• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Pengaruh Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Cokelat Hitam (Theobroma cacao) terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian pada Laki-Laki Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Pengaruh Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Cokelat Hitam (Theobroma cacao) terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian pada Laki-Laki Dewasa."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PERBANDINGAN EFEK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora)

DAN COKLAT HITAM(Theobroma cacao) TERHADAP

KEWASPADAAN DAN KETELITIAN LAKI – LAKI DEWASA

Kevin Putro Kuwoyo., 2014, Pembimbing 1 : Budi Widyarto, dr., M.H Pembimbing 2 : Stella Tinia, dr., M.Kes

Latar belakang : Kewaspadaan dan ketelitian merupakan hal yang penting dan diperlukan setiap manusia dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Kewaspadaan dan ketelitian yang kurang baik dapat mengakibatkan penurunan hasil prestasi belajar, penurunan kinerja kerja, terjadinya kecelakaan kerja, dan bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Kewaspadaan dan ketelitian di atur oleh Ascending Reticular Activating System (ARAS) yang dapat di stimulasi oleh stimulan contohnya kopi robusta dan coklat hitam.

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui dan membandingkan efek kopi robusta dan Coklat hitam dalam meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian laki – laki dewasa.

Metode : Desain penelitian adalah eksperimental sungguhan, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan bersifat komparatif, dengan pre-test dan

post-test. Penelitian dilakukan pada 30 orang laki-laki dewasa. Data yang diukur

adalah efek kopi robusta dan Coklat hitam terhadap peningkatan kewaspadaan dengan menggunakan Jhonson Pascal Test dan ketelitian dengan menggunakan

Additional Sheet Test.

Analisis data mengunakan metode uji “t” berpasangan dan tidak berpasangan dengan α = 0,05.

Hasil penelitian : Hasil pengukuran tingkat kewaspadaan sebelum diberi kopi robusta adalah 128,40 detik dan setelah diberi kopi robusta 104,80 detik, dengan perbedaan yang sangat bermakna. Pengukuran tingkat kewaspadaan sebelum diberi kopi Coklat hitam 128.53 detik dan setelah diberi kopi Coklat hitam 111,43 detik, dengan perbedaan yang sangat bermakna. Tidak ada perbedaan yang bermakna dalam peningkatan kewaspadaan antara kopi robusta dengan coklat hitam. Hasil pengukuran tingkat ketelitian sebelum diberi kopi robusta 54.25 dan setelah diberi kopi robusta 68.80, dengan perbedaan yang sangat bermakna. Pengukuran tingkat ketelitian sebelum diberi coklat hitam 53.66 dan setelah diberi coklat hitam 65.60, dengan perbedaan yang sangat bermakna. Tidak ada perbedaan yang bermakna dalam peningkatan ketelitian antara kopi robusta dengan coklat hitam.

Kesimpulan : Kopi robusta dan Coklat hitam meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian pada laki-laki dewasa. Tidak ada perbedaan yang bermakna dalam peningkatan kewaspadaan dan ketelitian antara konsumsi kopi robusta dan coklat hitam.

(2)

v

ABSTRACT

COMPARISON OF THE EFECTS OF ROBUSTA COFFEE (Coffeacanephora) AND DARK CHOCOLATE (Theobroma cacao) ON

ALERTNESS AND CAREFULNESS OF ADULT MALE

Kevin PutroKuwoyo., 2014, Tutor1 : Budi Widyarto, dr., M.H Tutor 2 : Stella Tinia, dr., M.Kes

Background : Alertness and carefulness are among main factors which affects

how we conduct our daily activities. Lacking in alertness and carefulness deteriorates human’s performance academically and may even cause occupation-related injuries and traffic accidents. Alertness and carefulness, in human being, are controlled by Ascending Reticular Activating System (ARAS) which can be

stimulated by stimulants such as robusta coffee and dark chocolate.

Objective : To find out and compare the effects of robusta coffee and dark

chocolate in increasing the alertness and carefulness of adult male.

Method : The design of the experiment was complete randomized design and

comparative, with pre-test and post-test. Volunteers comprised of 30 adult males. The measurement of the effects of robusta coffee and dark chocolate on the improvement in alertness was carried out by using Jhonson Pascal Test while the improvement in carefulness was measured by using Additional Sheet Test. Data was then statistically analysed using paired and unpaired t-test with α = 0.05.

Results : The result for alertness before robusta coffee was given was 128.40

seconds while after robusta coffee was given the result was 104.80 seconds, which was significantly different. The result for alertness before dark chocolate was given was 128.53 seconds while after dark chocolate was given the result was 111.43 seconds, which was significantly different. There was no significant difference on the increase of alertness by robusta coffee and dark chocolate. The result for carefulness before robusta coffee was given was 54.25 while after robusta coffee was given the result was 68.80, which was significantly different. The result for carefulness before dark chocolate was given was 53.66 while after dark chocolate was given the result was 65.60, which was significantly different. There was no significant difference on the increase of carefulness by robusta coffee and dark chocolate.

Conclusion : Robusta coffee and dark chocolate increased the alertness and

carefulness of adult male. There were no significant differences between the increase of alertness and carefulness by robusta coffee and dark chocolate.

(3)

viii

DAFTAR ISI

Judul ... i

Lembar persetujuan ... ii

Surat Pernyataan... iii

Abstrak ... iv

Abstract ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi... viii

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1. Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2. Hipotesis ... 6

1.6. Metodologi Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Kewaspadaan ... 7

2.2. Ketelitian ... 8

2.3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kewaspadaan dan Ketelitian ... 8

2.4. Tes Kewaspadaan (Johnson Pascal Test) ... 9

2.5. Tes Ketelitian (Additional Test) 9

2.6. Anatomi dan Fisiologi Formasio Retikularis ... 9

(4)

ix

2.7.1. Tentang Kopi ... 13

2.7.2. Sejarah Kopi ... 14

2.7.3. Kopi Robusta Taksonomi ... 15

2.7.4. Morfologi ... 16

2.7.5. Kandungan Kimia ... 16

2.8. Coklat ... 17

2.8.1. Sejarah Coklat ... 17

2.8.2. Pohon Coklat 17

2.8.3. Taksonomi dan Jenis-jenis Coklat 19

2.8.4. Manfaat Coklat 19

2.9. Kafein 20

2.9.1. Deskripsi, Sediaan, dan Manfaat Kafein 20

2.9.2. Efek Samping Kafein 21

BAB III BAHAN / SUBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 24

3.1. Bahan dan Alat Penelitian ... 24

3.2. Subjek Penelitian ... 24

3.3. Waktu dan Tempat Penelitian ... 25

3.4. Metode Penelitian ... 25

3.4.1. Desain Penelitian ... 25

3.4.2. Variabel Penelitian ... 25

3.4.2.1. Definisi Konsepsional Variabel ... 25

3.4.2.2. Definisi Operasional Variabel ... 25

3.4.3. Besar Sampel Penelitian ... 26

3.5. Prosedur Kerja ... 27

3.5.1. Persiapan Subjek Penelitian ... 27

3.5.2. Prosedur Penelitian ... 27

3.5.3. Prosedur Jhonson Pascal Test ... 28

3.5.4 Prosedur Additional Sheet Test ... 28

3.6. Metode Analisis ... 29

(5)

x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1. Hasil Penelitian ... 32

4.1.1. Jhonson Pascal Test 32

4.1.2. Additional Sheet Test 35

4.2. Pembahasan 38

4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 42

5.1. Simpulan ... 42

5.2. Saran ... 42

Daftar Pustaka ... 43

Lampiran ... 46

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kandungan Kafein Dalam Minuman 21 Tabel 4.1. Rerata Waktu yang Diperlukan untuk Menyelesaikan

Jhonson Pascal Test Sebelum dan Sesudah Diberi Kopi

Robusta dan Coklat Hitam 32

Tabel 4.2. Dengan Uji “t” berpasangan Perbandingan Waktu yang Diperlukan untuk Menyelesaikan Jhonson Pascal Test Sebelum dan Sesudah Diberi Kopi Robusta atau Coklat

Hitam 34

Tabel 4.3. Dengan Uji “t” tidak berpasangan Perbandingan Efek Kopi Robusta dan Coklat Hitam terhadap hasil uji Jhonson

Pascal Test ... 34

Tabel 4.4. Rerata Jumlah Angka yang dapat Dijumlahkan Dalam waktu Tertentu pada Additional Sheet Test Sebelum dan

Sesudah Diberi Kopi Robusta dan Coklat Hitam 35 Tabel 4.5. Uji “t” berpasangan Perbandingan Jumlah Angka yang

dapat Dijumlahkan Dalam Waktu Tertentu pada

Additional Sheet Test Sebelum dan Sesudah Diberi

Kopi Robusta atau Coklat Hitam ... 37 Tabel 4.6. Dengan Uji “t” tidak berpasangan Perbandingan Efek Kopi

Robusta dan Coklat Hitam terhadap hasil uji Additional

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran: Skema Mekanisme Kerja Kafein ... 5

Gambar 2.1. Formasio Retikularis ... 10

Gambar 2.2. Biji Kopi Robusta ... 15

Gambar 2.3. Tanaman Coklat ... 18

Gambar 2.4. Rumus Struktur Kafein. ... 20

Grafik 4.1. Jhonson Pascal Test Kopi Robusta dan Coklat Hitam ... 33

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pernyataan Persetujuan

Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian (Informed Consent) ... 46 Lampiran 2. Lembar Johnson Pascal Test ... 47 Lampiran 3. Lembar Additional Test ... 49 Lampiran 4. Data Hasil Penelitian

Tabel 4.1 Pengaruh Kopi Robusta dan Coklat Hitam Terhadap Johnson Pascal Test Pada Subjek

Penelitian 51

Tabel 4.2 Pengaruh Kopi Robusta dan Coklat Hitam Terhadap Additional Sheet Test Pada Subjek

Penelitian 53

Lampiran 5. Data Tekanan Darah Subjek Penelitian 53 Lampiran 6. Lembar Hasil Uji Perhitungan Statistik

Uji “t” berpasangan Johnson Pascal Test dan Additional Test sesudah dan sebelum minum Kopi Robusta atau

Coklat Hitam 54

Lampiran 7. Lembar Hasil Uji Perhitungan Statistik Uji “t” tidak berpasangan rerata Johnson

Pascal Test sesudah minum minuman

Kopi Robusta dan Coklat Hitam ... 56 Lampiran 8. Lembar Hasil Uji Perhitungan Statistik

Uji “t” tidak berpasangan rerata

Additional Test sesudah minum minuman Kopi Robusta dan Coklat

Hitam 57

(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kewaspadaan dan ketelitian merupakan hal yang penting dan diperlukan setiap manusia dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari, seperti mengerjakan tugas, soal ujian, praktikum, bekerja, berkendara, serta aktivitas sehari-hari. Kewaspadaan adalah kemampuan bereaksi secara sadar dan tepat terhadap rangsang atau stimulus adekuat yang diberikan, sedangkan ketelitian adalah kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dan memberikan perhatian penuh pada pekerjaan yang dilakukannnya (Priguna, 2005). Kewaspadaan dan ketelitian yang kurang baik dapat mengakibatkan penurunan hasil prestasi belajar, penurunan kinerja kerja, terjadinya kecelakaan kerja, dan bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas (Anang, 2006). Laporan International Labor Organization (ILO) menyatakan setiap hari terjadi kecelakaan kerja yang

mengakibatkan korban fatal kurang lebih 6000 kasus, sementara di Indonesia dari

setiap 100.000 tenaga kerja terdapat 20 orang menderita kecelakaan kerja fatal

(Syafputri, 2013).

