Oleh:
Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi
Badan Urusan Administrasi
PENDAHULUAN
.
Penganggaran di Indonesia untuk seluruh
Kementeriaan dan Lembaga Tinggi Negara
(termasuk Mahkamah Agung) menganut prinsip
“PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA”
(
PERFORMANCE BASED BUDGETING
), yaitu
pengalihan dari prinsip “
INPUT BASED MENJADI
OUTPUT BASED”
.
Perencanaan anggaran Mahkamah Agung mengacu
pada perencanaan jangka panjang Mahkamah
Agung yang didasarkan pada Visi dan Misi
Mahkamah Agung.
Lanjutan
Perencanaan Jangka Panjang Mahkamah Agung
mengacu pada Perencanaan Pembangunan
Nasional yang ditetapkan melalui
Undang-Undang dan merupakan dasar bagi Rencana
Kerja Pemerintah
Perencanaan, Pelaksanaan, Pelaporan dan Audit
Anggaran diatur melalui Undang-undang yang
pelaksanaannya diatur dalam Peraturan
DASAR
PENERAPAN
ANGGARAN
BERBASIS
SAPSK
Penyusunan
Dokumen
Anggaran
RKAKL
Pe
me
rinta
h
DPR
Ke
me
nter
ian
T
eknis
Dep
k
eu
(
DJA
PK
)
RKAP/
RAPBN
RKP
Panitia
Anggaran
Penyusunan
RKAKL
Pembahasan
RKAKL
Penyusunan
RAPBN
Januari
November
RKAKL
RUU
APBN
PERRES
RINCIAN
APBN
Pembahasan
RUU-APBN
Komisi
Sektora
Oktober
KONSEP
DIPA
Pe
me
rinta
h
DPR
Ke
me
nter
ian
T
eknis
Dep
k
eu
(DJPBN)
DIPA
Penyusunan
DIPA
Penelahaann
DIPA
Pengesahan
DIPA
November
December
KONSEP
DIPA
Penyusunan
Dokumen
Pelaksanaan
MENTERI
TEKNIS
SATKER
KPPN
BEPEKA
Tahun
Pelaksanaan
anggaran
PERENCANAAN ANGGARAN
Januari-Februari
Maret – April - Mei
Setaiap Satker
menyusun
rencana
anggaran
dalam aplikasi
RKA-KL untuk
tahun yang
akan datang
sesuai dengan
kebutuhan
masing-masing,
baik untuk
Belanja
Pegawai,
Belanja Barang
dan Belanja
1.
MA menyusun kebutuhan anggaran
seluruh Pengadilan untuk
diusulkan kepada DepKeu dan
BAPPENAS
2.
Usulan dari Kementeriaan dan
Lembaga tersebut dijadikan
dasar bagi Departemen Keuangan
dan BAPPENAS untuk menetapkan
pagu indikatif.
3.
Pagu Indikatif merupakan
perkiraan jumlah maksimum
anggaran yg diberikan kepada K/L
untuk setiap program sesuai
dengan prioritas pembangunan
sebagai acuan dalam menyusun
RKA-KL.
Diusul
kan ke
MA
melalu
i
Tk.
Banding
4.
Mahkamah Agung, Departemen Keuangan dan Bappenas melaksanakan
Trilateral Meeting untuk menetapkan besaran pagu setiap program.
5.
Berdasarkan hasil Trilateral Meeting, MA membagi pagu indikatif
kepada Pengadilan Tingkat Banding untuk dilakukan penyesuaian bagi
masing-masing satuan kerja (Pengadilan)
6.
Khusus untuk kegiatan Bantuan Hukum, Pembagian Pagu untuk
masing-masing Pengadilan dilakukan oleh Direktorat Jenderal.
7.
Berdasarkan RPJM Pemerintah alokasi anggaran Bantuan Hukum
untuk 3 (tiga) Direktorat Jenderal dari 2010 – 2014 berjumlah Rp.
242,8 M terdiri :
a. Badilum : 33,9 M – 34,6 M – 34,9 M – 35,3 M – 35,8 M
b. Badilag : 19,9 M – 11,8 M – 11,8 M – 11,8 M – 11,8 M
c. Miltun : 124 Jt – 127 Jt – 128 Jt – 129 Jt – 131 Jt
Anggaraan tersebut digunakan untuk kegiatan : Pemberian Bantuan
Hukum, Perkara Prodeo, dan Sidang Keliling
Lanjutan
1.
Hasil keputusan Trilateral Meeting, tersebut,
Departemen Keuangan dan Bappanas dengan Surat
Edaran ersama menetapkan Pagu Sementara.
