LOMBOK, NOVEMBER 2010
KEBIJAKAN PENGELOLAAN
TAMAN NASIONAL WISATA PERAIRAN (TWP)
GILI MATRA
OLEH
Ir. Agus Darmawan, M.Si
Visi
1. Memperkuat Kelembagaan dan SDM
secara Terintegrasi.
2. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan secara Berkelanjutan.
3. Meningkatkan Produktivitas dan Daya
Saing Berbasis Pengetahuan.
4. Memperluas Akses Pasar Domestik dan
Internasional.
GRAND STRATEGY
KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL 2010-2014
INDIKATOR
1. ZONASI KAWASAN MINAPOLITAN, MITAGASI BENCANA DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM 2. TERKELOLANYA KAWASAN KONSERVASI : EKOSISTEM TERUMBU KARANG, LAMUN, MANGROVE &KONSERVASIJENIS BIOTA PERAIRAN YG TERANCAM PUNAH 3. MASUKNYA INVESTASI DI PULAU KECIL2
MENGELOLA SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN SECARA BEKELANJUTAN 1. SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN DIMANFAATAKAN SECARA OPTIMAL DAN BERKELANJUTAN 2. KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS BIOTA PERAIRAN YANG DILINGDUNGI DIKELOLA SECARA BERKELANJUTAN 3. PULAU-PULAU KECIL BERNILAI EKONOMI TINGGISASARAN
Program Pengelolaan dan
Pengembangan Konservasi Kawasan
dan Jenis
Terkelolanya 4,5 juta ha Kawasan Konservasi
(kawasan ekosistem terumbu karang, lamun,
mangrove,dll) dan Konservasi 15 jenis biota
perairan yang terancam punah
SASARAN..!!
2010- 2014
RPJMD; Optimalisasi peran masyarakat lokal/adat; Resolusi konflik; Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam; Pemerataan pembangunan. Convention of Biodiversity (CBD); Millennium Development Goals (MDGs); Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF); Coral Triangle Initiative (CTI).; CITES,dll RPJMN; Fokus pengurangan kemiskinan dan perluasan lapangan kerja; Desentralisasi pengelolaan SDA; Pengelolaan pulau-pulau perbatasan; Kemitraan multi-pihak; Antisipasi bencana & perubahan iklim. INPRES 1/2010
Mandat
Internasional
ASPEK REGULASI TERKAIT KONSERVASI
1. UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya.
2. UU No. 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan. 3. UU No. 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah.
4. UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
5. UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan (Revisi atas UU 31/2007) 6. PP No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan
7. Perpress No.78/2005 tentang Pengelolaan PPK Terluar
8. KEPMEN no. 41/2000 jo no. 67/2002 tentang Pedoman Umum Pengelolaan PPK yang Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat.
9. Permen KP No. 17/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 16/MEN/2008 Tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 20/MEN/2008 Tentang Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil dan Perairan di Sekitarnya
PERMEN Konservasi SDI
Permen KP no. Per.17/Men/2008 tentang
Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil
Permen KP No. Per.02/Men/2009 tentang Tata
Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan
Permen KP No. Per.03/Men/2010 tentang tata
cara penetapan perlindungan jenis ikan
Permen KP No. Per.04/Men/2010 tentang
Luas Kawasan Konservasi Perairan Laut di Indonesia
No Kawasan Konservasi Jumlah Kawasan Luas (Ha)
A Inisiasi Dephut 32 4.694.947,55
Taman Nasional Laut 7 4.043.541,30
Taman Wisata Alam Laut 14 491.248,00
Suaka Margasatwa Laut 5 5.678,25
Cagar Alam Laut 6 154.480,00
B Inisiasi DKP dan Pemda 44 8.834.120,11
Taman Nasional Perairan (TNP Laut Sawu) 1 3.521.130,01
Suaka Alam Perairan (limpahan Dephut) 3 445.630,00
Taman Wisata Perairan (limpahan Dephut) 5 278.354,00
Kawasan Konservasi Perairan Daerah 35 4.589.006,10
Jumlah Total 76 13.529.067,66
Keterangan
Selain itu ada beberapa upaya Konservasi Kawasan Perairan yang diinisiasi oleh DKP melalui : a. Program COFISH berupa Suaka Perikanan sebanyak 3 kawasan seluas 453.23 Ha
8 KKP
Nas
RoadMAP
Berita Acara Serah Terima tgl 4 Maret 2009. BA. 01/Menhut-IV/2009 – BA. 108/MEN.KP/III/2009 SK Penetapan Menteri KP tgl 3 September 2009 (Kep. 63/Men/2009 s/d Kep. 70/Men/2009)
Penataan Batas Kawasan
zonasi dan rencana pengelolaan kawasan, database kawasan Sosialisasi pengelolaan kawasan
Pilot Project
SDM, Sarana dan Prasarana Pengawasan, MPA, Rehabilitasi Kawasan Konservasi Monitoring dan Evaluasi Kawasan Konservasi
Dukungan kebijakan, sistem perencanaan dan pengembangan yang sinergis
KPA/KSA Perubahan Nomenklatur
TWAL Gili Trawangan (NTB) Taman Wisata Perairan
TWAL Pulau Padaido (Papua) Taman Wisata Perairan
TWAL Kapoposang (Sulsel) Taman Wisata Perairan
TWAL Pulau Pieh (Sumbar) Taman Wisata Perairan
CAL Laut Banda (Maltra) Taman Wisata Perairan
CAL Kep. Aru Tenggara (Maltra) Suaka Alam Perairan
SML Raja Ampat (Papua Barat) Suaka Alam Perairan
Peran dan Manfaat Kawasan Konservasi
• Suplay Penyediaan Induk Kegiatan Budidaya Laut
• Suplay Hasil Tangkapan yang Berkelanjutan
• Penyedia Komoditas Wisata Bahari
• Pencipta Alternatif Pendapatan bagi Masyarakat
1. Spill-over: penyebaran anak & induk baru 2. Export-larvae: pasokan telur dan larva 3. Mencegah Kolaps Perikanan
TWP. GILI MATRA
Kegiatan Pariwisata Bahari sudah berjalan
Perlu pengelolaan lebih terpadu, melibatkan peran daerah Fungsi Pengawasan Kawasan Perlu ditingkatkan
Potensi Ekologis:
pantai pasir putih yang indah,
berbagai jenis terumbu karang diantaranya: Karang Lunak (Heliophora sp.), Anthiphates
sp, Montiphora dan Acropbora dan berbagai jenis ikan hias yang menawan.
Potensi Ekonomi:
Kegiatan Pariwisata Bahari sudah berjalan (diving, snorkling, sun bathing, kanoing, swimming, foto hunting dan Fishing, dll)
Berdampak bagi kesejahteraan masyarakat sekitar
Potensi Sosial Budaya:
Ada sistem yang berdampak baik terhadap fungsi kawasan AWIG-AWIG
EVALUASI Fungsi Taman Wisata Potensi Ekologi, Sosial Budaya dan Ekonomi
TAMAN WISATA PERAIRAN
Taman Wisata Perairan Pulau Gili Ayer, Gili Meno, dan Gili Trawangan dan Sekitarnya seluas lebih kurang 2.954 (dua ribu sembilan ratus lima puluh empat) hektar,
yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.
