• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 subtema indahnya peninggalan sejarah kelas IV Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 subtema indahnya peninggalan sejarah kelas IV Sekolah Dasar"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA INDAHNYA PENINGGALAN SEJARAH KELAS IV SEKOLAH DASAR. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Satber Duplimar Benu NIM. 111134304. RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan untuk:. TUHAN YESUS KRISTUS Yang selalu melindungi, memberi kemudahan dan kelancaran dalam mengerjakan penelitian ini. Ayahanda dan Ibunda Tercinta Ayah Cornelis Benu dan Ibu Sarce Ireni Benu Yang selalu memberi do’a, dan semangat. Adik-adikku Stella Minria Benu, Roy Santo Benu, Bony Edralin Benu Dan Aninda Carissa Benu yang selalu mendukung. Keluarga Besarku Yang menjadi panutan untuk meraih kesuksesan. Sahabat-sahabatku mahasiswa PPGT Angkatan 2011 Terima kasih atasa segala semangat, perhatian, bantuan, dan kasih sayang yang kalian berikan. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. iv.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO. Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka maka pintu akan dibukakan bagimu (Matius 7 : 7). Mengapa tak mencoba, mencoba tak mengapa. Striving for excellence motivates you, striving for perfection is demoralizing. v.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 26 Maret 2015. Satber Duplimar Benu. vi.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Satber Duplimar Benu. Nomor Mahasiswa. : 111134304. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Indahnya Peninggalan Sejarah Kelas IV Sekolah Dasar. Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya. dalam. bentuk. pangkalan,. mendistribusikan. secara. terbatas,. dan. mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 24 Maret 2015. Yang menyatakan. Satber Duplimar Benu. vii.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA INDAHNYA PENINGGALAN SEJARAH KELAS IV SEKOLAH DASAR. Satber Duplimar Benu Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Bord dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh dua orang Pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD. Berdasarkan validasi dua orang Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 4,31 (sangat baik) dan 3,91 ( baik), dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 4,15 ( baik) dan 4,26 ( sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,15 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.. Kata kunci : Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran. viii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENT BASED ON 2013 ELEMENTARY CURRICULUM SUBTHEME INDAHNYA PENINGGALAN SEJARAH FOURTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL Satber Duplimar Benu Universitas Sanata Dharma 2015 This research was conducted because there were still many teachers who needed example of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum. The main objective of this research was to produce learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum and using integrative thematic approach, scientific approach, character building based on local culture and authentic assesment in the learning activity. This research was research and development. The development of learning instrument used a procedure of development of learning instrument by Jerold E Kemp. It also used research and development procedure which proposed by Bord and Gall. Those two development procedures were adapted to be a simpler learning model, which became the base of the research. The development procedure used in this research covered five steps, they were (1) potentian and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) experts’ validation, (5) design revision, which finally produced final product design in the form of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum for fourth grade students of elementary school. The research instrument was need analysis interview and questionnaire. The interview was used for the need analysis of teachers of the fourth grade of SD Negeri Kalasan 1 Sleman. While the questionnaire was used to validate the quality of the learning instrument by two experts of 2013 curriculum and two teachers of the fourth grade of elementary school. According to the validation, the two experts of 2013 curriculum showed result on the score of 4,31 (very good) and 3,91 (good), and the two teachers of the fourth grade of elementary school showed result on the score of 4,15 (very good) and 4,26 (very good). The learning instrument got mean score 4,15 and it was categorized as good. The result of the validation was based on 11 aspects which were: (1) daily lesson plan identity, (2) formulation of indicators, (3) formulation of learning objective, (4) choice of learning material, (5) choice of learning source, (6) choice of learning media, (7) learning method, (8) learning scenario, (9) assessment, (10) student task, and (11) language. Therefore, the learning instrument which was developed has been approriate to be used in the learning instrument referring to 2013 curriculum.. Keywords: 2013 elementary school curriculum, learning instrument. ix.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Indahnya Peninggalan Sejarah Kelas IV Sekolah Dasar, dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti. menyadari. bahwa. dalam. menyelesaikan. skripsi. ini,. peneliti. banyak. mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,B.S.T.,MA. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 6. Rusmawan, S.Pd.,M.Pd. selaku validator Pakar KurikulumSD 2013 yang telah memberikan. bantuan. dalam penelitian. ini dengan melakukan validasi produk. penelitian. 7. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku validator Pakar KurikulumSD 2013 yang telah memberikan. bantuan. dalam penelitian. ini dengan melakukan validasi produk. penelitian. 8. Sarjono, S.Pd.,SD. selaku kepala sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah. 9. Sri Rejeki, A,Ma., selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan I yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 10. Kartika Kirana, S.S., selaku guru kelas IV SDKE Mangunan yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.. x.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11. Bapak dan Mama tersayang, Bapak Cornelis Benu dan Mama Sarce Ireni Benu yang setia memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Keluarga besarku, Adik-adikku dan Kakak-kakakku,. yang selalu memberi motivasi,. dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini. 13. Teman-teman seperjuangan 35 mahasiswa PPGT Angkatan 1 yang berjuang bersama selama ini. 14. Segenap pihak yang menjadi perpanjangan tangan Tuhan, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata peniliti mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.. Yogyakarta, 24 Maret 2015 Peneliti. Satber Duplimar Benu. xi.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. ii. HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................................ iv. HALAMAN MOTTO........................................................................................................ v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................................ vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................... vi. ABSTRAK.......................................................................................................................... viii. ABSTRACT......................................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR....................................................................................................... x. DAFTAR ISI...................................................................................................................... xii. DAFTAR TABEL.............................................................................................................. xv. DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................... xvii. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................................................. 1. B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 10. C. Tujuan Penelitian....................................................................................................... 10. D. Manfaat Penelitian..................................................................................................... 10. E. Batasan Istilah............................................................................................................ 