• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN SABUT DAN TEMPURUNG KELAPA SERTA CANGKANG SAWIT UNTUK PEMBUATAN ASAP CAIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN SABUT DAN TEMPURUNG KELAPA SERTA CANGKANG SAWIT UNTUK PEMBUATAN ASAP CAIR"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN SABUT DAN TEMPURUNG KELAPA SERTA

PEMANFAATAN SABUT DAN TEMPURUNG KELAPA SERTA

CANGKANG SAWIT UNTUK PEMBUATAN ASAP CAIR 

CANGKANG SAWIT UNTUK PEMBUATAN ASAP CAIR 

SEBAGAI

SEBAGAI PENGA

PENGAWET MAKAN

WET MAKANAN ALAMI

AN ALAMI

Juni Prananta

Juni Prananta Direktur Eksekutif JINGKI

Direktur Eksekutif JINGKI institute (Making Applied Tecinstitute (Making Applied Technology Work For Marginal hnology Work For Marginal People)People) Alumnus Tekn

Alumnus Teknik Kimia ik Kimia Universitas Malikussaleh LhokseumaweUniversitas Malikussaleh Lhokseumawe

Kelapa dan sawit telah ditanam hampir di seluruh Indonesia dan luas arealnya Kelapa dan sawit telah ditanam hampir di seluruh Indonesia dan luas arealnya terus meningkat. Pada tahun 2004 luas areal perkebunan kelapa serta sawit baru terus meningkat. Pada tahun 2004 luas areal perkebunan kelapa serta sawit baru masing-masing adalah 3.334.000 Ha untuk kelapa dan 4.580.250 Ha untuk kelapa masing-masing adalah 3.334.000 Ha untuk kelapa dan 4.580.250 Ha untuk kelapa sawit (Kompas,

sawit (Kompas, Juni 2007). Juni 2007). Sejak tahun 1988 ISejak tahun 1988 Indonesia menduduki urutan perndonesia menduduki urutan pertamatama sebagai negara yang memiliki areal kebun kelapa terluas di dunia. Dari seluruh luas sebagai negara yang memiliki areal kebun kelapa terluas di dunia. Dari seluruh luas are

areal al perperkebkebunan kelaunan kelapa, sekitpa, sekitar 97,4 ar 97,4 % % dikdikeloelola oleh la oleh perperkebukebunan rakynan rakyat at yayangng me

melilibatbatkan kan sesekikitatar r 3,3,1 1 jujuta ta kekeluluararga ga pepetatani ni SiSisasanynya a sesebabanynyak ak 2,2,1 1 % % didikekelololala  perkebunan besar swasta dan 0,5 % dikelola perkebunan besar negara (Palungkun,  perkebunan besar swasta dan 0,5 % dikelola perkebunan besar negara (Palungkun, 2001). Kabupaten Aceh Utara terkenal sebagai penghasil kelapa dan kelapa sawit 2001). Kabupaten Aceh Utara terkenal sebagai penghasil kelapa dan kelapa sawit yang potensial di Provinsi NAD. Luas lahan dua hasil pertanian (kelapa dan kelapa yang potensial di Provinsi NAD. Luas lahan dua hasil pertanian (kelapa dan kelapa sawit) dari kedua kabupaten tersebut mencapai 110.000 Ha dengan total produksi sawit) dari kedua kabupaten tersebut mencapai 110.000 Ha dengan total produksi 120.000 ton per tahun (BPS NAD, 2006).

120.000 ton per tahun (BPS NAD, 2006).

Adanya potensi sumber daya alam yang sangat besar ini hendaknya dapat Adanya potensi sumber daya alam yang sangat besar ini hendaknya dapat dikemb

dikembangkan dan angkan dan dimanfdimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan petani kelapa aatkan untuk meningkatkan pendapatan petani kelapa dandan sawit. Namun saat ini masih ada beberapa kendala yang menyebabkan pendapatan sawit. Namun saat ini masih ada beberapa kendala yang menyebabkan pendapatan   pe

  petani tani masmasih ih renrendahdah. . KenKendaldalanyanya a adaladalah ah penpengolgolahan ahan lahlahan an yanyang g masmasih ih berbersifsifatat tradisional dan kurangnya industri pengolahan hasil (industri hilir). Masalah di atas tradisional dan kurangnya industri pengolahan hasil (industri hilir). Masalah di atas menyebabkan petani tidak mempunyai alternatif lain untuk memasarkan kelapa serta menyebabkan petani tidak mempunyai alternatif lain untuk memasarkan kelapa serta sawitnya dalam bentuk bahan baku

sawitnya dalam bentuk bahan baku(raw material).(raw material).

Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka beberapa hasil samping Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka beberapa hasil samping   pertanian kelapa serta sawit seperti tempurung, sabut, serta cangkang sawit dapat   pertanian kelapa serta sawit seperti tempurung, sabut, serta cangkang sawit dapat

dio

diolah lah menmenjadjadi i proproduk duk yanyang g memmemiliiliki ki nilnilai ai ekonekonomi omi yanyang g tintinggiggi, , sepseperterti i araarangng tempurung kelapa yang sangat potensial untuk diolah menjadi arang aktif. Dengan tempurung kelapa yang sangat potensial untuk diolah menjadi arang aktif. Dengan

(2)

meningkatnya produksi arang aktif yang menggunakan bahan dasar tempurung kelapa meningkatnya produksi arang aktif yang menggunakan bahan dasar tempurung kelapa maka akan mengakibatkan terjadinya pencemaran udara karena adanya penguraian maka akan mengakibatkan terjadinya pencemaran udara karena adanya penguraian senyawa-senyawa kimia dari tempurung kelapa pada proses pirolisis. Pada proses senyawa-senyawa kimia dari tempurung kelapa pada proses pirolisis. Pada proses  pirolisis juga dihasilkan asap cair, tar dan gas-gas yang tak terembunkan. Asap cair   pirolisis juga dihasilkan asap cair, tar dan gas-gas yang tak terembunkan. Asap cair 

yang merupakan hasil

yang merupakan hasil sampisampingan dari ngan dari industindustri arang ri arang aktif tersebuaktif tersebut t mempumempunyai nilainyai nilai ekon

ekonomi omi yayang ng tintinggi ggi jikjika a dibdibandiandingkangkan n dendengan gan dibdibuanuang g ke ke atmatmosfosfirir. . AsaAsap p cair cair  diperoleh dari pengembunan asap hasil penguraian senyawa-senyawa organik yang diperoleh dari pengembunan asap hasil penguraian senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam kayu sewaktu proses pirolisis.

terdapat dalam kayu sewaktu proses pirolisis.

Berbagai jenis kayu dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan asap Berbagai jenis kayu dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan asap cair, seperti yang telah dilakukan oleh Tranggono dkk. (1996) dalam penelitiannya cair, seperti yang telah dilakukan oleh Tranggono dkk. (1996) dalam penelitiannya yang memanfaatkan berbagai jenis kayu di Indonesia sebagai bahan dasar pembuatan yang memanfaatkan berbagai jenis kayu di Indonesia sebagai bahan dasar pembuatan asap cair. Untuk mendapatkan asap yang baik sebaiknya menggunakan kayu keras asap cair. Untuk mendapatkan asap yang baik sebaiknya menggunakan kayu keras seperti kayu bakau, kayu rasamala, serbuk dan gergajian kayu jati serta tempurung seperti kayu bakau, kayu rasamala, serbuk dan gergajian kayu jati serta tempurung kelapa sehingga diperoleh produk asapan yang baik (Astuti, 2000).

kelapa sehingga diperoleh produk asapan yang baik (Astuti, 2000).

Penggunaan asap cair terutama dikaitkan dengan sifat-sifat fungsional asap Penggunaan asap cair terutama dikaitkan dengan sifat-sifat fungsional asap cair, diantaranya adalah sebagai antioksidan, antibakteri, antijamur, dan potensinya cair, diantaranya adalah sebagai antioksidan, antibakteri, antijamur, dan potensinya dalam pembentukan warna coklat pada produk. Asap cair dapat diaplikasikan pada dalam pembentukan warna coklat pada produk. Asap cair dapat diaplikasikan pada   b

  bahaahan n papangngan an kakarerena na dadapapat t berberperperan an daldalam am penpengagawewetatan n babahahan n papangngan. an. CaCarara   pengaw

  pengawetan etan traditradisional biasanysional biasanya a dilakudilakukan kan dengan pengasapan. Beberapa dengan pengasapan. Beberapa teknik teknik   pengasapan dapat dilakukan pada temperatur di atas 70

 pengasapan dapat dilakukan pada temperatur di atas 70ooC kemudian bahan diasapC kemudian bahan diasap langsung di atas sumber asap. Saat ini sedang dikembangkan metode pengawetan langsung di atas sumber asap. Saat ini sedang dikembangkan metode pengawetan yang lain yaitu menggunakan metode pengasapan asap cair dengan mencelupkan yang lain yaitu menggunakan metode pengasapan asap cair dengan mencelupkan  bahan pada larutan asap atau menyemprotkan larutan asap pada bahan kemudian  bahan pada larutan asap atau menyemprotkan larutan asap pada bahan kemudian  produk dikeringkan (Girard, 1992)

 produk dikeringkan (Girard, 1992) Pengas

Pengasapan telah apan telah lama dikenal sebagai salah satu lama dikenal sebagai salah satu tahapatahapan n dalam pengolahadalam pengolahann  produk pangan. Tujuan semula dari pengasapan adalah menghambat laju kerusakan  produk pangan. Tujuan semula dari pengasapan adalah menghambat laju kerusakan  produk. Namun dalam perkembangannya tujuan pengasapan tidak hanya itu, tetapi  produk. Namun dalam perkembangannya tujuan pengasapan tidak hanya itu, tetapi lebih ditujukan untuk memperoleh kenampakan tertentu pada produk asapan dan lebih ditujukan untuk memperoleh kenampakan tertentu pada produk asapan dan citarasa asap pada bahan makanan. Astuti (2000) mengemukakan bahwa penggunaan citarasa asap pada bahan makanan. Astuti (2000) mengemukakan bahwa penggunaan asap cair lebih menguntungkan daripada menggunakan metode pengasapan lainnya asap cair lebih menguntungkan daripada menggunakan metode pengasapan lainnya karena warna dan citarasa produk dapat dikendalikan, kemungkinan menghasilkan karena warna dan citarasa produk dapat dikendalikan, kemungkinan menghasilkan

(3)

 produ

 produk k karsikarsinogen lebih kecil, proses pengasapan dapat dilakukan dengan nogen lebih kecil, proses pengasapan dapat dilakukan dengan cepat dancepat dan  bisa langsung ditambahkan pada bahan selama proses. Pengasapan diperkirakan akan  bisa langsung ditambahkan pada bahan selama proses. Pengasapan diperkirakan akan tetap bertahan pada masa yang akan datang karena efek yang unik dari citarasa dan tetap bertahan pada masa yang akan datang karena efek yang unik dari citarasa dan warna yang dihasilkan pada bahan pangan.

warna yang dihasilkan pada bahan pangan. Tanaman kelapa (

Tanaman kelapa (CocCocos os nucnucifeifera ra LL) ) mermerupakupakan an salsalah ah satsatu u tantanamaaman n yayangng terma

termasuk suk dalam familidalam famili  Palmae Palmae dan dan banybanyak ak tumtumbuh buh di di daerdaerah ah trotropispis, , sepseperterti i didi Ind

Indoneonesiasia. . TTanamanaman an kelkelapa apa memmembutbutuhkauhkan n linlingkugkungan ngan hidhidup up yanyang g sessesuai uai untuntuk uk    p

  perertutumbmbuhuhan an dan dan prproduoduksksinyinya. a. FaFaktktor or lilingngkukungangan n ititu u adaadalalah h sisinanar r mamatahtaharari,i, temperatur, curah hujan, kelembaban, dan tanah (Palungkun, 2001).

temperatur, curah hujan, kelembaban, dan tanah (Palungkun, 2001).

