BAB II
LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem.
Menurut (Hutahaean, 2014) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau utuk melakukan sasaran yang tertentu.
Menurut (Pratita, 2015) sistem dikelompokkan menjadi dua bagian yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada elemennya. Kedua kelompok ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya.
Menurut (Ahmad. Susanto, 2017) berbicara mengenai sistem, sistem bisa bervariasi dari sistem yang paling besar yang diketahui umat manusia seperti sistem tata surya sampai ke sistem yang paling kecil yang disebut partikel Quark misalnya. Sistem juga bisa bersifat alamiah seperti organisme yang hidup atau suatu susunan sistem sosial. Sistem juga bisa tumbuh dan berkembang seperti sistem pemerintahan atau perusahaan. Sistem juga bisa mati seperti sebuah sistem keluarga. Sistem lainnya seperti pemerintahan daerah dan sistem pemerintahan pusat. Ada sistem yang dimiliki secara pribadi seperti sistem perusahaan yang dimiliki oleh seseorang dan Personal computer systems. Ada beberapa sistem yang beroperasi secara terisolasi seperti ruang kelas dan sistem air bersih.
A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Menurut (Rusdiana dan Irfan, 2014:28) kata sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema yang artinya himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Selain itu, bisa diartikan sekelompok elemen
6
yang independen, namun saling terkait sebagai satu kesatuan. Sistem terdiri atas struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem dalam mencapai tujuan. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri atas berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut subsistem. Setiap sistem diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulang-ulang atau yang secara rutin terjadi.
Menurut (Hamdini, 2017) Sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hadware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.
Menurut (Ahamad, 2018:3) Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan- kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sinergi dari semua unsur-unsur dan elemen- elemen yang ada didalamnya, yang menunjang pelaksanaan dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama tercapai dari suatu organisasi ataupun kesatuan kerja.
2. Pengertian Informasi
Menurut (Steinbart, 2015:4) Informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.
Menurut (Susanto, 2017) informasi merupakan salah satu jenis sumberdaya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi apapun jenis organisasi tersebut. Tanpa informasi maka tidak akan ada organisasi. Informasi melalui komunikasi menjadi perekat bagi suatu organisasi sehingga organisasi sehingga organisasi tersebut bisa bersatu.
Melihat perannya yang begitu penting bagi suatu organisasi maka informasi, sebagaimana
sumberdaya lainnya, harus dikelola dengan baik. Bentuk dan kemampuan mengelola informasi bagi suatu organisasi selain akan mempengaruhi kualitas informasi yang dihasilkan didalam organisasi tersebut juga akan mempengaruhi kualitas hubungan atau integrasi diantara komponen-komponennya.
Menurut (Ahmad, 2018) Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
3. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Menurut (Khristianto, 2015) Sistem Informasi Manajemen dapat didefinisikan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau mendapatkan kembali), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali suatu organisasi. Fungsi dari sistem informasi meliputi : input, process, output, dan feedback. Sistem Informasi diterapkan untuk mendukung fungsi-fungsi manajerial bisnis akan menjadi accounting information system, financial information system, marketing information system, production/manufacturing information system, dan human resource information system.
Menurut (Ahmad, 2016) sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen baik yang berkaitan dengan keputusan rutin maupun keputusan-keputusan trategis. Dengan demikian SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan tugas-tugas organisasi. Lebih lengkapnya SIM adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila dipandang perlu, dengan
maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Menurut (Susanto, 2017) sistem informasi manajemen (sim) harus mampu memberikan informasi yang diperlukan oleh manajemen tersebut sebagai tingkatan dan fungsi bisnis tersebut secara umum.
4. Gaji
Pada dasarnya seseorang yang bekerja pada suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan gaji yang adil dan layak, agar dapat mencukupi biaya kehidupan bersama keluarganya. Karyawan memerlukan adanya uang sebagai wujud dari gaji atau upah yang diterimanya.
Menurut (Soemarso, 2015) gaji adalah “imbalan kepada pegawai yang diberi tugas- tugas administratif dan pimpinan yang jumlahnya, biasanya, tetap secara bulanan atau tahunan”.
Menurut (sujarweni, 2015) gaji adalah “pembayaran atas jasa-jasa yang dilakukan oleh karyawan yang dilakukan perusahaan setiap bulan”.
Dapat disimpulkan bahwa gaji adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai jabatan lebih tinggi dari pada karyawan yang menerima gaji. Gaji merupakan balas jasa yang diserahkan kepada karyawan dan biasanya diberikan secara bulanan yang tidak bergantung dari jumlah jasa/hari kerja serta jumlah periode yang dihasilkan. Bagi pemilik perusahaan, gaji digunakan untuk kebutuhan perusahaan dalam menjalani aktifitasnya, sehingga tujuan perusahaan dapat terlaksana dengan baik.
B. Website
1. Website
Menurut (Sidik, 2014) mengemukakan bahwa: Situs web (web site) awalnya merupakan suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink,yang memudahkan surfer (sebutan bagi pemakai komputer yang melakukan penelusuran informasi di internet) untuk mendapatkan informasi, dengan cukup mengklik suatu link berupa teks atau gambar, maka informasi dari teks atau gambar akan ditampilkan secara lebih rinci (detail).
2. Internet
Menurut Anhar (2016:1) menjelaskan bahwa “Internet adalah jaringan atau sistem pada jaringan computer yang saling berhubungan (terhubung) dengan menggunakan sistem global transmission control protocol/internet protocol suite (TCP/IP) sebagai protocol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna diseluruh dunia.
