• Tidak ada hasil yang ditemukan

JurnalFisika Flux: JurnalIlmiahFisika FMIPA UniversitasLambungMangkurat Volume 18, Nomor 2, Agustus X (p-issn); (e-issn)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JurnalFisika Flux: JurnalIlmiahFisika FMIPA UniversitasLambungMangkurat Volume 18, Nomor 2, Agustus X (p-issn); (e-issn)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 18, Nomor 2, Agustus 2021 1819-796X (p-ISSN); 2541-1713 (e-ISSN)

133

Efek Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Kadar Malondialdehyde dan Superoksida Dismutase pada Hepar

Tikus (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Piroxicam

Septiana Kurniasari

Program Studi S1 Fisika, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo Email korespondensi : septiana@ung.ac.id

DOI: https://doi.org/10.20527/flux.v18i2.9993 Submitted: 19 Januari 2021; Accepted: 27 Juli 2021

ABSTRAK- Piroxicam termasuk dalam Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) yang berpotensi menyebabkan kerusakan sel pada organ hepar. Kerusakan hepar ditandai dengan tingginya kadar Malondialdehyde (MDA) dalam darah. Kerusakan sel hepar dapat diminimalisir oleh senyawa antioksidan.

Efektivitas senyawa antioksidan dapat ditunjukkan dengan adanya kadar Superoksida Dismutase (SOD) dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap kadar MDA dan SOD pada hepar tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi Piroxicam.

Penelitian ini menggunakan 80 ekor tikus jantan dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kontrol negatif (K-), Piroxicam negatif (P-) dan Piroxicam positif (P+). Ekstrak jintan hitam diberikan secara oral dengan dosis 2 g/kgBB; 3 g/kgBB; 4 g/kgBB; 5 g/kgBB dan 6 g/kgBB, sedangkan dosis Piroxicam yang digunakan adalah 1 g/kg BB dan 3 g/kg BB. Pengukuran kadar MDA dan SOD dilakukan berdasarkan pemeriksaan reaksi spektrofotometrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak dosis Piroxicam yang diberikan, maka semakin tinggi kadar MDA (dari 10,11 uM meningkat menjadi 89,78 uM) dan semakin rendah kadar SOD (dari 3,32 U/mL berkurang menjadi 2,08 U/mL), serta semakin banyak dosis ekstrak jintan hitam yang diberikan, maka semakin rendah kadar MDA (dari 89,78 uM berkurang menjadi 1,78 uM) dan semakin tinggi kadar SOD (dari 2,08 U/mL meningkat menjadi 3,38 U/mL).

KATA KUNCI: Hepar; Jintan Hitam; MDA; Piroxicam; SOD

ABSTRACT−Piroxicam is a Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drug (NSAID) which has the potential to cause cell damage in the liver. Liver damage is characterized by high levels of Malondialdehyde (MDA) in the blood. Liver cell damage can be minimized by antioxidant compounds. The effectiveness of antioxidant compounds can be demonstrated by the presence of levels of Superoxide Dismutase (SOD) in the blood. This research aims to analyze the effect of Nigella sativa on the levels of MDA and SOD in the liver of rats (Rattus norvegicus) induced by Piroxicam. This research used 80 male rats and divided into 3 groups, namely negative control (C-), negative Piroxicam (P-) and positive Piroxicam (P+). Nigella sativa extracts are given orally at a dose of 2 g/kg BW; 3 g/kg BW; 4 g/kg BW; 5 g/kg BW and 6 g/kg BW, while the Piroxicam dosage used are 1 g/kg BW and 3 g/kg BW. MDA and SOD levels were measured based on spectrophotometric reaction examinations. The results showed that the more doses of Piroxicam were given, the higher the MDA level (from 10.11 uM increased to 89.78 uM) and the lower the SOD levels (from 3.32 U/mL reduced to 2.08 U/mL), and the more doses of Nigella sativa extracts were given, the lower the MDA level (from 89.78 uM to 1.78 uM) and the higher the SOD levels (from 2.08 U/mL to 3.38 U/mL).