Kelapa Kelapa

Kel

Kelapa apa dikdikenaenal l sebsebagai agai tantanaman aman yanyang g serserbagbaguna una karkarena ena selseluruuruh h bagibagianan tanaman ini bermanfaat bagi kehidupan manusia serta mempunyai nilai ekonomis tanaman ini bermanfaat bagi kehidupan manusia serta mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi.

yang cukup tinggi.

Salah satu bagian yang terpenting dari tanaman kelapa adalah buah kelapa. Salah satu bagian yang terpenting dari tanaman kelapa adalah buah kelapa. Bu

Buah ah kekelalapa pa teterdrdiriri i dadari ri bebebeberaprapa a komkomponponen en yayaititu u kukulilit t luluar ar ((epicarpepicarp), ), sasabutbut ((mesocarpmesocarp), tempurung kelapa (), tempurung kelapa (endocarpendocarp), daging buah (), daging buah (endospermendosperm), dan air kelapa), dan air kelapa (Palungkun, 2001). Adapun komposisi buah kelapa disajikan pada tabel 1.1 berikut. (Palungkun, 2001). Adapun komposisi buah kelapa disajikan pada tabel 1.1 berikut.

T

Tabel 1.1 abel 1.1 Komposisi Komposisi buah kelapabuah kelapa B

Baaggiiaan n bbuuaahh JJuummllaah h bbeerraat t ((%%)) Sabut Sabut Tempurung Tempurung Daging buah Daging buah Air kelapa Air kelapa 35 35 12 12 28 28 25 25 (Palungkun 2001) (Palungkun 2001)

Komponen-komponen penyusun buah kelapa disajikan pada gambar 2.1 berikut ini : Komponen-komponen penyusun buah kelapa disajikan pada gambar 2.1 berikut ini :

(4)

Keterangan Gambar : Keterangan Gambar : 1. Kulit luar (

1. Kulit luar (epicarpepicarp)) 2. Sabut (

2. Sabut (mesocarpmesocarp)) 3. Tempurung (

3. Tempurung (endocarpendocarp)) 4. Daging buah (

4. Daging buah (endospermendosperm)) 5. Air kelapa

5. Air kelapa

T

Tempurung empurung KelapaKelapa

Tempurung kelapa merupakan bagian buah kelapa yang fungsinya secara Tempurung kelapa merupakan bagian buah kelapa yang fungsinya secara  biologis adalah pelindung inti buah dan terletak di bagian sebelah dalam sabut dengan  biologis adalah pelindung inti buah dan terletak di bagian sebelah dalam sabut dengan ketebalan berkisar antara 3–6 mm. Tempurung kelapa dikategorikan sebagai kayu ketebalan berkisar antara 3–6 mm. Tempurung kelapa dikategorikan sebagai kayu ker

keras as tettetapi api mempmempunyunyai ai kadakadar r liglignin nin yayang ng leblebih ih tintinggi ggi dan dan kadakadar r selseluloulosa sa leblebihih rendah dengan kadar air sekitar enam sampai sembilan persen (dihitung berdasarkan rendah dengan kadar air sekitar enam sampai sembilan persen (dihitung berdasarkan  berat kering) dan terutama tersusun dari lignin, selulosa dan hemiselulosa (Tilman,  berat kering) dan terutama tersusun dari lignin, selulosa dan hemiselulosa (Tilman,

1981). 1981). T

Tabel 1.2 abel 1.2 Komposisi kimia Komposisi kimia tempurung kelapa (Suhardiytempurung kelapa (Suhardiyono, 1988)ono, 1988) K

Koommppoonneenn PPeerrsseennttaassee Selulosa Selulosa Hemiselulosa Hemiselulosa Lignin Lignin Abu Abu Komponen ekstraktif  Komponen ekstraktif  Uronat anhidrat Uronat anhidrat  Nitrogen  Nitrogen Air  Air  26,6 % 26,6 % 27,7 % 27,7 % 29,4 % 29,4 % 0,6 % 0,6 % 4,2 % 4,2 % 3,5 % 3,5 % 0,1 % 0,1 % 8,0 % 8,0 %

Apabila tempurung kelapa dibakar pada temperatur tinggi dalam ruangan Apabila tempurung kelapa dibakar pada temperatur tinggi dalam ruangan yang tidak berhubungan dengan udara

yang tidak berhubungan dengan udara maka akan maka akan terjterjadi rangkaian proses peruraianadi rangkaian proses peruraian  penyusun tempurung kelapa tersebut dan akan menghasilkan arang selain destilat, tar   penyusun tempurung kelapa tersebut dan akan menghasilkan arang selain destilat, tar 

dan

dan gas gas (An(Anonimonim, , 1981983). 3). DesDestiltilat at ini ini mermerupakupakan an komkomponponen en yanyang g sersering ing disdisebuebutt sebagai asap

sebagai asap caircair..

Gambar 2.1 Penampang membujur buah kelapa Gambar 2.1 Penampang membujur buah kelapa

(5)

Tempurung kelapa termasuk golongan kayu keras dengan kadar air sekitar  Tempurung kelapa termasuk golongan kayu keras dengan kadar air sekitar  enam sampai sembilan persen (dihitung berdasar berat kering), dan terutama tersusun enam sampai sembilan persen (dihitung berdasar berat kering), dan terutama tersusun dar

dari i ligligninnin, , selseluloulosa sa dan dan hemhemiseiselullulosaosa. . DatData a kompkomposiosisi si kimkimia ia temtempurpurung ung kelkelapaapa disajikan pada tabel 1.2

disajikan pada tabel 1.2

Sabut kelapa Sabut kelapa

Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35 % Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35 % da

dari ri beberarat t keskeselelururuhauhan n bubuahah. . SaSabut but kekelalapa pa teterdrdiriri i dardari i seserarat t dan dan gabgabus us yayangng menghubungkan satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang berharga menghubungkan satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75 % dari sabut), dan dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75 % dari sabut), dan gabus 175 gram (25 % dari sabut).

gabus 175 gram (25 % dari sabut).

Sawit Sawit

Kelapa sawit (Elleis Guinensis) merupakan salah satu sumber minyak nabati Kelapa sawit (Elleis Guinensis) merupakan salah satu sumber minyak nabati yang penting di Indonesia. Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 % pericarp dan yang penting di Indonesia. Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 % pericarp dan 20 % yang di lapisi dengan cangkang.

20 % yang di lapisi dengan cangkang.

Hasil dari pada pengolahan kelapa sawit selanjutnya dapat digunakan dalam berbagai Hasil dari pada pengolahan kelapa sawit selanjutnya dapat digunakan dalam berbagai   bi

  bidandang g terterutamutama a indindustustri ri makamakanan, nan, kosmkosmetietik, k, sabsabun, un, cat, cat, bahkbahkan an akhiakhir-r-akhiakhir r iniini sedang di galakkan penggunaannya dari minyak kelapa sawit sebagai bahan baku sedang di galakkan penggunaannya dari minyak kelapa sawit sebagai bahan baku  pembuatan bahan bakar alternative.

 pembuatan bahan bakar alternative. Ke

Kelalapa pa sasawiwit t memengangandundung ng lelebibih h kurkuranang g 67 67 % % dagdagining g bubuah ah kelkelapa apa sasawiwitt (brondolan), 23 % janjangan kosong (tandan), dan 10 % air (penguapan). Di dalam (brondolan), 23 % janjangan kosong (tandan), dan 10 % air (penguapan). Di dalam daging dipe

daging diperoleh kadaroleh kadar minyak mentr minyak mentah (Crude Oilah (Crude Oil) sekitar 43 %, bij) sekitar 43 %, biji i 11 %, dan11 %, dan ampas 13 %, dalam biji mengandung inti sekitar 5 %, cangkang 5 %, dan air 1 %. ampas 13 %, dalam biji mengandung inti sekitar 5 %, cangkang 5 %, dan air 1 %. (Na

(Naibaibaho, ho, 19961996) ) IndIndustustri ri KelKelapa apa sawsawit it mulmulai ai dirdirintintis is di di IndIndoneonesia sia oleoleh h seoseoranrangg kebangsaan Belgia yang telah belajar bany

kebangsaan Belgia yang telah belajar banyak di afrika yak di afrika yang bernama Addriang bernama Addrian an HalletHallet yang mengusahakan perkebunan kelapa sawit

yang mengusahakan perkebunan kelapa sawit di Sungai Liput di Sungai Liput Aceh TAceh Tamiang dan diamiang dan di Pulau raj

Pulau raja (Asahan) a (Asahan) pada tahun 191pada tahun 1911. Dan ternya1. Dan ternyata industrta industri kelapa sawit sai kelapa sawit sangatngat cocok untuk dikembangkan di Indonesia karena memiliki kawasan tropis yang luas cocok untuk dikembangkan di Indonesia karena memiliki kawasan tropis yang luas yang sesuai dengan kondisi alam yang cocok untuk tanaman kelapa sawit.

