• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2010"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 1

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2010

1. Visi dan Misi

Visi Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2008–2013 adalah: "Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan Sejahtera".

Dalam rangka pencapaian Visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut:

Misi Pertama : Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa Barat yang

Produktif dan Berdaya Saing.

Misi Kedua : Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis Potensi Lokal.

Misi Ketiga : Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas

Infrastruktur Wilayah.

Misi Keempat : Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung

Lingkungan Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan.

Misi Kelima : Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan Kualitas Demokrasi.

2. Urusan Desentralisasi, meliputi Urusan Wajib dan Urusan Pilihan 2.1 Urusan Wajib Yang Dilaksanakan :

a. Urusan Pendidikan, meliputi 5 program dan 26 kegiatan, dengan anggaran sebesar Rp. 413.792.877.720,-

b. Urusan Kesehatan, meliputi Program 5 dan 73 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 200.688.887.486,-

c. Urusan Lingkungan Hidup, meliputi 4 program dan 23 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 35.044.564.650,-

d. Urusan Pekerjaan Umum, meliputi 9 program dan 62 kegiatan

dengan anggaran sebesar Rp. 1.015.336.893.944,-

e. Urusan Penataan Ruang, meliputi 3 program dan 11 kegiatan

dengan anggaran sebesar Rp. 6.407.947.000,-

f. Urusan Perencanaan Pembangunan, meliputi 2 program dan 55

kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 34.946.565.712,-

g. Urusan Perumahan, meliputi 4 program dan 13 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 10.496.087.900,-

(2)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 2

h. Urusan Olah Raga dan Pemuda, meliputi 2 program 30 dan

kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 47.141.250.750,-

i. Urusan Penanaman Modal, meliputi 2 program dan 6 kegiatan

dengan anggaran sebesar Rp. 8.029.370.000,-

j. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, meliputi

program 3 dan 8 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 12.574.412.500,-

k. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil, meliputi

1 program dan 1 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 405.000.000,-.

l. Urusan Ketenagakerjaan, meliputi 3 program dan 16 kegiatan

dengan anggaran sebesar Rp. 15.066.848.392,-

m. Urusan Ketahanan Pangan, meliputi 1 program dan

11 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 25.491.372.200,-

n. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, meliputi 2 program dan 12 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 7.882.730.000,-

o. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, meliputi 1

program dan 4 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 2.181.270.000,-

p. Urusan Perhubungan, meliputi 5 program dan 16 kegiatan dengan

anggaran sebesar Rp. 207.983.859.000,-

q. Urusan Komunikasi dan Informatika, meliputi 1 program dan 18

kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.

24.244.908.299,-r. Urusan Pertanahan, meliputi 1 program dan 2 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 5.290.890.000,-

s. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, meliputi 2

program dan 19 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 17.385.894.000,-

t. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian, meliputi 11 program dan 164 kegiatan dengan

anggaran sebesar Rp.

2.893.277.421.616,-u. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa, meliputi 2 program

dan 11 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.

11.245.200.000,-v. Urusan Sosial, meliputi 2 program dan 23 kegiatan dengan

(3)

19.575.624.800,-ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 3

w. Urusan Kebudayaan, meliputi 2 program dan 20 kegiatan dengan

anggaran sebesar Rp.

15.739.185.000,-x. Urusan Statistik, meliputi 1 program dan 7 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.

2.975.041.000,-y. Urusan Kearsipan, meliputi 2 program dan 4 kegiatan dengan

anggaran sebesar Rp.

225.000.000,-z. Urusan Perpustakaan, meliputi 1 program dan 8 kegiatan dengan

anggaran sebesar Rp. 6.492.000.000,-2.2 Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan :

a. Urusan Kelautan dan Perikanan, meliputi 2 program dan 13

kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 14.959.925.000,-

b. Urusan Pertanian, meliputi 4 program dan 38 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 46.737.635.928,-

c. Urusan Kehutanan, meliputi 2 program dan 11 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 25.447.798.325,-

d. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral, meliputi 2 program

dan 23 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 52.447.627.681,- e. Urusan Pariwisata, meliputi 2 program dan 5 kegiatan dengan

anggaran sebesar Rp. 11.625.000.000,-

f. Urusan Industri, meliputi 2 program dan 8 kegiatan dengan

anggaran sebesar Rp. 4.587.750.000,-

g. Urusan Perdagangan, meliputi 3 program dan 8 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 5.800.000.000,-

h. Urusan Ketransmigrasian, meliputi 1 program dan 3 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 1.857.208.750,-

i. Urusan Peningkatan Pemahaman dan Pengalaman Agama, meliputi 2 program dan 12 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 11.313.232.500,-

3. Penyelenggaraan Tugas Pembantuan

Tugas Pembantuan dari Pemerintah kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2010, sebagai berikut:

1) Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan :

a. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan perikanan Tangkap dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.795.126.000,-,

b. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan perikanan Budidaya dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.000.000.000,-,

