RENSTRA
BALITBANGDA 2013-2018
BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN DAERAH
KABUPATEN PAMEKASAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Renstra Balitbangda adalah dokumen perencanaan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Pamekasan untuk periode lima tahun terhitung Tahun 2013 sampai dengan tahun 2018. Dokumen ini sebagai platform atas pelaksanaan visi dan misi Balitbangda Kabupaten Pamekasan dalam komitmennya untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kabupaten Pamekasan periode 2013-2018. Dengan kata lain, Renstra ini akan dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan program dan kegiatan Balitbangda.
Renstra ini merujuk pada RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018 dan Peraturan Bersama Menristek & Mendagri No. 03 Tahun 2012 & No. 36 Tahun 2012 Tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa), RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018.
Garis besar RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018 mencakup visi, misi dan sasaran yang ingin dicapai Tahun 2013-2018. Visi Bupati: Terwujudnya Pamekasan yang bersih, sehat, cerdas, dan sejahtera, berlandaskan iman dan taqwa didukung aparat yang profesional”. Misi yang tercantum adalah: (1) Memperluas pendidikan berbasis potensi daerah dan pemerataan kualitas pendidikan (2) Meningkatkan dan mengoptimalkan fasilitas pelayanan kesehatan (3) Mempercepat pembangunan infrastruktur public (4) Meningkatkan Pembangunan dibidang ekonomi dengan prioritas sektor pertanian dan optimalisasi komoditas unggulan daerah yang berwawasan lingkungan (5) Melakukan percepatan reformasi birokrasi di segala bidang, dan tata kelola
2 kepemerintahan yang baik (transparan dan akuntabel) (6) Meningkatkan kemudahan pelayanan publik yang cepat, sederhana serta murah.
Sebagai penjelasan, dalam RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018 terkait tugas dan fungsi Balitbangda tercover pada misi kelima yaitu Melakukan percepatan reformasi birokrasi di segala bidang, dan tata kelola kepemerintahan yang baik (transparan dan akuntabel) dengan tujuan yang tertulis yaitu meningkatkan transparansi, partisi masyarakat dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah daerah. Adapun sasaran yang tercantum ada dua bagian yang terkait dengan tupoksi Balitbangda. Pertama, Terwujudnya manajemen perencanaan yang efektif dan memperhatikan keinginan masyarakat yang memadai didukung kajian secara memadai. Kedua, Terwujudnya sistem inovasi daerah (SIDa) bagi terciptanya daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakat.
SIDa adalah keseluruhan proses dalam satu sistem untuk menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antarinstitusi pemerintah, Pemda, Lembaga Kelitbangan, Lembaga Pendidikan, Lembaga Penunjang Inovasi, Dunia Usaha, & Masyarakat di daerah. Adapun Tujuan adanya Peraturan Bersama tersebut ada dua. Pertama, Peningkatan kapasitas pemerintahan daerah, daya saing daerah, dan pelaksanaan Masterplan
Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Konsep dasar MP3EI adalah pemerintah berfungsi sebagai regulator, fasilitator dan katalisator bagi peningkatan nilai tambah, mendorong inovasi (inovasi produk, inovasi proses, inovasi pasar, inovasi organisasi dan inovasi perilaku), mengintegrasikan pendekatan sektoral dan regional serta memfasilitasi percepatan investasi swasta. Kedua, sinergi sumber daya bagi pembangunan daerah berbasis Sistem Inovasi Daerah bagi tercapainya daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakat.
3
1.2 Landasan Hukum
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Dan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman, Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
5. Peraturan Bersama Menristek & Mendagri No. 03 Tahun 2012 & No. 36 Tahun 2012 Tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) 6. Peraturan Menteri Negara Dan Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor : Permenpan/20/M.Pan/11/2008 Tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama
7. Peraturan Bupati Pamekasan Nomor 10 Tahun 2010, tentang Mekanisme Pelaksanaan Litbang di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan
8. UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah 9. UU Nomor 18 Tahun 2002 Tentang SARLITNAS
10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Perencanaan Pembangunan Nasional
11. PP Nomor 79 Tahun 2005, Tentang Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
12. PERMENDAGRI Nomor 20 Tahun 2011, Tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan DEPDAGRI
4 13. PERDA Nomor 15 Tahun 2008, Tentang Organisasi dan tata kerja
Inspektorat, BAPPEDA, RSUD, Lembaga Teknis Daerah;
14. PERBUP Nomor 47 Tahun 2008, Tentang Penjabaran Tugas BALITBANGDA;
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Dokumen renstra merupakan acuan dan arahan bagi SKPD Balitbangda dalam melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan dan pengoperasian (kelitbangan) Kabupaten Pamekasan periode 2013-2018 secara menyeluruh, terintegrasi, dan sinergis.
1.3.2. Tujuan
Renstra Balitbangda Kabupaten Pamekasan 2013-2018 ini disusun dengan tujuan:
1. Tersedianya dokumen Renstra Kabupaten Pamekasan tahun 2013-2018 yang menjadi Rencana Kerja dan sebagai indikator evaluasi kinerja lima tahunan SKPD Balitbangda;
2. Menjamin kerterkaitan serta konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian;
3. Menjamin terbentuknya sistem inovasi daerah (SIDa) dan penguatan SIDa dalam mendukung Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Pamekasan
4. Menjaga kesinambungan kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan dan pengoperasian (kelitbangan) pembangunan yang dilaksanakan secara tahunan.
5
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika Renstra Balitbangda Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang dijabarkan lebih lanjut ke dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dengan susunan sebagai berikut:
Sistematika penulisan Renstra Balitbangda 2013-2018: Bab I : Pendahuluan
mencakup latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan
Bab II : Gambaran Pelayanan SKPD
meliputi tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD, sumberdaya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD
Bab III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bab IV : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Bab V : Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif
Bab VI : Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD
6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD BALITBANGDA
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah adalah lembaga teknis membidangi sektor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berperan sebagai analisator dan integrator dalam merumuskan grand strategy
pembangunan yang mempunyai output Policy Recommendation dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan daerah. Kebijaksanaan pokok penelitian dan pengembangan daerah perlu diterjemahkan dan menjadi arah strategis, dalam kaitannya dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pemantapan penataan ruang dalam pembangunan daerah, pengembangan budaya daerah, pengembangan pemanfaatan teknologi dan penataan ekonomi serta keuangan daerah, diperlukan upaya peningkatan dan penyempurnaan perencanaan kegiatan yang didasari hasil penelitian, pengkajian, dan pengembangan sehingga dapat berjalan searah, konvergen, saling mengisi.
Selama 12 tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Pamekasan dibentuk telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga teknis penelitian dan pengembangan daerah dalam upaya perumusan dasar kebijakan, pelayanan informasi hasil penelitian di bidang Pemerintahan, Ekonomi & Keuangan dan Bidang Pembangunan.
Ada tiga prioritas bentuk kegiatan yang dilaksanakan Balitbangda hingga tahun ini. Pertama, melaksanakan penelitian yang up to date, untuk memberi saran/rekomendasi terhadap permasalahan yang muncul pada tahun berjalan. Kedua, melaksanakan penelitian terapan (action
research), guna menjawab secara langsung permasalahan yang
7 hasil penelitian (buku), tetapi juga kaji terap dalam bentuk penyuluhan, demoplot dan evaluasi berkesinambungan. Ketiga, penelitian yang secara rutin dilaksanakan di bidang Pemerintahan, Ekonomi & Keuangan, dan bidang Pembangunan, serta Kemasyarakatan.
Berdasarkan kondisi terkini Balitbangda tidak hanya sebatas untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan, namun terutama penekanan pada “inovasi”. Disini berarti pemaknaan kelitbangan berkembang tidak hanya sebatas penelitian dan pengembangan tetapi juga penerapan, pengkajian, perekayasaan dan pengoperasian.
