• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT TEBU RAKYAT INTENSIFIKASI DI KUD TANI MANUNGGAL KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT TEBU RAKYAT INTENSIFIKASI DI KUD TANI MANUNGGAL KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

"BNITERS11 AS AIK

l a

NOOA'

S U R A B A YA

ADINEGORO TRIPUTRANTO

PELAKSANAAN PEM BERI AN KRED I T TEBU RAKYAT

I NTENSI FI KASI DI KUD TAN I M ANUNGGAL

KECAM ATAN TAM AN KABUPATEN SI DOARJO

(2)

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT TEBU RAKYAT INTENSIFIKASI

DI KUD TANI MANUNGGAL KECAMATAN TAMAN K A BUPATEN SIDOARJO

MEMO HUKUM

Diajukan sebagai penulisan skripsi

Program Sarjana Bidang Ilmu Hukum

Pembimbing,

Sri Woelan Azis, S.H.

NIP, 13261537

Adinegoi't) Triputranto

NIM. 038812842

FAKULTAS H U K U M UNIVERSITAS A I RLANGGA

SURABAYA

(3)

LEMBA

R PENGESAHAN

Memo

hukum

ini telah diuji pada tanggal

21

Desember

1994

dan telah dinyatakan lulus dihadapan Tim Penguji

(4)

DAFT A

R IS I

Halaman

KATA PENGANTAR

... ...

H i

DAFTAR I SI ...

v

BAB:

A. Uraian Fakta ...

1

B. Permasalahan ...

6

C. Dasar H u k u m ...

'

7

D. Pembahasan ...

7

1. Prosedur Pemberian Kredit ...

7

1.1. Tahap-tahap Pemberian Kredit ....

8

1.2. Kewajiban Masing-masing

Pihak

<

dalam Perjanjian Kredit TRI ....

14

2. Peranan KUD dalam Melaksanakan TRI ....

15

2.1. Peran M a s i n g -masing Pihak dalam

Pengelolaan Kredit ...

15

2.2. Penanganan Masalah TRI ...

18

E. Kesimpulan ...

19

F. Saran ...

20

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan

memanjatkan puji syukur kehadirat

Tuhan

Yang Maha

Esa

akhirnya memo

hukum

ini

dapat

saya

selesaikan.

Sebagai

mahasiswa, saya menyadari

bahwa

memo

hukum ini dapat memiliki wawasan

pemikiran

bagi

saya sendiri maupun para pembacanya.

Sehingga dengan demikian terpenuhilah salah satu

syarat

yang diperlukan untuk memperoleh gelar

sarjana

hukum pada Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

Sehubungan dengan itu, dalam kesempatan ini saya

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Dr. Frans Limahelu, S.H., LL.M. selaku Dekan

Fakultas

Hu4cum Universitas Airlangga

atas

segala

nasehat yang Bapak berikan.

2. Bapak Lisman,

S.H.,

M.S.,

selaku Ketua

Jurusan

Perdata.

3. Ibu

Sri W o e l a n Azis, S.H., s e l a k u d o s e n

pembimbing

dan penguji yang telah berkenan meluangkan waktu dan

tenaga untuk membimbing dan menguji saya hingga memo

hukum ini selesai dengan tepat waktu.

4. Bapak Machsun Ali, S.H., M.S., sebagai dosen penguji

yang

telah

bersedia memberikan waktunya

untuk

(6)

Ibu

Hj.

D

ra. Soendari Kab.at, S.H.,

sebagai

dosen

penguji

yang

telah bersedia memberikan

waktunya

untuk menguji saya.

Seluruh Pemimpin dan Karyawan KUD "Tani

Manunggal"

atas segala bantuan informasinya sehingga saya bisa

mengerjakan memo

hukum ini dengan baik

dan

tepat

w a k t u .

Para Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang

telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

sangat

bermanfaat dalam penulisan memo hukum ini.

Para Karyawan/Karyawati Fakultas Hukum

Universitas

Airlangga,

atas

segala bantuannya

sehingga memo

hukum ini selesai dengan baik.

Juga terima kasih yang khusus kepada:

Yang

tersayang Bapak dan Ibu,

Adik,

Kakak,

atas

segala nasehat, doa serta dorongan semangat dan juga

kasih sayangnya.

Untuk semua Sahabatku yang paling baik, nama

teman,

dan sebagainya.

Terima kasih pada semua pihak, baik

teman maupun

keluarga yang

tidak dapat saya sebutkan

satu

per

(7)

Akhi

r

kata,

saya persembahkan memo

hukum

ini

untuk wawasan almamater serta

pemikiran-pernikiran di

bidang perdata khususnya koperasi.

Semoga

dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang

memerlukannya.

Surabaya, 21 Desember 1994

(8)

Skripsi ini membahas mengenai gula sebagai salah satu komoditi yang sangat dibutuhkan

masyarakat. Kekurangan gula di pasaran dapat mempengaruhi kehidupan ekonomi. Karena itulah

pemerintah dalam hal ini Dolog/Bulog berusaha menjaga tersedianya gula di pasaran. Untuk

meningkatkan produksi gula tentu diperlukan peningkatan bahan baku gula yaitu tebu. Salah satu

usaha pemerintah adalah dengan melaksanakan pola Tebu Rakyat Indonesia yang selanjutnya

disebut TRI.

Keputusan Ketua Pelaksana Harian Bimas Kabupaten Sidoarjo No. BM 400/53/111/1994

tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Program Bimas Tebu Rakyat Intensifikasi di Sidoarjo

menyebutkan bahwa selain untuk meningkatkan produksi gula TRI juga bertujuan untuk

(9)

A. U

RAIAN FAKTA

Gula adalah salah satu komoditi yang sangat

di-

butuhkan

masyarakat. Kekurangan gula di pasaran dapat

mempengaruhi

kehidupan

ekonomi.

