SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh :
RISA STEPHANIE G 1100549
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER)
(Studi Deskriptif Pada Member Wanita Urban Gym Bandung)
Oleh Risa Stephanie G
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Risa Stephanie 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari
Risa Stephanie G 1100549
MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER)
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I,
Dr. Hj. Nina Sutresna, M.Pd NIP. 196412151989012001
Pembimbing II,
Dr. Mulyana, M.Pd. NIP. 197108041998021001
Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan,
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Olahraga adalah salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang
berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang,
peningkatan taraf hidup, kesenjangan sosial serta bertujuan untuk mencapai
prestasi yang setinggi-tingginya. Semua tergantung kepada setiap orang yang
menetapkan tujuan untuk berolahraga dalam kehidupannya.
Olahraga tidak hanya melibatkan aspek fisik saja dalam pelaksanaannya
didukung oleh aspek-aspek lain seperti psikologi, lingkungan, kebudayaan dan
aspek-aspek lain yang terintegrasi secara seimbang dan saling mendukung
kegiatan jasmani yang dilakukan dalam olahraga adalah aktivitas fisik yang unik
karena sifatnya bukan hanya sebagai sistem pengujian terhadap diri sendiri (self
testing system) dan terhadap orang lain, tetapi juga memerlukan hubungan yang
harmonis antara proses berfikir, emosi dan gerakan. Sebagai makhluk sosial yang
memiliki akal dan pikiran, manusia pada umumnya melakukan sesuatu karena
adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi berdasarkan motifnya.
Di dalam era globalisasi saat ini olahraga angkat beban (fitness) merupakan
gaya hidup yang sedang banyak di gemari masyarakat baik dari kalangan pelajar,
mahasiswa, maupun orang tua. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya olahraga mengalami peningkatan yang pesat. Hal tersebut dipengaruhi
oleh bertambahnya minat masyarakat mengikuti club-club yang menyediakan
fasilitas-fasilitas untuk berolahraga. Oleh karena tujuan utama masyarakat
berolahraga rekreasi, maka mereka cenderung untuk memilih tempat yang
menyuguhkan suasana yang nyaman sehingga terasa lebih rileks. Selain itu juga
tempat tersebut bisa menjadi tempat bersosialisasi baru, dimana mereka bisa tetap
berlatih tanpa kehilangan waktu untuk menjaga interaksi dengan rekan-rekan
mereka.
Persoalan utama pada umumnya, kebanyakan kaum wanita berlatih dengan
Risa Stephanie Gurning, 2014
MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kadar lemak dalam tubuhnya dengan menambah massa otot. Banyak kaum wanita
telah sadar bahwa latihan beban adalah cara yang superior untuk mengurangi
lemak tubuh dan menjaga lemak untuk tertimbun lagi, sehingga semakin mudah
untuk tubuh mendapatkan penampilan yang langsing dan kencang. Untuk itu perlu
dibiasakan hidup teratur dengan memperhatikan segala sesuatu yang akan di
konsumsi. Baik itu dari makanan dan minuman diantara jam makan.
Dilihat dari kaca mata sosial bahwa keterlibatan wanita dalam berolahraga
menjadi kendala sejak menjelang abad 21. Namun kendala tersebut mampu
dipatahkan sejak tahun 1970an. Kesadaran akan adanya persamaan antara kaum
laki-laki dan wanita semakin memberikan kesempatan bagi kaum wanita untuk
berpartisipasi dan menunjukkan kemampuannya dalam kegiatan olahraga
(Sutresna, 2012).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis
terhadap beberapa member wanita di fitness center Bandung, salah satunya adalah
Urban Gym yang berlokasi di Jl. Dago Asri A-12 Bandung. Terdapat beberapa
tingkat perbedaan pendapat mengenai motif yang melatarbelakangi kaum wanita
lebih tertarik berolahraga ditempat fitness center dibandingkan berolahraga
dilapangan terbuka. Menurut beberapa pendapat kaum wanita, secara umum kaum
wanita mengalami ketidakpuasan terhadap beberapa penampilan fisik mereka
yang terlihat kurang menarik. Ketakutan kaum wanita akan kelebihan berat badan
ataupun terkena obesitas menimbulkan gangguan secara psikis. Berbagai cara
dilakukan oleh kaum wanita untuk mendapatkan tubuh yang sehat, langsing, seksi
serta mampu membentuk tubuh, membakar lemak, serta meningkatkan kesehatan
jantung dan tulang.
