• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana gambaran budaya organisasi pada Himpunan Mahasiswa (Hima) Hiperkes Universitas Airlangga?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Bagaimana gambaran budaya organisasi pada Himpunan Mahasiswa (Hima) Hiperkes Universitas Airlangga?"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI

“STEPHEN P. ROBBINS”

“STEPHEN P. ROBBINS”

Oleh Oleh Kelompok 6 Kelompok 6

 NUR DEWIYANTI

 NUR DEWIYANTI 101611123010161112300909 AULIA

AULIA RADHIKA RADHIKA 101611123010161112302828 ASTRI

ASTRI NUR NUR AMALIA AMALIA 101611123010161112305353 YOGI

YOGI ADIPUTRO ADIPUTRO 101611123010161112307676 FAIZAL

FAIZAL FERGUSAN FERGUSAN 101611123010161112309090  NOVI ALITA ANURAD

 NOVI ALITA ANURADHA HA 101611123110161112311212

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

(2)

ii

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

BAB

BAB 1 1 ... ... 11 Pendahuluan

Pendahuluan ... 1... 1 1.1

1.1 Latar Belakang Latar Belakang Masalah Masalah ... ... 11 1.2

1.2 Rumusan Masalah...Rumusan Masalah... ... 22 1.3

1.3 Tujuan ...Tujuan ... ... 22 Bab

Bab 2 2 ... 3... 3 Tinjauan

Tinjauan Pustaka Pustaka ... 3... 3 2.1

2.1 Pengertian Budaya Pengertian Budaya Organisasi Organisasi ... ... 33 2.2

2.2 Terbentuknya Budaya Terbentuknya Budaya Organisasi Organisasi ... ... 55 2.3

2.3 Karakteristik Budaya Karakteristik Budaya Organisasi Organisasi ... . 55 2.5

2.5 Fungsi Budaya Fungsi Budaya Organisasi Organisasi ... ... 66 2.6

2.6 Menilai Kuat-Lemahnya Menilai Kuat-Lemahnya Fungsi Fungsi Budaya Budaya Organisasi...Organisasi... .... 88 2.7

2.7 Jenis-Jenis Budaya Jenis-Jenis Budaya Organisasi...Organisasi... ... 99 2.8

2.8 Manfaat Budaya Organisasi Manfaat Budaya Organisasi ... ... 1010 2.9

2.9 Indikator Budaya Indikator Budaya Organisasi Organisasi ... . 1010 2.10 Pers

2.10 Pers pektof Metodologi ……… pektof Metodologi ………....……….11……….11 BAB

BAB 3 3 ... .13... .13 METODE

METODE PENGUKURAN ...PENGUKURAN ... 13... 13 3.1

3.1 Pelaksanaan Pengukuran Pelaksanaan Pengukuran ... ... 1313 3.2

3.2 Sumber Sumber Data Data ... ... 1313 3.3

3.3 Metode Metode Pengumpulan Pengumpulan Data Data ... . 1313 3.4

3.4 Teknik Teknik Analisis Analisis Data Data ... ... 1313 3.5

3.5 Gambaran Umum Gambaran Umum HIMA HIMA Hiperkes Hiperkes dan dan Keselamatan Keselamatan Kerja Kerja UniversitasUniversitas Airlangga

Airlangga ... 14... 14 BAB

BAB 4 4 ... 16... 16 HASIL

HASIL DAN DAN PEMBAHASAN ...PEMBAHASAN ... 1... 166 4.1

4.1 Hasil Penelitian Hasil Penelitian ... .. 1616 4.2

4.2 Pembahasan Pembahasan ... ... 2121 B

BAB 5 ……….…AB 5 ……….…..………...………….. 24………….. 24 KESIMPULAN DAN SARAN...

KESIMPULAN DAN SARAN...………...24...24 5.1 Kesimpulan

5.1 Kesimpulan………....………..………….24………..………….24 5.2

5.2 Saran Saran ....………....………..24………..24 Lampiran

Lampiran

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

BAB

BAB 1 1 ... ... 11 Pendahuluan

Pendahuluan ... 1... 1 1.1

1.1 Latar Belakang Latar Belakang Masalah Masalah ... ... 11 1.2

1.2 Rumusan Masalah...Rumusan Masalah... ... 22 1.3

1.3 Tujuan ...Tujuan ... ... 22 Bab

Bab 2 2 ... 3... 3 Tinjauan

Tinjauan Pustaka Pustaka ... 3... 3 2.1

2.1 Pengertian Budaya Pengertian Budaya Organisasi Organisasi ... ... 33 2.2

2.2 Terbentuknya Budaya Terbentuknya Budaya Organisasi Organisasi ... ... 55 2.3

2.3 Karakteristik Budaya Karakteristik Budaya Organisasi Organisasi ... . 55 2.5

2.5 Fungsi Budaya Fungsi Budaya Organisasi Organisasi ... ... 66 2.6

2.6 Menilai Kuat-Lemahnya Menilai Kuat-Lemahnya Fungsi Fungsi Budaya Budaya Organisasi...Organisasi... .... 88 2.7

2.7 Jenis-Jenis Budaya Jenis-Jenis Budaya Organisasi...Organisasi... ... 99 2.8

2.8 Manfaat Budaya Organisasi Manfaat Budaya Organisasi ... ... 1010 2.9

2.9 Indikator Budaya Indikator Budaya Organisasi Organisasi ... . 1010 2.10 Pers

2.10 Pers pektof Metodologi ……… pektof Metodologi ………....……….11……….11 BAB

BAB 3 3 ... .13... .13 METODE

METODE PENGUKURAN ...PENGUKURAN ... 13... 13 3.1

3.1 Pelaksanaan Pengukuran Pelaksanaan Pengukuran ... ... 1313 3.2

3.2 Sumber Sumber Data Data ... ... 1313 3.3

3.3 Metode Metode Pengumpulan Pengumpulan Data Data ... . 1313 3.4

3.4 Teknik Teknik Analisis Analisis Data Data ... ... 1313 3.5

3.5 Gambaran Umum Gambaran Umum HIMA HIMA Hiperkes Hiperkes dan dan Keselamatan Keselamatan Kerja Kerja UniversitasUniversitas Airlangga

Airlangga ... 14... 14 BAB

BAB 4 4 ... 16... 16 HASIL

HASIL DAN DAN PEMBAHASAN ...PEMBAHASAN ... 1... 166 4.1

4.1 Hasil Penelitian Hasil Penelitian ... .. 1616 4.2

4.2 Pembahasan Pembahasan ... ... 2121 B

BAB 5 ……….…AB 5 ……….…..………...………….. 24………….. 24 KESIMPULAN DAN SARAN...

KESIMPULAN DAN SARAN...………...24...24 5.1 Kesimpulan

5.1 Kesimpulan………....………..………….24………..………….24 5.2

5.2 Saran Saran ....………....………..24………..24 Lampiran

Lampiran

(4)

1 1

BAB 1 BAB 1

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah

Setiap organisasi mempunyai budayanya masing-masing yang menjadi Setiap organisasi mempunyai budayanya masing-masing yang menjadi ciri khas suatu

ciri khas suatu organisasi. Budaya sebuah organisasi memegang peranan yangorganisasi. Budaya sebuah organisasi memegang peranan yang cukup penting dalam organisasi tersebut karena budaya yang baik akan dapat cukup penting dalam organisasi tersebut karena budaya yang baik akan dapat memberikan kenyamanan yang kemudian menunjang peningkatan kinerja memberikan kenyamanan yang kemudian menunjang peningkatan kinerja anggotanya. Sebaliknya, budaya organisasi yang kurang baik atau yang anggotanya. Sebaliknya, budaya organisasi yang kurang baik atau yang kurang sesuai dengan pribadi anggotanya akan memicu penurunan kinerja kurang sesuai dengan pribadi anggotanya akan memicu penurunan kinerja setiap anggota.

setiap anggota.

Dewasa ini banyak perusahaan yang mengubah budayanya agar dapat Dewasa ini banyak perusahaan yang mengubah budayanya agar dapat menunjang kemajuan perusahaan tersebut. Hal ini semakin membuktikan menunjang kemajuan perusahaan tersebut. Hal ini semakin membuktikan  bahwa

 bahwa budaya budaya suatu suatu organisasi organisasi dapat dapat sedemikian sedemikian mempengaruhmempengaruhi i sebuahsebuah organisasi. Keberlangsungan suatu organisasipun sedikit-banyak terpengaruh organisasi. Keberlangsungan suatu organisasipun sedikit-banyak terpengaruh oleh budaya organisasi. Sebagai contoh, budaya nepotisme di suatu organisasi oleh budaya organisasi. Sebagai contoh, budaya nepotisme di suatu organisasi atau perusahaan sudah tentu akan mengantarkan organisasi atau perusahaan atau perusahaan sudah tentu akan mengantarkan organisasi atau perusahaan tersebut ke gerbang kehancuran. Bagaimana tidak, dengan merekrut orang- tersebut ke gerbang kehancuran. Bagaimana tidak, dengan merekrut orang- orang yang hanya satu ras saja atau satu keluarga dalam perusahaan tersebut orang yang hanya satu ras saja atau satu keluarga dalam perusahaan tersebut tanpa merujuk pada prestasi, kredibilitas, kemampuan serta kesetiaan pada tanpa merujuk pada prestasi, kredibilitas, kemampuan serta kesetiaan pada  perusahaan suda

 perusahaan sudah pasti akan menurunkah pasti akan menurunkan kualitas suatu perusahaan yn kualitas suatu perusahaan yang lamaang lama kelamaan akan tersingkir oleh perusahaan lain yang lebih merekrut karyawan kelamaan akan tersingkir oleh perusahaan lain yang lebih merekrut karyawan dengan kualitas yang baik tanpa melihat ras,

dengan kualitas yang baik tanpa melihat ras, agama atau warna kulit.agama atau warna kulit.

 Namun,

 Namun, dalam dalam hal hal menciptakan menciptakan serta serta menumbuhkan menumbuhkan sebuah sebuah budayabudaya organisasi tidak hanya bertitik tumpu pada kenyamanan anggota saja. Ada organisasi tidak hanya bertitik tumpu pada kenyamanan anggota saja. Ada  banyak faktor-faktor lain yang harus diperhatikan. Diperlukan pemikiran yang  banyak faktor-faktor lain yang harus diperhatikan. Diperlukan pemikiran yang matang untuk dapat menciptakan dan menumbuh-kembangkan budaya yang matang untuk dapat menciptakan dan menumbuh-kembangkan budaya yang akan dapat berdampak baik perusahaan.

akan dapat berdampak baik perusahaan.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran budaya organisasi pada Himpunan Mahasiswa (Hima) Hiperkes Universitas Airlangga ?

1.3 Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan dan Budaya Organisasi

 b. Tujuan Khusus

a. Melakukan penilaian terhadap organisasi Himpunan Mahasiswa (Hima) Hiperkes Universitas Airlangga

 b. Melakukan analisis terhadap hasil penilaian kebudayan di Himpunan Mahasiswa (Hima) Hiperkes Universitas Airlangga.

(6)

3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Budaya Organisasi

Menurut Kusdi (2011:12), budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi dan akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Disini tampaknya menenkankan pada aspek kolektif, bahwa budaya adalah hasil kerja dari sejumlah akal dan bukan hanya satu akal individu saja. Dalam  bahasa inggris, kebudayaan berasal dari kata culture, yang berasal dari kata

latin colere, yaitu mengelola dan mengerjakan. Wibowo (2007:15), menjelaskan budaya merupakan kegiatan manusia yan sistematis diturunkan dari generasi ke generasi melalui berbagai proses pembelajaran untuk menciptakan cara hidup tertentu yang paling sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani organon  yang berarti alat atau instrumen. Arti kata ini menyiratkan bahwa organisasi adalah alat bantu manusia. Ketika seseorang mendirikan organisasi, tujuan akhirnya bukan organisasi itu sendiri melainkan agar ia dan semua orang yang terlibat di dalamnya dapat mencapai tujuan lain lebih mudah dan lebih efektif.

Budaya organisasi merupakan sistem penyebaran kepercayaan dan nilai- nilai yang berkembang dalam suatu organisasi dan mengarahkan perilaku anggota-anggotanya. Budaya organisasi dapat menjadi instrumen keunggulan kompetetif yang utama, yaitu bila budaya organisasi dapat menjawab atau mengatasi tantangan lingkungan dengan cepat dan tepat.

Budaya organisasi disebut juga budaya perusahaan, sering disebut juga  budaya kerja karena tidak bisa dipisahkan dengan kinerja ( performance)

sumber daya manusia. Semakin kuat budaya perusahaan, semakin kuat pula dorongan berprestasi. Salah satu faktor yang membedakan suatu organisasi dari organisasi yang lainnya ialah budayanya. Budaya merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan efektivitas organisasi. Budaya organisasi dapat menjadi instrumen keunggulan kompetetitif yang utama, ketika budaya

(7)

organisasi mendukung strategi organisasi dan dapat menjawab atau mengatasi tantangan lingkungan dengan cepat dan tepat.

Menurut Jones (1998:30), “Organization culture as the set of shared values and norm that controls organizational member interactions with each other and with people outside the organization” (Budaya organisasi adalah kumpulan nilai-nilai dan norma yang mengendalikan interaksi antara anggota organisasi dengan anggota lainnya dan dengan orang yang berada diluar organisasi.

Kemudian Wirawan (2007:10), mendefinisikan budaya organisasi sebagai norma, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi, yang dikembangkan dalam kurun waktu lama oleh pendiri, pemimpin, dan angota organisasi yang disosialisasikan dan diajarkan kepada anggota baru serta diterapkan dalam aktivitas organisasi sehingga mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku anggota organisasi dalam memproduksi produk, melayani konsumen, dan mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan Victor Tan dalam Tunggal (2007:2), mengatakan budaya organisasi merupakan suatu norma yang terdiri dari suatu keyakinan, sikap, core values, dan pola perilaku yang dilakukan orang dalam organisasi.

Menurut Drucker dalam Tika (2006:4), budaya organisasi adalah pokok  penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang diwariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan dan merasakan terhadap masalah-masalah yang terkait. Sedangkan menurut Robbins (2001:510), “Organizational culture refers to a system of shared meaning held by members that distinguishes the organization from other organizations” (Budaya organisasi sebagai suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi-organisasi lain).

(8)

5

2.2 TERBENTUKNYA BUDAYA ORGANISASI

Robbins (2001:523-524), menggambarkan bagaimana budaya suatu organisasi dibangun dan dipertahankan. Budaya asli ditunjukkan dari filsafat  pendirinya. Selanjutnya budaya ini sangat mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam mempekerjakan karyawannya. Tindakan dari manajemen  puncak menentukan iklim umum dari perilaku baik yang dapat diterima maupun tidak. Bagaimanapun karyawan disosialisasikan, tingkat sukses yang dicapai akan tergantung pada kecocokan nilai-nilai yang dianut oleh karyawan  baru dengan nilai-nilai organisasi dalam proses seleksi maupun pada  preferensi. Proses terbentuknya budaya organisasi dapat dilihat pada gambar

2.1

Gambar 2.1

Proses Terbentuknya Budaya Organisasi

Sumber: Stephen P. Robbins. Organizational Behavior , 9th  Edition, (New Jersey: Prentice-Hall, Inc, 2001), h.596.

2.3 KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI

Menurut Robbins (2006:279), ada 7 (tujuh) karakteristik primer yang secara bersama-sama merupakan hakekat dari budaya organisasi yaitu:

1.  Innovation and risk taking

Inovasi dan pengambilan resiko yaitu, berkaitan dengan sejauh mana para anggota organisasi atau karyawan didorong untuk inovatif dan berani mengambil resiko.

2.  Attention to detail

Perhatian terhadap hal-hal yang rinci, yaitu berkaitan dengan sejauh mana  para anggota organisasi atau karyawan diharapkan mau memperlihatkan

kecermatan, analisis dan perhatian terhadap hal-hal yang detail (rinci).