2.
Pagu Sementara merupakan batas maksimum
anggaran yang diberikan oleh Kementerian Keuangan
kepada K/L didasarkan pada kebijakan umum dan
prioritas anggaran.
3.
Berdasarkan pagu sementara, Mahkamah Agung
menyesuaikan kembali anggaran pada setiap
pengadilan dengan besaran pagu sementara yang telah
ditetapkan.
Lanjutan
Juni – Juli
1.
Berdasarkan penyesuaiaan terhadap pagu sementara,
seluruh kementerian dan lembaga (termasuk MA)
menyam paikan Rencana Kerja tahun yang akana datang
untuk bahan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah yang
akan dijadikan dasar dalam penyusunan RUUAPBN.
2.
Pada tanggal 16 Agustus, Presiden menyampaikan pidato
pengantar RUU ttg APBN dalam sidang Pleno DPR RI.
3.
Pembahasan RUU ttg APBN baik sidang pleno maupun
sidang komisi dng mengundang instansi terkait,
sedangkan MA melakukan rapat kerja dengan Komisi III
DPR RI untuk membahas program dan anggaran.
4.
RUU APBN disahkan sebagai UU APBN, kemudian
Pemerintah menerbitkan Keppres tentang Rincian APBN
Lanjutan
1.
Berdasarkan Keppres tersebut, DepKeu dan
Bappenas menetapkan pagu defititif untuk
diteruskan kepada kementerian dan lembaga
(termasuk MA).
2.
MA dengan pagu defitif melakukan konsultasi
dengan Ditjen Anggaran untuk membahas pagu
defitinif sampai dengan diterbitkannya
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
tahun yang akan datang dan pada Akhir
Desember Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) tahun yang akan datang diserahkan
pada 793 Satker
.
Lanjutan
•
PENGUATAN ANGGARAN PENGADILAN TK. BANDING
SEBAGAI KAWAL DEPAN MAHKAMAH AGUNG;
•
ANGGARAN MA 2011 Rp
6.056.836.009.000,-2012 Rp
5.107.469.009.000,-USULAN 2013 Rp
9.259.567.450.000,-•
TELAH DIBAGI KEPADA SATKER MELALUI
KEWENANGAN PENGADILAN TK. BANDING;
•
MAHKAMAH AGUNG TELAH MEMBUAT KEBIJAKAN
MENYERAHKAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN
• PENGADILAN TK. BANDING MEMBAGI ANGGARAN SECARA
PROPORSIONAL SESUAI PRIORITAS;
• MAHKAMAH AGUNG DALAM KEBIJAKAN TH 2011 DAN 2012
TELAH :
1. MENYERAHKAN ANGGARAN KONSULTASI PENYUSUNAN
RKA-KL KEPADA PENGADILAN TK.BANDING DAN MA HADIR
SEBAGAI ASISTENSI KONSULTASI PENGADILAN TK.
BANDING
2. MAHKAMAH AGUNG TELAH MENYERAHKAN ANGGARAN
BINTEK KEPADA PENGADILAN TK. BANDING YANG
APABILA TETAP BERADA DI MA MAKA DAYA SERAPNYA
AKAN MANDEG
3. DAYA SERAP ANGGARAN MAHKAMAH AGUNG TH. 2011
MENCAPAI 78 % YANG MENURUT MENPAN APABILA
DIUKUR DENGAN CAPAIAN KINERJA SUDAH MASUK NAIK
KELAS DARI C CC, B A AA;
Mahkamah Agung akan membentuk Tim
Analisis Realibilitas Alokasi Anggaran Belanja
Modal, secara bersama BUA dan Para Ditjen
merancang anggaran berdasarkan Pagu
Indikatif
Akan dipaparkan rencana alokasi anggaran
belanja modal yang melibatkan Eselon I
terkait
Melakukan peninjauan secara bersama-sama
UNIT
Program
Pagu
(Ribu Rp)
Realisasi
(Ribu Rp)
%
Sisa
(Ribu Rp)
BUA Dukungan Manajemen 4.352.450.801 3.237.366.970 74,28 1.115.083.831 Sarana & Prasarana 1.272.705.200 1.159.179.864 91,08 113.525.336
Kepaniteraan Penyelesaian Perkara 93.056.600 75.068.530 80,67 17.988.070
Ditjen Badilum Peningkatan
Manajemen Peradilan Umum
149.561.000 103.821.123 69,42 45.739.877
Ditjen Badilag Peningkatana
Manajemen Peradilan Agama 65.088.800 62.345.806 95,79 2.742.994 Ditjen Badilmiltun Peningkatan Manajemen Peradilan Miltun 19.886.500 18.403.978 92,55 1.482.522
Balitbangdiklat Pendidikan dan