(6)

Komoditas kelapa sawit yang merupakan salah satu dari komoditas andalan Komoditas kelapa sawit yang merupakan salah satu dari komoditas andalan   pada subsektor perkebunan yang menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.   pada subsektor perkebunan yang menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

Sampai saat ini,

Sampai saat ini, kelapa sawit telah diusahakan dalam bentuk kelapa sawit telah diusahakan dalam bentuk perkebperkebunan dan unan dan pabrik pabrik    pengolahan kelapa sawit. Hasil utama dari pengolahan kelapa sawit yaitu

  pengolahan kelapa sawit. Hasil utama dari pengolahan kelapa sawit yaitu CrudeCrude  Palm Oil 

 Palm Oil (CPO),(CPO), Palm Kernel Oil  Palm Kernel Oil (PKO) dan(PKO) dan Palm Kernel Meal  Palm Kernel Meal (PKM).(PKM).

Industri pengolahan kelapa sawit saat ini milliki prospek yang cerah untuk  Industri pengolahan kelapa sawit saat ini milliki prospek yang cerah untuk  masa depan seiring dengan tantangan industri masa depan yaitu penggunaan bahan masa depan seiring dengan tantangan industri masa depan yaitu penggunaan bahan   b

  bakaku u ininduduststri ri yayang ng raramamah h lilingngkukungngan an sesertrta a keketetersrsedediaiaan an babahahan n babaku ku dadapapatt diperbaharui

diperbaharui (renewable(renewable). Hasil dari pada pengolahan kelapa sawit selanjutnya dapat). Hasil dari pada pengolahan kelapa sawit selanjutnya dapat digunakan dalam berbagai bidang terutama industri makanan, kosmetik, sabun, cat, digunakan dalam berbagai bidang terutama industri makanan, kosmetik, sabun, cat,  bahkan akhir-akhir ini sedang digalakkan penggunaanya dari minyak kelapa sawit  bahkan akhir-akhir ini sedang digalakkan penggunaanya dari minyak kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar alternatif. Produksi minyak kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar alternatif. Produksi minyak kelapa sawit dan konsumsi minyak nabati menunjukkan peningkatan, sehingga untuk menghadapi dan konsumsi minyak nabati menunjukkan peningkatan, sehingga untuk menghadapi   persaingan pasar bebas perlu dikaji dan dikembangkan kualitas dan kuantitas dari   persaingan pasar bebas perlu dikaji dan dikembangkan kualitas dan kuantitas dari

minyak kelapa sawit. minyak kelapa sawit.

Cangkang sawit Cangkang sawit

Cangkang merupakan bagian paling keras pada komponen yang terdapat pada Cangkang merupakan bagian paling keras pada komponen yang terdapat pada kelapa sawit. Saat ini pemanfaatan cangkang sawit di berbagai industri pengolahan kelapa sawit. Saat ini pemanfaatan cangkang sawit di berbagai industri pengolahan miny

minyak ak CPO belum CPO belum begitbegitu u maksimaksimal. Ditinjau dari karakterismal. Ditinjau dari karakteristik bahan tik bahan baku, jikabaku, jika dibandingkan dengan tempurung kelapa, tempurung kelapa sawit memiliki banyak  dibandingkan dengan tempurung kelapa, tempurung kelapa sawit memiliki banyak  kemi

kemiripripan. an. PerPerbedabedaan an yanyang g menmencolcolok ok yaiyaitu tu pada kadar pada kadar abu abu ((ash ash contcontent ent ) yang) yang  biasanya mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan oleh tempurung kelapa dan  biasanya mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan oleh tempurung kelapa dan

tempurung kelapa sawit.

tempurung kelapa sawit. TTabel 1.3abel 1.3

T

(7)

P

Paarraammeetteerr HHaassiil l ( ( % % ))

Kadar air (

Kadar air (moisture in analysismoisture in analysis))

Kadar abu (

Kadar abu (ash content ash content ))

Kadar yang menguap (

Kadar yang menguap (volatile matter volatile matter ))

Karbon aktif murni (

Karbon aktif murni ( fixed carbon fixed carbon))

7.8 7.8 2.2 2.2 69.5 69.5 20.5 20.5 T

Tempuempurunrung g kelakelapa pa sawsawit it dapdapat at diodiolah lah menmenjadjadi i bebbeberaperapa a proproduk duk yanyang g berbernilnilaiai ekonomis tinggi, yaitu karbon aktif, fenol, asap cair, tepung tempurung dan briket ekonomis tinggi, yaitu karbon aktif, fenol, asap cair, tepung tempurung dan briket arang. Masing-masing produk akan dijelaskan dala

arang. Masing-masing produk akan dijelaskan dalam uraian berikut ini.m uraian berikut ini.

Asap Cair Asap Cair

Asap diartikan sebagai suatu suspensi partikel-partikel padat dan cair dalam Asap diartikan sebagai suatu suspensi partikel-partikel padat dan cair dalam me

medidium um gas gas (G(Girirarard, d, 191992)92). . SeSedadangkngkan an asasap ap caicair r memenunururut t DaDarmrmadadji ji (1(199997)7) merupakan campuran larutan dari dispersi asap kayu dalam air yang dibuat dengan merupakan campuran larutan dari dispersi asap kayu dalam air yang dibuat dengan mengkondensasikan asap hasil pirolisis kayu.

mengkondensasikan asap hasil pirolisis kayu.

Cara yang paling umum digunakan untuk menghasilkan asap pada pengasapan Cara yang paling umum digunakan untuk menghasilkan asap pada pengasapan makanan adalah dengan membakar serbuk gergaji kayu keras dalam suatu tempat makanan adalah dengan membakar serbuk gergaji kayu keras dalam suatu tempat yang disebut alat pembangkit asap (Draudt, 1963) kemudian asap tersebut dialirkan yang disebut alat pembangkit asap (Draudt, 1963) kemudian asap tersebut dialirkan ke rumah asap dalam kondisi sirkulasi udara dan temperatur yang terkontrol (Sink  ke rumah asap dalam kondisi sirkulasi udara dan temperatur yang terkontrol (Sink  da

dan n HsHsu, u, 191977)77). . PrProduoduksksi i asasap ap cacair ir memerurupapakan kan hahasisil l pempembabakarkaran an yayang ng titidadak k  sempurna yang melibatkan reaksi dekomposisi karena pengaruh panas, polimerisasi, sempurna yang melibatkan reaksi dekomposisi karena pengaruh panas, polimerisasi, dan kondensasi (Girard, 1992).

dan kondensasi (Girard, 1992). Pen

Pengguggunaan naan berberbagbagai ai jenjenis is kaykayu u sebsebagai agai bahabahan n bakabakar r pengpengasaasapan pan teltelahah   ba

  banyanyak k dildilaporaporkan. kan. PemPembuatbuatan an banbandeng deng asaasap p di di daedaerah rah SidSidoaroarjo, jo, menmenggunggunakanakan  berbagai jenis kayu sebagai bahan bakar seperti kayu bakau, serbuk gergaji kayu jati,  berbagai jenis kayu sebagai bahan bakar seperti kayu bakau, serbuk gergaji kayu jati,

ampas tebu dan kayu bekas kotak kemasan (Tranggono dkk, 1997). ampas tebu dan kayu bekas kotak kemasan (Tranggono dkk, 1997).

  N

  Namuamun n untuntuk uk memenghnghasasililkan kan asasap ap yayang ng babaik ik padpada a wawaktktu u pempembabakakararann sebaiknya menggunakan jenis kayu keras seperti kayu bakau, rasa mala, serbuk dan sebaiknya menggunakan jenis kayu keras seperti kayu bakau, rasa mala, serbuk dan serutan kayu jati serta tempurung kelapa, sehingga diperoleh ikan asap yang baik  serutan kayu jati serta tempurung kelapa, sehingga diperoleh ikan asap yang baik 

(8)

(T

(Tranranggonggono o dkk, dkk, 19971997). Asap ). Asap yayang ng dihdihasiasilkalkan n dardari i pempembakabakaran ran kaykayu u kerkeras as akaakann   berbeda komposisinya dengan asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu lunak.   berbeda komposisinya dengan asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu lunak. Pada umumnya kayu keras akan menghasilkan aroma yang lebih unggul, lebih kaya Pada umumnya kayu keras akan menghasilkan aroma yang lebih unggul, lebih kaya kandungan aromatik dan lebih banyak mengandung senyawa asam dibandingkan kandungan aromatik dan lebih banyak mengandung senyawa asam dibandingkan kayu lunak (Girard, 1992).

kayu lunak (Girard, 1992). Asa

Asap p memmemiliiliki ki kemkemampampuan uan untuntuk uk menmengawegawetkatkan n bahabahan n makmakanan anan karkarenaena adanya senyawa asam, fenolat dan karbonil. Seperti yang dilaporkan Darmadji dkk  adanya senyawa asam, fenolat dan karbonil. Seperti yang dilaporkan Darmadji dkk  (1996) yang menyatakan bahwa pirolisis tempurung kelapa menghasilkan asap cair  (1996) yang menyatakan bahwa pirolisis tempurung kelapa menghasilkan asap cair  dengan kandungan senyawa fenol sebesar 4,13 %, karbonil 11,3 % dan asam 10,2 %. dengan kandungan senyawa fenol sebesar 4,13 %, karbonil 11,3 % dan asam 10,2 %. Apl

Aplikaikasi si asaasap p caicair r daldalam am pengpengolaolahan han RSS RSS dengdengan an skaskala la pabpabrik rik dapdapat at berberfunfungsigsi sebagai pembeku dan pengawet dalam pengolahan RSS. Pembekuan sempurna terjadi sebagai pembeku dan pengawet dalam pengolahan RSS. Pembekuan sempurna terjadi dalam waktu 5 menit, dan pengeringan sit hanya memerlukan waktu selama 36 jam dalam waktu 5 menit, dan pengeringan sit hanya memerlukan waktu selama 36 jam dan menghemat kayu bakar sebanyak 2,45 m3 per ton karet kering dibandingkan dan menghemat kayu bakar sebanyak 2,45 m3 per ton karet kering dibandingkan dengan pengolahan RSS secara normal. Hal ini akan banyak mengurangi pencemaran dengan pengolahan RSS secara normal. Hal ini akan banyak mengurangi pencemaran udara akibat pembakaran kayu, biaya pengolahan lebih efisien dan proses pengolahan udara akibat pembakaran kayu, biaya pengolahan lebih efisien dan proses pengolahan leb

lebih ih cepcepat at dardari i 5-6 5-6 harhari i menmenjadi jadi 2 2 harhari. i. MutMutu u spespesifsifikasikasi i tekteknisnis, , karkaraktakterierististik k  vulkanisasi dan sifat fisik vulkanisat dari karet RSS yang dibekukan dan diawetkan vulkanisasi dan sifat fisik vulkanisat dari karet RSS yang dibekukan dan diawetkan dengan asap cair adalah setara dengan yang diproses secara konvensional.

dengan asap cair adalah setara dengan yang diproses secara konvensional. Di Ameri

Di Amerika ka serserikaikat, t, penpengolagolah h dagdaging ing menmenggunggunakan akan asaasap p caicair r yayang ng teltelahah mengal

mengalami ami pengendapengendapan pan dan dan penyarpenyaringan untuk ingan untuk memismemisahkan ahkan senyasenyawa wa tartar. . Pasar Pasar  inter

internasionnasional al untuk produk untuk produk asap asap cair ini cair ini melipumeliputi Amerika, Eropa, Afrika, Austrti Amerika, Eropa, Afrika, Australia,alia, dan Amer

dan Amerika Selataika Selatan. Asan. Asap cair ini telah diaplikasp cair ini telah diaplikasikan pada ikan pada pengawepengawetan daging,tan daging, termasuk daging unggas, kudapan dari daging, ikan salmon dan kudapan lainnya. termasuk daging unggas, kudapan dari daging, ikan salmon dan kudapan lainnya. Asap cair juga digunakan untuk menambah citarasa pada saus, sup, sayuran dalam Asap cair juga digunakan untuk menambah citarasa pada saus, sup, sayuran dalam kaleng, bumbu, rempah-rempah dan lain-lain (Tranggono dkk, 1997).

kaleng, bumbu, rempah-rempah dan lain-lain (Tranggono dkk, 1997).

