Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Control activities are activities that must be done by each company to achieve corporate objectives. One of them is controlling the supply of raw materials. The problem is how to control the supply of raw materials to support the effectiveness of the company's production. The author has a hypothesis as follows: "Control of supply of good raw material, can support the effectiveness of production". The purpose of this research is to find out the problems companies face in controlling the supply of raw materials and to determine the effect of raw material inventory control on the effectiveness of production. Research object of this thesis is three companies in the area of Bandung. From this research, it is known that the raw material inventory control can be seen in terms of controlling the environment, estimates of risk, control activities, information and communications, and adequate monitoring. Similarly, the effectiveness of production can be measured from the preparation of plant equipment, handling of goods, maintenance, procurement of raw materials, and provision of adequate manpower. The results of this study indicate that the raw material inventory control has a significant influence on the effectiveness of production.
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Kegiatan pengendalian merupakan aktivitas yang pasti dilakukan oleh setiap perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satunya adalah pengendalian dalam persediaan bahan baku. Masalahnya adalah bagaimana pengendalian persediaan bahan baku tersebut dapat menunjang efektivitas produksi perusahaan. Penulis memiliki hipotesis
sebagai berikut : “Pengendalian persediaan bahan baku yang baik, dapat menunjang efektivitas produksi”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam mengendalikan persediaan bahan baku dan untuk mengetahui pengaruh pengendalian persediaan bahan baku terhadap efektivitas produksi. Objek penelitian dari skripsi ini adalah tiga perusahaan yang berada di daerah Bandung. Dari penelitian ini, diketahui bahwa pengendalian persediaan bahan baku dapat dilihat dari segi lingkungan pengendalian, perkiraan risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan yang memadai. Begitu pula dengan efektivitas produksi yang dapat diukur dari penyusunan peralatan pabrik, penanganan barang, pemeliharaan, pengadaan bahan baku, dan pengadaan tenaga kerja yang memadai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian persediaan bahan baku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas produksi.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….i
HALAMAN PENGESEHAN………....ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………..iii
KATA PENGANTAR……….iv
ABSTRACT………..vii
ABSTRAK………..viii
DAFTAR ISI……….ix
DAFTAR BAGAN……….……….xiii
DAFTAR TABEL………...……xiv
DAFTAR GRAFIK……….…xvi
BAB I PENDAHULUAN……….…1
1.1 Latar belakang penelitian……….…1
1.2 Rumusan masalah………....3
1.3 Tujuan penelitian………..3
1.4 Manfaat penelitian………3
Universitas Kristen Maranatha
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS……….5
2.6.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Persediaan Bahan Baku……….17
2.7Manajemen Persediaan……….18
2.7.1 Perencanaan dan Pengendalian Persediaan………..19
2.7.2 Pengendalian Persediaan Bahan Baku………..19
2.7.3 Unsur-Unsur Biaya Persediaan Bahan Baku………...20
Universitas Kristen Maranatha
3.2.2 Penetapan Populasi dan Pengambilan Sampel……….38
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data………...39
Universitas Kristen Maranatha
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………. 68
5.1 Simpulan………..68
5.2 Saran………71
DAFTAR PUSTAKA………72
LAMPIRAN………...75
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Pengendalian Persediaan Bahan
Baku terhadap Efektivitas Produksi………37
Tabel 3.2 Skala Likert Variabel X dan Y………43
Tabel 3.3 Pengkategorian Nilai Korelasi……….45
Tabel 4.4 Statistik Responden……….52
Tabel 4.5 Persentase Jawaban Variabel X………...53
Tabel 4.6 Persentase Jawaban Variabel Y………...53
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas………55
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel X……….59
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Y……….60
Tabel 4.10 Reability Statistic untuk Pengendalian Persediaan Bahan Baku……..62
Tabel 4.11 Item-Total Statistic untuk Pengendalian Persediaan Bahan Baku…....62
Tabel 4.12 Reability Statistic untuk Efektivitas Produksi………..63
Tabel 4.13 Item-Total Statistic untuk Efektivitas Produksi……….63
Tabel 4.14 Hubungan antara Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Efektivitas Produksi………...65
Tabel 4.15 Koefisien Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Efektivitas Produksi………...……….65
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR BAGAN
Halaman
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Kurva Normal Konstruk Rata X………56
Grafik 4.2 Kurva Normal Konstruk Rata Y………57
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Variabel Independen : Pengendalian Persediaan Bahan Baku…….. 72
Lampiran B Variabel Dependen : Efektivitas Produksi………. 75
Lampiran C Struktur Organisasi PT Sinar Makmur Lestari……….. 77
Lampiran D Struktur Organisasi PT Sumber Mulia Lestari ………. 78
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Persaingan yang terjadi didunia usaha saat ini semakin ketat, sehingga menyebabkan
masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan semakin banyak dan semakin kompleks.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah mengenai persediaan.
