• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selama ini sebagaimana diketahui bahwa kewenangan organisasi, administrasi dan finansial Peradilan Agama berada di bawah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Selama ini sebagaimana diketahui bahwa kewenangan organisasi, administrasi dan finansial Peradilan Agama berada di bawah"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. LATAR BELAKANG

Selama ini sebagaimana diketahui bahwa kewenangan organisasi, administrasi dan finansial Peradilan Agama berada di bawah Departemen Agama, sedangkan kewenangan teknis yudisial berada di bawah Mahkamah Agung.

Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen bahwa “Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya BAB IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung.

Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan

(2)

2

mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing–masing lingkungan peradilan diatur dalam Undang-Undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing – masing”.

Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang dinamakan dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut terbentuklah Undang-Undang Nomor 49 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagai penyempurnaan dari Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Sebagai lembaga pemerintah, Pengadilan Tinggi Agama Samarinda merupakan Pengadilan Tingkat Banding di bawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga merupakan menjadi tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan oleh masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dalam menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsi capaian kinerja Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta

(3)

3

menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Didalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-Asas Umum Penyelenggara Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.

Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisiensi dan efektifitas serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabiltas ditegaskan kembali dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera melalui program peningkatan pengawasan demi terciptamya akuntabilitas, transpransi dan perbaikan kinerja aparatur negara/pemerintah.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Samarinda ini adalah merupakan kewajiban yang dilaksanakan setiap awal tahun sebagai cerminan sejauh mana pencapaian pelaksanaan kinerja dan hambatan-hambatan yang dihadapi selama tahun pelaporan. Dan pada LAKIP Tahun 2012 ini mengacu pada Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 676-1/

(4)

4

SEK/KU.01/12/2012 Tanggal 20 Desember 2012 tentang Penyampaian LAKIP Tahun 2012 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013.

C. TUGAS DAN FUNGSI

Pengadilan Tinggi Agama Samarinda sebagai lembaga peradilan yang melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman (yudikatif) dalam wilayah hokum Propinsi Kalimantan Timur, mempunyai tugas pokok menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara yang diajukan sebagaimana di atur dalam Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Sebagai Pengadilan Tingkat Banding, Pengadilan Tinggi Agama bertugas dan berwenang mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat banding. Di samping itu juga bertugas dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Agama di daerah hukumnya.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Tinggi Agama mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan teknis yustisial bagi perkara banding;

2. Memberikan pelayanan di bidang administrasi perkara banding dan

administrasi peradilan lainnya;

3. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum

(5)

5

diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;

4. Mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku

Hakim, Panitera, Sekretaris dan Jurusita di daerah hukumnya;

5. Mengadakan pengawasan terhadap jalannya peradilan di tingkat

Pengadilan Agama dan menjaga agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya;

6. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di

lingkungan Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama (kepegawaian, keuangan kecuali biaya perkara dan umum);

7. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti Penyuluhan

Hukum, memberikan pertimbangan hukum agama, pelayanan riset/penelitian, pengawasan terhadap advokat/penasehat hukum dan sebagainya.

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penyajian dan penulisan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang, tugas dan fungsi serta sistematika penyajian;

(6)

6

BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Menjelaskan mengenai Rencana Stratejik termasuk

didalamnya visi-misi, tujuan dan sasaran strategis dan program utama kegiatan pokok, juga Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja;

BAB III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja;

Bab IV Penutup

(7)

7

A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014

Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Tahun 2010-2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan terhadap sistem, kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Tinggi Agama Samarinda diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Pembangunan Jangka Panjang (2005-2025) dan Pembangunan Jangka menengah (PJM) tahun 2010-2014, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010-2014.

1. Visi dan Misi

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita atau bahkan tujuan hukum (rechtsidea)

(8)

8

yang ingin diwujudkan. Visi berkaitan dengan pandangan ke depan yang menyangkut kemana Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dan Pengadilan Agama dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Samarinda akan dibawa dan diarahkan dapat berkarya secara konsisten, tetap eksis, antisipatif, inovatif dan needed (dibutuhkan) oleh masyarakat – stakeholder/justitiabelen.

Visi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda adalah sebagai berikut :

”TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN AGAMA YANG AGUNG DI LINGKUNGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SAMARINDA”

Visi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda merupakan kondisi yang diharapkan dapat memotivasi seluruh karyawan-karyawati Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dan Pengadilan Agama dalam wilayah hukumnya dalam melaksanakan aktivitas.

Misi adalah suatu yang harus diemban atau dilaksanakan untuk mewujudkan visi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang telah ditetapkan.

Berdasarkan visi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang telah ditetapkan tersebut, maka ditetapkan beberapa misi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda untuk mewujudkan visi tersebut.

