• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V: Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Kamanisan Kecamatan Curug Kota Serang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V: Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Kamanisan Kecamatan Curug Kota Serang."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

(Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Kamanisan Kecamatan Curug Kota Serang)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

TANWIRUL MIKDAS

1004261

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014

TANWIRUL MIKDAS

PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN Kamanisan Kecamatan Curug Kota Serang)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Neneng Sri Wulan, M. Pd NIP: 198404132010122003

Pembimbing II

Drs. H. Widjojoko, M. Pd NIP: 195911191983031002

(3)

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Drs. Ajo Sutarjo, M. Pd. NIP: 19621101988031003

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Penggunaan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi Siswa

Kelas V” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Serang, Juni 2014 Yang membuat pernyataan,

(4)

iii

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

TANWIRUL MIKDAS (2014), PENGGUNAAN METODE MIND

MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

NARASI SISWA KELAS V.

Yang menjadi latar belakang penelitian ini yaitu masih banyaknya siswa kelas V di SDN Kamanisan kecamatan Curug kota Serang yang masih kesulitan dan dirasakan kurang tertarik dalam menulis narasi. Kesulitan tersebut diantaranya dalam penentuan tema yang tepat , ketepatan kata, penggunaan ejaan, serta struktur kalimat yang perlu disusun secara sistematis. Adapun yang menyebabkan kurangnya minat siswa dalam menulis narasi yaitu penggunaan metode ceramah yang biasa disampaikan oleh guru sehingga siswa merasakan jenuh. Padahal dalam membuat karangan narasi diperlukan suasana yang tenang sehingga siswa dapat berimajinasi lebih luas dan ide-ide dapat mengalir dengan lancar. Adapun tujuan penelitian ini yaitu 1). Meningkatkan proses pembelajaran dalam menulis narasi dengan metode Mind Mapping. 2) Meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa dengan menggunakan metode Mind Mapping. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini terdiri dari pra siklus, siklus I dan siklus II, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi dan tes, yang digunakan untuk memperoleh data terhadap pembelajaran menulis karangan narasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis narasi. Hal itu dapat ditunjukan dengan meningkatnya nilai rata-rata kegiatan guru pada siklus I yaitu 2,78 dengan kriteria cukup, dan meningkat pada siklus II yaitu 3,4 dengan kriteria baik. Nilai rata-rata kegiatan siswa pada siklus I yaitu 2,5 dengan kriteria cukup, dan meningkat pada siklus II nilainya menjadi 3,3 dengan kriteria baik. Ada pula peningkatan kemampuan menulis narasi siswa dengan menggunakan metode mind mapping. Hal itu ditunjukan dengan meningkatnya dari setiap siklus. Pada pra siklus nilai rata-rata kemapuan menulis narasi yaitu 60,7 dengan ketuntasan klasikal 31%. pada siklus I rata-rata menulis narasi meningkat menjadi 65,7 dengan ketuntasan klasikal 23%. dan pada siklus II kembali meningkat dengan rata-rata 71,02 dengan ketuntasan klasikal 30% Dengan demikian, peneliti merekomendasikan kepada semua pihak yang memiliki profesi sebagai guru untuk menggunakan metode mind mapping untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi.

(5)

vi

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C.Rumusan Masalah Penelitian ... 3

D.Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Laporan ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A.Kajian Teori ... 6

1. Hakikat Keterampilan Menulis Narasi ... 6

a. Pengertian Keterampilan Menulis ... 6

b. Pengertian Karangan Narasi ... 9

c. Pembelajaran Keterampilan Menulis Narasi di SD ... 14

2. Hakikat Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) ... 14

a. Pengertian Metode ... 14

b. Pengertian Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) ... 15

c. Langkah-langkah Membuat Peta Pikiran (Mind Mapping) . 16 d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Mind Mapping ... 17

(6)

vii

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Penelitian yang Relevan ... 20

