• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUANTITAS AIR DANAU ANEUK LAOT KOTA SABANG DAN KELAYAKANNYA UNTUK AIR MINUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KUANTITAS AIR DANAU ANEUK LAOT KOTA SABANG DAN KELAYAKANNYA UNTUK AIR MINUM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

J.Tek.Ling Vol .7 No. 2 Hal. 166-172 Jakarta, Mei 2006 ISSN 1441 – 318X

KUANTITAS AIR DANAU ANEUK LAOT KOTA SABANG

DAN KELAYAKANNYA UNTUK AIR MINUM

Agung Riyadi

Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Abstract

Event of a earthquake and tsunami which have knocked over most regions coastal area of Province of Nanggraoe Acheh of Darussalam (NAD), Sabang island and some of North Sumatra provinces (Sumut) on 26 December 2004 cause of damage. In the last year have happened lowering water level at Aneuk Laot significantly, may be have been caused by enlargement of crack effect of earthquake and intake of water by PDAM. Measurement result the volume lake is about 6.062.211 m3. Maximum deepness of lake 29 meter. While intake by PDAM equal to 55.9 liter/second, leakage emiting a stream of as river through equal to 80 liter/second, so that totalize water loss is about 489,2 m3/hour. Mount influent or existence of spring more decrease, because the source of cover by sedimentation. The level of influent or discharge of spring became low, because the source of spring closed by sedimentation. Total rainfall in this year also little, so that progressively exitences of Aneuk Laot. Without calculate water influent in the lake, approximatelly .the Aneuk Laot lake will hold out until 517 day again or less than 2 year again the lake will dry. Needed for mitigation and replantation plant as soon, dredge for sediment and prohibit PDAM directly to take a water direction from the lake to use drinking water, is possibility take a water from the source of water pass the fault.

Key words: lake, volume water, fault

1.

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kota Sabang terletak di Pulau Weh pada posisi 05046’28” - 05054’28” Lintang Utara dan 95022’36” Bujur Timur, dengan luas wilayah 153 km2. Wilayah adminsitratif kota ini terdiri dari Pulau Weh, Pulau Rubiah, Pulau Klah, Pulau Seulako dan Pulau Rondo. Kota Sabang terdiri atas 2 kecamatan yaitu kecamatan

Sukakarya dan kecamatan Sukajaya dengan 18 kelurahan.

Danau Aneuk Laot berada di kecamatan Sukakarya yang berjarak 4 km dari pusat kota Sabang. Luas permukaan danau adalah 61.6 ha dengan kedalaman rata-rata 29 meter pada tahun 2000. Di belahan Barat dan Selatan danau terdapat hutan lindung, sedang selebihnya merupakan pemukim

(2)

an, perladangan dan perkebunan. Luas daerah tangkapan hujan adalah sekitar 5.25 km2.(1) Berdasarkan pengamatan yang telah berlangsung akhir-akhir ini, disinyalir bahwa permukaan Danau Aneuk Laot di Pulau Sabang telah mengalami penurunan. Penurunan permukaan air ini tentunya akan menimbulkan permasalahan lingkungan yang amat serius bagi ekosistem danau. Danau Aneuk Laot merupakan danau yang berasal dari bekas kepundan gunung berapi yang telah mati, dan secara bertahap terisi air hujan yang terperangkap di dalamnya. Danau Aneuk Laot ini tidak memiliki inlet dalam bentuk aliran sungai namun memiliki outlet dalam bentuk rembesan dan aliran air melalui celah atau rengkahan batuan dasar danau. Dengan kata lain danau ini merupakan danau yang terisolasi. Keseimbangan awal neraca air pada danau ditentukan oleh curah hujan, penguapan air, rembesan dan bocoran air danau melalui celah batuan / patahan di dasar danau.

Beberapa pendapat mengatakan bahwa penurunan muka air danau ini diakibatkan oleh pendangkalan akibat sedimentasi pada danau dengan terjadinya erosi permukaan pada sebagian daerah tangkapan hujan (catchment area) sehingga menutup lubang mata air yang mengalir di dasar danau. Erosi permukaan tersebut dapat disebabkan karena beralihnya fungsi lahan dari hutan atau perkebunan tanaman keras menjadi lahan budidaya tanaman musiman. Dengan adanya perubahan sebagian penggunaan lahan di kawasan hulu, juga akan mengakibatkan tingkat penyerapan air hujan menjadi air tanah semakin berkurang, namun sedimentasi akan meningkat.