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Balitbangda Kabupaten Pamekasan, didirikan berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2001 tanggal 8 Januari 2001 dan Surat Keputusan Bupati Pamekasan No. 42 Tahun 2001 tanggal 14 Maret 2001. Adapun tugas pokok Balitbangda adalah “Membantu Bupati dalam penyelenggaraan, pelaksanaan, pembinaan, dan pengkoordinasian kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan serta Pembangunan”.
Sementara Tugas Balitbangda menurut Permendagri, No. 20 Tahun 2011 adalah
Menyusun kebijakan teknis, rencana, dan program kelitbangan Pemkab;
Melaksanakan dan mengoordinasikan kelitbangan pemerintahan di wilayah Kabupaten;
Memberikan rekomendasi regulasi dan kebijakan kepada Bupati dan SKPD di lingkungan Kabupaten.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Pamekasan, mempunyai fungsi:
Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup penelitian dan pengembangan daerah;
8 Pelaksanaan pengkajian, penelitian dan pengembangan bidang
pemerintahan, ekonomi dan keuangan serta pembangunan;
Pelaksanaan pengembangan hasil penelitian dalam rangka perumusan kebijaksaan pengembangan;
Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dan pihak ketiga dalam rangka pelaksanaan penelitian;
Pengelolaan urusan ketatausahaan kantor meliputi umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan;
Pelaksanaan tugas lain yang dibebankan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Pamekasan memiliki Struktur Organisasi sebagai berikut :
1. Kepala Badan 2. Sekretaris :
Kepala Sub Bagian Perencanaan Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Pemerintahan : Kepala Sub Bidang Pemerintahan Umum dan Otonomi
Daerah
Kepala Sub Bidang Aparatur Pemerintah
4. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan:
Kepala Sub Bidang Perekonomian Kepala Sub Bidang Keuangan
5. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Pembangunan : Kepala Sub Bidang Fisik
Kepala Sub Bidang Sosial Budaya 6. Kelompok Jabatan Fungsional.
9
2.2. Sumber Daya SKPD
Sumber daya BALITBANGDA masih belum memadai, terutama dari aspek SDM. Namun tahun 2012 telah ada 2 orang fungsional peneliti. Sementara asset modal cukup memadai.
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
Dalam pelaksanaan tugas Penelitian tahun 2008-2012 telah dapat memenuhi 4 sasaran yang telah ditetapkan, yang mencakup:
a. Terpenuhinya sumberdaya baik sarana, prasarana maupun SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam rangka memaksimalkan peran Balitbangda. b. Terlaksananya kegiatan penelitian dan pengembangan yang terarah
dan aplikatif di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan, dan bidang Pembangunan,serta Kemasyarakatan.
10 c. Terlaksananya pengabdian atau kaji terap di bidang Pemerintahan,
Ekonomi dan Keuangan, dan Bidang Pembangunan
d. Terwujudnya rekomendasi Bupati melalui hasil penelitian dan pengembangan.
e. Terpublikasinya hasil penelitian dan pengembangan melalui Produk Hasil Penelitian (Buku), dan Jurnal Hasil Penelitian sebagai embrio Bank Data.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Kendala pembatas pembangunan Pamekasan adalah ketertinggalan masyarakat Kabupaten Pamekasan dalam bidang ekonomi dan sosial. Bidang ekonomi, Kabupaten Pamekasan adalah salah satu dari lima kabupaten yang termasuk kategori daerah tertinggal di Jawa Timur. Rilis bulan November 2012, Lima kabupaten di Jawa Timur, yakni Bondowoso, Situbondo, Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan masuk dalam kategori daerah tertinggal. Di samping itu Pamekasan juga menduduki peringkat tiga tertinggi persentase penduduk miskin di Jawa Timur di bawah Bangkalan dan Sampang, secara berurutan 20,94%, 26,22% dan 30,21% (Data pertengahan tahun 2011).
Ketertinggalan dalam bidang sosial diindikasikan dari kondisi kesehatan, pendidikan dan ketenagakerjaan yang secara umum masih dibawah rataan propinsi yang penilaiannya dengan merujuk pada IPM. Tidak mengherankan dengan merujuk pada kondisi tersebut, Visi Bupati periode 2013-2018 adalah Terwujudnya Pamekasan yang bersih, sehat, cerdas, dan sejahtera, berlandaskan iman dan taqwa didukung aparat yang profesional”. Dengan penekanan misi pada (1) Memperluas pendidikan berbasis potensi daerah dan pemerataan kualitas pendidikan (2) Meningkatkan dan mengoptimalkan fasilitas pelayanan kesehatan (3) Mempercepat pembangunan infrastruktur publik (4) Meningkatkan
11 Pembangunan dibidang ekonomi dengan prioritas sektor pertanian dan optimalisasi komoditas unggulan daerah yang berwawasan lingkungan (5) Melakukan percepatan reformasi birokrasi di segala bidang, dan tata kelola kepemerintahan yang baik (transparan dan akuntabel) (6) Meningkatkan kemudahan pelayanan publik yang cepat, sederhana serta murah.
Balitbangda dalam hal ini menjadi bagian pada misi ke 5 yaitu Melakukan percepatan reformasi birokrasi di segala bidang, dan tata kelola kepemerintahan yang baik (transparan dan akuntabel). Tujuannya adalah Meningkatkan transparansi, partisipasi masyarakat dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan sasaran: (1)Terwujudnya manajemen perencanaan yang efektif dan memperhatikan keinginan masyarakat (2) Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW dan Peraturan Perundangan lainnya (3)Terwujudnya system inovasi daerah (SIDa) bagi tercapainya daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Peluang dan Tantangan Balitbangda adalah
1. Ditetapkannya Peraturan Bersama Menristek & Mendagri No. 03 Tahun 2012 & No. 36 Tahun 2012 Tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Peraturan Bersama tersebut ada dua. Pertama, Peningkatan kapasitas pemerintahan daerah, daya saing daerah, dan pelaksanaan Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Konsep dasar MP3EI adalah pemerintah berfungsi sebagai regulator, fasilitator dan katalisator bagi peningkatan nilai tambah, mendorong inovasi (inovasi produk, inovasi proses, inovasi pasar, inovasi organisasi dan inovasi perilaku), mengintegrasikan pendekatan sektoral dan regional serta memfasilitasi percepatan investasi swasta. Kedua, sinergi sumber daya bagi pembangunan
12 daerah berbasis Sistem Inovasi Daerah bagi tercapainya daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakat.
2. Desain percepatan pembangunan Kabupaten Pamekasan tidak mudah diterapkan, mengingat ketertinggalan masyarakat Kabupaten Pamekasan dalam bidang ekonomi dan sosial. Bidang ekonomi seperti yang disebutkan di atas yakni persentase penduduk miskin cukup besar sedangkan ketertinggalan dalam bidang sosial diindikasikan dari kondisi kesehatan, pendidikan dan ketenagakerjaan yang secara umum masih dibawah rataan propinsi yang penilaiannya dengan merujuk pada IPM. Kondisi ini diperparah dengan kemampuan keuangan daerah (celah fiscal) yang terbatas, sehingga ruang gerak untuk dana pembangunan tersedot untuk belanja pegawai. Begitu pula dengan infrastruktur dan aksesbilitas pelayanan pemerintah hingga saat ini masih kurang optimal. Disinilah celah bagi Balitbangda untuk melaksanakan penelitian, pengembangan, pengkajian, pengoperasian, penerapan dan perekayasaan dalam menumbuhkeembangkan inovasi bagi percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi.
3. Era globalisasi menuntut produk harus memenuhi kompetensi harga, kompensi kualitas dan spefisikasi produk (barang/jasa), disinilah peluang lebar untuk melaksanakan terobosan-terobosan baru dengan mengusung ekonomi berbasis sumberdaya lokal Kabupaten Pamekasan, baik itu modal sosial, sumber daya alam dan sumberdaya manusia.