(4)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 4 c. Kegiatan Peningkatan Mutu dan Pengembangan, Pengolahan Hasil

Perikanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000,-, 2) Program Pengembangan Agrobisnis :

a. Kegiatan Pengembangan Agribisnis

b. Kegiatan Pengembangan Agro Industri Terpadu

c. Kegiatan Penyediaan Dan Perbaikan Infrastruktur Pertanian, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.6.420.000.000,-,

3) Program Peningkatan Ketahanan Pangan :

a. Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.255.700.000,-,

b. Kegiatan Penerapan dan Pemantapan Prinsip Good Governance, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-,

4) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial : Kegiatan Pelestarian dan Pendayagunaan Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000,-.

5) Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial

Kegiatan Penyelenggaraan Pencairan, Penyelamatan Musibah Bencana Alam dan Bencana lainnya dengan angaran sebesar Rp. 1.286.720.000,-, Kegiatan Pemberian Bantuan Sosial (Pemberdayaan Sosial Korban Bencana Sosial) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 252.000.000,-,

6) Program Pelayanan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial,

Kegiatan Pembangunan Prasarana dan Sarana Lingkungan Gedung, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.223.560.000,-, realisasi keuangan sebesar Rp. 207.946.000,- (93,02%) dan realisasi fisik 100%. Hasil kegiatan adalah tersedianya sarana dan prasarana lingkungan di LBK Kota Cirebon.

7) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan : a. Kegiatan Penanganan Tanggap Darurat

- Sub kegiatan Penanganan Bencana Alam menuju Desa Cikangkareng, Kab. Cianjur dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.535.000.000,-,

- Sub kegiatan Penanganan Longsoran Ruas Jalan Sumedang-Cijelag

(Cadas Pangeran) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.450.000.000,-,

- Sub kegiatan Penanganan Akses Jalan menuju Desa Cikangkareng,

Kabupaten Cianjur dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 9.700.000.000,-,

(5)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 5 b. Kegiatan Rehabilitasi Jalan Nasional

- Sub kegiatan Biaya tender dan honor panitia pengadaan barang dan jasa dengan alokasi anggaran sebesar Rp.180.387.000,-,

- Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Cianjur-Puncak (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.066.900.000,-,

- Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Banjar-Kalipucang (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.004.500.000,-, - Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan

Bts.Tasikmalama/Garut-Rajapolah (Kontrak)

- Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Jatinangor - Sumedang (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.243.000.000,-, - Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Cikembang -

Bagbagan-Cisolok (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.451.500.000,-,

- Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Cidaun – Cisela - Cilaki (Swakelola) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.450.000.000,-, - Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Bogor-Cigelung (Kontrak)

dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.777.000.000,-,

- Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Lintas Selatan (Surade - Tegalbuleud) (Swakelola) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.550.000.000,-

- Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Ciawi - Cibadak (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.700.000.000,-,

- Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Bagbagan - Pelabuhan

Ratu - Cisolok (Swakelola) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 492.000.000,-,

- Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Ciawi - Puncak (Swakelola) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,-, - Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Purwakarta - Cisomang

(Swakelola) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,-, - Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan

Parigi-Panglengseran-Kr.Kemiri (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.687.000.000,-,

- Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Bts.Tasikmalama/ Garut-Rajapolah (Swakelola) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.650.000.000,-,

(6)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 6 - Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Sumedang-Cijelag

(Swakelola) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.550.000.000,-, - Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Kota Tasikmalaya

(Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.098.500.000,-, - Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Pangandaran-Cimerak dan

Cimerak-Kalapagenep (Swakelola) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 989.000.000,-,

- Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Jatinangor-Sumedang/Cadas Pangeran (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.090.000.000,-,

- Sub kegiatan Pengawasan Teknis Akses Jalan menuju Desa

Cikangkareng (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 473.500.000,-,

- Sub kegiatan Pengawasan Teknis Akses Jalan Longsoran Sumedang-Cijelag (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.272,000,000,-,

- Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Agrabinta-Sindang Barang (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.475.370.000,-, - Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan

Bts.Tasikmalaya-Rajapolah/Gentong (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.516.500.000,-,

- Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Pengandaran-Cimerak (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.166.500.000,-, - Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Abdurahman/Kota

Sumedang (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.889.000.000,-,

- Sub kegiatan Pengawasan Teknis Akses Jalan Bts.Tasikmalaya/Gentong (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 45.000.000,-,

- Sub kegiatan Pengawasan Teknis Akses Jalan Pangandaran-Cimerak (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 45.000.000,-, - Sub kegiatan Pengawasan Teknis Akses Jalan Kota Tasikmalaya

(Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 45.000.000,-, - Sub kegiatan Pengawasan Teknis Akses Jalan Abdurahman/ Kota

Sumedang (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 45.000.000,-, realisasi keuagan sebesar Rp. 43.224.000,-

