• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI ZOOM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KELAS X MA PESANTREN IMMIM KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI ZOOM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KELAS X MA PESANTREN IMMIM KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS"

Copied!
207
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI ZOOM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SOSIOLOGI PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KELAS X MA PESANTREN

IMMIM KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Satma Utami Sangla 105381111916

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI 2021

(2)

(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO

dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. “QS.Yusuf ayat 87”

Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu

menggelisahkan kamu. “QS. Ar-Rum ayat 60”

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah atas rahmat hidayahnya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Karya sederhana ini dengan rasa hormat kupersembahkan kepada : 1. Kedua Orang Tuaku Tercinta yang selalu memberi motivasi, dukungan dan tak

henti-hentinya melantungkan doa untuk kemudahan anaknya 2. Kepada Keluarga besar penulis yang tidak hentinya memberi dukungan

(7)

ABSTRAK

Satma Utami Sangla. 2021.

Aplikasi Zoom Sebagai Media Pembelajaran

Sosiologi Pada Masa Pandemi Covid-19

di Kelas X Ma Pesantren Immim Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh H. Nurdin sebagai Pembimbing I dan Hadisaputra sebagai Pembimbing II.

Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi bertujuan untuk mengetahui pengalaman santri menggunakan santri aplikasi Zoom dan faktor pendukung dan penghambat sebagai media pembelajaran Sosiologi di kelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Informan secara keseluruhan dalam penelitian ini terdiri dari dua belas orang. Satu kepala sekolah, satu guru, dan sepuluh santri. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu observasi, wawancara,dan dokumentasi. Sementara analisis data yaitu reduksi data, display data, dan penerikan kesimpulan. Dengan menggunakan teori behaviorisme.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua santri Pesantren IMMIM Moncongloe baru pertama mengunakan media aplikasi Zoom sebagai metode pembelajaran dan diera milenial sekarang ini semua santri sudah mengenal teknologi sehingga santri langsung paham bagaimana cara penggunaannya dengan menambahnya wawasan sehingga santri menemukan pengalaman-pengalaman belajar dari rumah (daring) dengan menggunakan media aplikasi zoom dimasa pandemi COVID-19. Adapun faktor pendukung dari media aplikasi zoom ini adalah dimana bisa bertatap muka langsung walaupun lewat media dengan kelas virtual dan faktor penghambat yaitu keterbatasan waktu dan jaringan yang kurang stabil sehingga proses pembelajaran kadang kurang efektif.

(8)

ABSTRACT

Satma Utami Sangla. 2021. Zoom Application as Learning Media for Sociology During the Covid-19 Pandemic in Class X Ma Immim Islamic Boarding School, Moncongloe District, Maros Regency. Thesis. Sociology Education Study Program, Teacher Training and Education Faculty, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by H. Nurdin as Advisor I and Hadisaputra as Advisor II.

This thesis uses a qualitative research method with a phenomenological approach. It aims to determine the experience of students using the Zoom application santri and supporting and inhibiting factors as sociology learning media in class X MA Pesantren IMMIM, Moncongloe District, Maros Regency. informants as a whole in this study consisted of twelve people. One school principal, one teacher, and ten students. Collecting data in this study using three techniques, namely observation, interviews, and documentation. Meanwhile, data analysis is data reduction, data display, and conclusions. By using behaviorism theory.

The results of this study indicate that all students of the IMMIM Moncongloe Islamic Boarding School for the first time use the Zoom application media as a learning method and nowadays all students are familiar with technology so that students immediately understand how to use it by adding insight so that students find learning experiences from home (online) by using the zoom application media during the COVID-19 pandemic. The supporting factors of this zoom application media are where it can come face to face even though through media with virtual classes and the inhibiting factors are time limitations and the network is less stable so the learning process is sometimes less effective. keywords: Zoom application, learning media

(9)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdullillahi rabbil Alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh makhluk dan alam semesta, yang mewajibkan manusia untuk berusaha dan belajar demi mencari ridha-nya. Shalawat dan Salam tak lupa penulis hanturkan kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari era jahilia menuju era kecerdasan akal, emosi dan spiritual. Atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Aplikasi Zoom Sebagai Media Pembelajaran Sosioologi Pada Masa Pandemi Covid-19 Di kelas X Ma Pesantren Immim Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros”.

Skripsi ini merupakan hasil penelitian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkian Universitas Muhammadiyah Makassar. Selesainya skripsi ini tentu saja atas berbagai bantuan yang penulis terima baik langsung maupun tidak langsung, karena dalam kesempatan ini,

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya. Namun demikian, sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari kekeliruan, kekurangan, dan keterbatasan, penulis memohon maaf kepada semua pihak apabila dalam skripsi ini terdapat kekurangan. Selanjutnya kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.

(10)

Kepada kedua orangtua tercinta ayahanda Lius Sangla yang selalu memberikan nasehat arti perjuangan dan usaha bagi penulis, Ibunda Satria tersayang yang mengingatkan kewajiban kepada yang maha kuasa agar selalu diberkahi setiap usaha yang dilakukan penulis. Terima kasih keluarga yang selalu senantiasa menemani selama proses penelitian.

Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Nurdin, M.Pd sebagai pembimbing I (satu) dan Bapak Hadi Saputra S.Pd., M.Si, sebagai pembimbing II (dua) yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag. Rektor Unismuh Makassar. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph. D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta para Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Drs. H. Nurdin, M.Pd dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Sosiologi Kaharuddin, S.Pd., M.Pd., Ph.D, beserta seluruh staffnya. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian hari. Keluarga Besar MA PESANTREN IMMIM Bapak Sarlin, S.Pd., M.Pd, beserta para guru dan staf yang telah memberikan bantuan kepada penulis untuk mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan pendidikan gratis di Sekolah, yang mendukung penyelesaian skripsi ini. Bapak pimpinan beserta para staff

(11)

Perpustakaan Pusat, Perpustakaan Fakultas dan Keguruan, atas segala kemudahan yang diberikan kepada penulis untuk mendapatkan referensi yang mendukung penyelesaian skripsi ini. Sahabat-Sahabatku yang terdekat: Armita Agustin, Najimah, Rosdawia, Dan Kawan-kawanku Mahasiswa program studi pendidikan Sosiologi khususnya kawan kawan seperjuangan Kelas C yang selalu memberikan support kepada penulis yang selalu mendukung penyelesaian skripsi ini, terima kasih juga sama tempat print pertamina talasapang yang selalu memberikan harga diskon terhadap saya sehingga penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala dari rahmat Allah SWT. Semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya Rabbal a’lamin Unismuh.