Karena

itulah

pe-

merintah

dalam hal ini Dolog/Bulog berusaha menjaga

tersedianya gula di pasaran.

kan peningkatan bahan baku gula yaitu tebu. Salah satu

usaha

pemerintah adalah dengan melaksanakan pola Tebu

Rakyat Indonesia yang selanjutnya disebut TRI.

paten Sidoarjo No. BM 4 0 0 / 5 3 / 1 1 1/1994 tentang Petunjuk

Pelaksanaan

Pembinaan

Program Bimas

Tebu

Rakyat

Intensifikasi

di

Sidoarjo menyebutkan bahwa

selain

untuk meningkatkan

produksi gula TRI

juga bertujuan

untuk meningkatkan kesempatan kerja dan

kesejahteraan

para petani tebu.

adalah pengusaha tanaman tebu yang diatur sebagai salah

satu program intensifikasi yang dilakukan dalam kaitan

kerjasama

kelompok-kelompok

tani pada

satu hamparan

usaha

tani guna memanfaatkan potensi lahan,

daya dan

dana secara optimal dengan menerapkari teknologi

anjur-

an.

Teknologi

anjuran (hasrat anjuran)

adalah usaha

Untuk meningkatkan produksi gula tentu

diperlu-Keputusan Ketua Pelaksana Harian

Bimas

(10)

dalam proses produksi tebu dan gula, yang telah diatur

dalam pasal 4 keputusan tersebut di atas yakni meliputi

kegiatan:

1. Penanaman

tebu giling di daerah yang memenuhi

persyaratan teknis.

2. Penyelenggaraan kebun bibit.

3. Penebangan, p e n g a n g k u t a n , pengolahan, perhitung-

an, pembayaran harga tebu serta pemasaran

hasil

TRI .

4. Penyaluran

dan pengembalian kredit serta peng-

adaan.

5. Penyelenggaraan

penelitian

dan

pengembangan

serta penyajian teknologi dan pelayanannya yang

diarahkan

pada peningkatan produktivitas

lahan

dan pendapatan petani.

6. Gerakan pembudayaan tabungan kelompok tani

guna

memupuk modal dan meningkatkan pemanfaatan bagi

usaha petani T R I .

Untuk

mensukseskan penyelenggaraan TRI,

dilakukan

secara

terpadu dengan fungsi kelembagaan yang

terkait

yai t u :

1. Fungsi pelaksana : petani dan Pabrik Gula.

2. Fungsi

pelayanan

:

KUD, B R I ,

BPD,

Bukopin,

PT.

Pusri, PT. Pertamina, Perum PKK, Puskud dan Dolog.

3. Fungsi

pembinaan

semua

instansi

terkait

dalam

koordinasi Satpem/Satpel Bimas. Berdasarkan pasal

4

ayat 2 adalah bahwa petani peserta Bimas TRI terdiri

d a r i :.

1. Pemilik tanah yang mengusahakan tebu.

2. Pemegang hak garap atas tanah jabatan yang m e n g ­

(11)

3.

Penggarap

yang

mendapatkan kuasa dari

pemilik

tanah

atau

pemegang hak garapan

yang

disahkan

oleh kepala desa.

Untuk pembiayaan TRI ini para petani dapat

menggunakan

fasilitas

kredit

yang disalurkan melalui

KUD.

Dalam

pelaksanaan TRI ini KUD mempunyai peranan

yang

cukup

besar

yaitu untuk melaksanakan fungsi

pelayanan

ter-

hadap petani TRI. Berdasarkan pasal 1 ayat 1

Instruksi

Presiden

No. 4 Tahun 1984 bahwa: "Koperasi

Unit

Desa

(KUD)

dibentuk oleh warga desa dari suatu

desa atau

sekelompok desa-desa yang disebut unit desa, yang dapat

merupakan satu kesatuan ekonomi masyarakat kecil".

Adapun

pengertian KUD adalah :

koperasi

serba

usaha yang

dibentuk oleh warga desa dari

suatu

desa

atau

sekelompok desa yang merupakan

kesatuan

ekonomi

masyarakat kecil yang berlandaskan pada asas dan sendi-

sendi

dasar

k o p e r a s i " . 1

Pelaksanaan

KUD dalam TRI

sesuai

dengan fungsi dan tugas KUD sebagaimana diatur

dalam

Inpres

No. 4 Tahun 1984 pasal 1

ayat

2 yaitu

sebagai pusat pelayanan kegiatan perekonomian di daerah

pedesaan

yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan

dari pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan

*Kantor

Menko Ekuin dan Pengawasan

Pembangunan

RI, L okakarva Kelembaeaan K o o e r a s i / K U D . Pebruari

1985,

(12)

sec

ara terpadu melalui program lintas sektoral.

Secara

lebih rinci pelayanan yang dilaksanakan

oleh KUD meliputi bidang-bidang:

1. Perkreditan,

simpan pinjam, dan pertanggungan

ke-

r u g i a n .

2. Penyediaan

dan penyaluran

sarana-sarana produksi,

kebutuhan sehari-hari dan jasa lainnya.

3. Pengelolaan dan pemasaran hasil-hasil produksi.

4. Kegiatan

perekonomian

lainnya

yang

dibutuhkan

a n g g o t a .

Untuk meningkatkan

peran KUD khususnya

dan

koperasi pada umumnya oleh pemerintah diambil

langkah-

langkah kebijaksanaan

pembinaan

sebagaimana

diatur

dalam UU No. 25 Tahun 92 pasal 60, 61, 62, 63

dan

64

yang intinya.

1. Pemerintah menciptakan dan mengembangkan iklim dan

kondisi yang mendorong pertumbuhan.

2. Pemerintah memberikan bimbingan, kemudahan dan

per-

lindungan kepada koperasi.

