• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY

TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Khusus

Oleh :

NURFITRI AMEILIA RAHMAN

NIM. 0906973

JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY

TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH

Oleh

Nurfitri Ameilia Rahman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperolah gelar

Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Nurfitri Ameilia Rahman 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

NURFITRI AMEILIA RAHMAN

0906973

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY

TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. H. M. Sugiarmin, M.Pd.

NIP. 19540527 198703 1 002

PembimbingII

Dr. Nia Sutisna, M.Si.

NIP. 19570131 198603 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Drs. Sunaryo, M.Pd.

(4)

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

ABSTRAK

PENGARUH PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK DI SLB AZ-ZAKIYAH

OLEH : NURFITRI AMEILIA RAHMAN (0906973)

Hambatan yang dialami oleh anak cerebral palsy tipe spastik adalah kekakuan otot yang mengakibatkan gerak tubuh menjadi terbatas dan tidak terkoordinasi sehingga anak kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Aktivitas sehari-hari ini ditunjang oleh kemampuan motorik yang dimiliki oleh setiap anak. Pengembangan kemampuan motorik anak cerebral palsy tipe spastik bisa dilakukan dengan latihan-latihan yang diintegrasikan dalam pembelajaran di kelas. Salah satunya adalah permainan alat musik drum dalam pelajaran seni budaya dan keterampilan guna melatih kemampuan motorik anak. Permainan alat musik drum merupakan suatu keterampilan bermain alat musik yang menggunakan dua anggota gerak yaitu tangan dan kaki. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan stik. Teknik dalam memainkan drum membuat anak-anak ini berlatih untuk menggerakkan tangan dan kakinya dengan ketukan irama yang tepat serta ketahanan yang baik sehingga timbul irama yang harmonis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh permainan alat musik drum dalam meningkatkan kemampuan motorik anak cerebral palsy tipe spastik di SLB AZ-ZAKIYAH. Metode penelitian yang digunakan adalah adalah Single Subject Research (SSR) dengan desain penelitian A-B-A. Teknik pengumpulan data melalui tes perbuatan dan teknik analisis data menggunakan persentase untuk aspek ketepatan dan durasi untuk aspek ketahanan, dengan indikator kemampuan merayap, merangkak, berjinjit, berjalan, menggerakkan kedua tangan, lengan dan pergelangan tangan, serta memegang benda. Hasil penelitian diperoleh mean level aspek ketepatan pada baseline-1 (A1) sebesar 17,75%, fase intervensi (B) sebesar 32,12% dan fase baseline-2 (A2) sebesar 55,75%. Sedangkan mean level aspek ketahanan pada baseline-1 (A-1) sebesar 42.25, fase intervensi (B) sebesar 78,25 dan fase baseline-2 (A-2) sebesar 101,75. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa melalui permainan alat musik drum dapat meningkatkan kemampuan motorik anak cerebral palsy tipe spastik (RS), terbukti dari kenaikan mean level pada setiap sesi. Hasil penelitian ini sekiranya dapat dijadikan pertimbangan bagi pendidik dalam memilih aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik pada anak cerebral palsy tipe spastik.

(5)

v

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...ii

UCAPAN TERIMAKASIH...iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GRAFIK...x

DAFTAR BAGAN...xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian...1

B. Identifikasi Masalah...4

C. Batasan Masalah...5

D. Rumusan Masalah...5

E. Pertanyaan Penelitian...5

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian...5

1. Tujuan Penelitian...5

2. Manfaat Penelitian...6

BAB II KONSEP DASAR CEREBRAL PALSY, KEMAMPUAN MOTORIK ANAK CEREBRAL PALSY DAN PERMAINAN ALAT MUSIK DRUM A. Deskripsi Teori...7

1. Konsep Dasar Anak Cerebral Palsy...7

2. Konsep Dasar Kemampuan Motorik...11

3. Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik...24

4. Konsep Dasar Alat Musik Drum...26

5. Kaitan Alat Musik Drum dengan Peningkatan Kemampuan Motorik pada Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik...32

B. Penelitian Sebelumnya yang Relevan...33

(6)

vi

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

BAB III MEDOTE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian...36

1. Variabel Bebas (X) ...36

2. Variabel Terikat/Target Behaviour (Y) ...37

B. Metode Penelitian...38

C. Subjek dan Lokasi Penelitian...40

1. Subjek Penelitian...40

2. Lokasi Penelitian ...41

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data...42

1. Instrumen Penelitian...42

2. Validitas Instrumen...46

3. Teknik Pengumpulan Data...48

E. Teknik pengolahan dan Analisis Data...49

1. Pengolahan Data...49

2. Analisis Data...51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian...54

B. Analisis Data...56

1. Analisis dalam Kondisi...56

2. Analisis antar Kondisi...76

C. Pembahasan...88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...92

B. Saran...93

DAFTAR PUSTAKA...94

LAMPIRAN...96

(7)

vii

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

LAMPIRAN II

Lembar Bimbingan Skripsi...105

LAMPIRAN III

Kisi-kisi Instrumen Penelitian...107 Format Penilaian Kemampuan Motorik……...109 Expert Judgement...111

LAMPIRAN IV

Rencana Kegiatan Penelitian...124

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...125

LAMPIRAN V

Rekapitulasi Data Hasil Penelitian...130

Hasil Penelitian...134

LAMPIRAN VI

Dokumentasi...167

(8)

viii

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahapan Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus...12

Tabel 2.2 Tahapan Perkembangan Motorik Anak...………...14

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Motorik...43

Tabel 3.2 Format Pencatatan Data...45

Tabel 3.3 Daftar Penilai Ahli...47

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Uji Validasi...47

Tabel. 3.5 Hasil Perhitungan Uji Validasi...48

Tabel 4.1 Perkembangan Kemampuan Motorik Desain (A-B-A) Aspek Ketepatan dan Ketahanan...54

Tabel 4.2 Panjang Kondisi (Condition Length) ...57

Tabel 4.3 Estimasi Kecenderungan Arah (Estimate of Trend Direction) Kemampuan Motorik Aspek Ketepatan...58

Tabel 4.4 Estimasi Kecenderungan Arah (Estimate of Trend Direction) Kemampuan Motorik Aspek Ketahanan...59

Tabel 4.5 Rangkuman Kondisi Kecenderungan Stabilitas (Trend Stability) ...71

Tabel 4.6 Jejak Data (Data Path) Kemampuan Motorik...72

Tabel 4.7 Level Stabilitas dan Rentang (Level Stability and Range) ...72

Tabel 4.8 Perubahan level (level change) ...73

Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Analisis Visual dalam Kondisi RS Aspek Ketepatan...73

Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Analisis Visual dalam Kondisi RS Aspek Ketahanan...75

