• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang membuat desa kami porak-poranda. saat itu desa kalumbatan berada di atas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang membuat desa kami porak-poranda. saat itu desa kalumbatan berada di atas"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.I Deskripsi Hasil Penelitian

Pada hari kamis sekitar pukul 12.00 tanggal 4 mei 2000 terjadilah peristiwa yang sangat dahsyat di desa kami peristiwa itu adalah gempa tektonik yang membuat desa kami porak-poranda. saat itu desa kalumbatan berada di atas air sekitar 1 km dari daratan

Saat terjadi perpindahan penduduk dari atas laut ke daratan maka penduduk kalumbatan terbagi menjadi dua tempat yaitu lobuton dan lokasi.pada tahun yang sama tahun 2000 di desa lobuton didirikan sekolah paralel dari sdn 1 kalumbatan yang dimulai dari kelas 1 yang jumlah siswanya 20 orang,pada tahun 2004 desa lobuton mendapatakan bantuan dari pemerintah berupa 1 unit gedung sekolah saat itu siswanya sudah terdiri dari kelas 1,II,III dan IV.pada tahun 2004 sekolah yang awalnya kelas paralel dari sdn 1 Kalumbatan telah berdiri sendiri menjadi SDN Lobuton yang menjabat sebagai kepala sekolah pertama di SDN Lobuton Bapak Haris Kamindang S,Pd

4.1.1 Temuan umum

Adapun gambaran umum yang ditemui peneliti yakni kendala siswa dalam kegiatan belajar mengajar, adapun yang di maksud disini yakni pembinaan pada siswa berdasarkan sistem dan proses sekolah pembinaan secara intesif dan merupakan suatu integrasi hidup. Dimana kesemuanya saling berkaitan antara satu sama lain secara aktif melaksanakan program-program pembinaan yang telah

(2)

dilakukan untuk merubah sikp dan tingkahlaku siswa kearah yang lebih positif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.Adapun faktor yang menjadi kendala dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa di SDN Lobuton Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan. Dalam kegiatan belajar mengajar sering ditemukan masalah-masalah yakni kurangnya dukungan mutu guru dan kesadaran masyarakat (orang tua) yang tinggi tentang arti dan fungsi sekolah, dalam hal ini orang tua sangat berpengaruh dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa,

4.2.1 Temuan khusus

Adapun temuan khusus yang di temui peneliti dalam peran kepala sekoalah dalam meningkatkan presatsi belajar siswa di SDN Lobuton Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan yakni:

1. Problem prestasi belajar siswa, dimana yang di maksud peneliti yakni masalah dalam pembinaan siswa. Dalam upaya pembinaan tidaklah hanya berdiri sendiri melaikan ada kerja sama antara oranng tua dan sekolah dengan kata lain program pembinaan siswa merupakan suatu integrasi antara sekolah dan orang tua untuk menerima siswa sebagai anak yang memilki kemampuan dan masa depan serta berhak mendapatkan perlakuan yang seperti siswa yang lain,maka dapat di simpulkan bahwa semua kegiatan yang di lakukan dalam pembinaan membawa dampak positf serta membawa pengaruh besar dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa

(3)

2. Faktor pendukung dan penghambat

adapun faktor pendukung yakni adanya kerja sama yang baik antar sekolah dengan orang tua siswa dalam proses meningkatkan prestasi belajar siswa, adanya kerja sama yang baik antara pemimpin dan guru-guru dalam upaya menumbuhkan motivasi belajar siswa dimana antara pemimpin dan guru-guru menyadari bahwa siswa sangat membutuhkan perhatian dan tanggung jawab dari semua pihak dalam artian meningkatkan motivasi belajar siswa itu sendiri. adapun faktor penghambat yang di temui peneliti yakni:belum adanya kesadaran dari dalam diri masyarakat tentang pemberian motivasi belajar pada siwa,kurangnya komunikasi antara pihak sekolah dengan siswa itu sendiri.

