• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Trada Maritime Tbk dan

Anak Perusahaan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2008 dan 2007

Laporan Auditor Independen

1

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007

serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Neraca Konsolidasi

2

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

4

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

5

Laporan Arus Kas Konsolidasi

6

(3)
(4)
(5)

Catatan

2008

2007

Rp

Rp

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas

2d,2g,3,29

33.369.815.737

38.230.852.270

Investasi jangka pendek

2j,4

439.735.038.610

4.278.844.482

Piutang usaha

2d,2h,5,12,29

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

2e,26

71.800.245

30.685.499.727

Pihak ketiga

85.488.330.036

1.818.095.992

Piutang lain-lain

2d,2h,6,29

554.062.371

2.237.930.443

Uang muka

7,13

4.160.409.962

19.180.980.098

Pajak dibayar dimuka

2q

282.740.160

158.357.308

Biaya dibayar dimuka

2i

5.518.328.190

8.763.405.913

Jumlah Aset Lancar

569.180.525.311

105.353.966.233

ASET TIDAK LANCAR

Piutang dari pihak yang mempunyai

hubungan istimewa

2d,2e,26,29

42.340.618.560

3.062.506.558

Aset pajak tangguhan - bersih

2q,23

1.006.763.688

1.244.208.300

Investasi pada perusahaan asosiasi

2j,8

7.712.328.537

5.702.564.388

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 102.766.179.145

tahun 2008 dan Rp 75.604.827.594 tahun 2007

2k,2n,9,12,13,14

749.952.281.784

379.576.629.444

Jaminan

3.701.252.205

3.431.393.224

Beban tangguhan

2m

3.636.735.651

-Jumlah Aset Tidak Lancar

808.349.980.425

393.017.301.914

(6)

Catatan

2008

2007

Rp

Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang usaha kepada pihak ketiga

2d,10,29

20.688.247.118

16.919.468.521

Hutang lain-lain kepada pihak ketiga

6.254.968

419.571.614

Hutang pajak

2q,11,23

7.996.362.540

5.911.585.378

Biaya yang masih harus dibayar

941.456.632

802.044.471

Bagian kewajiban jangka panjang yang

akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Hutang bank

2d,12,21,29

109.124.117.817

82.573.184.009

Sewa guna usaha

2d,2l,13,21,29

5.230.597.381

14.782.061.772

Hutang lain-lain

2d,14,21,29

16.223.489.856

10.992.867.659

Pendapatan diterima dimuka

-

2.978.938.890

Jumlah Kewajiban Lancar

160.210.526.312

135.379.722.314

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa

2d,2e,26,29

527.175.378

45.356.262.708

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja

2p,22

6.604.589.000

3.764.160.000

Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian

yang akan jatuh tempo dalam satu tahun

Hutang bank

2d,12,21,29

184.643.790.270

82.125.355.864

Sewa guna usaha

2d,2l,13,21,29

786.655.270

48.649.671.147

Hutang lain-lain

2d,14,21,29

15.491.132.669

9.647.172.900

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

208.053.342.587

189.542.622.619

Jumlah Kewajiban

368.263.868.899

324.922.344.933

HAK MINORITAS

2c,15

(5.981.944.981)

506.319

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham

tahun 2008 dan Rp 500.000 per saham tahun 2007

Modal dasar-15.000.000.000 saham tahun 2008

dan 500.000 saham tahun 2007

Modal ditempatkan dan disetor-8.731.800.000 saham

tahun 2008 dan 151.360 saham tahun 2007

16

873.180.000.000

75.680.000.000

Tambahan modal disetor

17

83.098.264.013

-Saldo laba

58.970.317.805

97.768.416.895

Jumlah Ekuitas

1.015.248.581.818

173.448.416.895

(7)

Catatan

2008

2007

Rp

Rp

PENDAPATAN USAHA

2e,2o,18,26

317.111.756.560

219.658.852.119

BEBAN LANGSUNG

2o,19

220.251.080.684

140.955.587.752

LABA KOTOR

96.860.675.876

78.703.264.367

BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2o,20

30.389.774.193

14.198.665.412

LABA USAHA

66.470.901.683

64.504.598.955

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

2o

Keuntungan belum direalisasi atas kenaikan

nilai wajar dari investasi jangka pendek

4

2.301.369.863

-Pendapatan bunga

2.116.264.082

594.844.467

Ekuitas pada laba bersih perusahaan asosiasi

2j,8

2.009.764.149

1.807.455.951

Kerugian selisih kurs mata uang asing - bersih

2d

(21.642.739.395)

(4.832.908.433)

Beban bunga

21

(22.239.147.697)

(20.146.278.174)

Lain-lain - bersih

13

12.568.397.931

287.026.169

Beban Lain-lain - bersih

(24.886.091.067)

(22.289.860.020)

LABA SEBELUM PAJAK

41.584.810.616

42.214.738.935

BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK

2q,23

Pajak kini

6.346.436.393

7.451.668.333

Pajak Tangguhan

237.444.612

(2.339.774.100)

Jumlah Beban Pajak

6.583.881.005

5.111.894.233

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS

LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN

35.000.929.611

37.102.844.702

HAK MINORITAS ATAS LABA (RUGI) BERSIH

ANAK PERUSAHAAN

2c,15

(8.700.971.299)

484.101

LABA BERSIH

43.701.900.910

37.102.360.601

LABA PER SAHAM DASAR

2r,25

8,71

49,03

(8)

-Modal Tambahan

Catatan

Saham

Modal Disetor

Saldo Laba

Jumlah Ekuitas

Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2007

75.680.000.000

-

60.666.056.294

136.346.056.294

Laba bersih tahun berjalan

-

-

37.102.360.601

37.102.360.601

Saldo per 31 Desember 2007

75.680.000.000

-

97.768.416.895

173.448.416.895

Dividen

24

-

-

(82.500.000.000)

