iv
ABSTRAK
PENGARUH EKSTRAK ROYAL JELLY TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT DAN KEKUATAN OTOT LENGAN PADA
ANGGOTA TIM BASKET PRIA ROCKAFELLAZ
Steni Trisca Umbu Dondu, 2013
Pembimbing 1 : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO
Pembimbing 2 : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt
Olahraga Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang sering menggunakan otot lengan. Oleh karena itu, daya tahan otot dan kekuatan otot lengan merupakan hal penting yang perlu dimiliki seorang pemain basket demi meraih prestasi. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan adalah dengan pemberian sumber energi yang tepat, salah satunya adalah Royal Jelly. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Royal Jelly terhadap peningkatan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan pada angota tim basket pria Rockafellaz.
Penelitian ini merupakan penelitian prospektif eksperimental semu, dengan menggunakan metode Rancangan Percobaan Acak Lengkap (RAL), dengan uji pre-test dan post-test. Subjek penelitian adalah anggota tim basket pria Rockafellaz sebanyak 22 orang, yang diberikan ekstrak Royal Jelly (550mg) dan placebo sebagai kontrol selama 14 hari. Data yang diamati adalah peningkatan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan setelah pemberian ekstrak Royal Jelly. Analisis statistik dilakukan dengan uji “t” berpasangan dengan α=0,05.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dari rerata nilai kekuatan otot lengan sesudah pemberian Royal Jelly sebesar 49,600, lebih tinggi daripada rerata nilai sebelum pemberian Royal Jelly sebesar 45.082 (p<0,01), dan rerata nilai daya tahan otot sesudah pemberian Royal Jelly sebesar 42,00, lebih tinggi daripada rerata nilai sebelum pemberian Royal Jelly 37,45 (p<0,01).
Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak Royal Jelly dapat meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan pada anggota tim basket pria Rockafellaz.
v
ABSTRACT
THE EFFECT OF ROYAL JELLY EXTRACT TO INCREASE MUSCULAR ENDURANCE AND MUSCULAR STRENGTH IN THE ARMS OF THE
ROCKAFELLAZ MALE BASKETBALL TEAM MEMBERS
Steni Trisca Umbu Dondu, 2013
1st Tutor : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO
2nd Tutor : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt
Basketball is a sport that often use arm muscle. Therefore, muscle endurance and muscle strength is an important thing for a basketball player to reach their best performance. One of the things that can improve muscular endurance and strength of arms is by consuming a good energy source, such as the Royal Jelly. The purpose of this study is to determine the effect of Royal Jelly extract on the increase of muscular endurance and muscular strength in the arms of the Rockafellaz male basketball team members.
The research design is prospective quasi experimental using Complete Random Sampling (CRS), with pre test and post test design. Subjects are 22 male basketball team members, which was given Royal Jelly Extract ( 550mg ) and placebo as control for 14 days. Data assessed is the increase in muscle endurance and muscle strength of the arm after administration of Royal Jelly extracts.
Statistical analysis was performed using paired "t" test with α = 0.05 .
The results showed a significant increase in the strength of arm muscle after given Royal Jelly, post test mean value is 49,600, which is higher than before the administration of Royal Jelly is 45,082 (p<0,01), and also showed a significant increase in the endurance of arm muscle after given Royal Jelly, post test mean value is 42,00, which is higher than before the administration of Royal Jelly is 37,45 (p<0,01).
The conclusions of this research is that Royal Jelly extract can increase muscle endurance and muscle strength of the arms of the Rockafellaz male basketball team members.
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ...iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Maksud Penelitian ... 3
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 4
1.4.1 Manfaat Akademis ... 4
1.4.2 Manfaat Praktis ... 4
1.5 Kerangka Pemikiran ... 4
1.6 Hipotesis Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bola Basket ... 8
2.1.1 Teknik Dasar Bermain Bola Basket ... 9
2.1.1 Otot-otot yang Bekerja Saat Bermain Basket ... 10
2.2 Kebugaran Jasmani ... 11
2.2.1 Komponen Kebugaran Jasmani... 11
2.3 Otot Rangka ... 12
2.3.1 Struktur Otot Rangka ... 12
ix
2.3.3 Mekanisme Pergeseran Filamen ... 14
2.3.4 Kelelahan Otot ... 16
2.4 Metabolisme Energi pada Jaringan Otot Rangka ... 17
2.4.1 Kreatin Fosfat ... 18
2.4.2 Respirasi Sel Anaerob ... 18
2.4.2.1 Glikolisis ... 19
2.4.2.2 Dekarboksilasi Oksidatif ... 20
2.4.2.3 Siklus Krebs/Siklus Asam Sitrat... 21
2.4.2.2 Transfer Elektron ... 23
2.4.3 Respirasi Sel Aerob ... 24
2.5 Royal Jelly ... 25
2.5.1 Sejarah Penggunaan Royal Jelly ... 25
2.5.2 Deskripsi Royal Jelly ... 26
` 2.5.3 Kandungan Royal Jelly ... 27
2.5.4 Manfaat Royal Jelly Sebagai Sumber Energi... 30
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian ... 33
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 33
3.1.2 Subjek Penelitian ... 33
3.1.3 Besar Sample Penelitian ... 33
3.2 Metode Penelitian... 34
3.2.1 Data yang Diukur ... 34
3.3 Variabel Penelitian ... 34
3.3.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 34
3.3.2 Definisi Operasional Variabel ... 34
