• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

RISA STEPHANIE G 1100549

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER)

(Studi Deskriptif Pada Member Wanita Urban Gym Bandung)

Oleh Risa Stephanie G

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Risa Stephanie 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari

(3)

Risa Stephanie G 1100549

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I,

Dr. Hj. Nina Sutresna, M.Pd NIP. 196412151989012001

Pembimbing II,

Dr. Mulyana, M.Pd. NIP. 197108041998021001

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan,

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Olahraga adalah salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang

berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang,

peningkatan taraf hidup, kesenjangan sosial serta bertujuan untuk mencapai

prestasi yang setinggi-tingginya. Semua tergantung kepada setiap orang yang

menetapkan tujuan untuk berolahraga dalam kehidupannya.

Olahraga tidak hanya melibatkan aspek fisik saja dalam pelaksanaannya

didukung oleh aspek-aspek lain seperti psikologi, lingkungan, kebudayaan dan

aspek-aspek lain yang terintegrasi secara seimbang dan saling mendukung

kegiatan jasmani yang dilakukan dalam olahraga adalah aktivitas fisik yang unik

karena sifatnya bukan hanya sebagai sistem pengujian terhadap diri sendiri (self

testing system) dan terhadap orang lain, tetapi juga memerlukan hubungan yang

harmonis antara proses berfikir, emosi dan gerakan. Sebagai makhluk sosial yang

memiliki akal dan pikiran, manusia pada umumnya melakukan sesuatu karena

adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi berdasarkan motifnya.

Di dalam era globalisasi saat ini olahraga angkat beban (fitness) merupakan

gaya hidup yang sedang banyak di gemari masyarakat baik dari kalangan pelajar,

mahasiswa, maupun orang tua. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap

pentingnya olahraga mengalami peningkatan yang pesat. Hal tersebut dipengaruhi

oleh bertambahnya minat masyarakat mengikuti club-club yang menyediakan

fasilitas-fasilitas untuk berolahraga. Oleh karena tujuan utama masyarakat

berolahraga rekreasi, maka mereka cenderung untuk memilih tempat yang

menyuguhkan suasana yang nyaman sehingga terasa lebih rileks. Selain itu juga

tempat tersebut bisa menjadi tempat bersosialisasi baru, dimana mereka bisa tetap

berlatih tanpa kehilangan waktu untuk menjaga interaksi dengan rekan-rekan

mereka.

Persoalan utama pada umumnya, kebanyakan kaum wanita berlatih dengan

(6)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kadar lemak dalam tubuhnya dengan menambah massa otot. Banyak kaum wanita

telah sadar bahwa latihan beban adalah cara yang superior untuk mengurangi

lemak tubuh dan menjaga lemak untuk tertimbun lagi, sehingga semakin mudah

untuk tubuh mendapatkan penampilan yang langsing dan kencang. Untuk itu perlu

dibiasakan hidup teratur dengan memperhatikan segala sesuatu yang akan di

konsumsi. Baik itu dari makanan dan minuman diantara jam makan.

Dilihat dari kaca mata sosial bahwa keterlibatan wanita dalam berolahraga

menjadi kendala sejak menjelang abad 21. Namun kendala tersebut mampu

dipatahkan sejak tahun 1970an. Kesadaran akan adanya persamaan antara kaum

laki-laki dan wanita semakin memberikan kesempatan bagi kaum wanita untuk

berpartisipasi dan menunjukkan kemampuannya dalam kegiatan olahraga

(Sutresna, 2012).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis

terhadap beberapa member wanita di fitness center Bandung, salah satunya adalah

Urban Gym yang berlokasi di Jl. Dago Asri A-12 Bandung. Terdapat beberapa

tingkat perbedaan pendapat mengenai motif yang melatarbelakangi kaum wanita

lebih tertarik berolahraga ditempat fitness center dibandingkan berolahraga

dilapangan terbuka. Menurut beberapa pendapat kaum wanita, secara umum kaum

wanita mengalami ketidakpuasan terhadap beberapa penampilan fisik mereka

yang terlihat kurang menarik. Ketakutan kaum wanita akan kelebihan berat badan

ataupun terkena obesitas menimbulkan gangguan secara psikis. Berbagai cara

dilakukan oleh kaum wanita untuk mendapatkan tubuh yang sehat, langsing, seksi

serta mampu membentuk tubuh, membakar lemak, serta meningkatkan kesehatan

jantung dan tulang.