(10)

2

Universitas Kristen Maranatha Coklat merupakan makanan yang digemari oleh sebagian besar penduduk

dunia dan sudah dikenal sejak dahulu kala. Coklat berefek seperti opiat alami (mengurangi rasa sakit), meningkatkan kewaspadaan, sebagai pereda batuk, dan dapat menimbulkan rasa senang (Schmidt, 2002). Selain itu konsumsi coklat setiap hari dapat menurunkan stres pada orang yang sehat (Kocchar, et al., 2009). Coklat mempunyai rasa enak dan sangat mudah didapat di pasaran. Ada tiga jenis coklat yang dikemas dalam berbagai produk makanan siap saji, yaitu coklat hitam, coklat susu, dan coklat putih. Ketiga jenis coklat tersebut berbeda pada persentase kandungan cocoa dan susu berlemaknya (Afoakwa, 2008). Coklat mengandung beberapa zat yang dapat menstimulasi susunan saraf, yaitu kafein dan teobromin (Schrauzer & DeVroey, 2010).

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti

perbandingan pengaruh dari kopi robusta dan coklat hitam terhadap ketelitian dan kewaspadaan pada laki-laki dewasa.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah kopi robusta meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa. 2. Apakah kopi robusta meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa. 3. Apakah coklat hitam meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa. 4. Apakah coklat hitam meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa.

5. Apakah kopi robusta lebih berefek dibandingkan coklat hitam dalam meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa.

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kopi dan coklat terhadap sistem saraf pusat (SSP).

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui efek kopi robusta dalam meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa.

2. Mengetahui efek kopi robusta dalam meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa.

3. Mengetahui efek coklat hitam dalam meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa.

4. Mengetahui efek coklat hitam dalam meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa.

5. Mengetahui kopi robusta lebih berefek dibandingkan coklat hitam dalam meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa.

6. Mengetahui kopi robusta lebih berefek dibandingkan coklat hitam dalam meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan terutama dalam bidang farmakologi dan fisiologi tentang efek kopi robusta dan coklat hitam terhadap SSP.

1.4.2 Manfaat Praktis

(12)

4

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kewaspadaan adalah suatu keadaan dimana manusia menyadari sepenuhnya mengenai keadaan sekitar dan memberi perhatian terhadap keadaan tersebut. Ketelitian adalah suatu sistem yang berkaitan dengan kematangan fokus, yang akan aktif saat kita memfokuskan pikiran kita pada suatu aktivitas. (Mahar & Priguna,1999). Ketelitian dan kewaspadaan dipengaruhi kesadaran (consciousness). Kesadaran adalah keadaan sadar (awareness) terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Bagian otak yang mengatur kesadaran adalah batang otak, tepatnya formasio retikularis. Pada formasio retikularis terdapat

ascending reticular activating system (ARAS), yaitu serabut- serabut yang berjalan

asendens untuk membangkitkan dan mengaktifkan korteks serebri (Sherwood, 2007).

Kewaspadaan dan ketelitian selalu diperlukan manusia dalam kehidupan sehari-hari dan berpusat di otak. Proses ini merupakan hasil dari “pola” perangsangan berbagai sistem saraf pada saat yang bersamaan dan dalam urutan yang pasti, melibatkan korteks serebri, talamus, sistem limbik, dan bagian atas formatio retikularis batang otak. Proses ini disebut teori holistik dari pikiran (Guyton & Hall, 2008).

Di dalam kopi terdapat kafein sedangkan coklat terdapat teobromin, yang berasal dari golongan xantin. Derivat xantin terdiri dari kafein, teofilin, dan teobromin. Kafein merupakan derivat xantin yang paling banyak dikonsumsi di dunia (Akhmad Yasa, 2011).

(13)

5

Universitas Kristen Maranatha kewaspadaan dan ketelitian seseorang dapat meningkat (Goodman & Gilman, 2011). Kandungan kafein biji kopi robusta (1,57 – 2,68 %) lebih besar dibandingkan biji kopi arabika (0,94 – 1,59 %), sehingga kopi robusta mempunyai efek yang lebih kuat daripada kopi arabika (Wilbaux, 1963).