Kecenderungan semakin cepat

nya penyusutan air danau juga dapat terjadi oleh karena abstraksi air danau

bertambah besarnya rekahan/ rembesan air yang keluar dari danau akibat adanya gempa tektonik tahun ini. Di samping itu besar kecilnya curah hujan yang jatuh di dalam daerah tangkapan hujan juga sangat berpengaruh terdapat keberadaan air danau tersebut.

Dugaan yang kuat terjadinya penurunan permukaan air danau disebabkan oleh dampak gempa bumi yang besarnya hampir 9 skala Richter pada tanggal 26 Desember 2004 yang mungkin memperbesar terjadinya retakan lapisan batuan di dasar danau, sehingga kebocoran air danau menjadi semakin besar. Pengambilan data lapangan dilaksanakan pada bulan Juli 2005, bekerja sama dengan Bapedalda Sabang.

1.2. Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kontur kedalaman muka air danau dan menghitung volume airnya, yang akhirnya dapat diprediksi berapa sisa air yang dapat dipergunakan untuk PAM. Penurunan air danau Aneuk Laot disebabkan karena pengambilan air oleh PAM dan rembesan air.

2.

PERALATAN DAN METODOLOGI 2.1. Peralatan

Untuk melaksanakan survei kedalaman danau beberapa peralatan yang dibutuhkan adalah:

- Fish finder - GPS - Stopwatch - Software ArcView 2.2. Metodologi

Untuk survey batimetri mengguna kan fish finder untuk melihat kedalaman dasar serta fish stock assessment

(3)

dibantu dengan GPS (Global Positioning System) dalam penentuan koordinatnya. Titik pengambilan data batimetri mengelilingi danau kemudian dilanjutkan dengan area danau yang lain. Lebih kurang terdapat 225 titik, semakin banyak dan tersebar merata hasil yang didapatkan semakin baik.

# # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # ### # ########## # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # ## # # ## # # # ## ### # # # # # # # # # # # # # # # # ### ## # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # # #a03 a04 a07 a08 a09 a10 a11 a13 a15 a19 a22 a24 a28 a36 a37 a39 a50 a57 a60 a62 a75 a77 a7 8 al09 a81 a82 a83 a84 a85 a87 a88 a90 a91 a92 a9 3 a94 a95 a97 a98 a99 b02 b04 b05 b06 b07b08 b09 b10 b11 b12 b1 3 b14 b19 b20 b22 b23 b26 b29 b30 b31 b33 b35 b37 b40 b41 b44 b48 b5 0 b53 b56 b59 b63 b64 b67 b69 b71 b83 b84 b85 b8 6 b93 b97 b98 b99 c06 $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ Lat1.s hp # Titik Sampel Kontur k edalaman -26 -24 -22 -20 -18 -16 -14 -12 -10 -8 -6 -4 -2 0 $Titik C hlorotec h. Pe ta Lo kasi Ti tik Sa mp el Bat im etr i Dana u An eu k L aot

S umber: S urvey Lapa ngan B ulan Juli 2005 N 1 00 0 100 Meters 6 486 00 6 486 00 6 48 800 6 48 800 64 90 00 64 90 00 64 92 00 64 92 00 64 94 00 64 94 00 6 49 600 6 49 600 7 57 40 0 7574 00 7 57 60 0 7 57 6 00 7 57 80 0 7 578 00 7 58 00 0 7 580 00 7 58 20 0 7582 00 K eter angan

Gambar 1. Sebaran Titik Kedalaman Danau Aneuk Laot

Gambar 2. Peta Kontur 3D Danau Aneuk Laot

Langkah-langkah pembuatan 3D untuk menghitung volume waduk:

1. Masukkan titik kedalaman dalam minus (-) beserta dengan latitude dan longitudenya di dalam excel, save ke dalam txt atau dbf

2. Aktifkan ekstension 3D di dalam Arcview

3. Pakai menu tables; (icon menu) dlm untitle.apr, buka “table txt”. Gunakan menu “add”, (bisa juga table yang yang berekstensi dbf). 4. Kalo sudah keluar tabelnya

(misalnya anak laut.txt). pake pulldown menu “view”, pilih “add even theme”. Sehingga muncul gambar sebaran titik kedalaman 5. Untuk membuat kontur; gunakan

view “surface” pilih menu “create contur”, isi interpolatioan dengan “sameAs View”, angka-angka biarkan default saja. Lalu klik OK

Pada option menu “interpolation surface’ pilih method dengan “spline”; Z value pilih “depth”, lalu klik OK. Maka arcview akan melakukan processing, selanjutnya akan keluar menu “contour parameters” isi interval kontur sesuai keinginan. Lalu klik OK. Coba dengan metode lain untuk menghasilkan gambar garis kontur yang baik.