4. SDM Balitbangda masih jauh dari memadai disinilah perlunya ditopang dengan sinergi dan kerjasama satu sistem untuk menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antarinstitusi pemerintah, Pemda, Lembaga Kelitbangan, Lembaga Pendidikan, Lembaga Penunjang Inovasi, Dunia Usaha, & Masyarakat di daerah.
13
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Balitbangda
Esensi adanya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah adalah melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan dan pengoperasian (kelitbangan) di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan serta Pembangunan. Oleh karena itu, Balitbangda memberi rekomendasi dan inovasi dalam pelaksanaan pembangunan Kabupaten Pamekasan. Merujuk permasalahan pembangunan Kabupaten Pamekasan yang tercantum dalam RPJMD 2013-2018 adalah: masih rendahnya kualitas pendidikan dan kurangnya sarana prasarana pelayanan medis, laju pertumbuhan ekonomi yang relatif lambat, tingginya angka kemiskinan dan masih terbatasnya perluasan dan penyediaan lapangan kerja, pengaruh berkembangnya teknologi yang semakin maju, masih lemahnya perencanaan pembangunan dan belum mandirinya pemerintah daerah dalam
14 pembangunan di daerah serta kurang optimalnya pelayanan reformasi birokrasi dan pelayanan publik. Maka pada periode tersebut program dan kegiatan balitbangda difokuskan dengan permasalahan di atas.
Adapun Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Balitbangda untuk ditindaklanjuti lima tahun kedepan adalah sebagai berikut:
1. Masih belum optimalnya penyediaan sumberdaya baik sarana dan prasarana maupun SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan.
2. Masih rendahnya pemanfaatan hasil penelitian yang dimanfaatkan untuk kebijakan pemerntah daerah atau dimanfaatkan oleh SKPD di Kabupaten Pamekasan
3. Masih rendahnya penerapan Industri Desa Berbasis Sumberdaya Lokal (pertanian) melalui kelompok tani/penduduk setempat/LSM berbasis sumberdaya lokal. Industri desa berbasis sumberdaya lokal.
4. Penduduk miskin di Kabupaten Pamekasan ± 20,9 %, disinilah perlunya mengoperasikan pelaksanaan agrotechnopark (pertanian terpadu) untuk mengoptimalan sumberdaya yang melingkupi desa tersebut. Kaji terap: agrotechnopark agar hadir, khususnya di desa/dusun dengan tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi 5. Masih belum optimalnya penerapan iptek bagi masyarakat. Oleh
karena itu pengoperasian/demoplot iptek bagi masyarakat desa. ditingkat masyarakat desa diaplikasikan.
6. Melaksanakan pengkajian secara intensif terkait dengan kemiskinan mengingat faktor penyebab kemiskinan sangat beragam. Berbagai kelompok orang yang tergolong miskin menjadi miskin karena berbagai penyebab dan alasan yang berbeda. determinan penyebab kemiskinan ke dalam tiga kelompok yakni:
15 - Produktivitas rendah – ketidakcukupan pendapatan atas upaya kerja dan minimnya kepemilikan dan utilisasi input-input produktif;
- Kerapuhan (vulnerability) – resiko dan konsekuensi atas turunnya pendapatan dan konsumsi;
- Ketergantungan (dependency) - ketidakmampuan untuk menghasilkan pendapatan akibat ketidakmapuan untuk bekerja. Kemiskinan yang disebabkan oleh produktivitas rendah dapat di atasi dengan kebijakan intervensi untuk meningkatkan pendapatan dalam bentuk program peningkatan produktivitas, sementara kerapuhan dalam pendapatan kaum miskin dapat di atasi dengan kebijakan jaringan pengaman sosial jangka pendek baik dalam bentuk tunai atau bahan makanan, upaya perbaikan sistem pendapatan, atau penciptaan kesempatan dalam memperoleh pendapatan. Terakhir, kemiskinan yang disebabkan oleh ketergantungan akibat ketidakmampuan fisik, mental, usia lanjut, kebijakan yang tepat adalah dengan membangun sistem kesejahteraan sosial (social
welfare) melalui program bantuan tunai langsung.
Masalah kemiskinan bisa terjadi karena faktor kultural atau faktor situasional atau faktor interaksional, sehingga ada tiga pendekatan ilmiah didalam memahaminya, yakni pendekatan kultural, pendekatan situasional dan pendekatan interaksional. Disebutkan bahwa kemiskinan adalah suatu budaya yang terjadi karena penderitaan ekonomi yang berlangsung lama. Oleh karena itu akhirnya memunculkan budaya miskin, yakni suatu cara yang dipakai oleh orang miskin untuk beradaptasi dan bereaksi terhadap posisi mereka yang marginal dalam masyarakat yang memiliki kelas kelas-kelas dan bersifat individualistik dan kapitalistik. Kemiskinan karena faktor situasional mengungkapkan bahwa ciri-ciri sub kultur orang
16 miskin timbul karena situasi yang menekan. Bilamana situasi yang menekan tersebut hilang, ciri-ciri tersebut akan hilang dengan sendirinya. Situasi yang menekan tersebut timbul oleh karena struktur total dari sistem sosial yang ada dalam masyarakat.
Sementara, penyebab utama kemiskinan desa adalah (1) pengaruh faktor pendidikan yang rendah (2) ketimpangan kepemilikan lahan dan modal pertanian (3) ketidakmerataan investasi di sektor pertanian (4) alokasi anggaran kredit yang terbatas (4) terbatasnya ketersediaan bahan kebutuhan dasar (5) kebijakan pembangunan perkotaan (mendorong orang desa ke kota) (6) pengelolaan ekonomi yang masih menggunakan cara tradisional (7) rendahnya produktivitas dan pembentukan modal (8) budaya menabung yang belum berkembang di kalangan masyarakat desa (9) tata pemerintahan yang buruk (bad governance) yang umumnya masih berkembang di daerah pedesaan (10) tidak adanya jaminan sosial untuk bertahan hidup dan untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat desa; (11) rendahnya jaminan kesehatan.
Kondisi existing Kabupaten Pamekasan saat ini yaitu Kabupaten Pamekasan adalah salah satu dari lima kabupaten yang termasuk kategori daerah tertinggal di Jawa Timur. Rilis bulan November 2012, Lima kabupaten di Jawa Timur, yakni Bondowoso, Situbondo, Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan masuk dalam kategori daerah tertinggal. Di samping itu Pamekasan juga menduduki peringkat tiga tertinggi persentase penduduk miskin di Jawa Timur di bawah Bangkalan dan Sampang, secara berurutan 20,94%, 26,22% dan 30,21% (Data pertengahan tahun 2011). Sebagai penjelasan (Berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Pengentasan Kemiskinan (TNP2K) pada tahun 2011, jumlah
17 penduduk di Kabupaten Pamekasan sebanyak 179.200 jiwa. Jumlah ini setara dengan 20,94 prosen penduduk Pamekasan berada di bawah garis kemiskinan)
Disamping itu ketertinggalan masyarakat Kabupaten Pamekasan dalam bidang sosial. Dalam bidang sosial diindikasikan dari kondisi kesehatan, pendidikan dan ketenagakerjaan yang secara umum masih dibawah rataan propinsi yang penilaiannya dengan merujuk pada IPM.
7. Masih minimnya publikasi hasil penelitian terkait dengan bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan, dan Bidang Pembangunan, serta Kemasyarakatan.
