• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TENAGA KERJA INDUSTRI MAKAN MINUMAN DAN TEMBAKAU DI PROVINSI SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TENAGA KERJA INDUSTRI MAKAN MINUMAN DAN TEMBAKAU DI PROVINSI SUMATERA UTARA."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KESEHATAN, PENDIDIKAN, DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Sains

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh :

MARIYATUL KUBTIYAH RITONGA

NIM : 8126161007

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Mariyatul Kubtiyah Ritonga. 8126161007. Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Kesehatan, Pendidikan dan Jumlah Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten-Kabupaten Provinsi Sumatera Utara Tesis. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2014.

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara selama periode 2000 sampai dengan 2012 menunjukkan kondisi yang meningkat terus menerus, namun peningkatan tersebut tidak membawa dampak pada pendidikan, kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh infrastruktur kesehatan, infrastruktur pendidikan dan jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara secara simultan dan parsial. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari BPS Provinsi Sumatera Utara secara time series dari tahun 2000 s.d. 2012. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) dengan model estimasi regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan program Eviews 7. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel infrastruktur kesehatan, infrastruktur pendidikan dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan secara parsial disimpulkan bahwa variabel infrastruktur kesehatan dan jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan; infrastruktur pendidikan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi Sumatera Utara adalah jumlah penduduk.

(5)

ABSTRACT

Mariyatul Kubtiyah Ritonga. 8126161007. Effects of Infrastructure Development of Health, Education and Population Against Economic Growth in the district of North Sumatra province-district Thesis. Terrain: Graduate Program, State University of Medan, 2014.

Economic Growth in North Sumatera priod 2000 until 2012 shows the condition that increases continuously, but the increase did not have an impact on education, health. This study aimed to analyze the influence of the health infrastructure, education infrastructure and population to economic growth in the province of North Sumatra simultaneously and partially. The data used are secondary data from BPS in North Sumatra time series from 2000 till 2012. Data analysis was performed by using OLS (Ordinary Least Square) with a multiple linear regression models estimated with the help of the program Eviews 7. The results of this study showed that simultaneous variable health infrastructure, education infrastructure and population have a significant effect on economic growth in the province North Sumatra. While partially concluded that variable infrastructure and population health positive and significant effect; educational infrastructure but not significant positive effect on economic growth in the province of North Sumatra. The results of this study also showed that the most dominant variables to economic growth in the province of North Sumatra is the total population.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala

berkat dan karunia yang dilimpahkannya kepada penulis dalam menuntut ilmu dan

menyelesaikan penelitian tesis ini yang berjudul “Pengaruh Pembangunan

Infrastruktur Kesehatan Pendidikan dan Jumlah Penduduk Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Utara”.

Selama melaksanakn penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan

moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi,

sekaligus selaku penguji.

4. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi

Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus

selaku pembimbing II.

5. Bapak Dr. Rahmanta, M.Si. selaku Pembimbing I yang telah banyak

memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis.

6. Bapak Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Si, selaku penguji.

7. Bapak Indra Maipita, M.Si, Ph.D, selaku penguji.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen program Studi Ilmu Ekonomi yang telah

banyak memberikan ilmu dan pengetahuan selama menempuh pendidikan di

Program Pascasarjana Unimed.

9. Suami Irwan Effendi Harahap, Ibunda Hafsah Lubis, Ummi Nursaniah Lubis,

dan Ananda Rasyid Hadi Harahap dan Alisah Khoiro Lubna Harahap yang

sangat saya cintai terima kasih atas investasi tulus semua ini, doa yang

mengalir tanpa henti, semangat pantang menyerah untuk menjalani

pendidikan setinggi – tingginya, serta kakak –kakaku yang tersayang Tetty

(7)

Effendi, Indra Sakti, dan Jamal yang selalu memberikan dukungan, doa yang

tulus, ketegaran menjalani cobaan, ketenangan dimasa – masa sulit, dan tawa

keceriaan yang selalu hadir ditengah – tengah keluarga.

10.Rekan-rekan mahasiswa angkatan XXII Program Studi Ilmu Ekonomi

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah menjalani

keakraban bersama, suka duka, dukungan, dan semangatnya selama menjalani

perkuliahaan ini.

