• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH( LKjIP ) TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH( LKjIP ) TAHUN 2015"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH( LKjIP ) TAHUN 2015. PENGADILAN NEGERI BLORA Jl. Raya Blora – Cepu Km. 5 Blora Telp : (0296) 531048 Faxs : (0296) 531048.

(2) KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Blora Tahun 2015 merupakan gambaran hasil yang dicapai berdasarkan kinerja kegiatan masing-masing program yang dilaksanakan oleh satuan Kerja Pengadilan Negeri Blora. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri BloraTahun 2015 wajib dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia. Penyajian data dan informasi seluruh aktifitas, sasaran kerja dan capaian kegiatan yang tersaji dalam LKjIP ini adalah merupakan gambaran akuntabilitas kinerja Pengadilan Negeri Blora pada tahun anggaran 2015.. Blora, 4 Januari 2016 Ketua Pengadilan Negeri Blora,. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 1.

(3) EXECUTIVE SUMMARY (IHTISAR EKSEKUTIF). Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945, bertujuan mewujudkan tata kehidupan bangsa yang sejahtera,aman,tentram dan tertib Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas. Akuntabilitas pelaporan merupakan pertanggungjawaban sebagaimana TUPOKSI dari suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Kinerja (LKjIP) satuan kerja Pengadilan Negeri Blora Tahun 2015 ini disusun. LKjIP ini menyajikan pencapaian kinerja dari satuan kerja Pengadilan Negeri Blora selama tahun 2015 yang merupakan pelaksanaan amanah yang diemban oleh organisasi walaupun inpres No. 7 Tahun 1999 memang mensyaratkan setiap Instansi Pemerintahan menyusun suatu laporan akuntabilitas, namun LKjIP ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh.. LKjIP Tahun 2015 ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan kerja Pengadilan Negeri Blora sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Peradilan Tingkat pertama sesuai dengan visi misinya yaitu Mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri, efektif, serta mendapatkan kepercayaan publik, profesional dan memberikan pelayanan hukum yang berkualitas, etis terjangkau dan biaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik.. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 2.

(4) DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1 EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) ...................................................... 2 DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3 BAB. :. I PENDAHULUAN ............................................................................................ 4 A. Latar Belakang ........................... ................................................................. 4 B. Tugas dan Fungsi ............................. ........................................................... 6 C. Sistematika Penyajian ............................. .................................................... 7. BAB. :. II PERENCANAAN KERJA .............................................................................. 8. BAB. :. III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................... 15 A. Pengukuran Kinerja ...................................................................................... 15 B. Analisis Akuntabilitas Kinerja......................................................................... 16 C. Analisis Keuangan ........................................................................................ 24. BAB. : IV PENUTUP ..................................................................................................... 29 A. Kesimpulan .................................................................................................. 29 B. Saran – saran .............................................................................................. 30. LAMPIRAN-LAMPIRAN :. . Struktur Organisasi. . Dokumen Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun 2016.. . Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017. . Reviu Indiktor Kenerja Utama. . Reviu Dokumen Rencana Strategis Tahun 2015-2019.. . SK Tim Penyusun LKjIP. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 3.

(5) BAB I. : PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Untuk meningkatkan pelaksanan pemerintahan yang lebih berdayaguna dan berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab serta dalam rangka mewujudkan Good Governance, Lembaga Administrasi Negara telah mengembangkan media pertangggung jawaban yang disebut dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah melalui Keputusan Kepala LAN Nomor 5589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang di dalamnya terdapat Rencana Stratejik. LKjIP merupakan satu kesatuan laporan yang menyeluruh yang dimulai dengan Perencanaan Stratejik. Perencanaan Stratejik (Renstra) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana stratejik instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strateji, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya. Aparat Peradilan merupakan Pegawai Negeri Sipil dan unsur aparatur pemerintahan, yang selalu dihadapkan pada sorotan miring banyak pihak akan kinerja kita. Hal ini hendaknya jangan dijadikan sebagai beban, akan tetapi hendaknya dapat dijadikan cambuk agar kita semakin lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas selaku abdi Negara dan abdi masyarakat. Kemandirian Kekuasaan Kehakiman, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, secara teknis judisialnya akan berjalan lebih lancar apabila didukung secara teknis administratif peradilan (dalam hal ini pembinaan tenaga teknis, pembinaan administrasi peradilan umum, pranata dan tata laksana perkara di peradilan umum). Dukungan teknis administratif terhadap teknis judisial peradilan umum, berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan UndangUndang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum. Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan peradilan umum, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor : MA/SEK/07/SK/III/2006. tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat. Mahkamah Agung RI. Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi negara / kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi., Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 4.

(6) Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang ada yang dipercayakan kepada publik. Penting kiranya bagi kita untuk membangun karakter diri, jangan sampai citra diri kita membawa hal yang bersifat negatif terkait dengan masalah kedinasan, ini artinya Aparat Peradilan dituntut agar bekerja secara profesional mentaati segala aturan yang telah ditentukan. Dengan membangun karakter diri akan mudah untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial kemasyarakatan sehingga membawa citra diri yang positif dan bisa menempatkan diri pada posisi yang dihormati dan disegani dalam kehidupan bermasyarakat. Tentu hal tersebut sangat terkait dengan berdisiplin dalam tugas, bekerja secara professional mentaati ketentuan-ketentuan yang ada serta selalu berusaha terus meningkatkan potensi diri, maka segala pandangan-pandangan serta penilaian-penilaian yang negatif tersebut diatas perlahan-lahan akan berubah menjadi pujian serta penghargaan bagi kita semua. Banyaknya suara sumbang dari masyarakat terhadap Lembaga Peradilan wujudnya berupa opini, pengaduan-pengaduan yang semua merupakan refleksi kekecewaan masyarakat tentu menjadi suatu tantangan bagi lembaga peradilan untuk lebih bekerja secara professional dan meningkatkan performa Pengadilan sebagai pelayan public yang mampu merespon harapan masyarakat hal tersebut tentu membutuhkan kapasitas intelektual yang memadai. Segala sesuatu yang dilakukan oleh jajaran Pengadilan tidak akan dapat berjalan maksimal apabila tidak didukung penuh oleh masyarakat maka sudah sewajarnya jika upaya pengembangan budaya hukum disemua lapisan masyarakat untuk terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya Negara hukum perlu ditingkatkan, selain itu juga perlunya menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi hukum dan menghargai Hak Asasi Manusia serta terwujudnya Lembaga Peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dan pihak manapun.. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memulai meningkatkan pemahaman akan sadar hukum di setiap segi kehidupan baik dilingkungan pekerjaan, maupun dalam lingkungan kehidupan ditengah masyarakat.. B. Tugas Pokok dan Fungsi Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat 1 UndangUndang Dasar pasca Amandemen). Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh Mahkamah Agung R.I., Badan-badan peradilan lain di bawah Mahkamah Agung R.I., (Peradilan Umum, PTUN, Peradilan Militer, Peradilan Agama) serta Mahkamah Konstitusi (Pasal 24 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945).. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 5.