8. Masih rendahnya kehadiran inovasi (produk, proses, organisasi, pasar dan perilaku) untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Kabupaten Pamekasan. Penguatan system inovasi daerah untuk hadirnya inovasi. Peningkatan kapasitas pemerintahan daerah, daya saing daerah, dan pelaksanaan Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 titik poinnya pada inovasi. Merujuk pada konsep dasar MP3EI adalah pemerintah berfungsi sebagai regulator, fasilitator dan katalisator bagi peningkatan nilai tambah, mendorong inovasi (inovasi produk, inovasi proses, inovasi pasar, inovasi organisasi dan inovasi perilaku), mengintegrasikan pendekatan sektoral dan regional serta memfasilitasi percepatan investasi swasta. Kedua, sinergi sumber daya bagi pembangunan daerah berbasis Sistem Inovasi Daerah bagi tercapainya daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Tabel 3.1
18
Balitbangda Kabupaten Pamekasan
Aspek Kajian Capaian/Kondisi
Saat ini Standar yang Digunakan Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pelayanan SKPD INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Menyediakan sumberdaya baik sarana dan prasarana maupun SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam rangka memaksimalkan peran Balitbangda. 98% Terpenuhinya sumberdaya baik sarana, prasarana maupun SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam rangka memaksimalkan peran Balitbangda. - -
Masih beum optimalnya penyediaan sumberdaya baik sarana dan
prasarana maupun SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan Melaksanakan penelitian yang terarah dan aplikatif di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan, dan Bidang Pembangunan, serta Kemasyarakatan. 30% hasil penelitian dimanfaatkan untuk kebijakan Terlaksananya kegiatan penelitian dan pengembangan yang terarah dan aplikatif di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan, dan Bidang Pembangunan, serta Kemasyarakatan. SDM masih kurang sehingga kompetensi hasil penelitian terkadang hasilnya kurang sesuai dengan tujuan yang dicapai - Masih rendahnya pemanfaatan hasil penelitian yang dimanfaatkan untuk kebijakan pemerntah daerah atau dimanfaatkan oleh SKPD di Kabupaten Pamekasan Menerapkan kegiatan Industri desa melalui kelompok tani/penduduk setempat/LSM berbasis sumberdaya lokal Belum dilaksanakan secara mandiri Mewujudkan Industri desa melalui kelompok tani/penduduk setempat/LSM berbasis sumberdaya lokal - Masih rendahnya penerapan Industri Desa Berbasis Sumberdaya Lokal (pertanian) melalui kelompok tani/penduduk setempat/LSM berbasis sumberdaya lokal Mengoperasikan pelaksanaan agrotechnopark (pertanian terpadu) khususnya desa dengan tingkat prosentase penduduk Satu kegiatan diterapkan namun belum diaplikasikan Mewujudkan agrotechnopark (pertanian terpadu) khususnya desa dengan tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi Kompleksitas masyarakat dan - Penduduk miskin di Kabupaten Pamekasan ± 20,9 %, disinilah perlunya mengoperasikan pelaksanaan agrotechnopark (pertanian terpadu) untuk mengoptimalan
19
Aspek Kajian Capaian/Kondisi
Saat ini Standar yang Digunakan Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pelayanan SKPD INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) (1) (2) (3) (4) (5) (6)
miskinnya tinggi sumberdaya yang
melingkupi desa tersebut. Melaksanakan Demoplot /aplikasi iptek ditingkat masyarakat desa 10% diterapkan oleh desa target Melaksanakan Demoplot /aplikasi iptek ditingkat masyarakat desa - -
Masih belum optimalnya penerapan iptek bagi masyarakat. Oleh karena itu
pengoperasian/demoplot iptek bagi masyarakat, ditingkat masyarakat desa diaplikasikan Melaksanakan pengkajian secara intensif terkait dengan kemiskinan dan forum diskusi isu-su aktual Masih sebatas penelitian dengan bahasan yang tidak spesifik Melaksanakan pengkajian secara intensif terkait dengan kemiskinan dan isu-isu aktual - - Melaksanakan pengkajian secara intensif terkait dengan kemiskinan, mengingat faktor penyebab kemiskinan sangat beragam Mewujudkan Balitbangda sebagai Bank data 10% masih dalam bentuk jurnal sebatas hasil penelitian Balitbangda pada tahun berjalan Terpublikasinya hasil penelitian dan pengembangan melalui jurnal hasil penelitain sebagai embrio bank data - -
Masih minimnya publikasi hasil penelitian terkait
dengan bidang
Pemerintahan, Ekonomi
dan Keuangan, dan
Bidang Pembangunan, serta Kemasyarakatan. Memunculkan inovasi untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Belum dilaksanakan Munculnya inovasi untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi - - Masih rendahnya kehadiran inovasi (produk, proses, organisasi, pasar dan perilaku) untuk percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi Kabupaten Pamekasan
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih
Dengan kondisi internal dan eksternal yang dimiliki Balitbangda Kabupaten Pamekasan sebagaimana telah diuraikan di
20 atas, serta memperhatikan kondisi existing saat ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.2
Faktor Penghambat Dan Pendorong Pelayanan SKPD Balitbangda Terhadap Pencapaian Visi, Misi Dan Program Kepala Daerah Dan
Wakil Kepala Daerah
Visi: Terwujudnya penyelenggaraan penelitian dan pengembangan yang Visioner, Kreatif, Inovatif, serta Kredibel dalam rangka mendukung penyusunan program pembangunan di Pamekasan
No
Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Misi 5. percepatan reformasi birokrasi di segala bidang, dan tata kelola
kepemerintahan yang baik (transparan dan akuntabel)
Masih belum optimalnya penyediaan sumberdaya baik sarana dan prasarana maupun SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan Sumberdaya SKPD belum optimal. Masih rendahnya pemanfaatan hasil penelitian yang dimanfaatkan untuk kebijakan pemerintah
daerah atau dimanfaatkan oleh SKPD di Kabupaten Pamekasan SDM masih kurang sehingga kompetensi hasil penelitian terkadang hasilnya kurang sesuai dengan tujuan yang dicapai Permintaan Penelitian dari SKPD lainnya Masih rendahnya penerapan Industri Desa Berbasis Sumberdaya Lokal (pertanian) melalui kelompok tani/penduduk setempat/LSM berbasis sumberdaya lokal 75,70 persen dari penduduk Pamekasan bekerja di sektor
pertanian, sektor ini tersebut
menyumbangkan 48,99 persen PDRB
untuk tahun 2012.
Disinilah celah bagi
percepatan dan
perluasan pembangunan
ekonomi pamekasan
21
dengan fokus pada
membangun industri
pengolahan pertanian dari hulu hingga hilir
diproses di dekat petani Penduduk miskin di Kabupaten Pamekasan ± 20,9 %, disinilah perlunya mengoperasikan pelaksanaan agrotechnopark (pertanian terpadu) untuk mengoptimalan sumberdaya yang melingkupi desa tersebut.
Penduduk miskin di Kabupaten Pamekasan ± 20,9 %,
Masih belum optimalnya penerapan iptek bagi masyarakat. Oleh karena itu pengoperasian/ demoplot iptek bagi masyarakat, ditingkat masyarakat desa diaplikasikan
Melaksanakan pengkajian secara intensif terkait dengan kemiskinan mengingat faktor penyebab kemiskinan sangat beragam dan forum diskusi isu-isu aktual
Masih minimnya publikasi
hasil penelitian terkait
dengan bidang
Pemerintahan, Ekonomi
dan Keuangan, dan Bidang
Pembangunan, serta
Kemasyarakatan.
Masih rendahnya
kehadiran inovasi (produk, proses, organisasi, pasar dan perilaku) untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Kabupaten Pamekasan
Peraturan Bersama
Menristek & Mendagri No. 03 Tahun 2012 & No. 36 Tahun 2012
Tentang Penguatan
Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
3.3 Penentuan Isu-Isu Strategis
Berdasarkan Permasalahan yang Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Balitbangda selama periode 2014-2018, maka dibutuhkan penyelesaian
22 strategis untuk mengatasi permasalahan yang akan muncul selama lima tahun mendatang.
Isu-isu strategis yang ada menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan utama pembangunan lima tahun ke depan yang sesuai dengan visi dan misi Balitbangda Kabupaten Pamekassan dan visi misi Kepala Daerah terpilih.
Beberapa informasi dari masing-masing isu strategis ini, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perlunya penyediaan sumberdaya baik sarana dan prasarana maupun SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam upaya memaksimalkan peran Balitbangda.
