• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA MICROSOFT OFFICE POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA MICROSOFT OFFICE POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Jiwa Dash NIM 4103331023

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

tanggal 05 Maret 1992. Ibu bernama Kuna Segeri dan ayah bernama Permal, merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Penulis memulai pendidikannya pada tahun 1998 di SD Taman Siswa Binjai dan lulus jenjang pendidikan SD pada tahun 2004. Kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Binjai , lulus pada tahun 2007. Tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Binjai , lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis diterima sebagai mahasiswa jurusan kimia di Universitas Negeri Medan dengan program studi Pendidikan Kimia. Pada saat kuliah di tahun 2010 tepatnya pada semester 6 dan 8, penulis menjadi asisten di laboratorium kimia anorganik. Selain itu, penulis pernah mengikuti Seminar

Pendidikan Nasional tahun 2013 dengan tema “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Dengan Media Microsoft Office Powerpoint Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini dan kepada Bapak Dr. Eddyanto, Ph.D selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan arahan kepada penulis semasa perkuliah dari semester awal hingga akhir. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Ibu Dra. Ratu Evina Dibiyanti, M.Si, dan Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Chadijah Harahap, MM Kepala Sekolah SMA

Negeri 2 Model Binjai dan Ibu Riahta Ulina Br Tarigan, S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI IA-4 dan XI IA-5 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

(5)

dalam menjalani hidup, sosok yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu mendoakan penulis disetiap harinya, yakni ayahanda tersayang A.Permal dan ibunda tersayang Kuna Segri. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada abangda dan kakanda penulis, yakni Purnawisma Naden, Indu Madi dan Purnima Dewi yang selalu memotivasi dan mendoakan penulis.

Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni mahasiswa Pendidikan Kimia Ekstensi 2010 yang telah memberi warna dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan, khususnya kepada Dede suriyani, Desi Anggi Rosadi, Anisa Zulaika, Nazimah, Apriyosiana,

Agus Mienda, Muhammad Syahrianda, dan teman-teman lain yang tidak dapat disebut namanya satu-persatu. Terimakasih juga sekali lagi penulis sampaikan kepada sahabat terkasih penulis Dede Suriyani yang selalu mendengarkan dan memberi dukungan moral serta motivasi kepada penulis. Daniel Hutagalung, Primsya, dan Dwika atas masukannya dan sarannya selama peneliti melakukan penelitian serta Melva Situmorang dan Damayanti yang sama-sama berjuang mulai dari pengerjaan proposal hingga kelulusan penulis, serta seluruh mahasiswa jurusan kimia 2010 Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2014 Penulis

Jiwa Dash

(6)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA

M I C R O S O F T O F F I C E P O W E R P O I N T U N T U K MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM Jiwa Dash (NIM. 4103331023)

ABSTRAK

Penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan media microsoft office powerpoint untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrolisis garam telah dilaksanakan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa XI SMA Negeri 2 Model Binjai yang berjumlah 8 kelas dan setiap kelas terdiri dari 40 siswa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara acak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 30 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel serta instrument observasi aktivitas belajar siswa. Hipotesis diuji dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung ≥ ttabel, yakni thitung = 11,348 > 1,6671, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan analisis data dan uji hipotesis yang dilakukan diperoleh bahwa: (1) Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media microsoft office powerpoint yakni (81,925 + 39,425), dan model pembelajaran direct instruction menggunakan media microsoft office powerpoint yakni (71,475 + 38,370), (2) Aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan media microsoft office powerpoint lebih tinggi yakni 81,080 daripada model pembelajaran direct instruction dengan media microsoft office powerpoint yakni 55,630 (3) Model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media microsoft office powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa,(4) Persentase peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media microsoft office powerpoint lebih tinggi yakni sebesar 73,00% dibandingkan model pembelajaran direct instruction dengan media microsoft office powerpoint yakni sebesar 53,00%, (5) Ranah kognitif yang terkembangkan setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media microsoft office powerpoint adalah pengetahuan (C1) yakni sebesar 91,00% dan pada model pembelajaran direct instruction menggunakan media microsoft office powerpoint adalah pengetahuan (C1) yakni sebesar 72,7%.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi v

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 5

1.3.Rumusan Masalah 5

1.4.Batasan Masalah 6

1.5.Tujuan Penelitian 7

1.6.Manfaat Penelitian 7

1.7.Definisi Operasional 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pengertian belajar 10