Motivasi yang mendorong kaum wanita berpartisipasi dalam kegiatan
olahraga dijelaskan oleh Sutresna (2012, hlm. 9) yang disaring oleh penulis bahwa
kesadaran akan perlunya kesehatan dan kebugaran jasmani, mendorong kaum
wanita untuk mengambil bagian dalam aktifitas fisik yang dikaitkan dengan segi
keindahan fisik (Beauty Youthfull) dan beranjak pada keinginan untuk memiliki
Motif merupakan dorongan yang menggerakan seseorang bertingkah laku
dikarenakan adanya kebutuhan – kebutuhan yang ingin di penuhi oleh manusia.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sardiman (2007:73) bahwa “Motif pada diri
seseorang juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam
subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan”.
Motif dapat diartikan sebagai keadaan dalam pribadi orang yang mendorong
individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Proses inilah yang dimaksud dengan motif. Selain itu, Suryabrata (2004:70)
mengemukakan bahwa :
motif merupakan sebuah proses yang tidak dapat diamati, tetapi sebuah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu yang dapat kita saksikan. Tiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu, kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motif.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, penulis bermaksud meneliti
motif keterlibatan wanita berlatih fitness dengan mengetahui persentase setiap
masing-masing member wanita dalam motifnya berlatih fitness. Maka dari itu,
penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Motif Wanita
Melakukan Latihan Beban Dipusat Kebugaran Jasmani (Fitness Center)” (Studi
deskriptif pada Member Wanita Urban Gym Bandung).
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan
permasalahan secara umum sebagai berikut:
1. Motif apakah yang melatarbelakangi wanita melakukan latihan
beban dipusat kebugaran jasmani (fitness center) ?
2. Bagaimanakah gambaran motif wanita melakukan latihan beban
Risa Stephanie Gurning, 2014
MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas, maka tujuan dalam
Penelitian ini adalah untuk memperoleh :
1. Gambaran, apakah motif dasar wanita melakukan latihan beban
dipusat kebugaran jasmani (fitness center).
2. Perbedaan tingkat persentase pada setiap motif wanita dalam
melakukan latihan beban dipusat kebugaran jasmani (fitness center).
D.Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka manfaat yang
diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu
pengetahuan olahraga ataupun sumbangan informasi dan keilmuan yang
berarti terhadap pengembangan latihan beban (fitness)
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.
2. Secara praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
motif keterlibatan wanita berlatih fitness.
b. Dapat menambah pengetahuan tentang setiap persentase dalam motif yang
lebih mendorong wanita melakukan latihan beban dipusat kebugaran
jasmani (fitness center).
E.Definisi Operasional
Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda. Untuk
menghindari kesalahan penafsiran istilah-istilah dalam penelitian ini, maka
penulis menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu:
a. Olahraga. menurut kamus bahasa Indonesia adalah salah satu aktivitas fisik
maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan
kualitas kesehatan seseorang serta bertujuan untuk mencapai prestasi yang
b. Motif. Menurut Sardiman (2007:73) bahwa “Motif pada diri seseorang juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan”.
c. Beban. Menurut pengertian secara umum adalah olahraga untuk membakar
lemak dengan difokuskan pada pembentukan otot tubuh dan juga bagian
tubuh lainnya yang diinginkan.