Makassar, 8 Februari 2021

(12)

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

SURAT PERJANJIAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 7 C. Tujuan Penelitian ... 7 D. Manfaat Penelitian ... 8 E. Definisi Operasional... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. KAJIAN KONSEP ... 10

1. Media Pembelajaran ... 10

2. Media Pembelajaran Daring ... 11

3. Aplikasi Zoom ... 11

(13)

5. Era Pandemi COVID-19 ... 13

B. KAJIAN TEORI... 14

1. Teori Konstruktivisme ... .14

C. KERANGKA PIKIR ... 16

D. PENELITIAN RELEVAN ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

1. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ... 22

2. Lokasi dan Waktu penelitian ... 22

3. Fokus Penelitian ... 23

4. Informan Penelitian ... 23

5. Jenis dan Sumber Data ... 24

a. Sumber Data Primer ... 24

b. Sumber Data Sekunder ... 24

6. Instrument Penelitian ... 25

7. Teknik Pengumpulan Data ... 25

a. Observasi ... 25

b. Wawancara ... 26

c. Dokumentasi ... 26

8. Teknik Analisis Data ... 26

9. Teknik Keabsahan Data ... 28

10. Etika Penelitian ... 29

BAB IV GAMBARAN DAN LOKASI PENELITIAN ... 31

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 31

B. Letak Geografis Lokasi Penelitian ... 38

C. Keadaan Pesantren ... 39

D. Keadaan Santri ... 40

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Penelitian ... 41

1. Pengalaman Santri Menggunakan Aplikasi Zoom Sebagai Media Pembelajaran Sosiologi Dikelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. ... 41

(14)

b) Strategi dan pola pelaksanaan pembelajaran santri dan guru dengan

menggunakan aplikasi Zoom ... 43

c) Proses Pembelajaran santri yang dilakukan lewat media aplikasi Zoom ... 46

d) Perilaku santri dan guru dalam proses belajar mengajar lewat aplikasi Zoom ... 47

e) Partisipasi santri dan guru selama menggunakan aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran ... 48

f) Perasaan pengalaman santri yang dialami selama menggunakan aplikasi Zoom ... 50

2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Penggunaan Aplikasi Zoom Sebagai Media Pembelajaran Sosiologi Dikelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros ... 52

B. Pembahasan ... 60

1. Pengalaman Santri Menggunakan Aplikasi Zoom Sebagai Media Pembelajaran Sosiologi Dikelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros ... 60

2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Penggunaan Aplikasi Zoom Sebagai Media Pembelajaran Sosiologi Dikelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros ... 64

BAB VI PENUTUP ... 67 A. Kesimpulan ... 67 B. Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA ... 69 LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

(15)

DAFTAR TABEL

NO TABEL NAMA TABEL HALAMAN

Tabel III.I Waktu Penelitian 23

Tabel III.II Informan Penelitian 24

Tabel IV.I Jumlah guru dan pegawai 32

Table IV.II Jumlah Santri 34

(16)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Nama Gambar Halaman

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia zaman sekarang yang dimudahkan dengan alat-alat teknologi yang semakin canggih di era zaman milineal. Meningkatnya kemampuan teknologi sehingga manusia mudah melakukan aktivitas pekerjaan dengan canggihnya teknologi sehingga adanya hal itu banyak masyarakat yang cerdas dapat memanfaatkan dan menggunanakan teknologi tersebut untuk kebutuhan hidup dan kebutuhan kerja baik dalam hal ini sekolah juga memanfaatkan pengetahuan teknologi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan seorang siswa dalam dunia pendidikan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan Negara Indonesia (Depdiknas, 2003).

(18)

Dalam penelusuran Mulyani (2013:1) dunia pendidikan dalam suatau peroses pembelajaran membutuhkan suatu alat teknologi informasi yang mampu mengembangkan wawasan oleh siswa dalam membantu proses pembelajaran, sehingga materi yang disampaikan bisa sampai dengan baik terhadap siswa dan mengembangkan perubahan dalam dunia pendidikan melalui teknologi informasi seperti e-learning sebagai alternatif dalam suatu proses belajar dengan menggunakan dunia internet yang dapat mengembangkan ilmu atau wawasan seorang siswa sehingga termotivasi memunculkan kreatifitas seorang siswa.

Dalam penelitian Mustakim (2020) dalam proses pembelajaran, ada hal penting yang harus diterapkan yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Dimana dengan media online sangat membantu proses pembelajaran daring selama masa pandemi COVID-19. Media juga sebagai alat mengajar yang dibuat kreativitas dalam penggunaan media sehingga siswa dapat meningkatakan pemahaman siswa. Oleh karena itu, media juga dapat berpengaruh penting dalam proses pembelajaran didunia pendidikan yang berperan penting dalam proses selama berlangsungnya permbelajaran agar secara efektif.

Dalam penelitian Putra, dkk (2017:24) pendidikan adalah suatu hal yang sudah berada dalam kandungan sampai liang lahat yang membutuhkan manusia agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Bahkan manusia juga memerlukan ilmu atau wawasan suatu pendidikan yang melalui proses pembelajaran agar kelak mudah mendapatkan suatu cita-cita yang diinginkan.

Sutomo (dalam Asni 2016:17) Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah antara guru dan siswa yang merupakan pendidikan formal. Dalam proses

(19)

pembelajaran ada tenaga pendidik dan objek pendidik yang akan di didik, sehingga dalam proses pembelajaran dapat membentuk karakter dan tingkah laku siswa yang baik terhadap orang dewasa atau yang lebih tua yang berada disekitar lingkungannya. Karena itu, pendidikan sangtlah penting bagi anak-anak agar dapat bermanfaat untuk selama masa hidupnya.

Dewey (dalam Hesti 2011:94) pentingnya suatu pengalaman itu yang merupakan proses belajar alami seorang anak didik yang didapatkan diluar sekolah. Bahkan lewat pengalaman sangat membantu proses sistem belajar sehingga mempengaruhi budi pekerti seorang anak demi masa depan. Tetapi tidak semua lewat pengalaman itu berfaedah karena pengalaman tersebut ada yang positif dan negatif, pengalaman positif yang dapat berguna untuk masa depan sedangkan pengalaman negatif dapat mempengaruhi suatu impian yang akan datang. Oleh karena itu, pendidikan didapatkan di sekolah agar dapat memberikan bahan pengajaran atau materi yang diajarkan terhadap anak yang bisa termotivasi dalam dunia pendidikan.

Virus corona atau severe acute respiratory syndrome corona virus adalah virus yang menyerang sistem pernapasan sehingga penyakit virus ini disebut COVID-19. Virus Corona dapat menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru hingga kematian. Virus ini menyerang siapa saja seperti, lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. virus Corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019 sehingga virus ini menular dengan cepat diberbagai setiap Negara yang termasuk Negara Indonesia.

(20)

Adapun dampak yang terjadi saat pandemi corona dengan adanya berbagai bidang diantara salah satunya yaitu dibidang pendidikan. Presiden Joko Widodo sudah menghimbau pada tanggal 16 maret 2020 dalam konferensi pers di Instana Bogor agar untuk tetap bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah semasa pandemi virus corona ini. Belajar di rumah menjadi langkah yang dinilai ampuh dalam memutus rantai penyebaran virus corona dalam praktiknya, proses belajar mengajar di rumah, siswa dan guru dibantu dengan aplikasi belajar online. Ini dikarenakan faktor lingkungan belajar dan karakteristik peserta didik, pembelajaran daring (online) karena adanya dari pandemi wabah virus COVID-19 sehingga membuat semua hal ini kaget hingga dari Kabupaten/Kota, Provinsi, dan bahkan dunia internasional. Oleh karena itu, proses belajar dialihkan ke daring (online) dengan menggunakan alat teknologi dan media pembelajaran yang disebut aplikasi Zoom.

Dari beberapa kajian di atas, penulis perlu melakukan penelitian lebih dalam yang telah dikaji oleh peneliti diantara lainya (Putra dkk, 2017, penerapan metode pembelajaran mandiri dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik), (Mulyani, 2013, pengaruh pembelajaran berbasi e-learning terhadap hasil belajar siswa pada konsep impuls dan momentum), (Asni, 2016, penerapan model pembelajaran quantum learning berbasis lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar ips terpadu siswa kelas VII-9 SMP Negeri 17 Banda Aceh) dan (Mustakim, 2020, Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Media Online Selama Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran Matematika) selain itu peneliti (Hesti, 2011, pembelajaran Sosiologi yang menggugah minat siswa).