2.2.Ciri-Ciri Belajar 11

2.3.Pengertian hasil belajar 12

2.4.Hakekat Belajar Kimia 13

2.5.Model Pembelajaran 14

2.6.Model Pembelajaran Kooperatif 15

2.6.1.Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif 19

2.7.Model Pembelajaran Kooperatif TGT 20

2.7.1.Pendekatan Kelompok Kecil Dalam TGT 21

(8)

2.7.3.Langkah-langkah Model Pembelajaran TGT 23

2.7.4.Implementasi Model Pembelajaran TGT 25

2.7.5.Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TGT 26

2.8.Model Pembelajaran Langsung 27

2.8.1.Sintaks Model Pembelajaran Langsung 27

2.8.2.Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung 29

2.9.Pengertian Media 30

2.10.Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media 31

2.11.Media Berbasis Komputer 31

2.11.1.Microsoft Office Powerpoint 32

2.12.Materi Hidrolisis Garam 33

2.13.Kerangka Konseptual 38

2.14. Hipotesis Penelitian 40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian 42

3.2.Populasi dan Sampel 42

3.2.1.Sampel 42

3.2.2.Populasi 42

3.3.Variabel Penelitian 42

3.4. Instrumen Penelitian 43

3.4.1.Instrumen Tes 43

3.5.Rancangan Penelitian 47

3.6.Prosedur Penelitian 48

3.7.Teknik Analisis Data 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 54

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 54

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 57

4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 60

(9)

4.1.3.2. Uji Normalitas 62 4.1.3.2.1. Uji Normalitas Pre-test dan Post-test 62

4.1.3.2.2. Uji Normalitas Gain 63

4.1.3.3. Uji Homogenitas 64

4.1.3.3.1. Uji Homogenitas Pre-test dan Post-test 64

4.1.3.3.2. Uji Homogenitas Gain 64

4.1.3.4. Observasi 65

4.1.3.5. Uji Korelasi 69

4.1.3.6. Uji Hipotesis 71

4.2. Pembahasan 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 81

5.2. Saran 83

(10)
(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Skema Pertandingan atau Turnamen TGT 25

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian 47

Gambar 3.2. Desain Penelitian 49

Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa 61

Gambar 4.2. Rata-Rata % Gain Sampel 62

Gambar 4.3. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen I 65 Gambar 4.4. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen II 66 Gambar 4.5. Rata-Rata Nilai Aktivitas Belajar Siswa 67

Gambar 4.6. Rata-Rata Nilai Aktivitas Setiap Indikator

Pada Kelas Eksperimen I 68

Gambar 4.7. Rata-Rata Nilai Aktivitas Setiap Indikator

Pada Kelas Eksperimen II 68

Gambar 4.8. Harga Koefisien Korelasi

Pada Kelas Eksperimen I dan II 70

Gambar 4.9. Rata-Rata Nilai Aktivitas dengan %Gain 70

Gambar 4.10. Ranah Kognitif yang Terkembangkan

Pada Kelas Eksperimen I 76

Gambar 4.11. Ranah Kognitif yang Terkembangkan

Pada Kelas Eksperimen II 77

Gambar 4.12. Perbandingan Ranah Kognitif yang Terkembangkan

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Hidrolisis Garam 88

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 89

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa I 103

Lampiran 4. Jawaban Lembar Kerja Siswa I 108

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II 110

Lampiran 6 Jawaban Lembar Kerja Siswa II 117

Lampiran 7 Kartu Soal I dan Jawabannya 119

Lampiran 8 Kartu Soal II dan Jawabannya 123

Lampiran 9. Analisis Kisi Instrument tes Sebelum Validasi 127

Lampiran 10. Instrumen tes Sebelum Validasi 138

Lampiran 11. Kunci Jawaban Instrument tes Sebelum Validasi 144

Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 145

Lampiran 13 Media Powerpoint 149

Lampiran 14 Analisis Kisi Instrument tes Setelah Validasi 154

Lampiran 15 Instrument Test Setelah Validasi 163

Lampiran 16 Kunci Jawaban Instrument tes Setelah Validasi 168

Lampiran 17 Rekapitulasi Analisis Instrument Test 169

Lampiran 18 Tabel Validasi Instrument Penelitian 170

Lampiran 19 Perhitungan Validasi 171

Lampiran 20 Tabel Reliabilitas 173

Lampiran 21 Perhitungan Reliabilitas Tes 174

Lampiran 22 Tabel Tingkat Kesukaran 175

Lampiran 23 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 176

Lampiran 24 Tabel Daya Pembeda 178

(13)