Komposisi Asap Cair Komposisi Asap Cair

Asap cair mengandung berbagai senyawa yang terbentuk karena terjadinya Asap cair mengandung berbagai senyawa yang terbentuk karena terjadinya  pirolisis tiga komponen kayu yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Lebih dari 400  pirolisis tiga komponen kayu yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Lebih dari 400

seny

(9)

ter

tersebsebut ut ditditemuemukan kan daldalam am jumjumlah lah yayang ng berbervarvariasiasi i tertergantgantung ung jenjenis is kayukayu, , umuumur r  tan

tanamaaman n sumsumber ber kaykayu, u, dan dan konkondisdisi i perpertumtumbuhabuhan n kaykayu u sepseperterti i ikliklim im dan dan tantanah.ah. Komponen-komponen tersebut meliputi asam yang dapat mempengaruhi citarasa, pH Komponen-komponen tersebut meliputi asam yang dapat mempengaruhi citarasa, pH da

dan n umumur ur sisimpmpan an prproduoduk k asasapapan; an; karkarbobonil nil yayang ng bebereareaksksi i dedengngan an prprototeiein n dandan membentuk pewarnaan coklat dan fenol yang merupakan pembentuk utama aroma membentuk pewarnaan coklat dan fenol yang merupakan pembentuk utama aroma dan menunjukkan aktivitas antioksidan (Astuti, 2000).

dan menunjukkan aktivitas antioksidan (Astuti, 2000).

Selain itu Fatimah (1998) menyatakan golongan-golongan senyawa penyusun Selain itu Fatimah (1998) menyatakan golongan-golongan senyawa penyusun asap cair adalah air (11-92 %), fenol (0,2-2,9 %), asam (2,8-9,5 %), karbonil (2,6-4,0 asap cair adalah air (11-92 %), fenol (0,2-2,9 %), asam (2,8-9,5 %), karbonil (2,6-4,0 %)

%) dan dan tatar r (1(1-7 -7 %)%). . KaKandndungungan an sesenyanyawawa-s-senyenyawawa a penpenyuyususun n asasap ap cacair ir sasangngatat me

menennentutukakan n sisifafat t ororgaganolnolepteptik ik asasap ap cacair ir sesertrta a memenenentuntukakan n kukualalititas as prprododuk uk   pengasapan. Komposisi dan sifat organoleptik asap cair sangat tergantung pada sifat  pengasapan. Komposisi dan sifat organoleptik asap cair sangat tergantung pada sifat kayu, temperatur pirolisis, jumlah oksigen, kelembaban kayu, ukuran partikel kayu kayu, temperatur pirolisis, jumlah oksigen, kelembaban kayu, ukuran partikel kayu serta alat pembuatan asap cair (Girard, 1992).

serta alat pembuatan asap cair (Girard, 1992).

Diketahui pula bahwa temperatur pembuatan asap merupakan faktor yang Diketahui pula bahwa temperatur pembuatan asap merupakan faktor yang  paling menentukan kualitas asap yang dihasilkan. Darmadji dkk (1999) menyatakan  paling menentukan kualitas asap yang dihasilkan. Darmadji dkk (1999) menyatakan   bahwa kandungan maksimum senyawa-senyawa fenol, karbonil, dan asam dicapai   bahwa kandungan maksimum senyawa-senyawa fenol, karbonil, dan asam dicapai   pada

  pada tempertemperatur atur pirolpirolisis 600isis 600 ooC. C. TTetaetapi pi proproduk duk yanyang g dibdiberierikan kan asaasap p caicair r yayangng dihasilkan pada temperatur 400

dihasilkan pada temperatur 400 ooC dinilai mempunyai kualitas organoleptik yangC dinilai mempunyai kualitas organoleptik yang terbaik dibandingkan dengan asap cair yang dihasilkan pada temperatur pirolisis yang terbaik dibandingkan dengan asap cair yang dihasilkan pada temperatur pirolisis yang lebih tinggi. Adapun komponen-komponen penyusun asap cair meliputi:

lebih tinggi. Adapun komponen-komponen penyusun asap cair meliputi:

Senyawa-senyawa fenol Senyawa-senyawa fenol

Se

Senynyawawa a fefenonol l dididuduga ga beberprpereran an sesebabagagai i anantitiokoksisidadan n sesehihingngga ga dadapapatt memperpanjang masa simpan produk asapan.

memperpanjang masa simpan produk asapan. Kan

Kandungdungan an senysenyawa awa fenfenol ol daldalam am asaasap p sansangat gat tertergangantuntung g padpada a temtemperperatur atur   pirolisis kayu. Menurut Girard (1992), kuantitas fenol pada kayu sangat bervariasi  pirolisis kayu. Menurut Girard (1992), kuantitas fenol pada kayu sangat bervariasi yaitu antara 10-200 mg/kg Beberapa jenis fenol yang biasanya terdapat dalam produk  yaitu antara 10-200 mg/kg Beberapa jenis fenol yang biasanya terdapat dalam produk  asapan adalah guaiakol, dan siringol.

asapan adalah guaiakol, dan siringol. Se

Senynyawawa-a-sesenynyawawa a fefenonol l yyanang g teterdrdapapat at dadalalam m asasap ap kakayu yu umumumumnynyaa hidrokarbon aromatik yang tersusun dari cincin benzena dengan sejumlah gugus hidrokarbon aromatik yang tersusun dari cincin benzena dengan sejumlah gugus

(10)

hidroksil yang terikat. Senyawa-senyawa fenol ini juga dapat mengikat gugus-gugus hidroksil yang terikat. Senyawa-senyawa fenol ini juga dapat mengikat gugus-gugus lain seperti aldehid, keton, asam dan ester (Maga, 1987).

lain seperti aldehid, keton, asam dan ester (Maga, 1987).

HO HO H H33COCO Guaiakol Guaiakol OCH OCH33 HO HO H H33COCO Siringol Siringol Senyawa-senyawa karbonil Senyawa-senyawa karbonil

Senyawa-senyawa karbonil dalam asap memiliki peranan pada pewarnaan dan Senyawa-senyawa karbonil dalam asap memiliki peranan pada pewarnaan dan cit

citaraarasa sa proproduk duk asaasapanpan. . GolGolongaongan n senysenyawawa a ini ini mepmepunyunyai ai aromaroma a sepseperterti i aroaromama karamel yang unik. Jenis senyawa karbonil yang terdapat dalam asap cair antara lain karamel yang unik. Jenis senyawa karbonil yang terdapat dalam asap cair antara lain adalah vanilin dan siringaldehida.

adalah vanilin dan siringaldehida.

HO HO H H33COCO Vanilin Vanilin C C O O H H HO HO H H33COCO CC O O H H OCH OCH33 Siringaldehida Siringaldehida Senyawa-senyawa asam Senyawa-senyawa asam Se

Senynyawawa-a-sesenynyawawa a asasam am memempmpunyunyai ai perperanaanan n sesebabagai gai anantitibabaktktereri i dandan membentuk cita rasa produk asapan. Senyawa asam ini antara lain adalah asam asetat, membentuk cita rasa produk asapan. Senyawa asam ini antara lain adalah asam asetat,  propionat, butirat dan valerat.

(11)

Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis

Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis (HPA) dapat terbentuk pada proses Senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis (HPA) dapat terbentuk pada proses   piro

  pirolisis lisis kayu.Skayu.Senyawa enyawa hidrokhidrokarbon arbon aromataromatik ik seperseperti ti benzo(abenzo(a)pire)pirena na merupmerupakanakan senyawa yang memiliki pengaruh buruk karena

senyawa yang memiliki pengaruh buruk karena bersifat karsinogen (Girard, 1992).bersifat karsinogen (Girard, 1992). Gir

Girard ard (19(1992) 92) menymenyataatakan kan bahbahwa wa pempembentbentukan ukan berberbagbagai ai sensenyayawa wa HPHPAA selama pembuatan asap tergantung dari beberapa hal, seperti temperatur pirolisis, selama pembuatan asap tergantung dari beberapa hal, seperti temperatur pirolisis, waktu dan kelembaban udara pada proses pembuatan asap serta kandungan udara waktu dan kelembaban udara pada proses pembuatan asap serta kandungan udara dalam kayu.Dikat

dalam kayu.Dikatakan akan juga bahwa juga bahwa semua proses semua proses yang menyebabkan terpisahnyyang menyebabkan terpisahnyaa   pa

  partirtikelkel-pa-partirtikel kel besbesar ar dardari i asaasap p akan akan menmenuruurunkan nkan kadakadar r benzbenzo(ao(a)pi)pirenrena. a. ProProsesses tersebut antara lain adalah pengendapan dan penyaringan.

tersebut antara lain adalah pengendapan dan penyaringan.

Senyawa benzo(a)pirena Senyawa benzo(a)pirena

Benzo(a)pirena mempunyai titik didih 310

Benzo(a)pirena mempunyai titik didih 310ooC dan dapat menyebabkan kanker C dan dapat menyebabkan kanker  kulit jika

kulit jika diolesdioleskan kan langslangsung ung pada permukaan kulit. Akan tetapi pada permukaan kulit. Akan tetapi prosproses es yang terjadiyang terjadi memerlukan waktu yang lama (Winaprilani, 2003).

memerlukan waktu yang lama (Winaprilani, 2003).