3.4 Prosedur Kerja... ... ...35
3.4.1 Pengumpulan dan Persiapan Bahan Uji... . ...35
3.4.2 Persiapan Subjek Penelitian... ... ...35
3.4.3 Prosedur Penelitian... ...35
x
3.5 Analisis Data... .... ...36
3.5.1 Hipotesis Statistik... ...36
3.5.2 Kriteria uji... ... ...37
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian... .... ...37
3.6 Etika Penelitian... ... ...37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 38
4.1.1 Royal Jelly ... 38
4.1.1.1 Kekuatan Otot Lengan ... 38
4.1.1.2 Daya Tahan Otot Lengan ... 38
4.1.2 Placebo ... 39
4.1.2.1 Kekuatan Otot Lengan ... 39
4.1.2.2 Daya Tahan Otot Lengan ... 40
4.1.3 Royal Jelly dan Placebo ... 41
4.1.3.1 Kekuatan Otot Lengan ... 41
4.1.3.2 Daya Tahan Otot Lengan ... 41
4.2 Pembahasan ... 44
4.3 Pengujian Hipotesis Statistik... 46
4.3.1 Daya Tahan Otot Lengan ... ..46
4.3.2 Kekuatan Otot Lengan ... 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 48
5.2 Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
LAMPIRAN ... 51
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahap Reaksi pada Respirasi...………..24
Tabel 2.2 Kandungan Esensial Royal Jelly………28
Tabel 2.3 Komposisi Royal Jelly………...30
Tabel 4.1 Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Pemberian Royal
Jelly terhadap Kekuatan Otot Lengan ………...38
Tabel 4.2 Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Pemberian Royal
Jelly terhadap Daya Tahan Otot Lengan.………..39
Tabel 4.3 Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Pemberian
Placebo terhadap Kekuatan Otot Lengan……… .39
Tabel 4.4 Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Pemberian
Placebo terhadap Daya Tahan Otot Lengan ……….40
Tabel 4.5 Selisih Nilai Rerata Sesudah dan Sebelum Pemberian Royal Jelly
dan Placebo terhadap Kekuatan Otot Lengan ………..41
Tabel 4.6 Selisih Nilai Rerata Sesudah dan Sebelum Pemberian Royal Jelly
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gambar Bagan Kerangka Pemikiran ... 7
Gambar 2.1 Bola Basket ... 9
Gambar 2.2 Struktur Otot Rangka ... 13
Gambar 2.3 Struktur Mikroskopis Otot Rangka ... 13
Gambar 2.4 Mekanisme Pergeseran Aktin-Miosin ... 15
Gambar 2.5 Glikolisis ... 20
Gambar 2.6 Dekarboksilasi Oksidatif ... 21
Gambar 2.7 Tricarboxylic Acid Cicle ... 22
Gambar 2.8 Ratu Lebah dan Royal Jelly ... 27
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Hasil Uji Perhitungan Statistik ... 51
Lampiran 2. Tabel Hasil Penelitian ... 55
Lampiran 3. Dokumentasi ... 57
Lampiran 4. Lembar Persetujuan Subjek Penelitian ... 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan olahraga dewasa ini semakin pesat di Indonesia seiring dengan
perkembangan teknologi dan pengetahuan. Dari sejumlah daftar cabang olahraga
yang berkembang di Indonesia, olahraga basket merupakan salah satu cabang
olahraga yang berkembang dan diminati. Seiring dengan berkembangnya olahraga
basket, maka berbagai prestasi yang ingin dicapai di bidang olahraga ini juga
semakin meningkat (http://www.perbasi.or.id).
Basket merupakan olahraga yang di mainkan secara berkelompok berisi 5
orang pemain dan menuntut gerakan cepat yang dilakukan terus menerus, dengan
kecepatan dan ketangkasan, sehingga di butuhkan kondisi fisik dan keterampilan
gerak yang bagus seperti : daya tahan, kekuatan, kecepatan, dan stamina yang
tinggi serta koordinasi yang baik. Selain itu pemain bola basket juga harus
menguasai teknik bermain bola basket seperti dribbling bola, passing, pivot, chest
pass dan shooting bola ke ring basket lawan. Dalam melakukan gerakan-gerakan
tersebut, seorang pemain basket harus mempunyai kekuatan dan daya tahan otot
lengan yang baik (IAAF, 1993).
Dalam melakukan chest pass dan shooting bola ke ring basket lawan seorang
pemain basket harus mempunyai kekuatan otot lengan yang baik agar dapat
sampai pada sasaran atau sampai kepada pemain yang berada pada posisi bebas
untuk menerima bola. Penelitian yang telah dilakukan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Porkes Universitas Jambi telah menunjukkan bahwa terdapat
korelasi antara kekuatan otot lengan atas seorang pemain basket dengan
kemampuannya untuk melakukan chest pass (Edriyanti, 2013).
Apabila kekuatan otot lengan yang dimiliki seorang pemain dalam sebuah tim
bola basket tidak baik, maka hal ini dapat menjadikan halangan bagi tim tersebut
untuk meraih prestasi yang maksimal. Seperti yang dijelaskan Ramer Masteris
2
memperagakan kekuatan dangan kemampuan passing yang kuat dan cepat akan
terus menjadi nilai plus bagi olahraga basket itu sendiri. Konsekuensi ini adalah
penyesuian terhadap kemampuan fisik yang sangat berpengaruh yaitu speed
endurance yang mana diikuti kemampuan power terutama kekuatan otot
lengan"(Ramer Masteris, 2005).
Selain kekuatan otot, daya tahan otot juga mempunyai peran yang penting
dalam olahraga basket. Daya tahan otot sendiri dapat dipengaruhi oleh terjadinya
kelelahan otot. Kelelahan otot merupakan sebuah kondisi ketika otot kehilangan
kemampuannya untuk berkontraksi setelah kontraksi yang kuat, dan lama serta
terus-menerus (Guyton & Hall, 2008). Seorang pemain basket yang sedang
melakukan sebuah pertandingan pasti akan melakukan kontraksi otot secara
terus-menerus sehingga lama-kelamaan dapat terjadi kelelahan otot. Sehingga seorang
pemain basket sangat memerlukan daya tahan otot yang baik untuk mencegah
terjadinya kelelahan otot yang dapat mengurangi performa dan prestasi (Ramer
Masteris, 2005).
