ABSTRAK
Andri, 2007, Pengaruh Pelaksanaan Personal Selling Terhadap Volume Penjualan Produk Pakaian Olahraga Merk Filbert di P.T. X , Banjaran, di bawah bimbingan Surachman Suraatmadja.
Dari hasil penelitian dapat diketahui koefisien determinasi sebesar 17,9%, dan pengaruh lain sebesar 82,1% berarti bahwa volume penjualan dipengaruhi oleh variabel – variabel lain. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode Deskriptif dan Verifikatif, tipe penelitian ini adalah tipe penelitian korelasional dan kausalitas. Unit analisis penelitian ini adalah individual, yaitu para pemilik toko / gerai peralatan olah raga yang menjual produk-produk perusahaan. PT. X merupakan salah satu perusahaan garmen yang mengkhususkan produksinya pada pakaian olahraga, berusaha bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis lainnya yang tersebar wilayaj Jawa Barat. Untuk dapat memenangkan persaingan dan memperoleh pasar, maka diperlukan kegiatan pemasaran, yang salah satu diantaranya yaitu pelaksanaan personal selling. Personal Selling ini ditujukan untuk memasarkan produk dengan tepat, dalam jumlah yang tepat serta ke tempat yang tepat.
Kata Kunci: Pelaksanaan Personal Selling, Metode penelitian, Volume Penjualan,
Pengaruh Pelaksanaan Personal Selling dengan Volume Penjualan.
ABSTRACT
Andri, 2007, The Influence of Personal Selling Implementation to PT. X Filbert’s Sport Clothing Sales Volume, Banjaran, under the supervision of Surachman Suraatmadja.
The result from the research that the amounts of determination coefficient momentum is 17.9% and the remaining 82,1% sales volume are influenced by other variables. The research methods used in the writing of this thesis are Descriptive and Verificative method, whereas, the types of this research are correlation and causality. The analysis unit for this research is individual unit, which are the store owners who sell the products of the company. PT. X is one of the garment companies that produce specialty in sport clothing, tries to compete with a lot of other companies of similar specialty in West Java. To be able to win the competition as well as winning the market, the marketing activity is really needed; one of which is the implementation of the personal selling. Such personal selling is aimed to distribute the exact product, in the exact amount, and to the exact place.
Keywords: The Implementation of Personal Selling, Research Methods, Sales
Volume, The Influence of Personal Selling’s Implementation to Sales Volume
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka ………... 10
2.1.1. Personal Selling………... 10
2.1.2. Tujuan dan Fungsi Personal Selling………... 11
2.1.3. Sifat dan Karakteristik Personal Selling………. 13
2.1.4. Perencanaan Pelaksanaan Personal Selling……… 14
2.1.5. Karakteristik Tenaga Penjualan Personal Selling………... 17
2.1.6. Dimensi Personal Selling ………... 18
2.1.7. Klasifikasi Tenaga Penjualan Personal Selling……….. 19
2.1.8. Mengelola Tenaga Penjualan Personal Selling………... 21
2.1.9. Kompensasi Personal Selling……….. 26
2.1.10. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Personal Selling………. 28
2.2. Kerangka Pemikiran ……….. 30
2.3. Hipotesis ……….... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ………. ………. 40
4.1.1 Sejarah Perusahaan ………..….………. . 40
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ………..……… 40
4.1.3 Proses Produksi ……… 43
4.2 Profil Responden ……… 45
4.3 Pembahasan ………. 49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ……….. 615.2 Saran ... 62
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Target dan Realisasi Penjualan Produk Pakaian Olahraga Merk Filbert PT. X Periode tahun 2001 - 2005...