(21)

Maka dari itu peneliti mengkaji sebuah penelitian tentang pengaplikasian suatu media pembelajaran Sosiologi pada masa pandemi COVID-19, di mana dalam hal ini sangat dibutuhkan media pembelajaran berbasis learning untuk membantu proses belajar mengajar dunia pendidikan. Penelitian yang mengangkat media pembelajaran learning ini diterapkan untuk memberi solusi dan mempermudah dalam proses pembelajaran. Adapun hal ini banyaknya media learning diterapkan dalam dunia pendidikan salah satunya sekolah penggunaan aplikasi Zoom.

Aplikasi zoom ini membantu para pelajar dan para guru dalam memberikan pembelajaran. Aplikasi ini diterapkan dalam alat teknologi dan tidak hanya dapat digunakan di sekolah juga biasa di tempat lain seperti rumah dan kantor atau di manapun berada. Walaupun berjauhan atau berjarak aplikasi Zoom dapat membantu untuk melancarkan proses pembelajaran.

Maka dari itu dalam kajian penelitian ini mengkaji tentang aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran Sosiologi pada masa pandemi COVID-19 (studi kasus di kelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros, sebab dari informasi peneliti yang didapatkan atau dapat kita ketahui bahwa Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros merupakan salah satu sekolah yang menerapkan aplikasi zoom sebagai media pembelajaran Sosiologi, sehingga dialihkan belajar dirumah menggunakan aplikasi zoom untuk proses belajar menurut salah satu guru di sekolah pesantren IMMIM, Kabupaten Maros pada 15 April 2020. Karena aplikasi Zoom juga menghasilkan komunikasi

(22)

yang rendah sehingga relatif tak terganggu dengan jeda pembicaraan, serta bisa mempertahankan kualitas video dan audio meski koneksi internet tidak stabil.

Pengguna biasa saling bercakap-cakap dalam ruang obrolan yang sama meskipun menggunakan perangkat berbeda. Salah satu fitur popular dari Zoom adalah kemampuan mengunggah gambar atau video untuk di jadikan latar belakang ketika melakukan conference. Alasan peneliti mengangkat penelitiannya adalah untuk melihat sejauh mana perkembangan siswa, guru dan terkhusus sekolah dalam menerapkan media pembelajaran pada aplikasi Zoom dan peneliti ingin mengetahui pengalaman siswa menggunakan aplikasi dan apa faktor pendukung penghambat dalam menggunakan media tersebut.

Oleh karena itu, Kabupaten Maros menerapkan untuk proses pembelajaran antara guru dan siswa melalui proses daring (online) untuk mencegah tersebarnya virus corona. Untuk itu pemerintah mengeluarkan himbauan agar proses belajar di sekolah diliburkan dan memberlakukan proses belajar rumah selama pandemi COVID-19, termasuk sekolah Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros dan memberlakukan sistem belajar online dengan menggunakan teknik Online Interactive Learning Model dan memanfaatkan media sosial berbasis internet serta laptop, telepon seluler atau ponsel sebagai sarananya melalui teknologi dengan aplikasi digital melalui aplikasi seperti Google Classroom, Zoom dan aplikasi lainnya.

Berdasarkan uraian di atas tersebut, sebagai acuan penelitian untuk proses belajar siswa yang sehubungan dengan adanya COVID-19 dengan melakukan penelitian dengan judul “Aplikasi Zoom Sebagai Media Pembelajaran Sosiologi

(23)

Pada Masa Pandemi COVID-19 (Studi Kasus di kelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penelitian ini mengkaji tentang aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran sosiologi pada masa pandemi COVID-19 (studi kasus di kelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros) adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengalaman santri menggunakan aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran Sosiologi di kelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat penggunaan aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran Sosiologi di kelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengalaman santri menggunakan santri aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran sosiologi dikelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penggunaan aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran Sosiologi di kelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros

(24)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Pengembangan teori strategi pembelajaran daring dan penerapan teori behaviorisme dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat praktis

a. Lembaga Pendidikan (Sekolah)

Memberi masukan kepada pihak sekolah dalam penyempurnaan strategi pembelajaran daring berbasis aplikasi Zoom

b. Siswa

Meningkatkan kualitas pembelajaran daring di masa-masa mendatang c. Peneliti

Meningkatkan keterampilan dalam melakukan penelitian E. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian dalam menafsirkan kata-kata yang digunakan oleh penulis, maka dari itu penulis mempermudah dalam mencapai tujuan penelitian ini antara lain:

1. Aplikasi Zoom adalah aplikasi komunikasi video yang mudah dan andal untuk konferensi video dan audio, kolaborasi, obrolan, dan webinar di seluruh perangkat seluler, desktop, telepon, dan sistem ruang.

2. Media Pembelajara adalah secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

(25)

3. COVID-19 adalah virus corona yang merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang pada manusia yang menyebabkan seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya dan dapat berkisar dari ringan hingga mematikan.

4. Mata pelajaran Sosiologi adalah salah satu dari ilmu sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat atau ilmu yang mempelajari tentang manusia atau masyarakat.

(26)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Konsep

1. Media Pembelajaran

Nunu mahnun (2012) menyebutkan Kata “media” berasal dari bahasa Latin “medium” yang berarti “perantara” atau “pengantar”. Media merupakan sarana penyalur pesan atau informasi belajar yang hendak disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Penggunaan media pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasilan belajar. Menurut Ruth Lautfer, 1999 yang dikutip oleh Talizaro Tafonao, 2018 bahwa media pembelajaran adalah salah satu alat bantu mengajar bagi guru untuk menyampaikan materi pengajaran, meningkatkan kreatifitas siswa dan meningkatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran.

Menurut Sudjana & Rivai, 2011 yang dikutip oleh Rosita Primasari, Zulfiani, & Yanti Herlanti, 2014 bahwa Penggunaan media pembelajaran harus bervariasi, menarik perhatian, lebih menyenangkan, dapat memberikan pengalaman belajar sehingga peserta didik dapat menangkap materi pelajaran dengan mudah. Jenis-jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah media grafis (gambar, foto, bagan, poster, dan lain-lain), media tiga dimensi (model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain), media proyeksi (slide, film, OHP, dan lain-lain), serta penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran.

(27)

Dapat disimpulkan dari atas bahwa media pembelajaran adalah alat penyalur seorang guru untuk memberikan materi pembelajaran untuk menyampaikan informasi pesan kepada siswa dengan meningkatkan kreatifitas atau keaktifan seorang siswa dalam belajar dan dapat memberikan pengalaman dalam media pembelajaran.

2. Media Pembelajaran Daring

Menurut Dabbagh dan Ritland (2005:15) dalam kutipan Ali Sadikin dan Afreni Hamidah (2020) pembelajaran online adalah sistem belajar yang terbuka dan tersebar dengan menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu pendidikan), yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui aksi dan interaksi yang berarti.

Menurut Moore, Dickson-Deane, & Galyen (2011) yang dikutip oleh Ali Sadikin dan Afreni Hamidah (2020) Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring ini adalah metode pembelajaran yang menggunakan akses jaringan internet untuk menambah pengetahuan dan membantu dunia pendidikan dalam proses belajar mengajar. 3. Aplikasi Zoom

Dalam penelursuran Bunga Syntya Claudya (2020) Zoom Video Communications, yang merupakan aplikasi buatan Amerika yang menyediakan layanan video telephon dan chat online melalui platform perangkat lunak,

(28)

sehingga banyak digunakan pada saat presentasi atau pada saat diskusi mengenai materi pembelajaran selama Pembelajaran Jarak Jauh. Aplikasi Zoom ini memberikan kesempatan pada salah satu beserta agar bisa menjadi pemimpin agar dapat memulai video dengan satu user untuk bergabung pada meeting yang sedang berlangsung.