Berdasarkan uraian di atas, maka hal yang perlu diperhatikan dalam cabang
olahraga bola basket adalah pemain harus memiliki kekuatan otot dan daya tahan
otot lengan karena merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang sangat di
butuhkan dalam melakukan chest pass dan shooting pada saat bermainan bola
basket, demi mencapai hasil yang maksimal (Ramer Masteris, 2005; Edriyanti
2013).
Dalam sebuah olahraga dan pertandingan, latihan fisik yang teratur menjadi
dasar yang kuat untuk mencapai hasil yang maksimal. Akan tetapi, dalam
olahraga basket yang membutuhkan kekuatan otot yang maksimal dan daya tahan
otot yang lama, latihan fisik saja belumlah cukup. Dibutuhkan suplemen
penambah energi yang dapat mempertahankan kebugaran seseorang sehingga
stamina tubuh tetap terjaga, mengurangi kelelahan fisik, dan dapat menyediaan
energi tambahan (Abidin, 2010).
Royal Jelly merupakan salah satu bahan alami yang di gunakan sebagai
suplemen penambah stamina dan energi, karena mempunyai pengaruh dapat
3
glukosa yang sangat tinggi. Fruktosa merupakan sumber energi yang memiliki
indeks glikemik yang rendah bila dibandingkan dengan gula (sukrosa) yang dapat
memfasilitasi ambilan glukosa oleh hepar untuk diubah menjadi glikogen sebagai
cadangan energi (Bognadov, 2008, Fessenden, 2007). Hal ini dapat mencegah
terjadinya peningkatan hormon insulin yang jika meningkat pada saat latihan fisik
akan menyebabkan hipoglikemia dan kondisi stres metabolik. Kondisi stres
metabolik akan merangsang peningkatan kadar hormon kortisol (Bognadov, 2008,
Fessenden, 2007). Peningkatan hormon kortisol dapat berakibat kepada terjadinya
penurunan mood dan kelelahan otot (fatique) (Wolfe, 2001); (Guyton & Hall,
2008).
Oleh karena beberapa fakta tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut terhadap Royal Jelly terutama mengenai efeknya terhadap
otot lengan. Royal jelly juga memiliki kandungan yang sangat kompleks dan
dapat menjadi suplemen untuk menambah energi dari bahan alami dengan efek
samping yang kecil. Sehingga karena hal-hal diatas, penulis merasa tertarik ingin
meneliti mengenai manfaat Royal Jelly terutama mengenai pengaruh pemberian
ekstrak royal jelly terutama terhadap daya tahan otot dan kekuatan otot.
1.2Identifikasi Masalah
1. Apakah pemberian ekstrak Royal Jelly meningkatkan daya tahan otot lengan
2. Apakah pemberian ekstrak Royal jelly meningkatkan kekuatan otot lengan
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini di lakukan adalah untuk mengetahui bahwa Royal Jelly
dapat digunakan sebagai suplemen penambah daya tahan otot dan kekuatan otot
lengan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak Royal Jelly meningkatkan daya
4
2. Untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak Royal Jelly meningkatkan
kekuatan otot lengan
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis dari penulisan karya ilmiah ini sendiri adalah diharapkan
dapat memberi informasi ilmiah mengenai pengaruh pemberian ekstrak Royal
Jelly yang dapat meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan dan
dapat di gunakan sebagai suplemen penambah energi.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penulisan karya ilmiah ini adalah dapat menambah
pengetahuan masyarakat mengenai suplemen penambah energi yang dapat
meningkatkan produktivitas sehari-hari, dan dapat meningkatkan kekuatan serta
daya tahan otot lengan.
1.5 Kerangka Pemikiran
Bagi para atlet basket daya tahan otot dan kekuatan otot terutama otot lengan
atas sangat diperlukan. Oleh karena itu sangat penting bagi para atlet untuk
mempertahankan daya tahan dan kekuatan otot dengan menggunakan suplemen
penambah stamina dan energi yang dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan
otot terutama otot lengan (Abidin, 2010).
Royal jelly sebagai bahan alami, dapat dikembangkan sebagai suplemen
penambah stamina, yang kaya akan nutrisi yang sangat penting bagi tubuh, karena
memiliki berbagai macam kandungan terutama fruktosa serta glukosa, yang mana
merupakan bentuk sederhana gula yang langsung dapat digunakan tanpa perlu
melalui proses pengubahan di usus menjadi bentuk yang lebih sederhana,
sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi instan untuk menghasilkan ATP
(Indah, 2007).
Glukosa dan fruktosa akan mengalami proses pencernaan di dalam usus dan
diserap ke dalam pembuluh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh terutama ke
5
otot Royal Jelly akan mengalami proses glikolisis dengan hasil akhir berupa asam
piruvat dan ATP, yang mana asam piruvat akam memasuki siklus dekarboksilasi
oksidativ dengan hasil akhir asetil KoA (Murray, Granner, & Rodwell, 2006).
Asetil KoA oleh enzim kolin asetilkolin transferase akan diubah menjadi
asetilkolin dengan penambahan kolin pada ujung serabut saraf motorik.
Asetilkolin merupakan neurotansmiter yang akan membantu hantaran impuls saraf
di sepanjang serabut saraf motorik, selain itu asetilkolin juga akan membantu
proses pembukaan dari acetylcholine channel gate pada ujung saraf pre sinaps.
