• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung maksud tertentu. Simbol dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. mengandung maksud tertentu. Simbol dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang Penelitian

Simbol adalah segala sesuatu baik warna,isyarat, objek, gerakan, rumus-rumus, perkataan dan lain sebagainya, yang merepresentasikan hal lain, atau mengandung maksud tertentu. Simbol dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa lisan, tulisan maupun isyarat tertentu. Simbol ini tercipta karna adanya kesepakatan sosial atau melalui tradisi historis. Sesuatu dianggap simbol bila ia memiliki bentuk tertentu (dapat diulang dan diprediksi) dan dibangun dalam cara tertentu (terpola).

Simbol membawa pernyataan yang dapat diberi makna oleh penerima simbol tersebut. Pemberian makna terhadap simbol-simbol ini dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor psikologis dan proses penyimpulan pesan oleh penerima simbol tersebut. Simbol menandai sesuatu yang lain diluar perwujudan bentuk simbolik itu sendiri, sehingga simbol mewakili suatu makna dan mengandung pesan.

Sebuah pesan dapat mempunyai lebih dari satu makna, dan beberapa pesan dapat memiliki makna yang sama. Pesan dapat juga diartikan setiap pemberitahuan, kata, baik lisan maupun tulisan yang disampaikan dari satu orang ke orang lain.

(2)

Dari pemahaman diatas maka dapat disimpulkan bahwa makna simbolik merupakan suatu makna yang tersirat maupun tersurat dari suatu wujud simbol yang ditampilkan atau disampaikan oleh penyampai pesan. Namun sebuah pesan yang disampaikan dengan bentuk simbol yang sama, bisa diterima berbeda dikarenakan kerangka berpikir dan kerangka pengalaman dari setiap penerima pesan tersebut berbeda-beda.

Hal ini menjadi menarik ketika makna simbolik yang disampaikan oleh pelaku komunikasi dapat ditanggapi oleh pelaku komunikasi lainnya. Hasil penanggapan makna simbolik dari para pelaku komunikasi ini menimbulkan interaksionisme simbolik. Menurut interaksionisme simbolik, manusia tidak hanya merespons secara pasif rangsangan di lingkungannya, namun secara aktif menciptakan dunia sosialnya. Tindakan – tindakan yang dipertunjukkan oleh individu baik sebagai komunikator ataupun komunikan adalah hasil dari proses mengartikan dan mengubungkan makna simbolik pada ‘objek sosial’ di sekitarnya yang meliputi orang lain.1

Dalam penelitian ini penulis ingin mengulas tentang makna simbolik yang disampaikan oleh jaksa pembela (penasehat hukum) dalam persidangan kasus kopi sianida yang disiarkan oleh I-News Tv. Persidangan merupakan pertemuan untuk membicarakan sesuatu, dalam hal ini adalah kasus kopi sianida yang menewaskan korban Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso. Jaksa pembela yang merupakan pengacara terdakwa merupakan

1Umiarso Elbadiansyah. Interaksionisme Simbolik Dari Era Klasik Hingga Modern. Jakarta. 2014.

(3)

seseorang yang memenuhi syarat yang ditetukan oleh atau berdasarkan undang-undang untuk memberi bantuan hukum.2 Jaksa pembela atau dapat dikatakan penasihat hukum adalah sebagai pendamping terdakwa dalam pemeriksaan dan persidangan. Fungsinya adalah membantu hakim dalam usaha menemukan kebenaran materiil, walaupun berpihak pada kepentingan terdakwa. Penasihat hukum ini terikat pada etika yaitu dalam memberi bantuan hukum sebagaimana dimaksud dalam pasal 39, advokat wajib membantu penyelesaikan perkara dan menjunjung tinggi hukum dan keadilan.3

Awal mula kasus ini terjadi pada tanggal 6 Januari 2016, pada salah satu café di Jakarta Pusat. Pada kafe tersebut terjadi suatu kejadian yang menyebabkan korban meninggal setelah meminum kopi Vietnam yaitu Wayan Mirna Salihin. Kopi yang diminum oleh Wayan Mirna Salihin selaku korban, telah di pesankan sebelumnya oleh sabahatnya bernama Jessica Kumala Wongso.