3 Tabel 1.2 Tabel Harga Pakaian Olahraga Merk Filbert di PT. X... 5 Tabel 1.3 Biaya Personal Selling yang Dikeluarkan Oleh PT. X Periode
Tahun 2001 - 2005... Data responden berdasarkan lama berdirinya toko / gerai……….. Data responden berdasarkan jumlah pegawai……… Data responden berdaasrkan omzet rata-rata toko / gerai per bulan…………... Tenaga pemasar PT. X mampu menjelaskan produk yang ditawarkan
dengan baik……… Frekuensi waktu kunjungan tenaga pemasar PT. X sesuai dengan harapan pelanggan……… Tenaga pemasar PT. X mampu untuk menangani keberatan dengan baik…….. Tenaga pemasar PT. X memberikan kesempatan untuk melakukan
pemesanan sesuai dengan keinginan pelanggan……….. Waktu pengiriman pesanan tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati………. Tenaga pemasar PT. X mampu untuk menutup presentasi
dengan penjualan………. Jumlah dan jenis produk yang dikirim sesuai dengan pesanan………... Tenaga pemasar PT. X melakukan konfirmasi / pengecekan ulang
untuk memastikan kepuasan pelanggan………..……… Realisasi Hasil Penjualan Produk Pakaian Olahraga Merk Filbert
PT. X Periode tahun 2001 – 2005………... Biaya Personal Selling yang Dikeluarkan Oleh PT. X Periode
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian Pengaruh Pelaksanaan Personal Selling Terhadap Volume Penjualan Pakaian Olaharaga di
LAMPIRAN
BAB I Pendahuluan 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Era perdagangan bebas kawasan Asia yang telah diberlakukan mulai Januari
2003 menyebabkan banyak pengusaha ritel bidang garmen dan produk tekstil dalam
negeri belum seluruhnya siap ‘bermain’ dan menanggung segala konsekwensinya
(Nurudin Abdullah, 2003 ).
Membanjirnya produk garmen buatan China yang dijual dengan harga murah
makin meresahkan produsen garmen dan pakaian jadi di Indonesia. Menurut Ketua
Asosiasi Pengusaha Garmen Indonesia (APGI) masuknya produk impor ini cukup
beralasan, karena konsumsi pakaian jadi di Indonesia mencapai 3,5 kg/kapita.
Sementara produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 1 kg/kapita sehingga
masih ada 2,5 kg/kapita yang merupakan pasar yang diambil produk impor (Natsir
Mansyur , 2005 ).
Data pasti mengenai jumlah perusahaan garmen yang mengurangi kegiatan
usaha atau \ ’gulung tikar \’ memang belum ada. Namun, gejala kearah bangkrut atau
mengurangi kegiatan bisnisnya telah menjadi perbincangan di lingkungan para
pengusaha ritel dan juga pemsasok garmen. Terutama setelah merasakan semakin
beratnya beban biaya produksi dan operasionalnya (Natsir Mansyur, 2005 ).
Maka, pemerintah Indonesia bersama beberapa negara berkembang yang
perekonomiannya bergantung pada industri TPT dan garmen seperti Mauritius,
Bangladesh, Srilanka, dan Pakistan mendesak WTO untuk meninjau kembali
peranjian kuota TPT ( Rini M.S Soewandi , 2004).
BAB I Pendahuluan 2
Pemerintah dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) diminta lebih agresif
dalam mengatasi persoalan membanjirnya produk impor garmen terkait dengan
diajukannya mekanisme pengamanan melalui safeguard. Jangan sampai cara yang
ditempuh pemerintah saat ini, terutama dalam meletakkan kemungkinan diajukannya
safeguard, akan membuat industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dan garmen miskin
investasi. Pengalaman di banyak Negara menunjukkan agresivitas yang ditujukan
pemerintah dan dunia usaha menjadi factor yang menentukan efektivitas pengamanan
produk domestiknya. (Ahmad Malkan, 2006).
Berdasarkan data BPS, ekspor industri TPT dan garmen nasional pada 2003
naik 7% menjadi US$ 7,4 miliar dibandingkan 2002 yang mencapai US$ 6,89 miliar.