11. F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan.................................................................... 13. BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka............................................................................................................ 15. 1. Kurikulum SD 2013.............................................................................................. 15. a.. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013.................................. 15. b.. Penguatan Pendidikan Karakter..................................................................... 19. c.. Pendekatan Tematik Integratif ...................................................................... 23. d.. Pendekatan Saintifik....................................................................................... 28. xii.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI e.. Penilaian Otentik............................................................................................ 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran................................................. 37 42. B. Penelitian yang Relevan............................................................................................. 62. C. Kerangka Pikir........................................................................................................... 65. D. Pertanyaan Penelitian................................................................................................. 67. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian........................................................................................................... 67. B. Prosedur Pengembangan............................................................................................ 72. 1. Potensi dan Masalah.............................................................................................. 72. 2. Pengumpulan Data................................................................................................ 73. 3. DesainProduk....................................................................................................... 74. 4. Validasi Ahli.......................................................................................................... 75. 5. Revisi Desain......................................................................................................... 75. C. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................................... 76. D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013............................................................................. 76. E.. Intrumen Penelitian.................................................................................................... 76. F.. Teknik Pengumpulan Data......................................................................................... 77. G. Teknik Analisis Data.................................................................................................. 77. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan.................................................................................................... 83. 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan.................................................................. 84. 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan............................................. 88. B. Deskripsi Produk Awal.............................................................................................. 88. 1. Silabus................................................................................................................... 89. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)........................... 90. C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013......................................................... 92. D. Data Hasil Validasi Guru Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk........................................................................................................................ 96. E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan...................................................................... 100. 1. Kajian Produk Akhir............................................................................................. 101. 2. Pembahasan........................................................................................................... 103. xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................................ 107. B. Keterbatasan Penelitian.............................................................................................. 108. C. Saran........................................................................................................................... 110. DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 110. LAMPIRAN....................................................................................................................... 104. BIODATA PENULIS........................................................................................................ 158. xiv.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Hal-hal yang berubah dalam kurikulum......................................................................5 Tabel 2. Ciri-ciri pembelajaran tematik integratif....................................................................27 Tabel 3. Jadwal kegiatan penelitian............. ..........................................................................77 Tabel 4. Konversi nilai skala 5..............................................................................................79 Tabel 5. Kriteria skor skala 5..............................................................................................81 Tabel 6. Saran Pakar Kurikulum SD 2013...............................................................................94 Tabel 7. Saran guru SD kelas IV pelaksana kurikulum 2013 .................................................98 Tabel 8. Rekapitulasi validasi pakar kurikulum 2013 dan guru SD kelas IV pelaksana kurikulum 2013......................................................................................................................100. xv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bagan Model Jerold. E. Kemp...............................................................................42 Gambar 2. Kerangka Pikir ......................................................................................................65 Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Borg dan Gall...................................................69. xvi.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian................................................................................ 109. Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian.................................................................... 111. Lampiran 3 Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan............................................. 112. Lampiran 4 Data Mentah Skor Validasi Pakar Kurikulum SD 2013.......................... 115. Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas IV SD Pelaksana Kurikulum. 125. SD 2013................................................................................................. Lampiran 6 Silabus................................................................................................ 132. Lampiran 7 Biodata Penulis.................................................................................... 161. Lampiran 8 Produk Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah)................................ 163. xvii.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seruan-seruan tentang perkembangan dunia, kemajuan dunia dalam berbagai bidang dan oleh berbagai kalangan masyarakat terdengar dimana-mana. Pihak-pihak yang terkait dengan perkembangan dan kemajuan Indonesia juga tidak berhenti memikirkan hal ini, dengan berbagai ide dan cara yang dipertimbangkan matangmatang selalu berevolusi mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan adalah salah satu faktor yang berperan sangat penting dalam mencapai hal yang diinginkan. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sangat memprihatinkan, dengan melihat perilaku pelajar-pelajar Indonesia yang semakin hari semakin menuju ke arah yang tidak diharapkan. Hal ini menjadi hambatan sekaligus tantangan besar bagi kita pemerhati pendidikan untuk berpikir dan bekerja keras merubah sistem pendidikan saat ini agar generasi penerus bangsa memiliki moral yang baik, moral yang membangun bangsa ini yang sedang berkembang agar dapat bersaing dengan negara-negara lain yang sudah lebih dahulu maju. Guru sebagai pemimpin kegiatan belajar mengajar di kelas berperan dalam menciptakan suasana belajar yang yang memungkinkan siswa dalam menjalani proses belajar secara nyaman dan produktif. Tercapainya kondisi pembelajaran yang efektif ditandai dari perubahan yang terjadi berulang-ulang dalam berbagai aspek yang berkaitan dengan kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai sebuah perubahan yang berulang-ulang tersebut pendidik dalam hal ini adalah seorang guru 1.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. selalu dituntut untuk menjadi seorang pemimpin yang bijaksana dalam memberikan ilmu kepada siswa. Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang mengedepankan 5 aspek yaitu, mengamati,. menanya,. menalar,. mengumpulkan. informasi. dan. mengkomunikasikannya, sehingga dengan adanya pendekatan saintifik ini, siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam bentuk pengetahuan yang berdasarkan interaksi dan sosialisasi dengan lingkungannya agar bisa mendapatkan pengalaman yang bermakna dalam kehidupannya. Melihat dunia pendidikan saat ini yang diwarnai dengan berbagai tindakantindakan tidak terpuji, jelas menggambarkan bahwa pemahaman dan pengamalan karakter peserta didik sangat kurang. Berdasarkan pernyataan di atas maka, menumbuhkan dan mengembangkan karakter anak yang baik (positive character) merupakan satu tujuan utama pendidikan di negeri ini. Agar positive character terbentuk dalam diri setiap anak, maka anak perlu dibimbing dan dikembangkan karakternya. melalui dari pembiasaan-pembiasaan. atau kegiatan-kegiatan dalam. kesehariannya dan itu harus dimulai sejak dini dan dalam berbagai lingkungan anak, sehingga kelak anak dewasa karakter-karakter baik yang sering dilakukan anak sudah tertanam dalam diri anak dan menjadi kebiasaan anak. Harapannya dengan penulisan ini semua elemen yang turut berperan dengan perkembangan. anak-anak, seperti keluarga, sekolah, lingkungan bermain dan lain. sebagainya, dapat memahami dalam membimbing anak-anak sebagai calon penerus bangsa menuju kehidupan yang lebih manusiawi dan berkarakter. Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang berarti “pelari”, dan curere yang berarti “tempat berpacu” (Arifin, 2011:2). Secara terminologis istilah kurikulum (dalam bidang pendidikan) ada sejumlah mata.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. pelajaran yang harus ditempuh atau harus diselesaikan peserta didik di sekolah untuk memperoleh ijazah. Menurut Mulyasa, (2013:60) perubahan kurikulum diperlukan karena ada beberapa kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai berikut: 1.. Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang ditunjukan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.. 2.. Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional.. 3.. Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan, belum. sepenuhnya. menggambarkan. pribadi. peserta. didik. (pengetahuan,. keterampilan dan sikap). 4.. Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan masyarakat, seperti pendidikan karakter, kesadaran lingkungan, pendekatan dan metode konstruktifistik,. keseimbangan. soft. skills. and. hard. skills. serta. jiwa. kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum. 5.. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan, sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun global.. 6.. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.. 7.. Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi, serta belum tegas memberikan layanan remediasi dan pengayaan secara berkala. Selain beberapa hal di atas juga diidentifikasi ada kesenjangan kurikulum. (kesenjangan antara konsep saat ini dan konsep yang ideal), sebagai berikut: 1.. Kompetensi lulusan.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.. Materi pembelajaran. 3.. Proses pembelajaran. 4.. Penilaian. 5.. Pendidik dan tenaga kependidikan. 6.. Pengelolaan kurikulum. 4. Tabel 1 : hal-hal yang berubah dalam kurikulum. No. 1. 2.. 3.. 4. 5.. KBK 2014. KTSP 2006. Standar kompetensi lulusan diturunkan dari standar isi Standar isi dirumuskan berdasarkan tujuan mata pelajaran (standar kompetensi lulusan mata pelajaran) yang dirinci menjadi standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah. KURIKULUM 2013 Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Semua mata pelajaran harus berkonstribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan dan pengetahuan Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (setiap kelas). Sumber: Mulyasa, (2013:63). Untuk mencapai ketuntasan belajar yang maksimal dan sesuai dengan harapan, maka diperlukan perangkat pembelajaran sebagai acuan dalam menjalani proses kegiatan belajar mengajar. Beberapa perangkat pembelajaran yang paling penting dan.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. berpengaruh besar terhadap hasil dari proses pembelajaran adalah silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan hasil wawancara survey kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti dengan narasumber, SR adalah seorang guru kelas dan tim ahli kurikulum 2013 yang mengajar di SDN Kalasan 1 yang terletak di Kalasan Yogyakarta. Narasumber berpendapat. bahwa. kurikulum 2013. adalah. sebuah. kurikulum yang. holistik. (keseluruhan) dalam satu kesatuan yang utuh dengan berlandaskan tema, jadi yang mengetahui tentang materi hanya guru sehingga ketakutan anak terhadap mata pelajaran yang dianggap susah tidak terjadi. Dalam kegiatan pembelajaran semua mata. pelajaran. boleh. dibolak-balik. sesuai. dengan. kreatifitas. guru. dalam. menggabungkan semua materi sehingga menciptakan suasana belajar yang menarik, karena semua mata pelajaran boleh digabung dalam satu kegiatan pembelajaran hal ini menuntut guru agar harus selalu kreatif dalam merangkai kegiatan pembelajaran. Dengan kegiatan pembelajaran yang seperti dijelaskan di atas, penilaian yang dilakukukan juga harus mencakup semua aspek (penilaian proses dan penilaian hasil). Menurut pengalaman narasumber pelaksanaan penilaian otentik belum maksimal karena ada beberapa hal, (1). Sumber daya manusia (SDM), (2). Jumlah guru yang tidak mencukupi, (3). Jumlah murid terlalu banyak sehingga guru sulit menilai satupersatu, menurut pengakuan narasumber, sampai saat ini guru belum mendapatkan cara penilaian yang efektif dan efisien. Pengaruh masuknya pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai modal yang bagus dan dilandasi karakter yang baik sehingga tidak salah menggunakan pengetahuan. Dalam kurikulum 2013 terdapat 18 karakter, tetapi narasumber tidak menghafal semua jadi dalam proses penilaiannya guru hanya berpedoman pada hal yang baik atau sesuatu yang baik termasuk dalam karakter..

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. Kurangnya sumber daya yang memahami secara baik tentang penilaian berdampak pada perangkat pembelajaran yaitu penilaian yang efektif analis dan daya serap. Menurut narasumber perangkat pembelajaran (penilaian) sudah dibuat, namun penggunaannya masih belum maksimal karena yang banyak tersedia adalah penilaian hasil, tetapi penilaian proses sangat minim. Narasumber menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang masih diperlukan dan perlu diperhatikan oleh yang berwenang, yaitu penilaian yang berkaitan dengan sikap dan narasumber juga menyarankan, jika ingin kurikulum 2013 terealisasi dengan baik maka di lapangan butuh sumber daya manusia (SDM) yang paham dengan dengan penilaian. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan ibu Sri guru kelas IV SDN Kalasan 1 pada hari sabtu, 17 Mei 2014 pukul 10.00 WIB guru sudah memahami konsep-konsep yang mendasari adanya pergantian kurikulum dari KTSP ke Kurikulum 2013 ini. Guru kelas sudah 2013. seperti pendekatan saintifik,. tematik. memahami teori-teori dasar Kurikulum integratif,. pendidikan karakter dan. penilaian otentik. Namun pada pelaksanaan di lapangan guru mengalami beberapa kesulitan seperti sebagian besar guru-guru yang mengajar adalah guru-guru tua yang sudah terbiasa dengan model mengajar yang lama. Guru-guru yang usianya sudah tua masih mengajar menggunakan model lama meskipun buku yang mereka gunakan merupakan. buku. tematik. integratif.. Guru. semata-mata. hanya. melaksanakan. Kurikulum 2013 di sekolah berdasarkan apa yang mereka dapatkan dari buku. Hal ini dikarenakan. tidak semua. guru mengikuti diklat mengenai Kurikulum 2013. Di. sekolah ini hanya guru yang mengajar di kelas I dan IV yang mengikuti diklat sehingga dalam pelaksanaanya hanya guru tersebut yang lebih banyak tahu tentang kurikulum baru..

