• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO NON DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO NON DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR PELAYANAN

PERIZINAN FREKUENSI RADIO NON DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

DIREKTORAT OPERASI SUMBER DAYA

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

(2)

Hal | 2

STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO

NON DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

1. DINAS PENERBANGAN, MARITIM DAN SATELIT

a. ISR Penerbangan ... 03

b. ISR Darat Udara (Ground to Air) ... 11

c. ISR Maritim ... 19

d. ISR Stasiun Pantai ... 29

e. ISR Satelit ... 36

2. DINAS PENYIARAN a. ISR Penyiaran ... 58

b. ISR Penyiaran yang Bersifat Sementara ... 70

c. Perpanjangan ISR Penyiaran ... 75

d. Mutasi ISR Penyiaran ... 80

(3)

Hal | 3

STANDAR PELAYANAN PERIZINAN

FREKUENSI RADIO DINAS PENERBANGAN

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) PENERBANGAN

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi; 2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang

Penyelenggaraan Telekomunikasi;

4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;

5. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 6. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014

tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;

7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015 tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan Pelayanan

A. Persyaratan Administrasi

Persyaratan Permohonan baru : 1. Surat Permohonan (Asli);

2. Surat Rekomendasi dari Ditjen Perhubungan Udara (Asli); 3. Data Spesifikasi Teknis (Data harus lengkap : Merk, Type, P/N,

S/N);

4. Akte Pendirian Perusahaan dan SIUP (FC); 5. Alokasi Tanda Pendaftaran;

6. Brosur perangkat radio; 7. NPWP (FC).

B. Persyaratan Teknis

Harus memenuhi ketentuan teknis, penggunaan frekuensi radio untuk Penerbangan. Untuk mengetahui perangkat yang sudah disertifikasi dapat ditunjukan melalui salinan sertifikat perangkat, data perangkat yang telah memiliki sertifikat perangkat melalui website standardisasi perangkat atau data perangkat pada database SIMS (https://sertifikasi.postel.go.id/).

(4)

Hal | 4

NO KOMPONEN URAIAN

3. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

Diagram alir prosedur perizinan ISR Dinas Penerbangan dapat dilihat pada Lampiran.

1. Pemohon mengajukan permohonan ISR Penerbangan beserta kelengkapan persyaratan ISR Penerbangan. Permohonan ISR Penerbangan dapat menggunakan fasilitas perizinan online (elicensing).

2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan ISR Penerbangan, baik yang disampaikan secara langsung melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan yang belum lengkap, maka permohonan ISR Penerbangan dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.

3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR Penerbangan ke dalam database SIMS.

4. Permohonan ISR Penerbangan yang disampaikan melalui elicensing, proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan administrasi dan data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data Entry hanya memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan dan selanjutnya memasukan data permohonan tersebut ke dalam database SIMS.

5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis penggunaan frekuensi radio Penerbangan. Proses analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.

6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5 sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio (technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.

7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data permohonan ISR Penerbangan yang telah selesai dilakukan analisa teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD kepada Direktur Operasi Sumber Daya.

8. Kasi Pelayanan Dinas Penerbangan, Maritim dan Satelit memeriksa draft Nota Dinas laporan data permohonan ISR Penerbangan yang telah selesai dilakukan analisa teknis, dan pencetakan ISR, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan memberikan persetujuan atas draft Nota Dinas tersebut.

9. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD memeriksa draft Nota Dinas yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas Penerbangan, sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani draft Nota Dinas tersebut.

(5)

Hal | 5

NO KOMPONEN URAIAN

Nota Dinas tersebut selanjutnya disampaikan kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui Bagian Tata Usaha Direktorat Operasi Sumber Daya.

10. ISR dan didistribusikan melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Penyelesaian

Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR Dinas Penerbangan paling lama 7 hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio untuk Dinas Penerbangan berdasarkan Peraturan menteri No. 19 tahun 2005 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengenaan tarif BHP dilingkungan Kekominfo tidak dikenakan biaya (Nol)

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Dinas Penerbangan 7. Sarana, Prasarana

dan/atau Fasilitas

1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS) 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)

3. Fasilitas query database SIMS

4. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi Pelaksana

1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Penerbangan 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Penerbangan

Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Penerbangan 9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung

2. Auditor ISO Internal

3. Auditor Inspektorat Jenderal

4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

10. Penanganan Pengaduan, Saran Dan Masukkan

Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan sosial media gateway).

11. Jumlah Pelaksana 6 (enam) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri dari : 1. Direktur Operasi Sumber Daya

2. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD 3. Kasi Pelayanan Dinas Penerbangan

4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Penerbangan 5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Penerbangan

(6)

Hal | 6

NO KOMPONEN URAIAN

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008 2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI

3. Maklumat Pelayanan

4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

1. Barcode dan Security Printing pada ISR

2. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008

3. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen

SDPPI

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana

1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per bulan, per Triwulan dan per Tahun)

(7)

Hal | 7

(8)

Hal | 8

DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN ISR PENERBANGAN

(9)

Hal | 9

(10)
(11)

Hal | 11

STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO

DINAS DARAT UDARA (GROUND TO AIR)

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) BARU

DINAS DARAT UDARA (GROUND TO AIR)

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi; 2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang

Penyelenggaraan Telekomunikasi;

4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;

5. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 6. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014

tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;

7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015 tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio

2. Persyaratan Pelayanan

A. Persyaratan Administrasi

1. Surat permohonan ditujukan kepada Dirjen SDPPI cq. Direktur Operasi Sumber Daya;

2. Surat Rekomendasi dari Ditjen Perhubungan Udara (Asli); 3. Akte Pendirian Perusahaan dan SIUP (FC);

4. Brosur Perangkat; 5. Surat Laut / IPKA; 6. NPWP (FC). B. Persyaratan Teknis

Harus memenuhi ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan) dan perencanaan kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi radio untuk Penerbangan.

Menggunakan perangkat yang sudah disertifikasi dapat ditunjukan melalui salinan sertifikat perangkat, data perangkat yang telah memiliki sertifikat perangkat melalui website standardisasi perangkat atau data perangkat pada database SIMS (https://sertifikasi.postel.go.id).

(12)

Hal | 12

NO KOMPONEN URAIAN

3. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

Diagram alir prosedur perizinan Darat Udara dapat dilihat pada Lampiran .

Pemohon mengajukan permohonan ISR beserta kelengkapan persyaratan ISR Darat Udara. Permohonan didorong untuk menggunakan fasilitas elicensing.