Terbukanya acetylcholine channel gate akan mengakibatkan masuknya natrium
dan keluarnya kalium dari sel sehingga timbul potensial aksi. Potensial aksi ini
akan berjalan dalam serabut otot yang akan menyebabkan depolarisasi daripada
serabut membran otot sehingga terjadinya pelepasan ion kalsium dari retikulum
sarkoplasma sel otot yang berakhir pada terjadinya pergeseran aktin dan myosin.
Pergeseran aktin dan myosin akan menyebabkan terjadinya pemendekkan dari
serabut otot yang dikenal dengan mekanisme kontraksi otot (Guyton & Hall,
2008).
Fruktosa juga merupakan sumber energi yang memiliki indeks glikemik yang
rendah bila dibandingkan dengan gula (sukrosa) yang dapat memfasilitasi ambilan
glukosa oleh hepar untuk diubah menjadi glikogen sebagai cadangan energi
(Bognadov, 2008, Fessenden, 2007). Hal ini dapat mencegah terjadinya
peningkatan hormon insulin yang jika meningkat pada saat latihan fisik akan
menyebabkan hipoglikemia dan kondisi stres metabolik. Kondisi stres metabolik
akan merangsang peningkatan kadar hormon kortisol (Bognadov, 2008,
Fessenden, 2007). Peningkatan hormon kortisol dapat berakibat kepada terjadinya
penurunan mood dan kelelahan otot Sehingga dengan penggunaan Royal Jelly
dapat menurunkan terjadinya kelelahan (fatique) pada otot. (Wolfe, 2001),
(Guyton & Hall, 2008).
Dalam Royal Jelly mengandung sejumlah vitamin B seperti vitamin B1
(thiamin), vitamin B3 (niacin), vitamin B5 (panthothenic acid),) yang mempunyai
efek terhadap metabolisme energi. Vitamin B1 merupakan koenzim dari piruvat
6
mengkatalisis proses perubahan asam piruvat menjadi asetil KoA yang akhirnya
akan menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Vitamin B3 mengandung koenzim
nicotinamide adenine dinucleotide ( NADH2 dan NADP) yang berpengaruh
terhadap metabolisme energi. Vitamin B5 merupakan komponen dari koenzim A
yang pada akhirnya akan di bentuk menjadi asetil KoA yang juga akhirnya akan
menghasilkan energi. Jadi secara ringkas dapat dikatakan bahwa vitamin B
berpengaruh terhadap metabolisme energi yang dapat meningkatkan data tahan
dan kekuatan otot (http://www.nlm.nih.gov).
Selain itu kandungan asetilkolin yang berada dalam Royal Jelly juga dapat
membantu hantaran impuls saraf dan membantu pembukaan daripada
acetylcholine channel gate yang akhirnya menimbulkan potensial aksi yang
membantu proses kontraksi otot (Guyton & Hall, 2008).
Dalam Royal Jelly juga terdapat kandungan kalsium sebanyak 25-85
mg/100mg. Kalsium sendiri dalam proses kontraksi otot mempunyai peran yang
cukup penting yaitu menimbulkan kekuatan tarik menarik antara filamen aktin
dan filamen miosin (Guyton & Hall, 2008).
Kandungan-kandungan yang terdapat dalam Royal Jelly ini dapat
meningkatkan kontraksi otot dan mencegah kelelahan otot yang pada akhirnya
7
1.6Hipotesis Penelitian
1. Pemberian ekstrak Royal Jelly meningkatkan daya tahan otot lengan
2. Pemberian ekstrak Royal Jelly meningkatkan kekuatan otot lengan
Difusi masuk kapiler darah Fruktosa
+ Glukosa
Masuk saluran
percernaan Absorbsi di usus
Sel-sel otot
Glikolisis Asetil ko-A
Kolin Asetilkolin
Acetylholine channel gate terbuka
Na+ influx, K refluks
Potensial Aksi
Depolarisasi membran otot
Ca2+ dilepaskan RS
Filamen aktin dan myosin tarik menarik Kontraksi Otot
Asetilkolin dalam RJ
Ca2+ dalam RJ RJ sebagai
sumber energi
Penghasilan ATP >>
Vit. B dalam RJ Mencegah kelelahan otot
<< insulin jaringan cegah stres
metabolik
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Royal Jelly meningkatkan kekuatan otot lengan Royal Jelly meningkatkan daya tahan otot lengan
5.2 Saran
Dapat dilakukan penelitian terhadap zat atau bahan alami lain yang dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot lengan.
Perlu dilakukan penelitian langsung terhadap atlet basket profesional, dengan waktu latihan yang lebih intens.
59
RIWAYAT HIDUP
Nama : Steni Trisca Umbu Dondu
NRP : 1010179
Tempat Tanggal Lahir : Kupang, 5 September 1992
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jalan Gelora Pada Eweta, Waikabubak- Sumba Barat
Riwayat Pendidikan :
1997-1998 TK Tat Twam Asi, Kupang
1998-2002 SD Negeri Naikoten 1, Kupang
2002-2004 SD Negeri Dede Kadu, Waikabubak
2004-2007 SMP Kristen, Waikabubak
2007-2010 SMA Negeri 1, Waikabubak
2010-sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha,
PENGARUH EKSTRAK ROYAL JELLY TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT DAN KEKUATAN OTOT LENGAN PADA
ANGGOTA TIM BASKET PRIA ROCKAFELLAZ
Steni Trisca Umbu Dondu *, Decky Gunawan**, Endang Evacuasiany*** *Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung
**Bagian Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung ***Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Jl.Prof. Drg. Suria Sumantri No.65, Bandung
ABSTRAK
Olahraga Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang sering menggunakan otot lengan. Oleh karena itu, daya tahan otot dan kekuatan otot lengan merupakan hal penting yang perlu dimiliki seorang pemain basket demi meraih prestasi. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan adalah dengan pemberian sumber energi yang tepat, salah satunya adalah Royal Jelly. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Royal Jelly terhadap peningkatan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan pada angota tim basket pria Rockafellaz.