Adapun kelebihan dan kelemahan dari aplikasi Zoom itu sendiri yaitu kelebihan aplikasi zoom yang terdapat fitur share screen untuk menampilkan slide atau materi yang dapat dilihat semua peserta zoom, sedangkan kelemahan aplikasi ini sangat banyak mengeluarkan kouta dan dibatasi durasi hanya 40 menit, maka peserta forum biasanya harus memulai kembali seperti awalnya.

4. Mata Pelajaran Sosiologi

Menurut Supardan (2013:97) yang dikutip oleh Rizki Setiawan dan Eti Komalasar (2020) Dalam proses pembelajaran Sosiologi erat kaitannya dengan fenomena sosial sebagai bahan kajian belajar. Pendidik dapat mengajak peserta didik untuk pembelajaran langsung dan mengalami sendiri interaksi yang ada di masyarakat. Keterlibatan masyarakat sebagai sumber belajar tentunya memberikan banyak keuntungan. Peserta didik dapat memperoleh pembelajaran yang konkret dan mampu menganalisis keadaan sosial. Kegiatan tersebut dapat berupa observasi, studi lapangan, penelitian atau jelajah alam sehingga dapat memahami bagaimana cara mengkaji masyarakat berdasarkan aspek sosial baik itu norma, stratifikasi, lembaga sosial, proses sosial, perubahan sosial kebudayaan sosial dan lainnya.

Dalam mata pelajaran Sosiologi di kelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros topik pembahasan yang harus dicapai

(29)

dalam pembelajaran yaitu Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, individu, kelompok, hubungan sosial, ragam gejala sosial dalam masyarakat, dan penelitian sosial. Pencapaian seorang siswa dalam pembelajaran dikatakan lulus apabila memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah yang sudah diterapkan.

5. Era pandemi COVID-19

Coronavirus Disease (COVID-19), Covid-19 yang merupakan virus baru yang muncul pertama kali dikota Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019. Virus ini sangat berkembang pasif diberbagai Negara yang resmi dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO (Worl Health Organization, 2020) dengan adanya penyebaran virus ini sehingga proses belajar mengajar dialihkan kegiatanya dirumah untuk memutus rantai penyebaran virus agar tidak ada yang terdampak pada virus ini.

Dengan kondisi seperti ini menjadi perhatian serius bagi kalangan akademisi di dalamnya termasuk pendidik dan peserta didik yang melakukan proses pembelajaran. Terhitung sejak Surat Edaran Kemendikbud nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran Daring Selama Masa Tanggap Darurat Bencana COVID-19 dikeluarkan, kegiatan belajar mengajar di lembaga formal terganggu. Ditambah lagi dengan adanya protokol physical distancing yang dikeluarkan pemerintah sebagai antisipasi dasar penyebaran COVID-19 yang menimbulkan jarak pada proses pembelajaran baik antara pendidik, peserta didik maupun sumber belajar (Kemendikbud, 19 Maret 2020)

(30)

B. Kajian Teori

Pembelajaran konstruktivistik adalah pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan dalam menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi pengalaman. Dalam proses belajarnya pun, memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga siswa menjadi lebih kreatif dan imajinatif serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Dalam teori konstruktivistik bahwa dalam proses pembelajaran siswa yang harus mendapatkan penekanan. Mereka yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukannya guru atau orang lain. Peserta didik perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah dan menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergelut dengan ide-ide.

Konsep Belajar Konstruktivisme Menurut Jean Piaget, manusia memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya, seperti sebuah kotak-kotak yang masing-masing mempunyai makna yang berbeda-beda. Pengalaman yang sama bagi seseorang akan dimaknai berbeda oleh masing-masing individu dan disimpan dalam kotak yang berbeda. Setiap pengalaman baru akan dihubungkan dengan kotak-kotak atau struktur pengetahuan dalam otak manusia.

Menurut piaget beberapa prinsip dalam teori konstruktivisme adalah:

1. Skemata merupakan manusia cenderung mengorganisasikan tingkah laku dan pikirannya. Pikiran harus memiliki struktur yaitu skema yang berfungsi melakukan adaptasi dengan lingkungan dan menata lingkungan itu secara intelektual. Secara sederhana skemata dapat dipandang sebagai kumpulan

(31)

konsep atau kategori yang digunakan individu ketika ia berinteraksi dengan lingkungan. Perkembangan ini dimungkinkan oleh stimulus-stimulus yang dialaminya yang kemudian diorganisasikan dalam pikirannya. Piaget mengatakan bahwa skemata orang dewasa berkembang mulai dari skemata anak melalui proses adaptasi sampai pada penataan dan organisasi. Makin mampu seseorang membedakan satu stimulus dengan stimulus lainnya, makin banyak skemata yang dimilikinya. Skemata adalah struktur kognitif yang selalu berubah dan berkembang.

2. Asimilasi Merupakan proses kognitif dan penyerapan pengalaman baru ketika seseorang memadukan stimulus atau persepsi ke dalam skemata atau perilaku yang sudah ada. Asimilasi pada dasarnya tidak mengubah skemata, tetapi mempengaruhi atau memungkinkan pertumbuhan skemata. Asimilasi adalah proses kognitif individu dalam usahanya mengadaptasikan diri dengan lingkungannya, dan terjadi secara kontinu, berlangsung terus menerus dalam perkembangan kehidupan intelektual anak.

3. Akomodasi Merupakan suatu proses struktur kognitif yang berlangsung sesuai dengan pengalaman baru. Proses kognitif tersebut menghasilkan terbentuknya skemata baru dan berubahnya skemata lama. Sebelum terjadi akomodasi, ketika anak menerima stimulus yang baru, struktur mentalnya menjadi goyah atau disebut tidak stabil. Bersamaan terjadinya proses akomodasi, maka struktur mental tersebut menjadi stabil lagi. Proses asimilasi dan akomodasi terjadi terus menerus dan menjadikan skemata manusia berkembang bersama dengan waktu dan bertambahnya pengalaman.

(32)

4. Keseimbangan (equilibrium) merupakan dalam proses adaptasi terhadap lingkungan, individu berusaha untuk mencapai struktur mental atau skemata yang stabil. Stabil dalam artian adanya keseimbangan antara proses asimilasi dan proses akomodasi. Adanya keserasian antara asimilasi dan akomodasi, sehingga efisiensi interaksi antara anak yang sedang berkembang dengan lingkungannya dapat tercapai dan terjamin. Dengan kata lain, terjadi keseimbangan antara faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir atau berpikir merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan di sebuah topik penelitian. Yang menjadi kriteria utama dalam membuat suatu kerangka berpikir agar dapat meyakinkan ilmuwan adalah alur-alur pemikiran yang logis dalam membuat suatu kerangka berpikir dapat membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis.

Tujuan dari penelitian ini adalah aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran Sosiologi pada masa pandemi COVID-19 di Kelas X MA pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas serta kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru harus menggunakan metode pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat apabila terdapat adanya kesesuaian 3 antara materi, kesiapan guru dalam mengajar, kondisi siswa serta kreatifitas siswa.