Lampiran 26 Tabulasi Data Nilai Siswa 181

Lampiran 27 Uji Normalitas Data Pre-test dan Post-test 183

Lampiran 28 Uji Homogenitas Data Pre-test dan Post-test 187

Lampiran 29 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 189

Lampiran 30 Uji Normalitas Gain 195

Lampiran 31 Uji Homogenitas Gain 197

Lampiran 32 Pengujian Hipotesis I 198

Lampiran 33 Pengujian Hipotesis II 200

Lampiran 34 Lembar Observasi Aktivitas Pada Pertemuan I 202

Lampiran 35 Lembar Observasi Aktivitas Pada Pertemuan II 210

Lampiran 36 Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa 218

Lampiran 37 Uji Analisis Korelasi 222

Lampiran 38 Hubungan Aktivitas Belajar dengan Peningkatan

Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen I dan II 223

Lampiran 39 Tabulasi Skor Gain Ranah Kognitif 227

Lampiran 40 Rata-Rata Skor Gain Tiap Ranah Kognitif 231

Lampiran 41 Dokumentasi Validasi Instrument Test 233

Lampiran 42 Dokumentasi Penelitian 235

Lampiran 43 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 250

Lampiran 44 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 251

Lampiran 45 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 252

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak perhatian khusus diarahkan kepada perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan (Isjoni, 2009).

Upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia adalah dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah tentang desentralisasi kurikulum yang pada praktiknya dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum ini, kegiatan belajar mengajar tidak lagi didominasi oleh guru (teacher centered), akan tetapi lebih menempatkan siswa sebagai subyek didik sehingga dalam kurikulum ini menuntut diterapkannya penggunaan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) (Ghufroni, dkk. 2013).

Dalam kurikulum KTSP, ilmu kimia merupakan ilmu yang termasuk

dalam rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu kimia memiliki beberapa karakteristik yaitu bersifat abstrak, penyederhaan dari yang sebenarnya, berurutan dan berkembang cepat, tidak sekedar memecahkan masalah serta materi yang dipelajari sangat banyak. Secara garis besar pembelajaran kimia memiliki tujuan

(15)

Djoyonegoro mengatakan bahwa, “ Mata pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa dan merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa”. Hal ini jelas tercermin dari hasil ujian nasional (UN) khususnya mata pelajaran kimia siswa, yang semakin menurun dari tahun ke tahun, sementara standar nilai ujian nasional terus mengalami peningkatan. Sehingga mengakibatkan banyak siswa mengalami kegagalan dalam hal kelulusan. Berdasarkan Mendiknas, siswa yang tidak lulus UN SMA dan yang sederajat pada UN tahun 2013 turun 4% dibandingkan tahun 2012, angka kelulusannya turun 3,86% dari tahun lalu yang besarnya 93,74%

(http://.wordpress.persentase kelulusan ujian nasional 2013).

Kenyataan yang sering terdapat disekolah adalah kecenderungan guru yang memberikan pembelajaran kimia dengan metode ceramah, mengajak siswa untuk membaca bahan ajar, dan menghafal konsep-konsep kimia. Kondisi pembelajaran kimia seperti ini akan menyebabkan pelajaran kimia menjadi tidak menarik, tidak disenangi dan dengan demikian hasil belajar siswa menjadi rendah (Winarti, 2000).

SMA Negeri 2 Model Binjai merupakan salah satu sekolah unggulan yang berada di kota Binjai. Dalam proses belajar dan mengajarnya, SMA Negeri 2 Model Binjai menetapkan kriterian ketuntasan minimal untuk mata pelajaran kimia yakni 76. Siswa dengan nilai diatas 76 dinyatakan tuntas dan siswa dengan nilai dibawah 76 dinyatakan belum tuntas, sehingga perlu mengikuti remedial.

