• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendahuluan. Radiasi Kedua. Radiasi Ketiga. Kelompok 2 CONTENTS. 5 Kelompok 3. Kelompok 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendahuluan. Radiasi Kedua. Radiasi Ketiga. Kelompok 2 CONTENTS. 5 Kelompok 3. Kelompok 4"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

EVOLUSI

(2)

CONTENTS

Radiasi Ketiga

Kelompok 2

Radiasi Ketiga

Kelompok 1

Radiasi Kedua

Pendahuluan

1

2

3

4

5

Radiasi Ketiga

Kelompok 3

4

Radiasi Ketiga

Kelompok 4

(3)
(4)

Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara

bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari

bentuk yang

sederhana, menjadi bentuk yang lebih kompleks. Diperlukan waktu

jutaan tahun agar perubahan tersebut

nampak lebih jelas (Ristasa,

2013).

(5)

• Dari bentuk awal yang menyerupai flagelata kemudian

timbul

flagelata yang menyerupai flagelata yang ada sekarang. Hal ini

sesuai

dengan teori George Cuvier yang membuktikan adanya

persamaan

antara organism yang dulu dengan yang sekarang

(Campbell, 2012).

• Dari hewan bersel satu, terjadi perubahan yang berupa hewan bersel

banyak.Diduga bahwa hewan bersel banyak mula

– mula berbentuk

bola yang berongga, terdiri dari sel-sel yang hanya satu lapis saja.

Berdasarkan hipotesis, hewan tersebut disebut blastea.

• Hewan menyatu pada satu nenek moyang, kemungkinan adalah

suatu protista berflagella pembentuk koloni yang hidup pada masa

prakambrium yang berkerabat dengan koanoflagelata.

(6)
(7)

• Dari tingkat blastula, embrio hewan berkembang ke arah tingkat

gastrula,

sehingga terjadi dua lapisan, yaitu lapisan dalam

(endoderma) dan lapisan luar (ektoderma). Dalam tingkat gastrula

hewan tersebut berkembang

menjadi dewasa. Contoh hewan

diploblastik yang kita jumpai sekarang

adalah Porifera dan

Coelenterata (Campbell, 2012).

• Kemungkinan lain adalah bahwa setelah melalui tingkat blastula

dan

gastrula, maka embrionya tidak berkembang menjadi hewan

dewasa, tetapi antara lapisan endoderma dan lapisan ektoderma,

terbentuklah

lapisan

mesoderma.

Setelah

terbentuk

lapisan

mesoderma baru-lah berkembang menjadi hewan dewasa. Hewan

ini tidak lagi dijumpai, namun keturunannya yang terbentuk sebagai

hasil evolutif

(8)

• Banyak pekerjaan yang dilakukan oleh

paleontolog

untuk mempelajari radiasi

evolusioner, mereka menggunakan

fosil avertebrata

laut karena cenderung jauh

lebih banyak dan mudah dikumpulkan daripada vertebrata daratan seperti

mamalia atau dinosaurus.

Brachiopoda

, misalnya, mengalami ledakan besar radiasi evolusioner

di

Kambrium

Awal,

Ordovisium

Awal, hingga tingkat yang lebih rendah di

seluruh

Siluria

dan

Devonian

. Selama periode ini, berbagai

spesies

brachiopoda

memiliki morfologi yang sama, dan mungkin gaya hidup, dengan spesies yang

telah hidup jutaan tahun sebelumnya.

(9)

• Fenomena tsb, yang dikenal sebagai

homeomorphy

dijelaskan

oleh

evolusi konvergen

: ketika mengalami tekanan selektif yang

sama,

organisme

akan

sering

berevolusi

adaptasi

yang

sama. Contoh lebih lanjut dari radiasi evolusi cepat dapat diamati di

antara

amon

, yang mengalami serangkaian kepunahan di mana

mereka

berulang

kali

melakukan

diversifikasi

ulang

dan

trilobita

yang, selama Kambria, dengan cepat berkembang

menjadi

berbagai

bentuk

yang

menempati

banyak

relung

yang

dieksploitasi oleh

krustasea

saat ini (Ellis, 2001).

