SHENY FADLY KOSWARA
MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR
MENYUNDULBOLA MELALUI BOLA YANG DIPANTULKAN KE TANAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Sindang IV Kecamatan
Sumedang Utara Kabupaten Sumedang)
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Respaty Mulyanto, M.Pd NIP. 195905201988031002
Pembimbing II,
Indra Safari, M.Pd NIP. 197709022008011016
Mengetahui,
Ketua Program PGSD S-1 PENJAS
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Menyundul Bola melalui Bola Yang Dipantulkan ke
Tanah (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Sindang IV Kecamatan
Sumedang Kabupaten Sumedang)” adalah sepenuhnya karya sendiri, tidak ada bagian di dalamnya yang termasuk criteria plagiat dari karya orang lain. Atas pernyataan ini
saya siap menanggung resiko apabila di kemudian hari ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan.
Sumedang, Juni 2013
Yang membuat pernyataan
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...ii
UCAPAN TERIMA KASIH ...iii
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL ...viii
DAFTAR GAMBAR ...x
DAFTAR DIAGRAM ...xi
DAFTAR LAMPIRAN ...xii
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ...5
C. Hipotesis Tindakan...5
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ...6
E. Batasan Istilah ...7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...8
A. Kajian Teoritis ...8
1. Hakikat Pendidikan Jasmani ...8
2. Peraturan Permainan Sepak Bola ...12
3. Tujuan Permainan Sepak Bola ...19
4. Teknik Dasar Permainan Sepak Bola ...19
5. Gerakan Menyundul ...20
B. Kajian Praktis ...24
1. Metode Pembelajaran Menyundul Bola ...24
2. Sumber Penelitian yang Relevan ...24
C. Hipotesis Tindakan ...26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...27
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...27
1. Lokasi Penelitian ...27
2. Waktu Penelitian ...29
B. Subjek Penelitian ...30
C. Metode dan Desain Penelitian ...31
1. Metode Penelitian...31
2. Desain Penelitian ...33
vi
5. Instrumen Penelitian...40
E. Data Dan Sumber Data...50
1. Data ...50
2. Sumber Data ...51
F. Validasi Data ...51
1. Triangulasi ...51
2. Member Check ...51
3. Audit Trail ...51
4. Expert Opinion ...51
G. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data ...52
1. Teknik Pengolahan Data ...52
2. Pengolahan Data Proses ...53
3. Pengolahan Data Hasil ...54
4. Analisis Data ...56
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ...57
A. Paparan Data Awal ...57
1. Data Awal...58
2. Paparan Pelaksanaan ...59
3. Data Awal Aktivitas Siswa ...61
4. Paparan Tes Hasil Belajar ...64
B. Paparan Data Tindakan ...66
1. Paparan Data Tindakan Siklus I ...66
a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ...66
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ...68
c. Paparan Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ...71
d. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ...74
e. Catatan Lapangan ...75
f. Analisis Dan Refleksi Siklus I ...76
2. Paparan Data Tindakan Siklus II...81
a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ...81
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ...83
c. Paparan Data Kinerja Guru Siklus II ...85
d. Paparan Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ...87
e. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ...89
f. Catatan Lapangan ...90
g. Analisis Dan Refleksi Siklus II ...91
3. Paparan Data Tindakan Siklus III ...96
a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ...96
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III ...98
c. Paparan Data Kinerja Guru Siklus III ...100
vii
e. Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus III ...104
f. Catatan Lapangan ...105
g. Analisis Dan Refleksi...106
C. Paparan Pendapat Guru dan Siswa ...110
1. Paparan Pendapat Guru ...110
2. Paparan Pendapat Siswa ...110
D. Pembahasan ...110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...116
A. Kesimpulan ...116
B. Saran ...118
1. Bagi Siswa ...118
2. Bagi Guru ...118
3. Bagi Lembaga Sekolah ...119
4. Bagi Lembaga UPI Kampus Sumedang ...119
5. Bagi Peneliti Lain ...119
DAFTAR PUSTAKA ...121
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...122
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Segala sesuatu itu pada dasarnya mesti dipelajari, begitu juga permainan
sepak bola, dalam sekian banyak seginya, merupakan permainan kolektif yang
didasarkan atas tehnik, penanganan bola, dan naluri permainan masing-masing
pemain. Ditambah lagi yang berbeda pembawaannya, diharapkan suatu permainan
menimbulkan suatu kerja sama.
Anak-anak jaman dahulu berbeda dengan jaman sekarang, dimana
permainan sekarang banyak yang menggunakan alat elektronik dalam
pelaksanaannnya, bahkan sudah merambah kepelosok desa, sedangkan permainan
elektronik ini sangat jarang sekali yang memerlukan banyak gerak artinya cuma
tangan saja dan pikiran yang berjalan. Sehingga aktivitas fisik jarang dilakukan.
Kurangnya aktivitas fisik sering menjadi persoalan yang dihadapi setiap
individu dalam kehidupan, bahkan cenderung menjadi budaya. Pendidikan
jasmani merupakan alat untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik,
kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap, mental,
emosional, spiritual, sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Sehingga
pendidikan jasmani sebagai wahana untuk mendidik anak. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Rusli Lutan (2001:17) yaitu sebagai berikut: “Bahwa pendidikan
jasmani merupakan alat untuk membina anak muda agar kelak mampu membuat
keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani pola
hidup sehat disepanjang hayatnya”.
Dengan pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai keterampilan
yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai
keterampilan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani,
kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak
2
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 5
Desember 2012 terhadap siswa SDN Sindang IV Kecamatan Sumedang Utara
Kabupaten Sumedang ditemukan beberapa masalah yaitu pembelajaran penjas di
SD Sindang IV kurang begitu baik dikarenakan situasi dan kondisi yang kurang
memungkinkan dimana sarana dan prasarana tidak memadai serta gedung kelas
atau SD sedang dilakukan pembangunan, guru kurang jelas dalam penyampaian
materi sehingga mengakibatkan siswa tidak konsentrasi atau kurang berantusias,
siswa tidak memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan guru sehingga
tidak mengerti dan sulit mempraktekkan garak dasar yang diajarkan, dimana
dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian murid kelas V SDN Sindang
IV Kecamatan Sumedang utara Kabupaten Sumedang.
REKAPITULASI DATA TES AWALPENGUASAAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLAKELAS V
No Nama Siswa
Aspek yang diamati
Ju m lah S k or Batas Lulus Sikap Badan Pandanga n Gerakan Kepala Perkenaa n Dengan Bola
Arah Bola Gerak
Lanjutan L BL
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1
Asri Siti √ √ √ √ √ √ 14 √
2
Alfian Ahmad √ √ √ √ √ √ 6 √
3
Ali Ichsan √ √ √ √ √ √ 6 √
4
Cahyana T √ √ √ √ √ √ 6 √
5
Fajrul Amin √ √ √ √ √ √ 14 √
6
Fachrul Reja √ √ √ √ √ √ 8 √
7
Irwansyah G √ √ √ √ √ √ 6 √
8
Jujun Junaedi √ √ √ √ √ √ 6 √
9
Kirana Mertya √ √ √ √ √ √ 6 √
10
Muhaman R √ √ √ √ √ √ 6 √
11
Muhamad E √ √ √ √ √ √ 6 √
12
Muhamad A √ √ √ √ √ √ 6 √
13
Meisya F √ √ √ √ √ √ 8 √
14
Nina Sri M √ √ √ √ √ √ 6 √
15
Neng Pipit R √ √ √ √ √ √ 8 √
16
Nani Suryani √ √ √ √ √ √ 6 √
17
Robby Muh R √ √ √ √ √ √ 6 √
18
Rudi A √ √ √ √ √ √ 6 √
19
Risma Destaria √ √ √ √ √ √ 8 √
20
Siti Rodiah √ √ √ √ √ √ 8 √
Keterangan : x100% Seluruhnya
Siswa Jumlah
Tertentu i
Berkatagor yang
Siswa Jumlah
Alasan pemilihan subjek penelitian adalah bahwa berdasarkan hasil
observasi awal pada pembelajaran sepakbola sebagian kurang mampu melakukan
gerak dasar menyundul bola yang benar, sehingga diperlukan upaya
meningkatkan kemampuan gerak dasar menyundul bola melalui penggunaan bola
yang dipantulkan ke tanah.
