• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI. Dalam bab ini akan diberikan penjelasan mengenai teori-teori dasar yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DASAR TEORI. Dalam bab ini akan diberikan penjelasan mengenai teori-teori dasar yang"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

6

Dalam bab ini akan diberikan penjelasan mengenai teori-teori dasar yang mendukung untuk pelaksanaan penelitian seperti Matlab, pengolahan citra yang akan digunakan dalam mengidentifikasi citra foto rontgen serta membahas tentang jenis-jenis penyakit paru-paru.

2.1 Matlab

MATLAB adalah sebuah bahasa bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh The Mathwork Inc dengan kinerja tinggi untuk komputasi masalah teknik. MATLAB mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman dalam suatu model yang sangat mudah untuk pakai dimana masalah-masalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi matematika yang familiar.

Penggunaan Matlab meliputi : • Matematika dan komputasi • Pembentukan algoritma • Akusisi data

• Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype • Analisa data, explorasi, dan visualisasi

(2)

Nama MATLAB merupakan singkatan dari matrix laboratory. Dalam lingkungan perguruan tinggi teknik, Matlab merupakan perangkat standar untuk memperkenalkan dan mengembangkan penyajian materi matematika, rekayasa dan kelimuan. Di industri, MATLAB merupakan perangkat pilihan untuk penelitian dengan produktifitas yang tinggi, pengembangan dan analisanya. Fitur-fitur MATLAB sudah banyak dikembangkan, dan lebih kita kenal dengan nama toolbox. Sangat penting bagi seorang pengguna MATLAB, toolbox mana yang mandukung untuk learn dan apply technology yang sedang dipelajarinya. Toolbox ini merupakan kumpulan dari fungsi-fungsi MATLAB (M-files) yang telah dikembangkan ke suatu lingkungan kerja MATLAB untuk memecahkan masalah dalam kelas particular. Area-area yang sudah bisa dipecahkan dengan toolbox saat ini meliputi pengolahan sinyal, system kontrol, neural networks, fuzzy logic, wavelets, dan lain-lain.

Sebagai sebuah system, MATLAB tersusun dari 5 bagian utama:

1. Development Environment, merupakan sekumpulan perangkat dan fasilitas yang menggunakan fungsi-fungsi dan file-file MATLAB. Beberapa perangkat ini merupakan sebuah Graphical User Interfaces (GUI). Termasuk didalamnya adalah MATLAB desktop dan Command Window, Command History, sebuah editor dan debugger, dan browsers untuk melihat help, workspace, files, dan search path. 2. MATLAB Mathematical Function Library, merupakan sekumpulan algoritma

(3)

arithmetic, sampai dengan fungsi-fungsi yang lebih kompek seperti matrix inverse, matrix eigenvalues, Bessel functions, dan fast Fourier transforms.

3. MATLAB Language, merupakan suatu high-level matrix/array language dengan control flow statements, functions, data structures, input/output, dan fitur-fitur object-oriented programming. Ini memungkinkan untuk melakukan kedua hal baik “pemrograman dalam lingkup sederhana” untuk mendapatkan hasil yang cepat dan “pemrograman dalam lingkup yang lebih besar” untuk memperoleh hasil-hasil dan aplikasi yang kompleks.

4. Graphics, MATLAB memiliki fasilitas untuk menampilkan vector dan matrices sebagai suatu grafik. Didalamnya melibatkan high-level functions (fungsi-fungsi level tinggi) untuk visualisasi data dua dimensi dan data tiga dimensi, image processing, animation, dan presentation graphics. Ini juga melibatkan fungsi level rendah yang memungkinkan bagi kita untuk membiasakan diri untuk memunculkan grafik mulai dari bentuk yang sederhana sampai dengan tingkatan graphical user interfaces pada aplikasi MATLAB.

5. MATLAB Application Program Interface (API), merupakan suatu library yang memungkinkan program yang telah ditulis dalam bahasa C dan Fortran mampu berinterakasi dengan MATLAB. Ini melibatkan fasilitas untuk pemanggilan routines dari MATLAB (dynamic linking), pemanggilan MATLAB sebagai sebuah computational engine, dan untuk membaca dan menuliskan MAT-files.