(82.500.000.000)

Penerbitan saham

16

83.098.264.013

797.500.000.000

-

880.598.264.013

Laba bersih tahun berjalan

-

-

43.701.900.910

43.701.900.910

(9)

2008

2007

Rp

Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari pelanggan dan lain-lain

237.351.030.969

237.306.352.363

Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lain-lain

(199.484.025.350)

(168.232.242.045)

Kas dihasilkan dari operasi

37.867.005.619

69.074.110.318

Pembayaran bunga

(22.361.678.321)

(19.398.258.354)

Pembayaran pajak penghasilan

(8.824.517.552)

(7.803.900.517)

Penerimaan dari klaim asuransi

-

9.359.000.000

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi

6.680.809.746

51.230.951.447

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan bunga

1.921.152.971

594.844.467

Perolehan aset tetap

(196.767.621.075)

(141.383.777.890)

Penempatan investasi jangka pendek

(433.154.824.265)

(4.278.844.482)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi

(628.001.292.369)

(145.067.777.905)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan dari penawaran umum perdana

500.000.000.000

-Penambahan modal disetor oleh pemegang saham

397.500.000.000

-Pembayaran (penerimaan) hutang lain-lain

(7.470.949.362)

16.372.281.664

Kenaikan (penurunan) dari pihak yang mempunyai

hubungan istimewa

(53.957.961.929)

8.304.762.708

Pembayaran hutang sewa guna usaha

(58.255.796.919)

(8.956.830.581)

Pembayaran dividen tunai

(82.500.000.000)

-Penerimaan (pembayaran) hutang bank jangka panjang

(83.090.107.904)

110.557.493.327

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan

612.225.183.886

126.277.707.118

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS

(9.095.298.737)

32.440.880.660

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

38.230.852.270

5.612.323.798

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing

4.234.262.204

177.647.812

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

33.369.815.737

38.230.852.270

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN

Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas:

Penambahan aset tetap melalui hutang lain-lain dan/atau

kewajiban sewa guna guna pembiayaan

15.380.632.816

74.763.174.192

(10)

-a.

Pendirian dan Informasi Umum

PT Trada Maritime Tbk (Perusahaan) didirikan tanggal 26 Agustus 1998 berdasarkan Akta

No. 18 tanggal 26 Agustus 1998 dari Anasrul Jambi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian

ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam

Surat Keputusan No. C-18.790 HT.01.01.Th.99 tanggal 15 November 1999 serta

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 6 Agustus 2004,

Tambahan No. 7664. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali

perubahan, terakhir dengan Akta No. 66 pada tanggal 19 Juni 2008 dari Fathiah Helmi, S.H.,

notaris di Jakarta mengenai perubahan status Perusahaan dari Perusahaan tertutup

menjadi Perusahaan Terbuka, perubahan modal dasar, perubahan nilai nominal saham dan

perubahan modal ditempatkan dan disetor, penerbitan saham dalam simpanan disertai

saham Waran Seri I yang menyertai saham biasa atas nama sehubungan dengan rencana

Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana, perubahan Direksi dan

Komisaris Perusahaan, dan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka

menjadi Perusahaan Terbuka. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disahkan oleh

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan

No. AHU-36918.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 30 Juni 2008.

Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam

bidang pelayaran dan penyelenggaraan angkutan laut.

Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada bulan September 2000. Kantor

pusat Perusahaan terletak di gedung Trada, Jl. Kyai Maja No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta.

b.

Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan

Perusahaan memiliki bagian kepemilikan baik langsung maupun tidak langsung lebih dari

50% pada anak perusahaan berikut ini:

Tahun Jenis Operasi

Anak Perusahaan Lokasi Usaha Komersial 2008 2007 2008 2007

% % Rp Rp

PT Hanochem Shipping (HS) Jakarta Pelayaran 2003 99,99 99,99 25.838.960.492 54.689.463.312 PT Hanochem Tiaka Samudera Jakarta Pelayaran 2007 100,00 100,00 89.991.211.385 91.017.027.348 Hanochem Labuan Samudera Ltd Labuan Pelayaran 2007 100,00 100,00 2.508.645.172 109.298.380.308 Java Maritime Lines, S A

dimiliki oleh HLS dengan

kepemilikan 100 % Panama Pelayaran 2004 100,00 100,00 2.508.645.172 109.298.380.308

PT Trada Tug and Barge Jakarta Pelayaran 2008 51,00 - 214.977.725.731

-PT Trada Shipping Jakarta Pelayaran 2008 51,00 - 20.834.266.769

-PT Trada Offshore Services Jakarta Pelayaran - 100,00 - 174.893.556.304

-PT Trada Dryship Jakarta Pelayaran - 100,00 - 1.006.462.339

-31 Desember Persentase Kepemilikan Total Aset (Sebelum Eliminasi) 31 Desember

PT Hanochem Shipping (HS)

Perusahaan membeli 99,99% saham PT Hanochem Shipping (HS) dari PT Oil Transport

Indonesia (OTI), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, pada tanggal 30 Juni 2006

dengan nilai perolehan sebesar Rp 2.499.700.000. Pada saat akuisisi nilai buku HS adalah

sebesar Rp 118.628.711.

(11)

1. Umum

(Lanjutan)

b.

Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan (Lanjutan)

PT Hanochem Tiaka Samudra (HTS)

Pada tanggal 10 Mei 2007, Perusahaan dan HS, mendirikan HTS berdasarkan Akta

Pendirian yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dalam Surat Keputusannya W7-06896 HT.01.01 TH 2007 tanggal 21 Juni 2007.

Kepemilikan Perusahaan dan HS masing-masing sebesar 99,99% dan 0,01%.

