• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Nilai Tukar Petani

Kabupaten Ponorogo

Tahun 2013

(4)
(5)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

iii

KATA PENGANTAR

Penghitungan dan Penyusunan Publikasi Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 dimaksudkan untuk mengetahui tingkat perkembangan kesejahteraan petani yang merupakan sektor terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Kebijakan program pembangunan di sektor pertanian yang kurang tepat akan berdampak luas terhadap perekonomian daerah khususnya masyarakat petani. Untuk itu Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo dan Bappeda Kabupaten Ponorogo melakukan kerja sama penghitungan dan penyusunan Publikasi Nilai Tukar Petani (NTP) yang salah satu manfaatnya dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan monitor perkembangan kesejahteraan petani.

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 ini menyajikan series data tahun 2008 – 2013 dengan menggunakan tahun dasar 2007 = 100. Pengumpulan data secara sampel dilakukan di 8 (delapan) kecamatan yaitu Sambit, Sawoo, Jetis, Balong, Kauman, Badegan, Babadan, dan Jenangan meliputi sub sektor tanaman bahan makanan dan tanaman perkebunan rakyat. Sedangkan untuk sub sektor peternakan dan perikanan merupakan data sekunder hasil kompilasi produk administrasi. Dalam publikasi ini juga disajikan Indeks yang diterima petani (It) dan Indeks harga yang dibayar petani (Ib) menurut kelompok dan sub kelompok.

Diharapkan publikasi NTP ini akan mampu sebagai salah satu alat ukur yang efektif untuk menggambarkan kinerja Pemerintah Kabupaten Ponorogo selama periode 2008 – 2013, baik keberhasilan maupun hal-hal yang masih perlu ditingkatkan dan disempurnakan. Akhirnya kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak baik masyarakat umum/swasta

(6)

iv

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

sumber data, sehingga dapat terlaksana penyusunan publikasi NTP Kabupaten Ponorogo Tahun 2013. Publikasi ini telah disusun dan disiapkan secara baik tetapi saya percaya masih belum sempurna. Oleh karena itu, tanggapan, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari semua pihak untuk penyempurnaan pada kegiatan tahun berikutnya.

Ponorogo, Desember 2013

Mengetahui:

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO

Ir. SUMARNO

Pembina Tingkat I NIP. 19650812 199202 1 004

(7)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

v

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar………. iii

Daftar Isi………. v

Daftar Tabel………. vi

Daftar Gambar……….. vii

Daftar Lampiran……… viii

Bab 1 Pendahuluan………. 1

1.1. Latar Belakang……… 1

1.2. Maksud dan Tujuan……… 2

1.3. Ruang Lingkup……… 2

Bab 2 Konsep dan Definisi……….. 3

2.1. Konsep dan Definisi……… 3

2.2. Penghitungan Indeks……… 6

Bab 3 Pelaksanaan……… 9

3.1. Dokumen yang Digunakan………. 9

3.2. Pelaksanaan………. 10

Bab 4 Hasil dan Analisis……….……… 11

4.1. Nilai Tukar Petani………... 11

4.2. Indeks Diterima Petani……….……… 14

4.3. Indeks Dibayar Petani……….………….. 15

Bab 5 Kesimpulan, Saran dan Rekomendasi……….. 19

5.1. Kesimpulan………..………... 19

5.2. Saran dan Rekomendasi..……… 20

(8)

vi

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Rata-rata Indeks Harga yang Diterima Petani (It), Indeks Harga

yang Dibayar Petani (Ib) dan Nilai Tukar Petani (NTP) di

Kabupaten Ponorogo Tahun 2008-2012

(2007=100)... 12

Tabel 4.2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) di Kabupaten Ponorogo

Tahun 2011 dan 2012 (2007=100)... 14

Tabel 4.3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) di Kabupaten Ponorogo

(9)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Nilai Tukar Petani (NTP) di Kabupaten Ponorogo Tahun

2008-2012... 13

Gambar 4.2. Indeks Tanaman Bahan Makanan, Indeks Tanaman

Perkebunan Rakyat, Indeks Peternakan dan Indeks

Perikanan di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012... 15

Gambar 4.3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib), Indeks Konsumsi

Rumah Tangga, dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal di Kabupaten Ponorogo Tahun 2011 dan

(10)

viii

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2008

(2007=100)... 25

Lampiran 2. NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2009

(2007=100)... 29

Lampiran 3. NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2010

(2007=100)... 33 Lampiran 4.

Lampiran 5.

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2011 (2007=100)... NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 (2007=100)...

37

41

Lampiran 6. NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013

(11)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

1

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian sebagai salah satu sektor pendukung perekonomian Kabupaten Ponorogo merupakan sektor yang mengandalkan sumber daya domestik daripada komponen impor, pertanian berperan sangat penting dalam pembangunan di Kabupaten Ponorogo antara lain melalui penyediaan kebutuhan pokok, penampung tenaga kerja yang mencapai 247.833 orang atau 51,79 persen dari angkatan kerja bekerja pada sektor pertanian. Sektor ini pada tahun 2013 masih memberikan kontribusi yang paling besar 33,84 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Program-program yang dilaksanakan dalam rangka pembangunan sektor pertanian diantaranya adalah program ketahanan pangan, pengembangan agribisnis, pengembangan pertanian terpadu, pengembangan dan pengelolaan hutan, pengembangan usaha perkebunan rakyat serta pengembangan sumber daya, sarana dan prasarana perkebunan.

Untuk melihat keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan tersebut, selain data tentang pertumbuhan ekonomi diperlukan pula data pendukung di sektor pertanian. Dengan tersedianya data yang lengkap dan aktual di sektor pertanian, akan lebih memudahkan pemerintah dalam melaksanakan evaluasi pembangunan yang telah dilaksanakan dan perencanaan pembangunan berikutnya. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja adalah Nilai Tukar Petani (NTP).

Nilai Tukar Petani adalah rasio indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani dinyatakan dalam persentase. Secara konsepsional NTP adalah pengukur kemampuan tukar komoditi produk pertanian yang dihasilkan petani dengan barang atau jasa yang dikonsumsi oleh rumahtangga petani dan keperluan mereka dalam menghasilkan produk pertanian. Jika nilai NTP pada waktu

BAB 1

(12)

2

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

tertentu lebih besar dari 100 persen, berarti kesejahteraan petani pada saat itu lebih baik dibandingkan dengan tahun dasar dan sebaliknya.

Survei Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013, merupakan salah satu bagian kegiatan dalam rangka penyusunan Analisis Indikator Pembangunan Kabupaten Ponorogo Tahun 2013.

1.2. Maksud dan tujuan

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Survei NTP Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 adalah :

1. Menghitung indeks harga yang diterima petani (It), indeks harga yang dibayar

petani (Ib) dan NTP Kabupaten Ponorogo.

2. Sebagai bahan penyusunan Analisis Indikator Pembangunan Kabupaten

Ponorogo.

1.3. Ruang Lingkup

Survei Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 dilaksanakan secara sampel di 8 (delapan) Kecamatan di Kabupaten Ponorogo. Sedangkan sub sektor pertanian yang dicakup sebanyak 4 (empat) sub sektor yaitu tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.