(10)

• Keberadaan makhluk hidup khususnya invertebrata pertama

muncul pada zaman Kambrium sekitar 500 juta tahun yang lalu.

Dengan berawal dari bentuk sel eukariotik maupun prokariotik.

• Selama masa-masa Kambrian ini, Sembilan filum (unit dasar

dari pembedaan kingdom hewan) dari invertebrata air muncul

untuk pertama kalinya, termasuk protozoa, coelenterate

(ubur-ubur, anemone laut), spon, moluska dan trilobite.

(11)
(12)

• Evolusi avertebrata dimulai dari nenek moyang berupa protista

yang

hidup di laut. Ketika itu evolusi biologis berlangsung

semakin cepat dibandingkan dengan evolusi biologis pertama

kali. Protista bercabang tiga, dimulai dari filum Porifera, filum

Cnidaria, dan filum Platyhelminthes.

(13)

• 710 juta tahun yang lalu telah ditemukan fosil berupa sisa – sisa steroid yang dihasilkan oleh kelompok spons (porifera). Para ahli berpendapat bahwa hewan berevolusi dari eukariotik beflagel. Organisme hidup pada saat ini yang paling dekat dengan nenek moyang hewan adalah koanoflagelata (kelas choanoflagellata). Koanoflagelata adalah flagelata berkerah atau berleher yang memiliki morfologi mirip dengan koanosit pada beberapa spons tertentu.

EvolusiPorifera

EvolusiCoelenterata/

Cnidaria

• Fosil Cnidaria ditemukan di bebatuan yang terbentuk 580 juta tahun lalu, dan fosil lain menunjukkan bahwa koral sudah ada tak lama sebelum 490 juta tahun lalu dan menjadi beranekaragam beberapa juta tahun kemudian. Fosil cnidaria yang membuat struktur bermineral sangat jarang ilmuwan sekarang berpikir bahwa cnidaria, ctenophora dan bilateria lebih dekat kekerabatannya dibanding dengan spons calcarea daripada dengan spons lain, dan bahwa anthozoa adalah saudara evolusioner dari cnidaria lain dan lebih berkerabat dengan bulateria.

(14)
(15)

Yang termasuk aceoleomata adalah

kelas turbellaria,

Kelas Monogenea dan Trematoda, serta

cestoidea

Radiasi Ketiga Kel II

Umumnya, enterocoelomate adalah deuterostoma

yang blastoforanya berkembang menjadi

anus. Tiga clade deuterostoma adalah

Chordata, Hemichordata, dan

Echinodermata.

Schizocoel ditemukan pada banyak hewan, termasuk moluska, arthropoda (Crustacea,

Insekta, laba-laba) dan annelida. Dan

beberapa

deuterostoma juga menunjukkan karakteristik ini.

Radiasi Ketiga Kel I Radiasi Ketiga Kel III

Contohnya:

Rotifera

dan

cacing gilik atau

nematoda.

(16)

Radiasi Ketiga Kelompok I

(Enterocoelmata)

(17)

Coelom adalah rongga tubuh yang muncul di dalam mesoderm embrionik sehingga rongga terletak di antara dinding tubuh (integumen; ectoderm) dan usus (endoderm) dan dilapisi oleh sel-sel mesodermal. Lapisan ini disebut peritoneum pada hewan tingkat tinggi

• Enterocoelous atau enterocoely adalah pembentukan coelom dari kantong "terjepit" dari saluran pencernaan atau archenteron.

• Dalam perkembangan coelom enterocoelous,

mesoderm muncul dalam embrio sebagai kantong lateral berpasangan yang tumbuh dari archenteron.

• Kantung tumbuh 'dan kemudian terputus dari archenteron. Rongga kantong menjadi coelom.

• Dinding bagian dalam kantong mengelilingi saluran pencernaan yang sedang berkembang dan lapisan luar

melapisi dinding tubuh yang sedang berkembang. Dua lapisan itu menjadi mesoderm masa depan

• Umumnya, enterocoelomate adalah deuterostoma yang blastoforanya berkembang menjadi anus. Tiga clade deuterostoma adalah Chordata, Hemichordata, dan

(18)

Radiasi Ketiga Kelompok II

(Acoelomata)

(19)
(20)

Pada kelompok II mesoderma berasal derri ektoderma. Ektoderma melepaskan

kelompok-kelompok sel dalam ruangan di antara endoderma dan ektoderma,

sehingga mesodermanya kompak dan tidak dijumpai coelom. Hewan yang tidak

memiliki coelom termasuk dalam aselomata.

