• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR الر حي م الر ح م ن ب س م الله Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-nya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR الر حي م الر ح م ن ب س م الله Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-nya"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

ii

KATA PENGANTAR

ِﺑ

ْﺴ

ِﻡ

ِﷲ ﺮﻟﺍ

ﱠْﺤ

ٰﻤ

ِﻥ ﺮﻟﺍ

ْﻴﺤ

ِﻢ

Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Implementasi

Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Muhammad Yunan Hrp. M.Pd.I selaku pembimbing I dan Ibu Nurhalima Tambunan M.Kom.I selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi ini.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:

1. Bapak Dekan dan Bapak Kaprodi dan sejajarnya, yang sudah memfasilitasi kelancaran pembuatan skripsi saya.

2. Kepada Ayahanda, (Alm. Tamrin Nst) dan ibunda (Zarni Jambak), yang

telah berjasa mengasuh dan mendidik peneliti yang tidak pernah mengenal

lelah, selalu sabar memotivasi dan mendoakan dalam penyelesaian

(16)

iii

kepada peneliti, (Rifki Rizal, Eva Juliana, Elia Ulvah, Zuria Ummi, Dinda Puspita, Niswatul Kiromah). Mudah-mudahan mereka semua sukses dan diridhai Allah swt.

4. Kepada kedua kakak tersayang Rizka Azizah S.Pd, dan Wasniar S.Pd yang selalu mensupport dan membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

5. Kepada sahabat peneliti seperjuangan dan teman-teman kos teman-teman kerja yang telah menemani dan membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Kemudian untuk seluruh sahabat dan teman-teman yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan moril dan material selama penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan.

Medan, 02 Juli 2020

Juniarti

1610110028

(17)

iv DAFTAR ISI

SURAT PENGAJUAN MUNAQOSYAH SURAT PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Kerangka Teori ... 8

1. Pengertian Implementasi ... 8

2. Manajemen Kelas... 9

a. Pengertian Manajemen Kelas ... 9

(18)

v

3. Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ... 19

a. Pengertian Mutu Pembelajaran ... 19

b. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 21

c. Dasar Hukum Pendidikan Agama Islam ... 24

d. Fungsi Pendidikan Agama Islam... 25

e. Tujuan Pendidikan Agama Islam ... 26

B. Penelitian yang Relevan ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Metode yang di gunakan dan Alasannya ... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

C. Sumber Data ... 32

D. Prosedur Pengumpulan Data ... 33

E. Teknis Analisis Data ... 34

F. Sistematika Pembahasan ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Temuan Umum ... 37

B. Temuan Khusus ... 44

(19)

vi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 61 B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(20)

vii

Tabel 2. Sarana SD Negeri 064979 Medan Sunggal

Tabel 3. Prasarana SD Negeri 064979 Medan Sunggal

Tabel 4. Data Guru SD Negeri 064979 Medan Sunggal

Tabel 5. Jumlah Data Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 6. Jumlah Data Siswa Berdasarkan Agama

(21)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi... 41

(22)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peningkatan kualitas lulusan sudah menjadi tujuan utama oleh setiap satuan pendidikan karena siswa merupakan aset negara yang akan mengharumkan nama bangsa dimasa depan, sekolah juga memiliki tanggung jawab sepenuhnya dalam membentuk siswa yang kompeten, berilmu, berakhlak dan mampu bersaing dengan dunia luar, yakni dengan memberikan pembelajaran-pembelajaran yang bermutu dan berkualitas.

Kepala sekolah dan stakeholder memiliki tanggung jawab dalam menciptakan pembelajaran yang bermutu dan berkualitas terutama seorang guru, karena guru merupakan pendidik yang terjun langsung untuk mengajarkan siswa di dalam kelas, guru juga merupakan faktor penentu dalam setiap pencapaian pembelajaran, oleh karenanya guru harus mampu merencanakan dan menerapkan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai kebutuhan siswa.

Guru yang profesional adalah guru yang mampu menjalankan dua tugas utamanya yakni dapat menyampaikan materi pembelajaran secara efektif serta mampu memanajamen kelas dengan baik, karena pengelolaan manajamen kelas sangat mempengaruhi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.

Penerapan manajamen kelas yang baik mengacu pada dasar hukum manajemen kelas PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat 9 tentang standar nasional pendidikan

1

(23)

2

yang berisi: “Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

1

Mewujudkan mutu pendidikan yang baik untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas manajemen kelas dapat menyinerjikkan ekosistem pendidikan yang menciptakan kondisi kelas yang nyaman, membimbing dan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mencapai suasana belajar mengajar yang kondusif sehingga dapat menghasilkan mutu pendidikan yang memuaskan karena mutu belajar mengajar yang terjadi di sekolah ditentukan oleh sebagian besar pengelolaan manajemen kelas guru.

Hendaknya setiap sekolah harus lebih memperhatikan kinerja guru dalam memanajemen kelas untuk meningkatkan mutu pembelajaran yakni dengan memberikan sarana pelatihan-pelatihan yang tepat terhadap guru terutama pada guru agama Islam agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan tuntas, karena pembelajaran agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang harus di ajarkan dan ditanamkan nila-nilai spiritual keagamaan terhadap siswa.

Pendidikan agama Islam merupakan pembelajaran penting bagi kehidupan untuk meningkatkan spiritual serta moralitas siswa, sebagaimana Allah menjelaskan

1 Hariyatunnisa Ahmad, Konsep Dasar Manajemen Kelas, Jawa Tengah: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2015, hal. 3

(24)

pentingnya menanamkan akidah kepada anak terdapat dalam Al-Quran surah Al- Baqarah ayat 132 :

َﻼَﻓ َﻦْﻴﱢﺩﻠﺍ ُﻡُﻜَﻠ ﻰٰﻓَﻂْﺼﺍ َﷲ ﱠﻦِﺍ ﱠﻲِﻧَﺑٰﻴ ُۗﺏْﻭُﻗْﻌَﻴَﻭ ِﻪْﻴِﻧَﺑ ُﻢِﻫٰﺭْﺑِﺍ ٓٓﺎَﻬِﺑ ﻰّٰﺼَﻭَﻮ ﱠﻦُﺘْﻭُﻤَﺘ

َۗﻦْﻭُﻤِﻠْﺴُﻤ ْﻡُﺘْﻨَﺍَﻮ ﱠﻻِﺍ

﴿ ١٣٢

Artinya : dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya,

demikian pula ya’qub. “Wahai anak-anakku sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim”.2

Ayat di atas menjelaskan pentingnya guru menerapkan pengajaran agama Islam yang bermutu, efektif dan efisien terhadap siswa salah satunya dengan menerapkan manajemen kelas yang baik untuk menghasilkan siswa yang berjiwa Islami dan berakhlak mulia seperti yang telah diterapkan oleh sekolah SD Negeri 064979 Medan Sunggal.