Keuntungan dan Sifat

Keuntungan dan Sifat Fungsional Asap CairFungsional Asap Cair

Keuntungan penggunaan asap cair menurut Maga (1987) antara lain lebih Keuntungan penggunaan asap cair menurut Maga (1987) antara lain lebih intensif dalam pemberian citarasa, kontrol hilangnya citarasa lebih mudah, dapat intensif dalam pemberian citarasa, kontrol hilangnya citarasa lebih mudah, dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bahan pangan, lebih hemat dalam pemakaian kayu diaplikasikan pada berbagai jenis bahan pangan, lebih hemat dalam pemakaian kayu sebagai bahan asap, polusi lingkungan dapat diperkecil dan dapat diaplikasikan ke sebagai bahan asap, polusi lingkungan dapat diperkecil dan dapat diaplikasikan ke dalam bahan dengan berbagai cara seperti penyemprotan, pencelupan, atau dicampur  dalam bahan dengan berbagai cara seperti penyemprotan, pencelupan, atau dicampur  langsung ke dalam makanan. Selain itu keuntungan lain yang diperoleh dari asap cair, langsung ke dalam makanan. Selain itu keuntungan lain yang diperoleh dari asap cair, adalah seperti diterangkan di bawah ini:

adalah seperti diterangkan di bawah ini:

1

1.. KKeeaammaannaan Pn Prroodduuk k AAssaappaann Pe

Pengnggugunaanaan n asasap ap caicair r yayang ng didiprprososes es dendengagan n baibaik k dadapat pat memengengelilimiminanasisi komponen asap berbahaya yang berupa hidrokarbon polisiklis aromatis. Komponen komponen asap berbahaya yang berupa hidrokarbon polisiklis aromatis. Komponen ini tidak diharapkan karena beberapa di antaranya terbukti bersifat karsinogen pada ini tidak diharapkan karena beberapa di antaranya terbukti bersifat karsinogen pada dos

(12)

semaki

semakin n baik, tar baik, tar dan fraksi minyak berat dan fraksi minyak berat dapat dipisahkdapat dipisahkan an sehinsehingga gga produk asapanproduk asapan yang dihasilkan

yang dihasilkan mendekati bebas mendekati bebas HPHPA (Pszczola dalam Astuti, 2000).A (Pszczola dalam Astuti, 2000).

2

2.. AAkkttiivviittaas s AAnnttiiookkssiiddaann

Adanya senyawa fenol dalam asap cair memberikan sifat antioksidan terhadap Adanya senyawa fenol dalam asap cair memberikan sifat antioksidan terhadap fraksi minyak dalam produk asapan. Dimana senyawa fenolat ini dapat berperan fraksi minyak dalam produk asapan. Dimana senyawa fenolat ini dapat berperan sebagai donor hidrogen dan efektif dalam jumlah sangat kecil untuk menghambat sebagai donor hidrogen dan efektif dalam jumlah sangat kecil untuk menghambat autooksidasi lemak (Astuti, 2000).

autooksidasi lemak (Astuti, 2000).

3

3.. AAkkttiivviittaas As Annttiibbaakktteerriiaall

Peran bakteriostatik dari asap cair semula hanya disebabkan karena adanya Peran bakteriostatik dari asap cair semula hanya disebabkan karena adanya formaldehid saja tetapi aktivitas dari senyawa ini saja tidak cukup sebagai penyebab formaldehid saja tetapi aktivitas dari senyawa ini saja tidak cukup sebagai penyebab semua efek yang diamati. Kombinasi antara komponen fungsional fenol dan semua efek yang diamati. Kombinasi antara komponen fungsional fenol dan asam-asam organik yang bekerja secara sinergis mencegah dan mengontrol pertumbuhan asam organik yang bekerja secara sinergis mencegah dan mengontrol pertumbuhan mikrobia (Pszczola dalam Astuti, 2000). Adanya fenol dengan titik didih tinggi dalam mikrobia (Pszczola dalam Astuti, 2000). Adanya fenol dengan titik didih tinggi dalam asap juga merupakan zat

asap juga merupakan zat antibakteri yang tinggi (Astuti, 2000).antibakteri yang tinggi (Astuti, 2000).

4

4.. PPootteennssi pi peemmbbeennttuukkaan wn waarrnna ca cookkllaatt

Menurut Ruiter (1979) karbonil mempunyai efek terbesar pada terjadinya Menurut Ruiter (1979) karbonil mempunyai efek terbesar pada terjadinya  pembentukan warna coklat pada produk asapan. Jenis komponen karbonil yang paling  pembentukan warna coklat pada produk asapan. Jenis komponen karbonil yang paling   be

  berperperan ran adaladalah ah aldaldehiehid d gliglioksoksal al dan dan metmetal al gliglioksoksal al sedsedangangkan kan forformalmaldehdehid id dandan hidroksiasetol memberikan peranan yang rendah. Fenol juga memberikan kontribusi hidroksiasetol memberikan peranan yang rendah. Fenol juga memberikan kontribusi   pada pembentukan warna coklat pada produk yang diasap meskipun intensitasnya   pada pembentukan warna coklat pada produk yang diasap meskipun intensitasnya

tidak sebesar karbonil. tidak sebesar karbonil.

5

5.. KKeemmuuddaahhaan dn daan vn vaarriiaassi pi peenngggguunnaaaann

Asap cair bisa digunakan dalam bentuk cairan, dalam fasa pelarut minyak dan Asap cair bisa digunakan dalam bentuk cairan, dalam fasa pelarut minyak dan  bentuk serbuk sehingga memungkinkan penggunaan asap cair yang lebih luas dan  bentuk serbuk sehingga memungkinkan penggunaan asap cair yang lebih luas dan

mudah untuk berbagai produk

(13)

Manfaat Asap Cair Manfaat Asap Cair

Asa

Asap p caicair r memmemiliiliki ki banybanyak ak manmanfaafaat t dan dan teltelah ah digdigunakunakan an pada pada berberbagabagaii industri, antara lain :

industri, antara lain :

1.

1. InInduduststri ri papangnganan

Asap cair ini mempunyai kegunaan yang sangat besar sebagai pemberi rasa Asap cair ini mempunyai kegunaan yang sangat besar sebagai pemberi rasa dan

dan aromaroma a yanyang g spespesifsifik ik jugjuga a sebsebagai agai pengpengawet awet karkarena ena sifsifat at antantimiimikrokrobia bia dandan antioksidannya. Dengan tersedianya asap cair maka proses pengasapan tradisional antioksidannya. Dengan tersedianya asap cair maka proses pengasapan tradisional dengan menggunakan asap secara langsung yang mengandung banyak kelemahan dengan menggunakan asap secara langsung yang mengandung banyak kelemahan seperti pencemaran lingkungan, proses tidak dapat dikendalikan, kualitas yang tidak  seperti pencemaran lingkungan, proses tidak dapat dikendalikan, kualitas yang tidak  konsisten serta timbulnya bahaya kebakaran, yang semuan

konsisten serta timbulnya bahaya kebakaran, yang semuan ya tersebut dapat dihindari.ya tersebut dapat dihindari.

2.

2. InIndusdustrtri i perperkebkebununanan

Asap cair dapt digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional Asap cair dapt digunakan sebagai koagulan lateks dengan sifat fungsional asap cair seperti antijamur, antibakteri dan antioksidan tersebut dapat memperbaiki asap cair seperti antijamur, antibakteri dan antioksidan tersebut dapat memperbaiki kualitas produk karet yang dihasilkan.

kualitas produk karet yang dihasilkan.

3.

3. IIndndusustrtri ki kayayuu

Kayu yang diolesi dengan asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan Kayu yang diolesi dengan asap cair mempunyai ketahanan terhadap serangan rayap daripada kayu yang tanpa

rayap daripada kayu yang tanpa diolesi asap cair (Darmadji, 1999)diolesi asap cair (Darmadji, 1999)

Jenis Asap Cair Jenis Asap Cair

As

Asap ap caicair r yayang ng didihashasililkakan n dardari i prprososes es pipirorolilisisis s perperlu lu didilalakukkukan an prprososeses  pemur

 pemurnian dimana proses ini nian dimana proses ini menentumenentukan jenis kan jenis asap cair asap cair yang dihasilyang dihasilkan. kan. AdapunAdapun  jenis asap cair yaitu :

 jenis asap cair yaitu :

1.

1. AsAsap ap CaCair ir grgradade 3e 3 As

Asap ap caicair r grgrade ade 3 3 inini i memerurupakpakan an pempemururninian an asasap ap caicair r dardari i tatar r dedengangann men

mengguggunakanakan n desdestiltilasiasi.. .. DisDistiltilasi asi mermerupaupakan kan carcara a untuntuk uk memmemisaisahkan hkan camcampurpuranan  berdasarkan perbedaan titik didihnya. Caranya Asap cair yang diperkirakan masih  berdasarkan perbedaan titik didihnya. Caranya Asap cair yang diperkirakan masih

mengand

(14)

dan tekanan. Cara kerjanya sama dengan proses pirolisis. Bedanya kalo pada proses dan tekanan. Cara kerjanya sama dengan proses pirolisis. Bedanya kalo pada proses  pirolisis sampel berupa tempurung kelapa, tapi pada proses distilasi ini sampel adalah  pirolisis sampel berupa tempurung kelapa, tapi pada proses distilasi ini sampel adalah

asap cair yang masih mengandung tar dan suhu pada distilasi sekitar 150

asap cair yang masih mengandung tar dan suhu pada distilasi sekitar 15000C. AsapC. Asap cai

cair r inini i mememimililiki ki ciciri ri yayaititu u beberwrwararna na cocoklaklat t pekpekatat, , babau u tatajajam. m. AsAsap ap cacair ir ininii diorentasikan untuk pengawetan karet.

diorentasikan untuk pengawetan karet.

2.

2. Asap Cair Asap Cair grade 2grade 2 Asap cair grade

Asap cair grade 2 2 merupamerupakan asap kan asap cair yang telah cair yang telah melewmelewati tahapan destilasati tahapan destilasii kemudian dilakukan penyaringan dengan zeolit . Asap cair ini memiliki warna kuning kemudian dilakukan penyaringan dengan zeolit . Asap cair ini memiliki warna kuning kec

kecoklaoklatan tan dan dan diodiorenrentastasikaikan n untuntuk uk pengpengaweawetan tan bahbahan an makmakanan anan menmentah tah sepsepertertii daging, ayam, dan ikan.

daging, ayam, dan ikan.

