• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 KATA PENGANTAR"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena hanya berkat Rahmad-Nya semata, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang Tahun 2015 dapat diselesaikan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKIP) ini disusun sebagai upaya mengarahkan semua unsur kekuatan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul untuk mencapai tujuan dan sasaran tahunan yang ditentukan sebagaimana tercantum dalam dokumen Perencanaan Strategis (Renstra). Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Diharapkan dokumen ini dapat dipergunakan sebagai acuan bagi seluruh komponen masyarakat dan dunia usaha di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan peternakan dan perikanan sesuai visi dan misi yang telah disepakati bersama sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh masing-masing pelaku pembangunan peternakan dan perikanan bersifat sinergis, koordinatif dan dapat saling melengkapi.

Jombang, 2016

KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JOMBANG

Ir.JUFRI, M.Si Pembina Tk.I

(3)

ii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... iii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tugas dan Fungsi Organisasi ... 2

C. Gambar Umum Organisasi ... 3

D. Dasar Hukum ... 4

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... 5

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 10

A. Analisis Capaian Kinerja ... 10

B. Akuntabilitas Keuangan ... 36

BAB IV. PENUTUP ... 44

(4)

iii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman I. Formulir Penetapan Kinerja Tahu n 2014 ... 44 II. Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2014 ... 47

(5)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai bagian dari pembangunan daerah Kabupaten Jombang, Pembangunan Peternakan dan Perikanan diarahkan terwujudnya peningkatan populasi, produksi dan konsumsi peternakan dan perikanan baik secara kualitas dan kuantitas serta berdaya saing tinggi sebagai upaya mewujudkan masyarakat Jombang yang maju, mandiri, sejahtera lahir dan batin serta pengurangan angka kemiskinan.

Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia (inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, maka sebagai pertanggung jawaban atas pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap instansi pemerintah pada akhir tahun anggaran diwajibkan menyusun laporan malalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sesuai rencana kegiatan yang telah disusun dan dituangkan pada Perencanaan Strategik (RENSTRA) masing-masing satuan kerja perangkat daerah.

Dasar dari penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahtahun 2015 ini adalah pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan serta pelaksanaan visi dan misi yang telah disusun sebagai landasan pokok pelaksanaan kegiatan. Dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini diharapkan setiap instansi pemerintah dapat melakukan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan selama 1 (satu) tahun anggaran sekaligus dengan laporan kinerja ini dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya agar lebih baik lagi.

(6)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 2

B. Tugas dan Fungsi Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Bupati Jombang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, tugas Dinas Peternakan dan Perikanan adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jombang di bidang peternakan dan perikanan.

Adapun fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan adalah :

1) Penyusunan dan perumusan rencana program dan kegiatan dalam rangka penetapan kebijakan teknis di bidang peternakan dan perikanan. 2) Pelaksanaan perencanaan pembinaan mutu dan pengawasan

pembangunan di bidang peternakan dan perikanan.

3) Pelaksanaan koordinasi, pengamatan, identifikasi, pemetaan, pengendalian dan bimbingan penganggulangan penyakit hewan serta eradikasi.

4) Pelaksanaan pengawasan peredaran obat hewan di tingkat kios dan pengecer serta pemakaian sediaan biologik, farmasetik dan premik. 5) Pelaksanaan pembinaan peningkatan usaha tani, pembudidayaan,

pengendalian lingkungan dan prasarana di bidang peternakan dan perikanan.

6) Pelaksanaan pembangunan, pengolahan dan perawatan rumah sakit hewan / klinik hewan, rumah potong hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.

7) Pengolahan tugas ketatausahaan dan pembinaan pada unsur pelaksanaan di bawah dinas.

8) Pelaksanaan identifikasi, koordinasi, pembinaan dan pengembangan bibit ternak dan ikan.

9) Pelaksanaan penetapan penyebaran, registrasi dan redistribusi ternak. 10) Pelaksanaan bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha

(7)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 3 11) Kajian penerapan teknologi panen, pascapanen dan pengolahan hasil

peternakan.

12) Penyusunan perbanyakan dan penyebaran metode penyuluhan dan materi penyuluhan baik dalam bentuk cetakan maupun alat elektronik.

C. Gambaran Umum Organisasi

Struktur organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Jombang nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dn Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat yang membawahi Sub Bagian Umum, Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan serta Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Produksi membawahi Seksi Produksi Peternakan dan Seksi Produksi Perikanan.

d. Bidang Bina Usaha membawahi Seksi Penyuluhan serta Seksi Permodalan dan Pengolahan.

e. Bidang Kesehatan membawahi Seksi Penyidikan dan Pemberantasan Penyakit serta Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner.

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) terdiri : UPTD Balai Benih Ikan dan UPTD Rumah Potong Hewan.

D. Dasar Hukum

Landasan Hukum dalam penyusunan Laporan Kinerja (LKIP) Dinas Peternakan dan Perikanan adalah :

a) Undang – Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

(8)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 4 b) Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;

c) Undang – Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

d) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

e) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Pencana Pembangunan Daerah

f) Peraturan presiden nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2004 – 2009.

g) Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi.

h) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah , sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007.

i) Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018.

(9)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 5

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Pembangunan Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Jombang tahun 2015 untuk menanggulangi timbulnya serangan penyakit pada ternak dan ikan, juga untuk menumbuhkan sikap kemandirian petani ternak dan ikan dalam upaya peningkatan produksi guna memenuhi kebutuhan pangan dan gizi yang berorientasi pada pola agribisnis dan agroindustri yang berbasis sumberdaya lokal dan pasar global. Kegiatan tahun 2015 berorientasi untuk mencapai tujuan meningkatkan perekonomian daerah yang berdaya saing dan merata dengan sasaran meningkatkan produktivitas pertanian untuk mendukung perekonomian daerah dengan arah kebijakan:

a) Meningkatkan produksi dan produktivitas sub sektor peternakan berbasis teknologi dan keunggulan sumberdaya lokal dengan indikator :

1. Meningkatnya kualitas pelayanan inseminasi buatan, SC (service per conception) yang ditargetkan sebesar 1,5 telah terealisasi 1,3 (120%). 2. Meningkatnya kelahiran hasil IB yang ditargetkan 22.864 ekor telah

tercapai 19.802 ekor (87%).

3. Meningkatnya calving interval (jarak kelahiran) yang ditagetkan 16 bulan telah tercapai 16 bulan (100%).

4. Meningkatnya pelayanan Inseminasi Buatan yang ditargetkan 50.000 straw telah terealisasi 34.185 straw (68%).

5. Meningkatnya akseptor yang ditargetkan 33.000 ekor telah terealisasi 28.358 ekor (86%).

b) Mengembangkan usaha peternakan sebagai komoditas ekonomi produktif yang mandiri dan berdaya saing berbasis agribisnis dengan indikator :

1. Meningkatnya produksi hasil ternak sebagai dengan target 17.951 ton daging dapat tercapai 18.345 ton (102%); 13.712 ton telur tercapai 12.523 ton (91%) dan 6.708 ton susu tercapai 8.279 ton (123%). Meningkatnya populasi ternak dengan perincian populasi ternak

(10)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 6 ruminansia dengan target 291.934 ekor telah terealisasi 279.766 ekor (96%); 8.499.000 ekor populasi unggas tercapai 9.979.056 ekor (117%).

2. Meningkatnya pemenuhan kecukupan protein hewani dari bahan pangan asal hewan yang ditargetkan sebesar7,79gram/kap/hari, telahtercapai 9,39gram/kap/hari (1,24%).

3. Tercapainya nilai tukar petani subsektor peternakan dari yang ditargetkan sebesar 162,93 telah tercapai 114,63 (70%).

4. Meningkatnya konsumsi hasil peternakan dengan rincian konsumsi daging ditargetkan sebesar 11,92 kg/kap/th telah tercapai 14,5 kg/kap/th (122%), telur 9,02 kg/kap/th telah tercapai 9,06 kg/kap/th (100%), susu 2,85 kg/kap/th telah tercapai 4,6 kg/kap/th (161%).