Pelatihan Aparatur MA
78.690.000 63.607.173 80,83 15.082.824
Bawas Pengawasan &
Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur
UNIT Output Pagu (Ribu Rp) Realisasi (Ribu Rp) % Sisa (Ribu Rp)
BUA 1065.01 Pegawai Yang Direkrut 4.750.218 1.952.895 41,11 2.797.323
1065.02 Laporan Kepegawaian 869.425 511.900 58,88 357.525
1067.04 Laporan Monitoring dan Evaluasi
471.542 149.288 31,66 322.254
1071.07 Lift/Elevator 1.039.300 265.765 25,57 773.535 Kepaniteraan 1044 .01 Putusan Perkara
Kasasi dan Peninjauan Kembali
29.121.000 15.266.778 52,43 13.854.222
Ditjen Badilum 1046.02 Tenaga Teknis Peradilan Umum Yg Mengikuti Bimb
Kompetensi
1.355.630 764.300 56,38 591.330
1046.04 Lap Data Tenaga Teknis Peradilan Umum
156.150 74.945 48,00 81.205
1050.01 Perkara Bg Masyarakat Miskin & Terpinggirkan (
bankum)
34.639.000 11.869.781 34,27 22.769.219
1051.04 Standarisasi Peradilan Tipikor
UNIT
Output
Pagu
(Ribu Rp)
Realisasi
(Ribu Rp)
%
Sisa
(Ribu Rp)
Ditjen Badilag -Ditjen Badilmiltun 1059.01 Berkas Perkara Tgkt Pertama, Banding, Kasasi, PK, Hak Uji Materiil dan Sengketa Pajak Pd Pengadilan Tgkt I dan Banding di LingkunganPeradilan TUN
545.710 306.978 56,25 238.732
1060.01 Perkara Yag
Diselesaikan Melalui Sidang Keliling (Hakim Terbang) Pd Pengadilan Tgkt Pertama
127.000 32.060 25,24 94.940
Balitbangdiklat
-Bawas 1078.04 LHP Kinerja Serta Perilaku Aparat MA dan Bdn Peradilan di Bawahnya Wilayah IV
BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAAH AGUNG RI
ALOKASI PAGU INDIKATIF MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN 2013
Belanja Pegawai
Rp 3.173.610.700.000Belanja Modal
Rp 790.724.700.000Belanja Barang
Rp
1.143.096.800.000PAGU INDIKATIF MA Rp
5.107.432.200.000,-PAGU INDIKATIF MAHKAMAH AGUNG TAHUN 2013
PER PROGRAM
(Dalam Juta Rupiah) NO PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
PAGU INDIKATIF
2013
1 Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya MA-RI
3.946.712,0
2 Program Sarana dan Prasarana Aparatur Negara MA-RI
790.724,7
3 Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara MA
26.398,0
4 Program Pendidikan dan Pelatihan
72.000,0
5 Program Penyelesaian Perkara
78.160,0
6 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
110.198,5
7 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
62.736,3
8 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan TUN
20.502,7
PERUNTUKAN PER BELANJA PAGU INDIKATIF 2013
BELANJA PEGAWAI =
3.173.610.700.000,-•
Gaji pokok PNS
•
Tunjangan suami/isteri
•
Tunjangan anak
•
Tunjangan fungsional dan struktural
•
Tunjangan PPh PNS
•
Tunjangan Beras
•
Tunjangan Umum PNS
•
Tunjangan Kehormatan Kinerja
PERUNTUKAN PER BELANJA PAGU INDIKATIF 2013
BELANJA BARANG = 1.143.096.800.000
,-•
Penyelesaian perkara dan tunggakan kasasi dan PK
•
Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran
•
Biaya mutasi
•
Pendidikan Cakim, Panitera Pengganti dan Prajabatan CPNS
•
Bimbingan Teknis bidang kepaniteraan
•
Pembinaan/Sosialisasi bidang kesekretariatan
•
Perjalanan dinas
PERUNTUKAN PER BELANJA PAGU INDIKATIF 2013
BELANJA MODAL
=
790.724.700.000,-•
Pengadaan tanah gedung kantor
= 40.000 M2
•
Pemb. Gedung kantor tahap I
= 40 satker
•
Pemb. Gedung kantor lanjutan
= 35 satker
•
Pemb. Rumah dinas
= 35 unit
•
Rehab gedung kantor
= 30 satker
•
Sarana dan prasarana gedung kantor
= 823 satker
•
Pengadaan Kendaraan Roda 4
