• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. millinium harus memiliki strategi perusahaan yang dapat memahami kebutuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. millinium harus memiliki strategi perusahaan yang dapat memahami kebutuhan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan globalisasi yang begitu pesat, berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada dunia usaha saat ini. Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan pada era millinium harus memiliki strategi perusahaan yang dapat memahami kebutuhan konsumen. Perusahaan yang baik adalah memahami betul siapa konsumennya dan bagaimana mereka berperilaku. Pemahaman mengenai siapa konsumennya akan menuntun para pengusaha kepada keberhasilan memenangkan persaingan dunia usaha yang semakin sengit.

Dunia teknologi informasi memang selalu menarik untuk diamati, terutama yang berkaitan dengan telekomunikasi. Ini ditandai dengan perkembangan internet, kemudian disusul dengan teknologi telepon seluler yang begitu cepat dan canggih sehingga setiap orang tertarik untuk memiliki. Sekarang ini setiap orang tidak hanya memiliki suatu produk karena fungsinya saja, tetapi juga rasa bangga dan pengakuan yang didapatkan dari memiliki produk tersebut.

Teknologi dalam telepon seluler merupakan salah satu daya tarik untuk menarik perhatian konsumen untuk membeli. Bukan hanya ponsel genggam yang menarik, operator penyedia layanan komunikasi juga turut ambil bagian dalam persaingan ini. Sebagai pengusaha yang bergerak di bidang ini sudah layak dan sepantasnya mengetahui lebih jauh mengenai kebutuhan konsumen di dalam menetapkan strategi pasar yang baik untuk turut menumbuhkembangkan usahanya

(2)

Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya.

(Machfoedz, 2005:12)

Pendiri harus memiliki pengalaman wirausahawan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memulai suatu usaha bisnis. Mereka menyadari kelemahan dan kemudian mencari keterampilan yang mereka perlukan untuk menjamin keberhasilan perusahaan. Misalnya, diketahui bahwa keberhasilan penjualan secara langsung ditentukan oleh pemasaran dan perencanaan promosi, dan bahwa rencana strategi bisnis merupakan perekat yang mengikat semua bagian perencanaan menjadi satu sehingga semuanya saling mendukung antara yang satu dengan yang lain. (Machfoedz, 2005:12).

Salah satu satu dari strategi pemasaran yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan adalah dengan cara melakukan penyebaran pemasaran itu sendiri, atau lebih sering dikenal dengan istilah bauran pemasaran. Bauran pemasaran sendiri didefinsikan sebagai suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dapat meliputi menentukan master plan dan mengetahui serta menghasilkan

(3)

pelayanan (penyajian) produk yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu yang mana segmen pasar tersebut telah di jadikan sasaran pasar untuk produk yang telah diluncurkan untuk menarik konsumen sehingga terjadi pembelian.

Dalam melakukan dan merencanakan pemasaran strategi, beberapa perusahaan telah menggunakan berbagai cara yang kemudian dikombinasikan menjadi satu, untuk jenis strategi pemasaran dalam hal inilebih akrab dikenal dengan istilah ‘Marketing mix’. Marketing mix dapat didefinisikan sebagai perpaduan berbagai strategi yang berupa kegiatan atau faktor-faktor penting yang merupakan hal-hal yang menjadi inti dari strategi pemasaran itu sendiri.

Faktor-faktor inilah yang dapat merangsang wirausahawan untuk membuka usaha jasa ponsel karena target pasar (konsumennya) banyak tanpa pandang umur, status, golongan. Usaha ini memiliki prospek yang sangat cerah dan menjanjikan, apalagi wirausahawan ini memiliki strategi yang cukup baik dan matang dan memilik tempat yang strategis maka usaha ini dapat berkembang dan tetap bertahan dari para pesaing. Wirausahawan harus senantiasa setiap hari melakukan terombosan (inovasi) agar bisa berbeda dari yang lain sehingga calon konsumen tertarik pada usaha ponsel tersebut. Usaha ponsel merupakan usaha yang selalu digemari dan tidak akan pernah ada habisnya karena salah satu hobi dari kebanyakan masyarakat Indonesia adalah ngobrol (bicara) baik hal yang diperlukan sampai hak yang sangat sepele.

Usaha ponsel yang berada di Jalan Karya Jaya menjual berbagai jenis handphone dan segala jenis produk yang dapat digunakan untuk komunikasi.