Hanochem Labuan Samudera Ltd. (HLS)

Pada tanggal 6 Juli 2007, Perusahaan mendirikan HLS berdasarkan Memorandum and

Article of Association of HLS tanggal 6 Juli 2007. Kepemilikan Perusahaan sebesar 100%

dengan penyertaan modal sebanyak 100 lembar saham dengan nilai US$ 100.

Java Maritime Lines SA. (JML)

HLS memperoleh saham JML dari Perusahaan pada tanggal 20 Agustus 2007 berdasarkan

Article of Incorporation Public No. 3595 tanggal 4 Mei 2004. Kepemilikan HLS sebesar 100%

dengan penyertaan modal sebanyak 2 lembar saham dengan nilai US$ 200.

PT Trada Tug and Barge (TTB)

Pada tanggal 7 Nopember 2007, Perusahaan mendirikan TTB berdasarkan Akta Pendirian

yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam

Surat Keputusannya AHU-00419.AH.01.01 Tahun 2008 tanggal 3 Januari 2008. Kepemilikan

Perusahaan sebesar 51% atau Rp 510.000.000 dari modal disetor sebesar

Rp 1.000.000.000.

PT Trada Shipping (TS)

Pada tanggal 11 April 2008, Perusahaan mendirikan TS, berdasarkan Akta Pendirian yang

telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat

Keputusan No. AHU-29524.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 2 Juni 2008. Kepemilikan

Perusahaan sebesar 51% atau Rp 2.319.480.000 dari modal disetor sebesar

Rp 4.548.000.000.

PT Trada Offshore Services (TOS)

Pada tanggal 17 Januari 2008, Perusahaan dan HS mendirikan TOS berdasarkan Akta

Pendirian yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dalam Surat Keputusannya AHU-03705.AH.01.01 Tahun 2008 tanggal 24 Januari

2008. Kepemilikan Perusahaan dan HS masing-masing sebesar 99,99% atau

Rp 999.000.000 dan 0,01% atau Rp 1.000.000 dengan modal sebesar Rp 1.000.000.000.

PT Trada Dryship (TD)

Pada tanggal 14 Pebruari 2008, Perusahaan dan HS mendirikan TD berdasarkan Akta

Pendirian yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-14227.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 24 Maret

2008. Kepemilikan Perusahaan dan HS masing-masing sebesar 99,99% atau

(12)

c.

Penawaran Umum Perdana Saham

Pada tanggal 27 Agustus 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya

No. S-5765/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum perdana saham Perusahaan

kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 dengan nilai nominal Rp 100 per saham

saham dengan harga penawaran Rp 125 per saham disertai dengan Waran Seri I yang

diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif sebanyak 1.000.000.000 dengan pelaksanaan

sebesar Rp 135 per saham. Setiap pemegang saham Waran berhak membeli satu saham

perusahaan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 10 Maret 2009 sampai dengan

9 September 2011 (Catatan 16). Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 10 September 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2008, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 8.731.800.000

saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

d.

Karyawan, Direktur dan Komisaris

Pada tanggal 31 Desember 2008, susunan pengurus Perusahaan mengalami perubahan

berdasarkan Akta No. 66 tanggal 19 Juli 2008 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta,

adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama

:

Kris Hidayat Sulisto

Komisaris

:

Anak Agung Alit Wiradharma

Komisaris Independen

:

Sudjanadi

Direktur Utama

:

Darmansyah Tanamas

Direktur

:

Danny Sihanouk De Mita

Toto

Kastawinata

Direktur Tidak Terafiliasi

:

Teguh Arya Putra

Pada tanggal 31 Desember 2007, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Akta No. 27

tanggal 20 Juli 2007 dari Edi Priyono, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama

:

Kris Hidayat Sulisto

Komisaris

:

Ridwan Abdul Chalif Irawan

Direktur Utama

:

Darmansyah Tanamas

Direktur :

Toto

Kastawinata

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah sebesar 432 karyawan

pada tahun 2008 dan 276 karyawan tahun 2007.

Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar kepada komisaris dan direksi Perusahaan untuk

tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 dan 2007, masing-masing sebesar

Rp 7.274.756.468 dan Rp 3.386.734.568.

Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT Trada Maritime Tbk dan

anak perusahaan pada tanggal 25 Maret 2009 dan bertanggung jawab atas laporan

keuangan konsolidasi tersebut.

(13)

2.

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

a.

Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan

Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK).

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan

(historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain,

sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan

keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan

mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi

adalah mata uang Rupiah (Rp).

b.

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi

PSAK Revisi yang Berlaku Efektif Tahun 2008

Perusahaan dan anak perusahaan telah menerapkan PSAK revisi berikut mulai 1 Januari

2008:

(1) PSAK No. 13 (Revisi 2007) “Properti Investasi”, yang mengatur mengenai pengakuan,

pengukuran dan pengungkapan atas properti investasi. Selain itu, standar ini

diterapkan untuk pengukuran hak atas properti investasi yang diperoleh melalui sewa

pembiayaan di dalam laporan keuangan lessee. Standar ini mengizinkan Perusahaan

untuk memilih di antara model biaya dan model nilai wajar untuk seluruh properti

investasinya.

(2) PSAK No. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap”, yang mengatur perlakuan akuntansi atas aset

tetap. Standar ini mengatur antara lain mengenai pengakuan aset tetap, penentuan

jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai. Selain itu, standar ini mewajibkan

untuk menghitung dan memasukkan biaya pembongkaran dan pemindahan atau

restorasi lokasi aset sebagai bagian dari biaya perolehan, serta mewajibkan entitas

untuk memilih di antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi

atas aset tetapnya.

Perusahaan dan anak perusahaan memilih model biaya untuk akuntansi atas aset

tetapnya. Standar ini diterapkan secara restropektif.

