan.

e. Pertarungan/penerbangan. Orang-orang yang terlibat di dalamnya saling menembak dari jarak dekat, kemudian mundur untuk menyelamatkan diri. Apabila amarah meledak, emosipun menguasai akal sehat. Orang-orang saling berselisih.

(11)

f. Keras kepala. Hal ini adalah mentalitas “dengan caraku atau tidak dama sekali”. Satu-satunya kasih karunia yang menyelamatkan dalam konflik aini adalah tetap mengacu pada pemikiran yang logis. Walaupun demkian, tidak ada kompromi sehingga tidak ada penyelesaian.

g. Penyangkalan. Ini adalah salah satu jenis konflik yang paling sulit diatasi karena tidak ada komunikasi secara terbuka dan terus terang. Konflik hanya dipendam. Konflik yang tudak bisa diungkapkan adalah konflik yang tidak bisa di selesaikan.14

5. Dampak Konflik

Konflik dapat berdampak positif dan negatif. a. Dampak positif konflik

1) apabila upaya pnanganan dan pengelolaan konflik karyawan dilakukan secara sfisien dan efektif, dampak positif akan muncul melalui perilaku yang ditampakkan oleh karyawan sebagai sumber daya manusia potensional dengan berbagai akibat seperti berikut.

2) Meningkatknya ketertiban dan kedisiplinan dalam mnggunakan waktu bekerja, seperti tidak pernah absen tanpa alasan yang jelas, masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya, pada waktu jam kerja setiap karyawan menggunakan waktu secara efektif, hasil kerja meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya. 3) Meningkatnya hubungan lerja sama yang produktif. Hal ini terlihat dari cara pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan analisis pekerjaan masing-masing.

4) Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat atar pribadi ataupun antar kelompok dalam organisasi, seperti terlihat dalam upaya peningkatan prestasi kerj, tanggungjawab, dedikasi, loyalitas, kejujuran, inisiatif, dan kreativitas.

5) Semakin berkurangnya tekanan, intrik yang dapat membuat stres bahkan produktivitas kerja semakin menigkat. Hal ini karena karyawan memperoleh perasaan aman, kepercayaan diri, penghargaan dalam keberhasilan, kerjanya atau bisa mengembangkan karier dan potensi dirimya secara optimal.

6) Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan karier sesuai dengan potesinya melalui pelayanan pendidikan (education), pelatihan (training), dan konseling (counseling) dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Semua

(12)

ini bia menjadikan tujuan organisasi tercapai dan produktivitas kerja meningkat akhirnya kesejahteraan karyawan terjamin.15

b. Dampak negatif konflik

Dampak negatif konflik sesungguhnya disebabkan oleh kurang efektif dalam pengelolaanya, yaitu ada kecenderungan ntuk membiarkan konflik tumbuh dan menghindari terjadinya konflik. Akibatnya muncul keadaan-keadaan sebagai berikut:

1) Meningkatkan jumlah absensi karyawan an seringnya karyawan keluar pada waktu jam-jam kerja berlangsung.

2) Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atas perliku teman kerjanya yang dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung jawab. 3) Banyaknya karyawan yang sakit, sulit berkonsentrasi dalam pekerjaanya,

muncul perasaan kurang aman, merasa tertolak oleh teman ataupun atasan, merasa tidak dihargao hasil pekerjaanya, timbul stres berkepanjangan yang bisa berakibat sakit tekanan darah tinggi. Ataupun yang lainya.

4) Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri apabila memperoleh teguran dari atasan.

5) Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk.

E. Pandangan Islam Mengenai Manajemen Konflik Pada Madrasah/Sekolah Konflik dalam Islam merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, selalu ada dalam kehidupan manusia termasuk juga di dalam suatu lembaga pendidikan, madrasah misalnya. Konflik yag telah timbul ini perlu di manaje atau diatur sebagaimana baiknya agar permasalahan yang timbul tidak melebar dan tidak berkepanjangan. Islam mengaturnya dengan cara agar manusia senantiasa saling memaafkan, menerima jika ada sesuatu yang tidak mengenakkan.