Adapun salah satu cabang olah raga yaitu permainan bola besar yaitu sepak
bola sesuai dengan pendapat Aip dan Muhadi (1993:147). ”Sepak bola adalah
salah satu cabang olahraga permainan yang sangat digemari oleh seluruh lapisan
masyarakat seluruh dunia”. Sepakbola dalam kurikulum KTSP termasuk
Permainan dan Olahraga.
Untuk dapat mempunyai keterampilan dasar sepak bola seorang atlit harus
mempunyai kemampuan sebagai berikut sesuai dengan pendapat Aip dan Muhadi
(1993:148).
Bahwa cabang olah raga sepakbola memerlukan kekuatan, kecepatan,
kelentukan, kelincahan, ketepatan, dayatahan, juga harus menguasai tehnik
dasar. Adapun tehnik dasar sepakbola dapat dibagi menjadi dua bagian
besar, yaitu (1) Teknik dasar tanpa bola, dan (2) Tehnik dasar dengan bola.
Adapun penjelasan tehnik dasar sebagai berikut:
a) Tehnik dasar tanpa bola.
a) Latihan tehnik lari.
b) Latihan tehnik melompat.
c) Latihan tehnik gerak tipu.
b) Tehnik dasar dengan bola.
a) Latihan teknik menedang bola.
b) Tendangan lurus.
c) Tendangan melingkar atau melambung.
d) Tehnik dasar mengiring bola (dribbling).
4
f) Latihan dasar menyundul bola. (heading).
g) Teknik dasar dalam menyelematkan bola.
h) Teknik dasar menghadang dan merebut bola.
i) Taktik di dalam permainan sepak bola.
Guru Pendidikan Jasmani haruslah pandai memilih media atau alat
pembelajaran yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya, agar
dapat meningkatkan kemampuan siswa atau atlet. Untuk mendukung keberhasilan
dalam mengajarkan Pendidikan Jasmani di SD, guru harus mampu
mengembangkan media pembelajaran untuk mencapai keberhasilan, pencapaian
program pembelajaran.
Sesuai dengan pendapat Rusli (2001:65) yaitu sebagai berikut:“Media/alat,
waktu dan ruang merupakan sumber daya penting untuk mendukung pelaksanaan
proses belajar mengajar (PBM). Ketiga sumber daya ini harus dikelola dan
dimanfaatkan sebaik-baiknya karena bersifat langka”.
Dalam hal ini penulis tertarik untuk meneliti salah satu pengunaan media
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada permainan sepak bola melalui gerak
dasar menyundul bola. Penulis menduga dengan penggunaan bola yang
dipantulkan ke tanah melatih untuk menyundul bola sehingga diharapkan akan
meningkatkan hasil menyundul bola.
Kendala yang dihadapi di SDN Sindang IV penguasaan menyundul bola
siswa-siswanya kurang memadai, serta penyampaian pembelajaran yang belum
maksimal oleh guru Penjas, maka diperlukan suatu cara untuk menyelesaikan
permasalahan di atas, sehingga bertitik tolak dari uraian di atas penulis terdorong
B. Rumusan Masalah Dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang masalah, penulis mencoba menerapkan
pembelajaran Permainan sepak bola yaitu menyundul bola dengan bola yang
dipantulkan ke tanah. Penulis merumuskan masalah tersebut, sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran menyundul bola melalui bola yang
dipantulkan pada siswa kelas V SDN sindang IV kecamatan sumedang
utara kabupaten sumedang ?
b. Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran menyundul bola melalui
bola yang dipantulkan pada siswa kelas V SDN sindng IV kecamatan
sumedang utara kabupaten sumedang?
c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran menyundul bola melalui
bola yang dipantulkan pada siswa kelas V SDN sindang IV kecamatan
sumedang utara kabupaten sumedang?
d. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran menyundul bola
melalui bola yang dipantulkan pada siswa kelas V SDN sindang IV
kecamatan sumedang utara kabupaten sumedang?
2. Pemecahan Masalah
Untuk kelancaran dan mempermudah penelitian penulis mencoba
membatasi serta memecahkan masalah sebagai berikut:
a. Penggunaan menyundul bola melalui bola yang dipantulkan.
b. Sampel yang digunakan adalah murid kelas V SDN Sindang IV
Kecamatan Sumedang utara Kabupaten Sumedang.
c. Lokasi penelitian di SDN Sindang IV Kecamatan Sumedang utara
Kabupaten Sumedang.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan dan pemecahan masalah diatas maka ditentukan
hipotesisi tindakan sebagai berikut: jika penerapan menyundul bola melalui bola
6
SDN Sindang IV Kecamatan Sumedang utara Kabupaten Sumedang, agar dapat
melakukan menyundul bola melalui bola yang dipantulkan.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah ingin:
a. mengetahui kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran gerak dasar
menyundul bola melalui bola yang dipantulkan pada siswa kelas V SDN
sindang IV kecamatan sumedang utara kabupaten sumedang .
b. mengetahui kinerja guru pelaksanaan pembelajaran gerak dasar
menyundul bola melalui bola yang dipantulkan pada siswa kelas V SDN
sindang IV kecamatan sumedang utara kabupaten sumedang.
c. mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar menyundul
bola melalui bola yang dipantulkan pada siswa kelas V SDN sindang IV
kecamatan sumedang utara kabupaten sumedang .
d. mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar
menyundul bola melalui bola yang dipantulkan pada siswa kelas V SDN
sindang IV kecamatan sumedang utara kabupaten sumedang ?
A.Manfaat Penelitian
a. Bagi siswa:
Mempercepat penguasaan gerak dasar menyundul bola. b. Bagi Guru:
Sebagai umpan balik dari pembelajaran sebelumnya sehingga guru yang merangkap jadi pelatih dapat mengkaji sendiri praktek pembelajaran,
berbagai teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan dan
kemampuan dalam olah raga permainan sepak bola terutama menyundul
bola.
c. Bagi Lembaga:
Dapat dijadikan aset berharga seandainya siswa-siswinya dapat berprestasi
Menambah pengetahuan, mempunyai kemampuan penggunaan media pebelajaran, dan dapat digunakan rujukan bagi peneliti yang lain.
E. Batasan Istilah
1. Meningkatkan adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada diri
hasil belajar atau latihan (SISDIKNAS, 2003);
2. Gerak Dasar adalah kemampuan awal yang dimiliki seseorang (Kamus
Besar : 359). Landasan dalam pengembangan keterampilan yang lebih
Kompleks (UT, 2000:63).
3. Sepak bolasepak bola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang
sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat seluruh dunia(
Syarifudin Aip 1993:147)
4. Menyundulbolaadalah gerakan memainkan bola dengan kening.
Menyundul bola digunakan untuk mengontrol bola, mengoper, bahkan
dapat mencetak gol ke gawang lawan. Untuk itu perlu diadakan latihan
yang benar agar saat menyundul, bola betul-betul dalam penguasaan.