(13)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

3

2.1. Konsep dan Definisi

Petani adalah orang yang mengusahakan/mengelola usaha pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, perburuan dan perikanan, atas resiko sendiri dengan tujuan untuk dijual. Petani yang termasuk dalam cakupan penghitungan NTP adalah petani penggarap baik sebagai petani pemilik, penyewa atau bagi hasil, tidak termasuk buruh tani.

Harga Produsen adalah harga produksi dari petani sebelum memasukkan biaya pengepakan dan transportasi ke dalam harga penjualannya atau dengan kata lain

harga di ladang atau sawah setelah pemetikan (farm gate). Harga yang dicakup

adalah harga transaksi dengan sistim penjualan umum atau tebasan, sedangkan penjualan dengan sistim ijon tidak dicatat karena tidak mewakili harga yang sebenarnya.

Harga Konsumen Pedesaan adalah harga transaksi yang terjadi antara penjual (pedagang eceran) dan pembeli (konsumen langsung) dengan satuan eceran, sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat dan dikonversikan kesatuan standar.

Nilai Konsumsi adalah jumlah nilai yang dikeluarkan oleh rumahtangga untuk memperoleh suatu komoditi untuk dikonsumsi. Nilai konsumsi suatu komoditi merupakan perkalian harga komoditi dengan kwantitas (banyaknya) yang dikonsumsi pada periode dasar. Dalam penghitungan Indeks ada 2 jenis nilai konsumsi, yang pertama adalah nilai konsumsi dasar (PoQo) yang diperoleh dari hasil Survei Nilai Tukar Petani, yaitu rata-rata nilai pengeluaran rumahtangga sebulan untuk setiap

jenis barang/jasa yang dikonsumsi, yang kedua adalah nilai konsumsi pada bulan

berjalan (PnQo) yang diperoleh dengan jalan mengalikan harga bulan berjalan dengan kwantitas konsumsi pada tahun dasar. Di dalam penghitungannya dilakukan secara bertahap dengan jalan menggunakan relatif harga (RH).

BAB 2

(14)

4

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

Relatif Harga (RH) adalah rasio perbandingan harga suatu komoditi pada suatu periode waktu tertentu terhadap harga pada periode waktu sebelumnya. Data harga per komoditi diperoleh dari pemantauan harga konsumen pedesaan dan harga produsen di kecamatan dan digunakan untuk menghitung RH komoditi kecamatan dengan rumus:

100

) 1 ( ) ( ) (

X

P

P

RH

ji t ji t ji t

dimana,

RH (t)ji = RH pada bulan ke t komoditi di kecamatan ke i

P (t)ji = Harga pada bulan ke t untuk komoditi j di kecamatan i

P (t-1)ji = Harga pada bulan ke (t-1), komoditi j di kecamatan i

Dari hasil penghitungan RH kecamatan, kemudian dihitung RH komoditi kabupaten dengan cara merata-ratakan RH kecamatan sebagai berikut:

100

1 ) ( ) (

X

k

RH

Rh

X

k i ji t j t

dimana, j t

Rh

X

() = Rata-rata RH pada bulan ke t untuk komoditi j

RH (t)ji = RH pada bulan ke t untuk komoditi j di kecamatan i

k = Jumlah kecamatan

Diagram Timbangan adalah diagram yang menunjukkan persentase nilai konsumsi/produksi komoditi terhadap total pengeluaran/produksi rumahtangga petani. Diagram timbangan tersebut juga mencerminkan pola konsumsi rumahtangga petani dan pola produksi (potensi usaha tani) di suatu daerah.

(15)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

5

Nilai Tukar Petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) dinyatakan dalam persentase. Secara konsepsional NTP adalah pengukur kemampuan tukar produk pertanian yang dihasilkan petani dengan barang atau jasa yang dikonsumsi oleh rumahtangga petani dan keperluan mereka dalam menghasilkan produk pertanian.

Indeks Harga yang diterima petani (It) dapat digunakan untuk melihat fluktuasi harga komoditi pertanian yang dihasilkan petani. Indeks ini juga digunakan sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.

Sedangkan Indeks yang dibayar petani (Ib), dapat digunakan untuk melihat fluktuasi

harga komoditi/jasa yang dikonsumsi oleh petani serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Secara umum penghitungan NTP akan menghasilkan 3 (tiga) kemungkinan sebagai berikut :

1. NTP >100 : kesejahteraan petani periode tertentu lebih baik dibandingkan

dengan keadaan pada tahun dasar.

2. NTP = 100 : kesejahteraan petani periode tertentu sama jika dibandingkan

dengan keadaan pada tahun dasar.

3. NTP <100 : kesejahteraan petani periode tertentu lebih buruk dibandingkan

(16)

6

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

2.2. Penghitungan Indeks

Indeks harga yang diterima petani (It)

Rumus yang digunakan dalam penghitungan It dan Ib adalah formula indeks

Laspeyers yaitu :

100

1 ) 1 ( 1 ( 1)

X

Q

P

Q

P

P

P

It

m i o i o i o i i t m i t i ti

   

……….(1) Keterangan :

I t = Indeks harga bulan ke t baik It maupun Ib

P ti = Harga bulan ke t untuk barang ke i

P(t-1)i = Harga bulan ke (t-1) untuk barang ke i

1)i -(t ti

P

P

= Relatif harga bulan ke t dibanding ke (t-1) untuk barang ke i

Poi = Harga pada tahun dasar untuk barang ke i

Qoi = Kuantitas pada tahun dasar untuk barang ke i

m = Banyaknya barang yang tercakup dalam paket komoditi

Dari rumus di atas, untuk mempermudah penghitungan digunakan rumus indeks sebagai berikut :

100

1 1

x

DT

DT

It

m i o i m i ti

 

………(2) Dimana,

100

.

.

)

1

(

t

i

x

RHti

DT

DTti

………...(3)

(17)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

7

Untuk penghitungan It :

10000

1

x

NMSoi

NMS

DToi

T i oi

………..………(4) Keterangan :

DToi = Diagram timbangan dasar untuk komoditi i

NMSoi = Nilai Market Surplus dasar komoditi i

T = Jumlah komoditi paket komoditi sektor pertanian

Indeks harga yang dibayar petani (Ib)

Untuk penghitungan Ib, digunakan juga rumus (2), dimana:

10000

oi

.

1

x

PoiQoi

Q

Poi

DToi

B i

……….(5) Keterangan :

Dtoi = Diagram timbangan dasar untuk komoditi i

Poi Qoi = Nilai konsumsi dasar untuk komoditi i

B = Jumlah komoditi konsumsi rumahtangga dan biaya produksi

Nilai Tukar Petani (NTP)

Formula untuk penghitungan Nilai Tukar Petani yaitu :

100

x

I

I

NTP

b t

Keterangan :

NTP = Nilai Tukar Petani

It = Indeks harga yang diterima petani

(18)
(19)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

9

3.1. Dokumen yang digunakan

Pengumpulan data harga dilakukan melalui wawancara langsung kepada petani atau pedagang/penjual komoditi/jasa dengan menggunakan dokumen HKD-1, HKD-2.1, HKD-2.2,HD-1, HD-2, HD-3, HD-4 dan HD-5.2. Kegunaan masing-masing dokumen adalah sebagai berikut :

1. Dokumen HKD-1 digunakan untuk mencatat harga eceran barang dan jasa

keperluan rumahtangga pedesaan untuk kelompok makanan.