Sedangkan pada periode 2004 mencapai US$ 8 miliar dikarenakan seiring
meningkatnya kuota pertumbuhan dar 6% menjadi 11%. ( www.bps.go.id,2006)
PT. X, Banjaran merupakan salah satu perusahaan garmen dalam negeri yang
memproduksi berbagai jenis pakaian olahraga seperti kaos / t-shirt, jaket, celana
panjang dan celana pendek. Perusahaan ini memproduksi secara massal berbagai jenis
pakaian olahraga tersebut dalam warna, corak, dan model yang berbeda berdasarkan
order atau pesanan dari pelanggan. PT. X memiliki beberapa merk produk (Barcode)
yang telah dipatenkan untuk setiap jenis pakaian olah raga yang diproduksi, antara
lain Defiero, Studbucker, Filbert, Forza, Illution, dan Compete. Daerah distribusi yang
telah dijangkau oleh PT. X antara lain Pulau Sumatera ( Medan, Padang, Pekanbaru,
Palembang, Jambi), Pulau Kalimantan (Palu, Samarinda, Balikpapan), Pulau Sulawesi
(Manado, Makasar), serta Pulau Jawa yang meliputi beberapa daerah di Jawa Barat
(Bandung, Cianjur, Sukabumi, Bogor, Purawakarta, Subang),DKI Jakarta, Jawa
Tengah (Semarang, Solo, Yogya, Kebumen, Tegal, Purwokerto, Pemalang) , Jawa
BAB I Pendahuluan 3
Timur (Surabaya, Jombang, Malang, Jember, Probolinggo, Blitar, Tuban) dan
beberapa daerah di Pulau Bali dan Lombok.( Manajemen PT. X)
Sebagai salah satu perusahaan garmen pada saat ini tidak hanya untuk dapat
bertahan dari persaiangan produk impor, tapi harus mampu untuk mengembangkan
usahanya.Meningkatkan volume penjualan adalah tujuan perusahaan, Volume
penjualan adalah jumlah barang untuk suatu produk tertentu yang dapat dijual oleh
perusahaan dalam jangka waktu tertentu pada tingkat pemsaran tertentu (Ferrel 1995
; 166). Konsep penjualan seorang manajer berorientasi pada produk dan volume penjualan yang tinggi. Tugas manajemen adalah meningkatkan volume penjualan,
karena manajemen beranggapan perusahaan perlu mengadakan kegiatan penjualan
dan promosi penjualan. (Saladin 1997 ; 5).
Realisasi dan target penjualan PT. X untuk produk pakaian olahraga merk Filbert dalam pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 , disajikan sebagai berikut pada
tabel :
Tabel 1.1
Target dan Realisasi Penjualan Produk Pakaian Olahraga Merk Filbert PT. X Periode tahun 2001 - 2005 (dalam unit)
BAB I Pendahuluan 4
Berdasarkan tabel diatas , terlihat bahwa setiap tahun PT.X tidak pernah
mencapai target yang telah ditetapkan. Dapat dilihat pada volume penjualan produk
pakaian olahraga merk Filbert secara keseluruhan mengalami penurunan, pada tahun
2002 terjadi penurunan sekitar (-) 7.69 %, atau sebanyak 9446 potong pakaian, tahun
berikutnya yaitu tahun 2003 kembali terjadi penurunan, yaitu sebesar (-) 5.86 %. Pada
tahun 2004 persentase penurunan kembali terjadi sebesar (-) 7.42% meskipun target
penjualan telah mengalami penyesuaian, yang kemudian disusul dengan penurunan
sebesar (-) 6.84% pada tahun 2005.
Hal ini mungkin disebabkan oleh tidak tepatnya bauran pemasaran yang
dilakukan PT. X selama ini, PT. X melakukan strategi pemasaran antara lain :
● Dari sisi Product / produk. Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan oleh
perusahaan pada pasar yang dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan dan
keinganan konsumen (Kotler, 2003 ; 395), produk yang ditawarkan oleh PT. X
adalah pakaian olahraga yang terdiri dari jaket, kaos / t – shirt, celana panjang dan
celana pendek dengan corak dan model yang berbeda, dan sasaran produk ini adalah
toko-toko olahraga yang menjual pakaian serta peralatan olahraga.
● Dari sisi Price / harga. Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah
beberapa barang) untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan
pelayanan yang menyertainya (Kotler, 2003 ; 345), harga yang diberikan pada
produk – produknya ditujukan untuk kelas menengah, dengan kisaran harga sebagai
berikut :
BAB I Pendahuluan 5
Tabel 1.2
Tabel Harga Pakaian Olahraga Merk Filbert di PT. X
Jenis Harga / Pcs
Kaos / T-shirt Rp 37.500,- s.d. Rp 50.000,- Celana panjang Rp 37.500,- s.d. Rp 50.000,- Celana pendek Rp 20.000,- s.d. Rp 30.000,-
Jaket Rp 50.000,- s.d. Rp 62.500,-
(Sumber :Manjemen PT. X , 2006)
● Dari sisi Place / tempat. Tempat adalah berbagai kegiatan yang dilkukan perusahaan
untuk membuat produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan
sasaran (Kotler, 2003 ; 397), tempat perusahaan ini berada di Raya Banjaran km 15,5
no. 482.
● Dari sisi Promotion / promosi. Adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengkomunikasikan produknya ke pasar sasaran( Kotler, 2003 ; 397). Promosi yang
dilakukan oleh PT. X adalah dengan membuat logo untuk merk yang telah
dipatenkan, tetapi tidak dengan memuat iklan di surat kabar dan media televisi.
Promosi dilakukan melalui personal selling.
● Dari sisi People / orang. Dalam hubungannnya dengan pemasaran jasa, maka people
berfungsi sebagai service provider yang sangat mempengaruhi kualitasa jasa yang
diberikan. Keputusan dalam people ini berarti berhubungan dengan seleksi, training,
motivasi, dan manajemen SDM. Pentingnya people dalam pemasaran jasa berkaitan
erat dengan Internal Marketing. Internal Marketing adalah interaksi atau hubungan
antara setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan, dalam hal ini
dapatdiposisikan sebagai Internal Costumer dan Internal Supplier (Rambat Lupioadi,
2001 ; 63). PT. X terdapat :Bagian Personal selling yang terdiri dari : 6 orang tenaga sales yang bertugas memperkenalkan produk, menjual produk, menerima pesanan
BAB I Pendahuluan 6
konsumen, melakukan penagihan kepada konsumen, memastikan pesanan sampai
kepada konsumen.Yang terdiri dari 1 orang tenaga sales untuk wilayah DKI Jakarta
dan Jawa Barat, 1 orang untuk wilayah Pulau Kalimantan , 1 orang untuk wilayah
Pulau Sumatera,1 orang untuk wilayah Jawa Tengah,.1 oranguntuk wilayah Jawa
Timur, Bali dan Lombok, dan 1 orang untuk wilayah Pulau Sulawesi.
Bagian Gudang Kain, terdiri dari seorang kepala bagian yang membawahi 4 orang
karyawan yang bertugas mengawasi, mencatat, membuat laporan keluar masuknya
kain yang dari dan menuju gudang kain.
Bagian Ampar Kain, terdiri dari 16 orang tenaga karyawan yang bertugas
mempersiapkan kain yang diterima dari bagian gudang kain sebelum diserahkan ke
bagian produksi.
Bagian Seri, terdiri dari 1 orang kepala bagian yang membawahi 12 orang tenaga
karyawan yang bertugas mengurutkan kain yang telah dipersiapkan, berdasarkan
pada jenis kain dan warna kain sesuai dengan pesanan untuk kemudian diserahkan ke
bagian produksi.
Bagian Aksesoris, terdiri dari 1 orang kepala bagian yang membawahi 5 orang tenaga
karyawan yang bertugas mempersiapkan aksesoris yang dibutuhkan bagian produksi
sesuai dengan spesifikasi pesanan.
Bagian Steaming, terdiri dari 8 orang tenaga karyawan yang bertugas untuk mensteam
produk jadi yang telah diproduksi untuk kemudian dikemas.
Bagian Packing,terdiri dari 1 orang kepala bagian packing dan 1 orang kepala bagian
gudang packing yang membawahi 12 orang tenaga karyawan yang bertugas
mengemas produk jadi untuk kemudian disimpan di gudang packing sebelum produk
diseleksi.
BAB I Pendahuluan 7
Bagian Quality Control (QC), terdiri dari 8 orang tenaga karyawan yang bertugas
mengawasi dan memeriksa produk jadi dari segi kualitas produk dan kesesuaian
produk dengan spesifikasi pesanan dari konsumen untuk kemudian disimpan di
gudang produk jadi sebelum dipasarkan.
Bagian Gudang Produk Jadi, terdiri dari 1 orang kepala bagian yang membawahi 5
orang tenaga karyawan yang bertugas mengawasi, mencatat dan membuat laporan
keluar masuknya produk jadi yang telah melalui tahap Quality Conrtol.
Tabel 1.3
Biaya Personal Selling yang Dikeluarkan Oleh PT. X Periode Tahun 2001 - 2005 ( dalam Jutaan Rupiah )
Tahun Total Biaya
2003 112.32 268.620 108.128
2004 121.68 246.208 116.521
2005 131.04 238.876 123.325
( Sumber : Manajemen PT. X, 2006)
● Dari sisi Process / proses, merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri
dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin dimana jasa
dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen (Rambat Lupioadi, 2001 ; 64). Yang
dilakukan oleh PT. X ini adalah memproduksi produk-produk pakaian olahraga
seperti kaos / t-shirt, celana panjang, celana pendek, dan jaket yang didistribusikan ke
beberapa wilayah di Pulau Sumatera,Jawa, Bali Lombok,Kalimantan dan Sulawesi.
● Dari sisi Physical Evidence / bukti fisik, adalah lingkungan fisik perusahaan tempat
penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah dengan elemen tangible apa saja
yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu. Dalam
BAB I Pendahuluan 8
bisnis jasa, pemasaran perlu menyediakan petunjuk fisik untuk dimensi intangible jasa
yang ditawarkan perusahaan agar mendukung positioning, image, serta meningkatkan
lingkup produk (Rambat Lupioadi, 2001 ; 60).
Bukti fisiknya adalah pakaian olahraga dari masing – masing jenis produk yang ada
(kaos / t-shirt, jaket, celana panjang, celana pendek) berbeda – beda, seperti corak,
warna, bordir dan model dari setiap kaos / t-shirt, jaket dan celana panjang dan celana
pendek berbeda,disesuaikan dengan pesanan dari konsumen.
Melihat ke tujuh bauran pemasarn tersebut, tidak tercapainya volume
penjualan diduga karena disebabkan oleh tidak tepatnya bauran pemasaran dalam
pelaksanaan bauran promosi khususnya di bidang personal selling. Berdasarkan Jurnal
of Business Research yang ditulis oleh Guangping Wang, dan Richard G. Netemeyer
tahun 2004 mengatakan bahwa : “ Untuk dapat sukses ditengah era persaingan yang
semakin meningkat, maka dibutuhkan tenaga penjual untuk mengembangkan aktivitas
yang kreatif dalam mengatasi masalah untuk menigkatkan volume penjualan.”
Mengingat pentingnya pelaksanaan program personal selling serta
pengaruhnya terhadap volume penjualan, maka akan diteliti tentang “ Pengaruh
Pelaksanaan Personal Selling Terhadap Volume Penjualan Pakaian Olahraga Merk
Filbert di PT. X, Banjaran.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui personal selling merupakan salah
satu aspek yang penting dalam meningkatkan volume penjualan.Berdasarkan uraian
tersebut, dapat diidentifikasikan masalh sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan personal selling yang dilakukan di PT. X ?
BAB I Pendahuluan 9
2. Bagaimana volume penjualan produk pakaian olahraga merk Filbert yang
dilakukan PT. X ?
3. Seberapa besar pengaruh pelaksanaan personal selling terhasap volume
penjualan di PT. X ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahn diatas , maka tujuan penelitian yang akan dicapai
adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan personal selling yang dilakukan oleh PT. X
2. Untuk mengetahui volume penjualan pakaian olahraga merk Filbert di PT. X
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan personal selling
terhadap volume penjualan di PT. X
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna bagi :
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, terutama bagi ilmu manajemen pemasaran dalam hal personal
selling dan kaitannya dengan volume penjualan.
2. Kegunaan Praktis
Bagi perusahaan diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan masukan
yang bermanfaat dan dapat membantu dalam melaksanakan program personal
selling agar dapat menigkatkan volume penjualan.
BAB V Kesimpulan dan Saran 61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Proses pelaksanaan personal selling yang dilakukan oleh PT. X dalam meningkatkan volume penjualan sesuai dengan hasil penelitian, yaitu sebagai berikut: frekuensi responden mengenai tenaga pemasar PT. X mampu dalam menjelaskan tentang produk yang ditawarkan dengan baik dengan nilai top two boxes sebesar 93,9%, Frekuensi waktu kunjungan tenaga pemasar PT. X sesuai dengan harapan pelanggan 86,2%, tenaga pemasar PT. X mampu untuk menangani keberatan dengan baik 89,4%, Tenaga pemasar PT. X memberikan kesempatan untuk melakukan pemesanan sesuai dengan keinginan pelanggan 98,3%, Waktu pengiriman pesanan tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati 89,6%, tenaga pemasar PT. X mampu untuk menutup presentasi dengan penjualan 96,5%, Jumlah dan jenis produk yang dikirim sesuai dengan pesanan 98,3%, tenaga pemasar PT. X melakukan konfirmasi / pengecekan ulang untuk memastikan kepuasan pelanggan 96,5%.
2. Volume penjualan PT. X dari tahun 2001 sampai tahun 2005 selalu mengalami penurunan dan tidak mencapai target, berikut adalah tabel realisasi volume penjualan kerupuk PT. X dari tahun 2001-2005:
BAB V Kesimpulan dan Saran 62
Tabel 5.1
Realisasi Volume Penjualan Produk Pakaian Olahraga Merk Filbert PT. X Periode tahun 2001 - 2005 (dalam unit)
Tahun Volume Penjualan
2001 121.204 2002 113.274 2003 107.448 2004 98.483 2005 95.550
3. Pengaruh antara pelaksanaan distribusi fisik terhadap volume penjualan di PT. X adalah sebesar 17,9% berarti masih terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi volume penjualan disamping pelaksanaan personal selling sebesar 82,1%, diantaranya faktor produk, harga dan pesaing. Sedangkan dari perhitungan uji signifikasi (uji T) didapat thitung < ttabel atau 0,8105 < 2,353 maka Ho diterima dan Hi ditolak, ini berarti bahwa pelaksanaan personal selling tidak berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan.
5.2 Saran
Dari hasil yang diperoleh dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 17,9% berarti masih
terdapat faktor lain sebesar 82,1% yang mempengaruhi volume penjualan pakaian
olahraga merk Filbert di PT. X seperti promosi, produk, harga, dan pesaing. Untuk itu disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pelaksanaan personal selling terhadap volume penjualan, atau dengan pengaruh-pengaruh lainnya seperti produk, harga, dan pesaing.
BAB V Kesimpulan dan Saran 63
2. Sebaiknya PT. X tetap menjalin hubungan baik dengan toko / gerai yang menjadi pelanggannya. Di samping itu PT. X juga terus mengadakan penelitian pasar dan mencari informasi tentang pesaing.
3. Untuk lebih meningkatkan volume penjualannya, PT. X sebaiknya memperluas pangsa pasar, terutama pada daerah-daerah yang belum terjangkau PT. X. Namun perlu juga PT. X memperhitungkan efisiensi biaya yang dikeluarkan dalam mencari pelanggan baru.
DAFTAR PUSTAKA
Boyd – Walker – Larreche, 2000, Manajemen Pemasaran (terjemahan), Erlangga, Jakarta
Djaslim, Saladin, 1996, Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, CV. Mandar Maju, Bandung.
Djaslim, Saladin, 2002, Manajemen Pemasaran: Analisis, Pelaksanaan, dan Pengendalian, Linda Karya, Bandung
Djaslim, Saladin, 2003, Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran, Linda Karya, Bandung.
Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran (terjemahan), Edisi Milenium, Jilid Kesatu dan Kedua, PT. Prenhalindo, Jakarta.
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran (terjemahan), Edisi Milenium, Jilid Kesatu dan Kedua, PT. Prenhalindo, Jakarta.
Kotler, Philip, 2003, Marketing Management, Eleventh Edition, Prentice – Hall, Inc, New Jersey.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, 1997, Dasar-dasar Pemasaran (terjemahan), Edisi 7e, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran (terjemahan), Jilid Kedua, Edisi Indonesia, PT. Prenhallindo, Jakarta.
Lamb, W. Charles., Joseph F. Hair, Carl Mc. Daniel, 2001, Pemasaran (terjemahan), Edisi Pertama, PT. Salemba Empat, Jakarta.
Lupioadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi I, Salemba, Jakarta
Mansyur, Natsir, 2005, Harian Kompas, Maret 2005
Stanton, J. William, 1993, Prinsip Pemasaran (terjemahan), Edisi Bahasa Indonesia, Erlangga, Jakarta.
Sudjana. DH, 1991, Stastitika II, Tarsito, Bandung
Winter, 1992, Journal of Marketing Management, September 1992