1. Pemohon mengajukan permohonan ISR Darat Udara beserta kelengkapan persyaratan ISR Darat Udara. Permohonan ISR Darat Udara dapat menggunakan fasilitas perizinan online (elicensing).

2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan ISR Darat Udara, baik yang disampaikan secara langsung melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan yang belum lengkap, maka permohonan ISR Darat Udara dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.

3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR Penerbangan ke dalam database SIMS.

4. Permohonan ISR Darat Udara yang disampaikan melalui elicensing, proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan administrasi dan data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data Entry hanya memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan dan selanjutnya memasukan data permohonan tersebut ke dalam database SIMS.

5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis penggunaan frekuensi radio Darat Udara. Proses analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.

6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5 sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio (technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.

7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data permohonan ISR Darat Udara yang telah selesai dilakukan analisa teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD kepada Direktur Operasi Sumber Daya.

8. Kasi Pelayanan Dinas Penerbangan, Maritim dan Satelit memeriksa draft Nota Dinas laporan data permohonan ISR Darat Udara yang telah selesai dilakukan analisa teknis, dan pencetakan ISR, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan memberikan persetujuan atas draft Nota Dinas tersebut.

(13)

Hal | 13

NO KOMPONEN URAIAN

9. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD memeriksa draft Nota Dinas yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas Penerbangan, sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani draft Nota Dinas tersebut. Nota Dinas tersebut selanjutnya disampaikan kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui Bagian Tata Usaha Direktorat Operasi Sumber Daya.

10. ISR dan didistribusikan melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Penyelesaian

Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR Darat Udara paling lama 7 hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio untuk Dinas Penerbangan berdasarkan Peraturan menteri No. 19 Tahun 2005 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengenaan tarif BHP dilingkungan Kekominfo tidak dikenakan biaya (Nol)

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Darat Udara 7. Sarana, Prasarana

dan/atau Fasilitas

1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS) 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)

3. Fasilitas query database SIMS

4. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi Pelaksana

1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Penerbangan 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Penerbangan

Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Penerbangan 9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung

2. Auditor ISO Internal

3. Auditor Inspektorat Jenderal

4.

Sistem Monitoring dan Evaluasi

melalui SIMS

10. Penanganan Pengaduan, Saran Dan Masukkan

Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan sosial media gateway).

(14)

Hal | 14

NO KOMPONEN URAIAN

11. Jumlah Pelaksana 5 (lima) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri dari : 1. Direktur Operasi Sumber Daya

2. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD 3. Kasi Pelayanan Dinas Penerbangan

4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Penerbangan 5. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Penerbangan 12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008

2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI 3. Maklumat Pelayanan

4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

1. Barcode dan Security Printing pada ISR 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio 3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008

4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana

1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per bulan, per Triwulan dan per Tahun)

(15)

Hal | 15

(16)

Hal | 16 ALUR PROSES PERMOHONAN ISR DINAS DARAT UDARA

(17)

Hal | 17

(18)
(19)

Hal | 19

STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO

DINAS MARITIM

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) BARU DINAS MARITIM

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi; 2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan

Telekomunikasi;

4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;

5. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 6. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014

tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;

7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015 tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio

2. Persyaratan Pelayanan

A. Persyaratan Administrasi Kapal Laut :

Persyaratan Permohonan baru : 1. Surat Permohonan (Asli);

2. Surat Rekomendasi dari Ditjen Perhubungan Laut (Asli); 3. Akte Pendirian Perusahaan/KTP untuk perorangan (FC); 4. Gross Akte Kapal (FC);

5. Surat Penetapan Call Sign/Pas Tahunan/Surat Ukur (FC); 6. Surat Penetapan MMSI (FC);

7. Buku Pemeriksaan Radio (FC); 8. NPWP (FC);

9. SIUP/SIUPAL (FC); 10. Perangkat :

- Jika perangkat sudah bersertifikat, tidak perlu melampirkan foto copy sertifikat perangkat;

- Jika perangkat belum bersertifikat, melampirkan foto copy sertifikat perangkat.

11. Mengisi Formulir Data Alamat Pemohon untuk keperluan E-licensing

(20)

Hal | 20

NO KOMPONEN URAIAN

B. Persyaratan Teknis

Harus memenuhi ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan) dan perencanaan kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi radio untuk Maritim

Menggunakan perangkat yang sudah disertifikasi dapat ditunjukan melalui salinan sertifikat perangkat, data perangkat yang telah memiliki sertifikat perangkat melalui website standardisasi perangkat atau data perangkat pada database SIMS (https://sertifikasi.postel.go.id).

3. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

Diagram alir prosedur perizinan ISR Kapal Laut dapat dilihat pada Lampiran.

Pemohon mengajukan permohonan ISR beserta kelengkapan persyaratan ISR Kapal Laut. Permohonan didorong untuk menggunakan fasilitas elicensing.

1. Pemohon mengajukan permohonan ISR Kapal Laut beserta kelengkapan persyaratan ISR Kapal Laut. Permohonan ISR Kapal Laut dapat menggunakan fasilitas perizinan online (elicensing). 2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan

ISR Kapal Laut, baik yang disampaikan secara langsung melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan yang belum lengkap, maka permohonan ISR Kapal Laut dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.

3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR Kapal Laut ke dalam database SIMS.

4. Permohonan ISR Kapal Laut yang disampaikan melalui elicensing, proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan administrasi dan data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data Entry hanya memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan dan selanjutnya memasukan data permohonan tersebut ke dalam database SIMS. 5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis penggunaan

frekuensi radio Maritim. Proses analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.

6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5 sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio (technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.

7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data permohonan ISR Kapal Laut yang telah selesai dilakukan analisa teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD kepada Direktur Operasi Sumber Daya.

(21)

Hal | 21

NO KOMPONEN URAIAN

8. Kasi Pelayanan Dinas Penerbangan, Maritim dan Satelit memeriksa draft Nota Dinas laporan data permohonan ISR Maritim yang telah selesai dilakukan analisa teknis, dan pencetakan ISR, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan memberikan persetujuan atas draft Nota Dinas tersebut.

9. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD memeriksa draft Nota Dinas yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas Maritim, sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani draft Nota Dinas tersebut. Nota Dinas tersebut selanjutnya disampaikan kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui Bagian Tata Usaha Direktorat Operasi Sumber Daya.