2. Dokumen HKD-2.1 digunakan untuk mencatat harga eceran barang dan jasa

keperluan rumahtangga pedesaan untuk kelompok non makanan (Konstruksi, Jasa dan Transportasi).

3. Dokumen HKD-2.2 digunakan untuk mencatat harga eceran barang keperluan

rumahtangga pedesaan untuk kelompok non makanan (Aneka Perlengkapan Rumahtangga dan lainnya).

4. Dokumen HD-1 digunakan untuk mencatat harga produsen yang diterima petani

dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi pad sub sektor tanaman pangan.

5. Dokumen HD-3 digunakan untuk mencatat harga produsen yang diterima petani

dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi pada sub sektor perkebunan rakyat.

6. Dokumen HD-4 digunakan untuk mencatat harga produsen yang diterima petani

dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi pada sub sektor peternakan.

7. Dokumen HD-5.2 digunakan untuk mencatat harga produsen yang diterima

petani dan harga yang dibayar petani untuk keperluan biaya produksi pada subsektor Perikanan Budidaya.

BAB 3

(20)

10

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

3.2. Pelaksanaan

Pencacahan HKD-1, HKD-2.1 dan HKD-2.2 dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 15 atau hari pasaran terdekat dengan tanggal tersebut, dengan menayakan harga transaksi pada tanggal tersebut. Sedangkan 1 , 2, 3, 4 dan HD-5.2 juga dicatat setiap tanggal 15, tetapi yang ditanyakan harga transaksi antara tanggal 1 sampai dengan 15 bulan yang bersangkutan.

Jadwal pelaksanaan penghitungan Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 mulai dari pencacahan lapangan, pengolahan dan diseminasi datanya secara lengkap adalah sebagai berikut :

1. Pencacahan : tanggal 10 – 15 setiap bulan

2. Pemeriksaan : tanggal 15 – 20 setiap bulan

3. Pengolahan/Entry Data : tanggal 18 – 25 setiap bulan

(21)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

11

4.1. Nilai Tukar Petani

Indeks nilai tukar petani (NTP) telah menjadi salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani. NTP merupakan nilai tukar antara barang/produk pertanian dengan barang-barang konsumsi dan faktor produksi yang dibutuhkan petani yang dinyatakan dalam persen. Secara konseptual hubungan antara NTP dan pertambahan pendapatan petani sangat erat, karena pendapatan petani sangat erat kaitannya dengan tingkat kesejahteraan, maka NTP merupakan indikator yang relevan untuk menunjukan perkembangan tingkat kesejahteraan petani. Dengan membandingkan kedua perkembangan harga tersebut dalam satu parameter/ukuran yaitu NTP, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan pertambahan pendapatan petani dari hasil produksinya atau sebaliknya apakah kenaikan harga panen dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan petani.

Dalam rangka mencapai sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan petani, arah kebijakan yang merupakan prioritas penyelenggaraan program-program pembangunan pada tahun 2013 adalah menguatnya sistem ketahanan pangan dan agrobisnis, meningkatnya produktivitas pertanian tanaman pangan dari tahun ke tahun.

Salah satu tujuan strategis pembangunan adalah terwujudnya percepatan peningkatan ekonomi melalui peningkatan produktivitas, pengembangan ekonomi kerakyatan, penguatan unit-unit usaha dan lembaga-lembaga ekonomi. Program yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pengembangan ekonomi kerakyatan, ketahanan pangan, pengembangan agribisnis, pengembangan pertanian

BAB 4

(22)

12

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

terpadu, pengembangan usaha perkebunan rakyat serta pengembangan sumber daya, sarana dan prasarana pertanian.

Untuk melihat keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan tersebut, tersedianya data yang lengkap dan aktual di sektor pertanian, akan lebih memudahkan pemerintah dalam melaksanakan evaluasi pembangunan yang telah dilaksanakan dan perencanaan pembangunan berikutnya. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja dalam renstra adalah Nilai Tukar Petani (NTP).

NTP Kabupaten Ponorogo dihitung menggunakan tahun dasar 2007 = 100. Pergeseran tahun dasar ini dimulai tahun 2002 karena pola konsumsi rumahtangga petani dan struktur biaya produksi usaha pertanian sudah berubah.

Nilai Tukar Petani (NTP) di Kabupaten Ponorogo tahun 2013 yaitu 118,92 persen, naik jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar 115,79 persen. Selama enam tahun terakhir NTP Kabupaten Ponorogo menunjukan tren yang terus meningkat. Peningkatan NTP tahun 2013 tersebut disebabkan oleh laju kenaikan indeks yang diterima petani (7,05 persen) lebih tinggi dari indeks yang dibayar petani (4,23 persen).

Tabel 4.1

Rata-rata Indeks Harga yang Diterima Petani (It),

Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan Nilai Tukar Petani (NTP) di Kabupaten Ponorogo Tahun 2008-2013 (2007=100)

No. Uraian

Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (3) (4) (5) (6)

1 Indeks Harga yang diterima petani (It) 118,31 129,37 137,73 149,62 159,35 170,58

2 Indeks Harga yang dibayar Petani (Ib) 115,17 121,03 126,98 132,95 137,62 143,44 3 Nilai Tukar Petani (NTP) 102,74 106,88 108,46 112,53 115,79 118,92

Hal ini menggambarkan bahwa secara umum tingkat kesejahteraan petani pada periode tahun 2013 mengalami peningkatan dibanding dengan tahun 2012.

(23)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

13

Apabila kita lihat lebih jauh NTP Kabupaten Ponorogo pada tahun 2013 pada bulan Desember tertinggi diantara bulan lainnya selama tahun 2013 yaitu sebesar 119,92 persen, artinya pada bulan tersebut tingkat kesejahteraan petani mengalami peningkatan. Apabila dibandingkan terhadap Desember tahun 2012 tingkat kesejahteraan petani lebih tinggi, kenaikan NTP tahun 2013 tersebut didorong oleh kelompok tanaman bahan makanan khususnya padi dan kelompok tanaman perkebunan rakyat serta buah-buahan. Selain itu kenaikan kesejahteraan petani tersebut juga dipicu oleh turunnya biaya produksi pada sektor perikanan dan peternakan. Sedangkan terendah terjadi pada bulan Maret sebesar 118,01 persen artinya pada bulan itu tingkat kesejahteraan petani paling rendah selama tahun 2013. Hal itu dipicu oleh panen raya yang menyebabkan harga-harga hasil pertanian seperti padi mengalami penurunan harga, sedangkan yang harus dibayar petani tidak mengalami penurunan khususnya harga kelompok makanan jadi, pakaian dan transportasi. Selain itu pengaruh musim penghujan menyebabkan produksi sayur meningkat sehingga mendorong turunnya harga kelompok tersebut dan pada akhirnya membawa konsekwensi turunnya penerimaan petani.

90,00 95,00 100,00 105,00 110,00 115,00 120,00 2008 2009 2010 2011 2012 2013 102,74 106,88 108,46 112,53 115,79 118,92 Gambar 4.1 Nilai Tukar Petani (NTP)

(24)

14

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

4.2. Indeks Diterima Petani

Indeks harga yang diterima petani pada tahun 2013 cenderung meningkat dan secara rata-rata selama periode Januari sampai dengan Desember sebesar 170,58 persen atau mengalami kenaikan 7,05 persen. Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya semua harga pada kelompok padi, perkebunan, buah-buahan, palawija, peternakan, perikanan, sayur-sayuran, sedangkan kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok padi sebesar 8,09 persen, perkebunan 8,66 persen, buah-buahan 7,60 persen, palawija 7,19 persen, peternakan 4,95 persen, perikanan 4,71 persen, sayur-sayuran 2,45 persen.