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. Kesulitan lain yang dialami pihak sekolah yaitu mengalami kesulitan dalam menemukan afektif.. Instrumen penilaian atau perangkat penilaian yang efektif untuk aspek. Guru mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian sikap pada anak-anak. dikarenakan jumlah siswa yang banyak sehingga guru sangat membutuhkan format penilaian sikap yang efektif. Menghadapi siswa yang banyak dan harus menilai karakter mereka satu persatu merupakan salah satu kesulitan guru dalam menilai. Guru membutuhkan format penilaian yang efektif sehingga dalam menilai karakter anak di kelas dapat dilakukan dengan cermat dan utuh. Kendala lain yang dihadapi sekolah ialah keterbatasan sarana dan prasarana yang kurang menunjang. Sarana dan prasarana merupakan salah satu kendala yang dihadapi guru-guru. Menghadapi Kurikulum 2013 ini diperlukan juga pemberdayaan sarana dan prasarana yang menunjang. Sarana dan prasarana yang baik tentunya dapat mendukung pembelajaran yang baik pula. Kesulitan lain yang dihadapi guru-guru adalah mengembangkan perangkat pembelajaran yang diberikan pemerintah. Masih sebagian besar guru mengajar mengikuti buku referensi. Sedangkan dalam buku. masih. ditulis. secara. umum.. beberapa kegiatan pembelajaran dalam. Seharusnya. guru. mampu. mengembangkan. perangkat pembelajaran dengan baik disesuaikan dengan kondisi kelas, peserta didik dan fasilitas yang ada. Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti dari hasil wawancara tersebut sangat penting diadakan contoh-contoh perangkat pembelajaran Kurikulum SD 2013, maka peneliti mencoba memberi solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Subtema Indahnya Peninggalan Sejarah Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang disimpulkan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1.. Bagaimana mengembangkan produk berupa perangkat pembelajaran subtema Indahnya Peninggalan Sejarah, mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?. 2.. Bagaimana. kualitas. produk. perangkat. pembelajaran. subtema. indahnya. peninggalan sejarah mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.. Untuk menghasilkan produk berupa. pengembangan perangkat pembelajaran. subtema Indahnya Peninggalan Sejarah, mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2.. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema Indahnya Peninggalan Sejarah, mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1.. Bagi Peneliti Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat menjadi bekal ketika kelak menjadi guru.. 2.. Bagi Guru.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Bagi guru,. 9. penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif. komponen pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran. 3.. Bagi siswa Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam mempelajari materi tentang sikap kepahlawanan pada siswa kelas IV semester 2 SD Kalasan 1 tahun ajaran 2013/2014.. 4.. Bagi sekolah Bagi sekolah, penelitian ini dapat menambah referensi pada sekolah dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang terkait dengan materi sikap kepahlawanan.. 5.. Bagi Prodi PGSD Bagi prodi, penelitian ini dapat menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas. Sanata. Dharma. terkait. dengan. pengembangan. perangkat. pembelajaran.. E. Batasan Istilah Beberapa istilah sebagai kata kunci dalam penelitian ini, penulis menuangkan dalam pengertian sebagai berikut: 1.. Kurikulum SD 2013 Kurikulum SD 2013 adalah. kurikulum yang merupakan penyempurnaan dari. KBK dan KTSP yang dalam penyusunannya menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter dan penilaian otentik dalam meningkatkan kualitas pendidikan bangsa. 2.. Pendidikan karakter.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. 3.. Pendekatan tematik integratif Pendekatan. tematik. integratif. merupakan. pendekatan. pembelajaran. yang. mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. 4.. Pendekatan saintifik Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar melalui masalah),. peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip. tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan merumuskan. mengumpulkan kesimpulan dan. data. masalah,. dengan. mengajukan. berbagai. mengomunikasikan. teknik,. konsep,. atau. merumuskan. hipotesis,. menganalisis data, menarik hukum. atau. prinsip. yang. “ditemukan”. 5.. Penilaian otentik Penilaian otentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.. 6.. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan Berikut adalah produk-produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah: 1.. Komponen RPPTH yang disusun lengkap.. 2.. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.. 3.. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif.. 4.. RPPTH. disusun. berbasis. aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan. saintifik. 5.. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik.. 6.. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI. A. Kajian Pustaka 1. Kurikulum SD 2013 a. Rasional Dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Inovasi pendidikan dalam bidang kurikulum dari KTSP menuju kurikulum 2013 tentunya tidak serta merta dilakukan pemerintah tanpa alasan tertentu yang memberi dampak perubahan positif ke arah yang lebih baik. Kurikulum 2013 yang dicanangkan pemerintah. saat ini lebih rasional dan syarat elemen perubahan dari kurikulum. sebelumnya. Menurut PERMENDIKBUD No.67 Tahun 2013 tentang kurikulum SD, rasional pengembangan kurikulum 2013 tersebut mencakup beberapa faktor, antara lain: 1) Tantangan Internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 20202035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat. 12.