Pengertian kredit

Kata "Kredit" berasal dari bahasa Romawi Credere

yang

artinya percaya. Sehingga seseorang yang memper-

oleh

kredit

berarti

orang

tersebut

memperoleh

ke-

(13)

Menurut Undang-undang Perbankan, UU No. 7

Tahun

1992 yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang

atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

ber-

dasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam

berdasarkan

persetujuan

atau kesepakatan

pinjam m e ­

minjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah

jangka

waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau

pem-

bagian

hasil k e u n t u n g a n " .^

Menurut

Levy Kredit adalah menyerahkan

secara

suka rela sejumlah uang untuk dipergunakan pinjaman itu

untuk keuntungan dengan kewajiban mengembalikan

jumlah

pinjaman itu di belakang h a r i " . 3

Kredit itu b iasanya dituangkan dalam suatu

per-

janjian

kredit.

D a l a m bent.uk

apapun ,

juga

pemberian

kredit

itu diadakan pada hakekatnya adalah suatu

per-

janjian

pinjam m e m i n j a m sebagai

sebagian diatur

di

dalam KUH Perdata.

Dengan

demikian perjanjian kredit

dapat,

men-

dasarkan

pada

ketentuan-ketentuan yang ada pada KUH

2

m

.

Jumhana S., Hukum Perbankan

di

I n d o n e s i a ,

Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1992, h. 175.

(14)

Perdata atau dapat pula berdasarkan kesepakatan di

antara para pihak.

Kredit yang diberikan oleh bank didasarkan atas

kepercayaan, sehingga dengan demikian pemberian kredit

merupakan pemberian kepercayaan pada nasabah, artinya

bank percaya nasabah mau dan mampu

mengembalikan

kreditnya. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 8 Undang-

undang No. 7

T

ahun 1992 yang berbunyi: Dalam pemberian

kredit bank umum wajib mempunyai keyakinan atas ke-

mampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutang-

nya sesuai dengan yang diperjanjikan.

Kredit yang diberikan oleh bank

mengandung

risiko,

guna mengurangi resiko kerugian dalam pem­

berian kredit maka diperlukan jaminan kredit.

Jenis

jaminan kreprebankan dapat dibedakan dalam:

a. Jaminan perorangan (personal quaranty)

b. Jaminan kebendaan.

B. PERMASALAHAN

Dari

uraian fakta tersebut di

atas

maka

permasalahannya ada 1 a h :

1. Bagaimanakah prosedur pemberian perjanjian kredit

T

RI .

(15)

C. DASAR HUKUM.

Dasar hukum yang digunakan dalam penulisan memo

hukum ini adalah:

a. Kitab

Undang-undang Hukum

Perdata

(Burgerlijk

W e t b o e k ) .

b. Undang-undang No. 25

T

ahun 1992 tentang Perkoperasi-

a n .

c. Undang-undang No. 7

T

ahun 1992 tentang perbankan.

d. Instruksi presiden No. 4

T

ahun 1984 tentang pem-

binaan dan pengembangan KUD.

e. Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah

Tingk

at

II

Sidoarjo No.

54

T

ahun 1994 tentang pedoman pe­

laksanaan program Bimas

Tebu

Rakyat Intensifikasi

(

T

RI) Kabupaten Daerah

Tingk

at II Sidoarjo.

D. PEMBAHASAN

1. Prosedur pemberian kredit

Mengingat mayoritas petani peserta

T

RI adalah

petani golongan ekonomi lemah maka pemberian kredit

untuk membiayai penanaman

T

RI sangat dibutuhkan, untuk

itulah dalam pemberian kredit bagi petani

ini di-

(16)

1.1.

T

ahap-tahap pemberian kredit

Pemberian kredit

T

RI dilaksanakan dalam tiga

tahapan yaitu:

a.

T

ahap persiapan.

Pembiayaan

usaha

tani

dengan

menggunakan

fasilitas kredit program berarti petani tetap sebagai

pengguna akhir dari kredit program itu. Adapun langkah-

langkah yang dilaksanakan adalah kelompok tani menyusun

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok

Tani (RDKK) kepada

KUD,

RDKK

ini disusun

berdasarkan

hasil

musyawarah

kelompok tani, yang meliputi kebutuhan : bibit,

pupuk,

pestisida, alat dan mesin pertanian serta modal

kerja.

Para petani mengajukan kepada KUD agar

bagi

kelompok

taninya

dapat diberikan kredit program dari Bank yang

ditunjuk.

Untuk mendapat kredit TRI

harus

meropunyai

s y a r a t :

1. Sebagai kelompok tani TRI.

2. Sebagai anggota KUD yang b e r s a n g k u t a n .

3. Sanggup memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

Dengan demikian K U D menyeleksi para petani untuk

m endapatkan

fasilitas kredit program TRI.

Permohonan

kredit

yang

memenuhi

syarat

direkomendasikan

oleh

Kantor

Departemen Koperasi dan

Perusahaan Umum Pe-

(17)

b.

T

ahap pembuatan perjanjian kredit

Pengajuan permohonan kredit dari KUD kepada

Bukopin yang mana kedudukan KUD dalam perjanjian kredit

o

untuk

T

RI (

Tebu

Rakyat Intensifikasi) hanya bertindak

sebagai perantara antara petani dengan Bukopin. Dalam

hal ini pengajuan permohonan kredit dilakukan oleh KUD

dan pinjaman itu digunakan untuk pembiayaan

T

RI. Meski-

pun kedudukannya sebagai perantara, akan tetapi yang

bertanggung jawab langsung terhadap pelunasan kredit

Bukopin adalah KUD itu sendiri.

Untuk dapat mengajukan permohonan kredit dari

Bukopin, KUD harus mempunyai syarat-syarat tertentu.

Persyaratan yang harus dipenuhi tersebut adalah:

a. KUD itu harus berbadan hukum.

b.

Te

lah

mendapat persetujuan dari Kepala

Kantor

Koperas i .

Oleh karena itu KUD sebagai pemohon harus dalam ke-

adaan likuidasi atau KUD tersebut harus sudah memenuhi

kriteria 3 (tiga) sehat, yaitu:

- Organisasi sehat.