KEYWORDS: Black Cumin; Liver; MDA; Piroxicam; SOD

PENDAHULUAN

Piroxicam adalah bubuk kristal tidak berwarna, tidak berbau, pahit, dan berbentuk monohidrat berwarna kuning (Kurniawati

&Zulkarnain, 2012). Piroxicam adalah salah satu Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) yang merupakan turunan oksikam sekaligus merupakan non selective inhibitor

(2)

cyclooxygenase (COX) (Nurahmanto, Sabrina

& Ameliana, 2017) dan bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase 1 dan 2 sehingga produksi prostaglandin (PGE2) dan prostasiklin (PGI2) merupakan mediator inflamasi yang mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah dapat menurun (Idacahyati, Nofianti, Aswa &

Nurfatwa, 2019).

Piroxicam mempunyai potensi dapat menyebabkan efek samping pada organ hepar (Pairul, 2018). Piroxicam memiliki waktu paruh yang panjang, sehingga semakin mudah terjadi penumpukan di dalam tubuh yang akan menimbulkan efek toksik (Ramadhan, 2015), dan mengakibatkan rusaknya sel hepar.

Kerusakan hepar ditandai dengan meningkatnya kadar Malondialdehyde (MDA) dalam darah. MDA merupakan senyawa dialdehyde yang termasuk produk akhir peroksidasi lipid di dalam tubuh. MDA juga dihasilkan oleh radikal bebas yang merupakan metabolit komponen sel. Oleh karena itu, meningkatnya kadar MDA menunjukkan proses oksidasi yang terjadi di dalam membran sel. MDA dapat bereaksi dengan komponen elektrofilik ataupun nukleofilik. MDA berikatan dengan berbagai molekul biologis misalnya amino fosfolipid, asam nukleat dan protein secara kovalen. MDA bersifat mutagenik pada sel mamalia dan bakteri serta bersifat karsinogenik pada tikus. Pengukuran kadar MDA dilakukan berdasarkan pemeriksaan reaksi spektrofotometrik (Suwandi, 2012).

Kerusakan sel hepar dapat diminimalisir oleh senyawa antioksidan. Salah satu antioksidan yang digunakan adalah jintan hitam. Jintan hitam (Nigella sativa) mengandung komponen utama antara lain thymoquinon, saponin, nigellin, nigelon dan lain-lain (Tasminatun, Makiyah & Purwoko, 2016). Timoquinone memiliki efek antibakteri, antioksidan, antihistamin, antiinflamasi, antidiabetes, analgesik, antipiretik, dan antineoplastik. Jintan hitam juga mengandung asam linoleat atau omega 6 dalam minyak tetap sebagai zat aktif lain selain timoquinone (Diana, 2016).

Terapi jintan hitam sebanyak 2000 mg per hari selama 50 hari mampu menurunkan tekanan darah diastol dan sistol sebelum dan setelah terapi secara bermakna (Saumi, 2011).

Minyak jintan hitam sangat mempengaruhi proses penurunan skala nyeri, eksudat dan malodor pada luka kanker (Yulistiani & Dedy, 2016). Jintan hitam memiliki sifat antivirus, antijamur, antibakteri, antihipertensi, dan antiparasit. Ekstrak jintan hitam juga telah terbukti mampu meningkatkan sistem kekebalan non-spesifik dan spesifik (Novisa, Tarsim & Harpeni, 2015). Jintan hitam mengandung bahan aktif berupa nigelon yang berfungsi sebagai penstabil sistem imun pada masa pertumbuhan dan berfungsi untuk menekan antihistamin penyebab asma, bronkitis, neurodermatitis dan alergi (Ningtyas, 2012).

Ekstrak biji jintan hitam dengan thymoquinone sebagai zat aktif utamanya mampu menginduksi apoptosis, sebagai antikanker hati, imunomodulasi (peningkatan fungsi sel (limfosit T dan B, sel NK, sel makrofag, sel CTL, produksi IL-2 dan 3), TNF- β4) dan memiliki efek sitotoksik pada jalur sel kanker manusia. Timoquinon juga dapat menghambat sel kanker yang telah resisten terhadap pengobatan anti kanker sebelumnya misalnya cisplatin dan doxorubicin. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa ekstrak jintan hitam mengandung asam lemak yang memiliki efek sitotoksik sebesar 50% terhadap sel kanker ganas Sarcoma-180, Dalton's Lymphoma Ascites (DLA) dan kanker hati Ehrilch Ascites Carcinoma (EAC), serta secara bersamaan dapat benar-benar menghambat perkembangan EAC (Putri, Mirani &

Mashoedi, 2011).

Jintan hitam memiliki potensi sebagai antioksidan untuk menangkal radikal yang efektif dalam peroksidasi lipid non enzimatik dan degradasi deoksiribosa. Penelitian lain menyebutkan bahwa ekstrak jintan hitam yang diberikan pada mencit sebanyak 1-2 g/kgBB/hari selama 10 hari menunjukkan efek terapeutik (Sirait, Tjahjono & Setyawati, 2016).

Efektivitas jintan hitam sebagai antioksidan dapat ditunjukkan dengan adanya kadar

(3)

Superoksida Dismutase (SOD) dalam darah. SOD merupakan antioksidan yang berfungsi untuk mencegah peningkatan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) seperti ion hidroksil dan ion superoxide (O2). Jika aktivitas SOD menurun, maka dampak yang akan timbul adalah tidak ada perlawanan terhadap Reactive Oxygen Species (ROS) sehingga menimbulkan stres oksidatif (Purnomo, 2011).

Berdasarkan latar belakang tersebut, Peneliti tertarik untuk menganalisis efek pemberian ekstrak jintan hitam terhadap kadar MDA dan SOD pada hepar tikus (Rattus norvegicus) yang diinduksi Piroxicam.

METODEPENELITIAN

Penelitian ini menggunakan 80 ekor tikus jantan dengan berat badan rata-rata 180-200 g.

Tikus tersebut dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kontrol negatif (K-), Piroxicam negatif (P-) dan Piroxicam positif (P+). Dosis Piroxicam yang digunakan adalah 1 g/kg BB dan 3 g/kg BB, sedangkan ekstrak jintan hitam diberikan dengan lima variasi dosis yaitu 2 g/kgBB; 3 g/kgBB; 4 g/kgBB; 5 g/kgBB dan 6 g/kgBB.

Pemberian Piroxicam

Piroxicam yang diberikan pada tikus berupa kapsul yang telah beredar di pasaran, akan tetapi tetap mempertimbangkan komposisi yang terkandung di dalamnya.

Satu kapsul Piroxicam mengandung 10 mg.

Dosis Piroxicam yang diberikan pada tikus dihitung berdasarkan berat badan masing- masing tikus. Piroxicam diberikan satu kali dalam sehari selama 7 hari sebelum tikus diberi ekstrak jintan hitam menggunakan sonde lambung.

Pemberian Ekstrak Jintan Hitam

Ekstrak jintan hitam yang diberikan pada tikus berupa kapsul yang telah beredar di pasaran, akan tetapi tetap mempertimbangkan komposisi yang terkandung di dalamnya. Satu kapsul ekstrak jintan hitam mengandung 600 mg. Dosis ekstrak jintan hitam yang diberikan pada tikus dihitung berdasarkan berat badan masing-masing tikus. Ekstrak jintan hitam diberikan satu kali dalam sehari selama 7 hari

setelah tikus diberi Piroxicam menggunakan sonde lambung.

Pengukuran Kadar MDA dan SOD

Setelah tikus diberi perlakuan, lalu didislokasi dan dibedah untuk diambil darahnya secara intracardial. Darah tersebut dimasukkan ke dalam tabung venoject yang bersih dan kering, kemudian disentrifuge, sehingga diperoleh serum yang akan dimasukkan ke dalam tabung lain yang bersih dan kering, kemudian ditutup. Pengukuran kadar MDA dan SOD dilakukan berdasarkan pemeriksaan reaksi spektrofotometrik menggunakan spektrofotometer.

HASILDANPEMBAHASAN

Parameter yang menunjukkan terjadinya kerusakan hepar adalah kadar MDA pada darah. Jika kadar MDA dalam darah meningkat, mengindikasikan kerusakan sel hepar yang meningkat pula. Gambar 1 menunjukkan grafik hubungan banyaknya dosis Piroxicam terhadap kadar MDA hepar tikus. Pada perlakuan kontrol negatif, besarnya kadar MDA dalam darah adalah 10,11 uM. Pada perlakuan Piroxicam 1 g/kg BB dan 3 g/kg BB, besarnya kadar MDA dalam darah berturut-turut adalah 63,39 uM dan 89,78 uM.

Gambar 1 Hubungan banyaknya dosis Piroxicam terhadap kadar MDA hepar tikus

Gambar 2 menunjukkan grafik hubungan banyaknya dosis Piroxicam terhadap kadar SOD hepar tikus. Semakin banyak dosis Piroxicam yang diberikan, maka semakin menurun kadar SOD. Pada perlakuan kontrol negatif, besarnya kadar SOD adalah 3,32 U/mL. Pada perlakuan Piroxicam 1 g/kg BB dan 3 g/kg BB, besarnya kadar SOD berturut- turut adalah 2,36 U/mL dan 2,08 U/mL.

(4)

Gambar 2 Hubungan banyaknya dosis Piroxicam terhadap kadar SOD hepar tikus

Ekstrak jintan hitam yang diberikan juga sangat berpengaruh terhadap kadar MDA hepar tikus. Hal tersebut ditunjukkan pada Gambar 3, di mana terjadi penurunan kadar MDA pada tikus, baik yang diberi perlakuan dosis Piroxicam 1 g/kg BB maupun dosis Piroxicam 3 g/kg BB. Selain itu, berbanding terbalik dengan kadar MDA, dimana terjadi peningkatan kadar SOD pada hepar tikus yang diberi perlakuan Piroxicam 1 g/kg BB dan 3 g/kg BB (tampak pada Gambar 4).

Gambar 3 Hubungan banyaknya dosis ekstrak jintan hitam terhadap kadar MDA hepar tikus

Gambar 4 Hubungan banyaknya dosis ekstrak jintan hitam terhadap kadar SOD hepar tikus

MDA adalah salah satu produk lipid peroksidasi yang merupakan parameter adanya ROS. Kadar MDA yang tinggi menunjukkan aktivitas peroksidasi lipid yang tinggi pula (Panut, 2012). SOD merupakan antioksidan yang berfungsi untuk mencegah meningkatnya produksi ROS seperti ion hidroksil dan ion superoxide (O2) (Purnomo, 2011).

Ketika tubuh tidak aktif, tubuh tetap memproduksi ROS dalam jumlah yang sedikit. Apalagi dalam penelitian ini, terdapat perlakuan pemberian Piroxicam. Jika aktivitas SOD menurun, maka dampak yang akan timbul adalah tidak ada perlawanan terhadap ROS sehingga menimbulkan stres oksidatif.

Jika keadaan ini terus terjadi, maka akan mengakibatkan kerusakan DNA yang nantinya akan menyebabkan ateriosklerosis dan kanker sehingga mempercepat timbulnya penyakit kardiovaskular (Purnomo, 2011).

Piroxicam memiliki waktu paruh selama 50 jam yang dapat menyebabkan terjadinya akumulasi (penumpukan) di dalam tubuh, yang berakibat timbulnya efek toksik (Ramadhan, 2015). Toksik tersebut disebabkan karena adanya peroksidasi lipid (Gambar 5). Peroksidasi lipid tersebut menyebabkan nekrosis sel hepar.

Gambar 5 Mekanisme pembentukan peroksidasi lipid (Sari, Widodo & Juswono, 2018) Radikal bebas yang merupakan salah satu dari ROS dapat menyebabkan kerusakan atau nekrosis sel hepar yang ditandai dengan tingginya kadar MDA dan menurunnya kadar SOD dalam darah. Hal ini dikarenakan radikal bebas yang terbentuk akan bereaksi dengan sel epitel sehingga dapat meningkatkan stress oksidatif (Gambar 6) (Sari, Widodo & Juswono, 2018).

(5)

Gambar 6 Interaksi ROS terhadap molekul dalam sel(Sari, Widodo & Juswono, 2018)

Dari hasil MDA dan SOD, tampak bahwa jintan hitam mampu mencegah kenaikan kadar MDA akibat pemberian Piroxicam. Jintan hitam menghambat pecahnya sel hepar akibat adanya radikal bebas (ROS). Jintan hitam juga mempunyai kemampuan untuk menurunkan tingkat kerusakan pada sel hepar tikus yang ditandai dengan adanya kadar MDA dan memperbaiki tingkat kerusakan sel hepar tikus yang ditandai dengan adanya kadar SOD.

Jintan hitam (Nigella sativa) mengandung komponen utama antara lain thymoquinon (Gambar 7), saponin, nigellin, nigelon dan lain- lain (Tasminatun, Makiyah & Purwoko, 2016).

Gambar 7 Struktur senyawa thymoquinone (Suryadi, 2016)

Jintan hitam membantu sel dalam melakukan pertahanan terhadap radikal bebas. Hal tersebut dikarenakan jintan hitam mengandung enzim SOD yang mengkatalisasi dismutasi peroksida hidrogen menjadi air dan alkohol, yang tampak pada Gambar 8.

Pemindahan residu glutation dilakukan oleh GSH S-transferase menjadi metabolit elektrofilik reaktif dari xenobiotic. Reaksi yang menggunakan NADPH mereduksi produksi glutation teroksidasi (GSSG) sehingga radikal yang terbentuk menjadi cukup stabil dan

tingkat kerusakan sel menjadi berkurang (Sari, Widodo & Juswono, 2015).

Gambar 8 Pertahanan sel terhadap radikal bebas (Sari, Widodo & Juswono, 2015)

KESIMPULAN

Piroxicam memiliki efek samping terutama pada organ hepar. Semakin banyak dosis Piroxicam yang diberikan, maka semakin tinggi kadar MDA (dari 10,11 uM meningkat menjadi 89,78 uM) dan semakin rendah kadar SOD (dari 3,32 U/mL berkurang menjadi 2,08 U/mL), serta semakin banyak dosis ekstrak jintan hitam yang diberikan, maka semakin rendah kadar MDA (dari 89,78 uM berkurang menjadi 1,78 uM) dan semakin tinggi kadar SOD (dari 2,08 U/mL meningkat menjadi 3,38 U/mL). Ekstrak jintan hitam mengandung senyawa bioaktif antioksidan yang mampu menghambat pecahnya sel hepar akibat adanya radikal bebas (ROS).

UCAPANTERIMAKASIH

Terima kasih kepada pihak Laboratorium Fisiologi Hewan dan Laboratorium Optik, Jurusan Biologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, yang turut andil dalam menyelesaikan penelitian ini.

DAFTARPUSTAKA

Diana, A. R. (2016). Pengaruh 80% Ekstrak Etanol Biji Jintan Hitam Indonesia (Nigella sativa L.) terhadap Kadar SOD dan MDA pada Model DM Tikus (Rattus norvegicus) Tipe 2. UIN Malang.

Idacahyati, K., Nofianti, T., Aswa, G. A., &

Nurfatwa, M. (2019). Hubungan Tingkat Kejadian Efek Samping Antiinflamasi Non Steroid dengan Usia dan Jenis Kelamin. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 6(2), 56-61.

Kurniawati, T., & Zulkarnain, A. K. (2012).

Pengaruh Polyethylene Glycol 400

(6)

terhadap Absorpsi In Situ Piroxicam.

Majalah Farmasi, 8(1), 127-132.

Ningtyas, E. A. E. (2012). Aktivasi Penggunaan Jintan Hitam (Nigella sativa) pada Respon Kekebalan Tubuh Gigi Radang. Stomatognatic, 9(1), 48-53.

Novisa, E., Tarsim & Harpeni, E. (2015).

Pengaruh Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Histopatologi Organ Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) yang Terinfeksi Nekrosis Saraf Virus Buatan.

Jurnal Teknik dan Teknologi Budidaya, 3(2), 383-388.

Nurahmanto, D., Sabrina, F. W., & Ameliana, L. (2017). Optimasi Polynylpyrolidone dan Carbopol dalam Patch Ketersediaan Patch Dispeksi Padat Piroxicam. Jurnal Ilmiah Manuntung, 3(2), 197-206.

Pairul, P. P. B. (2018). Perbedaan Efek Anti Inflamasi Jahe Merah (Zingiber officinaleRosc. Var. Rubrum) dan Jahe Putih Besar (Zingiber officinaleRosc. Var.

Officinarum) terhadap Ulkus Gaster Tikus Jantan Galur Sprague dawley yang Diinduksi Piroksikam. Skripsi. Universitas Lampung.

Panut, I. (2012). Hubungan antara Malondialdehid dengan eLFG pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Skripsi.

Universitas Indonesia.

Purnomo, M. (2011). Asam Laktat dan Aktivitas SOD Eritrosit pada Fase Pemulihan Setelah Latihan Submaksimal. Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 1, 155-170.

Putri, D. A., Mirani, E.,& Mashoedi, I. D.