5. Terciptanya lapangan usaha baru melalui pembinaan kemampuan dan ketrampilan usaha budidaya ternak dan bantuan sarana produksi yang ditargetkan 160 petani telah tercapai 170 petani (106%).

c) Meningkatkan kesehatan hewan dan kualitas produk peternakan dengan indikator :

1. Menurunnya angka kejadian penyakit ternak dengan target25% tercapai13% (148%).

2. Menurunnya angka kematian ternak dengan target8% tercapai7% (113%).

3. Tercapainya peningkatan prosentase daging berkualitas yang beredar di masyarakat dengan target 78 % telah tercapai 153 % (196%)

d) Meningkatkan produksi dan produktivitas sub sektor perikanan berbasis teknologi dan keunggulan sumberdaya lokal dengan indikator :

1. Tercapainya produksi ikan budidaya ditargetkan 15.769 ton telah tercapai 15.585 ton (99%).

2. Meningkatnya NTP (nilai Tukar Petani) sub sektor perikanan yang ditargetkan 81 telah tercapai 109,3 (135%).

(11)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 7 3. Tercapainya konsumsi makan ikan dengan target 16,7 kg/kap/th

tercapai14,46 kg/kap/th (87%).

Memantapkan kawasan agropolitan dengan arah kebijakan meningkatkan fungsi dan peran kawasan agropolitan sebagai sentra produksi, pemasaran dan kunjungan agrowisata dengan indikator :

a. Meningkatkan presentase produksi dan produktivitas ikan kawasan agropolitan dengan produksi ikan yang ditargetkan sebesar 7.930,5 ton terealisasi 5.058,2 ton (63,78%) dengan produktivitas yang ditargetkan sebesar 233,56 ton/ha terealisasi 206,24 ton/ha (88,41%).

b. Meningkatkan populasi dan produksi hasil ternak dan unggas di kawasan agropolitan dengan target produksi daging 3.710 ton telah terealisasi 3.212 ton (86,58%), telur 170,36 ton terealisasi 222,05 ton (130,62%), susu 6.121,96 ton telah terealisasi 6.900,61 ton (112,74%) sedangkan populasi ruminansia ditargetkan 61.793 ekortelah terealisasi 46.437 ekor (75,15%) sedangkan unggas 2.357.447 ekor terealisasi 2.670.175 ekor (136,76%).

Meningkatkan kesejahteraan petani dengan arah kebijakan mengoptimalkan kegiatan penyuluhan pertanian dapat dicapai dengan indikator :

a. Tercapainya jumlah kelompok ternak/ikan binaan yang di targetkan sebesar 11 kelompok terealisasi 11 kelompok (100 %).

b. Tercapainya jumlah kelompok binaan yang bermitra dari target sebesar 20 % terealisasi 36% (180%).

c. Tercapainya klasifikasi kelompok ternak pemula yang ditargetkan 203 klp terealisasi 203 klp, madya ditargetkan sebesar 8 klp terealisasi 8 klp dan mandiri yang ditargetkan 2 klp terealisasi 2 klp.

d. Tercapainya klasifikasi kelompok ikan pemula yang ditargetkan 59 klp terealisasi 45 klp, madya ditargetkan sebesar 14 klp terealisasi 10 klp dan mandiri yang ditargetkan 2 klp terealisasi 2 klp.

(12)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 8 Dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan tersebut diatas masih terdapat beberapa permasalahan / kendala antara lain :

1. Rendahnya kualitas bibit khususnya bibit sapi perah. 2. Mutasi ternak bunting masih cukup tinggi

3. Masih adanya pemotongan ternak betina produktif

4. Semakin menurunnya lahan untuk penanaman Hijauan Makanan Ternak 5. Belum optimalnya produksi hasil ternak dan ikan

6. Belum optimalnya rantai pemasaran hasil produksi peternakan

7. Masih rendahnya kualitas bahan pangan yang berasal dari ternak yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).

8. Terbatasnya kemampuan petani ternak dan ikan dalam mengakses pembiayaan alternative.

9. Posisi tawar peternak dan petani ikan yang masih relative rendah. 10. Rendahnya Nilai Tukar Petani sub Sektor Peternakan dan Perikanan. 11. Belum efektifnya transfer teknologi budidaya peternakan dan perikanan.

12. Kualitas infrastruktur penunjang pengembangan perikanan air tawar yang masih rendah.

13. Belum optimalnya penguatan sumberdaya manusia dan kelembagaan petani ikan.

14. Rendahnya tingkat pengetahuan /skill peternak dan sumber daya manusia atau tenaga lapangan akan urgensitas kesehatan hewan terutama pada upaya-upaya preventif termasuk pemakaian rekomendasi obat-obatan.

15. Kurang optimal dalam operasional anggaran dan sarana prasarana.

16. Ketidakoptimalanpenambahan (pembangunan) RumahPotongHewan yang terstandarisasi.

17. Ketidak optimalan peternak/kelompok (penerima bantuan) dalam pelaporan perkembangan ternak dan pelaksanaan budidaya.

18. Kurangnya sarana dan prasarana untuk pengolahan produksi perikanan. 19. Rendahnya tingkat pengetahuan/skill peternak dan sumberdaya manusia atau

(13)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 9 20. Fluktuasi yang cenderung meninggi akan harga pakan yang berpengaruh

langsung pada keberhasilan budidaya ternak dan ikan.

21. Terbatasnya pengalokasian anggaran menyebabkan ketidakoptimalan kapasitas kelembagaan petani dan usaha tani sehingga cenderung masih dikelola secara tradisional; serta terhambatnya terobosan metode penyuluhan, sosialisasi pasca panen peternakan dan perikanan.

(14)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 10

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi I. Analisis Capaian Kinerja

1. Peningkatan Kualitas pelayanan inseminasi buatan (SC)

Realisasi pelayanan IB sebesar 34.185 dosis tercapai 68,37% dari rencana 50.000 dosis disebabkan peningkatan intensitas kawin suntik tidak tercatat dan penurunan populasi betina produktif, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 36.189 dosis maka terjadi penurunan sebesar 5,5%, hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah inseminasi tidak tercatat. Jumlah kelahiran hasil IB sebesar 19.802ekor tercapai 86,6% dari target22.864ekor ; jumlah akseptor sebanyak 28.358 ekor tercapai 85,93% dari target 33.000ekor, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2014sebesar 30.560ekor terjadi penurunan jumlah akseptor 7,21%, SCsebesar 1,3 tercapai 113,3% dari rencana 1,5.

2. Perkembangan Produksi hasil ternak

Produksi daging terealisasi 18.345 ton tercapai 102,19% dari rencana 17.951 ton, dan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 17.863ton maka terjadi kenaikan produksi daging 2,7%.Kenaikan produksi ini salah satunya disebabkan oleh meningkatnya kapasitas produksi beberapa rumah potong unggas besar di Kabupaten Jombang, yang mendorong perkembangan budidaya unggas.

Produksi susu terealisasi 8.279ton tercapai 123,42% dari rencana 6.708 ton, dan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 8.666ton, maka terjadi penurunan produksi susu 4,47%. Hal ini karena terjadi penurunan produktifitas individu sapi perah di kabupaten

(15)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 11 Jombang akibat kemarau panjang yang megakibatkan kurang nya produksi hijauan makanan ternak.

Sedangkan untuk produksi telur terealisasi 12.523 ton tercapai 91,33% dari rencana 13.484 ton, dan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 14.776 ton maka terjadi penurunan produksi telur 15,25%. Hal ini karena berkurangnya populasi ternak ayam ras petelurakibatinstabilitashargatelurpadaawaltahun 2015.

4. Perkembangan populasi ternak

Secara umum perkembangan populasi ternak di Kabupaten Jombang tahun 2015 dapat memenuhi target khususnya untuk sapi potong, sapi perah, kambing / domba, ayam buras, ayam ras petelur dan ayam ras pedaging. Realisasi populasi sapi potong sebanyak 72.887 ekor tercapai 97,59% dari rencana 74.688ekor.Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebanyak 68.821 ekor maka terjadi kenaikan populasi 5,9%. Hal ini disebabkan karena intensifikasi usaha sapi potong sudah banyak diterapkan khususnya menggunakan teknologi inseminasi buatan yang sudah merupakan kebutuhan bagi peternak sapi potong, serta pendampingan dan layanan IB maupun kesehatan ternak dari petugas lapangan. Disamping itu akibat dukungan kemudahan pinjaman modal usaha.

Perkembangan sapi perah di Kabupaten Jombang dapat terealisasi 4.656 ekor tercapai 83,22% dari rencana sebanyak 5.595ekor, dan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 4.033 ekor maka terjadi kenaikan populasi sapi perah 15,45 %. Kenaikan populasi ini akibat semakin berkembangnya kelembagaan peternak, kemudahan pinjaman modal usaha, dan kepastian regulasi dari Industri Pengolahan Susu.