Misi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda adalah sebagai berikut :

(9)

9

a. Menjaga Kemandirian Peradilan Agama di Lingkungan

Pengadilan Tinggi Agama Samarinda;

b. Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan Kepada Pencari

Keadilan di Propinsi Kalimantan Timur;

c. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Peradilan Agama di

Lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda;

d. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Peradilan Agama di

Lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda.

Penjelasan Makna Misi :

Misi pertama “Menjaga Kemandirian Badan Peradilan Agama”, maksudnya adalah bahwa syarat utama terselenggaranya suatu proses peradilan yang obyektif adalah adanya kemandirian lembaga yang menyelenggarakan peradilan, yaitu kemandirian badan peradilan sebagai sebuah lembaga (kemandirian institusional), serta kemandirian hakim dalam menjalankan fungsinya (kemandirian individual/fungsional). Kemandirian menjadi kata kunci dalam usaha melaksanakan tugas pokok dan fungsi badan peradilan secara efektif.

Sebagai konsekuensi dari penyatuan atap, di mana badan peradilan telah mendapatkan kewenangan atas urusan organisasi, administrasi dan finansial (konsep satu atap), maka fungsi

(10)

10

administrasi, dan finansial seluruh badan peradilan di Indonesia harus dijalankan secara baik. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengganggu pelaksanaan tugas kekuasaan kehakiman yang diembannya. Hal penting lain yang perlu diperjuangkan adalah kemandirian pengelolaan anggaran berbasis kinerja dan penyediaan sarana pendukung dalam bentuk alokasi yang pasti dari APBN. Kebutuhan adanya kepastian ini untuk memberikan jaminan penyelenggaraan pengadilan di seluruh Indonesia.

Selain kemandirian institusional, kemandirian badan peradilan juga mengandung aspek kemandirian hakim untuk memutus (kemandirian individual/fungsional) yang terkait erat dengan tujuan penyelenggaraan pengadilan. Tujuan peyelenggaraan pengadilan yang dimaksud adalah untuk menjamin adanya pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil bagi setiap manusia. Selain itu, juga perlu dibangun pemahaman dan kemampuan yang setara di antara para hakim mengenai masalah-masalah hukum yang berkembang.

Misi kedua, “Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan

Kepada Pencari Keadilan”, maksudnya adalah Tugas badan peradilan adalah menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Menyadari hal ini, orientasi perbaikan yang dilakukan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda mempertimbangkan kepentingan pencari keadilan dalam memperoleh keadilan. Adalah

(11)

11

keharusan bagi setiap badan peradilan untuk meningkatkan pelayanan publik dan memberikan jaminan proses peradilan yang adil. Keadilan, bagi para pencari keadilan pada dasarnya merupakan suatu nilai yang subyektif, karena adil menurut satu pihak belum tentu adil bagi pihak lain. Penyelenggaraan peradilan atau penegakan hukum harus dipahami sebagai sarana untuk menjamin adanya suatu proses yang adil, dalam rangka menghasilkan putusan yang mempertimbangkan kepentingan (keadilan menurut) kedua belah pihak.

Misi ketiga, “Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan

Peradilan Agama”. Kualitas kepemimpinan badan peradilan akan menentukan kualitas dan kecepatan gerak perubahan badan peradilan. Dalam sistem satu atap, peran pimpinan badan peradilan, selain menguasai aspek teknis yudisial, diharuskan juga mampu merumuskan kebijakan-kebijakan non-teknis (kepemimpinan dan manajerial). Terkait aspek yudisial, seorang pimpinan pengadilan bertanggungjawab untuk menjaga adanya kesatuan hukum di pengadilan yang dipimpinnya. Untuk area non-teknis, secara operasional, pimpinan badan peradilan dibantu oleh pelaksana urusan administrasi. Dengan kata lain, pimpinan badan peradilan harus memiliki kompetensi yudisial dan non-yudisial. Demi

terlaksananya upaya-upaya tersebut, menitikberatkan pada

(12)

12

membangun dan mengembangkan kompetensi teknis yudisial dan non-teknis yudisial (kepemimpinan dan manajerial).

Misi keempat, “Meningkatkan Kredebilitas dan Transparansi

Badan Peradilan Agama”. Kredibilitas dan transparansi badan peradilan merupakan faktor penting untuk mengembalikan kepercayaan pencari keadilan kepada badan peradilan. Upaya menjaga kredibilitas akan dilakukan dengan mengefektifkan sistem pembinaan, pengawasan, serta publikasi putusan-putusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban publik, adanya pengelolaan organisasi yang terbuka, juga akan membangun kepercayaan pengemban kepentingan di dalam badan peradilan itu sendiri. Melalui keterbukaan informasi dan pelaporan internal, personil peradilan akan mendapatkan kejelasan mengenai jenjang karir, kesempatan pengembangan diri dengan pendidikan dan pelatihan, serta penghargaan ataupun hukuman yang mungkin mereka dapatkan. Terlaksananya prinsip transparansi, pemberian perlakuan yang setara, serta jaminan proses yang jujur dan adil, hanya dapat dicapai dengan usaha para personil peradilan untuk bekerja secara profesional dan menjaga integritasnya.