3. PHP
Menurut (Winarno, 2013) “PHP atau PHP Hypertext Preprocessor, adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side). Artinya, kode ini dijalankan di server, kalau tidak ada server, maka kode PHP tidak bisa dijalankan.”
4. HTML
Menurut (Winarno, 2013) “HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web”.
C. Basis Data
1. Pengertian Basis Data
Menurut (Sukamto dan M.Shalahudin, 2013) “Basis data adalah sistem
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau infromasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”. Beberapa aplikasi basis data yaitu :
a. MySQL
Menurut (Yudhanto dan Agus Purbayu, 2014) “MySQL adalah software yang termasuk dalam sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau dikenal juga dengan DBMS yang multithread dan multi-user.”
b. XAMPP
Menurut (Sidik, 2014) “Xampp (Windows/Linux) Apache MySQL PHP dan Perl) merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer di kalangan pengembangan web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya”.
c. PHPMyAdmin
Menurut (Sadeli, 2013) “phpMyadmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server”.
D. Model Pengembangan Perangkat Lunak (Waterfall)
Menurut (Rosa dan Shalahuddin dalam Bakhri, 2015) Model waterfall adalah model SDLC (Software Development Life Cycle) yang paling sederhana. Model ini hanya cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah- ubah.
Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support).
Sumber : (Rosa, A.S., 2018)
Gambar II.1.
Ilustrasi model waterfall A. Metode Pengembangan Perangkat Lunak
a. Analisa kebutuhan perangkat lunak
Analisis sistem dilakukan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan- kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
b. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya
c. Pengkodean
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
d. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai yang diinginkan.
2.2. Teori Pendukung
A. Entity Relationship Diagram
Menurut Ladjamudin dalam (Wahyuni, Jasticia, & Nugraha, 2018) mengemukakan bahwa “Entity Relational Diagram (ERD) adalah suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek. ERD digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada pengguna secara logis. ERD didasarkan pada suatu persepsi bahwa real word terdiri atas objek-objek dasar tersebut”
Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2018:58)
Gambar II.2.
Contoh Entity Relationship Diagram (ERD)
Berikut ini adalah komponen – komponen yang digunakan dalam pembuatan ERD:
a. Entitas/entity : Entitas merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data, benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer. Penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.
b. Atribut : Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.
c. Atribut kunci primer : Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id. Kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik.
d. Atributmultinilai/multivalue : Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki lebih dari satu.
e. Relasi : Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja.
f. Asosiasi/association : Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B.
B. Logical Record Structure
Menurut (Indarti & Laraswati, 2018) “LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan seuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke LRS”.
Menurut (Indarti & Laraswati, 2018) “Rancang bangun adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.
Sumber: (Puspitasari, 2016:237)
Gambar II.3.
Contoh Logical Record Structure (LRS)
C. Unified Modelling Languange (UML)
Menurut (Shalahuddin, 2018) mendefinisikan bahwa “UML merupakan sebuah standar Bahasa yang digunakan untuk menganalisis dan merancang serta menggambarkan arsitektur program dalam pemrograman object oriented”. Terdapat sekitar 13 macam diagram yang ada pada pemodelan UML. Namun, yang akan digunakan hanya 4 macam diagram, antara lain:
1. Use Case
Menurut (Rusmawan, 2019)“Use case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Dua hal penting dalam use case adalah skenario dan aktor. Skenario adalah rangkaian langkah- langkah yang menjabarkan sebuah interaksi antara seorang pengguna dengan sebuah sistem”. Cara membuat use case adalah sebagai berikut :
a. Pastikan siapa saja aktor yang akan berinteraksi dengan sistem,
misalnya guru, siswa, kepala sekolah, bagian keuangan, dan lain-lain.
b. Membuat rincian aktivitas yang terjadi antara semua aktor dengan sistem, misalnya mendaftar, membayar, meminjam, mengembalikan, menerima, dan lain-lain.
c. Petakan interaksi semua aktor dengan sistem menggunakan simbol-simbol use case
Sumber : (Suginam, Nasution, 2017)
Gambar II. 4.
Contoh Use Case Diagram
2. Activity Diagram
Menurut (Shalahuddin, 2015) “Diagram aktivitas atau Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu
diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem”.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut.
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupak proses bisnis sistem yang didefinisikan.
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka
tampilan.
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
Sumber : (Pertiwi, 2016)
Gambar II. 5.
Contoh Activity Diagram
3. Sequence Diagram
menurut (sulinta, 2017) “Diagram Sequence adalah diagram yang dibuat untuk mengetahui alur dari interaksi antar objek. Isi dari Diagram Sequence harus sama dengan use case dan diagram kelas. Satu use case tunggal akan digambarkan satu Diagram Sequence-nya”.
Sumber : (Sanjani, 2016)
Gambar II. 6.
Contoh Sequence Diagram 4. Class Diagram
Menurut (sulinta, 2017)“Diagram kelas dibuat setelah diagram use case dibuat terlebih dahulu. Pada pembuatan diagram ini harus menjelaskan hubungan apa saja yang terjadi antara suatu objek dengan objek lainnya sehingga terbentuklah suatu sistem aplikasi”.
Pembuatan diagram kelas dibagi menjadi dua bagian, yaitu kelas itu sendiri dan relasi antar kelas. Kelas dibagi menjadi tiga bagian, yakni nama kelas, atribut kelas, serta operasi kelas (methods).
Sumber : (Muhammad dan Mulyani, 2016)
Gambar II. 7.
Contoh Class Diagram