Tabel 4.11 Jumlah Variabel yang Diubah (Number of Variabel Changed) ...77

(9)

ix

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

Tabel 4.13 Perubahan Kecenderungan Arah dan Efeknya (Change in

Trend Variable and Effect) Aspek Ketahanan...77

Tabel 4.14 Kecenderungan Stabilitas (Change in Trend Stability) Aspek Ketepatan...78

Tabel 4.15 Kecenderungan Stabilitas (Change in Trend Stability) Aspek Ketahanan...78

Tabel 4.16 Perubahan Level (Change in Level) Aspek Ketepatan...79

Tabel 4.17 Perubahan Level (Change in Level) Aspek Ketahanan...79

Tabel 4.18 Persentase Overlap...83

Tabel 4.19 Rangkuman Hasil Analisis Antar Kondisi dalam Aspek Ketepatan...84

(10)

x

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Desain A-B-A...39

Grafik 4.1 Perkembangan Kemampuan Motorik Aspek Ketepatan pada Kondisi Baseline-1 (A-1), Intervensi (B), dan Baseline-2 (A-2) ...55

Grafik 4.2 Perkembangan Kemampuan Motorik Aspek Ketahanan pada Kondisi Baseline-1 (A-1), Intervensi (B), dan Baseline-2 (A-2) ...56

Grafik 4.3 Kecenderungan Arah Kemampuan Motorik Aspek Ketepatan pada Kondisi Baseline-1 (A-1), Intervensi (B), dan Baseline-2 (A-2) ...58

Grafik 4.4 Kecenderungan Arah Kemampuan Motorik Aspek Ketahanan pada Kondisi Baseline-1 (A-1), Intervensi (B), dan Baseline-2 (A-2) ...59

Grafik 4.5 Trend Stabilitas Fase Baseline-1 (A-1) Aspek Ketepatan...61

Grafik 4.6 Trend Stabilitas Fase Baseline-1 (A-1) Aspek Ketahanan...63

Grafik 4.7 Trend Stabilitas Fase Intervensi (B) Aspek Ketepatan...65

Grafik 4.8 Trend Stabilitas Fase Intervensi (B) Aspek Ketahanan...67

Grafik 4.9 Trend Stabilitas Fase Baseline-2 (A-2) Aspek Ketepatan...69

Grafik 4.10 Trend Stabilitas Fase Baseline-2 (A-2) Aspek Ketahanan...71

Grafik 4.11 Persentase Overlap Kondisi Baseline-1 (A-1) dengan Intervensi (B) Aspek Ketepatan...80

Grafik 4.12 Persentase Overlap Kondisi Intervensi (B) dengan Baseline-2 (A-2) Aspek Ketepatan...81

Grafik 4.13 Persentase Overlap Kondisi Baseline-1 dengan Intervensi (B) Aspek Ketahanan...82

Grafik 4.14 Persentase Overlap Kondisi Intervensi (B) dengan Baseline-2 (A-2) Aspek Ketahanan...83

Grafik 4.15 Mean Level Kemampuan Motorik RS Aspek Ketepatan...87

(11)

xi

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

DAFTAR BAGAN

(12)

1

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan anak yang sehat dan normal biasanya dilihat dari

bagaimana perkembangan motorik anak tersebut. Terkadang perkembangan

motorik dijadikan sebagai acuan, anak yang sehat adalah anak yang

perkembangan motoriknya tidak terganggu. Orang tua seringkali terlihat

cemas jika anaknya belum dapat berjalan saat usia 1,5-2 tahun. Pada usia ini,

orang tua mulai sadar bahwa anaknya memiliki keterlambatan perkembangan.

Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus. Motorik

kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau seluruh

anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya

kemampuan memukul, duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan

sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan

otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh

kesempatan untuk belajar dan berlatih. Beberapa aktivitas yang termasuk

kedalam motorik halus di antaranya kemampuan memindahkan benda dari

tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan

sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa

berkembang dengan optimal. Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh

organ otak. Otaklah yang memegang kendali setiap gerakan yang dilakukan

anak. Semakin matangnya perkembangan sistem syaraf otak yang mengatur

otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik

anak. Motorik manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat

mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam

kandungan).

Perkembangan motorik anak akan lebih teroptimalkan jika lingkungan

tempat tumbuh kembang anak mendukung mereka untuk bergerak bebas.

Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan yang terbaik karena dapat

(13)

2

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

dimanfaatkan dengan cara memaksimalkan ruangan agar tersedia ruang gerak

yang bebas bagi anak untuk berlari, melompat dan menggerakan seluruh

tubuhnya dengan cara-cara yang tidak terbatas. Stimulasi-stimulasi tersebut

akan membantu pengoptimalan motorik, kekuatan fisik, koordinasi motorik,

keseimbangan dan stamina.

Ada sebagian orang yang memiliki hambatan dalam sistem motoriknya,

baik itu dalam motorik kasar maupun motorik halus. Anak cerebral palsy

merupakan bagian dari anak-anak berkebutuhan khusus yang hambatan

utamanya terletak pada fungsi motorik. Menurut asal katanya cerebral palsy

terdiri dari dua kata yaitu cerebral yang berarti otak dan palsy yang berarti

lumpuh, maka cerebral palsy adalah kelumpuhan otak. Anak-anak ini

memiliki gangguan otot dan saraf yang diakibatkan oleh kerusakan pada otak

pusat motorik. Kerusakan otak terjadi pada masa prenatal, natal maupun

post-natal.

Terdapat beberapa tipe dalam cerebral palsy, salah satunya adalah tipe

spastik. Cerebral palsy tipe ini merupakan prevalensi terbesar dari cerebral

palsy. Cerebral palsy tipe spastik adalah anak-anak yang memiliki kekakuan

atau kekejangan yang terjadi pada sebagian ataupun keseluruhan dari anggota

badan. Kekakuan otot ini mengakibatkan kesulitan bagi anak dalam

menggerakkan dan melakukan aktivitas. Kekakuan akan menjadi sangat hebat

jika emosi anak tidak stabil, misalnya ketika anak menangis, marah, ataupun

mengamuk. Permasalahan yang ditemui di lapangan pada anak cerebral

palsy tipe spastik adalah hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari

secara mandiri yang disebabkan oleh motorik yang terhambat. Kekakuan

yang dialami oleh anak-anak ini mengakibatkan anak kesulitan menggerakan

anggota geraknya secara leluasa dan terkoordinasi.