(4)

2.1.1 Karakteristik Matlab

 Bahasa pemrogramannya didasarkan pada matriks (baris dan kolom).

Lambat (dibandingkan dengan Fortran atau C) karena bahasanya langsung diartikan.

Automatic memory management, misalnya tidak harus mendeklarasikan arrays terlebih dahulu.

 Tersusun rapi.

Waktu pengembangannya lebih cepat dibandingkan dengan Fortran atau C.

Dapat diubah ke bahasa C lewat MATLAB Compiler.

Tersedia banyak toolbox untuk aplikasi-aplikasi khusus.

Beberapa kelebihan Matlab jika dibandingkan dengan program lain seperti Fortran, dan Basic adalah :

 Mudah dalam memanipulasi struktur matriks dan perhitungan berbagai operasi matriks yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, invers dan fungsi matriks lainnya.

 Menyediakan fasilitas untuk memplot struktur gambar (kekuatan fasilitas grafik tiga dimensi yang sangat memadai).

 Script program yang dapat diubah sesuai dengan keinginan user..

 Kemampuan interface (misal dengan bahasa C, word dan mathematical).  Dilengkapi dengan toolbox, simulink, stateflow dan sebagainya, serta mulai

(5)

toolbox misalnya : signal processing, control system, neural networks dan sebagainya).

2.1.2. Lingkungan Kerja Matlab

2.1.2.1. Window Utama Matlab

Gambar 2.1. Window utama Matlab

Window ini adalah window induk yang melingkupi seluruh lingkungan kerja Matlab. Pada versi–versi terdahulu, window ini secara khusus belum ada namun terintegrasi dengan Command Window. Tidak ada fungsi utama yang ditawarkan oleh window ini selain sebagai tempat dock – ing bagi form yang lain.

2.1.2.2. Workspace Window

(6)

Window ini juga baru diperkenalkan pada versi 6, berfungsi sebagai navigator bagi pemakai dalam penyediaan informasi mengenai variabel yang sedang aktif dalam workspace pada saat pemakaian. Workspace adalah suatu lingkungan abstrak yang menyimpan seluruh variabel dan perintah yang pernah digunakan selama penggunaan Matlab berlangsung.

2.1.2.3. Current Directory Window

Gambar 2.3. Current Directory Window

Window ini juga fasilitas yang diperkenalkan pada versi 6. Berfungsi sebagai browser direktori aktif, yang hampir sama dengan Window Explorer.

2.1.2.4. Command Window

Gambar 2.4. Command window

Window ini berfungsi sebagai penerima perintah dari pemakai untuk menjalankan seluruh fungsi – fungsi yang disediakan oleh Matlab. Pada

(7)

dasarnya window inilah inti dari pemrograman Matlab yang menjadi media utama satu – satunya bagi kita untuk berinteraksi dengan Matlab.

2.1.2.5. Matlab Editor

Gambar 2.5. Matlab editor

Window ini berfungsi untuk membuat skrip program Matlab. Walaupun skrip program dapat dibuat dengan menggunakan berbagai program editor seperti notepad, word, dan lain – lain. Namun, sangat dianjurkan untuk menggunakan Matlab Editor ini karena kemampuannya dalam mendeteksi kesalahan pengetikan sintak oleh programmer.

2.2 Pengolahan Citra

Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra terbagi 2 yaitu citra yang bersifat analog dan ada citra yang bersifat digital. Citra analog adalah citra yang bersifat continue seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar X, dan lain-lain. Sedangkan pada citra digital adalah citra yang dapat diolah oleh komputer (Sutojo,2009:21). Citra dapat didefinisikan sebagai fungsi f(x,y) berukuran M baris dan N kolom, dengan x dan y adalah koordinat spasial, dan

(8)

amplitudo f di titik koordinat (x,y) dinamakan intensitas atau tingkat keabuan dari citra pada citra tersebut (Putra, 2010:19).