Tabel 4.2

Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 dan 2013 (2007=100)

Uraian Tahun Perubahan 2012 2013

(1) (2) (3) (4) Indeks Harga yang Diterima Petani 159,35 170,58 7,05 1.1 Indeks Tanaman Bahan Makanan 193,25 214,91 11,21 1.1.1 Padi 153,84 166,29 8,09 Palawija 177,53 190,30 7,19 Sayur-sayuran 440,22 450,99 2,45 Buah-buahan 145,04 156,07 7,60 1.2 Indeks Tanaman Perkebunan Rakyat 176,93 192,26 8,66 1.3 Indeks Peternakan 152,84 160,40 4,95 1.4 Indeks Perikanan 183,19 191,81 4,71

Selama tahun 2013 indeks harga kelompok padi selalu lebih tinggi dibanding dengan sub sektor lainnya. Sedangkan indeks harga kelompok sayur-sayuran selama tahun 2013 lebih rendah dibanding yang lain.

(25)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

15

4.3. Indeks Dibayar Petani

Indeks harga yang dibayar petani selama periode Januari sampai dengan Desember 2013 secara rata-rata sebesar 143,44 atau mengalami kenaikan sebesar 4,23 persen. Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya harga kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 6,18 persen. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya harga kelompok makanan jadi 5,53 persen, transportasi 5,36 persen, pendidikan 4,48 persen, bahan makanan 4,33 persen, perumahan 4,16 persen, pakaian 3,66 persen, kesehatan 2,16 persen.

120 140 160 180 200 220 240

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

Gambar 4.2

Indeks Tanaman Bahan Makanan, Indeks Tanaman Perkebunan Rakyat, Indeks Peternakan dan Indeks Perikanan

di Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

Indeks Tanaman Bahan Makanan Indeks Tanaman Perkebunan Rakyat Indeks Peternakan Indeks Perikanan

(26)

16

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 Tabel 4.3

Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 dan 2013 (2007=100)

Uraian Tahun Perubahan 2012 2013

(1) (2) (3) (4) Indeks Harga yang Dibayar Petani 137,62 143,44 4,23 2.1 Indeks Konsumsi Rumah Tangga 146,07 155,10 6,18 2.1.1 Bahan Makanan 166,56 173,77 4,33 2.1.2 Makanan Jadi 149,27 157,53 5,53 2.1.3 Perumahan 136,94 142,64 4,16 2.1.4 Pakaian 124,80 129,37 3,66 2.1.5 Kesehatan 119,16 121,73 2,16 2.1.6 Pendidikan 131,62 137,52 4,48 2.1.7 Transportasi 124,33 130,99 5,36 2.2 Indeks Biaya Produksi dan Penambahan

Barang Modal

122,40 128,35 4,86 2.2.1 Sektor Tanaman Bahan Makanan 119,98 127,62 6,37 2.2.2 Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 132,28 137,88 4,23 2.2.3 Sektor Peternakan 145,64 148,81 2,18 2.2.4 Sektor Perikanan 132,54 137,56 3,79 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00

Indeks Harga yang dibayar petani (Ib)

Indeks Konsumsi Rumahtangga

Indeks Biaya produksi dan penambahan barang modal 137,62 146,07 122,40 143,44 155,10 128,35 Gambar 4.3

Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib), Indeks Konsumsi Rumah Tangga, dan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang

Modal di Kabupaten Ponorogo Tahun 2012 dan 2013

(27)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

17

Biaya produksi juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 4,86 persen. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya harga biaya produksi di sub sektor tanaman bahan makanan sebesar 6,37 persen dan sub sektor perkebunan rakyat sebesar 4,23 persen, perikanan 3,79 persen, dan peternakan 2,18 persen.

Selama periode tahun 2013 bahwa biaya produksi mempunyai kecenderungan meningkat terus setiap bulan, berbeda dengan biaya konsumsi rumahtangga setiap bulan ada fluktuasi meskipun secara rata-rata kenaikan biaya konsumsi rumah tangga lebih tinggi dibandingkan biaya produksi.

(28)
(29)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

19

5.1. Kesimpulan

Penghitungan NTP di Kabupaten Ponorogo tahun 2013, laju kenaikan indeks harga yang diterima petani diakibatkan beberapa hal seperti :

1. Komoditi padi yang mengalami kenaikan paling besar yaitu 8,09 persen dan

selama bulan Januari s/d Desember indeks harga komoditi padi cenderung mengalami kenaikan, kecuali pada bulan Maret indeks harga komoditi padi sebesar 152,11 persen, lebih rendah dibandingkan bulan Februari sebesar 166,32 atau turun -8,54 persen.

2. Selain itu yang mendorong kenaikan indeks yang diterima petani yaitu tanaman

perkebunan rakyat dan palawija serta peternakan, khususnya ternak ayam potong dan ternak besar.

3. Pada tahun 2013 terjadi kenaikan harga ternak, terutama ternak besar dan kecil

sehingga indeks yang diterima petani mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,67 persen dan 0,18 persen serta ternak kecil seperti ayam pedaging juga memberikan kontribusi sebesar 0,34 persen pada kenaikan indeks yang dibayar petani di Kabupaten Ponorogo.

Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 118,92 persen pada tahun 2013 menunjukan bahwa kesejahteraan petani pada tahun 2013 lebih baik dibandingkan dengan tahun 2007 sebagai tahun dasar. Petani sudah mampu mencukupi kebutuhan faktor produksi pertanian dan konsumsi sehari-hari dari hasil usaha bertani. Sehingga supaya NTP di Kabupaten Ponorogo naik dari tahun ke tahun, maka laju kenaikan indeks yang diterima petani harus lebih cepat dibandingkan dengan laju indeks harga yang dibayar petani. Maksudnya harga barang hasil produksi sektor pertanian diusahakan naik, sedangkan harga input produksi laju kenaikan harganya di usahakan melambat.

BAB 5

(30)

20

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

5.2. Saran dan Rekomendasi

Pembangunan pertanian tujuannya bukan hanya peningkatan produksi pertanian saja tetapi juga peningkatan pendapatan petani atau peningkatan kesejahteraan petani. Oleh karena itu pertanian harus dipandang sebagai sistem agribisnis yang tidak terpisahkan antar program kegiatan pada proses perencanaan dibidang pembangunan pertanian, sehingga akan terjadi saling tergantung dan saling membutuhkan antara sektor terkait mulai sektor hulu sampai hilir. Unuk itu strategi memperkuat pemberdayaan petani perlu dilakukan dengan menciptakan kemandirian petani dalam menyedian sarana produksi pertanian. Untuk menjamin ketersediaan faktor produksi ada beberapa hal yang bisa dilakukan Pemerintah Kabupaten Ponorogo seperti :

1. Melakukan pembinaan kepada petani untuk mengurangi penggunaan pupuk

kimia dan melakukan kombinasi dengan menggunakan pupuk organik yang harganya relatif lebih murah.