(3) PSAK No. 30 (Revisi 2007) “Sewa”, yang mengatur kebijakan akuntansi dan

pengungkapan transaksi sewa baik dari sisi lessor maupun lessee. Standar ini

mengatur klasifikasi sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait

dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, serta berdasarkan

substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Standar ini diterapkan secara

prospektif.

Penerapan ketiga PSAK revisi di atas tidak berdampak material terhadap laporan

keuangan konsolidasi.

(14)

b.

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi (Lanjutan)

PSAK Revisi yang Berlaku Efektif Setelah Tahun 2008

Perusahaan dan anak perusahaan akan menerapkan PSAK revisi berikut pada saat telah

berlaku efektif:

1) PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”,

mengatur ketentuan mengenai penyajian instrumen keuangan serta pengungkapan

yang wajib dilakukan. Ketentuan penyajian mencakup klasifikasi instrumen keuangan

tersebut dari sudut pandang penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan

instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, kerugian dan keuntungan yang

terkait dengan instrumen keuangan; dan keadaan tertentu yang memungkinkan saling

hapus (offset) antara aset dan kewajiban keuangan. Standar ini mewajibkan

pengungkapan antara lain informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

jumlah, saat dan kepastian arus kas masa depan dari suatu entitas terkait dengan

instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen tersebut.

PSAK No. 50 (Revisi 2006) menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek

Tertentu”, dan diterapkan secara prospektif mulai 1 Januari 2010.

2) PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”,

mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban

keuangan, dan kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non-keuangan.

Standar ini mengatur antara lain mengenai definisi dan karakteristik instrumen derivatif,

kategori, pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan, akuntansi lindung nilai dan

penentuan hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) menggantikan PSAK

No. 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”, dan diterapkan secara

prospektif mulai 1 Januari 2010.

Kedua standar tersebut seharusnya berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau

setelah 1 Januari 2009. Namun, pada tanggal 30 Desember 2008 Dewan Standar Akuntansi

Indonesia (DSAK-IAI) mengumumkan penundaan berlakunya kedua standar tersebut

selama 1 tahun melalui Surat No. 1705/DSAK/IAI/XII/2008, sehingga kedua standar tersebut

berlaku efektif mulai 1 Januari 2010.

3) PSAK No. 14 (Revisi 2008) ”Persediaan”, yang mengatur mengenai penentuan biaya

persediaan pada saat pengakuan awal dan mengharuskan pengukuran selanjutnya

berdasarkan yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih,

Standar ini mengurangi alternatif pengukuran biaya persediaan, karena standar ini tidak

memperkenankan penggunaan metode masuk terakhir keluar pertama (LIFO) untuk

mengukur biaya persediaan dan mengharuskan Perusahaan untuk menggunakan

metode biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan

kegunaan yang sama. PSAK No. 14 (2008) menggantikan PSAK No. 14 (1994)

”Persediaan”, berlaku efektif mulai 1 Januari 2009 dan diterapkan secara retrospektif.

Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK revisi di

atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari penerapan PSAK revisi tersebut belum

dapat ditentukan.

(15)

2.

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

c. Prinsip

Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak

perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik

langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat menentukan

kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari

aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan

apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut

diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan

jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan

dananya ke Perusahaan.

Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri suatu periode

tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan

keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh

hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir.

Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas

transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil

usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang

sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak

perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang

digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang

diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut.

Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi

pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai

dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan

tersebut.

Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan

dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang

menjadi begian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham

mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk

menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya.

Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus

terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian

kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat

ditutup.

d.

Transaksi dan Saldo Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang

berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter

dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal

tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam

laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

(16)

e.

Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:

1)

Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan

oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk

holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2) Perusahaan

asosiasi;

3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu

kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan

anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota

keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi

perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab

untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang

meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota

keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik

secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir

(3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas

perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota

dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan

perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama

dengan Perusahaan.

Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan

dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga

diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

f. Penggunaan

Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang

mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan

kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan

dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang

diestimasi.

g.

Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka

pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo

dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan

serta tidak dibatasi pencairannya.

(17)

2.

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

h.

Piutang dan Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan

penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan. Penyisihan

piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing

akun piutang akhir tahun.

i.

Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan

menggunakan metode garis lurus.

j. Investasi

Giro

Rekening giro yang dijaminkan atau dibatasi pencairannya disajikan dalam bagian investasi.

Rekening giro ini disajikan sebesar nilai nominal.

Efek yang Diperdagangkan

Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali

dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan

yang sering. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga

jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini diukur sebesar nilai

wajarnya. Laba/rugi yang timbul dari kenaikan atau penurunan tersebut diakui pada laba rugi

konsolidasi tahun yang bersangkutan.

Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan

berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

Investasi pada Perusahaan Asosiasi

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai pemilikan saham minimal

20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya

perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba

atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan sebesar persentase pemilikan

serta dikurangi dengan pendapatan dividen.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk

mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan

kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

k. Aset

Tetap

Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan

sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak

pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara

langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan

(18)

k.

Aset Tetap (Lanjutan)

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan

pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila

beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari

penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban

tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dan

amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa

manfaat aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Kapal

4 - 20

Peralatan kapal

4

Peralatan kantor

4

Kendaraan

4

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat

peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak

dapat dipulihkan sepenuhnya.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap

sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan

yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi

signifikan berikutnya.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan

atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau

pelepasannya.

Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut

akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan

aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap

ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah

tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun

terjadinya penghentian pengakuan.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir

tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi

sebelumnya.

Biaya docking kapal dikapitalisasi pada saat terjadinya dan diamortisasi dengan metode

garis lurus sampai dengan biaya docking kapal berikutnya atas kapal tersebut.