67/MEN/2009 tentang Penetapan Kawasan Konservasi Perairan Nasional Pulau Gili Ayer, Gili Meno, dan Gili Trawangan di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Menuju Pengelolaan KKP EFEKTIF
NO INDIKATOR KRITERIA
1 ZONASI ADA
2 MANAJEMEN PLAN ADA
3 KELEMBAGAAN ADA
4 INFRASTRUKTUR ADA
5 PERALATAN KOMUNIKASI ADA
6 PENGAWASAN ADA
7 SDM DAN KAPASITAS SDM (Pengawas, Pengelola, dll) ADA
8 SISTEM PENGAWASAN BERJALAN
9 PENATAAN BATAS ADA
9 PERATURAN PENGELOLAAN KAWASAN ADA
10 KEGIATAN PEMANFAATAN
WISATA (Informasi dan Promosi, program Interpretasi, dll) PERIKANAN (Tangkap, Budidaya, dll)
REHABILITASI
ADA
Langkah-Langkah Pengelolaan
KKP Gili Matra
Integrasi Kedalam Perencanaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil (PWP3K)
Kelembagaan Unit Pengelola
Penataan Batas
Penyusunan Rencana Pengelolaan (Rencana
Zonasi )
Infrastruktur
INTEGRASI PERENCANAAN WP3K DENGAN
ZONASI KAWASAN KONSERVASI
1 Renstra WPPPK 2 Rencana Zonasi WPPPK 3 Rencana Pengelolaan WPPPK 4 Rencana Aksi WPPPK Hierarkhi Perencanaan WPPPK RTRW ZONA PERIKANAN BERKELANJUTAN ZONA INTI ZONA PEMANFAATAN ( WISATA BAHARI, DLL) Rencana Pengelolaan KKP/KKP3K Permen No. 17/2008 : SMP/SP/TP Permen No.2/2009 : TNP, SAP, TWP, SP •Usulan inisiatif; •Identifikasi& inventarisasi •Pencadangan •penetapan •Zonasi •Kelembagaan •pendanaan •Penetapan •Penataan batas Pengelolaan KKP/KKP3K Rencana Zonasi WP3K:
• Kawasan Pemanfaatan Umum
• Kawasan Konservasi
• Kawasan Strategis Nasional
Tertentu
• FOKUS AREA:
• TNP LAUT SAWU
• TWP KAPOPOSANG
• TWP PADAIDO
• SAP RAJAAMPAT
• SAP PANJANG
• SAP ARU TENGGARA
• TWP LAUT BANDA
• TWP 3GILI
• TWP P. PIEH
• CKKPN ANAMBAS
• KKP daerah (fasilitasi)
BKKPN KUPANG
LKKPN PEKANBARU
UPT - PSPL
Padang, Denpasar,Pembentukan Kelembagaan
EMBRIO SATKER di 8 KKPN
Diktum keenam SK Penetapan KKPN
BKKPN/LKKPN
- Membuat SK/Surat Penugasan Personil
(1 PNS), yang bertanggungjawab sebagai koordinator 1 KKPN
- Membuat SK tim terpadu - Ad Hoc
- Koordinator tidak harus terus-menerus berkedudukan di lokasi KKPN
- Koordinator, dibantu tenaga Honorer
yang berkedudukan di lokasi KKPN
- Koordinator, dibantu TIM AdHoc
Penyiapan PERMEN SATKER
- Tugas Satker
Melakukan kegiatan Pengelolaan di KKPN
Penataan batas
kawasan konservasi perairan
dilakukan berdasarkan penetapan kawasan konservasi
perairan dengan tahapan kegiatan:
a. perancangan penataan batas;
b. pemasangan tanda batas;
c. pengukuran batas;
d. pemetaan batas kawasan;
e. sosialisasi penandaaan batas kawasan konservasi
perairan;
f.
pembuatan berita acara tata batas; dan
ZONASI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN
Zona Inti, diperuntukan :
a.perlindungan habitat & populasi ikan, serta alur migrasi biota laut;
b.perlindungan ekosistem pesisir yg unik dan/atau rentan thd perubahan; c.perlindungan situs budaya tradisional;
d.penelitian; dan/atau e.pendidikan
Zona Perikanan Berkelanjutan, diperuntukan
:
a.perlindungan habitat dan populasi ikan;
b.penangkapan ikan dengan alat dan cara yang ramah lingkungan; c.budidaya ramah lingkungan;
d.pariwisata dan rekreasi;
e.penelitian dan pengembangan; dan/atau f.pendidikan.
Zona Pemanfaatan, diperuntukan :
a. perlindungan habitat dan populasi ikan; b. pariwisata dan rekreasi;
c. penelitian dan pengembangan; dan/atau
d. pendidikan.