(13)

13

2. Tujuan dan Sasaran Strategis

No Tujuan dan Sasaran Strategis

1 Peningkatan penyelesaian perkara

a. Jumlah penyelesaian perkara yang diterima sesuai dengan

SOP yang telah ditetapkan

b. Jumlah sisa perkara yang diselesaikan

c. Jumlah sisa perkara

2 Peningkatan tertib administrasi perkara

a. Jumlah berkas yang ddaftar dan diregister dan siap

disidangkan dan didistribusikan ke Majelis Hakim

b. Jumlah berkas perkara yang diselesaikan/diputus oleh

Majelis Hakim

c. Jumlah berkas perkara yang diselesaikan, diminutasi dan

dikirim ke Pengadilan Tingkat Pertama (Pengaju)

3 Peningkatan kualitas SDM

a. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

b. Prosentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

4 Peningkatan kualitas pengawasan

a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti

b. Prosentase temuan yg ditindaklanjuti

5 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan

(acces to justice)

Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat

(14)

14

3. Program Utama dan Kegiatan Pokok

Salah satu permasalahan dalam penyelenggaraan peradilan khususnya dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Samarinda adalah keterbatasan kemampuan para aparatur didalam menjalankan tugas pokok untuk menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara yang diajukan. Keterbatasan kemampuan aparatur meliputi keterbatasan kuantitas (jumlah) juga keterbatasan kualitas (kemampuan) aparatur peradilan. Keterbatasan tersebut mengakibatkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi peradilan menjadi tidak efektif dan efisien.

Untuk mendorong terwujudnya pencapaian visi dan misi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, maka peningkatan pendidikan dan pelatihan serta penambahan jumlah aparatur menjadi hal yang penting. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan penjenjangan formal dan atau mengikutsertakan aparatur pada setiap kesempatan pendidikan dan pelatihan, seminar hukum dan lain-lainya. Penyelenggaran peradilan yang bersih dan profesional yang akan dapat diberikan oleh aparatur yang handal dan berpendidikan dan terampil. Hasil dari kesemuanya akan bermuara pada kewibawaan lembaga peradilan.

Selain masalah pendidikan dan keterampilan, peningkatan sarana dan prasarana merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaran peradilan. Kondisi lembaga peradilan dari segi

(15)

15

sarana dan prasarana menjadi perhatian untuk ditingkatkan. Masih ada beberapa Pengadilan Agama dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang belum memiliki kendaraan yang cukup dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi peradilan. Sarana keuangan peradilan juga perlu mendapat perhatian dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas sarana yang telah ada.

(16)

B. Rencana Kinerja Tahunan 2014

Adapun Rencana Kinerja Tahunan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Tahun 2014 sebagai berikut : RENCANA KINERJA TAHUNAN

PENGADILAN TINGGI AGAMA SAMARINDA TAHUN 2014

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Peningkatan penyelesaian perkara a. Jumlah penyelesaian perkara yang diterima

sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan 90 pkr

b. Jumlah sisa perkara yang belum diselesaikan 0 pkr

2 Peningkatan tertib administrasi perkara a. Jumlah berkas perkara yang di daftar/ diregister

dan siap disidangkan dan di distribusikan ke Majelis Hakim

20 %

b. Jumlah berkas perkara yang diselesaikan/diputus

oleh Majelis Hakim 20 %

c. Jumlah berkas perkara yang di selesaikan, di

minutasi dan di kirim ke Pengadilan Tingkat Pertama (Pengaju)

(17)

3 Peningkatan Kualitas SDM a. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis

yudisial 100%

b. Prosentase pegawai yang lulus diklat non

yudisial 100%

4 Peningkatan kualitas pengawasan a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti 0%

b. Prosentase temuan yg ditindaklanjuti 0%

5 Peningkatan aksesibilitas masyarakat

terhadap peradilan (acces to justice)

Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat

(18)

18

C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2013

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus

penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan

akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Adapun Penetapan Kinerja Pengadilan Tinggi Agama Samarinda sebagai berikut:

(19)