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ditransformasikan. menjadi. manusia-manusia. yang. memiliki. kompetensi. 13. dan. keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. 2) Tantangan Eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh. dan. imbas. teknosains. serta mutu,. investasi,. dan transformasi bidang. pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. 3) Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: a). Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama,.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. b) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif. (interaktif. guru-peserta. didik-masyarakat-lingkungan. alam,. sumber/. media lainnya), c). Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet),. d) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin. diperkuat. dengan model pembelajaran pendekatan. saintifik) e). Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim). f). Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;. g). Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;. h). Pola. pembelajaran. ilmu. pengetahuan. tunggal. (monodiscipline). menjadi. pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan i). Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.. 4). Penguatan Tata Kelola Kurikulum Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: 1) Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; 2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. 3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. 5). Penguatan Materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. Materi yang digunakan tidak hanya diperoleh dari buku sumber, melainkan guru dapat mengembangkan sendiri materi ajar dari berbagai sumber atau referensi yang tersedia melalui media cetak maupun internet sesuai kreatifitas guru 2. Penguatan Pendidikan karakter Istilah karakter berasal dari bahasa Yunani “charassein” yang berarti barang atau alat untuk menggores, yang kemudian hari dipahami sebagai stempel/cap. Jadi karakter itu sebuah stempel atau cap, sifat-sifat yang melekat pada seseorang. Dumadi, dalam Adisusilo (2011: 76). a. Menurut Aristoteles dalam Lickona (2012) karakter yang baik adalah kehidupan dengan melakukan tindakan-tindakan yang benar sehubungan dengan diri seseorang dan orang lain. b. Menurut Novak dalam Lickona (2012) karakter merupakan “campuran kompatibel dari seluruh kebaikan yang. diidentifikasi oleh tradisi religius, cerita sastra, kaum bijaksana,. dan kumpulan orang berakal sehat yang ada dalam sejarah”. c. Menurut Foester dalam Adisusilo (2011: 77) menyatakan bahwa karakter adalah sesuatu yang mengualifiksi seorang pribadi. Karakter menjadi identitas, menjadi ciri, menjadi sifat yang tetap, yang mengatasi pengalaman ontingen yang selalu berubah. Jadi, karakter merupakan kumpulan nilai yang ada dan melekat pada diri seseorang yang menjadi identitas dan sifat tetapnya. Karakter seseorang merupakan bawaan yang terdapat dalam pribadinya, setiap pribadi memiliki karakter yang berbeda. Namun, karakter seseorang dapat. berubah karena bisa dipengaruhi oleh lingkungannya.. Bila lingkungan tempat.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. tinggalnya baik maka, pengaruhnya juga akan baik, begitupun sebaliknya, karakter seseorang biasanya dipengaruhi oleh keluarga, pendidikan, pergaulan, tempat kerja dan lain-lain. Karakter sangat berguna dalam kehidupan, karena ukuran kesuksesan seseorang bukan hanya dinilai dari segi kognitifnya saja melainkan juga dari tingkah laku atau karakter yang dimilikinya. Pendidikan adalah proses menanamkan nilai-nilai dan budaya ke dalam diri seseorang atau masyarakat sehingga membuat seseorang dan masyarakat tersebut bisa lebih beradab. Pendidikan bukan hanya proses membagi ilmu pengetahuan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain atau masyarakat tetapi, pendidikan pada umumnya mempunyai fungsi sebagai sarana untuk membudayakan dan membagi atau menyalurkan nilai-nilai kepada orang lain. Dalam penyaluran nilai dan pembudayaan seperti yang telah disebutkan sebelumnya juga harus mencakup tiga aspek dasar kemanusian yaitu, (1) afektif, yang akan tercermin pada kualitas keimanan,ketakwaan akhlak mulia,serta kepribadian yang unggul. (2) kognitif, akan terlihat dari kemampuan berpikir dan daya intelektualitas untuk memahami ilmu pengetahuan dan teknologi serta bisa menggali dan mengembangkan ilmu tersebut. (3) psikomotorik,. akan. terlihat. dari. kemampuan. mengembangkan. keterampilan. teknis,. kecakapan praktis dan kompetensi kinestetis. Berikut adalah pendapat beberapa ahli tentang karakter, yang dikutip dari sebuah buku berjudul, “Model Pembinaan Pendidikan Karakter Di Lingkungan Sekolah” dan diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Manejemen Pendidikan Dasar dan Menengah, 1.. Menurut Suyanto (2009), karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerjasama,baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat, bangsa dan negara..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2.. 17. Menurut Philips (2008), mengatakan bahwa karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku yang ditampilkan.. 