Berdasarkan pengamatan pada kelas XI-IPA4 dan XI-IPA5 di SMA Negeri 2 Model Binjai terlihat bahwa proses pembelajaran hanya didominasi oleh siswa yang berkemampuan tinggi sedangkan siswa yang berkemampuan rendah hanya sekedar mendengarkan penjelasan dari guru. Sehingga interaksi sosial antar siswa

(16)

Sedangkan siswa kelas XI-IPA5 nilai ulangan harian 50 - 70 dan nilai rata-rata kelas adalah 65. Dari observasi awal ini, didapatkan informasi juga bahwa interaksi guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar hanya berjalan satu arah, yakni dari guru ke siswa. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah dan pemberian tugas. Metode ini belum cukup efektif untuk mengaktifkan siswa selama proses pembelajaran, sehingga aktivitas belajar menjadi rendah. Padahal materi hidrolisis garam merupakan materi kimia yang bersifat abstrak dengan melibatkan perhitungan dan pemakaian rumus yang bervariasi. Jika penyajian materi ini tidak dibuat secara menarik dan hanya

berpusat pada guru (teacher centered) maka menyebabkan siswa merasa bosan dengan materi tersebut dengan demikian hal itu menyebabkan motivasi dan minat belajar siswa menjadi rendah.

Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Model Binjai pada pembelajaran hidrolisis garam yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat pada saat proses pembelajaran berlangsung. Salah satu adalah model pembelajaran kooperatif yang disebut TGT (Teams Games Tournament). Model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat

meningkatkan kinerja pengajaran guru dan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif Tipe TGT adalah salah satu tipe model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok belajar beranggotakan 4 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda.

Terdapat beberapa hasil penelitian sebelumnya mengenai model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa antara lain, yaitu penelitian Nopiyanita, dkk.,

(17)

diperoleh nilai rata-rata 70,26. Penelitian dari Anatri, dkk., (2012) menjelaskan bahwa ada pengaruh signifikan pada pembelajaran kimia dengan nilai rata-rata 66,32. Penelitian dari Dian (2012) yang memaparkan bahwa motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dimana thitung > ttabel dengan nilai thitung adalah 9,091 dan nilai ttabel adalah 1,697. Kemudian dipertegas dengan penelitian yang dilakukan Sarwendah (2013) menyatakan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT memiliki peningkatan hasil belajar sebesar 60,8% dibandingkan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe TAI sebesar 50,3%.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan media sesuai dengan kebutuhan tujuan pembelajaran sehingga dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan pembelajaran adalah media komputer. Komputer dapat bekerja atau dijalankan karena ada software program di dalamnya. Dengan menginstal berbagai software tersebut, kita dapat membuat media pelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif (Rida, 2008).

Pembelajaran dengan model kooperatif tipe TGT ini akan lebih menarik jika disajikan dengan media. Salah satu media yang dapat digunakan ialah microsoft office power point. Adapun pembelajaran dengan menggunakan media

microsoft office powerpoint dapat dilihat dari penelitian sebelumnya yang diteliti

oleh Sianturi, D., (2010) dalam penelitiannya diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diberi pengajaran dengan

(18)

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan menggunakan media komputer

(microsoft office powerpoint) dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk membahas dan mengangkat masalah tersebut menjadi sebuah judul penelitian, yaitu “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe TGT (Teams Games Tournament) Dengan Media Microsoft Office Powerpoint Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam”.

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran yang dilaksanakan selama ini tidak membuat interaksi antar siswa ataupun siswa dengan guru menjadi aktif dalam proses belajar mengajar.

2. Pembelajaran didominasi oleh sifat individualis setiap siswa. 3. Hasil belajar kimia siswa yang masih rendah

4. Motivasi belajar siswa masih rendah, disebabkan pembelajaran yang masih berpusat oleh guru.

5. Penggunaan media yang kurang bervariatif, sehingga tidak dapat memaksimalkan pengetahuan siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diperoleh menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan media

microsoft office powerpoint dan model pembelajaran direct instruction dengan

(19)

2. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan media microsoft

office powerpoint dan model pembelajaran direct instruction dengan media

microsoft office powerpoint ?

3. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Tournament Games) dengan menggunakan media microsoft office powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrolisis garam ?

4. Bagaimanakah korelasi antara aktivitas belajar siswa dengan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan

media microsoft office powerpoint dan model pembelajaran direct instruction dengan media microsoft office powerpoint serta berapakah persentase kontribusi aktivitas terhadap peningkatan hasil belajar ?

5. Berapakah persentase peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Tournament Games) dengan media microsoft office powerpoint pada pokok bahasan hidrolisis garam dibandingkan

model pembelajaran direct instruction dengan media microsoft office powerpoint ?

6. Ranah kognitif manakah yang terkembangkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Tournament Games) dengan media microsoft

office powerpoint dan model pembelajaran direct instruction dengan media

microsoft office powerpoint ?

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan permasalahan pada penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Tournament Games).

2. Media pembelajaran adalah microsoft office powerpoint.

3. Materi yang diberikan di batasi pada pokok bahasan hidrolisis garam.

(20)

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada batasan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan media microsoft

office powerpoint dan model pembelajaran direct instruction dengan media

microsoft office powerpoint ?

2. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Tournament Games) dengan media microsoft office powerpoint dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrolisis garam ?

3. Untuk mengetahui persentase peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Tournament Games) dengan media microsoft office powerpoint pada pokok bahasan hidrolisis garam dibandingkan model pembelajaran direct instruction dengan media microsoft office powerpoint ?

4. Untuk mengetahui ranah kognitif yang terkembangkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media microsoft office powerpoint dan model pembelajaran direct instruction dengan media microsoft office powerpoint ?

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam pembelajaran di

kelas saat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Tournament Games) dengan media powerpoint dan menambah wawasan,

(21)

2. Bagi Siswa

Membantu peserta didik dalam menerima dan memahami materi

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar dan menjadikan

pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik

termotivasi untuk aktif belajar.

3. Bagi guru

Memberikan masukan sekaligus sebagai opsi model pembelajaran yang dapat dipakai untuk menyampaikan materi pembelajaran, agar dapat menerapkan strategi pembelajaran yang lebih bervariasi dan memotivasi

pendidik untuk meningkatkan penggunaan media pembelajaran disekolah.

4. Bagi Sekolah

Memberikan informasi dan masukan kepada pihak sekolah dalam

mengambil kebijakan untuk meningkatkan proses pembelajaran kimia dan

sebagai bahan referensi sekolah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas

sekolah.

1.7 Definisi Operasional

Untuk menghindari kesimpangsiuran, maka beberapa istilah dalam penelitian ini perlu didefinisikan, antara lain:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Tournament Games) adalah

model pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelas yang terdiri dari 3-5 siswa yang heterogen baik dalam hal akademik, jenis kelamin, ras, maupun etnis (Kurniasari, 2006).

2. Powerpoint merupakan salah satu program dalam microsoft office power

(22)

3. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris, yakni peningkatan nilai dari hasil pre-test dan

pos-test pada awal dan akhir pembelajaran yang bersifat kognitif dan afektif untuk menunjukkan sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap pokok bahasan yang telah dipelajari (Sudjana, 2009).

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan media microsoft

office powerpoint memberikan hasil yang lebih baik (81,925 + 39,425),

daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran direct instruction menggunakan media microsoft office powerpoint (71,475 +

38,370).

2. Aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan media microsoft office

powerpoint lebih tinggi yakni 81,080 daripada model pembelajaran direct

instruction dengan media microsoft office powerpoint yakni 55,630.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) menggunakan media microsoft office powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa daripada model pembelajaran direct instruction menggunakan media microsoft office powerpoint.

4. Pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media microsoft office powerpoint terdapat korelasi positif yang sangat tinggi antara

aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa yakni 0,860 dan kontribusi aktivitas terhadap peningkatan hasil belajar siswa sebesar 73,900% sedangkan pada model pembelajaran direct instruction dengan media microsoft office powerpoint terdapat korelasi positif yang rendah antara aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa yakni 0,371

(24)

5. Persen peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) menggunakan media microsoft office powerpoint memberikan hasil yang tinggi yakni sebesar 73,00% daripada persen peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran direct instruction menggunakan media microsoft office powerpoint memberikan hasil yang

sedang yakni sebesar 53,00%.

(25)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan media microsoft office powerpoint yang mampu meningkatkan

hasil belajar siswa secara optimal khususnya pada pokok bahasan hidrolisis garam.

2. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia didalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan media microsoft office powerpoint agar memperhatikan aktivitas belajar siswa didalam kelas, dikarenakan aktivitas belajar siswa mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan hasil belajar siswa .

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan media microsoft office powerpoint agar lebih memperhatikan kelemahan – kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta.

Bakrowi, (2012), Microsoft Office Powerpoint Sebagai Media Pembelajaran Materi Unsur, Senyawa, dan Campuran Berbasis STAD, Jurnal

Pendidikan Inovatif, 30 : 1222-9985

Daryanton, (2011), Media Pembelajaran, PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtra, Bandung.

Desstya, A., Hayono, Sulistyo, S., (2012), Pembelajaran Kimia Dengan Metode TGT Menggunakan Media Animasi dan Kartu Ditinjau dari Kemampuan Memori dan Gaya Belajar Siswa, Jurnal pendidikan kimia, 171: 2253-7893

Dian, R.N., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Sma N1 Panggul, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 80 : 1785-3357

Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamamrah S.B. dan Zain, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

(27)

Ghufroni, M.Y., Haryono, Hastuti, B., (2013), Upaya Peningkatan Prestasi Belajar dan Interaksi Sosial Siswa Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Problem Posing Dilengkapi Dengan Power Point Pada Materi Pokok Stoikiometri Kelas X SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 114 : 2337 – 9995

Hamdani, (2011), Dasar-Dasar Kependidikan, Pustaka Setia, Bandung.

Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Ismail, (2013), Model - Model Pembelajaran, PPM SLTP, Jakarta.

Mahmuddin, (2009), http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/23/strategi pembelajaran-kooperatif-tipe-teams-games-tournament-tgt/ (Accessed Januari 2014)

Manik, (2009), Pembelajaran dan Pengajaran. Djambatan. Jakarta.

Nopiyanita, T., Haryono, dan Ashadi, (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Kimia Dan Kreativitas Siswa Pada Materi Reaksi Redoks Kelas X, Jurnal Pendidikan Kimia 135 : 2337-9985

Nurina, T.S., (2013), Studi Komparasi Tipe STAD dan TGT Pada Materi Koloid Ditinjau Dari Kemampuan Memori Siswa Kelas XI SMA N 2 Karanganyar, Jurnal Pendidikan Kimia, 7 : 2334-9886

(28)

Qurniawati, A., Sugiharto, Saputro, A.,N., (2013), Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan Media Kartu Pintar dan Kartu Soal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA N 8 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia, 80 : 2337-9995

Rida, (2008), Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo, Persada, Jakarta.

Sagala, S., (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV. Alfabeta, Bandung.

Silitonga, P.M., (2011), Metodelogi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan

Sianturi, D., (2010), Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Macromedia flash, Powerpoint Dan Peta Konsep Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 3 Pematang Siantar. Jurnal Pendidikan Kimia 50 : 2334-9897

Slameto, (2009), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, (2010), Cooperatif LearningTeori, Riset dan Praktek, Nusamedia, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Metode Statistika, PT Tarsito, Bandung.

Sunarto, (2009), http://sunartombs.wordpress.com/2009/03/02/pembelajaran-

konvensional-banyak-dikritik-paling-disukai/(Accessed Januari 2014)

(29)

Syah, M., (2003), Psikologi Belajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.

Utami, B., (2009), Kimia SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam, PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Winarti, (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta

Winarto,R., (2012), Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana kita ketahui, jika alih fungsi lahan hutan tersebut dilakukan sesuai dengan peruntukannya, yaitu sesuai dengan lingkungan yang mempunyai ekosistem

Dalam tahap pengum- pulan data sample penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan metode pembe- lajaran kooperatif make a match ,

Berdasarkan kajian literatur mengenai sistem pendanaan KPS (Tabel 1), beberapa faktor kunci keberhasilan skema KPS pada pembangunan infrastruktur mencakupi kerjasama dan

bahwa dalam rangka mendukung operasional Pelabuhan Perikanan Birea serta melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

Human error atau kesalahan manusia kerap sering terjadi pada penyusunan data-data, pencatatan transaksi, pembuatan laporan dan pekerjaan yang masih mengandalkan teknologi manual.

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan pembentukan lendir yang berkaitan dengan ventilasi mekanik tekanan positif... Perubahan nutrisi kurang

[r]

Satpam Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) masih menggunakan absensi dengan sistem tanda tangan yang dibuat manual dan data yang berkaitan juga menggunakan