10. ISR dan didistribusikan melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Penyelesaian

Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR Baru Kapal Laut paling lama 7 hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio untuk Dinas Maritim berdasarkan Peraturan Menteri No. 19 Tahun 2005 tentang petunjuk Pelaksanaan Pengenaan tarif BHP dilingkungan Kemkominfo tidak dikenakan biaya (Nol)

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Kapal Laut 7. Sarana, Prasarana

dan/atau Fasilitas

1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS) 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)

3. Fasilitas query database SIMS

4. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi Pelaksana

1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Maritim 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Maritim

3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Maritim

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung 2. Auditor ISO Internal

3. Auditor Inspektorat Jenderal

4.

Sistem Monitoring dan Evaluasi

melalui SIMS

10. Penanganan Pengaduan, Saran Dan Masukkan

Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan sosial media gateway).

(22)

Hal | 22

NO KOMPONEN URAIAN

11. Jumlah Pelaksana 5 (lima) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri dari : 1. Direktur Operasi Sumber Daya

2. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD 3. Kasi Pelayanan Dinas Maritim

4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Maritim 5. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Maritim

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008 2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI

3. Maklumat Pelayanan

4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

1. Barcode dan Security Printing pada ISR 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio 3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008

4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana

1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per bulan, per Triwulan dan per Tahun)

(23)

Hal | 23

(24)

Hal | 24

DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN

(25)

Hal | 25

(26)
(27)

Hal | 27

(28)
(29)

Hal | 29

STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO

DINAS STASIUN PANTAI

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) BARU DINAS BERGERAK DARAT

ISR DINAS STASIUN PANTAI

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi; 2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan

Telekomunikasi;

4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;

5. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 6. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014

tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;

7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015 tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio

2. Persyaratan Pelayanan

A. Persyaratan Administrasi

Persyaratan Permohonan Baru : 1. Surat Permohonan (Asli);

2. Surat Rekomendasi dari Ditjen Perhubungan Laut (Asli); 3. Akte Pendirian Perusahaan dan SIUP (FC);

4. Ikhtisar Radio Pantai;

5. Brosur (Spesifikasi Teknis) Perangkat; 6. NPWP (FC)

B. Persyaratan Teknis

Harus memenuhi ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan) dan perencanaan kanal (channeling Plan) penggunaan frekuensi radio untuk Maritim.

Menggunakan perangkat yang sudah disertifikasi dapat ditunjukan melalui salinan sertifikat perangkat, data perangkat yang telah memiliki sertifikat perangkat melalui website standardisasi perangkat atau data perangkat pada database SIMS (https://sertifikasi.postel.go.id).

(30)

Hal | 30

NO KOMPONEN URAIAN

3. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

Diagram alir prosedur perizinan Stasiun Pantai dapat dilihat pada Lampiran.

Pemohon mengajukan permohonan ISR beserta kelengkapan persyaratan ISR Stasiun Pantai. Permohonan didorong untuk menggunakan fasilitas elicensing.

1. Pemohon mengajukan permohonan ISR Stasiun Pantai beserta kelengkapan persyaratan ISR Stasiun Pantai. Permohonan ISR Maritim dapat menggunakan fasilitas perizinan online (elicensing). 2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan

ISR Stasiun Pantai, baik yang disampaikan secara langsung melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan yang belum lengkap, maka permohonan ISR Penerbangan dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.

3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR Stasiun Pantai ke dalam database SIMS.

4. Permohonan ISR Stasiun Pantai yang disampaikan melalui elicensing, proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan administrasi dan data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data Entry hanya memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan dan selanjutnya memasukan data permohonan tersebut ke dalam database SIMS.

5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis penggunaan frekuensi radio Maritim. Proses analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.

6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5 sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio (technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.

7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data permohonan ISR Dinas Maritim yang telah selesai dilakukan analisa teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD kepada Direktur Operasi Sumber Daya.

8. Kasi Pelayanan Dinas Penerbangan, Maritim dan Satelit memeriksa draft Nota Dinas laporan data permohonan ISR Penerbangan yang telah selesai dilakukan analisa teknis, dan pencetakan ISR, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan memberikan persetujuan atas draft Nota Dinas tersebut.

(31)

Hal | 31

NO KOMPONEN URAIAN

9. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD memeriksa draft Nota Dinas yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas Penerbangan, sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani draft Nota Dinas tersebut.

10. Nota Dinas tersebut selanjutnya disampaikan kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui Bagian Tata Usaha Direktorat Operasi Sumber Daya.

11. ISR dan didistribusikan melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Penyelesaian

Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR baru Stasiun Pantai paling lama 7 hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio untuk Dinas Maritim berdasarkan Peraturan menteri No. 19 tahun 2005 tentang petunjuk Pelaksanaan Pengenaan tarif BHP dilingkungan Kemkominfo tidak dikenakan biaya (Nol)

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Stasiun Pantai 7. Sarana, Prasarana

dan/atau Fasilitas

1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS) 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)

3. Fasilitas query database SIMS

4. Jaringan komputer dan koneksi internet

8. Kompetensi Pelaksana

1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Maritim 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Maritim

3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Maritim

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung 2. Auditor ISO Internal

3. Auditor Inspektorat Jenderal

4.

Sistem Monitoring dan Evaluasi

melalui SIMS

10. Penanganan Pengaduan, Saran Dan Masukkan

Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan sosial media gateway).

(32)

Hal | 32

NO KOMPONEN URAIAN

1. Direktur Operasi Sumber Daya

2. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD 3. Kasi Pelayanan Dinas Maritim

4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Maritim 5. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Maritim

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008 2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI

3. Maklumat Pelayanan

4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

1. Barcode dan Security Printing pada ISR 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio 3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008

4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana

1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per bulan, per Triwulan dan per Tahun)

(33)

Hal | 33

(34)

Hal | 34

DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN

(35)
(36)

Hal | 36

STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO

DINAS SATELIT

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) BARU DINAS SATELIT

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi; 2. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 3. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang

Penyelenggaraan Telekomunikasi;

4. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;

5. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Departemen Komunikasi dan Informatika;

6. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005

tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

8. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Untuk Dinas Satelit Dan Orbit Satelit

9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014 tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;

10. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015 tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan Pelayanan

A. Persyaratan Administrasi

1. Surat permohonan ditujukan kepada Dirjen SDPPI cq. Direktur Operasi Sumber Daya;

2. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

3. Salinan Akta Pendirian Badan Hukum beserta perubahan dan pengesahannya atau salinan pembentukan organisasi satuan kerja bagi instansi pemerintah;

4. Formulir ISR yang telah diisi secara lengkap dan benar

5. salinan Hak Labuh (Landing Right) Satelit, jika menggunakan Satelit Asing.