Setelah dilakukan pemeriksaan, penyidikan akhirnya diputuskan bahwa tersangka tunggal kasus ini adalah Jessica Kumala Wongso. Persidangan perdana diselenggarakan pada 15 Juni 2016. Rentang waktu dari awal mula kasus ini terjadi sampai sidang perdana membutuhkan waktu yang cukup lama bagi penyidik untuk menggumpulan data, bukti dan saksi dari kasus ini. Karena proses penyidikan yang memakan waktu cukup lama, hal ini menarik perhatian beberapa

2KUHAP Pasal 1 Butir 13

(4)

stasiun televisi untuk menanyangkan kasus ini secara ekslusif, sehingga banyak menyita perhatian publik.

Persidangan awal dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2016 sampai persidangan ke 27 yaitu pembacaan putusan tuntutan sidang yang diselenggarakan di Pengadilan Negeri Jakata Pusat pada Rabu, 5 Oktober 2016. Persidangan lanjutan setelah pembacaan putusan tuntutan sidang dilaksanakan pada 13 Oktober 2016 dan pada 27 Oktober 2016 dilangsungkan pembacaan putusan akhir sidang oleh hakim. Persidangan ini selalu disiarkan langsung oleh salah satu stasiun tv swasta di Indonesia yaitu I-News TV dalam breaking news.

Breaking news adalah berita jeda yang dirancang oleh I-news TV untuk

melaporkan atau menyiarkan kegiatan (event) yang sedang berlangsung secara langsung (live) dengan menyeluruh dari awal hingga akhir kegiatan tersebut atau untuk menginformasikan informasi terbaru yang didapat mengenai suatu peristiwa / kejadian sehingga breaking news akan dapat dihadirkan dalam program iNews Pagi, iNews Siang, iNews Petang, dan iNews Malam atau disela-sela program lainnya yang sedang tayang.

I-News TV merupakan tv swasta nasional yang meyiarkan programnya secera terrestrial. Sebelumnya pada tahun 2007 I-News TV bernama SUN TV dan pada tahun 2011 menjadi SINDOtv namun diubah menjadi I-News TV pada tahun 2015. I-News TV dimiliki oleh Media Nusantara Citra yang melakukan siaran tayangan 24 jam perhari. Slogan I-News TV adalah “Inspiring &

(5)

Dibandingkan dengan media massa yang lain, televisi mempunyai kelebihan utama dalam sifatnya yang audio-visiual yang berarti dua indra yaitu mata dan telinga terangsang secara bersamaan, sehingga menonton televisi seperti menghadirkan dunia nyata kehadapan kita.4 Oleh karena itu aktualisasi berita saat

ini menjadi salah satu kebutuhan khalayak. Masyarakat saat ini tidak mau diberi berita-berita yang ‘basi’ karena sekarang segalanya cepat tersaji. Aneka peristiwa yang terjadi dimana pun selalu cepat diketahui. Itu sebabnya siaran langsung menjadi sarana alternatif karena langsung menyiarakan apa yang terjadi. Di Indonesia perubahan terhadap pilihan pesan media televisi banyak terjadi. Beberapa tahun lalu program berita televisi bukan menjadi pilihan utama khalayak, saat ini program berita menjadi program yang diminati khalayak.

Pemberitaan kasus kopi sianida ini telah menyita perhatian masyarakat Indonesia dengan selalu mengikuti siaran kasus persidangannya bahkan sampai larut malam, seperti di persidangan ke 18 pada tanggal 5 September 2016. Persidangan ini menghadirkan saksi Profesor Beng Beng Ong, ahli patologi forensic asal University Queensland Australia. Persidangan ini berakhir pada pukul 00:32 WIB.

I-News TV melihat persidangan ini sangat menyita perhatian publik. Hal ini juga yang mendasari kenapa I-News dalam breaking news selalu menyiarkan langsung persidangan kasus kopi sianida ini, selain itu dalam persidangan yang disiarkan ini banyak drama yang terjadi, salah satunya adalah konflik yang terjadi

4 Bajari Atwar Drs Msi, dkk. Komunikasi Kontekstual (Teori dan Praktik Komunikasi

(6)

antara penasihat hukum terdakwa Jessica yaitu Otto Hasibuan dengan para ahli, dan dengan jaksa penuntut umum bernama Shandy Handika.