(9)

3. Outcome orientation

Orientasi hasil, yaitu sejauh mana manajemen fokus pada hasil, bukan  pada teknik dan proses yang digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut.

4.  People Orientation

Orientasi individu, yaitu sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek hasil kepada orang-orang di dalam organisasi tersebut.

5. Team Orientation

Orientasi tim, yaitu berkaitan dengan sejauh mana kegiatan kerja organisasi dilaksanakan dalam tim-tim kerja, bukan pada individu- individu.

6.  Aggressiveness

Agresivitas, yaitu sejauh mana orang-orang dalam organisasi menunjukkan keagresifan dan kompetitif, bukannya bersantai.

7. Stability

Stabilitas, yaitu sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo sebagai lawan dari pertumbuhan atau inovasi.

Tiap karakteristik ini berlangsung pada suatu kontinum (suatu kesatuan) dari rendah ke tinggi. Maka dengan menilai organisasi itu berdasarkan 7 (tujuh) karakteristik tersebut, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini akan menjadi dasar bagi anggota organisasi untuk memahami organisasi dan bagaimana melakukan sesuatu dan cara  bagaimana anggota organisasi didorong untuk berperilaku.

2.5 FUNGSI BUDAYA ORGANISASI

Pabundu (2010:14), menjelaskan budaya memiliki beberapa fungsi di dalam suatu organisasi yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi maupun

(10)

7

3. Mempromosikan stabilitas sistem sosial, sehingga lingkungan kerja menjadi positif, nyaman dan konflik dapat diatur secara efektif.

4. Sebagai mekanisme control dalam memandu dan membentuk sikap serta  perilaku karyawan.

5. Sebagai integrator karena adanya sub budaya baru. Dapat mempersatukan kegiatan para anggota perusahaan yang terdiri dari sekumpulan individu yang berasal dari budaya yang berbeda.

6. Membentuk perilaku karyawan, sehingga karyawan dapat memahami  bagaimana mencapai tujuan organisasi.

7. Sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah-masalah pokok organisasi.

8. Sebagai acuan dalam menyusun perencanaan perusahaan.

9. Sebagai alat komunikasi antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya, serta antar anggota organisasi.

Budaya organisasi berguna bagi organisasi dan karyawan. Budaya mendorong terciptanya komitmen organisasi dan meningkatkan konsistensi sikap kerja karyawan. Keadaan seperti ini jelas menguntungkan sebuah organisasi. Budaya menyampaikan kepada karyawan bagaimana pekerjaan dilakukan dan apa saja yang bernilai penting.

Robbins (2001:613), berpandangan bahwa budaya organisasi mempengaruhi isi keunggulan bersaing organisasi. Ketika faktor-faktor objektif dipersepsikan sama oleh seluruh karyawan sehingga akan membentuk budaya organisasi. Budaya yang dihasilkan nanti dapat budaya yang kuat dan budaya yang lemah, selanjutnya akan berdampak pada kinerja dan kepuasan karyawan. Seperti yang terlihat pada gambar 2 berikut ini.

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “ PENGARUH PERSEPSI RISIKO, KEMUDAHAN DAN MANFAAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE DI INSTAGRAM(Studi Kasus

Perawatan secara teratur akan mengurangi beberapa permasalahan seperti crash system, kehilangan data bahkan sampai kerusakan komponen sehingga sistem komputer

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning berada kategori baik, yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil implementasi load balancing menggunakan metode Per Connection Classifier (PCC) untuk

untuk merealisasi pendapatan, dan belanja pada tahun bersangkutan. Tanpa dianggarkan dalam APBD sebuah kegiatan tidak memiliki kekuatan untuk dilaksanakan. 2) Fungsi

Newton mengatakan bahwa “jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda bergerak akan tetap bergerak dengan

Jangka waktu RTRW ataupun RZWP-3-K berlaku selama 20 (dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sekali, Pasal 9 ayat (2) UU No 14 Tahun

Pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien post lapartomy dalam pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan dengan masalah keperawatan nyeri akut berhubungan dengan