2. Melatih petani dan kelompok tani cara pembuatan pupuk organik karena bahan

dari pupuk organik sudah banyak tersedia disekitar petani.

3. Mengurangi ketergantungan petani terhadap biaya non faktor produksi (pupuk)

dari pabrik, dengan cara meningkatkan kemandirian petani supaya bisa memproduksi pupuk organik sendiri.

4. Apabila petani masih menggunakan pupuk buatan pabrik, maka pemerintah bisa

menjamin ketersediaan dan harganya. Ketersediaan pupuk pada waktu musim tanam harus terjaga, karena kelangkaan pupuk pada saat dibutuhkan membuat harga menjadi naik.

5. Menjamin harga produksi pertanian pada saat panen tetap terjaga dengan

memperbaiki tata niaga komoditi pertanian.

6. Diupayakan petani bisa menaikkan harga hasil pertanian dengan cara

(31)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

21

7. Penanganan tersebut harus dibarengi dengan pelatihan kepada petani untuk

mengolah hasil pertaniannya menjadi produk olahan lain.

8. Perlunya Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo untuk mengatasi tingginya

dominasi pedagang dalam penentuan harga komoditi pertanian.

9. Bagi satker terkait, supaya lebih mengoptimalkan petugas penyuluh lapangan

(32)
(33)

(34)
(35)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

25

Lampiran 1.

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2008 (2007=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Jan Feb Mar

(1) (2) (3) (4)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 112,62 113,88 113,96

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 116,76 118,86 114,84

1.1.1. Padi 102,54 98,34 94,23

1.1.2. Palawija 118,71 117,75 127,84

1.1.3. Sayur-sayuran 252,14 269,29 272,11

1.1.4. Buah-buahan 104,06 107,84 109,36

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 106,22 107,23 109,88

1.3. INDEKS PETERNAKAN 110,24 111,79 114,88

1.4. INDEKS PERIKANAN 106,31 107,97 106,64

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 107,66 108,77 110,18 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 112,22 113,38 114,85

2.1.1. Bahan Makanan 119,01 121,02 123,83 2.1.2. Makanan Jadi 108,24 108,45 111,39 2.1.3. Perumahan 102,61 105,19 106,20 2.1.4. Pakaian 101,41 101,92 103,06 2.1.5. Kesehatan 102,66 103,12 103,25 2.1.6. Pendidikan 107,19 107,27 107,72 2.1.7. Transportasi 110,42 110,53 110,56

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 94,76 95,74 96,98 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 93,68 94,65 97,88

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 102,41 103,47 104,81

2.2.3. Sektor Peternakan 112,76 114,92 116,40

2.2.4. Sektor Perikanan 103,61 104,67 106,02

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 104,61 104,70 103,43

(36)

26

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 Lanjutan Lampiran 1.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Apr Mei Jun

(1) (5) (6) (7)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 112,24 114,01 118,24

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 110,90 112,45 113,41

1.1.1. Padi 92,01 97,11 99,66

1.1.2. Palawija 123,24 115,88 123,04

1.1.3. Sayur-sayuran 264,69 246,93 298,17

1.1.4. Buah-buahan 111,39 112,97 108,90

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 114,42 115,63 119,12

1.3. INDEKS PETERNAKAN 116,40 116,77 117,97

1.4. INDEKS PERIKANAN 110,23 116,64 119,57

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 110,89 112,36 116,91 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 116,34 117,89 122,67

2.1.1. Bahan Makanan 125,65 125,78 126,64 2.1.2. Makanan Jadi 112,02 115,38 123,51 2.1.3. Perumahan 106,83 107,58 113,49 2.1.4. Pakaian 103,14 103,82 104,03 2.1.5. Kesehatan 103,25 105,19 105,57 2.1.6. Pendidikan 107,82 108,91 110,68 2.1.7. Transportasi 111,00 113,35 121,14

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 97,60 98,90 102,90 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 98,49 99,77 102,73

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 105,48 106,88 111,21

2.2.3. Sektor Peternakan 118,14 121,68 122,45

2.2.4. Sektor Perikanan 107,69 109,09 112,43

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 101,22 101,47 101,14

(37)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

27

Lanjutan Lampiran 1.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Jul Agt Sep

(1) (8) (9) (10)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 120,84 119,70 122,60

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 117,46 114,84 116,25

1.1.1. Padi 99,89 102,99 101,44

1.1.2. Palawija 140,34 137,94 135,77

1.1.3. Sayur-sayuran 307,02 337,90 373,86

1.1.4. Buah-buahan 113,19 115,77 114,19

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 122,01 124,06 124,43

1.3. INDEKS PETERNAKAN 119,72 121,92 124,12

1.4. INDEKS PERIKANAN 123,29 125,79 124,72

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 118,32 118,38 119,57 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 124,14 124,20 125,45

2.1.1. Bahan Makanan 131,56 131,16 132,20 2.1.2. Makanan Jadi 123,48 123,45 125,09 2.1.3. Perumahan 115,31 115,50 116,72 2.1.4. Pakaian 104,41 104,21 104,96 2.1.5. Kesehatan 105,74 106,50 107,23 2.1.6. Pendidikan 110,76 110,89 114,18 2.1.7. Transportasi 121,19 121,43 121,72

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 104,14 104,19 105,24 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 103,95 103,76 104,04

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 112,55 112,60 113,74

2.2.3. Sektor Peternakan 123,92 124,98 125,23

2.2.4. Sektor Perikanan 114,77 116,82 116,96

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 102,13 101,12 102,54

(38)

28

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 Lanjutan Lampiran 1.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Okt Nop Des

(1) (11) (12) (13)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 123,27 123,54 124,81

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 113,69 112,92 114,63

1.1.1. Padi 102,99 101,22 101,33

1.1.2. Palawija 132,65 119,68 103,33

1.1.3. Sayur-sayuran 340,32 328,84 331,03

1.1.4. Buah-buahan 104,97 102,45 102,84

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 126,55 128,16 132,51

1.3. INDEKS PETERNAKAN 128,37 130,83 134,14

1.4. INDEKS PERIKANAN 128,02 129,10 132,22

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 119,95 119,89 119,18 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 125,86 125,80 125,05

2.1.1. Bahan Makanan 133,05 129,88 128,88 2.1.2. Makanan Jadi 125,29 126,67 127,27 2.1.3. Perumahan 117,05 117,62 117,44 2.1.4. Pakaian 105,06 105,94 106,91 2.1.5. Kesehatan 107,84 108,31 109,04 2.1.6. Pendidikan 114,31 114,57 114,57 2.1.7. Transportasi 122,02 122,42 118,58

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 105,58 105,53 104,90 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 104,38 102,33 103,71

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 114,11 114,05 113,37

2.2.3. Sektor Peternakan 126,64 125,57 125,83

2.2.4. Sektor Perikanan 115,33 114,27 114,59

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 102,76 103,04 104,72

(39)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

29

Lampiran 2.

