IDENTIFIKASI TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN (TKM)
IMUNITAS PIHAK
PELAPOR
19
IDENTIFIKASI TRANSAKSI KEUANGAN
MENCURIGAKAN (TKM)
DASAR HUKUM
Peraturan Kepala Pusat Pelaporan Dan
Analisis Transaksi Keuangan Nomor:
PER-04/ 1.02 /PPATK/03 /2014 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Kepala PPATK
Nomor: PER-11/1.02/PPATK/06/13
tentang Identifikasi Transaksi Keuangan
Mencurigakan Bagi Penyedia Jasa
Keuangan
TUJUAN DARI IDENTIFIKASI
• Dalam rangka memenuhi kewajiban pelaporan TKM
kepada PPATK
Identifikasi sekurang-kurangnya memuat:
Pemantauan
Transaksi
Pengguna Jasa
Analisis Transaksi
Penetapan
Transaksi sebagai
TKM
Dalam rangka melakukan Identifikasi, PJK paling
kurang harus memiliki :
Dokumen Profil
Pengguna Jasa
Dokumen Transaksi
Pengguna Jasa
Sistem
pemantauan
Daftar Pengguna Jasa
yang berisiko tinggi
Daftar Teroris dan
Organisasi Teroris
PEMANTAUAN TRANSAKSI
Menyimpang
dari profil, karakteristik atau kebiasaan Pola Transaksi dari
Pengguna Jasa yang bersangkutan
Patut diduga
dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan yang
wajib dilakukan oleh PJK
Dilakukan atau batal dilakukan
dengan menggunakan Harta Kekayaan yang
diduga berasal dari
Hasil Tindak Pidana
Diminta PPATK
untuk dilaporkan oleh pihak pelapor karena melibatkan harta
kekayaan yang diduga berasaldari hasil tindak pidana
Telah dilakukan
atau akan dilakukan yang diduga terkait dengan
Pendanaan Terorisme
Diminta oleh otoritas
untuk dilakukan pemantauan karena diduga
terkait dengan pendanaan terorisme
24
Tujuan Pemantauan Transaksi untuk menemukan Transaksi
yang :
PASAL 22 UU No.8 Tahun 2010 - LTKM
1. Pengguna Jasa menolak untuk
mematuhi Prinsip Mengenal Pengguna
Jasa (PMPJ)
2. PJK meragukan kebenaran informasi
yang disampaikan oleh Pengguna Jasa
PJK wajib melaporkan pemutusan
hubungan usaha dengan Pengguna Jasa
kepada PPATK sbg LTKM
25
PJK wajib memutuskan hubungan usaha dengan
Pengguna Jasa apabila:
26
Unsur-Unsur TKM
Ps. 1 ayat 5, UU NO.8 THN 2010 TTG PP TPPU
Menyimpang
dari:
a.
Profil
b.
Karakteristik
c.
Kebiasaan pola transaksi dari nasabah yang
bersangkutan
Patut diduga
dilakukan dengan tujuan untuk menghindari
pelaporan yang wajib dilakukan oleh PJK
Dilakukan atau batal dilakukan
dengan menggunakan
Harta Kekayaan yang diduga berasal dari
Hasil
Tindak Pidana
Diminta PPATK
untuk dilaporkan oleh pihak pelapor
karena melibatkan harta kekayaan yang diduga berasal
dari hasil tindak pidana
ATAU
ATAU
ATAU
KRITERIA TRANSAKSI YANG MENYIMPANG
DARI PROFIL NASABAH
a. Transaksi yang dilakukan tidak sesuai dengan
profil pekerjaan atau bidang usaha;
b. Transaksi yang dilakukan tidak sesuai dengan
profil penghasilan atau hasil usaha;
c. Transaksi yang dilakukan tidak sesuai dengan
profil usia Nasabah atau lamanya kegiatan usaha;
dan/atau
d. Transaksi yang tidak didukung dengan alasan
ekonomis atau tidak memiliki tujuan yang jelas.