Pendidikan bagi anak cerebral palsy spastik memiliki dua tujuan, yaitu

tujuan rehabilitasi dan tujuan pendidikan. Tujuan rehabilitasi ini berhubungan

dengan peningkatan kemampuan anak untuk mengatasi kecacatannya. Agar

pendidikan yang diberikan kepada anak cerebral palsy spastik lebih

(14)

3

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

kemampuan motorik dapat diintegrasikan dalam pembelajaran yang

menyenangkan. Terdapat beberapa latihan untuk meningkatkan kemampuan

motorik seperti terapi okupasi, fisioterapi, dan olahraga adaptif, tetapi

latihan-latihan ini hanya dapat dilakukan di tempat-tempat terapi atau di

sekolah-sekolah yang besar dan dilakukan oleh terapis-terapis yang sudah

berpengalaman.

Penggunaan alat-alat latihan seperti paralel bar, foot placement, wall

bar, papan titian dan lain-lain lain sangat membantu anak dalam

meningkatkan kemampuan motorik, namun terkadang alat-alat ini belum

berfungsi secara optimal dikarenakan kurang membuat anak termotivasi

untuk melakukan latihan. Terdapat beberapa alternatif alat yang dapat

meningkatkan motivasi anak untuk berlatih salah satunya dengan

menggunakan media musik. Musik adalah salah satu sarana hiburan yang

umumnya sangat disukai oleh semua kalangan masyarakat dari zaman dahulu

sampai zaman sekarang. Jika kita membicarakan musik tentunya tidak akan

pernah terlepas dari instrumen musik atau alat musik. Menurut fungsinya alat

musik dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu ritmis, harmonis dan

melodis. Munawar (senturi09.wordpress.com, 2012) mengungkapkan bahwa

“alat musik ritmis yaitu alat musik yang berfungsi untuk mengatur jalannya irama musik atau mengatur lagu.” “Alat musik ritmis, yaitu alat musik yang

dalam permainannya memberikan irama (ritme) tertentu dalam suatu

pergelaran. Contoh : ketipung, konga, bongo, bass, drum set, kendang dan

lain-lain.” (www.phyruhize.com, 2012). Alat musik ritmis merupakan alat

musik yang tidak mempunyai nada atau nada yang dihasilkan bukanlah nada

tetap sehingga mudah dimainkan oleh setiap orang. Alat musik ritmis yang

digunakan dalam meningkatkan motorik ini adalah alat musik drum.

Alat musik drum memiliki banyak manfaat. Alat musik ini menjadi

populer untuk anak-anak zaman sekarang. Kebanyakan bagi anak-anak

khususnya anak laki-laki, memainkan alat musik ini memiliki kebanggaan

tersendiri. Selain digunakan untuk mengiringi lagu dalam sebuah band, drum

(15)

4

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

motorik anak cerebral palsy spastik. Teknik dalam memainkan drum

membuat anak-anak ini berlatih untuk menggerakkan tangan dan kakinya

dengan kekuatan memukul yang sesuai dan ketukan irama yang tepat

sehingga timbul irama yang harmonis.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, alat musik drum memiliki kelebihan

dalam membantu anak untuk meningkatkan kemampuan motoriknya.

Berangkat dari pemaparan di atas maka peneliti mencoba mengadakan

penelitian berkenaan dengan “pengaruh permainan alat musik drum untuk

meningkatkan kemampuan motorik anak cerebral palsy tipe spastik”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Keterbatasan motorik yang dimiliki oleh anak cerebral palsy spastik

mengakibatkan anak mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan

sehari-hari.

2. Strategi yang selama ini dilakukan dalam meningkatkan kemampuan motorik

seperti latihan fisik, terapi okupasi, fisioterapi dan olahraga adaptif hanya

terdapat di lembaga terapi atau sekolah besar dan dilakukan oleh terapis yang

profesional. Sehingga anak kesulitan dalam mendapatkan pelayanan tersebut.

3. Sarana prasarana seperti alat-alat olahraga, alat-alat musik dan ruang latihan

yang ada di sekolah belum dimanfaatkan dalam peningkatan kemampuan

motorik anak-anak cerebral palsy spastik. Banyak alat yang dapat menunjang

peningkatan kemampuan motorik anak seperti papan titian, foot placement,

wall bar, paralel bar, dan lain-lain, namun dalam pelaksanaannya alat

tersebut kurang menarik motivasi anak untuk melakukan latihan peningkatan

kemampuan motorik. Diperlukan pemilihan alat/media lain yang mampu

meningkatkan motivasi anak untuk melatih kemampuan motoriknya, salah

(16)

5

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukan di atas, terdapat

banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan motorik. Adapun yang

menjadi batasan masalah dalam penelitian ini hanya pada pengaruh

permainan alat musik drum untuk meningkatkan kemampuan motorik aspek

ketepatan dan ketahanan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh permainan alat musik drum dalam meningkatkan kemampuan

motorik anak cerebral palsy tipe spastik?”

E. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana kemampuan motorik pada anak cerebral palsy tipe spastik dalam

aspek ketepatan dan ketahanan sebelum diberikan permainan alat musik

drum?

2. Bagaimana kemampuan motorik pada anak cerebral palsy tipe spastik dalam

aspek ketepatan dan ketahanan setelah diberikan permainan alat musik drum?

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan

gambaran yang jelas mengenai sejauh mana pengaruh permainan alat musik

drum dalam meningkatkan kemampuan motorik aspek ketepatan dan

ketahanan pada anak cerebral palsy tipe spastik.

b. Tujuan Khusus

(17)

6

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

1) Mengetahui kemampuan motorik dalam aspek ketepatan dan ketahanan pada

anak cerebral palsy spastik sebelum diberikan permainan alat musik drum.

2) Mengetahui kemampuan motorik dalam aspek ketepatan dan ketahanan pada

anak cerebral palsy spastik setelah diberikan permainan alat musik drum.

3) Mengetahui pengaruh permainan alat musik drum terhadap peningkatan

kemampuan motorik dalam aspek ketepatan dan ketahanan pada anak

cerebral palsy spastik.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam tataran teoritis adalah hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi terhadap metode peningkatan

kemampuan motorik dalam aspek ketepatan dan ketahanan bagi anak yang

mengalami gangguan kekakuan pada anggota gerak yang dalam hal ini anak

cerebral palsy spastik.

Sedangkan dalam tataran praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan

manfaat yang besar salah satunya yaitu dapat membantu meningkatkan

kemampuan motorik dalam aspek ketepatan dan ketahanan pada anak

cerebral palsy tipe spastik melalui permainan alat musik drum, sehingga

dapat hidup lebih mandiri dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Secara

empiris di lapangan temuan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi

sekolah terutama bagi guru dalam meningkatkan kemampuan motorik aspek

ketepatan dan ketahanan anak cerebral palsy spastik, sehingga diharapkan

(18)

36

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Permainan Alat Musik Drum untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik”, terdapat dua variabel penelitian, yaitu:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (independent variable) disebut juga variabel sebab.

