• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Media Informasi Dan Peran Orang Tua Dengan Genital Hygiene Siswi Kelas Xi Sma Negeri 1 Surakarta bab 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Media Informasi Dan Peran Orang Tua Dengan Genital Hygiene Siswi Kelas Xi Sma Negeri 1 Surakarta bab 1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan manusia akan informasi semakin meningkat dari tahun ke tahun,

peningkatan ini sejalan dengan berkembangnya kemajuan teknologi informasi.

Media informasi sebagai media penyampaian informasi dengan tampilan yang

informatif dan menarik. Penyediaan media informasi harus benar-benar

diperhatikan untuk kemudahan informasi ataupun layanan kesehatan

(Astari,2013).

Beberapa media seperti tv, radio, majalah, dan film tidak menampilkan

program yang memberikan inspirasi dan pendidikan bagi para penontonnya

khususnya remaja. Seperti acara infotaiment, yang menampilkan kehidupan artis

yang mengalami permasalahan rumah tangga atau karir yang lagi jatuh bangun.

Media cetak pun tak jauh berbeda. Majalah remaja dipenuhi dengan

remalan-ramalan dan cerita-cerita cinta. Terdapat pula informasi praktis seperti “cara diet

dengan cepat” atau “agar kulit putih dalam tujuh hari” dan banyak lagi yang

lainnya. Hal ini dapat mengubah pola pikir remaja menjadi instan, dimana mereka

tidak tahan menjalankan suatu proses. Memang, tidak semua

media menampilkan hal demikian, ada beberapa media juga yang masih berusaha

menampilkan hal-hal yang positif, edukatif, dan inspiratif namun jumlahnya tidak

banyak dan itupun tidak khusus untuk remaja (Rosdiana, 2012).

Berdasarkan penelitian yang diakukan oleh Astari (2013) dan Rosdiana

(2)

commit to user

alat bantu dapat mempermudah seseorang untuk memperoleh sebuah informasi

yang dibutuhkan khususnya informasi tentang genital hygiene.

Peran orang tua juga sangat penting dalam penelitian ini karena orang tua

merupakan orang yang paling dekat dengan anak dan paling memahami apa yang

diperlukan anaknya, sehingga orang tua menjadi sumber informasi paling utama

dalam memberikan informasi tentang genital hygiene. Hal ini diperkuat dengan

pendapat Daradjat (1970) cit. Bondowoso (2012) mengatakan bahwa Orang tua

adalah Pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua,

sikap dan cara hidup mereka, merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak

langsung, yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang

bertumbuh.

Diperkuat pula dengan pendapat Musthafa (2003) cit. Bondowoso (2012)

bahwa Keluarga dianggap sebagai tempat berkembangnya individu, dimana

keluarga ini merupakan sumber utama dari sekian sumber-sumber pendidikan.

Keluarga juga dinilai sebagai lapangan pertama, dimana di dalamnya seorang

anak akan menetukan pengaruh-pengaruh dan unsur-unsur kebudayaan yang

berlaku di masyarakat.

Media informasi yang berfungsi sebagai alat untuk memperoleh infomasi

dan peran orang tua yang menjadi sumber informasi paling utama akan membuat

anak mendapatkan pengetahuan tentang genital hygiene yang benar dan

terpercaya. Informasi mengenai genital hygiene sangat penting diketahui untuk

mencegah penyakit-penyakit kelamin yang mungkin bisa terjadi. Hal ini di

pertegas pada penelitian yang menyatakan bahwa Setiap tahun satu miliar wanita

(3)

commit to user

menyebabkan penyakit kanker serviks, infertilitas, aborsi spontaneuous,

kehamilan ektopik, morbilitas neonatal dan kematian. Infeksi saluran kelamin

timbul terutama karena kurangnya kebersihan pribadi, diikuti dengan pembersihan

yang tidak pantas dari daerah genital setelah menggunakan toilet, kurangnya

kebiasaan cuci tangan, terlalu sering mencuci daerah genital, penggunaan pakaian

dalam yang tidak berbahan katun dan kurangnya perawatan kebersihan

menstruasi. Pemeliharaan kebersihan kelamin adalah langkah yang penting untuk

mencegah infeksi. (Mine et al, 2010)

Faktor utama timbulnya masalah kesehatan genital adalah kondisi di sekitar

vagina yang sangat rentan terhadap infeksi. Infeksi mudah terjadi karena letaknya

yang sangat dekat dengan uretra dan anus, sehingga mikroorganisme (jamur,

bakteri, parasit, virus) mudah masuk ke vagina. Area genital yang lembab,

tertutup, terlipat dan tidak steril juga merupakan tempat yang cocok bagi

berkembangnya mikroorganisme yang tidak menguntungkan bagi tubuh (Sharma

et al, 2008 dalam Muin et al, 2013).