Hewan triploblastik dengan badan yang solid—yaitu tanpa rongga atau ruangan

di antara saluran pencernaan dan dinding tubuh—secara menyeluruh disebut

aselomata (acoelomata) (Bahasa Yunani a “tanpa” dan koilos “suatu lubang”).

Kelompok ini meliputi Filum Platyhelminthes, cacing pipih.

(21)

Turbellaria

Hampir semua Turbellaria hidup bebas (bukan parasite) dan

sebagian besar adalah hewan

laut. Anggota genus Dugesia, yang umumnya disebut planaria,

berlimpah dalam kolam dan aliran sungai yang tidak terpolusi.

Planaria adalah karnivora yang memangsa hewan kecil atau memakan hewan-hewan yang sudah mati (Campbell, 2012).

Cestoidea

Cacing pita (Kelas Cestoidea) juga merupakan parasite. Hewan

dewasa sebagian besar hidup pada vertebrata, termasuk

manusia. Kepala cacing pita, atau skoleks, dipersenjatai dengan penghisap dan seringkali dengan kait yang sangat tajam yang

megunci cacing it uke lapisan intestinal inang.

Monogenean dan trematoda (sering disebut fluke) hidup sebagai parasite di dalam atau pada hewan lain. Banyak di antaranya memiliki penghisap untuk menempelkan diri ke organ internal atau permukaan luar inangnya, dan semacam kulit keras yang membantu melindungi parasite itu. Organ reproduksi mengisi hampir keseluruhan bagian interior cacing (Campbell, 2012).

(22)

Radiasi Ketiga Kelompok III

(Schizocoelomata)

(23)

• Pada kelompok III ini mesoderma terbentuk dari endoderma maupun

ektoderma, hanya saja setelah mesoderma terbentuk maka terjadi

celah yang kemudian berkembang menjadi coelom.

• Coelom tersebut dinamakan schizocoel, hewan yang memiliki

schizocoel disebut schizocoelomata.

• Schizocoel ditemukan pada banyak hewan, termasuk moluska,

arthropoda (Crustacea, Insekta, laba-laba) dan annelida. Dan

beberapa deuterostoma juga menunjukkan karakteristik ini.

(24)

Schizocoelom terjadi ketika coelom (yaitu, rongga tubuh yang terletak di antara saluran pencernaan dan otot-otot

dinding tubuh) dibentuk melalui pemisahan massa mesodermal, lapisan kuman tengah dalam perkembangan embrionik.

Rongga tubuh ini terbentuk dari blok mesoderm di sekitar usus yang membesar dan berlubang.

Dengan demikian secara embriologis berbeda dari enterocoelomates (deuterostomes), di mana coelom

muncul sebagai outpouching dari enteron.

01

02

03

Pembentukan

Schizocoelom

(25)
(26)

Radiasi Ketiga Kelompok IV

(Pseudocoelomata)

(27)

-Hewan ini memiliki rongga

tubuh (pseudocoelom) yang

tidak sepenuhnya dilapisi dengan

mesoderm

-Bentuk tubuh tabung dalam

tabung

-Kategori ini juga terdiri dari

sebagian besar cacing

-Hewan ini memiliki selom sejati

dilapisi dengan peritoneum

mesodermal

-Kebanyakan hewan selomata

adalah cacing tanah

-Tidak dilapisi dengan

peritoneum

-Organ dipegang dengan longgar

dan tidak terorganisir dengan

baik sebagai coelomate

-Pseudocoelom berasal dari

blastoceol embrio

-Pseudocoelom tidak memiliki

sistem peredaran darah

vaskuler sehingga nutrisi

beredar melalui difusi dan

osmosis

-Pseudocoelom tidak memiliki

otot atau masenteries

pendukung yang dimiliki

coelom

-Tidak memiliki segmentasi

-Dinding tubuh terdiri dari

epidermis dan otot, sering

syncytial, biasanya ditutupi

oleh kutikula yang

disekresikan

CIRI

(28)

• Pseudoselomata memiliki rongga berisi cairan antara dinding tubuh dan

usus tetapi tidak terbentuk dalam mesoderma, juga tidak berakhir

sepenuhnya tertutup oleh mesoderma.

• Rongga ini sering ditafsirkan sebagai sisa perkembangan dari kelas

selomata, jenis rongga ini disebut pseudoselomata. Fungsinya adalah

sebagai kerangka hidrostatik untuk menangguhkan organ organ dalam

dan dinding sel tubuh luar, sirkulasi nutrisi, dan menopang organ utama

pada cacing gelang, rotifera, cacing kepala berduri, dan cacing bulu kuda.

• Pseudocoelomate atau blastocoelomate adalah hewan invertebrata

(29)

• Pseudocoelomates ini berevolusi dari coelomate (Evers, 2006). Coelom itu tampaknya

hilang atau berkurang sebagai akibat dari mutasi pada jenis gen tertentu yang

mempengaruhi perkembangan awal.

• Pseudocoelomate tidak lagi dianggap sebagai kelompok taksonomi yang valid, karena

tidak monofiletik . Namun, ini masih digunakan sebagai istilah deskriptif.

• Menurut Brusca (2003) filum pseudocoelomate meliputi rotifera, nematoda,

nematomorpha, acanthocephala, loricifera, dan kinorhyncha.

(30)

THANK YOU

THANK YOU FOR YOUR ATTENTION

(31)

Daftar pustaka

• Bailly, Anatole (1981). Abrégé du dictionnaire grec français .

Paris: Hachette. ISBN

2010035283 . OCLC 461974285.

• Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L.,

Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., Jackson, R.B. (2012). Biologi

Jilid 2. Edisi 8. Terjemahan D.T Wulandari. Jakarta: Erlangga.

• Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Coelom dan Serous Membranes"

. Encyclopædia Britannica . 6

(edisi ke-11). Cambridge

University Press. hal. 642.

• Ellis, Richard, (2001). Aquagenesis The Origins and Evolution

of Life in the Sea.

• Evers, Christine A., Lisa Starr. (2006). Biologi: Konsep dan

Aplikasi. Edisi ke-6. Amerika

Serikat: Thomson, ISBN

0-534-46224-3.

(32)

• Firmansyah. (2010). Evolusi Genom.

http://mcfirmansyah.blogspot.com/2010/10/evolusi-genom.html. Diakses pada tanggal 23 Maret 2020.

• RC Brusca, GJ Brusca. Avertebrata . Sunderland,

Massachusetts: Sinauer Associates. (2003). (edisi ke-2), hlm.

47, ISBN 0-87893-097-3.

• Ruppert, Edward E .; Fox, Richard, S .; Barnes, Robert D.

(2004). Zoologi avertebrata, edisi

ke-7 . Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Laporan keuangan yang dipakai pun masih sangat sederhana, dimana organisasi tersebut tidak membuat laporan keuangan yang lengkap yang seharusnya digunakan pada organisasi sektor

(2) Pengusulan calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial diajukan oleh serikat pekerja/serikat buruh dan organisasi pengusaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan

Preseptoring merupakan suatu program yang dilakukan untuk memberikan dukungan kepada bidan baru atau mahasiswa yang sedang praktik di rumah sakit agar tercipta orientasi dan

asam oksaloasetat yang berikatan dengan molekul asetil koenzim A yang lain dan berlangsung kembali siklus Krebs, karena selama reaksi oksidasi pada molekul glukosa hanya dihasilkan

Peneliti menemukan kemudahan bagi siswa dalam mengingat dan mengucapkan nama-nama negara, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyampaian kurikulum baru dengan metode

Proses pembelajaran penulisan dokumen kampung menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogi). Peserta didik adalah orang dewasa yang telah memiliki

Mata kuliah untuk menyiapkan pameran yang diawali dengan konten, konsep, data-data, eksekusi karya meliputi: desain Grafis, teknik audio visual, media cetak, media

Data tersebut juga menunjukan rata-rata jumlah rute yang dilalui paket yang dikirimkan adalah sebanyak 5 hop, hal ini menunjukkan kestabilan jumlah rute yang