• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti membutuhkan peranan individu lain untuk dapat hidup bermasyarakat yang damai dan sejahtera. Untuk mencapai suatu kehidupan bermasyarakat, maka manusia memerlukan bahasa untuk dapat berkomunikasi, karena yang paling penting dalam kehidupan adalah berkomunikasi untuk mencapai suatu tujuan dan supaya tidak terjadi salah paham diantara manusia yang melakukan komunikasi tersebut.

Menurut Keraf (1997: 3), “bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.”

Bahasa bukan sekadar alat untuk membentuk masyarakat. Bagi manusia, bahasa juga merupakan alat dan cara berpikir. Manusia hanya

(2)

mampu berpikir dengan bahasa. Berbagai unsur kelengkapan hidup manusia, seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan kelengkapan kehidupan manusia yang dibudidayakan dengan menggunakan bahasa.

Begitu pentingnya bahasa bagi kehidupan manusia, tetapi jarang manusia yang memahami hakikat bahasa itu dengan kesadaran khusus. Bahkan, jarang pula orang yang menyadari pentingnya bahasa itu. Hal itu terjadi antara lain karena bahasa itu sudah begitu dekat dengan manusia sehingga manusia menganggapnya sebagai hal yang mesti ada, seperti halnya bernafas, makan, dan minum.

Menurut Wibowo (2009 : 3),“bahasa adalah suatu sistem simbol bunyi yang bermakna yang berarti kualisi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbiter dan konfusional yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok orang untuk melahirkan perasaan dan pikiran.”

Jika seseorang dapat berkomunikasi dalam bahasa Mandarin berarti orang tersebut juga mempelajari tata bahasanya. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, tata bahasa adalah pengetahuan atau pelajaran mengenai pembentukan kata-kata dan penyusunan kata dan penyusunan kata-kata

(3)

dalam kalimat. Berbicara tentang tata bahasa tak luput juga berbicara mengenai kata.

Kata merupakan unsur yang paling penting di dalam bahasa, tanpa kata mungkin tidak ada bahasa, sebab kata itulah yang merupakan perwujudan bahasa. Chaer ( 2006 :86 ) mengungkapkan :

Setiap kata mengandung konsep makna dan mempunyai peran di dalam pelaksanaan bahasa. Konsep dan peran apa yang dimiliki tergantung dari jenis atau macam kata-kata itu, serta penggunaannya di dalam kalimat. Dilihat dari konsep makna yang dimiliki dan atau peran yang harus dilakukan, penggolongan kata dibedakan : (1) Kata benda, (2) Kata ganti, (3) Kata kerja, (4) Kata sifat, (5) Kata sapaan, (6) Kata penunjuk, (7) Kata bilangan, (8) Kata penyangkal, (9) Kata depan, (10) Kata penghubung,(11) Kata penunjuk, (12) Kata seru, (13) Kata tanya, (14) Kata sandang, (15) Kata partikel.

Seperti juga bahasa Indonesia yang mempunyai penggolongan kata, bahasa Mandarin juga mempunyai penggolongan kata yang dibagi menjadi dua bagian yaitu kata konkrit dan kata abstrak. Konkrit berarti jelas dan nyata mempunyai arti, sedangkan abstrak memliki arti yang tidak jelas. Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti konkrit yang dapat berdiri sendiri, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri (Suparto 2003: 21). Kata konkrit terdiri atas (1) kata benda, (2) kata kerja, (3) kata kerja bantu, (4) kata sifat, (5) kata bilangan, (6) kata bantu bilangan dan (7) kata ganti. Sedangkan yang

(4)

termasuk dalam kata abstrak yaitu (1) adverb, (2) kata depan, (3) kata sambung, , (4) partikel, (5) kata seru dan (6) kata tiruan bunyi.

Dari semua jenis kata, kata keterangan merupakan kata yang sangat beragam penggunaannya. Kata keterangan adalah kata-kata yang digunakan untuk memberi penjelasan pada kalimat atau bagian kalimat lain yang sifatnya tidak menerangkan keadaan atau sifat (Chaer 2006 : 162). Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) dalam bahasa Mandarin sangat beragam penggunaannya dan hal ini yang menjadikannya sangat menarik. Dalam menggunakan kata keterangan derajat ini seorang pembelajar bahasa Mandarin sering melakukan kesalahan, Mereka umumnya belum bisa dengan jelas memahami penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐ ng (挺), karena dari segi artinya kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng ( 挺 ) memiliki banyak persamaan. Berikut adalah penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) (simbol * menyatakan tidak boleh).

(1)(*)

想 了 一会儿

tǐng xiǎng le yī huìr sangat berpikir Sudah sementara sangat ingin berpikir sejenak

(5)

(2)

想 了 一会儿

hěn xiǎng le yī huìr sangat Ingin Sudah sementara sangat ingin berpikir sejenak

Pada kalimat (1) dan (2) hanya boleh menggunakan kata keterangan derajat hěn (很 ), karena kalimat di atas mempunyai makna untuk menerangkan kata kerja. Jika menggunakan kata keterangan derajat tǐng (挺) makna tersebut tidak tersampaikan. Jadi kalimat di atas hanya bisa menggunakan kata keterangan derajat hěn (很) .

Dalam Bahasa Mandarin yang termasuk kata keterangan derajat adalah hěn (很), jí (极), tǐng (挺), tài (太), fēi cháng (非常), zuì (最). Dalam Penelitian ini, peneliti membatasi pembahasan pada kata keterangan derajat yaitu terfokus hanya pada kata keterangan derajat hěn (很),dan tǐng (挺 ). Kata keterangan derajat hěn ( 很 ),dan tǐng ( 挺) yang bila di terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah “sangat”, berikut adalah penggunaan kata keterangan derajat hěn (很),dan tǐng (挺) .