(7) Penyelenggaraan kekuasaan Kehakiman tersebut diserahkan kepada badan-badan peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Mahkamah Agung sebagai pengadilan tertinggi dengan tugas pokok, untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya).(Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 10 ayat (1) dan ayat (2)) Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana kekuasaan Kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya (Pasal 2 UU No.2 Tahun 1984). Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang, memeriksa, mengadili, memutuskan dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama (Pasal 50 UU No.2 Tahun 1986)Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerahnya apabila diminta (Pasal 52 UU No.2 Tahun 1986). Selain menjalankan tugas pokok, pengadilan dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan Undang-Undang.. C. Sistematika Penyajian. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Negeri Blora selama tahun 2015 sebagai acuan untuk perbaikan kinerja dimasa mendatang. LAKjIP disusun dengan sistematika sebagai berikut :. Bab I. Pendahuluan, menggambarkan secara ringkas mengenai latar belakang,Tugas Pokok dan Fungsi, dan Sistematika Penyajian LAKjIP. Bab II. Perencanaan Kinerja : A. Rencana strategis 2015-2019 1. Visi dan misi 2. Tujuan dan sasaran strategis 3. Program utama dan kegiatan pokok B. Rencana kinerja tahunan 2015 C. Penetapan kinerja (dokumen penetapan kinerja) tahun 2015 Bab III. Akuntanbilitas kinerja yang menjelaskan. A. Pencapaian Kinerja Organisasi (Setiap Pernyataan Kinerja sasaran strategis dilakukan analisis capaian kinerja) B. Realisasi Anggaran (diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kenerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja) Bab IV. Penutup Menjelaskan kesimpulan dan saran-saran,tinjauan secara umum tentang keberhasilan kegagalan,permasalan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pengadilan Negeri Blora serta strategi pemecahan masalah LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 6.

(8) Bab V. Lampiran yang terdiri dari : 1. Struktur Organisasi 2. Dokumen Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun 2016. 3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 4. Reviu Indiktor Kenerja Utama 5. Reviu Dokumen Rencana Strategis Tahun 2015-2019. 6. SK tim penyusun laporan akuntanbilitas kinerja instansi pemerintah.. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 7.

(9) PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis 2015-2019 1.. Visi dan Misi Pengadilan Negeri Blora VISI PENGADILAN NEGERI BLORA.. “ TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG ". Visi disini berkaitan dengan pandangan kedepan menyangkut kemana instansi Pengadilan Negeri Blora, harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif dan tetap dalam koridor upaya mewujudkan cita dan citra yang diinginkan Pengadilan Negeri Blora. MISI PENGADILAN NEGERI BLORA  Menjaga Kemandirian Badan Peradilan.  Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan Kepada Pencari Keadilan.  Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan.  Meningkatkan Kredibilitas dan Trasparansi Badan Peradilan.. 2. Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis stratejik. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.. Tujuan strategis Pengadilan Negeri Blora merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Pengadilan Negeri Blora dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan diformulasikannya tujuan strategis ini dalam mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis ini juga akan memungkinkan Pengadilan Negeri Blora untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirusmuskan berdasarkan visi misi organisasi. Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai tujuan strategisnya, setiap tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja ( performance indicator) yang terukur. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 8.

(10) Rumusan tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Implementasi prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik di instansi Pengadilan Negeri Blora. 2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di berbagai sektor. 3. Terwujudnya instansi pemerintah yang akuntabel dan berkinerja tinggi. 4. Mewujudkan fungsi pengawasan yang efektif dan efisien di lingkungan instansi Pengadilan Negeri Blora. 5. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi kinerja . 6. Terwujudnya SDM aparatur yang profesional, bersih, netral, bertanggungjawab dan Berorientas pada pelayanan masyarakat. 7. Meningkatkan kualitas sumber daya dan sarana prasarana. Tujuan dan sasaran strategis sebagai dasar penyusunan Rencana Strategi (RENSTRA) pada Pengadilan Negeri Blora tahun 2015-2019 adalah : 1. Memobilisasikan serta meningkatkan seluruh potensi dan kemampuan untuk mencapai tujuan. 2. Meningkatkan kebijakan yang kooperatif dengan Instansi lain yang terkait dalam bidang non Yustisial dengan menjadi teladan dan meningkatkan percaya diri. Adapun dasar penyusunan strategi tersebut dapat diimplementasikan melalui 2 strategi yaitu: 1. Strategi Stabilitas: Strategi stabilitas bertujuan untuk menunjukan dan mempertegas arah kegiatan Pengadilan Negeri Blora, serta menghindar dari segala yang menjadi penghambat di masa lalu, serta meningkatkan bahwa segala daya dan dana, diarahkan pada peningkatan efesiensi agar terwujud kondisi Pengadilan Negeri Blora pada posisi yang stabil dan berjalan sebagaimana yang diharapkan. 2. Strategi efesiensi. Strategi ini berorientasi kepada prioritas dengan memilah kebutuhan yang paling mendesak dan mendasar yang harus didahulukan serta pengurangan skala operasional Pengadilan Negeri Blora yang tidak mungkin lagi dipertahankan keberadaannya. Dari rencana strategis diatas, kunci keberhasilan yang dirumuskan melalui rencana Strategis Pengadilan Negeri Blora kedepan dapat dirumuskan dalam 4 aspek yaitu: 1. Sumber Daya Manusia mencakup: a. Penambahan jumlah tenaga teknis dan tenaga administrasi. b. Peningkatan kualitas melalui pendidikan dan pelatihan. c. Penataan kembali sistem pembinaan karir pegawai menurut alur karir yang ada. d. Penggunaan IT dengan dalam sistem pelaporan dan administrasi.. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 9.