Aset dalam Penyelesaian

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang

bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

(19)

2.

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

l. Sewa

Perusahaan dan anak perusahaan sebagai lessee.

Efektif sejak 1 Januari 2008, sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial

seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan

dan anak perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau

sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.

Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian

yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga

periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi

konsolidasi tahun berjalan.

Aset sewaan disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara

periode masa sewa dan umur manfaatnya, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa

Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi

konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Sebelum 1 Januari 2008, transaksi sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan (capital

lease) apabila memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut:

(1) Penyewa memiliki hak opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa dengan

harga yang telah disetujui bersama pada dimulainya perjanjian sewa.

(2) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh lessee ditambah dengan nilai sisa

dapat menutup pengembalian biaya perolehan aset sewaan beserta bunganya sebagai

keuntungan bagi lessor.

(3) Masa sewa minimum dua tahun.

Transaksi sewa yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai

transaksi sewa biasa (operating lease).

Aset sewaan dari transaksi sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai

kini dari seluruh pembayaran sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada

akhir masa sewa. Aset sewaan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight-line

method) selama estimasi masa manfaat aset sewaan, yang sama dengan metode dan

estimasi masa manfaat aset tetap kepemilikan langsung.

Perusahaan dan anak perusahaan sebagai lessor.

Sewa dimana Perusahaan dan anak perusahaan tetap mempertahankan secara

substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset

diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara

langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset

sewaan dan diakui ke laba rugi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar

pengakuan pendapatan sewa.

(20)

n.

Penurunan Nilai Aset

Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca

dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat

keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset tersebut.

Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual

bersih, mana yang lebih tinggi.

Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh

kembali. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa

penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.

Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi

konsolidasi tahun berjalan.

o.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui pada saat jasa telah diberikan. Beban diakui pada saat terjadinya

(accrual basis).

p. Imbalan

Kerja

Imbalan Kerja Jangka Pendek

Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja

jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca

konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada

laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Imbalan Pasca Kerja

Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan

didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode

penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti,

beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit.

Beban jasa kini, beban bunga dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui

pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian

aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata

sisa masa kerja karyawan.

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja disajikan bersih sebesar nilai kini cadangan imbalan

pasti setelah memperhitungkan keuntungan atau kerugian aktuarial yang tidak diakui dan

beban jasa lalu yang belum diakui.

q.

Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan Final

Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak

penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban

berhubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh

dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam

perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan

(21)

2.

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

q.

Pajak Penghasilan (Lanjutan)

Pajak Penghasilan Final

Nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final yang

berbeda dengan dasar pengenaan pajak (DPP) nya tidak diakui sebagai aset atau

kewajiban pajak tangguhan.

Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban diakui proporsional

dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.

Selisih antara pajak penghasilan final yang terhutang dengan beban pajak kini di laporan

konsolidasi laba rugi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau hutang pajak.

Pajak Penghasilan Tidak Final

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan

yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang

yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan

dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui

untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk

perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat

dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara

substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau

dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan

atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan

kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai

dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding

diajukan oleh Perusahaan dan anak perusahaan, ketika hasil banding ditentukan.

r.

Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata

tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata

tertimbang jumlah saham biasa beredar pada tahun yang bersangkutan yang disesuaikan

untuk mengasumsikan konversi efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif.

s. Informasi

Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi.

(22)

s.

Informasi Segmen (Lanjutan)

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam

menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen

itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen

yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan

produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa

terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan

imbalan segmen lain.

.

3.

Kas dan Setara Kas

2008

2007

Rp

Rp

Kas

Rupiah

250.071.060

63.468.421

Dolar Amerika Serikat (Catatan 29)

198.046.955

105.304.701

Jumlah

448.118.015

168.773.122

Bank

Rupiah

PT Bank Danamon Indonesia Tbk

9.076.658.975

438.936.760

PT Bank Himpunan Saudara 1906

1.607.853.263

6.352.904

PT Bank Permata Tbk

1.093.110.438

-Bank Mizuho, Jakarta

428.584.798

-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

49.130.920

49.690.714

PT Bank Syariah Mandiri

6.283.627

54.563.868

PT Bank Central Asia Tbk

3.886.265

27.927.592

PT Bank Mega

3.669.830

-PT Maybank Indonesia Corporation

-

5.031.396

Dolar Amerika Serikat (Catatan 29)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk

12.487.626.485

2.409.311.724

PT Bank Permata Tbk

5.790.603.307

13.800.324.355

Bank Mizuho, Jakarta

1.013.940.326

-PT Bank Sinarmas

881.606.181

-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

363.238.875

4.411.517.690

PT Bank Syariah Mandiri

102.922.772

99.693.993

DVB Bank America NV, Netherland Antiles

7.349.859

5.461.592.268

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera

Selatan

5.231.801

4.675.309

PT Maybank Indonesia Corporation

-

87.382.700

(23)

3.

Kas dan Setara Kas (Lanjutan)

2008

2007

Rp

Rp

Deposito - Pihak ketiga

Dolar Amerika Serikat (Catatan 29)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk

-

10.360.900.000

PT Bank Syariah Mandiri

-

844.177.875

Jumlah

-

11.205.077.875

Jumlah 33.369.815.737

38.230.852.270

Nisbah nasabah

-

25%

Rata-rata tingkat suku bunga deposito berjangka

per tahun

-

4%

4.

Investasi Jangka Pendek

Akun ini terdiri dari:

2008

2007

Rp

Rp

Investasi efek yang diperdagangkan

430.301.369.863

-Rekening bank yang dibatasi penggunaannya

(Catatan 12)

9.433.668.747

4.278.844.482

Jumlah

439.735.038.610

4.278.844.482

Rekening Bank yang Dibatasi Penggunaannya

Akun ini merupakan Rekening bank yang dibatasi penggunaannya dalam mata uang Dolar

Amerika Serikat sebesar US$ 861.522 tahun 2008 dan US$ 454.278 tahun 2007 (Catatan 29).