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab

terjadinya perubahan pada variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi

variabel bebas adalah permainan alat musik drum. Drum adalah salah satu alat

musik modern yang dimainkannya dengan cara dipukul dengan menggunakan

stik. Drum merupakan serangkaian alat musik perkusi dengan berbagai bentuk

dan ukuran serta spesifikasi yang berbeda-beda dan tergabung menjadi satu

rangkaian yang disebut Drum Set. Drum set terdiri atas tiga drum, yaitu Snare,

tom-tom dan bass drum. Terdapat dua jenis tom-tom yaitu Mountedtom-tom

dan floor tom-tom tergantung dari peletakan dan diameter yang dimiliknya.

Kemudian dari ketiga unsur tersebut masih ada beberapa unsur penting lagi,

yaitu cymbal, hardware (pedal, hihat stand, cymbal stand, snare stand, tom

holder/tom stand) dan drumhead.

Latihan menggunakan alat musik drum ini dilakukan dengan

langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: a. Peneliti memperkenalkan alat musik

drum dengan menyebutkan bagian-bagian pada drum, b. Peneliti menerangkan

cara memainkan alat musik tersebut, c. Peneliti meminta anak untuk memukul

bagian drum yang ditunjukkan oleh guru kemudian mendengarkan bunyi yang

dihasilkan, d. Peneliti meminta anak memukul bagian drum yang lain dan

membedakan bunyi yang dihasilkannya dengan bagian yang pertama, e.

Subjek diminta untuk memainkan alat musik drum sendiri sesuai dengan

keinginannya, f. Peneliti memberikan contoh cara memainkan alat musik

(19)

37

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

anak untuk memainkan drum, memegang stik dengan benar, posisi tubuh yang

benar dan memukul yang tepat, h. Subjek diminta untuk memainkan alat

musik drum sesuai dengan yang dicontohkan oleh peneliti.

2. Variabel Terikat/Target Behaviour (Y)

Variabel terikat (dependent variable) disebut juga dengan variabel akibat.

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

adanya variabel bebas. Target behaviour dalam penelitian ini adalah

kemampuan motorik. Kemampuan motorik merupakan bentuk keterampilan

dasar yang bermanfaat dan dibutuhkan anak dalam menjalani kehidupan

sehari-hari. Motorik yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

kemampuan motorik kasar dan kemampuan motorik halus yang lebih

menekankan pada irama gerakannya. Indikator kemampuan motorik kasar

meliputi kemampuan merayap, kemampuan merangkak, kemampuan berjinjit,

dan kemampuan berjalan dengan bermacam-macam cara berjalan seperti

berjalan ke kanan dan ke kiri, berjalan maju mundur, serta berjalan di tempat.

Sedangkan indikator kemampuan motorik halus meliputi kemampuan

menggerakkan tangan dengan mengikuti irama seperti menggerakkan kedua

tangan ke atas dan ke bawah, menggerakkan kedua lengan ke dalam dan ke

luar, menggerakkan kedua pergelangan tangan ke atas dan ke bawah,

kemampuan memegang benda dengan menggunakan lima jari, empat jari, tiga

jari dan dua jari. Adapun dalam menghitung keterampilan motorik ini alat

ukur yang digunakan adalah dengan menggunakan persentase dan durasi.

Alat ukur persentase digunakan saat mengukur ketepatan dalam

melakukan keterampilan motorik. “Persentase menunjukkan jumlah terjadinya suatu perilaku atau peristiwa dibandingkan dengan keseluruhan

kemungkinan terjadi peristiwa tersebut dilakikan 100%.” (Sunanto, 2006:16) Sebelum dipersentasikan, pencatatan data dihitung dengan menggunakan

(20)

38

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

motorik pada periode waktu yang telah ditentukan. Pencatatan data frekuensi

ini dilakukan dengan memberikan tanda (tally) pada format yang telah

disediakan setiap ketepatan dilakukan sampai dengan periode waktu

pengamatan yang telah ditentukan. Selanjutnya, setelah frekuensi didapat

kemudian dibagi jumlah aktivitas keseluruhan dikalikan 100%. Sedangkan

dalam menghitung ketahanan alat ukur yang digunakan adalah durasi. “Durasi berguna untuk mengetahui berapa lama suatu perilaku atau menunjukkan berapa lama waktu seseorang melakukan suatu perilaku (on

task).” (Sunanto, 2006:16) Durasi yang dihitung adalah lamanya seorang anak dalam melakukan keterampilan motorik sampai merasa lelah. Pencatatan

durasi dilakukan dengan menggunakan stopwatch. Misalnya tekan tombol

start ketika anak melakukan gerakan jalan di tempat, kemudian tekan tombol

stop ketika anak lelah dan berhenti melakukan kegiatan. Setelah itu catatlah

durasi yang dihasilkan oleh anak pada format yang telah ditentukan.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksperimen. Menurut Sugiono (2008:6), “metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

treatment (perlakuan tertentu).” Penelitian ini bertujuan mencari tahu pengaruh permainan alat musik drum dalam meningkatkan kemampuan

motorik anak cerebral palsy tipe spastik dengan mengetahui ada tidaknya

perbedaan hasil sebelum diberikan intervensi, ketika diberikan intervensi dan

setelah diberikan intervensi.

Penelitian yang bersifat eksperimen ini memiliki subjek tunggal dengan

pendekatan Single Subject Research (SSR). Menurut Suharsaputra (2012:42) Single Subject (Subjek Tunggal) merupakan rancangan penelitian dimana kelompok subjek, selain individu dipelajari.” Pada desain subjek tunggal pengukuran variabel terikat dilakukan berulang-ulang dalam periode waktu

tertentu. Perbandingan dilakukan pada subjek yang sama dengan kondisi

(21)

39

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

intervensi. Kondisi baseline adalah kondisi saat keterampilan motorik yang

diharapkan belum diberikan perlakuan apapun. Sedangkan kondisi

eksperimen adalah kondisi saat suatu intervensi telah diberikan dan

keterampilan motorik yang diharapkan diukur di bawah kondisi tersebut.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain A-B-A.

Desain A-B-A memberikan suatu hubungan sebab akibat diantaranya variabel

terikat dengan variabel bebas. Desain A-B-A terdapat tiga tahapan antara lain:

Baseline-1 (A-1), Intervensi (B), Baseline-2 (A-2).

Tawney dan Gast mengemukakan (Sunanto, 2006:45) desain A-B-A

mempunyai prosedur utama yang perlu mendapat perhatian, meliputi :

1. Mendefinisikan perilaku sasaran (target behaviour) dalam perilaku yang dapat diamati dan diukur secara akurat.

2. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline (A1) secara kontinu sekurang-kurangnya 3 atau 5 atau sampai kecenderungan arah dan level data menjadi stabil.

3. Memberikan intervensi setelah kecenderungan data pada kondisi baseline stabil.

4. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi intervensi (B) dengan periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil.