Penulis masih mengharapkan masukan maupun kritikan yang membangun

dalam penelitian tesis ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya belumlah

sempurna, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan,

pemerintahan, dan masyarakat.

Medan, Desember 2014 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi ... 11

2.1.2 Faktor Penentu Pertumbuhan ... 17

2.2 Penelitian Sebelumnya ... 31

2.3 Kerangka Pemikiran ... 32

2.4 Hipotesis ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 34

3.2 Prosedur Pengumpulan Data ... 34

3.3 Metode Analisis ... 34

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara dan Variabel yang Mempengaruhinya ... 43

4.1.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara ... 43

4.1.2 Perkembangan Infrastruktur Pendidikan Provinsi Sumatera Utara ... 45

4.1.3 Perkembangan Infrastruktur Kesehatan Provinsi Sumatera Utara ... 47

4.1.4 Perkembangan Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Utara ... 49

4.2 Pembahasan Hasil Estimasi Model Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara ... 51

4.2.1 Pemilihan Model ... 51

4.2.2 Pembahasan Uji Ekonometrika ... 51

4.2.3 Pemabahasan Uji Signifikansi ... 54

4.2.4 Pembahasan Model Analisis ... 55

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi, Provinsi Sumatera Utara ... 3

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Sumatera Utara ... 4

Tabel 1.3 Perkembangan Infrastruktur Pendidikan, Infrastruktur Kesehatan dan Jumlah Penduduk Tahun 2000 s.d. 2012 ... 5

Tabel 3.1 Penentuan Autokorelasi Uji Durbin Watson ... 39

Tabel 4.1 PDRB Provinsi Sumatera Utara ... 43

Tabel 4.2 Jumlah Infrastruktur Pendidikan Provinsi Sumatera Utara ... 45

Tabel 4.3 Jumlah Infrastruktur Kesehatan Provinsi Sumatera Utara ... 47

Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Utara ... 49

Tabel 4.5 Korelasi Matriks dan Variance Inflating Factor ... 52

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ... 53

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis ... 54

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Jumlah Infrastruktur Pendidikan dan sejenisnya Provinsi

Sumatera Utara ... 6

Gambar 1.2. Jumlah Infrastruktur Kesehatan dan sejenisnya Provinsi Sumatera Utara 2000 – 2012 ... 7

Gambar 2.1. Jumlah Penduduk Optimal ... 13

Gambar 2.2. Tingkat Pertumbuhan Stabil ... 15

Gambar 2.3. Fungsi Produksi ... 20

Gambar 2.4. Skema Kerangka Pemikiran ... 32

Gambar 4.1. PDRB Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000 – 2012 ... 44

Gambar 4.2. Jumlah Infrastruktur Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000 – 2012 ... 46

Gambar 4.3. Jumlah Infrastruktur Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000 – 2012 ... 48

Gambar 4.4. Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000 – 2012 .... 50

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Penelitian ... 65

Lampiran 2. Uji Hipotesis ... 66

Lampiran 3. Uji Normalitas ... 67

Lampiran 4. Uji Autokorelasi ... 68

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Program reformasi infrastruktur yang dilakukan pemerintah dengan

menyepakati paket pinjaman ADB sebesar US $ 428 juta pada tahun 2006

merupakan salah satu program yang bertujuan memajukan pembangunan

infrastruktur di Indonesia. Program ini dilakukan salah satunya karena adanya

keyakinan pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi melalui

pembangunan infrastruktur.

Berdasarkan sejarah perjalanan pembangunan ekonomi di Indonesia,

infrastruktur ditempatkan sebagai sector vital dalam proses mencapai

pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk mencapai proses itu dibutuhkan kerja

keras agar pembangunan infrastruktur selalu meningkat tiap tahunnya.

Pada banyak Negara berkembang, investasi pada prasarana infrastruktur

menjadi suatu pilihan yang disukai dan mempunyai porsi yang sangat besar dari

total pengeluaran pemerintah. Ini menunjukkan besarnya peran pemerintah dalam

pengadaan prasarana infrastruktur seperti pada sektor kesehatan dan pendidikan

yang memiliki dampak langsung maupun tidak langsung berupa peningkatan

kapasitas produktif dari sumber daya manusianya.