Adapun kelemahanyang di temui peneliti yang menyebkan rendahnya prestasi siswa di sebabkan:

1. Sebagian besar siswa menunjukan kurang perduli dengan materi yang di ajarkan

2. Banyaknya siswa yang menggunakan waktunya bermain di bandinkan mengulang materi yang telah di berikan oleh guru

3. Sebagian siswa mau belajar di rumah bila di berikan tugas rumah (PR)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah sebagai informan utama di SDN Lobuton Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan. tergambar dalam pertanyaan “apa tantantangan dalam

(4)

meningkatkan prestasi belajar siswa di SDN Lobuton Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan ”? Adapun tantangan seperti yang diakui informan bahwa perbedaan karakteristik para siswa sehingga kepala sekolah dan para guru-guru di SDN Lobuton kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan mengalami sedikit hambatan dalam hal pemberian motivasi pada siswa SDN Lobuton Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan. dari pengakuan informan atas masalah ini penulis dapat menarik beberapa indikator sebagai peluang, para siswa dengan mudah melanjutkan ke sekolah bergengsi Selanjutnya pada pertanyaan; „apa faktor pendukung dan penghambat dalam pemberian motivasi pada siswa di SDN Lobuton Kecamatan Totikum Selatan? Seperti pada pembahasan sebelumnya profesionalisme pimpinan dan guru merupakan faktor utama dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Namun demikian para informan juga mengakui ada beberapa kendala dihadapi oleh kepala sekolah SDN Lobuton Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, dan yang paling mendasar adalah kesiapan para orang tua siswa yang tidak sepenuhnya mendukung program sekolah karna faktor kesibukan masing-masing orang tua siswa. Pengakuan ini menurut pendapat penulis kurang tepat, sebab dalam program meningkatka prestasi belajar siswa di butuhkan dukungan sepenuhnya dari orang tua siswa sehingga kepala sekolah dengan mudah menjalankan program sekolah dan mencapai tujuan yang optimal

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui metode wawancara dengan kepala sekolah diketahui bahwa faktor-faktor pendukung keberhasilan

(5)

peran kepala sekolah sebagai motivator dalam meningkatkan prestasi belajar siswa tidalah lepas dari dukungan masyarakat setempat.

4.2 Pembahasan

4..2.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pemberian Motivator Kepemimpinan berkaitan dengan masalah kepala sekolah dalam meningkatkan motifasi belajar siswa. Perilaku kepala sekolah harus dapat mendorong kinerja para guru dengan menunjukkan rasa bersahabat, dekat dan penuh pertimbangan terhadap siswa-siswanya, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Perilaku instrumental merupakan tugas-tugas yang diorientasikan dan secara langsung diklarifikasi dalam peranan dan tugas-tugas kepala sekolah dan para guru, sebagai individu maupun kelompok. Perilaku pemimpin yang positif dapat mendorong kelompok dalam mengarahkan dan memotivasi siswa dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. yaitu meningkatkan prestasi belajar siswa

Berdasarkan uraian di atas, maka pada bagian ini peneliti menyoroti kepemimpinan kepala sekolah dalam pemberian motivasi pada siswa di SDN Lobuton Kecamatan Totikum Kabupaten Banggai Kepulauan. dalam kepemipinan kepala sekolah, sekolah diberikan kebebasan dan kekuasaan yang besar serta seperangkat tanggung jawab berdasarkan kondisi, terutama dalam pemberian motivasi siswa . Oleh sebab itu pada pertanyaan; “bagaimana cara bapak meningkatkan motivasi belajar siswa”? Atas masalah ini peneliti memperoleh jawaban dari salah seorang informan bahwa yang pertama-pertama dilakukan adalah memperhatikan backround (latar belakang) para siswa. Sebab menurutnya

(6)

dengan model ini pemberian motivasi akan efektif, sehingga hasilnyapun akan efektif. Dan hal ini diakui salah seorang informan bahwa dengan memperhatikan latar belakang dan keahlian masing-masing mereka lebih bisa percaya diri.