C.Kerangkat Pemikiran ... 21

D.Hipotesis Tindakan ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 23

B.Desain Penelitian ... 23

C.Metode Penelitian ... 25

D.Definisi Operasional ... 26

E.Instrumen Penelitian ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

G.Prosedur Penelitian ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A.Pelaksanaan Penelitian ... 37

1. Pra Siklus ... 39

2. Siklus I ... 41

3. Siklus II ... 50

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

1. Hasil Observasi Kegiatan Proses Pembelajaran Menulis Narasi dengan Metode Mind Mapping. ... 59

2. Hasil Belajar Menulis Narasi dengan Menggunakan Metode Mind Mapping ... 61

C.Jawaban Hipotesis ... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 65

A.Simpulan ... 65

B.Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(7)

viii

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Lembar observasi proses pembelajaran guru dalam pembelajaran menulis narasi kelas V dengan metode peta pikiran

(mind mapping) ... 28

Tabel 3.2 Lembar observasi proses pembelajaran siswa dalam pembelajaran menulis narasi kelas V dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) ... 30

Tabel 3.3 Format penilaian menulis karangan narasi ... 32

Tabel 4.1 Daftar kelas V ... 37

Tabel 4.2 Nilai kemampuan menulis pada pra siklus ... 40

Tabel 4.3 Hasil observasi proses pembelajaran guru dalam pembelajaran menulis narasi pada siklus I ... 47

Tabel 4.4 Hasil observasi proses pembelajaran siswa dalam pembelajaran menulis narasi pada siklus I ... 48

Tabel 4.5 Nilai kemampuan menulis narasi siswa kelas V pada siklus 1 ... 48

Tabel 4.6 Hasil observasi proses pembelajaran guru dalam pembelajaran menulis narasi pada siklus II ... 56

Tabel 4.7 Hasil observasi proses pembelajaran siswa dalam pembelajaran menulis narasi pada siklus II ... 56

Tabel 4.8 Nilai kemampuan menulis narasi siswa kelas V pada siklus II .... 57

Tabel 4.9 Rekapitulasi nilai rata-rata hasil observasi guru pada siklus I dan siklus II ... 59

Tabel 4.10 Rekapitulasi nilai rata-rata hasil observasi siswa pada siklus I dan siklus II ... 60

Tabel 4.11 Rekapitulasi nilai rata-rata hasil kemampuan menulis narasi siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II V ... 62

(8)

ix

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perbandingan mind map dengan peta kota ... 15 Gambar 2.2 Mind map berkemah ... 19 Gambar 3.1 Model penelitian Kemmis dan Taggart ... 24 Gambar 4.1 Grafik nilai rata-rata hasil observasi guru pada siklus I dan

siklus II ... 60 Gambar 4.2 Grafik nilai rata-rata hasil observasi pembelajaran siswa pada

Siklus I dan siklus II ... 61 Gambar 4.3 Grafik nilai rata-rata hasil kemampuan menulis narasi siswa

(9)

x

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto pelaksanaan kegiatan. Lampiran 2 Hasil karangan narasi siswa.

(10)

1

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Alasan peneliti tertarik untuk mengamati siswa tentang menulis karangan narasi siswa kelas V di SD Negeri Kamanisan kecamatan Curug kota Serang ini dikarenakan masih banyaknya siswa yang kesulitan untuk membuat karangan narasi, dan pada ahirnya siswa merasa tidak memiliki rasa ketertarikan terhadap menulis karangan narasi itu sendiri. Mereka menganggap bahwa menulis karangan itu sulit, khususnya menulis karangan narasi, diantaran mereka ada yang kesulitan dalam menggabungkan isi cerita secara sistematis, dan adapula yang kesulitan dalam pemakaian huruf kapital maupun huruf konsonan, dan kesulitan penggunaan tanda baca dan penggunaan kata sambung. Salah satu faktor yang membuat rendahnya minat siswa yang erat hubungannya dengan menulis karangan narasi ini adalah pemilihan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan keinginan siswa, sehingga siswa menjadi merasa jenuh. Padahal dalam membuat sebuah karangan itu dibutuhkan suasana yang tenang dan nyaman sehingga siswa dapat berimajinasi lebih luas dan ide-ide yang ada dapat mengalir dengan lancar, metode pembelajaran yang tepat juga dibutuhkan agar dapat membangkitkan motivasi siswa dalam menulis, khususnya menulis karangan narasi.

