• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahairotul Lu lu Jurusan Teknik Mesin, FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya 60111, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bahairotul Lu lu Jurusan Teknik Mesin, FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya 60111, Indonesia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI SUDUT KONIS TERHADAP POLA GERAK PENDULUM DAN VOLTASE BANGKITAN PADA SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT – SISTEM BANDUL

(PLTGL – SB) KONIS Bahairotul Lu’lu’

Jurusan Teknik Mesin, FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya 60111, Indonesia

E-mail: bahairotul.lulu@gmail.com Abstrak

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki berbagai potensi sumber daya kelautan. Salah satunya berupa potensi energi gelombang laut.Contoh pengembangan energi laut adalah studi pemodelan pembangkit listrik tenaga gelombang laut sistem bandul konis. Pada tahap perencanaan, berbagai variabel besarnya disesuaikan dengan karakteristik gelombang laut sebenarnya, seperti putaran output motor penggerak dan sudut olak ponton. Kemudian dilakukan uji karakteristik terhadap kinerjanya, menggunakan variasi putaran output motor penggerak (6, 10 dan 20 rpm), sudut olakan ponton (dengan jarak pemasangan connecting-rod 2, 4 dan 6 cm dari pusat pulley) dan sudut konis dari pendulum (300, 450 dan 600). Dari pengujian karakteristik dapat diperoleh besarnya voltase bangkitan dari masing – masing variasi. Hasil yang didapatkan dari pengujian adalah pola gerak pendulum masih cenderung acak. Putaran motor dan jarak pemasangan connecting rod dari pusat pulley yang besar dapat meningkatkan voltase bangkitan. Namun untuk sudut konis, terdapat range sudut tertentu yang dapat menghasilkan voltase tinggi pada simulator.

Kata kunci : Energy Harvesting, PLTGL-SB Konis, Putaran Output Motor Penggerak, Sudut Olak Ponton dan Sudut Konis

Kata Kunci: campuran periklas dan rutil, difraksi sinar-x, analisis Rietveld, jangkau sudut pengukuran, metode pencampuran.

Abstract

Indonesia is the biggest archipelago country in the world which has a lot of sea potential resources. One of them is sea wave potential energy. Its development has reached sea wave electric generator model with conical pendulum system. In the designing phase, many variables are made suitably with the real sea wave charactheristics, such as rotation output from driver motor and eddying angle of pontoon. Then, testing toward this simulator’s work capability is done, by using variation of output from driver motor (6, 10 and 20 rpm), eddying angle of pontoon (with the hookup distance of connecting-rood 2, 4 and 6 cm from the center of pulley) and conical angle of pendulum (300, 450, 600). From the test, could be gotten output voltage for each variation. From the experimental study, the result of pendulum’s movement model has a random tendency. The bigger output from driver motor and hookup distance of connecting-rood cause the generated voltage become higher. But for the conical angle, there are certains angle which can produce high generated voltage, that are between 300 – 700. For the bigger conical angle, the generated voltage is getting lower.

Key Word: Energy Harvesting, Sea Wave Electrical Generator with Conical Pendulum, Rotation Output Driver Motor, Eddying Angle of Pontoon and Conical Angle

(2)

1. Pendahuluan

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 17.508 pulau dengan panjang garis pantai 81.000 km dan luas wilayah perairan sebesar 5,8 juta km2, menyimpan

potensi sumber daya pesisir dan lautan yang sangat besar. Salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan adalah energi gelombang laut. Teknologi dari gelombang laut tersebut oleh Bapak Zamrisyaf SY dari Badan Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero), dikembangkan untuk membentuk suatu Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Model Pendulum- Sistem Bandul (PLTGL-SB), yang nantinya diharapkan dapat mengatasi masalah pembaruan sumber energi listrik terutama dalam hal penanganan penyediaan energi listrik di pulau-pulau atau daerah-daerah terpencil.

Kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember tahun 2010 menghasilkan suatu teknologi sistem PLTGL-SB yang telah mencapai tahap riset mengenai bentuk yang disempurnakan dengan menggunakan ponton sebagai landasan bergeraknya pendulum. Ponton ditempatkan mendatar di atas permukaan air laut. Gelombang laut akan membuat miring ponton. Kemiringan ponton datar ini mengakibatkan pendulum berputar. Perputaran pendulum merupakan cikal dari terciptanya energi listrik. Dengan menggunakan tipe putaran bandul konis, nantinya akan dianalisa pengaruh kemiringan sudut konis terhadap putaran bandul serta pengaruh perubahan panjang lengan pendulum terhadap energi listrik yang dihasilkan.

2. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan membuat permodelan sederhana dari PLTGL – SB Konis. Gelombang laut dibuat dengan suatu mekanisme seperti terlihat pada gambar berikut:

Gambar 1. Pemodelan 2D Mekanisme Ponton dibuat dalam bentuk plat datar. Pergerakan ponton merupakan simulasi dari gerak gelombang laut. Dari gambar 1, dapat dilihat bahwa ponton dibatasi hanya dapat dibatasi dalam arah sumbu x dan y saja, sehingga pergerakannya menyerupai suatu jungkat – jungkit. Penggerak ponton ini menggunakan motor DC. . Jika motor berputar, akan diteruskan pada sebuah pulley. Antara pulley dengan ponton dihubungkan oleh conneting rod, dimana connecting rod inilah yang membuat sudut olakan ponton. Pergerakan ponton akan memutar pendulum, dan dari perputaran pendulum akan memutar poros penyangga di bawahnya. Nantinya perputaran poros inilah yang akan memutar generator dan kemudian menghasilkan energi listrik.

Tahap selanjutnya adalah penentuan input putaran motor yang menyerupai frekuensi gelombang laut. Dan kemudian dilakukan perencanaan mekanisme. Bagian yang dirancang adalah ponotn, poros, bearing dan penentuan daya motor penggerak. Setelah simulator selesai dibuat, dilakukan pengujian terhadap

(3)

mekanisme. Parameter yang divariasikan adalah putaran motor penggerak (6, 10, 20 rpm), jari – jari crank (2, 4, 6 cm) dan sudut konis (300,

450, 600). Tiap variasi dari parameter

dilakukan pengujian sebanyak lima kali. Tujuannya adalah untuk mengetahui variasi yang menghasilkan pola gerak terbaik dan putaran pendulum paling besar.

3. Hasil dan Pembahasan

Gambar 2. Grafik Pola Gerak Pendulum Pada Sudut Konis 450

dengan Putaran Motor 20 rpm dan Jari – Jari Crank 6 cm

Pada gambar 2 di atas merupakan salah satu contoh grafik pola gerak pendulum yang terbaca pada oscilloscope. Dari grafik tersebut terlihat bahwa garis pergerakan dari pendulum berada di bawah sumbu. Hal ini menunjukkan pendulum cenderung bergerak satu arah yaitu pada CCW. Pola gerak yang searah ini diharapkan pada penelitian karena gerak yang searah tersebut memberikan hasil yang lebih baik sebagai inputan pada generator. Namun pada variasi lain gerak pendulum masi cenderung acak. Terlihat dari adanya garis gerak yang berada di atas maupun di bawah sumbu. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Grafik Pola Gerak Pendulum Pada Sudut Konis 600

dengan Putaran Motor 20 rpm dan Jari – Jari Crank 6 cm

Gambar 4. Grafik Pengaruh Jari – Jari Crank Terhadap Voltase

Gambar 5. Grafik Pengaruh Putaran Motor Terhadap Voltase

Untuk pengaruh jari – jari crank dan putaran motor dapat dilihat pada gambar 4 dan 5 di atas. Dari kedua gambar tersebut menunjukkan bahwa semakin besar putaran motor dan juga jari – jari crank, maka voltase bangkitan simulator akan semakin besar pula.

(4)

Gambar 6. Grafik Pengaruh Sudut Konis Terhadap Voltase

Sedangkan untuk pengaruh sudut konis terhadap voltase dapat dilihat pada gambar 6. Grafik tersebut menunjukkan pada sudut konis 30 sampai dengan 300 – 700 terjadi

kenaikan voltase seiring dengan bertambah besarnya sudut konis. Sedangkan pada sudut 710 – 900 grafik

voltasenya cenderung menurun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemasangan sudut konis pada simulator memiliki range – range sudut tertentu yang dapat menghasilkan voltase bangkitan maksimum.

Gambar 7. Grafik Pengaruh Sudut Konis Terhadap Putaran Pendulum Grafik pengaruh sudut konis terhadap putaran motor pada gambar 7 hampir serupa dengan grafik pengaruh sudut konis terhadap voltase pada gambar 6. Hal ini sesuaidengan persamaan regresi yang didapat untuk tipe generator yang dipilih, yaitu:

Vout = 0.5607n – 0.0661

Terlihat bahwa V berbanding lurus dengan n (putaran pendulum). Sehingga untuk putaran pendulum yang besar, maka akan menghasilkan voltase bangkitan yang besar pula.

4. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari studi ini adalah sebagai berikut:

1. Pola gerak pendulum masih cenderung acak, yaitu kecenderungan untuk dapat berputar penuh sangat kurang. Pola gerak paling baik terdapat pada variasi sudut konis 450, jarak pemasangan connecting rod dari pusat pulley 6 cm dan dengan menggunakan putaran motor 20 rpm. Untuk variasi tersebut pola gerak yang dihasilkan cenderung searah pada arah CCW saja.

2. Semakin besar putaran motor yang digunakan dan semakin besar jarak pemasangan connecting rod dari pusat pulley akan membuat putaran pendulum semakin tinggi, yang juga akan menaikkan voltase bangkitan simulator karena keduanya berbanding lurus.

3. Terdapat range sudut konis tertentu yang dapat menghasilkan putaran pendulum tinggi pada simulator. Putaran pendulum paling besar yang dihasilkan oleh simulator terjadi pada variasi sudut konis 700,

jarak pemasangan connecting rod dari pusat pulley 6 cm dan menggunakan putaran motor 20 rpm.

5. Pustaka

Achmad, Abdul Aziz, “Kinematika I”, Jurusan Teknik MEsin ITS, Surabaya, 2005.

Balitbang Ketenagalistrikan PLN dan LPPM ITS,”Studi Pemodelan dan Simulasi Pembangkit Listrik Tenaga

(5)

Gelombang Laut-Sistem Bandulan (PLTGL-SB),” Surabaya, 2010. Deutschman, Aaron D., “Machine

Design”, Macmillan Publishing Co. Inc., New York, 1975.

D. Dimargonas, Andrew, “Vibration for Engineers”, Prentice Hall PTR, New jersey, 2002.

Hibbeler, R.C.,”Mekanika Teknik Dinamika,” PT. Prenhallindo, Jakarta, 1998.

Holowenko, A.R., “Dinamika Permesinan”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1984.

Kelly, S. Graham,”Fundamentals of Mechanical Vibrations“, McGraw Hill, Singapore, 2000.

Martin, George H.,”Kinematika dan Dinamika Teknik”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1982.

Meirovitch, Leonard,”Fundamentals of Vibrations“, McGraw Hill, Singapore, 2001.

Rao, Singiresu S., “Mechanical Vibration, 3rd Edition”, Addison Wesley Publishing Company. Inc. United State of America, 1995.

Seto, William W., “Getaran Mekanis”, Erlangga, Jakarta, 1992.

Sutantra, I Nyoman, “Dinamika Lanjut”, Jurusan Teknik Mesin ITS, Surabaya.

Thomson, William T., “Teori Getaran dengan Penerapan,” Penerbit Erlangga, Jakarta, 1992.

Gambar

Gambar 1. Pemodelan 2D Mekanisme  Ponton dibuat dalam bentuk plat datar.  Pergerakan ponton merupakan simulasi  dari  gerak  gelombang  laut
Gambar  2.  Grafik  Pola  Gerak  Pendulum  Pada  Sudut  Konis  45 0
Gambar  6.  Grafik  Pengaruh  Sudut  Konis Terhadap Voltase

Referensi

Dokumen terkait

Paradigma ekologi yang mendasari keharmonisan hubungan antara manusia dan alam adalah sebagai berikut: (1) keberadaan lingkungan alam mendahului keberadaan manusia

42 Penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan atau responden. 43 Lihat juga Sudarwan Danim, Menjadi Penelitian Kualitatif, Bandung: CV.. hubungan antara dua

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen antara lain; Dalam menjalankan perannya, Kepala Puskesmas mengatur dan mengawasi mutu pelayanan

Seperti pada penelitian Karim dkk [5], antenna LPDA cetak yang dibuat memiliki rentang frekuensi yang luas yaitu pada rentang UHF (0,5 GHz – 3 GHz) dengan nilai

ditetapan. Beberapa pengujian yang dilakukan yaitu, pengujian melihat informasi PIK remaja oleh pengguna, pengujian mencari PIK dalam radius terdekat dengan pengguna,

e) Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN)

Berdasarkan 3 contoh macam-macam Origami di atas penulis akan mengambil Origami Bunga Kusudama untuk penulis jadikan contoh di buku tutorial origami ini,karena buku

yang kosong dalam atribut tersebut, pada proses ini didapat atribut Bermasalah ada sebanyak 363 record yang tidak memiliki isi / data sehingga untuk record ini akan