Berdasarkan keterangan kedua informan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kepala sekolah telah memperhatikan salah satu indikator dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yaitu mempertimbangkan profesionalisme dalam manajerial. Sehingga dalam pemberian motivasi kepala sekolah SDN Lobuton tidak memaksakan kehendaknya, tetapi kebutuhan para siswanya. Demikian pula pada pertanyaan “apakah dalam menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan”? Maka dalam hal ini diperoleh pengakuan dari informan bahwa untuk mengejar ketepatan dan kecepatan di atas, kepala sekolah banyak melakukan konfirmasi sehingga tugas-tugas yang berkaitan dengan peran kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa dapat diselesaikan tepat waktu. Demikian pula pengakuan para siswa yang juga merupakan sumber informasi salah satu dari beberapa siswa mengemukan bahwa kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa telah menunjukkan tanggung jawab dan disiplin yang tinggi. Dengan didasarkan pada penuturan para informan di atas, maka dapat dipahami bahwa kepala sekolah benar-benar telah menjalankan kewajibannya sebagai motivator dalam meningkatkan prestasi baelajar siswa di SDN Lobuton . Sebab keberhasilan organisasi pada masa kini tergantung pada kemampuan pemimpin dalam mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Dalam konteks ini, organisasi harus memiliki pemimpin yang efektif dalam menjalankan menajemen untuk mengelola perubahan yang ada dan berkelanjutan. Dan hal ini

(7)

sejalan dengan pertanyaan; “apa langkah-langkah bapak/ibu dalam meningkatkan disiplin di SDN Lobuton”? Adapun jawaban dari salah satu informan penegakkan ini melalui sosialisasi dan keteladanan, baik waktu masuk maupun dan disiplin kerja. bahwa kepemimpinan kepala sekolah di SDN Lobuton sangat memperhatikan aspek kedisplinan. Bahkan kepala sekolah menekankan agar setiap guru jika ada tugas di luar harus melakukan koordinasi agar tidak terjadi kesenjangan antara guru dan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa Lebih lanjut kepala sekolah SDN Lobuton mengatakan bahwa dalam masalah meningatkan prestasi belajar siswa menurutnya harus tegas dalam setiap aturan, namun tetap mengedepankan cara-cara yang bijaksana (bil hikmah). Hal ini dapat di pahami dalam peningkatan disiplin merupakan satu cara untuk mencapai satu tujuan yang di inginkan . Sementara dalam masalah disiplin siswa, kepala sekolah tidak segan-segan melakukan pemanggilan orang tua. Langkah ini adalah bagian dari kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah yaitu sebagai bentuk hubungan sekolah, orang tua dan masyarakat. Oleh sebab itu, manajemen dalam konteks hubungan sekolah dengan masyarakat di SDN Lobuton telah diterapkan oleh kepala sekolah.

Pada pertanyaan selanjutnya, apakah bapak/ibu memberikan penghargaan pada siswa yang berprestasi‟‟??. Atas pertanyaan ini,para siswa mengakaui bahwa mereka banyak menerima penghargaan (hadiah). Seperti pengakuan salah seorang informan bahwa dalam setiap penerimaan buku raport penghargaan itu mereka terima kadang dalam bentuk materi dan kadang pula dalam bentuk moril (pujian). Atau pula berupa beasiswa dan penghargaan lainnya yang dapat memotivasi siswa

(8)

untuk lebih berprestasi lagi. Penghargaan ini meskipun secara materi tidak begitu besar namun secara psikologi tentunya akan membangkitkan motivasi belajar siswa dalam menjalankan tugas dan kewajiban mereka sebagai siswa. bahwa pemberian penghargaan oleh pimpinan kepada siswa akan meningkatkan motivasi siswa. Namun dalam pembagian penghargaan belum dirasakan oleh setiap siswa di SDN Lobuton sebagaiman pengakuan salah seorang informan bahwa dirinya belum pernah menerima hadiah atau penghargaan. Menurut peneliti hal ini adalah wajar sebab dalam pemberian penghargaan diberikan pada mereka yang memiliki prestasi.