(7)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 7 c. Kegiatan Pemeliharaan Jalan Nasional

- Sub kegiatan Administrasi Kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.440.976.000,-

- Sub kegiatan Pengawasan Supervisi Konstruksi dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.000.000.000,-,

d. Kegiatan Pemeliharaan Rutin Jalan Arteri

- Sub kegiatan PPK Garut, Tasikmalaya dan Ciamis (Swakelola) 137,48 KM dengan alokasi anggaran sebesar Rp.6.399.170.000,-, - Sub kegiatan PPK Bogor (Swakelola) 84.66 KM dengan alokasi

anggaran sebesar Rp.4.300.116.000,-,

- Sub kegiatan PPK Sukabumi dan Cianjur (Swakelola) 145.02 KM dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.749.839.000,-,

- Sub kegiatan PPK Sukabumi (Swakelola) 101.48 KM dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 4.749.510.000,-, realisasi keuangan sebesar Rp. 4.749.505.000,- (100%) dan realisasi fisik 100 %.

- Sub kegiatan PPK UPCA Cisokan (Swakelola) 87.30 KM dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.000.370.000,-,

- Sub kegiatan PPK Bandung dan Purwakarta (Swakelola) 66.87 KM dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.199.570,000,-,

- Sub kegiatan PPK UPCA Tasikmalaya (Swakelola) 114.85 KM dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.043.300.000,-,

- Sub kegiatan PPK UPCA Banjaran (Swakelola) 103.93 KM dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.148.930.000,-,

- Sub kegiatan PPK UPCA Arjawinangun (Swakelola) 87.90 KM dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.399.265.000,-,

e. Sub kegiatan PPK Induk/Perbaikan Badan Jalan Tersebar di Jawa Barat

(Swakelola) 0.50 KM dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 9.318.127.000,- Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi, dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 299.180.000,-,

f. Kegiatan Sistem Akutansi Pemerintah dengan alokasi anggaran sebesar Rp.134,685,000.00,-,

g. Kegiatan Pemeliharaan Berkala Jembatan

- Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jembatan Cilalawi Hilir Cs. (Kontrak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.089.000.000,-, - Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jembatan Ciwidig Cs. (Kontrak)

(8)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 8 - Sub kegiatan Pemeliharaan Berkala Jembatan (Swakelola) dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 1.094.362.000,-,

h. Kegiatan Pemeliharaan Rutin Jembatan, Sub Kegiatan Pemeliharaan

Berkala Jembatan (Swakelola) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 85.312.000,-,

8) Program Pengembangan Pengelolaan dan Konservasi Sungai Danau dan Sumber Air lainnya

Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah-Wilayah Sungai (WISMP), dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.027.186.000,-, 9) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa

dan Jaringan Pengairan lainnya

Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, Peningkatan Irigasi Partisipatif, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 86.068.846.000,-,

10)Program Peningkatan Ketahanan Pangan

a. Kegiatan Penanganan dan Pengendalian wabah virus flu burung pada hewan dan restrukturisasi perunggasan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.933.600.000,-,

b. Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Penyakit Hewan, Karantina dan Peningkatan Keamanan Pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 7.602.600.000,-,

c. Kegiatan Pengembangan Argo Industri Terpadu, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 725.000.000,-

d. Kegiatan Pengembangan Pembibitan Sapi dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.646.980.000,-,

e. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian serta Pengembangan Kawasan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.766.000.000,-,

f. Kegiatan Integrasi Tanaman Ternak, Kompos dan Bio gas dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 750.000.000,-,

g. Kegiatan Penyediaan dan Perbaikan Infrastruktur dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.224.000.000,-,

h. Kegiatan Peningkatan Paska Panen dan Pemasaran Komoditas Pertanian, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,-, 11) Program Pengembangan Agribisnis

Kegiatan Pengembangan Agro Industri Terpadu, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.200.000.000,-,

(9)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 9 12) Program Pengembangan agro industri terpadu

Kegiatan pengembangan pasca panen pengolahan dan pemasaran hasil kultikultura dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.300.000.000,-, 13) Program Peningkatan ketahan pangan

a. Kegiatan Peningkatan pasca panen dan pemasaran komoditas pertanian dengan alokasi anggran sebesar Rp. 7.645.000.000,-, b. Kegiatan Penyediaan dan Perbaikan infrastruktur pertanian dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 48.975.137.000,-, 14) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Kegiatan peningkatan sistem penyuluhan SDM pertanian dan Pengembangan kelompok tani dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.150.000.000,-,

15) Program Pengembangan wilayah Strategis dan Cepat tumbuh Kegiatan Fasilitasi dukungan Manajemen Ketransmigrasian di Wilayah Cepat Tumbuh, Perencanaan Teknis Pemukiman dan Pemindahan di Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, Pembinaan Promosi, Investasi dan Kemitraan di Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh serta Pengerahan dan Fasilitasi Perpindahan serta Penempatan Transmigrasi di Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 7.332.547.000,-,

16) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh sebesar

Kegiatan Fasilitasi Dukungan Manajemen Ketransmigrasian di Wilayah Cepat Tumbuh, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,-. 17) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Kegiatan Peningkatan Fungsi dan Revitalisasi BLK menjadi Lembaga Pelatihan Berbasi Kompetensi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 676.830.000,-,

4. Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan 4.1 Kerjasama antar Daerah.

Fasilitasi kerjasama antar daerah provinsi di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama yang beranggotakan 10 (sepuluh) provinsi, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Lampung, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, yang dilaksanakan melalui Rapat Sekretariat Bersama, Rapat Gabungan dan

(10)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 10 Rapat Kerja Gubernur Mitra Praja Utama, yang menghasilkan 4 (empat) Keputusan Bersama Gubernur Anggota Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama.

Fasilitasi kerjasama antar daerah melalui forum Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur dalam rangka perencanaan program/kegiatan kerjasama antar daerah provinsi, kabupaten dan kota di wilayah Jabodetabekjur, yang telah menghasilkan 6 (enam) naskah kerjasama, yaitu Keputusan Bersama tentang Revitalisasi Kelembagaan BKSP Jabodetabekjur; Keputusan Bersama tentang Penetapan Jadwal Rapat Forum BKSP Jabodetabekjur; Peraturan Bersama kelembagaan BKSP Jabodetabekjur sehubungan dengan bergabungnya Kota Tangerang Selatan dalam keanggotaan BKSP Jabodetabekjur; Kesepakatan Bersama tentang Penyediaan Produk Hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) bagi Konsumen di Wilayah Provinsi DKI Jakarta, Kesepakatan Bersama tentang Pengembangan Pemasaran Produk Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura di wilayah Provinsi DKI Jakarta serta kerjasama hibah.

Fasilitasi kerjasama perbatasan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah dalam bidang perencanaan program penyelenggaraan pembangunan daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat, kerjasama pembangunan daerah antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, kerjasama penanganan korban trafficking antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Kalimantan Timur, kerjasama pengembangan Puskesmas PONED di Jawa Barat antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, serta fasilitasi kerjasama pengelolaan pelayanan air minum oleh PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung dan pengelolaan sampah di wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat di TPPAS Sarimukti.

4.2 Kerjasama Pihak Ketiga

Fasilitasi kerjasama daerah dengan pihak ketiga antara lain :

- Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Kas Umum Daerah antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

(11)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 11 - Kesepakatan Bersama tentang Peningkatan Kualitas SDM melalui Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Di Jawa Barat dengan Institute Teknologi Bandung.

- Kesepakatan Bersama Percepatan proses Persertifikatan Tanah Aset Milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Badan Pertanahan Nasional.

- Kesepakatan Bersama Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur di bidang ketransmigrasian dengan Departemen Tenaga Kerja dan Tranmigrasi.

- Kesepakatan Bersama di Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dengan Universitas Siliwangi.

- Perjanjian Kerjasama tentang Penyediaan Akses Jalan menuju ke TPPAS Regional di Desa Nambo dan Desa Lulut, Kec. Klapanunggal, Kab. Bogor antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kab Bogor dan PT Indocement

- Perjanjian Kerjasama tentang Diseminasi Informasi melalui Penerbitan Buku Petunjuk Sarana Kesehatan dan Medis antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat PT. Cahaya Sinar Mentari.

- Kesepakatan Bersama tentang Penggunaan dan Pemanfaaatan Aset antara Kementerian Sosial dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. - Perjanjian Kerjasama tentang Pemafaaatan Sampah menjadi Kompos di

tempat Tempat Pembuangan akhir Sampah Sarimukti antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT Perhutani.

- Kesepakatan Bersama tentang Peningkatan penggunaan produk berbahan baku lokal khususnya di bidang industri pangan, kerajinan dan furnitur rotan yang dihasilkan Jawa Barat antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia.

- Kesepakatan Bersama tentang Pelaksanaan Program Pembangunan Air Minum, Sanitasi, Sampah dan Air Limbah di Kawasan Perkotaan Bandung Raya antara Kementerian Pekerjaan Umum, Pemkot Bandung, Cimahi, Pemkab Bandung, Bandung Barat, Sumedang dan Garut,

- Perjanjian Kerjasama tentang Pembangunan Paperless Office Internal Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT Telkom, Tbk.

- Perjanjian Kerjasama tentang Penanggulangan Kemiskinan melalui PNPM Mandiri Perdesaan antara Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

(12)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 12 - Perjanjian Kerjasama tentang Bangun Guna Serah Tanah Milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan UIN Syarif Hidayatullah.

- Addendum Perjanjian Kerjasama tentang Pembangunan dan Pengelolaan Lapangan Golf di Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kab. Sumedang antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat PT. Langen Kridha Pratyangga.