Motivasi yang mendorong kaum wanita berpartisipasi dalam kegiatan

olahraga dijelaskan oleh Sutresna (2012, hlm. 9) yang disaring oleh penulis bahwa

kesadaran akan perlunya kesehatan dan kebugaran jasmani, mendorong kaum

wanita untuk mengambil bagian dalam aktifitas fisik yang dikaitkan dengan segi

keindahan fisik (Beauty Youthfull) dan beranjak pada keinginan untuk memiliki

(7)

Motif merupakan dorongan yang menggerakan seseorang bertingkah laku

dikarenakan adanya kebutuhan – kebutuhan yang ingin di penuhi oleh manusia.

Sebagaimana dikemukakan oleh Sardiman (2007:73) bahwa “Motif pada diri

seseorang juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam

subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan”.

Motif dapat diartikan sebagai keadaan dalam pribadi orang yang mendorong

individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.

Proses inilah yang dimaksud dengan motif. Selain itu, Suryabrata (2004:70)

mengemukakan bahwa :

motif merupakan sebuah proses yang tidak dapat diamati, tetapi sebuah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu yang dapat kita saksikan. Tiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu, kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motif.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, penulis bermaksud meneliti

motif keterlibatan wanita berlatih fitness dengan mengetahui persentase setiap

masing-masing member wanita dalam motifnya berlatih fitness. Maka dari itu,

penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Motif Wanita

Melakukan Latihan Beban Dipusat Kebugaran Jasmani (Fitness Center)” (Studi

deskriptif pada Member Wanita Urban Gym Bandung).

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan

permasalahan secara umum sebagai berikut:

1. Motif apakah yang melatarbelakangi wanita melakukan latihan

beban dipusat kebugaran jasmani (fitness center) ?

2. Bagaimanakah gambaran motif wanita melakukan latihan beban

(8)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas, maka tujuan dalam

Penelitian ini adalah untuk memperoleh :

1. Gambaran, apakah motif dasar wanita melakukan latihan beban

dipusat kebugaran jasmani (fitness center).

2. Perbedaan tingkat persentase pada setiap motif wanita dalam

melakukan latihan beban dipusat kebugaran jasmani (fitness center).

D.Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka manfaat yang

diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu

pengetahuan olahraga ataupun sumbangan informasi dan keilmuan yang

berarti terhadap pengembangan latihan beban (fitness)

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.

2. Secara praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

motif keterlibatan wanita berlatih fitness.

b. Dapat menambah pengetahuan tentang setiap persentase dalam motif yang

lebih mendorong wanita melakukan latihan beban dipusat kebugaran

jasmani (fitness center).

E.Definisi Operasional

Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda. Untuk

menghindari kesalahan penafsiran istilah-istilah dalam penelitian ini, maka

penulis menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu:

a. Olahraga. menurut kamus bahasa Indonesia adalah salah satu aktivitas fisik

maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan

kualitas kesehatan seseorang serta bertujuan untuk mencapai prestasi yang

(9)

b. Motif. Menurut Sardiman (2007:73) bahwa “Motif pada diri seseorang juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek

untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan”.

c. Beban. Menurut pengertian secara umum adalah olahraga untuk membakar

lemak dengan difokuskan pada pembentukan otot tubuh dan juga bagian

tubuh lainnya yang diinginkan.

d. Gender. Menurut (Suprijadi dan Siskel, 2004) adalah peran sosial dimana

peran laki-laki dan peran perempuan ditentukan.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memaparkan urutan dalam

penyusunannya bahwa: Bab I tentang pendahuluan akan dipaparkan mengenai:

Latar Belakang, masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, anggapan dasar, definisi operasional, dan struktur organisasi

skripsi. Bab II tentang kajian pustaka dan kerangka pemikiran. Dalam kajian

pustaka akan dipaparkan mengenai landasan teori dalam menyusun pertanyaan

dan tujuan, sedangkan dalam kerangka pemikiran akan dikaji hubungan teoritis

antar variabel. Bab III tentang metode penelitian: Metode penelitian, populasi dan

sample, serta justifikasi dari penggunaan sample, desain penelitian, instrumen

yang digunakan, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV tentang hasil

penelitian dan pembahasan akan dipaparkan pengolahan data dan pembahasan

atau analisis temuan. Bab V tentang simpulan dan saran, akan dipaparkan

(10)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian, pemilihan metode yang tepat akan sangat berguna,

karena akan membantu peneliti untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Metode adalah suatu cara atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai suatu

tujuan. Tujuan dalam sebuah penelitian menggambarkan cara menyelesaikan atau

memecahkan masalah dengan menggunakan cara-cara tertentu. Metode yang

digunakan harus sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Oleh karena itu,

penentuan metode penelitian disesuaikan dengan masalah yang diteliti dan tujuan

yang akan dicapai dalam penelitian tersebut. Sugiyono (2012, hlm. 2): “pada

dasarnya metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu”. Oleh karena itu, penentuan metode harus

disesuaikan dengan tujuan dari penelitian ini. Sama halnya yang disebutkan oleh

Arikunto (2010, hlm. 203) bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Pengambilan

metode ini berdasarkan pertimbangan bahwa sifat penelitian ini adalah proses

penelitian yang mengungkapkan, mengambarkan, dan menyimpulkan hasil

pemecahan masalah sesuai dengan prosedur penelitian. Hal ini sesuai dengan

yang diungkapkan Sugiyono (2012, hlm. 147) berikut:

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah

penelitian dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul kemudian dibuatkan kesimpulan setelah penelitian selesai, tanpa

melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang

(11)

Pola atau desain penelitian merupakan hal yang penting di dalam sebuah

penelitian, karena desain penelitian berfungsi untuk mempermudah langkah yang

harus dilakukan dalam suatu penelitian dan juga dapat dijadikan sebagai suatu

pegangan agar tidak keluar dari ketentuan, sehingga dapat mencapai tujuan yang

diharapkan. Desain penelitian yang dibuat harus sesuai dengan variabel-variabel

yang terkandung dalam penelitian. Definisi variable menurut Arikunto (2010,

hlm. 161) adalah “objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian’’. Adapun variable-variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel X = Motif

Langkah-langkah penelitian yang ditempuh oleh penulis prosedurnya

mengacu pada rancangan LR Gay yang diadaptasi oleh Sutresna (2002, hlm.

125) adalah sebagai berikut :

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian Secara keseluruhan

langkah-langkah penelitian inilah yang penulis pakai mulai dari tahap awal sampai pada

simpulan penelitian.

Penelusuran permasalahan real di lapangan, sehingga memunculkan beragam masalah penelitian (selection and definition of a problem)

Penelusuran beragam data empirik dan teoritik sebagai landasan kerangka berpikir berkaitan dengan masalah penelitian (Review of related literatur)

Perumusan hipotesis dengan mengacu pada kerangka berfikir dan kajian empirik serta teoritik

Penentuan metode penelitan berkenaan dengan; sampel, instrumen, desain dan prosedure penelitian (method; subject, instruments, design & procedure)

Analisis dan Interpretasi data (Data analysis)

(12)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

C. Teknik Pengambilan Sampel

Setiap penelitian terlebih dahulu perlu menentukan populasi yang

dijadikan sebagai sumber data untuk penelitiannya. Populasi dapat berbentuk

manusia, nilai-nilai, dokumen dan peristiwa yang dijadikan objek penelitian.

Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) populasi adalah “keseluruhan objek dalam

penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah member wanita di Kembar Gym Bandung. Dengan total 22 orang.