Islam merupakan agama rahmat, maka dalam setiap aspek kehidupan ummat Islam harus senantiasa memancarkan nilai-nilai kasih sayang dan penghargaan terhadap sesama. Selain itu, dalam Islam konflik bukanlah sebagai tujuan namun sebagai sarana untuk menyatukan berbagai hal yang saling bertentangan.16

Allah SWT berfirman dalam surah Yunus ayat 19:

15 Ibid, hlm.166-167

16 Suciati Muhaiminah, “Bagaimana konsepsi manajemen konflik,” http://sucimuhaiminah.blogspot.com/

(13)

ْمُهَنْيَب َيِضُقَل َكّبّر نِم ْتَقَبَس ٌةَمِلَك َل ْوَلَو ْاوُفَلَت ْخاَف ًةَدِحاَو ًةّمُأ ّلِإ ُساّنلا َناَك اَمَو

َنوُفِلَت ْخَي ِهيِف اَميِف

Artinya: “Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih[679].

Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu[680], pastilah telah diberi keputusan di antara mereka[681], tentang apa

yang mereka perselisihkan itu.” (Qs. Yunus:19)17

Penjelasan Tafsir:

[679]. Maksudnya: manusia pada mulanya hidup rukun, bersatu dalam satu agama, sebagai satu keluarga. Tetapi setelah mereka berkembang biak dan setelah kepentingan mereka berlain-lain, timbullah berbagai kepercayaan yang menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu Allah mengutus rasul yang membawa wahyu dan untuk memberi petunjuk kepada mereka. [680]. Ketetapan Allah itu ialah bahwa, perselisihan manusia di dunia itu akan

diputuskan di akhirat.

[681]. Maksudnya: diberi keputusan di dunia.

...Bahkan mendamaikan saudara yang sedah berkonflikpun telah diatur didalam al Quran, surah Al Hujurat ayat 9

ىَلَع اَمُهاَد ْحِإ ْتَغَب نِإَف اَمُهَنْيَب اوُحِلْصَأَف اوُلَتَتْقا َنيِنِمْؤُمْلا َنِم ِناَتَفِئاَط نِإَو

اَمُهَنْيَب اوُحِلْصَأَف ْتءاَف نِإَف ِ ّا ِرْمَأ ىَلِإ َءيِفَت ىّتَح يِغْبَت يِتّلا اوُلِتاَقَف ىَر ْخُ ْلا

َنيِطِسْقُمْلا ّبِحُي َ ّا ّنِإ اوُطِسْقَأَو ِلْدَعْلاِب

Artinya: “Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu'min berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali, kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al Hujurat: 9)

(14)

Terjadinya pro dan kontra dalam kehidupan manusia adalah sebuah tatanan yang merupakan sunnatullah, ketentuan yang manusia tidak mempunyai kekuasaan dan kemampuan untuk menghindari mengelaknya.18 Hal inilah yang

menjadi sangat perlu adanya saling berdamai ditengah konflik yang terbangun. Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan rancangan rangkaian kegiatan untuk menciptakan hubungan harmonis antara lembaga formal dan masyarakat melalui organisasi yang berlangsung secara kesinambungan dan saling mendukung kebutuhan bersama. Hal ini disebabkan sekolah sebagai lembaga sosial yang diselenggarakan dan dimiliki masyarakat.19

BAB III

18 Suciati Muhaiminah, “Bagaimana konsepsi manajemen konflik,” http://sucimuhaiminah.blogspot.com/

2013/08/bagaimana-konsepsi-manajemen-konflik.html?m=1 (26 Juni 2018).

