• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(2)
(3)

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(4)
(5)

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(6)
(7)

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(8)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran hanya dapat dicapai

jika ada interaksi belajar mengajar antara guru dan peserta didik dalam proses

pembelajaran di kelas. Interaksi tersebut harus dalam proses komunikasi yang aktif

dan edukatif antara guru dengan peserta didik yang saling menguntungkan kedua

belah pihak agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efisien dan efektif.

Hanya dengan proses pembelajaran yang baik, tujuan pembelajaran dapat dicapai

sehingga peserta didik mengalami perubahan perilaku melalui kegiatan belajar.

Perubahan tersebut dalam arti dapat menumbuhkembangkan potensi-potensi yang

dimilikinya sehingga peserta didik dapat memperoleh manfaatnya secara langsung

dalam perkembangan pribadinya.

Salah satu upaya untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi

antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran, dan memantapkan

penerimaan peserta didik terhadap isi pembelajaran adalah dengan menggunakan

beberapa metode pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran adalah metode

kerja kelompok. Menurut Moedjiono ( 1992 : 61 ) mengemukakan bahwa metode

kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang

menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan yang lain dalam suatu

kelompok guna menyelesaikan tugas – tugas belajar secara bersama – sama Metode

kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menjadikan siswa saling

berinteraksi antara teman-temannya dengan jalan membuat suatu

kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu tugas.

Dalam proses belajar mengajar, terutama dalam pembelajaran matematika,

seseorang dituntut untuk mampu mencapai apa yang menjadi tujuan pembelajaran

(9)

2

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 pedoman pengajaran yang berbentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dan kemudian menjadi acuan bagi insan pendidik dalam menjalankan kegiatan

belajar mengajar.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran

matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,

dalam pemecahan masalah

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika

dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan

pernyataan matematika

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi

yang diperoleh

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, atau media lain

untuk menjelaskan keadaan atau masalah

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,

serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Masalah yang sering dihadapi guru dalam proses pembelajaran di kelas,

diantaranya adalah :

1. Peserta didik kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

2. Peserta didik belajar hanya secara individual saja, dan kurang melibatkan peserta

didik belajar secara kelompok

3. Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar

peserta didik kurang memuaskan

4. Guru jarang melaksanakan kerja kelompok kepada peserta didik dalam kegiatan

(10)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 Berdasarkan kenyataan di atas, maka penulis merancang kegiatan

pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas peserta didik sehingga diharapkan

peserta didik dapat bergairah, lebih aktif dan kreatif serta termotivasi untuk belajar,

sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan hasil belajar peserta didik dapat

memuaskan. Dalam hal ini, penulis menggunakan metode kerja kelompok sebagai

upaya meningkatkan kompetensi peserta didik pada pembelajaran hitung campuran

bilangan bulat. Penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai

penggunaan metode kerja kelompok untuk peningkatan kompetensi peserta didik.

Dari pernyataan di atas, maka pembelajaran selayaknya disajikan pada situasi

yang menyenangkan bagi peserta didik agar peserta didik lebih memahami

pelajaran. Penulis akan menggunakan metode kerja kelompok untuk menarik minat

dan pemahaman peserta didik pada pembelajaran. Penggunaan metode kerja

kelompok membuat pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan, materi pelajaran

dapat lebih mudah diserap dan diendapkan oleh peserta didik. Peserta didik

mungkin sudah memahami permasalahan, konsep dari penjelasan guru, tetapi akan

lebih lama terekam di benak peserta didik jika diperkaya dengan kegiatan melihat,

mengalami dan memecahkankan masalah sendiri. Metode kerja kelompok dapat

menciptakan kesenangan pada waktu pembelajaran berlangsung. Metode kerja

kelompok merupakan salah satu metode pembelajaran yang menuntut peserta didik

dapat terlibat secara sosio – emosional dan intelektual dalam proses belajar mengajar khususnya pembelajaran hitung campuran bilangan bulat.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan. Penelitian yang akan penulis

lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Metode Kerja Kelompok untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung

(11)

4

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya

permasalahan yang akan diteliti adalah

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan

menerapkan metode kerja kelompok dapat meningkatkan pemahaman konsep

peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan

menerapkan metode kerja kelompok dapat meningkatkan pemahaman konsep

peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang?

3. Bagaimana hasil belajar peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten

Sumedang setelah mengikuti pembelajaran operasi hitung bilangan bulat

melalui penerapan metode kerja kelompok?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. mendeskripsikan perencanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat

dengan menerapkan metode kerja kelompok dalam meningkatkan pemahaman

konsep peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang

2. mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran operasi hitung bilangan bulat

dengan menerapkan metode kerja kelompok dalam meningkatkan pemahaman

konsep peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten Sumedang

3. mendeskripsikan hasil belajar peserta didik kelas IV SDN Paniis Kabupaten

Sumedang setelah mengikuti pembelajaran operasi hitung bilangan bulat

melalui penerapan metode kerja kelompok

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

1. Peserta didik :

(12)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 b. agar dapat saling bertukar pikiran dan saling membantu dalam kesulitan

c. agar dapat belajar lebih aktif, kreatif dan menciptakan suasana belajar yang

kondusif, dan lebih menyenangkan bagi peserta didik.

2. Guru :

a. Memberi masukan kepada guru agar senantiasa menggunakan metode

pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran

b. menciptakan pembelajaran lebih aktif, kreatif dan menyenangkan.

c. Perbaikan proses pembelajaran matematika selanjutnya

d. Memberi kesempatan kepada guru untuk mengembangkan metode

pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

3. Peneliti

a. menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang penelitian

b. menambah pengalaman menulis karya tulis ilmiah

4. Sekolah

a. meningkatkan profesionalisme guru

b. meningkatkan mutu pendidikan

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan pendapat tentang arti kata yang terdapat pada

judul antara penulis dan pembaca, penulis perlu menjelaskan istilah yang terdapat

dalam judul penelitian ini, sebagai berikut :

1. Metode kerja kelompok

Menurut Moedjiono (1992:61) mengemukakan bahwa metode kerja kelompok

dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada

interaksi anggota yang satu dengan yang lain dalam suatu kelompok guna

menyelesaikan tugas – tugas belajar secara bersama – sama. Metode kerja

kelompok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai suatu cara untuk

(13)

6

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 suatu tugas tertentu yang diberikan guru mengenai operasi hitung bilangan

bulat. Tujuan dari kerja kelompok ini adalah agar peserta didik dapat

menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah, lebih

intensif mengadakan penyelidikan mengenai sesuatu kasus atau masalah,

mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan

berdiskusi, aktif tergabung dalam pelajaran dan mereka lebih aktif

berparsitipasi dalam diskusi, serta mengembangkan rasa menghargai dan

menghormati pendapat orang lain.

2. Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat

Salah satu upaya yang ditempuh guru untuk menciptakan kondisi belajar

mengajar yang kondusif adalah memilih dan mengembangkan metode

mengajar. Pemilihan metode ini berkaitan langsung dengan usaha-usaha guru

dalam menampilkan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi

pembelajaran. Metode kerja kelompok merupakan bagian dari sekian banyak

metode mengajar, yang diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan

interaksi peserta didik dalam belajar, serta meningkatkan pemahaman peserta

didik terhadap pembelajaran.

Penerapan metode kerja kelompok pada mata pelajaran matematika konsep

operasi hitung bilangan bulat dimaksudkan agar:

1). Perhatian peserta didik lebih terpusat pada hal-hal yang dianggap penting

sehingga hal- hal yang penting tersebut dapat diamati sepenuhnya. Perhatian

peserta didik lebih mudah di pusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju

pada hal-hal lain.

2). Mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibanding dengan belajar sendiri,

karena peserta didik telah memperoleh gambaran dan pengalaman yang jelas

dari hasil diskusi.

3). Peserta didik turut aktif berbicara dalam mengeluarkan pendapatnya, maka

(14)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 kecakapannya dan memperoleh pengakuan dan penghargaan dari

teman-temannya dan gurunya.

4). Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada diri peserta didik dapat

dijawab pada waktu melaksanakan proses kerja kelompok.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), salah satu

tujuan mata pelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki sikap

menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin

tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan

percaya diri dalam pemecahan masalah.

Tujuan utama mata pelajaran matematika menurut Kurikulum 2006 adalah

agar siswa dapat mengenal konsep matematika dan menggunakan penalarannya

dalam memecahkan masalah, dapat mengkomunikasikannya dengan menggunakan

berbagai macam media, sehingga siswa memiliki sikap menghargai dan

menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Operasi hitung bilangan bulat yang menjadi fokus penelitian ini meliputi :

1) Melakukan operasi perkalian, yaitu: menghafal fakta dasar perkalian sebagai

langkah dasar dengan hasil sampai seratus, dan melakukan operasi perkalian

dengan cara susun sekurang-kurangnya dua bilangan minimal dua angka.

2) Melakukan operasi pembagian, yaitu : melakukan pembagian dengan sisa

dengan cara susun dan melakukan pembagian tanpa sisa dengan cara susun.

3) Melakukan operasi hitung campuran, yaitu : menentukan hasil operasi hitung

(15)

8

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(16)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Research, yang merupakan salah satu upaya guru dalam bentuk

kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di

kelasnya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian (Action

research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil

belajar sekelompok peserta didik (Mulyasa, 2009:10)

Sebagai jabatan profesional sudah seharusnya guru bersikap profesional. Guru

harus terus mengupayakan berbagai strategi baru dalam pembelajaran dalam upaya

perbaikan. Berbagai faktor seperti materi, alat peraga, metode, sumber belajar, sarana

penunjang, dan lain-lain perlu diperhatikan agar terjadi peningkatan.

Tahap – tahap metode penelitian kelas yang akan dilaksanakan adalah :

a) Tahap perencanaan

b) Tahap pelaksanaan tindakan

c) Tahap observasi

d) Tahap refleksi

e) Tahap perencanaan tindakan lanjutan

B. Model PTK yang Dikembangkan

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran dan bertujuan untuk

memperbaiki, memahami pembelajaran serta situasi di mana pembelajaran itu

dilakukan. Selanjutnya mereka menegaskan bahwa penelitian tindakan juga

digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis, dengan keempat aspek, yaitu :

(17)

19

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 langkah-langkah yang statis terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan

momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi.

Model yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan

Mc. Taggart dalam Kasbolah ( 1998 / 1999 ), dengan menggunakan sistem spiral

yang sesuai dengan tahapan penelitian tindakan. Model penelitian tindakan kelas

[image:17.612.111.517.230.497.2]

tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Gambar 3.1

Bagan Alur Pelaksanaan Tindakan

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Paniis Jalan Pangkalan Paniis Desa

Mulyamekar Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang.

D. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Paniis

Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2012/2013, yang berjumlah 38 peserta

didik yang terdiri atas 21 peserta didik laki-laki dan 17 peserta didik perempuan,

yang berasal dari kalangan keluarga, status ekonomi, sosial, dan budaya yang

berbeda. Peserta didik kelas IV berasal dari lingkungan sekitar sekolah. Rencana

Tindakan

Refleksi

Observasi Pelaksanaan

(18)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 E. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Dalam penelitian tindakan

kelas ini menggunakan model spiral yang terdiri dari 4 tahap meliputi

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi dalam setiap siklus.

1) Tahap Perencanaan

Tahapan yang hendak dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

terlebih dahulu menentukan lokasi yang akan dijadikan subjek penelitian

kemudian memilih subjek yang akan diteliti. Setelah tahap pertama dilakukan

kemudian peneliti melakukan pendekatan dengan Kepala Sekolah dan rekan

sejawat untuk diajak sebagai tim pelaksanaan penelitian. Langkah – langkah

perencanaan dalam penelitian ini adalah dengan cara membuat skenario

pembelajaran untuk selanjutnya diterapkan dalam proses pembelajaran. Peneliti

terlebih dahulu menganalisis kurikulum sehingga penelitian yang dilakukan

tidak menyimpang dari tujuan pendidikan yang sudah digariskan. Mendesain

kelas merupakan salah satu langkah yang penting dalam perencanaan sehingga

dapat menarik minat dan mendorong peserta didik untuk belajar. Peneliti

mempersiapkan sarana dan fasilitas belajar sebagai pendukung dalam penelitian

ini. Satu hal lagi dalam membuat langkah perencanaan adalah membuat lembar

observasi untuk mengobservasi peserta didik dan guru, serta segala keperluan

yang diperlukan untuk melakukan observasi bersama tim yang akan diajak

untuk melakukan penelitian. Untuk memperoleh kondisi awal tentang keadaan

kelas dilakukan pengamatan langsung di dalam kelas dengan menggunakan alat

pengumpul data untuk melihat kamampuan peserta didik dalam menerima

pembelajaran. Aspek lainnya yang harus diperhatikan yaitu keadaan lingkungan

peserta didik tentang ketersediaan sumber belajar, media/alat peraga yang

mendukung proses pembelajaran, sarana pendukung lainnya yang tersedia di

sekolah. Setelah peneliti memperhatikan kondisi awal maka langkah

selanjutnya yaitu peneliti bersama – sama tim melakukan pembicaraan tentang

(19)

21

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 pembelajaran yang sesuai dengan rumusan masalah serta melakukan teknik

pemantauan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti bersama tim adalah :

(a) Berusaha menelaah tentang kesulitan – kesulitan yang dialami oleh peserta

didik pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung juga menelaah

tentang kesulitan yang dialami oleh peneliti sehingga peneliti dapat

mengatisipasi setiap kesulitan pada saat kegiatan belajar mengajar

dilaksanakan.

(b) Peneliti menetapkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

pembelajaran hitung campuran bilangan bulat yang akan disampaikan pada

waktu pelaksanaan kegiatan.

(c) Merumuskan rencana pembelajaran dengan menggunakan metode kerja

kelompok

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas pada setiap siklus adalah sebagai berikut :

a. Sebelum materi pembelajaran diberikan, guru menginformasikan materi

yang akan dipelajari dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk memotivasi

peserta didik dalam menerima pembelajaran yang baru.

b. Siswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang heterogen. Setiap

kelompok terdiri atas lima orang peserta didik.

c. Setiap kelompok mendapat tugas yang harus dikerjakan bersama anggota

kelompok.

d. Setelah selesai, setiap kelompok menjelaskan hasil kelompoknya dan

mendiskusikannya di kelas.

Berdasarkan uraian di atas peneliti mengembangkan penelitiannya dengan

tiga siklus sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan dengan alokasi waktu 2 X 35 menit

(20)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 a. Perencanaan tindakan siklus I

b. Pelaksanaan tindakan siklus I

c. Observasi siklus I.

d. Refleksi siklus I.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan dengan alokasi waktu 2 X 35 menit

dengan langkah-langkah perlaksanaan penelitian sebagai berikut :

a. Perencanaan tindakan siklus II

b. Pelaksanaan tindakan siklus II

c. Observasi siklus II.

d. Refleksi siklus II

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Pelaksanaan tindakan siklus III dilakukan dengan alokasi waktu 2 X 35

menit dengan langkah-langkah perlaksanaan penelitian sebagai berikut :

a. Perencanaan tindakan siklus III

b. Pelaksanaan tindakan siklus III

c. Observasi siklus III.

d. Refleksi siklus III.

3) Melaksanakan Observasi

Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dan

pengamatan terhadap penelitian tindakan kelas ketika pembelajaran

berlangsung. Observasi ini meliputi kegiatan memantau setiap aktivitas

peserta didik untuk bahan kajian refleksi. Sehingga dapat diambil suatu

keputusan mengenai diteruskan tidaknya penelitian tanpa perubahan,

diteruskan dengan interaksi atau diganti dengan tindakan lain.

4) Refleksi

Pada kegiatan ini peneliti mengidentifikasikan permasalahan yang

ditemukan. Dari hasil refleksi guru merencanakan siklus selanjutnya untuk

(21)

23

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 tindakan ini, peneliti dapat melihat tingkat keberhasilan dan ketercapaian

tujuan tindakan yaitu untuk meningkatkan kompetensi peserta didik pada

pembelajaran hitung campuran bilangan bulat.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

sebagai berikut :

1. Perangkat Kegiatan Belajar Mengajar

Perangkat ini meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, soal latihan

setiap siklus pada pembelajaran hitung campuran bilangan bulat melalui metode

kerja kelompok.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas peserta didik dan guru

selama proses belajar mengajar, apakah sesuai dengan prosedur yang telah

direncanakan dalam RPP. Observasi ini dilakukan oleh peneliti untuk

mengamati aktivitas peserta dalam pembelajaran hitung campuran bilangan

bulat melalui metode kerja kelompok.

3. Soal Ulangan Harian

Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran hitung campuran

bilangan bulat melalui metode kerja kelompok, maka peneliti mengadakan

ulangan harian yang berbentuk isian karena dalam pengerjaan soal tidak hanya

memperhatikan hasil akhir dari pengerjaan tapi juga memperhatikan proses

mendapatkan hasil akhir tersebut. Penilaian untuk ulangan harian menggunakan

skala 100.

4. Soal Tugas Individu

Tugas individu setiap akhir pertemuan guna mengetahui pengetahuan,

pemahaman, serta penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah

diberikan, tugas individu berupa pekerjaan rumah yang harus dikumpulkan

(22)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 menggunakan skala 100 dan diberikan lagi kepada peserta didik agar peserta

didik dapat mengoreksi hasil tugasnya.

5. Soal Tugas Kelompok

Tugas kelompok dilaksanakan pada waktu pembelajaran berlangsung berupa

soal latihan. Soal latihan disesuaikan dengan materi yang dipelajari pada setiap

siklus. Penilaian tugas kelompok menggunakan skala 100.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan data dilakukan dengan mengumpulkan data- data yang

diperoleh melalui instrumen penelitian. Data-data tersebut digunakan sebagai bahan

laporan penelitian tindakan kelas (PTK). Hasil pengumpulan data dianalisis dari

awal sampai akhir kemudian data dikembangkan dalam bentuk kesimpulan dan

dibuat laporan.

Data-data yang terkumpul berupa:

1. Tugas Individu

Tugas individu berupa pekerjaan rumah. Tugas individu dilaksanakan untuk

mengungkap kemampuan aplikasi sampai evaluasi, serta untuk mengetahui hasil

pembelajaran.

2. Tugas Kelompok

Tugas kelompok digunakan untuk menilai kemampuan bekerjasama dalam upaya

memecahkan masalah. Tugas kelompok dapat diberikan dalam bentuk soal

latihan, untuk menilai kemampuan kerja kelompok dalam memecahkan masalah.

3. Ulangan Harian

Ulangan harian dilakukan setiap akhir siklus untuk mengetahui penguasaan,

pemahaman sampai evaluasi, dan untuk mengetahui kompetensi peserta didik

pada pembelajaran yang telah dipelajarinya.

4. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana kegiatan belajar peserta didik

(23)

25

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi

digunakan peneliti pada setiap pertemuan selama kegiatan belajar mengajar dan

diisi oleh observer untuk mengetahui aktivitas peserta didik.

Data-data yang sudah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis. Data

hasil belajar peserta didik diperoleh dari hasil evaluasi setelah mengikuti proses

pembelajaran baik secara kelompok maupun perorangan yang dilakukan setiap

akhir siklus pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan.

kompetensi peserta didik pada pembelajaran hitung campuran bilangan bulat

melalui metode kerja kelompok.

Hasil observasi diperoleh melalui alat pengumpul data yang telah

dipersiapkan untuk dapat menghasilkan temuan dan masukan selama penelitian

berlangsung. Hasil observasi/pengamatan dikumpulkan yang selanjutnya

dianalisis.

Hasil observasi dan hasil belajar peserta didik secara perorangan dan

kelompok pada siklus I, II, dan siklus III kemudian diolah dan dianalisis untuk

dijadikan bahan laporan.Teknik analisis data Penelitian Tindakan Kelas berbeda

dengan penelitian lainnya. Pelaksanaan analisis data dilakukan sepanjang

penelitian dan secara terus menerus mulai dari tahap pengumpulan data hingga

penelitian berakhir. Analisis tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari langkah

pengumpulan data.

Analisis data yang dilakukan secara terpisah-pisah, dimaksudkan agar

dapat ditemukan berbagai informasi yang spesifik dan terfokus dari berbagai

informasi yang mendukung maupun informasi yang menjadi penghambat

pembelajaran. Dengan cara demikian, pengembangan dan perbaikan atas

berbagai kekurangan dapat dilakukan tepat pada aspek yang

bersangkutan. Analisis terhadap masing-masing data dilakukan dengan cara

(24)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 1.Analisis Data Perencanaan

Analisis data perencanaan dilakukan terhadap aspek-aspek perencanaan:

rumusan tujuan pembelajaran, prosedur pembelajaran, media pembelajaran i

yang akan digunakan, aktivitas, perencanaan evaluasi.

2.Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran

Analisis data pelaksanaan pembelajaran dilakukan terhadap: (a) aktivitas guru

dalam melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode kerja kelompok,

(b) analisis terhadap aktivitas peserta didik dalam proses pelaksanaan

(25)

79

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/J BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama tiga siklus

ini mengahasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menerapkan metode kerja

kelompok disusun berdasarkan refleksi terhadap proses dan hasil

pembelajaran sebelumnya serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada

pembelajaran berikutnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun untuk

mengatasi masalah yang ditemui pada pembelajaran sebelumnya guna

meningkatkan hasil pebelajaran selanjutnya. Guru aktif dalam mencari serta

merancang media dan materi pembelajaran yang relevan dengan materi yang

akan diajarkan. Rencana Pelaksanan Pembelajaran disusun dengan berbagai

kegiatan sehingga dapat menunjang efektivitas proses pembelajaran serta

mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.

2. Pembelajaran operasi hitung bilangan dengan menerapkan metode kerja

kelompok di SDN Paniis telah dilaksanakan dengan baik. Dengan menerapkan

metode diskusi kelompok pembelajaran menjadi lebih aktif, efektif, dan

menyenangkan. Dimana peserta didik ikut aktif terlibat dalam proses

pembelajaran dengan penuh antuasias. Proses pembelajaran berubah dari

berpusat pada guru (teacher centered) menjadi bepusat pada peserta didik

(student centered). Peserta didik aktif menggali informasi dari berbagai sumber

belajar yang disediakan guru dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang

diberikan, belajar bertanggung jawab, belajar mengemukakan pendapat dan

saling menghargai pendapat rekannya. Berdasarakan pengamatan menggunakan

lenbar observasi dapat diperoleh informasi bahwa aktivitas siswa dalam proses

(26)

No:105/5/PGSD/8/J rata-rata nilai aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya, yaitu pada pra siklus

rata-rata 54,6, siklus I rata-rata 74.7, pada Siklus II 82, dan pada siklus III

mencapai 84.

3. Penerapan pembelajaran dengan menerapkan metode kerja kelompok dapat

meningkatkan hasil pembelajaran operasi bilangan bulat. Hal ini terlihat dari

grafik peningkatan nilai rata-rata tes peserta didik sebelum dan sesudah

dilakukan penggunaan metode kerja kelompok. Hasil belajar siswa pada

pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penggunaan metode kerja

kelompok yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan

dari tiap siklusnya, pada pra siklus, menunjukkan rata-rata hasil tes individu

adalah 49, siklus I menunjukkan rata-rata hasil tes individu adalah 57.Sedangkan

pada siklus II menunjukkan peningkatan pada nilai 75, dan pada siklus III

mencapai 84,33. padahal KKM yang ditentukan oleh pihak sekolah adalah 70.

Dengan demikian di dalam kelas secara umum nilai hasil belajar siswa setelah

menggunakan metode kerja kelompok pada pembelajaran operasi hitung bilangan

bulat mengalami peningkatan.

B. Rekomendasi

Pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penggunaan metode kerja

kelompok dapat digunakan sebagai pilihan metode belajar mengajar namun hal

tersebut tidak lepas dengan adanya kelebihan dan kekurangan metode ini, dan peneliti

dapat menyarankan sebagai berikut :

1. Untuk Guru

Guru hendaknya menggunakan metode kerja kelompok di dalam kelas karena

dapat memfasilitasi siswa dalam melakukan diskusi dan saling membantu dalam

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan

(27)

81

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/J 2. Untuk Siswa

Siswa dapat menggunakan metode kerja kelompok pada pembelajaran operasi

hitung bilangan bulat untuk meningkatkan hasil belajar dan dapat saling membantu

memecahkan masalah, serta dapat saling bertukar pendapat.

3. Kepala sekolah

Peran kepala sekolah dalam penerapan metode kerja kelompok ini sangat

diperlukan, misalnya dengan memantau kinerja guru secara langsung baik pada

saat proses perencanaan maupun pelaksanaan metode pembelajaran ini di dalam

kelas sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

4. Untuk Peneliti Selanjutnya

Sebelum menggunakan metode kerja kelompok di dalam kelas, peneliti hendaknya

mengkaji terlebih dahulu metode pembelajaran tersebut dan merencanakan

persiapannya dengan teliti serta menyesuaikan dengan kondisi siswa atau kondisi

kelas, sehingga dalam pelaksanaannya benar berlangsung sesuai dengan yang

diharapkan dan mencapai hasil yang optimal.

Perlu dicoba pada peneliti selanjutnya dari penggunaan metode kerja kelompok

(28)

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013 . DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S. (2006).Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Rearch- CAR). Jakarta:Bumi Aksara

Aqib,Z. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Yrama Widya

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(1999).Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).Jakarta:Depdikbud

Departemen Pendidikan Nasional (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV Mitra Karya

Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI.Jakarta: BP.Dharma Bakti

Hernawan, A. H, dkk (2008). Materi Pokok Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Kasbolah, Kasihani. 1998. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Dasar Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud.

Mulyasa, H.E. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Remaja Rosdakarya

Moedjiono. (1992). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka

Prianto. 2001. Peran Minat dalam Pendidikan. Jakarta : Depdikbud

Roestiyah,NK. (1998). Metode Mengajar. Jakarta

Setiawati, dkk. (2007). Bimbingan dan Konseling. Bandung : UPI PRESS

Sujana, Nana.(1989). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja

(29)

Marlina Anggraeni,2013

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Anak Didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No:105/5/PGSD/8/Jan/2013

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137417-pengertian-pemahaman-siswa/#ixzz2Jhr2ywBO

Gambar

Gambar 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Sahabat MQ/ Undang-Undang Nomor 1 PNPS tahun 1965 tentang Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama/ harus tetap dipertahankan// Pencabutan Undang-Undnag ini akan

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi pada PUS di Desa Suka dame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2010.. Karya Tulis Ilmiah

Sidang Paripurna Dewan sendiri/ tak mampu memutus satu kata sepakat// Suara Dewan/ terbelah// Usulan membentuk panitia angket untuk menyelidiki gagalnya pembangunan

Sahabat MQ/ realitas menunjukkan/ bahwa pelanggaran HAM/ kerap kali terjadi pada rekan-rekan/ yang selama ini bekerja pada sektor Pekerja rumah tangga// Terjadi fenomena

Karya tulis ilmiah ini berjudul “Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari – Desember 2013 yang Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik”,

Sahabat MQ/ penetapan peraturan mengenai nikah siri/ harus dilihat secara komperehensif/ mengingat banyak faktor yang menyebabkan praktik tersebut terjadi di

Seni Tari memiliki 2 kekayaan / yakni tari klasik yang memang sesuai dengan pakem yang sudah ditentukan dan sifatnya abadi atau tidak berubah / serta perubahan yang diaplikasikan

Pada tahun 2010 ini/dinas pendidikan kota Yogyakarta / melakukan antisipasi terhadap kenakalan remaja// Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta /syamsuri siang tadi menyampaikan