5. Setelah kecenderungan arah dan level data pada kondisi intervensi (B) stabil mengulang kembali kondisi baseline (A2).

Tampilan grafik yang akan nampak pada hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Grafik 3.1 Desain A-B-A

(22)

40

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

Berdasarkan grafik desain A-B-A di atas, A pertama merupakan

kemampuan dasar. Dalam hal ini kemampuan awal subjek dalam melakukan

gerakan kasar dan gerakan halus, aspek yang diamati adalah ketepatan dan

ketahanan subjek saat melakukan kegiatan. Subjek diamati, sehingga dalam

kondisi kemampuan awal subjek tersebut dapat diambil datanya dengan tidak

ada rekayasa. Pengamatan dan pengambilan data tersebut dilakukan selama

empat sesi untuk memastikan data yang sudah didapat dan melihat

kemampuan subjek dalam menggerakkan anggota geraknya dengan benar.

B (perlakuan atau intervensi) yang diberikan berupa pemberian alat

musik drum selama delapan sesi. Intervensi merupakan kondisi kemampuan

subjek dalam melakukan kegiatan menggerakan tangan dan kakinya selama

memperoleh perlakuan. Subjek diinstruksikan untuk memainkan alat musik

drum dengan menggerakkan kedua anggota geraknya. Aspek motorik yang

diamati dalam hal ini adalah ketepatan subjek dalam memukul alat musik

drum dan ketahanan yang ditunjukkan oleh subjek ketika melakukan

permainan tersebut. Pengamatan dan pengambilan data tersebut dilakukan

selama 8 sesi, satu sesi yaitu selama dua jam pelajaran. Hal ini dilakukan

untuk memastikan data yang sudah didapat dan melihat kemampuan subjek

dalam menggerakkan anggota geraknya dengan benar.

A kedua (baseline-2) yaitu pengamatan kembali terhadap kemampuan

motorik subjek setelah diberikan intervensi. Baseline-2 ini merupakan

pengulangan kondisi pada baseline-1 sebagai evaluasi sejauhmana intervensi

yang dilakukan dapat memberikan perubahan dan manfaat pada peningkatan

motorik anak. Pengukuran pada fase baseline-2 dilakukan sebanyak empat

sesi seperti halnya pada baseline-1 dengan durasi waktu yang disesuaikan

kebutuhan.

C. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah anak cerebral palsy tipe spastik kelas

(23)

41

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

berjumlah satu orang berjenis kelamin laki-laki. Responden diambil sebagai

subjek penelitian dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan motorik

untuk mendukung segala aktivitasnya. Adapun data subjek sebagai berikut :

Nama Anak : RS

TTL : Bandung, 6 Oktober 1996

Alamat : Jalan Terusan Kiaracondong No. 222 RT 06/02

Bandung

Umur : 16 Tahun

Sekolah : SLB Az-Zakiyah

Kelas : VI SDLB

Kemampuan motorik :

RS memiliki hambatan dalam menggerakkan keempat anggota gerak

tubuhnya. Hambatan yang dialaminya menyebabkan gangguan pada anggota

gerak bagian atas dan bagian bawah. Kemampuan motorik pada kedua

anggota gerak bagian atas tidak baik sehingga ketika tangannya akan

melakukan aktivitas tertentu tidak dapat terkontrol dengan baik. Gerakan

yang dihasilkan menjadi sangat kaku, tidak terarah, kadang terlihat lemah dan

tidak terkontrol dengan baik. Hambatan motorik yang dialami oleh RS

menyebabkan RS tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara lebih

mandiri.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SLB Az-Zakiyah Bandung yang beralamat di

Jalan Cijawura Hilir II Nomor 15 Kelurahan Cijawura Kecamatan Buah Batu

Kota Bandung. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di sekitar sekolah yaitu

di ruang kelas, ruang musik dan pelataran sekitar sekolah. Penelitian

dilakukan pada jam pelajaran pertama dengan alokasi waktu dua jam

pelajaran (2 × 30 Menit), namun jika tidak memungkinkan penelitian akan

(24)

42

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Penelitian dengan menggunakan metode eksperimen, pada prinsipnya

adalah melakukan pengukuran. Oleh karena itu, dalam penelitian harus ada

sebuah alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasa disebut dengan

instrumen penelitian. Menurut Gulo (Widoyoko, 2012:51) „instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran.‟ Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes dengan teknik perbuatan

untuk melakukan keterampilan motorik kasar dan motorik halus. Gerakan

keterampilan motorik kasar meliputi kemampuan merayap, kemampuan

merangkak, kemampuan berjinjit, dan kemampuan berjalan dengan

bermacam-macam cara berjalan seperti berjalan ke kanan dan ke ke kiri,

berjalan maju mundur, serta berjalan di tempat. Sedangkan indikator

kemampuan motorik halus meliputi kemampuan menggerakkan tangan

dengan mengikuti irama seperti menggerakkan kedua tangan ke atas dan ke

bawah, menggerakkan kedua lengan ke dalam dan ke luar, menggerakkan

kedua pergelangan tangan ke atas dan ke bawah, kemampuan memegang

benda dengan menggunakan lima jari, empat jari, tiga jari dan dua jari.

Penggunaan instrumen ini bertujuan untuk melihat dan mengukur

kemampuan motorik anak saat melakukan aktivitasnya. Pengukuran

ketepatan dilakukan dengan menggunakan patokan waktu yang telah

ditentukan yaitu 30 detik dan aktivitas yang harus dilakukan adalah 20 kali.

Sedangkan pengukuran ketahanan dilakukan dengan menggunakan durasi

yaitu waktu yang dihabiskan subjek saat melakukan aktivitas sampai subjek

merasa lelah. Sebelum membuat sebuah instrumen yang tepat dianjurkan

untuk terlebih dahulu membuat kisi-kisi. Adapun kisi-kisi instrumen

(25)

43

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Motorik

Variabel Sub Variabel Indikator Butir Instrumen

Keterampilan

Merayap Merayap di atas

matras dengan

memperhatikan pola

tangan dan kaki

Merangkak Merangkak di atas

matras dengan

Berjalan Berjalan dengan irama

(26)

44

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

dihitung dari

Instrumen penelitian yang telah disusun di atas digunakan untuk

mengukur dua aspek motorik yaitu ketepatan dan ketahanan. Aspek ketepatan

diukur dengan menggunakan persentase. Persentase ketepatan yang dilihat

adalah berapa kali subjek mampu melakukan aktivitas motorik dengan benar.

Penghitungannya yaitu frekuensi benar dalam melakukan aktivitas motorik

dibagi keseluruhan aktivitas motorik dikali 100%. Semakin banyak aktivitas

motorik yang dilakukan dengan benar maka semakin tinggi pula

persentasenya dan dapat dikatakan persentase ketepatan motorik subjek

semakin baik.