(11) 2. Sarana mencakup a. Pembangunan kantor sesuai dengan standar, prototype dan representatif. b. Pengadaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan yang nyata. c. Pengembangan perpustakaan melalui koleksi buku, sarana dan prasarana. d. Peningkatan jumlah anggaran melalui DIPA sesuai dengan Rencana kebutuhan Pengadilan Negeri Blora. 3. Ketatalaksanaan mencakup: a. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku secara optimal b. Melaksanakan program Pengadilan Negeri Blora yang telah disusun dengan tetap berdasar kepada ketentuan undang-undang, peraturan pemerintah,SEMA, Juklak dan Juknis yang ada. 4. Program Utama dan Kegiatan Pokok Program Utama : Dalam menjalankan arah kebijakan sesuai visi dan misi Pengadilan Negeri Blora ditentukan oleh penyediaan anggaran dari tahun ke tahun melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pada Tahun Anggaran 2015 Pengadilan Negeri Blora menerima anggaran setelah revisi sebesar Rp. 5.036.030.000,- (lima milyar tiga puluh enam juta tiga puluh ribu rupiah) yang didalamnya terdapat 3 (tiga) macam program yang utama dengan pagu masing – masing sebagai berikut : 1. Program Dukungan Manajemen dan PelaksanaanTugas Teknis Lainnya MA Rp.4.875.690.000,2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Rp.93.500.000,3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Rp 66.840.000,Kegiatan Pokok : Kegiatan Pokok dari Program yang utama sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pengadilan Negeri Blora Tahun 2015 dalam pelaksanaannya diuraikan dalam beberapa kegiatan pokok yang merupakan satu kesatuan dari Tugas Pokok dan Fungsi, yaitu : a. Program Dukungan Manajemen dan PelaksanaanTugas Teknis Lainnya MA. Di dalam program ini disediakan anggaran untuk melakukan : 1. Pembayaran gaji dan tunjangan untuk pegawai. 2. Untuk penyelenggaraan operasional perkantoran . 3. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Di dalam anggaran tahun 2015 Pengadilan Negeri Blora mendapatkan peningkatan saran dan prasara serta belanja modal berupa :. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 10.

(12) 1. Pengadaan CTS (Server) 1 (satu) unit 2. Pengadaan Kendaraan Roda 2 1 (satu) unit 3. Pengadaan Meubelair 1 (satu) paket. c. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Meliputi: Posbakum, PenyediaanATK, fotocopy/penggandaan/pemberkasan, Bantuan Hukum bagi masyarat miskin, konsumsi terdakwa dan pengamanan sidang, serta Pemberitahuan dan pengiriman berkas B. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Blora. Indikator kinerja utama di perlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan di gambarkan sebagai berikut :. No 1. Kinerja Utama Peningkatan penyelesaian perkara. Indikator KinerjaUtama a. Persentase perkara yang diselesaikan. b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. 2. Peningkatan tertib administrasi. perkara. a. Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap. b. Persentase berkas yang deregister dan siap didistribu kan ke Majelis. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Penjelasan a. Perbandingan antara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yang diregister. b. Perbandingan antara sisa perkara yang diminutasi dengan jumlah sisa perkara. a. Perbandinga antara berkas yang diajukan Banding yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding. b. Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Pengadi lan Tk. Banding dengan berkas perkara yang didistribusikan. Penanggung Jawab. SumberData. Panitera/Sekretaris. Laporan Bulanan. Panitera/Sekretaris. Laporan Bulanan. Panitera/ Sekretaris. Laporan Bulanan. Panitera/ Sekretaris. Laporan Bulanan. Page 11.

(13) Peningkatan Kualitas SDM. 3. Peningkatan kualitas pengawasan. 4. 5. 6. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan(acc estojustice). Peningkatan sarana dan prasarana. a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat. a. Perbandingan antara sumber daya manusia yang diusulkan mengikuti diklat dengan jumlah yang mengikuti diklat.. b. Persentase pegawai yang lulus diklat. b. Perbandingan antara sumber daya manusia yang lulus diklat dengan jumlah yang mengikuti diklat.. Panitera/. Sekretaris. Panitera/. Laporan Bulanan. Laporan Bulanan. Sekretaris. a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti. a. Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan.. Tim Pengawas Pengadilan Tingkat Pertama. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.. b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti. b. Perbandingan jumlah temuan yg ditindaklanjuti dari hasil pengawasan internal dan ekster nal dengantemuan yang dilaporkan. Tim Pengawas Pengadilan Tingkat Pertama. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan. Persentase prosespenyelesa ian perkara yangdapat dipublikasikan. Perbandingan jumlah Panitera/ proses perkara yang Sekretaris sudah diminutasi dan dapat dilihat diwebsite Pengadilan Tingkat Pertama, dengan perkara yang sudah diminutasi. Persentase pengadaan sarana dan prasarana. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Panitera/ Perbandingan jumlah pengadaan sarana dan Sekretaris prasarana yang diusulkan dengan pengadaan sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan/direalisasi kan. Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.. Laporan Semester dan Laporan Tahunan. Page 12.

(14) RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Organisasi : Pengadilan Negeri Blora. Tahun Anggaran : 2015.. 2. Sasaran Strategis. 1. Peningkatan penyelesaian perkara.. Peningkatan tertib administrasi perkara. Peningkatan Kualitas SDM. 3. Peningkatan kualitas pengawasan. 4. 5. 6. No.. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan(accestojustice) Peningkatan sarana dan prasarana. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Target %. Indikator Kinerja a. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata. 100 % 100 %. b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata. 100 % 100 %. a. Persentas berkas yan diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 1. Pidana 2. Perdata b. Persentase berkas yang deregister dan siap didistribusi kan ke Majelis 1. Pidana 2. Perdata a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat b. Persentase pegawai yang lulus diklat a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti Persentase proses penyelesaian perkara yg dapat dipublikasikan. Persentase pengadaan sarana dan prasarana. 100 % 100 %. 100 % 100 % 100 % 100 % 0% 0% 100 %. 100 %. Page 13.

(15) PENETAPAN KINERJA TAHUNAN Unit Organisasi : Pengadilan Negeri Blora. Tahun Anggaran : 2015.. No .. Sasaran Strategis Peningkatan penyelesaian perkara.. 1. 2. Peningkatan Kualitas SDM. 3. Peningkatan kualitas pengawasan. 4. 5. 6. Peningkatan tertib administrasi perkara. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan(accestojustic e) Peningkatan sarana dan prasarana. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Targe t%. Indikator Kinerja a. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata. 100 % 100 %. b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata. 100 % 100 %. a. Persentas berkas yan diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 1. Pidana 100 % 2. Perdata 100 % b. Persentase berkas yang deregister dan siap didistribusi kan ke Majelis 1. Pidana 2. Perdata a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat b. Persentase pegawai yang lulus diklat a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti Persentase proses penyelesaian perkara yg dapat dipublikasikan. Persentase pengadaan sarana dan prasarana. 100 % 100 % 100 % 100 % 0% 0% 100 %. 100 %. Page 14.

(16) BAB. III : AKUNTABILITAS KINERJA. A. PENGUKURAN KINERJA Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan,untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan. yang. telah. ditetapkan.Pengukuran. dicapai kinerja. dibandingkan. tidak. dengan. dimaksudkan. sasaran. sebagai. dan. tujuan. mekanisme. untuk. yang. telah. memberikan. reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Blora tahun 2015, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indicator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2015 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indicator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015 Unit Organisasi : Pengadilan Negeri Blora. Tahun Anggaran : 2015.. No.. Sasaran Strategis. 1 1. Penyelesaian perkara.. Indikator Kinerja. Target. Realisasi. Capaian %. a. Persentase sisa perkara yg diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata. 20 13. 20 13. 100% 100%. 19.128 271. 19.127 274. 99,99% 101,11%. b. Persentase perkara yang diselesaikan 1. Pidana 2. Perdata. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 15.

(17) 2. Tertib administrasi. a. Persentas berkas yg diajukan Banding, Kasasi dan PK yang disampai secara lengkap 1. Pidana 2. Perdata. 2perkara. 19,128 271. 19,128 271. 100% 100%. 24 1. 24 24 1. 100% 100% 100%. b. Persentase pegawai yang lulus diklat. 1. 1. 100%. a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti. 0. 0. 100%. b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti. 0. 0. 100%. b. Persentase berkas yg deregister dan siap didistribusi kan ke Majelis 1. Pidana 24. 2. Perdata 3. Peningkatan Kualitas SDM. 3. 4. 5. 6. Peningkatan kualitas pengawasan. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan(accestojustice). Peningkatan sarana dan prasarana. a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat. Persentase proses penyelesaian perkara yg dapat dipublikasikan. 513. 513. 100%. Persentase pengadaan sarana dan prasarana. 17. 17. 100%. B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Blora Tahun 2015 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.Pada akhir tahun 2015, Pengadilan Negeri Blora telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut: 1. SASARAN PENYELESAIAN PERKARA Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara pada tahun 2015 sebagai berikut:. Sasaran Strategis Penyelesaian perkara.. Indikator Kinerja. Target. Realisasi. Capaian %. a. Persentase perkara yg diselesaikan. 1. Pidana 2. Perdata. 19.128 271. 19.127 274. 99,99% 101,11%. 20 13. 20 13. 100% 100%. b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. 1. Pidana 2. Perdata. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 16.

(18) Untuk mencapai sasaran Penyelesaian Perkara, digunakan 2 (dua) register kinerja yaitu : a. Persentase Perkara yang Diselesaikan. b. Persentase Sisa Perkara yang Diselesaikan.. a. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan Ukuran capaian indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan adalah perbandingan antara perkara yang diminutasi dengan jumlah perkara yangregister.Dibawah ini dijelaskan pencapaian persentase perkara yang diselesaikan untuk perkara Pidana dan perkara Perdata pada tahun 2015.. 1. Persentase Perkara Pidana yang diselesaikan Persentase perkara Pidana yang diselesaikan tahun 2015 adalah sebesar 99,99% yaitu perbandingan perkara yang diputus dengan yang diminutasi sebesar 19.127 perkara, dengan perkara yang diregister 19.128 perkara.. Berikut ini tabel mengenai keadaan perkara pidana yang putus pada tahun 2015 : KEADAAN PERKARA PIDANA Dl PENGADILAN NEGERI BLORA TAHUN 2015 NO. BULAN. SISA. MASUK. PUTUS. SISA AKHIR. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH. JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPETEMBER OKTOBER NOPMBER DESEMBER. 20 26 25 27 27 8 26 31 38 28 31 14 20. 1.548 2.581 2.541 1.526 1.492 1.742 787 1.055 816 2.261 1.930 849 19.128. 1.542 2.582 2.539 1.526 1.511 1.724 782 1.048 826 2.258 1.947 842 19.127. 26 25 27 27 8 26 31 38 28 31 14 21 21. 2. Persentase Perkara Perdata yang diselesaikan Persentase perkara Perdata yang diselesaikan tahun 2015 adalah sebesar 90.63 % yaitu perbandingan perkara yang telah putus kemudian diminutasi sebesar 258 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 271 perkara. Berikut ini tabel mengenai keadaan perkara perdata yang putus tahun 2015 :. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 17.

(19) KEADAAN PERKARA PERDATA Dl PENGADILAN NEGERI BLORA TAHUN 2015 NO. BULAN. SISA. MASUK. PUTUS. SISA AKHIR. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH. JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPETEMBER OKTOBER NOPMBER DESEMBER. 13 16 18 14 22 21 21 17 18 15 16 12 13. 22 20 20 29 21 26 21 24 15 33 24 16 271. 19 18 24 21 22 26 25 23 18 32 28 18 274. 16 18 14 22 21 21 17 18 15 16 12 10 10. Tabel : PENYELESAIAN PERKARA PENGADILAN NEGERI BLORA TAHUN 2015 Pidana. 19,128. 19,128. 271 Masuk. Perdata. 19,127. 271 Target. 274 Realisasi. b. Indikator Kinerja Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan Ukuran capaian register kinerja Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan adalah perbandingan antara sisa perkara dengan jumlah sisa perkara yang terselesaikan. Persentase sisa perkara Pidana dan Perdata yang masing-masing ditargetkan selesai 100% dan 100 % pada tahun 2015, ternyata telah tercapai. Sedangkan sisa perkara pada tahun 2014 yaitu Pidana sejumlah 20 perkara, Perdata sejumlah 13 perkara, seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2015. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 18.

(20) Penyelesaian sisa perkara pada tahun 2015 yang mencapai target sebesar 100 % menunjukan bahwa register kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Blora telah berjalan dengan baik sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai ditahun berikutnya. Berikut ini disajikan grafik penyelesaian sisa perkara pidana dan perdata pada tahun 2015 :. Tabel : PENYELESAIAN SISA PERKARA PENGADILAN NEGERI BLORA TAHUN 2015 Pidana. 20. 20. 13. Perdata. 20. 13. Sisa. Target. 13. Realisasi. 2. SASARAN TERTIB ADMINISTRASI PERKARA. Pencapaian sasaran Tertib Administrasi Perkara pada tahun 2015 sebagai berikut :. Sasaran Strategis Tertib administrasi perkara. Indikator Kinerja a. Persentase berkas yang diajuk Banding yang di sampaikan Secara Lengakap. 1. Pidana 2. Perdata b Persentase berkas yang Deregister dan siap didis Tribusikan ke Majelis 1. Pidana 2. Perdata. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Target. Realisasi. Capaian %. 15 17. 15 17. 100% 100%. 19.128 271. 19.128 271. 100% 100%. Page 19.

(21) Untuk mencapai sasaran Tertib Administrasi Perkara, digunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu : a. Persentase berkas yang diajukan banding yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis a. Indikator Kinerja Persentase Berkas yang Diajukan Banding yang Disampaikan Secara Lengkap Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Berkas yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap adalah perbandingan antara dengan jumlahberkas yang diajukan banding dengan berkas yang diajukan banding yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B). Indikator presentase berkas perkara yang diajukan banding dan diterima di Pengadilan Negeri Blora secara lengkap tahun 2015 yang ditargetkan 100 % ternyata dapat tercapai 100%. Hal ini berarti bahwa berkas perkara yang diajukan oleh Pengadilan Negeri Blora telah disampaikan secara lengkap sehingga tidak ada berkas perkara yang harus dikembalikan ke Pengadilan Negeri yang mengirim berkas tersebut yang mana hal ini dapat mempercepat proses penyelesaian perkara di tingkat banding. Adapun rincian berkas perkara Pidana dan Perdata, yang diajukan banding pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Jumlah perkara Pidana yang diajukan banding pada tahun 2015 adalah 15 perkara, dan semua berkas yang diajukan banding sudah disampaikan secara lengkap. 2. Jumlah perkara Perdata yang diajukan banding pada tahun 2015 adalah 17 perkara, dan semua berkas yang diajukan banding sudah disampaikan secara lengkap. Dengan demikian persentase seluruh berkas yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap untuk perkara Pidana dan Perdata telah terealisasi seluruhnya dan mencapai target 100%.. b. Indikator Kinerja Persentase Berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis; Ukuran capaian indikator kinerja persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis adalah perbandingan antara berkas perkara yang diterima Pengadilan Negeri Blora dengan berkas perkara yang didistribusikan. Indikator kinerja persentase berkas perkara yang diregister dan siap diditribusikan ke Majelis tahun 2015 yang ditargetkan 100 % ternyata dapat tercapai 100%. Ini menggambarkan bahwa proses administrasi perkara yang berlaku di Pengadilan Negeri Blora telah berjalan sebagaimana mestinya sehingga semua berkas yang diterima secara lengkap langsung dapat diregister di dalam buku induk perkara maupun buku register pembantu perkara sehingga pada tahun 2015 semua berkas dapat didistribusikan kepada Majelis.. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 20.

(22) 3. SASARAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS Pencapaian Sasaran Sumber Daya Manusia yang Berkualitas pada tahun 2015 sebagai berikut:. Sasaran Strategis. Indikator Kinerja. Target. Realisasi. Capaian %. Peningkatan Kualitas SDM. a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat. 1. 1. 100%. 1. 1. 100%. b. Persentase pegawai yang lulus diklat. Untuk mencapai sasaran Sumber Daya Manusia yang berkualitas, digunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu : a. Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat. b. Persentase pegawai yang lulus diklat. a. Indikator Kinerja Persentase pegawai yang diusulkan mengikuti diklat Ukuran capaian indicator kinerja Persentase Pegawai yang diusulkan mengikuti diklat adalah perbandingan Sumber Daya Manusia yang diusulkan mengikuti diklat dengan jumlah yang mengikuti diklat. Tahun 2015 ada 1 (satu) pegawai yang diusulkan untuk mengikuti diklat Prajabatan. b. Indikator Kinerja Persentase Pegawai yang lulus diklat Pengadilan Negeri Blora pada tahun 2015 1 (satu) orang pegawai peserta yang mengikuti Diklat Prajabatan yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung RI.. 4. SASARAN PENGAWASAN YANG BERKUALITAS Pencapaian Sasaran Pengawasan yang Berkualitas pada tahun 2015 sebagai beriku t:. Sasaran Strategis. Indikator Kinerja. Target. Realisasi. Capaian %. Peningkatan kualitas pengawasan. a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti. 0. 0. 100%. b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti. 0. 0. 100%. Untuk mencapai sasaran Pengawasan yang berkualitas, digunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu : a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan yang ditindaklanjuti LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 21.

(23) a. Indikator Kinerja Persentase Pengaduan yang ditindak lanjuti Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Pengaduan yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai aparatur peradilan dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan.. Berikut tabel data pengaduan pada Pengadilan Negeri Blora Tahun 2015 .. NO. BULAN. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH. JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPETEMBER OKTOBER NOPMBER DESEMBER. PENGADUAN MASUK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0. PENGADUAN TELAH DIPROSES 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0. PENGADUAN TELAH DIPROSES 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0. Berdasarkan data pengaduan diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaduan yang masuk pada Pengadilan Negeri Blora.. b. Indikator Kinerja Persentase Temuan yang ditindaklanjuti. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Temuan yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti dari hasil pengawasan internal dan eksternal dengan jumlah temuan yang dilaporkan Pengadilan Negeri Blora tidak ada temuan yang diperoleh saat pengawasan internal dan eksternal oleh Ketua Pengadilan Negeri pada tahun 2015 terhadap aparatur Peradilan di Pengadilan Negeri Blora.. 5. SASARAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN Pencapaian sasaran Aksesibitas Masyarakat terhadap Peradilan pada tahun 2015 sebagai berikut :. Sasaran Strategis. Indikator Kinerja. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan(accestojustice). Persentase proses penyelesaian perkara yg dapat dipublikasikan. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Target. 491. Realisasi. 491. Capaian %. 100%. Page 22.

(24) Untuk mencapai sasaran Penyelesaian Perkara, digunakan indikator kinerja Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Proses Penyelesaian Perkara yang dapat dipublikasikan adalah perbandingan jumlah proses perkara yang sudah diminutasi dan dapat dilihat di website Pengadilan Tingkat Pertama, dengan perkara yang sudah diminutasi. Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan pada tahun 2015 adalah sebesar 100 %, dengan data sebagai berikut :. Jenis Perkara. Sisa Perkara. Perkara Masuk. Perkara Putus. Perkara diminutasi. Perkara minutasi yang dipublika sikan. Sisa Perkara belum putus. Pidana. 20. 234. 233. 233. 233. 21. Perdata. 13. 271. 274. 258. 258. 10. Jumlah. 33. 505. 507. 491. 491. 31. Proses perkara tersebut seluruhnya sudah dipublikasikan di website Pengadilan Negeri. Blora. melalui aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara, sehingga persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan telah mencapai target sebesar 100 %.. 6. SASARAN PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA Pencapaian sasaran Penyedian Sarana dan Prasarana pada tahun 2015 sebagai berikut : Sasaran Strategis. Penyediaan Sarana dan Prasarana. Indikator Kinerja. Persentase pengadaan sarana dan prasarana. Target. 17 Unit. Realisasi. 17 Unit. Capaian %. 100 %.  Ukuran capaian indicator kinerja Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana adalah perbandingan jumlah pengadaan sarana dan prasarana yang diusulkan dengan pengadaan sarana dan prasarana yang telah dilaksanakan/ direalisasikan pada tahun 2015 Pengadilan Negeri Blora mendapatkan pengadaan sarana dan prasarana berupa : 1 (satu ) Unit Server (CTS), 15 (lima belas) Unit Meubelair dan 1 (satu) Unit Kendaraan Roda 2.  Berdasarkan tabel pengadaan Sarana dan Prasarana diatas, dapat disimpulkan bahwa Pengadilan Negeri Blora pada Tahun 2015 mendapatkan Anggaran belanja modal untuk pengadaan sarana dan prasarana terealisasi 100 %. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 23.

(25) C. ANALISIS KEUANGAN REALISASI ANGGARAN Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana kinerja juga ditentukan oleh tersedianya anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun Anggaran 2015 yang terdiri dari : 1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai dan Belanja Barang. 2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum, meliputi Pos Bakum, Biaya penyelesiaan Andministrasi perkara, dan Belanja Barang. Pada awal tahun 2015, jumlah anggaran DIPA seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp.5.036.030.000,- (lima milyar tiga puluh enam juta tiga puluh ribu rupiah), namum adanya revisi belanja pegawai DIPA (01) Badan Urusan Administrasi,sehingga jumlah Pagu Anggaran DIPA Tahun Anggaran 2015 menjadi Rp. 5.036.030.000,- (lima milyar tiga puluh enam juta tiga puluh ribu rupiah) naik sebesar Rp.446.215.000.,- (empat ratus empat puluh enam juta dua ratus lima belas ribu rupiah). Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Negeri Blora Tahun Anggaran 2015, rincian pagu awal, pagu revisi dan realisasi anggaran DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut : 1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01 )BADAN URUSAN ADMINISTRASI Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi adalah sebagai berikut :. NO.. KEGIATAN. PAGU AWAL ( Rp.). 1. Belanja Pegawai. 4.258.506.000 4.364.520.000. 2. Belanja Barang. 3 Belanja Modal Jumlah. PAGU REVISI ( Rp.). REALISASI ( Rp.). CAPAIAN %. 4.360.270.631. 99,80%. 511.170.000. 510.132.650. 99,79%. 56.000.000 93.500.000 4.825.676.000 4.969.190.000. 92.569.000 4.962.972.281. 99 % 99,74%. 511.170.000. 1. BelanjaPegawai Belanja pegawai meliputi Belanja Gaji dan Tunjangan, Belanja Uang Makan dan Belanja Uang Lembur. a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun Anggaran 2015 dilingkungan Pengadilan Negeri Blora sebesar Rp.4.258.506.000,- (empat milyar dua ratus lima puluh delapan juta lima ratus enam ribu rupiah), kemudian direvisi menjadi Rp. 4.364.520.000,- ( empat milyar tiga ratus enam puluh empat juta lima ratus dua puluh ribu rupiah ) untuk menutupi pagu minus belanja pegawai. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 24.

(26) b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja pegawai tahun anggaran 2015 yang telah direvisi, anggaran belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp.4.360.270.631 (empat milyar tiga ratus enam puluh juta dua ratus tujuh puluh ribu enam ratus tiga puluh satu rupiah) Total belanja pegawai yang telah terealisasi selama tahun anggaran 2015, dapat kita lihat pada pagu belanja pegawai yang telah terserap sebesar Rp. 4.360.270.631,- dengan rincian belanja sebagai berikut :. TABEL BELANJA PEGAWAI Realisasi (Rp.). Prosentase. 2.117.540.000. 2.117.539.640. 98.71. 51.000. 50.498. 78.27. 154.331.000. 154.330.774. 99.22. Belanja Tunjangan Anak. 44.650.000. 44.649.982. 92.05. 511123. Belanja Tunjangan Struktural PNS. 20.410.000. 20.410.000. 100. 6. 511124. Belanja Tunjangan Fungsional PNS. 1.320.105.000. 1.320.105.000. 100. 7. 511125. Belanja Tunjangan PPh PNS. 203.842.000. 203.841.297. 99.61. 8. 511126. Belanja Tunjangan Beras PNS. 120.946.000. 120.945.440. 100. 9. 511129. Belanja Tunjangan Uang Makan PNS. 367.200.000. 362.953.000. 98.84. 10. 511151. Belanja Tunjangan Umum PNS. 15.455.000. 15.455.000. 100. 11. 512211. Belanja Uang Lembur. No. Kode Akun. Jenis Belanja (Rp.). 1. 511111. Belanja Gaji Pokok. 2. 511119. Belanja Pembulatan Gaji. 3. 511121. Belanja Tunjangan Suami/Istri. 4. 511122. 5. Jumlah Belanja Pegawai. Pagu (Rp.). 0 4.364.520.000. 0 4.360.270.631. 0.00 99,80%. c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima, dana anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa pagu belanja pegawai adalah Rp. 4.249.369,- (empat juta dua ratus empat puluh sembilan ribu tiga ratus enam puluh sembilan rupiah ). Total sisa anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar 0.20 % dari Pagu belanja Pegawai yang tersedia.. 2. Belanja Barang Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standard biaya yang telah ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standard biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB). Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak mengikat. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 25.

(27) a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga(RKA-KL) Pagu awal belanja barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun Anggaran 2015 di lingkungan Pengadilan Negeri Blora sebesar Rp. 511.170.000 (Lima ratus sebelas juta seratus tujuh puluh ribu rupiah), Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional satuan kerja Pengadilan Negeri Blora.. b. PelaksanaanAnggaran Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2015 , anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 510.132.650,-(lima ratus sepuluh juta seratus tiga puluh dua ribu enam ratus lima puluh rupiah). Total belanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2015, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap sebesar 99.79%, dengan rincian belanja barang sebagai berikut : Realisasi (Rp.). Prosen tase. 97.200.000. 97.200.000. 100.00. Belanja pengiriman surat dinas pos pusat. 10.800.000. 10.799.530. 100,00. 521115. Belanja honor operasioanal Satker. 53.680.000. 53.377.500. 100.00. 4. 521119. Belanja barang operasional lainnya. 7.120.000. 7.012.800. 99.90. 5. 521811. Belanja barang Persediaan barang Konsumsi. 57.942.000. 57.941.755. 100. 6. 521813. Belanja barang Persediaan pita cukai, Meterai dan leges. 1.110.000. 519.150. 46,77. 7. 522111. Belanja langganan listrik. 73.380.000. 73.375.043. 99.99. 8. 522112. Belanja langganan Telepon. 17.682.000. 17.680.218. 99.99. 9. 523111. Belanja Pemelh Gedung dan bagunan. 29.420.000. 29.420.000. 100. 10. 523119. Belanja Pemelh Gedung dan bagunan lainnya. 14.700.000. 14.700.000. 100. 11. 523121. Belanja pemelh peralatan dan mesin. 54.150.000. 54.083.989. 99.88. 12. 521211. Belanja Barang Non Operasional. 5.380.000. 5.380.000. 100. 13. 522191. Belanja Jasa lainnya. 600.000. 600.000. 100. 14. 524111. Belanja perjalanan dinas. 88.200.000. 88.119.565. 511.170.000. 510.132.650. No. Kode Akun. Jenis Belanja (Rp.). 1. 521111. Belanja keperluan perkantoran. 2. 521114. 3. Jumlah Belanja Barang. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Pagu (Rp.). 99.91 99.79. Page 26.

(28) c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp.1.037.350 (satu juta tiga puluh tujuh ribu tiga ratus lima puluh rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja barang sebesar 0.21 % dari total pagu yang tersedia.. 3. Belanja Modal Belanja Modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menunjang sarana dan prasarana, antara lain untuk pembangunan, peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non fisik yang mendukung untuk tupoksi tahun 2015.. a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga(RKA-KL) Pagu awal belanja Modal dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi Tahun Anggaran 2015 di lingkungan Pengadilan Negeri Blora sebesar Rp. 93.500.000 (Sembilan puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah), Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan sarana dan prasarana satuan kerja Pengadilan Negeri Blora.. b. PelaksanaanAnggaran Dari pagu belanja Modal Tahun Anggaran 2015 , anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesar Rp. 92.569.000,-(Sembilan puluh dua juta lima ratus enam puluh sembilan ribu rupiah). Total belanja Modal yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2015, dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap sebesar 99 %, dengan rincian belanja barang sebagai berikut :. No. Kode Akun. 1. 532111. Jenis Belanja (Rp.). Belanja Modal Peralatan dan Mesin. Pagu (Rp.). 93.500.000. Realisasi (Rp.). 92.569.000. Prosen tase. 99 %. c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja Modal adalah Rp. 931.000,-( sembilan ratus tiga puluh satu ribu rupiah ).. 2. PAGU DAN REALISASI DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut :. a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA‐KL) Besarnya pagu belanja barang dalam DIPA(03) Badan Peradilan Umum Tahun Anggaran 2015 di lingkungan Pengadilan Negeri Blora adalah Rp. 66.840.000,- (enam puluh enam juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah). Dari keseluruhan pagu anggaran yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional khusus bidang peradilan untuk satuan kerja Pengadilan Negeri Blora. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 27.

(29) b. Pelaksanaan Anggaran Dari pagu belanja barang Tahun Anggaran 2015, anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi adalah sebesra Rp. 62.331.550,- Total belanja barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2015,dapat kita lihat pada pagu belanja barang yang telah terserap 93.25%, dengan rincian belanja barang sebagai berikut :. No. Kode Akun. Jenis Belanja (Rp.). 1. 52. Pos Pelyanan Hukum. 2. 52. Berkas Perkara yang diselesaiakan dengan sitting plaatz dan prodeo. 3. 52. Terlaksananya penyelesaian administrasi perkara di Tk. Pertama dan Tk. Banding yang diselesaikan tepat waktu. Jumlah Belanja Barang. Realisasi (Rp.). Prosen tase. 37.370.000. 37.249.000. 99.68%. 4.370.000. 4.370.000. 0%. 25.100.000. 25.082.550. 99.93%. 66.840.000. 62.331.550. 93.25%. Pagu (Rp.). c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang adalah Rp.4.508.450,-( empat juta lima ratus delapan ribu lima empat ratus lima puluh rupiah ). LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 28.

(30) BAB. IV : PENUTUP. B. KESIMPULAN Laporan Akuntabilitas KinerjaPengadilan Negeri Blora Tahun 2015 merupakan merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan dapat dipertanggung jawabkan sekaligus sebagai alat ukur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi melaksanakan amanah yang diberikan berdasarkanperaturan yang berlaku. Secara umum hasil capaian kinerja Pengadilan Negeri Blora Tahun 2015 telah dapat memenuhi target sesuai rencana kinerja yang ditetapkan, namun ada beberapa yang belum mencapai target dan menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2016. Adapun keberhasilan maupun kendala atau hambatan dalam pencapaian kinerja di Pengadilan Negeri Blora pada tahun 2015 diuraikan sebagai berikut: 1. Keberhasilan Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang ditetapkan adalah tidak lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat didalamnya. Keberhasilan tersebut merupakan cerminan dari telah berjalannya system kerja yang berlaku dan didukung oleh suasana. Keberhasilan pencapaian kinerja di Pengadilan Negeri Blora pada tahun 2015 adalah : . Penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun administrasi telah berhasil dengan baik, kendati masih ada beberapa sasaran yang belum memenuhi target, namun secara umum target kinerja telah terealisasi.. . Penyelesaian perkara pada tahun 2015 pada prinsipnya telah berjalan dengan baik.. . Pelaksanaan tertib administrasi perkara di Pengadilan Negeri Blora tahun 2015 pada umumnya sudah berjalan dengan baik dan telah mencapai target.. . Proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan belum memenuhi target.. 2. Kendala atau Hambatan Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan kerja tentunya ditemui. sejumlah. kendala. atau. hambatan. yang. dapat. menghambat. proses. pelaksanaannya. Hal tersebut wajar apabila kendala atau hambatan tersebut dapat langsung dicari jalan keluar atau solusinya. Kendala atau hambatan yang ditemui di Pengadilan Negeri Blora diantaran :. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 29.

(31) . Masih kurangnya tenaga/pegawai yang dikarenakan banyak pegawai yang mutasi dan promosi ke tempat lain dan pensiun.. . Kurangnya sarana dan prasarana pendukung pekerjaan yang berupa alat pengolah data (komputer);. . Kebutuhan daya listrik yang tidak memenuhi.. C. SARAN-SARAN Setelah permasalahan dapat diidentifikasi maka perlu dicarikan jalan keluar atau solusi untuk mengatasi masalah atau kendala tersebut. Saran untuk mengatasi kendala atau hambatan seperti tersebut diatas adalah :  Perkara yang masuk pada akhir tahun diupayakan penyelesaian secepatnya sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur);  Memberikan arahan kepada Hakim dan Panitera akan pentingnya waktu penyelesaian perkara;  Perlu adanya penambahan SDM di Pengadilan Negeri Blora ; . Perlu adanya penambahan Anggaran belanja modal untuk penambahan daya listrik;. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 30.

(32) LAMPIRAN – LAMPIRAN. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 31.

(33) STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI BLORA PERMA RI No. 7 TAHUN 2015. Ketua Wakil ketua Majelis Hakim. Panitera. Sekretariat. Wakil Panitera. Panitera Muda Perdata. Panitera Muda Pidana. Panitera Muda Hukum. Subbagian Perencanaan, TI, dan Pelaporan. Subbagian Kepegawaian, Organisasi danTata. Subbagian Umum dan Keuangan. Laksana Kelompok tenaga fungsional Panitera Pengganti dan Juru sita/Jurusita. Pengganti. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Kelompok Jabatan 1. Fungsional Arsiparis. 2.Fungsional Pustakawan. 3.Fungsional Pranata. Computer 4.Fungsional Bendahara.. Page 32.