3. Asap Cair Grade 1 3. Asap Cair Grade 1

Asap cair ini memiliki warna kuninmg pucat. Asap cair ini merupakan hasil Asap cair ini memiliki warna kuninmg pucat. Asap cair ini merupakan hasil dar

dari i proproses ses desdestiltilasi asi dan dan penypenyariaringan ngan dengdengan an zeolzeolit it yayang ng kemukemudiadian n dildilanjanjutkutkanan dengan destilasi fraksinasi yang dilanjutkan dengan penyaringan dengan karbon aktif. dengan destilasi fraksinasi yang dilanjutkan dengan penyaringan dengan karbon aktif. Asap cair ini tepat digunakan untuk bahan makanan siap saji seperti mie basah, Asap cair ini tepat digunakan untuk bahan makanan siap saji seperti mie basah,  bakso, dan tahu

 bakso, dan tahu

Pembuatan Asap Cair Pembuatan Asap Cair

Tempurung kelapa yang dibersihkan dari serabutnya , kemudian ukurannya Tempurung kelapa yang dibersihkan dari serabutnya , kemudian ukurannya di

dipeperkrkeciecil l ununtutuk k mememumudadahkhkan an prprososes es pipirorolilisisis, s, kekemumudidian an didititimbmbanang g 60 60 kg.kg. Tempurung kelapa sebagai sampel dimasukkan ke dalam tempat sampel pada reaktor  Tempurung kelapa sebagai sampel dimasukkan ke dalam tempat sampel pada reaktor    p

  pirirololisisis is yayang ng didigungunakaakan. n. TTahahap ap seselalanjnjututnynya a adadalaalah h tatahahap p pipirorolilisisis. s. PiPirorolilisisiss merupakan penguraian senyawa-senyawa organik yang disebabkan oleh pemanasan merupakan penguraian senyawa-senyawa organik yang disebabkan oleh pemanasan tanpa berhubungan langsung dengan udara luar dengan suhu 400 – 600

tanpa berhubungan langsung dengan udara luar dengan suhu 400 – 60000C. ProsesC. Proses tersebut menghasilkan zat dalam tiga bentuk yaitu padat, gas dan cairan. Komposisi tersebut menghasilkan zat dalam tiga bentuk yaitu padat, gas dan cairan. Komposisi cairan di dalam

cairan di dalam proses pirolisis ini tersebut adalah proses pirolisis ini tersebut adalah asap cair.asap cair.

Sampel dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis dan ditutup rapat. Reaktor  Sampel dimasukkan ke dalam reaktor pirolisis dan ditutup rapat. Reaktor  kemudian dipanaskan selama 5 jam. Destilat yang keluar dari reaktor ditampung kemudian dipanaskan selama 5 jam. Destilat yang keluar dari reaktor ditampung

(15)

dalam dua wadah. Wadah pertama untuk menampung fraksi berat, sedangkan wadah dalam dua wadah. Wadah pertama untuk menampung fraksi berat, sedangkan wadah kedua untuk menampung fraksi ringan. Fraksi ringan ini diperoleh setelah dilewatkan kedua untuk menampung fraksi ringan. Fraksi ringan ini diperoleh setelah dilewatkan tungku pendingin yang

tungku pendingin yang dilengdilengkapi pipa kapi pipa berbenberbentuk spiral. Hasil tuk spiral. Hasil pirolpirolisis berupa asapisis berupa asap cair, gas-gas seperti metan dan tempurung kelapa yang bisa dijadikan briket, bila cair, gas-gas seperti metan dan tempurung kelapa yang bisa dijadikan briket, bila dilanjutkan ke tahap kerja selanjutnya bisa menjadi arang aktif. Namun, asap cair ini dilanjutkan ke tahap kerja selanjutnya bisa menjadi arang aktif. Namun, asap cair ini   b

  belelum um bibisa sa didigugunaknakan, an, kakarerena na didimumungkngkininkan kan mamasisih h memengangandndung ung babanynyak ak tatar r  (senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis (PAH) yang ada seperti benzo (a) pirena (senyawa hidrokarbon polisiklis aromatis (PAH) yang ada seperti benzo (a) pirena  bersifat karsinogenik). Jadi perlu pemurnian lebih lanjut. Pirolisis tempurung kelapa  bersifat karsinogenik). Jadi perlu pemurnian lebih lanjut. Pirolisis tempurung kelapa menghasilkan asap cair dengan kandungan senyawa fenol 4,13 persen, karbonil 11,3 menghasilkan asap cair dengan kandungan senyawa fenol 4,13 persen, karbonil 11,3  persen dan asam 10,2 persen

 persen dan asam 10,2 persen

Pirolisis Pirolisis

Pirolisis adalah proses pemanasan suatu zat tanpa adanya oksigen sehingga Pirolisis adalah proses pemanasan suatu zat tanpa adanya oksigen sehingga ter

terjadjadi i pengpengurauraian ian komkomponeponen-kon-kompomponen nen penypenyususun un kayu kayu kerkeras. as. IstIstilailah h lailain n dardarii   pi

  pirolrolisiisis s adaladalah ah pengpengurauraian ian yayang ng tidtidak ak terteratuatur r dari dari bahabahan-bn-bahaahan n ororganiganik k yanyangg dis

disebabebabkan kan oleoleh h adanadanya ya pempemanasanasan an tantanpa pa berberhubhubungaungan n dengdengan an udaudara ra lualuarr. . HalHal tersebut mengandung pengertian bahwa apabila tempurung dan cangkang dipanaskan tersebut mengandung pengertian bahwa apabila tempurung dan cangkang dipanaskan tanpa berhubungan dengan udara dan diberi suhu yang cukup tinggi, maka akan tanpa berhubungan dengan udara dan diberi suhu yang cukup tinggi, maka akan terjadi reaksi penguraian dari senyawa-senyawa kompleks yang menyusun kayu keras terjadi reaksi penguraian dari senyawa-senyawa kompleks yang menyusun kayu keras dan menghasilkan zat dalam tiga bentuk yaitu padatan, cairan dan gas (Widjaya, dan menghasilkan zat dalam tiga bentuk yaitu padatan, cairan dan gas (Widjaya, 1982).

1982).

Pembakaran tidak sempurna pada tempurung kelapa, sabut, serta cangkang Pembakaran tidak sempurna pada tempurung kelapa, sabut, serta cangkang saw

sawit it menymenyebabebabkan kan senysenyawa awa karkarbon bon kompkomplekleks s tidtidak ak terteroksoksidaidasi si menmenjadjadi i karkarbonbon dioksida dan peristiwa tersebut disebut sebagai pirolisis. Pada saat pirolisis, energi dioksida dan peristiwa tersebut disebut sebagai pirolisis. Pada saat pirolisis, energi   pa

  panas nas menmendordorong ong terterjadjadinyinya a oksoksidaidasi si sehsehingingga ga molmolekul ekul karkarbon bon yayang ng kompkompleklekss terurai, sebagian besar menjadi karbon atau arang. Istilah lain dari pirolisis adalah terurai, sebagian besar menjadi karbon atau arang. Istilah lain dari pirolisis adalah ““destructive distillationdestructive distillation” atau ” atau destilasi destilasi kering, dimana kering, dimana merupakan proses merupakan proses penguraianpenguraian yang tidak teratur dari bahan-bahan organik yang disebabkan oleh adanya pemanasan yang tidak teratur dari bahan-bahan organik yang disebabkan oleh adanya pemanasan tanpa berhubungan dengan udara luar. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa tanpa berhubungan dengan udara luar. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa apabila tempurung dipanaskan tanpa berhubungan dengan udara dan diberi suhu yang apabila tempurung dipanaskan tanpa berhubungan dengan udara dan diberi suhu yang cukup tinggi maka akan terjadi rangkaian reaksi penguraian dari senyawa-senyawa cukup tinggi maka akan terjadi rangkaian reaksi penguraian dari senyawa-senyawa

(16)

komple

kompleks ks yang menyusun tempuruyang menyusun tempurung ng dan dan menghamenghasilkasilkan n zat dalam zat dalam tiga bentuk yaitutiga bentuk yaitu  padatan, cairan dan gas (Anonim, 1983).

 padatan, cairan dan gas (Anonim, 1983). T

Tempuempurunrung g kelkelapa apa dan dan kayu kayu kerkeras as memmemiliiliki ki komkomponeponen-kn-kompoomponen nen yanyangg hampir sama. Kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin dalam kayu berbeda-beda hampir sama. Kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin dalam kayu berbeda-beda tergantung dari jenis kayu. Pada umumnya kayu mengandung dua bagian selulosa, tergantung dari jenis kayu. Pada umumnya kayu mengandung dua bagian selulosa, satu bagian

satu bagian hemishemiseluloselulosa a sertserta a satu bagian satu bagian ligninlignin. . GirarGirard d (1992) menyat(1992) menyatakan bahwaakan bahwa   pr

  produoduk k dekdekompoomposissisi i tertermal mal yanyang g dihdihasiasilkalkan n melmelalui alui reareaksi ksi pirpiroliolisis sis komkomponponen- en-komp

komponen onen kaykayu u adaladalah ah sebsebandianding ng dengdengan an jumjumlah lah komkomponeponen-kn-kompomponen onen tertersebsebutut dalam kayu.

dalam kayu. Sal

Salah ah satsatu u carcara a untuntuk uk menmeningingkatkatkan kan efeefektiktivitvitas as penpengasgasapaapan n yaiyaitu tu dengdenganan menggunakan asap cair yang diperoleh dengan cara pirolisis kayu atau serbuk kayu menggunakan asap cair yang diperoleh dengan cara pirolisis kayu atau serbuk kayu kemudian dilakukan kondensasi. Menurut Maga (1987) asap cair merupakan suatu kemudian dilakukan kondensasi. Menurut Maga (1987) asap cair merupakan suatu campuran larutan dan dispersi koloid dari asap kayu dalam air yang dapat diperoleh campuran larutan dan dispersi koloid dari asap kayu dalam air yang dapat diperoleh dari hasil pirolisis kayu. Asap cair merupakan campuran larutan dari dispersi asap dari hasil pirolisis kayu. Asap cair merupakan campuran larutan dari dispersi asap kay

kayu u dendengan gan menmengkogkondenndensassasikan ikan asaasap p caicair r hashasil il pirpiroliolisisis s kaykayu u yanyang g mermerupakupakanan  proses dekomposisi dari komponen-komponen penyusun kayu seperti lignin, selulosa  proses dekomposisi dari komponen-komponen penyusun kayu seperti lignin, selulosa

dan hemiselulosa akibat

dan hemiselulosa akibat panas tanpa adanpanas tanpa adan ya oksigen (Tahirya oksigen (Tahir, 1992)., 1992). Me

Menunururut t TTahahir ir (1(199992)2), , papada da prprososes es pipirorolilisisis s didihahasisilklkan an titiga ga mamacacamm  penggolongan produk yaitu :

 penggolongan produk yaitu : 1.