(11)

2

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal tersebut merupakan tugas seorang guru yang inovatif untuk

memaksimalkan hasil karangan siswa dengan baik. Jika pembelajaran menulis karangan narasi hanya menggunakan metode yang kurang sesuai, dihawatirkan siswa sama sekali tidak memiliki rasa ketertarikan terhadap menulis. Padahal menulis adalah suatu hal yang sangat penting di sekolah dasar terutama di kelas tinggi. Hal tersebut karena pada hakikatnya menulis karangan narasi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara tulisan. Berdasarkan uraian di atas perlu ditetapkan suatu metode yang menjadikan siswa menjadi lebih aktif sehingga prestasi belajar siswa menjadi lebih meningkat.

Dengan melihat situasi yang demikian diperlukan metode yang sesuai dan disenangi oleh siswa. Guru dituntut untuk kreatif dalam penyampaian pembelajaran dan harus mendorong siswa untuk aktif belajar. Dalam meningkatkan hasil belajar menulis karangan narasi, penulis menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) Metode ini digunakan untuk menunjukkan kemampuan siswa dalam menulis narasi.

Metode mind mapping ini menurut pencetusnya, Tony Buzan (2008:4), menyatakan bahwa metode ini merupakan cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak dan untuk mengambil informasi dari dalam otak. Cara ini adalah cara yang kreatif dan efektif dalam membuat catatan sehingga boleh dikatakan mind mapping benar-benar memetakan pikiran. Salah satu keunggulan metode ini adalah meningkatkan kreativitas dan siswa juga termotivasi untuk menuangkan gagasannya, karena metode ini dibuat dalam bentuk konsep-konsep atau peta yang nantinya dapat membuat kegiatan awal menulis dapat mengalir secara berurutan dan ketika merasa kebingungan peta pikiran ini membantu meluruskan pemikiran sehingga dapat kembali berjalan di jalur yang sama.

(12)

3

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Masalah yang perlu di identifikasi di SD Negeri Kamanisan ini adalah sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran yang kurang menarik sehingga siswa merasa bosan. Siswa kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru karena penggunaan metode yang kurang tepat dan tidak adanya media dalam proses pembelajaran sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan.

2. Masih banyak siswa yang kesulitan dalam penulisan karangan narasi sehingga hasil belajarnya masih rendah.

3. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran di kelas masih kurang, siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan dan cenderung masih berpusat pada guru.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka peneliti membuat rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran siswa dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan metode Mind Mapping di kelas V SDN Kamanisan?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan hasil belajar siswa dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan metode Mind Mapping di kelas V SDN Kamanisan?

D. Tujuan Penelitian

(13)

4

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Memperoleh gambaran tentang proses pembelajaran siswa menulis karangan narasi dengan menggunakan metode Mind Mapping di kelas V SDN Kamanisan.

2. Menganalisis peningkatan kemampuan menulis narasi siswa dengan menggunakan metode Mind Mapping di kelas V SDN Kamanisan.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini merupakan salah satu cara untuk memberikan motivasi untuk menarik perhatian siswa agar senang dan gemar terhadap menulis karangan narasi, manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara umum penelitian ini sangat membantu dalam dunia pendidikan untuk dapat meningaktkan kualitas pembelajaran. Karena ketika kualitas pembelajaran baik maka hasil yang akan didapatakan akan baik pula.

2. Manfaat praktis a. Bagi siswa

1) Menumbuhkan minat belajar siswa dalam menulis karangan narasi.

2) Siswa dapat mengatasi kesulitan dalam membuat sebuah karangan narasi.

3) Dapat meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia.

b.

Bagi guru

1) Menambah wawasan guru dalam strategi pembelajaran yang harus di gunakan.

(14)

5

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Dapat memperbaiki kualitas mengajar guru, khususnya dalam pembelajaran menulis karangan narasi.

c. Bagi peneliti

1) Dapat mengetahui masalah yang dihadapi siswa dalam penulisan narasi.

2) Dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam menulis karangan narasi

3) Memberikan kontribusi positif untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa dan guru.

F. Sistematika Laporan

Adapun sistematika laporan penelitian ini yaitu:

1. BAB I PENDAHULUAN, terdiri atas Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat/Signifikansi Penelitian dan Sistematika Laporan 2. BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. 3. BAB III Metode Penelitian, hal-hal yang akan dibahas dalam bab III ini

diantaranya, lokasi penelitian da subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi istilah, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

(15)

23

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian

Yang menjadi lokasi dalam penelitian ini adalah SD Negeri Kamanisan Kecamatan Curug Kota Serang. SD tersebut dipilih karena jarak yang cukup terjangkau dan strategis dari tempat peneliti berada, hal lain yang menjadi pilihan tempat penelitian tersebut dikarenakan bahwa SD Negeri Kamanisan merupakan tempat peneliti melaksanakan PPL dan telah memiliki hubungan yang harmonis baik dengan kepala sekolah, guru dan staf lainnya.

Sementara itu subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V sejumlah 35 orang, dengan rincian 14 orang laki-laki, dan 21 orang perempuan. Dengan beberapa pertimbangan bahwa kelas tersebut belum pernah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping pada pembelajaran menulis karangan narasi, bahkan cenderung masih bersifat konvensional, penugasan, ceramah dan tanya jawab.

Waktu penelitian dilakukan yaitu pada tanggal 24 Maret 2014 sampai dengan tanggal 10 Mei 2014.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan sebuah rencana atau garis besar tentang bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, mengembangkan penelitian tindakan yang menggunakan siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan kearah peningkatan serta perbaikan proses pembelajaran

Desain Penelitian tindakan kelas ini yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart ( Arikunto, 2010 : 137 ) dilaksanakan melalui proses pengkajian yang terdiri dari 4 tahap, berfokus pada kegiatan pokok, yaitu: Planning, acting, observing,

(16)

24

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1

Model penelitian Kemmis dan Taggart

Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:

1. Planning (Perencanaan)

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS 1

Refleksi

Pengamatan

Pelaksanaan

Refleksi SIKLUS 2

Dan seterusnya…

Perencanaan

Pengamatan PRA SIKLUS

Pengamatan

(17)

25

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Planning mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah dan analisis penyebab masalah. Dalam pengidentifikasian masalah ada beberapa langkah-langkah yang perlu diikuti dengan seksama sebagai cara untuk menemukan masalah yang dapat didekati dengan PTK. masalah tersebut dibawah kewenangan seorang guru untuk memecahkan. Masalah harus problematik (artinya, masalah tersebut perlu dipecahkan). Masalah harus memberi manfaat yang jelas, artinya pemecahan masalah tersebut akan memberi manfaat yang jelas atau nyata.

2. Acting (Pelaksanaan)

Acting dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki masalah, guru harus

megambil peran dalam pemberdayaan siswa sehingga mereka menjadi agent of change bagi diri dan kelas. Untuk mengurangi kemungkinan tejadinya kelemahan dalam pelaksanaan perlu dilakukan secara maksimal, adar pelaksanaan tindakan tidak mengalami kesulitan. Untuk itu, perubahan/perbaikan yang muncul dan kekurangan atau kelemahan yang dilakukan guru pelaksana tindakan harus disikapi secara positif tentang apa yang akan disampaikan oleh teman sejawat demi perbaikan pembelajaran yang dilakukan

3. Observing (Pengamatan)

Kegiatan observasi atau kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai reflektif. Dalam fase ini guru mengolah data yang didapatkan untuk kemudian direfleksikan pada siklus terakhir PTK.