(2011). Efek Sitotoksik Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Sel Hela. PROSIDING SEMNAS HERBS FOR CANCER FK UNISSULA, 207-212.

Ramadhan, R. I. (2015). Rasionalitas Penggunaan OAINS pada Pasien Rematik Osteoarthritis Rawat Jalan di RSUD Kabupaten Subang Tahun 2014 Ditinjau dari Tepat Diagnosis, Tepat Indikasi, Tepat Obat, Tepat Dosis, Tepat Cara

Pemberian, Tepat Pasien. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sari, S. K., Widodo, C. S., & Juswono, U. P.

(2018). Efek Paparan Radiasi Gamma dan Pemberian Ekstrak Temulawak(Curcuma xanthorrhiza) terhadap Pelebaran Vena Centralis Hepar Mencit (Mus musculus).

Journal of Medical Physics and Biophysics, 5(2), 203-210.

Sari, S. K., Widodo, C. S., & Juswono, U. P.

(2015). Pengaruh Radiasi Gamma dan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap Kadar SGPT Hepar Mencit (Mus musculus). NATURAL B, 3(2), 182-186.

Saumi, R. (2011). Efektivitas Fitoterapi Jintan Hitam (Nigella sativa) pada Pasien Hipertensi Tahap I. Tesis. Universitas Hasanuddin.

Sirait, R. C., Tjahjono, K.,& Setyawati, A. N..

(2016). Pengaruh Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Kadar MDA Serum Tikus Sprague Dawley Setelah Terpapar Asap Rokok. Jurnal Kesehatan Diponegoro, 5(4), 1603-1612.

Suryadi, R. (2016). Perubahan Karakter Fisiologi dan Senyawa Sekunder Jintan Hitam (Nigella sativa L.) di Indonesia.

Warta Balittro, 33(65), 1-3.

Suwandi, T. (2012). Pemberian Ekstrak Kelopak Bunga Rosela Menurunkan Malondialdehid pada Tikus yang Diberi Minyak Jelantah. Tesis. Universitas Udayana.

Tasminatun, S., Makiyah, S. N. N., Purwoko, A. E. (2016). Efek Kemopreventif Ekstrak Etanolik Biji Jinten Hitam (Nigela sativa) pada Terjadinya Kanker Kulit Mencit Strain Terinduksi Ultraviolet. Jurnal Kedokteran Yarsi, 24(2), 89-100.

Yulistiani, M. & Dedy P. (2016). Efektivitas Minyak Jinten Hitam (Nigella sativa) dan Jelly Gamat Emas (Golden Stichopus Variegatus) pada Perawatan Luka Kanker di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto Jawa Tengah. Medisains, 14(3), 56-64.

Gambar

Gambar 1 Hubungan banyaknya dosis Piroxicam  terhadap kadar MDA hepar tikus
Gambar 2 Hubungan banyaknya dosis Piroxicam  terhadap kadar SOD hepar tikus
Gambar 7 Struktur  senyawa  thymoquinone  (Suryadi, 2016)

Referensi

Dokumen terkait

A silly thing to do, you may think – but remember, I wasn’t reasoning too clearly at that time: and the only thought in my throbbing head was that if Vicki and Steven had to wait

Nilai kesadahan yang tinggi dari ketiga sumur tersebut, terdapat pada sumur I yaitu sebesar 198 mg/L, sumur ini memang paling banyak digunakan oleh masyarakat

[r]

[r]

Kesimpulan: Kadar hormon LH basal yang rendah (≤3 mIU/ml) menghasilkan respon yang lebih buruk pada pasien yang dikerjakan stimulasi ovarium pada program fertilisasi in vitro1.

Galur F3 padi beras yang memiliki keragaman genetik yang luas yaitu jumlah anakan produktif dan non produktif, jumlah gabah berisi, jumlah gabah hampa dan berat gabah per rumpun

Dalam rangka mendayagunakan dan mengefektitkan hasil-hasil litbang iptek nuklir bagi pemberdayakan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat , ditawarkan kegiatan pelatihan

Usaha Tunku Abdul Rahman untuk melantik Khatijah sebagai Pegawai Penerangan Pergerakan Kaum Ibu UMNO bagi membangunkan Kaum Ibu UMNO seperti yang dicadangkan oleh Khatijah sendiri