Usaha ponsel itu memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri sehingga dapat meningkatkan keuntungan dan penjualannya. Sampai sekarang usaha ponsel ini

(4)

sudah berkembang dan dapat mempertahankan usahanya dari para pesaing yang ada di sekitar hingga beberapa tahun belakangan ini.

Tabel 1.1. menampilkan data aset yang diperoleh dari laporan keuangan Jaya Ponsel sejak Tahun 2002 hingga Tahun 2008 ditunjukkan dalam bentuk tabel.

Modal awal untuk mendirikan Jaya Ponsel adalah sebesar Rp.50.000.000.

Tabel 1.1. menunjukkan bahwa Jaya Ponsel mulai dari tahun 2002 hingga tahun 2005 telah mampu mengalami peningkatan profit walaupun sedikit berfluktuasi namun ponsel ini dapat mempertahankan laba bersihnya secara konstan hingga tahun 2006. Namun, tahun 2007 hingga tahun 2008 Jaya Ponsel mengalami sedikit penurunan profit karena adanya krisis ekonomi. Usaha ponsel ini didirikan mulai dari tahun 2002 ini dalam masa beroperasinya hingga sekarang mampu meningkatkan profitnya secara berkesinambungan dan telah mampu menutupi modal awal menunjukkan bahwa Jaya Ponsel merupakan salah satu contoh usaha yang mengindikasikan tanda keberhasilan dalam usahanya.

Tahun Aset (Rp)

2002 50.000.000

2003 67.000.000

2004 90.000.000

2005 114.000.000

2006 131.000.000

2007 138.000.000

2008 145.000.000

2009 175.000.000

Tabel 1.1. Tabel Jumlah Aset Jaya Ponsel Tahun 2002- 2008 Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (data diolah)

(5)

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui strategi pemasaran yang mendorong keberhasilan usaha ponsel tersebut sehingga penulis membuat penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Jaya Ponsel di Jalan Karya Jaya Kecamatan Medan Johor).

B. Perumusan Masalah

Permasalahan yang ingin dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan adalah:

Bagaimana Strategi Pemasaran berpengaruh terhadap keberhasilan usaha baru pada Jaya Ponsel di Jalan Karya Jaya Kecamatan Medan Johor.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti. Pertautan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. (Sugiyono, 2004:49)

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah dapat disusun sebuah kerangka konseptual, yaitu :

1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Berikut adalah

(6)

beberapa bentuk strategi pemasaran yang dilakukan yaitu: produk sebagai objek pemasaran, analisis harga untuk suatu produk, dan kegiatan distribusi yang dijalankan.

2. Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis. Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. (Machfoedz, 2005)

Kerangka konseptual dapat dibuat secara skematis sebagai berikut :

Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Penelitian Sumber : Machfoedz (2005) diolah

D. Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan sehubungan dengan permasalahan diatas adalah :

Ada pengaruh strategi pemasaran terhadap keberhasilah usaha baru pada Jaya Ponsel di Jalan Karya Jaya Kecamatan Medan Johor.

Keberhasilan usaha

(Y) Strategi Pemasaran

(X)

(7)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Strategi Pemasaran berpengaruh terhadap keberhasilan usaha baru pada Jaya Ponsel di Jalan Karya Jaya Kecamatan Medan Johor.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para wirausahawan dalam mendirikan dan menjalankan suatu usaha dan sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya menerapkan faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha.

b. Bagi penulis, untuk menambah kontribusi bagi pemikiran guna memperluas cakrawala berpikir khususnya dalam bidang kewirausahaan.

c. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.

F. Metodologi Penelitian

1. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian

Peneliti ingin menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada strategi pemasaran yang mendorong keberhasilan usaha ponsel dan dalam hal ini usaha ponsel di JL. Karya Jaya Kecamatan Medan Johor.

(8)

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah X : Strategi Pemasaran

Y : Keberhasilan Usaha

2. Definisi Operasional Variabel

Variabel-variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Strategi Pemasaran (X)

Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Berikut adalah beberapa bentuk strategi pemasaran yang dilakukan yaitu: produk sebagai objek pemasaran, analisis harga untuk suatu produk, dan kegiatan distribusi yang dijalankan.

Produk adalah objek yang sangat vital yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam mendatangkan keuntungan atau laba yang akan tetap menjaga operasional dan kesehatan suatu perusahaan.

Penentuan harga dari suatu produk akan sangat mempengaruhi dari keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang akan didapatkan oleh suatu perusahaan.