(16)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 12 Perkembangan populasi kerbau dapat terealisasi 276 ekor tercapai 87,62%dari rencana 315 ekor, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 313 ekor maka terjadi penurunan populasi kerbau 12,38%. Hal ini disebabkan karena adanya berkurangnya rawa-rawa sebagai habitat kerbau dan menurunnya minat masyarakat terhadap daging kerbau.

Perkembangan populasi kuda terealisasi 15 ekor, tercapai 107,14% dari rencana 14 ekor, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 14 ekor maka populasi kuda meningkat 1 ekoratau 7,14%. Rendahnyajumlahkuda ini karena kuda di kabupaten Jombang tidak dibudidayakan secara intensif namun hanya sebagai hobies dan sebagai hewan penarik delman wisata, dan pengurangan populasi tersebut karena mutasi ternak.

Perkembangan populasi kambing terealisasi 136.620 ekor tercapai 95,15% dari rencana 143.590 ekor, sedangkan domba terealisasi 65.312 ekor tercapai 97,7% dari rencana 67.733 ekor. Dibanding tahun 2014 capaian kambing sebesar 135.793 ekor, mengalami kenaikan tipis sebesar 0,6%, sedangkan tahun 2014 realisasi domba sebesar 62.961 ekor, mengalami kenaikan pada tahun 2015 sebesar 3,73%. Populasi kambing dan domba cenderung stagnan, walaupun perrmintaan cukup tinggi, terkait adanya acara keagamaan dan kontinuitas warung sate, namun perkembangbiakan kambing dan domba pada tahun ini kurang optimal akibat musim kemarau yang relatih lebih panjang. Konsekwensinya adalah berkurangnya hijauan makanan ternak.

Dan untuk perkembangan ayam buras terealisasi 1.709.944 ekor tercapai 121,6% dari rencana 1.406.200 ekor, dan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 1.626.171 ekor, maka terjadi

(17)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 13 karenapengembangan ayam buras mulai diintensifkan kembali, akibat dari meningkatnya permintaan ayam buras untuk konsumsi.

Perkembangan populasi ayam ras pedaging terealisasi 6.715.080 ekor tercapai 89,1 % dari rencana 4.905.500 ekor, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 4.554.500ekor, maka terjadi kenaikan populasi ayam ras pedaging sebesar 47,44%. Hal ini karena banyak peternak yang menambah populasi kembali setelah masa sulit di tahun 2013 terlewati, juga adanya beberapa rumah potong unggas sekala besar di Kabupaten Jombang yang menyerap cukup banyak produk ayam hidup atau live bird.

Perkembangan ayam ras petelur terealisasi 1.281.200 ekor tercapai 70,81% dari rencana 1.809.468 ekor, dan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 1.570.290 ekor, maka terjadi penurunan populasi ayam ras petelur 18,41%. Penurunan populasi ini disebabkan rendahnya harga telur yang berlangsung cukup lama pada triwulan pertama tahun 2015.

Populasi ternak itik terrealisasi 203.638 ekor tercapai 68,19% dari rencana 298.638, apabila dibandingkan capaian tahun 2014 yaitu 193.880 ekor maka mengalami penurunan sebesar 5,03%. Rendahnya capaian populasi itik lebih disebabkan oleh panjangnya musim kemarau sehingga masa tanam padi secara umum berkurang, karena itik biasa dipelihara di areal panenan padi untuk efisiensi biaya pakan. Sedangkan populasi entok terealisasi 69.194 ekor tercapai 87,37% dari rencana 79.194 ekor.Dibandingkantahun 2014 yang mencapai 67.330 ekormengalamikenaikansebesar 2,77%. Stagnasi populasi entog akibat sedikitnya konsumen yang gemar makan daging entog, sehingga pemeliharaannya cenderung untuk sampingan rumah tangga pedesaan.

(18)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 14

5. Pemenuhan kecukupan protein hewani dari bahan asal hewan

Perkembangan pemenuhan kecukupan protein hewani dari hasil ternak dapat tercapai 9,06 gr/kapita/hr (100,4% dari rencana 9,02 gr/kapita/hari). Jika dibandingkan realisasi tahun 2014 tercapai 9,65 gr/kap/hr maka untuk tahun ini mengalami penurunan sebesar 6,11%. Penurunan konsumsi produk ternak dimungkinkan akibat kenaikan harga BBM yang diberlakukan menjelang tahun 2014, sehingga masyarakat sedikit mengurangi konsumsi produk ternak, terutama telur.

6. Pencapaian Nilai Tukar Petani Sub Sektor Peternakan

Perkembangan Nilai Tukar Petani sub sektor peternakan terealisasi sebesar 114,63 tercapai 42,14% dari rencana 162,93, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar 103,9 terjadi penurunan 10,68%,kurang optimalnya pencapaian NTP akibat lemahnya posisi tawar peternak dalam penentuan harga jual produk, sementara biaya produksi selalu meningkat.

7. Pencapaian Konsumsi Hasil Peternakan

Konsumsi daging terealisasi 14,5 kg/kap/th tercapai 121,64% dari rencana 11.92 kg/kap/th, dan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 12.54 kg/kap/th maka terjadi kenaikankonsumsi daging 15,63%.Konsumsi susu terealisasi 4,6kg/kap/th tercapai 161,4% dari rencana 2,85 kg/kap/th, dan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 4,56 kg/kap/th, maka terjadi kenaikankonsumsi susu 0.8%.

Sedangkan untuk konsumsi telur terealisasi 9,06 kg/kap/th tercapai 100,4% dari rencana 9,02 kg/kap/th, dan jika dibandingkan dengan

(19)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 15 capaian tahun 2014 sebesar 9,33 kg/kap/th maka terjadi penurunankonsumsi telur 12,04%.

8. Terciptanya lapangan usaha baru melalui pembinaan kemampuan dan ketrampilan usaha budidaya ternak dan bantuan sarana produksi.

Pembinaan dan pelatihan terhadap petani terealisasi 180 orang dari 18 kelompok. Dibandingkan target yaitu 160 orang maka keberhasilan mencapai 112,5%. Tahun 2014 pembinaan dan pelatihan mencapai 160 orang. Sehingga pada tahun 2015 terjadi kenaikan. Kenaikan ini akibat upaya peningkatan pemerataan yang dilakukan dalam kegiatan yang bersangkutan.

9. Meningkatnya kesehatan hewan dan kualitas produk peternakan

Realisasi penurunan jumlah (kasus) terdeteksinya penyakit ternak terealisasi 16%. Dari target sebesar 25% berarti keberhasilan mencapai 152%. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 30% maka terjadi penurunan kejadian penyakit 56,6%. Realisasi penurunan angka kematian ternak mencapai 7%, dibandingkan target 8% maka tingkat keberhasilannya adalah 112,5%, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 0,9% maka kematian ternak dapat ditekan dan tidak terjadi peningkatan kematian ternak

Perbaikan kualitas kesehatan ternak dikarenakan adanya intensifikasi pembinaan melalui penyuluhan untuk menginformasikan penanganan kesehatan hewan secara dini dan pencegahannya.

Kualitas daging yang sehat dan higienies yang beredar di masyarakat terealisasi 100%, dari target 78% tercapai keberhasilan 128,21%. Walaupun angka tersebut diperoleh dari sampel daging yang diambil

(20)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 16 secara acak namun hal ini cukup merepresentasikan kondisi sebenarnya. Kualitas daging yang beredar di masyarakat belum memenuhi standard SNI karena proses pemotongan ternak belum sesuai standard teknis baik proses, sarana dan prasarana pemotongan ternak di RPH, serta masih adanya lokasi penjualan dan sarana transportasi pengangkutan produk yang kurang memenuhi syarat kesehatan.

10. Perkembangan produksi perikanan budidaya

Realisasi perkembangan produksi perikanan budidaya baik kolam maupun karamba sebesar 15.585 ton tercapai 100% dari rencana 15.769 ton, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 15.752,11ton maka terjadi penurunan produksi ikan sebesar 1,06%. Hal ini di sebabkan oleh kemarau panjang di tahun 2015 sehingga pasokan sumber air berkurang.

11. Pencapaian Nilai Tukar Petani Sub Sektor Perikanan

Perkembangan Nilai Tukar Petani sub sektor perikanan terealisasi sebesar 109,3 tercapai 34,57% dari rencana 81, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar 109,8 terjadi stagnasi.

12. Pencapaian Konsumsi Hasil Perikanan

Konsumsi makan ikan terealisasi 14,46 kg/kap/th tercapai 86,59% dari rencana 16,7 kg/kap/th, dan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebesar 15,2 kg/kap/th terjadi penurunan sebesar 4,87%. Penurunan konsumsi ikan terjadi akibat produksi ikan yang juga menurun.