(33)

penelitian ini fokus pada aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran Sosiologi pada masa pandemi COVID-19 agar memutus rantai penyebaran virus corona, penelitian ini sehingga mereka dapat memahami diri dan bertindak serta sikap sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat digambarkan kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 2.1 kerangka Pikir Pengalaman Santri

Aplikasi Zoom sebagai Media Pembelajaran Sosiologi pada masa Pandemi COVID-19 di kelas X MA

Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros

Faktor Pendukung dan Penghambat Teori

Konstruksivisme

Hasil Aplikasi Zoom

(34)

D. Penelitian Relevan

Penelitian relevan atau penelitian terdahulu yang diuraiakan dalam penelitian ini pada dasarnya dapat dijadikan acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian ini. Sehubungan dengan masalah yang diteliti perlu ada penelitian yang sudah ada yang dianggap relevan dengan penelitian ini. Penelitian terdahulu tersebut antara lain sebagai berikut:

1) Putra dkk (2017) meneliti” penerapan metode pembelajaran mandiri dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik” dan hasilnya gambaran proses pembelajaran mandiri yaitu langkah langkah penerapan metode pembelajaran mandiri dan hasil penerapan metode pembelajaran mandiri. Menunjukan bahwa penerapan metode pembelajaran mandiri sudah berjalan dengan baik, akan tetapi masih ada kekurangan dalam beberapa hal, oleh karena itu peneliti menyampaikan beberapa rekomendasi kepada pihak-pihak terkait untuk dijadikan masukan bagi lembaga PKBM Bina Mandiri Cipageran dalam rangka menerapkan pembelajaran mandiri dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode pembelajaran mandiri dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2) Asni (2016) meneliti tentang “penerapan model pembelajaran quantum learning berbasis lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar ips terpadu siswa kelas VII-9 SMP Negeri 17 Banda Aceh” hasil penelitian tersebutmodel pembelajaran Quantum Learning berbasis lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS Terpadu dalam materi dinamika interaksi manusia, maka disarankan kepada guru IPS Terpadu untuk menggunakan model pembelajaran Quantum Learning berbasis lingkungan

(35)

pada materi-materi IPS Terpadu yang dianggap sesuai. Penelitian ini menggunakan jenis tindakan kelas dengan tujuan agar siswa lebih nyaman dan aktif dalam proses pembelajaran Persentase ketuntasan secara individual meningkat, aktivitas guru dan siswa, keterampilan guru dalam mengelolah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning berbasis lingkungan meningkat, respon siswa terhadap model pembelajaran Quantum Learning berbasis lingkungan dapat dikatakan baik.

3) Hesti (2011) kajiannya tentang “pembelajaran Sosiologi yang menggugah minat siswa” hasil dari kajian tersebut pembelajaran pelajaran Sosiologi di dalam kelas memerlukan suatu upaya tersendiri sehingga siswa dapat memiliki minat terhadap pelajaran Sosiologi. Menumbuhkan minat pada siswa dapat dilakukan dengan memberikan pengalaman pengalaman tertentu pada siswa. Dengan siswa melakukan kerja atas beberapa penugasan itu dapat membuat mereka memiliki pengalaman yang bermakna yang dapat membantu mereka untuk menyadari bahwa mereka adalah bagian dari dunia sosial dan lalu mereka tergugah untuk mulai ikut memberikan kontribusi. Bahwa pada penelitian ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pembelajaran secara mandiri dan menjadikan siswa lebih dekat memahami kenyataan sosial sebagai bagian dari kehidupannya sekaligus sebagai materi pembelajaran Sosiologi.

4) Mulyani (2013) mengkaji tentang “pembelajaran Sosiologi yang menggugah minat siswa” dari hasil penelitianya adalah bahwa perlakuan yang berbeda menyebabkan hasil akhir yang berbeda antara kelas eksperimen yang menggunakan pelajaran berbasis e-learning dan kelas control yang

(36)

menggunakan metode pembelajaran konvesional. Dengan demikian ternyata terbukti bahwa penggunaan metode berbasis e-learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

5) Mustakim (2020) mengkaji tentang “efektivitas pembelajaran daring menggunakan media online selama pandemi COVID-19 pada mata pelajaran matematika” hasil dari kajian tersebut menggambarkan peserta didik menilai pembelajaran matematika menggunakan media online sangat efektif (23.3%), sebagian besar mereka menilai efektif (46,7%), dan menilai biasa saja (20%). Meskipun ada juga peserta didik yang menganggap pembelajaran daring tidak efektif (10%), dan sama sekali tidak ada (0%) yang menilai sangat tidak efektif. Akhirnya, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran daring matematika selama pandemi COVID-19,dalam pembelajaran berbasis internet sangat membantu baik siswa maupun guru dalam proses pembelajaran siswa untuk berinteraksi secara langsung dengan media dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri di luar jam sekolah.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian saya adalah penelitian pertama memfokuskan kepada penerapan metode pembelajaran mandiri dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dilembaga PKBM Bina Mandiri Cipageran, sedangkan peneliti kedua berfokus ke model pembelajaran quantum learning berbasis lingkungan sehingga dapat meningkatan mutu belajar siswa kelas VII-9 SMP Negeri 17 Banda Aceh, sedangkan peneliti ketiga dan keempat yang hampir sama hanya membedakan pada penelitian ketiga yaitu pembelajaran pelajaran Sosiologi di dalam kelas memerlukan suatu upaya tersendiri sehingga siswa dapat memiliki minat terhadap pelajaran Sosiologi. Penelitian keempat

(37)

memfokuskan bahwa metode berbasis e-learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa setelah melakukan ujian hasil akhir terhadap antara kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvesional dan kelas eksperimen yang menggunakan pelajaran berbasis e-learning, untuk peneliti kelima yang memfokuskan mengetahui gambaran efektivitas pembelajaran daring menggunakan media online pada mata pelajaran matematika pada SMA 1 Wajo.

Bedanya dengan penelitian saya, lebih berfokus pada aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran Sosiologi pada masa pandemi COVID-19 agar memutus rantai penyebaran virus corona, penelitian ini sehingga mereka dapat memahami diri dan bertindak serta sikap sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologi. Dalam buku Researh Pendekatan metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran Design Jhon W.Cresweal (2013:4-5) Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data.

Pendekatan fenomenologi adalah menurut (Creswell, 2013) studi fenomologi yang merupakan rancangan penelitian yang berasal dari filsafat dan psikologi dimana peneliti mendeskripsikan pengalaman kehidupan manusia. Penelitian kualitatif dipilih sebab sesuai dengan tujuan penelitian untuk menganalisis lebih dalam tentang aplikasi zoom sebagai media pembelajaran Sosiologi pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara yang merupakan proses menggali informasi secara mendalam, terbuka, dan bebas dengan masalah dan fokus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian.

B. Lokasi dan Waktu penelitian

1. Untuk melakukan suatu proses penelitian, dibutuhkan tempat dan waktu penelitian. Dalam hal ini penelitian dilakukan dilokasi MA Pesantren IMMIM

(39)

Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros sebab, sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang menerapkan aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran untuk melakukan proses belajar mengajar.

2. Waktu yang digunakan penelitian ini dilaksanakan: No Jenis Kegiatan Bulan

Januari Bulan April Bulan Mei Bulan Juli Bulan Agustus Bulan September Bulan Oktober Bulan November 1 Pengusulan Judul 2 Penyusunan Proposal 3 Konsultasi Pembimbing 4. Seminar Proposal 5. Pengurusan Surat penelitian 6. observasi 7. wawancara 8. Pengumpulan Data 9. Penyusunan Hasil Penelitian Tabel 3.1 Waktu Penelitian C. Fokus Penelitian

Menggali pengalaman siswa selama menggunakan aplikasi zoom dalam pembelajaran Sosiologi.

D. Informan Penelitian

Didalam penelitian ini adalah seseorang responden yang akan memberikan informasi yang bersangkutan dengan penelitian ini. Pada ini peneliti

(40)

menggunakan teknik purposive sampling sebagaimana pendapat Nasution bahwa purposive sampling dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu.