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran: Skema Mekanisme Kerja Kafein (Chawla , 2008)

Kopi Robusta dan Coklat Hitam

Kafein

Antagonis inhibisi presinaptik reseptor A1 dan A2a adenosin mobilisasi Kalsium

intraseluler

inhibisi

phospodiestrase

inhibisi adenosin efek bifasik pada

kadar kalsium intraseluler

cAMP meningkat

dopamin meningkat bekerja pada

ARAS

(14)

6

Universitas Kristen Maranatha Golongan xantin lain yang bisa menstimulasi susunan saraf pusat adalah teobromin. Teobromin terdapat dalam biji coklat dan semua produk coklat. Kandungan teobromin bergantung pada jenis coklat dan ukuran (kandungan teobromin dalam susu coklat lebih sedikit dibandingkan dengan teobromin yang terdapat dalam coklat hitam). Teobromin secara struktural mirip dengan kafein. Efek stimulasi teobromin hanya satu persepuluh dari kafein (Slaughter, 2001). Terhadap susunan saraf pusat, kafein menyebabkan perangsangan yang kuat, teobromin menyebabkan perangsangan yang ringan (Akhmad Yasa, 2011).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Hipótesis penelitian adalah :

1. Kopi robusta meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa. 2. Kopi robusta meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa. 3. Coklat hitam meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa. 4. Coklat hitam meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa.

5. Kopi robusta lebih berefek dibandingkan coklat hitam dalam meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa.

6. Kopi robusta lebih berefek dibandingkan coklat hitam dalam meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa.

1.6 Metodologi Penelitian

Desain penelitian adalah eksperimental sungguhan, memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan bersifat komparatif, dengan memakai rancangan pre-test dan

post-test. Penelitian dilakukan pada 30 orang laki-laki dewasa. Data yang diukur

adalah efek kopi robusta dan coklat hitam terhadap peningkatan kewaspadaan dengan menggunakan Jhonson Pascal Test dan ketelitian dengan menggunakan

Additional Sheet Test.

Analisis data menggunakan statistik dengan metode uji “t” berpasangan dan

(15)

42

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Kopi robusta meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa. 2. Kopi robusta meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa. 3. Coklat hitam meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa. 4. Coklat hitam meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa.

5. Kopi robusta tidak lebih berefek dibandingkan coklat hitam dalam meningkatkan kewaspadaan pada laki-laki dewasa.

6. Kopi robusta tidak lebih berefek dibandingkan coklat hitam dalam meningkatkan ketelitian pada laki-laki dewasa.

5.2 Saran

1. Disarankan untuk mengonsumsi kopi robusta atau coklat hitam terutama bila melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan dan ketelitian yang tinggi.

2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan efek kopi robusta dan coklat hitam terhadap fungsi kognitif.

(16)

43

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Afoakwa, E. 2008. Cocoa and Chocolate Consumption-Are There Aphrodisiac and Other Benefits for Human Health. 21(3)p.107-13

Akhmad Yasa. 2011. Pengaruh KOPI,TEH dan COKLAT.

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2110822-pengaruh-kopi-teh-dan-coklat/ (cited 2 Februari 2011) Anang, P. 2006. Perbandingan tingkat kewaspadaan serta faktor yang

mempengaruhi pada sopir truk hauling shift siang dan malam kontraktor tambang batubara. http://eprints.ui.ac.id/48243/1/98533-T%2017699 Perbandingan%20tingkat.pdf. (cited 20 December 2010).

Chawla , J. 2008. Neurologic Effect of Caffeine . Retrieved December 12, 2012, from . http://emedicine.medscape.com

Daniel S. Wibowo. 2008. Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Ed. 1. Malang: Bayumedia. p. 74-75, 147-152.

Goodman, L. L., & Gilman, A. 2011. The Pharmacological Basis of Therapeutics (Vol. XII). Mc. Graw Hill.

Grivetti, L. 2005. A Cultural History of Chocolate. Univ. of California at Davis. Greenwood B. 2011. Dark Chocolate and The Human Brain.

http://www.livestrong.com/article/430952-dark-chocolate-and-the- human-brain/#ixzz1ZMGJCJdd. December 23th, 2011.

Guyton , A. C., & Hall, J. E. 2008. Buku ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 11. Elsevier. p. 750-764, 765-774.

Hastono S. P. 2006. Statistik Kesehatan. Ed. 6. Jakarta; Rajawali Pers.