(21)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 17

13. Peningkatan produksi dan produktivitas ikan di kawasan agropolitan

Realisasi produksi ikan di kawasan agropolitan sebesar 7.386 ton tercapai 94% dari rencana 7.930 ton, dibanding tahun 2014 yang mencapai 7.567,4 ton terjadi penurunan sebesar 3%. Penurunan ini diakibatkan oleh kamarau panjang tahun 2015 yang menyebabkan pasokan sumber air berkurang. Sedangkan produktivitas terealisasi 206,24 ton/ha tercapai 88,30% dari rencana 233,56 ton/ha. Tidak tercapainya produktifitas diakibatkan menurunnya produksi ikan dan rendahnya kepadatan tebar.

14. Peningkatan Populasi dan Produksi Hasil Ternak dan Unggas di kawasan agropolitan

Realisasi produksi daging sebesar 3.212,02 ton tercapai 86,58% dari rencana 3.710 ton, produksi telur sebesar 222,05 ton tercapai 61,9 % dari rencana 170,36 ton, produksi susu sebesar 6.900,61 ton tercapai 112,73% dari rencana 6.121,96 ton. Populasi ruminansia terealisasi 46.437 ekor tercapai 75,15% dari rencana 61.793 ekor, sedangkan populasi unggas terealisasi 2.670.175 ekor tercapai 113,27% dari rencana 2.357.447 ekor

15. Perkembangan jumlah kelompok ternak/ikan binaan

Realisasi jumlah kelompok ternak /ikan binaan 11 kelompok tercapai 100% dari rencana 11 kelompok. Jumlah kelompok binaan yang bermitra terealisasi 36% tercapai 180 % dari rencana 20%. Klasifikasi kelompok ternak pemula terealisasi 203 kelompok tercapai 100% dari rencana 203 kelompok, madya terealisasi 8 kelompok tercapai 100% dari rencana 8 kelompok, mandiri terealisasi 2 kelompok tercapai 100% dari rencana 2 kelompok.

(22)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 18 Tercapainya klasifikasi kelompok ikan pemula terealisasi 59 kelompok tercapai 131,1 % dari rencana 45 kelompok, madya terealisasi 14 kelompok tercapai 140 % dari rencana 10 kelompok, sedangkan untuk mandiri terealisasi 2 kelompok dari rencana 2 kelompok, artinya keberhasilan mencapai 100%.

16. Peningkatan kualitas layanan dan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan

Pelayanan administrasi perkantoran, dukungan sarana dan prasarana pelayanan disiplin aparatur dan perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan terealisasi 100%.

II. Analisis Program/Kegiatan

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang bersumber pendanaan dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi Jawa Timur dan APBN.

a. APBD Kabupaten Jombang

1) Penyediaan Pelayanan Administrasi Kantor

Anggaran kegiatan penyediaan pelayanan administrasi kantor tercapai 68,77%, hal ini akibat penggunaan dana yang cukup efisien. Sedang capaian indikator output yang berupa tersedianya pelayanan administrasi perkantoran tercapai 100%.

2) Penyediaan Jasa Administrasi Teknis Perkantoran

Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Teknis Perkantoran secara umum pelaksanaannya sangat berhasil. Penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 74,10%, sedang capaian indikator output yaitu terlaksananya pembayaran honor pegawai non PNS tercapai 100%.

(23)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 19

3) Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor

Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor secara umum pelaksanaannya berhasil dengan realisasi penggunaan dana tercapai 99,07 %. Sedang capaian indikator output yang berupa terlaksananya pengadaan peralatan gedung kantor meja kursi kerja tercapai 100 %.

4) Pemeliharaan Rutin/Berkala/Sedang/Berat/Gedung Kantor / Bangunan Pendukungnya.

Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala / Sedang / Berat / Gedung Kantor / Bangunan Pendukunganya secara umum terlaksana dengan realisasi penggunaan dana tercapai 94,37%, sedang capaian indikator output yang berupa terlaksananya pemeliharaan dan pengecatan gedung kantor, rehabilitasi/pembangunan RPH Mojoagung dan Taman Kantor tercapai 100%.

5) Pemeliharaan Rutin / Berkala / Berat Sarana dan Prasarana Gedung Kantor

Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala / Berat Sarana dan Prasarana Gedung Kantor secara umum pelaksanaannya sangat berhasil penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 98,96%, sedang capaian indikator output terlaksananya pemeliharaan / service dan penggantian suku cadang; pemeliharaan/ service dan cadang peralatan kantor tercapai 100%.

6) Pemeliharaan Rutin / Berkala / Sedang / Berat / kendaraan Dinas/ Kendaraan Operasional

Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala / Sedang / Berat / kendaraan Dinas/ Kendaraan Operasionalsecara umum

(24)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 20 pelaksanaannya sangat berhasil penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 92,16%, sedang capaian indikator output yang berupa terlaksananya pemeliharaan / service dan penggantian suku cadang tercapai 100%.

7) Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu

Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu secara umum pelaksanaannya sangat berhasil penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 100%, sedang capaian indikator output yang berupa terlaksananya pengadaan pakaian olah raga tercapai 100%.

8) Penyusunan Rencana Strategis SKPD

Kegiatan Penyusunan Rencana Strategis SKPD secara umum pelaksanaannya sangat berhasil dilihat dari penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 91,37%, sedang capaian indikator output yang berupa tersusunnya dokumen Renstra SKPD tercapai 100%.

9) Penyusunan Rencana Kerja SKPD

Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja SKPD secara umum pelaksanaannya sangat berhasil dilihat daripenggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 86,80%, sedang capaian indikator output yang berupa tersusunya dokumen Renja SKPD tercapai 100%.

10) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja SKPD

Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja SKPD secara umum pelaksanaannya sangat berhasil dilihat dari penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai

(25)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 21 98,21%, sedang capaian indikator output yang berupa tersusunnya dokumen Laporan Capaian Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD (LAKIP) tercapai 100%.

11) Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD secara umum pelaksanaannya sangat berhasil dilihat dari penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 93,66%, sedang capaian indikator output yang berupa tersusunnya dokumen laporan keuangan semester dan prognosis SKPD; tersusunnya dokumen laporan realisasi anggaran SKPD masing – masing 10 buku tercapai 100%.

12) Pengembangan Bibit Ikan Unggul

Kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul dimaksudkan untuk mendukung Pemberdayaan Balai Benih Ikan (BBI) Ngoro dan Balai Benih Ikan Bareng melalui pengadaan sarana dan prasarana pembenihan ikan sehingga diharapkan BBI mampu mencukupi kebutuhan benih bermutu dan berkesinambungan bagi petani ikan di Kabupaten Jombang dalam rangka meningkatkan produksi hasil perikanan dengan memanfaatkan potensi yang ada menggunakan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan, sekaligus pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari penjualan benih. Dilihat dari pencapaian indicator outcome yang berupa meningkatnya produksi benih ikan, pelaksanaan kegiatan dinyatakan sangat berhasil dengan realisasi penggunaan dana tercapai 92,27% karena adanya efisiensi belanja pengadaan sarana prasarana pembenihan dan realisasi output yang berupa terlaksananya pembenihan ikan pada 6 jenis ikan dan sarana dan prasarana kolam tercapai 100%.

(26)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 22

13) Pendampingan pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan

Kegiatan Pendampingan pada Kelompok Tani Pembudidaya Perikanan secara umum pelaksanaannya sangat berhasil dilihat daripenggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 83,39% karena efisiensi anggaran honor, sedang capaian indikator output yang berupa terlaksananya monitoring dan evaluasi penyaluran kredit/pendampingan penerima kredit program pada 15 kelompok tercapai 100%.

14) Pembinaan dan Pengembangan Perikanan

Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan secara umum pelaksanaannya sangat berhasil dilihat dari penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 91,19% karena efisiensi anggaran adanya efisiensi nilai kontrak pada saat pengadaan barang, sedang capaian indikator output yang berupa terlaksananya pengembangan budidaya perikanan bagi kelompok sebanyak 15 RTM tercapai 100%.

15) Magang Budidaya Perikanan

Pelaksanaan kegiatan Magang Budidaya Perikanan bila dilihat dari penggunaan dana sebesar 27,97% karena adanya anggaran bantuan masyarakat yang tidak dapat diserap terkait masalah badan hukum. Capaian indikator output berupa terlaksananya magang budidaya bagi 40 orang taruna tani terlaksana namun pemberian paket bantuan tidak dapat terealisasi.