5. Bola yang dipantulkan adalah bola yang pantulkan ke tanah dan
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri Sindang IV
Kecamatan Sumadang Utara Kabupaten Sumedang. Adapun alasan lokasi ini dipilih
karena terdapat permasalahan yang belum terselesaikan terutama dalam pembelajaran
menyundul bola sehingga diperlukan suatu upaya untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Selain itu juga kondisi pihak tenaga pendidik yang sangat mendukung
adanya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.
U
Gambar 3.1 Denah SDN Sindang IV Kls
VIB
Kls VB
Kls IVB
Kls IIIB
Kls IIB
Kls IB
Kls VIA
Kls VA
Kls IVA
Kls IIIA R. Kepsek
Kls IIA
Kls IA
wc wc
a) Keadaan Siswa
Keadaan siswa pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sindang IV
Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2012/2013 yang
berjumlah 20 yang terdiri 10 siswa laki-laki dan siswa perempuan 10 namun jumlah
keseluruhan SDN Sindang IV berjumlah 302 siswa.
Tabel 3.1
Daftar Siswa SDN Sindang IV
No Kelas Banyak Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 I 23 19 42
2 II 22 25 47
3 III 24 33 57
4 IV 25 29 54
5 V 28 25 53
6 VI 24 24 49
Jumlah 146 156 302
b) Keadaan Guru
SDN Sindang IV Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang
mempunyai tenaga pengajar sebanyak 19 orang, yang terdiri dari Pegawai Negeri
Sipil sebanyak 17 orang dan Sukwan sebanyak 2 orang. Selain itu terdapat 1 orang
29
Tabel 3.2
Daftar Tenaga Pengajar SDN Sindang IV
No Nama NIP Gol Jabatan
1 Hj. Lilis Sri M, S.Pd 196005201982012014 IV/a Kepala Sekolah
2 Tuti Hastuti, S.Pd 195904111979122004 IV/a Guru
3 Eti Kusfenti 195912081979122006 IV/a Guru
4 Iis Endang Wardini, S.Pd 196105201981092004 IV/a Guru
5 Siti Nurhayati, S.Pd 196511061986102001 IV/a Guru
6 H. Suryana 195509131978111001 IV/a Guru PAI
7 Runtasih 196208011983052004 IV/a Guru Penjas
8 Nono Mulyono, S.Pd 196104271984101001 IV/a Guru Penjas
9 Euis Yuyu Yuhanah 196201261982042002 IV/a Guru
10 Uum S.Pd 196506041991032008 IV/a Guru
11 Mulyawati, S.Pd 197307291997032004 III/d Guru
12 Ade Warma, S.Pd 197108151998031003 III/d Guru
13 Hj. Siti Aisah, S.PdI 197408032000032001 III/c Guru PAI
14 Mini Rosmini, S.Pd 1966040402003122002 III/b Guru
15 Isak Suheryana
A.H.MM.Pd 196601062006041004 III/b Guru
16 Rd. Yani ST N, S.Pd 196812112007012005 III/a Guru
17 Rusmana, S.Pd 198404102009021002 III/a Guru Kelas
18 Nuermiatin Siti, S.Pd - - -
19 Yuli Yuliani, S. Pd - - -
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama selama 4 bulan, yaitu dari bulan Pebruari 2013
sampai dengan Mei 2013. Waktu yang dibutuhkan relatif lama hal ini disebabkan
karena penelitian tindakan kelas dilakukan dalam beberapa siklus hingga
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
No. Uraian
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan dan pembekalan
2 Perencanaan
3 Pelaksanaan
siklus 1
4 Pelaksanaan
siklus 2
5 Pelaksanaan
siklus 3
6 Pengolahan
data
7 Penyusunan
laporan
B.Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sindang IV Kecamatan
Sumedang Utara Kabupaten Sumedang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 31
orang, terdiri dari 19 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Adapun alasan
pemilihan siswa kelas V SDN Sindang IV Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten
Sumedang adalah sebagai berikut:
1) Tingkat kemampuan siswa kelas V SDN Sindang IV dalam pembelajaran sepak
31
sehingga nilai tes hasil belajar yang dilaksanakan tidak tercapai sebagaimana yang
diharapkan yaitu dengan nilai > 65.
2) Keadaan siswa yang sangat aktif tetapi tidak dibarengi dengan pengawasan dan
pengarahan dalam pelaksanaan pembelajarannya sehingga siswa kurang mengerti
dan memahami makna dari menyundul bola dalam pembelajaran sepak bola
sehingga siswa cenderung takut untuk menyundul bola.
C.Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Berdasarkan latar belakang dari masalah-masalah yang sering muncul dalam
meningkatkan hasil pembelajaran pada proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Upaya dalam memecahkan permasalahan tersebut guru dapat menggunakan
penelitian pendidikan. Ibrahim dan Sudjana (Suherman, 2012: 3) mengungkapkan
bahwa :
Arti penelitian pendidikan sebagai suatu upaya untuk menjawab suatu permasalahan secara sistematik dengan menggunakan metode-metode tertentu melalui tahapan pengumpulan data empiris, mengolah dan menarik kesimpulan atas jawaban masalah tersebut.
Terdapat beberapa metode penelitian pendidikan menurut Suherman (2012: 8),
adalah:
a. Metode penelitian historis (historical research): penelitian untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, melalui kegiatan pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesis bukti-bukti untuk menegakan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
b. Metode penelitian deskriptif (descriptive research): penelitian untuk membuat pencandraan secara sistwmatis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
d. Metode penelitian kasus dan penelitian lapangan (case study and field
research): penelitian untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang
keadaan sekarang dan interaksi lingkungan semua unit sosial terrdiri atas individu, kelompok, lembaga, komunitas/masyarakat.
e. Metode penelitian korelasional (correlational research): penelitian untuk mendeteksi tentang sejauhmana variasi suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
f. Metode penelitian kausal komparatif (causal-comparative research): penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara pengamatan terhadap akibat yang timbul dari faktor-faktor penyebabnya.
g. Metode penelitian eksperimen sungguhan (true-experimental research): penelitian untuk mengkaji kemungkinan saling hubungan sebab akibat mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok dengan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
h. Metode penelitian eksperimen semu: penelitian untuk memperoleh yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh yang informasi sebenarnya dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/ memanipulasikan semua variabel yang relevan.
i. Metode penelitian masa depan (futures research): penelitian untuk mencandra gejala-gejala yang mungkin terjadi (possible futures), yang dapat terjadi (probable futures), dan/ diharapkan dapat terjadi (preferable futures) di masa depan berdasarkan fakta-fakta atau kondisi pada saat ini.
j. Metode penelitian tindakan (action research): penelitian untuk memecahkan masalah-masalah situasional melalui pendekatan kolaboratif, partisipatif dan evaluasi diri dengan rangkaian kegiatan aksi-refleksi-aksi di lapangan atau dunia kehidupan nyata.
Dalam hal ini Penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas
(classroom action research). Karena penelitian ini mampu menawarkan pendekatan
dan prosedur yang mempunyai dampak langsung bentuk perbaikan dan peningkatan
profesionalisme guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas. Tujuan utama
penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki praktik (proses dan hasil)
pembelajaran kelas.
Penelitian tindakan kelas ini merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan
pada saat proses belajar mengajar berlangsung yang bersifat reflektif-kolaboratif
dengan melakukan tindakan-tindakan yang tepat dengan subjek yang diteliti adalah
33
Menurut Wiriaatmadja (2005: 13) PTK adalah:
Bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.
Metode penelitian tindakan kelas ini menggunakan pengolahan data kualitatif,
seperti yang diungkapkan oleh Bogdan dan Taylor (Moleong, 2002: 3) yaitu,
“prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Dasar pertimbangan peneliti
menggunakan metode tersebut adalah berdasarkan yang diungkapkan Moleong
(2002: 6) yaitu, “data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan
angka-angka. Hal ini disebabkan adanya penerapan metode kualitatif”. Dengan demikian, proses dan hasil penelitian yang dilakukan digambarkan dengan jelas dan rinci
melalui penggunaan kata-kata.
2. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas bukan penelitian eksperimental yang dilakukan di
laboratorium, tetapi merupakan penelitian yang bersifat praktis dan berdasarkan
permasalahan keseharian di Sekolah Dasar. Dalam PTK, peneliti tidak bertindak
sebagai penonton mengenai apa yang dilakukan guru terhadap siswanya. Dalam hal
ini siswa tidak diperlakukan sebagai obyek yang dikenai tindakan dan guru sebagai
pelaku dan pengumpul informasi atau data, akan tetapi siswa dimungkinkan secara
aktif berperan dalam melaksanakan tindakan.
a. Model Desain Kurt Lewin
Gambar 3.2
Desain PTK Model Lewin (ditafsirkan oleh Kemmis) (Wiriaatmadja, 2005: 62)
Penafsiran Kemmis meliputi bahwa penyusunan gagasan atau rencana umum
dapat dilakukan jauh sebelumnya. Reconnaissen, bukan hanya sekadar kegiatan
menemukan fakta di lapangan, akan tetapi juga mencakup analisis, dan terus berlanjut
pada siklus berikutnya dan bukan hanya pada siklus awal saja. Implementasi tindakan
bukan pekerjaan mudah, karenanya jangan langsung dievaluasi melainkan dimonitor
dahulu sampai langkah implementasi dilakukan seoptimal mungkin (Rochiati
Wiriaatmadja, 2005: 63).
b. Model John Elliot
Model Elliot tampak lebih rinci jika dibandingkan dengan kedua model yang
telah dikemukan di atas. Dikatakan lebih rinci, karena di dalam setiap siklus
dimungkinkan terdiri dari beberapa tindakan, yaitu antara tiga sampai lima tindakan.
Sementara itu setiap tindakan kemungkinan terdiri atas beberapa langkah yang
35
Siklus 2
Siklus 3
Rencana umum
Tindakan 1
Tindakan 2
Tindakan 3
Implementasi tindakan
Observasi/pengaruh
Recannisen: Pencarian data penyebab kegagalan
Revisi gagasan umum
Tindakan 1
Tindakan 2
Tindakan 3 Rencana umum
Tindakan selanjutnya Observasi pengaruh
Recannisen diskusi kegagalan refleksi
Revisi perencanaan
Rencana umum
Tindakan1 Identifikasi gagasan awal
Survey penemuan fakta dan
Observasi /pengaruh
Recannisen :diskusi kegagalan dan refleksi
Gambar 3.3
Desain PTK Model Jhon Elliot (Wiriaatmadja, 2005: 64)
Adapun desain penelitian ini mengacu kepada desain penelitian yang dilakukan
oleh Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66) yaitu model spiral yang dimulai
dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, kemudian mengadakan
peencanaan kembali untuk siklus selanjutnya.
Desain penelitian menurut Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66) yaitu
model siklus yang dilakukan secara berulang-ulang. Semakin lama diharapkan
semakin meningkat perubahannya atau pencapaian hasilnya. Kemmis menggunakan
sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan,
refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang
pemecahan permasalahan sebagaimana tampak pada gambar berikut: Tindakan 2
Tindakan 3
37
Gambar 3.4
Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66)
Dari beberapa model desain penelitian di atas peneliti menggunakan desain
penelitian Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66) karena lebih spesifik desain
penelitian yang digunakan berbentuk siklus yang dimulai dari suatu perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi, kemudian mengadakan perencanaan kembali untuk
siklus selanjutnya. Pelaksanaan siklus dilakukan secara berulang-ulang sampai
peningkatan yang diharapkan tercapai.
Gambar di atas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang
diawali dengan .
a. Perencanaan tindakan (planing) yaitu rencana tindakan yang akan dilaksanakan
untuk memperbaiki, meningkatkan, atau perubahan perilaku sebagai solusi.
b. Penerapan tindakan (action) yaitu sesuatu yang akan dilakukan oleh peneliti
c. Kegiatan observasi yaitu aktivitas mengamati proses dan hasil dari suatu tindakan
yang akan dilakukan dan mencatat hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan
tindakan berlangsung oleh observer dengan pelaksana tindakan.
d. Tahapan akhir yaitu refleksi (reflection), suatu kegiatan mengkaji, dan melihat
dan mempertimbangkan hasil dari suatu tindakan. Jika hasil refleksi menunjukan
perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan, maka rencana tindakan yang akan
dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan dengan cara memperbaiki atau
mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya. Demikian seterusnya sampai
masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
D.Prosedur Penelitian 1. Perencanaan Tindakan
Setelah mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah dan meminta persetujuan
dari Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru kemudian melakukan obsevasi langsung
terhadap pelaksanaan pembelajaran Penddikan Jasmani tentang menyundul bola
melalui modifikasi bola pada siswa kelas V SD Negeri Sindang IV, untuk
mendapatkan data awal sebagai masalah penelitian, ditemukan permasalahan bahwa
sebagian besar siswa merasa kurang mampu melakukan teknik dasar menyundul bola,
karena guru kurang menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai, metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang tepat untuk melakukan pembelajaran.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini dimulai dari menganalisis kurikulum
Pendidikan Jasmani SD tentang teknik dasar menyundul pada permainan sepak bola
kemudian hasil analisis tersebut dituangkan dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) dengan menggunakan media pembelajaran yang dimodifikasi.
39
administrasi penelitian dan tindakannya, pemilihan bahan, model pembelajaran,
sumber belajar dan alokasi waktu. Serta menyiapkan alat pembelajaran dalam rangka
meningkatkan kemampuan menyundul bola (heading).
Peneliti juga mempersiapkan instrumen pengumpul data, diantaranya adalah
lembar observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan, dan lembar tes hasil
belajar. Dan yang terakhir peneliti melakukan observasi dengan bantuan dan
kerjasama dengan guru observer.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan terdiri dari tiga siklus (tindakan).
1. Menyiapkan alat-alat dan media pembelajaran.
2. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rencana pembelajaran yang telah
disiapakan.
3. Melakukan kegiatan belajar mengajar secara langsung yang bertujuan untuk
mengetahui, dan mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan hasil dan
proses pelaksanaan tindakan I.
4. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan modifikasi bola
pada pembelajaran sepak bola untuk meningkatkan keterampilan menyundul bola
pada permainan sepak bola dengan menggunakan bola plastik.
5. Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan belajar mengajar.
6. Refleksi I
3. Observasi
Tahapan ini terdiri dari proses pengumpulan data dan mencatat segala kegiatan
pada saat pelaksanaan pembelajaran menyundul bola pada permainan sepak bola
melalui modifikasi bola yang bertujuan untuk perbaikan selama tindakan itu
berlangsung. Pada kenyataannya tahap observasi tindakan dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan tindakan observasi, merupakan semua kegiatan untuk mengenal,
tindakan yang direncanakan. Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
keterlibatan siswa dalam pembelajaran menyundul bola pada permainan sepak bola
melalui modifikasi bola. Melalui tahap observasi semua data dikumpulkan dengan
membuat catatan lapangan yang lengkap mengenai hal yang terjadi dalam proses
pembelajaran menyundul bola pada permainan sepak bola melalui modifikasi bola.
4. Analisis dan Refleksi
Dalam tahap analisis dan refleksi merupakan kegiatan untuk melakukan
menganalisis, menginterprestasi dan eksploras terhadap semua informasi yang
diperoleh dari hasil observasi terhadap perencanaan dan perencanaan siklus yang
telah dilakukan, sebagai acuan untuk perecanaan dan pelaksanaan tindakan siklus
selanjutnya.
5. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi yang objektif dalam pengumpulan data
diperlukan adanya instrumen atau alat pengumpul data yang tepat. Dengan
penggunaan alat pengumpul data penelitian yang tepat, permasalahan yang
sebelumnya dirumuskan akan dapat dipecahkan dan terekam dengan baik. Adapun
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. IPKG 1
Lembar Instrumen Penilaian Kinerja Guru (IPKG 1) ini digunakan sebagai alat
ukur dan mengetahui kemampuan merencanakan pembelajaran yang dilakukan guru
khususnya dalam pembelajaran modifikasi bola untuk meningkatkan kemampuan
41
Tabel 3.4 Format IPKG 1
NO KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN Skor
Tafsiran
1 2 3 4 BS B C K
A. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Merumuskan tujuan pembelajaran
2. Kejelasan rumusan
3. Kejelasan cakupan rumusan 4. Kesesuaian dengan kompetensi dasar
JUMLAH A
B. MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKAN MATERI MEDIA SUMBER BELAJAR DAN METODE
PEMBELAJARAN
1. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi belajar 2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu
3. Memilih sumber belajar 4. Memilih sumber pembelajaran
JUMLAH B
C. MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran
2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran 3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran
4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran 5. Kesesuaian metode, materi dan peserta didik
JUMLAH C
D. MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN MENYIAPKAN ALAT PENILAIAN
1. Menentukan proses dan jenis penilaian 2. Membuat alat penilaian
3. Menentukan kriteria penilaian
JUMLAH D
E TAMPILAN DOKUMEN RENCANA PEMBELAJARAN 1. Kebersian dan kerapihan
2. Penggunaan bahasa tulis
JUMLAH E RATA-RATA
SKOR TOTAL IPKG 1 A + B + C + D + E
5
Deskriptor Perencanaan Pembelajaran
A. Merumuskan tujuan pembelajaran.
1. Rumusan tujuan pembelajaran tidak jelas dan tidak lengkap.
2. Rumusan tujuan pembelajaran jelas tapi tidak lengkap atau tidak jelas tapi
3. Rumusan tujuan pembalajaran jelas dan lengkap, atau jelas dan logis atau
lengkap dan logis.
4. Rumusan tujuan pembelajaran lengkap dan disusun secara logis.
B. Mengembangkan dan mengorganisasikan meteri, media (alat bantu
pembelajaran) metode pembelajaran dan sumber pembelajaran.
1. Mengembangkan dan mengorganisasikan meteri pembelajaran
a. Cakupan materi.
b. Sistematika meteri.
c. Kesesuaian dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.
d. Kemutakhiran (kesesuaian dengan perkembangan terakhir dalam bidangnya).
2. Menentukan dan mengembangkan alat pembelajaran
a. Direncanakan penggunaan satu macam media tetapi tidak sesuai dengan tujuan.
b. Direncanakan penggunaan lebih dari satu media tetapi tidak sesuai dengan
tujuan.
c. Direncanakan penggunaan setu media yang sesuai dengan tujuan.
d. Direncanakan penggunaan lebih dari satu macam media yang sesuai dengan
media.
3. Memilih sumber belajar
a. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan.
b. Kesesuaian sumber belajar dengan perkembangan siswa.
c. Kesesuaian sumber belajar dengan materi yanga akan di ajarkan.
d. Kesesuaian sumber belajar dengan lingkungan siswa.
4. Memilih metode pembelajaran
a. Direncanakan menggunakan satu macam media tetapi tidak sesuai dengan tujuan.
b. Direncanakan menggunakan lebih dari satu media tetapi tidak sesuai dengan
tujuan.
c. Direncanakan penggunaan satu macam media yang sesuai dengan tujuan.
d. Direacanakan penggunaan media yang sesuai dengan tujuan.
43
1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran
a. Sesuai dengan tujuan.
b. Sesuai dengan perkembangan anak.
c. Sesuai dengan bahan yang di ajarkan.
d. Sesuai dengan waktu yang tersedia.
2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran
a. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, penutup tetapi tidak rinci.
b. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, dan penutup secara rinci tatapi tidak
sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.
c. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, dan penutup secara rinci dan sesuai
dengan tujuan atau sesuai dengan materi pembelajaran.
d. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, dan penutup secara rinci serta sesuai
dengan tujuan dan meteri pembelajaran.
3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran
a. Alokasi waktu keseluruhan dicantumkan pada rencana pembelajaran.
b. Alokasi waktu untuk setiap langkah (kegiatan pembukaan, inti, dan penutup)
dicantumkan.
c. Alokasi waktu kegiatan inti lebih besar daripada jumlah waktu kegiatan
pembukaan dan penutup.
d. Alokasi waktu untuk setiap kegiatan dalam langkah-langkah pembelajaran dirinci
secara proporsional.
4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan
a. Dicantumkan strategi pembelajaran digunakan.
b. Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan.
c. Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan meteri dan tujuan.
d. Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan materi dan tujuan secara rinci.
5. Kesesuaian metode, mteri dan peserta didik
a. Dicantumkan metode, materi yang memudahkan peserta didik.
c. Dicantumkan metode, materi yang dapat menyebapkan perubahan peserta didik.
d. Dicantumkan metode, materi yang dapat menyebapkan perubahan watak, sikap
dan keterampilan peserta didik.
D. Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian
1. Merencanakan prosedur dan jenis penilaian
a. Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja tetapi tidak sesuai dengan tujuan.
b. Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja yanag sesuaia dangan tujuan..
c. Tercantum prosedur atau jenis penilaian salah satu di antaranya sesuai dengan
tujuan.
d. Tercantum prosedur atau jenis penilaian keduanya sesuai dengan tujuan
2. Membuat alat penilaian sesuai dengan tujuan
a. Tidak tercantum alat penilaian yang sesuai dengan bentuk penilaian.
b. Alat penilai ada tapi tidak sesuai dengan bentuk perubahan dan tidak lengkap.
c. Alat penilaian ada sesuai dengan bentuk perubahan tetapi tidak lengkap.
d. Alat penilai ada sesuai dengan bentuk perubahan dan lengkap.
3. Menentukan kriteria penilaian
a. Menulisakan deskriptor keberhasilan secara jelas.
b. Kriteria penilaian ditulis dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
c. Tafsiran penilaian mewakili hasil hasil kegiatan.
d. Deskriptor atau kunci jawaban jelas dan sesuai dengan alat penilaian.
E. Tampilan dokumen rencana pembelajaran
1. Kebersihan dan kerapihan
a. Tulisan dapat di baca dengan mudah.
b. Tidak banyak coretan.
c. Bentuk dan tulisan baku.
2. Penggunaan bahasa tulis
a. Bahasa komuniktif, mudah dimengerti dan dilaksanakan.
b. Pilihan kata tepat.
45
[image:31.612.110.574.180.676.2]b. Format IPKG 2 ( Instrument Penilaian Kinerja Guru 2) Tabel 3.5
Format IPKG 2
(Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)
NO KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN SKOR
Tafsiran
1 2 3 4 BS B C K
A PRA PEMBELAJARAN
1. Kesiapan sarana, prasarana, alat, dan media 2. Memeriksa kesiapan belajar
JUMLAH A B MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan
2.Menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan JUMLAH B
C MENGELOLA INTI PEMBELAJARAN
1. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.