Guru sekolah SD Negeri 064979 Medan Sunggal sebagian telah menerapkan manajemen kelas dengan baik, terlihat siswa bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran, suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan, serta siswa juga memiliki akhlak mulia dan ketekunan dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran berlangsung secara efekif dan efisien serta terkondisi karena guru pendidikan agama Islam telah mampu memanajemen kelas, sesuai

2 Dapartemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2010, hal. 20

(25)

4

rencana program pembelajaran (RPP) dalam mencapai tujuan pendidikan, guru juga telah memilih metode serta strategi pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa.

Manajemen kelas yang diterapkan dengan memakai metode ceramah, diskusi serta metode penugasan, guru juga tidak hanya monoton terhadap materi pembelajaran saja tetapi guru memberikan wawasan yang lebih luas lagi dengan memberikan contoh nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari terkait materi yang disajikan sehingga siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

SD Negeri 064979 Medan Sunggal dalam menciptakan suasana pembelajaran yang bermutu sekolah telah menyediakan berbagai fasilitas serta sarana prasarana yang dapat mendukung proses pembelajaran, yakni proyektor, kipas angin, loker kelas, papan tulis, meja dan kursi yang memadai, perpustakaan dan ruang kelas yang nyaman.

Proses belajar mengajar seogianya harus terlaksana dengan tenang, terkondisi

dan menyenangkan, oleh karenanya seorang guru yang profesional harus mampu

memanajemen kelas dengan baik, seperti guru pendidikan agama Islam di SD Negeri

064979 Medan Sunggal, hanya saja masih ada beberapa guru yan masih belum

mampu menerapkan manajemen kelas dengan optimal sehingga mengakibatkan

proses pembelajaran tidak kondusif dan siswa tidak bersemangat dalam mengikuti

proses pembelajaran.

(26)

Oleh karena itu peneliti sangat tertarik untuk membahas dan mendalami cara guru mengimplementasikan manajemen kelas untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang baik, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di SD Negeri 064979 Medan Sunggal dengan judul: “ IMPLEMENTASI MANAJEMEN KELAS DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 064979 MEDAN SUNGGAL

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang terurai di atas, maka ditemukan beberapa masalah berkaitan dengan judul yang dianggap sering terjadi, masalah tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Implementasi manajemen kelas dalam meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan agam islam, masih ada beberapa guru yang belum menerapkan manajemen kelas dengan baik.

2. Masih ada beberapa siswa yang memiliki mutu pembelajaran rendah pada mata pelajaran pendidikan agama islam.

3. Fasilitas sekolah SD Negeri 064979 Medan Sunggal masih kurang memadai untuk menciptakan mutu pembelajaran yang berkualitas.

C. Rumusan Masalah

Penelitian kualitatif dalam proposal ini fokus masalahnya telah diarahkan pada

studi tentang Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu

(27)

6

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri 064979 Medan Sunggal, yaitu:

1. Bagaimana Implementasi Manajemen Kelas Guru dalam meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi manajemen kelas dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujun penelitian dengan judul Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri 064979 Medan Sunggal adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal

E. Manfaat Penelitian

Tercapainya tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan berguna

untuk:

(28)

1. Bagi lembaga Pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang dapat membantu meningkatkan manajemen kelas dan kualitas lembaga sekolah untuk menghasilkan pembelajaran yang bermutu.

2. Bagi SD Negeri 064979 Medan Sunggal, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam menentukan mana saja manajemen kelas yang sudah optimal dan mana yang masih perlu diperbaiki dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan agama Islam.

3. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu, wawasan dan

pengalaman yang baru dan berharga berkaitan dengan Impelementasi

Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendididkan

Agama Islam.

(29)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori

1. Pengertian Implementasi

Implementasi adalah suatu penerapan atau tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana yang telah ditentukan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia implementasi adalah pelaksanaan, penerapan. “Implementasi merupakan suatu penerapan ide-konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga mendapatkan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap”.

3

Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan.

Majone dan Wildafsky dalam Nurdin dan Usman, mengemukakan bahwa implementasi sebagai perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan pelaksanaan proses operasional yang mengelola kebijakan dalam suatu tindakan yang ditetapkan.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi merupakan proses operasional yang mengelola sumber daya dengan tindakan, memerlukan keterampilan, memotivasi dan kepemimpinan yang khusus serta memerlukan koordinasi diantara banyak orang, maka tugas utama manajemen adalah menggerakkan personil dalam organisasi untuk bekerja secara optimal. Dalam

3Sititis Wuriana, Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Kreatifitas Pembelajaran PAI, Skripsi, Yogyakarta: 2013, hal. 12

8

(30)

proses ini terkandung usaha bagaimana memotivasi pihak terkait agar bekerja dengan baik, proses kepemimpinan yang memungkinkan pencapaian tujuan serta dapat memberikan suasana hubungan kerja yang baik.

2. Manajemen Kelas

a. Pengertian Manajemen kelas

Manajemen berasal dari bahasa latin dari kata manus yang artinya tangan dan

agere yang berarti melakukan. Kata-kata ini digabung menjadi managere yang

bermakna menangani sesuatu, mengatur, membuat sesuatu menjadi seperti apa yang diinginkan dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada. Manajemen menurut Terry adalah kemampuan mengarahkan dan mencapai hasil yang diinginkan dengan tujuan dari usaha-usaha manusia dan sumber lainnya.

4

Istilah manajemen berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata to manage yang berarti mengurus, mengatur melaksanakan, mengelola dan mengendalikan pelaksanaan untuk mencapai sasaran tertentu. Manajemen yang sering disebut dengan perencanaan konseptual untuk menciptakan, mencapai tujuan dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Manajemen secara Islam adalah al-tadbir (pengaturan). Kata ini merupakan

derivasi dari kata dabbara (mengatur) sebagaimana firman Allah Swt terdapat dalam

Al-Quran surah As-Sajdah ayat 5:

4 Muhammad Kristiawan, Dkk, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: CV Budi Utama, 2017, hal. 1

(31)

10

َﻑْﻟَﺍ ُﻩُﺭﺍَﺩْﻗِﻤ َﻥﺎَﻛ ٍﻡْﻮَﻴ ْﻲِﻔ ِﻪْﻴَﻟِﺍ ُﺝُﺭْﻌَﻴ ﱠﻢُﺛ ِﺾْﺭَﻷْﺍ ﻰَﻟِﺍ ِﺀﺂَﻤﱠﺴﻠﺍ َﻦِﻤ َﺭْﻤَﻷْﺍ ُﺭﱢﺑَﺩُﻴ َﻦْﻮﱡﺩُﻌَﺗ ﺎﱠﻤِﻤ ٍﺔَﻧَﺴ

﴿ ٥

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang lamanya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.5

Ayat di atas menjelaskan bahwa manajemen juga diterapkan dalam islam, Allah Swt mengatur alam untuk kebaikan hambanya. Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah Swt dalam mengelola alam semesta. Namun, Allah telah menciptakan manusia dan telah dijadikannya sebagai khalifah (pemimpin) di bumi. Maka, manusia diberikan tugas dan tanggung jawab untuk mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah mengatur alam raya beserta isinya.

Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan, dengan melalui pemanfaatan sumber daya manusia, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang melibatkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

5Dapartemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2010, hal. 415

(32)

Kelas merupakan sebuah ruang di lembaga pendidikan yang merupakan fasilitas tempat proses pembelajaran yang dilakukan guru mentransfer ilmu pengetahuan dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Untuk menciptakan kelas yang efektif sangat diperlukan keterampilan guru yang mampu dalam mengelola kelas agar selalu dapat terpelihara dengan baik. Istilah mengelola inilah yang dimaksud dengan istilah manajemen kelas.

6

Lembaga sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang berkualitas harus menyediakan kelas yang nyaman, karena kelas merupakan sarana yang sangat penting. Sekolah juga harus menyediakan fasilitas yang dapat mendukung proses pembelajaran agar efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Manajemen kelas dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan yang diupayakan seorang guru untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang optimal dan maksimal.

7

Karena Manajemen kelas merupakan usaha yang dilakukan guru untuk mewujudkan suasana belajar-mengajar yang efektif, menyenangkan dan menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.

Manajemen kelas merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengatur agar proses belajar-mengajar dapat berjalan secara sistematis. Usaha sadar

6Edeng Suryana, Administrasi Pendidikan dalam Pembelajaran, Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019, hal.52

7Sugeng Susilo Adi, Classroom Manajement, Malang: UB Press, 2016, hal. 1

(33)

12

mengarah pada persiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi dan kondisi proses belajar-mengajar, dan pengaturan waktu, sehingga proses belajar-mengajar berjalan dengan baik dan tujuan kurikulum dapat tercapai.

8

Pengelolaan kelas merupakan jenis kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru dengan menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar, karena Seorang guru harus mampu memanajemen kelas dengan baik.

Penerapan manajamen kelas yang baik mengacu pada dasar hukum manjemen kelas PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat 9 tentang standar nasional pendidikan yang berisi: Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

9

Esensi dan tujuan manajemen kelas dari berbagai defenisi pada hakikatnya sama saja, yaitu terselenggaranya proses pembelajaran secara efektif dan efisien.

Efisiensi dan efektivitas pembelajaran diukur menurut nilai-nilai pendidikan yang dianut pada saat itu. Nilai-nilai yang dimaksud boleh jadi nilai perjuangan, kognitif, solidaritas, sosial, moralitas dan keagamaan.

8 Salman Rusydie, Prnisip-prinsip Manajemen Kelas, Jogjakarta: Diva Press, 2018, hal. 26

9Hariyatunnisa Ahmad, Konsep Dasar Manajemen Kelas, Jawa Tengah: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2015, hal. 3

(34)

Disimpulkan bahwa manajemen kelas merupakan pengelolaan serangkaian perilaku guru dalam upaya menciptakan dan memelihara kondisi kelas untuk mencapai tujuan belajar secara efisien, dengan pengelolaan kelas yang baik mampu menciptakan proses pembelajaran yang bermutu dan berkualitas sehingga terciptanya suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Karena Manajemen kelas adalah kunci untuk membuktikan kemampuan seorang guru dalam mengkondisikan dan mengendalikan kelas.

b. Pendekatan dalam Manajemen Kelas

Pengelolaan kelas dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan kondisi siswa dalam belajar baik secara kelompok maupun secara individual guru harus mampu dan memahami pendekatan yang harus dilakukan pada saat melakukan upaya manajemen kelas.

Pendekatan manajemen kelas terbagi 9 macam: 1) Pendekatan kekuasaan; 2) Pendekatan ancaman; 3) Pendekatan kebebasan; 4) Pendekatan resep; 5) Pendekatan pengajaran; 6) Pendekatan perubahan tingkah laku; 7) Pendekatan sosio-emosional;

8) Pendekatan kelompok; 9) Pendekatan elektis atau pluralistis.

10

Begitu banyak pendekatan-pendekatan dalam mengimplementasikan manajemen kelas. Ada beberapa pendekatan-pendekatan manajemen kelas yang diterapkan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan agama

10 Ibid, hal. 47

(35)

14

islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal yang peneliti jadikan sebagai sorotan untuk penelitian yang akan diteliti, diantaranya adalah:

1. Pendekatan Kekuasaan

Pendekatan kekuasaan merupakan proses pendekatan untuk mengontrol serta membimbing siswa agar memiliki sikap disiplin dalam belajar, dalam proses belajar mengajar faktor kedisiplinan adalah kekuatan utama untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, guru harus mampu menciptakan dan mempertahankan situasi disipin dalam kelas agar suasana belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik.

2. Pendekatan Ancaman

Pendekatan ancaman dilakukan guru dalam taraf kewajaran tanpa melukai perasaan siswa, guru harus mampu mengkondisikan pengaplikasian pendekatan ancaman pada suasana belajar agar siswa mampu memahami dan melakukan arahan sesuai yang diajarkan guru.

Pendekatan ancaman atau intimidasi, manajemen kelas sebagai suatu proses

untuk mengontrol tingkah laku siswa. Pendekatan ancaman di dalam kelas dapat

diimplementasikan melalui papan larangan, sindiran saat belajar, dan paksaan kepada

siswa yang membantah, yang semuanya ditunjukkan agar siswa mengikuti apa yang

(36)

diinstruksikan oleh guru. Pendekatan ancaman di dalam kelas harus dilakukan secara berhati-hati dan perlu diterapkan kriteria ancaman yang diperbolehkan untuk siswa.

11

3. Pendekatan Kebebasan

Pendekatan kebebasan adalah guru harus mampu membantu siswa agar merasa bebas mengerjakan sesuatu di dalam kelas, dengan kebebasan yang terarah siswa akan leluasa melakukan eksperimennya dan lebih mudah untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya.

4. Pendekatan Resep dan Sosio Emosional

Pendekatan yang didasarkan untuk terjalinnya hubungan baik antara guru dengan siswa, guru harus mampu membangun komunikasi dan interaksi secara positif dengan peserta didik, dan guru juga harus mampu bersikap pengertian mengayomi serta mengarahkan dan membimbing untuk memahami siswa agar dapat memudahkan proses pembelajaran.

5. Pendekatan Pengajaran dan Kerja Kelompok

Pendekatan pengajaran adalah kemampuan guru dalam membuat perencanaan pengajaran dan mengimplementasikannya dalam kelas, sedangkan pendekatan kerja kelompok adalah kemampuan guru dalam menciptakan momentum yang dapat mendorong kelompok-kelompok siswa menjadi kelompok yang produktif sehingga guru mampu menciptakan kondisi belajar siswa yang berdiskusi dan berinteraksi.