16) Pendataan Potensi Perikanan

Pelaksanaan kegiatan Pendataan Potensi Perikanan, secara umum pelaksanaanmya sangat berhasil dilihat dari penggunaan

(27)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 23 dana sangat efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 97,42%. Sedang capaian indikator output yaitu terlaksananya pengumpulan dan pengolahan data statistik perikanan 4 tribulan tercapai 100%.

17) Bimbingan Teknis Budidaya Perikanan

Pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Budidaya Perikanan, secara umum pelaksanaanmya sangat berhasil dilihat dari penggunaan dana sangat efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 91,18%. Sedang capaian indikator output yaitu terlaksananya bimbingan teknis bagi pembudidaya ikan sebanyak 1 paket tercapai 100%.

18) Pengembangan Sentra Aquabis Perikanan

Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sentra Aquabis Perikanan, secara umum pelaksanaanmya sangat berhasil dilihat dari penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 94,01%. Sedang capaian indikator output yaitu terlaksananya budidaya perikanan 900 kg tercapai 100%.

19) Pembibitan dan Perawatan Ternak

Pelaksanaan kegiatan Pembibitan dan Perawatan Ternak, secara umum pelaksanaanmya kurang berhasil dilihat dari penggunaan dana sangat efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 91,62% kondisi ini dikarenakan adanya efisiensi pengadaan barang dan pakan. Sedang capaian indikator output dapat dikatakan sangat baik karena dapat direalisasikan sebesar 100 %, output yang dihasilkan adalah terpenuhinya kebutuhan sarana produksi perbibitn ayam buras selama 12 bulan.

(28)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 24

20) Pendistribusian Bibit Ternak kepada Masyarakat

Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak kepada Masyarakat secara umum pelaksanaannya dikatakan tidak berhasil bila dilihat dari penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 79%, hal ini disebabkan karena adanya efisiensi pengadaan oleh pihak ketiga serta pendukung kegiatan yang lain. Capaian indikator output yang berupa terlaksananya distribusi kambing/ domba untuk 100 RTM dapat terealisasi 100%.

21) Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak yang Didistribusikan Kepada Masyarakat

Kegiatan Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak yang Didistribusikan kepada Masyarakat, secara umum pelaksanaannya tidak berhasil bila dilihat dari penggunaan dana tercapai 9%, dari terget dikarenakan adanya kendala Bahan Hukum pada kelompok penerima sehingga pendistribusian bantuan tidak dapat dilaksanakan.

22) Pembelian dan Pendistribusian Vaksin dan Pakan Ternak

Kegiatan Pembelian dan Pendistribusian Vaksin dan Pakan Ternak secara umum dapat dikatakan berhasil dilihat dari penggunaan dana mencapai 81% dari target dan menghasilkan capaian output yaitu penanaman kebun HMT tidak terlaksana karena kendala lahan, sementara pengawasan mutu pakan tercapai 100%, dan pengawasan mutu pakan tercapai 100%.

(29)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 25

23) Pengembangan Agribisnis Peternakan

Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan dilihat dari penggunaan dana penyerapan mencapai 76% dari target dan menghasilkan capaian output berupa terlaksananya pembinaan dan bimbingan teknis pada 6 kelompok sebesar 100%.

24) Magang Budidaya Ternak Ruminansia Kecil

Dilihat dari tingkat capaian outcome, kegiatan ini dinyatakan sangat berhasil dilihat dari penggunaan dana mencapai 87% dari target dan menghasilkan capaian output berupa meningkatnya pengetahuan ketrampilan dan penciptaan lapangan usaha di pedesaan sebesar 100%.

25) Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan tepat Guna

Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan tepat Guna secara umum pelaksanaannya tidak berhasil bila dilihat dari penggunaan dana tercapai 43,13%, sedang capaian indikator output hanya terealisasi 5 desa pemohon bantuan PID. Jenis bantuan yang terrealisasikan adalah 5 unit barang terdiri dari 4 unit chopper dan 1 unit hand sprayer. Sedangkan yang lain tidak terrealisasi karena kendala badan hukum kelompok.

26) Fasilitasi Pelayanan Kesehatan Hewan dan IB di

PUSKESWAN

Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Kesehatan Hewan dan IB di PUSKESWAN secara umum pelaksanaannya berhasil bila dilihat dari penggunaan dana tercapai 76,13% karena adanya efisiensi honor petugas, perjalanan dinas dan belanja obat-obatan, sedang

(30)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 26 capaian indikator output terlaksananya pelayanan kesehatan hewan dan Inseminasi Buatan sebanyak 180 ekor tercapai 100 %.

27) Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Peternakan / Perikanan

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Peternakan / Perikanan secara umum pelaksanaan berhasil dilihat dari penggunaan dana tercapai 81,21% karena kesanggupan koordinator penyuluh untuk melanjutkan pelaksanaan pekerjaan dan realisasi output yang berupa terlaksananya pelatihan petani ikan dan ternak terealisasi 4 kali tercapai 100% dan terlaksananya pelatihan penyuluh peternakan dan perikanan yang terealisasi 1 kali tercapai 100%.

28) Introduksi Pengolahan Produk Perikanan dan Peningkatan Konsumsi Ikan

Kegiatan Introduksi Pengolahan Produk Perikanan dan Peningkatan Konsumsi Ikan secara umum pelaksanaannya berhasil bila dilihat dari penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 97,55 %, sedang capaian indikator output yang berupa terlaksananya Introduksi pengolahan Hasil Perikanan tercapai 100%.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak pada peternak untuk meningkatkan tingkat konsumsi makan ikan.

29) Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Hasil Produksi Peternakan Masyarakat

Kegiatan Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Hasil Produksi Peternakan Masyarakat secara umum pelaksanaannya berhasil bila dilihat dari penggunaan dana cukup efisien dengan

(31)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 27 realisasi penggunaan dana tercapai 90,77 %, sedang capaian indikator output yang berupa terlaksananya pengumpulan dan Pengolahan data informasi harga pasar tercapai 100 %.

30) Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Potong Hewan (RPH)

Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Potong Hewan (RPH) secara umum pelaksanaannya berhasil bila dilihat dari penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 97,01%, sedang capaian indikator output yang berupa tercapainya pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) 1 unit tercapai 100 %.

31) Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi Tempat Penampungan Susu Serta Penyediaan Sarana Prasarana Pendukungnya.

Kegiatan Pembangunan / Rehabilitasi / Renovasi Tempat Penampungan Susu Serta Penyediaan Sarana Prasarana Pendukungnya secara umum pelaksanaannya berhasil bila dilihat dari realisasi penggunaan dana tercapai 72,80%. Anggaran tidak terserap semua dikarenakan kegagalan pengadaan sarana penunjang alat pasteurisasi. Sedang capaian indikator output dapat dikatakan berhasil karena telah terealisasi 100 % yaitu tersedianya pengadaan cooling unit sebanyak 3 unit

32) Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Usaha Budidaya Ternak/Ikan Bagi Masyarakat Dilingkungan Industri Hasil Tembakau dan/atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau

(32)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 28 Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Usaha Budidaya Ternak/Ikan Bagi Masyarakat Dilingkungan Industri Hasil Tembakau dan/atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau secara umum pelaksanaannya berhasil bila dilihat dari penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 70,36%, sedang capaian indikator output yang berupa terlaksananya bimbingan teknis budidaya ternak dan kesehatan hewan serta pengolahan dan pemasaran selama 12 bulan.

33) Penguatan Ekonomi Masyarakat dilingkungan Industri Hasil Tembakau Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan

Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat dilingkungan Industri Hasil Tembakau Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan secara umum pelaksanaannya tidak berhasil bila dilihat realisasi penggunaan dana tercapai 87,84%, sedang capaian indikator output yang berupa terlaksananya bantuan ternak dan obat-obatan tercapai 100 %.

34) Pendataan Masalah Peternakan

Kegiatan Pendataan masalah Peternakan secara umum pelaksanaannya sangat berhasil dilihat dari Penggunaan dana cukup efisien dengan realisasi penggunaan dana tercapai 84,66% karena kualitas data selain tergantung dari pengumpulan data yang dimulai dari data di tingkat desa; pengolahan data yang memerlukan parameter juga metodologi pengumpulan data. Kendala yang dihadapi dalam pengumpulan data peternakan antara lain mutasi ternak cukup tinggi. Sedang capaian indikator output yang berupa terlaksananya pengumpulan dan pengolahan

(33)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 29 data statistik peternakan 12 bulan dan penyusunan buku statistik dan laporan tahunan 20 buku tercapai 100%.

35) Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak

Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak secara umum pelaksanaannya sangat berhasil dilihat dari penggunaan dana cukup efisien dengan penggunaan dana tercapai 86,54%, dengan capaian indikator output yang berupa terlaksananya pemeriksaan, pencegahan dan pengobatan ternak serta pelayanan keswan terpadu tercapai 100%.

36) Pengawasan Perdagangan Ternak Antar Daerah

Kegiatan ini dimaksudkan untuk melaksanakan pengawasan terhadap peredaran bahan pangan asal ternak khususnya daging dan susu agar masyarakat merasa aman dalam mengkonsumsi bahan asal ternak. Hasil pelaksanaan kegiatan Pengawasan Perdagangan Ternak Antar Daerah secara umum dapat dinyatakan cukup berhasil dilihat dari realisasi penyerapan dana sebesar 93,97% karena efisiensi anggaran perjalanan dinas luar daerah tidak terserap secara optimal karena kegiatan rapat luar daerah yang terbatas. Sedangkan keluaran (output) yang berupa terlaksananya pemeriksaan dan pengawasan peredaran produk pangan asal hewan 180 sampel terealisasi 180 tercapai 100%. Serta dalam rangka menjamin kualitas ternak Qurban dilaksanakan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan hewan Qurban pada tempat-tempat penampungan ternak di kecamatan se Kabupaten Jombang.

(34)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 30

b. APBD Provinsi

1. Program Pengembangan Pakan Mandiri melalui Gerakan Pakan Mandiri (GERPARI) dengan output pemberian dukungan sarana prasarana kepada Kelompok Syubbanul Khoir Desa Pojok Kulon dan Kelompok Sinar Makmur Desa Bareng di Kec. Bareng masing-masing menerima :

 Mesin Pellet terdiri dari penepung, pencampur dan pencetak oven masing-masing 1 unit

 Bahan baku pembuat pakan ikan, terdiri dari 465 kg tepung ikan, 325 kg kedelai, 350 bungkil kedelai, 350 kg jagung, 350 bekatul, 200 kg tepung terigu, 12 kg minyak ikan, 6 kg mineral dan vitamin

2. Pengembangan Pembenihan Lele melalui pemberian paket Peremajaan Indukan Lele kepada kelompok Mina Subur Makmur Desa Kesamben Kecamatan Ngoro dan Kelompok Subur Makmur Desa Gedangan Kecamatan Mojowarno

3. Pengembangan Pembenihan Lele melalui paket Pembenihan Ikan Lelel kepada Kelompok Petani Ikan Ngoro Desa Ngoro Kecamatan Ngoro

4. Pemberian Paket Budidaya Iakn Air Tawar kepada Kelompok Mina Makmur Ds. Rejoagung Kec. Ngoro

5. Pemberian Paket Obat-obatan ikan kepada Kelompok Makmur Abadi Ds. Sidowarek Kec. Ngoro dan Kelompok Mina Kauman Sejahtera Ds. Kauman Kec. Ngoro

6. Pengembangan Lahan Hijauan Pakan

Kegiatan pengembangan lahan hijauan pakan pada tahun 2015 yang diterimakan pada Kelompok Peternak Sapi Perah Sambirejo yang berada di Desa Sambirejo, Kec. Wonosalam jika dilihat dari capaian indikator kinerja outcome dapat dikatakan tidak berhasil

(35)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 31 (0%), dari target adanya peningkatan produksi hijauan sebanyak 80.000 kg dan tercapainya pembuatan pakan pakan ternak sebanyak 24.000 kg. Hal ini dikarenakan penerimaan bibit rumput baru dilaksanakan pada bulan Nopember, sehingga sampai dengan akhir Desember bibit yang sudah ditanam belum dapat dipanen.

Jika dilihat dari capain indikator kinerja input, tidak dapat diukur dikarenakan kelompok menerima natura / barang, sedangkan proses pengadaan barang yang melaksanakan adalah dinas peternakan provinsi jawa timur. Capaian indikator output kegiatan ini dapat terealisasi 100 %, yang terdiri dari ;

- penanaman bibit HPT seluas 2 ha, dengan rincian 20.000 stek bibit rumput dan 5.000 stek bibit glirisidae

- penerimaan pupuk : 3.000 kg - penerimaan hand traktor : 1 unit - penerimaan kendaraan r 3 : 1 unit

7. Penyemprotan Desinfektan

Penyemprotan Desinfektan Dana APBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 yang dilaksanakan di 21 desa yang berada di 10 wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang. Berikut adalah tabel hasil pelaksanaan desinfeksi di Kabupaten Jombang pada tahun 2015:

No Kecamatan Alokasi Desinfektan (liter) Jumlah (liter) Sektor 3 Sektor 4 1. Jogoroto 43 - 43 2. Diwek 29 - 29 3. Bareng 30 - 30 4. Peterongan - 12 12

(36)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 32 5. Bandar Kedungmulyo - 7 7 6. Tembelang - 15 15 7. Megaluh - 4 4 8. Perak 4 4 8 9. Gudo - 12 12 10. Ngusikan - 40 40 Jumlah 106 94 200

Dari tabel diatas terlihat bahwa bentuk lain program pencegahan dan pemberantasan flu burung yang dilakukan di Kecamatan Jogoroto, Diwek, Bareng, Peterongan, Bandar Keungmulyo, Tembelang, Megaluh, Perak, Gudo dan Ngusikan adalah penyemprotan desinfektan (desinfeksi) pada kandang-kandang ternak, lingkungan peternakan dan pemukiman peternakan. Jumlah keseluruhan program desinfeksi di Jombang selama kurun waktu 2015 menghabiskan desinfektan sebanyak 200 liter.

8. Program Vaksinasi Flu Burung

Kegiatan vaksinasi AI dari dana APBD Provinsi Jawa Timur dengan rincian hasil pelaksanaan kegiatan seperti dibawah:

No. Kecamatan Jenis Unggas (ekor) Jumlah

(dosis) Ayam Itik 1 Jogoroto 18.350 - 18.350 2 Diwek 11.600 - 11.600 3 Bareng 16.900 - 16.900 4 Peterongan - 2.940 2.940 5 Bandar Kedungmulyo - 2.260 2.260 6 Tembelang - 3.280 3.280 7 Megaluh 3.000 1.500 4.500 8 Gudo 6.000 - 6.000 9 Perak 3.300 - 3.300 Jumlah 60.000 9.980 69.980

(37)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 33 Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa, jumlah vaksinasi flu burung yang dilakukan di Kabupaten Jombang, berdasar sumber dana dari APBD Provinsi Jawa Timur sebanyak 69.980 dosis.

c. APBN

1. Pengembangan Usaha Mina Mandiri Perikanan Budidaya , berupa dana BLM senilai Rp. 60.000.000 untuk masing-masing kelompok:

a. Mina Mayangan, Ds. Mayangan Jogoroto b. Mina Abadi, Ds. Jogoroto Kec. Jogoroto

c. Tirta Makmur, Ds. Mojokrapak Kec. Tembelang d. Usaha Mina, Ds. Balungbesuk Kec. Perak e. Mina Merdeka, Ds. Bendet, Kec. Diwek f. Mina Sejahtera, Ds. Rejoagung, Kec. Ngoro g. Mina Asih, Ds. Karangwinongan, Kec. Mojoagung

h. Mina Bhakti Nagari, Ds. Kepuhkembeng, Kec.Peterongan i. Mina Sukses, Ds. Kedungmlati, Kec. Kesamben

j. Sumber Makmur, Ds. Genukwatu, Kec. Ngoro k. Berkah Mulia, Ds. Mojotengah Kec. Bareng l. Sumber Rejeki, Ds. Gedangan Kec. Mojowarno 2. Pengembangan Budidaya Sapi Potong

Kegiatan Pengembangan Budidaya Sapi Potong yang diterimakan kelompok Jati Makmur yang beralamatkan di Desa Jatiwates, Kec. Tembelang. jika dilihat dari capaian indikator kinerja outcome dapat dikatakan tidak berhasil karena masih tercapai 0%, baik dari indikator peningkatan populasi dari kelahiran maupun peningkatan pendapatan peternak / kelompok. Keadaan ini disebabkan kondisi sapi yang diterima masih belum siap kawin, meskipun penerimaan sapi sudah dilaksanakan pada

(38)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 34 bulan april 2015, disamping itu kendala kawin berulang (lebih dari 3 kali) banyak terjadi, sehingga mempengaruhi keberhasilan kebuntingan yang berdampak pada kelahiran tidak dapat tercapai 100%.