Jellinger , K. 2009. Functional Pathophysiology of Consciousness. Neuropsychiatr. 2009;23(2):115-33

Kementrian Republik Indonesia. 2012. Petani. Retrieved from

epetani.deptan.go.id

Kocchar, S., Martin, J., Rezzi, S., Trepat, E., Kamlage, B., & Collino, S. 2009.

(17)

5568-44

Universitas Kristen Maranatha 5579.

Mahar , M., & Priguna , S. 1999. Neurologi Klinis Dasar. Ed. 6. Dian Rakyat. P. 137-50

Manthurio, N. P. 1984. Gangguan Kesadaran. Ujung Pandang: Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin/RSU Ujung Pandang.

Morris , K., & Taren, D. 2005. Chocolate, Brain Metabolism, and Mood. San Diego, California Arizona: University of Arizona.

National Health Service. 2007. Anxiety: Management of Anxiety in Adults in Primary, Secondary and Community Care.

United States Botanic Garden. 2012. Retrieved Desember 12, 2012, from

Chocolate plant: http://www.usbg.gov

Priguna, S. 2005. Tata pemeriksaan klinis dalam neurologi Ed. 2. Jakarta: Dian Rakyat.

Rivera, J.A. 2011. Coffeechemistry.com /chemistry/ (cited 8 March 2011)

Schmidt, P. 2002. Chocolate's Potential Health Benefits – and its Effect on Chronic Fatigue Syndrome patient.

Schrauzer, G., & DeVroey, E. 2010. Healthy Chocolate Products-Comfort Foods and Diet Aids. In B. T. Institute (Ed.). Chula Vista.

Sherwood, L. 2007. Human Physiology, From Cells to System (Vol. VI). Belmont. Slaughter, G. 2001. Is Chocolate Physiologically or Psychologically Addictive?

Retrieved from http://serendip.brynmawr.edu/bb/neuro/neuro01/web2/Slaughter.html

Snell, R. 2010. Clinical Neuroanatomy (7th ed.). Philadelphia: PA:Lippincott Williams & Wilkins.

Susanto , F. 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil. Yogyakarta: Kanisius.

Syafputri, E. 2013. Antaranews.com. Retrieved from

http://www.antaranews.com/berita/353187/kecelakaan-kerja-di-indonesia-masih-tinggi diunduh 15 Januari 2013

(18)

45

Universitas Kristen Maranatha Weinberg, B., & Bealer, B. 2009. The World of Caffeine.

wikipedia. 2013. Retrieved september 21, 2013, from Coffee: http://en.wikipedia.org/wiki/Coffee

Wilbaux, R. 1963. Coffee processing, food and agriculture.

Wilbaux, R. 2005. Coffee Processing and agriculture. In H. Lestari, Kandungan

Kafein, Asam Khlorogenat dan Trigonellin Biji Kopi.

Ziarasyid. 2012. Retrieved from http://ziarasyid-

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran: Skema Mekanisme Kerja Kafein (Chawla , 2008)

Referensi

Dokumen terkait

Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada 2007) h.123.. dan importir saja, akan tetapi termasuk di dalamnya bank devisa yang melakukan transaksi

[r]

Redi Sofiadi2013 عف ةيلا يف لبماركس ةينقت تسا ي باع تادرفم ةغللا ةيبرعلا ( ةسارد هبش ةيبيرجت ىلع ذيمات لصفلا عباسلا ةسردملا يف ةيوناثلا ةيماسإا ةلماكتملا

Fakta berbicara bahwa tidak semua orang Arab adalah Muslim dari mulai masa kehidupan nabi Muhammad saw sampai

Dalam penelitian ini, reaksi produksi biodiesel yang dilakukan adalah dari minyak jelantah melalui reaksi non alkohol menggunakan enzim lipase dari Aspergillus

The research found there is fit between certained AIS characteristics with organizational structure and business strategy, but there is no differentiation fit on using

Secara garis besar, kegiatan PPL yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Hasil yang diperoleh praktikan selama pelaksanaan PPL antara lain sebagai

4n^sFrqi @& rhtr ae Dqhek, nqiii 5,430 $!ha!th8i NIdFD