11 Rinja Efendi dan Delita Gustriani, Manajemen Kelas di Sekolah Dasar, Jawa Timur: Media, 2020, hal. 14

(37)

16

Guru sebagai tutor diharuskan mengetahui bagaimana cara mengelola/mengatur kelas dengan baik agar proses belajar mengajar berjalan sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang dituangkan dalam RPP, karena pengelolaan kelas bukanlah sesuatu yang dianalisis, namun lebih menekankan pada praktik.

c. Fungsi-Fungsi Manajemen Kelas

Fungsi manajemen kelas yang terdapat dalam pendidikan meliputi fungsi perencanaan kelas, fungsi pengorganisasian kelas, fungsi kepemimpinan kelas, dan fungsi pengendalian kelas.

1) Fungsi Perencanaan Kelas

Perencanaan adalah membuat suatu target yang ingin dicapai atau diraih di masa mendatang. Dalam kaitannya dengan kelas, perencanaan merupakan sebuah proses untuk memikirkan dan menetapkan secara matang tentang arah, tujuan, tindakan dan sumber daya, sekaligus metode atau teknik yang tepat untuk digunakan guru di dalam kelas.

2) Fungsi Pengorganisasian Kelas

Setelah mendapat kepastian tentang arah, tujuan, tindakan, sumber daya sekaligus metode atau teknik yang tepat untuk digunakan, lebih lanjut lagi guru melakukan upaya pengorganisasian agar rencana tersebut dapat berlangsung dengan sukses. Dalam kaitannya dengan kelas, mengorganisasikan berarti:

a) Menentukan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan kelas.

(38)

b) Merancang dan mengembangkan kelompok belajar yang berisi peserta didik dengan kemampuan yang bervariasi.

c) Menugaskan peserta didik atau kelompok belajar dalam suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu.

d) Mendelegasikan wewenang pengelolaan kelas kepada peserta didik.

3) Fungsi Kepemimpinan Kelas

Kepemimpinan efektif di ruang kelas merupakan bagian dari tanggung jawab guru di dalam kelas. Dalam hal ini, guru memimpin, mengarahkan, memotivasi, dan membimbing peserta didik untuk dapat melaksanakan proses belajar dan pembelajaran yang efekif sesuai dengan fungsi dan tujuan pembelajaran.

4) Pungsi Pengendalian Kelas

Pengendalian kelas merupakan perkara yang mudah, karena di dalam kelas terdapat berbagai macam peserta didik yang memiliki karakteristik yang berbeda. Kegiatan di dalam kelas dimonitor, dicatat, dan kemudian dievaluasi agar dapat dideteksi apa yang kurang serta dapat direnungkan kira-kira apa yang perlu diperbaiki.

12

12 Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Manajemen Kelas, Bandung: Alfabeta, 2019, hal. 21

(39)

18

d. Tujuan Manajemen Kelas

Tujuan manajemen kelas mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan tersebut mampu menunjang proses pembelajaran dengan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan proses pembelajaran dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Adapun tujuan dari manajemen kelas adalah sebagai berikut:

13

1) Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal, sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

2) Untuk memberi kemudahan dalam usaha membantu kemajuan siswa dalam pelajarannya. Dengan manajemen kelas, guru mudah untuk melihat dan mengamati setiap kemajuan atau perkembangan yang dicapai siswa, terutama siswa yang tergolong lamban.

3) Untuk memberi kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting untuk di bicarakan di kelas demi perbaikan pengajaran pada masa mendatang.

Tujuan manajemen kelas untuk meciptakan kondisi di dalam kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya. Manajemen kelas harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan tujuan manajemen secara khusus yaitu tujuan untuk kualitas siswa dan guru.

13Alfian, Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Efektifitas Proses Belajar Mengajar, Jurnal Ilmiah Tadbir, 5: 2 : 92 Agustus 2017

(40)

Secara umum manajemen kelas bertujuan untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman untuk tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Dengan demikian, proses tersebut akan dapat berjalan dengan efektif dan terarah, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai demi terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas.

14

3. Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Mutu Pembelajaran

Mutu dapat diartikan sebagai kualitas atau tingkatan dari sesuatu, mutu juga merupakan tingkat baik buruknya suatu kualitas dan derajat atau taraf kepandaian dan kecakapan. Mutu dalam konteks pendidikan adalah tolak ukur berhasilnya capaian pembelajaran. Peningkatan kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan peserta didik, peningkatan kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah, dalam konteks pendidikan, mencakup input, proces, dan output pendidikan.

Istilah peningkatan mutu dalam pembelajaran adalah sebagai sekumpulan prinsip dan teknik yang menekankan bahwa peningkatan mutu harus bertumpu pada lembaga pendidikan untuk secara terus menerus dan berkesinambungan meningkatkan kapasitas dan kemampuan organisasinya guna memenuhi tuntutan dan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

15

14Salman Rusydie, Prnisip-prinsip Manajemen Kelas, Jogjakarta: Diva Press, 2018, hal. 29

15Williem Mantja, Jurnal Ilmu Pendidikan Manajemen Mutu Pendidikan. Januari 2004

(41)

20

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003.

Pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut pengertian ini, pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik.

16

Istilah pembelajaran berasal dari bahasa Inggris “intruction” yang dimaknai sebagai usaha yang bertujuan membantu orang belajar. Pembelajaran sebagai serangkaian peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. Pembelajaran juga suatu usaha yang disengaja, bertujuan agar orang lain belajar untuk perubahan yang relatif. Usaha tersebut dapat memiliki kemampuan atau kompetensi dalam merancang dan mengembangkan sumber belajar yang diperlukan. Secara sederhana bahwa pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh pendidik atau orang dewasa lainnya untuk membuat pembelajar dapat belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal.

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun antara unsur manusiawi, material, fasilitas, dan rencana yang saling mempengaruhi untuk mencapai suatu tujuan. pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam mengelola kelas untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada

16Ahmad Susanto, Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Prenadamedia Group, 2016, hal. 19

(42)

penyediaan sumber belajar.

17

Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. “Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan penguasaan kemahiran serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik”.

18

dengan manajemen kelas yang baik akan menghasilkan pembelajaran yang efektif dan efisien.

b. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut istilah “proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan”. Dengan demikian pendidikan itu jelas adanya usaha atau kesengajaan yang bersifat memberikan bantuan dan pertolongan kepada seseorang dalam perkembangannya ke arah positif dan rohani.

Pendidikan berasal dari kata didik artinya bina, mendapat awalan “pen” dan akhiran “an”, yang maknanya sifat dari perbuatan membina atau melatih, mengajar dan mendidik. Akan tetapi pendidikan secara terminologis dapat diartikan sebagai pembinaan, pembentukan, pengarahan, pencerdasan, pelatihan yang ditujukan semua

17Lefudin, Belajar dan Pembelajaran, Yogakarta: CV Budi Utama,2017, hal. 13

18Moh. Suardi, Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018, hal. 6

(43)

22

anak didik secara formal maupun non formal dengan tujuan membentuk anak didik yang cerdas, berkepribadian memiliki keterampilan ataupun keahlian tertentu sebagai bekal dalam kehidupannya dilingkungan masyarakat.

19

Pendidikan agama islam adalah usaha sadar yang berlangsung dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya melalui bimbingan, pengajaran dan latihan dalam membentuk kepribadian serta menemukan dan mengembangkan fitrah yang dibawa sejak lahir untuk kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.

Sebagaimana firman Allah Swt terdapat dalam Al-Quran surah At-Taubah ayat 122.

ﺍْﻮُﻬﱠﻘَﻓَﺗَﻴﱢﻠ ٌﺔَﻓِﺌﺂَﻄ ْﻡُﻬْﻧﱢﻣ ٍﺔَﻘْﺮِﻓ ﱢﻞُﻛ ْﻥِﻣ َﺮَﻓَﻧ َﻻْﻮَﻠَﻓ ًۗﺔﱠﻓﺂَﻛ ﺍْﻭُﺮِﻓْﻧَﻳِﻠ َﻥْﻭُﻧِﻣْﺅُﻣﻠْﺍ َﻥﺎَﻛ ﺎَﻤَﻭ َﻥﺍْﻮُﺭَﺫْﺤَﻴ ْﻡُﻬﱠﻠَﻌَﻠ ْﻡِﻬْﻴَﻠِﺍ ﺍْﻮُﻌَﺟَﺭ ﺍَﺫِﺍ ْﻡُﻬَﻤْﻭَﻗ ﺍْﻮُﺭِﺫْﻧُﻴِﻠَﻮ ِﻥْﻴﱢﺩﻠﺍ ﯽِﻓ

﴿ ١٢٢ ﴾

Artinya : dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke

medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi

19 Dahwadin dan Farhan Sifa Nugraha, Motivasi dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jawa Tengah: CV Mangku Bumi Media, 2019, hal. 1

(44)

peringatan kepada kaumnya jika mereka telah kembali agar mereka dapat menjaga dirinya.20

Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadist melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, latihan, serta penggunaan pengalaman.

21

Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.

22

Pendidikan Agama Islam juga merupakan bimbingan yang diberikan oleh guru kepada siswa agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran islam. Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan terhadap seseorang agar ia menjadi muslim semaksimal mungkin.

23

Dari pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan

20 Dapartemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2010, hal. 206

21Dahwadin dan Farhan Sifa Nugraha, Motivasi dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jawa Tengah: CV Mangku Bumi Media, 2019, hal. 7

22 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012, hal. 12

23Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspekti Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, hal. 32

(45)

24

peserta didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pembejaran atau pelatihan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Dasar Hukum Pendidikan Agama Islam

Sumber pokok pengajaran agama Islam adalah Qur’an dan hadis. Pada masa pertumbuhan Islam nabi Muhammad saw telah menjadikan al-Qur’an sebagai sumber belajar pendidikan agaman Islam di samping sunnah beliau sendiri (hadis).

24

1) Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah lafal yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw, dari permulaan surah alfatiha sampai surah an-naas. Al-Qur’an merupakan sumber pendidikan dan pengetahuan yang mengajarkan manusia dengan bahasanya yang lemah lembut, balaghoh yang indah, sehingga al-Qur’an membawa dimensi baru terhadap pendidikan dan berusaha mengajak para ilmuan untuk menggali maksud kandungannya agar manusia dekat dengannya.

2) As-sunnah

Sunnah dalam pengertian para hadis ialah sesuatu yang didapatkan dari nabi saw yang terdiri dari ucapan, perbuatan, persetujuan, sifat fisik atau budi, atau biografi, baik pada masa sebelum ataupun sesudahnya. Menurut istilah para ahli toko agama (al-ushuliyyun), sunnah ialah sesuatu yang diambil dari nabi saw. Yang terdiri dari sabda, perbuatan dan persetujuan beliau.

24 Dayun Riadi, Dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017, hal. 26

(46)

3) Ijtihad

Karena al-Qur’an dan hadis banyak mengandung arti umum, maka para ahli hukum islam, menggunakan ijtihad untuk menetapkan hukum tersebut. Ijtihad ini terasa sekali kebutuhannya setelah wafatnya nabi saw dan beranjaknya Islam mulai ke luar tanah Arab. Ijtihad di bidang pendidikan ternyata semakin perlu sebab ajaran islam yang terdapat dalam al-qur’an dan hadis bersifat pokok-pokok dan prinsipnya saja. Bila ternyata ada yang agak terinci, maka rinciannya itu merupakan contoh Islam dalam menerapkan prinsip itu. Sejak diturunkan ajaran Islam sampai wafatnya nabi saw, Islam telah tumbuh dan berkembang melalui ijtihad yang dituntut oleh perubahan situasi dan kondisi sosial yang tumbuh dan berkembang pula.

d. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Fungsi Pendidikan Agama Islam adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga dan digunakan sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Secara khusus kurikulum pendidikan agama islam untuk sekolah berfungsi sebagai berikut:

1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

2) Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan di dunia

dan di akhirat.

(47)

26

3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

4) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan- kekurangan dan kelemahan-kelamahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

6) Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem dan fungsionalnya.

7) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan orang lain.

25

e. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehinggga menjadi peserta didik yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaanya, berbangsa dan bernegara, serta dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

26

25Abdul Majid, Op. Cit, hal. 15

26Ibid. hal 16

(48)

Tujun Pendidikan Agama Islam di atas merupakan turunan dari tujuan pendidikan nasional, suatu rumusan dalam UUSPN (UU No. 20 tahun 2003), berbunyi: “ Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menajadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi peserta didik yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang ingin penulis teliti, tetapi mempunyai sudut padang yang berbeda. Penelitian tersebut antara lain:

1. Sititis Wuriana (2013) dengan judul Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan efektifitas Pembelajaran PAI Kelas X di SMK Negeri 6 Yogyakarta.Hasil ini mengidentifikasikan bahwa:

a. manajemen kelas dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI sudah berjalan dengan efektif, akan tetapi belum maksimal. Karena dalam kegiatan pembelajaran terdapat beberapa tingkah laku siswa yang menyimpang dan evaluasi pembelajaran hanya mencapai batas ketuntasan belajar.

b. Strategi dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran PAI dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu pendekatan kekuasaan dan ancaman.

Untuk pendekatan dalam manajemen kelas tidak sepenuhnya dapat

diterapkan oleh guru.

(49)

28

2. Fahmi, (2017) dengan judul Pelaksanaan Manajemen Kelas dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran PAI di SDN 4 Maddukkelleng Kabupaten Wajo. Hasil ini mengidentifikasikan bahwa:

a. Implikasi pelaksanaan manajemen kelas di SDN 4 Maddukkelleng Kabupaten Wajo yaitu fokus pada segi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Segi maanajemen perencanaan, SDN 4 Maddukkelleng Kabupaten Wajo lebih menekankanpada upaya pencapaian visi dan misi sekolah, sehingga manajemen kelas yang tampak adalah proses manajemen yang sistematis dan terstruktur dengan mengedepankan perencanaan strategis yang melibatkan semua stakeholders sekolah dalam memulai berbagai kegiatan kependidikan, terutama segi perencanaan pelaksanaan kurikulum dan metode pengajaran.

b. Upaya peningkatan mutu pembelajaran PAI di SDN 4 Maddukkelleng Kabupaten Wajo melalui pelaksanaan manajemen kelas antara lain.

Memahami berbagai jenis kelas, belajar bersama dengan kelompok,

mengadakan analisis social, mengefektifkan papan tulis di kelas,

mengfektifkan posisi tempat duduk siswa, memanfaatkan perpustakaan

sekolah, mengembangkan kemampuan bertanya, mengatasi masalah disiplin

di kelas. Dalam manajemen kelas pada SDN 4 Maddukkelleng Kabupaten

Wajo seorang pendidik terlebih dahulu perlu mengetahui kondisi-kondisi

(50)

kelas. Dengan memahami kondisi kelas maka pendekatan yang dipergunakan atas manajemen kelas sangat tergantung pada kemampuan pengetahuan, sikap pendidik terhadap proses pembelajaran, dengan memperhatikan kondisi kelas yang dihadapi.

3. Ana Karmila, (2017) dengan judul Implementasi Manajemen Kelas dalam Proses Pembelajaran PAI di SMP 18 Bandar Lampung. Hasil ini mengidentifikasikan bahwa:

a. Implementasi Manajemen Kelas dalam Proses Pembelajaran PAI di SMP 18 Bandar Lampung berdasarkan indikator manajemen kelas meliputi.

Pengaturan peserta didik dan pengaturan fasilitas. Dalam pengaturan peserta didik (kondisi emosional) meliputi: tingkah laku, kedisiplinan, minat/perhatian, gairah belajar dan dinamika kelompok. Sedangkan pengaturan fasilitas (kondisi fisik) meliputi: ventilasi, pencahayaan, kenyamanan, letak duduk dan penempatan peserta didik. Tetapi ada tiga indikator yang tidak dilaksanakan yaitu pengaturan minat/perhatian, pengaturan gairah belajar dan penempatan peserta didik.

b. Faktor penghambat manajemen kelas dalam proses pembelajaran di SMP 18

Bandar Lampung adalah : pertama faktor siswa yaitu kekurang sadaran

peserta didik dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota satu kelas

dan pelanggaran tata tertib sekolah. Kedua, faktor fasilitas yaitu kurangnya

(51)

30

jumlah ruangan kelas dibandingkan dengan banyaknya jumlah kelas,

kurangnya media dan sumber belajar, seperti LCD, buku dan alat peraga.

(52)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Metode yang di gunakan dan Alasannya

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif, karena fokus penelitiannya adalah Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Pendekatan ini merupakan suatu proses pengumpulan data secara sistematis dan insentif untuk memperoleh pengetahuan Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal.

“Adapun pengertian kualitatif menurut Bogda Tailor Mendefinikan metode sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengungkapkan daya deskriptif dari informasi tentang apa yang mereka lakukan dan yang mereka alami terhadap fokus penelitian”.

27

B. Tempat dan waktu Penelitian

Adapun lokasi atau letak geografis penelitian ini berada di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, Tepatnya di SD Negeri 064979 Jl. Setia Budi no 6 Kel.

Tanjung Rejo. Kec. Medan Sunggal. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama empat bulan. Terhitung dari bulan Desember 2019-Maret 2020

27Moleong, L.J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hal. 4

31

(53)

32

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.

Adapun sumber data yang digali dalam penelitian ini terdiri dari sumber data utama yang berupa kata-kata atau tindakan, selebihnya adalah data tambahan yang berupa dokumen-dokumen. Sumber dan jenis data terdiri dari data dan tindakan, sumber data tertulis, foto atau dokumen.

1. Sumber data utama (primer), yaitu sumber data yang diambil peneliti melalui wawancara dan observasi. Sumber data tersebut meliputi:

a. Kepala sekolah SD Negeri 064979 Medan Sunggal b. Staf bidang Kurikulum Pendidikan

c. Staf bidang Kesiswaan

d. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam e. Siswa siswi SD Negeri 064979 Medan Sunggal

2. Sumber data tambahan (skunder), yaitu sumber data dari luar kata-kata dan tindakan yakni sumber data tertulis yaitu: buku, sumber data arsip, dokumentasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini, terdiri dari atas dokumen-dokumen yang meliputi:

a. Profil umum SD Negeri 064979 Medan Sunggal

b. Pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien

c. Penerapan manajemen kelas yang tepat

(54)

d. Mutu pembelajaran pendidikan agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal

D. Prosedur Pengumpulan Data 1. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan atau pencatatan yang sistematis secara fenomena-fenomena yang diamati. Observasi ini merupakan metode yang pertama digunakan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan langsung dilapangan.

Pengamatan ini di dasarkan atas pengalaman secara langsung, pengalaman langsung merupakan alat yang ampuh untuk mengetest suatu kebenaran.

28

Pengamatan dapat diklarifikasikan atas pengamatan melalui cara berperan serta yaitu mengadakan pengalaman langsung, dan sebagai peneliti sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamati.

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan yang di lakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan interviewer. Pewawancara yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan interviewer yang menjawab pertanyaan.

29

Metode wawancara adalah metode peneliti dengan cara bercakap-cakap berhadapan langsung dengan pihak yang akan dimintai pendapat atau keterangan.

Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam agenda wawancara yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.

28Ibid. hal 174

29Ibid. hal 186

(55)

34

3. Metode Catatan Lapangan

Catatan lapangan ini berupa coretan seperlunya, yang sangat dipersingkat berisi, kata-kata kunci, pokok-pokok penting, pembicaraan ataupun pengamatan, mungkin gambar, sketsa, diagram, dan lain-lain. catatan ini berguna sebagai perantara yaitu antara yang dilihat, didengar, dan dirasakan, dengan catatan yang sebenarnya dalam bentuk catatan lapangan.

30

4. Metode Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai jenis informasi, dapat juga diperoleh melalui dokumentasi seperti dari surat- surat resmi, laporan-laporan, artikel, juga media, laporan perkembangan yang dipandang relevan dengan penelitian yang dikerjakan.

E. Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisis data yang dilakukan peneliti dalam mengambil kesimpulan dari penelitian yang berjudul Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajarana Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal sebagai berikut:

Proses analisis data yang dilakukan peneliti melalui tahap-tahap sebagai berikut; (1) pengumpulan data, dimulai dari berbagai sumber yaitu dari beberapa informan dan pengamatan langsung yang akan dituliskan dalam catatan lapangan, transkip wawancara dan dokumentasi. Setelah dibaca dan dipelajari dan ditelaah maka langkah berikutnya mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi yang akan membuat

30Kexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hal. 208

(56)

rangkuman inti; (2) proses pemilihan, yang dilanjutkan dengan menyusun dalam satuan-satuan yang kemudian diintegrasikan pada langkah berikutnya, dengan membuat koding. Koding merupakan symbol atau singkatan yang diterapkan pada sekelompok kata-kata yang bisa berupa kalimat atau paragraf dari catatan di lapangan. Setelah selesai tahap ini, mulailah pada tahap pembahasan hasil penelitian.

31

Setelah memperoleh berbagai data maka harus dianalisis kembali kefalidan data tersebut agar penelitian tersebut lebih akurat.

F. Sistematika Pembahasan

Untuk memperoleh gambaran yang lebih kongkrit dari penelitian ini, maka sistematika pembahasan disusun sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan meliputi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian.

BAB II : berisikan tentang landasan teori dan penelitian yang relevan.

BAB III : Metodologi Penelitian meliputi Pendekatan Metode yang digunakan dan Alasannya, Tempat dan Waktu dan Penelitian, Sumber Data, Prosedur, Pengumpulan Data, Sistematika Pembahasan.

BAB IV : Hasil Penelitian meliputi hasil penelitian tentang Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal.

31Miles, Mattew B, Analisis Data Kualtitatif, Terjemah R.R, Jakarta: UI Press, 1992, hal, 87

(57)

36

BAB V : Kesimpulan dan Saran hasil penelitian Implementasi Manajemen Kelas

dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD

Negeri 064979 Medan Sunggal.

(58)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Temuan Umum

1. Profil SD Negeri 064979 Medan Sunggal

Setelah peneliti melakukan penelitian di SD Negeri 064979 Medan Sunggal berkaitan dengan “Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal”.

Penelitian ini dilakukan mulai Desember 2019 – Maret 2020 dari penelitian yang telah dilakukan maka berikut akan di bahas mengenai hasil dari penelitian berkaitan dengan implementasi manajemen kelas dalam meningkatkan mutu pembelajarana pendidikan agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal. Adapun profil dari SD Negeri 064979 Medan Sunggal sebagai berikut.

Tabel 1. Profil Sekolah SD Negeri 064979 Medan Sunggal

No Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah UPT SD NEGERI 064979

2 Alamat Sekolah

a. Jalan : Jl. Setia Budi No 6 b. Kelurahan : Sunggal

c. Kecamatan : Medan Sunggal d. Provinsi : Sumatera Utara

3 NISS 101076006012

4 NPSN 10209880

5 Jenjang Akreditasi BAIK (B)

6 Tahun Berdiri 1978

7 Kode Pos 20122

8 Status Pendidikan Negeri

9 Posisi Geografis Lintang : 3.5999 – Bujur 98. 6399

37

(59)

38

2. Visi, Misi dan Tujuan SD Negeri 064979 Medan Sunggal

Visi sekolah merupakan impian, harapan ataupun cita-cita yang ingin di capai oleh sekolah ataupun seluruh warga sekolah. Berbicara mengenai visi sekolah SD Negeri 064979 Medan Sunggal juga memilik visi ataupun cita-cita yang ingin di capai, adapun visi SD Negeri 064979 Medan Sunggal

 Visi Sekolah

Membina akhlak yang mulia, berwawasan lingkungan dan mempunyai ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari yang dilandasi nilai- nilai budaya luhur sesuai ajaran agama. Setelah visi sekolah sudah dibuat, tentunya dibutuhkan pula adanya suatu misi ataupun upaya/ tindakan yang dilakukan demi tercapainya visi sekolah. Adapun misi SD Negeri 064979 Medan Sunggal sebagai berikut.

 Misi Sekolah

a. Membentuk pribadi yang cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan serta bertanggung jawab, disiplin, mandiri, jujur, sikap hormat dan santun.

c. Mengembangkan pengetahuan di bidang ilmu pengetahuan olahraga, dan seni budaya

d. Membangun wawasan keterampilan sesuai dengan bakat dan minat siswa dalam

aktifitas proses pembelajaran

(60)

 Tujuan Sekolah

Mewujudkan siswa yang beriman dan bertaqwa berkarakter, berprestasi, kreatif, cerdas, inofatif, dibidang akademik dan non akademik melalui budaya literasi dan mencintai lingkungan.

3. Sarana Prasarana

Tabel 2. Sarana SD Negeri 064979 Medan Sunggal

No Jenis Sarana Keterangan

1 Meja Siswa Ruang kelas

2 Kursi Siswa Ruang kelas

3 Meja Guru Ruang kelas

4 Kursi Guru Ruang kelas

5 Papan Tulis Ruang kelas

6 Lemari Ruang kelas

7 Tempat Sampah Ruang kelas

8 Jam Dinding Ruang kelas

9 Simbol Kenegaraan Ruang kelas

10 Soket Listrik/Kotak Kontak Ruang kelas

11 Kloset Jongkok Kamar mandi

12 Tempat Air (Bak) Kamar mandi

13 Gayung Kamar mandi

14 Gantungan Pakaian Kamar mandi

15 Rak Buku Ruang perpus

16 Tempat cuci tangan Ruang UKS

17 Perlengkapan Ibadah Ruang UKS

18 Tempat Tidur UKS Ruang UKS

19 Meja UKS Ruang UKS

20 Kursi UKS Ruang UKS

21 Catatan Kesehatan Siswa Ruang UKS

22 Perlengkapan P3K Ruang UKS

23 Tandu Ruang UKS

24 Selimut Ruang UKS

25 Tensimeter Ruang UKS

26 Termometer Badan Ruang UKS

27 Timbangan Badan Ruang UKS

(61)

40

28 Pengukur Tinggi Badan Ruang UKS

29 Meja TU Ruang kepala sekolah

30 Kursi TU Ruang kepala sekolah

31 Komputer Ruang kepala sekolah

32 Mesin Ketik Ruang kepala sekolah

33 Rak hasil karya peserta didik Ruang kepala sekolah

34 Papan pengumuman Ruang kepala sekolah

35 Kursi Pimpinan Ruang kepala sekolah

36 Meja Pimpinan Ruang kepala sekolah

37 Kursi dan Meja Tamu Ruang kepala sekolah

38 Bell Sekolah Ruang kepala sekolah

39 Brankas Ruang kepala sekolah

40 Filing Kabinet Ruang kepala sekolah

41 Papan Statistik Ruang kepala sekolah

42 Kipas Angin Ruang kepala sekolah

Tabel 3. Prasarana SD Negeri 064979 Medan Sunggal

No Nama Prasarana Keterangan

1 Gedung belajar permanen berlantai III 2 Kamar mandi guru laki-laki

3 Kamar mandi guru perempuan 4 Kamar mandi laki-laki

5 Kamar mandi perempuan 6 Ruang kepala sekolah 7 Ruang perpustakaan 8 Ruang UKS

9 Rumah dinas kepala sekolah

10 Rumah penjaga sekolah

(62)