2.2.1 Perbedaan Citra Analog dan Citra Digital

2.2.1.A. Citra Analog

Citra analog adalah citra yang bersifat continue, seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar X, foto yang tercetak di kertas foto, lukisan, pemandangan alam, hasil CT scan, gambar-gambar yang terekam pada pita kaset, dan lain sebagainya. Citra analog tidak dapat direpresentasikan dalam komputer, sehingga tidak bisa diproses di komputer secara langsung. Oleh sebab itu, agar citra dapat diproses di computer perlu proses konversi analog ke digital harus dilakukan terlebih dahulu. Citra analog dihasilkan dari alat-alat analog, seperti video kamera analog, kamera foto analog, cam, CT scan, sensor rontgen untuk foto thorax, sensor gelombang pendek pada sistem radar, sensor ultrasound pada sistem USG, dan lain-lain.

2.2.1.B. Citra Digital

Citra digital merupakan representatif dari citra yang diambil oleh mesin dengan berdasarkan sampling dan kuantisasi. Sampling menyatakan besarnya kotak-kotak yang disusun dalam baris dan kolom. Dengan kata lain, sampling pada citra menyatakan besar kecilnya ukuran pixel (titik) pada citra dan kuantisasi menyatakan besarnya nilai tingkat kecerahan yang dinyatakan dalam nilai tingkat keabuan (grayscale) sesuai dengan jumlah bit biner, dengan kata lain kuantisasi pada citra menyatakan jumlah warna yang ada pada citra. (Basuki,2005:4).

(9)

2.2.2. Jenis-jenis Citra Digital

Ada banyak cara untuk menyimpan citra digital di dalam memori. Cara penyimpanan menentukan jenis citra digital yang terbentuk. Beberapa jenis citra digital yang sering digunakan adalah citra biner, citra grayscale dan citra warna (Sutoyo, 2009:21).

 Citra Biner (Monokrom). Banyaknya dua warna, yaitu hitam dan putih. Dibutuhkan 1 bit di memori untuk menyimpan kedua warna ini.

 Citra Grayscale (Skala Keabuan). Banyaknya warna tergantung pada jumlah bit yang disediakan di memori untuk menampung kebutuhan warna ini. Citra 2 bit mewakili 4 warna, citra 3 bit mewakili 8 warna, dan seterusnya. Semakin besar jumlah bit warna yang disediakan di memori, semakin halus gradasi warna yang terbentuk.

 Citra Warna (True Color). Setiap piksel pada citra warna mewakili warna yang merupakan kombinasi dari tiga warna dasar (RGB = Red Green Blue). Setiap warna dasar menggunakan penyimpanan 8 bit = 1 byte, yang berarti setiap warna mempunyai gradasi sebanyak 255 warna. Berarti setiap piksel mempunyai kombinasi warna sebanyak 28 x 28 x 28 = 224 =16 juta warna lebih. Itulah sebabnya format ini dinamakan true color karena mempunyai jumlah warna yang cukup besar sehingga bisa dikatakan hampir mencakup semua warna di alam.

(10)

2.2.3. Elemen-elemen Citra Digital

Berikut adalah elemen-elemen yang terdapat pada citra digital (Sutoyo, 2009:24):  Kecerahan (Brightness). Brightness merupakan intensitas cahaya yang

dipancarkan piksel dari citra yang dapat ditangkap oleh sistem penglihatan. Kecerahan pada sebuah titik (piksel) di dalam citra merupakan intensitas rata-rata dari suatu area yang melingkupinya.

 Kontras (Contrast). Kontras menyatakan sebaran terang dan gelap dalam sebuah citra. Pada citra yang baik, komposisi gelap dan terang tersebar secara merata.

 Kontur (Contour). Kontur adalah keadaan yang ditimbulkan oleh perubahan intensitas pada piksel-piksel yang bertetangga. Karena adanya perubahan intensitas inilah mata mampu mendeteksi tepi-tepi objek di dalam citra.

 Warna. Warna sebagai persepsi yang ditangkap sistem visual terhadap panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek.