No Informan Penelitian

Nama Jabatan Usia

1. Informan Kunci Sarlin, S.Pd.,M.Pd Kepala Sekolah 34 Tahun 2. Informan Utama 1. Dian Juwita, S.Pd.,M.Pd

2. Ahmad fatwa al qosali 3. Adryan

4. Ahmad Zaky Guntur 5. Andi. Muh.Nasril 6. Muh. Afif Naufal 7. Muh. Anugrah. R 8. Muhammad Gilbran, N 9. Muhammad Ikhsan 10. Zubair

11. Putra Risay Nur Ichsan

Guru Santri Santri Santri Santri Santri Santri Santri Santri Santri Santri 27 Tahun 15 Tahun 15 Tahun 15 Tahun 15 Tahun 16 Tahun 15 Tahun 15 Tahun 16 Tahun 16 Tahun 16 Tahun Tabel 3.2 Informan Penelitian

E. Jenis dan Sumber Data a. Sumber Data Primer

Data primer adalah pengambilan data dengan instrument dalam penelitian ini data yang diperoleh secara langsung dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada beberapa narasumber, pengamatan, wawancara, catatan lapangan dan penggunaan dokumen. Sumber data primer merupakan data yang diperoleh langsung dengan teknik wawancara informan atau sumber langsung. b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer yaitu melalui studi kepustakaan, dokumentasi, buku, dan majalah, koran, arsip tertulis yang berhubungan dengan objek yang di teliti pada penelitian ini.

(41)

F. Instrument Penelitian

Instrument penelitian merupakan segala unsur yang digunakan dalam proses penelitian yang diharapkan menunjang keberhasilan peneliti dalam penelitiannya. Pada umumnya, penelitian tertentu membutuhkan beberapa instrumen dan semakin banyak instrument yang digunakan keberhasilan suatu penelitian. Adapun instrument penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1. Penelitian sebagai pengamat penuh dan kehadirannya diketahui statusnya sebagai peneliti oleh informan.

2. Pedoman wawancara sebagai salah satu cara atau metode yang digunakan dalam pengumpulan data

3. Pedoman observasi yaitu di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros (Terlampir)

4. Pedoman Studi Dokumen (Terlampir).

5. Kamera ponsel sebagai alat dokumentasi setiap kegiatan peneliti 6. Alat tulis dan laptop sebagai penunjang

G. Teknik Pengumpulan Data a) Teknik Observasi

Observasi Kualitatif adalah ketika peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas indivu-individu dilokasi penelitian (Cresweal, 2016). Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti adalah melakukan kunjungan langsung di Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros serta mencari informasi mengenai penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini informasi bisa kita dapatkan melalui informan-informan yang

(42)

bersangkutan dengan penelitian, seperti halnya kepala sekolah, guru, maupun staf sekolah. Peneliti ini melakukan observasi mulai 19 Oktober sampai 14 November. b) Wawancara

Wawancara kualitatif ialah peneliti dapat melakukan face-to-face interview (wawancara berhadapan-hadapan) dengan partisipan dan mewawancarai mereka dengan telepon. Wawancara ini memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang secara umum, tidak terstruktur dan bersifat terbuka (Creweal, 2016). Peneliti ini menanyakan tentang seputar Aplikasi Zoom yakni tentang pengalaman siswa dalam pembelajaran Sosiologi dan faktor pendukung dan penghambat melalui proses daring. Transkrip hasil wawancara terlampir (Lampiran)

c) Teknik Dokumentasi

Dokumentasi dalam kualitatif ini yang berupa Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi buku, jurnal, Rpp, surat edaran, dan pedoman studi dokumen (terlampir).

H. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Bilken dalam Moleong (2007: 248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutusakan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Burhan Bungin (2003: 70) yaitu sebagai berikut:

(43)

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi Data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis memo, dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data/informasi yang tidak relevan. Contohnya yaitu membuat suatu catatan, misalnya catatan wawancara. Catatan tersebut dikumpulkan sampai jenuh, kemudian dipilih catatan yang dianggap paling relevan dan menyisihkan data yang tidak terpakai, kemudian dimunculkan dalam bentuk display. 2. Display Data

Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajian ini juga dapat berbentuk matriks, diagram, tabel dan bagan.

3. Penarikan Kesimpulan

Merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan.

Antara display data dan penarikan kesimpulan terdapat aktivitas analisis data yang ada. Dalam pengertian ini analisis kualitatif

(44)

merupakan upaya berlanjut, berulang, dan terus-menerus. Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara beruntun sebagai rangkaian kegiatan analisis yang terkait.

Selanjutnya data telah dianalisis, dijelaskan dan dimaknai dalam bentuk kata-kata untuk medeskripsikan fakta yang ada dilapangan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kemudian diambil intisarinya saja.

Berdasarkan keterangan diatas maka setiap tahap dalam proses tersebut dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah seluruh data yang dari berbagai sumber yang telah didapat dari lapangan data dokumentasi melalui metode wawancara.

I. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data digunakan untuk menjamin bahwa semua data yang telah diamati dan diteliti relevan dengan yang sesungguhnya, agar penelitian ini menjadi sempurna. Dalam keabsahan data penulis menggunakan Triangulasi yaitu mengadakan perbandingan, antara teori dan hasil di lapangan pada sumber data yang satu dengan yang lain.

Dalam pencapaian ini untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Adapun triangulasi menurut Moleong (2007: 330) adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu.

Jadi, triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan kontruksi kenyataan yang ada dalam konterks suatu studi sewaktu

(45)

mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa Teknik Triangulasi adalah teknik pengabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Ada empat (4) yaitu: teknik Triangulasi dengan sumber, metode, dan teori. Untuk itu peneliti dapat melakukannya dengan jalan:

1. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan 2. Mengecek dengan berbagai sumber data

3. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan

Triangulasi dalam penelitian ini yaitu membandingkan hasil wawancara kepada informan atau narasumber yang menjadi subjek penelitian dengan objek penelitian, kemudian dibuktikan dengan pengamatan peneliti dilapangan dan dikuatkan melalui dokumen atau arsip tertulis.

J. Etika Penelitian

Etika penelitian adalah standar tata perilaku peniliti selama melakukan penelitian, mulai dari menyusun desain penelitian, mengumpulkan data lapangan (melakukan wawancara, Observasi, dan pengumpulan data dokumen), menyusun laporan penelitian hingga memublikasikan hasil penelitian dengan tujuan:

1. Menginformasikan tujuan penelitian kepada informan

2. Meminta persetujuan informan (Informan Consent) terlampir 3. Menjaga kerahasian informan, jika penelitiannya dianggap sensitif.

(46)

4. Meminta izin informan jika ingin melakukan perekaman wawancara, atau mengambil gambar informan.

(47)

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

1. Sejarah berdirinya MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros

Pesantren Modern Pendidikan Al-Qur’an IMMIM yang merupakan lembaga pendidikan yang sudah sejak awal berdirinya pada tahun 14 Januari 1975 yang berusaha menghasilkan alumni yang peduli terhadap masjid dan senantiasa menjaga persatuan umat. Misi ini sangat sesuai dengan tujuan Fadeli Luran sebagai pendiri IMMIM. Oleh karena itu, dalam kesehariannya, santri IMMIM Putra dididik agar mampu mandiri, tegar, cerdas, dan memiliki social awareness yang tinggi.