PENETAPAN KINERJA

PENGADILAN TINGGI AGAMA SAMARINDA TAHUN 2013

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Peningkatan penyelesaian perkara

a. Jumlah penyelesaian perkara yang diterima sesuai

dengan SOP yang telah ditetapkan

90 pkr

b. Jumlah perkara yang diselesaikan 75 pkr

c. Jumlah sisa perkara 5 pkr

2 Peningkatan tertib administrasi perkara

a. Jumlah berkas perkara yang di daftar/diregister

dan siap disidangkan dan di distribusikan ke Majelis Hakim

90 pkr

b. Jumlah berkas perkara yang diselesaikan/diputus

oleh Majelis Hakim

85 pkr

c. Jumlah berkas perkara yang di selesaikan, di

minutasi dan di kirim ke Pengadilan Tingkat Pertama (Pengaju)

(20)

3

Peningkatan Kualitas SDM

a. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial 100%

b. Prosentase pegawai yang lulus diklat non yudisial 80%

4

Peningkatan kualitas

pengawasan

a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti 100%

b. Prosentase temuan yg ditindaklanjuti 100%

5 Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap

peradilan (acces to justice)

Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat

dipublikasikan 100%

Jumlah Anggaran Kegiatan Rp 262.000.000,-

Samarinda, 16 Januari 2013

Ketua PTA Samarinda, Panitera/Sekretaris PTA Samarinda

(21)

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA SAMARINDA

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Drs.M.Darman Rasyid, S.H., M.H.

Jabatan : Panitera/Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Samarinda

Selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama : Drs.H.Syamsul Falah, S.H., M.Hum.

Jabatan : Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda

Selaku atasan langsung Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua

Pihak Pertama pada tahun 2013 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan percapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.

Pihak Kedua akan memberikan supervise yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Samarinda, 16 Januari 2013

Ketua PTA Samarinda, Panitera/Sekretaris PTA Samarinda

(22)

22

A. PENGUKURAN KINERJA

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Adapun Pengukuran Kinerja Tahun 2012 Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, sebagai berikut :

PENGUKURAN KINERJA

PENGADILAN TINGGI AGAMA SAMARINDA TAHUN 2012

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR TARGET REALISASI %

1 Peningkatan

penyelesaian perkara

a. Jumlah penyelesaian

perkara yang

diterima sesuai

dengan SOP yang

telah ditetapkan

80 pkr 55 pkr 69

b. Jumlah perkara yang

diselesaikan

70 pkr 49 pkr 70

(23)

23 2 Peningkatan tertib administrasi perkara a. Jumlah berkas perkara yang di daftar/diregister dan siap disidangkan dan di distribusikan ke Majelis Hakim 80 pkr 55 pkr 69 b. Jumlah berkas perkara yang diselesaikan/diputus oleh Majelis Hakim

70 pkr 49 pkr 70 c. Jumlah berkas perkara yang di selesaikan, di minutasi dan di kirim ke Pengadilan Tingkat Pertama (Pengaju) 70 pkr 49 pkr 70 3 Peningkatan Kualitas SDM a. Prosentase pegawai

yang lulus diklat

teknis yudisial

100% 100% 100

b. Prosentase pegawai

yang lulus diklat non yudisial 65% 80% 100 4 Peningkatan kualitas pengawasan a. Prosentase peng-aduan yang ditindaklanjuti 100% 100% 100 b. Prosentase temuan yg ditindaklanjuti 100% 100% 100 5 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan 90% 100% 100

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2012 Rp 229.000.000,-

Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2012 Rp 229.000.000,-

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam Tahun Anggaran 2012, Pengadilan Tinggi Agama Samarinda telah menetapkan 5 (lima) sasaran yang akan dicapai. Kelima sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan menjadi 11 (sebelas) Indikator Kinerja, Realisasi pada akhir tahun 2012 menunjukan bahwa 11 (sebelas) Indikator yang telah dapat dicapai dengan baik.

(24)

24

Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 3 (tiga) indikator kinerja yaitu jumlah penyelesaian perkara yang diterima, jumlah perkara yang diselesaikan dan jumlah sisa perkara. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut :

INDIKATOR TARGET REALISASI %

a.Jumlah penyelesaian perkara

yang diterima sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan

80 pkr 55 pkr 69

b.Jumlah perkara yang diselesaikan 70 pkr 49 pkr 70

c.Jumlah sisa perkara 10 pkr 11 pkr 100

Sisa perkara Pengadilan Tinggi Agama Samarinda tahun 2011 adalah sebanyak 5 perkara, sedangkan perkara yang diterima tahun 2012 sebanyak 55 perkara, sehingga perkara yang ditangani oleh Pengadilan Tinggi Agama Samarinda pada tahun 2012 sebanyak 60 perkara.

Untuk Indikator jumlah perkara yang diselesaikan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda tahun 2012 sebanyak 47 perkara, dicabut sebanyak 2 perkara.