d. Gender. Menurut (Suprijadi dan Siskel, 2004) adalah peran sosial dimana
peran laki-laki dan peran perempuan ditentukan.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memaparkan urutan dalam
penyusunannya bahwa: Bab I tentang pendahuluan akan dipaparkan mengenai:
Latar Belakang, masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, anggapan dasar, definisi operasional, dan struktur organisasi
skripsi. Bab II tentang kajian pustaka dan kerangka pemikiran. Dalam kajian
pustaka akan dipaparkan mengenai landasan teori dalam menyusun pertanyaan
dan tujuan, sedangkan dalam kerangka pemikiran akan dikaji hubungan teoritis
antar variabel. Bab III tentang metode penelitian: Metode penelitian, populasi dan
sample, serta justifikasi dari penggunaan sample, desain penelitian, instrumen
yang digunakan, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV tentang hasil
penelitian dan pembahasan akan dipaparkan pengolahan data dan pembahasan
atau analisis temuan. Bab V tentang simpulan dan saran, akan dipaparkan
Risa Stephanie Gurning, 2014
MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian, pemilihan metode yang tepat akan sangat berguna,
karena akan membantu peneliti untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Metode adalah suatu cara atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai suatu
tujuan. Tujuan dalam sebuah penelitian menggambarkan cara menyelesaikan atau
memecahkan masalah dengan menggunakan cara-cara tertentu. Metode yang
digunakan harus sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Oleh karena itu,
penentuan metode penelitian disesuaikan dengan masalah yang diteliti dan tujuan
yang akan dicapai dalam penelitian tersebut. Sugiyono (2012, hlm. 2): “pada
dasarnya metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu”. Oleh karena itu, penentuan metode harus
disesuaikan dengan tujuan dari penelitian ini. Sama halnya yang disebutkan oleh
Arikunto (2010, hlm. 203) bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Pengambilan
metode ini berdasarkan pertimbangan bahwa sifat penelitian ini adalah proses
penelitian yang mengungkapkan, mengambarkan, dan menyimpulkan hasil
pemecahan masalah sesuai dengan prosedur penelitian. Hal ini sesuai dengan
yang diungkapkan Sugiyono (2012, hlm. 147) berikut:
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah
penelitian dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul kemudian dibuatkan kesimpulan setelah penelitian selesai, tanpa
melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang
Pola atau desain penelitian merupakan hal yang penting di dalam sebuah
penelitian, karena desain penelitian berfungsi untuk mempermudah langkah yang
harus dilakukan dalam suatu penelitian dan juga dapat dijadikan sebagai suatu
pegangan agar tidak keluar dari ketentuan, sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Desain penelitian yang dibuat harus sesuai dengan variabel-variabel
yang terkandung dalam penelitian. Definisi variable menurut Arikunto (2010,
hlm. 161) adalah “objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian’’. Adapun variable-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel X = Motif
Langkah-langkah penelitian yang ditempuh oleh penulis prosedurnya
mengacu pada rancangan LR Gay yang diadaptasi oleh Sutresna (2002, hlm.
125) adalah sebagai berikut :
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian Secara keseluruhan
langkah-langkah penelitian inilah yang penulis pakai mulai dari tahap awal sampai pada
simpulan penelitian.
Penelusuran permasalahan real di lapangan, sehingga memunculkan beragam masalah penelitian (selection and definition of a problem)
Penelusuran beragam data empirik dan teoritik sebagai landasan kerangka berpikir berkaitan dengan masalah penelitian (Review of related literatur)
Perumusan hipotesis dengan mengacu pada kerangka berfikir dan kajian empirik serta teoritik
Penentuan metode penelitan berkenaan dengan; sampel, instrumen, desain dan prosedure penelitian (method; subject, instruments, design & procedure)
Analisis dan Interpretasi data (Data analysis)
Risa Stephanie Gurning, 2014
MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
C. Teknik Pengambilan Sampel
Setiap penelitian terlebih dahulu perlu menentukan populasi yang
dijadikan sebagai sumber data untuk penelitiannya. Populasi dapat berbentuk
manusia, nilai-nilai, dokumen dan peristiwa yang dijadikan objek penelitian.
Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) populasi adalah “keseluruhan objek dalam
penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah member wanita di Kembar Gym Bandung. Dengan total 22 orang.
Sedangkan sampel penelitian menggunakan keseluruhan member wanita
Urban Gym Dago. Hal ini penulis tempuh karena peminat (jumlah) wanita yang
berlatih fitness masih digolongkan sedikit/rendah dibandingkan peminat fitness
pria yaitu 35 orang.
D. Alat Pengumpul Data
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang
disebut instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat
pengumpul data. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai setting, sumber,
dan cara. Sugiono (2012, hlm. 193) berpendapat bahwa “ pengumpulan data dapat
dilakukan dengan wawancara (interview), angket (kuesioner), pengamatan
(observasi) dan gabungan ketinganya”.
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data
kuesioner (angket). Menurut Sugiono (2012, hlm. 199) “ kuesioner merupakan
alat pengumpul data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya”.
Mengenai angket yang dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm. 87) sebagai
berikut: “ Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis”.
Menyimak penjelasan di atas penulis dapat menjelaskan bahwa angket memiliki
ciri, yaitu mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan atau pernyataan yang
tetulis dan tersusun serta disebarkan dengan tujuan untuk memperoleh data dan
informasi dari sumber data berupa orang atau responden.