- Mental S e h a t .

- Usaha Sehat.

Dengan demikian KUD akan mampu memenuhi kewajiban-

(18)

Untuk memenuhi persyaratan tersebut di atas, KUD

T

RI Kabupaten Dati II Sidoarjo sudah memiliki Badan

Hukum yakni Badan Hukum No. 3941/BH/2/1976 tertanggal

18 Juli

1976. Sedangkan Kepala Kantor Koperasi yang

harus menyetujui adalah Kepala Kantor Koperasi Dati II

Sidoarjo.

c.

T

ahap Penentuan

Setelah KUD mengajukan permohonan, selanjutnya

Bukopin akan menentukan dikabulkan atau tidaknya per­

mohonan tersebut, dengan melihat segala sesuatu yang

ikut menentukan untuk dikabulkannya permohonan.

Pemberian kredit dari Bukopin kepada KUD sudah

barang tentu disertai dengan syarat-syarat yang harus

dipenuhi. Dalam hal ini sepanjang persyaratan yang lain

telah terpenuhi. Persyaratan yang paling menentukan

untuk dapat dikabulkannya permohonan kredit tersebut

adalah mengenai jaminannya. Untuk KUD "

T

ani Manunggal"

ini, yang menjamin kreditnya pada Bukopin

adalah

Perusahaan Umum Pengembangan Keuangan Koperasi

(Perum

P K K ). Dahulu Perum PKK tersebut bernama Lembaga Jamin­

an Kredit Koperasi (LJJK). Dengan adanya Perum PKK

sebagai penjamin akan lebih meyakinkan Bukopin dalam

(19)

Selain jaminan, hal-hal yang ikut menentukan di-

kabulkannya permohonan kredit dari KUD adalah adanya

syarat-syarat

yang mantap/meyakinkan dari

anggota

petani yang akan menerima kredit

T

RI,

seperti yang

telah disebutkan di atas.

Apabila syarat-syarat tersebut sudah terpenuhi,

maka KUD dipanggil ke Bukopin untuk menandatangani

Surat Perjanjian Kred'it yang disebut Credit Opening

(CO). "Perjanjian kredit itu mempunyai beberapa fungsi

yai t u :

1. Perjanjian

kredit berfungsi sebagai

perjanjian

p o k o k .

2. Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat

bukti

mengenai batasan-batasan hak dan kewajiban di antara

kreditur dan debitur.

3. Perjanjian kredit berfungsi sebagai alat untuk me-

lakukan monitoring kredit” .

*

Se

telah melihat prosedur pemberian kredit

T

RI di KUD

"

T

ani Manunggal" maka sebagaimana perjanjian pada umum-

nya tunduk pada ketentuan-ketentuan yang terdapat pada

buku III KUH Perdata. Perjanjian yang dibuat antara

Bukopin dengan KUD "

T

ani Manunggal" ataupun yang dibuat

(20)

sah,

karena telah memenuhi empat syarat dalam pasal

1320 KUH Perdata untuk sahnya perjanjian, yaitu:

1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya.

2. Cakap urituk membuat suatu perjanjian.

3. Mengenai suatu hal tertentu.

4. Suatu sebab yang halal.

Kesepakatan 'dari para pihak dapat kita lihat

dengan

adanya

permohonan dari pihak

KUD

"

Tan

i

Manunggal" kepada Bukopin.

Permohonan dari

petani

kepada KUD "

Tan

i Manunggal" merupakan kehendak bebas

dari masing-masing pihak untuk mengikatkan diri,

juga

adanya kesediaan para pihak untuk menandatangani per­

janjian kredit tersebut.

Masing-masing pihak dinilai telah cakap untuk

membuat suatu perjanjian. KUD "

Tan

i Manunggal" telah

sah sebagai badan hukum sesuai dengan ketentuan dalam

pasal

9 sampai dengan pasal 13 Undang-undang Nomor 25

Tahun

1992, dem

ikian juga dengan para petani peserta

yang telah cakap serta memenuhi persyaratan lainnya

yang ditetapkan oleh KUD "

Tan

i Manunggal".

Dalam perjanjian pemberian kredit

TRI KUD

"Tan

i

Manunggal" objek dari perjanjian tersebut adalah cukup

jelas yaitu sejumlah uang dan juga barang yang dapat

(21)

rendemen, bandingkan dengan ketentuan dalam pasal

1334

KUH Perdata.

"Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana

seorang berjanji pada seorang lain atau dimana dua

orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu

hal" .5

Adapun yang dimaksudkan dengan "perikatan" oleh

Buku III BW, ialah : Suatu hubungan hukum (mengenai

kekayaan harta benda) antara dua orang, yang memberi

hak pada yang satu untuk menuntut barang sesuatu dari

yang lainnya,

sedangkan orang yang lainnya ini di-

wajibkan memenuhi tuntutan itu".6

Dalam perjanjian kredit

TRI

tersebut di atas

tujuan-tujuan yang dikehendaki para pihak adalah pinjam

meminjam yang tidak dilarang oleh undang-undang dan

tidak bertentangan dengan kesusilaan, berarti sebab

perjanjian tersebut halal. Oleh karena keempat syarat

sahnya suatu perjanjian yang sah maka perjanjian kredit

TRI d

i KUD

"Tan

i Manunggal" sah.

^R.

Subekti, Hukum Perianiian. P

T.

Intermasa,

Jakarta, 1987, h . 1.

6R.

Subekti,

Pokok-pokok Hukum P e r d a t a .

P

T.

(22)

Sebagaimana suatu perjanjian yang sah maka suatu

perjanjian kredit

TRI

ini berlaku sebagai undang-undang

bagi para pihak, hal ini sesuai dengan pasal 1338 KUH

Perdata. Artinya segala hak dan kewajiban yang di-

sepakati dalam perjanjian kredit tersebut mengikat para

pihak-pihak yang membuatnya. Pihak-pihak terlibat dalam

perjanjian kredit

TRI adalah:

1. B a n k .

2. KUD.

3.