(37)

Hal | 37

NO KOMPONEN URAIAN

6. Salinan perjanjian kerja sama sewa transponder

7. Gambar konfigurasi jaringan komunikasi dan peta lokasi stasiun radio;

8. Data spesifikasi teknis perangkat radio dan antena (brosur); 9. Perangkat radio yang digunakan harus memiliki sertifikat

perangkat dari Ditjen SDPPI;

10. salinan:

1. Izin Prinsip Penyelenggaraan Telekomunikasi;

2. Izin Penyelenggaraan Telekomunikasi;

3. Izin Prinsip Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga

Penyiaran; atau

4. Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran.

B. Persyaratan Teknis

Harus memenuhi ketentuan teknis, perencanaan pita (Band Plan) penggunaan frekuensi radio untuk komunikasi satelit.

Catatan :

1. Contoh surat permohonan ISR Satelit dapat dilihat pada Lampiran 1. Sesuai dengan lampiran Permen Kemkominfo Nomor 04 Tahun 2015 tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio

2. Formulir ISR Satelit dapat dilihat pada Lampiran 2. Sesuai dengan Lampiran Permen Kominfo Nomor 21 tahun 2014 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Untuk Dinas Satelit Dan Orbit Satelit

3. Untuk mengetahui perangkat yang sudah disertifikasi dapat ditunjukan melalui salinan sertifikat perangkat, data perangkat yang telah memiliki sertifikat perangkat melalui website standardisasi perangkat atau data perangkat pada database SIMS (https://sertifikasi.postel.go.id).

3. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

Diagram alir prosedur perizinan ISR Satelit dapat dilihat pada Lampiran 3.

1. Pemohon mengajukan permohonan ISR Stasiun Angkasa atau Stasiun Bumi beserta kelengkapan persyaratannya. Permohonan ISR Satelit didorong untuk menggunakan fasilitas elicensing. 2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan

ISR Stasiun Angkasa atau Stasiun Bumi, baik yang disampaikan secara langsung melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan yang belum lengkap, maka permohonan ISR Radio Stasiun Angkasa atau Stasiun Bumi dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu.

3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR Radio Stasiun Angkasa atau Stasiun Bumi ke dalam database SIMS. 4. Permohonan ISR Stasiun Angkasa atau Stasiun Bumi yang

(38)

Hal | 38

NO KOMPONEN URAIAN

disampaikan melalui elicensing, proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan administrasi dan data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data Entry hanya memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan dan selanjutnya memasukan data permohonan tersebut ke dalam database SIMS.

5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis potensi interferensi terhadap stasiun radio yang telah memiliki ISR, melakukan analisa kesesuaian dengan ketentuan teknis penggunaan frekuensi radio Stasiun Angkasa atau Stasiun Bumi dan melakukan analisa perhitungan pengenaan BHP Frekuesi Radio (check cost). Proses analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.

6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5 sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio (technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.

7. Petugas analisa teknis menyiapkan draft Nota Dinas laporan data permohonan ISR Stasiun Angkasa atau Stasiun Bumi yang telah selesai dilakukan analisa teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD kepada Direktur Operasi Sumber Daya.

8. Kasi Pelayanan Dinas Maritim Penerbangan dan Satelit memeriksa draft Nota Dinas laporan data permohonan ISR Radio Stasiun Angkasa atau Stasiun Bumi yang telah selesai dilakukan analisa teknis, sebagaimana dimaksud pada butir 7, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan memberikan persetujuan atas draft Nota Dinas tersebut.

9. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD memeriksa draft Nota Dinas yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Dinas Maritim Penerbangan dan Satelit, sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani draft Nota Dinas tersebut. Nota Dinas tersebut selanjutnya disampaikan kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui Bagian Tata Usaha Direktorat Operasi Sumber Daya. 10. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD atas nama Direktur Operasi

Sumber Daya melakukan otorisasi penetapan frekuensi radio permohonan ISR Stasiun Angkasa atau Stasiun Bumi dan selanjutnya akan diterbitkan SPP BHP Frekuensi Radio yang dilakukan secara otomatis oleh sistem, setelah proses otorisasi selesai.

11. Pemohon dapat mengunduh sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui fasilitas perizinan online (elicensing) atau mengambil sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat.

12. Pemohon yang telah mendapatkan SPP BHP Frekuensi Radio dapat memerifikasi besaran BHP Frekuensi Radio yang ditagihkan dan melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio melalui fasilitas

(39)

Hal | 39

NO KOMPONEN URAIAN

Host-to-Host pembayaran BHP Frekuensi Radio.

13. Pembayaran BHP Frekuensi Radio yang dilakukan melalui fasilitas Host-to-Host akan merubah status pembayaran BHP Frekuensi Radio secara otomatis pada SIMS menjadi terbayar (Paid).

14. ISR dapat diterbitkan setelah pembayaran BHP Frekuensi Radio. Salinan ISR dapat diunduh sendiri oleh pemohon melalui fasilitas perizinan online (elicensing).

15. Petugas Cetak ISR melakukan pencetakan ISR dan didistribusikan melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Penyelesaian

Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR Satelit baru untuk Stasiun Angkasa atau Stasiun Bumi paling lama 21 hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio ditetapkan berdasarkan data parameter teknis dan zona lokasi stasiun radio, sebagaimana diatur dalam PP No. 7 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 76 Tahun 2010 dan Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 24 Tahun 2010. BHP Frekuensi Radio dihitung per frekuensi, per stasiun, per lokasi, pertahun dengan menggunakan formula sebagai berikut :

BHP (Rupiah) = ([Ib x HDLP x b] + [ Ip x HDDP x p]) 2

Keterangan:

b = lebar pita frekuensi (bandwidth) [kHz] P = daya pancar (EIRP) [dBm]

Ib = indeks biaya pendudukan lebar pita Ip = indeks biaya daya pancar frekuensi HDLP = harga dasar lebar pita

HDDP = harga dasar daya pancar

Nilai HDLP dan HDDP dapat dilihat pada lampiran PP 7/2009, sedangkan Ib, IP, dan zona dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005.