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2009 (2007=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Jan Feb Mar

(1) (2) (3) (4)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 124,68 125,98 126,72

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 123,15 132,88 131,65

1.1.1. Padi 101,86 107,60 102,23

1.1.2. Palawija 117,28 116,79 114,87

1.1.3. Sayur-sayuran 321,02 338,46 324,99

1.1.4. Buah-buahan 102,02 102,60 104,99

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 131,72 131,38 132,47

1.3. INDEKS PETERNAKAN 118,64 119,79 119,86

1.4. INDEKS PERIKANAN 134,54 136,67 137,89

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 119,17 120,26 120,39 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 125,04 126,18 126,32

2.1.1. Bahan Makanan 129,99 132,91 132,63 2.1.2. Makanan Jadi 127,94 129,58 130,31 2.1.3. Perumahan 117,55 117,59 117,65 2.1.4. Pakaian 107,59 110,66 111,13 2.1.5. Kesehatan 109,64 110,34 110,56 2.1.6. Pendidikan 114,57 114,60 114,61 2.1.7. Transportasi 116,12 115,98 115,98

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 104,89 105,85 105,97 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 103,70 104,65 104,76

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 113,36 114,40 114,52

2.2.3. Sektor Peternakan 125,82 126,97 127,11

2.2.4. Sektor Perikanan 114,58 115,63 115,75

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 104,62 104,76 105,26

(40)

30

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 Lanjutan Lampiran 2.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Apr Mei Jun

(1) (5) (6) (7)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 127,37 127,74 128,74

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 143,45 136,99 138,97

1.1.1. Padi 104,01 105,81 104,91

1.1.2. Palawija 139,14 144,23 133,62

1.1.3. Sayur-sayuran 357,72 368,94 362,95

1.1.4. Buah-buahan 106,73 108,51 116,82

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 137,10 140,07 140,65

1.3. INDEKS PETERNAKAN 121,10 120,56 121,48

1.4. INDEKS PERIKANAN 138,74 140,92 139,60

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 119,82 119,78 120,39 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 125,86 126,46 127,10

2.1.1. Bahan Makanan 129,14 129,45 130,93 2.1.2. Makanan Jadi 131,22 132,14 132,35 2.1.3. Perumahan 117,24 117,78 118,29 2.1.4. Pakaian 109,14 109,96 110,79 2.1.5. Kesehatan 110,83 111,25 111,37 2.1.6. Pendidikan 114,61 115,14 115,29 2.1.7. Transportasi 116,78 117,34 117,91

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 105,47 105,97 106,51 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 104,27 104,76 105,30

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 113,98 114,52 115,11

2.2.3. Sektor Peternakan 126,51 127,11 127,76

2.2.4. Sektor Perikanan 115,21 115,75 116,34

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 106,30 106,64 106,93

(41)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

31

Lanjutan Lampiran 2.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Jul Agt Sep

(1) (8) (9) (10)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 129,59 130,31 132,26

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 141,05 130,59 135,32

1.1.1. Padi 104,01 103,66 109,40

1.1.2. Palawija 135,90 133,67 128,09

1.1.3. Sayur-sayuran 376,29 384,89 391,17

1.1.4. Buah-buahan 114,66 116,73 119,27

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 148,61 146,66 149,19

1.3. INDEKS PETERNAKAN 123,68 123,25 126,73

1.4. INDEKS PERIKANAN 142,12 141,88 142,61

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 120,74 121,21 122,22 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 127,47 127,96 129,04

2.1.1. Bahan Makanan 132,12 131,91 134,57 2.1.2. Makanan Jadi 132,42 133,04 134,41 2.1.3. Perumahan 118,58 119,30 119,46 2.1.4. Pakaian 110,52 110,56 111,43 2.1.5. Kesehatan 111,68 111,59 111,53 2.1.6. Pendidikan 115,52 118,75 119,28 2.1.7. Transportasi 117,99 117,80 118,58

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 106,81 107,23 108,13 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 105,60 106,01 106,90

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 115,44 115,88 116,86

2.2.3. Sektor Peternakan 128,12 128,62 129,70

2.2.4. Sektor Perikanan 116,68 117,13 118,12

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 107,33 107,51 108,21

(42)

32

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 Lanjutan Lampiran 2.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Okt Nop Des

(1) (11) (12) (13)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 131,90 133,47 133,65

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 141,65 145,89 143,20

1.1.1. Padi 107,60 109,75 114,77

1.1.2. Palawija 127,13 127,56 130,73

1.1.3. Sayur-sayuran 386,04 403,26 412,64

1.1.4. Buah-buahan 123,43 120,81 124,03

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 148,99 147,96 148,04

1.3. INDEKS PETERNAKAN 127,98 129,68 136,58

1.4. INDEKS PERIKANAN 140,66 142,86 145,90

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 122,19 122,93 123,23 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 129,00 129,78 130,10

2.1.1. Bahan Makanan 134,22 133,50 134,61 2.1.2. Makanan Jadi 134,93 135,01 135,43 2.1.3. Perumahan 119,74 123,06 122,95 2.1.4. Pakaian 111,52 112,55 112,64 2.1.5. Kesehatan 111,54 112,30 112,31 2.1.6. Pendidikan 119,28 119,38 119,38 2.1.7. Transportasi 117,87 117,79 117,96

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 108,10 108,75 109,02 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 106,87 107,51 107,78

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 116,83 117,53 117,82

2.2.3. Sektor Peternakan 129,67 130,45 130,77

2.2.4. Sektor Perikanan 118,09 118,79 119,09

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 107,94 108,58 108,45

(43)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

33

Lampiran 3.

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2010 (2007=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Jan Feb Mar

(1) (2) (3) (4)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 133,55 134,12 134,21

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 166,88 158,68 137,20

1.1.1. Padi 129,13 121,96 107,60

1.1.2. Palawija 140,34 129,29 121,84

1.1.3. Sayur-sayuran 407,12 414,63 410,26

1.1.4. Buah-buahan 127,11 126,45 120,63

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 148,02 148,79 148,91

1.3. INDEKS PETERNAKAN 138,30 139,70 138,01

1.4. INDEKS PERIKANAN 143,02 146,06 146,09

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 124,39 124,48 124,26 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 131,33 131,42 131,19

2.1.1. Bahan Makanan 138,65 139,11 137,77 2.1.2. Makanan Jadi 136,92 137,03 137,08 2.1.3. Perumahan 123,66 123,64 123,68 2.1.4. Pakaian 112,12 111,47 111,27 2.1.5. Kesehatan 112,46 112,55 112,79 2.1.6. Pendidikan 119,38 119,38 119,40 2.1.7. Transportasi 117,87 117,99 118,06

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 110,05 110,13 109,93 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 107,79 107,87 107,68

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 118,93 119,02 118,80

2.2.3. Sektor Peternakan 131,95 132,05 132,81

2.2.4. Sektor Perikanan 120,21 120,25 120,04

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 107,36 107,74 108,01

(44)

34

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 Lanjutan Lampiran 3.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Apr Mei Jun

(1) (5) (6) (7)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 135,02 135,18 135,88

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 146,23 163,52 167,90

1.1.1. Padi 93,26 104,01 107,60

1.1.2. Palawija 131,70 157,41 145,63

1.1.3. Sayur-sayuran 412,97 420,46 418,91

1.1.4. Buah-buahan 121,51 122,69 120,63

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 148,60 148,59 147,76

1.3. INDEKS PETERNAKAN 139,37 140,82 140,16

1.4. INDEKS PERIKANAN 150,72 150,39 154,73

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 124,54 124,89 125,68 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 131,49 131,85 132,69