Petani peserta.

1.2. Kewaiiban masing-masine pihak dalam perianiian

kredit

TRI

Kewaj

iban Bank:

a. Menyediakan kredit

TRI dala m wak

tu dan jumlah yang

tepat.

b. Menyalurkan kredit

TRI kepada

petani melalui KUD.

c. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap peng-

gunaan dan pengembalian kredit.

Kewajiban KUD adalah menyediakan dan menyalurkan kredit

kepada p e t a n i .

Kewajiban petani:

a. Menggunakan kredit sesuai dengan usaha tani yang

(23)

b. Mengembalikan produk kredit beserta bunganya sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

2. Peranan KUD dalam melaksanakan

TRI.

Pelaksanaan pember

ian/penyaluran kredit dilaku-

kan secara bertahap telah ditegaskan dalam pasal 34

ayat 4 Keputusan Ketua Pelaksana Harian Bimas Kabupaten

Sidoarjo No. B M . 400/53/111/1994 yaitu sesuai dengan

jadwal kegiatan/pekerja kebun dan jumlah kebutuhan

biaya yang diperlukan untuk menerapkan paket teknologi

budidaya.

Dalam

pengelolaan

TRI

p

ihak

yang

terbuat

langsung adalah:

a. Petani/kelompok tani.

b. KUD.

c. Pabrik gula.

2.1. Peran masine-masing pihak dalam p engelo1aan kredit

Untuk mengatur kelancaran pelaksanaan

TRI

para

p

ihak membuat perjanjian kerjasama tiga pihak,

yang merinci tentang tugas dan tanggung jawab

masing-masing pihak.

(24)

(1) Usaha mengelola usaha tani sesuai dengan

teknologi dan kesepakatan yang telah di­

set u j u

i .

(2) Wajib menyerahkan seluruh hasil tebangnya

kepada Pabrik Gula Pembina.

b. Peran KUD

(a) Melakukan pendaftaran petani/kelompok tani

calon peserta

TRI

d

i wilayah

kerjanya

secara tepat waktu.

(b) Mengurus pengajuan dan pencairan kredit,

serta menyalurkan kepada petani/kelompok

tani yang bersangkutan.

(c) Mengurus pengembalian kredit dari petani/

kelompok tani serta mengembalikan kepada

bank pemberi kredit sesuai dengan kebutuhan

yang berlaku.

(d) Menyalurkan sarana produksi kepada petani/

kelompok tani sesuai dengan RDKK.

(e) Mengurus penjualan gula bagi petani

TRI

kepaa sub Dolog.

(

f) Mengkoordinasikan dan membantu

mengurus

kepentingan

petani/kelompok tani

dalam

meningkatkan mutu intensifikasi dan pen-

(25)

c. Peran Pabrik Gula Pembina.

Pabrik Gula Pembina berkewajiban untuk

menampung semua hasil tebangan

TRI d

i wilayah

kerjanya. Pelunasan kredit

TRI

d

ilaksanakan

sesudah panen tebu:

hasil rendemen/tebangan

yang telah digiling berupa gula dijual kepada

Bulog Jawa

Timu

r. Dari hasil jual tersebut bank

pemberi kredit memperhitungkan

pengembalian

kredit produksi

TRI y

aitu pokok dan bunga.

Bagian petani dibayarkan oleh bank pemb.eri

kredit melalui KUD dan secara bertahap KUD

menyerahkan bon kepada ketua kelompok tani

untuk dibagikan kepada para petani peserta

TRI.

Bag

ian petani adalah selisih dari harga jual

dikurangi dengan:

a. Pengembalian kredit.

b. Biaya operasional kebun.

c. Biaya giling.

d. Iuran Perum P K K .

e. Ex man fee terhadap KUD (exploitasi mana­

(26)

2.2. Penaneanan masalah

TRI

a.

Masalah yang biasanya timbul dalam

kredit

pengelolaan kredit

TRI an

tara lain:

1) Kurangnya dana pemeliharaan yang telah di-

tetapkan.

2)

Terjad

inya kebakaran pada kebun tebu yang

mengakibatkan turunnya hasil rendemen yang

mana dapat menyebabkan pelunasan

kredit

tertunda.

b. Penyelesaian yang timbul apabila timbul masalah

seperti tersebut di atas.

1. Untuk kasus kurangnya dana pemeliharaan.

Apabila dana pemeliharaan dana Biaya Bagi

Hasil (BBH) ternyata kurang, maka perlu di-

ambil langkah sebagai berikut, yakni petani

diberi pinjaman dari dana simpanan khusus

KUD dengan bunga yang sangat ringan dan di-

bayar pada saat penjualan.

2. Apabila tebu terbakar.

Apabila terjadi kebakaran pada lahan

TRI,

pe

tani atau KUD bersama-sama sender tebu,

membuat berita acara kebakaran dengan meng-

ikutsertakan kesatuan pelaksana KUD yang

(27)

a. Camat

b. Danramil

c. Kapolsek

d. Mantri perkebunan

e. Petugas KUD

f. Badan Pemeriksa KUD

Untuk mengevaluasi kerusakan yang ditimbul-

kan akibat kebakaran tersebut dan

memberikan

saran-saran penanganannya. Langkah-langkah yang

diambil dalam penanganannya adalah agar tebu ter­

sebut segera dipanen, paling lama 5 hari kebakar­

an terjadi untuk menjaga kualitas tebu dimaksud

kalau ternyata hasil panen tersebut kurang dari

yang seharusnya dibayar, maka petani tersebut di-

ikutsertakan sebagai tenaga peserta

TRI

tahap

selanjutnya dan kekurangan pembayarannya diper-

hitungkan pada panen berikutnya.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan

hal-hal sebagai berikut:

1. Pemberian kredit

TRI secara selek

tif dengan melihat

kemampuan petani atau kelompok tani untuk mengelola-

(28)

kemudahan-kemudahan,

hal

ini dilaksanakan untuk

membantu

petani golongan ekonomi lemah dan dalam rangka pem-

binaan bagi KUD.