Pesantren ini disebut Pesantren Modern Pendidikan Al-Qur’an IMMIM karna pada dasar dari pembinaannya berbasis Qur’ani serta menerapkan konsep pendidikan Islami modern yang selalu mengikuti perkembangan teknologi dan sains seiring perkembangan zaman. Pesantren ini sangat menekankan pada pembinaan Al-Qur’an, bahasa Inggris-Arab, ilmu-ilmu agama, serta ilmu pengetahuan umum. Sejak pertama kali didirikan, Pesantren IMMIM terus mengalami kemajuan yang pesat hingga meraih masa-masa keemasan pada dekade 90-an. Ribuan alumni ditelorkannya, dan ratusan telah menjadi tokoh penting dalam instansi, badan, partai, dewan, serta organisasi terkemuka lainnya di Sul-Sel bahkan tingkat nasional. Namun setelah ditinggalkan oleh pendirinya

(48)

tahun 1992, mulai terjadi perubahan dalam kepemimpinan serta makin jauhnya aktifitas Pesantren dari tujuan dasar pendiriannya.

Pesantren Modern Pendidikan Al-Qur’an IMMIM Moncongloe yang operasional sejak 19 Agustus 2019 atas prakarsa pendiri, tokoh Islam H Fadeli Luran (alm), hingga kini tetap eksis mendidik dan melahirkan Sumber daya manusia unggul dan berdaya saing. (https://immim.sch.id/profil/)

2. Keadaan guru dan pegawai MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros

Jumlah guru dan pegawai di MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros berjumlah 39 orang. Adapun nama guru, pegawai dan jabatan, serta tugas masing-masing sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data guru dan pegawai MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros

NO Nama Guru Jabatan Pendidikan

Terakhir

Ket 2

Sarlin, S.Pd.,M.Pd Kepala Sekolah 2 Drs. Marzuki Bin Abd. Rahim Guru Qur'an Hadist

3 Ruhul Yusuf, S.Pd.I Guru Qur'an Hadist

4 Mustari Halim, S.Pd.I., M.Pd. Guru Fiqih

5 Khadijah Tahir, S.Hum Guru SKI

6 Abdul Rahim, S.Hum Pembina

7 Ragim Samanery, S.S Pembina

8 Erfandi A.M,, Lc.,MA. Pembina

(49)

10 Ali, S.Pd.I Sharof

11 Yunus Baranna, S.S Guru Bhs. Inggris /

KTU

12 Afif Zuhdy Idham, S.Pd., M.Pd. Guru Bahasa Inggris /Speaking

13 Dr. M. Taufan B, S.H., M.Ag. Guru BIG (TOEFL)

14 Masyhud Zainuddin, S.Pd., M.Pd. Guru Bahasa Inggris/Speaking

15 Salamuddin, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia

16 Fadlan, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia

17 Rizky Iswardi, S.Pd. M.Pd. Guru PPKN

18 Sukma, S.Pd Guru Matematika

19 Endah Kusuma Wardani, S.Pd. Guru Sejarah Wajib/Peminatan

20 Tantri Wulandari, S.Pd. Guru Sejarah

Wajib/Peminatan

21

Rusmadi Rukmana, S.Pd., M.Pd

Guru Biologi

22 Ady Akbar, S.Pd. M.Pd. Guru Matematika

23

Ahmad Amri Amiruddin, S.Pd., M.Pd

Guru Matematika / Kurikulum

24

Putri Rabiah Al Adawiah, S.Si., M.Si.

Guru Biologi

25

Muhammad Ikram Ramdhan, S.Pd.

Guru Fisika / Wali Thalib

26 St. Ramina, S.Pd. Guru Kimia

27 Nurlinah, S.Pd. Guru Geografi

28 Drs. Mursyid, M.Pd Guru Sosiologi

29 Dian Juwita, S.Pd., M.Pd. Guru Sosiologi

30 Satnawati, S.Pd., M.Pd. Guru Sosiologi

31 Andi Aidah, S.Pd., M.Si. Guru Ekonomi

(50)

33

Lydia Nita Dwi Kusumah, S.Pd.

Guru Seni Budaya, Prakarya dan

Wirausaha

34 Zulfahruddin, S.Pd. Guru Seni

Budaya,Prakarya dan Wirausaha

35 Muhammad Alfian, S.Pd. Guru PJOK

36

Andi Saiful Alimsyah, S.Pd., M.Pd

Guru PJOK

37

Muhammad Hidayat Awal, S.Pd., M.Pd

Guru PJOK

38 Nur Ahmad Syahid, S.T Guru TIK

39

Imam Affandi Ahmad, S.Kom

Guru TIK

40 Hartono, S.Pd. Guru Aqidah Akhlak

(Sumber: dokumen dari tata usaha sekolah 27 Oktober 2020)

3. Keadaan Santri MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros

Jumlah siswa MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros tahun ajaran 2019/2020. Adapun data siswa sebagai berikut:

Tabel 4.2 Jumlah santri

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 X 98 98

2 XI 146 146

3 XII 108 108

Jumlah 352 352

(51)

4. Keadaan sarana dan prasana MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros.

Tabel 4.3

Jumlah Sarana dan Prasarana

NO Jenis Ruangan Jumlah

1. Ruang Kepala Sekolah 1

2. Ruang Dewan Guru 1

3. Ruang Staf Tata Usaha 1

4. Ruang kelas Santri 14

5. Ruangan IT dan Loker 1

6. Ruangan Lab IPA 1

7. Dapur dan ruang makan 1

8. Masjid 1

9. Asrama 1

10. Kamar mandi 10

11. Toilet 10

12. Ruang peralatan seni 1

13. Ruang peralatan olahraga 1

14. Poskestren 1

15. Lemari alat KIT IPA 1

16. Toko santri 1

17. Parkiran 2

18. Lapangan upacara 1

(Sumber: dokumen dari tata usaha sekolah 27 Oktober 2020)

5. Visi, Misi, dan Tujuan MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros

Dalam hal pencapaian suatu tujuan diperlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkan, secara umum bisa dikatakan bahwa visi dan misi adalah suatu konsep perencanaan yang disertai dengan tindakan sesuai dengan yang direncanakan untuk mecapai suatu tujuan. Adapun visi dan misi MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros sebagai berikut:

(52)

Visi:

“Menuju Sekolah yang Menghasilkan Generasi Calon Ulama Intelek dan Intelek Ulama Yakni Generasi yang Berakhlak Mulia, Berwawasan Luas, Berbadan Sehat serta Berkomitmen Tinggi terhadap Kemakmuran Mesjid dan Persatuan Ulama”

Misi:

1. Melaksanakan bina rohani Islam secra rutin dengan mengedapankan prinsip ”Bersatu dalam Aqidah Toleransi dalam Furu’ dan Khilafiah”

2. Menerapkan keharusan shalat berjamaah bagi Peserta Didik (Santri) dan warga sekolah

3. Menerapkan menagemen partisipatif berbasis Pesantren yang Islami

4. Mengembangkan konsep pendidikan yang mengintegrasikan antara pengetahuan umum yang berbasis pada penguasaan IPTEKS dengan pengetahuan agama yang berbasis pada Al-Qur’an dan Hadits.

5. Melakukan berbagai inovasi pembelajaran dengan berdasar pada prinsip Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).

6. Mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif dan efektif untuk mendukungpembelajaran

(53)

Menumbuhkan motivasi berkompetisi dikalangan Peserta Didik (Santri) dalam bidang akademik, olahraga dan seni yang mengedepankan nilai kejujuran dan moral ditengah masyarakat secara global

Tujuan:

1. Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah.

