• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X IIS SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X IIS SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Leli Septiani, 2015

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI

KELAS X IIS SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memeroleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi

oleh

1102913

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015

Leli Septiani

(2)

Leli Septiani, 2015

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X IIS SMA

KARTIKA XIX-2 BANDUNG

Oleh Leli Septiani

1102913

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memeroleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi. Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia

@Leli Septiani 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

(3)

Leli Septiani, 2015

LELI SEPTIANI

1102913

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X IIS SMA

KARTIKA XIX-2 BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr. Elly Malihah, M.Si. NIP. 19660425 199203 2 002

Pembimbing II

Dr. Hj. Siti Nurbayani K, M.Si NIP. 19700711 199403 2 002

Mengetahui

Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi

(4)

Leli Septiani, 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Manusia sebagai makhluk sosial, dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari bantuan orang lain, karena manusia itu tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri baik dalam kebutuhan biologis, ekonomis, maupun kebutuhan penting yang lainnya. Dalam memenuhi kebutuhannya ini, manusia sering mengadakan hubungan atau interaksi dengan orang lain. Tidak terkecuali dalam hal pendidikan. Pendidikan tidak dapat berlangsung dengan baik jika manusia tidak saling membantu satu sama lain. Meskipun masing-masing manusia itu sendiri yang mengalami proses dan hasil dari pendidikan tersebut.

Diri manusia selalu berkembang selama hidupnya dan selalu dipengaruhi oleh lingkungan atau faktor dari luar diri manusia itu. Begitupun dalam hal pendidikan baik pendidikan formal maupun informal. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bersifat sadar akan tujuan dalam mempelajari sesuatu. Pendidikan salah satunya meliputi proses belajar. Proses belajar ini tidak dibatasi oleh usia, jenis kelamin, waktu, atau jarak. Proses belajar selalu berlangsung sepanjang hidup manusia baik secara disadari maupun tidak, dan secara formal atau informal. Belajar sebagai salah satu unsur dalam pendidikan merupakan kekuatan bagi diri sendiri. Seperti yang dikatakan Pestalozzi (dalam Sardiman, 2014, hlm. 12), yang mengemukakan bahwa

‘makna dan tujuan pendidikan itu adalah Hilfe Zur Selbsthilfe. Artinya

pertolongan untuk pertolongan diri’. Makna dan tujuan dari pendidikan itu

(5)

2

Leli Septiani, 2015

Pendidikan dalam prosesnya ditandai dengan adanya suatu pembelajaran, terutama di sekolah, yang biasanya terjadi interaksi antara guru dengan siswa.

Menurut Hidayat (2011, hlm. 21), ‘proses tersebut dipandang lebih tepat

menggunakan istilah proses mengajar-belajar (PMB) daripada proses belajar mengajar (PBM). Alasannya, dalam proses ini hampir selalu lebih dulu aktif adalah guru (mengajar) lalu diikuti oleh aktivitas siswa (belajar), bukan

sebaliknya’.

Interaksi antara guru dengan siswa ini tidak bisa dilakukan hanya satu arah, baik itu hanya dari guru ke siswa maupun hanya dari siswa ke guru saja. Interaksi antara guru dengan siswa atau sebaliknya ini harus ditandai dengan adanya aksi dan reaksi dari dua arah agar tercipta interaksi yang baik dalam sebuah pembelajaran. Pembelajaran bisa saja tidak individu rasakan secara sadar. Misalnya, seorang individu belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dari pengalamannya yang sudah dirasakan beberapa kali. Secara tidak sadar, individu tersebut tidak akan melakukan hal yang sama jika hasilnya akan mengecewakan.

Guru tidak cukup hanya mengetahui bahan atau materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa saja, tetapi juga guru harus bisa memberikan motivasi kepada siswa. Proses tersebut bisa terjadi dalam proses belajar yang edukatif. Secara rinci dalam proses yang edukatif ini, paling tidak mengandung ciri-ciri antara lain yang disebutkan dalam Sardiman (2014, hlm. 13) :

1. Ada tujuan yang ingin dicapai;

2. Ada bahan/pesan yang menjadi isi interaksi;

3. Ada pelajar yang aktif mengalami;

4. Ada guru yang melaksanakan;

5. Ada metode untuk mencapai tujuan;

6. Ada situasi yang memungkinkan proses belajar-mengajar berjalan

dengan baik;

7. Ada penilaian terhadap hasil interaksi.

(6)

3

Leli Septiani, 2015

adanya perubahan terhadap siswa tersebut dalam pengetahuannya, maka siswa tersebut sudah memiliki hasil belajar.