1. Gas-Gas-gas yang gas yang dikeludikeluarkan paarkan pada proseda proses karbons karbonisasisasi ini sei ini sebagian bbagian besar beresar berupa gasupa gas CO

CO22 dan sebagian lagi berupa gas-gas yang mudah terbakar seperti CO, CHdan sebagian lagi berupa gas-gas yang mudah terbakar seperti CO, CH44, , HH22

dan hidrokarbon tingkat rendah lain. Komposisi rata-rata dari total gas yang dan hidrokarbon tingkat rendah lain. Komposisi rata-rata dari total gas yang dihasilkan pada proses karbonisasi kayu disajikan pada

(17)

T

Tabel 1.4 Komposisi rata-rata dari total gas yang dihasilkan pabel 1.4 Komposisi rata-rata dari total gas yang dihasilkan p ada proses karbonisasiada proses karbonisasi kayu

kayu N

Noo KKoommppoonneen n ggaass PPeerrsseennttaasse e ((%%)) Karbondioksida Karbondioksida Karbonmonoksida Karbonmonoksida Metana Metana Hidrogen Hidrogen Etana Etana

Hidrokarbon tak jenuh Hidrokarbon tak jenuh

50,77 50,77 27,88 27,88 11,36 11,36 4,21 4,21 3,09 3,09 2,72 2,72 (Panshin, 1950) (Panshin, 1950) 2.

2. DesDestiltilat bat beruerupa apa asap sap caicair dar dan tan tar r  Kompos

Komposisi utama dari isi utama dari produk yang tertampung adalah metanol dan produk yang tertampung adalah metanol dan asam asetat.asam asetat. Bag

Bagian ian lailainnynnya a mermerupakupakan an komkomponeponen n minminor or yaiyaitu tu fenfenol, ol, metmetil il aseasetattat, , asaasamm format, asam butirat dan lain-lain.

format, asam butirat dan lain-lain.

3.

3. ReResisidu du (k(kararbobon)n)..

Tempurung kelapa dan kayu mempunyai komponen-komponen yang hampir  Tempurung kelapa dan kayu mempunyai komponen-komponen yang hampir  sam

sama. a. KanKandungdungan an selseluloulosa, sa, hemihemiselseluloulosa sa dan dan liglignin nin daldalam am kaykayu u berberbedabeda-be-bedada tergantung dari jenis kayu. Pada umumnya kayu mengandung dua bagian selulosa tergantung dari jenis kayu. Pada umumnya kayu mengandung dua bagian selulosa dan

dan satu bagian hemiselulosatu bagian hemiselulosa, serta sa, serta satu bagian lignin. Adapun pada satu bagian lignin. Adapun pada proses piroliproses pirolisissis terjadi dekomposisi senyawa-senyawa penyusunnya, yaitu :

terjadi dekomposisi senyawa-senyawa penyusunnya, yaitu :

Pirolisis selulosa Pirolisis selulosa

Selulosa adalah makromolekul yang dihasilkan dari kondensasi linear struktur  Selulosa adalah makromolekul yang dihasilkan dari kondensasi linear struktur  heterosiklis molekul glukosa. Selulosa terdiri dari 100-1000 unit glukosa (Fengel dan heterosiklis molekul glukosa. Selulosa terdiri dari 100-1000 unit glukosa (Fengel dan Wegener, 1995). Selulosa terdekomposisi pada temperatur 280

Wegener, 1995). Selulosa terdekomposisi pada temperatur 280ooC dan berakhir padaC dan berakhir pada 300-350

300-350 ooC. C. GirarGirard d (1992)(1992), , menymenyatakan bahwa atakan bahwa pirolpirolisis selulosisis selulosa a berlanberlangsung dalamgsung dalam dua tahap, yaitu :

dua tahap, yaitu : 1.

1. TTahap pertama adalah reaksi ahap pertama adalah reaksi hidrolisis menghasilhidrolisis menghasilkan glukosa.kan glukosa.

2. Tahap kedua merupakan reaksi yang menghasilkan asam asetat dan homolognya, 2. Tahap kedua merupakan reaksi yang menghasilkan asam asetat dan homolognya,

 bersama-sama air dan sejumlah kecil furan dan  bersama-sama air dan sejumlah kecil furan dan fenolfenol

(18)

Pirolisis hemiselulosa Pirolisis hemiselulosa

Hem

Hemisiselelululososa a memerurupapakan kan polpolimimer er dadari ri bebbebererapapa a momonosnosakaakaririda da sesepepertrtii  pentosan (C

 pentosan (C55HH88OO44) dan heksosan (C) dan heksosan (C66HH1010OO55). Pirolisis pentosan menghasilkan furfural,). Pirolisis pentosan menghasilkan furfural, fur

furan an dan dan derderivaivatnytnya a besbeserterta a satsatu u serseri i panjpanjang ang asaasam-am-asam sam karkarboksboksilailat. t. PiPirolrolisisisis heksosan terutama menghasilkan asam asetat dan homolognya. Hemiselulosa akan heksosan terutama menghasilkan asam asetat dan homolognya. Hemiselulosa akan terdekomposisi pada temperatur 200-250

terdekomposisi pada temperatur 200-250ooC.C.

Pirolisis lignin Pirolisis lignin

Lignin merupakan sebuah polimer kompleks yang mempunyai berat molekul Lignin merupakan sebuah polimer kompleks yang mempunyai berat molekul tinggi dan tersusun atas unit-unit fenil propana. Senyawa-senyawa yang diperoleh tinggi dan tersusun atas unit-unit fenil propana. Senyawa-senyawa yang diperoleh dari pirolisis struktur dasar lignin berperanan penting dalam memberikan aroma asap dari pirolisis struktur dasar lignin berperanan penting dalam memberikan aroma asap  produk asapan. Senyawa ini adalah fenol, eter fenol seperti guaiakol, siringol dan  produk asapan. Senyawa ini adalah fenol, eter fenol seperti guaiakol, siringol dan homolog serta derivatnya (Girard,1992). Lignin mulai mengalami dekomposisi pada homolog serta derivatnya (Girard,1992). Lignin mulai mengalami dekomposisi pada temperatur 300-350

temperatur 300-350 ooC dan berakhir pada 400-450C dan berakhir pada 400-450ooC.C.

Perpindahan Panas Konduksi dan Konveksi Perpindahan Panas Konduksi dan Konveksi

Konduks

Konduksi i adalah perpindaadalah perpindahan panas han panas antara dua antara dua substsubstansi dari ansi dari substsubstansi yangansi yang   bersuhu tinggi, panas berpindah ke substansi yang bersuhu rendah dengan adanya   bersuhu tinggi, panas berpindah ke substansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua substansi secara langsung. Sementara konveksi (perpindahan cairan kontak kedua substansi secara langsung. Sementara konveksi (perpindahan cairan yang diakibatkan oleh adanya perbedaan suhu) terjadi diakibatkan adanya

yang diakibatkan oleh adanya perbedaan suhu) terjadi diakibatkan adanya ekspansiekspansi termal 

termal dan konduksi. Expansi termal adalah sifat dari substansi yang bertemperatur dan konduksi. Expansi termal adalah sifat dari substansi yang bertemperatur  tinggi

tinggi dimana dimana partipartikel-pakel-partikertikel l substsubstansi ansi tersetersebut but volumevolumennya nnya meluasmeluas/membe/membesar sar  aakkiibbaat t ppaannaass. . MaakM ka a aakkiibbaattnnyya a bbeerraat t jjeenniis s ppaarrttiikkeel l iittu u bbeerrkkuurraanngg.. Karena berkurangnya berat jenis partikel, maka partikel itu akan terdorong ke atas Karena berkurangnya berat jenis partikel, maka partikel itu akan terdorong ke atas (dalam hal ini udara panas) , sedangkan udara dingin yang ada di atasnya akan turun (dalam hal ini udara panas) , sedangkan udara dingin yang ada di atasnya akan turun menggantikannya. Pengangkatan senyawa pembentuk asap cair yang disebabkan oleh menggantikannya. Pengangkatan senyawa pembentuk asap cair yang disebabkan oleh   penguraian thermal oleh peristiwa pirolisis merupakan ekspansi yang terjadi pada   penguraian thermal oleh peristiwa pirolisis merupakan ekspansi yang terjadi pada  proses ini, sementara perpindahan panas dilakukan secara konduksi.

(19)

Evaporasi Evaporasi Seir

Seiring ing dengan proses dengan proses konvekskonveksi, i, terjterjadi adi pula evaporasi/pula evaporasi/penguapapenguapan n uap uap air air  yang terdapat pada tempurung, cangkang sawit juga

yang terdapat pada tempurung, cangkang sawit juga sabut kelapa. panassabut kelapa. panas latent yanglatent yang terjadi akibat dari penguapan cairan pada bahan menyatakan bahwa panas tidak  terjadi akibat dari penguapan cairan pada bahan menyatakan bahwa panas tidak  menyebabkan perubahan temperatur, melainkan menyebabkan perubahan keadaan. menyebabkan perubahan temperatur, melainkan menyebabkan perubahan keadaan. Dalam hal ini panas yang ada pada bahan yang dialibatkan oleh proses konveksi yang Dalam hal ini panas yang ada pada bahan yang dialibatkan oleh proses konveksi yang menyebabkan cairan pada bahan menguap (

menyebabkan cairan pada bahan menguap (terevaporasiterevaporasi) menjadi uap air yang naik ) menjadi uap air yang naik  ke atas tabung karena ekspansi tekanan dan suhu dalam proses konveksi.

ke atas tabung karena ekspansi tekanan dan suhu dalam proses konveksi. Kalau enerjiKalau enerji diperlukan dalam proses penguapan yang merubah cairan atau solid menjadi uap air, diperlukan dalam proses penguapan yang merubah cairan atau solid menjadi uap air, ma

maka ka enenererji ji jujuga ga didiperperlulukakan n keketitika ka uauap p aiair r berberubaubah h memenjnjadi adi cacairiran an atatau au sosolilidd

(kondensasi). (kondensasi).