2. Menyesuaikan dengan tingkat pertumbuhan anak 3. Melakukan komunikasi verbal, visual dan praktek 4. Mengkondisikan dan menjaga ketertiban siswa 5. Memantapkan penguasaan keterampilan gerak anak
JUMLAH C
D. MENDEMONSTRASIKAN KEMAMPUAN KHUSUS DALAM PEMBELAJARAN PENJAS
1. Merangkaikan gerakan
2. Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa untuk mengembangkan aktivitas gerak
3. Membimbing siswa melakukan permainan
4. Memberikan bimbingan siswa yang mengalami kesulitan 5. Penggunaan media dan alat pembelajaran
JUMLAH D
E MELAKSANAKAN EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran
2. Melaksanakan penilaian pada akhit pembelajaran JUMLAH E F. KESAN UMUM KINERJA GURU/CALON GURU 1. Keefektifan proses pembelajaran
Deskriptor Kinerja Guru
A. Pra pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.
2. Memeriksa kesiapan siswa.
B. Membuka kegiatan pembelajaran
1. Menarik perhatian anak.
2. Memotivasi anak.
3. Mengaitkan materi dengan pengalaman anak
4. Mengarah pada kegiatan inti
C. Mengelola inti pembelajaran
1. Isi kegiatan yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang.
2. Penyampaian lancar, tidak tersendat-sendat.
3. Penyampaian sistematis.
4. Meterinya benar dan mudah dimengerti anak.
D. Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas
1. Melakukan gerakan persiapan, pelaksanaan dan akhir.
2. Leluasa melakukan aktivitas siswa.
3. Mengarahkan dan mengoreksi gerakan.
4. Membantu atau menentukan solousi pada siswa
E. Melaksanakan penilaian proses dann hasil belajar
1. Melaksanakan penilaian/ pengamatan selama kegiatan berlangsung sesuai dengan
bentuk penilaian yang sudah ada.
2. Menilai kemajuan anak secara individual.
3. Mengajukan pertanyaan atau tugas selama kegiatan berlangsung.
4. Member balikan dan perbaiakan dari hasi penilaian
F. Kesan umum kinerja guru
1. Guru terlibat langsung dalam pembelajaran.
2. Guru memberi kesempatan untuk leluasa pada siswa.
47
c. Pedoman Obeservasi
Lembar observasi merupakan panduan yang berisi hal-hal pokok untuk
dicermati pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Lembar pengamatan berupa
format yang berisi rekaman data yang relatif sederhana, observer tinggal membubuhi
tanda ceklis () terhadap aspek yang diamati. Semua kegiatan yang dilakukan untuk
mengamati, merekam dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil
yang ingin dicapai. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran dan informasi
proses pembelajaran permainan sepak bola mengenai aktivitas siswa dan kinerja guru
dalam pengembangan modifikasi bola sepak bola di kelas V SDN Sindang IV,
Adapun alat observasi yang digunakan adalah format penilaian dengan kriteria
[image:33.612.116.555.258.708.2]penilaian sebagai berikut.
Tabel 3.6
Lembar Observasi Kinerja Guru
No Aspek yang diamati B C K
Perencanaan
1. Membuat skenario pembelajaran
2. Menyiapkan bentuk latihan
3. Membuat alat evalusi belajar, untuk melihat peningkatan kemampuan siswa dalam belajar pembelajaran menyundul bola melaui modifikasi bola
4. Membuat lembar observasi, maupun catatan lapangan
Pelaksanaan
1. Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dengan metode bermain
2. Memberikan motivasi kepada siswa
3. Melakukan apersepsi sebelum kegiatan pembelajaran 4. modifikasi bola
5. Pengenalan pembelajaran menyundul bola dengan menggunakan
modifikasi bola yang benar
Evaluasi
1 Melakukan penilaian terhadap siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung
2 Memberikan arahan kepada siswa yang salah dalam menyundul bola
Selain kinerja guru observasi dilakukan juga kepada aktifitas siswa. Berikut ini
[image:34.612.107.564.190.599.2]adalah instrumen penelitian untuk observasi aktivitas siswa:
Tabel 3.
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
N
o Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Jmlh skor Tafsiran
Kerjasama Semangat Kedisiplinan Tanggung
jawab
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 B C K
1 Asri Siti N 2
Alfian Ahmad G 3 Ali Ichsan Alfarizi 4 Cahyana Taryana 5 Fajrul Amin 6
Fachrul Reja M 7 Irwansyah Geraldi 8 Jujun Junaedi 9
Kirana Mertya 10 Muhaman Rijal.O 11 Muhamad Erwin 12
Muhamad Akmal 13 Meisya Febrianti 14 Nina Sri Maryani 15 Neng Pipit R 16
Nani Suryani 17 Robby Muh R 18 Rudi Awaludin 19
Risma Destaria 20 Siti Rodiah
Jumlah Presentase
Indikator
1. Semangat
a. Berani berinisiatif
b. Aktif melakukan semua kegiatan
c. Selalu ingin memperbaiki kesalahan
49
a. Memenuhi petunjuk guru
b. Mengikuti kesepakatan bersama
c. Tidak terlambat mengikuti pembelajaran
3. Kerjasama
a. Mau membantu teman selama kegiatan pembelajaran
b. Menghargai teman
c. Tidak mengganggu teman
4. Tanggung jawab
a. Tidak berlaku curang
b. Tidak erakah
c. Tidak ingin menang sendiri
Deskriptor
Skor 3 = jika 3 indikator tampak
Skor 2 = jika 2 indikator tampak
Skor 1 = jika 1 indikator tampak
Kategori
9-12 = Baik (B)
5-8 = Cukup (C)
1-4 = Kurang (K)
d. Catatan Lapangan
Catatan lapangan memuat hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung. Catatan lapangan sebagai salah satu wujud dari pengamatan yang
digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus istimewa dan melukiskan suatu
proses pelaksanaan tindakan yang berisi rekaman perkembangan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran digunakan untuk menjaring data yang dilihat,
didengar dan diamati untuk menentukan hasil analisis. Adapun alat observasi catatan
lapangan yang digunakan adalah format penilaian dengan kriteria penilaian sebagai
a. Aspek yang diamati
b. Deskriptor proses belajar
c. Komentar
e. Tes Praktek Menyundul Bola
Tes praktek ini digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar dalam
pembelajaran, khususnya mengenai penguasaan terhadap teknik menyundul bola. Tes
yang dilakukan sesudah kegiatan pembelajaran untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa dalam belajar menyundul bola. Adapun alat evaluasi yang digunakan
adalah format penilaian dengan kriteria penilaian sebagai berikut.
a. Sikap tangan
b. Sikap tubuh
c. Sikap kaki
d. Sikap perkenaan bola dengan kepala bagian dahi
f. Pedoman Wawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian
ini untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan dari informasi. Wawancara
dilakukan peneliti yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi
pembelajaran yang sebelumnya dilakukan oleh Guru Penjaskes pada saat
pembelajaran. Selain itu, wawancara dilakukan pada saat penelitian dilakukan.
Adapun alat untuk wawancara yang digunakan adalah format penilaian dengan
kriteria penilaian sebagai berikut.
a. Pernyataan
b. Jawaban
E. Data dan Sumber Data
1. Data
Data dalam penelitian ini merupakan data kualitaif dan data kuantitatif yang
terkumpul dari berbagai instrumen penelitian yang diperoleh dari hasil observasi,
51
SDN Sindang IV Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang yang berkaitan
dengan kemampuan dalam melakukan sundulan bola.
2. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V
SDN Sindang IV Kecamatan Utara Kabupaten Sumedang.
F. Validasi Data
Keabsahan data penelitian dapat dilihat dari kemampuan menilai data dari
aspek validitas data penelitian. Untuk menguji validitas penelitian dapat dilakukan
dengan teknik triangulasi, member check, audit trial dan expert opinion. Pendapat
Hopkins (Wiriaatmadja: 2005: 168-171).