Untuk Indikator jumlah sisa perkara Pengadilan Tinggi Agama Samarinda tahun 2012 sebanyak 11 perkara. Dikarenakan banyaknya perkara yang diputus sela sebanyak 5 perkara, penerimaan perkara

(25)

25

banding pada akhir tahun 2012 sebanyak 6 perkara dan penanganan perkara secara khusus.

Jadi realisasi dari Indikator Kinerja Utama untuk Peningkatan Penyelesaian Perkara tahun 2012 pada Pengadilan Tinggi Agama Samarinda sebesar 89%.

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 3 (tiga) indikator kinerja yaitu jumlah berkas perkara yang di daftar/diregister dan siap disidangkan dan di distribusikan ke Majelis Hakim, jumlah berkas perkara yang diselesaikan/diputus oleh Majelis Hakim, jumlah berkas perkara yang di selesaikan, di minutasi dan di kirim ke Pengadilan Tingkat Pertama (Pengaju).

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut:

(26)

26

INDIKATOR TARGET REALISASI %

a.Jumlah berkas perkara yang di

daftar/diregister dan siap

disidangkan dan di

distribusikan ke Majelis Hakim

80 pkr 55 pkr 69

b.Jumlah berkas perkara yang

diselesaikan/diputus oleh

Majelis Hakim

70 pkr 49 pkr 70

c. Jumlah berkas perkara yang di

selesaikan, di minutasi dan di kirim ke Pengadilan Tingkat Pertama (Pengaju)

70 pkr 49 pkr 70

Dari jumlah perkara yang didaftar pada Pengadilan Tinggi Agama Samarinda sebanyak 60 perkara tersebut dari sisa perkara tahun 2011 sebanyak 5 perkara sedangkan sisanya sebanyak 55 perkara adalah merupakan perkara yang diterima tahun 2012.

Dari segi produktifitas Hakim dalam menyelesaikan perkara permohonan banding selama tahun 2012, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Ketua Majelis : Drs. Yasmidi, SH.

Hakim Anggota : Drs. H. Suudy Azhari, Lc, SH. Drs. H. Sumitra, SH., MH

Perkara yang ditangani sebanyak 1 perkara dan diselesaikan 1 perkara, sisa 0 perkara.

(27)

27

2. Ketua Majelis : Drs. H. Helmy Bakri, SH., MH

Hakim Anggota : Drs. H. Taufiq Ismail, SH

Drs. Kurthubi Kosim, SH., M.Hum

Perkara yang ditangani sebanyak 3 perkara dan diselesaikan 2 perkara, sisa 1 perkara.

3. Ketua Majelis : Dra. Hj. Ummi Salam, SH., MH

Hakim Anggota : Drs. Ali Rahmat, SH Drs. H. Rusdi, SH., MH

Perkara yang ditangani sebanyak 2 perkara dan diselesaikan 2 perkara, sisa 0 perkara.

4. Ketua Majelis : Drs. H. Iskandar Paputungan., MH

Hakim Anggota : Drs. H. Muhyiddin, MH Drs. Ahmad Zein

Perkara yang ditangani sebanyak 9 perkara dan diselesaikan 8 perkara, sisa 1 perkara.

5. Ketua Majelis : Drs. H. Suudy Azhari, Lc, SH

Hakim Anggota : Drs. H. Misbachul Munir, SH Drs. Abdullah Sidik, MH

Perkara yang ditangani sebanyak 7 perkara dan diselesaikan 7 perkara, sisa 0 perkara.

(28)

28

6. Ketua Majelis : Drs. H. Sumitra, SH., MH

Hakim Anggota : Drs. H. Mohammad Bastoni, SH

Drs. Ahmad Zein

Perkara yang ditangani sebanyak 6 perkara dan diselesaikan 6 perkara, sisa 0 perkara.

7. Ketua Majelis : Drs. H. Misbachul Munir, SH

Hakim Anggota : Drs. Ali Rahmat, SH

Drs. Kurthubi Kosim, SH., M.Hum

Perkara yang ditangani sebanyak 7 perkara dan diselesaikan 5 perkara, sisa 2 perkara.

8. Ketua Majelis : Drs. H. Taufiq Ismail, SH

Hakim Anggota : Drs. H. Rusdi, SH., MH Drs. Amar Kamarudin

Perkara yang ditangani sebanyak 9 perkara dan diselesaikan 7 perkara, sisa 2 perkara.

9. Ketua Majelis : Drs. H. Muhyiddin, MH

Hakim Anggota : Drs. Abdullah Sidik, MH Drs. Amar Kamarudin

Perkara yang ditangani sebanyak 6 perkara dan diselesaikan 6 perkara, sisa 0 perkara.

(29)

29

10. Ketua Majelis : Drs. H. Misbachul Munir, SH

Hakim Anggota : Drs. Ali Rahmat, SH Drs. H. Mas’ud

Perkara yang ditangani sebanyak 3 perkara dan diselesaikan 1 perkara, sisa 2 perkara.