 Bentuk (Shape). Shape adalah properti intrinsik dari objek 3 dimensi, dengan pengertian bahwa bentuk merupakan properti intrinsik utama untuk sistem visual manusia.

 Tekstur (Texture). Texture dicirikan sebagai distribusi spasial dari derajat keabuan di dalam sekumpulan piksel-piksel yang bertetangga. Tekstur adalah sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu daerah yang cukup besar, sehingga secara alami sifat-sifat tadi dapat berulang dalam daerah tersebut.

(11)

Tekstur adalah keteraturan pola-pola tertentu yang terbentuk dari susunan piksel-piksel dalam citra digital. Informasi tekstur dapat digunakan untuk membedakan sifat-sifat permukaan suatu benda dalam citra yang berhubungan dengan kasar dan halus, juga sifat-sifat spesifik dari kekasaran dan kehalusan permukaan tadi, yang sama sekali terlepas dari warna permukaan tersebut.

2.2.4. Teknik-teknik Pengolahan Citra Digital

Secara umum, teknik pengolahan citra digital dibagi menjadi tiga tingkat pengolahan, yakni sebagai berikut:

 Pengolahan Tingkat Rendah (Low-Level Processing). Pengolahan ini merupakan operasional-operasional dasar dalam pengolahan citra, seperti pengurangan noise (noise reduction), perbaikan citra (image enhancement) dan restorasi citra (image restoration).

 Pengolahan Tingkat Menengah (Mid-Level Processing). Pengolahan ini meliputi segmentasi pada citra, deskripsi objek, dan klasifikasi objek secara terpisah.

 Pengolahan Tingkat Tinggi (High-Level Processing). Pengolahan ini meliputi analisis Citra.

Dari ketiga tahap pengolahan citra digital di atas, dapat dinyatakan suatu gambaran mengenai teknik-teknik pengolahan citra digital dan macam-macamnya, antara lain sebagai berikut (Basuki, 2005:11):

(12)

 Image enhancement, berupa proses perbaikan citra dengan meningkatkan kualitas citra, baik kontras maupun kecerahan.

Gambar 2.6. Image enhancement

Image Enhancement berasal dari kata enhancement yang artinya mempertinggi atau meningkatkan, dengan demikian image enhancement memiliki arti secara utuh adalah mempertinggi atau meningkatkan kualitas image dengan metode-metode tertentu. Proses-proses dalam image enhancement terdiri dari sekumpulan teknik yang dilakukan untuk meningkatkan tampilan visual dari sebuah image, atau untuk mengonversi image ke dalam bentuk yang lebih cocok untuk analisa mata manusia atau analisa mesin.

Untuk pemrosesan mesin, definisi dari image enhancemet adalah untuk menghentikan data-data yang hilang dalam ekstraksi image. Sebagai contoh, sebuah sistem image enhancement menguatkan garis tepi sebuah image dengan menggunakan filtering dengan frekuensi tinggi. Gambar yang telah di-enhance kemudian digunakan sebagai input ke dalam sebuah mesin yang akan melacak garis tepi dari sebuah objek dan mungkin saja membuat pengukuran dari bentuk dan ukuran dari objek tersebut.

(13)

 Image restoration, yaitu proses memperbaiki model citra, biasanya berhubungan dengan bentuk citra yang sesuai.

Gambar 2.7. Image restoration

Image restoration adalah teknik membuat modifikasi kecil pada citra. Penerapan restorasi citra berkisar dari penghapusan objek pada scene untuk memperbaiki citra yang rusak.

Operasi ini bertujuan menghilangkan/meminimumkan cacat pada citra. Tujuan image restoration hampir sama dengan operasi perbaikan citra, perbedaan terdapat pada penyebab degradasi gambar diketahui.

 Color image processing, yaitu suatu proses yang melibatkan citra berwarna, baik berupa image enhancement, image restoration, atau yang lainnya.