2. Perlunya optimalisasi pemanfaatan hasil penelitian untuk kebijakan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh SKPD di Kabupaten Pamekasan
3. Perlunya penerapan Industri Desa Berbasis Sumberdaya Lokal (pertanian) melalui kelompok tani/penduduk setempat/LSM berbasis sumberdaya lokal. Industri desa berbasis sumberdaya lokal. Ini berarti suatu terobosan/inovasi agar terjadi peningkatan nilai tambahan produk pertanian: (a) bagaimana petani garam rakyat bisa naik kelas menjadi home industry yang kompetitif dengan kelembagaan yang mapan (b)Bagaimana singkong tidak hanya diolah menjadi krepik tette atau pakan ternak, tetapi diolah menjadi tepung mocaf dan turunannya (c) bagaimana compensatory growth pada ternak potong tidak terjadi lagi, dan ini menuntut hadirnya industry-industri pakan ternak skala rumah tangga/kelompok tani (d) bagaimana produk pertanian lainnya, baik yang sudah diketahui ataupun masih belum, dengan
23 mengedepankan komoditas yang diminta oleh pasar dan bukan konsep komoditas unggulan dan lain sebagainya.
4. Perlunya percontohan pelaksanaan agrotechnopark (pertanian terpadu) untuk mengoptimalan sumberdaya yang melingkupi desa. Kaji terap: agrotechnopark agar hadir, khususnya di desa/dusun dengan tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi
5. Perlunya penerapan iptek bagi masyarakat. Oleh karena itu pengoperasian/demoplot iptek bagi masyarakat desa. ditingkat masyarakat desa diaplikasikan.
6. Perlunya pengkajian secara intensif terkait dengan kemiskinan mengingat faktor penyebab kemiskinan sangat beragam dan juga forum diskusi isu-isu aktual
7. Perlunya peningkatan publikasi hasil penelitian terkait dengan bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan, dan Bidang Pembangunan, serta Kemasyarakatan.
8. Perlunya penguatan sistem inovasi daerah untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Kabupaten Pamekasan. Penguatan system inovasi daerah untuk hadirnya inovasi baik itu inovasi produk, inovasi proses, inovasi organisasi organisasi, inovasi pasar dan inovasi perilaku
24
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1. Visi
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Pamekasan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mempunyai Visi :
“ Terwujudnya penyelenggaraan penelitian dan pengembangan yang Visioner, Kreatif, Inovatif, serta Kredibel dalam rangka mendukung penyusunan program pembangunan di Pamekasan “
Penjelasan visi
Penelitian dan pengembangan (kelitbangan) adalah kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan dan pengoperasian di bidang Pemerintahan, Ekonomi & Keuangan, serta Pembangunan
Visioner adalah orang yang memiliki wawasan kedepan Kreatif adalah memiliki kemampuan/ daya cipta
Inovatif adalah memperkenalakan sesuatu yang baru atau bersifat pembaharuan
Kredibel adalah kapabilitas, kualitas dan kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan
4.2. Misi
Untuk melaksanakan Visi tersebut, Balitbangda Kabupaten Pamekasan, mempunyai misi sebagai berikut :
25 1. Melakukan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan dan pengoperasian di bidang Pemerintahan, Ekonomi & Keuangan, serta Pembangunan;
2. Menyiapkan data & informasi di bidang Pemerintahan, Ekonomi & Keuangan, serta Pembangunan
3. Menyampaikan saran dan pertimbangan dalam penyusunan program pembangunan dan kebijakan;
4. Menyampaikan ide kreatif dan inovatif dalam rangka pengambilan kebijakan dan pembangunan.
Dari 4 (empat) misi SKPD Balitbangda Kabupaten pamekasan tersebut secara substansi dimaknai sebagai berikut
1. Melakukan penelitian, pengembangan, penerapan,
pengkajian, perekayasaan dan pengoperasian di bidang Pemerintahan, Ekonomi & Keuangan, serta Pembangunan
dimaksudkan (1) melaksanakan penelitian tentang permasalahan yang melingkupi SKPD di Kabupaten Pamekasan. Disini penekanan pada permintaan SKPD tentang penelitian yang mereka butuhkan. (2) melaksanakan kaji terap dalam bentuk Demoplot /aplikasi iptek ditingkat masyarakat desa, Menerapkan kegiatan Industri desa melalui kelompok tani/penduduk setempat/LSM berbasis sumberdaya lokal, Mengoperasikan pelaksanaan agrotechnopark (pertanian terpadu) khususnya desa dengan tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi (3) Melaksanakan pengkajian secara intensif terkait dengan kemiskinan.
2. Menyiapkan data & informasi di bidang Pemerintahan, Ekonomi & Keuangan, serta Pembangunan dimaksudkan
secara berkesinambungan Balitbangda menerbitkan jurnal hasil penelitian, hasil diterap yang telah dilaksankan pada tahun
26 berjalan. Di samping itu menampung hasil penelitian dari lembaga/institusi lain baik antarinstitusi pemerintah, Pemda, Lembaga Pendidikan, Lembaga Penunjang Inovasi, Dunia Usaha, & Masyarakat di daerah
3. Menyampaikan saran dan pertimbangan dalam penyusunan program pembangunan dan kebijakan dimaksudkan memberi
saran/rekomendasi terhadap permasalahan pembangunan dalam upaya terciptanya daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakat
4. Menyampaikan ide kreatif dan inovatif dalam rangka pengambilan kebijakan dan pembangunan dimaksudkan
Balitbangda berfungsi sebagai fasilitator dan katalisator bagi peningkatan nilai tambah produk dan mendorong inovasi (inovasi produk, inovasi proses, inovasi pasar, inovasi organisasi dan inovasi perilaku). Media yang akan digunakan adalah membentuk system inovasi daerah.
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Balitbangda
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam rencana strategis yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kerangka kinerja Balitbangda secara keseluruhan yang mencakup strategi, arah kebijakan, kebijakan umum, program dan kegiatan prioritas.
Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada permasalahan dan isu-isu strategis.
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Balitbangda Kabupaten Pamekasan dari masing-masing tujuan dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam suatu indikator beserta
27 targetnya. Indikator kinerja sasaran adalah tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran yang akan diwujudkan selama 5 (lima) tahun. Setiap indikator kinerja disertai dengan rencana tingkat capaian (target).
Untuk merealisasikan pelaksanaan misi Pemerintah Kabupaten Pamekasan, perlu ditetapkan tujuan pembangunan daerah (goal) yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Tujuan ini ditetapkan untuk memberikan arah terhadap program Balitbangda Kabupaten Pamekasan. Sementara sasaran merupakan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan (goal) yang telah ditetapkan.
Dalam rangka memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan terhadap peran visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Balitbangda Kabupaten Pamekasan
VISI : Terwujudnya penyelenggaraan penelitian dan pengembangan yang Visioner, Kreatif, Inovatif,
serta Kredibel dalam rangka mendukung penyusunan program pembangunan di Pamekasan
NO MISI TUJUAN SASARAN
1 Melakukan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan dan pengoperasian di bidang Pemerintahan, Ekonomi & Keuangan, serta Pembangunan
Terlaksananya kegiatan penelitian dan pengembangan yang terarah dan aplikatif di bidang
Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan, dan Bidang Pembangunan, serta Kemasyarakatan.
Memberikan solusi terhadap permasalahan yang
melingkupi SKPD yang ada di Kabupaten Pamekasan Membuat desain /model
bagi pengembangan pembangunan Meminimalkan error
pelaksanaan pembangunan
Terpenuhinya sumberdaya baik sarana, prasarana maupun SDM sebagai pendukung bagi
pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam rangka memaksimalkan peran Balitbangda.
Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap masyarakat
Meningkatnya efesiensi kegiatan kelitbangan
28
Mewujudkan agrotechnopark (pertanian terpadu) khususnya desa dengan tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi
Optimalisasi sumberdaya yang melingkupi desa yang tingkat prosentase
penduduk miskinnya tinggi
Terlaksanakan pengkajian secara intensif terkait dengan kemiskinan dan forum diskusi isu-isu aktual
Meningkatkan pemecahan masalah kemiskinan secara spesifik berbasis
sumberdaya desa
Meningkatkan pemecahan masalah terkait isu-isu aktual
Melaksanakan Demoplot /aplikasi iptek ditingkat masyarakat desa
Mengoptimalkan penggunaan iptek Memberi contoh secara
langsung kepada masyarakat desa
Meningkatkan nilai tambah sumberdaya di desa
2
Menyiapkan data & informasi di bidang Pemerintahan, Ekonomi & Keuangan, serta Pembangunan
Terpublikasinya hasil penelitian dan pengembangan melalui jurnal hasil penelitain sebagai embrio bank data
Meningkatkan akses masyarakat terhadap hasil-hasil penelitian
Memudahkan para pelaku usaha untuk mendapatkan informasi 3 Menyampaikan saran dan pertimbangan dalam penyusunan program pembangunan dan kebijakan Termanfaatkannya hasil
kelitbangan dan mempunyai nilai implementasi yang tinggi
sehingga sebagai acuan kebijakan bagi pihak yang berkepentingan Memudahkandan membantu dalam perumusan kebijakan Bupati 4 Menyampaikan ide kreatif dan inovatif dalam rangka pengambilan kebijakan dan pembangunan
Munculnya inovasi untuk terobosan bagi percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
Terwujudnya system inovasi daerah yang menjadi motor bagi inovasi dan pembaharuan dalam upaya percepatan pembangunan ekonomi
Mewujudkan Industri desa melalui kelompok tani/penduduk
setempat/LSM berbasis sumberdaya lokal
Menerapkan inovasi khusunya inovasi produk dan pasar untuk munculnya industri-industri desa berbasi sumberdaya local Meningkatkan nilai tambah
29
4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Balitbangda kabupaten Pamekasan mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, informasi dan perbaikan kinerja birokrasi.
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan.
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengerahkan perumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari tahun ke tahun selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.
Arah kebijakan Balitbangda Kabupaten Pamekasan merupakan fokus/tema kegiatan setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun. Pentahapan dan fokus/tema ini mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan, berkaitan dengan pengaturan waktu. Penekanan fokus/tema dalam setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun memiliki kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan yang telah ditetapkan dan mencermati isu-isu strategis, permasalahan–
30 permasalahan yang dihadapi, peluang, ancaman maka dirumuskan strategi dan arah kebijakan pembangunan sebagai berikut :
4.3.1. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 1
Misi pertama yaitu Melakukan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan dan pengoperasian di bidang Pemerintahan, Ekonomi & Keuangan, serta Pembangunan. yang mempunyai tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan sebagai berikut:
1. Terlaksananya kegiatan penelitian dan pengembangan yang terarah dan aplikatif di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan, dan Bidang Pembangunan, serta Kemasyarakatan. Tujuan ini mempunyai sasaran sebagai berikut:
a) Memberikan solusi terhadap permasalahan yang melingkupi SKPD yang ada di Kabupaten Pamekasan. Adapun strategi dan arah kebijakan ini sebagai berikut:
- penelitian sesuai dengan permintaan /kebutuhan SKPD yang ada dalm lingkup Kabupaten Pamekasan. Dengan arah kebijakan yaitu Melaksanakan penelitian sesuai dengan permintaan /kebutuhan SKPD yang ada dalm lingkup Kabupaten Pamekasan
b) Membuat desain /model bagi pengembangan pembangunan. Adapun strategi dan arah kebijakan ini sebagai berikut:
- identifikasi dan pemetaan terkait desain atau model pengembangan pembangunan. Dengan arah kebijakan yaitu Melaksanakan penelitian terkait desain atau model pengembangan pembangunan
c) Meminimalkan error pelaksanaan pembangunan. Adapun strategi dan arah kebijakan ini sebagai berikut:
31 - optimalisasi atau efesiensi ataupun peningkatan kualitas terkait dengan bidang pemerintahan, ekonomi dan keuangan, bidang pembangunan. Dengan arah kebijakan yaitu Melaksanakan penelitian yang hasil akhirnya pada optimalisasi atau efesiensi ataupun peningkatan kualitas terkait dengan bidang pemerintahan, ekonomi dan keuangan, bidang pembangunan
2. Terpenuhinya sumberdaya baik sarana, prasarana maupun SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam rangka memaksimalkan peran Balitbangda. Tujuan ini mempunyai sasaran sebagai berikut:
a) Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap masyarakat. Adapun strategi dan arah kebijakan ini sebagai berikut: menyediakan sarana dan prasarana sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan. Dengan arah kebijakan Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan
b) Meningkatnya efesiensi kegiatan kelitbangan. Adapun strategi dan arah kebijakan ini sebagai berikut: meningkatkan kualitas SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan. Dengan arah kebijakan mengikuti pelatihan untuk peningkatan kualitas aparatur
3. Mewujudkan agrotechnopark (pertanian terpadu) khususnya desa dengan tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi. Tujuan ini mempunyai sasaran sebagai berikut:
32 a) Optimalisasi sumberdaya yang melingkupi desa yang tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi. Adapun strategi dan arah kebijakan ini sebagai berikut:
- menganalisis sumberdaya (SDA, SDM, modal sosial, modal finansial, dan modal fisik)yang melingkupi desa dengan tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi. Dengan arah kebijakan identifikasi sumberdaya alam desa target
- menerapkan agrotechnopark. Dengan arah kebijakan identifikasi sosial-ekonomi desa target dan demoplot/percontohan pertanian terpadu untuk desa target
4. Terlaksanakan pengkajian secara intensif terkait dengan kemiskinan dan forum diskusi isu-isu aktual. Tujuan ini mempunyai sasaran sebagai berikut:
a) Meningkatkan pemecahan masalah kemiskinan secara spesifik berbasis sumberdaya desa. Adapun strateginya adalah menganalisis sumberdaya (SDA, SDM, modal sosial, modal finansial, dan modal fisik) yang melingkupi desa dengan tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi. Dengan arah kebijakan ini sebagai berikut (1) penguatan kelembagan desa target (2) identifikasi sumberdaya lokal desa target (3) crosscek dan evaluasi desa target.
b) Meningkatkan pemecahan masalah isu-isu aktual
5. Melaksanakan Demoplot /aplikasi iptek ditingkat masyarakat desa. Tujuan ini mempunyai sasaran sebagai berikut:
d) Mengoptimalkan penggunaan iptek. Adapun strateginya adalah menganalisis sumberdaya (SDA, SDM, modal sosial, modal finansial, dan modal fisik)yang melingkupi masyarakat
33 desa. Dengan arah kebijakan ini identifikasi sumberdaya desa target
e) Memberi contoh secara langsung kepada masyarakat desa. Adapun strateginya adalah menerapkan iptek dalam bentuk semoplot dan evaluasi. Dengan arah kebijakan Kelompok tani/lembaga masyarakat diundang untuk berpartisipasi dalam demoplot iptek
f) Meningkatkan nilai tambah sumberdaya di desa. Adapun strateginya adalah peningkatan pendapatan masyarakat desa. Dengan arah kebijakan Meningkatkan nilai tambah sumberdaya di desa
4.3.2. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 2
Misi kedua yaitu Menyiapkan data & informasi di bidang Pemerintahan, Ekonomi & Keuangan, serta Pembangunan. yang mempunyai tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan sebagai berikut:
1. Terpublikasinya hasil penelitian dan pengembangan melalui jurnal hasil penelitain sebagai embrio bank data. Tujuan ini mempunyai sasaran sebagai berikut:
a) Meningkatkan akses masyarakat terhadap hasil-hasil penelitian. Adapun strateginya menerbitkan jurnal hasil penelitian dan arah kebijakan ini adalah meningkatkan jumlah volume penerbitan
b) Memudahkan para pelaku usaha untuk mendapatkan informasi. Adapun strateginya memublikasikan ke melalui website dan arah kebijakan ini adalah mengupdate dan mengkoleksi hasil penelitian setiap waktu
34
4.3.3. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 3
Misi ketiga yaitu Menyampaikan saran dan pertimbangan dalam penyusunan program pembangunan dan kebijakan. yang mempunyai tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan sebagai berikut:
1. Termanfaatkannya hasil kelitbangan dan mempunyai nilai implementasi yang tinggi sehingga sebagai acuan kebijakan bagi pihak yang berkepentingan. Tujuan ini mempunyai sasaran sebagai berikut:
a) Memudahkandan membantu dalam perumusan kebijakan Bupati. Adapun strateginya sebagai berikut:
- membuat telaah staf hasil penelitian selama kurun waktu berjalan kepada Bupati. Adapun arah kebijakannya yaitu Meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengembangan dalam bidang pemerintah, pembangunan, ekonomi dan keuangan - melaksanakan seminar dengan mengundang SKPD
terkait. Adapun arah kebijakannya yaitu meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang untuk pelaksanaan seminar, dengan harapan seminar dapat dimengerti, diaplikasikan oleh SKPD terkait.