1. Triangulasi yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan
membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti (observer/peneliti
penulis, bersama pendapat guru penjas) secara kolaboratif. Dalam hal ini peneliti
membandingkan hasil penelitian dengan guru penjas SDN Sindang IV yaitu Nono
Mulyono, S.Pd.
2. Member check yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi
yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan cara
mengkonfirmasi dengan guru dan siswa melalui diskusi pada setiap kali
pertemuan. Dalam proses ini data atau informasi tentang seluruh pelaksanaan
tindakan dikonfirmasikan kepada guru penjas SDN Sindang IV yaitu Nono
Mulyono, S.Pd dan siswa kelas V melalui kegiatan reflektif pada setiap akhir
pembelajaran melalui diskusi.
3. Audit trail yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpul data
dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing. Dilakukan dengan cara
mendikusikan dengan pembimbing I yaitu Drs.Respaty Mulyanto, M.Pd dan
pembimbing II yaitu Indra safari, M.Pd.
4. Expert opinion yaitu meminta nasehat kepada pakar khususnya yang menguasai
mengkonfirmasikan temuan kepada pembimbing I yaitu Drs, Respaty Mulyanto
M.Pd dan pembimbing II yaitu Indra Safari, M.Pd untuk memperoleh arahan dan
masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
G.Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data
Sebelum mengadakan pengolahan data dilakukan pengumpulan data terlebih
dahulu. Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil dari
observasi, wawancara, catatan lapangan, serta data hasil dari tes praktek menyundul
bola yang dilakukan terhadap siswa kelas V SDN Sindang IV.
Adapun proses pengumpulan data diperoleh dari seluruh data yang berhasil
dikumpulkan melalui instrumen penelitian yakni data hasil belajar diambil dari tes
hasil belajar yang diberikan kepada siswa secara individu pada kegiatan akhir
pembelajaran untuk mengetahui adanya peningkatan terhadap peningkatan
kemampuan siswa dalam melakukan menyundul bola pada setiap siklusnya.
Sedangkan data tentang proses pembelajaran pada saat dilaksanakannya
tindakan, diambil dari hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran; wawancara dilakukan setelah pembelajaran selesai untuk mengetahui
respon, tanggapan dan kesulitan yang dialami siswa dan guru terhadap pembelajaran;
catatan lapangan dilakukan dengan cara mencatat kejadian-kejadian yang dialami
selam proses pembelajaran berlangsung.
Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan. Teknik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik pengolahan data kualitatif. Untuk mengetahui
peningkatan proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam melakukan
menyundul bola, diperoleh dari data menggunakan alat pengumpul data. Setiap
instrumen yang dipakai diolah dengan cara yang berbeda. Pengolahan data dalam
penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi pengolahan data proses dan pengolahan
53
2. Pengolahan Data Proses
Pengolahan data proses dilakukan untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas
siswa selama pelaksanaan pembelajaran menyundul bola dengan cara
mengidentifikasi kekurangan, kelebihan (kenaikan) atau dipertahankan dalam proses
pelaksanaan tindakan.
1) Observasi Terhadap Kinerja Guru
Aspek kinerja guru yang diamati dalam proses pelaksanaan pembelajaran
menyundul bola melalui modifikasi bola terdiri dari perencanaan, kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir pembelajaran. Cara penskoran kinerja guru dengan
membubuhi tanda cek () terhadap nampak tidaknya suatu indikator.
2) Observasi Terhadap Aktivitas Siswa
Aspek aktivitas siswa yang diamati dalam proses pembelajaran menyundul bola
meliputi empat aspek penilaian yaitu aspek semangat, disiplin, kerjasama dan
tanggung jawab. Penjabaran indikator aspek semangat meliputi berani berinisiatif,
aktif melakukan semua kegiatan dan selalu ingin memperbaiki kesalahan. Indikator
aspek disiplin meliputi memenuhi petunjuk guru dan mengikuti kesepakatan bersama.
Indikator aspek kerja sama meliputi maupun membantu teman selama kegiatan
pembelajaran menyundul bola, menghargai teman dan tidak mengganggu teman.
Indikator aspek tanggung jawab meliputi tidak berlaku curang, tidak serakah, tidak
ingin menang sendiri. Cara penskoran aspek ini dengan membubuhi tanda cek ()
terhadap skor yang sesuai aktivitas siswa terhadap proses pembelajaran menyundul
bola, dengan melihat jumlah indikator yang tampak.
3) Wawancara
Setelah diakukan wawancara dengan guru penjas SDN Sindang IV (subjek
penelitian), hasil wawancara dicatat. Data hasil wawancara dimaknai, kemudian
mencari hubungan suatu data dengan data lain yang saling berkaitan, setelah itu
mendeskripsikannya dan akhirnya disimpulkan sehingga menghasilkan data yang
4) Catatan Lapangan
Pengolahan berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami selama proses
pembelajaran menyundul bola berlangsung harus segera mungkin untuk menghindari
kekurang. Makin ditunda, makin kecil daya peneliti untuk mengingatnya sehingga
makin sukar mencatat kejadian pada pelaksanaan tindakan yang telah dipraktikan
secara baik dan tepat. Catatan lapangan berguna untuk mendukung data yang sudah
dapat. Selanjutnya dibuatkan kesimpulan berdasarkan hasil catatan tersebut
dimasukkan ke dalam tabel.
3 Pengolahan Data Hasil
Pengolahan data hasil dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
melakukan menyundul bola melalui modifikasi bola.
1) Tes Praktek Sepak Bola
Dalam tes praktek ini diperoleh lembar evaluasi tes hasil belajar siswa dalam
melakukan menyundul bola. Penilaiannya dilakukan kepada siswa dengan cara diberi
kesempatan tiga kali melakukan sundulan bola. Nilai yang diambil yaitu nilai terbaik
dari tiga kali melakukan menyundul bola dengan pemberian skor pada aspek yang
dinilai dalam tebel. Skor Ideal yaitu 9. Penentuan kriteria ketuntasan yakni
berdasarkan kriteria penetapan nilai sebagai berikut.
Nilai = Skor yang diperoleh X 100 %
Skor Ideal
Nilai KKM = 65
a) Kompleksitas indikator (kesulitan dan kerumitan) sebesar 65
b) Daya Dukung (sarana dan prasarana, kemampuan guru, lingkungan, dan biaya)
sebesar 65
55
Aspek yang dinilai
a. Sikap Awal
4 = Pandangan fokus ke depan atau kemedia.
3 = Kepala lurus ke depan.
2 = Kaki dibuka selebar 30cm.
1 = Kedua tangan direntang ke samping.
b. Pelaksanaan
4 = Bola disundul dengan lecutan yang tenaganya datang dari pinggang dan leher.
3 = Bagian depan kening mengenai bagian tengah bola.
2 = Badan condong sedikit ke belakang pada pinggang.
1 = Kedua kaki menyusur tanah.
c. Sikap Akhir
4 = Semua kriteria muncul
3 = Hanya 3 kriteria muncul
2 = Hanya 2 kriteria muncul
1 = Hanya 1 kriteria muncul
(1)Kriteria Penilaian
Jika siswa mendapat skor > 65 dikatakan tuntas.
Jika siswa mendapat skor < 65 dikatakan tidak tuntas.
Dalam menentukan interpretasi tuntas atau tidak tuntas pada pembelajaran
menyundul bola jika siswa memperoleh skor 65 atau lebih dinyatakan tuntas,
sedangkan bila siswa memperoleh skor kurang dari 65 berarti dinyatakan tidak tuntas.
Apabila seluruh data yang diperoleh dari instrumen penelitian telah terkumpul.