Gambar 2.8. Color image processing

Color image processing disebut juga dengan pengolahan warna citra digunakan untuk mempermudah ekstraksi fitur dari suatu citra. Dalam pengolahan warna citra terdapat beberapa konsep mendasar pengolahan warna dan ruang warna yang dapat digunakan. Contoh operasi pengolahan warna citra sebagai berikut :

(14)

 Konversi ruang warna citra untuk memenuhi kapasitas perangkat tampilan (display device).

 Media pemberian warna semu (pseudocoloring).

 Wavelet dan multiresolution processing, merupakan suatu proses yang menyatakan citra dalam beberapa resolusi.

Gambar 2.9. Wavelet dan multiresolution processing

Wavelet adalah osilasi seperti gelombang dengan amplitudo yang dimulai pada nol, meningkat, dan kemudian menurun kembali ke nol. Dapat divisualisasikan sebagai "osilasi singkat" seperti yang dicatat oleh seismograf atau monitor jantung. Umumnya, wavelet dibuat memiliki sifat spesifik yang membuatnya berguna untuk pemrosesan sinyal. Wavelets dapat dikombinasikan, dengan menggunakan teknik "reverse, shift, multiply and integration" yang disebut konvolusi, dengan bagian sinyal yang diketahui untuk mengekstrak informasi dari sinyal yang tidak diketahui.

Sebagai alat matematika, wavelet dapat digunakan untuk mengekstrak informasi dari berbagai jenis data, termasuk - namun tentunya tidak terbatas pada - sinyal dan gambar audio. Set wavelet umumnya dibutuhkan untuk menganalisa data secara lengkap. Satu set wavelet "komplementer" akan

(15)

menguraikan data tanpa celah atau tumpang tindih sehingga proses dekomposisi dapat dibalik secara matematis. Dengan demikian, set wavelet komplementer berguna dalam algoritma kompresi / dekompresi berbasis wavelet dimana diinginkan untuk memulihkan informasi asli dengan sedikit kehilangan.

 Image compression, merupakan proses yang digunakan untuk mengubah ukuran data pada citra.

Gambar 2.10. Image compression

Image compression adalah teknik mengurangi atau penghapusan informasi yang berlebihan atau tidak relevan dari citra. Operasi ini disebut juga pemampatan citra. Jenis operasi ini dilakukan agar citra dapat direpresentasikan dalam bentuk yang lebih kompak sehingga memerlukan memori yang lebih sedikit. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemampatan adalah citra yang telah dimampatkan harus tetap mempunyai kualitas gambar yang bagus.

 Morphological processing, yaitu proses untuk memperoleh informasi yang menyatakan deskripsi dari suatu bentuk pada citra.

(16)

Gambar 2.11. Morphological processing

Morphological processing disebut juga pengolahan citra morfologi adalah kumpulan operasi non linier yang berkaitan dengan bentuk atau morfologi fitur pada suatu citra. Operasi morfologi hanya mengandalkan urutan relatif nilai piksel, bukan pada nilai numeriknya, oleh karena itu sangat sesuai dengan pemrosesan gambar biner. Operasi morfologi juga dapat diterapkan pada gambar skala abu-abu sehingga fungsi transfer cahaya tidak diketahui dan oleh karena itu nilai piksel absolutnya tidak menarik atau kecil.

Teknik morfologi mencari gambar dengan bentuk atau kerangka kecil yang disebut elemen penataan. Elemen penataan diposisikan di semua lokasi yang mungkin ada pada gambar dan dibandingkan dengan lingkungan pixels yang sesuai. Operasi morfologi pada citra biner menciptakan citra biner baru dimana piksel memiliki nilai non-nol hanya jika tes berhasil dilakukan di lokasi tersebut pada gambar masukan.

Elemen penataan adalah gambar biner kecil, yaitu matriks kecil pixels, masing-masing dengan nilai nol atau satu:

 Dimensi matriks menentukan ukuran elemen penataan.

(17)

 Asal mula elemen penataan biasanya adalah salah satu pikselnya, meski pada umumnya asal bisa berada di luar elemen penataan. Praktik yang umum adalah memiliki dimensi dari matriks penataan dan titik asal yang didefinisikan sebagai pusat matriks. Elemen penataan berperan dalam pengolahan citra morfologi yang sama perannya sebagai kernel konvolusi dalam penyaringan citra linier.