Dampak dari kekurangan infrastruktur dapat menyebabkan perlambatan

pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja. Untuk itulah pemerintah memiliki

(14)

tertuang dalam UUD’45 pasal 28 H ayat 1 yang berbunyi “ Setiap orang berhak

hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan

hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Bukan

hanya dibidang kesehatan saja untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusianya, tetapi peran serta di bidang pendidikan juga sangat mempengaruhi,

hal ini juga merupakan tanggung jawab pemerintah seperti yang tertuang dalam

UUD ’45 pasal 28 C ayat 1 yang berbunyi “Setiap orang berhak mengembangkan

diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan

memperoleh manfaat dari IPTEK, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas

hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”.

Pembangunan infrastruktur di Provinsi Sumatera Utara belum sepenuhnya

dapat terealisasi untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat seperti

pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan dan pendidikan seiring dengan

bertambahnya jumlah penduduk di Provinsi Sumatera Utara. Karena selama ini

pemerintah Provinsi Sumatera Utara hanya terpusat pada perbaikan dan

pengalokasian dana APBD untuk infrastruktur jalan, jembatan, air bersih, dan

lain-lain. Akan tetapi, masih kurang perhatiannya pada masalah infrastruktur

untuk sektor kesehatan dan pendidikan.

Pertumbuhan ekonomi telah menjadi jalan hidup bangsa dari

masing-masing Negara. Pemerintah dapat jatuh atau kuat berdiri tergantung dari rendah

atau tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi negaranya (Todaro, 2006: 163).

Berikut laju pertumbuhan ekonomi yang diproksi dari PDRB di Provinsi Sumatera

(15)

Tabel 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara

Selama tahun amatan 2000 sampai dengan 2012, besaran pertumbuhan

ekonomi yang diproksi pada nilai PDRB yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara

cenderung meningkat dari tahun ketahunnya. Besaran PDRB tertinggi terjadi pada

tahun 2012 yakni 351.118,16 milyar. Sementara itu, PDRB terendah terjadi pada

tahun 2000 yakni sebanyak 69.154,11 milyar. Selanjutnya, peningkatan persentase

PDRB tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 18,22 persen dari tahun

sebelumnya (2004) menjadi 139.618,31 milyar atau meningkat sebesar 21.517,8

milyar. Sedangkan peningkatan persentase PDRB terendah terjadi pada tahun

2009 sebesar 10,48 persen atau meningkat sebesar 22.421,91 milyar dari tahun

sebelumnya (2008).

Meningkatnya PDRB Provinsi Sumatera Utara setiap tahunnya ini

menunjukkan meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat Prov. Sumatera

Utara setiap tahunnya. Ironisnya, meningkatnya pendapatan perkapita ini ternyata

(16)

bahwa telah terjadi kesenjangan pendapatan yang cukup jauh di masyarakat Prov.

Sumatera Utara. Kesenjangan ini sebenarnya merupakan ketidakberhasilan

pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan yang ada.

Hal ini bisa dilihat dari perkembangan jumlah penduduk miskin di Prov.

Sumatera Utara sebagai berikut :

Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Sumatera Utara

Tahun Jlh (000 Jiwa) Persentase

2003 1889,4 15,89

Salah satu upaya mengurangi angka kemiskinan adalah dengan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan banyaknya lapangan pekerjaan yang

ada. Untuk meningkatkan PDRB ini hendaknya didukung baiknya infrastruktur

pendidikan, infratruktur kesehatan dan produktifitas kerja penduduk Prov.

Sumatera Utara.

Infrastruktur pendidikan, infrastruktur kesehatan dan jumlah penduduk

dianggap memiliki peranan dalam perkembangan PDRB di Provinsi Sumatera

Utara. Hal ini dianggap berpengaruh karena untuk mendapatkan PDRB yang

berkembang dan meningkat terus menerus harus didukung dengan baiknya tingkat

(17)

yang mudah dan memadai. Tentunya hal ini akan lebih optimal kontribusinya jika

dimaksimalkan dengan kuantitas masyarakat produktif dengan jumlah yang

banyak. Tentunya hal ini diharapkan akan sejalan dengan peningkatan PDRB di

provinsi Sumatera Utara.