2. KUD sebagai Badan Usaha yang dikembangkan di pe-

desaan sangat besar peranannya dalam pelaksanaan

TRI

ses

uai dengan fungsinya sebagai

lembaga pelayanan

bagi peserta

T R I .

F. SARAN

1.

Meningkatkan sumber daya manusia pengurus KUD

dengan memperbanyak pendidikan dan latihan bagi

pengurus atau manager KUD, sehingga dapat m e ­

ningkatkan pelayanan kepada para anggotanya.

2. Menerapkan teknologi yang tepat dengan memper-

hatikan faktor keamanan pada pelaksanaan

TRI

s e ­

h

ingga dapat dihindari rendahnya hasil rendemen

(29)

DAF

T AR BACAAN

B U K U :

Marian Darus Badrulzaman, Perianiian Kredit

B a n k ,

Alumni, Bandung, 1989.

Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Citra

Aditya Bakti, Bandung, 1993.

R. Subekti,

Pokok-pokok Hukum P e r d a t a .

Intermasa,

Jakarta, 1985.

--- , Hukum Perianiian, Intermasa, Jakarta, 1987.

--- , Aneka P e r ianiian. Citra Aditya Bakti,

Bandung,

1992.

(30)
(31)
(32)
(33)

1v5 B e r k e w a j i b a n m e n y i a p k a n sarana c-rodulpsi Siwuff^jSe-l-a-k-saTraan

Apabila timbul kerugion pada kobun TRI nraoira tanara tahun berBangkutaii

•PIHAK KETIGA berkovajiban raonanam tebu lag! pada musim tonam tahun bori

(34)

Dal an rangka melakcanakan kovajiban para pihak yang tolah diatur dalaa paoal 2*

maka dengan perjanjian inj PIHAK KEDUA metnberikan kuasa kepada PIHAK PERT AHA

yang tidak dapat dicabut kcmbali baik oldk eobab apaptm toraasuk hapuonya ku-aoa yang diatur dalaa pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, untuk mengo~

lola dana yang diperoleh dari Bank ... •.dalam rangka

polakoa-naan Tobu Rakyat Intonsifikasi Kerjacama Usahatani ( TRI - KSU ) toraobut »

Pasal

TATA CARA PENGEMBALIAN KREDIT DAN PENERIMAAN SISA HASIL USAHA

1* Hasil produksi PIHAK KETIGA.2 £nya dloerahkan dalam bentuk natura kepada

petani, sodangkan aelebihnya dijual kepada pemerintah dongon harga yang

tolah dltetapkan* Sodangkan PQ - PQ yang tnelaksanakan Sistem Pembelian Tobu ( SPT - TRI ) diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku •

2* Untuk penjualan yang dibuatkan Surat Perintah Pengeluaran Barang (DO )

oleh PIHAK PERIAMA dalam rangkap ^ £ Enpat ) yaitu I

2*1* Aali diberikan kepada PIHAK KEDUA untuk diserahkan kepada Sub Dolog

untuk dibuat Surat Penaintaau Pembayaraiv^Pemindah bukuan ( SPP ) i' 2*2* Tindasan DO diserahkan kopada t

a!*' Bank Pombori Kredit

b‘# Petani ( Levat KUD ) c* Arsip PG •

3* Untuk PG-PG yang menerapkan Sistem Pembelian Tebu, tatacara pengembalian . kredit eecuai yang diatur dnlnm PJBT ( Perjanjian Jual Bell Tobu )•

Berdasarkan SPP PIHAK KEDUA yang ditorioa dari Sub Dologf Rank akan

melakukan peoindahan bukuan dari rekening SUB DOLOG ke rekening PIHAK

-KEDUA •' Dari hasil penoairon SPP teroebutf Bank akan memperhitungkan

hutang PIHAK KEDUA berupa bunga dan pokok pinjaman pada musin tahun

yang bersangkutan terlebih dahulu dan selebihnya diserahkan kopada PIHAK

(35)
(36)
(37)
(38)

• .L

I

M E N G E T A H U I / M E N Y E T U J U I

(39)

crtanda tongon dibawoh ini kami :

1» •

... .

Ketua kelompok .

i ....

*

...

ternpat tinggal

*

....

2. ... Sclc

rctari3 kelompok

TRI-K kebun

.

tempot tinggal

... Hondahara kelompok

TRI-K kebun •»«

..••••

tempat tinggal ••t_...

Dengan ini Kami mevokili para petani

TRI-K kebun • •••

,,....*.*luaG*...«

Ha,Dc

0

a ««.—

... . Kacajna

tan

Tajnoj

i Kabupateii Sidoarjo »

menyatakan dengan Gobenarnya bahwa apabila teaman tabu (

THT-K) musl

in tanam

tahun 199i/l99 kebun teroebut diatao,' terjadi korugian maka Kami pajra petani

TRI-K be

rfsodia t

1

*

Menanam tobu kerabali pada tahun borlkutuya dan roengembaltkan sloa

pinjajaon kebun kami yang tersebut diataajakibat korugian musim tanojn

tahun 199 /199 yai

*6 d

iambilkon dari SHU

TRI-K pada kebun yang earna

Gampa

i tunggokan knmi lunau 0

Demikian curat pumyatann ini korai buat dan tanpa ada paksaan dari pihak

mnnapun juga «

/'i6n^otahiii>vJ.