 Segmentation, merupakan proses untuk membedakan atau memisahkan objek-objek yang ada dalam suatu citra, seperti memisahkan objek-objek dengan latar belakangnya.

Gambar 2.12. Segmentation

Segmentasi citra merupakan bagian dari proses pengolahan citra. Proses segmentasi citra ini lebih banyak merupakan suatu proses pra pengolahan pada sistem pengenalan objek dalam citra. Segmentasi citra (image segmentation) mempunyai arti membagi suatu citra menjadi wilayah-wilayah yang homogen berdasarkan kriteria keserupaan yang tertentu antara tingkat keabuan suatu piksel dengan tingkat keabuan piksel-piksel tetangganya, kemudian hasil dari proses segmentasi ini akan digunakan untuk proses tingkat tinggi lebih lanjut yang dapat dilakukan terhadap suatu citra, misalnya proses klarifikasi citra dan proses identifikasi objek. Adapun dalam proses

(18)

segmentasi citra itu sendiri terdapat beberapa algoritma diantaranya : algoritma Deteksi Titik, Deteksi Garis, dan Deteksi Sisi (berdasarkan Operator Robert dan Operator Sobel).

 Object recognition, yaitu suatu proses yang dilakukan untuk mengenali objek-objek apa saja yang ada dalam suatu citra.

Gambar 2.13. Object recognition

Object recognition atau disebut pengenalan object adalah proses untuk mengidentifikasi objek tertentu dalam gambar digital atau video. Algoritma pengenalan objek bergantung pada algoritma pencocokan, pembelajaran, atau pengenalan pola menggunakan teknik berbasis penampilan atau berbasis fitur. Teknik umum meliputi tepi, gradien, Histogram Berorientasi Gradien (HBG), wavelet Haar, dan pola biner linier. Pengenalan objek berguna dalam aplikasi seperti stabilisasi video, sistem parkir mobil otomatis, dan penghitungan sel dalam bioimaging.

2.3 Jenis-jenis Penyakit Paru-paru

Paru-paru adalah salah satu organ yang sangat vital di dalam tubuh manusia. Paru-paru merupakan organ pernapasan yang berhubungan dengan sistem peredaran darah, fungsi paru-paru sendiri adalah sebagai tempat pertukaran oksigen dengan

(19)

karbondioksida dalam darah. Akan tetapi jika tidak menjaga kesehatan paru-paru, maka dapat terserang penyakit. Berikut ini macam-macam masalah pada paru-paru beserta gejala.

Gambar 2.14. Macam-macam Penyakit Paru-paru dan Gejalanya

http://canselam.com/2014/04/macam-macam-penyakit-paru-paru-dan-gejalanya.html/health

2.3.1. Tuberculosis (TBC)

Penyebab

Penyakit ini dapat menular melalu percilan ludah pada saat penderita bersin atau batuk. Penyakit TBC ini Penyababnya adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Gejala

Gejalanya dalah batuk berdahak lebih dari 3 minggu, dan juga dapat disertai batuk berdarah. Selain itu penderita akan megalami demam pada sore dan pagi hari, dan pada saat malam akan berkeringat. Nafsu makanpun akan menurun.

(20)

2.3.2. Kanker Paru-paru

Penyebab

Kanker merupakan penyakit yang mematikan, bahkan kanker merupakan penyebab kematain terbesar dari pada penyakit lain. Penyebabnya adalah asap rokok yang banyak mengadung zat beracun, asap rokok merupakan penyebab utama kanker paru-paru. Bukan hanya perokok aktif saja yang dapat terkena kanker paru-paru akan tetapi perokok pasif juga mempunyai resiko terserang kanker paru-paru, bahkan persentasenya lebih besar dibanding dengan perokok aktif, karena perokok pasif menghirup langsung asap yang dikelurkan perokok aktif. Selain itu kanker paru-paru dapat disebabkan oleh radiasi radio aktif, stres dan bahan kimia beracun.