4.3.4. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 4
Misi keempat yaitu Menyampaikan ide kreatif dan inovatif dalam rangka pengambilan kebijakan dan pembangunan. yang mempunyai tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan sebagai berikut:
1. Munculnya inovasi untuk terobosan bagi percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi. Tujuan ini mempunyai sasaran adalah
35 terwujudnya system inovasi daerah yang menjadi motor bagi inovasi dan pembaharuan dalam upaya percepatan pembangunan ekonomi. Adapun strategi dari tujuan dimaksud:
- pembentukan sistem inovasi daerah. Dengan arah kebijakan: Pengembangan Roadmap penguatan SIDa.
Mendorong integrasi Roadmap penguatan SIDa kedalam RPJMD dan RKPD
Sinkronisasi, harmonisasi dan sinergi kebijakan
- penataan unsur sistem inovasi daerah (SIDa). Dengan arah kebijakan:
kelembagaan SIDa yaitu melaksanakan litbang, pengkajian, penerapan, perekayasaan, dan pengoperasian dalam rangka penguatan SIDa
Jaringan SIDa yaitu melakukan kerja sama dengan pemda kab/kota lainnya
Sumberdaya SIDa yaitu )menyiapkan SDM, anggaran, sarana dan prasarana lainnya.
- Pengembangan SIDa. Dengan arah kebijakan:
Pembangunan komitmen dan konsensus unsur-unsur SIDa di daerah
Pemetaan potensi dan analisis SIDa Pemberlanjutan penguatan SIDa
2. Mewujudkan Industri desa melalui kelompok tani/penduduk setempat/LSM berbasis sumberdaya lokal. Tujuan ini mempunyai sasaran sebagai berikut:
a) Menerapkan inovasi khususnya inovasi produk dan pasar untuk munculnya industry-industri desa berbasi sumberdaya
36 local. Adapun strateginya adalah Mengaplikasikan inovasi untuk sumberdaya yang berbasis local. Dengan arah kebijakan Merintis dan mengembangkan indutri desa berbasis sumberdaya lokal
b) Meningkatkan nilai tambah produk. Adapun strateginya adalah penerapan inovasi produk dan inovasi pasar. Dengan arah kebijakan mencari peluang pasar bagi munculnya industri-industri desa
37
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN
INDIKATIF
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan Indikator SKPD Balitbangda tahun 2013-2018 secara terpernci dapat dilihat pada Tabel 5.1.
38
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD BALITBANGDA YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja SKPD Balitbangda tahun 2013-2018 sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD periode 2013 sampai 2018 dapat dilihat pada Tabel 6.1.
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi
SKPD ***) Target SPM Target IKK Indikator Target Lainnya
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
T O T A L
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun
ke-1. Terpenuhinya sumberdaya baik sarana, prasarana maupun SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam rangka memaksimalkan peran Balitbangda.
145257507 162655374 226,328,533 145257507 188,208,551
2. Terlaksananya kegiatan penelitian dan pengembangan yang terarah dan aplikatif di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan, dan Bidang Pembangunan, serta Kemasyarakatan.
397041000 700900000 271,000,000 397041000 247,095,000
0 3.. Terlaksananya pengabdian atau
kaji terap di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan, dan Bidang Pembangunan
0 77,370,000
4. Terwujudnya rekomendasi Bupati melalui hasil penelitian dan pengembangan.
0
47000000 50000000 45,000,000
31,000,000 49600000 29790000 47000000 49100000
5. Terpublikasinya hasil penelitian dan pengembangan melalui Jurnal hasil penelitian sebagai embrio Bank Data.
49600000 15000000
Tabel 1.1
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Total 649,738,125.00 997596575
579,761,575 649738125 594,995,173 638,898,507 928555374 573,328,533 638898507 591,563,551 0.983 0.931 0.989 0.983 0.994 -54,742,952 -47334956 Uraian ***)
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
145257507 162655374 226,328,533 145257507 188,208,551 0.970 0.971 0.972 0.970 0.991 400000000 765000000 271,000,000 400000000 247,500,000 1.000 0.993 0 0 77,500,000 397041000 700900000 0 0 77,370,000 0.000 0.916 271,000,000 397041000 247,095,000 0.993 50000000 50000000 45,000,000 50000000 50000000 0 1.000 0.940 50000000 15000000 31,000,000 50000000 30,000,000 47000000 50000000 15000000 31,000,000 49600000 29790000 0.992 1.000 45,000,000 47000000 49100000 0.940 Terwujudnya rekomendasi Bupati melalui
hasil penelitian dan pengembangan. Terpenuhinya sumberdaya baik sarana, prasarana maupun SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam rangka memaksimalkan peran Balitbangda.
1.000 1.000 0.992 0.993 Terpublikasinya hasil penelitian dan
pengembangan melalui Jurnal hasil penelitian sebagai embrio Bank Data.
49600000 149738125
Terlaksananya kegiatan penelitian dan pengembangan yang terarah dan aplikatif di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan, dan Bidang Pembangunan, serta Kemasyarakatan.
Terlaksananya pengabdian atau kaji terap di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan, dan Bidang Pembangunan
0.000 Tabel 1.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Balitbangda Kabupaten Pamekasan
0.998 0.998 0.982 189,995,173 149738125 232,761,575 167596575
2013 2014 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Memberikan solusi terhadap permasalahan yang melingkupi SKPD yang ada di Kabupaten Pamekasan Tersedianya solusi terhadap permasalahan yang melingkupi SKPD yang ada di Kabupaten Pamekasan Membuat desain /model bagi pengembangan pembangunan Terwudunya desain /model bagi pengembangan pembangunan Meminimalkan error pelaksanaan pembangunan teridentifikasinya perencanaan pelaksanaan pembangunan Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap masyarakat Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan terhadap masyarakat Meningkatnya efesiensi kegiatan kelitbangan Terciptanya efesiensi kegiatan kelitbangan 3. Mewujudkan agrotechnopark (pertanian terpadu) khususnya desa dengan tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi
Optimalisasi sumberdaya yang melingkupi desa yang tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi Terwujudnya optimalisasi sumberdaya yang melingkupi desa yang tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi
1 desa 1 desa 1 desa 1 desa 1 desa
SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA PADA TAHUN
KE-3 judul
98%
98% 98%
Terlaksananya kegiatan penelitian dan pengembangan yang terarah dan aplikatif di bidang
Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan, dan Bidang Pembangunan, serta Kemasyarakatan.
1. 3 judul 3 judul 3 judul
Terpenuhinya sumberdaya baik sarana, prasarana maupun SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam rangka memaksimalkan peran Balitbangda.