11. Ketua Majelis : Drs. Ali Rahmat, SH

Hakim Anggota : Drs. Amar Kamarudin Drs. Wiharno

Perkara yang ditangani sebanyak 1 perkara dan diselesaikan 1 perkara, sisa 0 perkara.

12. Ketua Majelis : Drs. H. Muhyiddin, MH

Hakim Anggota : Drs. Abdullah Sidik, MH Drs. Muhammad Taufiq, MH

Perkara yang ditangani sebanyak 1 perkara dan diselesaikan 0 perkara, sisa 1 perkara.

13. Ketua Majelis : Drs. Ali Rahmat, SH

Hakim Anggota : Drs. Ahmad Zein Drs. Wiharno

Perkara yang ditangani sebanyak 1 perkara dan diselesaikan 1 perkara, sisa 0 perkara.

(30)

30

Dari jumlah Hakim pada Pengadilan Tinggi Agama Samarinda tahun 2012 sebanyak 17 orang, yang dibagi menjadi 13 majelis dan sudah diminutasi sebanyak 49 perkara (100%), sehingga yang belum diminutasi 0 perkara (0%). Berkas bundel A (asli) beserta salinan putusannya dan soft copy putusan dalam bentuk Compact Disk (CD)

dikirim kembali kepada Pengadilan Tingkat Pertama yang

bersangkutan.

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 2 (dua) indikator kinerja yaitu prosentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial, dan Prosentase pegawai yang lulus diklat non yudisial.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut:

(31)

31

INDIKATOR TARGET REALISASI %

a. Prosentase pegawai yang

lulus diklat teknis yudisial

100% 100% 100

b. Prosentase pegawai yang

lulus diklat non yudisial

65% 85% 100

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada Pengadilan Tinggi Agama Samarinda tahun 2012 telah mengikutsertakan kegiatan yang berupa bimbingan teknis maupun sosialisasi. Adapun kegiatan tersebut terbagi dari Pelatihan Teknis Yudisial dan Non Yudisial, diantaranya :

Pelatihan Teknis Yudisial :

1. Bimbingan Teknis Kompetensi Hakim Peradilan Agama, tanggal 29

Pebruari 2012 s.d 3 Maret 2013 tempat di Tangerang-Banten, yang diikuti oleh H. Helmy Bakri, SH., MH (Wakil Ketua), diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI.

2. Bimbingan Teknis Kompetensi Hakim Peradilan Agama, tanggal 13

s/d. 16 Maret 2012 tempat di Bandung, yang diikuti oleh Drs.H. Taufiq Ismail, SH (Hakim Tinggi), diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI.

3. Bimbingan Teknis Kompetensi Hakim Peradilan Agama (Angkatan

(32)

32

oleh Drs. Ali Rahmat, SH. (Hakim Tinggi), diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama MARI.

4. Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Agama Angkatan II,

tanggal 12 s/d 15 Juni 2012, Tempat di Bandung, yang diikuti oleh Drs. Kurtubi Kosim, SH., M.Hum. (Hakim Tinggi), diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI.

5. Sosialisasi Pembentukan dan Pengembangan Jaringan Dokumentasi

dan Informasi dan Hukum (JDIH) di Wilayah Prop.Kalimantan Timur, tanggal 30 Mei s/d. 1 Juni 2012 tempat di Balikpapan, yang diikuti oleh Drs.M.Darman Rasyid, SH., MH (Panitera/Sekretaris) dan Hj.Siti Umi Habibah Maryam, S.HI (Panmud Hukum), diselenggarakan Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI,

6. Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Agama Angkatan III,

tanggal 2 s/d. 6 Juli 2012, tempat di Bandung, diikuti oleh Drs. H. Misbachul Munir, SH (Hakim Tinggi), diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI.

7. Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Agama Angkatan IV,

tanggal 15 s/d. 20 September 2012, Tempat di Jakarta, diikuti oleh Drs.H. Rusdi, SH., MH, (Hakim Tinggi), di selenggarakan oleh Mahkamah Agung RI.

(33)

33

Pelatihan Teknis Non Yudisial :

1. Sosialisasi Penghapusan dan Penetapan Status Barang Milik Negara

(BMN), Tanggal 18 s/d. 20 Januari 2012, tempat di Samarinda, diikuti oleh H. Murtaji, S.E.,S.H (Wakil Sekretaris) dan Suriyanata, S.H. (Kasubbag Umum), yang diselenggarakan oleh Pengadilan Tinggi Agama Samarinda.

2. Kegiatan Rekonsiliasi Laporan Keuangan, tanggal 07 s/d. 10

Pebruari 2012, tempat di Bogor, diikuti oleh Arbain, S.H (Staf Umum) dan Hernawan, A.Md (Staf Keuangan), diselenggarakan oleh BUA MARI.