Sedangkan sampel penelitian menggunakan keseluruhan member wanita

Urban Gym Dago. Hal ini penulis tempuh karena peminat (jumlah) wanita yang

berlatih fitness masih digolongkan sedikit/rendah dibandingkan peminat fitness

pria yaitu 35 orang.

D. Alat Pengumpul Data

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang

disebut instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat

pengumpul data. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai setting, sumber,

dan cara. Sugiono (2012, hlm. 193) berpendapat bahwa “ pengumpulan data dapat

dilakukan dengan wawancara (interview), angket (kuesioner), pengamatan

(observasi) dan gabungan ketinganya”.

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data

kuesioner (angket). Menurut Sugiono (2012, hlm. 199) “ kuesioner merupakan

alat pengumpul data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya”.

Mengenai angket yang dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm. 87) sebagai

berikut: “ Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar

pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis”.

Menyimak penjelasan di atas penulis dapat menjelaskan bahwa angket memiliki

ciri, yaitu mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan atau pernyataan yang

tetulis dan tersusun serta disebarkan dengan tujuan untuk memperoleh data dan

informasi dari sumber data berupa orang atau responden.

Mengenai jenis angket yang dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm. 87)

(13)

Mengenai angket tertutup dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm 87) sebagai berikut:

Angket tertutup merupakan angket yang menghendaki jawaban pendek, atau jawabannya diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu. Daftar pertanyaan disusun dengan disertai alternatif jawabannya, responden diminta untuk memilih salah satu jawaban atau lebih dari alternatif yang sudah disediakan.

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, penulis dapat mengambil

kesimpulan bahwa angket tertutup merupakan angket dimana didalamnya terdapat

sebuah pertanyaan/pernyataan yang menghendaki jawaban pendek dan alternatif

jawabannya sudah disediakan. Beberapa alasan penulis menggunakan angket

tertutup dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Responden lebih mudah untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan yang

terdapat dalam angket.

2. dalam pengisian pertanyaan atau pernyataan angket lebih cepat dan efesien,

sehingga menghemat dalam hal tenaga dan waktu.

3. Kehadiran peneliti secara langsung relatif tidak diperlukan.

Untuk memudahkan dalam penyusunan butir-butir pertanyaan atau

pernyataan angket serta alternatif jawaban yang tersedia, maka responden hanya

diperkenankan untuk menjawab salah satu alternatif jawaban. Jawaban yang

dikemukakan oleh responden didasarkan pada pendapatnya sendiri atau suatu hal

yang dialaminya. Angket untuk 35 orang ini terdiri dari sejumlah pernyataan dari

penjabaran kelima jenis kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow yaitu sebagai

berikut :

1. Kebutuhan fisiologis.

2. Kebutuhan akan rasa aman.

3. Kebutuhan sosial.

4. Kebutuhan prestise (harga diri).

5. Kebutuhan akan perwujudan diri.

Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran, maka setiap

instrumen harus memiliki skala pengukuran. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan skala Likert sebagai skala pengukuran instrumen yang dipakai.

(14)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

menjelaskan bahwa “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan

menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Berdasarkan skala Likert yang digunakan dalam angket, peneliti menetapkan

kisi-kisi angket sebagaimana dipaparkan dalam Tabel 3.2 dibawah ini.

Tabel 3.2

KISI-KISI ANGKET MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (Fitness Center)

DI URBAN GYM BANDUNG

No Kebutuhan Sub Komponen Indikator No Butir

Pernyataan

- waktu luang yang tersedia

(15)

ingin dicapai

- Ketidak pastian dalam hasil latihan

- Kendala dalam suatu target

- Pentingnya berlatih bagi tubuh

- Mendapat teman baru yang sejenis

(16)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(17)

bersama-Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif (+) Negatif (-)

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Berdasarkan penjelasan di atas maka kuesioner (angket) yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket) tertutup yang berbentuk

Ratting-scale yaitu menggunakan skala Likert dengan tingkatan dari sangat setuju ke

sangat tidak setuju, dengan cara membubuhkan tanda Check (√), pada kolom

tingkatan tersebut. Pemilihan angket tertutup tersebut dengan pertimbangan agar

jawaban lebih terarah pada masalah penelitian yang sudah ditetapkan.

E. Uji Coba Angket

Sebelum angket ini disebar luaskan kepada sampel yang sebenarnya,

terlebih dahulu angket ini penulis uji cobakan. Uji coba ini bermaksud untuk

mengukur sejauh mana tingkat validitas dan reliabilitas dari angket yang akan

dipergunakan sebagai alat pengumpul data. Sehingga nantinya akan diperoleh

sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat dipergunakan sebagai alat

pengumpul data dalam penelitian ini. Mengenai validitas dijelaskan oleh

Sugiyono (2003, hlm. 137) sebagai berikut: “valid berarti instrument tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Jadi validitas

adalah tingkat keandalan suatu alat ukur. Sedangkan reliabilitas dijelaskan oleh

Sugiyono (2003, hlm. 137) sebagai berikut: “Instrumen yang reliabel adalah

instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama

akan menghasilkan data yang sama”. Jadi reliabilitas adalah keterandalan atau

(18)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan uji coba angket, yaitu pada tanggal 09 Juli 2015 di Kembar

Gym Bandung. Uji coba angket diberikan kepada 22 member fitness wanita yang

melakukan kegiatan olahraga / latihan di Kembar Gym Bandung.

1. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan antara

skor tertinggi dan terendah.

2. Kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor tinggi disebut

kelompok atas. Sedangkan kelompok yang terdiri dari responden yang

memperoleh skor rendah disebut kelompok bawah.

3. Mencari nilai rata-rata ( ) setiap butir pernyataan kelompok atas dan nilai

rata-rata ( ) setiap butir kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:

=

Keterangan :

: nilai rata-rata yang dicari

xi : Jumlah skor n : Jumlah responden

4. Mencari Simpangan Baku (S) setiap butir pernyataan dari kelompok atas dan

kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :

S =

Keterangan :

S : Simpangan Baku

∑ (xi- x)2 : Jumlah skor yang dikurangi rata-rata dikuadratkan

n - 1 : Jumlah responden dikurangi satu

5. Mencari variansi gabungan (S2) setiap butir pertanyaan kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :

=

Keterangan :

: Variansi gabungan

(19)

Keterangan:

: Nilai t yang dicari

1 : Skor rata-rata kelompok atas 2 : Skor rata-rata kelompok bawah

: Simpangan baku gabungan

1 : Jumlah sampel kelompok atas 2 : Jumlah sampel kelompok bawah

7. Selanjutnya membandingkan t-hitung dengan t-tabel dalam taraf nyata 0,05 /

5% atau dengan tingkat kepercayaan 95%. Instrument penelitian ini memiliki

tingkat kebebasan n = 22, nilai tabel menunjukkan angka 0,432 dan nilai

t-hitung menunjukkan angka 0,611.

8. Berdasarkan hasil uji coba angket motif keterlibatan wanita berlatih fitness

yang penulis lakukan di dalam penelitian ini. Dengan 52 soal telah diujikan

yang selanjutnya diolah menggunakan program SPSS 64.0, di dapatkan hasil

pengolahan data sebanyak 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan valid

dan terdapat 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan tidak valid. Hasil soal

yang valid tersebut dijadikan sebagai angket penelitian penulis, kemudian

soal yang tidak valid penulis hilangkan.

Dalam menentukan valid atau tidaknya sebuah butir tes dapat melalui

pendekatan signifikasi daya pembeda. Jika nilai t-hitung lebih besar atau sama

dengan t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan

sebagai alat pengumpul data. Akan tetapi, apabila sebaliknya nilai t-hitung lebih

kecil dari nilai t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak

dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Berdasarkan hasil penghitungan,

(20)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Berdasarkan hasil penghitungan validitas dari tiap-tiap butir tes pada tabel

di atas, maka diperoleh sejumlah 26 pernyataan yang dinyatakan valid, sehingga

butir tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini.

Akan tetapi dari 26 pernyataan yang valid tersebut hanya 30 pernyataan yang

(21)

dalam pelaksanaan pengumpulan data ini, hanya diambil 4 butir pernyataan dari

yang tidak valid. Sedangkan butir-butir pernyataan yang dinyatakan sudah valid,

penulis susun kembali secara acak dengan nomor urut 1 sampai dengan 30.

F. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pernyataan yang telah dinyatakan valid, sehingga pernyataan tersebut sah

untuk dijadikan sebagai alat pengumpul data, penulis perbanyak untuk

disebarluaskan kepada sampel yang menjadi objek dalam penelitian ini.

Kemudian angket tersebut penulis sebarkan kepada member wanita yang

melakukan latihan fitness di Urban Gym Dago. Dalam penyebarannya saya

dibantu oleh staf-staf instruktur fitness Urban Gym Dago. Penelitian ini penulis

lakukan pada hari kamis tanggal 09 Juli 2015 dari jam 12.00 sampai dengan jam

(22)

Risa Stephanie Gurning, 2014

MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (FITNESS CENTER) Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Azwar, S. (1997). Realibilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bahri Djamarah, S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Bandung

Berliana. (2011). Wanita dan Olahraga Prestasi. Bandung: PT. KaryaManunggal Lithomas

Gunarsa, S.D. (2004). Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: BPK

Hawadi, R.A. (2003). Perspektif Psikologis Bakat Anak. Jakarta: Grasindo

Ibrahim, Rusli. dan Komarudin. (2007). Modul Psikologi Kepelatihan. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Ibrahim, Rusli. dan Komarudin. (2008). Modul Psikologi Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Komarudin. (2013). Psikologi Olahraga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Malayu, S.P. Hasibuan. (2007). Management Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksarari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta : BPK

Mc. Clelland. (2011). Teori Motivasi Maslow-Mc. Jakarta: Intermedia

Moekijat. (2007). Pengembangan dan Penilaian Hasil Kerja. Bandung : Mandar Maju Asdi Mahasatya

Santoso. (2012). Analisis SPSS Pada Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Siagian, Sondang P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sutresna, N. (2003). Wanita dan Olahraga. dalam Harsuki (Peyunting), Perkembangan Olahraga Terkini kajian para pakar. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada

Sutresna, N. (2012). Wanita Dan Olahraga Dalam Ragam Dimensi. Bandung: CV. WarliArtika

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI

(23)

Risa Stephanie Gurning, 2014

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.3  Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan kajian telah menunjukkan bahawa tidak terdapat perbezaan signifikan dari segi faktor keinginan responden untuk mendapatkan perkhidmatan kaunseling, iaitu

Terapi yang diberikan berupa edukasi kepada anak dan keluarga mengenai perubahan pola kebiasaan makan yang diharapkan, aktifitas fisik yang dapat dilakukan anak untuk

Sutris Triyanto (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa hasil pengolahan data dari kuesioner keputusan pelanggan dengan menggunakan perhitungan Indeks Kepuasan

tuberculosis.( Okkels et al. Salah satu anggota PPE yang menjadi kandidat vaksin adalah PPE Rv 1168c. Diketahui pula bahwa kelompok ini terkonservasi pada mikobakteri

助詞 mempunyai peranan yang sangat penting dalam bahasa Jepang, karena 助詞 berfungsi sebagai penanda fungsi sintaksis seperti subjek, objek dan lain-lain, dan juga berfungsi

Selain itu penerapan media bantu pembelajaran software MatLab (Simulink) pada materi ajar gerbang logika dasar memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji efek antimutagenik ekstrak etanol biji petai terhadap mencit jantan yang diinduksi

MASYARAKAT PENGGUNA LALU LINTAS.// DENGAN ADANYA KEGIATAN APEL TERTIB LALU LINTAS INI / DIHARAPKAN BISA MENJADIKAN YOGYAKARTA. RAMAH