Tabel 4.2
Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD Balitbangda
NO. TUJUAN
3 judul
4. Terlaksanakan pengkajian secara intensif terkait dengan
kemiskinan dan forum diskusi isu-isu aktual Meningkatkan pemecahan masalah kemiskinan secara spesifik berbasis sumberdaya desa Tersedianya upaya pemecahan masalah kemiskinan secara spesifik berbasis sumberdaya desa
2 topik 2 topik 2 topik 2 topik 2 topik
Mengoptimalkan penggunaan iptek Terwujudnya optimalisasi penggunaan iptek Memberi contoh secara langsung kepada masyarakat desa Terlaksananya demoplot secara langsung kepada masyarakat desa Meningkatkan nilai tambah sumberdaya di desa Terwujudnya peningkatan nilai tambah sumberdaya di desa 6. Meningkatkan akses masyarakat terhadap hasil-hasil penelitian Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap hasil-hasil penelitian Memudahkan para pelaku usaha untuk mendapatkan informasi
Tersedianya dengan mudah bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan informasi
7. Termanfaatkannya hasil
kelitbangan dan mempunyai nilai implementasi yang tinggi sehingga sebagai acuan kebijakan bagi pihak yang berkepentingan Memudahkandan membantu dalam perumusan kebijakan Bupati Termanfaatkannya hasil kelitbangan dan mempunyai nilai
implementasi yang tinggi sehingga sebagai acuan kebijakan Bupati
40% 50% 50% 50% 50%
Melaksanakan Demoplot /aplikasi iptek ditingkat masyarakat desa
Terpublikasinya hasil penelitian dan pengembangan melalui jurnal hasil penelitain sebagai embrio bank data
1 jurnal 1 jurnal 2 jurnal 2 jurnal 2 jurnal
3 desa 3 desa 3 desa 3 desa 3 desa
8. Munculnya inovasi untuk terobosan bagi percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
system inovasi daerah yang menjadi motor bagi inovasi dan pembaharuan dalam upaya percepatan pembangunan ekonomi Terwujudnya system inovasi daerah yang menjadi motor bagi inovasi dan
pembaharuan dalam upaya percepatan pembangunan ekonomi
1 produk 1 produk 1 produk 1 produk 1 produk
Menerapkan inovasi khususnya inovasi produk dan pasar untuk munculnya industry-industri desa berbasi sumberdaya lokal Terlaksanya penerapan inovasi khusunya inovasi produk dan pasar untuk munculnya industry-industri desa berbasi sumberdaya lokal Meningkatkan nilai tambah produk Terwujudnya peningkatan nilai tambah produk
9. Mewujudkan Industri desa 1 desa 1 desa 2 desa 2 desa 2 desa
melalui kelompok tani/penduduk setempat/LSM berbasis
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1. Memberikan solusi terhadap permasalahan yang melingkupi SKPD yang ada di Kabupaten Pamekasan penelitian sesuai dengan permintaan /kebutuhan SKPD yang ada dalm lingkup Kabupaten Pamekasan Melaksanakan penelitian sesuai dengan permintaan /kebutuhan SKPD yang ada dalam lingkup Kabupaten Pamekasan 2. Membuat desain /model bagi pengembangan pembangunan identifikasi dan pemetaan terkait desain atau model pengembangan pembangunan Melaksanakan penelitian terkait desain atau model pengembangan pembangunan 3. Meminimalkan error pelaksanaan pembangunan optimalisasi atau efesiensi ataupun peningkatan kualitas terkait dengan bidang pemerintahan, ekonomi dan keuangan, bidang pembangunan Melaksanakan penelitian yang hasil akhirnya pada optimalisasi atau efesiensi ataupun peningkatan kualitas terkait dengan bidang pemerintahan, ekonomi dan keuangan, bidang pembangunan • Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap masyarakat menyediakan sarana dan prasarana sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan 1. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan • Meningkatnya efesiensi kegiatan kelitbangan meningkatkan kualitas SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan 1. mengikuti pelatihan untuk peningkatan kualitas aparatur 1. menganalisis sumberdaya (SDA, SDM, modal sosial, modal finansial, dan modal fisik)yang melingkupi desa dengan tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi 1. identifikasi sumberdaya alam desa target 2. menerapkan agrotechnopark 2. identifikasi sosial-ekonomi desa target MISI I : Melakukan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan dan pengoperasian di bidang Pemerintahan, Ekonomi & Keuangan, serta Pembangunan Tujuan 1: Terlaksananya kegiatan penelitian dan pengembangan yang terarah dan aplikatif di bidang Pemerintahan, Ekonomi dan Keuangan, dan Bidang Pembangunan, serta Kemasyarakatan. Tabel 4.3.
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan SKPD Balitbangda
Tujuan 2. Terpenuhinya sumberdaya baik sarana, prasarana maupun SDM sebagai pendukung bagi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam rangka memaksimalkan peran Balitbangda. VISI : Terwujudnya penyelenggaraan penelitian dan pengembangan yang Visioner, Kreatif, Inovatif, serta Kredibel dalam rangka mendukung penyusunan program pembangunan di Pamekasan Tujuan 3. Mewujudkan agrotechnopark (pertanian terpadu) khususnya desa dengan tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi • Optimalisasi sumberdaya yang melingkupi desa yang tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi
3. demoplot/percontohan pertanian terpadu untuk desa target 1. penguatan kelembagan desa target 2. identifikasi sumberdaya lokal desa target 3. identifikasi dan analisis, penerapan isu-isu aktual 1. Mengoptimalkan penggunaan iptek 1. menganalisis sumberdaya (SDA, SDM, modal sosial, modal finansial, dan modal fisik)yang melingkupi masyarak desa 1. identifikasi sumberdaya desa target 2. Memberi contoh secara langsung kepada masyarakat desa 2. menerapkan iptek dalam bentuk semoplot dan evaluasi 2. Kelompok tani/lembaga masyarakat diundang untuk berpartisipasi dalam demoplot iptek 3. Meningkatkan nilai tambah sumberdaya di desa 3. peningkatan pendapatan masyarakat desa 3. Meningkatkan nilai tambah sumberdaya di desa
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap hasil-hasil penelitian 1. menerbitkan jurnal hasil penelitian 1. meningkatkan jumlah volume penerbitan 2. Memudahkan para pelaku usaha untuk mendapatkan informasi 2. memublikasikan ke melalui website 2. mengupdate dan mengkoleksi hasil penelitian setiap waktu
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Memudahkandan membantu dalam perumusan kebijakan Bupati 1. membuat telaah staf hasil penelitian selama kurun waktu berjalan kepada Bupati 1. Meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengembangan dalam bidang pemerintah, pembangunan, ekonomi dan keuangan 2. melaksanakan seminar dengan mengundang SKPD terkait 1. meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang untuk pelaksanaan seminar, dengan harapan seminar dapat dimengerti, diaplikasikan oleh SKPD terkait Tujuan 5. Melaksanakan Demoplot /aplikasi iptek ditingkat masyarakat desa MISI II : Menyiapkan data & informasi di bidang Pemerintahan, Ekonomi & Keuangan, serta Pembangunan MISI III : Menyampaikan saran dan pertimbangan dalam penyusunan program pembangunan dan kebijakan MISI IV : Menyampaikan ide kreatif dan inovatif dalam rangka pengambilan kebijakan dan pembangunan Tujuan 4, Terlaksanakan pengkajian secara intensif terkait dengan kemiskinan dan forum diskusi isu-isu aktual • Meningkatkan pemecahan masalah kemiskinan secara spesifik berbasis sumberdaya desa dan isu-isu aktual 1. menganalisis sumberdaya (SDA, SDM, modal sosial, modal finansial, dan modal fisik)yang melingkupi desa dengan tingkat prosentase penduduk miskinnya tinggi dan isu-isu aktual Tujuan 1. Termanfaatkannya hasil kelitbangan dan mempunyai nilai implementasi yang tinggi sehingga sebagai acuan kebijakan bagi pihak yang berkepentingan Tujuan 1. Terpublikasinya hasil penelitian dan pengembangan melalui jurnal hasil penelitain sebagai embrio bank data