Seperti yang terjadi pada sidang ke 19 pada tanggal 7 September 2016 yang menghadirkan saksi ahli toksikologi forensik, Dr. Djaja Surya Atmaja dari pihak terdakwa Jessica. Otto Hasibuan berkata “keberatan Yang Mulia, saya minta supaya kita menghormati ahli, jangan main bentak – bentak begitu, gak sopan

itu”. “Tapi anda jangan bentak-bentak saksi saya. Hormati saksi saya !”5 - saat

jaksa penuntut umum Shandy Handika menanyakan saksi ahli toksikologi forensik, Dr. Djaja Surya Atmaja tentang data-data apa saja yang saksi dapatkan dari pihak pengacara Jessica. “Data yang anda terima itu menyangkut kesimpulan anda, yang menyatakan bahwa, tadi, mati korban bukan karna sianida, betul demikian?”. “baik, kalau begitu saya minta detailnya, data apa saja, biar nanti

kita bias komper dengan data-data lain”.”bukan, ini waktunya terbatas, jadi saya

minta datanya saja, anda juga fokus, ya”. “bukan, data yang anda terima dari pihak pengacara itu apa saja, yang minta dianalisa itu, sampai ada kesimpulan ituloh”. “bukan, saya minta dari dia pak, ya”. “anda itu tahu gak sih apa yang anda analisa!?”.”anda bawa datanya gak?”.”saya gak nanya pengacara ya,

tolong hargai saya juga, saya menghargai anda, anda menghargai saya!” -

Shandy Handika.6

5Sidang Jessica ke 19, sidang mendadak memanas saat JPU pertanyakan kesaksian ahli - iNews

Pagi 08/09https://www.youtube.com/watch?v=Bvy1nSV4csk

6Sidang Jessica ke 19, sidang mendadak memanas saat JPU pertanyakan kesaksian ahli - iNews

(7)

Dari kalimat yang disampaikan Otto diatas mengandung makna simbolik . Secara simbolik Otto menyampaikan kalimat diatas dengan nada tegas dan meninggi di akhir kalimat. Simbolik kalimat ini mengandung makna bahwa Otto sangat tidak menyukai apa yang dia lihat, atau situasi yang terjadi saat itu. Dia marah dan merasa bahwa dia bertanggung jawab terhadap saksi. Menurutnya saksi tidak pantas untuk diajukan pertanyaan dengan cara yang dilakukan oleh Jaksa penuntut umum, Shandy Handika. Otto marah dan menyampaikan kalimat membentak “hormati saksi saya” secara simbolik, dan mengadung makna bahwa ia merasa pihaknya ditekan dan diserang sehingga ia melalukan pembelaan dengan berkata demikian.

Jaksa pembela yaitu Otto Hasibuan banyak menggunakan makna simbolik untuk menggiring opini publik untuk membuktikan bahwa terdakwa tidak bersalah. Otto Hasibuan menyadari bahwa kasus ini bukan kasus yang biasa, karna kasus ini merupakan kasus pembunuhan dengan racun yang kedua terjadi di Indonesia, selain itu Otto Hasibuan juga menyadari bahwa banyak stasiun tv yang menyiarkan langsung persidangan ini salah satunya I-News TV.

Hal ini dapat ia gunakan untuk menyampaikan makna-makna simbolik. Banyak kalimat yang disampaikan Otto Hasibuan memiliki cara dan karakter tersendiri. Bila ditelaah dengan teliti setiap pernyataan dan pertanyan yang disampaikan Otto Hasibuan banyak mengandung makna simbolik yang timbul dan dapat secara langsung ditangkap oleh khalayak sehingga menimbulkan banyak opini publik. Persidangan ini bukan hanya bertujuan untuk mengungkap kebenaran tetapi juga sarat akan makna simbolik yang timbul. Hal inilah yang

(8)

menyebabkan peneliti menjadikan tayangan persidangan kasus kopi sianida khususnya jaksa pembela terdakwa Jessica, Otto Hasibuan yang disiarkan I-News TV menjadi objek penelitian.

1.2. Fokus Penelitian

Fokus penelitian penulis dalam hal ini adalah setiap pernyataan dan pertanyaan jaksa pembela terdakwa yaitu Otto Hasibuan yang ia sampaikan pada setiap persidangan banyak menyimpan makna-makna simbolik. Makna simbolik yaitu suatu makna yang tersirat maupun tersurat dari suatu wujud simbol yang ditampilkan atau disampaikan oleh pelaku komunikasi, dalam hal ini adalah Otto Hasibuan.