Zona Lainnya, diperuntukan :
PENGATURAN KONSERVASI PADA UU 27 TAHUN
2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PPK
Pasal 29
a. Zona inti;
b. Zona pemanfaatan terbatas; dan
Infrastruktur
Pengelolaan Kawasan Konservasi
• Kantor
• Information Center
• Pondok Wisata
• Papan Informasi
• Shelter
• Jetty
• Pos Jaga
• Guest House – homestay
• Sarana Air Bersih
Pembiayaan pengelolaan KKP/KKP3K dapat bersumber:
a. APBN dan/atau APBD;
b. Pungutan perikanan;
c. Pungutan jasa konservasi; dan
KOLABORASI
Pengelolaan KKPN + KKLD
• KKPN (TNP, SAP, TWP, SP) dikelola oleh UPT Nasional
• KKLD dikelola oleh Daerah (Seksi, Bidang, UPTD BLUD)
• Strategi dan Rencana Pengelolaan yang Jelas
• Pengelolaan JEJARING - TERINTEGRASI – TERPADU
• Pensinergian Peran dan Tanggungjawab
• Penguatan KEMITRAAN NGO, Perg. Tinggi, Swasta, dll
Pengelolaan Jejaring KKP secara Berkelanjutan untuk
Kesejahteraan Masyarakat
• Indikator Penilaian
– Zonasi – manajemen plan (ada) – Kelembagaan (ada)
– Infrastruktur dan peralatan(komunikasi, pengawasan, (ada – 60%)
– Kapasitas SDM (pengawas, pengelola, dll) – Sistem pengawasan (berjalan)
– Peraturan pengelolaan kawasan (tarif masuk, peraturan zona, ijin, pemanfaatan, dll)
– Kegiatan pemanfaatan kawasan konservasi
• Wisata (informasi dan promosi, program interpretasi, dll) • Perikanan (tangkap rl, budidaya rl, dll)
• Rehabilitasi, dll
– Pendukung: Komitmen Daerah Penetapan KKP by MenKP
Pilot Project Pengelolaan KKP Laut Daerah (KKLD) percontohan
Valuasi Ekonomi KKP penilaian sumberdaya,
untuk pengambilan keputusan.
Kebijakan/Pedoman
Penilaian KKP efektif AWARD
Dukungan
Kegiatan
Strategis
STANDAR IMPLEMENTASI – Pengelolaan KKP EFEKTIF
SOP Minimal tercapai
JENIS KEGIATAN :
a. Perlindungan habitat dan populasi biota perairan
b. Rehabilitasi habitat dan populasi biota perairan
c. Penelitian dan Pengembangan
d. Pemanfaatan sumberdaya ikan dan jasa lingkungan
e. Pengembangan sosial ekonomi masyarakat
f. Pengawasan dan pengendalian
g. Monitoring dan Evaluasi
h. Pengembangan Program kerjasama / Jejaring
Konservasi
UPAYA POKOK PENGELOLAAN KKP/KKP3K
a. pemeliharaan batas kawasan dan batas zonasi; b. monitoring sumberdaya;
c. rehabilitasi habitat dan populasi; d. pengawasan;
e. pembangunan infrastruktur/sarana prasarana; f. penelitian;
g. pendidikan;
h. pariwisata dan rekreasi; i. perikanan berkelanjutan; k. pendanaan.
TINDAK LANJUT
REKOMENDASI PENYELARASAN URUSAN KKP dan KEMENHUT
Serah terima 8 (delapan) KSA dan KPA Kemenhut ke Kemen KP Penetapan peraturan dibidang Konservasi 8 KSA/KPA ditetapkan MenKP sebagai SAP dan TWP Memperkuat SDM dan Lembaga Pengelola (UPT)
Dirjen KP3K mengirim surat ke Dirjen PHKA berisi usulan membentuk tim baru terkait penyelarasan urusan di bidang
konservasi spesies aquatik
Menteri KP mengirim surat ke Menteri Kehutanan mengenai pelimpahan pengelolaan TNL