Penelaahan mengenai laporan tahunan kebanyakan perusahaan industri menunjukkan,
bahwa unsur harta lancar terbesar pada neraca adalah persediaan. Persediaan merupakan
investasi penting dan memerlukan perhatian yang besar dari controller dalam
pengembangan teknik pengendalian dalam memelihara saldo persediaan yang cukup
dengan biaya yang sekecil-kecilnya. Jika tidak demikian, maka akan menimbulkan
kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. (Wilson dan Campbell, 1990:427).
Persediaan merupakan harta yang sensitif terhadap kekunoan, penurunan harga pasar,
pencurian, pemborosan, kerusakan, dan kelebihan biaya sebagai akibat salah urus.
Controller harus menganalisa persediaan secara mendetail dan menyediakan kepada
manajemen laporan yang cukup, sehingga kondisi yang kurang baik dapat diperbaiki
dengan segera. Suatu alasan utama terjadinya terjadinya kegagalan perusahaan adalah
investasi yang terlalu besar dalam persediaan dan kurangnya pengambilan keputusan
yang segera untuk menyelenggarakan tingkat persediaan sejalan dengan kebutuhan
2 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha
Persediaan sebuah perusahaan manufaktur lazimnya meliputi klasifikasi sebagai
berikut: (1) bahan baku; (2) bahan perlengkapan; (3) barang dalam proses; (4) barang
jadi. Dalam setiap klasifikasi, terdapat beribu-ribu macam persediaan harus
diidentifikasi secara cermat agar dapat dilaporkan arus bahan secara benar. Bahan yang
diidentifikasikan secara tidak wajar dapat menyebabkan penundaan produksi atau
setidaknya menyia-nyiakan usaha apabila barang yang salah dimasukkan dalam suatu
lini produk. Klasifikasi dan identifikasi persediaan secara layak adalah perlu bagi sistem
pengendalian persediaan yang efektif. (Wilson dan Campbell, 1990: 427).
Melihat pentingnya pengaruh pengendalian persediaan, maka Penulis berkeinginan
untuk meneliti mengenai hal tersebut. Pengendalian persediaan yang Penulis teliti di sini
yaitu mengenai pengendalian persediaan bahan baku, karena persediaan bahan baku
merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki peranan penting di dalam operasi bisnis
dalam pabrik. Bahan baku merupakan faktor utama di dalam perusahaan untuk
menunjang kelancaran proses produksi, baik di dalam perusahaan besar maupun kecil.
(Yamit, 1998:216).
Hal ini juga sejalan dengan pendapat Hansen dan Mowen (2005:471), yang
menyatakan bahwa persediaan bahan baku seringkali dipandang perlu karena adanya
ketidakpastian pasokan dan juga untuk menjaga aliran produksi bila terjadi
keterlambatan pengiriman atau berhentinya pengiriman (pemogokan, cuaca yang buruk,
dan kebangkrutan adalah contoh-contoh kejadian tidak pasti yang dapat menyebabkan
3 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha
Dengan jumlah persediaan bahan baku yang tidak terlalu besar, maka biaya yang
ditimbulkan akan relatif kecil. Namun juga tidak terlalu sedikit, karena dapat
mengganggu jalannya proses produksi. Oleh karena alasan-alasan tersebut, maka
Penulis memilih judul “Pengaruh Pengendalian Persediaan Bahan Baku terhadap
Efektivitas Produksi.”
1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam mengendalikan
persediaan bahan baku?
2. Bagaimana pengaruh pengendalian persediaan bahan baku terhadap efektivitas
produksi?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam
mengendalikan persediaan bahan baku.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian persediaan bahan baku terhadap
efektivitas produksi.
1.4Manfaat Penelitian
4 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha
1. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan sebagai penerapan ilmu yang telah dipelajari
selama kuliah, terutama yang berhubungan dengan pengendalian persediaan
bahan baku dan kaitannya dengan efektivitas produksi. Selain itu juga untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan program studi strata
satu di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.
2. Bagi akademisi
Yaitu untuk menambah pengetahuan, khususnya mengenai pengendalian
persediaan bahan baku dan pengaruhnya terhadap efektivitas produksi. Selain itu,
juga untuk menjadi bahan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
3. Bagi praktisi bisnis
Yaitu untuk memberikan masukan-masukan atau sumbangan pikiran yang
berguna bagi praktisi bisnis dalam melakukan tindakan pengendalian terhadap
66
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan data dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dengan mengacu
pada teori-teori mengenai pengendalian persediaan bahan baku, maka Penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa:
Pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku telah cukup memadai. Hal ini
dapat diketahui dari jawaban kuesioner yang menunjukan bahwa sebesar 21,23 %
responden menjawab sangat setuju dan 28,42 % responden menjawab setuju.
Persentase ini lebih besar daripada jawaban responden yang tidak setuju, yaitu
12,28 % dan responden yang sangat tidak setuju, yaitu6,97 %.
Hal ini juga dapat dilihat dari adanya komponen-komponen pengendalian
persediaan bahan baku, yaitu:
a. Lingkungan pengendalian
Terdapat pemisahan fungsi operasi, pencatatan, dan penyimpanan.
Terdapat pemisahan fungsi yang jelas dalam struktur organisasi.
Terdapat pemisahan fungsi antara bagian penerimaan dengan bagian penyimpanan.
b. Perkiraan risiko
67 Bab V Simpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha
Perusahaan menggunakan formulir bernomor urut tercetak.
Dokumen dan catatan cukup sederhana untuk dapat dimengerti dengan
jelas.
c. Kegiatan pengendalian
Bagian pembelian melakukan pengecekan kepada beberapa pemasok
sebelum melakukan pembelian.
d. Informasi dan komunikasi
Bagian pembelian mengetahui tanggal pengiriman dan perkiraan barang
akan tiba.
Setiap penerimaan bahan baku dilaporkan ke bagian pembelian.
e. Pemantauan
Pemeriksaan dokumen persediaan bahan baku dilakukan secara rutin.
Sering dilakukan stock opname.
Perusahaan telah berjalan secara efektif dan efisien.
Selanjutnya tujuan pengendalian intern persediaan bahan baku juga telah memadai.
Hal tersebut dapat dilihat dari aspek-aspek berikut ini:
a. Transaksi pembelian bahan baku telah diotorisasi sebagaimana mestinya.
b. Transaksi yang dicatat benar-benar terjadi.
c. Transaksi pembelian bahan baku dicatat sesuai tanggal transaksi.
Efektivitas produksi juga telah cukup memadai. Hal ini dapat diketahui dari
68 Bab V Simpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha
sangat setuju dan 27,62 % responden menjawab setuju. Persentase ini lebih besar
daripada jawaban responden yang tidak setuju, yaitu 10,24 % dan responden yang
sangat tidak setuju, yaitu8,33 %.
Hasil kuesioner ini juga dapat dilihat dari faktor-faktor yang mendukung efektivitas
produksi yang telah berjalan baik, yaitu:
a. Plant lay out (penyusunan peralatan pabrik), yaitu dengan adanya pemisahan
ruangan masing-masing bagian yang berbeda.
b. Material handling (kegiatan penanganan barang), yaitu pemindahan barang dari
satu bagian ke bagian lain dengan menggunakan mesin.
c. Maintenance (pemeliharaan), yaitu apabila ada kerusakan mesin selalu
ditangani dengan cepat.
d. Pengadaan tenaga kerja yang ada sudah diberikan pelatihan terlebih dahulu.
e. Pengadaan bahan baku sudah dikendalikan dengan baik.
Pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku dalam perusahaan sangat
berperan terhadap efektivitas produksi. Hal itu dapat ditunjukkan dari jawaban
kuesioner yang menunjukkan bahwa hubungan antara pengendalian persediaan
bahan baku dengan efektivitas produksi sebesar 99,8%.
Walaupun pengendalian persediaan bahan baku sudah cukup baik, namun ada
beberapa hal yang dapat menghambat efektivitas produksi, di antaranya adalah:
1. Ketika bahan baku hampir habis, kadang kala bagian produksi tidak langsung
69 Bab V Simpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha
2. Masih adanya keterlambatan pengadaan bahan baku dalam proses produksi.
5.2 Saran
Dari kelemahan-kelemahan tersebut, maka Penulis mencoba memberikan saran agar
pengendalian persediaan bahan baku dapet menjadi lebih baik lagi, di antaranya
yaitu:
1. Sebaiknya bagian produksi membuat laporan mengenai jumlah bahan baku yang
tersedia, sehingga dapat dilaporkan kepada bagian pembelian. Dengan demikian,
maka bagian pembelian dapat memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk
melakukan pemesanan bahan baku kembali.
2. Sebaiknya bagian produksi memberitahukan bagian pembelian ketika bahan
baku hampir habis, jangan ketika bahan baku sudah habis karena dapat
menghambat proses produksi.
3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya meneliti faktor-faktor lain yang dapat
70
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, K., (1997). Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Arens, Alvins A; Elder, Randel J. and Beasley, Mark S. (2003). Auditing dan
Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu. Edisi kesembilan. Index. Jakarta.
Assauri, S. (1999). Manajemen Produksi dan Operasi (edisi keempat). Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Azwar, Azrul. (1987). Metodologi Penelitian. Binarupa Aksara. Jakarta.
Bastian, Indra. (2001). Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Edisi Pertama. BPFE dan Pusat Pengembangan Akuntansi FE-Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Professional Akuntan Publik. STIE YKPN. Yogyakarta.
Jalaluddin, Rakhmat. (1984)Metodologi Penelitian Komunikasi. Ramadja Karya. Jakarta.
Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman. Edisi 2007. BPFE.Yogyakarta.
Komarudin. (1994). Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua. Jakarata: Bumi Aksara.
Matz, A., Usry M.F. (1980). Cost Accounting, Planning, and Control. (7th edition). Cincinnati. South Western Publishing Corporation. Ohio.
Nazir. (1988).Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Prawirosentono, S. (1997). Filosofi Baru Manajemen Mutu Terpadu, Quality
Management Abad 21. PT Bina Aksara, Jakarta.
Romney, Steinbart, Cushing. (1997). Accounting Informations System (7th edition). Additson-Wesley.Massachusetts.
Santoso, Singgih. (2000). Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Edisi kedua. Gramedia, Jakarta.
Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. 3rd Edition. John Wiley & Sons, Inc. NY.
DAFTAR PUSTAKA 71
Universitas Kristen Maranatha
Suharsimi, Arikunto. (1996). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Supriyono, R.A. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi pertama. Buku 2. BPFE. Yogyakarta.
Swasta, Basu, dan Ibnu Sukotjo W. (1995). Pengantar Bisnis Modern, Edisi Ketiga. Liberty. Yogyakarta.
Wibisono, Dermawan. Riset Bisnis. (2000). BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.
Wilson, J.D. dan Campbell, J.B., (1990). Controllership : Tugas Akuntan Manejemen. PT Gelora Aksara Pratama.