Penelitian ini merupakan penelitian prospektif eksperimental semu, dengan menggunakan metode Rancangan Percobaan Acak Lengkap (RAL), dengan uji pre-test dan post-test. Data yang diamati adalah peningkatan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan setelah pemberian ekstrak Royal Jelly. Analisis statistik dilakukan dengan uji “t” berpasangan dengan α=0,05.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dari rerata nilai kekuatan otot lengan sesudah pemberian Royal Jelly sebesar 49,600, lebih tinggi daripada rerata nilai sebelum pemberian Royal Jelly sebesar 45.082 (p<0,01), dan rerata nilai daya tahan otot sesudah pemberian Royal Jelly sebesar 42,00, lebih tinggi daripada rerata nilai sebelum pemberian Royal Jelly 37,45 (p<0,01).
Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak Royal Jelly dapat meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan pada anggota tim basket pria Rockafellaz.
Kata kunci : daya tahan otot, kekuatan otot, Royal Jelly
ABSTRACT
Basketball is a sport that often use arm muscle. Therefore, muscle endurance and muscle strength is an important thing for a basketball player to reach their best performance. One of the things that can improve muscular endurance and strength of arms is by consuming a good energy source, such as the Royal Jelly. The purpose of this study is to determine the effect of Royal Jelly extract on the increase of muscular endurance and muscular strength in the arms of the Rockafellaz male basketball team members.
The research design is prospective quasi experimental using Complete Random Sampling (CRS), with pre test and post test design. Data assessed is the increase in muscle endurance and muscle strength of the arm after administration of Royal Jelly extracts. Statistical analysis was
performed using paired "t" test with α = 0.05 .
The results showed a significant increase in the strength of arm muscle after given Royal Jelly, post test mean value is 49,600, which is higher than before the administration of Royal Jelly is 45,082 (p<0,01), and also showed a significant increase in the endurance of arm muscle after given Royal Jelly, post test mean value is 42,00, which is higher than before the administration of Royal Jelly is 37,45 (p<0,01).
The conclusions of this research is that Royal Jelly extract can increase muscle endurance and muscle strength of the arms of the Rockafellaz male basketball team members.
PENDAHULUAN
Basket merupakan olahraga yang menuntut gerakan cepat dan dilakukan terus menerus, sehingga dibutuhkan kondisi fisik dan keterampilan gerak
yang bagus seperti: daya tahan,
kekuatan, kecepatan, dan stamina yang tinggi serta koordinasi yang baik. Selain itu pemain bola basket juga harus menguasai teknik bermain bola basket seperti dribbling bola, passing, pivot,
chest pass dan shooting bola ke ring
basket lawan. Dalam melakukan
gerakan-gerakan tersebut, seorang
pemain basket harus mempunyai
kekuatan dan daya tahan otot lengan yang baik 1.
Apabila kekuatan otot lengan yang dimiliki seorang pemain dalam sebuah tim bola basket tidak baik, maka hal ini dapat menjadikan halangan bagi tim tersebut untuk meraih prestasi yang
maksimal. Seperti yang dijelaskan
Ramer Masteris dalam “Penataran dan Penyegaran bagi Pelatih Tingkat Dasar Perbasi (2005)” bahwa, "Keindahan penyelesaian aktivitas penyerangan yang
memperagakan kekuatan dangan
kemampuan passing yang kuat dan cepat akan terus menjadi nilai plus bagi olahraga basket itu sendiri. Konsekuensi
ini adalah penyesuian terhadap
kemampuan fisik yang sangat
berpengaruh yaitu speed endurance yang mana diikuti kemampuan power terutama kekuatan otot lengan"2.
Selain kekuatan otot, daya tahan otot juga mempunyai peran yang penting dalam olahraga basket. Daya tahan otot sendiri dapat dipengaruhi oleh terjadinya
kelelahan otot. Kelelahan otot
merupakan sebuah kondisi ketika otot
kehilangan kemampuannya untuk
berkontraksi setelah kontraksi yang kuat, dan lama serta terus-menerus 3. Seorang pemain basket yang sedang melakukan sebuah pertandingan akan melakukan kontraksi otot secara terus-menerus sehingga lama-kelamaan dapat terjadi kelelahan otot. Oleh karena itu, seorang
pemain basket sangat memerlukan daya tahan otot yang baik untuk mencegah terjadinya kelelahan otot yang dapat mengurangi performa dan prestasi 2.
Dalam sebuah olahraga dan
pertandingan, latihan fisik yang teratur menjadi dasar yang kuat untuk mencapai hasil yang maksimal. Akan tetapi, dalam olahraga basket yang membutuhkan kekuatan otot yang maksimal dan daya tahan otot yang lama, latihan fisik saja belumlah cukup. Dibutuhkan suplemen
penambah energi yang dapat
mempertahankan kebugaran seseorang sehingga stamina tubuh tetap terjaga, mengurangi kelelahan fisik, dan dapat menyediaan energi tambahan 4.