Pengolahan data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, paparan data, dan
penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui
seleksi, pemfokusan dan pengabstrakan data mentah menjadi informasi yang
bermakna. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam
sebagainya. Sedangkan penyimpulan data adalah proses pengambilan intisari dari
penyajian yang telah diorganisir dalam bentuk uraian yang singkat dan padat tetapi
mengandung arti yang sebenarnya.
4 Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan setelah pengumpulan data
dan pengolahan data dalam periode tertentu. Menurut Milles and Huberman
(Sugiono, 2007: 91) “Aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh”.
Analisis kualitatif pada dasarnya mempergunakan pemikiran logis, analisis
dengan logika. Dalam penelitian data kualitatif data yang muncul lebih banyak
bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata bukan berbentuk angka-angka. Peneliti
merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data, perhatian peneliti diarahkan
kepada bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan
Menurut Moleong (2002: 190), adalah:
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya.
Setelah itu dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka langkah berikutnya ialah
mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi
merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan penyertaan yang perlu
dijaga sehingga tetap kebenarannya. Langkah selanjutnya adalah menyusun dalam
satuan-satuan. Satuan-satuan itu kemudian dikategorikan pada langkah berikutnya.
Tahap akhir dari analisis data ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.
Analisis data dalam penelitian kuantitatif teknik yang digunakan sudah jelas,
yaitu diarahkan untuk mendapat rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah
116
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan pembelajaran menyundul
bola melalui bola yang dipantulkan ke tanah pada siswa kelas V SDN Sindang IV
Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang dapat disimpulkan bahwa:
1. Perencanaan Kinerja Guru
Perencanaan pembelajaran meningkatkan pembelajaran gerak dasar menyundul
bola sepakbola melalui bola yang dipantulkan ke tanah,memberikan arah dan acuan
yang jelas tentang materi menyundul bola terutama tentang gerak dasar menyundul.
Perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disiapkan dan ditentukan.Pada data awal siswa melakukan
pembelajaran menyundul bola dimana perolehan data perencanaan hanya mencapai
46%. Perencanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai RPP. Perolehan persentase
perencanaan kinerja guru pada siklus I sebesar 59%. Kegiatan siswa pada siklus II
adalah hampir sama seperti siklus I, Perolehan persentase perencanaan kinerja guru
siklus II sebesar 73%. Kegiatan siswa pada siklus ke III Perolehan persentase pada
siklus III sebesar 96% dan telah memenuhi target yang ditetapkan yaitu 85%.
2. Pelaksanaan Kinerja Guru
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan tetap mengacu pada perencanaan
pembelajaran yang sudah disusun dan disiapkan sebelumnya yang terdapat pada RPP.
Pelaksanaan pembelajaran meningkatkan pembelajaran gerak dasar menyundul bola
melalui bola yang dipantulkan ke tanah, mengarahkan dan membimbing siswanya
untuk meningkatkan gerak dasar menyundul bola .Pada kegiatan inti
pembelajaran,kegiatan lebih memfokuskan terhadap kreativitas siswa untuk lebih
Pada data awal, kinerja guru hanya 46%, siklus I sebesar 59%, sikus II sebesar
73%, dan pada siklus III sebesar 96%. Perolehan siklus III telah mencapai target yang
diharapkan yaitu 85%. Hal tersebut sesuai yang diharapkan dan hasilnya signifikan.
3. Aktivitas Siswa
Untuk aktivitas siswa data awalnya adalah 5% yang berkriteria baik dan 30%
yang berkriteria cukup. Dalam aktivitas siswa aspek yang di amati adalah kerjasama,
sportivitas, dan kejujuran. Aktivitas siswa pada siklus I jumlah siswa yang mendapat
kriteria baik 5% dan yang mendapat kriteria cukup menjadi 35%. Pada siklus II
jumlah siswa yang mendapat kriteria baik sebesar 21% dan yang mendapat kriteria
cukup sebesar 50%. Pada siklus III jumlah siswa yang mendapat kriteria baik
sebesar79% dan yang mendapat kriteria cukup sebesar 13%. Perolehan persentase
pada siklus III telah mencapai target yang ditetapkan.
4. Hasil Belajar Siswa
Peningkatan kualitas pembelajaran yang meliputi kinerja guru dan aktivitas
siswa, menunjukan hasil yang nyata, mampu melampaui KKM yang telah ditentukan
sebesar 65. Peningkatan gerak dasar menyundul bola terbukti dari peningkatan setiap
siklus dimana pada data awal jumlah sisiwa yang tuntas hanya 1 siswa dengan
presentase 5%, pada siklus I jumlah siswa yang tuntas adalah 40% atau 8 siswa, pada
siklus II jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 65% atau 13 siswa, pada siklus
III jumlah siswa yang tuntas kembali meningkat menjadi 85% atau 17 siswa,
sedangkan 2 siswa dinyatakan belum tuntas karena nilai yang diperoleh belum
mencapai KKM, tetapi hasil pembelajaran yang telah tercapai sudah melewati KKM
65 dan target 85%. Dengan demikian, pembelajaran gerak dasar menyundul bola
melalui bola yang dipantulkan ke tanah dapat meningkatkan pembelajaran menyundul
bola pada siswa kelas V SDN Sindang IV Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten
118
B. Saran
Pembelajaran gerak dasar menyundul bola melalui bola yang dipantulkan ke
tanah merupakan suatu cara yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
pembelajaran gerak dasar menyundul bola. Dengan memperhatikan hasil penelitian
tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SDN Sindang IV Kecamatan Sumedang
Utara Kabupaten Sumedang, ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai
implikasi dari hasil penelitian ini.
1. Bagi siswa
a. Aktivitas pengembangan seperti materi menyundul bola harus diajarkan kepada
siswa dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa.
b. Para siswa perlu dibina untuk melakukan menyundul bola dan diperlukan
penggalian potensi masing-masing siswa dalam pelajaran pendidikan jasmani, ini
dimaksud kan untuk meningkatkan bakat yang dimiliki setiap anak.
2. Bagi guru
a. Melalui bola yang dipantulkan ke tanah merupakan salah satu solusi yang dapat
digunakan dan diterapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran
menyundul bola. Namun demikian, guru pendidikan jasmani harus mampu
memilih dan mengembangkan teknik-teknik pembelajaran lainnya yang cocok
untuk diterapkan pada pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa,
ke dalam materi, dan hal-hal lainnya yang masih perlu dipertimbangkan.
b. Guru hendaknya perlu memahami secara mendalami mengenai menyundul bola,
sehingga dalam penerapannya tidak menjadi salah persepsi.
c. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan pada cara
mengajar yang tadinya lebih banyak terpusat pada guru, sekarang harus mulai
merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih menitik beratkan pada
kreativitas peserta didik sehingga pembelajaran itu akan lebih menarik.
d. Guru disarankan untuk memiliki kemauan, keuletan, kreatif, dan punya
keberanian untuk mengembangkan pembelajaran dan mengembangkan berbagai
siswa. Karena penelitian membuktikan bahwa pembelajaran menyundul bola
selama ini dinilai sulit oleh para guru, dengan kerja keras ternyata dapat
dioptimalkan dengan baik.
3. Bagi Sekolah
a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka pihak
sekolah diharapkan dapat berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal
agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut juga
dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk
siswa maupun guru.
b. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan
oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan
mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani..
4. Bagi Lembaga
Bagi UPI Kampus Sumedang hasil penelitian dengan menerapkan modifikasi
melalui bola yang dipantulkan ke tanah dapat dijadikan referensi dalam bahan
penelitian.
5. Bagi Peneliti Berikutnya
Hasil-hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam rangka
perbaikan pembelajaran, khususnya bagi mahasiswa program studi Pendidikan
121
Daftar Pustaka
Beltasar, Tarigan.