Kedua rekening ini digunakan sebagai jaminan hutang bank (Catatan 12).

Investasi efek yang diperdagangkan

Investasi efek yang diperdagangkan melalui manajer investasi berikut:

Laba Yang

Biaya Perolehan

Belum Direalisasi

Harga Pasar

PT Treasure Fund Investama

400.000.000.000

2.301.369.863

402.301.369.863

PT Recapital Asset Management

28.000.000.000

-

28.000.000.000

(24)

Berdasarkan perjanjian kontrak jasa manajer investasi antara Perusahaan dengan PT Treasure

Fund Investama (TFI) tanggal 9 September 2008 dan diperbaharui dengan perjanjian tanggal

17 September 2008 dan perubahan terakhir tanggal 17 Desember 2008, Perusahaan telah

menunjuk TFI selaku pengelola dana milik Perusahaan sebesar Rp 400.000.000.000 dalam

bentuk full discretionary fund yang akan diinvestasikan dalam saham-saham dan produk

derivatifnya, surat hutang, deposito berjangka, instrumen-instrumen pasar uang dan investasi

pada perusahaan tertutup. Perjanjian berlaku sampai dengan 17 Juni 2009 dan dapat

diperpanjang untuk jangka waktu tertentu dengan instruksi tertulis dari Perusahaan kepada TFI.

Perusahaan selaku pemilik dana dapat setiap saat mencairkan sebagian atau seluruh dana yang

diinvestasikan sebelum jatuh tempo dengan pemberitahuan secara tertulis sebelum tanggal

pencairan atau penarikan dana investasi.

Berdasarkan Kesepakatan Kerjasama Investasi tanggal 9 Oktober 2008 antara Perusahaan dan

PT Recapital Asset Management (RAM), Perusahaan telah menunjuk RAM selaku pengelola

dana milik Perusahaan sebesar Rp 28.000.000.000 yang akan diinvestasikan sebagian atau

seluruhnya di beberapa jenis investasi. Kesepakatan antara Perusahaan dan RAM berlaku

sampai dengan 31 Januari 2009 (Catatan 32).

5.

Piutang Usaha

2008

2007

Rp

Rp

a. Berdasarkan Pelanggan dan Mata Uang

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Dolar Amerika Serikat (Catatan 29)

Nitracom International Pte. Ltd.

71.800.245

-PT Medco E & P Indonesia

Piutang telah ditagih

-

16.742.349.635

Piutang belum ditagih (unbilled receivable)

-

13.943.150.092

71.800.245

30.685.499.727

Pihak ketiga

Dolar Amerika Serikat (Catatan 29)

PT Medco E & P Indonesia

Piutang telah ditagih

42.968.062.691

-Piutang belum ditagih (unbilled receivable)

6.119.998.910

-PT Berau Coal

21.712.889.466

-Camar Resources Canada Inc.

4.760.786.250

-PT Pertamina (Persero)

4.339.668.960

1.573.820.710

PT Limabahari Pandunusa

2.955.860.849

-Virgoz Oils & Fats Pte Ltd

1.341.983.382

-PT Trihasta Berkah Shipping

470.518.872

-BUT Exspan Airsenda Inc.

267.617.234

-Odin Marine Specialty Tankers

131.126.250

-PT Kusuma Samudra Jaya

112.263.342

-Lain - lain (masing-masing dibawah

Rp 100 juta)

94.779.199

218.163.282

Rupiah

PT Nur Say Pratama S.L

173.375.631

-PT Wintermar

26.112.000

26.112.000

BUT Exspan Airsenda Inc.

13.287.000

(25)

5.

Piutang Usaha (Lanjutan)

2008

2007

Rp

Rp

b. Berdasarkan umur (hari)

Rincian piutang usaha berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Belum jatuh tempo

6.119.998.910

13.943.150.367

Sudah jatuh tempo

1 s/d 30 hari

58.884.486.327

17.893.709.646

31 s/d 60 hari

16.286.549.076

-> 60 hari

4.269.095.968

666.735.706

Jumlah

85.560.130.281

32.503.595.719

Tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha karena manajemen berpendapat

bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Piutang usaha dari pihak hubungan istimewa diberikan dengan syarat dan kondisi yang sama

dengan pihak ketiga (Catatan 26).

Piutang usaha sebesar Rp 73.251.188.657 per tahun 2008 digunakan sebagai jaminan atas

hutang bank jangka panjang (Catatan 12).

6.

Piutang Lain-Lain

2008

2007

Rp

Rp

Piutang bunga

195.111.111

-Piutang karyawan

11.948.983

29.881.439

Lain-lain

347.002.277

2.208.049.004

Jumlah

554.062.371

2.237.930.443

Pada tanggal 31 Desember 2008, piutang lain-lain dalam mata uang asing sebesar

Rp 40.009.767 (Catatan 29).

Tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain pihak ketiga karena manajemen

berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

7. Uang

Muka

Akun ini terutama merupakan uang muka atas perbaikan dan modifikasi dan uang muka

pembelian Kapal Lentera Bangsa masing-masing pada tahun 2008 dan 2007.

(26)

Rp

Saldo per 1 Januari 2007

3.895.108.437

Ekuitas pada laba bersih tahun 2007

1.807.455.951

Saldo per 31 Desember 2007

5.702.564.388

Ekuitas pada laba bersih tahun 2008

2.009.764.149

Saldo per 31 Desember 2008

7.712.328.537

Akun ini mencatat investasi saham pada PT Emha Tara Navindo (ETN) sebesar 40% yang

ditujukan untuk kepentingan jangka panjang karena ETN bergerak di bidang usaha yang sama

dengan Perusahaan.

9. Aset

Tetap

1 Januari 2008 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2008

Rp Rp Rp Rp Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung Kapal 313.503.504.235 220.072.476.286 - - 533.575.980.521 Peralatan kapal 2.380.324.070 1.997.441.700 - - 4.377.765.770 Peralatan kantor 1.763.468.999 257.252.065 - - 2.020.721.064 Kendaraan 3.494.707.234 341.016.000 - - 3.835.723.234 Aset dalam penyelesaian

Kapal - 174.868.817.840 - - 174.868.817.840 Aset sewaan Kapal 134.039.452.500 - - - 134.039.452.500 Jumlah 455.181.457.038 397.537.003.891 - - 852.718.460.929 Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Kapal 62.918.511.121 19.284.182.181 - - 82.202.693.302 Peralatan kapal 394.553.752 812.963.426 - - 1.207.517.178 Peralatan kantor 1.487.034.194 131.761.792 - - 1.618.795.986 Kendaraan 1.723.422.121 539.608.223 - - 2.263.030.344 Aset sewaan Kapal 9.081.306.406 6.392.835.929 - - 15.474.142.335 Jumlah 75.604.827.594 27.161.351.551 - - 102.766.179.145 Nilai Buku 379.576.629.444 749.952.281.784

(27)

9.

Aset Tetap (Lanjutan)

1 Januari 2007 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2007

Rp Rp Rp Rp Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung Kapal 221.614.565.935 91.888.938.300 - - 313.503.504.235 Peralatan kapal 220.437.370 2.159.886.700 - - 2.380.324.070 Peralatan kantor 1.544.583.659 218.885.340 - - 1.763.468.999 Kendaraan 1.727.475.684 1.767.231.550 - - 3.494.707.234 Aset sewaan Kapal 34.445.452.500 99.594.000.000 - - 134.039.452.500 Jumlah 259.552.515.148 195.628.941.890 - - 455.181.457.038 Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Kapal 49.400.637.315 13.517.873.806 - - 62.918.511.121 Peralatan kapal 176.610.145 217.943.607 - - 394.553.752 Peralatan kantor 1.377.410.265 109.623.929 - - 1.487.034.194 Kendaraan 1.415.786.094 307.636.027 - - 1.723.422.121 Aset sewaan Kapal 4.869.183.963 4.212.122.443 - - 9.081.306.406 Jumlah 57.239.627.782 18.365.199.812 - - 75.604.827.594 Nilai Buku 202.312.887.366 379.576.629.444

Perubahan selama tahun 2007

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

2008

2007

Rp

Rp

Beban langsung (Catatan 19)

26.432.570.455

18.053.230.414

Beban umum dan administrasi (Catatan 20)

728.781.096

311.969.398

Jumlah

27.161.351.551

18.365.199.812

Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki 32 kapal dengan

rincian sebagai berikut:

Nama Kapal

Jenis Kapal

Kepemilikan

MT Maera

Tanker Bitumen

Sewa guna usaha

MT Raissa Ayu

Tanker Chemical / CPO

Langsung

MT Cinta Bangsa

Tanker Chemical

Langsung

FSO Laksmiati

FSO Minyak Mentah

Langsung

FSO Maera Ayu

FSO Minyak Mentah

Langsung

FSO Raisis (d/h MT Count)

FSO Minyak Mentah

Langsung

FSO Lentera Bangsa

FSO Minyak Bersih ("clean product ")

Langsung

OB Pasmar 01

Kapal Tongkang

Langsung

OB Pasmar 02

Kapal Tongkang

Langsung

TB Taurians One

Kapal Tunda

Langsung

TB Taurians Two

Kapal Tunda

Langsung

(28)

Kapal dalam penyelesaian merupakan kapal Lentera Bangsa dalam tahap perbaikan dan

modifikasi dengan tingkat penyelesaian sekitar 80% sampai dengan 90% per 31 Desember 2008.

Aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan senilai Rp 448.165.068.020 per 31 Desember 2008

dan Rp 302.216.522.201 per 31 Desember 2007 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank

jangka panjang, kewajiban sewa guna usaha pembiayaan dan hutang lain-lain jangka panjang

(Catatan 12, 13 dan 14).

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, aset tetap kapal telah diasuransikan kepada

PT Asuransi QBE Pool Indonesia, PT Asuransi Purna Artanugraha, dan PT Asuransi Jasa

Indonesia, pihak-pihak ketiga, terhadap beberapa risiko berdasarkan polis asuransi dengan

jumlah pertanggungan msaing-masing sebesar US$ 142.100.000 dan US$ 53.300.000.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi

kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal

31 Desember 2008 dan 2007.

10. Hutang usaha kepada pihak ketiga

2008

2007

Rp

Rp

Rupiah

PT Likyndo Adiwardana

2.578.149.475

-General 879.172.174

741.020.820

CV Setia jaya

683.289.965

256.485.499

PT Pelayaran Wacana Intramoda Transportasi

527.000.000

-PT Delta Patra Utama

498.800.000

-Lain-lain (masing-masing dibawah

Rp 250 juta)

1.751.884.194

1.529.078.653

Jumlah

6.918.295.808

2.526.584.972

Dolar Amerika Serikat (Catatan 29)

PT Aria Citra Mulia

3.704.288.640

2.268.795.974

PT Swakarya Mulia Shipping

2.639.738.400

2.847.627.432

PT Kencana Gloria Marine

2.083.662.360

-PT Marsh Indonesia

2.033.356.308

-PT Lima Bahari Pandunusa

928.030.239

437.458.673

General

900.791.348

-PT Willis Indonesia

579.473.781

500.384.375

PT Trihasta Berkah Shipping

254.587.500

-A/S DAN Bunkering Ltd.

-

6.259.960.366

Lain-lain (masing-masing dibawah

Rp 250 juta)

646.022.734

2.078.656.729

Jumlah

13.769.951.310

14.392.883.549

(29)

10. Hutang usaha kepada pihak ketiga (Lanjutan)

Rincian hutang usaha berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:

2008

2007

Rp

Rp

Kurang dari atau sama dengan 1 bulan

10.843.666.022

8.428.738.303

Lebih dari 1 bulan tapi kurang dari 3 bulan

5.204.326.305

3.486.839.904

Lebih dari 3 bulan

4.640.254.791

5.003.890.314

Jumlah

20.688.247.118

16.919.468.521

11. Hutang

Pajak

2008

2007

Rp

Rp

Pajak kini (Catatan 23)

Tahun 2008

971.487.716

-Tahun 2007

-

3.069.075.640

Tahun 2006

-

490.092.289

Pajak Penghasilan

Pasal 4 (2)

12.829.193

12.408.250

Pasal 15

87.992.061

36.406.352

Pasal 21

854.800.139

421.323.612

Pasal 23

102.384.998

43.851.540

Pasal 25

140.178.000

113.369.000

Pajak Pertambahan Nilai

5.826.690.433

1.725.058.695

Jumlah

7.996.362.540

5.911.585.378

Besarnya pajak terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh

wajib pajak (self assessment). Berdasarkan perubahan ketiga dari ketentuan umum dan tata cara

perpajakan oleh kantor pajak dikurangi dari 10 tahun menjadi 5 tahun sejak pajak tersebut

menjadi terhutang dan untuk tahun 2007 dan sebelumnya batas waktu tersebut akan berakhir

pada tahun fiskal 2013.

12. Hutang Bank

2008

2007

Rp

Rp

PT Bank Permata Tbk (US$ 13.885.673

tahun 2008 dan US$ 11.285.778 tahun 2007)

152.048.117.817

106.300.739.873

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$ 8.990.000

tahun 2008)

98.440.500.000

-PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 3.952.447

(30)

2008

2007

Rp

Rp

Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun

109.124.117.817

82.573.184.009

Hutang Bank Jangka Panjang

184.643.790.270

82.125.355.864

Tingkat bunga per tahun

6,45% - 9,25%

7,75% - 8%

PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)

Pada tanggal 18 Juni 2008, PT Trada Tug and Barge (TTB), anak perusahaan, memperoleh

pinjaman berupa Club Deal Facility dari Bank Permata dan PT Bank Danamon Tbk dengan

jumlah US$ 18.500.000 untuk pembelian 10 buah kapal tunda dan kapal tongkang

(Tug and Barge). Pinjaman dari PT Bank Permata Tbk berupa fasilitas Term Loan dengan jumlah

US$ 9.250.000 yang jatuh tempo pada tanggal 18 Juni 2013. Pinjaman ini dikenakan bunga

sebesar USD LIBOR (1 bulan) ditambah 4% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan hipotek atas

kapal-kapal yang dibeli TTB (Catatan 9), fidusia atas tagihan piutang dari PT Berau Coal (Berau),

pihak ketiga (Catatan 5), cessie dari Rekening Penampungan (Catatan 4), corporate guarantee

dari Perusahaan.

Pada tanggal 10 Oktober 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar maksimum

US$ 7.000.000 yang digunakan untuk keperluan pembelian Floating Storage Offloading (FSO)

MT Raisis (d/h MT Count). Pinjaman ini berjangka waktu 36 bulan yang jatuh tempo pada tanggal

10 Oktober 2010 dengan tingkat suku bunga 7,75% per tahun yang dijamin dengan aset milik

Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

• FSO MT Raisis (d/h MT Count) (Catatan 9), dan

• Cessie piutang usaha dari kontrak sewa kapal MT Raisis (d/h MT Count) dengan JOB

Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (Catatan 5).

Pada tanggal 4 Oktober 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman investasi sebesar

US$ 4.000.000 yang digunakan untuk keperluan pembiayaan kembali pembelian dan modifikasi

kapal FSO Maera Ayu (d/h FSO Fortuna Ayu). Pinjaman ini berjangka waktu 36 bulan yang jatuh

tempo pada tanggal 5 Oktober 2009 dengan tingkat suku bunga 7,75% per tahun. Pada tanggal

25 Mei 2007, Perusahaan memperoleh tambahan pinjaman investasi sebesar US$ 2.400.000.

Pinjaman ini berjangka waktu 29 bulan yang jatuh tempo pada tanggal 5 Oktober 2009 dengan

tingkat suku bunga 7,75% per tahun.

Pinjaman ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:

• FSO Maera Ayu (Catatan 9)

• Cessie piutang usaha dari kontrak sewa kapal FSO Maera Ayu dengan Camar Resources

Canda Inc (Catatan 5);

• Cessie piutang usaha dari kontrak sewa kapal OB Pasmar 01 dengan PT Medco E & P

Indonesia (Catatan 5);

• Cessie piutang usaha atas semua kontrak sewa kapal TB Taurians One dan OB Pasmar 02

dengan PT Medco E & P Indonesia (Catatan 5).

Referensi

Dokumen terkait

Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang lebih dari 50% sahamnya dimiliki Perusahaan. Seluruh akun dan transaksi yang

PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2010 Dan 2009. (Dalam

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk memiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk memiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka

Sehubungan dengan berakhirnya jangka waktu pinjaman sindikasi tersebut pada tanggal 28 Pebruari 2001, anak perusahaan diharuskan untuk membayar sebesar 50% dari jumlah yang

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik

Dengan pemberlakuan peraturan ini, manajemen berpendapat bahwa, tidak terdapat keyakinan bahwa MAS, AU dan GPS (anak-anak perusahaan) akan memperoleh laba kena pajak yang

Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan