• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan tes hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan untuk siswa kelas III sekolah dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan tes hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan untuk siswa kelas III sekolah dasar."

Copied!
206
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH

DASAR Dinia Arum Kusuma Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development atau R&D). Penelitian berawal dari potensi dan masalah, masalah yang dihadapi yaitu guru mengalami kesulitan dalam membuat tes hasil belajar yang berkualitas baik sedangkan potensinya yaitu mengembangkan tes hasil belajar matematika. Oleh karena itu peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tes hasil belajar matematika untuk kelas III SD. Tujuan dari penelitian ini (1) mendeskripsikan langkah pengembangan tes hasil belajar (2) mengetahui kualitas tes hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.

Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) langkah-langkah penelitian yaitu (a) potensi masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk,(g) revisi produk, (2) hasil penelitian kualitas produk tes terdapat 49 soal dari 60 soal atau 81% valid dan reliabel. Untuk tingkat kesukaran kategori mudah terdapat 19 soal atau 39%, soal dengan kategori sedang terdapat 29 soal atau 59%, dan soal dengan kategori sukar terdapat 1 soal atau 2%. Hasil analisis daya pembeda diperoleh 22 soal dengan kategori baik sekali atau 45% dan 27 soal dengan kategori baik atau 55%. Terdapat 20 soal memiliki pengecoh yang kurang berfungsi, pengecoh yang kurang berfungsi akan direvisi sehingga dapat digunakan.

Kata kunci : validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, pengecoh.

(2)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT TEST BASIC COMPETENCE NUMERAL ARITHMETIC OPERATION FOR

THE THIRD GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL Dinia Arum Kusuma

Sanata Dharma University 2017

Type of this research is Research and Development (R & D). This research begin with potential and problem. The problem related with achievement test that has a good quality and the potential is to develop the math achievement test. Therefore, researcher pushed to do a research about math achievement test. Therefore, researcher pushed to do a research about mathematics achievment test fot third grade of elementary school. The aim of this research is (1) describe the the steps of achievment test development (2) to find out the quality of mathematical achievment test basic competence numeral arithmetic operation for the third grafe students of elementary school.

Procedure of learning achievement test development, researcher modified the ways of developments based on Borg and Gall’s theory. Result of this research shows that (1) the steps of this research are (a) potential problem, (b) collect data, (c) product desain, (d) design validation, (e) design revision, (f) product experiment, and (g) product revision. (2) The result of the quality test product shows that 49 questions from 60 questions or 81% are valid and reliebel. Analysis of difficulties result 19 questions or 39% easy, 29 questions or 59% medium, and 1 question or 2% difficult. Analysis of the distinguishing result 22 questions or 45% included to very good category and 27 questions or 55% included to good category. There are 20 questions that has distactions that not work, the distactions that not work will repaired so that can be useful.

(3)

i

MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN UNTUK SISWA

KELAS III SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Dinia Arum Kusuma

NIM: 131134038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

Dengan rasa syukur skripsi ini saya persembahkan kepada:

 Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunianya sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi.

 Kedua orangtuaku, Lilik Dwiraharjo S.Pd. dan Hartini yang selalu

mendampingi, memberikan dukungan, doa, semangat, dan restu.

 Kakakku Aulia Puspasari yang memberikan motivasi.

 Keponakanku Rizki Azzahra yang selalu memberikan keceriaan sepanjang

hari.

 Keluarga besar yang selalu memberi semangat dan mendoakanku.

 Marcellino Ndaru Sakti yang selalu memberikan perhatian, menemaniku,

memberi semangat setiap waktu, dan selalu mendengarkan keluh kesahku.

 Sahabat-sahabat tersayangku Ayu Aprilia, Dita Arlestavani, Utami

Saraswati, Chendy Putriana Devi, Desta Harlita, dan Natalia Hanna

Perfecta terimakasih atas segala dukungan, semangat, perhatian dan

(7)

v

“ Apa pu n ya n g k i t a i n g i n k a n t a k k a n m en ja d i k en ya t a a n ji k a t a n pa d i ser t a i d en g a n u sa h a d a n d o a ”

~ N N

“Bert akwalah kepada Allah dan Allah akan memberikan ilmu padamu karena sesungguhnya Allah maha menget ahui segala sesuat u”

(Al Baqarah : 282)

“M aka sesunggu hnya ber sama kesulit an it u ada kemud ahan”

(8)

vi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 April 2017

Penulis

(9)

vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dinia Arum Kusuma

Nomor Mahasiswa : 131134038

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR”

beserta perangkat yang diperlukan.

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 12 April 2017

Yang menyatakan

(10)

viii

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH

DASAR Dinia Arum Kusuma Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development atau R&D). Penelitian berawal dari potensi dan masalah, masalah yang dihadapi yaitu guru mengalami kesulitan dalam membuat tes hasil belajar yang berkualitas baik sedangkan potensinya yaitu mengembangkan tes hasil belajar matematika. Oleh karena itu peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tes hasil belajar matematika untuk kelas III SD. Tujuan dari penelitian ini (1) mendeskripsikan langkah pengembangan tes hasil belajar (2) mengetahui kualitas tes hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.

Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) langkah-langkah penelitian yaitu (a) potensi masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk,(g) revisi produk, (2) hasil penelitian kualitas produk tes terdapat 49 soal dari 60 soal atau 81% valid dan reliabel. Untuk tingkat kesukaran kategori mudah terdapat 19 soal atau 39%, soal dengan kategori sedang terdapat 29 soal atau 59%, dan soal dengan kategori sukar terdapat 1 soal atau 2%. Hasil analisis daya pembeda diperoleh 22 soal dengan kategori baik sekali atau 45% dan 27 soal dengan kategori baik atau 55%. Terdapat 20 soal memiliki pengecoh yang kurang berfungsi, pengecoh yang kurang berfungsi akan direvisi sehingga dapat digunakan.

(11)

ix

THE DEVELOPMENT OF MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT TEST BASIC COMPETENCE NUMERAL ARITHMETIC OPERATION FOR

THE THIRD GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL Dinia Arum Kusuma

Sanata Dharma University 2017

Type of this research is Research and Development (R & D). This research begin with potential and problem. The problem related with achievement test that has a good quality and the potential is to develop the math achievement test. Therefore, researcher pushed to do a research about math achievement test. Therefore, researcher pushed to do a research about mathematics achievment test fot third grade of elementary school. The aim of this research is (1) describe the the steps of achievment test development (2) to find out the quality of mathematical achievment test basic competence numeral arithmetic operation for the third grafe students of elementary school.

Procedure of learning achievement test development, researcher modified the ways of developments based on Borg and Gall’s theory. Result of this research shows that (1) the steps of this research are (a) potential problem, (b) collect work, the distactions that not work will repaired so that can be useful.

(12)

x

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang

berjudul Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar dengan lancar dan baik. Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa peneliti mendapatkan banyak bimbingan,

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh

kerena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat kesehatan serta kelancaran

selama kegiatan penelitian hingga penyelesaian laporan skripsi.

2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas

Sanata Dharma.

4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD

Universitas Sanata Dharma.

5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah

membimbing dan memberikan dukungan sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membimbing dan memberikan dukungan sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

7. Drs. Suharyana selaku Kepala Sekolah SD Jetis Bantul yang telah

memberikan izin dan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan

(13)

xi

kritik dan saran pada produk tes hasil belajar serta membantu pelaksanaan

penelitian ini.

9. Kartika Widodo, S.Pd. selaku Guru Kelas III SD Jetis Bantul yang telah

memberikan kritik dan saran pada produk tes hasil belajar serta membantu

pelaksanaan penelitian ini.

10. Drs. Budi Irianto selaku ahli matematika yang telah memberikan kritik dan

saran pada produk tes hasil belajar serta membantu pelaksanaan penelitian

ini.

11. Suryanto, S.Pd. selaku ahli matematika yang telah memberikan kritik dan

saran pada produk tes hasil belajar serta membantu pelaksanaan penelitian

ini.

12. Siswa kelas III A dan B SD Jetis Bantul yang telah bersedia membantu

selama proses penelitian.

13. Kedua orang tua tercinta, Lilik Dwiraharjo, S.Pd. dan Hartini yang selalu

memberikan dukungan baik moril maupun materiil kepada peneliti.

14. Teman-teman mahasiswa PGSD angkatan 2013 yang selalu membantu dan

saling mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

15. Teman-teman PPL SD Jetis Bantul yang tidak sengaja dipersatukan selama

tiga bulan di PPL sehingga saling memberi dukungan dan semangat dalam

penyusunan skripsi.

16. Teman-teman sepayung R&D Chendy, Tita, Desta, Dyah, dan Ramdan yang

membantu dan bekerja sama selama penyusunan dan sampai selesai ini.

17. Almamater Universitas Sanata Dharma.

18. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih untuk

bantuan dan dukungan dalam pelaksanaan penelitian hingga penyelesaian

(14)

xii

kendala. Namun kendala-kendala tersebut tidak menjadi hambatan bagi peneliti,

melainkan menjadikan semangat untuk terus maju dan menyelesaikan skripsi ini

tepat pada waktunya.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca, baik

dalam isi maupun inspirasi untuk lebih baik. Tentunya, tak ada gading yang tak

retak. Peneliti meminta maaf apabila dalam penulisan skripsi ini ada beberapa

kesalahan baik dalam penyajian ataupun isi. Peneliti mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun untuk perkembangan dan kemajuan pendidikan di

Indonesia.

Peneliti

(15)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Batasan Istilah...6

G. Spesifikasi Produk ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

1. Tinjauan tentang Tes Hasil Belajar ... 9

a. Definisi Tes ... 9

b. Definisi Belajar ... 10

c. Definisi Hasil Belajar... 11

d. Definisi Tes Hasil Belajar ... 12

2. Tes Pilihan Ganda ... 12

3. Karakteristik Tes yang Baik ... 15

a. Validitas ... 15

b. Reliabilitas ... 16

c. Objektivitas ... 17

d. Praktikabilitas ... 17

e. Ekonomis ... 17

4. Karakteristik Butir Soal ... 17

a. Daya Pembeda ... 18

b. Tingkat Kesukaran ... 18

c. Pengecoh ... 18

(16)

xiv

6. Taksonomi Bloom ... 19

B. Penelitian yang Relevan ... 22

C. Kerangka Berpikir ... 25

D. Pertanyaan Penelitian... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Setting Penelitian ... 33

C. Prosedur Pengembangan ... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ... 38

E. Instrumen Penelitian ... 39

F. Tenik Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Hasil penelitian ... 55

1. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Tes Hasil Belajar ... 55

2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar ... 59

B. Pembahasan ... 69

1. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan ... 69

2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar ... 77

BAB V PENUTUP ... 86

A. Kesimpulan ... 86

B. Keterbatasan Pengembangan ... 87

C. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi pedoman wawancara analisis kebutuhan ... 41

Tabel 3.2 Kuesioner produk tes hasil belajar ... 42

Tabel 3.3 Indikator Soal ... 43

Tabel 3.4 Kriteria Skor Sekala Empat ... 45

Tabel 3.5 Kategori Tingkat Validitas Tes ... 47

Tabel 3.6 Kategori Tingkat Reliabilitas Tes ... 49

Tabel 3.7 Klasivikasi Daya Pembeda ... 50

Tabel 3.8 Indeks Tingkat Kesukaran ... 52

Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli ... ..57

Tabel 4.2 Komentar Validator ... ..57

Tabel 4.3 Daftar Pengecoh yang Tidak Berfungsi ... ..59

Tabel 4.4 Hasil Analisis Validitas Soal Tipe A ... ..59

Tabel 4.5 Hasil Analisis Validitas Soal Tipe B ... ..60

Tabel 4.6 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe A ... ..62

Tabel 4.7 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe B ... ..63

Tabel 4.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A ... ..64

Tabel 4.9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B ... ..65

Tabel 4.10 Hasil Uji Pengecoh Soal Valid Tipe A ... ..66

Tabel 4.11 Hasil Uji Pengecoh Soal Valid Tipe B ... ..67

Tabel 4.12 Revisi Desain...71

Tabel 4.13 Revisi Desain...72

Tabel 4.14 Revisi Desain...72

Tabel 4.15 Revisi Pengecoh ... ..74

Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Soal Tipe A ... ..77

Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Soal Tipe B ... ..77

Tabel 4.18 Pengelompokan Daya Pembeda Soal Tipe A ... ..79

Tabel 4.19 Pengelompokan Daya Pembeda Soal Tipe B ... ..79

Tabel 4.20 Pengelompokan Tingkat Kesulitan Soal Valid Tipe A ... ..80

Tabel 4.21 Pengelompokan Tingkat Kesulitan Soal Valid Tipe B... ..81

Tabel 4.22 Penggolongan Pengecoh Soal Valid Tipe A ... ..82

(18)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kata kerja operasional Taksonomi Bloom...22

Gambar 2.2 Bagan Literatur Map Penelitian Relevan...25

Gambar 3.1 Bagan langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall....30

Gambar 3.2 Bagan Pengembangan Tes Hasil Belajar...35

Gambar 3.3 Hasil validitas pada program TAP...47

Gambar 3.4 Hasil reliabilitas pada program TAP...50

Gambar 3.5 Hasil daya beda pada program TAP...51

Gambar 3.6 Hasil tingkat kesukaran pada program TAP...53

(19)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Telah Melakukan Penelitian ... ..92

Lampiran 2 Surat Ijin Validasi ... ..93

Lampiran 3 Hasil Wawancara Analisis ... ..94

Lampiran 4 Tabel Spesifikasi Produk ... ..97

Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Validator Ahli ... 124

Lampiran 6 Hasil Penilaian Produk ... 126

Lampiran 7 Soal Uji Coba Terbatas ... . 142

Lampiran 8 Rangkuman Jawaban Siswa ... 154

Lampiran 9 Hasil Analisis Soal ... 158

Lampiran 10 Hasil Analisis Pengecoh ... 167

Lampiran 11 Dokumentasi ... 185

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini, peneliti akan membahas latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah,

dan spesifikasi produk yang diharapkan.

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Dasar adalah jenjang pendidikan yang paling dasar pada

pendidikan formal di Indonesia. Fungsi dan tujuan pendidikan dalam UU

RI Nomor 20 Tahun 2003, Bab II Pasal 3 disebutkan sebagai berikut

“Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis secara

tanggung jawab” (Ahmadi, 2014: 49). Mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak siswa beberapa konsep dasar yang diberikan di sekolah

dasar yaitu membaca, menulis, berhitung serta mengembangkan perilaku

sosial dan intelektual. Dengan mendapatkan pendidikan di Sekolah Dasar

siswa mendapatkan ilmu-ilmu yang mendasar dan tentunya menjadikan

anak tersebut menjadi berkualitas. Peningkatan kualitas merupakan teknik

dan manajemen, melalui mana kita mengukur karakteristik kualitas dari

(21)

pembelajaran di sekolah dasar yang salah satunya adalah pelajaran

matematika.

Pembelajaran matematika adalah salah satu pelajaran yang penting

dalam pendidikan, karena pembelajaran matematika sangat berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari. Adanya pembelajaran matematika siswa

diajarkan mengenai perhitungan. Pembuatan soal matematika dengan

ranah kognitif dapat menggunakan tahapan taksonomi Bloom dari

pengetahuan hingga mencipta.

Menurut Bloom (dalam Sudiyono, 2006: 49) ranah kognitif adalah

ranah yang mencakup kegiatan mental (otak), segala upaya yang

menyangkut aktivitas otak adalah ranah kognitif. Dalam ranah kognitif

terdapat enam tahapan berpikir dari yang rendah hingga yang tinggi yaitu

pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan

(application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian

(evaluation).

Beberapa fakta yang terjadi guru-guru yang memberikan soal

kepada muridnya hanya sekedar membuat dan memberikan saja tanpa

melihat soal tersebut sudah baik atau belum, guru juga hampir tidak

pernah melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum memberikan soal

kepada siswa sehingga kualitas soal cenderung buruk. Soal yang sudah

dibuat dengan sangat hati-hati dan sudah berbagai pertimbangan orang

(22)

perlu diuji sesuai tidaknya soal dengan materi dan tujuan dibuatnya dan

ukuran kesamaan tingkat kesamaan suatu tes.

Soal-soal yang telah lulus dari pengujian dan sudah melalui proses

secara teori sudah dapat dikatakan baik. Untuk memastikan soal yang baik

tersebut di lapangan perlu dilakukan uji empiris. Pengumpulan data

empiris sebagai uji coba dasar yang dilakukan untuk memperbaiki

butir-butir soal yang nantinya akan dipilih soal yang terbaik yang akan disusun

sebagai tes bentuk akhirnya, sesuai dengan tujuan pengembangan tes hasil

belajar.

Menurut Arifin (2011: 226) tes adalah suatu teknik pengukuran

yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau

serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.

Dalam proses pengukuran dan penilaian yang biasa digunakan guru yaitu

adalah tes. Dengan adanya tes guru dapat mengetahui sejauh mana

kemampuan siswa memahami materi dan guru dapat mengetahui sejauh

mana keberhasilan program pengajarannya.

Peneliti melakukan wawancara di SD 1 Patalan salah satu Sekolah

Dasar yang ada di Kabupaten Bantul. Wawancara dilakukan pada tanggal

15 Juni 2016. Peneliti mendapatkan informasi bahwa guru kelas III masih

mengalami kesulitan dalam membuat soal, khususnya pada mata pelajaran

matematika. Guru memiliki masalah saat mengatur waktu untuk membuat

soal sehingga guru hanya membuat saja lalu diberikan kepada siswa tanpa

(23)

mengambil dari buku kumpulan soal dan internet. Soal atau tes yang guru

berikan untuk anak-anak hanya sekedar dibuat dan dikerjakan anak-anak

tidak dipertimbangkan kualitas dari suatu soal tersebut. Guru kelas

membutuhkan contoh tes hasil belajar yang berkualitas dan baik, terutama

pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar 1.3 Melakukan

perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga

angka dan 1.4 Melakukan pengerjaan hitung campuran.

Berdasarkan masalah di atas, peneliti akan melakukan penelitian

pengembangan yang berjudul “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar”.

B. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Alat ukur yang dikembangkan mengukur ranah kognitif.

2. Tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan

jawaban.

3. Tes hasil belajar digunakan untuk kurikulum KTSP 2006.

4. Alat ukur hanya untuk mata pelajaran matematika kompetensi dasar

1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan

pembagian bilangan tiga angka dan 1.4 Melakukan pengerjaan hitung

campuran.

5. Pembuatan tes berpedoman pada taksonomi Bloom yang sudah

(24)

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan tes hasil belajar matematika materi operasi

hitung bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk tes hasil belajar matematika materi operasi

hitung bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian dirumuskan

sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan langkah pengembangan tes hasil belajar matematika

materi operasi hitung bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.

2. Mengetahui kualitas tes hasil belajar matematika materi operasi hitung

bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian pengembangan ini dapat dikategorikan menjadi

dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis yang akan diuraikan

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat informasi

dan pengetahuan yang positif bagi peneliti untuk mengembangkan

dunia pendidikan khususnya dalam pengembangan tes hasil belajar di

kelas III.

(25)

a. Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh pengalaman secara langsung dan pengetahuan

dalam melakukan penelitian mengenai pengembangan tes hasil

belajar matematika kompetensi dasar melakukan perkalian yang

hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka

dan melakukan pengerjaan hitung campuran.

b. Bagi Guru

Guru kelas III dapat membuat tes hasil belajar seperti contoh tes

hasil belajar yang baik yang dibuat oleh peneliti khususnya dalam

mata pelajaran matematika.

c. Bagi Siswa

Siswa dapat mengukur kemampuan mereka khususnya dalam mata

pelajaran matematika kelas III tentang operasi hitung bilangan.

d. Bagi Sekolah

Memberikan informasi kepada sekolah mengenai pengembangan

tes hasil belajar matematika. Sehingga sekolah memiliki soal yang

berkualitas sesuai dengan standar dan diharapkan dapat membantu

sekolah dalam hal pengembangan tes hasil belajar yang baik.

F. Batasan Istilah

1. Tes hasil belajar adalah instrumen yang tujuannya dapat mengukur

(26)

2. Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa simbol,

yang digunakan manusia untuk memecahkan suatu masalah yang

berhubungan dengan bilangan, bentuk, dan ukuran.

3. Validitas tes adalah pengujian untuk mengukur sesuai tidaknya soal

dengan materi dan tujuan dibuatnya soal.

4. Reliabilitas tes adalah alat untuk mengukur konsistensi skor instrumen.

5. Daya pembeda tes adalah kemampuan butir soal yang dapat

membedakan peserta tes pandai dan tidak pandai.

6. Tingkat kesukaran tes adalah proporsi siswa yang menjawab benar

dalam suatu tes yang dapat digunakan untuk mengukur kesulitan soal.

7. Pengecoh tes adalah pilihan jawaban yang tidak benar yang

kemungkinan dipilih oleh peserta tes.

G. Spesifikasi Produk

1. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa

soal matematika berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan

jawaban, dilengkapi dengan kunci jawaban, ranah kognitif, dan tingkat

kesukaran.

2. Kompetensi dasar soal matematika yang dibuat adalah 1.3 Melakukan

perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan

tiga angka dan 1.4 Melakukan pengerjaan hitung campuran.

3. Instrumen pilihan ganda sudah divalidasi oleh 4 validator, dan

(27)

4. Instrumen pilihan ganda sudah valid dengan kriteria r hitung soal

melebihi r tabel.

5. Instrumen pilihan ganda sudah reliabel dengan kategori tinggi yaitu

pada rentang nilai 0,600-0,800.

6. Instrumen pilihan ganda sudah diuji daya pembeda yang digunakan

yaitu dalam kategori “baik” dengan rentang 0,41-0,70 dan “baik

sekali” dengan rentang 0,71-1,00.

7. Instrumen pilihan ganda sudah diuji tingkat kesukaran dengan proporsi

soal 25% mudah yaitu pada rentang 0,71-1,00, 50% sedang yaitu pada

rentang 0,31-0,70, dan 25% sulit yaitu pada rentang 0,00-0,30.

8. Instrumen pilihan ganda sudah diuji analisis pengecoh,

pengecoh-pengecoh dalam instrumen ini berfungsi dengan baik.

9. Instrumen pilihan ganda disusun menggunakan Bahasa Indonesia yang

baik sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Penyusunan instrumen

pilihan ganda harus memperhatikan EYD yang meliputi penggunaan

(28)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti membahas mengenai kajian pustaka, penelitian yang

relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini akan membahas mengenai teori-teori yang

mendukung yaitu :

1. Tes Hasil Belajar a. Definisi Tes

Menurut Brown (dalam Yusuf, 2015: 93) “a test as a systematic

procedure for measuring a sample of behavior”. Ia menjelaskan bahwa pada prinsipnya suatu tes merupakan suatu prosedur sistematis untuk

mengukur sempel tingkah laku seseorang. Setiap aspek tingkah laku

yang diukur sangatlah luas, sedangkan tes terbatas pada butir-butir yang

dapat disusun untuk itu. Oleh karena itu tes yang disusun hendaklah

mewakili aspek-aspek yang akan diukur. Tes yang baik seharusnya

mampu mengukur apa yang akan diukur (aspek validitas) dan

konsistensi dalam mengukur apa yang akan diukur (aspek reliabilitas).

Sedangkan pendapat mengenai tes dari Gronlund (dalam Rakhmat dan

Suherdi, 2001: 15) “An instumen or systematic of measuring a sampel

(29)

bagi perilaku (menjawab pertanyaan seberapa baikkah seorang siswa

melakukan tugas pelajaran baik dengan siswa lainnya, maupun

dibandingkan dengan tolak ukur pengerjaan sebuah tugas pelajaran).

Menurut Widoyoko (2014: 93) kata tes berasal dari bahasa

Prancis kuno: ”testum” yang berarti: “piring” untuk menyisihkan logam-logam mulia, maksudnya dengan menggunakan alat berupa

piring itu akan diperoleh jenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi.

Sedangkan menurut Arifin (2011: 226) tes adalah salah satu teknik

pengukuran yang di dalamnya terdapat pertanyaan, pernyataan, dan

serangkaian tugas yang harus dijawab oleh responden. Tes dapat

dibedakan atas dua jenis yaitu, tes yang dibuat oleh guru dan tes dari

buku atau tes yang memenuhi standar. Tes yang berstandar adalah tes

yang sudah memiliki derajat validitas dan reliabilitas berdasarkan

percobaan yang cukup besar.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tes

merupakan suatu alat prosedur untuk mengukur sejauh mana

pengetahuan yang diperoleh. Alat prosedur tersebut di dalamnya terdapat

pertanyaan, pernyataan, dan serangkaian tugas yang harus dijawab oleh

responden.

b. Definisi Belajar

Gagne (dalam Muhlisrarini, 2014: 13) mengemukakan bahwa

belajar adalah proses membangun atau mengkonstruksi pemahaman

(30)

Gretler (dalam Muhlisrarini, 1986: 11) belajar adalah proses yang

dilakukan oleh manusia dalam upaya mendapatkan aneka ragam

kompetensi, skill, dan sikap. Ketiganya itu diperoleh secara bertahap dan

berkelanjutan dari mulai masa bayi sampai dengan masa tua melalui

rangkaian proses belajar sepanjang hayat. Pendidikan formal, informal,

dan non formal merupakan sarana yang berperan dalam proses belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, belajar adalah proses

seseorang membangun atau mengkonstruksi pemahaman dalam upaya

mendapatkan aneka ragam kompetensi, skill, dan sikap. Dilakukan secara

berulang atau bertahap sehingga mendapatkan pemahaman.

c. Definisi Hasil Belajar

Hasil belajar adalah wujud pencapaian dari peserta didik,

sekaligus lambang dari keberhasilan pendidik dalam membelajarkan

peserta didik (Yusuf, 2015: 181). Sedangkan menurut Purwanto (2009:

34) hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar,

perubahan perilaku ini diupayakan untuk mencapai tujuan pendidikan

yang dapat berupa aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar adalah wujud pencapaian, sekaligus lambang dari

keberhasilan pendidik merubah perilaku siswa akibat belajar.

Perubahan perilaku mencapai tujuan yang berupa aspek kognitif,

(31)

d. Definisi Tes Hasil Belajar

Menurut Yusuf (2015: 181) tes hasil belajar kadang disebut

dengan tes prestasi belajar, tes hasil belajar merupakan alat untuk

memahami tingkat keberhasilan peserta didik dalam belajar dan alat

untuk memberi nilai peserta didik dalam belajar. Purwanto (2009: 114)

berpendapat bahwa tes hasil belajar adalah alat ukur yang digunakan

untuk melakukan pengukuran guna pengumpulan data hasil belajar.

Sedangkan Hill (dalam Yusuf, 2015: 184) berpendapat bahwa tes hasil

belajar (Achievement test) dirancang untuk mengukur apa yang telah dipelajari dalam bidang studi/mata pelajaran yang bersifat formal.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

tes hasil belajar adalah alat untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta

didik dalam belajar. Tes hasil belajar dapat digunakan sebagai alat untuk

memberi nilai peserta didik dalam belajar.

2. Tes Pilihan Ganda

Sukardi (2008: 125) menjelaskan bahwa item tes pilihan ganda

merupakan jenis objektif yang paling banyak digunakan oleh para guru.

Tes ini dapat mengukur pengetahuan yang luas dengan tingkat dominan

yang bervariasi. Item tes pilihan ganda memiliki semua persyaratan

sebagai tes yang baik, yakni dilihat dari segi objektivitas, reliabilitas, dan

daya pembeda antara siswa yang berhasil dengan siswa yang gagal atau

(32)

Suwandi (2010: 48) mengungkapkan bahwa tes objektif disebut

juga tes jawaban singkat (short answer test). Sesuai dengan namanya, tes

jawaban singkat menurut siswa hanya dengan memberikan jawaban

singkat, bahkan hanya dengan memilih kode-kode tertentu yang

mewakili alternatif-alternatif jawaban yang telah disediakan.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa tes pilihan ganda adalah tes yang objektif, jawaban harus dipilih

satu dari beberapa jawaban yang telah disediakan. Soal pilihan ganda

terdiri dari pokok soal, pilihan jawaban (option) beserta pengecoh

jawaban, dan kunci jawaban.

Menurut BALITBANG DEPDIKNAS, kaidah penulisan soal

pilihan ganda dalam menulis soal pilihan ganda harus memperhatikan

kaidah-kaidah sebagai berikut:

a. Materi

1) Soal harus sesuai dengan indikator.

2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari

segi materi.

3) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar

atau yang paling benar.

b. Konstruksi

1) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.

2) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus

(33)

3) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban

benar.

4) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat

negatif ganda.

5) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.

6) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua

pilihan jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan

jawaban di atas benar".

7) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus

disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka

tersebut, atau kronologisnya.

8) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang

terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.

9) Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal

sebelumnya.

c. Bahasa

1) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai

dengan kaidah bahasa Indonesia.

2) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika

soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.

3) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.

4) Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang

(34)

3. Karakteristik Tes yang Baik

Arikunto (dalam Widoyoko, 2014: 139) menjelaskan bahwa tes yang

dikatakan baik apabila memenuhi lima persyaratan yaitu: validitas,

reliabilitas, objekvitas, praktikabilitas, dan ekonomis.

a. Validitas

Menurut Suwarto (2013: 94) validitas merupakan pengembangan

yang paling pokok di dalam mengembangkan dan mengevaluasi tes.

Proses validasi yang melibatkan pengumpulan bukti untuk

menyediakan penjelasan ilmiah penafsiran skor yang diusulkan.

Validitas dapat dilihat dengan memperhatikan bentuk atau

hubungan dengan instrumen lain secara empiris atau statistik.

Beberapa jenis validitas menurut Yusuf (2015: 61) yaitu:

1) Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi dipandang dari segi alat itu sendiri, berdasarkan

materi yang disampaikan dalam pembelajaran diharapkan

dikuasai oleh peserta didik.

2) Validitas Konstruk (Construct Validity)

Konstruk merupakan atau pemikiran cerdas tentang suatu

objek, baik yang berhubungan dengan aspek kognitif, afektif

maupun psikomotor, yang disusun menurut pandangan

seseorang.

3) Validitas Patokan (Criterion Validity)

(35)

a) Validasi Prediktif (Predictive Validity)

Validitas ini dikaitkan dengan perkiraan yang akan terjadi

dimasa depan.

b) Validasi Pengukuran Serentak (Concurrent Validity)

Validitas serentak merujuk pada kesesuaian tingkah laku

atau bukti diri yang dimiliki seseorang dengan instrumen

yang diberikan sebagaimana ditunjukkan oleh skor dalam

instrumen pararel atau instrumen lain yang memiliki

karakteristik yang sama.

Terdapat tiga jenis validitas yaitu (1). validitas isi, (2).

validitas Konstruk, (3). Validitas patokan.

b. Reliabilitas

Menurut Subali (2012: 113) reliabilitas adalah keandalan berkat dengan

keajegan/konsistensi. Suatu alat ukur yang dikatakan andal (reliabel) bila

memberikan hasil yang sama walaupun berulang-ulang pengukurannya.

Sedangkan menurut Yusuf (2015: 74) reliabilitas merupakan degree/ kadar stabilitas yang diperoleh dengan insrtumen evaluasi, reliabilitas menunjuk

kepada konsistensi dari skor instrumen, dan hanya menyatakan konsistensi

bukan mengukur instrumen. Dari beberapa pendapat di atas, dapat

disimpulkan bahwa reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur konsistensi

skor instrumen. Alat ukur yang memberikan hasil yang sama walaupun

(36)

c. Objektivitas

Menurut Widoyoko (2014: 140) objektivitas berarti tidak ada unsur pribadi

yang mempengaruhinya.

d. Praktikabilitas

Widoyoko (2014: 142) juga menjelaskan bahwa sebuah tes dikatakan

memiliki praktikabilitas jika tes tersebut bersifat praktis, tes yang praktis

adalah tes yang mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya dan

dilengkapi oleh petunjuk-petunjuk sehingga dapat diberikan orang lain.

e. Ekonomis

Ekonomis adalah tes tersebut tidak mengeluarkan biaya banyak, tenaga

yang banyak dan waktu yang lama (Widoyoko, 2014: 142).

4. Karakteristik Butir Soal

Soal yang dibuat oleh guru cenderung tergesa-gesa sehingga jarang dan

hampir tidak pernah diujicobakan sebelum digunakan. Akibatnya hasil yang

didapat tidak akurat dengan kesesuaian belajar siswa. Ada beberapa alasan

mengapa butir soal perlu dianalisis menurut Zainul dan Nasution (dalam

Widoyoko, 2014: 130) yang menjelaskan bahwa untuk mengetahui

kelemahan dan kekuatan butir tes sehingga dapat dilihat butir tes yang baik

atau harus direvisi, menyediakan informasi spesifikasi butir soal secara

legkap sehingga memudahkan guru dalam menyusun perangkat soal yang

akan memenuhi kebutuhan ujian dalam bidang dan tingkat tertentu, dapat

mengetahui masalah yang terkandung dalam butir soal, dan untuk dijadikan

(37)

karakteristik butir soal terdapat daya pembeda, kesukaran soal, dan pengecoh

berikut ini:

a. Daya pembeda

Menurut Zainul dan Nasution (dalam Widoyoko, 2014: 136)

menyatakan bahwa daya pembeda adalah indeks yang menunjukkan

tingkat kemampuan butir soal membedakan peserta tes yang pandai

(kelompok atas) dengan peserta tes yang kurang pandai (kelompok

bawah).

b. Tingkat kesukaran

Menurut Widoyoko (2014: 132) tingkat kesulitan adalah proporsi

peserta tes menjawab dengan benar terhadap suatu butir soal.

c. Pengecoh

Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar yang kemungkinan

terkecoh untuk dipilih oleh seseorang yang sedang mengerjakan tes

pilihan ganda apa bila orang tersebut tidak menguasai materi dengan

baik.

5. Matematika

Ruseffendi (dalam Heruman, 2013: 1) mengemukakan bahwa

“matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima

pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur

yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur

yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil”.

(38)

berpendapat bahwa matematika adalah pengetahuan yang berkaitan

dengan berbagai struktur abstrak dan hubungan antar-struktur tersebut

sehingga terorganisasi dengan baik.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika

adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa simbol yang berkaitan

dengan struktur abstrak dan hubungan antar-struktur.

6. Taksonomi Bloom

Bloom (dalam Sudijono, 2006: 48) taksonomi (pengelompokkan)

tujuan pendidikan harus senantiasa mengacu pada tiga jenis domain yang

melekat pada diri peserta didik, seperti (1) ranah proses berpikir, (2)

ranah nilai atau sikap, dan (3) ranah keterampilan.

Penelitian ini hanya mengacu pada ranah kognitif atau ranah proses

berpikir. Dalam ranah kognitif taksonomi terdapat enam jenjang proses

berpikir, seperti (a) pengetahuan/hafalan/ingatan, (b) pemahaman

(comprehension), (c) penerapan (application), (d) analisis (analysis), (e)

sintesis (synthesis), dan (f) penilaian (evaluation). Saat ini taksonomi

telah direvisi menjadi dua dimensi yaitu dimensi pengetahuan dan

dimensi proses kognitif. Dalam dimensi kognitif mencakup enam

kategori yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta. Berikut ini adalah tingkatan taksonomi

(39)

a. Mengingat

Menurut Anderson dan Krathwohl (dalam Suwarto, 2012: 18)

mengingat merupakan proses kognitif yang mengandung arti

mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka

panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan berupa pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, atau metakognitif bahkan

kombinasi dari pengetahuan tersebut. Kategori mengingat

merupakan aktifitas menarik kembali pengetahuan dari memori

jangka panjang seseorang. Proses-proses kognitif dalam kategori

ini menyadari dan mengingat kembali.

b. Memahami

Menurut Anderson dan Krathwohl (dalam Suwarto, 2012: 19)

memahami merupakan suatu proses mengkonstruksikan makna

dari pesan pembelajaran yang bersifat lisan, tulis maupun grafis.

Proses kognitif dalam kategori ini yaitu proses

menginterprestasikan, merangkum, menduga, membandingkan,

dan menjelaskan.

c. Mengaplikasikan

Menurut Anderson dan Krathwohl (dalam Suwarto, 2012: 22)

mengaplikasikan merupakan salah satu proses kognitif yang

menggunakan prosedur tertentu untuk mengerjakan suatu soal

latihan atau menyelesaikan masalah. Dalam kategori

(40)

menyelesaikan soal latihan dan mengimplementasikan seperti

menyelesaikan tugas dalam bentuk persoalan/masalah.

d. Menganalisis

Menganalisis merupakan proses memecah materi menjadi

bagian kecil, bagian kecil tersebut dapat menentukan bagaimana

hubungan antara bagian, antara setiap bagian, dan struktur

keseluruhan yang membentuk materi tersebut Anderson dan

Krathwohl (dalam Suwarto, 2012: 24-26). Proses dalam kategori

ini mencakup proses membedakan, proses mengorganisasi, dan

proses menghubungkan.

e. Mengevaluasi

Menurut Anderson dan Krathwohl (dalam Suwarto, 2012:

26-27) mengevaluasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan

membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Proses

kognitif mengevaluasi ini mencakup dua kategori yaitu

memeriksa dan mengkritik.

f. Mencipta

Mencipta merupakan kegiatan proses menyusun

elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang utuh dan koheren atau

fungsional Anderson dan Krathwohl (dalam Suwarto, 2012:

27-30). Proses kognitif mencipta ini biasanya dikombinasikan

dengan pengalaman belajar yang sudah dimiliki oleh siswa

(41)

Berikut ini adalah gambar kata kerja operasional yang dapat dipakai

untuk ranah kognitif:

Gambar 2.1 kata kerja operasional Taksonomi Bloom

B. Penelitian yang Relevan

Adapun tiga penelitian yang relevan dengan tes pengembangan hasil

belajar adalah sebagai berikut :

Pertama, Saputri (2016) melakukan penelitian yang berjudul

(42)

R&D. Objek penelitian ini dilakukan di kelas V SD Denggung,

penelitian ini bertujuan untuk untuk mengembangkan tes hasil belajar

matematika kelas V sekolah dasar dan untuk mendeskripsikan kualitas

produk tes hasil belajar matematika kelas V. Hasil analisis butir soal ada

23 atau 46% dari 50 soal yang memiliki kualitas baik soal termasuk valid

dan reliabel. Kualitas daya pembeda dari 23 soal yang memiliki daya

pembeda baik ada 83% dan baik sekali ada 17%. Sedangkan tingkat

kesukaran yang memiliki kategori mudah 17%, sedang 83%, dan tidak

ada soal dalam kategori sukar. Analisis pengecoh terdapat 15 option yang

tidak berfungsi.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Suryanto, dkk (2014) yang

berjudul “Pengembangan Tes Diagnostik Kesulitan Belajar Matematika

di SD”. Tujuan dari penelitian ini untuk (1) menemukan prosedur pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika SD/MI, (2)

mengetahui kualitas butir tes diagnostik yang dikembangkan, dan (3)

mengetahui informasi yang dapat dimunculkan dari hasil analisis tes

diagnostik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengembangan tes

diagnostik kesulitan belajar matematika SD meliputi: studi pendahuluan,

studi literatur dan hasil-hasil penelitian, analisis masalah, merumuskan

learning continuum, merumuskan peta konsep, menyusun tes essay, polarisasi jawaban siswa, menyusun tes bentuk pilihan ganda, validasi

(43)

kesukaran butir tes antara -2,158-2,528, kecocokan uji tes dengan

kemampuan peserta antara -2,00-2,60, dan fungsi informasi tes antara

0,111-3,879, dan (3) informasi yang dapat dimunculkan dari tes meliputi:

hasil tes secara klasikal dan individual, grafik ketuntasan belajar, profil

individual, analisis salah konsepsi, dan saran remedial.

Ketiga, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan

Soal Pemecahan Masalah Berbasis Argumen Untuk Siswa Kelas V di

SD” oleh Darmawijiyo, dkk (2011). Penelitian ini bertujuan untuk

menghasilkan soal pemecahan masalah berbasis argumen yang valid dan

praktis pada pokok bahasan pecahan, bangun datar, dan bangun ruang

untuk siswa kelas V SD serta untuk mengetahui efek potensial soal yang

dikembangkan terhadap hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 79

Palembang. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa penelitian ini telah

menghasilkan produk soal pemecahan masalah berbasis argumen pada

pokok bahasan pecahan, bangun datar, dan bangun ruang untuk siswa

kelas V SD yang valid dan praktis.

Ketiga penelitian tersebut relevan terhadap penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti karena sama-sama mengembangkan tes.

Berdasarkan penelitian di atas, peneliti ingin membuat produk tes hasil

belajar untuk kelas III SD. Kebaruan dalam penelitian ini adalah

pengembangan tes hasil belajar matematika materi operasi hitung

bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar. Literatur map dari ketiga

(44)

Gambar 2.1 Bagan Literatur Map Penelitian Relevan

C. Kerangka Berpikir

Tes hasil belajar siswa merupakan alat untuk mengukur sejauh

mana siswa dapat mengerti atau memahami materi yang sudah

disampaikan oleh guru, dan dari tes hasil belajar guru juga dapat melihat

seberapa berhasilnya metode pengajaran yang telah diajarkan. Untuk

mendapatkan tes yang berkualitas sebaiknya dilakukan uji coba terlebih

dahulu. Butir tes yang telah memenuhi standar yang dapat digunakan

Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Untuk Siswa

(45)

sebagai alat ukur. Ciri-ciri tes yang baik yaitu valid, reliabel, memiliki

tingkat kesukaran dan praktis.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti, guru

masih mengalami kesulitan dalam membuat soal sesuai dengan

langkah-langkah pembuatan tes dikarenakan keterbatasan waktu. Sehingga pada

akhirnya guru hanya membuat soal, tidak menguji terlebih dahulu dan

guru tidak mengetahui kualitas dari soal yang mereka buat. Guru

membutuhkan contoh soal yang mencakup validitas, reliabilitas, daya

beda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh.

Bentuk tes yang sering digunakan oleh guru adalah bentuk tes

pilihan ganda. Tes pilihan ganda sangat sering digunakan untuk ujian

nasional maupun ujian tengah semester di sekolah. Kelebihan dari tes

pilihan ganda yaitu tes tersebut dapat dijawab dengan cepat, reliabilitas

skor dapat dijamin sepenuhnya dan jawaban mudah dikoreksi.

Sedangkan kekurangan dari tes pilihan ganda adalah siswa dapat

menebak jawaban dan membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan

tes tersebut.

Berdasarkan masalah yang ada, peneliti mengadakan penelitian

mengenai pengembangan tes hasil belajar yang baik yang diharapkan

menjadi alat ukur yang benar-benar efektif untuk mengukur hasil belajar

siswa. Tes hasil belajar ini berupa tes pilihan ganda yang sudah disertai

dengan soal pokok, pilihan jawaban (option) serta pengecoh, dan kunci

(46)

tingkat kesukaran, daya beda, dan analisis pengecoh. Pembuatan tes hasil

belajar ini berdasarkan ranah kognitif taksonomi Bloom dari tahap yang

mudah hingga sulit, tahapan tersebut meliputi mengingat, memahami,

menerapkan, menganalisis, menilai, dan mencipta. Pembuatan tes hasil

belajar tersebut diharapkan dapat menjadi contoh pembuatan tes hasil

belajar yang baik.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan teori di atas dapat dituliskan beberapa pertanyaan penelitan

sebagai berikut :

1. Bagaimana mengembangkan pengembangan tes hasil belajar

matematika materi operasi hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas tes hasil belajar matematika materi operasi

hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar berdasarkan penilaian ahli?

3. Bagaimana validitas tes hasil belajar matematika materi operasi

hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar berdasarkan hasil uji

empiris?

4. Bagaimana reliabilitas tes hasil belajar matematika materi operasi

hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar berdasarkan hasil uji

empiris?

5. Bagaimana daya pembeda tes hasil belajar matematika materi operasi

hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar berdasarkan hasil uji

(47)

6. Bagaimana tingkat kesulitan tes hasil belajar matematika materi

operasi hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar berdasarkan hasil uji

empiris?

7. Bagaimana hasil analisis pengecoh tes hasil belajar matematika

materi operasi hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar berdasarkan

(48)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi uraian jenis penelitian, setting penelitian, rancangan penelitian, prosedur pengembangan, uji validasi produk, instrumen penelitian, dan

teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini merupakan jenis

penelitian pengembangan. Menurut Trianto (2010: 206) penelitian dan

pengembangan atau Research dan Development (R&D) merupakan strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki

praktik. Trianto juga mengatakan Research dan Development (R&D) adalah rangkaian proses atau langkah dalam rangka mengembangkan suatu

produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan. Peneliti akan

melakukan pengembangan tes hasil belajar matematika kelas III Sekolah

Dasar.

Menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2016: 297) metode

penelitian Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Beberapa

langkah-langkah yang harus digunakan saat melakukan Penelitian dan

(49)

Gambar 3.1 langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall

(dalam Sugiyono, 2016: 298)

1. Potensi dan Masalah

Langkah pertama dari penelitian Research and Development berangkat dari potensi dan masalah. Pengertian potensi yaitu segala

sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.

Sedangkan masalah memiliki pengertian penyimpanan antara yang

diharapkan dengan yang terjadi. Masalah tersebut dapat diatasi dengan

R&D menggunakan cara meneliti sehingga yang nantinya akan

ditemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan terpadu yang

efektif dan dapat menangani masalah tersebut. Data mengenai potensi

dan masalah tidak harus dicari sendiri, melainkan didapat dari laporan

penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari

(50)

2. Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah, selanjutnya yaitu pengumpulan data

atau pengumpulan informasi yang nantinya akan dijadikan bahan

untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat

menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan metode yang digunakan

tergantung dari penelitian permasalahan dan ketelitian tujuan yang

ingin dicapai.

3. Desain Produk

Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development ini bermacam-macam. Dalam bidang tertentu produk yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia dan

produk yang dihasilkan berkualitas. Desain produk harus diwujudkan

dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan

untuk menilai dan membuatnya. Hasil dari kegiatan ini berupa desain

sistem yaitu rencana rancangan sistem kerja baru.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai

rancangan produk, apakah sistem kerja baru secara rasional akan lebih

efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan

dengan cara menghadirkan beberapa ahli yang sudah berpengalaman

untuk menilai produk baru yang telah dirancang. Setelah produk baru

(51)

5. Revisi Desain

Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan ahli, maka

akan diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba

untuk dikurangi dengan cara diperbaiki desainnya oleh peneliti.

6. Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan agar mendapatkan informasi apakah

produk yang telah direvisi berkualitas. Uji coba dilakukan di lapangan

pada kelompok yang terbatas.

7. Revisi Produk

Setelah produk diujicobakan dan terlihat kelemahannya, maka

tahapan selanjutnya yaitu merevisi kelemahan dari produk agar dapat

diujicobakan kembali pada tahap selanjutnya. Revisi produk di sini

bertujuan agar semua aspek yang ada pada produk baru menjadi

maksimal.

8. Uji Coba Pemakaian

Setelah revisi produk, maka dilanjutkan dengan uji coba

pemakaian produk yang sudah direvisi. Setelah produk diujicobakan

kemungkinan ada beberapa revisi yang tidak terlalu penting, tetapi

harus dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul agar dapat

diperbaiki lebih lanjut.

9. Revisi Produk

Revisi produk yang terakhir ini dilakukan apabila produk memiliki

(52)

pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk di

lapangan agar dapat mengetahui kekurangan atau kelemahan yang ada,

sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan

produk lagi.

10. Pembuatan Produk Masal

Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah

diujicobakan dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi. Selain

produk yang telah dibuat efektif dan layak untuk diproduksi produk

juga harus bermanfaat.

B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III A dan B SD Jetis

Bantul tahun ajaran 2016/2017. Kelas III A yang terdiri dari 30 siswa

dan kelas III B yang terdiri dari 30 siswa sehingga jumlahnya menjadi

60 siswa.

2. Tempat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bertempat di SD Jetis Bantul yang

beralamat di Jalan Imogiri Barat, Km. 11, Kertan, Sumberagung, Jetis,

Bantul, Yogyakarta.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar

matematika kelas III semester ganjil pada Kompetensi Dasar 1.3

(53)

bilangan tiga angka dan 1.4 melakukan pengerjaan hitung campuran

tahun ajaran 2016/2017.

4. Waktu Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini mulai dari bulan Agustus 2016 hingga

bulan Maret 2017. Secara keseluruhan penelitian selama enam bulan.

C. Prosedur Pengembangan

Peneliti melakukan modifikasi langkah-langkah pengembangan

menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2012: 298) dalam membuat

pengembangan tes hasil belajar matematika. Dari sepuluh tahap peneliti

memodifikasi hingga tahap ketujuh, karena ketujuh tahap tersebut sudah

mencakup keseluruhan tahap dalam mengembangkan tes hasil belajar.

Ketujuh tahap tersebut yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan

data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba

(54)

Bagan pengembangan tes hasil belajar matematika adalah sebagai

berikut:

Gambar 3.2 Bagan Pengembangan Tes Hasil Belajar Langkah 1

Potensi dan Masalah

Analisis

Kebutuhan Wawancara

Langkah 2

Pengumpulan Data

Wawancara

Langkah 3

Desain Produk

SK-KD

Indikator

Kisi-kisi Soal

Soal Langkah 4

Validasi Desain

Validasi Ahli

(Guru Kelas)

Langkah 5

Revisi Desain

Langkah 6

Uji Coba Produk

Langkah 7

(55)

1. Potensi dan Masalah

Potensi dan masalah ini adalah langkah awal dalam penelitian

Research and Development. Dalam penelitian ini, Peneliti mendapat masalah melalui analisis kebutuhan dengan wawancara yang dilakukan

peneliti kepada guru kelas III SD 1 Patalan Bantul. Wawancara yang

dilakukan peneliti guna mengetahui kebutuhan guru terkait dengan

adanya contoh tes yang langsung diberikan oleh guru untuk siswanya

tanpa megetahui kualitas dari soal tersebut. Potensi dari penelitian ini

adalah tes hasil belajar yang akan dikembangkan oleh peneliti.

2. Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data melalui wawancara pada guru

kelas III dilakukan agar dapat mengetahui materi apa yang dianggap

sulit oleh siswa kelas III dan mengenai pembuatan soal yang dibuat

guru untuk diberikan kepada siswa.

3. Desain Produk

Langkah pertama peneliti menentukan SK dan KD pada mata

pelajaran matematika kelas III Sekolah Dasar pada semester ganjil,

setelah itu peneliti mengembangkan SK dan KD tersebut menjadi

indikator, selanjutnya peneliti membuat kisi-kisi yang sesuai dengan

indikator. Peneliti membuat soal pilihan ganda sebanyak 60 butir soal

dengan menggunakan ranah kognitif. Dalam ranah kognitif terdapat

enam jenjang proses berpikir dari yang rendah, sedang, hingga tersulit,

(56)

menganalisis, menilai, dan mencipta. Dalam pembuatan soal pilihan

ganda peneliti memperhatikan karakteristik setiap butir soal dari

analisis pengecoh pada pilihan jawaban, tingkat kesulitan, dan daya

beda. Tes hasil belajar yang dibuat oleh peneliti sesuai dengan yang

dibutuhkan di lapangan.

4. Validasi Desain

Validasi desain dilakukan oleh guru kelas dan ahli matematika

yang sudah berpengalaman. Validasi ini dilakukan agar produk yang

dibuat dinilai oleh ahli sehingga peneliti dapat menerima kritik dan

saran oleh para ahli. Setelah produk dinilai oleh para ahli akan terlihat

kelemahan atau kekurangan dari produk. Agar produk yang dibuat

dapat direvisi dan layak untuk diujicobakan.

5. Revisi Desain

Setelah produk divalidasi oleh para ahli, selanjutnya peneliti

melakukan revisi sesuai dengan kritik dan saran yang telah diberikan

oleh para ahli, dan memperbaiki kelemahan atau kekurangan dari

produk yang dibuat oleh peneliti, sehingga produk layak untuk

diujicobakan.

6. Uji Coba Produk

Sebelum uji coba produk soal dibagi menjadi 2 tipe, yaitu tipe A

dan tipe B. Pembagian soal dilakukan berdasarkan kesamarataan

indikator dan jumlah soal. Setelah produk tes hasil belajar sudah siap

(57)

kelas III SD Jetis Bantul. Uji coba ini dilakukan tujuannya agar dapat

mengetahui kualitas dari setiap butir soal.

7. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan setelah peneliti melakukan analisis

validitas, reliabilitas, dan karakteristik butir soal (daya beda, pengecoh,

tingkat kesukaran). Revisi yang dilakukan oleh peneliti yaitu memilih

produk tes hasil belajar berupa soal terbaik dari 60 butir soal yang

telah diujicobakan. Soal yang ditentukan terbaik berdasarkan analisis

dari validitas, reliabilitas, dan karakteristik butir soal sesuai dengan

kriteria yang ditentukan peneliti. Tahap ketujuh ini adalah tahap

terakhir sebelum menghasilkan bentuk asli yang diakui keefektifannya.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Menurut Yusuf (2015: 108) wawancara merupakan proses interaksi

antara pewawancara dengan yang diwawancarai secara langsung, bisa

juga dikatakan proses percakapan tatap muka yang dilakukan

pewawancara dan yang diwawancarai dimana pewawancara

menanyakan suatu aspek yang telah disusun sebelumnya.

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan pada guru kelas III SD

1 Patalan Bantul. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan

informasi analisis kebutuhan guru mengenai tes hasil belajar yang akan

(58)

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2016: 142). Pengumpulan

data menggunakan kuesioner ini digunakan para ahli untuk penilaian

kualitas produk tes hasil belajar saat validasi. Validasi desain produk

diberikan pada empat ahli yaitu dua ahli guru kelas III dan dua ahli

guru matematika.

3. Tes

Menurut Mardapi (dalam Widoyoko, 2014: 50) tes merupakan

salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara

tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus atau

pertanyaan. Tes yang dilakukan dalam pengumpulan data pada

penelitian ini yaitu tes uji coba lapangan terbatas. Bentuk tes yang

dibagikan yaitu tes objektif berupa soal pilihan ganda. Tes hasil belajar

mengacu pada Kompetensi Dasar melakukan perkalian pembagian

yang hasilnya bilangan tiga angka dan melakukan pengerjaan hitung

campuran untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.

E. Instrumen Penelitian 1. Data Kualitatif

Data kualitatif ini berupa hasil wawancara yang dilakukan peneliti

pada guru kelas III SD Jetis Bantul (tujuan dari wawancara di sini guna

(59)

kelas III). Berikut ini adalah kisi-kisi pedoman wawancara analisis

Gambar

Gambar 2.1 kata kerja operasional Taksonomi Bloom
Gambar 2.1 Bagan Literatur Map Penelitian Relevan
Gambar 3.1 langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall
Gambar 3.2 Bagan Pengembangan Tes Hasil Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang timbul adalah pemberian Bank Garansi terbatas hanya pada nasabah yang mempunyai rekening dengan dana yang cukup saja, sedangkan bagi pengusaha yang

Faktor penghambat yang ditemukan dilapangan adalah (1) faktor internal yaitu BPBD masih belum memiliki Standard Operation Procedure (SOP), Belum optimalnya Penggunaan

Awal mula saya tidak mengetahui Idntitas pelaku tersebut namun setelah saya menceritakan tentang ciri ciri dari orang tersebut kepada Bos saya saat itu kemudian setelah 2 (dua )

[r]

doi pekerjooFpsk€rJqoi qh yqrg slqmo n dtofggop iebqqqi pskexrqi Feidheid 4di ri pei.dr idfr.h .l!qd hciyzbdbrii pdobahoi petuf..

belum pernah diadakan tes passing atas menggunakan metode latihan sentuhan ganda pada siswa putri peserta ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 1 Mandiraja. Dengan

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kusumardhani (2011) dan (Prasetya & Irwandi 2012). Artinya, tingkat likuiditas yang tinggi

Untuk menanalisis pengaruh keluhan kesehatan yang mengganggu terhadap pengeluaran kesehatan rumah tangga miskin di koto