2. Membangun karakter dan kompetensi peserta didik (santri) dengan ciri 3H yaitu berakhlak mulia (Heart), berwawasan luas (Head), berbadan sehat dan berjiwa kuat (Hand)

3. Unggul dalam perolehan nilai UAN.

4. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,

5. Unggul dalam lomba Olahraga, Kesenian, PMR, Paskibra, dan Pramuka.

6. Unggul dalam kebersihan sekolah.

7. Unggul dalam lomba Olimpiade Matematika, IPA, IPS, Astronomi, dan Olahraga.

Sumber: desain dari tata usaha sekolah, senin 19 oktober 2020 6. Struktur organisasi MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe

Kabupaten Maros

Organisasi adalah sebauh tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana prasarana, dan lain

(54)

sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Organisasi Pesantren adalah membuat para anggota organisasi terlatih untuk mengurus suatu hal, karena mereka yang sudah lulus mereka diberikan kesempatan mengurus yang lebih besar lagi maka dari itulah diperlibatkanlah mereka dalam suatu organisasi, agar mereka menjadi lebih tenang dalam menghadapi suatu masalah karena mereka sudah terbiasa dalam Organisasi Santri. Selain itu tujuan utama dari dibentuk suatu organisasi adalah menjadikan para santri lebih terarah karena sudah ada yang mengaturnya yaitu anggota perbagian di Organisasi Santri, seperti yang mengurus ibadah santri adalah Departemen Ibadah, yang mengurus ketertiban santri adalah Departemen Kedisiplinan.

B. Letak Geografis Lokasi Penelitian 1. Batas Wilayah Pesantren

a. Sebelah utara : Toko Bintang Cab.Moncongloe b. Sebelah selatan : BTN Azkira

c. Sebelah Barat : Kantor Camat Moncongloe

d. Sebelah Timur : Mitra Bukalapak. Toko Dg.Kennang 2. Profil Sekolah MA Pesantren IMMIM

1) Nama sekolah : Pesantren IMMIM Moncongloe

2) NPSN : 40310220

3) Bentuk Pendidikan : SMA/MA 4) Status : Swasta

(55)

6) Kecamatan : Moncongloe 7) Kabupaten : Maros

8) Provinsi : Sulawesi Selatan

9) Kode Pos : 90562

10) Akreditasi : A

11) Nilai : 94

12) Penyelenggara : Badan Akreditasi Nasional Sekolah 13) SK Pendiri Sekolah : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 14) Tgl SK Pendirian : 20 Maret 2014

15) Status Kepemilikan : YASDIC IMMIM 16) SK Izin Operasional : 19 Agustus 2019 17) SK Akreditasi : Ada

18) Tgl SK Akreditasi : 30 November 2019 19) Nama Kepala Sekolah : Sarlin, S.Pd.,M.Pd

20) Alamat : Jln. Perintis Kemerdekaan 10 C. Keadaan Pesantren

Berdasarkan dari pengamatan peneliti, pesantren ini yang berada di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros memiliki strategi yang baik untuk anak-anak pesantren. Pesantren ini yang salah satu lembaga pendidikan yang berupaya menghasilkan kader-kader yang peduli dan senantiasa menjaga silaturahmi sesama ummatnya. Pada masa pandemi pesantren ini tentu sangat berbeda dengan waktu sebelumnya, dimana sekolah ini sunyi tidak ada aktivitas-aktivitas yang menjadi kebiasaan santri sebelum adanya COVID-19. Pada saat

(56)

pandemi aktifitas mereka yang sebelumnya yang belajar mulai dari pagi hingga siang yang dilanjutkan kegiatan ekstrarikuler sampai sore dan setelah itu karena sekolah ini pesantren yang tidak lepas kajian rutin pesantren ini melakukan pengajian setelah magrib, saat pandemi ini aktifitas pesantren dikurangi sebab, untuk memutus rantai virus corona. Oleh karena itu pesantren ini mempulangkan semua santri masing-masing ke rumahnya sehingga kegiatan kebiasaan yang dilakukan di sekolah ini beralih ke rumah dan itupun hanya kegiatan tertentu yang dapat dilakukan yaitu hanya proses pembelajaran yang melalui kelas virtual selama masa pandemi ini.

D. Keadaan Santri

Kondisi santri dipesantren ini sangat baik yang berperilaku sopan ke semua orang dan menghormati gurunya di sekolah ini. Santri ini sebelum masa pandemi mereka diasramakan dan tidak dipulangkan ke rumah selama sekolah tidak diizinkan untuk pulang. Pendidikan santri di sekolah ini yang harus diutamakan keagamaanya yang dapat dilihat dari latar belakang sekolah tersebut, santri di sekolah ini sudah pernah mengikuti lomba-lomba dari beberapa mata pelajaran yang ada dan sudah cukup berkembang untuk mendukung kelanjutan pendidikan. Selain itu, adapun santri berfikir untuk melanjutkan pendidikannya tapi dikarenakan oleh faktor ekonominya yang sangat pesimis untuk lanjut ke jenjang tinggi.

(57)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi pada bagian bagian ini dicantumkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pengalaman santri menggunakan aplikasi Zoom sebagai media pembelajaran Sosiologi dikelas X MA Pesantren IMMIM Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros.

a) Penggunaan teknologi aplikasi Zoom pada proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran disekolah ini agar proses pembelajaran tetap berjalan yang dari dulu sampai sekarang media yang digunakan itu e-learning, secanggih apapun itu teknologi yang digunakan sekarang akan beda dengan proses pembelajaran yang konvensional atau tatap muka secara langsung, karena proses pembelajaran tatap langsung lebih efektif dari pada proses pembelajaran lewat online yang dilakukan saat ini. Di sekolah MA Pesantren IMMIM ini, selama masa pandemi ada beberapa media yang digunakan dalam proses pembelajaran yang secara langsung itu dapat diganti melalui proses pembelajaran daring dengan mengguanakan media aplikasi Zoom.

Dapat dikutip hasil wawancara dari salah satu seorang guru mata pelajaran Sosiologi Dian Juwita bahwa:

“Lewat aplikasi Zoom itu dapat melihat langsung santri kita langsung menjelaskan kepada santri dan santripun bisa langsung mendengarkan apa yang kita jelaskan dan mute suara santri disuruh kasih off agar teman-temanya dapa mendengar dengan baik yang disampaikan gurunya lewat aplikasi zoom.”(D1/Wawancara/Guru /Dian Juwita/21Oktober2020)

Gambar

Tabel III.I  Waktu Penelitian  23
Gambar 2.1  Skema Kerangka Pikir  17
Tabel 4.2  Jumlah santri

Referensi

Dokumen terkait

Hasil angket dari seluruh responden mengenai gambaran pembelajaran online pada masa pandemi covid-19 pada siswa Kelas XII SMKS Adskar Balla Kabupaten Mamasa, adalah

Dalam sistem pembelajaran PJOK yang berlangsung hal pertama yang dilakukan guru yakni mengabsen peserta didik berapa orang yang hadir dan tidak hadirnya dan sistem yang digunakan

Upaya Guru dalam Proses Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 adalah Guru melihat bagaimana kharakteristik peserta didik di kelas tersebut sangat

Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui penggunaan drawing pen tablet sebagai media pembelajaran cardiotocography di masa pandemi Covid-19..

Beragam aplikasi atau media pembelajaran bertebaran di tengah Pandemi Covid 19, namun peneliti lebih tertarik menggunakan zoom pada perkuliahan Perilaku Hewan

Pembelajaran di masa pandemi Covid-19 memiliki banyak keterbatasan karena guru dan peserta didik tidak diperbolehkan melakukan kegitan pembelajaran langsung

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa kreativitas guru dalam pembelajaran berbasis daring pada masa pandemi covid-19 di PAUD Islam Terpadu Anak Mandiri

Pada masa pandemi covid-19 ini perlu adanya strategi, model, dan media pembelajaran yang baik sehingga peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik