18 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Asosiatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menguji analisis pengaruh dan hubungan antara dua variabel atau lebih (Timotius, 2017). Peneliti menggunakan jenis penelitian asosiatif dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh antara pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan Profitabilitas dan pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan Aktivitas perusahaan.
B. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2018. Pemilihan perusahaan tersebut sebagai populasi karena berdasarkan laporan BEI tahun 2018 sektor industri dasar dan kimia mengalami kenaikan hingga 21,17% year to date (ytd). Selain itu, perusahaan ini berada ditengah lingkungan masyarakat sehingga dalam pelaksanaan kegiatan operasianal perusahaan sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan masyarakat sekitar dan keberadaan limbah berbahaya yang digunakan sebagai bahan baku maupun bahan penolong dapat merusak kesehatan masyarakat yang ada disekitar lokasi operasional perusahaan.
Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu teknik pemilihan sampel dengan cara memilih sampel sesuai dengan yang
dikehendaki peneliti dan berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2018.
2) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan selama tahun pengamatan 2018.
3) Perusahaan yang menyajikan Corporate Social Responsibility dalam laporan tahunan.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Vaiabel Independen (X) : Corporate Social Responsibility
Pengungkapan CSR dapat diukur dengan menggunakan Corporate Social Responsibility Disclosure Indeks (CSRDI) dengan indikator Global Reporting Initiative (GRI). Peneliti menggunakan Global Reporting Initiative (GRI) karena dinilai lebih komprehensif untuk mengukur pengungkapan CSR perusahaan dan berpedoman pada GRI generasi empat (G4) dengan 91 indeks pengungkapan yang terdiri dari tiga fokus utama yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Kategori ekonomi terdiri dari kinerja ekonomi, keberadaan pasar, dampak ekonomi tidak langsung dan praktek pengadaan. Selain itu, kategori lingkungan terdiri dari bahan, energi, air, keaneragaman hayati, emisi, efluen dan limbah, produk dan jasa, kepatuhan, transportasi, lain-lain, asesmen pemasok atas lingkungan, dan mekanisme pengaduan masalah lingkungan. Sedangkan kategori sosial terdiri dari sub kategori praktek ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja, hak asasi manusia, masyarakat, dan tanggung jawab produk.
Pengungkapan CSR diukur berdasarkan indikator GRI G4 dan menggunakan kode numerik (five way numerical coding system) untuk menentukan skor pengungkapannya. Kode numerik yang digunakan adalah sebagai berikut (Ulum et al., 2016) :
0 = item tidak diungkapkan
1 = item diungkapkan dalam bentuk narasi 2 = item diungkapkan dalam bentuk numerik 3 = item diungkapkan dengan nilai moneter
4 = item diungkapkan dalam bentuk grafik/gambar
Selanjutnya skor dari jumlah item yang diperoleh masing-masing perusahaan dijumlahkan untuk memperoleh skor total (Harisnawati et al., 2017),. Kemudian dilakukan perhitungan Corporate Social Responsibility Disclosure Indeks sebagai berikut :
𝐶𝑆𝑅𝐷𝐼 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝐺𝑅𝐼
2. Variabel dependen (Y) : 1) Profitabilitas (Y1)
Merupakan angka yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return on assets (ROA) yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba (keuntungan). Selain itu, digunakan juga untuk
mengukur keberhasilan dari pengembalian seluruh aset yang dimiliki atas bisnis yang dijalankan (Brigham dan Houston, 2010).
𝑅𝑂𝐴 = 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 × 100%
2) Aktivitas (Y2)
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya. Rasio Aktivitas dalam penelitian ini menggunakan total asset turnover (TATO) untuk mengukur perputaran seluruh aset perusahaan dan digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk meningkatkan penjualan.
𝑇𝐴𝑇𝑂 = 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 D. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dan diterbitkan oleh organisasi, namun organisasi tersebut bukan pengolahnya (Ulum dan Juanda, 2018).
Peneliti memperoleh data secara tidak langsung melalui media perantara Bursa Efek Indonesia yaitu berupa Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan perusahaan industri dasar dan kimia yang telah dipublikasikan dalam website resmi BEI (www.idx.co.id).
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pencatatan secara sistematis yang berkaitan dengan CSR, Profitabilitas, dan Aktivitas perusahaan yang tercantum
pada laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan sektor industri dasar dan kimia pada periode 2018.
F. Teknik Analisis Data
Tahapan dalam analisis data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau menjelaskan suatu data berdasarkan karakteristik yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), seberapa jauh data bervariasi dari rata-ratanya, nilai minimum, nilai maksimum, median dan lain sebagainya (Santoso, 2016).
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual, model regresi atau variabel pengganggu berdistribusi secara normal atau tidak normal, suatu model regresi dikatakan baik ketika nilai residual berdistribusi secara normal (Janie, 2012).
Penelitian ini menggunakan metode analisis Kolmogorov smirnov (ks) dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi (sig.) > 0,05 maka nilai residual berdistribusi normal.
2) Jika nilai signifikansi (sig.) < 0,05 maka nilai residual berdistribusi tidak normal.
b. Uji linearitas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, apakah terdapat hubungan yang linier atau tidak. Suatu regresi dikatakan baik apabila memiliki hubungan yang linier antara variabel independen dan dependen, dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1) Jika signifikansi deviation from linearity > 0,05 maka diartikan terdapat hubungan yang linier antara variabel independen dengan variabel dependen.
2) Jika signifikansi deviation from linearity < 0,05 maka diartikan tidak terdapat hubungan linier antara variabel independen dengan dependen.
c. Uji heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan varian dalam model regresi dari pengamatan nilai residual satu ke pengamatan lainnya, jika nilai residual tersebut bersifat tetap maka dikatakan homokedastisitas, namun jika berbeda maka disebut heterokedastisitas. Suatu model regresi dikatakan baik apabila tidak terjadi heterokedastisitas. Penelitian ini menggunakan metode Glejser dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
1) Jika nilai signifikansi (sig.) > 0,05 maka tidak terjadi gejala heterokedastisitas dalam model regresi.
2) Jika nilai signifikansi (sig.) < 0,05 maka terjadi gejala heterokedastisitas dalam model regresi.
3. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (𝑅2)
Koefisien determinasi (𝑅2) dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh kontribusi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen atau mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berkisar antara nol dan satu, yang artinya jika nilainya mendekati satu berarti variabel independen (X) memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Y), maka dapat dinyatakan model regresi semakin baik.
b. Analisis regresi linier sederhana (simple linear regression) : Regresi linier sederhana merupakan suatu model persamaan yang menggambarkan pengaruh antara variabel bebas atau independen (x) dengan variabel terikat atau dependen (Y). Peneliti menggunakan uji regresi linier sederhana untuk melihat pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap profitabilitas dan pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap aktivitas perusahaan.
Persamaan yang diperoleh dari Regresi Linier Sederhana adalah sebagai berikut :
Y1 = a + bX+e Y2 = a + bX+e
Dimana Y1 adalah profitabilitas; Y2 adalah aktivitas; a adalah konstanta; b adalah koefisien regresi; X adalah CSR (Setyadharma, 2010). Dasar pengambilan keputusan dalam penelitian ini dengan cara membandingkan nilai signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05 yaitu :
1) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka artinya variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel (Y).
2) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka artinya variabel independen (X) tidak berpengaruh terhadap variabel (Y).