2.1.1. Bahan Makanan 138,66 139,44 143,72 2.1.2. Makanan Jadi 137,09 137,58 137,16 2.1.3. Perumahan 124,12 124,31 124,28 2.1.4. Pakaian 111,36 112,42 113,29 2.1.5. Kesehatan 112,88 112,78 112,85 2.1.6. Pendidikan 119,40 119,42 119,40 2.1.7. Transportasi 118,06 118,10 118,08

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 110,18 110,49 111,19 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 108,92 109,23 109,92

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 119,08 119,41 120,17

2.2.3. Sektor Peternakan 133,11 134,47 136,31

2.2.4. Sektor Perikanan 120,31 121,64 120,40

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 108,41 108,24 108,11

(45)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

35

Lanjutan Lampiran 3.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Jul Agt Sep

(1) (8) (9) (10)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 139,18 139,03 140,22

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 204,76 189,35 175,39

1.1.1. Padi 111,19 121,96 125,54

1.1.2. Palawija 157,65 154,28 153,76

1.1.3. Sayur-sayuran 421,84 414,95 422,40

1.1.4. Buah-buahan 116,25 125,90 123,04

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 148,11 150,79 150,99

1.3. INDEKS PETERNAKAN 139,92 140,29 140,43

1.4. INDEKS PERIKANAN 154,26 161,79 165,83

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 128,08 128,35 128,69 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 135,21 135,50 135,86

2.1.1. Bahan Makanan 153,09 151,63 151,39 2.1.2. Makanan Jadi 137,68 138,31 139,32 2.1.3. Perumahan 124,17 125,76 125,87 2.1.4. Pakaian 112,05 112,10 112,66 2.1.5. Kesehatan 112,98 113,09 113,08 2.1.6. Pendidikan 119,40 120,46 120,53 2.1.7. Transportasi 121,39 121,31 122,07

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 113,30 113,55 113,85 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 110,01 110,25 111,55

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 122,45 122,71 123,04

2.2.3. Sektor Peternakan 138,83 138,12 139,47

2.2.4. Sektor Perikanan 122,69 123,95 123,28

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 108,67 108,32 108,96

(46)

36

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013 Lanjutan Lampiran 3.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Okt Nop Des

(1) (11) (12) (13)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 141,00 142,22 143,14

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 172,82 162,30 192,40

1.1.1. Padi 123,74 118,36 127,33

1.1.2. Palawija 151,16 132,65 158,61

1.1.3. Sayur-sayuran 419,11 404,54 439,14

1.1.4. Buah-buahan 118,22 115,12 119,73

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 157,55 157,03 157,23

1.3. INDEKS PETERNAKAN 141,50 140,63 142,13

1.4. INDEKS PERIKANAN 164,47 167,80 170,36

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 128,92 130,13 131,29 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 136,11 137,39 138,61

2.1.1. Bahan Makanan 150,95 153,54 158,81 2.1.2. Makanan Jadi 140,15 140,82 140,90 2.1.3. Perumahan 126,30 128,62 128,61 2.1.4. Pakaian 113,62 114,37 115,11 2.1.5. Kesehatan 113,27 113,34 113,34 2.1.6. Pendidikan 121,69 121,82 122,05 2.1.7. Transportasi 121,51 121,59 122,02

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 114,05 115,12 116,15 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 111,75 112,81 114,83

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 123,26 124,42 125,53

2.2.3. Sektor Peternakan 140,72 139,99 140,21

2.2.4. Sektor Perikanan 124,92 125,06 125,77

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 109,37 109,29 109,02

(47)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

37

Lampiran 4.

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2011 (2007=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Jan Feb Mar

(1) (2) (3) (4)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 145,25 145,97 145,79

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 232,31 219,18 225,85

1.1.1. Padi 136,30 100,43 111,19

1.1.2. Palawija 161,01 163,89 183,11

1.1.3. Sayur-sayuran 432,20 421,52 419,39

1.1.4. Buah-buahan 115,72 117,32 124,17

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 158,12 158,48 159,32

1.3. INDEKS PETERNAKAN 142,81 142,10 141,98

1.4. INDEKS PERIKANAN 170,66 167,94 164,70

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 132,63 132,41 132,34 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 140,02 139,79 139,72

2.1.1. Bahan Makanan 163,99 161,78 159,19 2.1.2. Makanan Jadi 141,11 141,15 141,90 2.1.3. Perumahan 129,54 130,20 130,99 2.1.4. Pakaian 115,18 115,02 115,64 2.1.5. Kesehatan 113,64 114,38 114,63 2.1.6. Pendidikan 122,20 122,21 122,42 2.1.7. Transportasi 122,29 122,37 122,63

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 117,33 117,14 117,08 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 116,00 114,81 115,74

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 126,80 126,60 126,53

2.2.3. Sektor Peternakan 141,63 140,39 140,32

2.2.4. Sektor Perikanan 127,05 127,84 127,78

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 109,52 110,24 110,16

(48)

38

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

Lanjutan Lampiran 4.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Apr Mei Jun

(1) (5) (6) (7)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 146,47 148,27 149,92

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 190,36 178,45 172,06

1.1.1. Padi 118,36 125,54 121,96

1.1.2. Palawija 188,40 177,35 167,74

1.1.3. Sayur-sayuran 413,33 436,72 432,70

1.1.4. Buah-buahan 125,43 128,97 134,78

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 172,47 172,92 174,32

1.3. INDEKS PETERNAKAN 141,64 141,10 141,63

1.4. INDEKS PERIKANAN 164,28 161,59 161,84

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 131,52 131,59 132,37 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 138,85 138,92 139,75

2.1.1. Bahan Makanan 154,02 153,16 156,42 2.1.2. Makanan Jadi 141,86 142,07 142,61 2.1.3. Perumahan 131,09 131,78 131,92 2.1.4. Pakaian 116,13 116,42 116,66 2.1.5. Kesehatan 115,30 115,41 115,66 2.1.6. Pendidikan 122,42 122,47 122,47 2.1.7. Transportasi 123,05 123,08 123,11

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 116,35 116,41 117,10 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 115,02 115,08 115,77

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 125,74 125,81 126,56

2.2.3. Sektor Peternakan 140,45 141,52 141,35

2.2.4. Sektor Perikanan 126,99 128,05 127,81

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 111,37 112,68 113,26

(49)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

39

Lanjutan Lampiran 4.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Jul Agt Sep

(1) (8) (9) (10)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 150,39 152,59 152,42

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 165,09 179,41 225,88

1.1.1. Padi 143,47 147,06 161,41

1.1.2. Palawija 160,29 182,16 167,98

1.1.3. Sayur-sayuran 408,78 411,85 417,27

1.1.4. Buah-buahan 139,19 135,22 142,63

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 175,93 177,32 178,93

1.3. INDEKS PETERNAKAN 142,35 142,93 143,64

1.4. INDEKS PERIKANAN 161,54 161,96 163,31

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 132,99 134,18 134,68 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 140,40 141,66 142,19

2.1.1. Bahan Makanan 158,05 158,90 160,47 2.1.2. Makanan Jadi 143,33 143,95 144,85 2.1.3. Perumahan 132,03 132,77 132,53 2.1.4. Pakaian 117,42 121,13 122,40 2.1.5. Kesehatan 116,30 116,68 116,83 2.1.6. Pendidikan 122,98 127,06 127,07 2.1.7. Transportasi 123,27 124,06 124,08