6. Selanjutnya, kita edit konturnya, sehingga membentuk suatu poligon

(4)

danau sesuai dengan sebaran titiknya.

7. Setelah hasil editing selesai, sekarang akan melangkah bikin TIN. Pake menu surface, pilih “create TIN”, dalam dialog box option heigh source isi dengan kontur. Terus OK aja, dan kemudian save.

Sebelum dikoreksi Setelah dikoreksi 8. Editing pembentukan TIN sesuai

dengan bentuk danaunya dengan cara: buat dulu polygon terluar, select di table, pilih yg depth = 0, lalu pada view pilih convert to shape file, beri nama dan save sehingga jadi polyline danau, kemudian buat polygon, pake menu arcinfo plus (ekstension), pilih convert polyline to poligon

9. Aktifkan kedua theme (polygon & kontur), klik keduanya, pake menu surface untuk membikin TIN. Pada menu option, class = polygon, heigh source = none, input as = soft clip polygon, kalo class yang kontur, nanti heigh source = kontur.

10. Kemudian hitung volume waduk dengan menu “surface”, pilih Area & Volume statistic. Volume waduk dalam m3.

11. Hasil dari pembuatan TIN

Profil kedalaman Danau Aneuk Laot berkisar antara 0 meter sampai 26 m. Volume total air danau pada waktu dilakukan pengukuran sebesar 6.062.211 m3. Volume total ini didapatkan dari data kedalaman danau kemudian dibuat model 3D di dalam ArcView untuk menghitung volumenya.

(5)

3. KONDISI KLIMATOLOGIS dan

HIDROLOGIS

Kondisi iklim di Kotamadya Sabang - menurut iklim Mohr (3) diklasifikasikan mempunyai curah hujan sedang. Adapun jika diuraikan menurut sebaran Bulan Basah dan Bulan Kering, ternyata termasuk kedalam zone agroklimat B, dengan sebaran bulan basah 8 kali berurutan.

Berdasarkan klasifikasi Schmidt -Ferguson iklim di wilayah kajian termasuk peralihan antara iklim tropis basah dan tropis kering atau termasuk tipe C. Perbedaan musim hujan dan musim kemarau tidak menyolok. Mulai bulan Pebruari sampai dengan September adalah bulan kering dengan curah hujan di bawah curah hujan rerata. Curah hujan bulanan di atas curah hujan rata-rata pada bulan Oktober sampai dengan Januari. Curah hujan rata-rata tahunan adalah sebesar 2000 mm. Temperatur rata-rata bulanan di wilayah kajian sebesar 26,2oC. Kelembaban udara sangat tinggi, kelembaban nisbi rerata bulanan sebesar 80.7 % dengan kisaran 70 % - 87 %. (Amdal danau Aneuk Laot, 2002)

Danau Aneuk Laot yang berlokasi di dekat Teluk Sabang juga merupakan sumber air bersih PDAM Kota Sabang. Contoh penggunaan air bersih misalnya operasional pelabuhan adalah PDAM Kota Sabang yang bersumber dari mata air dengan debit 15 liter per detik atau 54 m3 per jam. Melalui sumber air ini, PDAM Kota Sabang dapat menyediakan air bersih sebesar 27 liter/detik atau 97.2 m3 per jam. Dengan demikian total kapasitas air bersih yang dipasok PDAM Kota Sabang adalah 55.9 liter/detik. Selain kedua sumber air tersebut, masih ada sumber air yang dapat dimanfaatkan di Kota Sabang, yaitu Paya Seunara yang saat ini telah dijadikan areal persawahan. Pada tahun 2000 di lokasi Kota bawah

Timur telah berhasil digali satu unit sumur bor yang debitnya 5 liter per detik.