4. Reflecting (Refleksi)

Reflecting adalah tahapan terahir pada jenis penelitian tindakan kelas

(18)

26

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggrisnya yaitu Classroom Action Research, yaitu penelitian kolaboratif antara guru, peneliti, dan siswa untuk menciptakan pembelajaran yang baik. Sesuai dengan pemaparan-pemaparan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kualitas menulis karangan narasi dengan metode mind mapping.

Arikunto,S (2010: 129) mengemukakan bahwa “penelitian tindakan kelas

adalah penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau tempat ia mengajar dengan

penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran”.

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah termasuk ke dalam kelompok penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri. Dari definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud penelitian tindakan kelas yaitu suatu bentuk penelitian dengan tujuan untuk membantu dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi tertentu hasil karya kerjasama guru dan peneliti. Beberapa pakar penelitian mengajukan alasan tentang pentingnya Penelitian Tindakan Kelas sebagai suatu jenis penelitian untuk dilaksanakan.

(19)

27

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian guna memberikan arahan yang jelas dalam proses penelitian, maka perlu dijelaskan definisi operasional sebagai berikut: 1. Metode adalah penjabaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.

2. Mind Mapping merupakan konsep pemikiran yang dituangkan dalam bentuk

gambar, simbol, warna yang memungkinkan kreativitas lebih besar saat merekam ide-ide dan informasi, serta memungkinkan catatan pencatat kata- kata berhubungan dengan representasi visual.

3. Menulis adalah serangkaian proses kegiatan yang kompleks yang memerlukan tahapan-tahapan, dan menuangkannya ke dalam bentuk tulisan sehingga pembaca dapat memahami isi dari gagasan yang disampaikan. Dengan kata lain bahwa menulis merupakan serangkaian kegiatan yang akan melahirkan pikiran dan perasaan melalui tulisan untuk disampaikan kepada pembaca. 4. Narasi merupakan suatu bentuk karangan yang berusaha mengisahkan suatu

kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Sebab itu, unsur yang paling penting dalam sebuah narasi adalah unsur perbuatan dan tindakan. Selain itu, narasi dapat juga mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.

E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data setiap kegiatan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini ada beberapa instrumen yang di gunakan yaitu tes dan lembar observasi. Menurut Arikunto (2010: 193) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Instrument tes dalam penelitian ini yaitu untuk mendapatkan data kemampuan siswa menulis narasi berdasarkan pengalaman siswa dengan memperhatikan peningkatan kreativitas menulis.

(20)

28

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi diperlukan untuk mengamati kegiatan belajar mengajar siswa secara keseluruhan. Alat yang digunakan dalam pengamatan ini yaitu lembar observasi dengan alat bantu dalam menganalisis setiap siklus guna perbaikan dalam siklus selanjutnya.

1. Lembar observasi proses pembelajaran guru dalam pembelajaran menulis narasi kelas

v dengan metode peta pikiran (mind mapping)

Tabel 3.1

Lembar observasi proses pembelajaran guru dalam pembelajaran menulis

narasi kelas V dengan metode peta pikiran (mind mapping)

NO VARIABEL INDIKATOR

SKOR PENILAIAN

1. Guru menyiapkan rencana pembelajaran 2. Guru menyampaikan garis besar materi

pelajaran

3. Guru menyampaikan ruang lingkup materi 4. Guru menyampaikan lama pembelajaran

2

Kemampuan guru

mengelola kelas

1. Guru mengkondisikan siswa 2. Guru mengecek kehadiran siswa 3. Guru menyiapkan alat untuk membuat

mind mapping

1. Guru memulai pelajaran tepat waktu 2. Guru memberikan batas waktu dalam

pembelajaran

3. Guru menggunakan waktu secara efisien 4. Guru melakukan pembelajaran sesuai

rencana

4 Memberikan Apersepsi

1. Guru mendorong siswa untuk

(21)

29

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berhubungan dengan konsep 3. Guru mendorong siswa untuk

mengkomunikasikan

4. Guru mengilustrasikan pemahaman tentang konsep yang akan dibahas

5

Menyampai- kan

Materi

1. Guru menyampaikan materi dengan baik 2. Guru memberikan contoh mind mapping 3. Guru membimbing siswa

4. Guru berkeliling mengamati dan membantu siswa yang mengalami

1. Guru berusaha memancing siswa untuk bertanya

2. Guru dapat menjawab pertanyaan siswa 3. Guru menjawab pertanyaan sesuai dengan

materi yang diajarkan

4. Guru menjawab pertanyaan siswa secara urut dan jelas

1. Guru memusatkan perhatian pada siswa secara menyeluruh

2. Guru menghargai perbedaan pendapat siswa

3. Guru menghargai perbedaan untuk memberi penjelasan

4. Guru menumbuhkan motivasi siswa

8

Pengemba- ngan Aplikasi

1. Guru memberikan tugas menulis narasi dengan menggunakan mind mapping 2. Guru membimbing siswa dalam

mengerjakan soal

3. Guru memberikan penguatan pemahaman konsep

4. Guru memberi motivasi pada siswa untuk giat belajar

9

Kemampuan menutup pelajaran

(22)

30

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Guru memberikan motivasi siswa untuk belajar

4. Guru berpesan pada siswa untuk

mengulang pelajaran dirumah yang telah disampaikan di kelas

Petunjuk : Kurang : bila 1 Indikator yang tampak

Cukup : bila 2 Indikator yang tampak

Baik : bila 3 Indikator yang tampak

Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak

2. Lembar observasi proses pembelajaran siswa dalam pembelajaran menulis Narasi

kelas V dengan metode Mind Mapping

Tabel 3.1

Lembar observasi proses pembelajaran siswa dalam pembelajaran menulis

narasi kelas V dengan metode Mind Mapping

NO VARIABEL INDIKATOR

SKOR PENILAIAN K C B SB

1 Kedisiplinan siswa

1. Siswa tepat waktu masuk kelas sebelum pelajaran dimulai

2. Siswa memberikan salam pada guru sebelum pelajaran dimulai

3. Siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai

4. Siswa bersikap sopan selama proses pembelajaran berlangsung

1. Siswa menyiapkan buku tulis 2. Siswa menyiapkan alat-alat tulis 3. Siswa menyiapkan buku pelajaran 4. Siswa menyiapkan alat-alat yang

digunakan untuk membuat mind

(23)

31

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Keaktifan siswa

1. Siswa mengikuti proses

pembelajaran dari awal sampai akhir dengan baik

2. Siswa berani mengemukakan pendapatnya

3. Siswa berani bertanya bila mengalami kesulitan

1. Siswa menjawab pertanyaan secara tepat sesuai pertanyaan

2. Siswa menjawab pertanyaan secara logis

3. Siswa menjawab pertanyaan secara lengkap

4. Siswa menjawab pertanyaan dengan sempurna

1. Siswa merasa senang dengan pembelajaran hari ini

2. Siswa merasa nyaman dengan pembelajaran hari ini

3. Siswa cepat menerima materi 4. Siswa mampu mengikuti pelajaran

dengan baik

1. Siswa mampu mengerjakan soal sendiri

2. Siswa mengerjakan soal dengan serius

3. Siswa mengerjakan soal sesuai dengan waktu yang disediakan 4. Siswa mengumpulkan soal tepat

waktu

Petunjuk : Kurang : bila 1 Indikator yang tampak

Cukup : bila 2 Indikator yang tampak

(24)

32

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak

3. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan menulis siswa. Bentuk tes yang dilakukan adalah tes menulis karangan narasi dengan kriteria penilaian berdasarkan unsur keterampilan. Adapun lembar penilaian tes menurut Heaton (1989) Dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 3.3

Format penilaian menulis karangan narasi

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah skor A B C D E

Keterangan aspek yang dinilai: A = Isi (Skor maksimal 30)

B = Organisasi (Skor maksimal 20) C = Kosakata (Skor maksimal 20)