Kepala Dt

*{5o

'

Taman

t

*~I99

Yang menya

fcokan /

Mengctahui :

Ktmx»rjiNi HAmirJGGAL 11

t a m a n

(40)

KEWGINGA

BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SIDOARJO

: Sahwa * dalam r-angka peningkatan pendapatan dan

kesejahteraan petani paserta Program Bimas’ Tebu Rakyat Intonsifikasi ( TRI ), meningkatkan produksi

gula, meningkatkan kesempatan kerja serta mencapai

owasGjiibaos Quj.5 sesuai dengan Keputusan GulyCsA r*ur

KapaJa t i n ?rah Tingkat I Jaw a Timur No;;;cr 17: vuhun

19 9-4 tentang Pedomnn Pismbinaan Program I ' . i mas Tebu

R a k vat I n.t s n s i f i k a s i M u i m j ' an am T a h u n 1 9 0 / 19 9 5,

maka dipanriang peril; untuk menetapkun . fcdcman

Pelaksanaan Program Bim'as Tebu Rakyat Intrsn-;i i ikasi

(TRI) Kabupattin Daerah Tingkat II Gidear jr.- 'MuGi/c

Tauaw. . Tahun 1994/1S9S dan ditetapkan dengan

Koputusan Bupati Ke.pala Daerah Tingkat II sidoarjo. if

(41)

Timur No;nor ‘15 tahun 1936 ;

24

.

Keputusan Bupati Kepala Daer ah Tingkat II

SidouL'3^ Nomor 3S3 tahun 1993.

J5EHPERHA-TIKAN : iiasil Kapat Satuan Pelaksai.ta Bimas kabupaten ’ Daerah"

Tingkat II Sidoarjo tanggal 3 Mare-t 1994.

(42)

meliputi tanaman pertama dan keprasan I-di lahan sawah serta tanaman pertama keprasan I , keprasan

II dan keprasan TJ.T di lahan tegnlan. dengan

upaya peningkatan produktifitaa u&r.ha tani tebu melalui peningkatan mutu intensifikasi ;

c. Pelaksanaan giling 1994 yang merupakan periode

giling tebu hasil musim tanam tahun 1903/1994

meliputi. kegiatan tobang dan angkut, pengolahan, puwbuyian lusil, t-urhitunyan dun ponyurohan Iiauil sertn pemassran gula ;

d .. Gerakan pembudayaan tabungan kfilompok .tani. cuna-peitiu'pukan modal dan peningkatan pemnnfant.an bayi usaha tani TRI.

Pasal 3

(1) TRI dilaksanakan di semua lahan usaha tani yang

berada dalam wilayah kerja Pabrik Cula dan atau di wil.ayah yang terjangkau kegiatan usaha pabrik gula, baik lahan sawah maupun lahan tegalan yang

(3) Dai-airi rangka mendapntkar; kepastian lahan.

Ke r a l a Wi l a y a h T i n g k a i K o c a m a t a n ir.o i

t o n : g l o b a g a n y a n g ' . c l a h d i t o t a p k a n .

P a s a 1 4

(1) CejHua petani .yang berada daiam wilayah kerja Pabrik Gula, Besuai dengan Keputusan Gubornur

Kepala Daerah Tingkat 1 Jawa Timur Nomor 64

tahun 1991 dan atau di luar Wilayah Kerjayang terj’angkau kegiatan usaha Pabrik Gula dapat

menjadi pe3erta Program Bimas Tebu ..Rakyat

Intensif ikasi deng.an bimbingan Pabrik Gula yang

bersangkutan setelah mendapat "izin Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur ;

(2) Petani peserta Program Tebu Rakyat Intensifikasi dimaksud pada ayat (1) Pasal ini 'terdiri dari : a. Pemilik tanah yang mongusahakan tebu pada

(43)

c. Penggarap yang mendapat surat kuasa dari peniilik

(3) Bagi petani kuasa garap sebagaimana diniaksud pada ayat (2/ huruf b dan c Pasai ini berlaku ketentuan

(-1 j »'«rorsngan, s6kolompok orang, petugas negara maupun Dacian Usaha tidal; diperkenunkan monyewu tanal) milik orang lain .untuk pengusahaan tariaman tebu dan tidak jiicmporoloh hak giling dari Pabrik Gula manapun yang berada di v/iiayah Kabupaten Sidoarjo ;

(5) ^8i75ua petani posorta TRI di bina dan ' mon-dapat pelayanan yang sama agar mau dan mampu rnengolola

usaha tani tebu secara efisian dengan monorapkan

te’kRDlogi anjuran ;

(6 )_ Untuk meni ngkatka.n per an serta potani sebacjai pos&rta

.-'Program Tebu Rakyat - Intonsix ikasi , clise].engyaraV.an

(44)

e .

(1) Sasaran aroai program Uij'ias Tebu Rakyat' Intonsifikasi

(45)

■jobviyai berikut sidoarjo difatapkan lebih lanjut oleh Kutua Pulakuofia H a r i a n ,Bimas Kabupaten Daerah Tingkat.II Sidoarjo ;

('; ) Da Jam rangka sneningkatkan pelayanan fcagi petani tohu rakyat , disamping si.stin: bagi haril ( S2H > bardasar-kan kes&pakaT.an p e t a n i ;/kelompok tani, KLrD dan Pabrik Gula, pc-lak3anaan penyerahan tebu dari petani / kelompok tani kepada Pabrik Gula dapat monggunakan s:i i!T: periiboiian tebu ( 5PT ) ;

b. Portimbangan utaina dalam manstapkan kebutuhan tebu dimaksud pada huruf a pasal ini, adalah kelancaran palayan.Tr. dan peluang meningkatkari p«ndapatan petani TRI, kelancaran proses produksi serta kemantapan hubungan komitraan petani, KUD dan Pabrik G u l a.

Pa^al

e

(46)

Pasal 9

Tugas dan tanggung jawab teknis Program Bi;nas Tebu' Rakyat ..Intensifikasi berada pada masing-masing Dinas /' Instanei torkait sosuai dynyun suiral Cubernur Kupala Daorah Tingkat T Jawa Timur tanggal 2 1 Dyyomber 1989 Nomor 520.1/34183/022/1S89 tentang Pedojnan Operasional Koordinasi. Insr.ons'ifikasi Pertanian Propinsi Jawa Ti.uur.