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 117,65 118,71 119,15 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 116,31 116,35 116,79

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 127,15 128,29 128,77

2.2.3. Sektor Peternakan 141,36 142,26 142,78

2.2.4. Sektor Perikanan 128,40 128,54 129,02

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 113,08 113,72 113,17

(50)

40

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

Lanjutan Lampiran 4.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Okt Nop Des

(1) (11) (12) (13)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 153,50 148,85 155,97

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 183,70 195,19 193,35

1.1.1. Padi 152,44 157,82 161,41

1.1.2. Palawija 166,11 157,16 148,52

1.1.3. Sayur-sayuran 426,62 441,74 450,90

1.1.4. Buah-buahan 139,45 132,67 126,06

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 179,61 180,88 181,51

1.3. INDEKS PETERNAKAN 144,55 145,74 145,73

1.4. INDEKS PERIKANAN 164,19 165,74 165,66

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 134,69 130,13 135,87 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 142,20 137,39 143,45

2.1.1. Bahan Makanan 159,16 153,54 163,64 2.1.2. Makanan Jadi 145,14 140,82 145,56 2.1.3. Perumahan 133,59 128,62 134,25 2.1.4. Pakaian 121,24 114,37 122,16 2.1.5. Kesehatan 117,08 113,34 117,44 2.1.6. Pendidikan 128,38 128,38 128,38 2.1.7. Transportasi 123,61 121,59 123,71

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 119,16 115,12 120,20 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 115,80 114,81 117,83

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 128,78 124,42 129,91

2.2.3. Sektor Peternakan 142,79 141,99 143,03

2.2.4. Sektor Perikanan 129,03 128,66 130,16

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 113,96 114,38 114,79

(51)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

41

Lampiran 5.

NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 (2007=100)

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Jan Feb Mar

(1) (2) (3) (4)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 156,45 157,18 157,40

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 219,49 217,72 216,25

1.1.1. Padi 168,58 152,44 149,07

1.1.2. Palawija 178,84 174,33 177,74

1.1.3. Sayur-sayuran 448,76 420,42 463,62

1.1.4. Buah-buahan 120,72 122,77 129,83

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 184,03 183,01 188,55

1.3. INDEKS PETERNAKAN 147,88 146,80 149,86

1.4. INDEKS PERIKANAN 178,40 179,50 181,15

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 136,00 136,49 136,79 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 143,59 144,10 144,41

2.1.1. Bahan Makanan 163,48 164,00 164,06 2.1.2. Makanan Jadi 145,82 146,01 147,07 2.1.3. Perumahan 134,58 135,35 135,51 2.1.4. Pakaian 122,26 123,07 123,28 2.1.5. Kesehatan 117,68 118,17 118,36 2.1.6. Pendidikan 128,51 129,55 129,53 2.1.7. Transportasi 123,80 123,84 124,04

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 120,32 120,75 121,01 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 117,94 118,37 118,62

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 130,03 130,50 130,78

2.2.3. Sektor Peternakan 143,17 143,68 143,99

2.2.4. Sektor Perikanan 130,29 130,75 131,04

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 115,04 115,16 115,07

(52)

42

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

Lanjutan Lampiran 5.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Apr Mei Jun

(1) (5) (6) (7)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 158,24 158,49 159,21

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 181,90 171,95 183,79

1.1.1. Padi 150,85 156,17 149,07

1.1.2. Palawija 181,26 186,67 180,16

1.1.3. Sayur-sayuran 433,47 468,33 464,78

1.1.4. Buah-buahan 137,22 147,72 154,21

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 174,58 174,86 172,28

1.3. INDEKS PETERNAKAN 144,39 146,32 147,78

1.4. INDEKS PERIKANAN 179,78 178,43 177,40

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 137,11 136,90 136,78 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 144,76 144,53 145,25

2.1.1. Bahan Makanan 164,11 162,27 164,73 2.1.2. Makanan Jadi 148,19 148,69 149,31 2.1.3. Perumahan 136,06 136,29 136,52 2.1.4. Pakaian 122,57 122,26 122,94 2.1.5. Kesehatan 118,84 118,89 119,00 2.1.6. Pendidikan 129,54 129,65 129,65 2.1.7. Transportasi 124,07 124,07 124,06

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 121,30 121,11 121,71 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 118,91 118,72 119,31

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 131,09 130,89 131,54

2.2.3. Sektor Peternakan 144,34 144,11 144,83

2.2.4. Sektor Perikanan 131,35 131,14 131,80

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 115,41 115,77 116,40

(53)

Nilai Tukar Petani Kabupaten Ponorogo Tahun 2013

43

Lanjutan Lampiran 5.

SEKTOR, KELOMPOK DAN Bulan

SUBKELOMPOK Jul Agt Sep

(1) (8) (9) (10)

1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 159,87 160,11 160,64

1.1. INDEKS TANAMAN BAHAN MAKANAN 189,61 179,68 212,52

1.1.1. Padi 152,61 154,39 150,85

1.1.2. Palawija 172,87 176,31 175,04

1.1.3. Sayur-sayuran 406,59 412,77 430,26

1.1.4. Buah-buahan 149,48 138,92 146,48

1.2. INDEKS TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 169,41 169,18 170,88

1.3. INDEKS PETERNAKAN 161,35 159,31 155,55

1.4. INDEKS PERIKANAN 179,78 184,26 187,52

2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 137,39 138,42 138,46 2.1. INDEKS KONSUMSI RUMAHTANGGA 146,30 147,96 147,74

2.1.1. Bahan Makanan 167,09 170,67 169,21 2.1.2. Makanan Jadi 150,04 150,46 151,39 2.1.3. Perumahan 137,64 137,91 138,01 2.1.4. Pakaian 123,54 125,78 127,08 2.1.5. Kesehatan 119,26 119,63 119,98 2.1.6. Pendidikan 130,88 133,11 134,77 2.1.7. Transportasi 124,10 126,26 124,35

2.2. INDEKS BIAYA PRODUKSI DAN 122,60 123,98 123,80 PENAMBAHAN BARANG MODAL

2.2.1. Sektor Tanaman Bahan Makanan 120,18 121,54 121,36

2.2.2. Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat 132,49 133,99 133,80

2.2.3. Sektor Peternakan 145,88 147,53 147,32

2.2.4. Sektor Perikanan 132,75 134,25 134,06

3. NILAI TUKAR PETANI ( NTP ) 116,36 115,67 116,02

Referensi

Dokumen terkait

Mesin diesel hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di

ANALISIS BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI LABA (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Tahun 2011-2013). adalah hasil karya

Di antara konsep integrasi keilmuan berdasarkan paradigma keilmuan yang dikembangkan oleh beberapa UIN di Indonesia yang penulis kaji dalam tulisan ini adalah

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi

Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah : (1) memberikan pelatihan singkat penggunaan teknologi informasi dengan media internet untuk kegiatan

Wilayah kabupaten yang memiliki jumlah penduduk yang padat, dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang menunjukkan grafik meningkat meski dalam nilai kecil, mengemban

William Safran mendefinisikan orang-orang yang merupakan diaspora dengan menampakkan enam ciri utama: mereka (atau nenek moyang mereka) yang tersebar dari satu

Pengembangan delivery channel baru yang disediakan Artajasa adalah untuk memperluas channel yang dapat digunakan pelanggan dalam melakukan transaksi elektronis