(34) PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PENGADILAN NEGERI BLORA. PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel, serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama. : AGUS SETIANTO, S.H.. Jabatan. : Sekretaris Pengadilan Negeri Blora.. Selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama. : DJU JOHNSON MIRA MANGNGI, SH.M.H... Jabatan. : Ketua Pengadilan Negeri Blora.. Selanjutnya disebut Pihak Kedua Pihak Pertama pada tahun 2016 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak Kedua akan. memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi. akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperuntukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua Ketua Pengadilan Negeri Blora,. Pihak Pertama Sekretaris,. AGUS SETIANTO, SH. NIP. 19620511 199103 1 005. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 33.

(35) Lampiran REVIU PERJANJIAN KINERJA PENGADILAN NEGERI BLORA TAHUN 2016. NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. TARGET. Peningkatan Penyelesaian Perkara. a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 1. Perkara Pidana 2. Perkara Perdata. 100% 100%. b. Persentase perkara yang diselesaiakan. 1. Perkara Pidana 2. Perkara Perdata. 99% 99%. c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 5 (lima) bulan 1. Perkara Pidana 2. Perkara Perdata. 97% 95%. Peningkatan ekseptabilitas putusan hakim. Persentase Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum. - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.. a. Persentase berkas yang deregister dan siap didistribusikan ke Majelis. Persentase berkas yang diajukan - Banding, - Kasasi dan - PK yang disampaikan secara lengkap.. 98% 98% 98% 100%. 100% 100% 100%. b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.. 100%. Peningkata aksebilitas masyarakat terhadap peradilan (access to justice). a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.. 100%. b. Persentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan.. 100%. Peningkatan Kualitas Pengawasan.. a. Persentase Pengaduan Masyarakat yang ditindaklanjuti.. 100%. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.. 100%. a. Persentase pegawai yang lulus pembinaan Teknis Yudisial.. 100%. b. Persentase pegawai yang lulus pembinaan Teknis Non Yudisial.. 100%. Peningkatan Kualitas SDM.. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 34.

(36) Kegiatan. Anggaran. 1. Pembinaan Administrasi dan pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi.. Rp. 5.088.570.000,00. 2. Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung.. Rp.. 86.000.000,00. 3. Peningkatan manajemen Peradilan Umum.. Rp.. 74.656.000,00. Jumlah Anggaran (Lima milyart dua ratus empat puluh Sembilan juta dua ratus dua puluh enam ribu rupiah).. Ketua Pengadilan Negeri Blora,. Rp.5.249.226.000,00. Sekretaris,. AGUS SETIANTO, SH. NIP. 19620511 199103 1 005. LKjIP Pengadilan Negeri Blora. Page 35.

(37) • t. SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KELAS II BLORA NOMOR : W12-U12/ 51 / KP.07.01/ I / 2016 TENTANG TIM PENYUSUNAN PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKjIP) TAHUN 2016 PADA PENGADILAN NEGERI BLORA KETUA PENGADILAN NEGERI BLORA. Menimbang. :. a. Bahwa dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKjIP) tahun anggaran 2015 pada satuan kerja Pengadilan Negeri Blora, dipandang perlu menunjuk Tim Penyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKjIP) tahun anggaran 2015 pada Pengadilan Negeri Blora. b. Bahwa Pejabat/Pegawai Negeri Sipil yang namanya tersebut dalam lampiran Surat Keputusan ini dipandang cakap dan mampu untuk ditunjuk sebagai Tim Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKjIP) tahun anggaran 2015 pada Pengadilan Negeri Blora.. Mengingat. :. 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 3. Keputusan Presiden RI Nomor : 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 4. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : KMA/001/SK/I/2010 tentang Penunjukan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran / Pengguna Barang di Lingkungan Mahkamah Agung RI; 5. Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 516-1/SEK/KU.01/11/ 2015 tanggal 17 Nopember 2015 perihal Penyampaian LAKjIP Tahun 2015 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016. MEMUTUSKAN :. Menetapkan. :. Nama-nama sebagaimana tersebut dalam kolom 2 lampiran Surat Keputusan ini diangkat dan ditetapkan sebagai Tim Laporan Akuntabilitas.. Pertama. :. Kinerja Instansi Pemerintah (LAKjIP) tahun anggaran 2015 pada Pengadilan Negeri Blora dengan kedudukan sebagaimana tersebut dalam lajur 5 lampiran surat Keputusan ini..

(38) • t Kedua. :. Ketiga. :. Memerintahkan kepada Tim untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Memerintahkan k : Kinerja Instansi Pemerintah (LAKjIP) tahun anggaran 2015 Pengadilan untuk menyusun L : Negeri Blora sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Akuntabilitas Kin Pemerintah (LAK Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan anggaran 2014 Pe bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Negeri Pekalonga Keputusan ini, akan diadakan perbaikanseperlunya; dengan ketentuan berlaku. Surat Keputusan i berlaku sejak dite DITETAPKAN DI : BLORA dengan ketentuan PADA TANGGAL : 04 JANUARI 2016 apabila dikemudia KETUA PENGADILAN NEGERI BLORA ternyata terdapat k dalam Keputusan diadakan perbaikanseperlun. Tembusan dikirim kepada Yth. : 1. Ketua Pengadilan Tinggi Semarang Jl. Pahlawan Semarang. 2. A r s i p..

(39)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini teijadi karena besamya efek pelapisan fisik dan rangsangan respon resistensi jaringan daun akibat pemberian kitosan pada konsentrasi yang berbeda relatif sama, sehingga

Trans 7 (Analisis Tema Authentic Halal Greek Food Yunani) karya Umrotul Fadilah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Walisongo

Respon kecepatan timbulnya estrus dan lama estrus pada berbagai paritas Sapi Bali setelah dua kali pemberian prostaglandin F2α (PGF2Α).. Jurnal Jurusan Peternakan, Fakultas

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang menurut Notoatmodjo (2014) dalam Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan,

Hal ter- sebut didukung pula oleh Pujaningrum dan Sabeni (2012) yang menemukan bahwa lokus kendali eksternal memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan

Hal ini bertolak belakang dengan apa yang menjadi esensi dari asas equality before the law yang tertuang dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, bahwa semua orang sama di

NUR ELANG PERSADA (NEP) hadir sebagai mitra pihak perusahaan / instansi pengguna jasa dalam merekrut dan mengelola tenaga kerja1. Dengan bermitra bersama NEP, perusahaan

pertanian dan sesudah alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan tebu di Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo, 3) menganalisis perubahan