Hasil belajar sebagai sebuah prestasi merupakan ukuran keberhasilan kegiatan dan proses belajar siswa dalam menguasai mata pelajaran tertentu yang biasanya dinyatakan dalam nilai, misalnya berupa angka atau huruf. Semua pelaku pendidikan (siswa, orang tua dan guru) pasti menginginkan tercapainya sebuah hasil belajar yang tinggi, karena hasil belajar yang tinggi merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar. Tidak terkecuali dalam mata pelajaran Sosiologi. Karena itu, siswa juga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang tinggi dalam mata pelajaran Sosiologi, khususnya di kelas X di SMA Kartika XIX-2 Bandung. Hasil belajar ini bisa ditunjukan dengan nilai-nilai yang guru peroleh dari siswa yang meliputi tiga aspek yaitu aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan, dan sikap. Nilai-nilai ini guru peroleh selama pembelajaran Sosiologi berlangsung.

SMA Kartika XIX-2 Bandung merupakan salah satu sekolah swasta di Kota Bandung. Mata pelajaran Sosiologi di sekolah ini hanya diajarkan pada kelas-kelas IIS saja, baik kelas X, XI maupun XII. Sedangkan untuk kelas peminatan, Sosiologi belum diajarkan. Kelas X pada sekolah ini masih menggunakan sistem kurikulum 2013, sehingga pembagian kelas sudah mulai dari kelas X. Siswa, terutama kelas X IIS, dituntut untuk bisa beradaptasi dengan baik dalam hal kondisi atau kehidupan SMA yang berbeda dengan kehidupan pada masa SMP, juga dalam hal mempelajari mata pelajaran - mata pelajaran yang lebih terfokus seperti Sosiologi. Mereka diharapkan mampu mempelajari mata pelajaran Sosiologi dengan baik sehingga hasil belajar dalam mata pelajaran tersebut juga bagus.

(7)

4

Leli Septiani, 2015

dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya oleh motivasi belajar siswa karena motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi. Hasil UAS inilah yang menjadi dasar penulis mengambil masalah penelitian. Namun, untuk hasil belajar sebagai variabel Y yang akan dijadikan sumber data pada penelitian ini adalah hasil Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X IIS SMA Kartika XIX-2 Bandung Semester Genap Tahun Ajaran 2014-2015. Hal ini dikarenakan penelitian ini dilakukan dalam periode semester genap. Sehingga nilai yang diambil sebagai hasil belajar (Variabel Y) adalah nilai yang ada setelah penelitian dilakukan yaitu nilai UTS, nilai sikap spiritual dan social, serta nilai keterampilan.

Masalah ini merupakan masalah yang tidak hanya terjadi kepada satu

atau dua orang siswa saja, melainkan lebih dari setengah dari jumlah siswa dalam kelasnya. Sehingga jika masalah ini dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan akan berdampak pada faktor lain selain motivasi belajar siswa. Para siswa ini dalam kesehariannya selalu melakukan interaksi sosial dengan siswa yang lain, baik yang bersangkutan dengan hal akademik maupun pribadi. Karena itu, keinginan atau keseriusan mereka dalam belajar sedikit banyak terpengaruh oleh lingkungan atau teman-temannya. Mereka akan merasa termotivasi untuk belajar lebih giat atau bahkan menjadi malas belajar. Motivasi ini bisa berasal dari dalam diri siswa atau bisa juga berasal dari luar siswa seperti lingkungan sekolah, teman, atau keluarga. Motivasi juga menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya interaksi sosial.

Sebagaimana disebutkan oleh Laning (2007, hlm. 57), bahwa “motivasi

dalam interaksi sosial merupakan dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan rasionalistis. Motivasi dalam diri seseorang dapat muncul disebabkan faktor atau pengaruh dari orang lain

sehingga individu melakukan kontak dengan orang lain”.

Motivasi sendiri memiliki beberapa fungsi. Seperti yang disebutkan oleh Sardiman (2014, hlm. 84) yaitu :

1. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini sebagai

(8)

5

Leli Septiani, 2015

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang ingin dicapai.

Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai rumusan masalahnya.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan terhadap aspek motivasi belajar yang dimiliki siswa, baik itu motivasi belajar yang berasal dari diri sendiri (intrinsik) atau berasal dari luar diri (ekstrinsik), karena penulis merasakan mereka kurang termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh, terutama pada mata pelajaran Sosiologi. Hanya sebagian dari mereka yang memang benar-benar serius dalam mempelajarinya, misalnya saja dilihat saat diadakan ulangan. Padahal soal yang diulangankan berasal dari materi yang sudah guru jelaskan pada pertemuan-pertemuan sbelumnya. Akan tetapi tetap saja hasil yang mereka peroleh setelah pembelajaran itu tidak terlalu memuaskan.

Pada umumnya, motivasi intrinsik itu jauh lebih besar pengaruhnya terhadap perubahan atau semangat diri individu dalam melakukan sesuatu dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik. Akan tetapi, motivasi ekstrinsik juga bisa sangat membantu dalam memberi semangat dan dorongan siswa untuk melakukan sesuatu, khususnya belajar. Hal ini karena motivasi intrinsik bisa saja timbul setelah adanya motivasi ekstrinsik dari teman-teman, lingkungan sekolah, keluarga atau dari masyarakat sekitar.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar

Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi di Kelas X IIS SMA Kartika XIX-2

Bandung”.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

(9)

6

Leli Septiani, 2015

XIX-2 Bandung?. Sedangkan secara khusus rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Apakah motivasi belajar yang dimiliki siswa lebih dominan berasal dari

dalam (intrinsik) atau dari luar (ekstrinsik) yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi di Kelas X IIS SMA Kartika XIX-2 Bandung ?

b. Bagaimana gambaran hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi

di Kelas X IIS SMA Kartika XIX-2 Bandung ?

c. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran sosiologi di kelas X IIS SMA Kartika XIX-2 Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas X IIS SMA Kartika XIX-2 Bandung. Sedangkan tujuan secara khususnya adalah adalah untuk :

a. Mengetahui motivasi belajar yang dimiliki siswa lebih dominan berasal

dari dalam (intrinsik) atau dari luar (ekstrinsik) yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi di Kelas X IIS SMA Kartika XIX-2 Bandung.

b. Mengetahui gambaran hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi

di Kelas X IIS SMA Kartika XIX-2 Bandung.

c. Menganalisis pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada

mata pelajaran sosiologi di kelas X IIS SMA Kartika XIX-2 Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini, penulis ingin memberikan manfaat yang bisa diambil, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

a. Manfaat teoretis

(10)

7

Leli Septiani, 2015

mempengaruhi hasil belajar siswa, dan pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi di kelas X IIS.

b. Manfaat praktis

1) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman peneliti sebagai calon pendidik Sosiologi mengenai motivasi belajar dan hasil belajar serta hubungan antara keduanya.

2) Bagi guru

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu sumber informasi tentang motivasi belajar yang lebih mendominasi dalam mempengaruhi hasil belajar siswa, gambaran hasil belajar siswa saat ini, dan bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi sehingga guru Sosiologi khususnya, dapat menggunakan strategi yang tepat dalam membantu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar Sosiologi agar hasil belajar dalam mata pelajaran Sosiologi pun ikut meningkat.

3) Bagi Sekolah

Sebagai referensi dan bahan masukan dalam mengetahui pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi, khususnya di SMA Kartika XIX-2 Bandung. Sehingga dapat bekerja sama dengan guru Sosiologi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

1.5 Struktur Organisasi Penelitian

BAB I : Pendahuluan. BAB ini berisi tentang latar belakang penelitian,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dari penelitian, dan struktur organisasi penelitian.

BAB II : Kajian Pustaka. Bab ini berisi tentang konsep-konsep yang

(11)

8

Leli Septiani, 2015

BAB III : Metode Penelitian. Dalam bab ini penulis menjelaskan

mengenai metodologi penelitian yang digunakan, yaitu desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data.

BAB IV : Temuan dan Pembahasan. Dalam bab ini diuraikan analisis

hasil temuan penelitian dan pembahasan dari analisis data yang telah dilakukan.

BAB V : Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi. Dalam bab ini, penulis

(12)

Leli Septiani, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran : Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Azwar, S. (1987). Tes Prestasi : Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Depdiknas. (2007). Belajar dan Berkarya : Suatu Tinjauan Psikologi untuk Pengelola Program Akselerasi. Jakarta : Depdiknas.