Sedangkan pada aspek ketahanan diukur dengan menggunakan durasi.

Subjek diminta untuk melakukan aktivitas motorik secara terus menerus

sampai subjek merasa lelah dengan ditandai semakin banyaknya kesalahan

yang dilakukan subjek dan aktivitasnya semakin melemah. Setelah tes

(27)

45

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

untuk melakukan aktivitas motorik tertentu secara terus menerus sampai

merasa lelah. Semakin lama waktu yang digunakan maka ketahanan motorik

subjek semakin baik.

Adapun format pencatatan data yang digunakan untuk mengukur aspek

ketepatan dan ketahanan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Format Pencatatan Data

Nama Siswa : ________________________

Hari/Tanggal : ________________________

Sesi : ________________________

No Butir Instrumen Ketepatan Ketahanan Ket.

Tally Nilai Durasi

1 Merayaplah di atas matras

dengan memperhatikan pola

tangan dan kakimu!

2 Merangkaklah di atas matras

dengan memperhatikan pola

tangan dan kakimu!

3 Berjinjitlah dengan menaikkan

dan menurunkan badanmu

sesuai pola irama!

4 Berjalanlah dengan irama satu

langkah ke kanan dan satu

langkah ke kiri!

5 Berjalanlah dengan irama satu

kali maju dan satu kali

mundur!

6 Berjalanlah di tempat dengan

(28)

46

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

7 Gerakkanlah kedua tangamu

ke atas dan ke bawah!

8 Gerakkanlah kedua lenganmu

ke dalam dan keluar!

9 Gerakkanlah kedua

pergelangan tanganmu ke atas

dan ke bawah!

10 Peganglah benda dengan

menggunakan 5 jari tanganmu!

11 Peganglah benda dengan

menggunakan 4 jari tanganmu!

12 Peganglah benda dengan

menggunakan 3 jari tanganmu!

13 Peganglah benda dengan

menggunakan 2 jari tanganmu!

Jumlah

Rata-rata

2. Validitas Instrumen

Menurut Widoyoko (2012:97) “alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur itu dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur.” Validitas berkaitan dengan “ketepatan” alat ukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan validitas isi dengan teknik penilaian ahli

(judgement). Suatu instrumen yang dikatakan valid mempunyai validitas

tinggi dan mampu mengukur apa yang diinginkan atau mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Sugiyono (2012: 177) mengemukakan

bahwa:

(29)

47

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

akan memberikan keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan dan mungkin dirombak total.

Pengujian validitas dilakukan dengan cara menyusun butir instrumen

mengenai keterampilan merayap, merangkak, berjinjit, berjalan dengan

bermacam-macam cara berjalan, menggerakkan tangan dengan mengikuti

irama, memindahkan benda antara kedua tangan, serta memasukkan benda

dengan berbagai macam ukuran. Kemudian dilakukan penilaian (judgement)

kepada ahli. Skor validitas diolah dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

P : Presentase

F : Jumlah cocok

N : Jumlah penilai ahli

Proses expert judgemen tini melibatkan tiga orang ahli diantaranya dua

orang dosen jurusan Pendidikan Khusus dan satu orang guru SLB

Az-Zakiyah. Adapun tiga orang ahli yang memberikan judgement tersebut

adalah:

Tabel 3.3

Daftar Penilai Ahli

No Nama Lokasi

1 Dr. Sri Widati, M.Pd. Pendidikan Khusus-UPI

2 Dra. Mimin Tjasmini, M.Pd. Pendidikan Khusus-UPI

3 Sri Kusbinah J, S.Pd., M.M. SLB Az-Zakiyah

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Uji Validasi

No Kriteria Persentase

1 Valid 80%-100%

2 Kurang Valid/Ragu-ragu 50%-79%

(30)

48

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

Tabel. 3.5

Hasil Perhitungan Uji Validasi

Butir Instrumen Bobot Penilaian Persentase (%) Keterangan Cocok Tidak Cocok

1 3 - 3/3 x 100% = 100% Valid

2 3 - 3/3 x 100% = 100% Valid

3 3 - 3/3 x 100% = 100% Valid

4 3 - 3/3 x 100% = 100% Valid

5 3 - 3/3 x 100% = 100% Valid

6 3 - 3/3 x 100% = 100% Valid

7 3 - 3/3 x 100% = 100% Valid

8 3 - 3/3 x 100% = 100% Valid

9 3 - 3/3 x 100% = 100% Valid

10 3 - 3/3 x 100% = 100% Valid

11 3 - 3/3 x 100% = 100% Valid

12 3 - 3/3 x 100% = 100% Valid

13 3 - 3/3 x 100% = 100% Valid

Hasil uji validitas instrumen melalui judgement para ahli di atas

diperoleh hasil 100%. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan dapat

dikatakan valid.

3. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2009:193) “terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data.” Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes perbuatan dalam melakukan aktivitas motorik

kasar dan motorik halus. Tes adalah serentetan pertanyaan atau soal untuk

(31)

49

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.”

Tes perbuatan dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui kemampuan motorik subjek pada tiga fase, yaitu pada fase

baseline-1 (A-1) untuk mengetahui kemampuan awal subjek, fase intervensi

(B) untuk mengetahui ketercapaian keterampilan subjek selama mendapat

perlakuan, dan fase baseline-2 (A-2) untuk mengetahui kemampuan subjek

setelah diberikan perlakukan.

Fase baseline-1 (A-1) anak diberikan tes yaitu merayap dengan

memperhatikan pola tangan dan kaki, merangkak dengan memperhatikan pola

tangan dan kaki, berjinjit dengan menaikkan dan menurunkan badanmu

sesuai pola irama, dan berjalan dengan bermacam-macam cara berjalan

seperti berjalan ke kanan dan ke ke kiri, berjalan maju mundur, serta berjalan

di tempat, menggerakkan tangan dengan mengikuti irama seperti

menggerakkan kedua tangan ke atas dan ke bawah, menggerakkan kedua

lengan ke dalam dan ke luar, menggerakkan kedua pergelangan tangan ke

atas dan ke bawah, memegang benda dengan menggunakan lima jari, empat

jari, tiga jari dan dua jari.

