• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. ini menyatakan bahwah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. ini menyatakan bahwah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI. Dengan penuh kesadaran penulis yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis sendiri jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat dan tiruan atau di bantu orang lain secara keseluruhan atau sebahagian, maka skripsi dan gelar yang di peroleh karenanya batal demi hukum.. Makassar,. Penulis. Muhammad Subhan 10519184113. i.

(2) MOTTO   “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-Mujadalah: 11).   “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (Q.S. At Tahrim: 6). v.

(3)

(4)

(5) KATA PENGANTAR. ‫ﺳﻠِﯾْنَ َو َﻋﻠَﻰ اَﻟِ ِﮫ َوﺻَﺣْ ﺑِ ِﮫ أَﺟْ َﻣ ِﻌﯾْنَ أَﻣﱠﺎ‬ َ ْ‫ف ْاﻷَ ْﻧﺑِﯾَﺎءِ َوا ْﻟﻣُر‬ ِ َ‫ﺳﻼَ ُم َﻋﻠَﻰ أَﺷْر‬ ‫ﺻﻼَةُ َواﻟ ﱠ‬ ‫اﻟْﺣَ ْﻣ ُد ِ ِ رَ بﱢ ا ْﻟﻌَﺎﻟَ ِﻣﯾْنَ َواﻟ ﱠ‬ ‫ﺑَﻌْ ُد‬ Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan kesempatan sehingga skripsi ini dapat di selesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pentingnya pembinaan keagamaan dalam mengatasi kenakalan remaja di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa”. Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Teristimewa kepada kedua orangtua, Ayahanda Indahari dan Ibunda Suriati serta kakakku Asmar Wijaya S.p serta seluruh keluarga yang telah memberikan bimbingan, kasih sayang, doa, sumbangan moril dan materil. Semoga tercatat sebagai amal Ibadah di sisi Allah Swt. 2. Dr. H. Abd Rahman Rahim SE., MM, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. 3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.. v.

(6) 4. Amirah Mawardi, S.Ag, M.Si, Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar serta staf yang membantu menyelesaikan sesuatu yang dibutuhkan baik langsung maupun tidak langsung. 5. Dra. Hj.Nurhaeni Ds. M.Pd pembimbing I dan Drs. Mutakallim Sijal.M.Pd selaku pembimbing II yang penuh dengan keikhlasan dan kesabaran dalam meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan saran dan motivasi sejak penyusunan proposal sampai pada penyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak/Ibu dosen Prodi Pendidikan Agama Islam pada khususnya dan. seluruh. Dosen.. Dan. staf. Universitas. Muhammadiyah. Makassar, yang telah memberikan kami ilmu selama menempuh pendidikan di bangku kuliah. 7. Teman-teman seangkatan dan yang teristimewa kepada temanteman dari kelas B tahun 2013-2017 Prodi Pendidikan Agama Islam. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya kepada penulis sendiri. Dan semoga apa yang telah mereka sumbangkan mendapatkan pahala disisi Allah SWT. Makassar, 21 Sya’ban 1438 H 18 mei 2017 M Penulis. Muhammad Subhan. vi.

(7) ABSTRAK Muhammad Subhan, 10519184113 : Pentingnya pembinaan keagamaan dalam mengatasi kenakalan remaja di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa. dibimbing oleh Hj.Nurhaeni.Ds dan Mutakallim Sijal. Skripsi ini berkenaan dengan Bagaimana bentuk kenakalan remaja di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten mamasa, pembinaan keagamaan bagi Remaja di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa, Faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja dan upaya mengatasinya di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa. Penelitian ini adalah penelitian Lapangan (“survey”) yang bertujuan memberikan gambaran sederhana tentang Pentingnya pembinaan keagamaan dalam mengatasi kenakalan remaja di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa. Dengan jumlah responden 28 remaja. Dengan meggunakan Instrument penelitian Observasi, Dokumentasi, dan Wawancara. Adapun jenis penelitian bersifat kualitatif. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Pentingnya pembinaan keagamaan dalam mengatasi kenakalan remaja di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa. Antara lain: Kenakalan remaja di Desa Lakahang Utama yang dikemukakan seorang tokoh Masyarakat di desa lakahang utama mejelaskan kepada penulis yaitu kenakalan yang sering dilakukan remaja di desa ini yaitu mencuri, minum ballo’,berkelahi dan berzina. Pembinaan keagamaan bagi remaja seperti Majelis Ta’lim, LDK Remaja masjid, dan Pengajian. Faktor yang menyebabkan kenakalan remaja terbagi menjadi dua yaitu faktor Internal dan Eksternal, diantaranya faktor internal yaitu faktor keluarga krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor Eksternal yaitu faktor pendidikan,dan faktor masyarakat. Upaya mengatasi kenakalan remaja dapat dilakukan melalui Tri Pusat Pendidikan, yaitu, dalam lingkungan keluarga, dalam lingkungan sekolah, dan dalam lingkungan sosial / masyarakat.. viii.

(8) DAFTAR TABEL Tabel. 1. Luas Wilayah Berdasarkan Keadaan Tanah ...................... 44. Tabel. 2. Sarana Pendidikan Umum di Desa Lakahang Utama.......... 46. Tabel. 3. Sarana Peribadatan di Desa Lakahang Utama .................. 46. Tabel. 4. Pentingnya Pembinaan Keagamaan Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Di Desa lakahang utama kecamatan tabulahan kabupaten mamasa............................................ 52. Tabel. 5. Faktor-faktor Timbulnya Kenakalan Remaja di desa lakahang utama kecamatan tabulahan kabupaten mamasa .............. 63. xii.

(9) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja. merupakan. generasi. muda. harapan. bangsa,. melihat. perkembangan remaja sekarang ini nilai-nilai moralnya semakin merosok dan memprihatinkan untuk di bina, ini disebabkan oleh karena adanya pengaruh dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam setiap waktu persoalan remaja tetap menjadi persoalan hanya untuk dibicarakan (dipermasalahkan). Baik dilihat dari sudut kenakalannya, kreativitas yang dimilikinya, maupun dari segi wawasan berfikirnya, sampai kepada masalah patuh dan tidaknya terhadap pelaksanaan ajaran agama yang dianutnya. Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini kenakalan remaja semakin menarik perhatian.Permasalahannya semakin meningkat, bukan dalam frekuensinya tetapi yang lebih mengkhawatirkan adalah juga karena variasi intensitasnya.Kenakalan sangatlah. penting. remaja. dan. merupakan. menarik. untuk. masalah. yang. dibahas. karena. dirasakan remaja. merupakanbagian dari generasi muda sebagai aset nasional dan merupakan tumpuhan harapan bagi masa depan bangsa dan Negara serta agama. 1. 1. Hasan Basri, Remaja Berkualitas, (Yogyakarta;Pustaka Pelajar, 2000), h. 3. 1.

(10) 2. Untuk mewujudkan semuanya dan demi kejayaan bangsa dan Negara serta agama, maka sudah barang tentu menjadi kewajiban dan tugas bersama. baik. orang. tua,. pendidik. (guru). dan. pemerintah. untuk. mempersiapkan generasi muda menjadi generasi yang tangguh dan berwawasan atau berpengetahuan yang luas dengan jalan membimbing dan menjadikan mereka semua sehingga menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab. Hal ini menunjukkan, karena masa remaja merupakan masa transisi (peralihan), diantara anak-anak dan dewasa yang pada masa itu mengalami perubahan dan perkembangan yang pesat dan cepat, terutama dari segi jasmaninya. Dalam pertumbuhan dan perkembangan yang begitu cepat yang dialami oleh setiap remaja, sudah barang tentu menemukan berbagai macam kesulitan yang mungkin saja dapat menggoncangkan fikirannya dan menjauhkan diri dari persoalan yang bersifat religius. Oleh karena itu, pembinaan terhadap nilai-nilai keagamaan dikalangan remaja sebaiknya mendapat perhatian yang serius dan sedini mungkin, karena pembinaan moral keagamaan adalah salah satu wahana yang efesien untuk menanamkan nilai-nilai religius terhadap remaja secara matang dan mantap..

(11) 3. Dalam hal ini bukan saja para orang tua siremaja mempunyai peran dan tanggung jawab, akan tetapi juga dikalangan pendidik para Ulama, Ulama dan Uztas mempunyai tanggung jawab kearah pembinaan. Melihat persoalan-persoalan tersebut sangatlah diperlukan pembinaan keagamaan dalam mengatasi kenakalan remaja, karena menanamkan nilainilai keagamaan kita dapat membentuk kepribadian yang baik bagi remaja, sebab ia tumbuh dengan sejumlah pengaruh yang kuat dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sehingga dengan pancaran pengaruh semacam ini membentuk insan yang berguna atas pembinaan keagamaan dalam tatanam kehidupan beragama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembinaan keagamaan sangat besar artinya demi efektifnya pembinaan remaja guna membentuk remaja yang sehat atau sempurna. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat di jabarkan dalam sub-sub masalah sekaligus menjadi batasan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana. bentuk. kenakalan. remaja. di. Desa. Lakahang. UtamaKecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa.? 2. Bagaimana pembinaan keagamaan bagi remaja di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa.?.

(12) 4. 3. Faktor-faktor apa yang menyebabkan kenakalan remaja dan upaya mengatasinya di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa.? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang yaitu: 1. Untuk mengetahui bentuk kenakalan remaja di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa.? 2. Untuk mengetahui pembinaan keagamaan bagi remaja di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa.? 3. Untuk mengetahui Faktor-faktoryang menyebabkan kenakalan remaja dan upaya mengatasinya di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa.? D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Akademis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu bahan referensi khususnya yang tertarik meneliti lebih jauh tentang. pentingnya. kenakalan remaja.. pembinaan. keagamaan. dalam. mengatasi.

(13) 5. 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan informasi dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang pendidikan dan keguruan..