Idealnya peningkatan PDRB dan jumlah penduduk setiap tahunnya sejalan

dengan perkembangan infrastruktur baik di bidang kesehatan dan pendidikan di

Provinsi Sumatera Utara. Hal ini karena untuk memajukan suatu daerah maka

perlu pembangunan manusia itu sendiri melalui layanan pendidikan yang layak

dan memadai serta dijalani dengan jiwa raga yang sehat pula. Hal ini diharapkan

melalui pelayanan kesehatan dan pendidikan dapat menciptakan peningkatan

sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan lebih produktif. Adapun

perkembangan infrastruktur pendidikan dan kesehatan, serta perkembangan

jumlah penduduk di Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

Tabel 1.3. Perkembangan Infrastruktur Pendidikan, Infrastruktur Kesehatan dan Jumlah Penduduk Tahun 2000 sampai dengan 2012

Tahun Infrastruktur Pendidikan Total Infrastruktur Kesehatan Total Jumlah Penduduk

Berdasarkan Tabel 1.3. di atas jumlah infrastruktur pendidikan dan

infrastruktur kesehatan cenderung berfluktuasi dari tahun ke tahunnya. Sedangkan

(18)

ketahunnya. Untuk lebih jelasnya perkembangan jumlah infrastruktur pendidikan

di Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat dari gambar berikut :

Sumber : Data diolah (BPS Provinsi Sumatera Utara)

Gambar 1.1 Jumlah Infrastruktur Pendidikan dan Sejenisnya Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000 sampai dengan 2012

Berdasarkan Tabel 1.1. dan Gambar 1.1. di atas dapat diketahui bahwa

besaran infrastruktur pendidikan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yakni 17.130

sekolah. Sementara itu, infrastruktur pendidikan terendah terjadi pada tahun 2009

yakni sebanyak 10.706 sekolah. Infrastruktur di bidang pendidikan ini dilihat

melalui jumlah sekolah untuk Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama

(SMP), dan Sekolah Menengah Umum (SMU) dan sederajat. Jika dikaitkan

dengan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara diketahui bahwa

idealnya semakin meningkat pertumbuhan ekonomi disuatu daerah sejalan dengan

peningkatan infrastruktur pendidikan di daerah tersebut. Namun ternyata tidak

semua naiknya pertumbuhan ekonomi diikuti dengan naiknya jumlah infrastruktur

pendidikan. Hal ini bisa jelas diamati misalnya pada tahun 2009, naiknya PDRB

pada tahun tersebut sebesar 10,48 persen menjadi ternyata berbanding terbalik

0

(19)

dengan menurunnya jumlah infrastruktur pendidikan sebesar 22,3 persen. Hal ini

menunjukkan adanya ketidaksejalanan jumlah PDRB dengan jumlah infrastruktur

pendidikan di Provinsi Sumatera Utara.

Selanjutnya, untuk lebih jelasnya perkembangan jumlah infrastruktur

kesehatan di Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat dari gambar berikut:

Sumber : Data diolah (BPS Provinsi Sumatera Utara)

Gambar 1.2. Jumlah Infrastruktur Kesehatan dan Sejenisnya Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000 sampai dengan 2012

Berdasarkan Tabel 1.1. dan Gambar 1.2. di atas dapat diketahui bahwa

jumlah infrastruktur kesehatan tertinggi terjadi pada tahun 2012 yakni 22.229 unit.