3. Pelatihan kelas kecil Sosialisasi Perpajakan untuk Bendahara,

tanggal 16 Pebruari 2012, tempat di Samarinda diikuti oleh Agus Johan Rahmatullah (Staf Keuangan), diselenggarakan oleh KPP Samarinda.

4. Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah, tanggal 20 s/d. 24 Pebruari 2012, tempat di Samarinda, diikuti oleh Aidillah, S.H (Kasubag Kepegawaian) dan Arbain, S.H (Staf Umum) diselenggarakan oleh Pengadilan Tinggi Agama Samarinda.

5. Konsolidasi dan Asistensi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP), tanggal 27 s/d. 29 Pebruari 2012, tempat di Samarinda, diikuti oleh Drs. M. Darman Rasyid, SH., MH. (Panitera/Sekretaris), H. Murtaji, SE., SH (Wakil Sekretaris),

(34)

34

Ruliana, S.H (Kasubbag Keuangan), diselenggarakan oleh

Pengadilan Tinggi Agama Samarinda.

6. Sosialisasi Aplikasi SPM 2012 dan Aplikasi SAKPA 2012, tanggal 29

Pebruari 2012, tempat di Samarinda, diikuti oleh Rohimah, SH dan Rachmawati (Staf Keuangan), diselengarakan oleh KPPN Samarinda.

7. Bimbingan Tekhnis Administrasi Peradilan Agama Angkatan I

Tahun 2012, tanggal 27 s/d. 31 Maret 2012, bertempat di Bandung, diikuti oleh Risni Fitria, S.Kom. (Staf Panitera Muda Hukum), diselenggarakan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI.

8. Bimtek Aplikasi Forecasting (AFS), tanggal 30 April 2012, bertempat

di Samarinda, diikuti oleh Ratna Mayasari, A.Md dan Agus Johan Rahmatullah (Staf Keuangan), diselenggarakan oleh KPPN Samarinda.

9. Sosialisasi Revisi DIPA Tahun Anggaran 2012, Monitoring dan

Evaluasi Tahun Anngaran 2012 dan Rencana Penyerapan Anggaran (RPA), tanggal 04 Juni 2012 bertempat di Samarinda, diikuti oleh H.Murtaji, SE, SH (Wakil Sekretaris) dan Agus Johan Rahmatullah (Staf Keuangan), diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Samarinda.

10. Konsultasi Penyuluhan Program dan Anggaran Tahun 2012, tanggal

(35)

35

(Kasubbag Keuangan), Agus Johan Rahmatullah (Staf Keuangan) dan Rachmawati (Staf Keuangan), diselenggarakan oleh Pengadilan Tinggi Agama Samarinda.

Dari kegiatan Pendidikan dan Pelatihan tersebut di atas, untuk kegiatan teknis yudisial sebanyak 7 kegiatan telah diikutsertakan untuk mengikuti kegiatan tersebut sebesar 100% dan untuk kegiatan teknis non yudisial sebanyak 10 kegiatan telah diikutsertakan untuk mengikuti kegiatan tersebut sebesar 100% tetapi pada kegiatan Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah peserta yang diikutsertakan sebanyak 2 orang dan dinyatakan tidak lulus ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sehingga kegiatan pada non yudisial hanya terealisasi 80%.

(36)

36

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 2 (dua) indikator kinerja yaitu prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti dan prosentase temuan yg ditindaklanjuti.

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut

INDIKATOR TARGET REALISASI %

a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti 100% 100% 100 b. Prosentase temuan yg ditindaklanjuti 100% 100% 100

Selama tahun 2012, jumlah pelapor pengaduan masyarakat berjumlah 2 (dua) permasalahan dan telah diselesaikan sebanyak 2 (dua) yaitu tentang :

1. Pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (PPH) dan

dugaan adanya penyalahgunaan anggaran DIPA salah satu Pengadilan Agama, sedangkan tindak lanjut dari masalah ini masih dalam proses, disebabkan terlapor masih dalam kondisi sakit.

2. Penolakan Advokat KAI KAL-TIM beracara di Pengadilan Agama

Samarinda, Setelah dua kali pertemuan antara Pimpinan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dengan DPD KAI KAL-TIM,

PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN

(37)

37

maka pertemuan pada tanggal 30 Nopember 2012, disampaikan sikap tegas dari pimpinan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, yaitu berdasar kepada keputusan hasil Rakerda 2012 Pengadilan Tinggi Agama dan Ketua Pengadilan Agama Se Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, dan semangat dari Surat KMA-RI No.113/KMA/IX/2009 bahwa Advokat KAI KALTIM dipersilahkan beracara di Pengadilan Agama dalam Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, cukup dengan Kartu Tanda Anggota ( KTA ) yang masih berlaku.

Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 1 (satu) indikator kinerja

yaitu prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat

dipublikasikan.

PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP

PERADILAN (ACCES TO JUSTICE)

(38)

38

Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut

INDIKATOR TARGET REALISASI %

Prosentase proses

penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan

90% 100% 100

Dari perkara yang diputus tahun 2012 Pengadilan Tinggi Agama Samarinda sebanyak 49 perkara dan proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan sebanyak 49 perkara sehingga prosentasenya mencapai 100%.

(39)

39

A. KESIMPULAN.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Samarinda merupakan bentuk pertanggung jawaban dalam pelaksanaan rencana strategik tahun 2010-2014 yaitu Rencana Kinerja Tahun 2014.

Memperhatikan hasil analisis terhadap Pengukuran Kinerja Pengadilan Tinggi Agama Samarinda telah berhasil melaksanakan program dan kegiatan guna mencapai bagian dari visi, misi, tujuan sasaran dari Rencana Strategik 2010-2014.

Usaha-usaha yang dijalankan semua komponen Pengadilan Tinggi Agama Samarinda berlandaskan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi cukup meyakinkan, tetapi tidak menutup mata terhadap kelemahan dan kekurangan yang ada, dan mudah-mudahan segala kelemahan dan kekurangan tersebut dapat teratasi pada tahun kerja 2013 nanti.

Pada bab penutup dari LAKIP tahun 2012 ini dapat disimpulkan bahwa secara umum sasaran stratejik yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan 2012 telah dapat dipenuhi oleh Pengadilan Tinggi Agama Samarinda. Hal ini ditunjukkan dengan tercapainya sasaran stratejik yang ditetapkan dengan demikian visi Pengadilan

(40)

40

Tinggi Agama Samarinda yaitu “ Terwujudnya Badan Peradilan Agama Yang Agung Di Lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda ” dapat diwujudkan.

Hal ini sekaligus menunjukkan adanya kontribusi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda sebagai kawal depan Mahkamah Agung RI di daerah memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat secara maksimal. Di samping itu Pengadilan Tinggi Agama Samarinda memberikan kontribusi dalam upaya mengurangi tanggapan negatif masyarakat terhadap proses hukum di Negara Indonesia.

Sebagaimana yang telah diucapkan dalam laporan kinerja ini seluruhnya sasaran stratejik dapat tercapai secara optimal.

Salah satu kunci utama penentu keberhasilan ini adalah komitmen yang kuat dari jajaran pimpinan dan staf Pengadilan Tinggi Agama Samarinda untuk memfokuskan sumber daya dan dana organisasi dalam melaksanakan program dan kegiatan yang ditetapkan dalam Renstra 2010-2014 Pengadilan Tinggi Agama Samarinda.

Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut di atas, baik yang berhasil maupun yang masih belum berhasil, telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kami untuk meningkatkan kinerja di masa-masa yang akan datang. Oleh karena itu merumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan untuk merupakan Rencana Kinerja Tahunan 2014, yaitu sebagai berikut

(41)

41

1. Perencanaan disusun lebih realitas sesuai dengan sumber daya yang

tersedia.

2. Melakukan koreksi kegiatan secara periodik apabila diteruskan hasil

kegiatan yang kurang optimal.

Sebagai penutup, kami pimpinan beserta segenap aparat Pengadilan Tinggi Agama Samarinda mengharapkan agar LAKIP tahun 2012 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas kami kepada para stakeholders dan sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja.

Samarinda, 16 Januari 2013 Ketua,

Drs.H.Syamsul Falah, S.H., M.Hum NIP. 19470325 197603 1 002

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Tual diselaraskan dengan arah kebijakan dan

Kasir dapat klik cetak untuk cetak stok barang Kondisi Akhir Sistem akan menampilkan data barang yang sudah

Jika dalam spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Pertamina mensyaratkan Pemilik Kapal untuk menyediakan peralatan untuk Ship to Ship (STS) Transfer, maka Pemilik Kapal

Pada dasarnya protein yang terkandung dalam ampas tahu tersusun oleh asam- asam amino yang memiliki kemampuan untuk membentuk zwitter ion (bermuatan dua) yang

Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Guru Sekolah (Pengawasan 100% DBHM Gedung Tempat Pendidikan SMPN 1

Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Sragen diselaraskan dengan arah kebijakan dan program

pendidikan dan pelatihan prajabatan Golongan III, II, dan I yang diselenggarakan dengan pola fasilitasi oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Kabupaten/Kota atau

Berdasarkan gambar 1, persentase ketepatan klasifikasi tertinggi adalah analisis diskriminan kernel dengan fungsi kernel normal menggunakan nilai bandwidth sebesar