Keberadaan Danau Aneuk Laot sangat vital bagi seluruh penduduk kota Sabang, karena fungsi utamanya adalah untuk air minum dan kebutuhan lain dalam rumah tangga ataupun industri. Kebutuhan air untuk berbagai kebutuhan tersebut semakin lama semakin meningkat dan akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan kota.

Selain dipakai oleh PDAM untuk air minum, di bagian lain danau terdapat juga kebocoran/rembesan hingga mencapai 80 l/detik, terutama setelah terjadi bencana gempa bumi tahun lalu, sehingga mengakibatkan rekahan yang ada semakin besar. Sampai saat ini rembesan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal baik oleh PDAM sendiri maupunoleh penduduk sekitar.

Sehingga total air yang keluar melalui Danau Aneuk Laot sebesar 102 l/detik atau 367,2 m3/jam. Kondisi sekarang sumber air yang masuk kedalam Danau Aneuk Laot tergantung sepenuhnya kepada curah hujan dan mata air yang masuk. Kondisi mata air yang ada saat ini sudah tertutup oleh sedimentasi, sehingga sudah tidak dijumpai mata air yang muncul di tengah-tengah danau. Curah hujan yang ada juga tidak sepenuhnya mengalir ke Danau Aneuk Laot, karena tidak terdapat sistem DAS yang langsung masuk ke Danau.

4.

KONDISI PEMANFAATAN AIR BERSIH

Sumber air penduduk di Pulau Weh didapat melalui mata air dan pengambilan air tanah / sumur gali, sedangkan untuk pusat kota pengambilannya dari Broon Capturing Danau Aneuk Laot. Pengelolaan air minum dilakukan oleh tiga institusi yaitu

(6)

PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), Perusahaan Umum Pelabuhan (Perumpel) dan Angkatan Laut, dengan kapasitas intake rata-rata 27 liter/detik. Lokasi pemukiman yang telah mendapatkan pelayanan air bersih dengan sistem ini meliputi Kelurahan Kota Atas, Kota Bawah Barat, Kota Bawah Timur, Ieu Melee, Cot Ba’u serta Kelurahan Aneuk Laot. Secara umum untuk kawasan yang jauh dari pusat kota pemenuhan kebutuhan air bersih masih rendah, namun pemerintah daerah telah berusaha untuk mengupayakan pemenuhan akan air tersebut dengan berbagai cara diantaranya membuat penampungan air sementara bagi daerah yang sangat kekurangan air bersih serta mengupayakan pemanfaatan sumber mata air lainnya, seperti yang ada di Kelurahan Balohan dan Cot Abeuk. (3)

5.

PEMBAHASAN

Pengambilan data kedalaman danau Aneuk Laot sekitar 225 titik yang tersebar merata, dari data tersebut yang sudah dilengkapi dengan posisi latitide maupun longitudenya kemudian dimasukkan ke dalam perhitungan dan pemodelan. Dari hasil pemodelan tersebut didapatkan volume total air Danau Aneuk Laot sebesar 6.062.211 m3. Nilai ini berasal dari pengukuran kedalaman danau kemudian dibuat model 3 Dimensional kedalaman danau sehingga dapat dihitung volumenya.

Kedalaman maksimum mencapai 26 meter yang terletak di tengah danau (pengukuran lapangan Juni 2005). Pada bulan Oktober 2003, kedalaman maksimum danau mencapai 29 m. Pada tahun 1999 danau Aneuk Laot pernah banjir, hingga tahun 2002 tinggi muka air yang ada tetap, Sejak tahun 2003 sudah terjadi penurunan yang masih bisa ditolerir, tetapi pada akhir 2003 terjadi penurunan yang dratis, dan di awal Januari 2005 hingga mencapai 3 meter

Pada bulan Juni 2005 pengambilan air oleh PAM sebesar 55.9 l/det. Dengan adanya gempa besar bulan Desember 2004 terjadi pelebaran rekahan/bocoran yang mengalir sebagai sungai melalui rekahan hingga mencapai 80 l/det, sehingga total kehilangan air mencapai 489,2 m3/jam. Tingkat influent atau keberadaan mata air semakin lama semakin berkurang, karena sumbernya tertutup oleh sedimentasi. Ada beberapa tempat telah terjadi exploitasi hutan untuk perladangan, sehingga apabila terjadi hujan deras, warna danau berubah menjadi kecoklatan, tingkat sedimentasi yang berada di dalam DAS cukup tinggi.