Hal yang dilakukan pada fase intevensi adalah pemberian aktivitas

permainan alat musik drum yang diharapkan mampu meningkatkan

kemampuan motorik anak. Setelah pemberian intervensi yang dilakukan

selama 2x 30 menit, kemudian instrumen tes yang dilakukan pada fase

baseline-1 (A-1) diulangi kembali untuk melihat peningkatan kemampuan

motorik yang terjadi setelah diberikan intervensi. Saat baseline-2 (A-2)

dilaksanakan, tes yang sebelumnya kembali diberikan tanpa pemberian

intervensi apapun.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data

(32)

50

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

data dianalisis dalam statistik deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

gambaran yang jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu yang

ditentukan. Menurut Susetyo (2012:4) “statistika deskriptif adalah bagian dari statistika yang membahas cara pengumpulan dan penyajian data.” Gambaran perubahan perilaku yang lebih jelas tentang kemampuan motorik pada subjek

yang awalnya berupa data angka-angka dapat lebih mudah dipahami jika

disajikan dalam bentuk grafik.

“Pada penelitian Subject Single Research, grafik memegang peranan yang utama dalam proses analisis.” (Sunanto, 2006: 30) Pembuatan grafik memiliki dua tujuan utama yaitu, a. membantu mengorganisasi data

sepanjang proses pengumpulan data yang nantinya akan mempermudah untuk

mengevaluasi, dan b. memberikan rangkuman data kuantitatif serta

mendeskripsikan target behavior yang akan membatu dalam proses

menganalisis hubungan antara variabel bebas dan terikat.

Proses analisis dengan visual grafik dalam penelitian ini diharapkan

dapat lebih memperjelas gambaran stabilitas perkembangan motorik anak

Cerebral Palsy tipe Spastik melalui permainan alat musik drum. Menurut

Sunanto (2006:30) terdapat beberapa komponen penting dalam grafik antara

lain sebagai berikut :

a. Absis adalah sumbu X yang nerupakan sumbu mendatar yang menunjukkan satuan untuk waktu (misalnya, sesi, hari dan tanggal) b. Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertikal yang

menunjukkan satuan untuk variabel terikat atau perilaku sasaran (misalnya persen, frekuensi dan durasi)

c. Titik Awal merupakan pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y sebagai titik awal skala

d. Skala garis-garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukkan ukuran (misalnya, 0%, 25%, 50%, dan 75%)

e. Lebel Kondisi, yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperiman, misalnya baseline atau intervensi.

f. Garis Perubahan Kondisi, yaitu garis vertikal yang menunjukkan adanya perubahan dari kondisi ke kondisi lainnya, biasanya dalam bentuk garis putus-putus.

(33)

51

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

Setelah data di lapangan diperoleh, selanjutnya data tersebut

divisualisasikan ke dalam bentuk grafik garis sederhana yang dilanjutkan

dengan menganalisis data tersebut. Langkah-langkah analisis yang dilakukan

dalam menganalisis data, yaitu:

a. Menghitung hasil pengukuran data pada fase baseline-1 dari subjek pada

setiap sesinya.

b. Menghitung hasil pengukuran data pada fase intervensi dari subjek pada

setiap sesinya.

c. Menghitung hasil pengukuran data pada fase baseline-2 dari subjek pada

setiap sesinya.

d. Membuat tabel perhitungan hasil fase baseline, fase intervensi pada subjek

setiap sesinya.

e. Menjumlahkan semua hasil yang diperoleh pada fase baseline-1, fase

intervensi dan fase baseline-2 pada subjek setiap sesinya.

f. Membandingkan hasil pada fase baseline-1, fase intervensi dan pada fase

baseline-2 dari subjek.

g. Membuat analisis dalam bentuk grafik garis sehingga dapat terlihat secara

langsung perubahan yang terjadi antara ketiga fase tersebut.

h. Membuat analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi.

2. Analisis Data

Komponen-komponen analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

a. Analisis dalam Kondisi

Analisis perubahan dalam kondisi adalah menganalisis perubahan data

dalam suatu kondisi misalnya kondisi baseline atau kondisi intervensi,

sedangkan komponen yang akan dianalisis adalah sebagai berikut.

1) Panjang kondisi (Condition length), adalah banyaknya data point dalam

kondisi yang menggambarkan banyaknya sesi pada tiap kondisi (baseline dan

(34)

52

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

2) Estimasi kecenderungan arah (Estimate of trend direction), digambarkan oleh

garis lurus yang melintasi semua data dalam suatu kondisi. Terdapat dua cara

untuk menentukan kecenderungan arah grafik, yaitu dengan metode freehand

dan metode split-middle. Metode tangan bebas (freehand) adalah mengamati

secara langsung terhadap data poin pada suatu kondisi kemudian menarik

garis lurus yang membagi data poin menjadi dua bagian. Metode belah tengah

(split-middle) adalah menentukan kecenderungan arah grafik berdasarkan

median data poin nilai ordinatnya. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan metode belah tengah (Split-Middle). Langkah-langkah

perhitungannya adalah sebagai berikut.

a) Membagi data menjadi dua bagian yaitu bagian kanan dan bagian kiri.

b) Membagi data bagian kanan dan bagian kiri masing-masing menjadi dua

bagian.

c) Menentukan posisi median dari masing-masing belahan.

d) Menarik garis sejajar dengan absis yang menghubungkan titik temu antara

median data bagian kanan dan data bagian kiri.

3) Kecenderungan stabilitas (Trend stability), menunjukkan tingkat homogenitas

data dalam suatu kondisi. Tingkat kestabilan data dapat ditentukan dengan

menghitung banyaknya data poin yang berada di dalam rentang, kemudian

dibagi banyaknya data poin, dikalikan 100%.

4) Jejak data (Data path), yaitu perubahan data satu ke data lain dalam suatu

kondisi, yang dapat terjadi dalam tiga kemungkinan yaitu: menaik, menurun,

dan mendatar. Menentukan kecenderungan jejak data sama dengan

menentukan estimasi kecenderungan arah.

5) Rentang (Range), yaitu selisih nilai terendah dan nilai tertinggi pada setiap

fase.

6) Perubahan level (Level change), menunjukkan besarnya perubahan data

dalam suatu kondisi dan dapat dilihat dari selisih antara antara data terakhir

(35)

53

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

b. Analisis antar Kondisi

Analisis antar kondisi adalah perubahan data antar kondisi, misalnya dari

kondisi baseline ke kondisi intervensi. Komponen-komponen analisis antar

kondisi meliputi:

1) Jumlah variabel yang diubah, sebaiknya difokuskan pada satu variabel terikat.

2) Perubahan kecenderungan dan efeknya, menunjukkan makna perubahan

target behavior yang disebabkan oleh intervensi.

3) Perubahan stabilitas, menunjukkan tingkat stabilitas perubahan dari

serentetan data.

4) Perubahan level data, menunjukkan seberapa besar data berubah yang

ditunjukkan oleh selisih antara data terakhir pada kondisi pertama (baseline)

dengan data pertama pada kondisi berikutnya (intervensi).