- Perjanjian Kerjasama tentang Pendayagunaan Dokter Spesialis Paru dan Radiologi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati.

- Perjanjian Kerjasama tentang Pelaksanaan Pengujian Kadar Tar dan Nikotin Rokok Produksi Perusahaan di Jawa Barat dengan Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang

- Kesepakatan Bersama tentang Program Rekrutmen dan Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia di Jawa Barat antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI).

- Perjanjian Kerjasama tentang Langganan Paket Layanan Sewa Virtual Private Server Telkomvp antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT TELKOM, Tbk.

- Kesepakatan Bersama tentang Peningkatan Jejaring Bidang Hak Asasi Manusia antara Kemente antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan KOMNAS HAM.

- PerjanjIan Kerjasama tentang Sistem Informasi Pendukung Pengembangan Daya Saing Jawa Barat dengan Strategi Peningkatan Nilai Tambah Mata Rantai produksi Melalui Pengembangan Kawasan Terpadu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Institute Teknologi Bandung.

- Kesepakatan Bersama tentang Bidang Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pembangunan Jawa Barat antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Institut teknologi Bandung.

- Kesepakatan Bersama tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Tenaga Kerja Indonesia Jawa Barat antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI),

(13)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 13 - Kesepakatan Bersama tentang Penyediaan Pembiayaan Untuk Pengadaan tanah Dalam Rangka Pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung dengan Kota Bandung dan Jasa Sarana.

- Kesepakatan Bersama tentang Pengadaan tanah untuk Pembangunan Jalan Tol dalam Kota Bandung BIUTR, antara Pemerintah Provinsi Jawa barat Kementerian Pekerjaan Umum.

Dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas aparatur pengelola kerjasama daerah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pedoman Peningkatan Kapasitas Pelaksana Kerja Sama Daerah, yang menjadi dasar Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menyelenggarakan kegiatan Advokasi Teknis Kerja Sama Pihak Ketiga pada Tahun 2010 telah dilaksanakan kegiatan Peningkatan wawasan/pemahaman aparatur pengelola kerjasama (capacity building) melalui kegiatan Advokasi Teknis Kerjasama Pihak Ketiga yang diikuti oleh 100 (seratus) orang pengelola kerjasama pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan materi yaitu Peningkatan Kapasitas Kerja Sama Antar Daerah Dan Kerjasama Dalam Bidang Teknik Berkomunikasi Dan Bernegosiasi, tujuan dari advokasi untuk meningkatkan kualitas sumberdaya Aparatur pengelola kegiatan pada Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat demi meningkatnya kinerja penyelenggara kerjasama daerah sehingga akselerasi pembangunan daerah dapat tercapai.

4.3 Kerjasama Luar Negeri

Kegiatan fasilitasi dan evaluasi kerjasama pemerintahan dan badan/kelembagaan luar negeri yang dilakukan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama, antara lain :

a. Kegiatan fasilitasi kerjasama antar pemerintahan :

- Kerjasama sister province di bidang pendidikan, kebudayaan, pertanian, ekonomi, perdagangan, pariwisata dan ilmu pengetahuan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Provinsi Heilongjiang, RRC, yang dituangkan dalam bentuk Letter of Intent (LoI);

- Penjajakan tindak lanjut kerjasama sister province melalui LoI di bidang pendidikan, kebudayaan, perdagangan, kesehatan, pariwisata, lingkungan, teknologi dan investasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Provinsi Guanajuato, Meksiko.

(14)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 14 b. Kegiatan fasilitasi rencana kerjasama antar badan/kelembagaan luar

negeri :

- Kerjasama di bidang Pengembangan Pusat Dukungan Anak dan Keluarga antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan organisasi non-pemerintah Save the Children;

- Kerjasama di bidang Pencegahan Penularan HIV/AIDS dikalangan Pengguna Narkotika, Psikotoprika dan Zat Adiktif NAPZA Suntik, antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan HIV Cooperation

Program for Indonesia (HCPI);

- Fasilitasi penawaran kerjasama dari beberapa badan/lembaga di luar negeri lainnya.

c. Peningkatan kapasitas aparatur pengelola kerjasama luar negeri melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Kerjasama Luar Negeri yang diikuti oleh pengelola kerjasama luar negeri di lingkup OPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat, dengan materi sebagai berikut :

- Bentuk dan Materi Perjanjian Internasional (treaty, convention,

charter, covenant, protocol, agreement, arrangement, statuta);

- Mekanisme dan Tata Naskah Korespondensi Diplomatik; - Manajemen Pemanfaatan dan Pengembangan Infrastruktur;

- Jenis Kontrak dengan Pihak Ketiga Asing untuk Pembangunan Infrastruktur.

4.4 Evaluasi Kerjasama dan Penyelesaian Perselisihan

4.4.1 Kegiatan evaluasi dan inventarisasi kerjasama, meliputi : - Evaluasi hasil perjanjian kerjasama di lingkup Pemerintah

Provinsi dan kabupaten/kota se Jawa Barat;

- Penyusunan Raperda Penyelenggaraan Kerjasama Daerah; - Penyusunan SIM Database Kerjasama Daerah (Modul);

- Perjanjian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Bank Jabar Banten tentang pengelolaan kas Daerah;

- Perjanjian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan ITB tentang Peningkatan Kualitas SDM melalui Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi;

- Perjanjian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan BPN Provinsi Jawa Barat tentang penyelesaian sengketa dan konflik aset tanah;

(15)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 15 - Perjanjian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Departemen Tenaga Kerja dan Tranmigrasi tentang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur di bidang ketransmigrasian;

- Kesepakatan Bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan UNSIL tentang Kerjasama di Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat;

- Perjanjian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT. Cahaya Sinar Mentari tentang Diseminasi Informasi melalui Penerbitan Buku Petunjuk Sarana Kesehatan dan Medis;

- Kesepakatan Bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Kementerian Sosial tentang Penggunaan Aset Milik Kementerian Sosial oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat;

- Addendum Perjanjian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Perum Perhutani tentang Kerjasama Sampah menjadi Kompos di tempat TPK Sarimukti;

- Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia tentang Penggunaan Bahan Lokal;

- Kesepakatan Bersama dengan Kementerian PU, Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Kota Cimahi, Pemerintah Kabupaten Bandung, Pemerintah kabupaten Bandung Barat, Pemeritah Kabupaten Sumedang dan Pemerintah Kabupaten Garut tentang Kerjasama Regional dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Air Minum, Sanitasi, Sampah dan Air Limbah di Kawasan Perkotaan Bandung Raya;

- Perjanjian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan UIN Syarif Hidayatullah tentang Bangun Guna Serah Tanah Milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat;

- Perjanjian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan KODAM III Siliwangi tentang Pemulihan Lingkungan Hidup di Jawa Barat;

- Addendum Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT. Langen Kridha Pratyangga tentang Pembangunan dan Pengelolaan Lapangan Golf di Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

(16)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 16 - Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati tentang Pendayagunaan Dokter Spesialis Paru dan Radiologi;

- Addedum perjanjian kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT. POS tentang Pengiiriman surat;

- Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tentang Kerjasama Pembangaunan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Kepulauan Riau;

- Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tentang Kerjasama Pembangaunan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

- Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tentang Kerjasama Pembangaunan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Kepulauan Kalimantan Timur;

- Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat tentang Kerjasama Pembangaunan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Kalimanatan Barat;

- Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) tentang Rekrutmen dan Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia di Jawa Barat;

- Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT. Telkom Indonesia, Tbk. tentang Langganan Paket Layanan Sewa Virtual Private Server Telkomvp;

- Perjanjian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tentang Penanganan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Serta Tindak Pidana Perdagangan Orang;

- Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tentang Penanganan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Serta Tindak Pidana Perdagangan Orang;

(17)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 17 - Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tentang Penanganan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Serta Tindak Pidana Perdagangan Orang;

- Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tentang Peningkatan Jejaring Bidang Hak Asasi Manusia;

- Kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Institut Teknologi Bandung tentang Kerjasama di Bidang Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pembangunan Jawa Barat; - Addendum Perjanjian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat

dengan ITB tentang Peningkatan Kualitas SDM melalui Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi;

- Kesepakatan Bersama antara Kementerian Pekerjaan Umum dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tentang Pendanaan Tanah Jalan Tol Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan Soreang-Pasir Koja (Soroja).

4.4.2 Kegiatan penyelesaian perselisihan kerjasama, meliputi : - Fasilitasi penyelesaian perselisihan perjanjian kerjasama antar

daerah kabupaten/kota di Jawa Barat.

- Penyelesaian perselisihan kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak ketiga.

4.5 Pembinaan Batas Wilayah

Dalam rangka memfasilitasi penegasan batas daerah antar kabupaten/kota maupun batas daerah antar Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Banten, tahun 2010 Pemerintah Provinsi Jawa Barat melaksanakan Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Daerah melalui Kegiatan Penataan Batas Wilayah Antar Kabupaten/Kota dan Antar Provinsi, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.184.200.000,-. Anggaran tersebut digunakan untuk melaksanakan verifikasi batas daerah Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar, rapat koordinasi membahas perumusan draft Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Batas Daerah Kabupaten/Kota dengan instansi teknis. Untuk penegasan batas daerah antara Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Banten, telah dilaksanakan verifikasi oleh Tim Penegasan Batas Daerah

(18)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 18 Tingkat Pusat yang didampingi unsur Biro Pemerintahan Umum dari kedua provinsi.