19 Afiful Ikhwan, “Penerapan manajemen hubungan sekolah dan masyarakat dalam perspektif Islam,” Al

(15)

PENUTUP

Kesimpulan

Manajemen pendidikan adalah manajemen yang di tetapkan dalam pengembangan pendidikan. Manajemen pendidikan lebih bersifat umum untuk semua aktivitas pendidikan pada umumnya. Sedangkan manajemen pendidikan islam lebih khusus lagi mengarah pada manajemen yang ditetapkan dalam pengembangan pendidikan Islam. Dalam arti, bagaimana menggunakan dan mengelola sumber daya pendidikan Islam secara efektif dan efisisen untuk mencapai tujuan pengembangan, kemajuan dan kualitas proses dan hasil proses pendidikan itu sendiri. Sudah barang tentu manajer dan leader yang islami atau yang sudah dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam dan yang berciri khas Islam, harus melekat pada manajemen pendidikan Islam.

M. Aflazur Rahim mendefinisikan konflik organisasi sebagai proses interaktif yang termanifestasi dalam hal seperti ketidak cocokan ketidak setujuan, aatu kejanggalan baik di intra individu maupun interentitas sosial seperti individu, kelompok, ataupun organisasi. Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun tersangka pihak luar, dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tigkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana meeka mempengarui kepentngan (interest) dan interpretasi.

Tujuan utama manajemen konflik adalah untuk membangun dan mempertahankan kerjasama yang kooperatif dengan para bawahan, teman sejawat, atasan, dan pihak luar. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan dari diri sendiri, kerja sama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Sehingga strategi dalam manajemen konflik harus bersikap tenang, mengambil keputusan dengan cara yang bijaksana dan jangan terhanyut dalam perkara yang belum jelas asal-usulnya. Lihat dari berbagai sudut pandang, mencari kebenaran dengan berbagai cara yang diperlukan.

(16)

Muhaimin, dkk. Manajemen Pendidikan: Aplikasi Dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana, 2009.

Sahertian, A. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekola. Surabaya: Usaha Nasional, 1994.

Sulistyorini. Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Teras, 2009.

Baharuddin dan Umiarso. Kepemimpinan Pendidikan Islam. Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2012.

Kompri. Manajemen Pendidikan Jilid 3. Bandung: CV Alvabeta, 2015. Rudiana, A. Manajemen Konflik. Bandung: CV Pustaka Setia, 2015.

Suciati, Muhaiminah. Bagaimana Konsepsi Manajemen Konflik.

http://sucimuhaiminah.blogspot.com/2013/08/bagaimana-konsepsi-manajemen-konflik.html?m=1 (26 Juni 2018).

Ikhwan, Afiful. “Penerapan Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat dalam Perspektif Islam,” Al Hayat, Jilid 2, Juni, (Google Scholar, 2018), hal 1-16. http://scholar

Referensi

Dokumen terkait

Terpilihnya Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan wakil Presiden Republik Indonesia, serta kebijakan yang dibuat mengenai program tol-laut, diduga

Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa kedua bentuk latihan ini memberikan pengaruh atau peningkatan yang positif terhadap keterampilan bermain tenis meja, namun

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... Pembatasan dan Keterbatasan Masalah ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Kegunaan Penelitian ... Spesifikasi Produk

Memang material yang ada sekarang berada di luar gudangnya, tetapi staf persiapan yang harus mencari material ketika akan dibutuhkan produksi (lebih kearah

 Betta  Betta sp.% adalah salah satu jenis hean peliharaan yang mempunyaidaya sp.% adalah salah satu jenis hean peliharaan yang mempunyaidaya tarik pada arna yang dimunculkan

Fakultas Tarbiyah dan Kependidikan merupakan lembaga akademis yang dikembangkan dari Jurusan Tarbiyah dengan beberapa program studi yang lebih dimantapkan. Arti penting

Hasil penerapan metode RTP 2D menghasilkan variasi nilai magnet 170 nT hingga (-)110 nT dan dengan melihat bentuk klosur yang dihasilkan nampak bahwa arah pipa utara-selatan..

Tanah permukaan dengan persentase fraksi lempung tinggi secara umum berada di bagian utara DAS Serang yang merupakan wilayah bertopografi kasar.. Wilayah bagian utara ini