Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS
SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM
2013
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
oleh
Sarra Zevira NIM 1005216
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
=========================================================
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS
SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM
2013
oleh Sarra Zevira NIM 1005216
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
© Sarra Zevira 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS
SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM
2013
oleh Sarra Zevira NIM 1005216
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Diana Rochintaniawati, M.Ed. NIP. 196709191991032001
Pembimbing II
Dr. Peristiwati, M.Kes. NIP. 196403201991032001
Mengetahui,
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr. Riandi, M.Si.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skrispi yang berjudul “ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, 14 Oktober 2014 Yang membuat pernyataan,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat dan karunia Allah Swt. penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kreativitas Siswa pada konsep Daur Ulang Limbah dalam Kurikulum 2013”. Skripsi ini penulis ajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari peran serta pihak-pihak lain yang turut membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Diana Rochintaniawati, M.Ed. selaku pembimbing I atas bimbingan, saran, motivasi, dan inspirasi yang telah diberikan kepada penulis.
2. Dr. Peristiwati, M.Kes. selaku pembimbing II atas bimbingan, saran, penguatan mental, dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.
3. Ibu Dra. Soesi Asiah Soesilawaty, M.S. selaku pembimbing akademik.
4. Bapak Dr. Riandi, M.Si. sebagai ketua jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI dan seluruh staf akademik.
5. Orang tua, adik-adik, nenek, dan keluarga besar yang selalu memberikan motivasi, perhatian, dan kasih sayang serta senantiasa mendoakan peneliti
selama proses penyelesaian skripsi.
6. SMA Negeri 7 Bandung yang telah bersedia atau mengizinkan peneliti untuk mengambil data penelitian.
7. Siswa kelas X MIA 2 dan X MIA 6 SMAN 7 Bandung.
8. Mawaddah, S.Pd. dan Dieni selaku guru PPL di SMAN 7 Bandung yang telah banyak membantu dalam proses pengambilan data penelitian.
9. Teman-teman terdekat, Wahyu Ramdani, Agitha Navtalie, S.Pd., Anita Nurlela Dinata, S.Pd., Arrum N. Hayyu, Reisya Hudya, S.Si., Vita Annisya S., Vania Febriyantie, dan Endah Pujiastuti yang senantiasa saling memotivasi satu sama lain serta memberikan masukan-masukan positif untuk skripsi ini. 10.Teman-teman terdekat yang slalu siap memberikan bantuan dan motivasi,
11.Teman seperjuangan Antigen A dan Formica 2010.
12.Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat membawa perubahan dan manfaat, baik bagi penulis maupun pihak-pihak yang bergerak dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan Biologi saat ini atau di masa yang akan datang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Bandung, 14 Oktober 2014
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN... i
KATA PENGANTAR... ii
ABSTRAK... iv
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 2
C. Pertanyaan Penelitian... 3
D. Batasan Masalah... 3
E. Tujuan Penelitian... 4
F. Manfaat Penelitian... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5
A. Kreativitas dan Berpikir Kreatif... 5
B. Konsep Daur Ulang Limbah... 13
1. Pengertian Limbah... 13
2. Daur Ulang Sampah... 19
C. Kurikulum 2013... 21
BAB III METODE PENELITIAN... 22
A. Lokasi Penelitian... 22
B. Metode Penelitian... 22
C. Definisi Operasional... 23
D. Instrumen Penelitian... 24
E. Proses Pengembangan Instrumen ... 31
F. Teknik Pengumpulan Data... 35
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Prosedur Penelitian... 38
I. Alur Penelitian... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 41
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berpikir Kreatif... 42
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Kreativitas... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 60
A. Kesimpulan... 60
B. Saran... 61
DAFTAR PUSTAKA... 62
LAMPIRAN... 65
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Halaman
3.1 Kemampuan Berpikir Kreatif... 26
3.2 Ciri-ciri Individu Kreatif... 27
3.3 Kriteria Produk Kreatif... 31
3.4 Klasifikasi Indeks Validitas... 33
3.5 Klasifikasi Indeks Diskriminasi... 35
3.6 Klasifikasi Indeks Tingkat Kesukaran... 36
3.7 Klasifikasi Kemampuan Siswa... 38
4.8 Rekapitulasi Persentase Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Tes Uraian Terbuka... 44
4.9 Persentase pada Lima Kemampuan Berpikir Kreatif... 45
4.10 Rekapitulasi skor siswa pada soal kemampuan berpikir kreatif lancar... 47
4.11 Rekapitulasi skor siswa pada soal kemampuan berpikir kreatif luwes... 49
4.12 Rekapitulasi skor siswa pada soal kemampuan berpikir kreatif asli... 51
4.13 Rekapitulasi skor siswa pada soal kemampuan berpikir kreatif memerinci... 53
4.14 Rekapitulasi skor siswa pada soal kemampuan berpikir kreatif redefinisi... 54
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Keterangan Gambar Halaman
3.1 Alur Penelitian... 42
4.2 Persentase pada tiap Kemampuan Berpikir Kreatif... 46
4.3 Persentase kemampuan berpikir kreatif lancar... 48
4.4 Persentase kemampuan berpikir kreatif luwes... 50
4.5 Persentase kemampuan berpikir kreatif lancar... 51
4.6 Persentase kemampuan berpikir kreatif memerinci... 53
4.7 Persentase kemampuan berpikir kreatif redefinisi... 55
4.8 Lembar perencanaan proyek daur ulang limbah siswa... 57
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 65
2 Kisi-kisi Tes Uraian Terbuka Kemampuan Berpikir Kreatif pada Konsep Daur Ulang Limbah... 76
2 Rubrik Tes Uraian terbuka pada Konsep Daur Ulang Limbah... 77
2 Rubrik Penilaian Kreativitas Siswa dalam Tahap Perencanaan Proyek Daur Ulang Limbah... 84
2 Rubrik Penilaian Kreativitas Produk (Media Pembelajaran)... 91
3 Analisis Data Uji Coba Tes Uraian Terbuka... 94
3 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Uraian Kemampuan Berpikir Kreatif pada Konsep Daur Ulang Limbah... 109
4 Rekapitulasi Skor Tes Uraian... 110
4 Rekapitulasi Skor Penilaian Proyek... 112
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pencemaran lingkungan, semakin berkurangnya sumber air bersih, adanya potensi rawan pangan pada berbagai belahan dunia, dan pemanasan global merupakan permasalahan yang harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Hal tersebut mendorong pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia yang seharusnya diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan siswa untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu-isu lingkungan yang dihadapi (Kemendikbud, 2012). Saat ini, pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru, yaitu Kurikulum 2013 yang bertujuan menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa yang terintegrasi (Zuhara, 2013; Mulyasa, 2013). Salah satu kemampuan yang
dibutuhkan dalam pemecahan masalah lingkungan alam Indonesia adalah kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas yang dimiliki oleh masyarakat.
Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan/proses berpikir untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah (Munandar, 2009), sedangkan menurut Talajan (2012) kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru (produk kreatif). Kreativitas perlu dikembangkan dalam proses pendidikan di Indonesia karena dengan kreativitas, seseorang dapat melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, dalam hal ini khususnya permasalahan lingkungan. Hal ini sejalan dengan berlakunya kurikulum baru, yaitu Kurikulum 2013 yang bertujuan membentuk insan Indonesia yang kreatif.
2
kreatif, maka kreativitas akan semakin meningkat. Sebaliknya, apabila kreativitas tidak tersalurkan, maka potensi yang kita miliki akan semakin menurun. Namun, pada kenyataan-nya, kebanyakan guru di Indonesia kurang memperhatikan kemampuan berpikir kreatif maupun kreativitas yang dimiliki oleh siswa karena guru biasanya hanya fokus terhadap kemampuan kognitif siswa sehingga kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas siswa kurang dikembangkan dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah merancang Kurikulum 2013 dengan sedemikian rupa sehingga keterampilan siswa ditekankan pada keterampilan berpikir menuju terwujudnya kreativitas siswa.
Pada konsep Daur Ulang Limbah dalam Kurikulum 2013, kompetensi dasar siswa yang ingin dicapai adalah dapat mengidentifikasi jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah serta membuat produk daur ulang limbah. Dalam membuat produk daur ulang limbah, siswa harus memiliki kreativitas untuk menciptakan suatu produk daur ulang limbah. Selain itu, siswa juga dilatih untuk menggunakan kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki dalam menghadapi permasalahan-permasalah lingkungan, khususnya limbah yang ada di sekitarnya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian terhadap kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas siswa pada konsep daur ulang limbah. Adapun judul penelitian yang diajukan oleh penulis adalah “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kreativitas Siswa pada Konsep Daur Ulang Limbah dalam Kurikulum 2013”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah pada uraian di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandung pada konsep Daur Ulang Limbah dalam Kurikulum 2013?”.
C. Pertanyaan Penelitian
3
1. Bagaimana kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandung melalui tes uraian terbuka pada konsep Daur Ulang Limbah?
2. Bagaimana kreativitas siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandung melalui penilaian proyek daur ulang limbah berupa media pembelajaran Biologi?
D. Batasan Masalah
Agar pelaksanaan penelitian menjadi lebih terarah, ruang lingkup masalah yang akan diteliti dibatasi pada beberapa hal, sebagai berikut.
1. Kemampuan berpikir kreatif yang diukur dalam penelitian ini meliputi kemampuan berpikir lancar (fluency), kemampuan berpikir luwes (flexibility), kemampuan berpikir asli (originality), kemampuan berpikir rinci (elaboration), dan kemampuan berpikir redefinisi (redefinition) (Guilford, 1965 dalam Talajan, 2012).
2. Proyek daur ulang limbah siswa adalah tugas membuat suatu produk kreatif daur ulang limbah berupa media pembelajaran biologi kelas X.
3. Limbah yang digunakan dalam pembuatan proyek daur ulang limbah siswa
adalah sampah anorganik yang ada di sekitar sekolah.
4. Penilaian kreativitas proyek daur ulang limbah siswa dilakukan pada dua tahapan pembuatan proyek, yaitu tahap perencanaan dan tahap hasil akhir proyek daur ulang limbah.
5. Ciri individu kreatif yang digunakan dalam penilaian kreativitas pada tahap perencanaan adalah fluency, awareness, problem sensitivity, originality, flexibility, elaboration, memory (Evans, 1991).
6. Kriteria produk kreatif yang dinilai dalam tahap hasil akhir proyek daur ulang limbah meliputi kebaruan (originality), pemecahan (resolution), kerincian (elaboration), dan sintesis (synthesis) (Besemer dan Treffinger dalam Munandar, 2009).
E. Tujuan Penelitian
4
1. Untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandung melalui tes uraian terbuka pada konsep Daur Ulang Limbah dalam Kurikulum 2013.
2. Untuk memperoleh gambaran mengenai kreativitas siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandung melalui penilaian proyek daur ulang limbah dengan produk berupa media pembelajaran Biologi kelas X dalam Kurikulum 2013.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sehingga dapat dijadikan referensi yang baik dalam pengembangan proses pembelajaran, yaitu: 1. Bagi Siswa
Siswa dapat mengetahui gambaran kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas yang dimilikinya sehingga dapat memotivasi siswa untuk mempertahankan dan terus mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas yang dimiliki.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat mendorong guru biologi untuk meningkatkan kreativitas dalam mendesain pembelajaran pada konsep Daur Ulang Limbah sehingga dapat melatih dan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas siswa. Selain itu, dari hasil penelitian ini juga guru diharapkan dapat lebih mengetahui potensi yang dimiliki siswa sehingga perhatian guru tidak hanya terfokus pada siswa yang memiliki kemampuan kognitif tinggi saja, tetapi juga pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas tinggi. Dari hasil penelitian ini, guru juga dapat mengetahui instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas siswa.
3. Bagi Peneliti lain
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Negeri 7 Bandung karena sekolah tersebut termasuk ke dalam sekolah kluster 2 yang sudah menggunakan Kurikulum 2013 ketika peneliti akan mengambil data penelitian.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif karena bertujuan untuk membuat gambaran yang benar mengenai subjek yang diteliti berdasarkan data dalam bentuk angka (data kuantitatif) (Dharminto, 2007). Adapun subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandung. Sampel dipilih secara acak (random sampling), yaitu kelas X MIA 6. Random sampling dipilih sebagai teknik pengambilan sampel karena sampel homogen, yaitu belum pernah mendapatkan konsep daur ulang limbah sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
melakukan identifikasi dan membuat gambaran atau deskripsi mengenai kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandung
berdasarkan persentase nilai yang diperoleh siswa dari masing-masing instrumen yang digunakan.
23
Adapun model pembelajaran yang digunakan oleh guru mata pelajaran biologi pada konsep Daur Ulang Limbah adalah project based learning (PjBL). Tes uraian terbuka diberikan kepada siswa setelah pembelajaran konsep Daur Ulang Limbah berakhir, sedangkan penilaian proyek daur ulang limbah siswa dilakukan pada setiap tahapan pembuatan proyek.
C. Definisi Operasional
1. Kemampuan berpikir kreatif
Kemampuan berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi pada siswa sehingga siswa mampu memberikan beberapa alternatif jawaban atau gagasan terhadap suatu permasalahan secara lancar (fluency), mampu melihat suatu permasalahan dari beberapa sudut pandang (flexibility), mampu memberikan gagasan yang berbeda dengan orang lain (originality), mampu menganalisis suatu permasalahan secara rinci (elaboration), dan mampu menggabungkan beberapa pendapat orang lain mengenai pengertian sesuatu serta mengembangkannya menjadi bentuk baru menurut pemahamannya sendiri (redefinition). Kemampuan berpikir kreatif diukur dengan menggunakan tes uraian terbuka yang terdiri dari lima nomer
soal uraian terbuka dimana masing-masing nomer soal dibuat sedemikian rupa agar dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa
menurut Guilford (1965 dalam Talajan, 2012) yang meliputi fluency, flexibility, originality, elaboration, dan redefinition.
2. Kreativitas
Kreativitas dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa untuk menghasilkan suatu produk kreatif, yaitu proyek daur ulang limbah berupa media pembelajaran biologi kelas X. Proses pengukuran kreativitas siswa dilakukan dalam penilaian kreativitas proyek daur ulang limbah pada dua tahapan penilaian proyek siswa, yaitu tahap perencanaan proyek dan tahap penilaian hasil proyek daur ulang limbah.
24
kemampuan siswa dalam menyusun permasalahan lingkungan yang dimunculkan, rumusan judul proyek, tujuan proyek, rancangan proyek daur ulang limbah, alat dan bahan yang digunakan, rancangan biaya, dan langkah kerja. Rubrik penilaian kreativitas pada tahap perencanaan dibuat berdasarkan ciri pribadi kreatif menurut Evans (1991), yaitu fluency, awareness, problem sensitivity, originality, flexibility, elaboration,
memory. Rubrik penilaian kreativitas pada tahap perencanaan mencakup
kriteria skor dari ciri pribadi kreatif menurut Evans (1991) yang dijabarkan ke dalam ciri-ciri kemampuan siswa yang dapat muncul dalam tahap-tahap perencanaan proyek daur ulang limbah. Artinya, tidak semua ciri pribadi kreatif muncul dalam setiap tahapan perencanaan proyek daur ulang limbah siswa.
b. Penilaian kreativitas pada tahap hasil proyek daur ulang limbah dilakukan terhadap produk daur ulang limbah siswa berupa media pembelajaran biologi dengan menggunakan rubrik penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah. Penilaian kreativitas pada tahap hasil proyek daur ulang limbah siswa dilakukan pada beberapa aspek penilaian produk yang meliputi relevansi produk dengan konsep biologi, bentuk produk, fungsi
produk, kelengkapan keterangan produk, dan tampilan produk. Rubrik penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah siswa dibuat
berdasarkan produk kreatif menurut Besemer dan Treffinger (dalam Munandar, 2009) yang meliputi kebaruan (originality), pemecahan (resolution), kerincian (elaboration), dan sintesis (synthesis). Rubrik penilaian kreativitas pada tahap hasil proyek daur ulang limbah siswa mencakup kriteria skor berdasarkan kriteria produk kreatif yang dijabarkan ke dalam ciri-ciri kemampuan siswa yang dapat muncul dalam setiap aspek penilaian produk daur ulang limbah siswa karena tidak semua kriteria produk kreatif muncul dalam setiap aspek penilaian produk daur ulang limbah.
25
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga jenis, yaitu tes uraian terbuka, rubrik penilaian kreativitas pada tahap perencanaan, dan rubrik penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah. Tes uraian terbuka digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir siswa pada konsep Daur Ulang Limbah Kurikulum 2013, sedangkan rubrik penilaian kreativitas pada tahap perencanaan dan rubrik penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah digunakan untuk mengukur kreativitas siswa dalam membuat proyek daur ulang limbah.
1. Tes uraian terbuka
Tes uraian terbuka dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguraikan hal-hal yang terdapat dalam pikirannya tentang suatu permasalahan (Ibrahim dan Syaodih, 1996). Oleh karena itu, peneliti menggunakan tes uraian terbuka agar memudahkan peneliti dalam mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa. Tes uraian terbuka dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan kemampuan berpikir kreatif menurut Guilford yang meliputi kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), perincian (elaboration), dan perumusan kembali/redefinisi (redefinition). Lima kemampuan berpikir kreatif yang dianalisis dalam penelitian ini dijabarkan
dalam Tabel 3.1 sebagai berikut (Supriadi, 1994 dalam Talajan, 2012; Munandar, 2009; Getzels, 2010 dalam Talajan, 2012).
Tabel 3.1 Kemampuan Berpikir Kreatif
No. Kemampuan
Berpikir Kreatif Ciri-ciri Kemampuan Siswa
1. Kelancaran
Lancar dalam mengungkapkan banyak gagasan/jawaban yang relevan
Memiliki banyak ide dalam menyelesaikan masalah
2. Keluwesan
Bersikap terbuka terhadap pendapat orang lain
Mampu melihat suatu permasalah dari beberapa sudut pandang
26
berbeda dengan orang lain
4. Perincian
Memiliki kemampuan menganalisis suatu permasalahan secara rinci
Mengembangkan gagasan orang lain
5. Redefinisi
Menyusun kembali dan menggabungkan hal-hal yang spesifik menjadi struktur baru yang dikembangkan.
(Sumber: Supriadi, 1994 dalam Talajan, 2012; Munandar, 2009; Getzels, 2010 dalam Talajan, 2012)
Tes uraian terbuka terdiri dari lima butir soal yang mewakili tiap-tiap kemampuan berpikir kreatif seperti yang terdapat dalam Tabel 3.1 sehingga memudahkan peneliti dalam memperoleh gambaran kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki siswa pada masing-masing kemampuan. Tes uraian terbuka diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran konsep Daur Ulang Limbah dan dikerjakan secara individual. Kemampuan berpikir kreatif siswa diukur berdasarkan jawaban siswa pada masing-masing soal yang mewakili lima kemampuan berpikir kreatif menurut Guilford. Adapun kisi-kisi soal uraian terbuka terdapat pada Lampiran 2.
2. Instrumen penilaian kreativitas proyek daur ulang limbah siswa
Penilaian proyek siswa adalah penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu (Arikunto, 2012). Instrumen penilaian kreativitas proyek siswa dibuat berdasarkan ciri individu kreatif menurut Evans (1991) dan ciri produk kreatif menurut Besemer dan Treffinger (dalam Munandar, 2009). Penilaian kreativitas proyek siswa dilakukan pada beberapa tahapan, yaitu tahap perencanaan dan tahap penilaian hasil proyek daur ulang limbah.
a. Rubrik penilaian kreativitas pada tahap perencanaan
27
proyek, tujuan proyek, rancangan produk daur ulang limbah (bentuk, model, ukuran, dll), alat dan bahan yang dibutuhkan, rancangan biaya, dan langkah kerja. Rubrik penilaian kreativitas pada tahap perencanaan dibuat berdasarkan beberapa ciri individu kreatif menurut Evans (1991), yaitu fluency, awareness, problem sensitivity, originality, flexibility,
elaboration, dan memory.
Tabel 3.2 Ciri-ciri Individu Kreatif
No. Tahap
Perencanaan
Ciri-ciri Individu
Kreatif
Ciri-ciri Kemampuan
Siswa
1. Permasalahan lingkungan yang dimunculkan Fluency, awareness,problem sensitivity, dan originality
Lancar dalam memunculkan masalah-masalah lingkungan sekitar
Lancar dalam mengemukakan gagasan yang berbeda dengan
orang lain 2. Rumusan judul
proyek
Originality dan
flexibility
Menuliskan judul yang bervariasi dan relevan dengan permasalahan yang dimunculkan
Menuliskan judul yang berbeda dengan orang lain (unik)
3. Tujuan proyek Fluency dan elaboration
Lancar dalam menuliskan tujuan-tujuan pelaksanaan
proyek daur ulang limbah
28
gagasan sehingga terbentuk tujuan-tujuan yang
memerinci 4. Rancangan produk
daur ulang limbah
Memory dan
originality
Menghubungkan konsep biologi tertentu dengan rancangan produk daur ulang limbah yang akan dibuat
Membuat desain produk daur ulang limbah (berupa gambar) yang berbeda dengan kelompok lain
5. Alat dan bahan Elaboration dan originality
Siswa manuliskan alat dan bahan yang akan digunakan secara memerinci
Siswa menuliskan alat dan bahan yang menunjukkan produk yang unik/berbeda dengan kelompok lain
6. Rancangan biaya Elaboration Siswa menuliskan
anggaran biaya secara memerinci
7. Langkah kerja Elaboration Siswa menuliskan
29
(Sumber: Evans, 1991; Talajan, 2012)
Dapat dilihat pada Tabel 3.2, penilaian kreativitas pada tahap-tahap perencanaan dilakukan berdasarkan kriteria skor dari ciri-ciri individu kreatif yang dijabarkan ke dalam kemampuan-kemampuan siswa yang dapat muncul pada tahap-tahap perencanaan proyek. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah dalam proses penilaian karena tidak semua ciri individu kreatif dapat muncul pada setiap tahapan perencanaan proyek siswa. Rubrik penilaian kreativitas pada tahap perencanaan terdapat pada Lampiran 2.
b. Rubrik penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah
Penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah dilakukan pada
produk yang dibedakan menjadi dua aspek menurut Pusat Kurikulum (dalam Arikunto, 2012), yaitu tampilan keseluruhan produk dan rincian
dari produk. Kreativitas siswa secara keseluruhan dapat diketahui melalui tahapan ini karena menunjukkan hasil dari proses kreatif. Penilaian produk dari tugas proyek siswa dilakukan berdasarkan kriteria produk kreatif menurut Besemer dan Treffinger (dalam Munandar, 2009) yang meliputi kebaruan (originality), pemecahan (resolution), serta kerincian (elaboration) dan sintesis (synthesis). Penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah dilakukan pada beberapa aspek, yaitu relevansi produk dengan konsep biologi, bentuk produk, fungsi produk, kelengkapan keterangan produk, dan tampilan produk. Adapun kriteria produk kreatif tersebut dijabarkan ke dalam kemampuan siswa dalam membuat produk sebagai berikut (Bessemer dan Treffinger dalam Munandar, 2009).
Tabel 3.3 Kriteria Produk Kreatif
No. Aspek Penilaian
Produk
Kriteria Produk
Kreatif
Ciri-ciri Kemampuan
Siswa
1. Relevansi produk dengan konsep
Biologi
Elaboration Membuat produk
berdasarkan konsep daur ulang limbah
30
daur ulang limbah yang menunjukkan penyelesaian
permasalahan yang dimunculkan pada
tahap perencanaan
Membuat produk daur ulang limbah yang menunjukkan konsep Biologi secara merinci
2. Bentuk produk Originality dan synthesis
Membuat produk daur ulang limbah yang menunjukkan kebaruan dan unik
Membuat produk daur ulang limbah yang mudah dipahami maksud dari produk-nya
3. Fungsi produk Resolution Membuat produk
daur ulang limbah yang memiliki makna, nilai
estetika, nilai guna, dan nilai ekonomi
4. Kelengkapan keterangan produk
elaboration Membuat produk
daur ulang limbah yang diberi
31
daur ulang limbah yang menunjukkan kerapihan
Produk mudah digunakan/praktis (Sumber: Bessemer dan Treffinger dalam Munandar, 2009)
Berdasarkan Tabel 3.3, dapat dilihat bahwa tidak semua kriteria produk kreatif muncul pada setiap aspek penilaian produk. Oleh karena itu, penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah dilakukan dengan menggunakan rubrik yang mencakup kriteria skor berdasarkan kemampuan-kemampuan siswa hasil penjabaran kriteria produk kreatif yang muncul pada setiap aspek penilaian produk. Rubrik penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah dapat dilihat pada Lampiran 2.
E. Proses Pengembangan Instrumen
Langkah-langkah pengembangan instrumen kemampuan berpikir kreatif
menggunakan tes uraian terbuka, rubrik penilaian kreativitas pada tahap perencanaan, dan rubrik penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah adalah
1. Melakukan judgement instrumen kepada dosen ahli.
2. Merevisi soal tes uraian terbuka, rubrik penilaian kreativitas pada tahap perencanaan, dan rubrik penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah berdasarkan judgement instrumen.
3. Melakukan uji coba instrumen tes uraian terbuka kepada kelas bukan penelitian.
4. Melakukan analisis butir soal tes uraian terbuka meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.
5. Merevisi soal-soal yang perlu diperbaiki pada tes uraian terbuka.
Setelah melakukan uji coba tes uraian terbuka, peneliti akan melakukan analisis butir soal. Tes uraian terbuka akan dianalisis berdasarkan validitas butir soal, reliabilitas butir soal, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.
32
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat memberikan gambaran mengenai data secara benar sesuai kenyataan (Arikunto, 2001). Validitas berhubungan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga tepat menilai kemampuan yang akan dinilai. Terdapat empat jenis validitas, yaitu validitas isi, validitas konstrak, validitas kesamaan, serta validitas prediksi. Validitas isi dan konstrak dapat dicapai apabila sesuai dengan ketentuan dan teori, sedangkan validitas kesamaan dan prediksi dapat dicapai setelah dibuktikan melalui pengalaman/uji coba (Arikunto, 2001).
Pengertian umum untuk validitas butir soal adalah sebuah soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan besar terhadap skor total. Skor tiap butir soal menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Adapun indeks dalam menentukan validitas sebagai berikut.
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Validitas
Indeks Kategori Validitas
0,800 – 1,00 Sangat Tinggi
0,600 – 0,800 Tinggi
0,400 – 0,600 Cukup
0,200 – 0,400 Rendah
0,00 – 0,200 Sangat Rendah
(Sumber: Arikunto, 2001)
Adapun rumus yang digunakan dalam menentukan validitas butir soal adalah
N∑XY –(∑X) (∑Y)
=
√
Keterangan :
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan
X = Skor butir soal yang akan dihitung validitas-nya Y = Skor total
33
2. Reliabilitas Butir Soal
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Oleh karena itu, reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes atau apabila hasilnya berubah-ubah, maka perubahan itu dapat dikatakan tidak berati (Arikunto, 2001). Rumus yang digunakan dalam menghitung reliabilitas butir soal uraian menurut rumus Alpha adalah
Keterangan:
= reliabilitas yang dicari n = banyak item
= jumlah varians skor tiap-tiap butir soal = varians total
(Arikunto, 2001) 3. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (Arikunto, 2001). Indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Pada indeks diskriminasi terdapat tanda negatif yang menunjukkan bahwa suatu soal terbalik dalam menentukan kemampuan soal, misal anak pandai disebut bodoh dan sebaliknya. Dengan demikian, terdapat tiga titik daya pembeda menurut Arikunto (2001), yaitu
Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab dengan benar oleh siswa
berkemampuan tinggi (Arikunto, 2001). Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok atas meliputi siswa dengan kemampuan tinggi
-1,00 Daya pembeda
negatif
1,00 Daya pembeda tinggi (positif) 0,00
34
[image:31.595.153.502.208.320.2]dan kelompok bawah meliputi siswa dengan kemampuan rendah. Butir soal yang baik adalah butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0,4 sampai 0,7 (Arikunto, 2001). Apabila indeks diskriminatif bernilai negatif, maka sebaiknya soal tersebut dihilangkan saja. Adapun tabel klasifikasi daya pembeda adalah
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Diskriminasi
Indeks Kategori Daya pembeda
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
(Sumber: Arikunto, 2001)
Rumus yang digunakan dalam menghitung indeks diskriminasi adalah (Arikunto, 2001)
Keterangan:
J = jumlah peserta tes
= jumlah peserta kelompok atas
= jumlah peserta kelompok bawah
= jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar 4. Tingkat kesukaran
35
kesukarannya maka soal itu termasuk ke dalam kelompok soal yang mudah dan sebaliknya. Rumus dalam menghitung indeks kesukaran adalah
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
(Arikunto, 2001)
Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Tingkat Kesukaran
Indeks Kategori Soal
0,00 – 0,30 Soal Sukar
0,31 – 0,70 Soal Sedang
0,71 -1,00 Soal Mudah
(Sumber: Arikunto, 2001)
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes uraian terbuka, dan instrumen penilaian kreativitas proyek daur ulang limbah siswa yang terdiri dari rubrik penilaian kreativitas tahap perencanaan dan rubrik penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah siswa. Tes uraian terbuka
36
penilaian hasil proyek daur ulang limbah. Pengumpulan data pada tahap perencanaan dilakukan setelah siswa menyusun perencanaan proyek daur ulang limbah. Pengumpulan data pada hasil proyek daur ulang limbah dilakukan setelah proyek daur ulang limbah selesai dikerjakan oleh siswa dan dikumpulkan kepada guru. Skor-skor yang diperoleh siswa pada tahapan perencanaan proyek daur ulang limbah dan tahap hasil akhir proyek daur ulang limbah dijumlahkan dan diubah menjadi persentase nilai.
G. Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan analisis data yang diperoleh melalui tes uraian terbuka dan instrumen penilaian proyek siswa yang terdiri dari rubrik penilaian kreativitas tahap perencanaan dan rubrik penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah. Adapun teknik analisis data melalui instrumen-instrumen tersebut adalah
1. Analisis data berdasarkan tes uraian terbuka
Analisis data berdasarkan tes uraian terbuka dilakukan menggunakan rubrik penilaian tes uraian yang kemudian dilanjutkan dengan tiga cara untuk mengidentifikasi dan memperoleh gambaran kemampuan berpikir kreatif
siswa, sebagai berikut.
a. Skor siswa pada masing-masing pertanyaan yang mewakili kemampuan
berpikir kreatif dijumlahkan kemudian dihitung persentase nilai kemampuan berpikir kreatif pada setiap kemampuan dengan rumus sebagai berikut.
P = Persentase kemampuan berpikir kreatif
Berdasarkan perhitungan tersebut, peneliti mengelompokkan persentase kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X MIA 6 pada konsep
daur ulang limbah berdasarkan klasifikasi kemampuan siswa menurut Arikunto (2012) sebagai berikut.
37
Angka Keterangan
81% – 100% Sangat Tinggi
61% – 80% Tinggi
41% – 60% Sedang
21% – 40% Rendah
0 – 20% Sangat rendah
(Sumber: Arikunto, 2012)
Dari analisis data di atas, peneliti akan mendapatkan persentase nilai kemampuan berpikir kreatif siswa yang meliputi persentase nilai
kemampuan berpikir kreatif lancar, persentase nilai kemampuan berpikir kreatif luwes, persentase nilai kemampuan berpikir kreatif asli, persentase nilai kemampuan berpikir kreatif memerinci, dan persentase nilai kemampuan berpikir kreatif redefinisi.
b. Setiap skor yang diperoleh masing-masing siswa pada semua soal uraian terbuka dijumlahkan dan dikalkulasikan ke dalam bentuk persentase nilai kemampuan berpikir kreatif siswa melalui tes uraian terbuka secara keseluruhan dengan menggunakan rumus berikut.
NP = Nilai persentase kemampuan berpikir kreatif siswa
Setelah mendapatkan nilai kemampuan berpikir kreatif siswa melalui tes uraian terbuka, peneliti akan mengelompokkan nilai-nilai yang diperoleh siswa berdasarkan Tabel 3.7. Selain itu, untuk memperoleh rata-rata persentase nilai kemampuan berpikir kreatif siswa melalui tes uraian terbuka, peneliti menjumlahkan semua persentase nilai yang diperoleh seluruh siswa dan dibagi dengan jumlah seluruh siswa. Rata-rata pesentase nilai kemampuan berpikir kreatif siswa kemudian dikelompokkan berdasarkan Tabel 3.7.
38
Pengelompokkan tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkatan kemampuan berpikir kreatif yang dimiliki masing-masing siswa berdasarkan skor yang diperoleh pada setiap soal uraian terbuka kemampuan berpikir kreatif. Dari proses tersebut, didapat data mengenai jumlah siswa pada setiap kemampuan berpikir kreatif dengan tingkatan kemampuan yang dimiliki berdasarkan skor yang diperoleh masing-masing siswa.
2. Analisis data berdasarkan instrumen penilaian kreativitas proyek siswa
Analisis data berdasarkan penilaian kreativitas proyek siswa dilakukan untuk mengetahui kreativitas siswa dalam membuat proyek daur ulang limbah yang terdiri dari dua tahapan, yaitu tahap perencanaan dan tahap hasil proyek daur ulang limbah. Penilaian tahap perencanaan dan penilaian hasil proyek daur ulang limbah dilakukan dengan menggunakan rubrik. Skor yang diperoleh siswa pada setiap aspek yang dinilai pada setiap tahap pembuatan proyek daur ulang limbah dijumlahkan dan dikonversikan ke dalam bentuk persentase nilai kreativitas menggunakan rumus sebagai berikut.
NP = Nilai persentase kreativitas siswa
Nilai persentase proyek daur ulang limbah kemudian dikelompokkan berdasarkan klasifikasi kemampuan siswa pada Tabel 3.7 sehingga dapat diketahui gambaran kreativitas siswa pada konsep Daur Ulang Limbah dalam Kurikulum 2013.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah
1. Studi literatur dari beberapa sumber untuk mengetahui informasi mengenai kurikulum 2013, kemampuan berpikir kreatif, dan kreativitas siswa.
39
3. Penyusunan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian untuk mempermudah dan mengarahkan proses penelitian.
4. Penentuan metode penelitian, yaitu metode deskriptif kuantitatif.
5. Studi literatur lebih mendalam mengenai kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas siswa, tes uraian terbuka, penilaian proyek, kurikulum 2013, dan Daur Ulang Limbah.
6. Penentuan populasi penelitian, yaitu semua siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandung yang menggunakan Kurikulum 2013 semester genap.
7. Pembuatan instrumen berupa tes uraian terbuka dan rubrik penilaian tes uraian terbuka, rubrik penilaian kreativitas tahap perencanaan proyek, dan rubrik penilaian kreativitas hasil proyek daur ulang limbah siswa. Proses pembuatan dan pengembangan instrumen dilakukan secara bertahap melalui diskusi dengan dosen pembimbing.
8. Judgement instrumen penelitian yang dilakukan oleh dosen ahli. 9. Revisi instrumen berdasarkan hasil judgement.
10.Uji coba instrumen pada kelas bukan penelitian.
11.Analisis butir soal, meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.
12.Seleksi soal yang memiliki karakter soal yang tidak tepat dalam pengukuran kemampuan berpikir kreatif siswa.
13.Revisi soal yang perlu diperbaiki.
14.Pengumpulan data penelitian dilakukan sesuai dengan teknik pengumpulan data penelitian yang telah disusun.
15.Analisis dan pengolahan data penelitian.
16.Pembahasan data penelitian yang sudah dianalisis dalam penelitian ini sehingga diperoleh informasi dan gambaran mengenai kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandung melalui tes uraian terbuka dan penilaian proyek daur ulang limbah dalam Kurikulum 2013.
40
[image:37.595.111.535.144.712.2]I. Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Studi Literatur mengenai kurikulum 2013, kemampuan berpikir kreatif, kreativitas serta
daur ulang limbah
Penyusunan rumusan masalah, pertanyaan penelitian, dan batasan
masalah
Penentuan dan penyusunan metode
penelitian
Penentuan lokasi penelitian
Penyusunan definisi operasional
Pembuatan instrumen meliputi tes uraian terbuka dan rubrik penilaian proyek daur
ulang limbah siswa
Penyusunan teknik pengumpulan data dan
analisis data
Judgement instrumen Revisi instrumen
Uji coba instrumen dan analisis butir soal
Seleksi soal dan revisi
soal Pelaksanaan penelitian
Pengumpulan data penelitian
Analisis dan pengolahan data penelitian
Pembahasan data penelitian
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Rata-rata persentase kemampuan berpikir kreatif siswa melalui tes uraian terbuka adalah 63% sehingga dapat dikelompokkan ke dalam kemampuan berpikir kreatif tinggi. Persentase kemampuan berpikir kreatif siswa paling tinggi adalah 85%, yaitu pada kemampuan berpikir kreatif redefinisi. Kemampuan berpikir kreatif redefinisi siswa termasuk kategori kemampuan sangat tinggi. Persentase kemampuan berpikir kreatif paling rendah adalah 48%, yaitu pada kemampuan berpikir kreatif memerinci yang termasuk kategori sedang. Persentase kemampuan berpikir kreatif lancar, luwes, dan orisinil/asli berturut-turut adalah 55%, 81%, dan 53%. Kemampuan berpikir kreatif luwes siswa termasuk ke dalam kategori kemampuan sangat tinggi, sedangkan kemampuan berpikir kreatif lancar dan orisinil/asli siswa termasuk ke dalam kategori kemampuan sedang.
2. Rata-rata persentase kreativitas siswa yang dinilai melalui penilaian proyek daur ulang limbah adalah 76% dan termasuk ke dalam kelompok kemampuan
tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas siswa termasuk kategori kemampuan tinggi.
B. Saran
Dari penelitian ini, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai kemampuan berpikir kreatif dan kreativitas siswa melalui tes uraian dan penilaian proyek daur ulang limbah sebagai berikut.
61
ikut menilai agar didapat nilai rata-rata kemampuan siswa atau meminta bantuan orang lain sehingga penilaian tidak bersifat subjektif.
2. Penilaian kreativitas pada tugas proyek siswa sebaiknya dilakukan pada semua tahapan pembuatan proyek, yaitu tahap perencanaan, tahap pembuatan, dan tahap hasil akhir proyek.
62
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Kedua). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Badan Standardisasi Nasional. (2002). Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan. Jakarta: BSN.
Batey, M. (2012). The Measurement of Creativity: From Definitional Consensus to the Introductionof a New Heuristic Framework. Creativity Research Journal, 24(1), hlm. 55-65.
Craft, A. (2001). An analysis of research and literature on Creativity in Education. London: Thomas Tallis School.
Dharminto. (2007). Metode Penelitian dan Penelitian Sampel. [Online].
Tersedia pada: http://eprints.undip.ac.id/5613/1/METODE_PENELITIAN_-_dharminto.pdf [28 Desember 2013].
Dwinanda, T. (2013). Makalah tentang Masalah Lingkungan Fisik di Kelurahan Taman Sari. [Online]. Tersedia pada:
http://titidwinanda.blogspot.com/2013/05/makalah-tentang-masalah-lingkungan.html [6 Januari 2014].
Evans, J. R. (1991). Creative Thinking in the decision an management science. USA: South-Western Publishing Co.
Fadhilah, A. dkk. (2011). Kajian Pengelolaan Sampah Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Modul, 11(2).
Fardah, D. K. (2012). Ananlisis Proses dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika Melalui Tugas Open-ended. Jurnal Kreano, 3 (2), hlm. 1-9.
Habibi, L. (2009). Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Rumah Tangga. Bandung: Titian Ilmu.
Hadiwiyoto, S. (1983). Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: Yayasan Idayu.
Ibrahim, R. dan Syaodih, N. (1996). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Iqmal. (2008). Pengelolaan Sampah Domestik. [Online].
63
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Lee dan Kyung-Hwa. (2005). The Relationship between Creative Thinking Ability and Creative Personality of Preschoolers. International Education Journal, 6 (2), hlm. 194-199.
Mulyasa, H. E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Mustaji. (2012). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran. [Online].
Tersedia pada: http://pasca.tp.ac.id/site/pengembangan-kemampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-dalam-pembelajaran [28 Desember 2013]
Nurmaulana, F. (2010). Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Pembelajaran Pencemaran Tanah dengan Model Creative Problem Solving. Skripsi FPMIPA UPI: Tidak Diterbitkan.
Palar, H. (2008). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Ruslinda, Y. (2012). “Daur Ulang Sampah”. Power Point pada Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Andalas, Sumatera Barat.
Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Surjandari, I., Hidayatno, A., dan Supriatna, A. (2009). Model Dinamis Pengelolaan Sampah Untuk Mengurangi Beban Penumpukan. Jurnal Teknik Industri, 11(2), hlm. 134-147.
Talajan, G. (2012). Menumbuhkan Kreativitas dan Prestasi Guru. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
Tn. (2012). Incinerator. [Online]. Tersedia pada:
http://st301678.sitekno.com/page/53834/incinerator.html [6 Januari 2014]
Yono. (2012, 27 Oktober). Kayu Limbah Lahan Pertanian dan Perkebunan yang Dibuka Masyarakat Selayaknya Dapat Digunakan Untuk Kepentingan Warga Daerah. Bongkar News [Online]. Tersedia pada:
64
Zevira, Sarra. 2014
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KREATIVITAS SISWA PADA KONSEP DAUR ULANG LIMBAH DALAM KURIKULUM 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yulia, H.M. (2013). Implementasi Model Project Based Learning disertai Project Journal Notes Pages terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X Mata Pelajaran Biologi KD. 4.2 Kurikulum KTSP. Skripsi FKIP Universitas Sebelas Maret: Tidak Diterbitkan
Zuhara A., A. dan Widyaiswara. (2013). Tantangan Penerapan Kurikulum2013 bagi pendidik dan tenaga kependidikan. [Online].
65
Zevira, Sarra. 2014