4.6 Pencegahan dan Penanggulangan Bencana a. Status Bencana

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana tentang Status dan Tingkatan Bencana, yang berwenang menetapkan "status bencana" adalah Pemerintah (Presiden) dan Pemerintah Daerah (Gubernur/Bupati/ Walikota). Penetapan "status bencana" dilakukan atas rekomendasi Badan yang diberi tugas untuk menanggulangi bencana, dalam hal ini BNPB/BPBD. "Status bencana" meliputi potensi terjadinya bencana dan tanggap darurat.

b. Antisipasi Daerah Dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana Dalam upaya mengantisipasi kemungkinan bencana, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan :

- Menyusun Rencana Aksi Daerah – Pengurangan Resiko Bencana (RAD-PRB), yang merupakan prioritas kegiatan pengurangan resiko bencana.

- Melakukan penyusunan Data Informasi Bencana Jawa Barat, sebagai bahan pengambilan keputusan dan perencanaan kegiatan pengurangan resiko bencana;

- Menyelenggarakan Pelatihan Mitigasi Bencana di tingkat masyarakat, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengurangan resiko bencana di lingkungan perumahan dan permukiman;

- Menyelenggarakan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan dalam Kegiatan Mitigasi Bencana;

- Menyelenggarakan Sosialisasi Kegiatan Pengurangan Resiko Bencana kepada seluruh Stakeholders kebencanaan Jawa Barat.

c. Potensi yang mungkin terjadi di Jawa Barat

Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari 26 kabupaten/kota merupakan Provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, yaitu sekitar 18 % dari total penduduk Indonesia. Provinsi Jawa Barat memiliki karakteristik perpaduan antara daerah pegunungan yang berada di wilayah selatan dan dataran rendah di wilayah pantai utara. Dengan curah hujan rata-rata 219 mm/Th dan berada pada jalur gempa tektonik yang topografinya bergunung-gunung serta aliran sungai yang

(19)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 19 pada umumnya bermuara diwilayah pantai utara, sehingga beberapa daerah merupakan daerah rawan banjir, tanah longsor, gempa bumi dan lain-lain, dengan ilustrasi sebagai berikut :

- Gempa Bumi dan Tsunami

Tatanan geologi dan tektonik di Jawa Barat membentuk jalur gempa dengan ribuan titik pusat gempa yang berpotansi menjadi ancaman. Gerakan seismik yang kemudian menimbulkan gempa bumi tektonik disebabkan oleh pergeseran di dalam perut bumi. Pusat Gempa Bumi dengan kedalaman 185-300 kilometer terbentang di pulau Jawa. Bencana gempa bumi yang terjadi di laut dapat mengakibatkan gelombang pasang (tsunami) yang menghantam pemukiman pesisir pantai. Tercatat 5 kabupaten/kota yang rawan gempa bumi dan tsunami yaitu Kota. Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Sukabumi).

- Gunung Berapi

Rangkaian gunung api membentang di Jawa Barat, sehingga letusan gunung berapi merupakan salah satu bencana yang menjadi ancaman bagi masyarakat Jawa Barat. Terdapat 6 gunung berapi aktif dan berpotensi ancaman bencana, yaitu Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Papandayan, Gunung Ciremai, Gunung Gede Pangrango, Gunung Guntur, dan Gunung Salak.

- Angin Topan dan Badai

Karakter klimatologi dan meteorologi Jawa Barat menimbulakn pertukaran musim yang diwarnai depresi tropis sampai dengan badai dan angin topan. Daerah Jawa bagian utara merupakan kawasan yang berpotensi mengalami bencana angin topan dan badai. Tercatat 6 Kabupaten/Kota yang rawan angin topan dan badai yaitu Kabupaten Indramayu, Kota Cirebon, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Bogor.

- Banjir

Alam Jawa Barat bergunung-gunung dan berlembah dengan berbagai ngarai dan sungai, berpotensi untuk mengalami banjir, longsor dan erosi. pada umumnya, Banjir terjadi di wilayah Jawa Barat bagian utara dan selatan. Daerah rawan banjir tersebut diperburuk dengan adanya penggundulan hutan dan perubahan

(20)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 20 tataguna lahan yang kurang mempertimbangkan daerah resapan air sehingga menimbulkan banjir. Tercatat 9 Kabupaten/Kota yang merupakan daerah rawan banjir yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kota Bekasi, dan Kota Depok.

- Longsor

Longsor sering terjadi di daerah yang memiliki derajat kemiringan tinggi, yang diperburuk oleh penataan penggunaan lahan yang tidak sesuai. Pada umumnya, longsor terjadi pada musim basah ketika terdapat peningkatan curah hujan. Terdapat 12 Kabupaten/Kota yang merupakan daerah rawan longsor, yaitu Kabupaten, Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kabupaten Cianjur.

- Kekeringan

Bencana kekeringan biasanya terjadi pada musim kemarau panjang yang mengakibatkan kegagalan panen hasil pertanian. Tercatat 3 Kabupaten/Kota yang merupakan daerah rawan kekeringan, yaitu Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang.