KRITERIA TRANSAKSI YANG MENYIMPANG
DARI KARAKTERISTIK NASABAH
Transaksi yang tidak sesuai dengan ciri khusus
Nasabah yang diperoleh dari pengamatan Profil
Nasabah dan Pola Transaksi Nasabah.
KRITERIA TRANSAKSI YANG MENYIMPANG
DARI POLA TRANSAKSI NASABAH
1. Transaksi dengan nominal Transaksi yang tidak sesuai
dengan kebiasaan Nasabah;
2. Transaksi dengan frekuensi Transaksi tidak sesuai
dengan kebiasaan Nasabah;
3. Transaksi dengan mata uang yang digunakan tidak
sesuai dengan kebiasaan Nasabah;
4. Transaksi dengan menggunakan instrumen atau
sarana Transaksi yang tidak sesuai dengan kebiasaan
Nasabah; dan/atau
5. Transaksi Keuangan dengan waktu dan/atau tempat
Transaksi
yang
tidak
sesuai
dengan
kebiasaan
Nasabah.
KRITERIA TRANSAKSI YANG PATUT DIDUGA DILAKUKAN
DENGAN TUJUAN UNTUK MENGHINDARI PELAPORAN
1. Transaksi berupa penyetoran atau penarikan tunai
yang
dipecah-pecah
untuk
menghindari
pelaporan TKT; dan/atau
2. Transaksi yang sering dilakukan secara tunai
dalam jumlah yang mendekati TKT.
32
PENJELASAN PASAL 23, AYAT (1), HURUF a
Tidak memiliki tujuan ekonomis dan bisnis yang jelas
Menggunakan uang tunai dalam jumlah yang relatif
besar dan / atau dilakukan secara berulang-ulang
diluar kewajaran
Aktivitas Transaksi nasabah diluar kebiasaan dan
kewajaran
35
Transaksi
Keuangan
Mencurigakan
diawali
dari
Transaksi antara lain :
LANGKAH LANGKAH IDENTIFIKASI TKM
Profil
Karakteristik + Pola Transaksi
Transaksi tidak wajar ?
Evaluasi
Lapor ke PPATK
Penerapan
APU/PPT
SOP Monitoring
SOP Monitoring
Penilaian
Petugas
GRIPS
CDD & EDD Principles, Pedoman PPATK
Ketentuan Internal
PJK
Pengalaman
Petugas PJK
Pengalaman
Petugas PJK
SOP Pelaporan
GRIPS
Pembukaan
Polis
Polis Yang Telah
Ada
Kebijakan & Prosedur PerusahaanProfiling
Common
Sense
RED
FLAG/PARA
METER
Pekerjaan/Usaha
Profil
Keuangan vs
TRANSAKSI
Tidak
Wajar?
Dapat
Diterima
?