(3). hěn (很)

汉字

hàn zì hěn Nán

tulisan aksara Mandarin sangat sulit tulisan aksara mandarin sangat sulit

(6)

(4). tǐng (挺)

他 学习 挺 努力

tā xué xi tǐng nǔ lì dia belajar sangat Giat dia belajar dengan sangat giat

( kamus Bahasa Tionghoa – Indonesia Tingkat Dasar 2005 : 269)

Kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) sangat penting keberadaannya di dalam tata bahasa Mandarin karena sangat banyak digunakan baik secara lisan maupun tulisan dan arti dari kata tersebut juga sangat menentukan kebenaran kalimat tersebut. Apabila kata tersebut salah digunakan didalam kalimat, maka makna kalimat tidak dapat tersampaikan dengan baik.

Untuk dapat mengatasi kesalahan penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺), maka harus terlebih dahulu memahami penggunaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺), makna kata keterangan derajat hěn (很),dan tǐng (挺), serta persamaan dan perbedaan

(7)

dari kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) . Dengan demikian, pembelajaran penguasaan bahasa Mandarin diharapkan akan lebih mudah.

Keunikan yang dimiliki kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) adalah bisa saling menggantikan dalam kalimat yang sama. Dalam arti bagaimana kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺), bisa saling menggantikan tanpa mengganggu kegramatikalan kalimat. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) didalam kalimat bahasa Mandarin. Berikut adalah penggunaan kata keterangan derajat hěn (很 ) dan t ǐ ng ( 挺 ) yang dapat saling menggantikan .

(5)

他 学习 努力

tā xué xi tǐng nǔ lì dia Belajar sangat Giat dia belajar dengan sangat giat

( Kamus Bahasa Tionghoa – Indonesia Tingkat Dasar 2005 : 269) (6)

他 学习 努力

tā xué xi hěn nǔ lì dia Belajar sangat Iat dia belajar dengan sangat giat

(8)

Dalam kalimat (5) dan (6) di atas, kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng(挺) sama-sama untuk menjelaskan kata sifat, jadi kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng(挺) bisa saling menggantikan. Namun ada juga kalimat, dimana kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺) tidak bisa saling menggantikan seperti pada kalimat 1 dan 2.

Keunikan dari kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng(挺) seperti yang telah peneliti uraikan di atas berikut penggunaannya dalam kalimat, merupakan salah satu latar belakang yang membuat penulis tertarik untuk menganalisis kata keterangan derajat tersebut dalam skripsi ini

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dan diuraikan pada latar belakang yang tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐng (挺)di dalam kalimat bahasa Mandarin?

2. Apakah persamaan dan perbedaan kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐng(挺)?

(9)

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan penggunaan kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐ ng(挺) dalam kalimat bahasa Mandarin.

2. Menjelaskan persamaan dan perbedaan kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐng(挺).

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan pembaca mengenai bahasa Mandarin khususnya tentang kata keterangan dalam bahasa Mandarin. Dan juga diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat umum mengenai bahasa Mandarin, khususnya tata bahasa Mandarin.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Sastra Cina dan menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.

(10)

1.5 Batasan Masalah

Setiap pelaksanaan penulisan karya ilmiah pasti selalu bertitik tolak dari adanya masalah yang dihadapi dan perlu segera dipecahkan. Supaya penulisan skripsi ini dapat terarah dan pembahasannya juga tidak mengambang serta tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menafsirkannya, maka penulis akan membatasi permasalahan yang dipaparkan.

Sesuai dengan judul skripsi ini adalah Penggunaan Kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐng(挺) dalam bahasa Mandarin, maka yang menjadi permasalahan adalah jenis kata keterangan. Dalam hal ini penulis membatasi hanya pada penggunaan, makna serta persamaan dan perbedaan kata keterangan derajat hěn (很) dan tǐng (挺).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari penelitian tentang Identifikasi Jenis Buah Apel Menggunakan Algoritma K – Nearest Neighbor (KNN) dengan Ekstraksi Fitur Histogram, dapat

Berdasarkan komposisi patotipe Xoo pada pertanaman MH 2014/2015, rekomendasi perbaikan teknologi pengendalian penyakit HDB pada periode tanam awal dan pertengahan yaitu menanam

Penqqabunqan dari susunan lokasi berbaqai fasilitas Pada beberapa negara sedang berkembang, mereka lebih memilih membangun suatu pusat pelayanan umum yang ba- ru bagi daerah

Akidah Akhlak) dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa di SMA Ulul Albab Sepanjang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sedanglcan

Sistem investigasi kematian yang wajib telah banyak diterapkan pada Negara berkembang (seperti Australia, Japan, USA, dan Eropa). Sistem memeriksa mayat sudah diberlakukan, sedangkan

• Script tidak bisa dilihat oleh pengguna, sehingga tidak dapat di-copy-paste • Cocok untuk akses data atau aplikasi database. • Untuk membuat fitur-fitur tertentu yang

Perubahan Sosial, 2003), hal.. Upacara kematian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah keluarga untuk memberikan peringatan terakhir kepada orang yang dikasihinya

• Dan berada pada level manajemen yang memiliki paparan (exposure) terhadap pengambilan keputusan strategi bisnis (strategi untuk membentuk keunggulan bersaing) atau