- Kebakaran Hutan dan Lahan

Kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh faktor alam dan kesalahan manusia. tidak bertanggungjawabnya para pengusaha/pemegang hak penguasaan hutan dan rendahnya kesejahteraan dan pendidikan penduduk di sekitar dan di dalam hutan dapat merupakan penyebab kebakaran hutan dan lahan.

- Epidemi, Wabah dan Kejadian Luar Biasa

Epidemi, wabah dan kejadian luar biasa (KLB) merupakan ancaman yang diakibatkan oleh penyebaran penyakit menular yang berjangkit di suatu daerah. Pada skala besar, epidemi/wabah/KLB dapat mengakibatkan korban jiwa dan meningkatnya jumlah penderita penyakit.

- Kecelakaan Transportasi

Beberapa kecelakaan yang terjadi pada berbagai mode transpotasi darat, laut maupun udara, terutama pada sarana transportasi

(21)

ILPPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 21 umum (kapal laut, pesawat terbang dan angkutan darat termasuk kereta api) dapat mengakibatkan korban jiwa yang cukup besar. Sektor utama dalam penanganan bencana akibat kecelakaan transportasi adalah sektor perhubungan.

- Pencemaran Lingkungan

Pesatnya pertumbuhan industri di Jawa Barat yang tidak memperhatikan analisis dampak lingkungan mengakibatkan pencemaran tanah, air maupun udara.

- Kerusuhan Sosial

Kerusuhan sosial terjadi apabila terdapat konflik vertikal dan horizontal baik langsung maupun tidak langsung. Tercatat a Kabupaten/Kota yang rawan kerusuhan sosial, yaitu Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Bogor.

4.7 Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

Berdasarkan hasil evaluasi dan pelaporan situasi keamanan dan Ketertiban di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama tahun 2010, teridentifikasi beberapa aksi demonstrasi/unjuk rasa dan atau penyampaian aspirasi sebanyak 77 kali yang meliputi 17 aspirasi ketanegakerjaan, 8 aspirasi hukum, 5 aspirasi pemerintahan, 2 aspirasi lingkungan hidup, 2 aspirasi bencana alam, 3 aspirasi pendidikan, 2 aspirasi kehutanan, 4 aspirasi penolakan kenaikan Tarif Dasar Listrik. Adapun untuk perhubungan, organisasi kemasyarakatan, perdagangan, keagamaan, peranan wanita, keuangan daerah, pengadaan barang jasa lelang, rancangan undang-undang, perekonomian, pertanahan, dan kepegawaian, masing-masing 1 aspirasi.

Dalam menanggulangi berbagai potensi gangguan dan ketertiban umum yang disebabkan oleh kesenjangan sosial, ekonomi, faktor politik, faktor kebudayaan, etnis, agama, serta psikologis diperlukan langkah-langkah early worning dan early detection, melalui koordinasi dengan instansi terkait dalam pengumpulan data dan informasi yang dipergunakan untuk mencari atau menemukan sebab serta akar permasalahan dari peristiwa yang terjadi, keikutsertaan aparat, meningkatkan intensitas penanggulangan dengan mengedepankan aparat serta unsur pendukung pengamanan lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Audit atas Sistem pengendalian intern (SPI) ini berisi tentang tingkat kelemahan pengendalian internal yang terjadi pada suatu pemerintah daerah. Menurut PP No.8

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat cemaran bakteri E.coli pada daging paha ayam broiler yang dijual di pasar tradisional Kabupaten Aceh besar, dan mengetahui

Bahwa selama dalam perkawinan tersebut, Terdakwa dan Saksi-1 tinggal di daerah Rawageni Depok, semula kehidupan Terdakwa dan Saksi-1 berjalan harmonis dan mempunyai

Hak Memperoleh Pelunasan Pada Tanggal Jatuh Tempo Dengan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan Yang Sama Besarnya Bagi Semua Pemegang Unit Penyertaan Pada Tanggal Jatuh Tempo

BORANG SOAL SELIDIK MAKLUM BALAS BERHUBUNG PERSEPSI PELAJAR TERHADAP KUALITI KEMUDAHAN DAN PERKHIDMATAN DEWAN MAKAN ILPKLS c... ccccccccccccccccccc

Perekaman akustik digunakan untuk mengetahui apakah di sekitar informasi PPDPI ditemukan adanya gerombolan (densitas) ikan dan pada kedalaman berapa gerombolan

Tiap kelompok melakukan praktikum yang berbeda, Tugas pendahuluan diberikan untuk dikerjakan dalam waktu 1 minggu pada tiap mahasiswa dan harus dikumpulkan

nilai signifikan untuk pengaruh Lingkungan Kampus dan Pembelajaran Kewiraushaan secara simultan (bersama) terhadap Keinginan Berwirausaha pada Mahasiswa adalah sebesar F