D = Pengembangan Bahasa (Skor maksimal 25) E = Mekanik (Skor maksimal 5)

F.Teknik Pengumpulan data

Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik sebagai berikut:

1. Observasi

(25)

33

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil observasi didiskusikan bersama guru untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran yangtelah dilakukan kemudian diupayakan solusinya. Solusi yang didapat dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Observasi terhadap guru untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola kelas serta kemampuan untuk memancing keaktifan siswa dalam pembelajaran. Adapun observasi terhadap siswa difokuskan pada keaktifan serta minat siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Kajian Dokumentasi

Kajian dokumen digunakan untuk memperoleh berbagai data Pembelajaran yang dibuat guru, hasil ulangan dan nilai yang diberikan oleh guru, dan nama responden penelitian pada siswa kelas V SD Negeri Kamanisan. Selain itu, saat proses pembelajaran berlangsung dilakukan dokumentasi yang berupa foto kegiatan.

3. Tes

Menurut Zainal Arifin dalam Agus Suriamiharja (1997: 5) tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi, yang di dalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh anak didik atau siswa, kemudian pekerjaan dan jawaban itu menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik atau siswa tersebut. Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan bahwa tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu.

(26)

34

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah sebuah rangkaian tahap penelitian dari awal hingga akhir. Penelitian ini merupakan proses pengkajian sistem berdaur sebagaimana kerangka berpikir yang dikembangkan oleh Supardi dalam Suharsimi Arikunto (2008: 104). Prosedur penelitian mencakup tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) perencanaan (planning); (b) penerapan tindakan (action); (c) mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation

andevaluation); dan (d) melakukan refleksi (reflecting). Dan seterusnya sampai

perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Prosedur yang diterapkan pada penelitian ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Tindakan Pra siklus a. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti.

b. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh dari tindakan pra siklus melalui pengamatan dan hasil kemampuan menulis narasi siswa kemudian dianalisis. siswa belum mampu membuat narasinya secara maksimal. langkah perbaikan dari proses pembelajaran pada siklus I.

2. Tindakan Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1) Menentukan pokok bahasan.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode peta pikiran (mind mapping).

(27)

35

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Menyiapkan sumber belajar

5) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung 6) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Kegiatan Awal

1) Guru mengkondisikan siswa. 2) Berdoa

3) Mengisi daftar kelas Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan langkah-langkah mengarang. 2) Guru menjelaskan cara membuat kerangka karangan. 3) Guru memberikan penjelasan tentang karangan narasi.

4) Guru menjelaskan penggunaan peta pikiran (mind mapping) dalam karangan narasi.

5) Siswa membuat peta pikiran (mind mapping) dengan bimbingan guru.

Kegiatan ahir

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah di ajarkan. 2) Guru menutup pelajaran.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti.

d. Tahap Refleksi

(28)

36

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belum maksimal. Oleh karena itu, indikator ketercapaian kinerja pada siklus I belum dapat dicapai kemudian perlu dilakukan siklus II sebagai langkah perbaikan dari proses pembelajaran pada siklus I.

3. Tindakan siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1. Mengidentifikasi masalah pada siklus I

2. Menentukan pokok bahasan.

3. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode peta pikiran (mind mapping).

4. Menyiapkan sumber belajar

5. Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung 6. Mengembangkan format evaluasi pembelajaran

b. Tahap pelaksanaan tindakan

1. Memperbaiki tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I

2. Guru menerapkan pembelajaran menulis narasi dengan metode mind

mapping.