6. Produk Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Satelit untuk Stasiun Angkasa dan Stasiun Bumi

7. Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas

1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS) 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)

3. Software atau tools analisa teknis (SPECTRA_Plus) 4. Fasilitas query database SIMS

5. Jaringan komputer dan koneksi internet

(40)

Hal | 40

NO KOMPONEN URAIAN

Pelaksana 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Satelit

3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Satelit

9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung 2. Auditor ISO Internal

3. Auditor Inspektorat Jenderal

4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS

10. Penanganan Pengaduan, Saran Dan Masukkan

Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan sosial media gateway).

11. Jumlah Pelaksana 6 (enam) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri dari : 1. Direktur Operasi Sumber Daya

2. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD

3. Kasi Pelayanan Dinas Maritim Penerbangan dan Satelit 4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Bergerak Darat 5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Maritim Penerbangan dan Satelit 6. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Maritim Penerbangan

dan Satelit

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008 2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI

3. Maklumat Pelayanan

4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas

13. Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan

1. Barcode dan Security Printing pada ISR 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio 3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008

4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI

14. Evaluasi Kinerja Pelaksana

1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per bulan, per Triwulan dan per Tahun)

(41)

Hal | 41

(42)
(43)

Hal | 43

(44)

Hal | 44

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI

DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014

TENTANG

PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO UNTUK DINAS SATELIT DAN ORBIT SATELIT

FORMULIR PERMOHONAN ISR STASIUN ANGKASA 1. DATA PEMOHON

Nama Instansi/ Perusahaan Nama Direktur

Domisili Hukum Perusahaan

Jalan No. Kelurahan Kecamatan Kabupaten/Kotam adya Kode Pos Propinsi Telepon/ Fax HP. NPWP Perusahaan Izin Penyelenggaraan Jenis Izin Penyelenggaraan Nomor Izin Penyelenggaraan

2. DATA TEKNIS SATELIT Data Stasiun No. Client/No. Aplikasi/No. Stn Sub Service  Earth Fixed  Earth Mobile  Sat-BC  Satellite  VSAT

(45)

Hal | 45

 Earth Station for Research Tipe Stasiun  Specific

 Typical

Kode Kelas Stasiun

 TC (earth station fixed satellite service)  TU (land mobile earth station)

 TY (base earth station)  UA (mobile earth station)

 UB (earth station broadcasting satellite)  VA (and earth station)

 Tujuan Penggunaan

Tanggal Mulai Penggunaan

Kode Service ITU

 Fixed Satellite Service (FSS)  Broadcast Satellite Service (BSS)  Mobile Satellite Service (MSS)

 Earth Exploration Satellite Service (EESS)  Meteorology Satellite

 Amateur Satellite

Kode Nature of Service

 CO=station open to official correspondence

 CV=station open to exclusively to corresp. of priv. agency

 CP= station open to public correspondence

 CR=station open to limited public correspondence Data Satelit

Nama Satelit (Filing ITU) Nama Satelit

(Nama Komersial) Negara asal satelit (negara yang mendaftar filing satelit ke ITU) Power Spectral Density (dBw/hz) Power Flux

Density (dBmW/m2)

Satelit Geostasioner (GSO) Bujur Nominal

l Longitude) …... 0 E ...…’.…...”

Satelit Non Geostasioner (Non-GSO) Bujur Nominal (Nominal Longitude) …... 0 E ...…’.…...” Sudut Inklinasi (Inclination Angle) …… 0 Toleransi

Bujur Barat …… 0 Jumlah Hari dalam Satu Kali Putaran

(46)

Hal | 46

3. DATA PEMANCAR (TRANSMITTER) Nama Modul

Lebar Pita Frekuensi (BW) [KHz]

Daya Radiasi Pemancar (EIRP) [dBW]

Frekuensi Pemancar [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] (Long Tolerance West) Orbit (Elapsing Days) Toleransi Bujur Timur (Long Tolerance East) …… 0

Jumlah Jam dalam Satu Kali Putaran Orbit

(Elapsing Hours) …… Inklinasi

(Inclination

Excursion) …… 0

Jumlah Menit dalam Satu Kali Putaran Orbit

(Elapsing Minutes) …… Busur Terlihat

Barat (Visibility Arch

West)

…… 0 Apogee …… * 10 …. Km

Busur Terlihat Timur

(Visibility Arch East) …… 0 Perigee …… * 10 …. Km

Busur Servis Barat (Service Arch

West) ……

0

Jumlah Satelit dalam Orbit yang sama (Numbers Of Satelits In Same Orbits) …… Busur Servis

Timur (Service Arch

East) …… 0 Jumlah Bidang Orbit (Numbers Of Planes In Orbits) ……

(47)

Hal | 47 Polarisasi  H = Horizontal  V = Vertikal  CL = Circular Left  CR = Circular Right

 DUAL = Dual Polarization  SR = Slant Righr

 SL = Slant Left

 MIXED =Mixed polarisation

Keterangan

4. DATA PENERIMA (RECEIVER) Nama Modul

Lebar Pita Frekuensi (BW) [KHz]

Daya Radiasi Pemancar (EIRP) [dBW]

Frekuensi Pemancar [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] [MHz] Polarisasi  H = Horizontal  V = Vertikal  CL = Circular Left  CR = Circular Right

 DUAL = Dual Polarization  SR = Slant Righr

 SL = Slant Left

(48)

Hal | 48

Saya menyatakan bahwa informasi dan data yang saya sampaikan di atas adalah benar.

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, Keterangan

[Tempat, tanggal bulan tahun]

[Tanda tangan Direktur]

(49)

Hal | 49

LAMPIRAN II

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI

DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014

TENTANG

PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO UNTUK DINAS SATELIT DAN ORBIT SATELIT

FORMULIR PERMOHONAN ISR STASIUN BUMI

2. DATA TEKNIS SATELIT Data Stasiun No. Client/No. Aplikasi/No. Stn Sub Service  Earth Fixed  Earth Mobile  Sat-BC  Satellite  VSAT

 Space Segment for Research  Earth Station for Research

1. DATA PEMOHON Nama Instansi/

Perusahaan Nama Direktur

Domisili Hukum Perusahaan

Jalan No. Kelurahan Kecamatan Kabupaten/Kotam adya Kode Pos Propinsi Telepon/ Fax HP. NPWP Perusahaan Izin Penyelenggaraan Jenis Izin Penyelenggaraan Nomor Izin Penyelenggaraan

(50)