3.. Koesoma (2007), Menganggap bahwa karakter sama dengan kepribadian. Pendidikan karakter merupakan suatu usaha memajukan yang dilakukan secara sadar,. bertahap dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran yang relavan sehingga anak dapat. mengembangkan. potensi. dirinya.. Tujuannya. agar. anak. memiliki kepribadian,. berakhlak mulia dan budi pekerti sehingga karakter dapat terbentuk dan menjadi ciri khas dari anak didik. Menurut Suyanto (2009) dalam Direktorat Jenderal Manejemen Pendidikan Dasar Dan Menengah, mengatakan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (felling), dan tindakan (action). Menurut Sumantri (2010) dalam Direktorat Jenderal Manejemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Dalam pendidikan karakter terdapat enam etik utama yaitu (1) dapat dipercaya (trustworthy) seperti jujur,dan integritas. (2) memperlakukan orang lain dengan hormat treats (people with respect). (3) bertanggung jawab (responsible) (4) adil (fair) (5) kasih sayang. (caring) (6) warga Negara yang baik (good citizen). Menurut F.W Foerster dalam, Adisusilo (2011), mengatakan bahwa ada 4 ciri dasar dari pendidikan karakter yaitu: 1.. Keteraturan interior dimana setiap tindakan diukur berdasarkan seperangkat nilai.. 2.. Koherensi yang memberi keberanian, yang membuat seseorang teguh pada prinsip tidak mudah terombang-ambing pada situasi.. 3.. Otonomi maksudnya,. seseorang. menginternalisasikan. nilai-nilai dari luar. sehingga. menjadi nilai-nilai pribadi, menjadi sifat yang melekat, melalui keputusan bebas tanpa paksaan dari orang lain..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4.. 18. Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan merupakan daya tahan seseorang guna mengingini apa yang dipandang baik, dan kesetiaan merupakan dasar bagi penghormatan atas komitmen yang dipilih.. Menurut Lickona dalam Adisusilo (2011) menyatakan bahwa ada 11 prinsip agar pendidikan karakter dapat terlaksana secara efektif antara lain: 1.. Kembangkan nilai-nilai universal/ dasar sebagai fondasinya. 2.. Definisikan karakter secara komperhensif yang mencangkup pikiran,perasaan dan perilaku. 3.. Gunakan pendekatan yang komperhensif, disengaja, dan proaktif.. 4.. Ciptakan komunitas sekolah yang penuh perhatian. 5.. Beri peserta didik kesempatan untuk melakukan tindakan moral.. 6.. Buat kurikulum akademik yang bermakna dan yang menghormati semua peserta didik, mengembangkan sifat-sifat positif dan membantu peserta didik untuk berhasil.. 7.. Mendorong motivasi peserta didik. 8.. Melibatkan seluruh civitas sekolah sebagai komunitas pembelajaran dan moral. 9.. Tumbuhkan kebersamaan dan kepimpinan moral. 10. Libatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra 11. Evaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai pendidik karakter, dan sejauh mana peserta didik memanifestasikan karakter yang baik.. 3. Pendekatan tematik integratif Berdasarkan Ahmadi & Amri (2014: 221) dalam buku Pengembangan & Model Pembelajaran Tematik Integratif menyatakan bahwa pendekatan tematik integratif ini sudah dikenal pada kurikulum 1984. Intinya, tiap pelajaran harus berpijak pada tema atau subtema tertentu,. dan. tiap. bahan. pelajaran. tidaklah. berdiri. sendiri. melainkan. dipadukan.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. (diintegrasikan) dengan bahan pelajaran yang lain. Dalam belajar bahasa Indonesia, bahan pelajaran dapat dipadukan secara internal, misalnya keterampilan berbicara dengan tema pariwisata dengan keterampilan menulis, dengan aspek kebahasaan seperti kalimat dan frasa. Sedangkan secara eksternal dipadukan dengan sastra atau bahasa Indonesia dapat dipadukan dengan mata pelajaran yang lain. Misalnya,. untuk. pelajaran kalimat majemuk,. guru dapat memadukan kalimat. majemuk dengan keterampilan membaca, dan bacaan itu diambil dari buku teks Sejarah, Ekonomi, Biologi, IPA, IPS, dan sebagainya. Artinya, siswa dapat ditugasi untuk mencari dan menemukan contoh-contoh kalimat majemuk di dalam buku-buku teks itu. Pembelajaran di sekolah dasar dengan kurikulum 2013 dilakukan secara tematik integratif. Melalui sistem tematik integratif, indikator mata pelajaran IPA dan IPS akan muncul di kelas IV, V, dan VI SD. Di sekolah dasar, semua mata pelajaran dilaksanakan dengan tematik integratif berdasarkan tema-tema yang sudah disusun. 1.. Bagaimana menciptakan pembelajaran tematik integratif: a) Tema yang akan dibawakan dalam pembelajaran harus memiliki muatan rasa ingin tahu siswa. b) Tema harus didesain untuk membangun solusi dari konflik yang disampaikan. c) Kemampuan. mendengar. dan. menyimak. guru. lebih. diutamakan. daripada. berceramah. 2.. Kelebihan pembelajaran tematik integratif a) Premis utama pembelajaran tematik integratif terpadu bahwa peserta didik memerlukan peluang tambahan (additional opportunities) untuk menggunakan talentanya. b) Menyediakan waktu bersama yang lain untuk secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. c) Relevan untuk mengakomodasi kualitatif lingkungan belajar. d) Menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar e) Memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model pembelajaran lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan. ganda. (multiple thinking. skills),. sebuah proses inovatif bagi. pengembangan dimensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 3.. Manfaat pembelajaran tematik integratif a) Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan b) Menggunakan kelompok kerjasama, kolaborasi, kelompok belajar, dan strategi pemecahan konflik yang mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah c) Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah otak (brainfriendly classroom) d) Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas dan kualitas mengeksplosi konsepkonsep baru dan membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan secara siap e) Proses pembelajaran di kelas mendorong peserta didik dalam kehidupan berada dalam format ramah otak. f). Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam keidupannya sehari-hari. g) Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan bimbingan khusus dan menerapkan prinsip belajar tuntas h) Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan cariasi cara penilaian..