= 77 Unit
•
Pengadaan Kendaraan Roda 2
= 50 Unit
•
Pemb. Gedung Medan Merdeka Utara
= 12 lantai
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BIRO PERENCANAAN DAN ORGANISASI
BIRO PERENCANAAN DAN ORGANISASI SUBBAGIAN TATA LAKSANA BAGIAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA SUBBAGIAN ORGANISASI SUBBAGIAN RENCANA ANGGARAN II BAGIAN PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN SUBBAGIAN RENCANA DAN PROGRAM II SUBBAGIAN ANALISA ANGGARAN BAGIAN RENCANA DAN PROGRAM SUBBAGIAN RENCANA DAN PROGRAM I SUBBAGIAN RENCANA ANGGARAN I SUBBAGIAN DATA SUBBAGIAN EVALUASI SUBBAGIAN PELAPORAN BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN SUBBAGIAN AKUNTABILITAS SUBBAGIAN BIMBINGAN DAN MONITORING PENYELENGGARAAN PROGRAM BAGIAN BIMBINGAN DAN MONITORING SUBBAGIAN BIMBINGAN DAN MONITORING PENGANGGARAN KELOMPOK JABATAN SUBBAGIAN TATA USAHA BIRO KELOMPOK JABATAN
TUGAS POKOK BIRO PERENCANAAN
DAN ORGANISASI
Biro Perencanaan dan Organisasi mempunyai
tugas melaksanakan koordinasi dan
pembinaan penyusunan rencana dan program,
anggaran, penataan organisasi dan tata
laksana serta evaluasi dan pelaporan di
lingkungan Mahkamah Agung dan Pengadilan
di semua lingkungan Peradilan
Fungsi Biro Perencanaan dan
Organisasi
pelaksanaan koordinasi dan penyusunan
rencana dan program;
pelaksanaan koordinasi dan pembinaan di
bidang penyusunan rencana dan anggaran;
pelaksanaan koordinasi dan pembinaan di
bidang bimbingan dan monitoring;
pelaksanaan dan pembinaan di bidang
Bagian- Bagian dari
Biro Perencanaan dan Organisasi
Bagian Rencana dan Program;
Bagian Penyusunan Rencana
Anggaran;
Bagian Bimbingan dan Monitoring;
Bagian Organisasi dan Tata
Laksana;
Bagian Evaluasi dan Pelaporan;
Bagian Organisasi dan Tata
Laksana
mempunyai tugas melaksanakan penataan dan evaluasi
organisasi serta penyusunan pembakuan sarana kerja,
prosedur dan sistem administrasi serta ketatalaksanaan
Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai fungsi:
•
pelaksanaan penataan dan evaluasi organisasi;
•
pelaksanaan penyusunan pembakuan sarana kerja,
prosedur dan sistem administrasi serta ketatalaksanaan;
•
pelaksanaan pembakuan kinerja dan analisis dan
Bagian Organisasi dan Tata Laksana
terdiri dari:
•
Subbagian Organisasi
mempunyai tugas melakukan penataan dan evaluasi
organisasi;
•
Subbagian Tata Laksana
mempunyai tugas melakukan penyusunan pembakuan sarana
kerja, prosedur dan sistem administrasi serta ketatalaksanaan;
•
Subbagian Akuntabilitas
mempunyai tugas melakukan pelaksanaan pembakuan kinerja
dan analisis dan perumusan beban kerja serta penilaian kinerja
organisasi.
Permasalahan di ORTALA
Peningkatan Kelas
Pembentukan Pengadilan Baru
Penyusunan SOP Standar
Studi Banding
Peningkatan Kelas Pengadilan
Peningkatan Kelas yang diusulkan oleh MA-RI pada awal tahun 2010
sebanyak 39 Pengadilan Negeri dan 11 Pengadilan Agama sudah dikirim
ke MEPAN dan RB
Usulan baru dari tahun 2010 sampai 2012 sebanyak 52 Pengadilan
Negeri dan 56 Pengadilan Agama
Namun pada saat ini MENPAN dan RB belum memproses lebih lanjut
dikarenakan oleh Mahkamah Agung belum menyampaikan Naskah
Akademis maupun Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan
Kesekretaritan yang baru. Naskah Akademis dan Organisasi dan
Tatakerja tersebut sudah dibuat Mahkamah Agung, akan tetapi masih
dalam proses penyempurnaan.