Dokumentasi
Dokumentasi
Tidak
Tidak
Ya
Ya
ANALISIS
Laporkan Sebagai LTKM
UNSUR
TRANSAKSI
KEUANGAN
MENCURIGAKAN
RED FLAG/PARAMATER
paling kurang ditentukan berdasarkan
Transaksi Pengguna Jasa, meliputi :
rata-rata Transaksi
frekuensi Transaksi
tujuan Transaksi
nominal Transaksi
jangka waktu Transaksi
instrumen Transaksi
portofolio Pengguna
Transaksi atau
aktivitas diluar
kebiasaan dan
kewajaran
PJK
memberikan
perhatian
khusus
Transaksi yang
kompleks, tidak
biasa dalam
jumlah besar,
dan semua pola
Transaksi tidak
biasa, yang
tidak memiliki
alasan
ekonomis yang
jelas dan tidak
ada tujuan yang
sah
39
JUDGEMENT
PROFESIONAL PIHAK
JUDGEMENT
PROFESIONAL PIHAK
PELAPOR PENYEDIA JASA KEUANGAN
Latar belakang dan tujuan
Transaksi
Sejauh mungkin diperiksa
Temuan-temuan yang
didapat dibuat tertulis dan
tersedia
Untuk membantu pihak
berwenang dan auditor
PJK harus melakukan verifikasi yang lebih
ketat (Enhanced Due Dilligence/EDD)
terhadap calon nasabah yang
diklasifikasikan sebagai
high risk countries
high risk business,
high risk person
• Negara yang diidentifikasi sebagai tidak
cooperative
atau
Tax
Haven
oleh
Organisation for Economic Cooperation
and Development (OECD)
• Negara
yang
memiliki
tingkat
risiko
korupsi
yang
tinggi
sebagaimana
diidentifikasi
dalam
Transparancy
International Corruption Perception Index
42
• Jasa keuangan, seperti money changer,
money remmitance
• Dealer mobil
• Agen perjalanan
• Pedagang perhiasan, batu permata dan
logam berharga
• Pengacara,
akuntan
atau
konsultan
keuangan
43
• PEP (Politically Exposed Persons)/
Orang yang Populer Secara Politis
• Pegawai instansi Pemerintah yang
terkait dengan pelayanan publik
• Orang-orang yang tinggal dan/atau
mempunyai dana yang berasal dari
negara-negara
yang
diidentifikasi
oleh
sumber-sumber
terpercaya
memiliki standar anti pencucian uang
yang tidak mencukupi atau mewakili
tindak pidana tingkat tinggi dan
korupsi
44
PMPJ sekurang-kurangnya memuat:
Identifikasi
Pengguna Jasa
Verifikasi Pengguna
Jasa
Pemantauan
Transaksi
Pengguna Jasa
Penerapan PMPJ
Meminta identitas dan informasi yang benar dari PJ minimal:
identitas diri, sumber dana
, dan
tujuan transaksi
;
Mengetahui bahwa PJ yang melakukan Transaksi bertindak
untuk diri sendiri atau untuk dan a.n orang lain;
Menolak Transaksi dalam hal identitas dan/atau dokumen
pendukung yg diberikan tidak lengkap; **)
Menyimpan catatan dan Dokumen identitas pelaku Transaksi
minimal 5 tahun sejak rekening nasabah ditutup.
** Setiap orang yang bertransaksi dengan Pihak Pelapor wajib
memberikan identitas diri dan informasi yang benar (Psl. 19)
TUJUAN DARI PMPJ
• Mengenal Nasabah (Profil Nasabah)
• Mempunyai gambaran ‘nature’ dan latar belakang nasabah
dan aktivitas transaksinya
• Mengetahui adanya beneficial owner dan / atau beneficiary
dari transaksi
• Yakin bahwa dana yang digunakan nasabah untuk
bertransaksi tidak berasal dari sumber yang ilegal
• Mempunyai gambaran umum mengenai kemampuan /
keperluan nasabah dalam bertransaksi (mengetahui
pelayanan dan produk yang dibutuhkan)
• Mengetahui risiko yang akan terjadi apabila bertransaksi
dengan nasabah agar dapat mengendalikan risiko tersebut
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan dalam
Pelaporan
• Kerahasiaan (Ps. 12)
– Anti Tipping-Off : Direksi, komisaris, pengurus atau pegawai Pihak
Pelapor
dilarang memberitahukan kepada PJ atau pihak lain
, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dg cara apa pun
mengenai laporan TKM yang sedang disusun atau telah
disampaikan kepada PPATK
– Sanksi Pidana
• Batas Waktu
– LTKM: max 3 hk sejak diketahui
– LTKT: max 14 hk sejak tanggal transaksi
– LTK transfer dana : max 14 hk sejak tanggal transaksi
• Perlindungan Hukum Bagi Pelapor
– Pihak Pelapor, pejabat dan pegawainya tidak dapat dituntut, baik
secara perdata maupun pidana
• Pertanyaan ttg pelaporan hub: helpline@ppatk.go.id
ID
BAGAIMANA JIKA PJK RAGU TERHADAP TRANSAKSI
ATAU PROFIL NASABAHNYA ?