Pada pertanyaan; “langkah-langkah apa saja yang dilakukan kepala sekolah dan guru dalam meneingkatkan prestasi belajar siswa? Dari pertanyaan ini penulis mendapatkan satu pengakuan dari informan yang memberikan jawaban bahwa langkah-langkah yang di tempuh oleh kepala sekolah dan para guru yakni melihat tingkat kebutuhan siswa-siswa sehingga menjadi skala prioritas kepala sekolah SDN Lobuton kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan. Maka berdasarkan pernyataan yang di berikan oleh informan di atas, dapat dipahami bahwa upaya meningkatkan prestasi belajar siswa sudah menjadi tanggung jawab meskipun belum mencapai hasil yang maksimal. bagaimanapun, prestasi bukanlah suatu yang terjadi secara tiba-tiba pada siswa, peningkatan prestasi siswa Berdasarkan pengamatan penulis benar-benar memperoleh perhatian yang serius. Dalam hal ini kepala sekolah SDN Lobuton berdasarkan realita di lapangan mencerminkan keinginan keras dengan penuh semangat dan percaya diri. Dan hal ini tergambar pada pertanyaan; bagaimana model

(9)

kepemimpinan kepala sekolah yang dijalankan di SDN Lobuton? Beberapa informan memberikan tanggapan bahwa kepala sekolah dalam memimpin banyak memberikan kesempatan kepada para stafnya dalam pengambilan keputusan, dari ungkapan ini menunjukkan bahwa kepemimpinan di SDN Lobuton sangat demokratis.

Berdasarkan langkah di atas, kepemimpinan kepala sekolah di SDN Lobuton Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Baggai Kepulauan ,dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti. para informan menggambarkan bahwa kepala sekolah banyak memberikan motivasi khusunya pada para siswa, dan mampu membangun kebersamaan. peneliti berkesimpulan bahwa apa yang telah di jalankan oleh kepala sekolah SDN Lobuton mencerminkan langkah-langkah kepemimpinan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SDN Lobuton kecamatan totikum selatan kabupaten banggai kepulauan . Selanjutnya. Dari pertanyaan di atas beberapa pengakuan dari informan menunjukkan bahwa kemimpinan kepala sekolah di SDN lobuton kecamatan totikum selatan kadang situasional tetapi kadang pula tidak, namun lebih lanjut dikatakannya bahwa dalam pemberian motivasi kepala sekolah cenderung melihat kemampuan siswa.meskipun tidak ideal kepemimpinan di SDN Lobuton.Kecamatan Totikum Selatan kabupaten banggai kepulauan

Kemudian pada pertanyaan; apakah dalam pemberian motivasi pada siswa dilakukan sosialiasi dengan guru-guru yang ada di sekolah SDN lobuton? Sebagaimana diakui oleh salah seorang informan bahwa sosialisasi tentang

(10)

pemberian motivasi di SDN Lobuton Kecamatan Totikum Selatan kabupaten banggai kepulauan dilakukan dalam setiap rapat kepala sekolah dan dewan guru.

4.2.1 Peran Motivasi dalam Praktik Kepemimpinan Kepala Sekolah

Sekolah merupakan organisasi yang bersifat kompleks. Di dalamnya memiliki berbagai dimensi, yang satu sama lainnya saling berhubungan dalam suatu sistem sosial. Sebagai sistem sosial dalam suatu organisasi, sekolah memerlukan pemimpin yang dapat berperan aktif. Kepemimpinan tertinggi di sekolah dijabat oleh kepala sekolah. Berarti di sekolah, kepemimpinan seorang kepala sekolah akan menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, karena menurut Wahjosumidjo (2010), bahwa :“Kata „memimpin‟ …. mengandung makna luas, yaitu kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam praktiknorganisasi kata memimpin, mengandung konotasi menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, memberikan teladan, memberikan dorongan, memberikan bantuan, dan sebagainya”.Bertolak dari pengertian di atas, berarti memberikan dorongan (motivasi) merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya. Satuan pendidikan yang merupakan sistem sosial, yang di dalamnya terdiri dari individu-individu yang memiliki karakteristik berbeda-beda, dan saling berhubungan (melayani) satu sama lainnya. Dalam kondisi seperti itu, motivasi dari kepala

(11)

sekolah sangat dibutuhkan untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya organisasi (sekolah). Menurut Sudarwan Danim (2010), “Motivasi merupakan dorongan pemimpin, termasuk kepala sekolah, untuk bertindak dengan cara tertentu. Motivasi pada dasarnya merupakan kondisi mental yang mendorong pemimpin melakukan suatu tindakan atau aktivitas (actions or activities) dan memberikan kekuatan yang mengarah kepada pencapaian pemenuhan keinginan, memberi kepuasan, ataupun mengurangi ketidakseimbangan”. Dengan kata lain, motivasi adalah energi yang mendorong orang (pemimpin) untuk melakukan aktivitas, baik untuk tujuan pemenuhan kebutuhan fisiologi, rasa aman, pengakuan sosial, penghargaan mapun realisasi diri. Jadi motivasi bisa muncul karena faktor dalam maupun faktor luar.