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. 4. Tahap pembelajaran tematik integratif Adapun tahap-tahap dalam pembelajaran tematik yaitu: a) Menentukan tema. Dimungkinkan disepakati bersama dengan peserta didik. b) Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang berlaku. Dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. c) Mendesain rencana pembelajaran. Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber dan aktivitas ekstrakurikuler dalam rangka mendemostrasikan kegiatan dalam tema. Berdasarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Pengolaan Pembelajaran Tematik. Integratif dalam lampiran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan 2013 menyatakan bahwa pendekatan tematik integratif. merupakan. pendekatan. pembelajaran. yang mengintegrasikan berbagai. mata pelajaran ke dalam satu tema.. 1.. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Integratif (Pendekatan Saintifik) Tabel 2. Ciri-ciri pembelajaran tematik integratif.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.. Langkah-langkah perencanaan a. Menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan b. Menetapkan KD dan indikator yang akan dipadukan c. Menginventarisir tema yang akan digunakan d. Menyusun matrik e. Menyusun kalender tematik f. Merancang pembelajaran. 3.. Prinsip pemilihan/penetapan tema Prinsip-prinsip pembelajaran tematik integratif: a. Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar b. Sesuai dengan kurikulum dan harapan masyarakat c. Mempertimbangkan peristiwa otentik (rill) d. Tema tidak terlalu luas e. Bermakna f. Sesuai dengan tingkat perkembangan siswa g. Mampu menunjukkan sebagian besar minat siswa. 4.. Prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran tematik integratif a. Evaluasi diri dan penilaian lainnya b. Bersikap akomodatif, menampung ide-ide c. Tidak otoriter & bukan single actor d. Tanggung jawab individu jelas dalam kerja kelompok. 22.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. 4. Pendekatan Saintifik a. Pengertian Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah adalah sebuah pendekatan yang berbasis ilmiah dengan merujuk pada kegiatan menginvestigasi atas sesuatu atau beberapa fenomena, gejala dengan tujuan memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Dalam pendekatan saintifik menekankan kegiatan berbasis metode ilmiah yang meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Pendekatan ilmiah ini mempunyai ciri tertentu yang terdiri dari dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Proses. pembelajaran. dalam pendekatan. saintifik. harus. dilaksanakan. dengan. menggunakan nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah (Modul guru Kelas SD, 2013) Barringer (2010) dalam Abidin (2014:125) mengemukakan bahwa “pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara sistematis dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat. Abidin (2014:127) juga menjelaskan “pendekatan saintifik pada dasarnya adalah model pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui serangkaian akrivitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa. Menurut Kemendikbud 2013 kriteria pembelajaran dengan pendekatan saintifik antara lain: 1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika ataua penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. 2) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran menyimpang dari alur berpikir logis. 3) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi,. memahami,. memecahkan. masalah,. dan mengaplikasikan materi. pembelajaran. 4) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik. dalam melihat. perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 5) Mendorong. dan. menginspirasi. siswa. mampu. memahami,. menerapkan,. dan. mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. 7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Selain merujuk pada kriteria pendekatan saintifik yang telah dipaparkan di atas, pembelajaran. dengan pendekatan saintifik. mempunyai langkah-langkah pembelajaran. dengan mengacu pada tiga ranah pengembangan yaitu,. sikap,. pengetahuan,. dan. keterampilan. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang “mengapa”. Ranah pengetahuan menggamit tranformasi. subtansi atau. materi ajar agar peserta didik tahu tentang “apa”. Ranah keterampilan menggamit tranformasi. subtansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang “bagaimana”. Hasil. akhirnya adalah peningkatan dan kesimbangan antara kemampuan untuk memnjadi manusia yang baik (soft skill) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skill) dari peserta didik yang meliputi kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Kemendikbud, 2013)..

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. b. Kriteria pendekatan saintifik Proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik jika kegiatan pembelajaran metode yang digunakan memiliki kriteria yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran. Di bawah ini adalah kriteria dari pendekatan saintifik, yaitu : 1) Substansi atau materi pembelajaran pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. 2) Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3) Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam. mengidentifikasi,. memahami,. memecahkan. masalah,. dan. mengaplikasikan. substansi atau materi pembelajaran. 4) Mendorong dan menginspirasikan peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran. 5) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapakan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran. 6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan. c. Langkah-Langkah Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik Dalam setiap pendekatan, model dan metode memiliki langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan harapan. Di bawah ini adalah langkah-langkah pembelajaran dalam pendekatan saintifik, yaitu:.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. 1) Mengamati Langkah. awal dari pendekatan saintifik. adalah mengamati.. Mengamati. mempunyai peranan penting untuk dapat meneruskan ke langkah-langkah berikutnya. Dalam kegiatan mengamati yang menjadi tujuan utama adalah adanya pengalaman melihat langsung suatu objek, yang dialami oleh anak. Mengamati akan merangsang ke-ingintahuan anak. Melalui observasi anak bisa menyimpulkan bahwa materi yang disampaikan oleh guru atau pendidik memiliki hubungan yang erat dengan obyek yang diamati. Proses pengamatan atau mengamati dalam kegiatan pembelajaran memiliki langkah-langkah. tersendiri,. seperti. yang. tertera. dalam. Modul. Kebijakan. Pengembangan Profesi Guru SD (2013:210), Langkah-langkah pengamatan tersebut adalah:  Menentukan objek apa yang akan diamati/diobservasi  Membuat. pedoman observasi sesuai dengan lingkup. obyek. yang akan. diobservasi  Menentukan secara jelas data-data apa yang akan diobservasi, baik primer maupun sekunder  Menentukan. secara. jelas. bagaimana. observasi. akan. dilakukan. untuk. mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar  Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam dan lainlain. 2) Menanya Menanya adalah salah satu kegiatan yang biasa terjadi dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Menanya berarti mencari tahu tentang sesuatu yang.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. belum jelas agar diperjelas oleh yang lebih mengerti. Dalam Modul Kebijakan Pengembangan Profesi Guru SD (2013:212), disebutkan ada beberapa fungsi bertanya yang dilakukan oleh anak yaitu: a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topic pembelajaran. b) Mendorong. dan. menginspirasi. peserta. didik. untuk. aktif. belajar,. serta. mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. d) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukan sikap, keterampilan dan pemahamannya atas substansi pelajaran yang diberikan. e) Membangkitkan. keterampilan. peserta. didik. dalam. berbicara,. mengajukan. pertanyaan dan memberi pertanyaan dengan logis, sistematis dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. f). Mendorong. partisipasi. peserta. didik. dalam. berdiskusi,. berargumen,. mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan. g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok. h) Membiasakan peserta didik spontan dan cepat serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. i). Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.. 3) Menalar.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. Menalar dalam konteks Kurikulum 2013 lebih menekankan pada situasi peserta didik yang lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Daya menalar atau daya berpikir anak akan lebih baik jika dalam kegiatan pembelajaran guru mampu menyusun beberapa kiat untuk meningkatkan daya menalar peserta didik. Dalam Modul Kebijakan Pengembangan Profesi Guru SD (2013:218), disebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam meningkatkan daya menalar anak adalah: a) Guru menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum. b) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. tugas utama guru adalah memberi. instruksi singkat tetapi jelas dengan disertai contoh-contoh,. baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi. c) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai yang kompleks (persyaratan tinggi). d) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. e) Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki. f). Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman.. g) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik. h) Guru mencatat semua kemajuan pesereta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan pelajaran perbaikan. 4) Mencoba Agar pengalaman. siswa semakin nyata dan mencapai hasil belajar yang maksimal. atau kontekstual, lalu membekas dalam ingatan anak maka, anak dituntut agar mencoba. Terutama untuk materi-materi yang bisa langsung dipraktekan. Misalnya tentang air, anak.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. bisa langsung diajak keluar kelas, ketempat yang adanya airnya dan meminta anak untuk membuktikannya secara langsung. 5) Membentuk jejaring Akhir dari langkah-langkah kegiatan pembelajaran menggunakan metode saintifik adalah. membentuk. jejaring. maksudnya. siswa. dituntut. agar. bisa. menyimpulkan. mengaitkan semua kegiatan pembelajaran yang dipelajari dari langkah awal sampai tahap mencoba, sehingga semuanya menjadi sebuah kesatuan yang utuh. d. Kelebihan pendekatan sains Kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan sains memiliki kelebihan, Kelebihan-kelebihan tersebut adalah: 1) Kegiatan pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu 2) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta pemikiran subyektif atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. 3) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis dan tepat dalam mengidentifikasi,. memahami,. memecahkan. masalah. dan. mengaplikasikan. materi. pembelajaran. 4) Mendorong siswa dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 5) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan dan mampu mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 6) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya..