1.
LAKUKAN PENELITIAN ULANG
DATA NASABAH
YANG TELAH ADA ATAU MEMINTA TAMBAHAN
DATA ATAU MENCARI INFORMASI LAINNYA
2.
BILA TETAP RAGU,
SEGERA LAPORKAN KE
PPATK
AGAR TERHINDAR DARI RISIKO YANG
TIDAK DIHARAPKAN SEPERTI KEMUNGKINAN
TERKENA SANKSI SEBAGAIMANA DIATUR
DALAM PASAL 25 angka 4 UU No 8 Th. 2010
(Sanksi Administratif dari Regulator)
PJK wajib menyusun dan melaksanakan kebijakan dan
prosedur internal mengenai identifikasi TKM
Kebijakan dan prosedur internal mengenai
identifikasi TKM wajib disampaikan kepada PPATK
serta LPP
Kebijakan dan Prosedur Identifikasi TKM,
sekurang-kurangnya memuat:
alur kerja Identifikasi TKM
uraian tugas dan wewenang unit khusus
atau petugas yang bertanggung jawab
melaksanakan Identifikasi TKM dan
penetapan TKM
57
TRANSAKSI KEUANGAN TUNAI
(Pasal 23 Ayat 1 Huruf b, UU No.8 Tahun 2010)
Kriteria Transaksi
Keuangan Tunai
Penarikan/penerimaan atau
penyetoran /pembayaran
dengan
menggunakan uang
tunai
(uang kertas dan atau
uang logam);
Dalam jumlah paling sedikit Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah)
atau dengan mata uang
asing yang nilainya setara;
Satu kali atau beberapa kali
transaksi dalam satu hari kerja
pada satu atau beberapa kantor
dari satu PJK.
KONSEP PELAKU KONSEP REKENING
PENDEKATAN PELAKU DIGUNAKAN DALAM HAL TERDAPAT TKT YANG
DILAKUKAN OLEH 1 (SATU) PENGGUNA JASA, BAIK NASABAH
MAUPUN WALK IN CUSTOMER
DENGAN MELIBATKAN BEBERAPA REKENING
PENDEKATAN REKENING DIGUNAKAN DALAM HAL
TERDAPAT TKT DENGAN
MENGGUNAKAN REKENING ATAS NAMA 1 (SATU) PENGGUNA JASA DAN MELIBATKAN 1 ATAU LEBIH
KONSEP PELAKU-PENYETORAN TUNAI
RP. 125 JUTA PELAKU TRANSAKSI TERLAPOR BANK A KC A REK MILIK A RP. 125 JUTA BANK A KC B REK MILIK B RP. 125 JUTA BANK A KC C REK MILIK C RP. 125 JUTA BANK A KC D REK MILIK DSATU ORANG (NASABAH/WIC) MENYETOR DANA KE BEBERAPA REKENING DI BANK YANG SAMA. PIHAK TERLAPOR ADALAH PELAKU TRANSAKSI.