Jika dilihat dari capaian indikator kinerja input tidak dapat diukur karena kelompok terima natura dari Dinas Peternakan Provinsi. sementara capaian indikator kinerja output terealisasi 100 % yang berupa terlaksananya pengiriman 20 ek sapi PO betina dengan spesifikasi teknis, berasal dari pembibitan sesuai dengan standart teknis, bebas brucellosis, sehat dan tidak cacat fisik, sementara sarana pendukung yang sudah dibelanjakan meliputi pakan penguat 700 kg, obat-obatan 1 paket, timbangan digital 1 unit, tongkat ukur 1 unit, pita ukur 2 buah, alat deteksi birahi 1 buah dan trokat & alat pemotong kuku 1 paket.

4. Penanaman Dan Pengembangan Sumber Bibit / Benih Tanaman Pakan Ternak

Kegiatan Penanaman dan Pengembangan Sumber Bibit/Benih Tanaman Pakan Ternak pada tahun 2015 yang diterimakan pada kelompok lembu giring yang berada di Desa Grobokan Kec. Mojowarno jika dilihat dari capaian indikator kinerja outcome dapat dikatakan tidak berhasil ( 0% ), dari target adanya peningkatan produksi hijauan sebanyak 400.000 kg dan tercapainya pembuatan pakan pakan ternak sebanyak 120.000 kg. Hal ini dikarenakan penerimaan bibit rumput baru dilaksanakan pada bulan Nopember, sehingga sampai dengan akhir Desember bibit yang sudah ditanam belum dapat dipanen.

Jika dilihat dari capain indikator kinerja input, tidak dapat diukur dikarenakan kelompok menerima natura / barang, sedangkan proses pengadaan barang yang melaksanakan adalah dinas

(39)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 35 Peternakan Provinsi Jawa Timur. Capaian indikator output kegiatan ini dapat terealisasi 100 %, yang terdiri dari ;

- penanaman bibit HPT seluas 10 ha, dengan rincian 80.000 stek bibit rumput dan 25.000 stek bibit glirisidae

- penerimaan pupuk : 15.000 kg - penerimaan hand traktor : 1 unit - penerimaan kendaraan r 3 : 1 unit - pembuatan gedung pakan : 1 unit

5. Pengembangan Kawasan Perbibitan di Pedesaan

Kegiatan yang diterimakan pada Kelompok Maisyatul Khoir yang beralamatkan di Desa Watugaluh, Kec. Diwek, jika dilihat dari capaian indikator kinerja outcome dapat dikatakan tidak berhasil, karena hanya dapat terealisasi 41.67 %, dari target adanya peningkatan populasi sebanyak 60 ekor hanya terealisasi 16.67%. Hal ini dikarenakan adanya beberapa ekor induk yang mengalami keguguran pada kebuntingan usia 4 bln. Sehingga adanya penambahan populasi yang berasal dari kelahiran tidak dapat tercapai. Sedangkan peningkatan pendapatan peternak hanya terealisasi 40% dari target 60%.

Jika dilihat dari capain indikator kinerja input tidak dapat diukur dikarenakan kelompok menerima bantuan dalam bentuk natura / barang sedangkan yang melaksanakan pembelanjaan adalah Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, sementara jika dilihat dari capaian indikator kinerja output, kegiatan ini dapat terealisasi 100%, dengan rincian bantuan yang diterimakan :

- Kambing senduro: 40 ekor - pakan: 1 paket

(40)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 36 Kegiatan Pengembangan Alsintan yang diterimakan kepada Kelompok Arum Jaya, Ds, Sumberjo, Kec. Wonosalam, Kelompok Podo Makmur Ds. Brangkal, Kec. Bandarkedungmulyo, Kelompok Jaladri Kencana, Ds. Sumbergondang, Kec. Kabuh, dan Kelompok Barokah, Ds. Sumbersari, Kec. Megaluh.

Jika dilihat dari capaian indikator kinerja outcome dapat dikatakan tidak berhasil, karena terealisasi 20%, dari indikator peningkatan ketersediaan pakan yang ditargetkan 50%.

Keadaan ini disebabkan proses pengiriman mini feedmill dari dinas peternakan provinsi baru terealisasi pada bulan pertengahan bulan nopember sehingga dampak yang dirasakan oleh penerima relatif masih kecil. Jika dilihat dari capaian indikator kinerja input tidak dapat diukur karena kelompok terima natura dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Sementara capaian indikator kinerja output terealisasi 100 % yang berupa terlaksananya pengadaan mini feedmill sebanyak 4 paket untuk 4 kelompok. Masing-masing kelompok menerima 1 unit chooper dan 1 unit diskmill.

7. Pengembangan Budidaya Kambing

Kegiatan Pengembangan budidaya kambing pada tahun 2015 kabupaten jombang mendapatkan alokasi 2 paket. Kegiatan bersumber dana APBN ini, diterimakan pada Kelompok Mendiro, Ds. Panglungan, Kec. Wonosalam dan Kelompok Kersorejo, Ds. Wonokerto, Kec. Wonosalam

Jika dilihat dari capaian kinerja outcome kegiatan ini dapat dikatakan tidak berhasil karena dari target yang telah ditentukan tidak dapat direalisasikan ( 0%), hal ini dikarenakan penerimaan ternak baru dilaksanakan pada akhir bulan desember 2015. Jika dilihat dari capaian kinerja input tidak dapat terukur, dikarenakan

(41)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 37 kelompok menerima bantuan dalam bentuk natura/ barang, sementara yang melaksanakan proses pengadaan adalah Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.

Jika dilihat dari capaian indikator kinerja out put, kegiatan ini dapat terealisasi 100%, dengan rincian barang yang diterima kelompok, sbb:

- kambing senduro betina masing-masing kelompok : 65 ekor - obat-obatan dan vitamin masing-masing kelompok : 1 paket - timbangan digital, masing-masing kelompok : 1 unit

- bahan bangunan untuk pembuatan kandang, masing-masing kelompok : 1 paket

8. Pengembangan Budidaya Sapi Potong (APBNP-SMD)

Kegiatan Pengembangan Budidaya Sapi Potong (APBNP-SMD) pada tahun 2015 Kabupaten Jombang menerima 2 paket, yang diterimakan pada kelompok, yaitu Kelompok Seroja Sejahtera, Ds. Pulogedang, Kec. Tembelang dan Kelompok Lembu Giring, Ds. Grobokan, Kec. Mojowarno.

Jika dilihat dari capaian indikator kinerja outcome kegiatan ini dapat dikatakan tidak berhasil ( 0% ), dari target adanya penambahan populasi dari kelahiran sebanyak 12 ekor tidak dapat terealisasi, sehingga peningkatan pendapatan peternak juga tidak dapat terealisasi. Kondisi ini disebabkan karena adanya kegagalan pada proses pengadaan sapi BX Impor.

Jika dilihat dari capaian indikator kinerja input tidak dapat diukur karena kelompok terima natura dari dinas peternakan prov. Sementara jika dilihat dari capaian indikator kinerja output dapat terealisasi 50%, dengan rincian :

a. Terlaksananya bantuan sapi BX betina impor sebanyak 50 ekor tidak dapat direalisasikan

(42)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 38 b. Terlaksananya bantuan sarana pendukung dapat terealisasi

100%, dengan rincian :

- penerimaan bibit HPT, masing-masing kelompok 10.000 stek - chooper, masing-masing kelompok 1 unit

- peralatan pengolah pakan ternak ( mixer ), masing-masing kelompok : 1 unit

- bantuan bahan material kandang koloni, masing-masing kelompok : 1 paket

9. Pemeriksaan Gangguan Reproduksi

Dalam rangka meningkatkan produktifitas ternak khususnya ternak sapi maka terhadap sapi yang mengalami kawin berulang lebih dari 3 (tiga) kali atau gangguan reproduksi lainnya dilakukan pemeriksaan alat reproduksinya untuk menentukan diagnosa terhadap kemungkinan adanya gangguan yang mengakibatkan ternak tidak dapat bunting. Pada tahun 2015 di Kabupaten Jombang telah dilakukan pemeriksaan secara sampling pada ternak sapi potong sebanyak 525 ekor dari dana APBN Tahun 2015.