Masalah kesehatan area genital yang umum terjadi pada wanita adalah

keputihan. Sebanyak 75% wanita di dunia pernah menderita keputihan paling

tidak satu kali seumur hidup, dan 45% diantaranya bisa mengalami dua kali atau

(4)
[image:4.595.113.495.82.217.2]

commit to user

Gambar 1.1 Diagram Masalah kesehatan area genital wanita

Hasil penelitian Indrawati dan Pitriyani (2012) menunjukkan bahwa

personal higiene organ genital pada responden sebagian besar adalah kurang

yaitu sebanyak 27 responden (87,10%), kejadian kanker serviks responden

sebagian besar dalam stadium III yaitu sebanyak 18 responden (58,1%).

Setelah melakukan studi pendahuluan di SMA N 1 Surakarta pada 6 siswi.

Data yang diperoleh adalah 3 siwi tidak mengetahui bagaimana cara

membersihkan organ genital, tidak pernah mencari tau dari media informasi dan

tidak mendapat infomasi dari orang tua. 2 siswa tau sedikit mengenai cara

membersihkan organ genital namun tidak pernah mecari tau dari media informasi

dan tidak mendapatkan informasi dari orang tua melainkan mendapat sedikit

informasi dari guru. Dan 1 siswi tau bagaimana cara membersihkan organ genital

yang benar itu dikarenakan siswa ini pernah mengalami penyakit infeksi saluran

kencing sehingga mendapat informasi dari dokter bukan dari orang tua (Data

Primer, 2013).

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik mengangkat judul

“Hubungan Media Informasi dan Peran Orang Tua terhadap Genital hygiene

Siswi kelas XI SMA 1 Surakarta”

menderita keputihan satu kali (75%)

(5)

commit to user B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan media informasi dengan genital hygiene?

2. Apakah ada hubungan peran orang tua dengan genital hygiene?

3. Apakah ada hubungan media informasi dan peran orang tua dengan genital

hygiene?

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis hubungan media informasi dengan genital hygiene.

2. Menganalisis hubungan peran orang tua dengan genital hygiene.

3. Menganalisis hubungan media informasi dan peran orang tua dengan genital

hygiene.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Untuk memberikan bukti secara empiris tentang teori-teori bahwa media

informasi dan peran orang tua ada pengaruhnya terhadap genital hygiene.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswi

Mampu meningkatkan genital hygiene siswi kelas XI SMA Negeri 1

Surakarta

(6)

commit to user

Sebagai sumber referensi dan bukti ilmiah tentang media informasi dan

peran orang tua terhadap genital hygiene siswi kelas XI SMA Negeri 1

Surakarta

c. Bagi Peneliti

Mampu meningkatkan keinginan siswi kelas XI SMA Negeri 1

Gambar

Gambar 1.1 Diagram Masalah kesehatan area genital wanita

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Program Parent Support Group (PSG) untuk Meningkatkan Kualitas Cara Pengasuhan Orangtua terhadap Anak dengan Gangguan Autisme di SLB X Kota Bandung Universitas

Hal ini sesuai dengan coping stress yang dilakukan oleh subjek yaitu mengisi waktu dengan membaca komik dan mengobrol bersama dengan teman, menggambar, membuat puisi,

Hasil penelitian: sebagian besar responden berusia 20-35 tahun, tidak pernah melakukan sectio caesaria sebelumnya, indikasi dilakukan sectio caesaria preeklamasi

memerintahkan panitera Pengadilan Agama Mungkid untuk mengirimkan salinan putusan sesuai dengan ketentuan yang ada. 4) Membebankan biaya Perkara kepada Penggugat. 50 Tahun

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan kasih yang diberikanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “ Game

a) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2001 Tentang Paten b) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 2) Bahan hukum sekunder yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer yang

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan PT Pos Indonesia (Persero) cabang Purwokerto terhadap pelanggan untuk memberikan

Kelangsungan khidupan pikiran dari pertalian pikiran satu sama lain, sebagaimana yang ditetapkan oleh Ibnu Sina, sama dengan hasil pemikiran tokoh-tokoh pikir modern seperti