Sementara itu, infrastruktur kesehatan terendah terjadi pada tahun 2005 yakni

sebanyak 15.771 unit. Infrastruktur di bidang kesehatan ini dilihat melalui jumlah

puskesmas dan rumah sakit di Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya, jika

dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi diketahui bahwa idealnya semakin

meningkat pertumbuhan ekonomi disuatu daerah, maka sejalan dengan

peningkatan infrastruktur kesehatan di daerah tersebut. Namun ternyata tidak

semua naiknya pertumbuhan ekonomi diikuti dengan naiknya jumlah infrastruktur

(20)

kesehatan. Hal ini bisa jelas diamati misalnya pada tahun 2005, naiknya PDRB

pada tahun tersebut sebesar 14,22 persen menjadi ternyata berbanding terbalik

dengan menurunnya jumlah infrastruktur kesehatan sebesar 10,71 persen. Hal ini

menunjukkan adanya ketidaksejalanan jumlah PDRB dengan jumlah infrastruktur

kesehatan di Provinsi Sumatera Utara.

Melihat fenomena ini, pemerintah Provinsi Sumatera Utara harus dapat

mengatasi permasalahan pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan dan

pendidikan untuk tercapainya pembangunan sumber daya manusia yang

berkualitas yang merupakan pokok utama dalam pembangunan dan pertumbuhan

masa depan ekonomi Indonesia. Bukan hanya menambah infrastruktur yang

menjadi rencana yang harus dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga kualitas

bangunan, kelayakan, perawatan dan perbaikan infrastruktur yang sudah ada

untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi pada masing-masing daerah untuk

rencana jangka pendek dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk

mengurangi kesenjangan antar daerah harus menjadi prioritas jangka panjang.

Tidak hanya itu, peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya sebenarnya adalah

sebuah ancaman nyata jika pemerintah tidak meningkatkan jumlah infrastruktur

pendidikan dan kesehatan masyarakat secara berimbang. Hal ini bisa

mengakibatkan banyaknya generasi penerus bangsa yang kurang cerdas dan

kurang sehat akibat mahalnya biaya kesehatan dan pendidikan di provinsi ini,

yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam jangka panjang.

Berdasarkan uraian tersebut, maka untuk mengetahui sebesar apa pengaruh

(21)

pertumbuhan ekonomi, maka dilakukan suatu penelitian dalam bentuk tesis

dengan judul “Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Kesehatan, Pendidikan

dan Jumlah Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi

Sumatera Utara”.

1.2. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana

pengaruh infrastruktur kesehatan, infrastruktur pendidikan dan jumlah penduduk

terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pembangunan infrastruktur kesehatan, infrastruktur pendidikan dan jumlah

penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara.

1.4. Manfaat Penelitian

Secara garis besar, beberapa manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian

tentang pengaruh pembangunan infrastruktur kesehatan, infrastruktur pendidikan

dan jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara yaitu :

1. Memberi masukan dalam mengambil kebijakan program pembangunan

(22)

2. Memberi masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan, baik untuk

kepentingan akademis maupun non akademis.

3. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang

berhubungan dengan pengaruh pembangunan infrastruktur kesehatan,

infrastruktur pendidikan dan jumlah penduduk terhadap pertumbuhan

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara bersama-sama perubahan variabel infrastruktur kesehatan, infrastruktur

pendidikan dan jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara.

2. Secara parsial variabel infrastruktur kesehatan dan jumlah penduduk

berpengaruh positif dan signifikan; sedangkan infrastruktur pendidikan

berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di

Provinsi Sumatera Utara.

3. Variabel-variabel infrastruktur kesehatan, infrastruktur pendidikan dan jumlah

penduduk mampu menjelaskan model pertumbuhan ekonomi Prov. Sumatera

Utara sebesar 96,96 persen. Serta sisanya 3,04 persen dipengaruhi variabel

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2. Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya Pemerintah perlu meningkatkan tidak hanya dari segi kuantitas

infrastruktur pendidikan dan kesehatan tetapi juga dari segi kualitas

pelayanan. Pada infrastruktur pendidikan diharapkan tercipta bangunan dan

(24)

sedangkan dari segi infrastruktur kesehatan diharapkan tercipta kualitas

pelayanan yang terstandar dan merata untuk pasien segala lapisan ekonomi

sehingga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik

kesehatan pemerintah akan semakin kuat dan tidak banyak pasien yang pergi

jauh berobat ke luar negeri misalnya ke Penang Malaysia.