Salah satu strategi pemasaran yang sebaiknya harus diperhatikan agar aktivitas jalannya distribusi dapat berjalan dengan lancar, adalah dengan

(9)

memperhatikan perihal channel of ditribusi atau jika diterjemahkan mengandung arti saluran distribusi.

b. Keberhasilan Usaha (Y)

Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis. Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. (Machfoedz, 2005)

Tabel 1.1

Defenisi Operasional Variabel

No. Variabel Indikator Skala

1. Keberhasilan Usaha (Y)

1. Meningkatnya volume penjualan pulsa dan ponsel.

2. Bertambahnya karyawan yang dipekerjakan di toko ponsel.

3. Bertambahnya profit.

4. Siap untuk menghadapi resiko yang akan terjadi

Guttman

2. Strategi Pemasaran (Produk, Harga, Lokasi, Promosi)

(X)

1. Produk yang ditawarkan menarik.

2. Harga yang ditawarkan terjangkau

3. Lokasi tempat usaha strategis dan mudah dijangkau konsumen

4. Promosi yang dilakukan menarik perhatian calon konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan

Guttman

Sumber : Machfoedz (2005), diolah

(10)

3. Skala Pengukuran Variabel

Variabel faktor yang mendorong keberhasilan usaha ponsel diukur dengan menggunakan skala pengukuran Guttman. Skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas; yaitu “ya – tidak” , “benar – salah”, “pernah – tidak pernah”, “positif – negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.

Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misalnya untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0 (Sugiyono, 2005:90).

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah Usaha Jaya Ponsel yang beralamat di Jl. Karya Jaya Kecamatan Medan Johor. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Oktober 2009 hingga Maret 2010.

5. Populasi dan Sampel

Menurut (Kuncoro, 2003:103), populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah Usaha Jaya Ponsel Yang Berada Di JL.

Karya Jaya Kecamatan Medan Johor.

(11)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel menngunakan metode Nonprobability Sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilh menjadi sampel (Sugiyono, 2005:78).

Metode Nonprobability Sampling yang digunakan adalah teknik Sampling Jenuh yang merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Dalam hal ini, populasi dari penelitian yang akan dilakukan adalah Pemilik Usaha Jaya Ponsel yang akan menjadi populasi sekaligus sampel pada penelitian ini.

6. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni : a) Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilh pada lokasi penelitian. Data Primer diperoleh dengan wawancara (interview) terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung.

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

(12)

7. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara (interview)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit / kecil. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik usaha ponsel di JL. Karya Jaya Kecamatan ,Medan Johor.

b. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di JL.

Karya Jaya Kecamatan Medan Johor untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.

c. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

8. Metode Analisis Data

Statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti. Jika tujuan penelitian adalah deskriptif yang terbatas pada

(13)

upaya memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti, teknik, analisis yang sering digunakan adalah statistika dasar yang berkaitan dengan parameter statistik deskriptif. Yang termasuk dalam parameter deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata, standar deviasi dan perhitungan prosentase. Dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi. (Sugiyono, 2005:143)

Gambar

Tabel  1.1.  menunjukkan bahwa  Jaya Ponsel  mulai dari tahun 2002  hingga tahun  2005  telah mampu  mengalami peningkatan profit walaupun  sedikit berfluktuasi  namun  ponsel  ini  dapat mempertahankan laba bersihnya secara konstan hingga  tahun 2006

Referensi

Dokumen terkait

Hasil struktur dan bobot PCFNN yang optimal menggunakan pengolahan data centered moving average dan dibangkitkan 20.000 solusi individu dengan kombinasi parameter ukuran

Namun, pengembangan sektor pariwisata juga membawa pengaruh lain, yaitu terancamnya lingkungan kebudayaan masyarakat kita.. Padahal, kemajuan sektor pariwisata sedikit

Ketika fuel solenoid valve membuka, bahan bakar yang bertekanan akan mengalir menuju fuel atomizer.. Atomizer akan menyemburkan bahan bakar ke

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa nabi menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan mekanisme pasar dalam penyelesaian masalah ekonomi dan menghindari sistem

Pengembangan media pembelajaran komik ini didasari oleh rendahnya tingkat pengetahuan siswa – siswi di SD Negeri 2 Tegalharjo tentang pentingnya gizi seimbang yang dibuktikan

Sampling dilakukan dengan teknik Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

Namun pada kasus bayi Ny.E.N dengan asfiksia hanya ditemukan diagnosa risiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan imaturitas sistim pencernaan,

Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan “Ada hubungan antara Pekerjaan dengan Kelengkapan Imunisasi TT.seseorang yang bekerja dan mempunyai banyak kesibukan dapat