Kondensasi Kondensasi

Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan

Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud bendawujud benda ke wujud yangke wujud yang lebih padat, seperti

lebih padat, seperti gasgas (atau uap) menjadi(atau uap) menjadi cairancairan. Kondensasi terjadi ketika uap. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu,

(yaitu, tekanantekanan ditditingingkatkatkan) kan) menmenjadjadi i caicairanran, , ataatau u menmengalagalami mi kombkombinainasi si dardarii   p

  pendendininginginan an dan dan kokompmpreresisi. . CaCairiran an yayang ng tetelalah h teterkrkonondendensasasi si dadari ri uauap p didisesebubutt kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan kondensat. Sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut

disebut kondenser kondenser . Kondenser umumnya adalah sebuah pendingin atau. Kondenser umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas penukar panas yan

yang g digdigunakunakan an untuntuk uk berberbagbagai ai tujtujuan, uan, memmemiliiliki ki ranrancangcangan an yayang ng berbervarvariasiasi, i, dandan  banyak ukurannya dari yang dapat digenggam sampai yang sangat besar. Kondensasi  banyak ukurannya dari yang dapat digenggam sampai yang sangat besar. Kondensasi

uap menjadi cairan adalah lawan dari

uap menjadi cairan adalah lawan dari penguapan penguapan (evaporasi) dan merupakan proses(evaporasi) dan merupakan proses eksothermik 

eksothermik (melepas panas). Air yang terlihat di luar gelas air yang dingin di hari(melepas panas). Air yang terlihat di luar gelas air yang dingin di hari ya

yang ng panpanas as adadalalah ah konkondedensnsasasi i di di ududarara a yayang ng teterkrkonondendensasasi si sesecarcara a alalamami i papadada  permukaan yang dingin dinamakan

 permukaan yang dingin dinamakan embunembun. Uap air hanya akan terkondensasi pada. Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan ketika permukaan tersebut lebih dingin dari

suatu permukaan ketika permukaan tersebut lebih dingin dari titik embunnyatitik embunnya, atau, atau uap air telah mencapai kesetimbangan di udara, seperti

uap air telah mencapai kesetimbangan di udara, seperti kelembapankelembapan jenuh. jenuh. TiTitik tik  embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai terjadi kondensasi di embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai terjadi kondensasi di

(20)

udara. Kondensasi yang terjadi pada proses pembuatan asap cair adalah pengembunan udara. Kondensasi yang terjadi pada proses pembuatan asap cair adalah pengembunan asap hasil perolisa menjadi cairan bersenyawa kompleks

asap hasil perolisa menjadi cairan bersenyawa kompleks Distilasi

Distilasi Di

Diststililasasi i memerurupapakakan n prprososes es pepemimisasahahan n kokompmpononen en dadalalam m cacampmpururanan  berdasarkan perbedaan titik didihnya, atau pemisahan campuran berbentuk cairan atas  berdasarkan perbedaan titik didihnya, atau pemisahan campuran berbentuk cairan atas

komp

komponenonennynya a dengdengan an proproses ses pengpenguapauapan n dan dan pengpengembuembunan nan sehsehingingga ga dipdiperoleroleheh destilat dengan komponen-komponen yang hampir murni.

destilat dengan komponen-komponen yang hampir murni.

Distilasi adalah suatu proses pemisahan suatu komponen dari suatu campuran Distilasi adalah suatu proses pemisahan suatu komponen dari suatu campuran dengan menggunakan dasar bahwa beberapa komponen dapat menguap lebih cepat dengan menggunakan dasar bahwa beberapa komponen dapat menguap lebih cepat daripada komponen yang lainnya. Ketika uap diproduksi dari campuran, uap tersebut daripada komponen yang lainnya. Ketika uap diproduksi dari campuran, uap tersebut lebih banyak berisi komponen-komponen yang bersifat lebih

lebih banyak berisi komponen-komponen yang bersifat lebihvolatil volatil , sehingga proses, sehingga proses   pemisahan komponen-komponen dari campuran dapat terjadi (Earle dalam Astuti,   pemisahan komponen-komponen dari campuran dapat terjadi (Earle dalam Astuti,

20

2000)00). . DiDiststililasasi i sesederderhanhana a didilalakukukan kan sesecacara ra bebertrtahaahap, p, sesejumjumlalah h camcampupurarann dimasukkan ke dalam sebuah bejana, dipanaskan bertahap dan dipertahankan selalu dimasukkan ke dalam sebuah bejana, dipanaskan bertahap dan dipertahankan selalu  berada dalam tahap pendidihan kemudian uap yang terbentuk dikondensasikan dan  berada dalam tahap pendidihan kemudian uap yang terbentuk dikondensasikan dan

ditampung dalam labu

ditampung dalam labu erlenmeyererlenmeyer..

Produk distilat yang prtama kali tertampung mempunyai kadar komponen Produk distilat yang prtama kali tertampung mempunyai kadar komponen yang lebih ringan dibandingkan destilat yang lain. Komponen-komponen dominan yang lebih ringan dibandingkan destilat yang lain. Komponen-komponen dominan yang mendukung sifat-sifat fungsional dari asap cair adalah senyawa fenolat, karbonil yang mendukung sifat-sifat fungsional dari asap cair adalah senyawa fenolat, karbonil dan asam. Titik didih dari komponen-komponen pendukung sifat fungsional asap cair  dan asam. Titik didih dari komponen-komponen pendukung sifat fungsional asap cair  dapat dilihat pada tabel 1.5

dapat dilihat pada tabel 1.5

T

Tabel 1.5 Titik didih senyawa pendukuabel 1.5 Titik didih senyawa pendukung sifat fungsional asap ng sifat fungsional asap cair cair  S

(21)

Fenol Fenol Guaikol Guaikol 4- metilguaikol 4- metilguaikol Eugenol Eugenol Siringol Siringol Furfural Furfural Pirokatekol Pirokatekol Hidrokuinon Hidrokuinon Isoeugenol Isoeugenol 205 205 211 211 244 244 267 267 162 162 240 240 285 285 266 266 Karbonil Karbonil -- GGlliiookkssaall -- MMeettiillgglliiookkssaall -- GGlliikkooaallddeehhiidd -- DDiiaasseettiill -- FFoorrmmaallddeehhiidd

51 51 72 72 97* 97* 88 88 -21 -21 Asam Asam -- AAssaam m aasseettaatt -- AAssaam m bbuuttiirraatt -- AAssaam m pprrooppiioonnaatt -- AAssaam m IIssoovvaalleerraatt

118 118 162 162 141 141 176 176 S

Suummbbeerr : B: Buucckkiinngghhaam dm daallaam m AAssttuutti i ((22000000)) Keterangan

Keterangan : : *adalah *adalah titik titik lelehleleh

Adsorbsi Adsorbsi

Adsorbsi merupakan peristiwa penyerapan pada lapisan permukaan atau antar  Adsorbsi merupakan peristiwa penyerapan pada lapisan permukaan atau antar  fas

fasa, a, dimdimana ana molmolekuekul l dardari i suasuatu tu matmateri eri terterkumkumpul pul padpada a bahabahan n pengpengadsadsorborbsi si ataatauu adsorben. Ditinjau dari bahan yang teradsorbsi dan bahan pengadsorben adalah dua adsorben. Ditinjau dari bahan yang teradsorbsi dan bahan pengadsorben adalah dua fasa yang berbeda, oleb sebab itu dalam peristiwa adsorbsi, meteri teradsorpsi akan fasa yang berbeda, oleb sebab itu dalam peristiwa adsorbsi, meteri teradsorpsi akan terkumpul antar muka kedua fasa tersebut. Pada adsorbsi fisika terjadi proses cepat terkumpul antar muka kedua fasa tersebut. Pada adsorbsi fisika terjadi proses cepat dan

dan setsetimbimbang ang (re(reververaibaibel) el) sedsedangkangkan an adsadsorborbsi si kimkimia ia berberlanlangsugsung ng lamlambal bal tettetapiapi ireversibel. Perbedaan antara adsorbsi kimia dengan adsorbsi fisika kadang-kadang ireversibel. Perbedaan antara adsorbsi kimia dengan adsorbsi fisika kadang-kadang tidak jelas dan banyak prinsip-prinsip adsorbsi fisika berlaku juga pada adsorbsi tidak jelas dan banyak prinsip-prinsip adsorbsi fisika berlaku juga pada adsorbsi

Gambar

Tabel 1.1  abel 1.1  Komposisi  Komposisi buah kelapa buah kelapa B
Tabel 1.2  abel 1.2  Komposisi kimia  Komposisi kimia tempurung kelapa (Suhardiy tempurung kelapa (Suhardiyono, 1988) ono, 1988) K
Tabel 1.4 Komposisi rata-rata dari total gas yang dihasilkan p abel 1.4 Komposisi rata-rata dari total gas yang dihasilkan p ada proses karbonisasi ada proses karbonisasi kayu
Tabel 1.6. Nilai rata-rata hasil pirolisis 2000 g tempurung k abel 1.6. Nilai rata-rata hasil pirolisis 2000 g tempurung k elapa selama + 2 jam elapa selama + 2 jam Suhu pirolisis (
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis karakterisasi kadar kotoran, koagulum dengan koagulan asam formiat, asap cair, residu asap cair, destilat asap cair dan kadar kotoran maksimum pada

Asap cair merupakan hasil kondensasi dan pengembunan uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu cara untuk membuat asap cair adalah dengan

Kadar Karet Kering (KKK) pada Dosis Asap Cair dan Arang Aktif Tempurung Kelapa Hasil uji nilai tengah (Tabel 3) menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dosis asap cair dan

Sebagai koagulan lateks, asap cair kayu karet 15%, dan asap cair tempurung kelapa 10% menghasilkan mutu lump yang memenuhi spesifikasi persyaratan mutu SNI 06-2047-2002,

Hasil uji, konsentrasi asap cair yang efektif dalam menghambat Bacillus subtilis yaitu konsentrasi minimum dengan daya hambat besar, yaitu pada konsentrasi asap

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul : PEMBUATAN ASAP CAIR DARI TEMPURUNG DAN SABUT KELAPA SECARA PIROLISIS SERTA FRAKSINASINYA DENGAN EKSTRAKSI

Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa kadar asam dan kadar fenol pada asap cair yang tertinggi didapatkan pada fraksi asap cair dengan suhu distilasi 150 °C sampai

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan asap cair akan menghasilkan arang setengah dari massa bahan baku, dimana pada pembuatan asap cair