5) Data overlap (tumpang tindih), yaitu terjadi data yang sama pada kedua

kondisi, baseline dengan intervensi. Hal ini menunjukkan tidak adanya

perubahan pada kedua kondisi dan semakin banyak data yang tumpang tindih,

(36)

92

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa secara keseluruhan

pemberian permainan alat musik drum yang memiliki tujuan untuk

meningkatkan kemampuan motorik memberikan pengaruh positif terhadap

peningkatan kemampuan motorik anak cerebral palsy tipe spastik yang

meliputi dua aspek yaitu ketepatan dan ketahanan.

Peningkatan kemampuan motorik subjek ditunjukkan dengan

meningkatnya mean level (grafik mean level terlihat pada bab IV halaman

83). Sebelum diberikan latihan bermain alat musik drum, kemampuan

motorik subjek pada aspek ketepatan dan ketahanan terbilang rendah. Setelah

mendapatkan data pengukuran kemampuan motorik awal, subjek diberikan

latihan bermain alat musik drum selama delapan kali pertemuan kemudian

terjadi peningkatan kemampuan ditandai dengan mean level yang naik pada

fase intervensi dan menaik lagi pada fase baseline-2.

Peningkatan mean level yang dijelaskan pada bab IV menunjukkan

bahwa dengan permainan alat musik drum dapat memberikan pengaruh

terhadap peningkatan kemampuan motorik dalam aspek ketepatan dan

ketahanan pada anak cerebral palsy tipe spastik. Hal itu terlihat dari

peningkatan kemampuan sebelum diberikan intevensi, saat diberikan

intervensi dan sesudah diberikan intervensi kemampuan motorik subjek terus

meningkat secara stabil.

Peneliti tidak mengesampingkan adanya faktor-faktor lain yang

mempegaruhi meningkatnya kemampuan motorik subjek, adapun

faktor-faktor tersebut diantaranya adalah kondisi kesehatan dan psikologis, motivasi

(37)

93

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu

direkomendasikan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pihak Sekolah/Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pengetahuan bagi

guru dan pihak sekolah dan dapat memanfaatkan informasi khususnya

mengenai cara meningkatkan motorik anak cerebral palsy tipe spastik

melalui latihan bermain alat musik drum sehingga kemampuan motorik dapat

meningkat. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar prasarana alat-alat

musik yang ada di sekolah khususnya alat musik drum dapat digunakan

sebagai media pembelajaran ataupun sebagai alat latihan untuk meningkatkan

kemampuan motorik. Selain itu, pihak sekolah diharapkan dapat

mengembangkan ekstrakurikuler bidang kesenian bagi anak-anak yang

membutuhkan dan anak-anak yang berbakat dalam bidang seni agar alat

musik yang sudah lengkap dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan berbagai

kemampuan anak.

2. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai rujukan kepada

peneliti lain karena hasil penelitian ini hanya berlaku bagi subjek yang

diteliti. Oleh karena itu, ada baiknya jika dilakukan penelitian pada subjek

lain dengan karakteristik yang berbeda. Selain itu peneliti berikutnya dapat

melakukan penelitian dengan desain penelitian yang berbeda seperti

menggunakan desain A-B-A-B ataupun dengan metode penelitian yang lain.

Peneliti selanjutnya juga dapat melakukan penelitian dengan menggunakan

media yang sama tetapi target behavior yang diteliti berbeda, sehingga dapat

memberikan gambaran yang lebih baik mengenai media yang digunakan dan

(38)

94

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Assjari, M. (1995). Ortopedagogik Anak Tunadaksa. Bandung: Ditjen Dikti, Proyek Pendidikan Tenaga Guru.

Cooper, C. (2008). Baby Care untuk Ayah. Jakarta: Esensi Erlangga Group.

Decaprio, R. (2013). Aplikasi Pembelajaran Motorik di Sekolah. Jogjakarta: DIVA Press.

Efendi, M. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Fox, A.M. (2006). A Guide to Cerebral Palsy. Kanada: Canadian Cerebral Palsy Association.

Guy, J. and Neve, A. (2005). Music Therapy and Cerebral Palsy, Copyright. San Diego: MTCCA.

Hidayati, Z. (2010). Anak Saya Tidak Nakal, Kok. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.

Miller, F., et.al. (2006). Cerebral Palsy A Complete Guide for Caregiving. Maryland: The Johns Hopkins University Press.

Munawar, P. (2010). Fungsi Alat Musik. [Online]. Tersedia: http://senturi09.wordpress.com/2010/07/21/fungsi-alat-musik/. [26 Juli 2013].

Muslim, AT dan Sugiarmin, M. (1996). Ortopedi dalam Pendidikan Anak Tunadaksa. Bandung: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.

Phyruhize. (2012). Mengenal Jenis-jenis Alat Musik. [Online]. Tersedia: [http://www.phyruhize.com/2012/07/mengenal-jenis-jenis-alat-musik.html. [26 Juli 2013].

Purnamasari, A. (2006). Kamus Perkembangan Bayi dan Balita. Jakarta: Esensi Erlangga Group.

(39)

95

Nurfitri Amelia Rahman, 2013

Pengaruh Permainan Alat Musik Drum Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik SLB Az-Zakiyah

Ranti, N. (2011). Penggunaan Alat Musik Djembe untuk Meningkatkan Aspek Kekuatan, Ketepatan dan Ketahanan Peserta Didik Cerebral Palsy Spastik di SLB-D YPAC BANDUNG. Skripsi FIP UPI: Tidak diterbitkan.

Rasyid, F. (2010). Cerdaskan Anakmu dengan Musik. Jogjakarta: Diva Press.

Setiawan, D. (2011). Master of Drum. Jakarta: PT Suka Buku.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama.

Sunanto, J., et al. (2006). Penelitian dengan Subjek Tunggal. Bandung: UPI Press.

Susetyo, B. (2012). Statistik untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama

Tim Dewan Skripsi Jurusan PLB. (2011). Pedoman Penulisan Skripsi dan Makalah Jurusan Pendidikan Luar Biasa. Bandung: Jurusan PLB.

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI. Bandung: UPI Press.

Gambar

Tabel 4.19 Rangkuman Hasil Analisis Antar Kondisi
Grafik 3.1 Desain A-B-A
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Format Pencatatan Data
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Departemen Pendidikan Sejarah Fakultas. Pendidikan Ilmu

Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi Dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah

• Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan utk memperoleh dana baik yang berasal dari.. hutang, saham preferen, saham biasa, dan

oleh mikroorganisme yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan

Dari hasil penelitian tenaga kerja bersentuhan langsung tanpa ada jarak dengan sumber radiasi dan berlangsung setiap hari dan sudah berjalan sampai bertahun-tahun maka dengan

[r]

Hubungan panjang gelombang elektromagnet dengan frekuensi dan tenaga gelombang semakin kecil panjang gelombang elektromagnet, semakin besar frekuensi gelombang semakin

merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan..