• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut. Penjualan juga merupakan suatu sumber

pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun akan berkurang.

Penjualan yang ada pada Zodiac Sticker Art yaitu penjualan barang dan jasa. Barang yang ditawarakan berupa pembuatan stiker (stiker dengan teknik cuting), dan jasa yang ditawarkan adalah pemasangannya. Proses penjualan pada Zodiac Stiker Art ini di awali dengan pemesanan kemudian ditawarkan desainnya, sesuai dengan jenis stiker dan tipe seetela itu diadakan pemasangan stiker tersebut, dan diakhiri dengan transaksi pembayaran.

(2)

Jenis-jenis stiker yang ada pada Zodiac Stiker Art antara lain :

a.

stiker bodi mobil dan motor (pembuatan stiker bodi striping),

b.

stiker yang penjualan perpaket misalnya : stiker komunitas, stiker iklan dan sebagainnya,

c.

stiker pada pembuatan plat nomor,

d. dan stiker lainnya

Dikatakan stiker lainnya karena pembiyaannya tidak dapat

ditentukan langsung, melaikan dari segi ukuran dan berapa warna

yang digunakan.

Dari jenis stiker di atas ada beberpa tipe yang ditawarkan kecuali

pada stiker lainnya, antara lain :

a. Stiker bodi mobil dan motor :

tipe satandar

tipe racing

dan elegan

b.

Stiker yang penjualan perpaket (stiker offset)

c.

Stiker pada pembuatan plat nomor:

Tipe TPS

Tipe STD

(3)

Tipe GTI

Tipe GT

2.2. Pengertian Sistem

Davis (dalam Al Fatta, 2007:9), menjelaskan bahwa untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

2.2.1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Al Fatta (2007:19), Sistem informasi merupakan sistem dengan kompenen-komponen yang bekerja untuk mengolah data menjadi informasi. Ada beberapa perbedaan pendapat tentang komponen ini tetapi secara umum sistem informasi terdiri dari blok masukan, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, blok model, dan blok kendali.

2.2.2. Komponen Sistem Informasi

Stairs (dalam Al Fatta, 2007:9), menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-kompnen berikut:

(4)

a. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukan data.

b. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer

c. Database yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses oleh pengguna sistem informasi

d. Telekomunikasi yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif

e. Manusia yaitu personil dari sistem informasi, meliputi manejer, analisis, programer, dan operator, serta bertanggung jawab dalam perawatan sistem

Sementara menurut Brunch dan Grudnistki (dalam Al Fatta, 2007:10), bahwa sistem informasi yang terdiri dari komponen-komponen diatas disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input blok), blok model (model blok), blok keluaran (output blok), blok teknologi (technology blok), dan blok kendali (control blok). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan lainya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaranya.

(5)

1. Blok Masukan, input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar

2. Blok Model, blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan

3. Blok Keluaran, produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem

4. Blok Teknologi. Teknologi merupakan kotak alat atau tool-box dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses menghasilkan serta mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan

5. Blok Database. Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya 6. Blok Kendali. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk

(6)

ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi

2.2.3. Tipe Sistem Informasi

Computer Based Informasi System (CBIS) biasanya dibedakan menjadi bebarapa tipe aplikasi, yaitu :

a. Transaction Processing Systems (TPS) b. Management Information Systems (MIS) c. Decision Support Systems (DSS)

d. Expert Systems and Artificial Intelligence (ES & AI)

Berikut penjelasan singkat tentang perbedaan masing-masing tipe aplikasi sistem informasi tersebut :

a) Transaction Processing Systems (TPS)

Transaction Processing Systems (TPS) Sistem Pemrosesan Transasksi adalah sistem informasi terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data untuk transaksi bisnis rutin. Adapun hal-hal yang bisa digunakan dalam sistem ini meliputi :

1. Mengotomatisasi penanganan data-data aktifitas bisnis dan transaksi yang bisa dianggap sebagai kejadian diskrit dalam kehidupan organisasi

(7)

3. Memverifikasi setiap transaksi untuk diterima atau ditolak 4. Menyimpan transaksi yang telah divalidasi untuk

mengumpulkan data berikutnya

 Menghasilkan laporan untuk menyediakan rangkuman dari setiap transaksi

 Memungkinkan memindah transaksi dari satu proses ke proses yang lainya untuk menangani seluruh aspek bisnis.

b) Management Information Systems (MIS)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi utnuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan manejer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan manejer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.

c) Decision Support Systems (DSS)

Decision Support Systems merupakan sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi yang mengkombinasikan

(8)

data dan model analisis canggih atau peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur. DSS dirancang untuk membantu pengambilan keputusan organisasional. DSS biasanya tersusun dari :

1. Database (bisa diekstraksi dari TPS/MIS)

2. Model grafis atau matematis, yang digunakan untuk proses bisnis

3. Antarmuka pengguna, yang digunakan untuk proses bisnis. Berkomunikasi dengan DSS

d) Expert Systems and Artificial Intelligence (ES & AI)

Expert Systems (ES) merupakan representasi pengetahuan yang menggambarkan cara seorang ahli dalam mendekati suatu masalah. ES lebih berpusat pada bagaimana mengodekan dan memanipulasi pengetahuan dari informasi (misalnya aturan if..then) adapun cara kerja ES sebagai berikut :

1. Pengguna berkomunikasi dengan sistem menggunkan dialog interaktif

2. ES menanyakan pertanyaan (yang akan ditanyakan seoran pakar) dan pengguna memberikan jawaban

(9)

3. Jawaban digunakan untuk menentukan aturan mana yang dipakai dan ES sistem menyediakan rekomendasi berdsarkan aturan yang telah disimpan

4. Seorang knowledge engineer bertanggung jawab pada bagaimana melakukan akuisisi pengetahuan, sama seperti seorang analisa tetapi dilatih untuk menggunakan teknik yang berbeda

2.3. Pengembangan Sistem Informasi

2.3.1. Metode Pengembangan Sistem Informasi

Menurut Al Fatta (2007:33), ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk pengembangan sistem informasi yaitu metode pengembangan evolusioner, metode pengembangan re-usable, metode prototyping, dan metode pengembangan berorientasi objek.

a. Metode Pengembangan Evolusioner

Metode pengembangan evolusiner berdasarkan pad aide untuk mengembangkan inplementasi awal, kemudian memperlihatkan sistem awal itu kepada pengguna untuk dikomentari, dan memperbaikinya versi demi versi sampai sistem yang diperoleh memenuhi syarat. Pada metode ini tidak ada kegiatan spesipfikasi, pengembangan dan vavlidasi yang

(10)

terpisah. Kegiatan ini dilakukan pada saat bersamaan dengan umpan balik yang cepat untuk masing-masing kegiatan.

b. Metode Pengembangan Berorientasi Pemakaian Ulang (re-usable)

Metode ini berpegangan pad aide awal sebagai berikut. Untuk beberapa proses bisnis, permintaan dari satu klien yang lain bisa jadi hampir sama. Dengan demikian, jika sudah memiliki satu sistem informasi, akan dikembangkan sistem informasi untuk klien yang lain dengan proses bisnis yang hampir sama. Kita bisa memanfaatkan perangkat lunak yang sudah ada untuk membuat perangkat baru.

Ada empat fase utama dalam pengembangan re-usable 1. Analasis komponen

2. Modifikasi persyaratan

3. Perancangan sistem dan pemakaian ulang 4. pengembangan dan integerasi

c. Prototyping

Prototyping adalah proses interatif dalam pengembangan sistem di mana kebutuhan diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui

(11)

kerjasama antara pengguna dan analis. Prototype juga juga bisa dibanggun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyedehanakan proses. Prototyping merupakan bentuk dari Rapid Application Development (RAD). RAD memiliki beberapa kelemahan di antaranya:

1. RAD mungkin mengesampingkan prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak

2. Menghasilkan inkosistensi pada modul-modul sistem 3. Tidak cocok dengan standar

4. Kekurangan prinsip reusablility komponen d. Objeck Oriented Analyis And Design (OOAD)

Pendekatan yang terakhir adalah pendekatan berbasis objek. Seirng dengan berkembangnya trend pemrograman berbasis objek maka analisis dan disain sistem juga bisa menggunakan konsep objek. Pendekatan baru untuk pengembangan sistem ini sering disebut sebagai pendekatan ketiga, setelah pendekatan yang berorientasi data dan berorientasi proses. OOAD adalah metode pengembangan sistem yang lebih menekankan objek dibandingkan dengan data atau proses. Ada beberapa cirri khas dari pendekatan ini, yaitu object, inheritance dan object class.