Mengenai jenis angket yang dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm. 87)
Mengenai angket tertutup dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm 87) sebagai berikut:
Angket tertutup merupakan angket yang menghendaki jawaban pendek, atau jawabannya diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu. Daftar pertanyaan disusun dengan disertai alternatif jawabannya, responden diminta untuk memilih salah satu jawaban atau lebih dari alternatif yang sudah disediakan.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa angket tertutup merupakan angket dimana didalamnya terdapat
sebuah pertanyaan/pernyataan yang menghendaki jawaban pendek dan alternatif
jawabannya sudah disediakan. Beberapa alasan penulis menggunakan angket
tertutup dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Responden lebih mudah untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan yang
terdapat dalam angket.
2. dalam pengisian pertanyaan atau pernyataan angket lebih cepat dan efesien,
sehingga menghemat dalam hal tenaga dan waktu.
3. Kehadiran peneliti secara langsung relatif tidak diperlukan.
Untuk memudahkan dalam penyusunan butir-butir pertanyaan atau
pernyataan angket serta alternatif jawaban yang tersedia, maka responden hanya
diperkenankan untuk menjawab salah satu alternatif jawaban. Jawaban yang
dikemukakan oleh responden didasarkan pada pendapatnya sendiri atau suatu hal
yang dialaminya. Angket untuk 35 orang ini terdiri dari sejumlah pernyataan dari
penjabaran kelima jenis kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow yaitu sebagai
berikut :
1. Kebutuhan fisiologis.
2. Kebutuhan akan rasa aman.
3. Kebutuhan sosial.
4. Kebutuhan prestise (harga diri).
5. Kebutuhan akan perwujudan diri.
Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran, maka setiap
instrumen harus memiliki skala pengukuran. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan skala Likert sebagai skala pengukuran instrumen yang dipakai.
Risa Stephanie Gurning, 2014
MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menjelaskan bahwa “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan
menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Berdasarkan skala Likert yang digunakan dalam angket, peneliti menetapkan
kisi-kisi angket sebagaimana dipaparkan dalam Tabel 3.2 dibawah ini.
Tabel 3.2
KISI-KISI ANGKET MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (Fitness Center)
DI URBAN GYM BANDUNG
No Kebutuhan Sub Komponen Indikator No Butir
Pernyataan
- waktu luang yang tersedia
ingin dicapai
- Ketidak pastian dalam hasil latihan
- Kendala dalam suatu target
- Pentingnya berlatih bagi tubuh
- Mendapat teman baru yang sejenis
Risa Stephanie Gurning, 2014
MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
bersama-Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif (+) Negatif (-)
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
Berdasarkan penjelasan di atas maka kuesioner (angket) yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket) tertutup yang berbentuk
Ratting-scale yaitu menggunakan skala Likert dengan tingkatan dari sangat setuju ke
sangat tidak setuju, dengan cara membubuhkan tanda Check (√), pada kolom
tingkatan tersebut. Pemilihan angket tertutup tersebut dengan pertimbangan agar
jawaban lebih terarah pada masalah penelitian yang sudah ditetapkan.
E. Uji Coba Angket
Sebelum angket ini disebar luaskan kepada sampel yang sebenarnya,
terlebih dahulu angket ini penulis uji cobakan. Uji coba ini bermaksud untuk
mengukur sejauh mana tingkat validitas dan reliabilitas dari angket yang akan
dipergunakan sebagai alat pengumpul data. Sehingga nantinya akan diperoleh
sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat dipergunakan sebagai alat
pengumpul data dalam penelitian ini. Mengenai validitas dijelaskan oleh
Sugiyono (2003, hlm. 137) sebagai berikut: “valid berarti instrument tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Jadi validitas
adalah tingkat keandalan suatu alat ukur. Sedangkan reliabilitas dijelaskan oleh
Sugiyono (2003, hlm. 137) sebagai berikut: “Instrumen yang reliabel adalah
instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
akan menghasilkan data yang sama”. Jadi reliabilitas adalah keterandalan atau
Risa Stephanie Gurning, 2014
MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan uji coba angket, yaitu pada tanggal 09 Juli 2015 di Kembar
Gym Bandung. Uji coba angket diberikan kepada 22 member fitness wanita yang
melakukan kegiatan olahraga / latihan di Kembar Gym Bandung.
1. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan antara
skor tertinggi dan terendah.
2. Kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor tinggi disebut
kelompok atas. Sedangkan kelompok yang terdiri dari responden yang
memperoleh skor rendah disebut kelompok bawah.
3. Mencari nilai rata-rata ( ) setiap butir pernyataan kelompok atas dan nilai
rata-rata ( ) setiap butir kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:
=
Keterangan :
: nilai rata-rata yang dicari
xi : Jumlah skor n : Jumlah responden
4. Mencari Simpangan Baku (S) setiap butir pernyataan dari kelompok atas dan
kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :
S =
Keterangan :
S : Simpangan Baku
∑ (xi- x)2 : Jumlah skor yang dikurangi rata-rata dikuadratkan
n - 1 : Jumlah responden dikurangi satu
5. Mencari variansi gabungan (S2) setiap butir pertanyaan kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :
=
Keterangan :
: Variansi gabungan
Keterangan:
: Nilai t yang dicari
1 : Skor rata-rata kelompok atas 2 : Skor rata-rata kelompok bawah
: Simpangan baku gabungan
1 : Jumlah sampel kelompok atas 2 : Jumlah sampel kelompok bawah
7. Selanjutnya membandingkan t-hitung dengan t-tabel dalam taraf nyata 0,05 /
5% atau dengan tingkat kepercayaan 95%. Instrument penelitian ini memiliki
tingkat kebebasan n = 22, nilai tabel menunjukkan angka 0,432 dan nilai
t-hitung menunjukkan angka 0,611.
8. Berdasarkan hasil uji coba angket motif keterlibatan wanita berlatih fitness
yang penulis lakukan di dalam penelitian ini. Dengan 52 soal telah diujikan
yang selanjutnya diolah menggunakan program SPSS 64.0, di dapatkan hasil
pengolahan data sebanyak 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan valid
dan terdapat 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan tidak valid. Hasil soal
yang valid tersebut dijadikan sebagai angket penelitian penulis, kemudian
soal yang tidak valid penulis hilangkan.
Dalam menentukan valid atau tidaknya sebuah butir tes dapat melalui
pendekatan signifikasi daya pembeda. Jika nilai t-hitung lebih besar atau sama
dengan t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan
sebagai alat pengumpul data. Akan tetapi, apabila sebaliknya nilai t-hitung lebih
kecil dari nilai t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak
dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Berdasarkan hasil penghitungan,
Risa Stephanie Gurning, 2014
MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
Berdasarkan hasil penghitungan validitas dari tiap-tiap butir tes pada tabel
di atas, maka diperoleh sejumlah 26 pernyataan yang dinyatakan valid, sehingga
butir tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini.
Akan tetapi dari 26 pernyataan yang valid tersebut hanya 30 pernyataan yang
dalam pelaksanaan pengumpulan data ini, hanya diambil 4 butir pernyataan dari
yang tidak valid. Sedangkan butir-butir pernyataan yang dinyatakan sudah valid,
penulis susun kembali secara acak dengan nomor urut 1 sampai dengan 30.
F. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pernyataan yang telah dinyatakan valid, sehingga pernyataan tersebut sah
untuk dijadikan sebagai alat pengumpul data, penulis perbanyak untuk
disebarluaskan kepada sampel yang menjadi objek dalam penelitian ini.
Kemudian angket tersebut penulis sebarkan kepada member wanita yang
melakukan latihan fitness di Urban Gym Dago. Dalam penyebarannya saya
dibantu oleh staf-staf instruktur fitness Urban Gym Dago. Penelitian ini penulis
lakukan pada hari kamis tanggal 09 Juli 2015 dari jam 12.00 sampai dengan jam
Risa Stephanie Gurning, 2014
MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Azwar, S. (1997). Realibilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bahri Djamarah, S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Bandung
Berliana. (2011). Wanita dan Olahraga Prestasi. Bandung: PT. KaryaManunggal Lithomas
Gunarsa, S.D. (2004). Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: BPK
Hawadi, R.A. (2003). Perspektif Psikologis Bakat Anak. Jakarta: Grasindo
Ibrahim, Rusli. dan Komarudin. (2007). Modul Psikologi Kepelatihan. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.
Ibrahim, Rusli. dan Komarudin. (2008). Modul Psikologi Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.
Komarudin. (2013). Psikologi Olahraga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Malayu, S.P. Hasibuan. (2007). Management Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksarari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta : BPK
Mc. Clelland. (2011). Teori Motivasi Maslow-Mc. Jakarta: Intermedia
Moekijat. (2007). Pengembangan dan Penilaian Hasil Kerja. Bandung : Mandar Maju Asdi Mahasatya
Santoso. (2012). Analisis SPSS Pada Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Siagian, Sondang P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sutresna, N. (2003). Wanita dan Olahraga. dalam Harsuki (Peyunting), Perkembangan Olahraga Terkini kajian para pakar. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada
Sutresna, N. (2012). Wanita Dan Olahraga Dalam Ragam Dimensi. Bandung: CV. WarliArtika
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI
Risa Stephanie Gurning, 2014