Royal Jelly merupakan salah satu bahan alami yang di gunakan sebagai suplemen penambah stamina dan energi,
karena mengandung fruktosa dan
glukosa yang sangat tinggi. Fruktosa
merupakan sumber energi yang
memiliki indeks glikemik yang rendah bila dibandingkan dengan gula (sukrosa)
yang dapat memfasilitasi ambilan
glukosa oleh hepar untuk diubah menjadi glikogen sebagai cadangan energi5. Hal ini dapat mencegah terjadinya peningkatan hormon insulin yang jika meningkat pada saat latihan fisik akan menyebabkan hipoglikemia dan kondisi stres metabolik. Kondisi
stres metabolik akan merangsang
peningkatan kadar hormon kortisol5. Peningkatan hormon kortisol dapat berakibat kepada terjadinya penurunan mood dan kelelahan otot (fatique) 3.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak Royal Jelly meningkatkan daya tahan otot lengan
Untuk mengetahui apakah pemberian
ekstrak Royal Jelly meningkatkan
kekuatan otot lengan
Penelitian ini bersifat prospektif
eksperimental semu, dengan
menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan uji pre-test dan
post-test, dengan dua macam perlakuan
yaitu kelompok pertama diberi ekstrak Royal Jelly, kelompok kedua diberi placebo.
Data yang diukur adalah daya tahan
otot yang diukur dengan cara
menghitung berapa kali SP melakukan push up selama 1 menit, sedangkan
kekuatan otot diukur dengan
menggunakan alat hand grip
dinamometer, dan pengukuran dilakukan
sebanyak tiga kali pengukuran dan hasil yang digunakan adalah nilai tertinggi dari tiga kali percobaan.
Bahan Penelitian
Esktrak Royal Jelly “NC” yang berisi 550 mg Royal Jelly segar, Kalsium Karbonat 20 mg, Kalsium 8 mg, Royal Jelly lyophilsed 183,3 mg
Placebo yang berisi tepung gula
Alat Penelitian
Stop watch
Matras/ alat datar
Dinamometri (Hand Grip
Dinamometer)
Cara Kerja:
Pemeriksaan daya tahan otot di
lakukan dengan cara
1. Orang percobaan terlungkup dengan
kedua tangan di pakai menyangga bertumpu pada ke dua tangan 3. Dengan aba-aba ya, peserta mulai
menaik turunkan badan
4. Selama 60 detik, akan di hitung
berapa banyak peserta dapat
melakukan gerakan naik turun
Pemeriksaan Kekuatan otot dengan cara:
1. Sesuaikan posisi ukuran genggaman pada dinamometer dengan ukuran tangan
2. Berdiri tegak dengan kedua lengan lurus ke bawah di sisi tubuh
3. Genggam alat dinamometer sekuat tenaga
4. Baca petunjuk jarum pada skala 5. Pengukuran di ukur tiga kali dengan
istirahat 1 menit di antara percobaan
6. Hasil pengukuran adalah nilai
tertinggi yang di capai dari tiap kali percobaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Pemberian
Royal Jelly terhadap Kekuatan dan Daya Tahan Otot Lengan
pemberian Royal Jelly dapat
(p<0,01) terhadap daya tahan otot lengan.
Tabel 2. Nilai Pretest dan Post Test Sesudah dan Sebelum Pemberian
Placebo terhadap Kekuatan dan Daya Tahan Otot Lengan
pemberian placebo tidak dapat
meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan otot lengan, yang ditunjukan dengan hasil penelitian, yaitu rerata nilai post test sesudah pemberian placebo adalah sebesar 40,2818, lebih tinggi daripada rerata nilai pre test tetapi
tidak signifikan daripada sebelum
pemberian placebo sebesar 39,7273 (p>0,05) terhadap kekuatan otot lengan, dan rerata nilai post test sesudah pemberian placebo adalah sebesar 32,38, yang lebih tinggi daripada rerata nilai
pre test tetapi tidak signifikan daripada
sebelum pemberian placebo sebesar 32,36 (p>0,05) terhadap daya tahan otot lengan.
Tabel 3. Selisih Nilai Rerata Sesudah dan Sebelum Pemberian Royal Jelly dan Placebo terhadap Kekuatan dan Daya Tahan Otot Lengan Jelly dapat meningkatkan kekuatan otot lengan dibandingkan dengan placebo
yang ditunjukkan dengan hasil
penelitian menggunakan uji “t” tidak berpasangan yaitu rerata selisih nilai sesudah pemberian Royal Jelly adalah sebesar 4,5182, lebih tinggi daripada rerata selisih nilai sesudah pemberian placebo sebesar 0,5545 (p<0,01); serta dapat meningkatkan daya tahan otot lengan yang ditunjukkan dengan hasil penelitian menggunakan uji “t” tidak berpasangan yaitu rerata selisih nilai sesudah pemberian Royal Jelly adalah sebesar 4,55, lebih tinggi daripada rerata selisih nilai sesudah pemberian placebo sebesar 0,45 (p<0,01).
Grafik 1. Rerata Hasil Tes Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot Lengan Sebelum dan Sesudah pemberian Royal Jelly
Grafik 2. Rerata Hasil Tes Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot Lengan
Sebelum dan Sesudah pemberian
Grafik 3. Selisih Nilai Rerata Pemberian Royal Jelly dan Placebo terhadap Kekuatan Otot dan Daya Tahan Otot Lengan
Secara statistik didapatkan
peningkatan daya tahan otot dan kekuatan otot lengan setelah diberikan ekstrak Royal Jelly selama 2 minggu pada 11 subjek penelitian disebabkan karena Royal Jelly mengandung gula sederhana yang mempunyai indeks glikemik yang rendah, yaitu glukosa dan fruktosa yang tidak perlu dicerna oleh enzim usus menjadi bentuk sederhana. Fruktosa dan glukosa ini dapat disimpan dalam otot sebagai glikogen otot, selain itu juga dapat berada dalam darah sebagai glukosa darah.