Hal | 50

Tipe Stasiun  Specific  Typical

Kode Kelas Stasiun

 TC (earth station fixed satellite service)  TU (land mobile earth station)

 TY (base earth station)  UA (mobile earth station)

 UB (earth station broadcasting satellite)  VA (and earth station) 

Tujuan Penggunaan

Tanggal Mulai Penggunaan (HH/BB/TTTT)

Kode Service ITU

 Fixed Satellite Service (FSS)  Broadcast Satellite Service (BSS)  Mobile Satellite Service (MSS)

 Earth Exploration Satellite Service (EESS)  Meteorology Satellite

 Amateur Satellite

Kode Nature of Service

 CO=station open to official correspondence

 CV=station open to exclusively to corresp. of priv. agency

 CP= station open to public correspondence

 CR=station open to limited public correspondence Data Satelit

Nama Satelit (Filing ITU) Nama Satelit

(Nama Komersial) Negara asal satelit (negara yang mendaftar filing satelit ke ITU) Power Spectral Density (dBw/hz) Power Flux

Density (dBmW/m2)

Satelit Geostasioner (GSO) Bujur Nominal

l Longitude) …... 0 E ...…’.…...”

Satelit Non Geostasioner (Non-GSO) Bujur Nominal (Nominal Longitude) …... 0 E ...…’.…...” Sudut Inklinasi (Inclination Angle) …… 0 Toleransi Bujur Barat (Long Tolerance West)

…… 0 Jumlah Hari dalam

Satu Kali Putaran Orbit

(Elapsing Days)

(51)

Hal | 51

3. DATA LOKASI STASIUN BUMI

Alamat Stasiun Buni

Nama Stasiun

Perusahaan

Jalan

No.*

Kelurahan

Kecamatan

Kabupaten/Kodya

Kode

Pos

Propinsi

Data Lokasi Stasiun Bumi

Longitude

(WGS84)

Deg:

Dir:

E

Min:

Sec:

Toleransi Bujur Timur (Long

Tolerance East) ……

0

Jumlah Jam dalam Satu Kali Putaran Orbit

(Elapsing Hours) …… Inklinasi

(Inclination

Excursion) …… 0

Jumlah Menit dalam Satu Kali Putaran Orbit

(Elapsing Minutes) …… Busur Terlihat

Barat (Visibility Arch

West)

…… 0 Apogee …… * 10 …. Km

Busur Terlihat Timur

(Visibility Arch East) …… 0 Perigee …… * 10 …. Km

Busur Servis Barat (Service Arch

West) ……

0

Jumlah Satelit dalam Orbit yang sama (Numbers Of Satelits In Same Orbits) …… Busur Servis

Timur (Service Arch

East) …… 0 Jumlah Bidang Orbit (Numbers Of Planes In Orbits) ……

(52)

Hal | 52

Latitude

(WGS84)

Deg:

Dir:

N/S

Min:

Sec:

Ketinggian Lokasi

(DPL)

[m]

Elevasi Horizontal

Max Elevation:

Azimuth:

4. DATA PERANGKAT RADIO

Nama

Nomor seri

Pabrikan

Tipe

Model

Keterangan

5. DATA PEMANCAR (TRANSMITER)

Nama Modul

Kelas Emisi

Contoh:

• kanal telepon modulasi

frekuensi (VHF/UHF) BW=

16Khz, kelas emisi=16KOF3EJN

• 6 kanal telepon modulasi fasa

(VHF/UHF), BW=250Khz, kelas

emisi=250KG8EJN

Lebar Pita Frekuensi

(BW)

[Khz]

Daya Radiasi Maksimal

(EIRP)

[dBW]

Output Daya Perangkat

Radio

[W]

(53)

Hal | 53

Keterangan

6. KONFIGURASI ANTENA PEMANCAR

Tinggi Antena (DPT)

[m] (Dari Permukaan Tanah)

Polarisasi

H = Horizontal

V = Vertikal

CL = Circular Left

Dual = Dual Polarization

SR = Slant Righr

SL = Slant Left

Mixed = Mixed polarisation

Panjang Kabel

[m]

Susut Kabel

[dB]

Azimuth

[º]

Elevasi

[º]

Max Power Density

[dBW/Hz]

Keterangan

7. DATA PENERIMA (RECEIVER)

Nama Modul

Kelas Emisi

Contoh:

• kanal telepon modulasi frekuensi

(VHF/UHF) BW= 16Khz, kelas

emisi=16KOF3EJN

• 6 kanal telepon modulasi fasa

(VHF/UHF), BW=250Khz, kelas

emisi=250KG8EJN

Lebar Pita Frekuensi

(54)

Hal | 54

C /I

[dB ]

C / N

[dB ]

Frekuensi Penerima

[MHz]

Keterangan

8. KONFIGURASI ANTENA PENERIMA

Tinggi Antena (DPT)

[m] (Dari Permukaan Tanah)

Polarisasi

H = Horizontal

V = Vertikal

CL = Circular Left

Dual = Dual Polarization

SR = Slant Righr

SL = Slant Left

Mixed = Mixed polarisation

Panjang Kabel

[m]

Susut Kabel

[dB]

Azimuth

[º]

Elevasi

[º]

Max Power Density

[dBW/Hz]

9. DATA ANTENA

Nama

Pabrikan

Tipe

Gain TX

[dBd] atau [dBi]

(55)

Hal | 55

Tilt Hor

[º]

Tilt Her

[º]

Polarisasi

H = Horizontal

V = Vertikal

CL = Circular Left

Dual = Dual Polarization

SR = Slant Righr

SL = Slant Left

Mixed = Mixed polarisation

Pengarahan Antena

Directional / Non-Directional

Range Frekuensi

Min:

[Mhz] Max:

[Mhz]

Diameter Antena

[m]

Front To Back Ratio

[dB]

Keterangan

Saya menyatakan bahwa informasi dan data yang saya sampaikan di atas adalah benar.