Pa:;jl J 0

Camat Kopala Vf’ilayah Tingkat Kecanistan iiieinpunyai t. u g a 3 :

a. Melaksanakan program liimas Tebu Rakyat Intensifikasi di rr.asing-masing wilayah dengan borpsdoman pada petunjuk . pelaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sidoarjo dan petunjuk tshnis yang ditetapkan oluh Kepala Dinas Perkebunan Daerah Kabupnton : D-ioran Tingkat II Sidoarjo ;

b. Me,T,berikar» perhatian yang sama dan pelaksanaan yang seirabang terhadap TRI dan xomoditas prioritas lainnya, torutama pada lahan’ sawah yang borpenyairan tehnj.3.

Pasal 11

k-ji .* *: j a .1 yon-j oolum niaf.ur daiiiiii Kt>putu.'><.<.*j in.i c.xu.-i dio.r.ui Isbih Ian jut oleh :

■s . K«tua rolakr-.ana ilarian Dimas, inongonai v.unju;r y'->lukHan^:in prtfvj rax. Tebu P.akyat Intensifilir.vi i

Kabupatoh D m -rah Tingkat II Sidoarjo Kunim Tiiria;-! Tnhu;’:

[

q

(j

s

/

* <

)

c

;

^

F-. i rja 1 rj Perkobunan Daerah Kabupal^n lAM-rah Tingkat IP Sidoarjo mengonai potunjuk tehnic proyrat» ?-:-bu kakyat intunsil'ikawi Muaim Tanam Tahun 1994/1995.

Pasal 12

. (1) Keputusan ini borlaku sejak tanggal ditotapkan ;

(47)
(48)

KB- XUA P B L A X SA t f A K A l d A Z J B I M A S K A B U P A T SP S IDOARJO

''934/1995, dipanaanf; p-srlu antuk dijaharkan dala:;i ben-tuk potu.ii,iuk Pelaksanaarj Po:;ibinaan Pro :r:u:> Bilbao ' Tebu

Rakyat Intensifikasi di Sidorjr jo Musi: ../.fanan Tahu.21

1994/1995 dorian I’ijputusan Kotun. Bidai. •; Perkobun-ji

? Q -U . k c a n , . B i < ; i s X a b u p u t i v n U . o r : A T i n / d a v t I I

(49)
(50)
(51)
(52)

wi h yu i i^v t u r d i r i d u l l :

(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)

ti • 4. C' r i ’.j j l l j ' v.1.: i !- ( _ J. U . X . j U i l C;.

; ' 2 i . ' c l i . I i W . i l 0 . X i « i V - • j j . I.'. ;i' j i : • - , , a 1 i ,. I ; - i > £ | j ^ . ' w i C IZj I 'i L) ±' +' i> J ' . v. . - • V '

iz T.C.,

'

'

e

* .■Lo,

/:"'C

r/;J:n:

bci’

iip'

t;. ;; -j.. i--..:-..,

i.

;j Cii.

L'i:-: ii..

'

'i i-‘_'^ 1 p:.vs.

C' '.i.

t? C: i' • > . i ' . L . c i i . p c t td!;.'. i'-iJ;:’. j - .

-ii, Kuii .vi:. v. .-A: l’.iv tc n i:ui .V U-.. "i t.-.jii p« .'jx-TvJ. 'i.vI

jr. 4..:;; ‘C

>

.

iv

ijC;.. .Ii' i'. liC-i-ipC:}.;i". jIC'i

!

t j

C ■

'.'■

.

-•

^ ;• ••

« t 1' '■* i i C vi l 2 J- • Z, . ; X. C . .: . .1 . . - I ~ I. ; ;

i.O L .tl'jj;: -o-jl r h

.:.

yj ::,? c ii ;y. ; c ; , \ x . u : u

Li

iri.-::v:.:n

rr 'i..;••. t

v..n;, iv. —-y.:.-.

- C i p SilUiXi C'lc-:'. 1 •... ;j il V-'.. ‘‘i..

--d ' '0- ^ .* 5 . c

^ - .•.'.v.vii

,;: p

i-Uj

L::-.:;. >0

r.

'•.£.•••

V 1’:' . . . " . . V i a l l t .

-u:

v c V i t . v . / .

('>)

iz/ v. .:y;. iv.i-.

1:;.

i c u ! ; : . - . . i ' . L

iU..:..

. . 1

y:;:„

i 1 .'.h:..

r; ;;ir.

■y l ' , - : . ! , ; 1 *£ . 4 i ' I : I T i ' .

Referensi

Dokumen terkait

Kedua model algoritma yang dihasilkan oleh perangkat lunak Rapid Miner 5.2, dievaluasi dan diuji dengan c onfusion matrix dan kurva Receiver Operating Characteristic

menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan tentang masturbasi remaja putra sebagian besar termasuk kategori rendah yaitu sebanyak 18 orang (42,9%) dan minoritas yang

pemberian makanan tambahan yang diberikan pada bayi usia dibawah 6 bulan..

1) Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan bayi yang meliputi keadaan umum baik, Tanda-tanda vital normal, pernafasan 56 kali/menit, suhu 37 0 C, nadi 128 kali/menit. Ibu

Dataset yang digunakan untuk evaluasi serangan jaringan pada penelitian ini menggunakan KDD Cup, yang mana dataset tersebut dapat dibilang data yang masih mentah

Pengendalian gerusan sungai yang ada kebanyakan berupa bangunan yang mahal, dan tidak alami, selain itu dapat mengotori dan tidak bersahabat dengan lingkungan (tidak ramah

Dalam studi penelitian ini penyusun berusaha mengkaji secara holistik perjumpaan Machiavelli terhadap dunia sekitar di mana dia tinggal sehingga kita dapat melihat secara

Dalam kaitannya dengan manajemen SDM bahwa strategi adalah langkah-langkah yang akan diambil dalam rangka pengembangan sumber daya manusia untuk menyukseskan