3. Siswa membuat karangan narasi dengan metode metode mind mapping.

4. Guru memantau perkembangan menulis narasi siswa Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti.

c. Tahap Refleksi

(29)

65

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penyebab ketidakberhasilan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap menulis narasi dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat, hal ini ditandai dengan adanya siswa yang kurang sungguh-sungguh dan kurang mempunyai keinginan yang kuat dalam menulis narasi. Siswa belum terampil dalam penyusunan kalimat-kalimat dan belum memperhatikan tanda baca, hal itu dapat ditunjukan dengan perolehan nilai yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang diharapkan. Artinya siswa tersebut belum memiliki kemampuan menulis narasi yang baik, berawal dari kendala tersebut apabila dibiarkan begitu saja tentu siswa selalu merasa kesulitan setiap mengikuti pembelajaran dan tentunya bukan saja pada mata pelajaran bahasa melainkan pada mata pelajaran yang lainnya pula.

Berkaitan dengan permasalahan diatas maka dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis narasi, peneliti menerapkan suatu metode yang setiap siklus penelitiannya mengalami peningkatan kemampuan menulis narasi. Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dua siklus dalam empat kali pertemuan yang dilaksanakan di SDN Kamanisan kecamatan Curug kota Serang, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode Mind Mapping dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi dengan dibuktikan meningkatnya nilai kemampuan menulis narasi pada setiap siklusnya.

B. Saran

Berdasarkan keberhasilan penelitian tindakan kelas diatas, peneliti menyarankan kepada semua pihak yang memiliki tanggung jawab didunia pendidikan sebagai berikut:

(30)

66

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai bahan masukan kepada sekolah khususnya SDN Kamanisan kecamatan Curug kota Serang dalam melaksanakan pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi dengan menggunakan metode peta pikiran (Mind Mapping).

2. Bagi guru

Hendaknya guru menerapkan penggunaan metode peta pikiran

(Mind Mapping) dalam pembelajaran menulis narasi. penggunaan

metode peta pikiran (Mind Mapping) ini dimaksudkan supaya siswa tidak merasa bosan saat pembelajaran berlangsung dan dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis narasi.

3. Bagi siswa

(31)

67

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S. dkk. (1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.

Buzan, T. (2008). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

De Porter dan Hernacki, M. (2006). Quantum Learning. Jakarta: Kalifa

Haryati, M. (2007). Model dan Teknik Penelitian. Jakarta: Gaung Persada Press

Hernowo. (2002). Mengikat Makna. Bandung: Kaifa.

Keraf, G. (2000). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.

Liang Gie T. (1992). Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta: Liberty

Pranoto. (2004). Mengajar Menulis Fiksi untuk Para Guru. Jakarta: Wisma Nugra Sabtana.

Resmini, N. dkk. (2010). Membaca dan Menulis di SD. Bandung. UPI Press.

Semi, M. A. (1990). Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya Padang.

Slamet, st.Y. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: USM Press

Suparno dan Yunus, M. (2008). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: UT

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Tarigan, H.G. (1991). Metodologi Pengajaran Bahasa 1. Bandung: Angkasa

Wibowo, W. (2001). Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

(32)

67

Tanwirul Mikdas, 2014 PENGGUNAAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

SISWA KELAS V

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Gambar 4.2 Grafik nilai rata-rata hasil observasi pembelajaran siswa pada
Tabel 3.1 Lembar observasi proses pembelajaran guru dalam pembelajaran menulis
Tabel 3.1 Lembar observasi proses pembelajaran siswa dalam pembelajaran menulis
Tabel 3.3 Format penilaian menulis karangan narasi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati,

Penelitian ini mencakup penggunaan bakteri probiotik Lactobacillus achidophilus IIA-2B4 dalam pembuatan yoghurt susu sapi dengan penambahan ekstrak bunga rosella

Pengaruh Motivasi Karir Teradap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Studi Pada Jurusan Akuntansi FE Unsrat Manado, Jurnal Akuntansi

[r]

Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian. Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab secara

Diketahuinya gambaran kebiasaan jenis makanan dan keberadaan material energi yang tersimpan pada beberapa organ tubuh, diharapkan dapat menggambarkan kebutuhan material energi

[r]

Waktu Luang Untuk Menyelesaikan Pekerjaan Tata Ruang Kota Yang Lain ...158 4.60 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Kinerja Pegawai. Distarcip Kota Bandung ...159