(14) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kenakalan Remaja 1. Pengertian Kenakalan Remaja Kenakalandengan kata dasar nakal adalah suka berbuat tidak baik, suka mengganggu, dan suka tidak menurut. Sedangkan kenakalan dalam arti istilah adalah perbuatan nakal atau perbuatan tidak baik yang bersifat mengganggu ketenangan orang lain atau tingkah laku yang melanggar norma kehidupan masyarakat. Dalam setiap masyarakat, remaja adalah suatu kelompok manusia yang sangat menarik untuk dibicarakan dan mendapat perhatian serta sorotan yang timbul dari kalangan masyarakat. Dimana-mana telah timbul akibat yang sangat mencemaskan bagi remaja itu sendiri dan masyarakat pada umumnya. Dari kalangan masyarakat sibuk-sibuk memikirkan tentang remaja dan bertanya apa sebenarnya yang dimaksud remaja itu, sehingga dari segi pandangan para ahli berbeda cara penafsirannya.2 Ada kalangan masyarakat yang menyatakan bahwa remaja adalah kelompok yang biasa saja, tidak ada bedanya dengan kelompok manusia lain. Ada kalangan masyarakat menyatakan bahwa remaja adalah kelompok. Zakiyah Darajat. Remaja Harapan dan Tantangan.(Cet. II; Bandung: Rosdakarya, 1995), h.9 2. 6.

(15) 7. manusia yang kadang kala menyusahkan orang tua dan merisaukan masyarakat. Di pihak lain menganggap bahwa remaja adalah masa yang penuh berbagai kesulitan dan tantangan hidup yang harus dihadapi oleh remaja untuk mencari jati diri siapa dia sebenarnya. Adapun kalangan masyarakat mengatakan bahwa remaja adalah kelompok. manusia. yang. akan. menjadi. anggota. masyarakat. yang. bertanggung jawab untuk masa depannya serta penerus perjuangan bangsa. Semetara dipihak lain mengatakan bahwa remaja adalah kelompok manusia yang perlu mendapat pembinaan dan bimbingan atau dengan kata lain diperbaiki dengan dibekali berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan. Suatu diantara tanggapan tersebut yaitu menyatakan bahwa remaja adalah kelompok manusia yang perlu diperbaiki dengan dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dianggap lebih banyak kebenarannya menurut penulis, seperti kenyataan dalam banyak hal keikut sertaan remaja dalam pembangunan. Sehinga terlihat dalam setiap program pembangunan Indonesia pada tiap-tipa pelita ditetapkan sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan Nasional. Karena itu, para generasi tua berkewajiban mengerahkan dengan membekali kepemimpinan, keterampilan, daya kreasi, patriotisme kepribadian dan budi pekerti yang luhur kepada generasi muda dalam proses kehidupan berbangsa dan mengikutkan dalam pelaksanaan derap roda pembangunan..

(16) 8. Adanya pandangan dan pengertian yang berbeda-beda tentang apa sebenarnya yang diamaksud dengan remaja. Untuk mendapatkan pengertian remaja secara terminologi (istilah) maka penulis akan mengemukakan beberapa pendapat para ahli antar lain : “MenurutZakiyah Darajat mendefenisikan Remaja sebagai suatu tingkat umur, dimana anak-anak tidak lagi anak, akan tetapi belum dipandang dewasa. Jadi remaja adalah umur yang menjembatangi antara umur anak-anak dan umur dewasa. Pada umur ini terjadi berbagai perubahan, yang tidak mudah bagi seorang anak untuk menghadapinya tampa bantuan dan pengertian dari pihak orang tua dan orang dewasa pada umumnya.Pada umur ini terjadilah perubahan-perubahan cepat pada jasmani, emosi sosial akhlak dan kecerdasan. Dalam menhhadapi prubahan-perubahan yang sangat cepat itu, anak-anak biasanya mengalami berbagai kesukaran sehingga mereka kebingunan dan akan lebih berbahaya lagi, apabila orang tua tidak mengerti apa yang sedang dilalui oleh anaknya yang sedang remaja itu”.3. Sedangkan menurut Abd. Muiz Karby mendefenisikan remaja sebagai berikut: “Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menjadi dewasa, yang meliputi semua perkembangan baik fisik maupun psikis”.4 Pendapat lain mengatakan bahwa Secara psykologis, maka remaja dimulai pada saat seseorang menyadari akan status dan fungsi dirinya sampai mendapatkan kematangan pribadi secara biologis, maka remaja. 3 4. h.71. Ibid, h. 28 Abd. Muiz Karby, Membina Naluri Beragama. (Cet.1; Bandung: PT Al-Ma’arif, 1982),.

(17) 9. ditandai. dengan. semakin. sempurnanya. pertumbuhan. dengan. organ. tubuhnya 5 Mengenai batas umur remaja, nampak berbagai pendapat yang berbeda yang sekarang belum ada kata mufakat diantara para ahli ilmu pengetahuan, karena hal itu banyak faktor yang mempengaruhi antara lain faktor lingkungan masyarakat dimana remaja itu hidup, dan bergantung pula kepada dari mana remaja itu dinilai. Batas usia pada suatu masyarakat yang maju, berbeda dengan batas usia remaja pada suatu masyarakat yang lebih maju, semakin maju suatu masyarakat yang lebih maju, semakin maju suatu masyarakat semakin panjang usia remaja itu dan sebaliknya dan semakin sederhana suatu masyarakat semakin singkat atau pendek masa remajanya. Oleh sebab itu anak. sebaiknya. masyarakatnya. diberikan. agardapat. kepercayaan memikul. oleh. tanggung. orang jawab. tuanya sosial. dan. setelah. pertumbuhan jasmaninya sudah matang. Pandangan berbagai ahli tentang batas usia remaja dapat penulis kemukakan sebagai berikut : Nampak bahwa masa pubertas berada dalam usia antara 15 sampai 18 tahun dan masa adolesensi (masa remaja) dalam usia dalam usia antara. Departemen Agama RI, Risalah Remaja dan Agama. Proyek Penerangan, Bimbingan dan Dakwah/Khutbah Agama Islam (Jakarta: CV. Harapan, 1983), h. 10 5.

(18) 10. 15-21tahun disebut pula sebagai masa pubertas.6 Dalam hal ini namak bogol dkk. Sekali menyamakan arti antara pubertas adolosence. Hal ini berarti pula bahwa usia remaja menurutnya adalah 15 - 21 tahun. Menurut Hurlock dalam Andi Mappiare mengatakan bahwa : “Dalam berbagai rintangan usia menurut Hurlock terlihat jelas rintangan usia remaja antara 13-21 tahun, yang dibagi pula dalam masa remaja awal usia 13/14 tahun sampai 17 tahun dan remaja akhir 17 sampai 21 tahun”.7 Menurut Zakiah Daradjat dalam bukunya Problema Remaja di Indonesia, menyatakan bahwa : “Adalah suatu masa dari umur manusia yang paling banyak mengalami perubahan sehingga pindah dari masa anak-anak menuju kepada orang dewasa. Perubahan-perubahan yang terjadi itu meliputi segala segi kehidupan manusia, yaitu jasmani, rohani, fikiran, perasaan dan sosial berjalan sampai umur 20 tahun karena itulah maka masa remaja itu dapat dianggap terjadi antara 13 sampai 20 tahun”.8. Menurut Witherington dalam Dadang sulaiman menggunakan istilah masa adolesensi yang dibagi menjadi dua fase yang di sebut: 1. Preadolesence berkisar usia 10-13 tahun 2. Late adolescence antara usia 15-18 tahun.9 Gilmer menyebutkan masa adolesence yang kurung waktunya terdiri dari atas tiga bagian yaitu: Andi Mappiare. Psikologi Remaja. (Surabaya; Usaha Nasional, 1982), h. 23 Ibid, h.25 8 Zakiah Darajat, Op. cit, h. 75 9 Sri Rumini dan Siti Sundari H.S.Perkembangan anak dan remaja.(Jakarta;PT.Rineka cipta, 2013), h. 54 6 7.

(19) 11. 1. Preadolesen dalam kurun waktu 10-13 tahun 2. Adolesen awal dalam kurun waktu 13-17 tahun 3. Adolesen akhir dalam kurun waktu 18-21 tahun10 Meskipun pendapat tersebut terdapat perbedaan pandangan terhadap remaja, namun sudah dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah generasi yang memiliki potensi vital untuk meneruskan tongkat estapet perjuangan bangsa, yang mana genersi tersebut masih dalam taraf perkembangan. jasmani. dan. rohani. dalam. rangka. pencapaian. kedewasaannya yang berjalan dalam usia sekitar 13 sampai 21 tahun. 2. Ciri-Ciri Remaja a. Pertumbuhan fisik mengalami pertumbuhan dengan cepat b. Pada anak laki-laki lehernya menonjol buah jakun c. Cara berpikirnya kausalitas.11 3. Masalah Remaja Dalam kehidupan remaja ada beberapa masalah yang dihadapinya: 1. Pertumbuhan jasmani cepat Biasanya pertumbuhan jasmani cepat terjadi antara umur 13-16 tahun yang dikenal dengan remaja pertama yang mencakup pula orang dan kelenjar seks, sering kehilangan keharmonisanyang dimulai dengan mimpi. 10 11. Sri Rumini dan Siti Sundari H.S, Loc. Cit, h.54 Zulkifli L. psikologi perkembangan (Cet. I; Bandung: PT rosda karya 1987), h. 63.

(20) 12. basah bagi laki-laki, dan menstruasi bagi wanita. Mereka akan merasa gelisah. terhadap. pertumbuhan. yang. tidak. harmonis. itu,. yang. menyebabkan kelainan-kelainan seperti: hidung pesek, kulit hitam, kaki dan tangan terasa besar, jerawat terdapat dimuka membuat merasa kurang percaya diri. 2. Pertumbuhan emosional Pada pertumbuhan ini yang terjadi adalah kegoncangan emosi pada masa adolesen yang disebabkan oleh tidak mampunya dan mengertinya akan perubahan cepat yang sedang dilaluinya. 3. Pertumbuhan pribadi dan sosial Sesuai. dengan. pertumbuhan. sosial, dalam hidup bermasyarakat. remaja sering menemui kesukaran-kesukaran seperti : Ketidak tahuan remaja cara bergaul dengan kawan dan orang dewasa, keinginan. mendapatkan. perhatian dari lawan jenis, keinginan mendapat sahabat karib untuk diajak. berbagi. rasa. dan. bertukar. pikiran,. keinginan memperoleh. tanggapan dan kepercayaan dari orang tua yang dirasa remaja belum mampu menyelesaikanya.12 4. Bentuk Kenakalan Remaja Masa remaja adalah suatu masa yang penuh dengan kegoncangan jiwa dan keinginannya mencoba segala sesuatu, dan pada masa inilah sering terlihat beberapa macam kenakalan remaja antara lain : 12. Zakiyah Darajat, Op. cit, h. 72.

(21) 13. a. Perbuatan judi dan khamar Perbuatan judi dan khamar amat berbahaya bagi kehidupan manusia, uang dan kekayaan dihisapnya, permusuhan dan kedengkian, tenaga dan kegiatan di lunturkannya, oleh sebab itu judi itu musuh ekonomi, musuh budi pekerti, musuh keimanan dan musuh peribadatan. Dengan demikian perbuatan judi sangat mengaggu dan merusak ketenteraman umum, karena perbuatan judi adalah larangan keras dalam ajaran islam bahkan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu dengan adanya perjudian yang meraja lela dimana-mana, baik di Kota maupun di Desa maka jelaslah judi dan minuman keras, di musuhi oleh Undang-undang, dimusuhi oleh budi pekerti dan dimusuhi oleh Allah SWT. Sebenarnya ajaran islam telah mengemukan bahwa dengan zikrullah maka hati manusia akan tenang. Akan tetapi di negara yang beragama seperti indonesia sudah terlihat gejala untuk meniru cara-cara barat yaitu menyelesaikan. masalah. pribadi. yang. berkecamuk. adalah. lari. ke. alkohol(khamar)13 Untuk itulah agama islam mengharamkan judi dan minuman keras sebagai suatu pertanda bahwa Agama Islam itu adalah Agama yang tegas dan konsekuen. Sebagaimana firman Allah SWT dalam (Q.S.Al-baqarah(2) 219).. 13. Sofyan S. Willis,Remaja dan masalahnya, (Bandung ; Alfabeta), h. 158.

(22) 14. . . Terjemahnya : “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayatayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir”.14 Dari ayat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa judi dan minuman keras sangat berbahaya, sebab dapat menimbulkan kerawanan-kerawanan sosial yang mengganggu ketentraman masyarakat, serta dapat menimbulkan perbuatan susila. b. Mencopet Perbuatan mencopet sering dilakukan oleh anak remaja yang telah jatuh dalam kenakalan, biasanya pada tempat-tempat yang ramai dan dijalan-jalan yang sunyi untuk menghadang masyarakat setiap saat, dengan mengambil barang-barang yang berharga terhadap diri si korban. Perbuatan semacam ini adalah perbuatan yang tercela dan sangat bertentangan dengan ajarana agama islam. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam (Q.S.Al-. Ma’idah ( 5: 38).  14. Departemen Agama RI. (Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an Departemen Agama RI. 1979/1980). h. 34.

(23) 15. Terjemahnya: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.15. Mayoritas anak-anak muda yang terpidana dan dihukum itu di sebabkan oleh nafsu serakah memiliki, sehingga mereka dapat melakukan perbuatan mencopet, menjambret, menipu merampok, menggarong dan lainlain.16 c. Perzinaan / Pelacuran Berzinah adalah perbuatan yang tercelah dan sangat berbahaya. Perbuatan zina ini sangat merusak kehidupan bagi remaja itu sendiri Lantaran perbuatan zina dan lacur itu termasuk perbuatan yang cemar dan keji, perbuatan yang berbahaya bagi kehidupan makhluk bangsa manusia seluruhnya maka islam melarang dengan ancaman keras kepada barang siapa yang melakukannya.17 Prilaku berzina yang tidak sah menurut hukum dan agama yang terjadi di dalam masyarakat. Biasanya wanita yang melakukan disebut prempuan pelacur dan laki-laki dikatakan hidung belang.18. Ibid, h. 114 Kartini Kartono, Kenakalan Remaja. (Jakarta; PT. Rajagrafindo persada, 2014), h. 7 17 K.11. Munawar Khalil. Nilai Wanita. (Cet. III;Solo: Ramadhani, 1977), h.200 18 Sofyan S. Willis, Op. cit., h. 27 15 16.

(24) 16. Perbuatan zina yang banyak terjadi di masyarakat adalah perbuatan amoral yang terkutuk oleh agama terhadap semua orang yang melakukan. Sebagaimana firman Allah dalam (Q.S.Al-Isra’(17)32) yang berbunyi sebagai berikut: . Terjemahnya : “Dan janganlah kamu mendekati zina itu, sesungguhnya zina itu adalah sesuatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk”19. d. Mengisap Ganja dan Narkotika Lainnya Mengisap ganja dan narkotika lainnya sangat berbahaya bagi manusia, lebih-lebih kalau hal itu sudah melanda generasi muda. Hal ini perlu dicegah agar tidak melanda mereka, sebab kalau hal ini sudah merajalela di tengah-tengah mereka maka suramlah harapan mereka dan hancurlah masa depan mereka. Tenggelamlah remaja didalam penyalah gunaan narkotika adalah sekedar untuk pelarian saja, karena orang ini tidak memberikan pengertian yang layak kepadanya.20 Penyalahgunaan narkoba membawa remaja kepada perbuatanperbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai moral keagamaan serta 19 20. Departemen Agama, Op.cit, h. 285 Zakiyah Darajat. Op cit, h.20.

(25) 17. membahayakan pertumbuhan jasmani dan rohania serta hari depannya, bahkan dapat merusak masyarakat dan bangsanya sendiri. e. Membentuk Grup-grup Remaja yang Bertujuan Kurang Baik. Grup itu perkumpulan yang dibentuk oleh remaja yang bertujuan kurang baik, dapat menumbuhkan masalah-masalah sosial, sehingga keamanan dan ketertiban masyarakat dapat terganggu. Dan dengan adanaya kerawanan-kerawanan yang ditimbulakan oleh adanya grup semacam ini dapat menghambat kelancaran jalannya pembangunan. Oleh karena itu, perkumpulan-perkumpulan semacam ini harus diarahkan kepada hal-hal yang bertujuan produktif dan edukatif. Dimata anak muda, masyarakat dewasa tidak mau tahu akan kesulitan para remaja, juga tidak sudi menolong mereka. Sebagai penyaluran bagi kecemasan. dan. ketegangan. batin. tersebut. anak-anak. muda. lalu. mengembangkan pola tingkah- laku agresif dan eksplosif. Kemudian terjadilah aksi-aksi bersama dalam kelompok kelompok, saling baku hantam dan perkelahian antar kelompok dengan menampilkan inti permasalahan sendiri yang tidak berguna di tengah masyarakat.21 Dari uraian-uraian tersebut di atas, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa dengan adanya perbuatan-perbuatan tersebut sepereti apa yang telah di jelaskan diatas semuanya itu sangat bertentangan dengan ajaran islam dan dasar Negara kita yaitu Pancasila. 21. Kartini Kartono, Op cit , h.111.

(26) 18. Sebagaimana uraian yang telah lalu, penulis membahas tentang bentuk kenakalan remaja, maka dalam pembahasan berikutnya, penulis akan mengemukakan faktor-faktor penyebab timbulnya kenakalan remaja. 5. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Kenakalan Remaja Sesungguhnya banyak sekali sebab-sebab yang dapat mempengaruhi timbulnya kenakalan remaja, antara lain karena disebabkan oleh faktorfaktor, lingkungan keluarga, ekonomi, sosial dan budaya. Lingkungan pergaulan remaja dan lain-lain di samping banyak kelakuan-kelakuan yang tidak baik yang didapat dari orang dewasa, misalnya film, komik atau bacaan yang bersifat porno dan tidak mengindahkan nilai-nilai dan mutu, tetapi hanya mementingkan segi komersial semata-mata. Faktor sangat berpengaruh antara lain : a. Kurangnya didikan agama Yang dimaksud dengan pendidikan agama, bukan hanya pelajaran agama yang diberikan secara sengaja dan teratur seperti yang dilakukan seorang Guru di sekolah, akan tetapi yang lebih penting adalah penanaman jiwa agama yang dimulai dari rumah tangga sejak dini dengan cara membiasakan dan pengalaman. Remaja membutuhkan pendidikan agama yang di anutnya.Didalam ajaran agama banyak sekali hal-hal yang dapat membantu pembinaan anak pada umumnya dan remaja pada khususnya.Misalnya ajaran tentang berbuat.

(27) 19. baik terhadap keduaorang tua,beramal sholeh kepada masyarakat suka tolong-menolong tidak menfitnah, adu domba dan sebagainya.22 Kebiasaan-kebiasaan yang baik itu sesuai dengan pendidikan agama dimana lebih muda terutama pada jiwa anak, apabila dewasa dalam lingkungan rumah tangga terutama kedua orang tua (ayah dan ibu) pemberi contoh teladan yang baik dalam kehidupan mereka sehari-hari, sebab anak lebih cepat meniru ketimbang melalui kata-kata yang bersifat abstarak itu, tetapi amat disayangkan melihat kenyataan sekarang ini masih banyak orang tua kurang memahami tentang agama, bahkan memandang remeh ajaranajaran agama, sehingga dengan sendirinya pendidikan agama tidak pernah dilaksanakan dilingkungan keluarga. Apabila anak tidak mengenal jiwa agama, maka akan lemah hati nuraninya karena tidak terbentuk dari nilai-nilai kemasyarakatan atau agama yang diterima waktu masih kecil, jika anak kosong dari nilai-nilai yang baik, maka sudah barang tentu akan mudah mereka terperosot ke dalam kelakuan-kelakuan yang kurang baik dan menurutlah apa yang baik baginya waktu itu, tidak memikirkan hal-hal yang terjadi selanjutnya kebiasaankebiasaan yang baik menurut agama yang dibentuk sejak kecil akan menjadi pokok dalam membentuk kepribadiannya mengundang nilai-nilai agama, maka akan terhindarlah dari kelakuan-kelakuan yang tidak baik sehubungan. 22. Sofyan S. Willis, Op cit, h.107.

(28) 20. dengan hal tersebut, maka kepribadian yang diamaksud adalah kepribadian yang berisi nilai-nilai agama, khusunya pendidikan agama (islam). b. Kurangnya Perhatian Orang Tua Tentang Pendidikan Dalam meberikan pendidikan kepada anak, mengalami kesulitan disebabkan karena masih banyaknya orang tua yang belum mengerti bagaimana seaharusnya menanamkan pendidikan agama terhadap putra putrinya, mereka beranggap bahwa apabila sudah memenuhi kebutuhan makan, pakaian dan perawatan istimewa atau cukup sesuai dengan kebutuhannya, selesailah tugas mereka adapun pendidikan menurut pendapat-pendapat para pakar diantaranya adalah mustafa Al-Gulayani menyatakan pendidikan adalah menamakan akhlak yang baiak dalam jiwa pemuda, sehingga menjadi pembawaan baginya, membuahkan kemuliaan, kebaikan dan cinta kerja untuk tanah air. Jadi pendidikan adalah usaha atau perbaikan bagi orang yang bertanggung. jawab. terhadap. anak-anak. yang. sedang. mengalami. pertumbuhan budi pekerti, akhlak yang baik, intelek, serta jasmaninya menuju kepada kedewasaan dan bertanggung jawab. “Dalam lingkungan keluarga, yang penting bagi anak adalah keseluruhan perlakuan-perlakuan orang tua terhadap putra putrinya yang diterima dalam lingkungan keluarga, ia merasa disayangi diperhatikan oleh kedua rang tuanya, berlaku adil terhadap anakanaknya sebagaimana disebut dibawah ini, bahwa anak membutuhkan kasih sayang tertentu jika orang mengalami kekurangan kasih sayang, maka perkembangan anak akan menjadi tidak baik keadaan sebenarnya dari kebutuhan pertolongan pada pernyataan rasa cinta kasi, tidak lapar, haus kedinginan, gelisah dan sebagainya”.

(29) 21. Bila anak merasa tidak disayangi dan kurang mendapat perhatian dari orang tuanya, maka ia akan mencari jalan lain yang bermacam-macam cara yang ditempuhnya misalnya dengan melaksanakan kelakuan-kelakuan yang menarik perhatian, sering mengeluh berkali-kali, mengganggu orang lain, tidak mau mengindehkan apa-apa yang disampaikan akibat dari perasaan yang tertekan, maka akan menjadi-jadi kelakuannya, lebih tegas dikatakan lingkungan penuh dengan komplikasi dan pertentangan yang mengundang bermacam-macam tekanan dan halangan semuanya itu si anak merasa bahwa ia hidup dalam alam yang kontradiktif penuh dengan penipuan disertai dengki, penghinaan, anak adalah seorang makhluk yang tidak berdaya terhadap alam perkasa. c. Faktor Keadaan Sosial Apabila keadaan sosial ekonomi tidak stabil, maka masyarakat akan mengalami kegoncangan dan kegelisahan, disebabkan karena perubahan yang menimbulakan kegoncangan hal semacam ini sudah timbul dikalangan masyarakat kita, karena itu orang tua harus berusaha menyesuaikan diri terhadap. perubahan-perubahan. itu. suapaya. perasannya. tenang. kembali,akan tetapi untuk menyesuaikan perubahan itu tidak mudah, apa lagi saat sekarang perubahan-perubahan semakin meningkat dan moderen, sebagaimana dikemukakan dibawah ini kalau dulu pemudah sudah puas apabila ia sudah dapat menjaga dirinya dari hawa dingin atau panas dari pakaian yang sederhana sekarang pakaian tidak saja menjaga diri atau.

(30) 22. menutup aurat, akan tetapi mempunyai fungsi lain yang sangat penting, yaitu untuk menjaga(harga diri). Para ahli sepakat, bahwa cara hidup masyarakat itu meresapnya ke dalam diri individu terjadi dalam awal perkembangan pribadinya melalui hubungannya dengan orang-orang dewasa, khususnya orangtuanya. 23 Hal semacam ini yang dapat menimbulkan kegoncangan dan kegelisahan pada orang tua dan masyarakat pada umumnya akibat dari kegelisahan itu, anak-anak akan sendirinya lebih dulu merasa gelisah melihat dan menyaksikan orang tuanya. Apabila anak yang meningkat usia remajanya akan mengalami kegelisahan dan kesukaran akibat keadaan sosial, ekonomi, di samping itu problem diri sendiri, yang menjadi akibat perubahan dan pertumbuhan umurnya untuk merubah perasaan ini menjadi tenaga adalah tidak mudah bagi anak yang sedang goncang, maka akan menjadi kekacauan fikiran, lemah fisiknya dan lebih sering terjadi adalah tindakan-tindakan yang menurut orang lain dipandang sebagai kenakalan. d. Faktor dan Mental Orang Tua Dalam dunia yang semakin maju ilmu pengetahuan dan tekhnologi semakin jauh pula orang dari pegangan agama dan semakin mudah orang melakukan hal-hal yang dulunya berat sekali bagi mereka untuk mencobanya dalam hubungan ini, maka selanjutnya di kemukakan pengertian moral sebagai berikut. Moral adalah kelakuan yang sesuai dengan ukuran nilai-nilai 23. ST. Vembriarto, Sosiologi Pendidikan. (Yogyakarta; PT.Andi Offset,1990), h. 50.

(31) 23. masyarakat yang timbul dari hati dan bukan datang dari luar, yang disertai dari luar, yang disertai pula oleh rasa tanggung jawab atas kelakuan tersebut. Selanjutnya dikatakan bahwa jika kita ambil ajaran agama maka moral adalah penting bahkan sangat terpenting, dimana kejujuran, kebenaran, keadilan dan pengabdian adalah diantara sifat-sifat yang terpenting didalam agam. B. Pembinaan Keagamaan Terhadap Remaja 1. Pengertian Pembinaan Keagamaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa “pembinaan” berarti usaha, tindakan dan kegiatan yang di adakan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.24 Dari definisi tersebut dapatlah disimpulkan bahwa pembinaan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan apa yang sudah ada kepada yang lebih baik (sempurna) baik dengan melalui pemeliharaan dan bimbingan terhadap apa yang sudah ada (yang sudah dimiliki). Serta juga dengan mendapatkan hal yang belum dimilikinya yaitu pengetahuan dan kecakapan yang baru. Pembangunan dibidang agama diarahkan agar semakin tertata kehidupan beragama yang harmonis, semarak dan mendalam serta ditujukan pada peningkatan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka; Jakarta: 1990), h.37 24.

(32) 24. Maha Esa. Terpeliharanya kemantapan kerukunan hidup umat beragama dan bermasyarakat dan berkualitas dalam meningkatkan kesadaran dan peran serta akan tanggung jawab terhadap perkembangan akhlak serta secara bersama-sama memperkokoh kesadaran spiritual, moral dan etika bangsa dalam pelaksanaan pembangunan nasional, peningkatan pelayanan, sarana dan. prasarana. kehidupan. beragama.. Dimaksudkan. untuk. lebih. memperdalam pengalaman ajaran dan nilai-nilai agama untuk membentuk akhlak mulia, sehingga mampu menjawab tantangan masa depan. Peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkan melalui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai spiritual, moral dan etika, sehingga terbentuk sikap batin dan sikap lahir yang setia.25 Diupayakan agar anak dan remaja itu memahami arti agama dan manfaatnya untuk kebutuhan manusia.Dengan jalan demikian tumbuh keyakinan. beragama.Karna. itu. tempat. kenakalan. anak-anak. nakal. hendaknya dilengkapi dengan rumah ibadah, penyediaan guru agama yang baik sesuai dengan kebutuhan anak-anak nakal.26 Pembinaan secara menyeluruh pada garis besarnya memakai dua pendekatan, yaitu :. Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Misi, Visi dan Aksi, (PT Gemawinda Panca Perkasa, Jakarta, 2000), h. 204 26 Sofyan S. Willis, Op. cit, h. 143 25.

(33) 25. 1. Pendekatan secara individu (pribadi) Pendekatan ini merupakan tekhnik pemberian bantuan secara perseorangan dengan mengadakan komunikasi langsung dan bersifat face to face. Pembinaan seperti halnya bimbingan juga mengenal tekhnik-tekhnik dan langkah-langkah yang sangat diperlukan bagi keberhasilan pembinaan. 2.Pendekatan secara kelompok (Grup Guidance). Pendekatan secara kelompok merupakan bantuan dengan sistem pelaksanaanya secara berkelompok. Dengan berakhir untuk menemukan masalah-masalah secara bersama dalam satu grup. Sistem ini mempunyai beberapa. bentuk. kegiatan. kelompok. seperti. mengadakan. karya. wisata,diskusi kelompok,kegiatan-kegiatan kelompok dan lain-lain. Bimbingan secara kelompok mempunyai beberapa langkah pelaksanaan sebagai berikut : a. Langkah identifikasi kasus Langkah identifikasi kasus baru berupa tahap pencatatan kasus yang perlu mendapatkan bimbingan terlebih dahulu. Maksud dari pada langkah ini adalah. untuk. memahami,. mengenal. kasus. beserta. gejala-gejala. permasalahan yang nampak dari padanya. b. Langkah diagonasi Langkah diagonasi, berupa langkah penetapan masalah yang dihadapi oleh. kasus. besrta. latar. belakannya.. Dalam. menetapkan,. biasanya.

(34) 26. mengadakan studi kasus untuk mempelajari atau menyelidiki suatu kasus atau kejadian mengenai individu yang dilakukan secara mendalam. c. Langkah prognosa. Langkah prognosa, berupa langkah penetapan jenis bantuan untuk membimbing kasus yang telah diidentifikasi dan masalahnya yang telah didiagnosa,. Langkah prognosa ini, ditetapkan berdasarkan kepada masalah beserta latar belakang yang ditetapkan dalam langkah diagnosa. d. Langkah terapi Langkah terapi, merupakan langkah pelaksanaan bantuan dan bimbingan yang sudah tentu memakan waktu banyak dan berl angsung secara kontinyu, sistematis serta memerlukan pengamatan yang cermat. e. Langkah evaluasi dan follow up.27 Langkah evaluasi, merupakan langkah untuk menilai sampai sejauh mana hal yang telah dicapai oleh langkah terapi, kemudian mengambil tindakan yang lebih lanjut dengan memperhatikan perkembangan individu atau para konseling.. 27. Zakiah Darajat,Op. cit, h.104..

(35) 27. 2. Bentuk-bentuk pembinaan keagamaan a. Pembinaan Keagamaan Sebagaimana dijelaskan bahwa dalam arti yang luas pembinaan keagamaan merupakan bagian daripada dakwah: karena pengertian dakwah dapat ditinjau dari dua segi yakni segi pembinaan dan segi pengembangan. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam pelaksanaan pembinaan keagamaan tidak beda jauh dengan metode dakwah antara lain: 1) Suri Tauladan Pendidik adalah obyek langsung bagi pembina terdidik, Agar supaya anaknya menjadi baik, terlebih dahulu anda memperbaiki diri anda sendiri, karena pandangan mata mereka terpaku pada pandangan mata anda, jika pandangan mereka baik karena sesuai dengan apa yang anda perbuat, dan jika jelek itu karena anda meninggalkannya. 2) Melalui Nasehat Pemberi nasehat dari orang berwibawa dan penuh cinta kasih akan menjadikan klien menerima dengan senang hati apa yang disampaikan pembimbing dimana dalam nasehat itu nilai-nilai kebaikan yang harus diikuti dan keburukan yang harusditinggalkan dapat disampaikan. 3) Melalui Hukuman Hukuman. dapat. dipakai. dalam. pembinaan. memperbaiki kesalahan klien dalam proses pembinaan. 4) Melalui cerita. keagamaan. untuk.

(36) 28. Pemberian cerita dengan tokoh yang terpuji akan mendorong klien untuk menirunya. Tugas pembina keagamaan mengarahkan mana yang harus ditiru dan mana yang harus ditinggalkan. 5). Melalui Pembiasaan dan Pengalaman Konkrit Pembinaan klien untuk berbuat baik sangat diperlukan dimana dengan pembiasaan klien akan terlatih, dengan perbuatan baik dan langsung mempraktekkan hal-hal yang boleh dilakukan dan yang harus ditinggalkan sehingga klien terbiasa melakukan apa yang telah dilatihnya. Dalam pelaksanaannya metode yang digunakan dapat berupa: pemberian informasi, stimulasi, persuasi, pengawasan dan pengendalian yang. pada. hakekatnya. menciptakan. suasana. yang. membantu. pengembangan bakat-bakat yang positif dan juga pengendalian naluri yang rendah. Menurut Zakiyah Daradjat. metode pembinaan mentalkeagamaan. meliputi: 1) Melalui Proses Pendidikan Pembinaan moral keagamaan yang melalui proses pendidikan itu harus terjadi sesuai dengan psikologis dan paedagogis dalam ketiga lembaga pendidikan, yaitu rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Maksudnya bahwa pembinaan moral keagamaan harus diberikan kepada anak sejak si anak lahir, kemudian remaja dan sampai tua.Sehingga diharapkan kebiasaan kebiasaan hidupnya sesuai dengan ajaran agama yang ditanamkan oleh.

(37) 29. kedua orang tuanya harus dipupuk oleh guru di sekolah dan ditambahi dengan pengertian tentang moral keagamaan itu. 2) Melalui Proses Pembinaan Kembali Mengingat kebutuhan psikis dan sosial dari indidividu berbeda-beda dalam. pemenuhannya.. Sehingga. mengakibatkan. apa. yang. telah. dipahaminya tentang agama kabur, lantaran kebutuhan batinnya kurang terpenuhi yang kemudian menjadi konflik batin. Oleh karena itu pembinaan kembali harus secara intensif dilakukan dan yakinkan bahwa kita sayang kepadanya dan siap sedia untuk memberikan bantuan, pertolongan dan sebagainya.28 D. Remaja Dan Agama Keadaan anak remaja kaitannya dengan agama sangat beragam, tergantung pada perbedaan tempat tinggal di dalamnya. Apabila dia tumbuh di lingkungan dengan suasana yang taat beragama, maka keberagamaannya tidak akan terlalu berbeda pada masa remaja. Dia akan taat dengan agama dan prinsip-prinsipnya dalam kehidupan. Bahkan, semangat keagamaannya dan ketaatannya mungkin akan bertambah di masa remajanya. Masa remaja juga merupakan masa dimana mulai berusaha untuk dapat berdiri sendiri dalam menghadapi segala kenyataan-kenyataan yang 28. Zakiyah Darajat Op, cit. h.200.

(38) 30. ada.Semuanya ini menyebabkannya berusaha mencari pertolongan Allah Swt. Keyakinan remaja pada masa awal bukanlah berupa keyakinankeyakinan pikiran, akan tetapi lebih berfokus pada kebutuhan jiwa. Hal ini dapat dilihat dari doa-doa remaja yang memohon bantuankepada Allah supaya terlepas dari gejolak jiwanya sendiri dan tertolong dalam menghadapi naluri-nalurinya. Sikap remaja dalam beragama terdapat dua sikap yaitu: a. Percaya ikut-ikutan Percaya ikut-ikutan ini biasanya di hasilkan oleh didikan agama secara sederhana yang didapat dari keluarga an lingkungannya. Namun demikian ini biasanya berkembang kepada cara yang lebih kritis dan sadar sesuai dengan perkembangan psikisnya. b. Percaya dengan kesadaran Semangat keagamaan dimulai dengan melihat kembali tentang masalah-masalah keagamaan yang mereka miliki sejak kecil. Mereka ingin menjalankan agama sebagai suatu lapang yang baru untuk membuktikan pribadinya, karena ia tidak mau lagi beragama secara ikut-ikutan.29. Muhammad Syarif ash-Shawwaf.ABG Islam, Kiat-kiat Mendidik Anak dan Remaja.(Bandung; Cet. I: Pustaka Hidayat, 2003), h.95 29.

(39) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian “Survey”(Lapangan)dengan pendekatan kualitatif dengan mengeksploitasi data di lapangan. Margono mendefinisikan pengertian dari metode kualitatif. “Metode kualitatif sebagai prosedur peneliti yang menghasilkan data kualitatif berupa uangkapan atau catatan orang itu sendiri atau tingkah laku teropsesi dan penelitian kualitatif adalah tradisi dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara pundamental tergantung pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orangorang yang ada di lingkungan sekitarnya”.30 Dan penelitian ini di analisis dengan analisis deskriptif kualitatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang bagaimana pentingnya pembinaan keagamaan dalam mengatasi kenakalan remaja di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa. B. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan penelitian adalah di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa dengan dasar dan pertimbangan bahwa di Desa Lakahang Utama masih adatingkah laku remaja yang sering mabuk-mabukan, berjudi, berzina,. 30. Margono, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung ; Remaja Rosdakarya,1997), h.. 33. 31.

(40) 32. mencuri, dan mengkonsumsi narkoba. Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah Remaja di setiap dusun yang rentang usianya 15-18 tahun. C. Variabel Penelitian Dengan melihat judul di atas pentingnya pembinaan keagamaan dalam mengatasi kenakalan remaja di desa lakahang utama kecamatan tabulahan kabupaten mamasa. Terdapat dua variabel yang akan di teliti yaitu: 1. Variabel Bebas(Indevenden Variable) Pembinaan keagamaan 2. Variabel Terikat (Devenden Variable) Kenakalan remaja di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa. D. Definisi Operasional Variabel 1. Pembinaan Keagamaan Pembinaan keagamaan adalah untuk meningkatkan intelektualitas, kreativitas, dan produktivitas para remaja agar bisa menghadapi tantangngan hidup. kedepan. yang. semakin. berat.Dengan. memahami. pentingnya. pembinaan keagamaan ini, di harapkan kaum muda bisa menyelamatkan dirinya dari kerusakan akhlak dan budi pekerti serta untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Diupayakan anak dan remaja itu memahami arti agama dan manfaatnya untuk kehidupan manusia.Dengan jalan demikian tumbuh keyakinan beragama.Jika telah tumbuh keyakinan beragama harus di upayakan latihan-latihan beribadah secara terus menerus..

(41) 33. 2. Kenakalan Remaja Kenakalan remaja adalah kelainan tingkah laku, perbuatan atau tindakan remaja yang bersifat sosial bahkan anti sosial yang melanggar norma-norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Dikemukakan oleh Fuad Hassan Kenakalan remaja itu ialah: “Kelakuan atau perbuatan anti sosial dan anti normatif”. Sedangkan menurut Kusumanto “kenakalan remaja ialah tingkah laku individu yang bertentangan dengan syarat-syarat dan pendapat umum yang di anggap sebagai acceptable dan baik oleh suatu lingkungan atau hukum yang berlaku di suatu masyarakat yang berkebudayaan”. 31 Dari dua definisi variabel diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pentingnya pembinaan keagamaan bagi remaja di Desa Lakahang Utama, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa sangat diperlukan dan harus terus berkesinambungan, sebab generasi muda sebagai pemegang tongkat estafet dari generasi tua, maka baik dan tidaknya Desa Lakahang Utama sangat di tentukan oleh generasi muda penerus tongkat estafet itu sendiri. E. Sumber Data Sumber Data dalam penelitian ini adalah suatu subjek darimana data diperoleh.Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang 31. Sofyan S. Willis, Op. cit., h. 89.

(42) 34. akanpenulis teliti, maka sumber data yang akan memberikan informasi di antaranya yaitu:. 1. Sumber Data Primer Sumber data primer dalam penelitian ini penulis melakukan pemilihan sampel, kemudian yang dilakukan melihat kondisi masyarakat Desa Lakahang utama. baik. dari tingkat. pendidikan,tingkat ekonomimasyarakat,. pendidikan. remajanya,. sarana. saranaperibadatan, dan kondisi. keberagamaan masyarakat. Setelah itu dikonsultasikan kepada Kepala Desa, Kepala-kepala Dusun, Ketua Remaja Mesjid, Tokoh Masyarakat, Orang Tua Remaja, dan Masyarakat setempat.Jumlah Responden dalam penelitian ini adalah 28 Remaja yang berusia 15-18 Tahun di setiap dusun. 2. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder yaitu diambil dari sumber data yang telah diperoleh oleh pihak lain, sehingga peneliti memperolehnya tidak langsung. Sumber data di sini dilakukan dengan cara mencari data-data tertulis atau bukti nyata yang berkaitan dengan Pentingnya pembinaan keagamaan dalam mengatasi kenakalan remaja di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa. Sumber data utama dalam penelitian ini dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekam..

(43) 35. F. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pedoman observasi dan wawancarasebagai. instrumen. penelitian.. Disamping. itu. penulis. menggunakan instrumen dokumentasi, instrumen ini bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi yang dapat dipertanggung jawabkan tentang pentingnya pembinaan keagamaan dalam mengatasi kenakalan remaja di Desa Lakahang Utama, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa. G. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dan metode mengumpulkan data sebagai berikut : 1.Library Research Pengumpulan. data. yang. dilakukan. peneliti. dalam. penelitian,pengkajian dan pencatatan terhadap literature atau buku-buku referensi sesuai dengan kebutuhan pembahasan dalam penelitian ini, karya ilmiah yang relevan terhadap masalah yang di bahas berupa konsep, teori dan gagasan para ahli sehubungan dengan objek yang di bahas metode pengumpulan data ini terbagi atas dua bagian yaitu: a. Kutipan langsung, yaitu peneliti mengutip pendapat para ahli yang terdapat dalam buku-buku referensi yang berhubungan dengan.

(44) 36. pembahasan penulisan ini dengan tanpa berubah redaksi kalimatnya dan makna yang terkandung di dalamnya. b. Kutipan tidak langsung, yaitu kutipan pendapat para ahli yang terdapat dalam referensi dalam bentuk uraian yang berbeda dalam konsef aslinya, tetapi makna dan tujuannya sama. 2. Field research Penelitian lapangan (Field research) yaitu peneliti terjung langsung kelokasi penelitian untuk mendapatkan data-data yang objektif dan akurat untuk di jadikan data utama dalam kajian proposal ini. Dengan menggunakan teknik sebagai berikut: a. Observasi Observasi digunakan dalam rangka untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian, yang merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang didinginkan. Mardalis mengemukakan, bahwa observasi adalah suatu studi yang disengaja dan sitematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan gejalagejala psikis dengan jalan mengamati dan memcatat,32 dan menurut Moh. Nazir, Ph.D. bahwa observasi adalah cara alat standar lain untuk keperluan tersebut.33. 32 33. Ibid, h. 63 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Cet, III; Jakarta: Ghalie Indonesia, 1988), h.212.

(45) 37. Dan menurut Sutrisno Hadi, observasi adalah mengadakan penelitian sekaligus pengamatan terhadap masalah-masalah yang ada kaitannya dengan karya ilmiah.34 Dari beberapa defenisi tersebut diatas penulis dapat memahami secara tersirat bahwa observasi atau pengamatan adalah melihat dan meghadapi langsung suatu obyek peneitian, yang manfaatnya dalam rangka membantu pengumpulan data dalam suatu penelitian, dan bisa diartikan bahwa hasil pengamatan itu merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian. Menurut Suharsimi, observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian digunakan untuk menyebut jenis observasi, yaitu : 1. Observasi. Non. Sistematis,. yang. dilakukan. oleh. pengamat. dengantidakmenggunakan instrumen pengamatan.35 2. ObservasiSistimatis. yangdilakukan. oleh. pengamatdengan. menggunakanpedoman sebagai instrumen pengamatan.. Dalam kaitan ini Mardalis juga membedakan observasi itu kepada dua bagian, yaitu : a. Observasi Partisipasi, yaitu pengamat ikut terlibat dalam kegiatannya sedang diamati. b. Observasi sipengamat 34 35. Simulasi,. adalah. bentuk. Observasi. denganharapan. dapat mengsimulasikan keinginannya pada responden. Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Cet, XXX;Yogyakarta: Andi Offset, 1987), h. 42 Suharsini Arikunto, Prosedur penelitian (Jakarta; Rineka cipta, 1992), h. 124.

(46) 38. yangdituju,sehinggarespondendapat. memenuhi. keinginanpengamat. yang membutukan informasi ataudata dari responden.36. Penulis dapat pahami dari kedua pendapat di atas bahwa dari dua kategori masing-masing pendapat itu, adalah suatu model pengamatan untuk lebih mempermudah pemahaman dalam mendapatkan data yang akurat dan autentik dari responden. Jadi observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak pada obyek (subyek) penelitian.37 Dalam penggunaan teknik observasi ini, penulis memilih metode penggunaan teknik “Observasi terkonbtro” yaitu dengan menetapkan terlebih dahulu gejala yang akan diamati yang termuat didalam pedoman observasi. b. Wawancara/ Interview Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal, semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi dan komunikasi tersebut yang dilakukan secara berhadapan.38 Masri Singarimbun menyatakan bahwa wawancara merupakan proses interaksi dan komunikasi. Selanjutnya di jelaskan lagi, bahwa dalam proses ini, wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Mardalis, Metode penelitian (Cet.1; Jakarta: Bumi aksara, 1990), h. 124 Hardari Nawawi,Metodologi Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Cet.X Gadjamada university press, 2013), h.100 38 S. Nasution, Metode Research, (Cet. III; Jakarta : Bumi Aksara, 2000), h. 113 36 37.

(47) 39. Faktor-faktor tersebut adalah pewancara, responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan, dan situasi wawancara.39 Dapat dipahami bahwa wawancara adalah salah satu bentuk atau alat instrumen yang sering digunakan dalam penelitian atau dalam pengumpulan data, yang tujuannya untuk memperoleh keterangan secara langsung dari responden. Oleh sebab itu, jika tekhnik ini digunakan dalam penelitian maka perlu diketahui terlebih dahulu sasaran, maksud dan maslah yang dibutuhkan oleh peneliti, sebab dalam suatu wawancara dapat diperoleh keterangan yang berkaitan dan ada kalanya tidak sesuai dengan maksud peneliti. Oleh karena itu, sebelum melakuak wawancara kepada responden, menurut Mardalis ada beberapa hal yang perlu di perhatikan sebelum melakukan wawancara yaitu : 1. Responden yang akan diwawancarai sebaiknya diseleksi agar sesuai dengan data yang dibutuhkan. 2. Waktu berwawancara, seabaiknya di lakukan sesuai dengan kesediaan responden. 3. Permulaan wawancara sebaiknya peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan 4. Sedang berwawancara, peneliti sebaiknya berlaku seperti orang yang sangat ingin tahu dan seolah-olah belajar dari responden.. 39. h.26. Masri Singrimbun dan Effendi, S. Metode Penelitian Survey, (Jakarta; LP3S, 1985),.

(48) 40. 5. Jangan sampai ada pertanyaan yang tidak diinginkan oleh responden (membuat responden malu).40. Berdasarkan. pejelasan. tersebut. diatas,. maka. penulis. dapat. memahami bahwa wawancara sebagai salah satu bentuk instrument penelitian yang berfungsi untuk memperoleh data yang dibutuhkan dilapangan. Dengan demikian instrumen penelitian dengan wawancara harus lebih mendekati responden yang seolah ingin berguru kepada responden dan harus peka dan tanggap terhadap kemampuan mereka, karena dengan pendekatan. seperti. ini. maka. sangat. menunjang. dalam. rangka. mengumpulkan data yang autentik. Interview/wawancara sebagai tekhnik pengumpulan dalam suatu penilitian yang dilakukan secara Face to face antara peneliti dengan informan untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan. Intervew dapat dilakukan dengan dua bentuk, yaitu Intervew bebas atau campuran antara keduanya. Dalam intervew terpimpin (Intervew Guide), penulis menggunakan intrumen berupa cek list dan pedoman wawancara yang telah memuat pertanyaan-pertanyan pokok untuk memperoleh data dan informasi utama.. 40. Mardalis, Op. cit, h. 113.

(49) 41. Apabila jawaban dari informan masih memerlukan penjelasan, maka penulis menggunakan interview bebas. Untuk menjaga keaslian dan keotentikan jawaban dari informan, penulis memakai Tape Recorder dan catatan yang dilengkapi dengan bukti wawancara. c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu, peninggalan tertulis dalam berbagai kegiatan atau kejadian yang dari segi waktu relatif, belum terlalu lama. 41 Suharsimi Arikunto mengemukakan, bahwa dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan hal-hal atau varable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.42 Penulis dapat pahami dari suatu defenisi tersebut bahwa dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan mencatat secara langsung pada dokumen-dokumen yang terdapat pada lokasi penelitian. Hal ini dilakukan dengan cara memperoleh informasi melalui data tertulis ataupun selainnya mengenai berbagai kegiatan atau kejadian yang sehubungan dengan pembahasan. Dengan teknik dokumentasi ini, penulis dapat mengumpulkan data dari dokumen yang berupa karangan-karangan, tulisan-tulisan, catatan, atau arsip yang tersimpan dibeberapa tempat.. 41 42. Ibid., h. 115 Suharsini Arikunto, Op. cit, h. 202.

(50) 42. H. Teknik Analisa Data Pada tahapan ini data yang telah dikumpulkan baik melalui penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan, terlebih dahulu diolah kemudian dianalisis.Dalam pengolahan analisis data ini, dipergunakan beberapa metode, yaitu: 1. Metode induktif yaitu, suatu metode penulisan yang berdasarkan pada hal-hal yang bersifat khusus dan hasil analisa tersebut dapat dipakai sebagai kesimpulan yang bersifat umum.43 2. Metode deduktif yaitu, metode penulisan atau penjelasandengan bertolak dari pengetahuan bersifat umum.44 Atau mengolah data dan meganalisa dari hal-hal yang sifatnya umum guna mendapatkan kesimpulan yang bersifat khusus. 3. Metode komperatif, yaitu analisis data yang membandingkan pendapat yang berbeda kemudian pendapat tersebut di rumuskan menjadi kesimpulan yang bersifat objektif.45. Sutrisno Hadi, Op. cit, h. 42 Ibid, h. 36 45 Winarno Surachman, Pengantar penelitian ilmiah: Dasar, Metode, dan teknik.(Bandung: Tarsita, 1990), hlm. 135 43 44.

(51) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Lakahang utama. adalah desa yang termasuk Kecamatan. Tabulahan dan termasuk wilayah Kabupaten Mamasa. Desa ini merupakan desa. yang. memiliki. beberapa. dusun. seperti. Tatikak,. Baturassa,. Tandebadong, Saluarei, Lakahang, dan Panettek.Desa Lakahang utama tidak termasuk desa besar namun juga tidak desa yangkecil melainkan sedang, baik tentang luas wilayahnya maupun jumlahpenduduknya.Sejarah Desa Lakahang utama menurut Tokoh Mayarakat di desa yang bernama Usman.M.S, desa Lakahang utama dulu awal mulanya adalah hutan belantara dan tertanam pepohonanbesar.Hingga pada akhirnya terbentuk suatu pemukiman yang diprakarsai olehtokoh masyarakat pada waktu itu adalah beliau “H.Idam”, berasal dari Salurindu. Sedangkan nama Lakahang utamadiambil dari nama sungai (Lakahang) dan lambat laun menjadi Lakahang utama.46Desa yang mayoritas mata pencaharian penduduknya mengandalkan hasil pertanian dan perkebunan, secara geografis. Desa Lakahang utama terletak di daerah pegunungan, tepatnya dilereng gunung gandang dewata yang berbatasan dengan wilayah desa yang lain, yaitu; di sebelah timur berbatasan dengan Desa Tarinding , sebelah utara berbatasan 46. Usman. M.S, Tokoh Masyarakat, wawancara 08Februari 2017. 43.

(52) 44. dengan Desa Tampakloppo , sebelah barat berbatasan dengan Desa Burana, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan. B. Gambaran Umum Wilayah Desa Lakahang Utama 1. Luas Wilayah Desa Lakahang Utama Desa Lakahang Utama dengan luas wilayah ± 402,5 Ha ini termasuk daerahpegunungan dengan memiliki ketinggian ± 700 M dari permukaan laut dengansuhu udara rata-rata 25°C pada siang hari dan pada malam hari ratarata 18°C. menurut data monografi desadisebutkan bahwa jumlah penduduk Desa lakahang utama jumlah luas wilayahberdasarkan keadaan tanah ± 402,5 Ha, dengan pembagian jenis-jeniskeadaan tanahnya sebagai berikut: Tabel I Luas Wilayah Berdasarkan Keadaan Tanah NO. Jenis Tanah. Jumlah (Ha). 1. Tanah Sawah. 48. 2. Tanah Pekarangan. 125. 3. Tanah Tegalan. 205. 4. Perkebunan. 24,5. Jumlah. 402,5. (Sumber data: Dokumen Monografi Pemerintahan Desa Lakahang Utama) 2. Jumlah Penduduk Desa Lakahang Utama Sesuai dari data yang diperoleh dari profil desa Lakahang Utama (monografi desa tahun 2017), Desa Lakahang Utama sendiri terbagi menjadi 6 (enam) Dusun, dimana dari jumlah pendudukDesa Lakahang Utama dan.

(53) 45. termasuk dusun Tatikak, Baturassa, tandebadong, Lakahang, Saluarei dan Panettek adalah keseluruhan berjumlah 1.307 jiwa dan dengan jumlah kepalakeluarga ± 217 KK, terdiri dari jumlah laki-laki sebanyak 540 jiwa danperempuan sebanyak 767 jiwa. 3. Sarana Pendidikan dan Tingkat Pendidikan Sarana pendidikan di Desa Lakahang Utama terhitung berkembang dari tahun ketahun, ditahun 2017 ini saja berbagai sarana dan prasarana pendidikan dalamproses renovasi. Mulai dari pembangunan gedung SMA, TK dan SD terus mengalami pembangunan.Bahkan baru-baru ini di Desa Lakahang Utama telah mendirikan SMA “1 Tabulahan” dikelola yayasan Bapak. Mustahari. S.Pd,. beliau. juga. selaku. Kepala. Sekolah.Tingkat. pendidikan penduduknya tidak termasuk dalam kategori baikapabila dilihat dari orang tua dan orang dewasa telah berkeluarga.Mayoritasorang tua hanya lulus SD dan orang dewasa berkeluarga beberapa lulustingkat SLTP. Namun dilihat dari anak-anak dan anak remajanya merekamayoritas sudah lulus SLTA bahkan para remaja beberapa ada yang sudahsarjana (S1) atau dalam proses sarjana dan ada yang masih melanjutkan keperguruan tinggi.Sarana pendidikan dan tingkat pendidikan masyarakat Desa Lakahang Utama meliputi sarana pendidikan umum dan agama. Adapun sarana pendidikan dapatdilihat pada tabel sebagai berikut:.

(54) 46. Tabel II Sarana Pendidikan Umum di Desa Lakahang Utama NO. SEKOLAH. JUMLAH. 1. TK. 1. 2. SD. 1. 3. SMA. 1. Jumlah. 3. (Sumber data: Dokumen Monografi Pemerintahan Desa Lakahang utama) Sarana pendidikan terhitung lengkap meskipun beberapa hanya sebuah,dari tingkat Play Group sampai SMA,Sedangkan masyarakat yang paling banyak justru hanyapada tamat jenjang Sekolah Dasar, umumnya terdiri dari orang tua dan orangdewasa telah berkeluarga. 4. Sarana Peribadatan Desa Lakahang utama mempunyai 8 (Delapan) sarana peribadatan yang meliputi2 (dua) masjid dan 6(Enam) mushola yang terdapat disetiap Dusun. Saranaperibadatan yang ada di Desa Lakahang Utama ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel III Sarana Peribadatan di Desa Lakahang Utama NO. Tempat Ibadah. Jumlah. 1. Masjid. 2 Buah. 2. Mushola. 6 Buah. Jumlah. 8 Buah. (Sumber data: Dokumen Monografi Pemerintahan Desa Lakahang Utama).

(55) 47. Dengan melihat tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa umat Islam di Desa Lakahang Utama memiliki sarana peribadatan yang terbesar yaitu 6 buah mushola, dan 2 buah masjid ditengah desa. 5. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Lakahang Utama Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa dipimpin oleh seorang Kepala Desa, dalam menjalani roda pemerintahan seorang Kepala Desa dibantu olehsekretaris, kepala seksi dan staf-stafnya, mengikuti dasar pengaturan dan pedoman teknis pelaksanaan. (diambil dari buku data monografi Desa Lakahang Utama)..

(56) PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA KECAMATAN TABULAHAN DESA LAKAHANG UTAMA STRUKTUR PEMERINTAH DESA LAKAHANG UTAMA KEPALA DESA DAMRIS. Pass Foto 4x6. BUMDES / LEMBANGA ADAT. BPD SEKERTARIS DESA ABD.RAHMAN. Pass Foto 4x6. B KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN . . .MAHYUDIN . . . . . .. KEPALA KEPALA SEKSI SEKSIPEMBANGUNA N . . .ARDIMAN.S . . PEMBANGUN ....... USMAN mS PEMERINTAHA N Pass Foto 4x6. KADUS PANETTE ABD.WARIS. AN. Pass Foto 4x6. KADUS SALU AREI AWALUDDIN. KEPALA. KAUR ADMINITRA SI . . ASRIADI. Pass Foto . . 4 .x.6.. KEPALA SEKSI SEKSIKESEJAHTERAA N . . . . AGUS.S. . . KESEJAHTERA . . . . .. AN Pass Foto 4x6. KADUS LAKAHANG BASRI. KADUS BATURASSA ANSAR. 48. KAUR KEUANGAN .. SANTRIANI. Pass Foto 4.x 6 .SANTRIANI ....... KADUS TANDE BADONG NANANG.S. KAUR UMUM . . .AWISNU. . Pass . . . .Foto .. 4x6. KADUS TATIKA TASLIN.

(57) a. Dasar Pengaturan Pertama,. Undang-undang. No.5. Tahun. 1979. tentang. pemerintahanDesa/Kelurahan pada Pasal 3 dan 22 beserta penjelasanya. Kedua, peraturanMenteri dalam negeri No.23 Tahun 1989 tentang susunan organisasi. dan. tata. kerja. pemerintahan. desa/kelurahan. dan. perangkatnya.Ketiga, Perda No.44 Tahun 2000. b. Pedoman Teknis Berdasarkan peraturan Menteri dalam negeri di atas, susunan organisasi pemerintahan desa Lakahang Utama, sebagai berikut: 1) Kepala Desa. : Satu (1) orang. 2) Sekertaris Desa. : Satu (1) orang. 3) Kaur Umum. : Satu (1) orang. 4) Kaur Keuangan. : Satu (1) orang. 5) Kepala Seksi. : Enam (6) orang. 6) Staf-staf. : Enam (6) orang. C. Kondisi Kenakalan Remaja di desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa Pada Bab ini penulis akan meguraikan tentang kondisi kenakalan remaja yang penulis garis bawahi adalah kenakalan remaja yang ada di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa.. 48.

(58) 49. Salah seorang tokoh Masyarakat di desa lakahang utama kecamatan tabulahan kabupaten mamasa mejelaskan kepada penulis : “Kenakalan yang sering dilakukan remaja di desa ini yaitu mencuri, minum ballo’,berkelahi dan berzina”.47 Dalam penelitian ini, penulis mengkategorikan penjelasan diatas sebagai ukuran dasar kenakalan remaja di Desa Lakahang Utama. Menggolongkan dengan norma-norma hukum, yaitu pertama kenakalan yang bersifat amoral dan sosial; kedua kenakalan yang bersifat melanggar hukum. D. Pembinaan keagamaan bagi Remaja di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa. Adapun bentuk pembinaan yang diterapkan di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa yaitu memperbanyak kegiatan keagamaan dengan melibatkan para remaja, dimana remaja dituntun kearah kepahaman ketauhidan dan sistensi manusia sesudah mati, menciptakan suasana keagamaan di rumah tangga. Bentuk pembinaan remaja seperti: a. Majelis Ta’lim b. LDK Remaja masjid c. Pengajian Kegiatan-kegiatan seperti kelompok pengajian menjadi medang subur terhadap perkembangan kesadaran beragama, dan berbagai kegiatan 47. Ansyarullah. Tokoh Masyarakat, Wawancara, 10 Februari 2017.

(59) 50. keagamaan dalam masyarakat dapat memberikan angin segar dalam mempengaruhi jiwa para remaja. Perilaku-perilaku keagamaan dari orang tuanya yang ada di sekitarnya dapat mendatangkan kesan tersendiri dan menjadi coretan pada dirinya.Karena itu motivasi keagamaan dari lingkungan pergaulan siswa adalah sangat diperlukan bagi pembinaan jiwa dan taqwa para remaja. kegiatan-kegiatan keagamaan di lingkungan sosial perlu ditingkatkan dan diperluas seperti membentuk kelompok pengajian, Majelis Ta’lim pada setiap Dusun serta mengadakan pengajian secara rutin melalui Majelis Ta’lim yang sudah dibentuk tersebut.Dengan cara demikian diharapkan suasana keagamaan hidup dan berkembang ditengah masyarakat sebagai syarat untuk memperbaiki perilaku keagamaan masyarakat secara benar yang pada akhirnya menjadi lingkungan sosial yang religius. Dengan demikian terjadi pembinaan agama bagi para remaja secara serentak pada ketiga lemaga pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dengan diharapkan. melibatkan. agar. mereka. para. remaja. merasa. pada. kegiatan. diperhatikan. oleh. keagamaan lingkungan. masyarakatnya, sebab kalau tidak diperhatikan dikhawatirkan mereka akanmengadakan kegiatan sendiri. Kalau kegiatan itu positif tidak menjadi masalah tapi kalau bersifat negatif itu perlu mendapat perhatian..

(60) 51. Salah seorang ketua remaja mesjid diwawancarai penulis di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa menjelaskan pentingnya pembinaan keagamaan terhadap remaja. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat dari angket sebagai berikut : Tabel IV Pentingnya Pembinaan Keagamaan Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja Di Desa lakahang utama kecamatan tabulahan kabupaten mamasa No. Kategori Jawaban. Frekwensi. Presentase (%). 1.. Sangat penting. 28. 100 %. 2.. Kurang penting. -. 0%. 3.. Tidak penting. -. 0%. 28. 100 %. Jumlah Sumber data : Hasil Wawancara. Ternyata dalam keterangan hasil wawancara diatas menggambarkan bahwa pembinaan keagamaan dalam mengatasi kenakalan remaja di desa lakahang utama kecamatan tabulahan kabupaten mamasa, sangat penting terbukti dari 28 responden atau 100% Remaja yang menyatakan sangat pentingnya pembinaan keagamaan di Desa lakahang utama kecamatan tabulahan kabupaten mamasa. “Para remaja perlu dilibatkan pada kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di tengah masyarakat karena remaja yang tidak mendapat perhatian biasanya berkumpul bersama-sama temannya dan membuat kegiatan sendiri. Oleh karenanya mereka perlu mendapat perhatian dan melibatkan pada kegiatan keagamaan agar jiwanya dapat tersiarami.

(61) 52. dengan nilai ajaran agama yang pada akhirnya dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari”.48. Salah satu cara atau metode yang baik untuk membangkitkan minat dan meningkatkan kesadaran para remaja untuk bergairah melaksanakan ajaran agama adalah dengan jalan memperbanyak kegiatan keagamaan dilingkungan. sosial. masyarakat,dengan. meningkatkan. atau. mengikut. sertakan para remaja untuk ikut berpartisifasi di dalamnya. Selain itu para remaja perlu diikut sertakan dalam mengikuti pengkaderan. yang. dilakukan. oleh. organisasi-organisasi. islam,. baik. pelaksanaan pengkaderan ditingkat dasar, tingkat menegah, maupun tingkat lanjutan. Hal ini dimaksudkan untuk lebih megarahkan mereka kearah penghayatan agama yang lebih baik, agar tercipta remaja yang Berakhlakul Kharimah. “Dengan melibatkan pada kegiatan keagamaan seperti peringatan harihari besar islam, merupaka salah satu bentuk pendekatan keagamaan kepada mereka. Remaja yang tidak dilibatkan pada kegiatan semacam ini mereka acuh tak acuh, terhadap aktivitas agama sebab mereka tidak diperhatikan oleh masyarakat”.49 Remaja-remaja seringkali menarik diri dari masyarakat, acuh tak acuh terhadap aktivitas agama bahkan keadaan-keadaan tampak tindakan merka menentang adat kebiasaan nilai-nilai yang dianut oleh orang dewasa.Hal itu biasany disebabkan oleh karena tidak mendapat kedudukan yang jelas dalam. 48. Andi syahrul, Ketua Remaja Masjid, Wawancara, 12 Februari 2017 Mahmud, Imam mesjid. Wawancara, 15Februari 2017. 49.

(62) 53. masyarakat.Kadang-kadang mereka dipandang seperti masyarakat.Pendapat dan keinginan mereka kurang didengar, terutama dalam aktivitas agama, seringkali mereka dipandang masih belum matang saja.Akan tetapi dilain pihak masyarakat memandang merka telah dewasa, karena tumbuhnya telah cukup matang seperti orang dewasa. Pendidikanislam dapat memberikan pembinaan hidup yang sekecilkecilnya sampai pada yang sebesar-besarnya, mulai dari hidup pribadi, keluarga, masyarakat dan ketentraman bathin dalam hidup ini. Pada akhirnya tujuan pembinaan bagi remaja di desa lakahang utama kecamatan tabulahan kabupaten mamasa tersimpul pada dua hal yaitu : 1. Membantu Dalam Kesukaran Pada dasarnya pembinaan adalah membantu pembinaan dalam kesukaran-kesukaran. yang. dihadapi. oleh. orang. yaitu. kekecewaan,. Kekecewaan yang menimpa dalam hidup ini akan membawa orang pada perasaan pada diri pesimis dan optimis dalam hidup. Kekacauan yang dialaminaya itu sangat mengelisahkan batinnya. Sejalan dengan uraian di atas Mustahari menjelasakan kepada penulis. “Remaja di Desa ini pada dasarnya pernah mengalami kekecewaan, dan pelarian mereka biasanya hal-hal yang negatif seperti minuman keras.Jadi dalam hal ini kita sebagai pembina perlu memperhatikan dengan tujuan, hati mereka menjadi tenang”.50 50. Mustahari, Kepala Sekolah SMA N 1 Tabulahan , Wawancara Tgl, 17Februari 2017.

(63) 54. Maka dengan ini dirasa perlu adanya pembinaan yang dapat mengarahkannya dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.Karena itulah dapat dikatakan bahwa pembinaan dan penyuluhan yang dilakukan betul-betul. membantu. remaja. merencanakan. perubahan. tertentu. berdasarkan atas hasil pengamata yang cermat. Dengan dasar dan uraian tersebut diatas, jelaslah bahwa pembinaan agama islam adalah segala kehidupan yang dilakukan oleh seorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami kesulitan. Rohaniyah dalam hidupnya agar orang tersebut mampu mengatasinya sendiri karena timbul kesadaran atau penyerahan diri terhadap kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga timbul pada diri pribadinya suatu cahaya harapan kebahagian hidup saat sekarang dan masa yang akan datang. 2. Menentramkan Bathin Dalam akhir-akhir ini kita dapat melihat suasana rumah tangga yang egang tidak menentu yang disebabkan kecurigaan antara suami isteri, mungkin juga karena persoalan anak-anak yang sedang dalam usia remaja. Dimana orang tua menyayangkan bahwa anaknya nakal, sukar diatur, tak mau mendengar nasehat orang tua yang kurang memperhatikan perasaan hatinya yang sedang menggejolak tumbuh dengan segala problem. Jadi jelaslah bahwa bilamana peminaan dalam pendidikan islam dilakukan secara cermat bertanggung jawab, maka sasarannya sudah barang tentu dapat menentramkan bathin sesuai dengan ajaran islam..

(64) 55. E. Faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja dan upaya mengatasinya di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa a. Faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada remaja beserta warga, bahwa penyebab perilaku remaja nakal di Desa Lakahang Utama Kecamatan Tabulahan Kabupaten Mamasa dipengaruhi oleh berbagai macam, dapat disimpulkan fakta-faktayang mempengaruhi diantaranya faktor penyebab remaja melakukankenakalan terbagi menjadi faktor Internal dan Eksternal, diantaranya faktor internal adalah: 1. Faktor keluarga Remaja adalah bagian dari anggota keluarga yang serta merta harusmendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Semua ini biasterwujud. dalam. lingkungan. keluarga. manakala. terciptanya. keharmonisandalam keluarga. Sebaliknya apabila dalam keluarga terdapat ketidakharmonisan semisal; pertengkaran, tidak ada komunikasi yang baik antaraorang tua dan anak, kurangnya ekonomi dan pendidikan dalam keluarga, makakeharmonisan tidak akan terwujud. Sehingga perhatian dan kasih sayingberkurang dan anak remaja merasa diterlantarkan.Suasana semacam inikenakalan remaja terjadi, misalnya; remaja membantah perintah kedua orangtua, berkelahi dengan remaja lain, keluyuran hingga larut malam,.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah proses pembuatan data warehouse , maka sistem akan melakukan query data untuk mendapatkan data yang siap untuk di- mining. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka

Memberikan aliran proses perpindahan kendaraan menjadi lebih efektif dengan memperpendek jarak tempuh kendaraan selama proses persiapan kendaraan antar station mulai

Maksud dari tulisan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kelayakan usaha hutan rakyat dengan pola kebun bibit rakyat, sedangkan tujuannya adalah untuk

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan lain yang berkaitan dengan Retribusi Tanda Daftar Perusahaan di Kabupaten Kuantan Singingi yang bertentangan dengan

23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum adalah Instansi dilingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat

individu sendiri. Faktor intrinsik tersebut yaitu berupa kecerdasan, perhatian,minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan. Sedangkan faktor ekstrinsik

Berfungsi mengatur dan mengendalikan kegiatan bagian pelayanan keperawatan sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Roemani menuju terwujudnya pelayanan keperawatan yang prima.

Hasil penelitian yang dilakukan Kusumawati (2010) yaitu potensi pasar coklat praline sebesar 69,35% responden menyetujui coklat praline dijadikan oleh-oleh khas