Laning, V. D. (2007). Sosiologi Untuk Kelas X SMA/MA. Klaten : Cempaka Putih.

Hartinah, S. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT Refika Aditama.

Hidayat, S. U. (2011). Model-Model Pembelajaran Berbasis PAIKEM. Bandung : CV. Siliwangi&CO.

Muslich, M. (2011). KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) : Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Proyek Penerbit. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : CV Mini Jaya Abadi.

Reid, G. (2009). Memotivasi Siswa di Kelas : Gagasan dan Strategi. Jakarta : PT Indeks.

(13)

125

Leli Septiani, 2015

Santoso, S. (2010). Teori-Teori Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama.

Sardiman. (2014). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Shaleh, A.R. (2009). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta : Prenada Media Group.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Slavin. R.E. (2011). Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktik. Edisi Kesembilan, Jilid 2. Jakarta : PT Indeks Permata Puri Media.

Soekanto, S. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Syah, M. (2011). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Uno, B. H. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Usman, H. dan Akbar, P. S. (2009). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.

Wachidah, L. (2013). Bahan Ajar Statistika Sosial. Bandung : (tidak ada penerbit).

(14)

126

Leli Septiani, 2015

Skripsi :

Al Rasyid, H. (1993). Teknik Penarikan sampel dan Penyusunan Skala. Bandung : Program Pascasarjana Universitas Padjajaran.

Hamdani, S. (2014). Pengaruh Keberfungsian Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi (Studi Deskriptif Analitis Kelas XI SMA AL- Inayah Kecamatan Sukasari Kota Bandung). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Karlina, N. (2012). Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kabupaten Tasikmalaya). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Satrya, D.I. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar dan penggunaan Media Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran akuntansi (Suatu Kasus di SMA Pasundan 3 Bandung Kelas XI Periode Semester genap 2009/2010). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Septiani, I. (2013). Pengaruh Iklim Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey pada Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMA Pasundan Se-Kota Bandung). (Skripsi). Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Setyowati. (2007). Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang. (Skripsi). Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.

(15)

127

Leli Septiani, 2015

Jurnal :

Jati, P. A. K. (2012). Pengaruh Variasi Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI Program Ilmu Sosial SMAN 5 Purworejo Tahun Ajaran 2012 / 2013. Purworejo. Tidak ada halaman.

Mappeasse, M.Y. (2009). Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar. Jurnal MEDTEK, Volume 1 (2), tidak ada halaman.

Setiawan, R. (2010). Analisis Pengaruh Faktor Kemampuan Dosen, Motivasi Belajar Ekstrinsik dan Intrinsik Mahasiwa, Serta Lingkungan Belajar terhadap Semangat Belajar Mahasiswa di Departemen Mata Kuliah Umum Universitas Kristen Petra. Jurnal Mitra Ekonomi dan manajemen Bisnis, Vol. 1 (2), hlm. 229-243.

Internet :

Admin. (2014). Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli. [Online]. Diakses

dari

http://dilihatya.com/882/pengertian-hasil-belajar-menurut-para-ahli#top.

Haffandi, L. (2013). KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013. [Online]. Diakses dari

Referensi

Dokumen terkait

Ketika direaksikan dengan asam kolorida, tidak bereaksi, dengan asam sulfida, tidak bereaksi, dengan Amonium hidroksida dan Amonium klorida, tidak bereaksi,

Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2005 Tentang Penataan Pedagang Kaki Lima. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 04 Tahun 2009 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah

Diffusion bonding : Mono filament diperkuat AMCs terutama dihasilkan oleh ikatan difusi (foil-serat-foil) rute atau oleh penguapan lapisan yang relatif tebal dari

dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (Strata - 1) pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Disusun

D ampak Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Tingkat Kepercayaan D iri Siswa D i Sman 4 Kota Cirebon.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Tesis Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.. Analisis Potensi dan Pengembangan Wilayah Kabupaten Lebak Provinsi

Pengaruh penerapan metode pembelajaran bermain peran (role playing) terhadap kompetensi sosial afektif siswa dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar dibandingkan

he registry included 77 physicians (91% neurologists and 9% trained inter- nists on cerebrovascular disease) from 59 urban centres of diferent types: 39 public and 20 private