2. Adanya keterbatasan waktu dan sumber data dalam penelitian ini, sehingga

diharapkan pada penelitian selanjutnya data tahunan yang digunakan bisa

lebih banyak dan bisa memasukkan variabel-variabel yang lebih kompleks

serta bisa menganalisis lebih jauh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sjafii. 2009. Pengaruh Investasi Fisik dan investasi pembangunan manusia Terhadap pertumbuhan ekonomi. jawa timur 1990-2004. Fakultas Ekonomi Universitas Airlanga Surabaya. Jurnal (dipublikasikan melalui www.google.com).

Agus Widarjono. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis Ekonisia. Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik (BPS). Sumatera Utara Dalam Angka. Tahun 2008-2013

Bulohlabna, C. 2008. Tipologi dan Pengaruh Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi kawasan Timur Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor

Deddy Radiansyah. 2012. Analisis Kontribusi Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional di Indonesia (Periode Tahun 1996 s.d. 2008). Fakultas Ekonomi Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Kekhususan Manajemen Sektor Universitas Indonesia. Tesis (dipublikasikan melalui www.google.com)

Gujarati, Damodar, N. 2006. Ekonomiterika Dasar. Jakarta : Erlangga.

Hanafie, R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Penerbit Andl : Yogyakarta

Harahap, Abdul Halim. 2011. Pengaruh Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (Pisew) terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Langkat. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Tesis (dipublikasikan melalui www.google.com).

Kodoratie, R.J. 2003. Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Mankiw, N.G. (2006). Pengantar Ekonomi Makro. Edsisi Tiga Jakarta : Salemba Empat.

Setiadi, Elen. (2006). Pengaruh Pembangunan Infrastruktur dasar terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional Indonesia (8 Propinsi di Sumatera) Jakarta : FE UI.

(26)

Setyaningrum, E. 1997. Analisis Pembiayaan Infrastruktur Perkotaan Studi Kasus Dati II Kabupaten Sleman DIY. Tesis Program Pasca Srjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Todaro, M.P. (1995). Ekonomi untuk Negara Berkembang : Suatu Pengantar tentang Prinsip-prinsip, masalah kebjakan pembangunan ; Penerjemah, Agustinus Subekti, Edisi 3, cetakan 1, Jakarta : Bumi Aksara.

Todaro. P. Michael dan Smith, C, Stephen. 2006. Pembangunan Ekonomi Edisi Sembilan Jilid I. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Winarno, Wing Wahyu. 2007. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Gambar

Gambar 1.2.
Tabel 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara
Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Sumatera Utara
Tabel 1.3. Perkembangan Infrastruktur Pendidikan, Infrastruktur Kesehatan dan Jumlah Penduduk Tahun 2000 sampai dengan 2012
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini yang telah dijalankan demensia sendiri didapatkan Hasil penelitian menunjukan bahwa 30 responden motifasi keluarga kepatuhan kontrol berobat

 Laboratorium klinik umum utama, yaitu laboratorium yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan lebih. lengkap dari laboratorium klinik

Pendidikan karakter merupakan bentuk pendidikan yang mengedepankan nilai moral dan nilai keagamaan melalui berbagai aspek kehidupan mulai dari kesopanan serta

Kalian sudah mengetahui nama dan lokasi tempat tersebut. Bisa kalian lihat pada gambar, bahwa sumber daya alam di tempat tersebut sangat beragam, seperti gunung bromo selain sebagai

Formulasi pengukuran: Jumlah SKPD yang menerapkan SPIP secara memadai tahun n dibagi jumlah seluruh SKPD yang dievaluasi kali seratus persen Tipe penghitungan:e. Non Kumulatif

Dengan berlakunya Peraturan ini ketentuan pada diktum Pertama angka 1,2,3,4,8, dan 10 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 324/U/1997 tentang Pemberian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pemaafan (forgiveness) sebagai prediktor regulasi emosi kognitif pada wanita yang hamil di luar pernikahan.. Sampel (N=30)

Pasir tidak menyimpan kelembaban sehingga membutuhkan penyiraman yang lebih.penggunaan tunggal tanpa campuran dengan media lain membuatnya sangat kasar sehingga