Selengkapnya data hasil pemeriksaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: No Kec./Desa Ju mla h Pe mer iks aan

Hasil Pemeriksaan Gangguan Reproduksi

Fungsional Kelainan Bawaan/Perolehan Infeksi

S istik Ova ri CL. P e rsiste n Hi p o fu n g si Ova ri u m A n g e sti O va rium Hi p o p lasia O va riu m A tr e sia V u lva Ova rium He m o ra g h i Op h a ritis A d e si B u rsa O va ri P ro lap Ute ri Di sto kia Ret e n si P lase n ta T o rsio Ute ri M a se ra si M u m ifikasi Her n ia Ute ri E n d o m e tr itis P yo m e tr a V a g initis 1 Jombang -Plandi 40 5 3 18 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 9 1 0

(43)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 39 Dari hasil pemeriksaan beberapa ternak yang dilakukan oleh petugas, untuk pelaksanaan yang bersumber dari Dana APBN Tahun 2015 telah ditemukan adanya gangguan reproduksi dari total sampel pemeriksaan yang dilakukan didapatkan dengan jumlah terbanyak terdeteksi gangguan reproduksi Hipoplasi Ovarium yaitu sebanyak 228 ekor (43,42%), dan jumlah terkecil adalah Prolap Uteri yaitu sebanyak 1 ekor (0,19%). Terhadap pemeriksaan yang diketemukan adanya gangguan reproduksi tersebut, langsung diitangani sesuai dengan prosedur penanganan gangguan reproduksi oleh petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang serta telah dilakukan monitoring pemeriksaan gangguan reproduksi ternak sapi potong

2 Kudu -Bakalanrayung 69 7 16 26 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 4 0 3 Kabuh -Manduro 59 6 16 23 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 2 0 4 Bandar Kedungmulyo -Bragkal 50 5 13 21 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 0 5 Bareng -Kebondalem 39 3 9 17 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 1 0 6 Peterongan -Mancar 30 2 7 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 7 Mojowarno -Grobokan 41 6 9 17 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 1 0 8 Gudo -Mejoyolosari 20 2 5 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 9 Diwek -Bulurejo 68 5 19 32 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 1 0 10 Ngusikan -Mojodanu 50 3 17 23 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 1 0 -Manunggal 59 5 20 22 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 2 0 Total 525 49 134 22 8 0 26 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 72 15 0 Prosentase (%) 9,3 3 25, 52 43 ,4 2 0 4,9 5 0 0 0 0 0,19 0 0 0 0 0 0 13, 71 2,8 5 0

(44)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 40 yang terdeteksi kelainan gangguan reproduksi dengan selang waktu 1 bulan dari tanggal pemeriksaan.

B. Akuntabilitas Keuangan

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun Anggaran 2015 mendapatkan anggaran belanja langsung dari APBD Kabupaten sebesar Rp. 8.091.690.580,00 dengan perincian sebagai berikut :

No URAIAN ANGGARAN REALISASI % KET

1. Program Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Ternak

Rp304,804,000 Rp269,417,591 88.40

Pendatan masalah Peternakan Rp50,788,000 Rp42,926,491 84.66 Efisien

Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak

Rp164,800,000 Rp142,616,700 86.54 Efisien

Pengawasan Perdagangan Produk Asal Hewan

Rp89,216,000 Rp83,834,400 93.97 Efisien

2 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Rp2,213,083,700 Rp1,309,261,350 59.16 Pembangunan sarana dan

prasaran pembibitan ternak

Rp223,630,000 Rp211,200,000 94.44 Efisien

Pembibitan dan Perawatan Ternak Rp409,800,000 Rp376,040,400 91.76 Efisien

Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat

Rp453,943,000 Rp360,366,000 79.39 Efisien

Penyuluhan Pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat

Rp766,449,700 Rp67,174,350 8.75 Pengadaan Bantuan Terkendala Badan Hukum Pembelian dan pendistribusian

vaksin dan pakan ternak

Rp27,650,000 Rp22,378,500 80.93 Efisien

Pengembangan Agribisnis Peternakan

Rp140,584,000 Rp106,734,900 75.92 Efisien

Magang Budidaya Ternak Rumansia Kecil

Rp182,827,000 Rp158,581,300 86.74 Efisien

Penyuluhan dan pengawasan mutu ternak

(45)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 41 3 Program Peningkatan

Pemasaran Hasil Produksi Peternakan

Rp1,154,922,700 Rp888,660,200 76.95

Pengolahan informasi permintaan pasar atas produksi hasil

peternakan masyarakat

Rp48,328,000 Rp43,865,500 90.77 Efisien

Pembangunan sarana dan Prasarana Rumah Potong Hewan (RPH)

Rp162,000,000 Rp157,153,000 97.01 Efisien

Pembangunan/rehabilitasi/renovasi tempat penampungan susu serta penyediaan sarana dan prasarana pendukungnya

Rp944,594,700 Rp687,641,700 72.8 Efisien

4 Program Penerapan Teknologi Peternakan

Rp650,750,000 Rp288,248,800 44.29 Pengadaan sarana dan prasarana

teknologi peternakan tepat guna

Rp627,750,000 Rp270,737,800 43.13 Pengadaan Bantuan Terkendala Badan Hukum Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Hewan dan IB di PUSKESWAN

Rp23,000,000 Rp17,511,000 76.13 Efisien

5 Program Pemberdayaan

Penyuluh Peternakan/Perikanan Lapangan

Rp36,386,500 Rp29,550,600 81.21

Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Peternakan/Perikanan

Rp36,386,500 Rp29,550,600 81.21 Efisien

6 Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Cluster Peternakan

Rp93,206,000 Rp49,886,000 53.52

Pengembangan dan penguatan kelembagaan peternakan

Rp61,373,000 Rp28,936,000 47.15 Pengadaan Bantuan Terkendala Badan Hukum Pengembangan dan peningkatan

kualitas SDM peternakan

Rp31,833,000 Rp20,950,000 65.81 Efisien

7 Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Peternakan dan Perikanan

(46)

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang 42 Pembinaan kemampuan dan

keterampilan usaha budidaya ternak/ikan bagi masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dan / atau daerah penghasil bahan baku industri hasil tembakau

Rp293,840,000 Rp206,734,750 70.36 Efisien

Penguatan ekonomi masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dalam rangka pengentasan kemiskinan mengurangi

penggangguran, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui bantuan sarana produksi usaha budidaya ternak / ikan

Rp406,160,000 Rp356,788,850 87.84 Efisien 8 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp1,031,029,880 Rp712,585,162 69.11 Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp66,600,000 Rp49,350,000 74.1 Efisien Penyediaan Jasa Administrasi

Teknis Perkantoran

Rp964,429,880 Rp663,235,162 68.77 Efisien

9 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Rp773,886,000 Rp741,727,503 95.84

Pengadaan sarana dan prasarana gedung kantor Rp237,000,000 Rp234,800,908 99.07 Efisien Pemeliharaan rutin/berkala/sedang/berat gedung kantor/bangunan pendukungnya Rp478,206,000 Rp451,277,300 94.37 Efisien Pemeliharaan rutin/berkala/sedang/berat sarana dan prasarana gedung kantor

Rp23,100,000 Rp22,860,000 98.96 Efisien Pemeliharaan rutin/berkala/sedang/berat kendaraan dinas/kendaraan operasional Rp35,580,000 Rp32,789,295 92.16 Efisien

10 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Rp40,000,000 Rp40,000,000 100 Pengadaan Pakaian Khusus

Hari-Hari Tertentu

Rp40,000,000 Rp40,000,000 100 Efisien

11 Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD

Referensi

Dokumen terkait

Pertemuan (rapat) dengan dalih partisipasi (minta masukan dari warga masyarakat) yang dilaksanakan tidak lebih sebagai ajang formalitas untuk menjalankan sebuah kebijakan yang

Untuk itu, agar mampu membangun preferensi merek yang kuat maka sebaiknya menjalin hubungan intensif dengan pelanggan misalnya dengan memiliki account pada jejaring

Berdasarkan gambar 3, parameter Aroma menunjukkan bahwa tingkat penerimaan panelis terhadap parameter aroma pada infused water jeruk lemon-jahe merah

2.4.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor : KEP- 443/KMK.01/2001 tanggal 23

Karenanya dalam melakukan kewajiban di sini, seorang dokter harus memperhitungkan faktor kepentingan yang berhubungan dengan masyarakat

Tujuan utama dari pelayanan konseling pastoral adalah membawa orang-orang kepada Kristus dan persekutuan Kristen, membantu mereka untuk menyadari dan bertobat dari

The Hok Jambi dengan tujuan membeli Miniature Circuit Breaker (MCB) dan disana saksi diberikan MCB merek Mentari/Pakus, tapi waktu itu HS tidak diberikan

Menurut Husein Umar (2011:42), data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau pengisian kuesioner