Peneliti akan melalukan pencarian makna makna simbolik yang menyangkut penandaan bahwa terdakwa tidak bersalah dan penandaan pencitraan dirinya, kedua hal tersebut tergabung dalam satu makna simbolik.

Makna simbolik ini dapat ditangkap oleh pemirsa yang menonton sehingga banyak muncul pemikiran, tanggapan serta pemahaman yang berbeda dari sisi penonton yang mendukung Jessica dalam hal ini diwakili oleh Otto Hasibuan dan yang tidak mendukung Jessica .

Peneliti ingin mengkaji setiap makna simbolik dari pertanyaan dan pernyataan Otto Hassibuan. Makna simbolik yang disampaikan Otto Hasibuan ini pasti memiliki makna tersendiri yang bertujuan untuk menggiring opini hakim, dan penonton dirumah bahwa terdakwa Jessica tidak bersalah.

(9)

1.3. Identifikasi Masalah

Penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini yaitu persidangan yang memakan waktu cukup lama untuk mencapai putusan hakim, sehingga persidangan ini banyak menyita perhatian publik. Selain itu pertanyaan dan pernyataan yang disampaikan oleh Otto Hasibuan, mengandung makna simbolik yang dapat ditanggapi oleh penonton siaran persidangan kopi sianida oleh I-News Tv.

Sehingga dalam penelitian ini akan dibahas mengenai bagaimana makna simbolik direpresentasikan oleh Jaksa pembela, Otto Hasibuan melalui pesan verbal dan noverbal dalam tayangan persidangan kasus kopi sianida dalam

breaking news I-News Tv.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap setiap makna simbolik yang disampaikan oleh Otto Hasibuan dalam persidangan kasus kopi sianida yang disiarkan I-News TV dalam breaking news.

1.5. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Dari sisi akademis, penelitian ini dapat menambah referensi untuk semakin memahami tentang makna simbolik serta pemahamannya dalam penerapan ilmu komunikasi. Serta dapat digunakan untuk menjadi dasar kajian – kajian selanjutnya yang berkaitan dengan makna simbolik.

(10)

b. Manfaat Praktis

Dari sisi praktis, penelitian ini menjadi informasi tambahan, refrensi tayangan dan acuan dalam menayangkan program bagi tv swasta bahwa tayangan program yang disiarkan dalam penelitian ini persidangan kasus kopi sianida, banyak mengandung makna simbolik yang dapat membentuk opini publik.

c. Manfaat Sosial

Dari sisi sosial, penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi kepada publik bahwa tayangan yang mereka nikmati dalam penelitian ini tayangan persidangan kasus kopi sianida banyak mengandung makna simbolik yang secara langsung terima dan tanggapi.

Referensi

Dokumen terkait

Kelemahan tersebut, seperti: (1) keharusan menulis identitas, sedangkan desain yang peruntukkan siswa awas yang hanya melingkari atau menghitamkan bulatan-bulatan utnuk

Dalam bahasannya, penulis membahas keterkaitan Ahmad Tohari dengan berbagai media dalam proses publikasi Pengemis dan Shalawat Badar, posisi Ahmad Tohari sebagai bagian dari

Organisasi sistem Limfatik : Sel2 limfatik : Struktur limfatik : Organ limfatik : Pembuluh limfatik (dgn cairan limfe di dalamnya).. Kapiler Limfatik Pembuluh limfatik

Buku kumpulan abstrak tesis ini memuat abstrak tesis/disertasi dari Program Studi Magister dan Doktor yang ada di lingkungan Sekolah Pascasarjana ITB, lulusan periode Wisuda

Dari penentuan isu tersebut, dapat ditetapkan tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan yang ada di Pulau Menjangan Kecil Karimunjawa, seperti mengurangi dampak

Penelitian ini bertujuan untuk membangun perangkat lunak pengoreksi error pada DNA sequence dengan mengubah cara pembentukan spectrum pada metode spetral alignment,

Dari 15 ekor sampel darah domba, semua DNA dapat diisolalsi dan kemurnian DNA yang dihasilkan berkisar antara 1,75 - 2,00 yang berarti sebagian besar sudah sesuai dengan

Blok Hutan Pesawahan dan Linggar- jati memiliki indeks keanekaragaman je- nis satwa yang lebih tinggi dari blok Hu- tan Cibeureum dan Telaga Remis.. Ting- ginya nilai