KONSEP PELAKU-PENARIKAN TUNAI
RP. 125 JUTA PELAKU TRANSAKSI TERLAPOR BANK A KC A REK A RP. 125 JUTA BANK A KC B REK B RP. 125 JUTA BANK A KC C REK C RP. 125 JUTA BANK A KC D REK DSATU ORANG (NASABAH/WIC) MENARIK DANA DARI BEBERAPA REKENING DI BANK YANG SAMA. PIHAK TERLAPOR ADALAH PELAKU TRANSAKSI. PIHAK TERKAIT
KONSEP PELAKU-PENYETORAN TUNAI
PELAKU TRANSAKSI TERLAPOR RP. 500 JUTA BANK A KC A REK ASATU ORANG (NASABAH/WIC) MENYETOR DANA KE 1 (SATU) REKENING SEBESAR Rp500 JUTA ATAU LEBIH. PIHAK TERLAPOR ADALAH PELAKU
TRANSAKSI. PIHAK TERKAIT
KONSEP PELAKU-PENARIKAN TUNAI
RP. 500 JUTA BANK A KC A REK A PELAKU TRANSAKSI TERLAPORSATU ORANG (NASABAH/WIC) MENARIK DANA DARI 1 (SATU) REKENING SEBESAR Rp500 JUTA ATAU LEBIH. PIHAK TERLAPOR ADALAH PELAKU
TRANSAKSI. PIHAK TERKAIT
KONSEP REKENING-PENYETORAN TUNAI
RP. 100 JUTA PEMEGANG REKENING TERLAPOR BANK A KC A REK MILIK A RP. 150 JUTA BANK A KC B REK MILIK A RP. 150 JUTA BANK A KC C REK MILIK A RP. 100 JUTA BANK A KC D REK MILIK A AMIR ANDI ANTO ASEPSATU ORANG NASABAH MENERIMA SETORAN TUNAI DARI BEBERAPA ORANG NASABAH. PIHAK TERLAPOR ADALAH PEMEGANG REKENING.
RP. 90 JUTA BANK A KC D REK MILIK A RUDI BUKAN PIHAK TERKAIT PIHAK TERKAIT
KONSEP REKENING-PENARIKAN TUNAI
RP. 125 JUTA PEMEGANG REKENING TERLAPOR BANK A KC A REK MILIK A RP. 125 JUTA BANK A KC B REK MILIK A RP. 125 JUTA BANK A KC C REK MILIK A RP. 125 JUTA BANK A KC D REK MILIK A AMIR ANDI ANTO ASEPBEBERAPA ORANG NASABAH MELAKUKAN PENARIKAN DANA SECARA TUNAI DARI SATU ORANG NASABAH. PIHAK TERLAPOR ADALAH PEMEGANG
REKENING.
TRANSAKSI KEUANGAN TUNAI YG DIKECUALIKAN
TRANSAKSI ANTAR BANK
TRANSAKSI DENGAN PEMERINTAH
TRANSAKSI DENGAN BANK SENTRAL
PEMBAYARAN GAJI DAN PENSIUN
TRANSAKSI LAIN YG DITETAPKAN KEPALA PPATK
TRANSAKSI ANTAR PJK
TRANSAKSI RUTIN DARI JENIS USAHA/PIHAK TERTENTU
PENGELOLA JALAN TOL PENGELOLA RUMAH SAKIT
SUPERMARKET DLL PENGELOLA JASA PARKIR
INTERN. AIR TRANS ASS
PERWAKILAN NEG. ASING ORG. INTERNASIONAL
MASKAPAI PENERBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN OPERATOR
TELEKOMUNIKASI
PENYEDIA TENAGA LISTRIK
67
(International Fund Transfer Instruction - IFTI)
•
Besarnya jumlah Transaksi Keuangan transfer
dana dari dan ke luar negeri yang wajib
dilaporkan diatur dengan Peraturan Kepala
PPATK.
•
Dilakukan paling lama 14 hari sejak tanggal
transaksi dilakukan;
•
Pelaksanaan
kewajiban
dilaksanakan
paling
lambat bulan Januari 2014.
TRANSAKSI KEUANGAN TRANSFER DANA DARI DAN
KE LUAR NEGERI
TIDAK ADA BATASAN JUMLAH TRANSAKSI
JUMLAH TRANSAKSI >500 JUTA
SEMUA JENIS
TRANSAKSI TRANSAKSI TUNAI
BATAS WAKTU PELAPORAN 3 HARI KERJA SEJAK DIKETAHUI
BATAS WAKTU PELAPORAN 14 HARI KERJA SEJAK TRANSAKSI
BATAS WAKTU PELAPORAN 14 HARI KERJA SEJAK TRANSAKSI
TIDAK ADA BATASAN JUMLAH TRANSAKSI
ANY
QUESTION?
SHY
72 72