(12)

2.3.2. Analisis Sistem

Al Fatta (2007:44), mengemukakan bahwa analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebeut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.

Ada beberapa prosedur dalam melakukan analisis diantaranya adalah:

1. Analisis kelemahan sistem lama 2. Analisis kebutuhan sistem

a. Kebutuhan fungsional b. Kebutuhan non fungsional

 Kebutuhan operasional  Kebutuhan kinerja  Kebutuhan keamanan  Kebutuhan informasi

(13)

3. Analisis kelayakan sistem a. Kelayakan teknik b. Kelayakan operasional c. Kelayakan hukum 2.3.3. Desain Sistem

Menurut Al Fatta (2007:44), desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap-harapannya, sebuah sistem yang diperbaiki.

2.4. Pemodelan Sistem 2.4.1. Bagan Alir Sistem

Ladjamudin (2005) mengemukakan bahwa bagan alir sistem adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Simbol-simbol bagan alir sistem digambarkan dalam tabel berikut :

(14)

Tabel 2.1 Simbol-simbol Bagan Alir

Simbol Document untuk mencetak

laporan ke printer.

Simbol Manual untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh computer (manual).

Simbol Proses untuk menunjukan

kegiatan proses dari operasi program komputer.

Simbol Arus/Flow untuk menyatakan jalannya suatu arus proses.

Simbol Manual Input untuk

memasukkan data secara manual dengan keyboard .

Simbol Connector untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama.

Simbol Offline Connector untuk

menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda.

(15)

2.4.2. Diagram Arus Data (DAD)

Menurut Ladjamudin (2005) DAD menampilkan kegiatan sistem lengkap dengan komponen-komponen yang menunjukkan secara tegas file-file yang dipakai, unsur sumber atau tujuan data, serta aliran data dari satu proses ke proses lainnya. DAD juga dapat dirinci secara hierarkis dari sifatnya secara garis besar sampai dengan tingkat keterincian yang diperlukan.

a. Kesatuan Luar (External Entity)

Sesuatu yang berada diluar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.

b. Arus Data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini

(16)

mengalir diantara proses, data store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

c. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran.

d. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan

Gambar 2.2 Arus Data

Proses 1

Proses

(17)

dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database.

2.4.3. Kamus Data

Menurut Sutabri (2004) Kamus data merupakan suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang data flow diagram yang mencakup proses, data flow dan data store. Kamus data dapat digunakan pada metodologi berorientasi data dengan menjelaskan lebih detail lagi hubungan entitas, seperti atribut-atribut suatu entitas. Kamus data dapat menjelaskan lebih detail atribut maupun metode atau service suatu objek. Apabila didefinisikan, kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.

Kamus data dibuat dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara sistem analis dengan user tentang data yang mengalir pada sistem tersebut serta informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem (user). Sedangkan pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk

(18)

merancang input, output/laporan dan database. Selain dapat digunakan untuk menjelaskan suatu model sistem, kamus data juga berfungsi untuk menghindari penggunaan kata-kata yang sama, karena kamus data disusun menurut abjad.

Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas

tentang data yang dicatatnya. Untuk keperluan ini maka kamus

data harus memuat tentang hal-hal sebagai berikut : a. Arus Data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat dikamus data untuk memudahkan mencari arus data didalam data flow diagram (DFD).

b. Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di data flow diagram, maka nama dari arus data juga harus dicatat dikamus data, sehingga mereka yang membaca DFD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu di data flow diagram dapat langsung mencarinya dengan mudah.

c. Tipe Data

Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir dari hasil suatu proses ke proses yang lainnya. Data yang mengalir ini biasanya