Dari data meteorologi setempat diperoleh kenyataan bahwa dalam 2 tahun terakhir curah hujan yang ada telah mengalami penurunan, hal ini secara langsung juga akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya muka air danau.

Tanpa memperhitungkan tingkat influent yang ada, seperti mata air atau curah hujan yang jatuh, kemungkinan danau Aneuk Laot akan bertahan sampai 517 hari lagi atau kurang dari 2 tahun lagi danau tersebut akan kering. Diperlukan penanggulangan dengan segera baik pengurangan tingkat sedimentasi, dengan reboisasi atau pengerukan danau dan melarang PDAM setempat mengambil secara langsung sumber air minum dengan cara memanfaatkan rekahan keluarnya air yang ada.

6.

KESIMPULAN

Volume total air danau Aneuk Laot sebesar 6.062.211 m3

1. Tingkat pengambilan air oleh PDAM setempat dan kebocoran melalui rekahan hingga mencapai 489,2 m3/jam atau 11741 m3/hari

(7)

2. Tanpa memperhitungkan tingkat curah hujan dan influent (mata air) yang masuk ke dalam Danau Abeuk Laot, kemungkinan danau Aneuk Laot akan bertahan hingga 517 hari lagi atau kurang dari 2 tahun

3. Pasca gempa besar tanggal 26 Desember 2004, laju penurunan muka air danau naik drastis menjadi 10 mm/hari atau debit bocoran ini ekivalen dengan debit sebesar 1,3 m3/detik. Hal ini mengindikasikan kemungkinan adanya patahan atau sesar yang cukup signifikan akibat gempa besar di sekitar Danau Aneuk Laot.

4. Diperlukan tindakan segera untuk mengatasi penurunan muka air danau ini, yang salah satunya dengan pengalihan intake PDAM dengan memanfaatkan limpahan air melalui rekahan yang terbuang percuma yangmencapai 80 l/detik. 5. Langkah selanjutnya adalah

mengatur atau memperbaiki hutan sebagai daerah resapan air,

sehingga curah hujan yang jatuh akan mengalir sebagai mata air bukan sebagai pembawa erosi yang menyebabkan sedimentasi danau dan menutupi mata air yang ada. 6. Langkah terakhir untuk menambah

volume air danau adalah dengan memanfaatkan curah hujan buatan, karena keberadaan air danau sangat sangat vital untuk air minum kota Sabang.

DAFTAR PUSTAKA

1. ...,2002. Kerangka Acuan Konservasi Danau Aneuk Laot dan Pembangunan Embung Paya Seunara Kota Sabang

2. ...2002. Buku Petunjuk Praktikum Hidrometeorologi, fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 3. ...2004. Laporan Bulanan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Sabang

Gambar

Gambar 2.  Peta Kontur 3D Danau Aneuk  Laot

Referensi

Dokumen terkait

PERANAN KOMUNITAS PEDULI LINGKUNGAN DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT AKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu

tingkatan (berdasarkan tahun kejadian kasus). Jumlah sampel yang dapat dipergunakan untuk keperluan analisa adalah sebanyak 223 orang. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan

Jenis tanaman pangan yang diusahakan di Kabupaten Sinjai adalah padi, palawija, buah-buahan dan sayuran, dimana jenis tanaman pangan utama yang dikembangkan adalah

Hubungan antara pemangku kepentingan dan beberapa alternatif perbaikan adalah pihak pemerintah melalui dinas pertanian dan perkebunan untuk mengarahkan petani agar fokus

Terlepas dari sejumlah persoalan yang masih membelit dunia pendidikan kita di atas, saya mau lebih fokus untuk membahas bagaimana mengentaskan persoalan

Muhamad Agus Salim, Yuniarti, Hasby (2011) mempelajari pengaruh CO2 terrhadap pertumbuhan STAURASTRUM, kemudian juga Mohamad Agus Salim, ( 2010) meneliti induksi

PENGARUH MODEL LATIHAN PLIOMETRIK DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KEMAMPUAN RENANG GAYA DADA 50 METER (Studi Eksperimen Latihan Double leg speed hop

(pembuatan konsep dan pembagian tugas kelompok), lab tables (saat mengerjakan.. tugas mandiri), circle (presentasi), atau buatlah suasana belajar menyenangkan,