4. Struktur Organisasi

Gambar 1. Struktur Organisasi SD Negeri 064979 Medan Sunggal Kepala Sekolah

Nilawati S.Pd

N

Komite Sekolah Sahbudi SH., M.Ap

Wa. Ka. Ur. Kesiswaan Fakhru Hamdani S.Ag

Wa. Ka. Ur. Kurikulum Debora Sari Dewi S.Pt

Bendahara Unjur Ht Barat S.Pd Humas

Verawati S.Pd

Keagamaan Teguh Putra S.Ag

Guru Bidang Studi

Tata Usaha/ Operator Sekolah Andi Hakim Ritonga S.H

Guru Agama Islam Guru Agama Kristen Guru Olah Raga

 Fakhru Hamdani S.Ag

 Teguh Putra S.Ag

 Juariadi S.Pd.I

 Siti Habiba Siregar S.Pd.I

 Ratna Sihite, s.th

 Rosda Nainggolan Unjur Ht Barat S.Pd

Guru

Wali Kelas Wali Kelas

Wali Kelas Wali Kelas

Wali Kelas

Wali Kelas

(63)

42

5. Data Guru dan Siswa

Tabel 4. Data Guru SD Negeri 064979 Medan Sunggal

No Nama Guru Jenis PTK

1 Andy Hakim Ritonga, S.H Tenaga Administrasi Sekolah

2 Debi Arimbi, S.Pd Guru Kelas

3 Debora Sari Dewi, S.Pt Guru Kelas

4 Debi Chairani Junet, S.Pd Guru Kelas

5 Dewi Lestari, S.Pd Guru Kelas

6 Dwi Ramadhayani, S.Pd Guru Kelas

7 Fakhru Hamdani, S.Ag Guru Mapel

8 Juariadi, S.Pd Guru Mapel

9 Juniah, A.Md Guru Kelas

10 Kamala Rahayu Candra Sari, S.Pd Guru Kelas

11 Khairunnisa, S.Pd Guru Mapel

12 Masri Modesta Naibaho, S.Kom Guru Kelas

13 Nilawati, S.Pd Kepala Sekolah

14 Paulina Sihombing, S.Pd Guru Kelas

15 Ratna Sihite, S.Ag Guru Mapel

16 Rita Emy Lia, S.Pd Guru Kelas

17 Rosda Nainggolan Guru Mapel

18 Siti Habiba Siregar, S.Pd.I Guru Kelas

19 Sri Astuti, S.Pd Guru Kelas

20 Suhenda Maliana, S.Pd Guru Kelas

21 Taufik Qurahman, S.Pd Guru Kelas

22 Teguh Putra, S.Ag Guru Mapel

23 Unjur Ht Barat, S.Pd Guru Mapel

24 Verawati, S.Pd Guru Kelas

25 Wahyu Khaidir Nst, S.Pd Guru Mapel

(64)

Tabel 5. Jumlah Data Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan L P Total

1 Tingkat 6 65 53 118

2 Tingkat 5 49 58 107

3 Tingkat 4 32 46 78

4 Tingkat 3 58 48 106

5 Tingkat 2 44 69 113

6 Tingkat 1 37 34 71

Total 285 308 593

Tabel 6. Jumlah Data Siswa Berdasarkan Agama

No Agama L P Total

1 Islam 264 292 556

2 Kristen 18 15 33

3 Katholik 2 1 3

4 Budha 1 0 1

Total 285 308 593

Penelitian dengan judul “Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal”

dilakukan dengan menggunakan metode obeservasi, wawancara, catatan lapangan,

dan dokumentasi, hal ini dilakukan untuk menjawab rumusan masalah yang di BAB

I, maka hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:

(65)

44

B. Temuan Khusus

1. Implementasi Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal

Wawancara yang dilakukan di SD Negeri 064979 Medan Sunggal. Hal yang pertama kali peneliti lakukan adalah menanyakan tentang bagaimana penerapan manajemen kelas dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Peneliti menemui kepala sekolah SD Negeri 064979 Medan Sunggal. Kepala Sekolah menyatakan ada beberapa penerapan yang dilakukan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 064979 Medan Sunggal. “Saya dan guru-guru Pendidikan Agama Islam saling bekerja sama untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan baik”.

32

Berdasarkan dari ungkapan kepala sekolah guru diharapkan mampu menciptakan suasana manajemen kelas yang menyenangkan, sehingga peserta didik mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Guru yang terampil adalah guru yang mampu mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen dalam berbagai program dan kegiatan yang ada di dalam kelas dalam rangka pencapaian tujuan kelas. Sistem tersebut akan menghasilkan kinerja kelas yang efektif dan efisien.

32Wawancara dengan ibu Nilawati, di Kantor Sekolah SD Negeri 064979 Medan Sunggal, Selasa 23 Juni 2020, pukul 10.00 wib

Gambar

Tabel 1. Profil Sekolah SD Negeri 064979 Medan Sunggal
Tabel 2. Sarana SD Negeri 064979 Medan Sunggal
Tabel 3. Prasarana SD Negeri 064979 Medan Sunggal
Gambar 1. Struktur Organisasi SD Negeri 064979 Medan Sunggal Kepala Sekolah
+3

Referensi

Dokumen terkait

menjadi bahasan pcnulis, pada kesempatan sajian buku ini, penulis baru memulainya Pada tiPe atau jenis kajian sosiologi hukum (sa1ah satu dari 5 tipe atau jenis

sudah terlebih dahulu mengeluarkan produk minuman sari buah dengan merek Buavita, tapi Minute Maid hadir dengan sesuatu yang baru yaitu tidak hanya sari buah saja, melainkan

Namun ada juga mailing list yang diatur agar setiap balasan dari tiap topik akan otomatis ditujukan hanya kepada pengirim topik bukan kepada mailing list , sehingga member

Untuk biaya total penyaradan terendah sebesar Rp 196.758.829 didapat pada simulasi kombinasi sistem manual, kabel, hewan dan sistem geletrek dengan persentase 25%, sedangkan

Denah yang baik untuk bangunan rumah di daerah gempa adalah sebagai berikut: (Sumber: (Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan.. Gempa,

1) Mengidentifikasi habitat dan ekosistem serta aktifitas/fungsi ekonomi di daerah pesisir dan laut Kepulauan Anambas dan kemudian menampilkannya dalam bentuk

· Avia tour tidak bertanggung jawab atas biaya – biaya tambahan maupun pengembalian uang dari biaya – biaya tour jika peserta tersebut mengalami deportasi atau penolakan

- Pada kolom Flash Hexfile Klik Select Fash Hexfile, Lalu Pilih Firmware yang akan di gunakan (misalkan ingin di gunakan untuk memflash KBC ite pilih :