(19)

dalam bentuk laporan serta dokumen hasil cetakan komputer. Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan computer, laporan tercetak, tampilan layar di monitor, variable, parameter dan field-field. Bentuk data seperti ini perlu dicatat dikamus data.

d. Struktur Data

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari item-item atau elemen-elemen data.

e. Alias

Alias atau nama lain dari data juga harus dituliskan. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen lainnya.

f. Volume

Volume yang perlu dicatat didalam kamus data adalah volume rata-rata dan volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu sementara volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak.

g. Periode

Periode ini menujukkan kapan terjadinya arus data. Periode perlu dicatat dikamus data karena dapat digunakan untuk

(20)

mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan kedalam sistem, kapan proses program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.

h. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas makna dari arus data yang dicatat dikamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

Kamus data juga mempunyai suatu bentuk notasi. Notasi yang digunakan dibagi menjadi 2 macam. yaitu sebagai berikut: 1. Notasi Tipe Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output suatu data. Notasi yang umum digunakan antara lain adalah :

Tabel 2.2 Simbol Tipe Data No Notasi keterangan

1 X Setiap karakter

2 9 Angka numeric

3 A Karakter alphabet

4 Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong

5 . Titik, sebagai pemisah ribuan

6 , Koma, sebagai pemisah pecahan

7 - Hypen, sebagai tanda penghubung (contoh :

(21)

8 / Slash, sebagai tanda pembagi (contoh : 24/11/2001

2. Notasi Struktur Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data di mana notasi yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Simbol Struktur Data No Notasi keterangan

1 = Terdiri dari

2 + And (dan)

3 ( ) Pilihan (boleh Ya atau Tidak)

4 { } Iterasi/Pengulangan Proses

5 [ ] Pilih salah satu pilihan

6 | Pemisahan pilihan didalam tanda [ ]

7 * Keterangan atau catatan

8 @ Petunjuk (key field)

2.4.4. Rancangan Database (Basis Data)

Menurut Ladjamudin (2005) Database adalah sekumpulan data store yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan sekunder lainnya. Database adalah sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat “batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum

(22)

(seperti pencarian, penambahan, dan penghapusan terhadap data). Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dimana masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan user lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan.

Menurut Kadir (2009) langkah awal yang dilakukan dalam perancangan database adalah melakukan pengumpulan kebutuhan akan informasi yang diperlukan dalam suatu

organisasi/perusahaan dan kemudian menganalisisnya.

Penggalian kebutuhan informasi ini dilakukan dengan cara antara lain melakukan wawancara, mengamati sistem yang sedang berjalan dan mempelajari dokumen-dokumen yang tersedia. Dengan cara seperti itu data yang digunakan untuk menyusun informasi bisa teridentifikasi.

Setelah kebutuhan organisasi dikumpulkan dan dianalisis, langkah perancangan konseptual segera bisa dilaksanakan. Pada tahap inilah data yang dibutuhkan oleh organisasi/perusahaan dikelompokkan menurut kriteria tertentu. Kemudian antara satu grup data dengan grup data yang lain dilengkapi dengan hubungan. Perancangan logis merupakan suatu tahapan yang

(23)

digunakan untuk menentukan hasil perancangan konseptual ke dalam bentuk yang nantinya akan di implementasikan dalam DBMS. Langkah terakhir dalam perancangan database berupa tahapan yang dinamanakan perancangan fisik. Perancangan ini sangat spesifik terhadap DBMS yang digunakan.

2.4.5. Normalisasi

Menurut Ladjamudin (2005) Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika. Normalisasi adalah proses pengelompokkan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.

a. Bentuk Normal ke Satu (First Normal Form/1 NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic.

(24)

1. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”.

2. Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda. 3. Telah ditentukannya primary key untuk tabel/relasi

tersebut.

4. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian. b. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/2 NF)

Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya). Bentuk normal kedua memungkinkan suatu relasi memiliki composite key, yaitu relasi dengan primary key yang terdiri dari dua atau lebih atribut. Suatu relasi yang memiliki single atribute untuk primary keynya secara otomatis pada akhirnya menjadi 2-NF. Syarat normal kedua (2-NF) :

1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. 2. Atribute bukan kunci (non-key) haruslah memiliki

ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci

utama/primary key.

c. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form/3 NF)

Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit daripada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin

(25)

mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut.

Syarat normal ketiga (3-NF) :

1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. 2. Atribute bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki

ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribute bukan kunci tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribute bukan kunci lainnya, seluruh atribute bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

2.5. Bahasa Pemrograman dan Perangkat Lunak Aplikasi 2.5.1. Bahasa Pemrograman PHP

Menurut Kadir (2008), PHP singkatan dari PHP hypertext preprocessor. PHP merupakan bahasa yang berbentuk skrip yang di tempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser.

Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi Web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan

(26)

berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, menampilkan isi database ke halaman web.

Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini kemudian dikemas menjadi tool yang disebut personal home page. Paket inilah yang menjadi cikal-bakal PHP. Pada tahun 1995 Rasmus menciptakan PHP/FI Versi 2. Pada versi inilah pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur didalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks.

Pada saat ini PHP cukup populer sebagai peranti pemrograman web. Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami. 2.5.2. MySQL Sebagai Database

Menurut Sanjaya (2005) Database merupakan kumpulan

dari beberapa tabel. Jadi, untuk dapat membuat tabel, user harus

membuat database lebih dahulu sebagai ‘induk’ yang memayungi tabel-tabel di bawahnya. Dalam pembuatan

(27)

database, yang harus diperhatikan adalah penulisan nama database tidak menggunakan spasi dan karakter nonstandar.

Dalam SQL, terdapat 3 sub bahasa, yaitu :

1. Data Definition Language (DDL) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti tabel dan index. Subbahasa ini terdiri dari create, alter, dan drop. DDL bertugas membuat objek SQL dan menyimpan definisinya dalam tabel.

2. Data Manipulation Language (DML) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah, dan menghapus baris dalam tabel. Subbahasa ini terdiri dari create, select, update, dan delete. DML digunakan untuk menampilkan, mengubah, menambah, dan menghapus baris dalam tabel. Perintah-perintah yang digolongkan dalam DML adalah select, update, insert, dan delete.

3. Data Control Language (DCL) yang digunakan untuk menangani masalah sekuriti dalam database. DCL sebagai alat kontrol keamanan terhadap database dan tabel. Dua perintah utama di dalam DCL yaitu :

(28)

a. Grant

Grant digunakan untuk mengizinkan user mengakses tabel dalam database tertentu. Pemberian hak akses database diberikan oleh user lain yang mempunyai hak untuk menggunakan GRANT.

b. Revoke

Berkebalikan dengan grant, revoke digunakan untuk mencabut kembali izin yang sudah pernah diberikan sebelumnya oleh grant. Pencabutan ini dilakukan oleh user yang mempunyai hak untuk menggunakan perintah revoke.

Gambar

Tabel 2.1 Simbol-simbol Bagan Alir
Tabel 2.2 Simbol Tipe Data  No  Notasi  keterangan
Tabel 2.3  Simbol Struktur Data  No  Notasi  keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Karena ini adalah juga perbandingan antara tegangan antar saluran dan tegngan saluran ke netral dari sistem tiga fasa yang seimbang , nilai perunit dan suatu

Tujuan utama analisis manajemen pemasaran adalah untuk mengetahui dukungan apa saja yang diperlukan agar pelanggan potensial mau membeli produk yang ditawarkan.terutama

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti nilai tanggung jawab kepada keluarga, bapak adip samsul masduki memberikan contoh kepada peserta didik tentang

Untuk itu allah menjanjikan pahala bagi orang yang mengelola lingkungan dan menanam tanaman agar orang isalm lebih semangant untuk mengelolanya dengan imbalan pahala sadaqah bagi

tersebut. Data penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mendeskripsikan permasalahan yang ada. Kemudian data yang ada dianalisis dengan

Akibat yang ditimbulkan dari perilaku merokok yaitu rasa malas untuk belajar sehingga tidak memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi pelajaran, mendapatkan

Hasil perhitungan konsumsi bahan bakar spesifik untuk motor dengan CDI standar dan koil racing .... Hasil perhitungan konsumsi bahan bakar spesifik untuk motor dengan CDI racing