Seorang kepala sekolah, dituntunt untuk memiliki motivasi diri yang kuat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di satuan pendidikan yang dipimpinya. Hal ini akan mendrong kepala sekolah tampil sebagai pemimpin yang luar biasa. Menurut Sudarwan Danim (2010), “Pemimpin luar biasa mengerjakan tugas pokok dan fungsi melebihi dari apa yang seharusnya dilakukan menurut standar minimal”. Motivasi diri yang ada pada setiap kepala sekolah, juga menjadi sumber semangat yang mendorongnya untuk melakukan tindakan (motivasi eksternal) terhadap warga sekolah lainnya (guru, pegawai dan peserta didik) untuk secara bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Cara-cara yang bisa ditempuh oleh seorang pemimpin (kepala sekolah) dalam rangka menfasilitasi motivasi dan semangat kerja ke tingkat yang lebih

(12)

tinggi, menurut Sudarwan Danim (2010), terdiri dari 8 (delapan) cara, yaitu : “a. Pengetahuan dan keyakinan; b). Menjadi Pembelajar; c). Menciptakan budaya kerja; d). Akuntabilitas timbale balik; e). Membangun kolegialitas; f). Meniru tindakan pelatih; g). Keterampilan kepemimpinan; dan h). Pengembangan profesionalisme”.

Dengan demikian, pemberian motivasi sangat berperan penting dalam meningkatkan semangat prestasi belajar siswa SDN Lobuton Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan. Adapun penulis berkesimpulan tentang pemberian motivasi pada siswa telah dilakukan dengan baik. karna motivasi merupakan suatu kekuatan potensial yang ada pada diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri, atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau negatif, yang mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi siswa yang bersangkutan.

adapun upaya-upaya yang di lakukan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa itu biasanya dilakukan dengan cara memberikan motivasi pada siswa yang mendapatkan prestasi tinggi ataupun siswa yang belum mendapatkan prestasi yang baik atau memuaskan sehinggah siswa yang belum mendapatkan prestasi baik merasa terdorong dan berusaha lebih baik dalam hal pencapain prestasi yang memuaskan.

Referensi

Dokumen terkait

Narver & Slater (1990) mendefinisikan market orientation sebagaibudaya organisasi yang sangat efektif dan efisien dalam menciptakan perilaku-perilaku yang

Untuk mengetahui pengaruh struktur modal (Debt to Equity Ratio) terhadap profitabilitas (Return On Equity) perusahaan industri tekstil dan garmen yang terdaftar di

a. Peredaran gelap narkoba di wilayah Kabupaten Boyoali setiap tahunya mengalami peningkatan, Adapun penyebab berkembangnya peredaran gelap Narkoba yang ada di wilayah

Pendekodean khalayak pembaca rubrik Rame Kondhe pada posisi oposisi akan menghasilkan pandangan bahwa khalayak pembaca rubrik Rame Kondhe menolak makna pesan

(1) Penilaian pelanggaran terhadap Disiplin Organisasi yang dilakukan oleh Ketua Distrik / Ketua Rayon / Ketua Sub Rayon Angkatan Muda Siliwangi dapat diambil

Berisi tentang penjelasan perbandingan hasil dengan hal lain yang memiliki kaitan maupun bagian dari suatu keragaman masalah yang telah dipublikasikan oleh orang lain, atau hasil

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENGARUH HARDINESS, BEBAN KERJA, DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP STRES KERJA GURU SMA NEGERI DI TANGERANG SELATAN adalah

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa: 1) Prosentase miskonsepsi konsep termodinamika dalam buku ajar sesuai silabus pada buku pertama adalah 8,33%,