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. 5. Penilaian Otentik Dalam proses pembelajaran di kelas tentunya tidak terlepas dari aspek penilaian. Pada kurikulum 2013,. penilaian dilakukan dengan menggunakan penilaian otentik. Menurut. Kemendikbud (2013), penilaian otentik (authentic assesment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik mencakup ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah dari assessment merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi, sedangkan istilah authentic merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Penilaian otentik secara konseptual bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda. Penerapan penilaian otentik digunakan untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan kontruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah. Nurgiyantoro dalam Abidin (2014:77) mengemukakan bahwa penilaian otentik pada hakikatnya merupakan kegiatan penilaian yang tidak semata-mata untuk menilai hasil belajar siswa, melainkan proses kegiatan pengajaran itu sendiri, sehingga informasi yang diperoleh dapat menjadi umpan balik penilaian terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Secara lebih terfokus Johnson, et al. dalam Abidin (2014:79) mengatakan pada dasarnya penilaian otentik adalah. penilaian. performa yakni penilaian yang dilakukan untuk. mengetahui proses. pengetahuan dan keterampilan siswa selama proses pembelajaran dalam mencapai produk atau hasil belajar tertentu. Mueller dalam Nurgiyantoro (2011:23) juga menyatakan penilaian otentik merupakan suatu bentuk tugas yang menghendaki pembelajar untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata secara bermakna yang merupakan esensi pengetahuan dan keterampilan. Hal senada juga dikemukakan oleh Abidin (2014:83) bahwa penilaian otentik menekankan pada pemberian tugas yang akan membentuk unsur-unsur metakognisi dalam diri peserta didik seperti.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. kemauan mengambil resiko, kreatif, mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan tanggung jawab terhadap karya dan tugas yang dilakukan secara komprehensif. Berdasarkan pemaparan para ahli di atas terkait penilaian otentik maka dapat disimpulkan bahwa penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif mulai dari input, proses, sampai output dari kegiatan pembelajaran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian otentik lebih menekankan pada aktivitas pemberian tugas-tugas untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata yang akan membentuk metakognisi dalam diri peserta didik. Menurut Kemendikbud (2013) penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. a.. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.. b.. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.. c.. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.. d.. Transparan,. berarti prosedur penilaian,. kriteria penilaian, dan dasar pengambilan. keputusan dapat diakses oleh semua pihak. e.. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.. f.. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK. merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. a. Penilaian kompetensi sikap Pendidik. melakukan. penilaian. kompetensi sikap. melalui observasi,. penilaian diri,. penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. 1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. 2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan. kelebihan. dan. kekurangan. dirinya. dalam konteks. pencapaian. kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. 3) Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar peserta didik. 4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. 1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran. 2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. 3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. c. Penilaian Kompetensi Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut. peserta. didik. mendemonstrasikan. suatu. kompetensi. tertentu. dengan. menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. 1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. 2) Proyek. adalah. tugas-tugas. belajar. (learning. tasks) yang meliputi kegiatan. perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. 3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.. 6. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Agar mendapatkan sebuah perangkat pembelajaran yang baik, diperlukan model yang sesuai dengan. dengan sistem pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. pengembangan perangkat pembelajaran menurut Kemp karena model ini lebih lengkap dibandingkan model pengembangan perangkat pembelajaran yang lain. Berikut merupakan bagan dan pemaparan pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp.. Gambar 1. Bagan Model Jerold E.Kemp. a. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems) Tahap ini bertujuan utnuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan kurikulum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik dalam model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang dikembangkan, selanjutnya dapat disusun dengan cara pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum..

Gambar

Gambar  1. Bagan  Model  Jerold.  E. Kemp...............................................................................42  Gambar  2
Tabel 1 : hal-hal  yang  berubah  dalam  kurikulum
Gambar  1.  Bagan Model Jerold  E.Kemp
Gambar  2. Kerangka  Pikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Agar dapat lebih terarah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada minat dan motivasi umat menjadi pemain gamelan pada perayaan ekaristi di Gereja Hati

yang telah berkenan menjadi ahli media dan juga memberikan penilaian, kritik, serta saran berharga dalam pengembangan multimedia interaktif ini. Bapak Andhika Brahmantara

[r]

[r]

Penelitian yang berjudul Pengaruh Kepadatan Kendaraan Bermotor Terhadap Konsentrasi Karbon Monoksida Ambien (Studi Kasus Jalan Taman Siswa Yogyakarta) ini berbeda

Terdapat ketidaksamaan faktor penentu ISPU area transportasi dalam tinjauan karakteristik seluruh kurun waktu penelitian dan kurun waktu harian, dimana hal ini

Selon elle, comme on peut penser sans difficulté que dans la citation 1F « distingue » englobe « disctincte et determinante », « repræsentans et significans » seraient assimilés