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, [Tempat, tanggal bulan tahun]

[Tanda tangan Direktur]

(56)

Hal | 56

(57)

Hal | 57

PEMOHON PTSP / BKO - BKPM DITJEN SDPPI

(58)

Hal | 58

STANDAR PELAYANAN PERIZINAN FREKUENSI RADIO

NON DINAS TETAP DAN BERGERAK DARAT

PERMOHONAN IZIN STASIUN RADIO (ISR) BARU ISR PENYIARAN

NO KOMPONEN URAIAN

1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi; 2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran;

3. Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 4. Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2000 tentang

Penyelenggaraan Telekomunikasi;

5. Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit;

6. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Departemen Komunikasi dan Informatika;

7. Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19 Tahun 2005

tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Dari Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

9. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 25 Tahun 2014 tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia;

10. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 31 Tahun 2014 tentang Rencana Induk (Masterplan) Frekuensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Televisi Siaran Analog pada Pita Ultra High Frekuensi;

11. Keputusan Menteri Perhubungan No. 15 Tahun 2003 tentang Rencana Induk (Masterplan) Frekuensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Radio Siaran Analog FM; 12. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 13 Tahun 2010

tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2003

13. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 23 Tahun 2011 tentang Rencana Induk (Masterplan) Frekuensi Radio untuk Keperluan Siaran Televisi Digital Terestrial pada Pita Frekuensi Radio 478-694 MHz

14. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 38 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pelaporan Perubahan Data Perizinan Penyiaran;

(59)

Hal | 59

NO KOMPONEN URAIAN

15. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4 Tahun 2015 tentang Ketentuan Operasional dan Tata Cara Perizinan Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio;

2. Persyaratan Pelayanan

A. Persyaratan Administrasi

1. Surat permohonan ditujukan kepada Dirjen SDPPI cq. Direktur Operasi Sumber Daya;

2. Surat Pernyataan Kesanggupan Membayar BHP Frekuensi Radio;

3. Salinan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

4. Formulir ISR yang telah diisi secara lengkap dan benar

5. Izin Prinsip atau Izin Penyelenggaraan Penyiaran yang masih berlaku (IPP Prinsip Radio Siaran adalah 6 bulan dan dapat diperpanjang satu kali, IPP Prinsip Televisi Siaran adalah 1 tahun dan dapat diperpanjang satu kali). Dalam hal IPP telah dilakukan perpanjangan, wajib melampirkan salinan surat persetujuan perpanjangan yang ditandatangani oleh Dirjen Penyelenggaraan Pos dan informatika a.n Menteri Komunikasi dan Informatika

6. Gambar konfigurasi jaringan komunikasi dan peta lokasi stasiun radio;

7. Data spesifikasi teknis perangkat radio dan antena (brosur); 8. Perangkat radio yang digunakan harus memiliki sertifikat

perangkat dari Ditjen SDPPI; B. Persyaratan Teknis

Pengkanalan yang diajukan harus diisi sesuai dengan Izin Penyelenggaraan yang dimiliki

Catatan :

1. Contoh surat permohonan ISR Radio Siaran dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Surat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi Radio dapat disatukan dalam surat permohonan ISR STL Radio Siaran yang memuat pernyataan kesanggupan membayar BHP Frekuensi Radio.

3. Formulir ISR Peniyaran dapat dilihat pada Lampiran 2.

4. Untuk mengetahui perangkat yang sudah disertifikasi dapat ditunjukan melalui salinan sertifikat perangkat, data perangkat yang telah memiliki sertifikat perangkat melalui website standardisasi perangkat atau data perangkat pada database SIMS (Sistem Informasi Manajemen Spektrum).

3. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

Diagram alir prosedur perizinan Radio Siaran dapat dilihat pada Lampiran 3.

1. Pemohon mengajukan permohonan ISR Penyiaran beserta kelengkapan persyaratan ISR Penyiaran. Permohonan ISR Penyiaran didorong untuk menggunakan fasilitas elicensing.

(60)

Hal | 60

NO KOMPONEN URAIAN

2. Petugas Loket memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan ISR Penyiaran, baik yang disampaikan secara langsung melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI maupun yang disampaikan melalui jasa titipan (pos). Apabila ada persyaratan yang belum lengkap atau masa laku IPP sudah habis, maka permohonan ISR Penyiaran dikembalikan untuk dilengkapi terlebih dahulu atau diajukan kembali setelah memperpanjang masa laku IPP.

3. Petugas Data Entry melakukan data entry permohonan ISR Penyiaran ke dalam database SIMS.

4. Permohonan ISR Penyiaran yang disampaikan melalui elicensing, proses pemeriksaan kelengkapan persyaratan administrasi dan data teknis dilakukan oleh sistem. Petugas Data Entry hanya memeriksa hasil pindai dokumen yang dilampirkan dan selanjutnya memasukan data permohonan tersebut ke dalam database SIMS. 5. Petugas analisa teknis melakukan analisa teknis potensi

interferensi terhadap stasiun radio yang telah memiliki ISR, melakukan analisa kesesuaian dengan ketentuan teknis penggunaan frekuensi Radio Siaran dan melakukan analisa perhitungan pengenaan BHP Frekuensi Radio (check cost). Proses analisa teknis menggunakan tools analisa teknis.

6. Apabila hasil analisa teknis sebagaimana dimaksud pada butir 5 sesuai dengan ketentuan, maka petugas analisa teknis memberikan persetujuan usulan penetapan frekuensi radio (technically approved) dan apabila tidak sesuai dengan ketentuan atau berpotensi menimbulkan interferensi, maka petugas analisa teknis menyiapkan draft surat penolakan permohonan ISR dan diproses sesuai dengan ketentuan tata naskah surat dinas.

7. Petugas administrasi menyiapkan draft Nota Dinas laporan data permohonan ISR Penyiaran yang telah selesai dilakukan analisa teknis, berupa Nota Dinas dari Kasubdit Pelayanan Spektrum DTBD kepada Direktur Operasi Sumber Daya.

8. Kasi Pelayanan Dinas Penyiaran memeriksa draft Nota Dinas laporan data permohonan ISR Penyiaran yang telah selesai dilakukan analisa teknis, sebagaimana dimaksud pada butir 7, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan memberikan persetujuan atas draft Nota Dinas tersebut.

9. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD memeriksa draft Nota Dinas yang telah diperiksa oleh Kasi Pelayanan Penyiaran, sebagaimana dimaksud pada butir 8, dan apabila telah sesuai dengan ketentuan menyetujui dan menandatangani draft Nota Dinas tersebut. Nota Dinas tersebut selanjutnya disampaikan kepada Direktur Operasi Sumber Daya melalui Bagian Tata Usaha Direktorat Operasi Sumber Daya.

10. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD atas nama Direktur Operasi Sumber Daya melakukan otorisasi penetapan frekuensi radio permohonan ISR Penyiaran dan selanjutnya akan diterbitkan SPP BHP Frekuensi Radio yang dilakukan secara otomatis oleh sistem, setelah proses otorisasi selesai.

(61)

Hal | 61

NO KOMPONEN URAIAN

11. Pemohon dapat mengunduh sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui fasilitas perizinan online (elicensing) atau mengambil sendiri SPP BHP Frekuensi Radio melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat.

12. Pemohon yang telah mendapatkan SPP BHP Frekuensi Radio dapat memerifikasi besaran BHP Frekuensi Radio yang ditagihkan dan melakukan pembayaran BHP Frekuensi Radio melalui fasilitas Host-to-Host pembayaran BHP Frekuensi Radio.

13. Pembayaran BHP Frekuensi Radio yang dilakukan melalui fasilitas Host-to-Host akan merubah status pembayaran BHP Frekuensi Radio secara otomatis pada SIMS menjadi terbayar (Paid).

14. ISR dapat diterbitkan setelah pembayaran BHP Frekuensi Radio. Salinan ISR dapat diunduh sendiri oleh pemohon melalui fasilitas perizinan online (elicensing).

15. Petugas Cetak ISR melakukan pencetakan ISR dan didistribusikan melalui Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI (Balmon/Loka/Posmon) di daerah setempat. Pencetakan ISR juga dapat dilakukan secara otomatis melalui SIMS.

4. Jangka Waktu Penyelesaian

Jangka waktu penyelesaian permohonan ISR baru Penyiaran paling lama 21 (dua puluh satu) hari kerja.

5. Biaya/Tariff Tarif BHP Frekuensi Radio untuk ISR Penyiaran ditetapkan berdasarkan data parameter teknis dan zona wilayah layanan (coverage area), sebagaimana diatur dalam PP No. 7 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 76 Tahun 2010 dan Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 24 Tahun 2010.

BHP Frekuensi Radio dihitung per frekuensi, per stasiun, per lokasi, pertahun dengan menggunakan formula sebagai berikut :

BHP (Rupiah) = ([Ib x HDLP x b] + [ Ip x HDDP x p]) 2

Keterangan:

b = lebar pita frekuensi (bandwidth) [kHz] P = daya pancar (EIRP) [dBm]

Ib = indeks biaya pendudukan lebar pita Ip = indeks biaya daya pancar frekuensi HDLP = harga dasar lebar pita

HDDP = harga dasar daya pancar

Nilai HDLP dan HDDP dapat dilihat pada lampiran PP 7/2009, sedangkan Ib, IP, dan zona dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menkominfo No. 19 Tahun 2005.

(62)

Hal | 62

NO KOMPONEN URAIAN

7. Sarana, Prasarana dan/atau Fasilitas

1. Sistem Informasi Manajemen Spektrum (SIMS) 2. Sistem Perizinan Online (elicensing)

3. Software atau tools analisa teknis (Chirplus BC) 4. Fasilitas query database SIMS

5. Jaringan komputer dan koneksi internet 8. Kompetensi

Pelaksana

1. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Penyiaran 2. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Penyiaran

3. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Penyiaran 9. Pengawas Internal 1. Pengawasan melekat atasan langsung

2. Auditor ISO Internal

3. Auditor Inspektorat Jenderal

4. Sistem Monitoring dan Evaluasi melalui SIMS 10. Penanganan

Pengaduan, Saran Dan Masukkan

Contact Center SDPPI (Telp, email, website, Kotak Pengaduan, fax dan sosial media gateway).

11. Jumlah Pelaksana 11 (sebelas) orang (dari awal sampai produk layanan selesai), terdiri dari :

1. Direktur Operasi Sumber Daya

2. Kasubdit Pelayanan Spektrum NDTBD 3. Kasi Pelayanan Dinas Penyiaran

4. Analis Teknis Frekuensi Radio Layanan Dinas Penyiaran 5. Pengadministrasi Pelayanan Dinas Penyiaran

6. Pengelola Data dan Bahan Pelayanan Dinas Penyiaran

12. Jaminan Pelayanan 1. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008 2. Kode Etik Pegawai Ditjen SDPPI

3. Maklumat Pelayanan

4. Slogan : Semangat, Disiplin, Profesional, Produktif dan Integritas 13. Jaminan Keamanan

dan Keselamatan Pelayanan

1. Barcode dan Security Printing pada ISR 2. Barcode pada SPP BHP Frekuensi Radio 3. Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008

4. Petugas security di area Pusat Pelayanan Terpadu Ditjen SDPPI 14. Evaluasi Kinerja

Pelaksana

1. Monitoring dan evaluasi capaian Sasaran Mutu ISO 9001:2008 (per bulan, per Triwulan dan per Tahun)

(63)

Hal | 63

(64)
(65)

Hal | 65

(66)
(67)
(68)

Hal | 68

(69)

Hal | 69

DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN ISR PENYIARAN

Gambar

Diagram  alir  prosedur  perizinan  ISR  Dinas  Penerbangan  dapat  dilihat  pada Lampiran
DIAGRAM ALIR PROSEDUR PERIZINAN ISR PENERBANGAN
Diagram  alir  prosedur  perizinan  Darat  Udara  dapat  dilihat  pada  Lampiran .
Diagram  alir  prosedur  perizinan  ISR  Kapal  Laut  dapat  dilihat  pada  Lampiran.
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR DALAM PEMBUATAN PAVING STONE GEOPOLMER BERBAHAN DASAR LUMPUR LAPINDO DAN ABU TERBANG TERHADAP KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS

Adapun faktor yang mendukung pengimplementasian nilai nilai pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme di lingkungan MTs Al Falah Pancor Dao Lombok Tengah dapat

Pemodelan kestabilan lereng dilakukan terhadap dua lereng kupasan yang memiliki dua jenis tanah vulkanik yang berbeda di jalur lintas barat Liwa-Bukit Kemuning, Lampung

Kinerja DPRD Kota Kotamobagu dalam pelaksanaan fungsi legislasi sampai saat ini belum optimal. Sejauh ini kinerja DPRD Kota Kotamobagu dalam membuat produk hukum daerah

10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan

Guru memberikan soal pre test tentang materi system pengapian sepeda motor, Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan pengetahuan mereka sendiri tentang system

Keberadaan ion H + dalam larutan yang dihasilkan oleh asam aspartat, glutamat dan askorbat yang dideteksi secara potensiometri menggunakan elektroda kerja platinum

Hambatan pasar memainkan peran penting dalam mengambil keputusan bagi Starbucks untuk masuk dalam pasar suatu negara.. Potensi Pasar Potensi Pasar mengacu pada