Fruktosa dapat lebih cepat menjalani proses glikolisis tanpa harus mengalami metabolisme yang dikatalisa oleh enzim fosfofruktokinase yang berperan dalam
perubahan glukosa-6-fosfat menjadi
fruktosa-1,6-bifosfat. Dengan demikian, ketika metabolisme glukosa tidak dapat lagi dilanjutkan karena terhambatnya enzim fosfofruktokinase, fruktosa tetap dapat melanjutkan jalur glikolisis tanpa melalui tahap-tahap regulatorik utama,
sehingga dihasilkan lebih banyak
piruvat. Piruvat akan memasuki tahap dekarboksilasi oksidatif menjadi asetil-KoA, asetil koA kemudian memasuki tahap siklus Krebs dan transfer electron yang menghasilkan ATP dalam jumlah yang tinggi. ATP akan digunakan oleh otot untuk proses kontraksi otot 6.
Glukosa akan memasuki proses
glikolisis dan menjalani proses
fosforilasi menjadi glukosa-6-fosfat yang dikatalisis oleh enzim heksokinase dan kemudian menjalani tahapan lain untuk menghasilkan ATP, sedangkan
karbohidrat kompleks lain seperti
sukrosa, laktosa dan maltosa harus diubah menjadi karbohidrat sederhana oleh enzim pencernaan di usus terlebih
dahulu sebelum memasuki proses
glikolisis 6.
Fruktosa juga dapat memfasilitasi ambilan glukosa darah oleh hepar untuk diubah menjadi glikogen, sehingga mencegah peningkatan hormon insulin serta menurunkan sensitivitas jaringan sekitar terhadap insulin,. Peningkatan insulin secara mendadak mengakibatkan
terjadinya hipoglikemik dan stres
metabolik 5. Stres metabolik akan memicu keluarnya hormon kortisol yang
memicu terjadinya kelelahan otot
(fatique). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian Royal Jelly selain dapat sebagai sumber energi yang meningkatkan kekuatan otot, juga dapat mencegah terjadinya kelelahan otot yang mengakibatkan peningkatan daya tahan otot. Hasil metabolisme fruktosa dan glukosa di dalam sel akan menghasilkan asam piruvat. Setiap asam piruvat akan
dikatalisasi oleh enzim piruvat
dehidrogenase sehingga terbentuk
Asetil-KoA. Proses ini disebut oksidasi piruvat atau dekarboksilasi oksidatif. Asetil-KoA akan memasuki siklus Krebs dan memproduksi ATP untuk proses aktivitas fisik. Asetil-KoA di dalam sitoplasma ditambah dengan kolin yang tersedia pada ujung saraf maupun intake kolin dari makanan seperti Royal Jelly, kemudian dikatalisasi oleh enzim
kolin-asetil transferase menghasilkan
asetilkolin yang akan berperan pada proses kontraksi otot untuk membuka
acetyiholine channel gate 3.
Dalam Royal Jelly terkandung
B5 (panthothenic acid),) yang mempunyai efek terhadap metabolisme energi. Vitamin B1 merupakan koenzim dari piruvat dehidrogenase dalam bentuk tiamin pirofosfat. Piruvat dehidrogenase akan mengkatalisis proses perubahan asam piruvat menjadi asetil KoA yang akhirnya akan menghasilkan energi
dalam bentuk ATP. Vitamin B3
mengandung koenzim nicotinamide
adenine dinucleotide ( NADH2 dan
NADP) yang berpengaruh terhadap
metabolisme energi. Vitamin B5
merupakan komponen dari koenzim A yang pada akhirnya akan di bentuk menjadi asetil KoA yang juga akhirnya akan menghasilkan energi. Jadi secara ringkas dapat dikatakan bahwa vitamin B berpengaruh terhadap metabolisme energi yang dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot 7.
Dalam Royal Jelly juga terdapat kandungan kalsium sebanyak 25-85 mg/100mg. Kalsium sendiri dalam proses kontraksi otot mempunyai peran yang cukup penting yaitu menimbulkan kekuatan tarik menarik antara filamen aktin dan filamen miosin 3. Selain hal-hal diatas yang telah dikemukakan, terdapat sejumlah bukti penelitian lain yang dapat mendukung penelitian ini.
Percobaan yang dilakukan pada kelinci dengan pemberian (200mg / kg) royal jelly selama 6 minggu secara signifikan meningkatkan kadar glukosa, selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa Royal Jelly dapat menekan stres yang terjadi pada kelinci sehingga tidak dikeluarkan hormon kortisol, yang mana dapat menghambat terjadinya kelelahan otot 8.
Penelitian yang dilakukan oleh
Kamakura et al , memakai tikus yang berenang di kolam renang, menemukan bahwa tikus yang diberi Protein 7 kDa dari ekstrak Royal Jelly menunjukkan penurunan signifikan akumulasi laktat serum. Laktat serum dapat menyebabkan rasa nyeri dan kelelahan otot. Hal ini menunjukkan bahwa Royal Jelly dapat
meningkatkan daya tahan otot karena menekan terjadinya kelelahan otot 9.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa Royal jelly di jadikan sebagai suplemen untuk atlet profesional demi
meningkatkan performa setelah di
lakukan penelitian di Rusia, dimana dilakukan uji pada atlet terlatih. Tes tersebut dilakukan secara pre test dan post test setelah 21 hari para atlet mengkonsumsi Royal Jelly sebanyak 4 pil secara sublingual setiap hari, masing-masing berisi 369 mg laktosa dan glukosa. Setelah perlakuan, dilakukan tes ketahanan dan atlet diuji dengan treadmil, sampai atlet menolak beban lanjutan. Dari hasil penelitian terbukti
bahwa daya tahan atlet yang
mengkonsumsi suplemen Royal Jelly adalah signifikan lebih baik daripada kontrol 10.
Dari beberapa penelitian diatas dapat menunjukkan bahwa Royal Jelly dapat meningkatkan daya tahan otot dan kekuatan otot serta dapat mendukung hasil penelitian ini.
SIMPULAN
Royal Jelly meningkatkan kekuatan otot lengan.
Royal Jelly meningkatkan daya tahan otot lengan.
SARAN
Dapat dilakukan penelitian terhadap zat atau bahan alami lain yang dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot lengan.
Perlu dilakukan penelitian langsung terhadap atlet basket profesional, dengan waktu latihan yang lebih intens.
Disarankan untuk para atlet basket untuk menggunakan Royal Jelly sebagai suplemen penambah daya tahan otot dan kekuatan otot.
DAFTAR PUSTAKA
1. International Amateur Athletic
Federation Online. [Online]
ball-muscle+endurance&x=-554&y=-190
2. Masteris, R. 2005, Bahan Penataran dan Penyegaran Bagi Pelatih Tingkat Dasar Perbasi.
3. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008).
Text Book Of Medical Physiology.
Philadelphia: Elsevier Saunders.
4. Abidin, Z. (2010). Tinjauan Gizi
Atlet Renang
5. Bogdanov, S. (2012). Honey as
Nutrient and Functional Food. Bee Product Science .
6. Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, W. V. (2006). Harper's
Illustrated Biochemistry (27 ed.).
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
7. www.whfoods.com. [Online] http://www.whfoods.com.
8. S.A. Elnagar, O. E.-E. (2010). Royal
Jelly :can it reduce physiological strain of growing rabbits under Egyptian summer conditions?
9. Kamakura, M; Mitani, N; Fukuda, T; Fukushima, M (2010)
Antifatigue effect of fresh royal jelly in mice. Journal Of Nutritional Science and Vitaminology.
10. Bogdanov, S. (2012). Royal Jelly,
49
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. (2010). Tinjauan Gizi Atlet Renang
Al-Masri, A (2011) The royal jelly. Honeybee kingdom and its derivaton, In Bartolome, JAALFMP(ed.) Arabic Book House Publishers.
Asafova, N; Orlov, B; Kozin, R (2001) Physiologically active bee products (in Russian). Y.A.Nikolaev Nijnij Novgorod
Bogdanov, S. (2012). Honey as Nutrient and Functional Food. Bee Product Science .
Bogdanov, S. (2011). The Honey Book. Bee Product Science .
Bogdanov, S. (2012). Royal Jelly, Bee Brood: Composition, Health, Medicine: A Review.
Broad, A. H. (2010). Honey Nutrition and Healt. Nutritional Honey Broad .
Calfee R, Fadale P (2006). Popular ergogenic drugs and supplements in young athletes. Pediatrics, 117: e554
Edriyanti, A. (2013). Hubungan Kekuatan Otot Lengan terhadap Kemampuan Shooting pada Ekstrakulikuler Bola Basket SMA Negeri 2 Kota Jambi
Elnagar SA (2010). Royal jelly counteracts bucks Summer Infertility. Anim. Reprod. Sci. 121: 174-180.
Ganong, W. L. (2009). Ganong's Review of Medical Physiology (23rd Edition ed.). (K. E. Barret, S. M. Barman, S. Boitano, & H. L. Brooks, Eds.) USA: Mcgraw-hill LANGE Basic Science.
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Text Book Of Medical Physiology. Philadelphia: Elsevier Saunders.
Indah, M. (2007). Glikolisis sebagai Metabolisme Karbohidrat untuk Menghasilkan Energi.
Kamakura, M; Mitani, N; Fukuda, T; Fukushima, M (2010) Antifatigue effect of fresh royal jelly in mice. Journal Of Nutritional Science and Vitaminology.
McGill. (n.d.). Mc Gill. Retrieved from The Brain Mc Gill: http://thebrain.mcgill.ca/flash/a/a_07/a_07_p/a_07_p_tra/a_07_p_tra.html
50
Psychologist World. (2013). Retrieved from
http://www.psychologistworld.com/memory/peterson_decay.php
Masteris, R. (2005). Bahan Penataran dan Penyegaran Bagi Pelatih Tingkat Dasar
Perbasi.
S.A. Elnagar, O. E.-E. (2010). Royal Jelly :can it reduce physiological strain of growing rabbits under Egyptian summer conditions?
Schmidt, M. (1956). Royal Jelly in Diet, Prophylaxis, and Therapy.
Sherwood, L. (2010). Physiology (7 ed.). Baltimore: Thompson Brooks.
Sherwood, L. (2007). The Central Nervous System in Human Physiology from Cell to System. Pasific Groove USA: Brooks/ Cole.
Takenaka T (1982). Chemical composition of royal jelly. Honeybee Sci. 3: 69-74.
Tortora, G., & Derrickson, B. (2009). Principles of Anatomy and Physiology. USA: Wiley.
Value-Added Products From Beekeeping. (2001). Fao Corporate Document Repository .
www.honey.com. (2013). National Honey Broad. Retrieved from National Honey Broad: http://www.honey.com/about/about-nhb
http://www.apitherapy.org
http://www.beefertile.com/both/royal-jelly.html
www.beritabasket.com
http://www.chemistrylearning.com/krebs-cycle/
http://digilib.unila.ac.id
http://www.iaaf.org/search/?q=basketball-muscle+endurance&x=-554&y=-190
International Amateur Athletic Federation Online. [Online]
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/957.html
http://www.nutritionj.com/content/11/1/77
http://www.perbasi.or.id