PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH
DASAR Dinia Arum Kusuma Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development atau R&D). Penelitian berawal dari potensi dan masalah, masalah yang dihadapi yaitu guru mengalami kesulitan dalam membuat tes hasil belajar yang berkualitas baik sedangkan potensinya yaitu mengembangkan tes hasil belajar matematika. Oleh karena itu peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tes hasil belajar matematika untuk kelas III SD. Tujuan dari penelitian ini (1) mendeskripsikan langkah pengembangan tes hasil belajar (2) mengetahui kualitas tes hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.
Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) langkah-langkah penelitian yaitu (a) potensi masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk,(g) revisi produk, (2) hasil penelitian kualitas produk tes terdapat 49 soal dari 60 soal atau 81% valid dan reliabel. Untuk tingkat kesukaran kategori mudah terdapat 19 soal atau 39%, soal dengan kategori sedang terdapat 29 soal atau 59%, dan soal dengan kategori sukar terdapat 1 soal atau 2%. Hasil analisis daya pembeda diperoleh 22 soal dengan kategori baik sekali atau 45% dan 27 soal dengan kategori baik atau 55%. Terdapat 20 soal memiliki pengecoh yang kurang berfungsi, pengecoh yang kurang berfungsi akan direvisi sehingga dapat digunakan.
Kata kunci : validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, pengecoh.
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT TEST BASIC COMPETENCE NUMERAL ARITHMETIC OPERATION FOR
THE THIRD GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL Dinia Arum Kusuma
Sanata Dharma University 2017
Type of this research is Research and Development (R & D). This research begin with potential and problem. The problem related with achievement test that has a good quality and the potential is to develop the math achievement test. Therefore, researcher pushed to do a research about math achievement test. Therefore, researcher pushed to do a research about mathematics achievment test fot third grade of elementary school. The aim of this research is (1) describe the the steps of achievment test development (2) to find out the quality of mathematical achievment test basic competence numeral arithmetic operation for the third grafe students of elementary school.
Procedure of learning achievement test development, researcher modified the ways of developments based on Borg and Gall’s theory. Result of this research shows that (1) the steps of this research are (a) potential problem, (b) collect data, (c) product desain, (d) design validation, (e) design revision, (f) product experiment, and (g) product revision. (2) The result of the quality test product shows that 49 questions from 60 questions or 81% are valid and reliebel. Analysis of difficulties result 19 questions or 39% easy, 29 questions or 59% medium, and 1 question or 2% difficult. Analysis of the distinguishing result 22 questions or 45% included to very good category and 27 questions or 55% included to good category. There are 20 questions that has distactions that not work, the distactions that not work will repaired so that can be useful.
i
MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN UNTUK SISWA
KELAS III SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Dinia Arum Kusuma
NIM: 131134038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
Dengan rasa syukur skripsi ini saya persembahkan kepada:
Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunianya sehingga saya
dapat menyelesaikan skripsi.
Kedua orangtuaku, Lilik Dwiraharjo S.Pd. dan Hartini yang selalu
mendampingi, memberikan dukungan, doa, semangat, dan restu.
Kakakku Aulia Puspasari yang memberikan motivasi.
Keponakanku Rizki Azzahra yang selalu memberikan keceriaan sepanjang
hari.
Keluarga besar yang selalu memberi semangat dan mendoakanku.
Marcellino Ndaru Sakti yang selalu memberikan perhatian, menemaniku,
memberi semangat setiap waktu, dan selalu mendengarkan keluh kesahku.
Sahabat-sahabat tersayangku Ayu Aprilia, Dita Arlestavani, Utami
Saraswati, Chendy Putriana Devi, Desta Harlita, dan Natalia Hanna
Perfecta terimakasih atas segala dukungan, semangat, perhatian dan
v
“ Apa pu n ya n g k i t a i n g i n k a n t a k k a n m en ja d i k en ya t a a n ji k a t a n pa d i ser t a i d en g a n u sa h a d a n d o a ”
~ N N
“Bert akwalah kepada Allah dan Allah akan memberikan ilmu padamu karena sesungguhnya Allah maha menget ahui segala sesuat u”
(Al Baqarah : 282)
“M aka sesunggu hnya ber sama kesulit an it u ada kemud ahan”
vi
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 12 April 2017
Penulis
vii
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dinia Arum Kusuma
Nomor Mahasiswa : 131134038
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR”
beserta perangkat yang diperlukan.
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 12 April 2017
Yang menyatakan
viii
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN UNTUK SISWA KELAS III SEKOLAH
DASAR Dinia Arum Kusuma Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development atau R&D). Penelitian berawal dari potensi dan masalah, masalah yang dihadapi yaitu guru mengalami kesulitan dalam membuat tes hasil belajar yang berkualitas baik sedangkan potensinya yaitu mengembangkan tes hasil belajar matematika. Oleh karena itu peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tes hasil belajar matematika untuk kelas III SD. Tujuan dari penelitian ini (1) mendeskripsikan langkah pengembangan tes hasil belajar (2) mengetahui kualitas tes hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.
Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) langkah-langkah penelitian yaitu (a) potensi masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk,(g) revisi produk, (2) hasil penelitian kualitas produk tes terdapat 49 soal dari 60 soal atau 81% valid dan reliabel. Untuk tingkat kesukaran kategori mudah terdapat 19 soal atau 39%, soal dengan kategori sedang terdapat 29 soal atau 59%, dan soal dengan kategori sukar terdapat 1 soal atau 2%. Hasil analisis daya pembeda diperoleh 22 soal dengan kategori baik sekali atau 45% dan 27 soal dengan kategori baik atau 55%. Terdapat 20 soal memiliki pengecoh yang kurang berfungsi, pengecoh yang kurang berfungsi akan direvisi sehingga dapat digunakan.
ix
THE DEVELOPMENT OF MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT TEST BASIC COMPETENCE NUMERAL ARITHMETIC OPERATION FOR
THE THIRD GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL Dinia Arum Kusuma
Sanata Dharma University 2017
Type of this research is Research and Development (R & D). This research begin with potential and problem. The problem related with achievement test that has a good quality and the potential is to develop the math achievement test. Therefore, researcher pushed to do a research about math achievement test. Therefore, researcher pushed to do a research about mathematics achievment test fot third grade of elementary school. The aim of this research is (1) describe the the steps of achievment test development (2) to find out the quality of mathematical achievment test basic competence numeral arithmetic operation for the third grafe students of elementary school.
Procedure of learning achievement test development, researcher modified the ways of developments based on Borg and Gall’s theory. Result of this research shows that (1) the steps of this research are (a) potential problem, (b) collect work, the distactions that not work will repaired so that can be useful.
x
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang
berjudul Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar dengan lancar dan baik. Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa peneliti mendapatkan banyak bimbingan,
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh
kerena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat kesehatan serta kelancaran
selama kegiatan penelitian hingga penyelesaian laporan skripsi.
2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas
Sanata Dharma.
4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD
Universitas Sanata Dharma.
5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dan memberikan dukungan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membimbing dan memberikan dukungan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7. Drs. Suharyana selaku Kepala Sekolah SD Jetis Bantul yang telah
memberikan izin dan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan
xi
kritik dan saran pada produk tes hasil belajar serta membantu pelaksanaan
penelitian ini.
9. Kartika Widodo, S.Pd. selaku Guru Kelas III SD Jetis Bantul yang telah
memberikan kritik dan saran pada produk tes hasil belajar serta membantu
pelaksanaan penelitian ini.
10. Drs. Budi Irianto selaku ahli matematika yang telah memberikan kritik dan
saran pada produk tes hasil belajar serta membantu pelaksanaan penelitian
ini.
11. Suryanto, S.Pd. selaku ahli matematika yang telah memberikan kritik dan
saran pada produk tes hasil belajar serta membantu pelaksanaan penelitian
ini.
12. Siswa kelas III A dan B SD Jetis Bantul yang telah bersedia membantu
selama proses penelitian.
13. Kedua orang tua tercinta, Lilik Dwiraharjo, S.Pd. dan Hartini yang selalu
memberikan dukungan baik moril maupun materiil kepada peneliti.
14. Teman-teman mahasiswa PGSD angkatan 2013 yang selalu membantu dan
saling mendukung dalam penyusunan skripsi ini.
15. Teman-teman PPL SD Jetis Bantul yang tidak sengaja dipersatukan selama
tiga bulan di PPL sehingga saling memberi dukungan dan semangat dalam
penyusunan skripsi.
16. Teman-teman sepayung R&D Chendy, Tita, Desta, Dyah, dan Ramdan yang
membantu dan bekerja sama selama penyusunan dan sampai selesai ini.
17. Almamater Universitas Sanata Dharma.
18. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih untuk
bantuan dan dukungan dalam pelaksanaan penelitian hingga penyelesaian
xii
kendala. Namun kendala-kendala tersebut tidak menjadi hambatan bagi peneliti,
melainkan menjadikan semangat untuk terus maju dan menyelesaikan skripsi ini
tepat pada waktunya.
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca, baik
dalam isi maupun inspirasi untuk lebih baik. Tentunya, tak ada gading yang tak
retak. Peneliti meminta maaf apabila dalam penulisan skripsi ini ada beberapa
kesalahan baik dalam penyajian ataupun isi. Peneliti mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk perkembangan dan kemajuan pendidikan di
Indonesia.
Peneliti
xiii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Batasan Istilah...6
G. Spesifikasi Produk ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
A. Kajian Pustaka ... 9
1. Tinjauan tentang Tes Hasil Belajar ... 9
a. Definisi Tes ... 9
b. Definisi Belajar ... 10
c. Definisi Hasil Belajar... 11
d. Definisi Tes Hasil Belajar ... 12
2. Tes Pilihan Ganda ... 12
3. Karakteristik Tes yang Baik ... 15
a. Validitas ... 15
b. Reliabilitas ... 16
c. Objektivitas ... 17
d. Praktikabilitas ... 17
e. Ekonomis ... 17
4. Karakteristik Butir Soal ... 17
a. Daya Pembeda ... 18
b. Tingkat Kesukaran ... 18
c. Pengecoh ... 18
xiv
6. Taksonomi Bloom ... 19
B. Penelitian yang Relevan ... 22
C. Kerangka Berpikir ... 25
D. Pertanyaan Penelitian... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. Jenis Penelitian ... 29
B. Setting Penelitian ... 33
C. Prosedur Pengembangan ... 34
D. Teknik Pengumpulan Data ... 38
E. Instrumen Penelitian ... 39
F. Tenik Analisis Data ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Hasil penelitian ... 55
1. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Tes Hasil Belajar ... 55
2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar ... 59
B. Pembahasan ... 69
1. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan ... 69
2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar ... 77
BAB V PENUTUP ... 86
A. Kesimpulan ... 86
B. Keterbatasan Pengembangan ... 87
C. Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 89
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi pedoman wawancara analisis kebutuhan ... 41
Tabel 3.2 Kuesioner produk tes hasil belajar ... 42
Tabel 3.3 Indikator Soal ... 43
Tabel 3.4 Kriteria Skor Sekala Empat ... 45
Tabel 3.5 Kategori Tingkat Validitas Tes ... 47
Tabel 3.6 Kategori Tingkat Reliabilitas Tes ... 49
Tabel 3.7 Klasivikasi Daya Pembeda ... 50
Tabel 3.8 Indeks Tingkat Kesukaran ... 52
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli ... ..57
Tabel 4.2 Komentar Validator ... ..57
Tabel 4.3 Daftar Pengecoh yang Tidak Berfungsi ... ..59
Tabel 4.4 Hasil Analisis Validitas Soal Tipe A ... ..59
Tabel 4.5 Hasil Analisis Validitas Soal Tipe B ... ..60
Tabel 4.6 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe A ... ..62
Tabel 4.7 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe B ... ..63
Tabel 4.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A ... ..64
Tabel 4.9 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B ... ..65
Tabel 4.10 Hasil Uji Pengecoh Soal Valid Tipe A ... ..66
Tabel 4.11 Hasil Uji Pengecoh Soal Valid Tipe B ... ..67
Tabel 4.12 Revisi Desain...71
Tabel 4.13 Revisi Desain...72
Tabel 4.14 Revisi Desain...72
Tabel 4.15 Revisi Pengecoh ... ..74
Tabel 4.16 Hasil Uji Validitas Soal Tipe A ... ..77
Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas Soal Tipe B ... ..77
Tabel 4.18 Pengelompokan Daya Pembeda Soal Tipe A ... ..79
Tabel 4.19 Pengelompokan Daya Pembeda Soal Tipe B ... ..79
Tabel 4.20 Pengelompokan Tingkat Kesulitan Soal Valid Tipe A ... ..80
Tabel 4.21 Pengelompokan Tingkat Kesulitan Soal Valid Tipe B... ..81
Tabel 4.22 Penggolongan Pengecoh Soal Valid Tipe A ... ..82
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kata kerja operasional Taksonomi Bloom...22
Gambar 2.2 Bagan Literatur Map Penelitian Relevan...25
Gambar 3.1 Bagan langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall....30
Gambar 3.2 Bagan Pengembangan Tes Hasil Belajar...35
Gambar 3.3 Hasil validitas pada program TAP...47
Gambar 3.4 Hasil reliabilitas pada program TAP...50
Gambar 3.5 Hasil daya beda pada program TAP...51
Gambar 3.6 Hasil tingkat kesukaran pada program TAP...53
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Telah Melakukan Penelitian ... ..92
Lampiran 2 Surat Ijin Validasi ... ..93
Lampiran 3 Hasil Wawancara Analisis ... ..94
Lampiran 4 Tabel Spesifikasi Produk ... ..97
Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Validator Ahli ... 124
Lampiran 6 Hasil Penilaian Produk ... 126
Lampiran 7 Soal Uji Coba Terbatas ... . 142
Lampiran 8 Rangkuman Jawaban Siswa ... 154
Lampiran 9 Hasil Analisis Soal ... 158
Lampiran 10 Hasil Analisis Pengecoh ... 167
Lampiran 11 Dokumentasi ... 185
1 BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini, peneliti akan membahas latar belakang masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah,
dan spesifikasi produk yang diharapkan.
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Dasar adalah jenjang pendidikan yang paling dasar pada
pendidikan formal di Indonesia. Fungsi dan tujuan pendidikan dalam UU
RI Nomor 20 Tahun 2003, Bab II Pasal 3 disebutkan sebagai berikut
“Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis secara
tanggung jawab” (Ahmadi, 2014: 49). Mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak siswa beberapa konsep dasar yang diberikan di sekolah
dasar yaitu membaca, menulis, berhitung serta mengembangkan perilaku
sosial dan intelektual. Dengan mendapatkan pendidikan di Sekolah Dasar
siswa mendapatkan ilmu-ilmu yang mendasar dan tentunya menjadikan
anak tersebut menjadi berkualitas. Peningkatan kualitas merupakan teknik
dan manajemen, melalui mana kita mengukur karakteristik kualitas dari
pembelajaran di sekolah dasar yang salah satunya adalah pelajaran
matematika.
Pembelajaran matematika adalah salah satu pelajaran yang penting
dalam pendidikan, karena pembelajaran matematika sangat berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari. Adanya pembelajaran matematika siswa
diajarkan mengenai perhitungan. Pembuatan soal matematika dengan
ranah kognitif dapat menggunakan tahapan taksonomi Bloom dari
pengetahuan hingga mencipta.
Menurut Bloom (dalam Sudiyono, 2006: 49) ranah kognitif adalah
ranah yang mencakup kegiatan mental (otak), segala upaya yang
menyangkut aktivitas otak adalah ranah kognitif. Dalam ranah kognitif
terdapat enam tahapan berpikir dari yang rendah hingga yang tinggi yaitu
pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan
(application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian
(evaluation).
Beberapa fakta yang terjadi guru-guru yang memberikan soal
kepada muridnya hanya sekedar membuat dan memberikan saja tanpa
melihat soal tersebut sudah baik atau belum, guru juga hampir tidak
pernah melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum memberikan soal
kepada siswa sehingga kualitas soal cenderung buruk. Soal yang sudah
dibuat dengan sangat hati-hati dan sudah berbagai pertimbangan orang
perlu diuji sesuai tidaknya soal dengan materi dan tujuan dibuatnya dan
ukuran kesamaan tingkat kesamaan suatu tes.
Soal-soal yang telah lulus dari pengujian dan sudah melalui proses
secara teori sudah dapat dikatakan baik. Untuk memastikan soal yang baik
tersebut di lapangan perlu dilakukan uji empiris. Pengumpulan data
empiris sebagai uji coba dasar yang dilakukan untuk memperbaiki
butir-butir soal yang nantinya akan dipilih soal yang terbaik yang akan disusun
sebagai tes bentuk akhirnya, sesuai dengan tujuan pengembangan tes hasil
belajar.
Menurut Arifin (2011: 226) tes adalah suatu teknik pengukuran
yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.
Dalam proses pengukuran dan penilaian yang biasa digunakan guru yaitu
adalah tes. Dengan adanya tes guru dapat mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa memahami materi dan guru dapat mengetahui sejauh
mana keberhasilan program pengajarannya.
Peneliti melakukan wawancara di SD 1 Patalan salah satu Sekolah
Dasar yang ada di Kabupaten Bantul. Wawancara dilakukan pada tanggal
15 Juni 2016. Peneliti mendapatkan informasi bahwa guru kelas III masih
mengalami kesulitan dalam membuat soal, khususnya pada mata pelajaran
matematika. Guru memiliki masalah saat mengatur waktu untuk membuat
soal sehingga guru hanya membuat saja lalu diberikan kepada siswa tanpa
mengambil dari buku kumpulan soal dan internet. Soal atau tes yang guru
berikan untuk anak-anak hanya sekedar dibuat dan dikerjakan anak-anak
tidak dipertimbangkan kualitas dari suatu soal tersebut. Guru kelas
membutuhkan contoh tes hasil belajar yang berkualitas dan baik, terutama
pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar 1.3 Melakukan
perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga
angka dan 1.4 Melakukan pengerjaan hitung campuran.
Berdasarkan masalah di atas, peneliti akan melakukan penelitian
pengembangan yang berjudul “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar”.
B. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Alat ukur yang dikembangkan mengukur ranah kognitif.
2. Tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan
jawaban.
3. Tes hasil belajar digunakan untuk kurikulum KTSP 2006.
4. Alat ukur hanya untuk mata pelajaran matematika kompetensi dasar
1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan
pembagian bilangan tiga angka dan 1.4 Melakukan pengerjaan hitung
campuran.
5. Pembuatan tes berpedoman pada taksonomi Bloom yang sudah
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan tes hasil belajar matematika materi operasi
hitung bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas produk tes hasil belajar matematika materi operasi
hitung bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian dirumuskan
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan langkah pengembangan tes hasil belajar matematika
materi operasi hitung bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.
2. Mengetahui kualitas tes hasil belajar matematika materi operasi hitung
bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian pengembangan ini dapat dikategorikan menjadi
dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis yang akan diuraikan
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat informasi
dan pengetahuan yang positif bagi peneliti untuk mengembangkan
dunia pendidikan khususnya dalam pengembangan tes hasil belajar di
kelas III.
a. Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengalaman secara langsung dan pengetahuan
dalam melakukan penelitian mengenai pengembangan tes hasil
belajar matematika kompetensi dasar melakukan perkalian yang
hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka
dan melakukan pengerjaan hitung campuran.
b. Bagi Guru
Guru kelas III dapat membuat tes hasil belajar seperti contoh tes
hasil belajar yang baik yang dibuat oleh peneliti khususnya dalam
mata pelajaran matematika.
c. Bagi Siswa
Siswa dapat mengukur kemampuan mereka khususnya dalam mata
pelajaran matematika kelas III tentang operasi hitung bilangan.
d. Bagi Sekolah
Memberikan informasi kepada sekolah mengenai pengembangan
tes hasil belajar matematika. Sehingga sekolah memiliki soal yang
berkualitas sesuai dengan standar dan diharapkan dapat membantu
sekolah dalam hal pengembangan tes hasil belajar yang baik.
F. Batasan Istilah
1. Tes hasil belajar adalah instrumen yang tujuannya dapat mengukur
2. Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa simbol,
yang digunakan manusia untuk memecahkan suatu masalah yang
berhubungan dengan bilangan, bentuk, dan ukuran.
3. Validitas tes adalah pengujian untuk mengukur sesuai tidaknya soal
dengan materi dan tujuan dibuatnya soal.
4. Reliabilitas tes adalah alat untuk mengukur konsistensi skor instrumen.
5. Daya pembeda tes adalah kemampuan butir soal yang dapat
membedakan peserta tes pandai dan tidak pandai.
6. Tingkat kesukaran tes adalah proporsi siswa yang menjawab benar
dalam suatu tes yang dapat digunakan untuk mengukur kesulitan soal.
7. Pengecoh tes adalah pilihan jawaban yang tidak benar yang
kemungkinan dipilih oleh peserta tes.
G. Spesifikasi Produk
1. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa
soal matematika berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan
jawaban, dilengkapi dengan kunci jawaban, ranah kognitif, dan tingkat
kesukaran.
2. Kompetensi dasar soal matematika yang dibuat adalah 1.3 Melakukan
perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan
tiga angka dan 1.4 Melakukan pengerjaan hitung campuran.
3. Instrumen pilihan ganda sudah divalidasi oleh 4 validator, dan
4. Instrumen pilihan ganda sudah valid dengan kriteria r hitung soal
melebihi r tabel.
5. Instrumen pilihan ganda sudah reliabel dengan kategori tinggi yaitu
pada rentang nilai 0,600-0,800.
6. Instrumen pilihan ganda sudah diuji daya pembeda yang digunakan
yaitu dalam kategori “baik” dengan rentang 0,41-0,70 dan “baik
sekali” dengan rentang 0,71-1,00.
7. Instrumen pilihan ganda sudah diuji tingkat kesukaran dengan proporsi
soal 25% mudah yaitu pada rentang 0,71-1,00, 50% sedang yaitu pada
rentang 0,31-0,70, dan 25% sulit yaitu pada rentang 0,00-0,30.
8. Instrumen pilihan ganda sudah diuji analisis pengecoh,
pengecoh-pengecoh dalam instrumen ini berfungsi dengan baik.
9. Instrumen pilihan ganda disusun menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Penyusunan instrumen
pilihan ganda harus memperhatikan EYD yang meliputi penggunaan
9 BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini peneliti membahas mengenai kajian pustaka, penelitian yang
relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka ini akan membahas mengenai teori-teori yang
mendukung yaitu :
1. Tes Hasil Belajar a. Definisi Tes
Menurut Brown (dalam Yusuf, 2015: 93) “a test as a systematic
procedure for measuring a sample of behavior”. Ia menjelaskan bahwa pada prinsipnya suatu tes merupakan suatu prosedur sistematis untuk
mengukur sempel tingkah laku seseorang. Setiap aspek tingkah laku
yang diukur sangatlah luas, sedangkan tes terbatas pada butir-butir yang
dapat disusun untuk itu. Oleh karena itu tes yang disusun hendaklah
mewakili aspek-aspek yang akan diukur. Tes yang baik seharusnya
mampu mengukur apa yang akan diukur (aspek validitas) dan
konsistensi dalam mengukur apa yang akan diukur (aspek reliabilitas).
Sedangkan pendapat mengenai tes dari Gronlund (dalam Rakhmat dan
Suherdi, 2001: 15) “An instumen or systematic of measuring a sampel
bagi perilaku (menjawab pertanyaan seberapa baikkah seorang siswa
melakukan tugas pelajaran baik dengan siswa lainnya, maupun
dibandingkan dengan tolak ukur pengerjaan sebuah tugas pelajaran).
Menurut Widoyoko (2014: 93) kata tes berasal dari bahasa
Prancis kuno: ”testum” yang berarti: “piring” untuk menyisihkan logam-logam mulia, maksudnya dengan menggunakan alat berupa
piring itu akan diperoleh jenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi.
Sedangkan menurut Arifin (2011: 226) tes adalah salah satu teknik
pengukuran yang di dalamnya terdapat pertanyaan, pernyataan, dan
serangkaian tugas yang harus dijawab oleh responden. Tes dapat
dibedakan atas dua jenis yaitu, tes yang dibuat oleh guru dan tes dari
buku atau tes yang memenuhi standar. Tes yang berstandar adalah tes
yang sudah memiliki derajat validitas dan reliabilitas berdasarkan
percobaan yang cukup besar.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tes
merupakan suatu alat prosedur untuk mengukur sejauh mana
pengetahuan yang diperoleh. Alat prosedur tersebut di dalamnya terdapat
pertanyaan, pernyataan, dan serangkaian tugas yang harus dijawab oleh
responden.
b. Definisi Belajar
Gagne (dalam Muhlisrarini, 2014: 13) mengemukakan bahwa
belajar adalah proses membangun atau mengkonstruksi pemahaman
Gretler (dalam Muhlisrarini, 1986: 11) belajar adalah proses yang
dilakukan oleh manusia dalam upaya mendapatkan aneka ragam
kompetensi, skill, dan sikap. Ketiganya itu diperoleh secara bertahap dan
berkelanjutan dari mulai masa bayi sampai dengan masa tua melalui
rangkaian proses belajar sepanjang hayat. Pendidikan formal, informal,
dan non formal merupakan sarana yang berperan dalam proses belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, belajar adalah proses
seseorang membangun atau mengkonstruksi pemahaman dalam upaya
mendapatkan aneka ragam kompetensi, skill, dan sikap. Dilakukan secara
berulang atau bertahap sehingga mendapatkan pemahaman.
c. Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar adalah wujud pencapaian dari peserta didik,
sekaligus lambang dari keberhasilan pendidik dalam membelajarkan
peserta didik (Yusuf, 2015: 181). Sedangkan menurut Purwanto (2009:
34) hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar,
perubahan perilaku ini diupayakan untuk mencapai tujuan pendidikan
yang dapat berupa aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah wujud pencapaian, sekaligus lambang dari
keberhasilan pendidik merubah perilaku siswa akibat belajar.
Perubahan perilaku mencapai tujuan yang berupa aspek kognitif,
d. Definisi Tes Hasil Belajar
Menurut Yusuf (2015: 181) tes hasil belajar kadang disebut
dengan tes prestasi belajar, tes hasil belajar merupakan alat untuk
memahami tingkat keberhasilan peserta didik dalam belajar dan alat
untuk memberi nilai peserta didik dalam belajar. Purwanto (2009: 114)
berpendapat bahwa tes hasil belajar adalah alat ukur yang digunakan
untuk melakukan pengukuran guna pengumpulan data hasil belajar.
Sedangkan Hill (dalam Yusuf, 2015: 184) berpendapat bahwa tes hasil
belajar (Achievement test) dirancang untuk mengukur apa yang telah dipelajari dalam bidang studi/mata pelajaran yang bersifat formal.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
tes hasil belajar adalah alat untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta
didik dalam belajar. Tes hasil belajar dapat digunakan sebagai alat untuk
memberi nilai peserta didik dalam belajar.
2. Tes Pilihan Ganda
Sukardi (2008: 125) menjelaskan bahwa item tes pilihan ganda
merupakan jenis objektif yang paling banyak digunakan oleh para guru.
Tes ini dapat mengukur pengetahuan yang luas dengan tingkat dominan
yang bervariasi. Item tes pilihan ganda memiliki semua persyaratan
sebagai tes yang baik, yakni dilihat dari segi objektivitas, reliabilitas, dan
daya pembeda antara siswa yang berhasil dengan siswa yang gagal atau
Suwandi (2010: 48) mengungkapkan bahwa tes objektif disebut
juga tes jawaban singkat (short answer test). Sesuai dengan namanya, tes
jawaban singkat menurut siswa hanya dengan memberikan jawaban
singkat, bahkan hanya dengan memilih kode-kode tertentu yang
mewakili alternatif-alternatif jawaban yang telah disediakan.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa tes pilihan ganda adalah tes yang objektif, jawaban harus dipilih
satu dari beberapa jawaban yang telah disediakan. Soal pilihan ganda
terdiri dari pokok soal, pilihan jawaban (option) beserta pengecoh
jawaban, dan kunci jawaban.
Menurut BALITBANG DEPDIKNAS, kaidah penulisan soal
pilihan ganda dalam menulis soal pilihan ganda harus memperhatikan
kaidah-kaidah sebagai berikut:
a. Materi
1) Soal harus sesuai dengan indikator.
2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari
segi materi.
3) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar
atau yang paling benar.
b. Konstruksi
1) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
2) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus
3) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban
benar.
4) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat
negatif ganda.
5) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
6) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua
pilihan jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan
jawaban di atas benar".
7) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus
disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka
tersebut, atau kronologisnya.
8) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang
terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.
9) Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal
sebelumnya.
c. Bahasa
1) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia.
2) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika
soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
3) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
4) Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang
3. Karakteristik Tes yang Baik
Arikunto (dalam Widoyoko, 2014: 139) menjelaskan bahwa tes yang
dikatakan baik apabila memenuhi lima persyaratan yaitu: validitas,
reliabilitas, objekvitas, praktikabilitas, dan ekonomis.
a. Validitas
Menurut Suwarto (2013: 94) validitas merupakan pengembangan
yang paling pokok di dalam mengembangkan dan mengevaluasi tes.
Proses validasi yang melibatkan pengumpulan bukti untuk
menyediakan penjelasan ilmiah penafsiran skor yang diusulkan.
Validitas dapat dilihat dengan memperhatikan bentuk atau
hubungan dengan instrumen lain secara empiris atau statistik.
Beberapa jenis validitas menurut Yusuf (2015: 61) yaitu:
1) Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi dipandang dari segi alat itu sendiri, berdasarkan
materi yang disampaikan dalam pembelajaran diharapkan
dikuasai oleh peserta didik.
2) Validitas Konstruk (Construct Validity)
Konstruk merupakan atau pemikiran cerdas tentang suatu
objek, baik yang berhubungan dengan aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor, yang disusun menurut pandangan
seseorang.
3) Validitas Patokan (Criterion Validity)
a) Validasi Prediktif (Predictive Validity)
Validitas ini dikaitkan dengan perkiraan yang akan terjadi
dimasa depan.
b) Validasi Pengukuran Serentak (Concurrent Validity)
Validitas serentak merujuk pada kesesuaian tingkah laku
atau bukti diri yang dimiliki seseorang dengan instrumen
yang diberikan sebagaimana ditunjukkan oleh skor dalam
instrumen pararel atau instrumen lain yang memiliki
karakteristik yang sama.
Terdapat tiga jenis validitas yaitu (1). validitas isi, (2).
validitas Konstruk, (3). Validitas patokan.
b. Reliabilitas
Menurut Subali (2012: 113) reliabilitas adalah keandalan berkat dengan
keajegan/konsistensi. Suatu alat ukur yang dikatakan andal (reliabel) bila
memberikan hasil yang sama walaupun berulang-ulang pengukurannya.
Sedangkan menurut Yusuf (2015: 74) reliabilitas merupakan degree/ kadar stabilitas yang diperoleh dengan insrtumen evaluasi, reliabilitas menunjuk
kepada konsistensi dari skor instrumen, dan hanya menyatakan konsistensi
bukan mengukur instrumen. Dari beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur konsistensi
skor instrumen. Alat ukur yang memberikan hasil yang sama walaupun
c. Objektivitas
Menurut Widoyoko (2014: 140) objektivitas berarti tidak ada unsur pribadi
yang mempengaruhinya.
d. Praktikabilitas
Widoyoko (2014: 142) juga menjelaskan bahwa sebuah tes dikatakan
memiliki praktikabilitas jika tes tersebut bersifat praktis, tes yang praktis
adalah tes yang mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya dan
dilengkapi oleh petunjuk-petunjuk sehingga dapat diberikan orang lain.
e. Ekonomis
Ekonomis adalah tes tersebut tidak mengeluarkan biaya banyak, tenaga
yang banyak dan waktu yang lama (Widoyoko, 2014: 142).
4. Karakteristik Butir Soal
Soal yang dibuat oleh guru cenderung tergesa-gesa sehingga jarang dan
hampir tidak pernah diujicobakan sebelum digunakan. Akibatnya hasil yang
didapat tidak akurat dengan kesesuaian belajar siswa. Ada beberapa alasan
mengapa butir soal perlu dianalisis menurut Zainul dan Nasution (dalam
Widoyoko, 2014: 130) yang menjelaskan bahwa untuk mengetahui
kelemahan dan kekuatan butir tes sehingga dapat dilihat butir tes yang baik
atau harus direvisi, menyediakan informasi spesifikasi butir soal secara
legkap sehingga memudahkan guru dalam menyusun perangkat soal yang
akan memenuhi kebutuhan ujian dalam bidang dan tingkat tertentu, dapat
mengetahui masalah yang terkandung dalam butir soal, dan untuk dijadikan
karakteristik butir soal terdapat daya pembeda, kesukaran soal, dan pengecoh
berikut ini:
a. Daya pembeda
Menurut Zainul dan Nasution (dalam Widoyoko, 2014: 136)
menyatakan bahwa daya pembeda adalah indeks yang menunjukkan
tingkat kemampuan butir soal membedakan peserta tes yang pandai
(kelompok atas) dengan peserta tes yang kurang pandai (kelompok
bawah).
b. Tingkat kesukaran
Menurut Widoyoko (2014: 132) tingkat kesulitan adalah proporsi
peserta tes menjawab dengan benar terhadap suatu butir soal.
c. Pengecoh
Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar yang kemungkinan
terkecoh untuk dipilih oleh seseorang yang sedang mengerjakan tes
pilihan ganda apa bila orang tersebut tidak menguasai materi dengan
baik.
5. Matematika
Ruseffendi (dalam Heruman, 2013: 1) mengemukakan bahwa
“matematika adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima
pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur
yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur
yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil”.
berpendapat bahwa matematika adalah pengetahuan yang berkaitan
dengan berbagai struktur abstrak dan hubungan antar-struktur tersebut
sehingga terorganisasi dengan baik.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika
adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa simbol yang berkaitan
dengan struktur abstrak dan hubungan antar-struktur.
6. Taksonomi Bloom
Bloom (dalam Sudijono, 2006: 48) taksonomi (pengelompokkan)
tujuan pendidikan harus senantiasa mengacu pada tiga jenis domain yang
melekat pada diri peserta didik, seperti (1) ranah proses berpikir, (2)
ranah nilai atau sikap, dan (3) ranah keterampilan.
Penelitian ini hanya mengacu pada ranah kognitif atau ranah proses
berpikir. Dalam ranah kognitif taksonomi terdapat enam jenjang proses
berpikir, seperti (a) pengetahuan/hafalan/ingatan, (b) pemahaman
(comprehension), (c) penerapan (application), (d) analisis (analysis), (e)
sintesis (synthesis), dan (f) penilaian (evaluation). Saat ini taksonomi
telah direvisi menjadi dua dimensi yaitu dimensi pengetahuan dan
dimensi proses kognitif. Dalam dimensi kognitif mencakup enam
kategori yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Berikut ini adalah tingkatan taksonomi
a. Mengingat
Menurut Anderson dan Krathwohl (dalam Suwarto, 2012: 18)
mengingat merupakan proses kognitif yang mengandung arti
mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka
panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan berupa pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, atau metakognitif bahkan
kombinasi dari pengetahuan tersebut. Kategori mengingat
merupakan aktifitas menarik kembali pengetahuan dari memori
jangka panjang seseorang. Proses-proses kognitif dalam kategori
ini menyadari dan mengingat kembali.
b. Memahami
Menurut Anderson dan Krathwohl (dalam Suwarto, 2012: 19)
memahami merupakan suatu proses mengkonstruksikan makna
dari pesan pembelajaran yang bersifat lisan, tulis maupun grafis.
Proses kognitif dalam kategori ini yaitu proses
menginterprestasikan, merangkum, menduga, membandingkan,
dan menjelaskan.
c. Mengaplikasikan
Menurut Anderson dan Krathwohl (dalam Suwarto, 2012: 22)
mengaplikasikan merupakan salah satu proses kognitif yang
menggunakan prosedur tertentu untuk mengerjakan suatu soal
latihan atau menyelesaikan masalah. Dalam kategori
menyelesaikan soal latihan dan mengimplementasikan seperti
menyelesaikan tugas dalam bentuk persoalan/masalah.
d. Menganalisis
Menganalisis merupakan proses memecah materi menjadi
bagian kecil, bagian kecil tersebut dapat menentukan bagaimana
hubungan antara bagian, antara setiap bagian, dan struktur
keseluruhan yang membentuk materi tersebut Anderson dan
Krathwohl (dalam Suwarto, 2012: 24-26). Proses dalam kategori
ini mencakup proses membedakan, proses mengorganisasi, dan
proses menghubungkan.
e. Mengevaluasi
Menurut Anderson dan Krathwohl (dalam Suwarto, 2012:
26-27) mengevaluasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Proses
kognitif mengevaluasi ini mencakup dua kategori yaitu
memeriksa dan mengkritik.
f. Mencipta
Mencipta merupakan kegiatan proses menyusun
elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang utuh dan koheren atau
fungsional Anderson dan Krathwohl (dalam Suwarto, 2012:
27-30). Proses kognitif mencipta ini biasanya dikombinasikan
dengan pengalaman belajar yang sudah dimiliki oleh siswa
Berikut ini adalah gambar kata kerja operasional yang dapat dipakai
untuk ranah kognitif:
Gambar 2.1 kata kerja operasional Taksonomi Bloom
B. Penelitian yang Relevan
Adapun tiga penelitian yang relevan dengan tes pengembangan hasil
belajar adalah sebagai berikut :
Pertama, Saputri (2016) melakukan penelitian yang berjudul
R&D. Objek penelitian ini dilakukan di kelas V SD Denggung,
penelitian ini bertujuan untuk untuk mengembangkan tes hasil belajar
matematika kelas V sekolah dasar dan untuk mendeskripsikan kualitas
produk tes hasil belajar matematika kelas V. Hasil analisis butir soal ada
23 atau 46% dari 50 soal yang memiliki kualitas baik soal termasuk valid
dan reliabel. Kualitas daya pembeda dari 23 soal yang memiliki daya
pembeda baik ada 83% dan baik sekali ada 17%. Sedangkan tingkat
kesukaran yang memiliki kategori mudah 17%, sedang 83%, dan tidak
ada soal dalam kategori sukar. Analisis pengecoh terdapat 15 option yang
tidak berfungsi.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Suryanto, dkk (2014) yang
berjudul “Pengembangan Tes Diagnostik Kesulitan Belajar Matematika
di SD”. Tujuan dari penelitian ini untuk (1) menemukan prosedur pengembangan tes diagnostik kesulitan belajar matematika SD/MI, (2)
mengetahui kualitas butir tes diagnostik yang dikembangkan, dan (3)
mengetahui informasi yang dapat dimunculkan dari hasil analisis tes
diagnostik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengembangan tes
diagnostik kesulitan belajar matematika SD meliputi: studi pendahuluan,
studi literatur dan hasil-hasil penelitian, analisis masalah, merumuskan
learning continuum, merumuskan peta konsep, menyusun tes essay, polarisasi jawaban siswa, menyusun tes bentuk pilihan ganda, validasi
kesukaran butir tes antara -2,158-2,528, kecocokan uji tes dengan
kemampuan peserta antara -2,00-2,60, dan fungsi informasi tes antara
0,111-3,879, dan (3) informasi yang dapat dimunculkan dari tes meliputi:
hasil tes secara klasikal dan individual, grafik ketuntasan belajar, profil
individual, analisis salah konsepsi, dan saran remedial.
Ketiga, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan
Soal Pemecahan Masalah Berbasis Argumen Untuk Siswa Kelas V di
SD” oleh Darmawijiyo, dkk (2011). Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan soal pemecahan masalah berbasis argumen yang valid dan
praktis pada pokok bahasan pecahan, bangun datar, dan bangun ruang
untuk siswa kelas V SD serta untuk mengetahui efek potensial soal yang
dikembangkan terhadap hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 79
Palembang. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa penelitian ini telah
menghasilkan produk soal pemecahan masalah berbasis argumen pada
pokok bahasan pecahan, bangun datar, dan bangun ruang untuk siswa
kelas V SD yang valid dan praktis.
Ketiga penelitian tersebut relevan terhadap penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti karena sama-sama mengembangkan tes.
Berdasarkan penelitian di atas, peneliti ingin membuat produk tes hasil
belajar untuk kelas III SD. Kebaruan dalam penelitian ini adalah
pengembangan tes hasil belajar matematika materi operasi hitung
bilangan untuk siswa kelas III Sekolah Dasar. Literatur map dari ketiga
Gambar 2.1 Bagan Literatur Map Penelitian Relevan
C. Kerangka Berpikir
Tes hasil belajar siswa merupakan alat untuk mengukur sejauh
mana siswa dapat mengerti atau memahami materi yang sudah
disampaikan oleh guru, dan dari tes hasil belajar guru juga dapat melihat
seberapa berhasilnya metode pengajaran yang telah diajarkan. Untuk
mendapatkan tes yang berkualitas sebaiknya dilakukan uji coba terlebih
dahulu. Butir tes yang telah memenuhi standar yang dapat digunakan
Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Untuk Siswa
sebagai alat ukur. Ciri-ciri tes yang baik yaitu valid, reliabel, memiliki
tingkat kesukaran dan praktis.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti, guru
masih mengalami kesulitan dalam membuat soal sesuai dengan
langkah-langkah pembuatan tes dikarenakan keterbatasan waktu. Sehingga pada
akhirnya guru hanya membuat soal, tidak menguji terlebih dahulu dan
guru tidak mengetahui kualitas dari soal yang mereka buat. Guru
membutuhkan contoh soal yang mencakup validitas, reliabilitas, daya
beda, tingkat kesukaran, dan analisis pengecoh.
Bentuk tes yang sering digunakan oleh guru adalah bentuk tes
pilihan ganda. Tes pilihan ganda sangat sering digunakan untuk ujian
nasional maupun ujian tengah semester di sekolah. Kelebihan dari tes
pilihan ganda yaitu tes tersebut dapat dijawab dengan cepat, reliabilitas
skor dapat dijamin sepenuhnya dan jawaban mudah dikoreksi.
Sedangkan kekurangan dari tes pilihan ganda adalah siswa dapat
menebak jawaban dan membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan
tes tersebut.
Berdasarkan masalah yang ada, peneliti mengadakan penelitian
mengenai pengembangan tes hasil belajar yang baik yang diharapkan
menjadi alat ukur yang benar-benar efektif untuk mengukur hasil belajar
siswa. Tes hasil belajar ini berupa tes pilihan ganda yang sudah disertai
dengan soal pokok, pilihan jawaban (option) serta pengecoh, dan kunci
tingkat kesukaran, daya beda, dan analisis pengecoh. Pembuatan tes hasil
belajar ini berdasarkan ranah kognitif taksonomi Bloom dari tahap yang
mudah hingga sulit, tahapan tersebut meliputi mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, menilai, dan mencipta. Pembuatan tes hasil
belajar tersebut diharapkan dapat menjadi contoh pembuatan tes hasil
belajar yang baik.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan teori di atas dapat dituliskan beberapa pertanyaan penelitan
sebagai berikut :
1. Bagaimana mengembangkan pengembangan tes hasil belajar
matematika materi operasi hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas tes hasil belajar matematika materi operasi
hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar berdasarkan penilaian ahli?
3. Bagaimana validitas tes hasil belajar matematika materi operasi
hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar berdasarkan hasil uji
empiris?
4. Bagaimana reliabilitas tes hasil belajar matematika materi operasi
hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar berdasarkan hasil uji
empiris?
5. Bagaimana daya pembeda tes hasil belajar matematika materi operasi
hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar berdasarkan hasil uji
6. Bagaimana tingkat kesulitan tes hasil belajar matematika materi
operasi hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar berdasarkan hasil uji
empiris?
7. Bagaimana hasil analisis pengecoh tes hasil belajar matematika
materi operasi hitung bilangan kelas III Sekolah Dasar berdasarkan
29 BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi uraian jenis penelitian, setting penelitian, rancangan penelitian, prosedur pengembangan, uji validasi produk, instrumen penelitian, dan
teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini merupakan jenis
penelitian pengembangan. Menurut Trianto (2010: 206) penelitian dan
pengembangan atau Research dan Development (R&D) merupakan strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki
praktik. Trianto juga mengatakan Research dan Development (R&D) adalah rangkaian proses atau langkah dalam rangka mengembangkan suatu
produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan. Peneliti akan
melakukan pengembangan tes hasil belajar matematika kelas III Sekolah
Dasar.
Menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2016: 297) metode
penelitian Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Beberapa
langkah-langkah yang harus digunakan saat melakukan Penelitian dan
Gambar 3.1 langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall
(dalam Sugiyono, 2016: 298)
1. Potensi dan Masalah
Langkah pertama dari penelitian Research and Development berangkat dari potensi dan masalah. Pengertian potensi yaitu segala
sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.
Sedangkan masalah memiliki pengertian penyimpanan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi. Masalah tersebut dapat diatasi dengan
R&D menggunakan cara meneliti sehingga yang nantinya akan
ditemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan terpadu yang
efektif dan dapat menangani masalah tersebut. Data mengenai potensi
dan masalah tidak harus dicari sendiri, melainkan didapat dari laporan
penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari
2. Pengumpulan Data
Setelah potensi dan masalah, selanjutnya yaitu pengumpulan data
atau pengumpulan informasi yang nantinya akan dijadikan bahan
untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat
menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan metode yang digunakan
tergantung dari penelitian permasalahan dan ketelitian tujuan yang
ingin dicapai.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development ini bermacam-macam. Dalam bidang tertentu produk yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia dan
produk yang dihasilkan berkualitas. Desain produk harus diwujudkan
dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan
untuk menilai dan membuatnya. Hasil dari kegiatan ini berupa desain
sistem yaitu rencana rancangan sistem kerja baru.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai
rancangan produk, apakah sistem kerja baru secara rasional akan lebih
efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan
dengan cara menghadirkan beberapa ahli yang sudah berpengalaman
untuk menilai produk baru yang telah dirancang. Setelah produk baru
5. Revisi Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan ahli, maka
akan diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba
untuk dikurangi dengan cara diperbaiki desainnya oleh peneliti.
6. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan agar mendapatkan informasi apakah
produk yang telah direvisi berkualitas. Uji coba dilakukan di lapangan
pada kelompok yang terbatas.
7. Revisi Produk
Setelah produk diujicobakan dan terlihat kelemahannya, maka
tahapan selanjutnya yaitu merevisi kelemahan dari produk agar dapat
diujicobakan kembali pada tahap selanjutnya. Revisi produk di sini
bertujuan agar semua aspek yang ada pada produk baru menjadi
maksimal.
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah revisi produk, maka dilanjutkan dengan uji coba
pemakaian produk yang sudah direvisi. Setelah produk diujicobakan
kemungkinan ada beberapa revisi yang tidak terlalu penting, tetapi
harus dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul agar dapat
diperbaiki lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi produk yang terakhir ini dilakukan apabila produk memiliki
pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk di
lapangan agar dapat mengetahui kekurangan atau kelemahan yang ada,
sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan
produk lagi.
10. Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah
diujicobakan dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi. Selain
produk yang telah dibuat efektif dan layak untuk diproduksi produk
juga harus bermanfaat.
B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III A dan B SD Jetis
Bantul tahun ajaran 2016/2017. Kelas III A yang terdiri dari 30 siswa
dan kelas III B yang terdiri dari 30 siswa sehingga jumlahnya menjadi
60 siswa.
2. Tempat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini bertempat di SD Jetis Bantul yang
beralamat di Jalan Imogiri Barat, Km. 11, Kertan, Sumberagung, Jetis,
Bantul, Yogyakarta.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan tes hasil belajar
matematika kelas III semester ganjil pada Kompetensi Dasar 1.3
bilangan tiga angka dan 1.4 melakukan pengerjaan hitung campuran
tahun ajaran 2016/2017.
4. Waktu Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini mulai dari bulan Agustus 2016 hingga
bulan Maret 2017. Secara keseluruhan penelitian selama enam bulan.
C. Prosedur Pengembangan
Peneliti melakukan modifikasi langkah-langkah pengembangan
menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2012: 298) dalam membuat
pengembangan tes hasil belajar matematika. Dari sepuluh tahap peneliti
memodifikasi hingga tahap ketujuh, karena ketujuh tahap tersebut sudah
mencakup keseluruhan tahap dalam mengembangkan tes hasil belajar.
Ketujuh tahap tersebut yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan
data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba
Bagan pengembangan tes hasil belajar matematika adalah sebagai
berikut:
Gambar 3.2 Bagan Pengembangan Tes Hasil Belajar Langkah 1
Potensi dan Masalah
Analisis
Kebutuhan Wawancara
Langkah 2
Pengumpulan Data
Wawancara
Langkah 3
Desain Produk
SK-KD
Indikator
Kisi-kisi Soal
Soal Langkah 4
Validasi Desain
Validasi Ahli
(Guru Kelas)
Langkah 5
Revisi Desain
Langkah 6
Uji Coba Produk
Langkah 7
1. Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah ini adalah langkah awal dalam penelitian
Research and Development. Dalam penelitian ini, Peneliti mendapat masalah melalui analisis kebutuhan dengan wawancara yang dilakukan
peneliti kepada guru kelas III SD 1 Patalan Bantul. Wawancara yang
dilakukan peneliti guna mengetahui kebutuhan guru terkait dengan
adanya contoh tes yang langsung diberikan oleh guru untuk siswanya
tanpa megetahui kualitas dari soal tersebut. Potensi dari penelitian ini
adalah tes hasil belajar yang akan dikembangkan oleh peneliti.
2. Pengumpulan Data
Peneliti melakukan pengumpulan data melalui wawancara pada guru
kelas III dilakukan agar dapat mengetahui materi apa yang dianggap
sulit oleh siswa kelas III dan mengenai pembuatan soal yang dibuat
guru untuk diberikan kepada siswa.
3. Desain Produk
Langkah pertama peneliti menentukan SK dan KD pada mata
pelajaran matematika kelas III Sekolah Dasar pada semester ganjil,
setelah itu peneliti mengembangkan SK dan KD tersebut menjadi
indikator, selanjutnya peneliti membuat kisi-kisi yang sesuai dengan
indikator. Peneliti membuat soal pilihan ganda sebanyak 60 butir soal
dengan menggunakan ranah kognitif. Dalam ranah kognitif terdapat
enam jenjang proses berpikir dari yang rendah, sedang, hingga tersulit,
menganalisis, menilai, dan mencipta. Dalam pembuatan soal pilihan
ganda peneliti memperhatikan karakteristik setiap butir soal dari
analisis pengecoh pada pilihan jawaban, tingkat kesulitan, dan daya
beda. Tes hasil belajar yang dibuat oleh peneliti sesuai dengan yang
dibutuhkan di lapangan.
4. Validasi Desain
Validasi desain dilakukan oleh guru kelas dan ahli matematika
yang sudah berpengalaman. Validasi ini dilakukan agar produk yang
dibuat dinilai oleh ahli sehingga peneliti dapat menerima kritik dan
saran oleh para ahli. Setelah produk dinilai oleh para ahli akan terlihat
kelemahan atau kekurangan dari produk. Agar produk yang dibuat
dapat direvisi dan layak untuk diujicobakan.
5. Revisi Desain
Setelah produk divalidasi oleh para ahli, selanjutnya peneliti
melakukan revisi sesuai dengan kritik dan saran yang telah diberikan
oleh para ahli, dan memperbaiki kelemahan atau kekurangan dari
produk yang dibuat oleh peneliti, sehingga produk layak untuk
diujicobakan.
6. Uji Coba Produk
Sebelum uji coba produk soal dibagi menjadi 2 tipe, yaitu tipe A
dan tipe B. Pembagian soal dilakukan berdasarkan kesamarataan
indikator dan jumlah soal. Setelah produk tes hasil belajar sudah siap
kelas III SD Jetis Bantul. Uji coba ini dilakukan tujuannya agar dapat
mengetahui kualitas dari setiap butir soal.
7. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan setelah peneliti melakukan analisis
validitas, reliabilitas, dan karakteristik butir soal (daya beda, pengecoh,
tingkat kesukaran). Revisi yang dilakukan oleh peneliti yaitu memilih
produk tes hasil belajar berupa soal terbaik dari 60 butir soal yang
telah diujicobakan. Soal yang ditentukan terbaik berdasarkan analisis
dari validitas, reliabilitas, dan karakteristik butir soal sesuai dengan
kriteria yang ditentukan peneliti. Tahap ketujuh ini adalah tahap
terakhir sebelum menghasilkan bentuk asli yang diakui keefektifannya.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara
Menurut Yusuf (2015: 108) wawancara merupakan proses interaksi
antara pewawancara dengan yang diwawancarai secara langsung, bisa
juga dikatakan proses percakapan tatap muka yang dilakukan
pewawancara dan yang diwawancarai dimana pewawancara
menanyakan suatu aspek yang telah disusun sebelumnya.
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan pada guru kelas III SD
1 Patalan Bantul. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan
informasi analisis kebutuhan guru mengenai tes hasil belajar yang akan
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2016: 142). Pengumpulan
data menggunakan kuesioner ini digunakan para ahli untuk penilaian
kualitas produk tes hasil belajar saat validasi. Validasi desain produk
diberikan pada empat ahli yaitu dua ahli guru kelas III dan dua ahli
guru matematika.
3. Tes
Menurut Mardapi (dalam Widoyoko, 2014: 50) tes merupakan
salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara
tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus atau
pertanyaan. Tes yang dilakukan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini yaitu tes uji coba lapangan terbatas. Bentuk tes yang
dibagikan yaitu tes objektif berupa soal pilihan ganda. Tes hasil belajar
mengacu pada Kompetensi Dasar melakukan perkalian pembagian
yang hasilnya bilangan tiga angka dan melakukan pengerjaan hitung
campuran untuk siswa kelas III Sekolah Dasar.
E. Instrumen Penelitian 1. Data Kualitatif
Data kualitatif ini berupa hasil wawancara yang dilakukan peneliti
pada guru kelas III SD Jetis Bantul (tujuan dari wawancara di sini guna
kelas III). Berikut ini adalah kisi-kisi pedoman wawancara analisis