Gejala

Sakit pada dada, batuk berah, batuk, sesak napas, berat badan menurun, mudah lelah. Ini merupakan gejala-gejalanya. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru terlihat apabila kanker sudah tumbuh besar atau telah menyebar.

2.3.3. Bronchitis

Penyebab

Penyakit ini merupakan peyakit peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa dikarenakan infeksi

(21)

bakteri, kuman, atau virus. Penyebab lainnya adalah debu, asap rokok, atau polutan udara.

Gejala

Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah batuk disertai dengan demam dan dahak berwarna kuning jika penyebabnya adalah infeksi kuman. Sedangkan jika sudah kronis dapat terjadi batuk berdahak serta sesak napas selama berbulan-bulan bahkan bisa beberapa tahun.

2.3.4. Emfisema

Penyebab

Emfisema disebabkan oleh hilangnya keelastisan alveolus. alveolus adalah gelembung-gelembung yang ada dalam paru-paru. Penderita penyakit ini volume paru-parunya lebih besar dibanding dengan orang yang normal. Asap rokok dan kekurangan enzim Alfa-1 adalah penyebab utamanya.

Gejala

Sesak napas dalam waktu yang lama dan tidak dapat diatasi dengan obat yang digunakan penderita asma, nafsu makan menurun dan berat badanpun menurun.

(22)

2.3.5. Asma

Penyebab

Asma disebabkan oleh penyempitan sementara pada saluran pernapasan yang menebabkan penderita sulit untuk bernapas. Penyempitan ini terjadi pada pembuluh tenggorokan. Penyakit ini juga bisa dari faktor keturunan, perubahan suhu, debu, dan kelembaban, gerak badan yang berlebih atau ketegangan emosi. Walau serangan sesak napas dapat hilang sendiri, tetapi serangan berat bila tidak ditangani dapat menyebabkan kematian karena penderita tidak dapat bernapas.

Gejala

Sulit bernapas disertai suara mengi.

2.3.6. Pneumonia

Penyebab

Pneumonia adalah infeksi jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri bakteri Mycoplasma pneumoniae. dan streptokokus (Streptococcus)

Gejala

Batuk berdahak, dahak berwarna kuning dan kental, sesak napas disertai dengan demam dan sakit pada dada.

Gambar

Gambar 2.1. Window utama Matlab
Gambar 2.3. Current Directory Window
Gambar 2.5. Matlab editor
Gambar 2.6. Image enhancement
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan metode penelusuran diatas didapatkan dua studi dengan uji klinis mengenai pemberian G-CSF pada pasien acute on chronic liver failure dan

Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Mendeskripsikan karakteristik konsumen yang membeli beras premium dan beras medium di pasar modern Kota Palembang, (2)

CARTA ORGANISASI RANCANGAN ORGANISASI PENGURUS BESAR AMAT ROSLAN PENGURUS PEMASARAN NAZA IDRIS PENGURUS KEWANGAN JAAFAR SAARI PENGURUS PENTADBIRAN SAMSURI BUANG PENGURUS

Meskipun efisiensi penyisihan pada konsentrasi ini tidak terlalu besar, namun dengan hasil kromatografi menggunakan metode KCKT ini dapat dilihat bahwa senyawa

biasanya memiliki kelainan struktur jantung yang lebih kompleks dan hanya dapat ditangani dengan tindakan bedah.Sementara penyakit jantung bawaan asianotik umumnya memiliki

Berdasar pada aktifitas dan kebutuhan fasilitas rekreasi maka diperlukan ruang sebagi fasailitas rekreasi dengan mengimplementasikan legenda Kamandaka yang marnpu

1) Hasil yang dilaporkan hanya terdiri dari dua angka yaitu angka pertama didepan koma dan angka kedua di belakang koma. Jika angka yang ketiga.. sama dengan atau lebih

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh dari hasil pemeriksaan serologi sifilis dan HIV pada ABK dan TKBM Kantor